Anda di halaman 1dari 27

ARGENTOMET

RI

NAMA KELOMPOK :

ISMIHANI SOFYANI (03422118205)


NOVITA YULIANI (03422118286)
SALSABILLA KASIH (03422118359)
TASBIYAH (03422118393)
ARGENTOMETRI

Titrasi argentometri adalah penetapan kadar


zat dalam suatu sampel yang dilakukan
dengan titrasi berdasarkan pembentukan endapan
dengan ion Ag+.

file:///C:/Users/Perpustakaan%20IKIFA%201/Downl
oads/104991e6dd3458c4740057bc49ca1ff4.pdf
PRINSIP ARGENTOMETRI

Penetapan kadar halogenida dan senyawa-


senyawa lain yang membentuk endapan dengan
perak nitrat (AgNO3) pada suasana tertentu.

file:///C:/Users/Perpustakaan%20IKIFA%201/Downl
oads/104991e6dd3458c4740057bc49ca1ff4.pdf
METODE ARGENTOMETRI

1. Metode Mohr
Metode ini dapat digunakan untuk menetapkan kadar
klorida dan bromida dalam suasana netral atau sedikit alkali
lemah pada PH 6,5-9 dengan larutan baku perak nitrat dengan
penambahan larutan kalium kromat sebagai

2. Metode Volhard
Metode Volhard dapat digunakan untuk menetapkan kadar
klorida, bromida, dan iodida dalam suasana asam. Caranya dengan
menambahkan larutan baku perak nitrat berlebihan, kemudian
kelebihan larutan baku perak nitrat dititrasi kembali dengan
larutan baku tiosianat. Indikator yang digunakan adalah besi (III)
nitrat atau besi (III) ammonium sulfat .

(https://muthiaura.wordpress.com/2012/04/24/titrasi-
argentometri/
3. Metode Fajans
Pada metode ini digunakan indikator adsorpsi,
yang mana pada titik ekivalen, indikator teradsorpsi
oleh endapan. Indikator ini tidak memberikan
perubahan warna terhadap larutan, tetapi pada
permukaan endapan
4. Metode Leibig
Pada metode ini, titik akhir titrasi tidak
ditentukan dengan indikator, akan tetapi ditunjukkan
dengan terjadinya kekeruhan.
LARUTAN BAKU PRIMER

Nama LBP : Natrium Chloridum


Nama kimia : NaCl (BM = 58,44)
Pemerian : serbuk kristal putih
Kelarutan : mudah larut dalam air dingin, air
panas, larut dalam gliserol dan
ammonia, sangat sedekit larut dalam
alcohol.
 Alasan pemilihan bahan karena ionAg+ dari titran akan
bereaksi dengan ion Cl- dari analit membentuk garam yang
tidak mudah larut yaitu AgCl. Selain itu juga NaCl bahan
yang mudah didapat dan ekonomis.

 Bahan lain yang dapat digunakan sebagai LBP yaitu NaBr,


KBr dan KCl.
Perhitungan LBP

mg = V x N x BE x BM
= 20 ml x 0,1 x 1 x 58,44
= 116.88 mg
2.TimbangNaCl
116,88mg
dgtimbanganan
alitik

Prosedur 1.HitungmgNaC
3.TimbangNaCl
lyangakanditim
Pembuatan bang
sebanyak3x

LBP

5.Lakukanpe 4.LarutkanNaCldg
rlakuanseban aquadestq.sadlrtd
yak3x ierlenmeyer
Pembuatan LBS
(Larutan Baku Sekunder)

 Nama LBS : Perak Nitrat


 Nama Kimia : AgNO3
 Pemerian : Kristal tak berwarna
 Kelarutan : larut dalam air
(Farmakope Edisi III)
 Alasan pemilihan bahan karena AgNO3 merupakan
satu-satunya senyawa perak yang bisa terlarut dalam
air.
Perhitungan LBS


Lihatkonsentra hitungmlygaka
siAgNO3 yangter ndimasukkank
edlmlabuukur2
sediadi lab. 50ml

Prosedur MasukkanLB
Pembuatan Tutupdenganplasticdanikatdengankaret
Skedalamlab
uukur250ml
LBS

Kocokadhomogen
Reaksi Pembakuan

AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3


2AgNO3 + KaCrO4 Ag2CrO4 + 2KNO3
1 mol NaCl setara dengan 1 mol AgNO3
BE NaCl = 1/1 = 1 mol
Pembakuan LBS

 Prosedur pembakuan
 Indikator yang digunakan yaitu LBS
kalium kromat
 Alasan pemilihan indicator karena Siapkanburetber
LBPygsdhdilrtka
dengan indicator kalium kromat sihmasukkanLBS
n+kankaliumkro
ion perak akan membentuk kedlmburetadtan
mat1-2tetes
dabatas0,00 ml
endapan berwarna coklat
kemerahan sehingga TAT dapat
diamati. TitrasiLBP dg
 Inikator lain yang bisa dipakai LBS Lakukantitrasise
adterbentukenda banyak3x
adalah tiosianidat dan indikator panmerahbata
adsorbsi.
file:///C:/Users/Perpustakaan%
20IKIFA%201/Downloads/1049
91e6dd3458c4740057bc49ca1ff Catathasilvolume
4.pdf. titikakhirtitrasi
 Nama sampel : tablet Vitamin B1HCl
 Nama Kimia : C12H17ClN4
 Pemerian : tablet berwarna putih
 Kelarutan : larut dalam air
 BM : 337,27
Persiapan  Merek : novapharin
Sampel  No.bacth : 1807-24-158

 Bahan lain yang dapat digunakan :


Natrium Tiosulfat
Perhitungan sampel


Prosedur Pembuatan Sampel

Hitungrata2perta
Timbang20tablet, blet,brpmgyghrsdi Masukkankedala
gerusadhalus timbang.Timbang merlenmeyer
sebanyak3bks

Larutkandg Lakukanperlakua
aquadestq.sadlaru nsebanyak3x
t
Menetapkan Kadar Tablet Vit B1-HCL Secara
Argentometri

Alat Bahan
Reaksi penetapan kadar

C H

O
O

C CH2 CH2 N (CH3)2 HCL +AgNO3 CO CH2 CH2 CH2 N (CH3)2+ AgCL2

O
2AgNO3 + K2Cr04 Ag2CrO4 Merah
O

1 Mol C17H21No HCL ~ 1Mol AgNO3

BE = 1 Mol
Siapkanburetbersih,masukkanLBSkedlmburetadtndabts0,0
Sampelygsdhdisiapkan+kanindicatorkaliumkromat1-2tts
0ml

Penetapan
Kadar Lakukantitrasisebanyak3x Titrasisampeldg LBS adterbentukendapanmerahbata

Sampel

Catatvolumetitikakhirtitrasi
DATA PENGAMATAN (MASUK
RANGE)

1. Normalitas LBS
Titrasi ke Perhitungan

Rata-rata
Penetapan Kadar Sampel

Titrasi ke Perhitungan
1 Mg=NxVxBExBM = 0,1016 N x 15,00 ml x 1 x 337,27
= 513,99 mg
2 Mg = NxVxBExBM = 0,1016 N x 15,10 ml x 1 x 337,27
= 517,42 mg
3 Mg = NxVxBExBM = 0,1016 N x 15,00 ml x 1 x 337,27
= 513,99 mg
Rata-rata
Data pengamatan (tidak masuk range)

Normalitas LBS
Titrasi ke Perhitungan
1

Rata-rata
Penetapan kadar sampel

Titrasi ke Perhitungan
1 20,30 ml x 0,1610 x 1 x 337,27 =1102 mg
2 20,50 ml x 0,1610 x 1 x 337,27 = 1113 mg
3 20,70 ml x 0,1610 x 1 x 337,27 = 1124 mg
Rata-rata
Pembahasan
Titrasi Argentometri metode Mohr dapat digunakan untuk
menetapkan kadar klorida dalam suasana netral dengan larutan
standar perak nitrat (AgNO3) dan penambahan kalium kromat
(K2CrO4) sebagai indikator.
Pengaruh pengukuran kadar klorida dilakukan pada sampel
yang ditambahkan Vitamin B1 kemudian ditambahkan indikator
kalium kromat (K2CrO4) sebanyak 1-6 tetes dan dititrasi dengan
larutan perak nitrat (AgNO3) sampai terbentuk endapan berwarna
merah bata. Titrasi masing-masing sampel diulang sebanyak 3 kali
untuk mendapatkan kadar klorida rata-rata penetapan kadar
sampel Vit B1
Warna endapan merah bata menyebabkan seolah-olah
telah terjadi titik akhir titrasi pada sampel. Keadaan ini
menimbulkan volume titran yang habis pada titrasi kurang tepat
dan akurat pada penetapannya, karena hasil yang didapat bukan
pada titik akhir titrasi yang sebenarnya. Volume titran yang habis
pada hasil analisa seolah-olah mengalami penurunan.
Kesimpulan
STANDARISAI LARUTAN AGNO3 DILAKUKAN
DENGAN METODE MOHR; LARUTAN STANDAR
PRIMER YANG DIGUNAKAN ADALAH NACL 0,1 N
DAN LARUTAN K2CRO4 SEBAGAI INDIKATOR
METODE MOHR MENGGUNAKAN LARUTAN
PENITER AGNO3STANDAR DAN INDIKATOR
K2CRO4. TITIK AKHIR TITRASI DITUNJUKKAN
DENGAN ADANYA ENDAPAN MERAH BATA.

MENURUT FI 4 HAL 785 TAB VIT B 1


MENGANDUNG TIDAK KURANG DARU 90.0%
DAN TIDAK LEBIH DARI 110 .0% C12H17N4 ,
HCL
Gambar titrasi vit b1 secara
argentometri
Daftar Pustaka

 file:///C:/Users/Perpustakaan%20IKIFA%201/Dow
nloads/104991e6dd3458c4740057bc49ca1ff4.pdf
 https://muthiaura.wordpress.com/2012/04/24/titra
si-argentometri/
 Farmakope Indonesia Edisi III

Anda mungkin juga menyukai