Anda di halaman 1dari 56

NAMA : KAMILIA TIARA PUTRI

NIM : 2010942008
TUGAS : UPFK TL B

1. Kaporit (Calcium hypochlorite) dengan kandungan klorin 70% digunakan untuk desinfeksi
pipa baru:
a) Hitung (kg) kaporit yang dibutuhkan untuk membuat larutan kaporit 3% dalam bak
berukuran 250 L
b) Hitung volume pipa baru yang dapat didisinfeksi menggunakan larutan kaporit 150 L dan
laju dosis 40 mg/L khlorin?
Berat Atom Al = 27, S = 32 , O = 16, H= 1, Ca = 40, C = 12
Jawab :
a) Diket : Larutan kaporit = 3% = 0,03
Kandungan klorin = 70% = 0,70
Volumen = 250 L

Kg
250 L X 1 X 0,03
L
Berat Kaporit (kg) =
0,07
= 10,7 Kg
b) Diket : Larutan Kaporit = 150 L
Kandungan klorin = 40 mg/L = 0,04g/L
Jumlah larutan (L)
Volume pipa baru =
Konsentrasi klorin (mg/L)

150 L 1g
= g X
0,04 1000 L
L

= 3.750 L
Rahmatdian Eldi
2010942013
2. Air memiliki komposisi sebagai berikut: kalsium 75 mg/L, magnesium 30 mg/L, natrium 1
mg/L, bikarbonat 250 mg/L, sulfat 80 mg/L, dan klorida 35 mg/L. Tentukan kesadahan karbonat,
kesadahan nonkarbonat, dan kesadahan total, semua dalam mg/L CaCO3 Berat Atom Ca = 40, Cl
= 35,5 , Mg = 24 , S = 32 , O = 16, N = 14 , Na = 23, C = 12
Jawab:
a. Konversi semua konsentrasi ke mg/L CaCO3
mg/l 100
meq/L= = =50 untuk CaCO3
berat ekivalen 2
Konsentrasi sebagai mg/L CaCO3 dihitung dari rumus:
(mg/L spesies)×50
mg/L sebagai CaCO3 =meq/L spesies×50=
berat ekivalen spesies
b. Buatlah tabel masing-masing ion dalam mg/L sebagai CaCO3
Ion BM z BE mg/L meq/L mg/L dalam CaCO3
Ca2+ 40 2 20 75 3,75 187,5
2+
Mg 24,3 2 12,2 30 2,5 125
Na+ 23 1 23 1 0,04 2
Total: 6,29 314,5
HCO3- 61 1 61 250 4,1 205
Cl- 35,5 1 35,5 35 1 50
-
SO4 96 2 48 80 1,7 85
Total: 6,8 340
c. Hitung masing-masing kesadahan
1) Kesadahan total = Ca+ + Mg2+ = 187,5 + 125 = 312,5 mg/L sebagai CaCO3
2) Kesadahan karbonat = HCO3- = 205 mg/L sebagai CaCO3
3) Kesadahan nonkarbonat = Na+ + Cl- + SO42- = 2 + 50 + 85 = 137 mg/L sebagai CaCO3
Nama : Miya Candelia As
No. BP : 2010942014
Tugas Soal UPFK B: Materi Pasca UAS

Soal Nomor 2
Diket:
Air memiliki komposisi sebagai berikut:
• Kalsium 75 mg/L,
• Magnesium 30 mg/L,
• Natrium 1 mg/L,
• Bikarbonat 250 mg/L,
• Sulfat 80 mg/L, dan
• Klorida 35 mg/L.
Berat Atom Ca = 40, Cl = 35,5 , Mg = 24 , S = 32 , O = 16, N = 14 , Na = 23, C = 12
Ditanya: Tentukan dalam mg/L CaCO3:
a. kesadahan karbonat,
b. kesadahan nonkarbonat, dan
c. kesadahan total.
Jawab:
Tabel perhitungan ion dalam mg/L sebagai CacO3
Ion BM z BE mg/L meq/L mg/L CaCO3
Ca2+ 40 2 20 75 3,75 187,5
Mg2+ 24 2 12 30 2,5 125
Na+ 23 1 23 1 0,04 2
HCO3- 61 1 61 250 4,1 205
SO42- 96 2 48 80 1,67 83,5
Cl- 35,5 1 35,5 35 0,99 49,5
a. Kesadahan karbonat = [HCO3-]
= 205 mg/L CaCO3
b. Kesadahan nonkarbonat = [Na+] + [Cl-] + [SO42-]
= (2 + 49,5 + 83,5) mg/L CaCO3
= 135 mg/L CaCO3
c. Kesadahan total = [Ca2+] + [Mg2+]
= (187,5 + 125) mg/L CaCO3
= 312,5 mg/L CaCO3
SHUBHIY ASH SHALIH
2010942023
3. Berikut diketahui hasil pemeriksaan kualitas air sumur:
- Konsentrasi CO2 23 mg/L sebagai CO2
- Konsentrasi HCO3 (bikarbonat) 195 mg/L sebagai CaCO3
- Konsentrasi Mg (magnesium) 8 mg/L sebagai Mg
- Konsentrasi kesadahan non-karbonat 90 mg/L sebagai CaCO3
Dengan asumsi tidak ada kapur berlebih ditambahkan, tentukan dosis yang tepat untuk kapur
(kandungan 85% CaO murni) dan soda ash (kandungan 90% Na2CO3 murni) yang diperlukan
untuk menghilangkan semua kesadahan.
Jawab:
Ion BM Z BE Mg/L Meq/L
HCO3- 61 1 61 195 3,2
Mg2+ 24 2 12 8 0,67
CO2 44 2 22 23 1,05
• Konsentrasi kesadahan non-karbonat 90 mg/L sebagai CaCO3
mg/L 100
• Meq/L = = = 50 untuk CaCO3
berat ekivalen 2
• Mg/l sebagai CaCO3 = meq/L x 50
• 90 mg/L = meq/L kesadahan nonkarbonat x 50
• meq/L kesadahan nonkarbonat = 1,8 meq/L
• kesadahan nonkarbonat = kesadahan tetap = 1,8 meq/L
• Kesadahan tetap = KJ – KS
• KJ = 1,8 meq/L + 3,2 meq/L = 5 meq/L
• KJ = [Ca2+] + [Mg2+ ] + [HCO3-]
• Ca2+ = (5 – 0,67 – 3,2) meq/L
= 1,13 meq/L
Kebutuhan Kapur dan soda
a. Kapur
Kebutuhan kapur = [CO2] + [Mg2+ ] + [HCO3-]
= (1,05 + 0,67 + 3,2) meq/L
= 4,92 meq/L
Kemurnian kapur yaitu 85%
BE kapur (CaO) adalah 56/2
Kebutuhan kapur = (4,92 meq/L x (56/2))/85%
= 162 mg/L
b. Soda
Kebutuhan soda = [Ca2+] - [Mg2+ ] + [HCO3-]
= (1,13 – 0,67 + 3,2) meq/L
= 1,4 meq/L
Kemurnian soda 90%
BE soda (Na2CO3) adalah 106/2
Kemurnian soda = (1,4 meq/L x (106/2))/90%
= 82,4 mg/L
Nama : Ryan Arifa Putra
BP : 2010942041
UPFK D
3. Berikut diketahui hasil pemeriksaan kualitas air sumur:
➢ Konsentrasi CO2 23 mg/L sebagai CO2
➢ Konsentrasi HCO3 (bikarbonat) 195 mg/L sebagai CaCO3
➢ Konsentrasi Mg (magnesium) 8 mg/L sebagai Mg
➢ Konsentrasi kesadahan non-karbonat 90 mg/L sebagai CaCO3
Dengan asumsi tidak ada kapur berlebih ditambahkan, tentukan dosis yang tepat untuk kapur
(kandungan 85% CaO murni) dan soda ash (kandungan 90% Na2CO3 murni) yang diperlukan
untuk menghilangkan semua kesadahan.
Dijawab :
• Ca2+ = 90 mg/L sebagai CaCO3
• Mg2+ = 8 mg/L
• HCO3- = 195 mg/L sebagai CaCO3
• CO2- = 23 mg/L
Ion BM Z BE mg/L meq/L
HCO3- 61 1 61 195 3,19
2+
Ca (sebagai CaCO3) 100 2 50 90 1,8
2+
Mg 24 2 12 8 0,67
[HCO3-] > [Ca2+] + [2 x Mg2+]
3,19 > 1,8 + 0,67

Ion BM Z BE mg/L meq/L


CO2- 44 2 22 23 1,04
Kebutuhan kapur = [CO2-] + [Ca2+] + [2 x Mg2+]

= 1,04 + 1,8 + 2 (0,67)

= 4,18 meq/L

BE CaO x 4,18 meq/L = 56/2 x 4,18 = 117,04 mg/L

4,18 meq/L x 2,80D = 11,7040D


117,04 𝑚𝑔/𝐿
= 137,69 mg/L
0,85

Muhammad Imam Nurullah


2010942043
UPFK B
4. Telah dilakukan analisis ayakan terhadap media pasir dengan hasil sebagaimana digambarkan
pada gambar di bawah. Distribusi ukuran pada grafik tersebut menunjukkan nilai ES = 0,25 mm
dan UC = 2,23. Bila pasir tersebut akan digunakan sebagai media filter, lakukan analisis terhadap
pasir tersebut untuk menentukan bagian pasir yang dapat digunakan. Spesifikasi media filter yang
diharapkan adalah ES = 0,05 cm dan UC = 1,5
Penyelesaian :

Berdasarkan Distribusi ukuran pada grafik tersebut menunjukkan nilai ES = 0,25 mm dan UC =
2,23
• d10 = ES = 0,25 mm = 0,025cm
d60 = ES x UC = 0,25mm x 2,23 = 0,55 mm = 0,055 cm
• Spesifikasi yang diharapkan → Di plotkan Grafik Hijau
ES = d10 = 0,05cm
UC = 1,5 → = d60 = 1,5 x 0,05cm = 0,075cm

• Berdasarkan hubungan grafik antara d10 dan p10 serta d60 dan p60 didapat kesimpulan :
o Pst10 = 30%
o Pst60 = 60%
• Persentase stok pasir yang digunakan
Pterpakai = 2(PD60 – PD10) = 2(60-30) = 60%
• Persentase pasir terlalu kecil
Pkecil = PD10-0,1Pterpakai = 30-6 = 24%
• Persentase pasir terlalu besar
Pbesar = 100-Pkecil-Pterpakai = 100-24-60 = 16%
• Plot kan ke grafik untuk ukuran Pkecil = 24% dan Pbesar 84% → di plotkan grafik orange
• Didapatkan Ukuran pasir terkecil yaitu 0,45mm dan yang lebih kecil harus dihilangkan
sebesar 24%
• Didapatkan ukuran pasir terbesar yaitu 1mm dan yang lebih besar harus dihilangkan yaitu
sebesar 16%
• Stok pasir yang digunakan adalah pasir yang berukuran 0,45mm – 1mm
Nama : Heru Septria Wahyudi

No BP : 2010942045

4. Telah dilakukan analisis ayakan terhadap media pasir dengan hasil sebagaimana digambarkan
pada gambar di bawah. Distribusi ukuran pada grafik tersebut menunjukkan nilai ES = 0,25
mm dan UC = 2,23. Bila pasir tersebut akan digunakan sebagai media filter, lakukan analisis
terhadap pasir tersebut untuk menentukan bagian pasir yang dapat digunakan. Spesifikasi
media filter yang diharapkan adalah ES = 0,05 cm dan UC = 1,5.

Solusi :

Berdasarkan gambar di atas, d10 adalah 0,25 mm dan d60 adalah 0,5575 mm.
ES = 0,25 mm = 0,025 cm

UC = 0,5575/0,25 = 2,23

Berdasarkan spesifikasi yang diharapkan, pasir tersebut tidak memenuhi syarat sebagai media
filter. Oleh karena itu harus dilakukan pemilihan ukuran agar memenuhi spesifikasinya. ES yang
diharapkan adalah 0,05 cm dan UC adalah 1,5

Spesifikasi yang diharapkan:

ES = d10 =0,05 cm

UC = 1,5 d60 =UC x ES =1,5 x (0,05cm)=0,075cm

Buatlah garis baru yang

menghubungkan (d10, P10) dan (d60, P60) sesuai spesifikasi yang diharapkan.

Tentukan Pst60 dan Pst10. Diperoleh Pst60 = 63% dan Pst10 = 31%.

SOLUSI:

Persentase stok pasir yang dapat digunakan:

Puseable =2(PD60–PD10) = 2(63–31) = 64%


Persentase pasir yang terlalu kecil:

Ptoo fine=PD10 –0,1Puseable =PD10 – 0,2(PD60 –PD10) =31- 0,2(63-31) = 24,6%

Persentase ukuran pasir yang terlalu besar:

Ptoo coarse =100–Ptoo fine-Puseable =100 – 24,6 – 64 = 11,4%

Dengan demikian, 24,6% dari ukuran pasir terkecil, yaitu pasir dengan ukuran lebih kecil dari
0,045 cm harus dihilangkan. Untuk ukuran yang terlalu besar, 11,4% ukuran pasir terbesar yang
harus dibuang atau ukuran pasir di atas 0,105 cm. Jadi pasir stok yang dapat digunakan adalah
pasir yang berukuran 0,045 sampai 0,105 cm.
Pinkan Pawne Ayesha Rizal
2010943007
5. Sebuah bak filter single media tidak seragam terstratifikasi dengan data sebagai berikut:
Tebal media pasir total, L = 50 cm
Specific gravity pasir, Sg = 2,50
Faktor bentuk pasir, = 0,75
Porositas media pasir,  = 0,40
Rate filtrasi, Va = 8 m/jam
Temperatur air = 28oC
µ = 0,8363
Diameter pasir terdistribusi sebagai berikut:
Diameter (mm) % Berat
0,74 7
0,65 20
0,40 35
0,37 20
0,15 9
Hitunglah headloss yang terjadi akibat melewati media pasir tersebut
JAWAB:
Nre=  x d x Va / µ

Untuk tidak seragam menggunakan persamaan rose modifikasi


Hasilnya:

Diameter (mm) % Berat


Nre Cd Cd.X/d (cm)
0,74 7 1,47 17,63 16,68
0,65 20 1,30 20,03 61,62
0,4 35 0,80 30,11 263,43
0,37 20 0,74 32,55 175,93
0,15 9 0,30 80,28 481,71
TOTAL 999,37

Headloss Total (pers. Rose)


𝐿.𝑉𝑎^2 𝐶𝑑.𝑋
Hl= 1,067 ∑
𝑌.𝐸 4 .𝑔 𝑑
.8000
50 𝑐𝑚 𝑐𝑚^2
3600
1,067 𝑥 999,37
0,75.0,404 .9,81

Hl = 881,62 cm
Nama Penanggung Jawab : Bima Tri Putra 2010943022 , Gema Andriza 2010943023

Mata Kuliah : UPFK B

6. Suatu sampel air memiliki karakteristik sebagai berikut:


Klorida = 40 mg/L Sodium = 20 mg/L
Sulfat = 90 mg/L Magnesium = 40 mg/L
Bikarbonat = 300 mg/L Kalsium = 90 mg/L
Tentukan:
a. Kesadahan karbonat (dalam satuan mg/L CaCO3);
b. Kesadahan non karbonat (dalam satuan mg/L CaCO3);
c. Kesadahan total (dalam satuan mg/L CaCO3).
d. Alkalinitas
e. Diagram bar ekivalen untuk semua kation dan anion
f. Kebutuhan kapur dan soda yang dibutuhkan jika target pelunakan air adalah 40
mg/L sebagai CaCO3

Jawab:

Spesies Ion Bm Z Be Mg/L Meq/L Mg/L Caco3


Kation
Ca2+ 40 2 20 90 5 225,00
Mg2+ 24,3 2 12,15 40 3,292 164,61
Na+ 23 1 23 20 0,870 43,48
Anion
Hco3- 61 1 61 300 4,92 245,90
Cl- 35,5 1 35,5 40 1,13 56,34
So4 2- 96,1 2 48,05 90 1,87 93,65

a. Kesadahan karbonat (dalam satuan mg/L CaCO3)= 245,90 Mg/L Caco3


b. Kesadahan non karbonat (dalam satuan mg/L CaCO3);= 193,47 mg/L CaCO3
c. Kesadahan total (dalam satuan mg/L CaCO3)= 389,61 mg/L CaCO3
d. Alkalinitas = 245,90 Mg/L CaCO3
e. Diagram bar ekivalen (satuan dalam mg/l CaCO3)
f. asumsi: α1 = 0,77
𝑚𝑔 1𝑔 1 𝑚𝑜𝑙 61 𝑚𝑜𝑙𝐵𝐸 𝐻𝐶𝑂− 3
HCO3- = 246 𝐿
× 1000𝑚𝑔 × 61 𝑔
× 50 𝑚𝑜𝑙 𝐵𝐸 𝑎𝑙𝑘𝑎𝑙𝑖𝑛𝑖𝑡𝑎𝑠

HCO3-= 4,92 x 10-3 mol/L


CT = [HCO3] / α1
= 4,92 x 10-3 /0,77
= 6,38 x 10-3 mol/L
H2CO3 = 1,46 x 10-3 mol/L
X mol = 92 mg/L
Ca = 90 x 100/40 =225 mg/L CaCO3
Mg = 40 x 100/24,3 = 164 mg/L CaCO3
Kesadahan total = 225 +164 = 389
X = 146 + 225 =371 mg/L sbg CaCO3
74 𝑠𝑏𝑔 𝐶𝑎(𝑂𝐻)2
Atau 371 mg/L sbg CaCO3 x 100 𝑠𝑏𝑔 𝐶𝑎𝐶𝑂3

= 274 mg/L sbg Ca(OH)2


Nama : SHERLI FEBIOLA
NIM : 2110941005
Kelas : UPFK B

Soal Nomor 7

Suatu contoh air dengan debit 75 L/menit akan diturunkan kesadahannya dengan menggunakan
proses kapur soda. Air tersebut mempunyai konsentrasi Ca2+ = 45 mg/L sebagai CaCO3; Mg2+ =
70 mg/L; HOC3- = 235 mg/L dan CO2 = 40 mg/L.
a. Sifat kesadahan apa yang dimiliki air tersebut?
b. Tentukan jumlah kebutuhan kapur (CaO) dan soda abu (Na2CO3) dalam unit split treatment
seperti skema dibawah ini, jika kesadahan akan dihilangkan sampai dengan 2°D.

Diketahui bahwa kemurnian kapur 70% dan soda 85%. (BM: C = 12; O = 16; Ca = 40; Mg = 24;
Na = 23; H = 1; S = 32; Cl = 35,5; N = 14) 1°D = 2,8 meq/L.

Penyelesaian:

Diketehui:
Q = 75 L/menit
[Ca2+] = 45 mg/L sebagai CaCO3
[Mg2+] = 70 mg/L
[HOC3-] = 235 mg/L
[CO2] = 40 mg/L
Kemurnian kapur = 70%
Kemurnian soda = 80%
1°D = 2,8 meq/L
Ditanya:
a. Sifat kesadahan apa yang dimiliki air tersebut?
b. Tentukan jumlah kebutuhan kapur (CaO) dan soda abu (Na2CO3) dalam unit split treatment
seperti skema dibawah ini, jika kesadahan akan dihilangkan sampai dengan 2°D.

Jawab:
a. Sifat kesadahan
Jawab:
Komponen BM z BE mg/L meq/L
Ca2+ sebagai CaCO3 100 2 50 45 0,9
Mg2+ 24 2 12 70 5,8
HOC3- 61 1 61 235 3,9
CO2 44 2 22 40 1,8
Sehingga
[HOC3-] < [Ca2+] + [Mg2+]

Kesadahan Sementara (KS) = [HOC3-] = 3,9 meq/L


Kesadahan Jumlah (KJ) = 0,9 + 5,8 = 6,7 meq/L
Kesadahan Tetap (KT) = KJ – KS
= (6,7 – 3,9) meq/L
= 2,8 meq/L
Karena KS>KT, maka sifat kesadahan yang dimiliki air adalah kesadahan sementara.

b. Jumlah kebutuhan kapur (CaO) dan soda abu (Na2CO3) dalam unit split treatment seperti
skema dibawah ini, jika kesadahan akan dihilangkan sampai dengan 2°D.
Jawab:
[HOC3-] < [Ca2+] + [Mg2+] maka,
Kebutuhan soda (meq/L) = [Ca2+] – [HOC3-] + [Mg2+]
= (0,9 – 3,9) + 5,8
= 2,8 meq/L
Kebutuhan kapur (meq/L) = [CO2] + [HOC3-] + [Mg2+]
= 1,8 + 3,9 + 5,8
= 11,5 meq/L
Jika dinyatakan dalam mg/L, maka mg/L = meq/L × BE
Sehingga diperoleh,
Kebutuhan soda (Na2CO3) = 2,8 meq/L × BE Na2CO3
= 2,8 × (106/2)
= 148,4 mg/L
Kebutuhan kapur (CaO) = 11,5 meq/L × BE CaO
= 11,5 × (56/2)
= 322 mg/L
Karena kesadahan dihilangkan sampai 2°D dan normal untuk air adalah 5°D, maka
Ca2+ = 0,9 × 2,8°D = 2,5°D, sisakan 1°D, hilangkan 1,5°D
Mg2+ = 5,8 × 2,8°D = 16,2°D, sisakan 4°D, hilangkan 12,2°D
Ca2+ yang dihilangkan = 1,5°D = (1,52/2,8) = 0,5 meq/L
Ca2+ yang dihilangkan = 12,2°D = (12,2/2,8) = 4,4 meq/L

Perhitungan kembali kebutuhan kapur dan soda, jika kesadahan dihilangkan 1,5°D (Ca2+) dan
12,2°D (Mg2+) adalah:
Kebutuhan soda (meq/L) = [Ca2+] – [HOC3-] + [Mg2+]
= 0,5 – 3,8 + 4,4
= 1,1 meq/L
Kebutuhan kapur (meq/L) = [CO2] + [HOC3-] + [Mg2+]
= 1,8 + 3,8 + 4,4
= 10 meq/L
Kebutuhan kapur yang dihilangka yang dinyatakan dalam mg/L, maka mg/L = meq/L × BE
Kebutuhan soda (Na2CO3) = 1,1 meq/L × BE Na2CO3
= 1,1 × (106/2)
= 58,3 mg/L

Kebutuhan kapur (CaO) = 10 meq/L × BE CaO


= 10 × (56/2)
= 280 mg/L

Kebutuhan soda kemurnian 85%


= Kebutuhan soda yang dihilangkan (mg/L) × Q × (1/0,85)
= 58,3 mg/L × 75 L/menit × (1/0,85)
= 5.144 mg/menit
Kebutuhan kapur kemurnian 70%

= Kebutuhan kapur yang dihilangkan (mg/L) × Q × (1/0,7)


= 280 mg/L × 75 L/menit × (1/0,7)
= 30.000 mg/menit
NURSYARA OKVINDA
2110941009
TUGAS UPFK KELAS B
8. Suatu resin penukar ion asam kuat (R-SO3Na) dan basa kuat (2R—X3NCl) akan digunakan
untuk menghilangkan kesadahan Ca2+ dalam air. Pilihlah resin yang sesuai dan bagaimana
reaksi yang akan terjadi!
Jawaban:
Resin yang sesuai yaitu resin penukar ion asam kuat, karena resin yang dipilih adalah resin
dengan selektivitas yang tinggi. Antara Na+ dan Ca2+, yang memiliki selektivitas yang tinggi
adalah Ca2+, maka reaksi yang terjadi yaitu:
R-SO3Na + Ca2+ (R-SO3)2Ca + 2Na+
NAMA PENANGGUNG JAWAB : DHANIL 2110941014, ANNISA NURUL AINI
2110941012

KELAS : UPFK-B

9. Suatu resin basa kuat penukar anion digunakan untuk menghilangkan nitrat dari air sumur
yang mengandung konsentrasi khlorida tinggi. Kandungan bikarbonat dan sulfat dalam air
diabaikan. Kapasitas resin 1,3 meq/L. Tentukan volume air maksimum yang dapat diolah per
liter resin. Air mengandung komposisi sebagai berikut:

Ca2+= 28 mg/L, Cl-= 106,5 mg/L, Mg2+= 9,6 mg/L, SO4 2- = 0.0 mg/L,

NO3 - = 111,6 mg/L, Na+=59,8 mg/L

Berat Atom Ca = 40, Cl = 35,5 , Mg = 24 , S = 32 , O = 16, N = 14 , Na = 23

Konstanta selektivitas nitrat = 4,dan konstanta selektivitas khlorida = 1

Penyelesaian:

Berikut adalah langkah-langkah penyelesaian dari soal di atas:

1. Hitung jumlah ekivalen nitrat dalam 1 L air:

Ekivalen nitrat (eq) = (Massa nitrat (mg) / Berat atom N) * 1 / Valensi nitrat

Ekivalen nitrat (eq) = (111,6 mg / 14) * 1 / 1

Ekivalen nitrat (eq) = 7,97 eq/L

2. Hitung jumlah ekivalen khlorida dalam 1 L air:

Ekivalen khlorida (eq) = (Massa khlorida (mg) / Berat atom Cl) * 1 / Valensi khlorida

Ekivalen khlorida (eq) = (106,5 mg / 35,5) * 1 / 1

Ekivalen khlorida (eq) = 3 eq/L

3. Tentukan kapasitas resin untuk nitrat:

Kapasitas resin (eq/L) = Kapasitas resin (meq/L) * Konstanta selektivitas nitrat

Kapasitas resin untuk nitrat = 1,3 meq/L * 4 = 5,2 eq/L


4. Tentukan kapasitas resin untuk khlorida:

Kapasitas resin (eq/L) = Kapasitas resin (meq/L) * Konstanta selektivitas khlorida

Kapasitas resin untuk khlorida = 1,3 meq/L * 1 = 1,3 eq/L

5. Tentukan volume air maksimum yang dapat diolah per liter resin:

Volume air maksimum = Kapasitas resin untuk khlorida / Ekivalen khlorida dalam air

Volume air maksimum = 1,3 eq/L / 3 eq/L

Volume air maksimum = 0,43 L/L = 430 mL/L

Jadi, volume air maksimum yang dapat diolah per liter resin adalah 430 mL.
Nama : M. Rifqi Pratama 2110941015
NURHALIZAH USMAN 2110941016

10. Perhatikan reaksi sebuah strong-base anion exchange resin dengan Ion Nitrat yang
terkandung dalam suatu air sumur berikut ini:
𝑅 − 𝑋3 𝑁𝐶𝑙 + 𝑁𝑂3− ⟷ (𝑅 − 𝑋3 𝑁)𝑁𝑂3 + 𝐶𝑙 −
Pertanyaan:
a. Jelaskan tujuan/ target reaksi ion exchange di atas.
b. Jika keberadaan ion bikarbonat dan sulfat di air dianggap tidak ada, sedangkan kapasitas
total resin adalah 1,5 eq/L, maka tentukan jumlah air maksimum yang dapat diolah per liter
resin. Air memiliki komposisi sebagai berikut dalam meq/L:
Ca2+ = 1,4 Cl- = 3,0
Mg2+ = 1,0 So2- = 0,0
Na2+ = 2,6 No3- = 2,0
Jawaban :
a. Tujuan dari ion exchange di atas adalah untuk mengikat nitrat (ion yang tidak diperlukan
oleh air), dimana resin akan melepas Cl- dan mengikat No3-, sehingga nitrat yang terlarut
dalam air akan terbawa oleh resin.
b. Solusi :
● Langkah 1. Tentukan fraksi setara dengan nitrat dalam larutan
2
𝑋𝑁𝑂3− = = 0,4
5
● Langkah 2: Koefisien selektif untuk nitrat terhadap klorida

𝑁𝑂 − 4
𝐾𝐶𝑙−3 = =4
1

● Langkah 3: Resin teoritis yang tersedia untuk ion nitrat

𝑥𝑁𝑂− 0,4
3
= 4𝑥 = 2,66
1− 𝑥𝑁𝑂− 1− 0,4
3

𝑥𝑁𝑂− = 0,72
3

Artinya bahwa 72 persen bagian dari resin akan digunakan

● Langkah 4: Hitung kapasitas penggunaan maksimum Y


𝑒𝑞 𝑒𝑞 𝑚𝑒𝑞
𝑌 = 1,5 𝑥 0,72 = 1,08 = 1080
𝐿 𝐿 𝐿

● Langkah 5: Volume air (V) yang dapat diolah per siklus

𝑚𝑒𝑞
1080 𝐿 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑛 𝑎𝑖𝑟
𝑉= 𝑚𝑒𝑞 = 540 𝐿 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑛
2,0 𝐿 𝑎𝑖𝑟 𝐿

𝐿 1 𝑔𝑎𝑙 28,32 𝐿 𝑎𝑖𝑟


𝑉 = 540 𝑥 𝑥 3
= 4040 𝑔𝑎𝑙 3 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑛
𝐿 3,785 𝐿 1 𝑓𝑡 𝑓𝑡
Anantha Azizah Aryati 2110941019

, MIFDHAL MEIYASSA 2110941024

UPFK B

11. Efluen dari unit penurunan kesadahan menggunakan ion exchange mengandung 75% kalsium
setelah regernerasi. Resin asam kuat mempunyai kapasitas total 2 eq/L dan koefisien selektifitas
kalsium terhadap sodium adalah 2,6. Tentukan jumlah kalsium awal, Komposisi kimia air adalah
sebagai berikut (dalam meq/L):

Kation Anion

𝐶𝑎2+ = 0,4 𝐶𝑙 − = 0,4


𝑀𝑔2+ = 10,2 𝑆𝑂2 − = 0,4
𝑁𝑎2+ = 1,2 𝐻𝐶𝑂3 − = 1,0
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 = 1,8 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑛𝑖𝑜𝑛 = 1,8

Penyelesaian

Diketahui:
Kapasitas Resin = 2 eq/L
Koefisien Selektifitas Kalsium Terhadap Sodium = 2,6
Resin yang ditelah digunakan setelah regenerasi = 75%

Ditanya;
Tentukan jumlah kalsium awal?

Jawab:
fraksi ekivalen ion kalsium
0,4
𝑋𝐶𝑎2+ =
1,8
𝑋𝐶𝑎2+ = 0,2
Komposisi resin teoritis untuk ion kalsium
𝑋𝐶𝑎2+ 0,2
2
= 2,6 ×
(1 − 𝑋𝐶𝑎2+ ) (1 − 0,2)2
= 0,812
Sehingga penggunaan resin maksimal 81,2% dengan ion kalsium dari air yang diberikan.
Batas penggunaan resin
Y = 2,0 eq/L x 0,812
= 1,624 eq/L

Jumlah kalsium yang digunakan


1,624 eq/L x 0,2
= 0,3248 eq/L
= 324,8 meq/L
Jihan Ridhollah Asrif 2110941027
Sabilla Githa Asami 2110941025
UPFK B

PEMBAHASAN SOAL UPFK

12. Suatu resin basa kuat penukar anion digunakan untuk menghilangkan nitrat dari air sumur yang
mengandung konsentrasi khlorida tinggi. Kandungan bikarbonat dan sulfat dalam air diabaikan.
Kapasitas resin 1,3 meq/L. Tentukan volume air maksimum yang dapat diolah per liter resin. Air
mengandung komposisi sebagai berikut:
Ca2+ = 25 mg/L
Cl- = 105,5 mg/L
Mg2+ = 9,7 mg/L,
SO2- = 0.0 mg/L,
NO3- = 111,6 mg/L,
Na+ = 58,8 mg/L
Berat atom:
Ca = 40
Cl = 35,5
Mg = 24
S = 32
O = 16
N = 14
Na = 23
Konstanta selektivitas nitrat = 4, dan konstanta selektivitas khlorida = 1
Penyelesaian:
Ion BM z BE mg/L meq/L
Ca2+ 40 2 20 25 1,25
Cl- 35,5 1 35,5 105,5 2,97
Mg2+ 24 2 12 9,7 0,8
SO2- 64 1 64 0,0 0
NO3- 62 1 62 111,6 1,8
+
Na 23 1 23 58,8 2,55
• Total kation = 1,25 + 0,8 + 2,55 = 4,6 mg/L
Total anion = 2,97 + 0 + 1,8 = 4,77 mg/L
• Fraksi ekivalen nitrat dalam larutan
1,8
𝑋𝑁𝑂3− = = 0,38
4,77
• Koefisien selektif nitrat
𝑁𝑂3− 4
𝐾𝐶𝑙 = =4
1
• Resin teoritis ion nitrat
𝑋̅𝑁𝑂3− 0,38
=4× = 2,45
1 − 𝑋̅𝑁𝑂− 3
1 − 0,38
𝑋̅𝑁𝑂3− = 0,71
Bagian resin yang akan digunakan adalah 71%.
• Kapasitas penggunaan maksimum Y
𝑌 = 1,3 𝑚𝑒𝑞/𝐿 × 0,71 = 0,923 𝑚𝑒𝑞/𝐿
• Volume air yang dapat diolah per siklus
0,923 𝑚𝑒𝑞/𝐿 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑛
𝑉= = 0,512 𝐿 𝑎𝑖𝑟/𝐿 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑛
1,8 𝑚𝑒𝑞/𝐿 𝑎𝑖𝑟
1 𝑔𝑎𝑙 28,32 𝐿
𝑉 = 0,512 𝐿 𝑎𝑖𝑟/𝐿 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑛 × × = 3,83 𝑔𝑎𝑙 𝑎𝑖𝑟/𝑓𝑡 3 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑛
3,785 𝐿 1 𝑓𝑡 3
Nama: Ifah Hannum Hasibuan 2110941028 , Novel Ramadhana Zein 21109410029
NIM: 2110941028
Kelas: UPFK B

13. Diketahui data proses disinfeksi menggunakan klorin adalah sebagai berikut:
Dosis Klorin (mg/L) 0,1 0,6 1,1 1,6 2 2,7 3,2 3,5
Residual (mg/L) 0 0,35 0,7 0,5 0,5 0,75 1 1,2
Gambarkan kurva berdasarkan data tersebut dan jelaskan setiap tahap proses.
1,4
1 2 3 4
1,2
Residual (mg/L)

0,8

0,6
Klorin bebas dan
gabungan
0,4
Klorin
0,2 gabungan Breakpoint chlorination
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
Dosis Klorin (mg/L)

Penjelasan:
1. Klorin dihancurkan oleh zat pereduksi
2. Pembentukan monokloramin dan organokloramin
Klorin bereaksi dengan konstituen terlarut tertentu dalam air, seperti senyawa nitrogen
amonia dan asam amino untuk menghasilkan monokloramin dan organokloramin
3. Monokloramin dihancurkan membentuk dikloramin
Breakpoint Chlorination
Semua ammonia teroksidasi membentuk gas nitrogen, nitrat, atau trikloramin
4. Residu klroin bebas yang tersedia
Maisya nelfida 2110941030, SYIFA YUNINDA DESMAN 2110941031
UPFK B
14. Suatu perusahaan air minum akan membubuhkan desinfektan klorindioksida pada pipa
transmisi 300 mm dengan panjang 600 m yang mengalirkan air dengan laju aliran 600 gpm,
tentukanlah inaktivasi Giardia Lamblia dan virus menggunakan klorin dioksida dengan sisa
0,6 mg/L di jaringan pada temperature 5ºC dan pH 8,5.

Diketahui:
r = 0,5 ft
Lebar = 600 m = 1968,5 ft
Q = 600 gpm
Suhu = 50C
Ph = 8,5
Ditanya:
Tentukanlah inaktivasi Giardia Lamblia dan virus menggunakan klorin dioksida dengan sisa
0,6 mg/L di jaringan pada temperature 5ºC dan pH 8,5.

Penyelesaian:
Langkah 1
Hitung CTcal/CT99.9 pada pipa transmisi
T = π r2 L/Q
= 3.14 (0.5 ft)2 (1968,5 ft) (7.48 gal/ft3)/(600 gal/min) = 19.26 min
Dimana r adalah jari-jari pipa dan L adalah panjang pipa.
CTcal = 0.6 mg/L x 19.26 min
= 11.56 (mg/L) min
Pada suhu 50C dan pH 8,5, menggunakan ClO2, dari Tabel 6.7
CT99.9 = 26 (mg/L) min
CTcal/CT99.9) = 11.56/26 = 0.44 (log)
Langkah 2
Hitung log inaktivasi untuk Giardia (X) dan virus (Y)
X = 3 (CTcal/CT99.9)
= 3 x 0.44 log
= 1.32 log
Y = 4 (CTcal/CT99.9)
= 4 x 0.44 log = 1.76 log
Nama Penanggung Jawab:
Nama : Lutfiah Kayana Dean Tanjung 2110941032 , AHLUL ZIKRI 2110941035
Kelas : UPFK B
Latihan Soal UPFK No. 15 :
15. Sebuah sistem pompa air baku dari sebuah danau dengan kualitas air yang baik dilakukan
pembubuhan Klorin di stasiun pompa tersebut. Laju pemompaan puncak 0,05 m3/s, Jarak dari
pompa ke reservoir penyimpanan adalah 1.000 m dengan diameter pipa transmisi 10 in. Residu
klorin di outlet tangki adalah 1,0 mg/L (C pada tangki). T10 dari tracer study untuk tangki pada
laju aliran puncak 90 menit. Jika sambungan layanan ke pelanggan pertama diabaikan, tentukan
klorin residu minimum yang diperlukan pada inlet tangki (C pada pipa) untuk memenuhi
penyisihan Giardia 3-log pada 10 ºC dan pH 7,0.
Dijawab :
Cara 1 :
Menghitung laju aliran pemompaan dalam liter per detik (L/s):
Dik : Laju pemompaan = 0,05 m3/s
Karena 1 m3 = 1000 L dan 1 detik = 1 detik, maka:
Laju pemompaan = 0,05 m3/s * 1000 L/m3 = 50 L/s
Langkah 1. Menghitung waktu perjalanan air dari pompa ke reservoir penyimpanan:
Jarak = 1000 m
Kecepatan aliran = laju pemompaan / luas penampang pipa
Diameter pipa = 10 in = 0,254 m (konversi inci ke meter)
Jari-jari pipa (radius) = diameter pipa / 2 = 0,254 m / 2 = 0,127 m
Luas penampang pipa = π * (radius)2
Kecepatan aliran = 50 L/s / (π * (0,127 m)2) = sekitar 997,73 L/s/m2
Waktu perjalanan = jarak / kecepatan aliran
Waktu perjalanan = 1000 m / 997,73 L/s/m2 ≈ 1,001 detik
Langkah 2. Menghitung konsentrasi klorin yang diperlukan untuk penyisihan Giardia 3-log:
Konsentrasi klorin awal (C pada pipa) * waktu perjalanan = konsentrasi klorin residu (C pada
tangki)
Konsentrasi klorin awal * 1,001 detik = 1,0 mg/L
Konsentrasi klorin awal ≈ 1,0 mg/L / 1,001 detik ≈ 0,999 mg/L/detik
Jadi, untuk memenuhi penyisihan Giardia 3-log pada suhu 10 ºC dan pH 7,0, klorin residu
minimum yang diperlukan pada inlet tangki (C pada pipa) adalah sekitar 0,999 mg/L/detik.
Cara 2
Langkah 1. Hitung kecepatan aliran (V) dalam pipa:
Luas penampang pipa (A) = (π/4) * (D2), dengan D = 10 in
Kecepatan aliran (V) = Laju pemompaan puncak (Q) / A
Hitung waktu kontak (T10) dalam menit:
T10 = Jarak dari pompa ke reservoir penyimpanan (L) / Kecepatan aliran (V)
Langkah 2. Hitung koefisien laju reaksi desinfeksi (k):
k = 0.105 / T10
Hitung konsentrasi klorin awal (C0) yang diperlukan untuk mencapai reduksi
Giardia 3-log:
C0 = -3 / (k * log(10))
Hitung klorin residu minimum yang diperlukan pada inlet tangki (C pada pipa):
Klorin residu minimum = C0 - (C0 - 1.0) / 10^(0.1 * pH)
Langkah 3. Hitung kecepatan aliran (V) dalam pipa:
Luas penampang pipa (A) = (π/4) * (D^2) = (π/4) * (10^2) = 78.54 in^2
Konversi ke meter persegi: 1 in^2 = 0.00064516 m^2
A = 78.54 * 0.00064516 = 0.05071 m^2
Kecepatan aliran (V) = Laju pemompaan puncak (Q) / A = 0.05 m^3/s / 0.05071 m^2
= 0.985 m/s
Langkah 4. Hitung waktu kontak (T10) dalam menit:
T10 = 90 menit
Hitung koefisien laju reaksi desinfeksi (k):
k = 0.105 / T10 = 0.105 / 90 = 0.001167 s-1
Hitung konsentrasi klorin awal (C0) yang diperlukan:
C0 = -3 / (k * log(10)) = -3 / (0.001167 * log(10)) ≈ 512.4 mg/L
Langkah 5. Hitung klorin residu minimum pada inlet tangki (C pada pipa):
Klorin residu minimum = C0 - (C0 - 1.0) / 10^(0.1 * pH)
= 512.4 - (512.4 - 1.0) / 10^(0.1 * 7.0)
≈ 512.4 - 511.4 / 1.995 = 0.0501 mg/L
Jadi, klorin residu minimum yang diperlukan pada inlet tangki (C pada pipa) untuk
memenuhi penyisihan Giardia 3-log pada suhu 10 ºC dan pH 7,0 adalah sekitar 0.0501
mg/L.
REGINA SILVERA
Soal no 16
Untuk menentukan inaktivasi Giardia pada suhu air 20°C dan aliran jam puncak 18.2
m³/hari, kita perlu menghitung waktu kontak yang diperlukan untuk mencapai tingkat
inaktivasi yang diinginkan.
Dalam kasus ini, kita akan menggunakan model waktu kontak untuk inaktivasi klorin
pada Giardia. Model waktu kontak dapat dijelaskan dengan persamaan berikut:
Ct = -kt + ln(C0/Ct)
Di mana:
- Ct adalah konsentrasi klorin pada waktu t (mg/L)
- k adalah koefisien laju inaktivasi klorin pada Giardia (1/jam)
- t adalah waktu kontak (jam)
- C0 adalah konsentrasi awal klorin (mg/L)
Untuk mencari nilai k, kita perlu mengacu pada tabel atau penelitian yang memberikan
data laju inaktivasi klorin pada Giardia pada suhu 20°C. Dalam hal ini, saya tidak
memiliki data spesifik untuk memberikan angka yang tepat, tetapi sebagai contoh,
katakanlah kita mengasumsikan nilai k sebesar 0,1/jam.
Sekarang, mari kita gunakan persamaan waktu kontak untuk menghitung waktu kontak
yang diperlukan untuk mencapai tingkat inaktivasi klorin yang diinginkan.
C0 = 1.6 mg/L (konsentrasi klorin dalam clearwell)
Kita ingin mencapai tingkat inaktivasi klorin sebesar 1 mg/L (konsentrasi sisa klorin
dalam distribusi utama).
1 = -0.1t + ln(1.6/1)
Mari kita selesaikan persamaan di atas untuk mencari nilai t.
0.1t = ln(1.6)
T = ln(1.6)/0.1
T ≈ 1.7918 jam
Jadi, waktu kontak yang diperlukan untuk mencapai tingkat inaktivasi klorin sebesar 1
mg/L pada suhu air 20°C adalah sekitar 1.7918 jam.
Perlu diingat bahwa nilai k yang digunakan dalam perhitungan ini hanya sebagai
contoh, dan nilai sebenarnya akan bergantung pada kondisi spesifik dan data yang lebih
terperinci yang mungkin tersedia.
Nama : Azzahra Dalvi 2110942010, REVI ANNISA DIVA 2110942006
Penyelesaian Soal UPFK
17. Efluen dari suatu proses biologi dialirkan ke karbon aktif dan mencapai kondisi
equilibrium (kesetimbangan). Data total organik karbon (TOC) kesetimbangan
diberikan di bawah ini. Tentukan nilai konstanta isotermal Langmuir dan Freundlich
yang paling cocok.
Ce (TOC dalam larutan), mg/L qe (TOC dalam karbon), mg/mg
karbon
1,8 0,011
4,2 0,029
7,4 0,046
11,7 0,062
15,9 0,085
20,3 0,097

Solusi:
Konsentrasi Adsorbate Langmuir Freundlich
qe
Co Ce Co-Ce 1/Ce 1/qe Log C Log qe
1.8 1.8 0 0.011 0.5556 90.9091 0.2553 -1.9585
1.8 4.2 2.4 0.029 0.2381 34.4827 0.6232 -1.5376
1.8 7.4 5.6 0.046 0.1351 21.7391 0.8692 -1.3372
1.8 11.7 9.9 0.062 0.0855 16.129 1.0682 -1.2076
1.8 15.9 14.1 0.085 0.0629 11.7647 1.2014 -1.0706
1.8 20.3 18.5 0.097 0.0493 10.3093 1.3075 -1.0132

Langmuir Isoterm
100
90 y = 158,68x + 1,0974
80 R² = 0,9942
70
60
1/qe

50
40
30
20
10
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
1/Ce

Pada Grafik Langmuir Isoterm, didapat persamaan regresinya yaitu:


y = 158.68x + 1.0974
dimana plot 1/q vs. 1/C memberikan nilai:
1
slope = 𝐾.𝑞𝑚
1
intersep = 𝑞𝑚
1
sehingga didapat nilai qm= 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑝

1
qm= 1.0974 = 0.9112
1
slope = 𝐾𝑎.𝑞𝑚
1
➔ 158.68 = 𝐾.0.9112

144.6 𝐾𝑎 = 1
1
KA = 144.6 = 0.0068

Jadi, di dapat nilai konstanta isotermal Langmuir yang paling cocok adalah 0.0068

Freundlich Isoterm
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4

-0,5

y = 0,8861x - 2,1405
-1
R² = 0,989
Log q

-1,5

-2

-2,5
Log C

Pada Grafik Freundlich Isoterm, didapat persamaan regresinya yaitu:


y = 0.8861x - 2.1405
dimana plot Log q vs. Log C memberikan nilai:
slope = 𝑛1 = 0.8861
Intersep = Log Kf = - 2.1405
Jadi Kf =10^(- 2.1405)
= 0.007236
Jadi, di dapat nilai konstanta isotermal Freundlich yang paling cocok adalah 0.007236
Nama : Meisya Dwi Humairah 2110942013, SABITA HANIFAH 2110942016

Kelas : UPFK – B

18. Jelaskan pemahaman Anda tentang Freundlich Isotherm dalam proses adsorpsi dan
bagaimana langkah-langkah dalam menentukan parameter Freundlich Isotherm (KF dan n)
dari grafik di bawah ini.

Jawab:

Isoterm Freundlich merupakan suatu metode yang menggunakan asumsi bahwa


adsorpsi terjadi secara fisika. Pada metode ini proses adsorpsi terjadi pada beberapa
lapis dengan ikatannya yang tidak kuat. Isoterm Freundlich juga mengasumsikan
bahwa tempat adsorpsi bersifat heterogen.
Berikut persamaan untuk menyatakan Isoterm freundlich:

1
Qe = KF . CnF
e

Keterangan:
Q𝑒 = jumlah adsorbat pada permukaan (mg/g)
Ce = konsentrasi equilibrium (mg/l)
𝐾 dan n = konstanta Konstanta freundlich menunjukkan ikatan antara adsorbat dengan
adsorben dan diperoleh dengan cara eksperimen. Untuk mendapatkan konstanta 𝐾 dan
1/n, maka perlu dilakukan linerisasi terhadap persamaan sebagai berikut:
Ln (Qe) = ln 𝐾 + 1/n ln Ce

Persamaan ini mengungkapkan bahwa bila suatu proses adsorbsi menuruti Isoterm
Freundlich maka, ln K terhadap 1/n ln Ce akan merupakan garis lurus. Oleh karena itu,
jika konsentrasi larutan dalam kesetimbangan diplot sebagai ordinat dan konsentrasi
adsorbat dalam adsorben sebagai absis pada koordinat. Maka akan diperoleh gradien n
dan intersept dari isotherm ini diketahui kapasitas adsorben dalam menyerap air.
1. Vina Amelia (2110942017)
2. Hanifah Maheswari (2110942018)
3. Tiara Sebrina Afrianti (2110942022)
Kelas UPFK B
SOAL NO. 19
a. Jelaskan pemahaman Anda tentang Freundlich Isotherm dalam proses adsorpsi
secara skematis.
b. Tentukan nilai konstanta isotermal Freundlich dari data di bawah ini. Air buangan
mengandung phenol diolah dengan cara adsorpsi menggunakan GAC (Granular
Activated Carbon). Konsentrasi phenol dianalisis sebagai konsentrasi TOC (Total
Organic Carbon).

Massa GAC (m), mg Konsentrasi kesetimbangan TOC dalam larutan Ce,


mg/L

50 300

3000 50

4500 12

6500 5

9000 1

Penyelesaian:
a) Freundlich Isotherm
Freundlich Isotherm digunakan untuk rentang konsentrasi yang kecil dan campuran
yang cair, isotherm adsorpsi dapat digambarkan dengan persamaan empirik yang
dikemukakan oleh Freundlich. Isotherm Freundlich berdasarkan asumsi bahwa
adsorben mempunyai permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai
potensi penerapan yang berbeda-beda. Persamaan yang paling banyak digunakan
yaitu:
1/𝑛
𝑞𝑒 = 𝐾𝑓 𝐶𝑒

Dimana:
qe = Massa larutan per massa adsorben (mg/g)
Kf = Konstanta Freundlich
Ce = Konsentrasi kesetimbangan adsorbat (mg/l)
n = Eksponensial Freundlich

Konstanta freundlich menunjukkan ikatan antara adsorbat dengan adsorben dan


diperoleh dengan cara eksperimen. Untuk mendapatkan konstanta Kf dan 1/n, maka
perlu dilakukan linerisasi terhadap persamaan sebagai berikut:

Ln (qe) = ln Kf + 1/n ln Ce

Dari data percobaan laboratorium yang diperoleh diplot dengan ln (qe) sebagai
sumbu y dan ln C sebagai sumbu x. Grafik yang diperoleh adalah garis linear dengan
slope = 1/n dan intercept = in Kf.

b) Nilai Konstanta Isoterm Freundlich


1. Susun persamaan Freundlich menjadi pada tabel di bawah:

Log q = log Kf + 1/n log C

Konsertrasi Adsorbat
m (mg) m (g) x/m Ce/(x/m) log q log Ce
Co Ce Co - Ce
50 300 300 0 0.0500 0 0 - -
3000 300 50 250 3.0000 83.3333 0.6000 1.9208 1.6990
4500 300 12 288 4.5000 64.0000 0.1875 1.8062 1.0792
6500 300 5 295 6.5000 45.3846 0.1102 1.6569 0.6990
9000 300 1 299 9.0000 33.2222 0.0301 1.5214 0.0000
2. Log q dan log Ce di plot ke dalam grafik

Slope (a) = 1/n

Intersep (b) = log Kf

Hubungan Antara Log q dan Log Ce


2,5000
y = 0,2426x + 1,5154
2,0000 R² = 0,9812

1,5000
log q

1,0000

0,5000

0,0000
0,0000 0,5000 1,0000 1,5000 2,0000
log Ce

Berdasarkan grafik diperoleh nilai:

y = 0,2426x + 1,5154, maka

1/n = 0,2426

log Kf = 1,5154

sehingga nilai Kf adalah:

log Kf = 1,5154

Kf = log-1 (1,5154)

= 32,7642
AMELIA RAHMAYANTI 2110942026 ADE IRAWANDI HASIM 2110942036
UPFK B – SOAL NO 2O
Suatu sampel air limbah digunakan dalam percobaan laboratorium untuk penyisihan
zat terlarut dengan menggunakan sebuah kolom adsorpsi. Percobaan dilakuakn dengan
volume larutan 1 Liter. Jika hasil percobaan adsorpsi dengan menggunakan massa
karbon aktif yang bervariasi menunjukkan hasil sebagai berikut:
Konsentrasi kontaminan setelah kondisi Massa kontaminan yang diserap per
ekuilibrium tercapai (mg/L) massa adsorben (g/g)
10 0,20
20 0,28
30 0,33
Tentukan isotherm adsorpsi yang cocok untuk pengolahan kontaminan terlarut dengan
menggunakan karbon aktif tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui: V = 1 L
Konsentrasi setelah ekuilibrium = 10 mg/l
20 mg/l
30 mg/l
Massa kontaminan yang diserap = 0,20 g/g
0,28 g/g
0,33 g/g
Ditanya: isotherm adsorpsi yang cocok?

Jawab:
Untuk menentukan isotherm adsorpsi yang cocok untuk pengolahan kontaminan
terlarut dengan menggunakan karbon aktif, kita perlu menganalisis data yang
diberikan. Dalam kasus ini, kita memiliki hasil percobaan adsorpsi dengan tiga
konsentrasi kontaminan yang berbeda (10 mg/L, 20 mg/L, dan 30 mg/L) dan jumlah
kontaminan yang diserap per massa adsorben (0,20 g/g, 0,28 g/g, dan 0,33 g/g).
Salah satu isotherm adsorpsi yang umum digunakan adalah Isotherm Langmuir.
Isotherm Langmuir mengasumsikan bahwa adsorpsi terjadi pada permukaan adsorben
yang homogen dan terdapat lapisan tunggal molekul yang menempel. Persamaan
Isotherm Langmuir diberikan oleh:
(𝑞𝑚𝑎𝑥 × 𝐾𝑎𝑑𝑠 × 𝐶)
𝑞 =
(1 + 𝐾𝑎𝑑𝑠 × 𝐶)
Di mana:
q = jumlah kontaminan yang diserap per massa adsorben (g/g)
qmax = kapasitas maksimum adsorpsi (g/g)
Kads = konstanta adsorpsi (L/mg)
C = konsentrasi kontaminan dalam larutan (mg/L)
Dalam kasus ini, diketahui tiga pasangan data yang dapat kita gunakan untuk
menghitung nilai qmax dan Kads. Hitung nilainya untuk masing-masing pasangan data:
Pasangan data 1:
C = 10 mg/L
q = 0,20 g/g
Menggunakan persamaan Isotherm Langmuir:
(𝑞𝑚𝑎𝑥 × 𝐾𝑎𝑑𝑠 × 10)
0,20 =
(1 + 𝐾𝑎𝑑𝑠 × 10)

Pasangan data 2:
C = 20 mg/L
q = 0,28 g/g
Menggunakan persamaan Isotherm Langmuir:
(𝑞𝑚𝑎𝑥 × 𝐾𝑎𝑑𝑠 × 20)
0,28 =
(1 + 𝐾𝑎𝑑𝑠 × 20)

Pasangan data 3:
C = 30 mg/L
q = 0,33 g/g
Menggunakan persamaan Isotherm Langmuir:
(𝑞𝑚𝑎𝑥 × 𝐾𝑎𝑑𝑠 × 30)
0,33 =
(1 + 𝐾𝑎𝑑𝑠 × 30)
Berdasarkan data yang diberikan, Isotherm Langmuir mungkin menjadi pilihan yang
lebih sesuai karena data tersebut menunjukkan pola adsorpsi yang cocok dengan model
tersebut.
Nama : Berlian Oktafianti 2110942042, NAJLA RAHTU UTAMI 2110943011

Kelas : UPFK – B

Soal Nomor 21

Suatu kolom absorban karbon aktif granular dirancang untuk mengurangi 15 µg/L
klorobenzena menjadi 2 µg/L. Diketahui kondisi berikut untuk isotherm adsorpsi
Freundlich, dengan Kf = 100 (mg/g) (L/mg)1/n, 1/n = 0,35 dan ρGAC = 480 g/L.
Tentukan umur media GAC (dalam liter air /liter GAC) dan laju penggunaan karbon.

Jawaban :

Kf = 100

1/n = 0,35

ρGAC = 480 g/L

C0 = 15 /L = 15/1000 mg/L = 0,015 mg/L

C1 = 2 /L = 2/1000 mg/L = 0,002 mg/L

C = 13 /L = 13/1000 mg/L = 0,013 mg/L

(𝑞𝑒 )0×𝜌
Umur media GAC (Z) = 𝐶0 −𝐶1

Keterangan :

Z = masa operasi, L H 2O/L GAC

(𝑞𝑒 )0 = massa yang diserap ketika Ce = C0, mg/g of GAC

𝜌 = densitas nyata GAAC, g/L

Ce = konsentrasi kesetimbangan adsorbat dalam larutan, mg/L


C0 = konsentrasi influen, mg/L

C1 = konsentrasi rata-rata efluen di seluruh kolom percobaan

Nilai adsorpsi (𝑞) = 𝐾𝑓 × 𝐶 1⁄𝑛

Keterangan :

Kf = konstanta (fungsi energi adsorpsi dan suhu)

n = konstanta

𝐶0 −𝐶1
Laju persamaan karbon (CUR) = (𝑞𝑒 )0

1. Hitung (q)
q = 100 (0,013 𝑚𝑔⁄𝐿)0,35 = 21,87 𝑚𝑔⁄𝑔

2. Hitung (Z)
21,87 𝑚𝑔⁄𝑔 × 480 𝑔⁄𝐿
Z = (0,015 −0,002) 𝑚𝑔 ⁄𝐿
= 807507,7 𝐿 𝐻2 𝑂/𝐿 GAC

3. Hitung (CUR)
(0,015−0,002) 𝑚𝑔 ⁄𝐿
CUR = = 5,94 × 10−4
21,87 𝑚𝑔⁄𝑔

Jadi, masa operasi GAC tersebut adalah 807507,7 L H2O/L GAC dan laju
penggunaan karbonnya adalah sebesar 𝟓, 𝟗𝟒 × 𝟏𝟎−𝟒 .
ANNISA KAMILA (2110943018), FADHLI AHMAD AL FARISI 2110947004, UMMIL
KHAIR HAFSAH 2110943014

UPFK B

LATIHAN SOAL UPFK MATERI SETELAH UTS GENAP 2022/2023

22. Sebuah tangki aerasi memiliki volume 250 m3 dengan kedalaman 3 m. Percobaan
aerasi dilakukan pada 20oC untuk air bersih. Kecepatan transfer oksigen adalah 18,7
kg/jam. Tentukan koefisien transfer massa volumetrik keseluruhan dalam fase cair.
dc A
Oksigen di udara adalah 21%, pada 20oC. H = 4.3 x 104 atm. = KL V (CS-CT).
𝑑𝑡

Persentase oksigen saat meninggalkan fasa cair adalah 18%.

Pembahasan:

Langkah I:

Terlebih dahulu tentukan kelarutan oksigennya pada 20℃ dan 1 atm.

Oksigen di udara adalah 21%. Jika menurut hokum Dalton tentang tekanan parsial,
maka:

P = 0,21 x 1 atm = 0,21 atm

Dilihat pada tabel 6.3, diperoleh H = 4,3 x 104 atm


P
Fraksi mol x = 𝐻

= 0,21/(4,3 ×104 )

= 4,88 ×10-6

Pada 1 L larutan terdapat jumlah mol air nw

1000
nw= =55,6 g mol/L
18

Asumsikan n mol gas dalam larutan x= n/(n+nw ). Dikarenakan n sangat kecil, maka:

n= nw . x

= 55.6 g. mol/L x 4.88 x 10-6

= 2.715 x 10-4 g.mol/L

Langkah II :

Menentukan tekanan hidrostatik rata-rata pada gelembung udara naik. Pada tekanan di
bagian bawah adalah pb

1 atm = 10,345 m tekanan air


1 atm+3 m+1 atm
pb = 10,345 𝑚

= (1 + 0,289) atm

= 1,289 atm

Tekanan pada permukaan tangki aerasi adalah ps = 1 atm. Maka, tekanan p adalah

p = (ps+pb)/2

1 atm+1,289 atm
=( )
2

= 1.14 atm

Langkah III:

Menghitung C* - C

C* = 2.715 x 10-4 g . mol/L . atm x 1.14 atm

= 3.503 x 10-4 g mol/L

Persentase pada oksigen dalam gelembung udara yang meninggalkan air atau fasa cair
mengandung 18%.

C* - C = 3.503 x 10-4 g mol/L x 18/21

= 3.0026 x 10-4 g mol/L

Langkah IV:

Menghitung KL,

N = 18.700 g / h: 32/mol = 584 g mol / jam

N
KL = V(C∗−C)
584 g.mol/h
KL = L =7.7799 h-1
250 m3 x 1000 𝑥 3,0026𝑥10−4 𝑔.𝑚𝑜𝑙/𝐿
m3
M. FARRAS ZHAFRAN 2110947006, SUCI NABILA AZZAHRA 2110947007,
2110948001 MUTIARA PUTRI AYU
UPFK B
23. Pada percobaan aerasi terhadap air bersih pada suhu 25ºC menghasilkan DO
sebagai berikut:
Waktu, menit 0,0 5,0 9,0 17,0 21,0
Ci, mg/L 0 2,20 3,85 5,05 6,00
Tentukanlah KLa pada percobaan aerasi tersebut. Jika percobaan dilakukan pada
air buangan dengan α = 0,90 dan β = 0,82 pada suhu yang sama tentukan KLa dan
nilai DO pada waktu menit ke 5 dan 17?
Jawab:
Waktu, menit Ci, mg/L 𝐶𝑠−𝐶𝑡
-In 𝐶𝑠−𝐶0

0,0 0 0
5,0 2,20 0,27
9,0 3,85 0,47
17,0 5,05 0,62
21,0 6,00 0,73

• Konsentasi DO saturasi di suhu 25oC dari tabel 2.2 pada PPT aerasi
Cs = 8,18 mg/L
0,73 60 𝑚𝑛𝑡
KLa pada suhu uji 25oC air bersih = ×
21,0 𝑚𝑛𝑡 1 𝑗𝑎𝑚
= 2,08 h-1

𝛼
KLa pada air buangan =
𝐾𝐿𝑎 (𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ)
0,90
=
2,08 h−1
= 0,43 h-1

• Nilai DO pada waktu menit ke 5 dan 17 yaitu:


K = 1 - (1-k)n
= 1 - (1-0,3)2
= 0,51 %

DO ke 5 = K (Cs – Co) + Co
= 0,51 (8,18 – 2,20) + 2,20
= 5,25 mg/L

DO ke 17 = K (Cs – Co) + C0
= 0,51 (8,18 – 5,05) + 5,05
= 6,64 mg/L

Jadi nilai KLa pada percobaan aerasi yaitu 2,08h-1, nilai KLa pada air buangan
yaitu 0,43 h-1 , nilai DO pada waktu ke 5 dan 17 adalah 5,25 mg/L dan 6,64 mg/L.

Anda mungkin juga menyukai