Anda di halaman 1dari 14

Soal #2 KSM Kimia Terintegrasi 2018

Minuman keras diharamkan dalam ajaran agama Islam, karena mengandung etanol dengan
kadar yang membuat orang kehilangan kesadaran, kerusakan hati, ginjal dan mengganggu
sistem metabolisme tubuh. Kadar etanol dalam darah dapat dianalisis berdasarkan reaksi
berikut ini:
C2H5OH (aq) + Cr2O 72–(aq) + H+(aq) → CO 2(g) + Cr3+(aq) + H 2O(l) (reaksi belum setara)

Apabila 10,002 g sampel darah direaksikan dengan 8,76 ml larutan K2Cr2O7 0,0499 M, maka %
massa alkohol yang terkandung dalam darah adalah …
(A) 0,01
(B) 0,05
(C) 0,08
(D) 0,10

Pada soal ini terjadi reaksi redoks:

Reduksi: 2Cr2 O7 2– + 28H+ + 12e– → 4Cr3+ + 14H2O

Oksidasi: C2H5 OH + 3H2 O→ 2CO2 + 12H+ + 12e–

Reaksi redoks:

2Cr O 2– + 16H+ + C H OH → 4Cr3+ + 11H O + 2CO

Jumlah Cr O 2– = 8,76 mL × 0,0499 M = 0,437 mmol

Berdasarkan perbandingan koefisien setara:


2–
Jumlah C2H5OH : Jumlah Cr O =1:2

Jumlah C2H5OH : 0,437 mmol = 1 : 2


Jumlah C2H5OH = ½ × 0,437 mmol
Jumlah C2H5OH = 0,2185 mmol

Jumlah C2H5OH ≈ 2,185 × 10–4 mol

Massa C2H5OH = jumlah C2H5OH × massa molar C2H5OH

Massa C2H5OH = 2,185×10–4 mol × 46 g/mol

Massa C2H5OH = 0,010051 g


Massa C2H5OH ≈ 0,01 g

% massa alkohol dalam sampel = (0,01 g : 10,002 g) × 100%

% massa alkohol dalam sampel ≈ 0,1 %


Dalam al-Quran Surah al-Hadid ayat 25, Allah menjelaskan tentang manfaat dan penciptaan
besi. Ilmuwan berhasil mengungkap bahwa logam besi berasal dari ledakan bintang-bintang di
luar angkasa dan akibat gaya gravitasi turun ke bumi. Manusia memanfaatkan logam besi
setelah melalui proses pengolahan mineral besi magnetit (Fe3O4), yaitu berdasarkan persamaan
reaksi (belum setara):
Fe3 O 4(s) + CO (g) → Fe (s) + CO 2(g).
Jika ingin diperoleh 5 kg besi dengan efisiensi 88%, fungsi CO dan kg massa magnetit yang
diperlukan adalah ...
(A) oksidator, 6,1
(B) oksidator, 7,9
(C) reduktor, 6,1
(D) reduktor, 7,9

Reaksi redoks setara yang terjadi:


Fe3O4 + 4CO → 3Fe + 4CO2

Efisiensi 88% = 5 kg Fe =
→ Jika efisiensi 100% = 5 : 0,88 = 5,682 kg
5,682 kg Fe = 5.682 g : 56 g/mol = 101,46 mol

Jumlah Fe3O4 = 1/3 × 101,46 mol


Jumlah Fe3O4 = 33,83 mol
massa Fe3O4 = jumlah Fe3O4 × (massa molar Fe3O4)
massa Fe3O4 = 33,83 mol × 232 g/mol
massa Fe3O4 =
massa Fe3O4 ≈

Pada reaksi tersebut CO mengalami reaksi oksidasi dan menyebabkan Fe3O4 mengalami
reduksi, maka peran

Seorang muslim harus memiliki kebiasaan yang teratur, termasuk pengaturan waktu makan.
Apabila sering terlambat makan, lambung terasa perih. Untuk mengatasinya digunakan Antacid
yang mengandung bahan aktif magnesium hidroxide, Mg(OH)2. Zat tersebut bereaksi dengan
asam lambung (HCl) menghasilkan magnesium klorida (MgCl2) dan air. Massa Mg(OH)2
diperlukan untuk bereaksi dengan 0,30 g HCl adalah ....
(A) 0,188
(B) 0,240
(C) 0,375
(D) 0,480

Reaksi setara:
Mg(OH)2 + 2HCl → MgCl2 + 2H2O

Jumlah HCl = 0,30 g : 36,5 g/mol


Jumlah HCl = 0,00822 mol

Jumlah Mg(OH)2 = ½ jumlah HCl


Jumlah Mg(OH)2 = ½ × 0,00822 mol
Jumlah Mg(OH)2 = 0,00411 mol

Massa Mg(OH)2 = jumlah Mg(OH)2 × massa molar Mg(OH)2


Massa Mg(OH)2 = 0,00411 mol × 58 g/mol
Massa Mg(OH)2 = 0,023838 g
Massa Mg(OH)2 ≈ 0,240 g

Oleh karena kecerobohan, limbah buangan pabrik yang mengandung logam berat dapat
terbuang ke dalam air sungai. Salah satu prosedur yang dilakukan untuk menentukan level
merkuri suatu sampel, melibatkan reduksi ion Hg2+ menjadi unsur Hg menggunakan ion Sn2+.

Jika diketahui potensial reduksi standar


Hg2+/Hg = 0,851 V
Sn4+/Sn2+ = 0,154 V,

tetapan kesetimbangan reaksi: Sn2+ (aq) + Hg2+ (aq) ⇌ Sn4+(aq) + Hg (s)


adalah ….
(A) 1,07 × 10–11
(B) 1,07 × 1011
(C) 3,16 × 10–23
(D) 3,16 × 1023

Soal ini dapat diselesaikan dengan persamaan Nersnt:


Esel = E0 sel – 0,0592/n × log(K)
Esel pada saat kesetimbangan = 0 sehingga

nE0sel = 0,0592/n × log(K)


log(K) = (n.E0 ): 0,0592
sel

oksidasi: Sn2+ (aq) ⇌ Sn4+(aq) + 2e–


reduksi: Hg2+ (aq) + 2e– ⇌ Hg (s)

Redoks: Sn2+ (aq) + Hg2+ (aq) ⇌ Sn4+(aq) + Hg (s)


E0sel = (0,851 – 0,154) V

E0sel = 0,697 V

Transfer elektron yang terjadi (n) = 2

log(K) = (n.E0 ) : 0,0592


sel
log(K) = (2 × 0,697) : 0,0592
log(K) = 23,547

Untuk memudahkan hitungan log (K) boleh dibulatkan menjadi 23,5 saja
log(K) = 23,5
log(K) = 0,5 + 23

K = 100,5 × 1023
K = 3,16 × 1023

Quinone merupakan molekul yang terlibat dalam proses fotosintesis yang penting untuk
menunjang kehidupan manusia di bumi. Transport elektron dimediasi oleh quinon yang
memungkinkan tanaman mengambil air, karbon dioksida dan energi matahari dari alam untuk
menghasilkan glukosa. Dalam suatu analisis, 0,1964 g sampel quinon (C6H4O2) dibakar dalam
kalorimeter bom dengan kapasitas panas 1,56 kJ/oC, sehingga suhu naik sebesar 3,2oC. Energi
pembakaran quinon untuk setiap gram/mol adalah …..
(A) –2,48
(B) –25 kJ
(C) +25 kJ
(D) –254,175 kJ

Qreaksi = –(Qkalorimeter)
Qreaksi = –(C.ΔT)

Qreaksi = –(1,56 kJ/oC × 3,2oC)


Qreaksi = –4,992 kJ
Ini adalah kalor pembakaran untuk setiap 0,1964 g C6H4O2

Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Baju yang kotor karena noda membandel atau
menempelnya warna yang tak diinginkan dapat dibersihkan dengan Clorox. Clorox mengandung
hipoklorit yang bersifat racun. Ibrahim melakukan analisis iodometri untuk menentukan
persentase massa hipoklorit dalam 1,356 g sampel Clorox. Diketahui reaksi yang terjadi sebagai
berikut (belum setara) :
OCl–(aq) + 2H+(aq) + 2I–(aq) → I2(g) + Cl–(aq) + H2O(l)

I2(g) + 2S2O32–(aq) → S 4O 62–(aq) + 2I–(aq)

Jika pada analisis digunakan 19,50 mL larutan 0,100 M Na2S2O3, persentase massa NaOCl dalam
pemutih adalah ....
(A) 2,68 %
(B) 3,70 %
(C) 5,35 %
(D) 10,70 %

Penjumlah reaksi yang terjadi:


OCl–(aq) + 2H+(aq) + 2I–(aq) → I2(g) + Cl–(aq) + H2O(l)

I2(g) + 2S2O32–(aq) → S 4O 62–(aq)+ 2I–(aq)

Reaksi setara:
OCl– + 2H+ + 2S2O3 2– → Cl– + H2O + S4O62–
Jumlah Na2S2O3 = 19,50 mL x. 0,1 M = 1,95 mmol

Jumlah NaOCl = ½ × jumlah Na2S2O3


Jumlah NaOCl = ½ × 1,95 mmol
Jumlah NaOCl = 0,975 mmol
Jumlah NaOCl = 9,75×10–4 mol

Massa NaOCl = jumlah NaOCl × massa molar NaOCl


Massa NaOCl = 9,75×10–4 mol × (23+16+35,5) g/mol
Massa NaOCl = 9,75×10–4 mol × 74,5 g/mol
Massa NaOCl = 726,375×10–4 g
Massa NaOCl = 0,0726 g

% massa NaOCl dalam pemutih = (massa NaOCl : massa sampel) × 100%


% massa NaOCl dalam pemutih = (0,0726 g : 1,356 g) × 100%
% massa NaOCl dalam pemutih = 5,354% ≈ 5,35%

Di stratosfer, lapisan ozon melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan.
Namun akibat aktivitas manusia yang mengganggu keseimbangan alam. Ozon di troposfer
menjadi polutan udara yang berbahaya. Pada suhu tinggi, molekul ozon dapat mengalami
penguraian dengan persamaan reaksi:
2O3 (g) → 3O2 (g)
Reaksi itu terjadi melalui dua tahap mekanisme reaksi, yaitu:
Tahap 1 : O3 (g) ⇌ O2 (g) + O (g) cepat

Tahap 2 : O3 (g) + O (g) → 2O2 (g) lambat


Penurunan hukum laju yang sesuai dengan mekanisme tersebut adalah ....
(A) −Δ[O3]/Δt = k[O3]2

(B) −Δ[O3]/Δt = k[O3]/[O]2

(C) −Δ[O3]/Δt = k[O3]2/[O2]

(D) −Δ[O3]/Δt = k[O3]2/[O]3

Laju reaksi hanya ditentukan oleh tahap lambat, dalam hal ini tahap 2.
Laju berkurangnya [O3] setiap satuan waktu dapat dinyatakan −Δ[O3]/Δt = k[O3]2/[O2]

Detail pembahasan:
Pernyataan laju reaksi pada tahap lambat:
r = −Δ[O 3]/Δt = −Δ[O]/Δt = +Δ[O 2]/2Δt

Kesetimbangan pada tahap cepat berlaku


K = [O2][O]/[O3]
K[O3] = [O2][O]
[O] = K[O3]/[O2]

Pada tahap lambat berlaku:


r = k[O3][O]
r = k[O3] K[O3]/[O2]
r = k.K[O3] [O3]/[O2]

r = k.K[O3]2/[O2]

k = k.K dan r = −Δ[O3]/Δt = −Δ[O]/Δt = +Δ[O2]/2Δt r

= k.K[O3]2/[O2]

−Δ[O 3]/Δt = k[O3]2/[O2]

Asam sianida bersifat racun terhadap tubuh manusia. Campuran asam sianida dengan basa
konjugatnya dengan konsentrasi sama mengalami kesetimbangan reaksi:
HCN(aq) + H2O(l) ⇄ CN−(aq) + H3O+(aq)
Apabila ditambahkan setetes larutan asam klorida, maka ....

A. Ion H3O+ dari larutan HCl bereaksi dengan CN−, reaksi bergeser ke arah reaktan, sehingga;

[HCN] turun, [CN−] bertambah untuk mengimbangi kelebihan ion H3O+

B. Ion H3O+ dari larutan HCl bereaksi dengan CN−, reaksi bergeser ke arah reaktan ; [HCN]

bertambah, [CN−] turun, sedangkan ion H3O+ tetap

C. Ion H3O+ dari larutan HCl bereaksi dengan CN−, reaksi bergeser ke arah produk sehingga;

[HCN] < [CN−]

D. Penambahan ion H3O+ dari larutan HCl tidak mengubah pH larutan, karena [HCN] = [CN−]

Dalam sistem kesetimbangaa terdapat spesi: HCN, H2O, CN−, H3O+


Bila ditambahkan sedikit HCl maka akan terjadi reaksi antara HCl(aq) dengan basa konjugat
(CN−). Dalam larutan HCl yang dapat bereaksi adalah spesi H+ atau H3O+.
Reaksinya: H 3 O+(aq) + CN–(aq) → HCN(aq) + H 2O(l)

Dari reaksi ini tampak bahwa [CN−] berkurang karena berubah menjadi HCN, dengan kata lain

[HCN] bertambah. Karena H3O+ yang bereaksi dengan CN – berasal dari larutan HCl maka ion

H3O+ pada sistem kesetimbangan sebelumnya tidak berubah. Secara keseluruhan maka reaksi
bergeser ke arah kiri atau ke arah reaktan.
.

Allah melimpahkan kekayaan alam berupa logam-logam yang terkandung dalam lautan dan
tanah. Proses elektrolisis dapat dimanfaatkan untuk pelapisan atau pemurnian berbagai logam.
Dalam sebuah percobaan, sejumlah arus yang sama selama 20 menit dilewatkan ke dalam tiga
buah sel elektrolisis dihubungkan secara seri. Pada sel A, 0,0234 g Ag dihasilkan dari larutan
AgNO3 (aq); sel B mengandung Cu(NO3)2 (aq); sel C mengandung Al(NO3)3. Massa Cu dan Al
yang dihasilkan dari sel B dan sel C berturut-turut adalah ….
(A) 0,039 g ; 0,0104 g
(B) 0,0139 g ; 0,0325 g
(C) 0,0069 g ; 0,00195 g
(D) 0,0073 g ; 0,0173 g

Pada soal ini berlaku hukum Faraday II.


Pada soal ini ion logam-logam yang dielektrolisis “dianggap” tereduksi menghasilkan logamnya
masing-masing.

Sel A: Ag+ + e– → Ag
Sel B: Cu2+ + 2e– → Cu
Sel C: Al3+ + 3e– → Al

m Ag : m Cu = Ar Ag/1 : Ar Cu/2
0,0234 g : m Cu = 108/1 : 63,5/2
0,0234 g : m Cu = 3,40
m Cu = 0,0234 g : 3,40
m Cu = 0,00688 g ≈ 0,0069 g

m Ag : m Al = Ar Ag/1 : Ar Al/3
0,0234 g : m Al = 108/1 : 27/3
0,0234 g : m Al = 12
m Al = 0,0234 g : 12
m Al = 0,00195 g
Berbagai gas di alam telah ada sejak awal kehidupan. Namun gas hidrogen sangat reaktif,
sehingga keberadaannya di alam tidak dalam bentuk bebas. Atom hidrogen yang menangkap
elektron membentuk ion hidrida. Apabila ion hidrida bereaksi dengan air, maka akan
menghasilkan …
(A) larutan bersifat asam dan gas hidrogen
(B) larutan bersifat asam dan gas oksigen
(C) larutan bersifat basa dan gas hidrogen
(D) larutan bersifat basa dan gas oksigen

Ion hidrida (H–)


Reaksi ion hidrida dengan air
H– + H2O → H– + H+ + OH– → H2 + OH–

Karena menghasilkan ion OH– maka larutan bersifat basa dan tampak pada persamaan reaksi
menghasilkan gas H2 hasil reaksi H– + H+

Kotoran hewan, sayuran dan buah-buahan busuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar
alternatif yang ramah lingkungan, yaitu biogas. Proses fermentasi limbah organik tersebut
menghasilkan gas metana. Kalor pembakaran gas metana ditentukan dengan metode
kalorimetri. Sebanyak 0,16 g gas metana (CH4) digunakan sebagai bahan bakar untuk menaikan

suhu 1 L air dari 25 oC menjadi 26,56 oC. Reaksi yang terjadi:


CH4 (g) + O2 (g) → CO2(g) + 2H2O(g).

Kapasitas kalor kalorimeter = 958 J oC dan kalor jenis air 4,18 J ∕g oC.
Kalor pembakaran (kJ) untuk setiap 1 mol gas metana adalah ....
(A) –801,4
(B) +801,4
(C) –1494
(D) +1494

Qreaksi = –(Qair + Qkalorimeter)


Qreaksi = –(m.c.ΔT + C.ΔT)

Qreaksi = –(1000 g × 4,28 J/g.oC × (26,56 – 25) oC + 958 J oC × (26,56 – 25) oC)
Qreaksi = –(6520,80 + 1494.48 ) J
Qreaksi = –8015,28 J
Qreaksi = –8,01528 kJ

Ini adalah kalor pembakaran untuk setiap 0,16 g CH4 atau setiap 0,16/16 mol atau 0,01 mol CH4
Jadi kalor pembakaran untuk setiap mol CH4 = –8,01528 kJ : 0,01 mol =

Penggunaan bahan bakar fosil selain meningkatkan kadar gas CO2, memicu terjadinya polutan
udara berupa senyawa oksida nitrogen yang berbahaya bagi kesehatan. Dibanding dengan
senyawa oksida nitrogen lain, dinitrogen pentaoksida hanya sedikit terdapat di udara, karena
mudah terurai menjadi dinitrogen tetraoksida dan oksigen, menurut persamaan reaksi: 2N 2O5

(g) → 2N2O4 (g) + O2 (g)

Berikut ini data hasil studi kinetik penguraian N2O5 yang dilakukan pada suhu tertentu:

0,0 0,1000 - 2,303


50.0 0,0707 - 2,649
100,0 0,0500 - 2,996
200,0 0,0250 - 3,689
300,0 0,0125 - 4,382
400,0 0,00625 - 5,075

Jika diasumsikan penguraian N2O5 termasuk reaksi orde kesatu, maka nilai konstanta laju reaksi
(k) adalah …
(A) 0,0001875 s–1
(B) 0,00625 s–1
(C) 0,00693 s–1
(D) 0,03689 s–1

Pada reaksi orde kesatu maka akan berlaku:


ln[N2O5] = –kt + ln[N2O5]0

Boleh menggunakan data yang manapun, misal data diambil pada waktu t = 50 s
ln[0,0707] = –k.50 + ln[0,1000]
ln[0,0707] = –k.50 + ln[0,1000]
–2,649 = –k.50 + (–2,303)
–2,649 = –k.50 – 2,303
k.50 = 0,346
k = 0,346 : 50

Sekitar 1 dari 20 batuan meteorit yang jatuh ke bumi mengandung sejumlah senyawa organik.
Para ilmuwan menyelidiki senyawa organik yang menjadi molekul pembangun kehidupan di
bumi kemungkinan berasal dari angkasa luar. Salah satu metode penentuan komposisi dan
rumus senyawa adalah dengan metode reaksi pembakaran. Pada suatu eksperimen, telah
dibakar dalam oksigen berlebih 3,795 mg cairan suatu sampel menghasilkan 9,708 mg CO2 dan
3,969 mg H2O. Penyelidikan dilanjutkan dengan menguapkan sebanyak 0,205 g sampel pada

suhu 200oC dan tekanan 1 atm, sehingga menghasilkan 89,8 mL uap cairan. Rumus kimia
senyawa tersebut adalah …

(A) C3H5O2
(B) C5H10O
(C) C5H8O2
(D) C10H20O2
Pada soal ini tidak diberikan tabel periodik unsur yang diperlukan, siswa mungkin dianggap
sudah hafal Ar setiap unsur atau pembuat soal lupa melampirkannya. Soal ini sesungguhnya
diambil dari buku teks kimia (Raymond Chang) yang kemudian di bumbui sedikit sehingga
seolah terintegrasi . Ayo semangat belajar!

Unsur C dalam CO2


Setiap 1 mol CO2 terdapat 1 mol unsur C
n CO2 = massa CO2 : massa molar CO2

Massa CO2 = 9,708 mg = 9,708×10–3 g

n CO2 = 9,708×10–3 g : 44 g/mol

n CO2 = 2,206×10–4 mol

Karena jumlah C sebanding dengan jumlah CO2 maka:

n C = 2,206 × 10–4 mol

Unsur H dalam H2O


Setiap 1 mol H2O terdapat 2 mol unsur C
n H2O = massa H2O : massa molar H2O

Massa H2O = 3,969 mg = 3,969 × 10–3 g

n H2O = 3,969 × 10–3 g : 18 g/mol

n H2O = 2,205 × 10–4 mol

Karena jumlah H sebanding dengan 2 kali jumlah H2O maka:

n H = 2 × 2,205 × 10–4 mol


n H = 4,410 × 10–4 mol

Untuk menghitung jumlah O maka dihitung dengan cara mengurangkan massa cairan dengan
massa C dan massa H.
massa C = 2,206 × 10–4 mol × 12 g/mol = 26,472 × 10–4 g = 2,6472 mg

massa H = 4,410 × 10–4 mol × 1 g/mol = 4,41 × 10–4 g = 0,441 mg

Massa O = 3,795 mg – (2,6472 mg + 0,441 mg)


Massa O = 0,7068 mg = 7,068 × 10–4 gn O = 7,068 × 10–4 g : 16 g/mol
n O = 4,42 × 10–5 mol
Kedua, hitung perbandingan jumlah molC: jumlah mol H : jumlah mol: O
Tentukan perbandingan jumlah mol C : jumlah mol H : jumlah mol O

Perbandingan C : H : O = 2,206 × 10–4 mol : 4,410 × 10–4 mol : 4,42 × 10–5 mol
(bagi dengan angka terkecil)
Perbandingan C : H : O = 5 : 10 : 1
(hasil pembulatan menjadi bilangan bulat).
Diperoleh rumus empiris

a,

n = PV : RT
n = (1 atm × 0,0898 L) : (0,0821 L.atm/K.mol × (273+200)K
n = 0,00231 mol

massa molar (C5H10O)n = 0,205 : 0,00231 = 88,71 g/mol


(C5H10O)n = 88,71 g/mol
(12×5 + 1×10 + 16)n = 88,71
86.n = 88,71
n = 1,031 1

Kapasitas baterai ion lithium yang digunakan dalam kamera digital adalah 3,4 W.Jam pada 3,6 V.
Massa ion Li+ (dalam gram) yang harus bermigrasi dari anode ke katode agar menghasilkan
energi listrik sebanyak itu adalah …
(A) 0,24
(B) 0,47
(C) 0,51
(D) 0,68

hitung arus listrik yang digunakan selama 1 jam


Soal ini menerapkan konsep elektrokimia, serta hukum Ohm (W = V × I) dengan W adalah
daya/energi listrik (watt), V adalah tegangan listrik (volt), dan I adalah kuat arus (ampere)
Arus yang digunakan selama 1 jam → I = W/V → I = 3,4 watt : 3,6 volt = 0,944 ampere.

hitung muatan listri yang digunakan selama 1 jam atau 3600 detik
Q=I×t
Q = 0,944 ampere × 3.600 detik
Q = 3.399,84 Coulomb ≈ 3.400 coulomb

, hitung jumlah elektron yang mengalir


Jumlah elektron = Q : 96,500 = 3.400 coulomb : 96.500 = 0,035 mol

Berdasarkan reaksi yang terjadi Li+ + e– → Li


bahwa jumlah Li+ yang bermigrasi setara dengan jumlah elektron dan setara dengan Li, maka
Jumlah Li = jumlah elektron
Jumlah Li = 0,035 mol

Massa Li = jumlah Li × massa molar Li


Massa Li = 0,035 mol × 6,9 g/mol = 0,2415 g ≈

Anda mungkin juga menyukai