Anda di halaman 1dari 160

KUMPULAN

SOAL SOAL REMEDIAL KIMIA


XI MIPA 3

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
SISWA/SISWI XI MIPA 3
GURU
BIDANG STUDY: YUNITA DANORA,S.SI

TP: 2023/2024
NAMA : MAHFUZA RAHMI
KELAS : XI MIPA 3

OSK KIMIA 2018


No: 1-4
1. Ke dalam air HCl 4 M ditambahkan padatan berikut:
i. Zn
ii. Cu
iii. Na2SO3
iv. Na2SO4
Padatan yang akan menghasilkan gas ketika ditambaghkan ke dalam larutan HCl 4 M
adalah
A. hanya i
B. hanya ii
C. Hanya i dan iii
D. i, ii, dan iii
E. Tidak ada reaksi yang menghasilkan gas

Pembahasan Soal
Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
Cu(s) + 2HCl(aq) → Tidak dapat berlangsung, daya reduksi Cu lebih kecil dibanding H.
Na2SO3(s) + 2HCl(aq) → H2O(l) + 2NaCl(aq) + SO2(g)
Na2SO4(s) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2SO4(aq).

2. Perhatikan reaksi berikut:


A+B+C→D Laju = k[A][B]2
Di antara pernyataan berikut yang tidak meningkatkan laju reaksi adalah
A. Menaikkan konsentrasi A
B. Menaikkan konsentrasi B
C. Menaikkan konsentrasi C
D. Menambah katalis ke dalam campuran reaksi
E. Temperatur reaksi dinaikkan

Pembahasan Soal
Dalam persamaan laju reaksi Laju = k[A][B]2 , C tidak muncul sebagai faktor penentu
laju reaksi, maka kenaikan konsentrasi C tidak akan mempengaruhi laju reaksi juga.
3. Proses hidrometalurgi untuk pemurnian emas melibatkan pembentukan selektif senyawa
komples emas yang larut dalam air. Spesi yang direduksi dan dioksidasi dalam reaksi
berikut adalah
4Au(s) + CN–(aq) + O2(g) + 2H2O(l) → 4 Au(CN)2–(aq) + 4 OH– (aq)
A. CN– mengalami oskidasi dan Au(s) mengalami reduksi
B. Au(s) mengalami oskidasi dan CN– mengalami reduksi
C. O2 mengalami oskidasi dan Au(s) mengalami reduksi
D. Au(s) mengalami oskidasi dan O2 mengalami reduksi
E. Reaksi ini bukan reaksi reduksi-oskidasi

Pembahasan Soal
Au + 2CN– → Au(CN)2– + 1e– (Au mengalami okaidasi)
O2 + 2H2O + 4e– → 4OH– (O mengalami reduksi)

4. Di antara reaksi-reaksi di bawah ini yang tidak dapat digunakan untuk membuat
CH3CH2Cl adalah
A. CH2=CH2 + HCl
B. CH2=CHCl + H2
C. CH3CH2OH + HCl
D. CH3CH2OH + Cl2
E. CH3CH2OH + PCl3

Pembahasan Soal
CH2=CH2 + HCl → CH3CH2Cl
CH2=CHCl + H2 → CH3CH2Cl
CH3CH2OH + HCl → CH3CH2Cl + H2O
CH3CH2OH + Cl2 → CH3-CHO + 2HCl
3CH3CH2OH + PCl3 → 3CH3CH2Cl + H3PO3
OSK KIMIA 2019
No : 5-10
5. Sebanyak 1,50 g sampel suatu bijih yang mengandung perak dilarutkan. Semua Ag yang
larut diubah menjadi 0,124 Ag2S. Persen massa Ag dalam bijih tersebut adalah
A. 4,15%
B. 6,41%
C. 7,20%
D. 8,27%
E. 10,8%
urip.info
Pembahasan Soal
Mr Ag2S = 247,8
Ar Ag = 107,9
urip.info
Konversi massa Ag2S menjadi satuan mol
n Ag2S = massa Ag2S / Massa molar Ag2S
n Ag2S = (0,124 g Ag2S)/(247,8 g/mol) = 0,00050 mol Ag2S
urip.info
Dalam 1 mol Ag2S terdapat 2 mol Ag
n Ag = 2 × n Ag2S
n Ag = 2 × 0,0005 mol
n Ag = 0,0010 mol
urip.info
Konversi satuan mol Ag ke satuan massa gram
Massa Ag = n Ag × Massa molar Ag
Massa Ag = 0,0010 mol × 107,9 g/mol
Massa Ag = 0,1079 g
urip.info
% Ag dalam bijih = (0,1079 g)/(1,50 g bijih) × 100%
% Ag dalam bijih = 7,20% Ag
6. Dari persamaan reaksi berikut ini:
SnO2(s) + 2H2(g) → Sn(s) + 2H2O(l)
Volume gas hidrogen (diukur pada 1 atm dan 273 K) yang dibutuhkan untuk bereaksi
sempurna dengan 2,00 g SnO2 adalah
A. 13,3 mL
B. 26,5 mL
C. 145 mL
D. 298 mL
E. 595,8 mL
urip.info
Pembahasan Soal
Konversi 2 g SnO2 ke satuan mol
n SnO2 = massa SnO2 / massa molar SnO2
n SnO2 = (2 g) / (150,70 g/mol)
n SnO2 = 0,0133 mol (pembulatan)

Berdasarkan persamaan reaksi setara:


n H2 = 2 × n SnO2
n H2 = 2 × 0,0133
n H2 = 0,0266 mol
urip.info
Pada keadaan STP setiap mol gas volumenya 22,4 L
Jadi volume H2 = 0,0266 mol × 22,4 L/mol
Jadi volume H2 = 0,59584 L
Jadi volume H2 = 595,84 mL

7. Perhatikan persamaan termokimia berikut:


2H2(g) + 2Cl2(g) → 4HCl(g) ; ∆Ho = –92,4 kJ
Di antara pernyataan berikut yang tidak benar mengenai persamaan termokimia di atas
adalah
urip.info
A. Bila persamaan tersebut dibalik nilai ∆Ho adalah +92,4 kJ
B. Empat ikatan HCl lebih kuat dibandingkan empat ikatan dalam H2 dan Cl2
C. Nilai ∆Ho adalah juga –92,4 kJ bila HCl yang diha*silkan berwujud cair
D. Sebanyak 23,1 kJ kalor akan dilepaskan bila dihasilkan 1 mol
gas HCl
E. Nilai ∆Ho pembentukan gas HCl adalah 23,1 kJ/mol
urip.info
Pembahasan Soal
A. Benar. urip.info
B. Benar. ∆Ho = bernilai negatif dapat diartikan Empat ikatan HCl lebih kuat
dibandingkan empat ikatan dalam H2 dan Cl2
C. Salah. Bila wujud berbeda maka sudah pasti ∆Ho berbeda.
D. Benar. ∆Ho pembentukan 1 mol gas HCl = ¼ (–92,4 kJ) = 23,1
kJ/mol
E. Benar. ∆Ho pembentukan 1 mol gas HCl = ¼ (–92,4 kJ) = 23,1 kJ/mol

8. Larutan Fe(NO3)3 dielektrolisis dengan elektroda platina hingga diperoleh endapan besi
seberat 24,2 gram. Pada elektrolisis ini, volume gas yang dihasilkan pada suhu 0 °C dan
tekanan 1 atmosfer adalah .... urip.info

A. 1,68 L
B. 2,24 L
C. 3,36 L
D. 4,48 L
E. 7,26 L

Pembahasan Soal
Reaksi pada elektrolsis larutan Fe(NO3)3
Reduksi: 4Fe3+ + 12e– → 4Fe
Oksidasi: 6H2O → 12H+(aq) + 3O2 (g) + 13e–
Redoks: 4Fe3+(aq) + 6H2O → 4Fe(s) + 12H+(aq) + 3O2(g)
n(Fe) = 24,2 g / 55,85 g/mol
n(Fe) = 0,4333 mol
urip.info
n(O2) = 3 × 0,4333 mol/4
n(O2) = 0,325 mol
urip.info
V(O2) = 0,325 mol × 22,4 L/mol
V(O2) = 7,28 L

9. Elektrolisis umum digunakan untuk mendapatkan logam murni dari ion-ionnya. Suatu
percobaan dilakukan dengan memberikan arus sebesar 3 A selama 2 jam terhadap larutan
ion logam X yang memiliki muatan +2. Di akhir percobaan, diperoleh logam X sebanyak
7,11 g. Logam X tersebut adalah ....
A. Ba
B. Ni
C. Sr
D. Cu
E. Zn
urip.inf6o
Pembahasan Soal
n = (i × t )/96500
n = (3 × 2 × 3600)/96500
n = 21600/96500
n = 0,224 mol

Karena elektron yang terlibat sama dengan 2 maka n logam = ½ n = 0,114 mol
urip.info3
M = m/n
M = 7,11 g/0,114 mol
M = 63,48 g/mol
Logam dengan M mendekati 63,48 adalah Cu 63,55

10. Kelarutan molar magnesium hidroksida (Ksp = 8 × 10–12) dalam suatu larutan penyangga
dengan pH = 11 adalah ....

A. 1,7 × 10–4 M
B. 1,0 × 10–11 M
C. 8,0 × 10–12 M
D. 8,0 × 10–9 M
E. 8,0 × 10–6 M
Pembahasan Soal
pH = 11 → pOH = 14–11 = 3 → [OH–] = 10–3 M
Mg(OH)2 ⇌ Mg2+ + 2OH–
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+][OH–]2
8 × 10–12 = [Mg2+][10–3]2
8 × 10–12 = [Mg2+] 10–6
[Mg2+] = 8 × 10–12 /10–6
9[Mg2+] = 8 × 10–6M

NAMA: MARSYA ALYA PUTRI


KELAS: XI MIPA 3 no 11-18 sumber: Prediksi OSN kimia th 2017

11. Massa satu atom unsur adalah 1,71 x 10−22g. Berapa massa atom unsur ini dalam satuan
g/moll.

Pembahasan: Satu mol atom : 6,022 x atom. Setiap atom beratnya 1,71 x g. berat
atom setiap moll nya dicari menggunakan perhitungan:
1,71 x 10−22g x 6,022 x 1023atom/mol = 103g/mol
12. Jika 75 mL larutan 0,250 M HNO3 dan 70,0mL larutan 0,250 M KOH dicampurkan,
berapakah molaritas dari garam yang dihasilkan?

Pembahasan: m mol = = 18,75 m mol

o , 250 mol
m mol HNO3 = 75ml = 18,75 mmol HNO3
1L
0,250 mol
m mol KOH= 70 mL x = 17,50 m mol KOH
1L

HNO3 + KOH → KNO 3 + H 2O

M: 18,75 17,5 - -
B: -17,5 -17,5 17,5 17,5
S: 1,25 0 17,5 17,5
Maka, Molaritas garam : M = 0,121 M

13. Suatu Larutan magnesium klorida yang mengandung 5,10% (b/b) zat terlarut mempunyai
kerapatan 1,17g/Ml. Jumlah mol Cl yang terdapat dalam 300mL. Lrutan tersebut adalah..

Pembahasan: massa larutan = 300mL x 1,17g/mL = 351g


Massa = 5,10% x 351 g= 17,901g
mol = 17,901 g x = 0,19 mol
mol Cl= 2 x mol = 2 x 0,188 mol= 0,38 mol Cl

14. Berapakah konsentrasi akhir ion dalam sebuah larutan yang disiapkan dengan
mencampurkan 70,0 mL 3M dengan 30,0 mL NaCl 1M ?

Pembahasan: mmol total = (2x70Ml x 1M) = 450m mol

Konsentrasi akhir = 450 mmol/100mL = 4,50 M

15. Densitas air adalah 1,00 g/mL pada suhu . Berapakah banyak molekul air terkandung
dalam 2,56mL air pada suhu ini?
Pembahasan: Mol air = 2,56 mL x x = 0,1421 mol
Jumlah molekul air = n x = 0,1421 mol x = 8,56 x molekul.

16. Sebanyak 100mL hidrokarbon tepat bereaksi dengan 400 mL gas oksigen, menghasilkan
300mL gas karbondioksida dan sejumlah uap air. Jika volume semua gas diukur pada P
dan T sama, Maka hidrokarbon tersebut adalah…
Pembahasan:
CxHy + 4 O2 → CO2 + H 2 O
100mL 400mL 300 mL : dibagi 100
Koefisien untuk O harus 2 . agar setara dan konsekuensinya, jumlah H di
sisi kiri 4.
C 3 H 4+ 4 O2 →3 CO 2+ … H 2 O
Gas yang dimaksud adalah C 3 H 4

17. Jumlah total Ba(OH 2 ¿ dan NaOH dalam 250g larutan adalah 10,5%. Kedalam larutan
tersebut ditambahkan 250 g larutan yang megandung 10% dan hasilnya terbentuk
endapan bewarna putih seberat 14g. dalam reaksi yang terjadi hanya terbentuk garam
normal. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi!
Pembahasan: Ba(OH 2 ¿(aq) + H 2 SO4 (aq) → BaSO4(s) + 2H2 (I)9

18. Sebanyak 200Ml sampel gas hidrokarbon mempunyai berat jenis 2,53 g/L pada dan 720
mmHg. Apa rumus senyawa kimia gas tersebut!
Pembahasan: PV= nRT
PV= RT
P Mr =RT
P Mr = Drt
Mr = DRT/P
Mr = (2,53g/L X 0,082 L atm x 328 K) / 0,947 atm = 71,86 g/mol
Gas hidrokarbon opsi a-e yg memiliki Mr mendekati nilai tersebut adalah

Sumber: KOMPETISI SAINS KIMIA TH 2020

19.
Pernyataan yang tidak benar mengenai senyawa tersebut adalah...
A. Mempunyai delapan ikatan σ-antar atom karbon dan empat ikatan rangkap dua yang
terkonjugasi.
B. Nama senyawa tersebut adalah 4-vinil-1,3,5-heptatriena.
C. Dapat mengikat delapan atom klor jika direaksikan dengan Cl2/CCl4 berlebih.
D. Mempunyai empat ikatan π (pi) dengan nama 4-propenil-1,3,5-heksatriena
E. Mempunyai delapan ikatan σ antaratom karbon, dapat mengalami reaksi adisi elektrofilik jika
direaksikan dengan larutan HBr dalam air.
Pembahasan: Jumlah 1 ikatan σ terdapat pada ikatan tunggal maupun rangkap, 1 ikatan
π terdapat pada ikatan rangkap dua, pada ikatan rangkap tiga terdapat 2 ikatan π.
Pada setiap ikatan rangkap memang dapat diadisi dengan Cl2 berlebih. Karena terdapat 4
ikatan rangkap maka jumlah Cl akan masuk pada setiap C yang berikatan rangkap
tersebut.
Rantai terpanjang pada molekul tersebut sebanyak 7 atom C dengan 3 ikatan rangkap (tri-
ena), 1,3,4-heptatriena.
Adisi elektrofilik adalah adisi suatu substituen yang menyerang posisi C dengan muatan
parsial negatif akibat pemutusan pada setiap 1 ikatan π menjadi 2 ikatan σ.
20. Senyawa trikloretena banyak dipakai sebagai bahan pembersih, di antara pereaksi berikut
yang ketika bereaksi dengan trikloretena dapat menghasilkan senyawa yang mempunyai
satu atom karbon yang asimetris adalah ...
A. Br2
B. H2
C. HCl
D. NaOH
E. NaCN

Pembahasan:
C warna merah adalah C kiral (asimetris) mengikat 4 atom berbeda.

NAMA: RISKHA AMALIAH


KELAS: XI MIPA 3

SOAL OSK KIMIA TAHUN 2018 (N0 21-28)


21. Di antara unsur berikut yang memiliki ion dengan muatan +2 dengan konfigurasi elektron
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 adalah……..
A. K
B. Si
C. Zn
D. Ca
E. Ge

Pembahasan :
X bermuatan +2 = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 ,total elektron = 28, jadi elektron sebelumnya X =
28+2 = 30
Berdasarkan sistem periodik unsur, unsur yang bernomor atom 30 adalah Zn

22. Di antara larutan dalam air berikut ini yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah…..
A. 1,0 m asam asetat, CH3COOH
B. 1,0 m asam klorida, HC3l
C. 1,0 m asam sulfat, H2SO4
D. 1,0 m asam fosfat, H3PO4
E. 1,0 m glukosa, C6H12O6

Pembahasan :
Dengan konsentrasi molal sama maka titik didih paling tinggi biasa
dimiliki oleh larutan elektrolit kuat yang hasil ionisasinya lebih
banyak. ∆Tb = m.Kb.i (m = molalitas, Kb tetapan titik didih air, i =
faktor van Hoff)
Larutan elektrolit kuat yang tersedia adalah HCl yang terurai menjadi 2 ion. H2SO4 terurai
menjadi 3 ion. H3PO4 adalah asam lemah, bukan masuk kategori zat yang dapat terurai
sempurna.
Jadi dalam soal ini alternatif jawaban yang tepat adalah H2SO4

23. Kalor pembentukan timbal (II) karbonat adalah 699 kJ/mol. Persamaan reaksi yang paling
tepat untuk proses tersebut adalah
A. Pb(s) + C(s) + O2 (g) → PbCO3 (s)3
B. Pb(s) + C(s) + 3/2 O2 (g) → PbCO3 (s)
C. Pb(s) + 2C(s) + 3O2 (g) → 2PbCO3 (s)
D. PbCO3 (s) → Pb(s) + C(s) + 3/2 O2 (g)
E. 2PbCO3 (s) → 2Pb(s) + 2C(s) + 3O2 (g)

Pembahasan:
Persamaan reaksi pembentukan itu adalah pembentukan dari unsur-unsur penyusunnya. Dalam
soal dinyatakan kalor pembentukan 699 kJ/mol artinya akan terbentuk 1 mol PbCO3 saja. 1 mol
dapat diwakili dengan koefisien reaksinya juga 1.
Jadi persamaan reaksi yang tepat adalah Pb(s) + C(s) + 3/2 O2 (g) → PbCO3 (s)

24. Ke dalam air HCl 4 M ditambahkan padatan berikut:


i. Zn
ii. Cu
iii. Na2SO3
iv. Na2SO4
Padatan yang akan menghasilkan gas ketika ditambaghkan ke dalam larutan HCl 4 M adalah
A. hanya i
B. hanya ii
C. Hanya i dan iii
D. i, ii, dan iii
E. Tidak ada reaksi yang menghasilkan gas

Pembahasan:
Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
Cu(s) + 2HCl(aq) → Tidak dapat berlangsung, daya reduksi Cu lebih kecil dibanding H.
Na2SO3(s) + 2HCl(aq) → H2O(l) + 2NaCl(aq) + SO2(g)

Na2SO4(s) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2SO4(aq)

25. Perhatikan reaksi berikut:


A+B+C→D Laju = k[A][B]2
Di antara pernyataan berikut yang tidak meningkatkan laju reaksi adalah
A. Menaikkan konsentrasi A
B. Menaikkan konsentrasi B
C. Menaikkan konsentrasi C
D. Menambah katalis ke dalam campuran reaksi
E. Temperatur reaksi dinaikkan

Pembahasan :
Dalam persamaan laju reaksi Laju = k[A][B]2 , C tidak muncul sebagai faktor penentu laju
reaksi, maka kenaikan konsentrasi C tidak akan mempengaruhi laju reaksi juga.

26. Proses hidrometalurgi untuk pemurnian emas melibatkan pembentukan selektif senyawa
komples emas yang larut dalam air. Spesi yang direduksi dan dioksidasi dalam reaksi berikut
adalah
4Au(s) +(aq) + O2(g) + 2H2O(l) → 4 Au(CN) (aq) + 4 (aq)
A. mengalami oskidasi dan Au(s) mengalami reduksi
B. Au(s) mengalami oskidasi dan mengalami reduksi
C. O2 mengalami oskidasi dan Au(s) mengalami reduksi
D. Au(s) mengalami oskidasi dan O2 mengalami reduksi
E. Reaksi ini bukan reaksi reduksi-oskidasi

Pembahasan :
Au + → Au(CN) + (Au mengalami oksidasi)
O2 + 2H2O + 4 → 4 (O mengalami reduksi)

27. Perhatikan reaksi kesetimbangan berikut:


2NOBr(g) ⇌ 2NO(g) + Br2 (g) Keq = 0,064
Pada kesetimbangan, wadah tertutup yang volumenya 1,00 L mengandung 0,030 mol NOBr dan
0,030 mol NO. Jumlah mol Br2 dalam wadah tersebut adalah….
A. 0,0019
B. 0,030
C. 0,064
D. 0,470
E. 0,090
Pembahasan:
[ NO ] 2 ×[Br 2]
Keq=
[ NOBr ] 2
0,032×[ Br 2]
0,064= 2
0 , 03
0,064=[Br2]

28. Untuk mendapatkan senyawa jenuh, yaitu senyawa yang tidak memiliki ikatan rangkap,
dapat dilakukan reaksi-reaksi berikut, kecuali
A. hidrogenasi sikloheksena dengan katalis logam
B. reduksi aseton dengan hidrida logam
C. reaksi alkohol dalam larutan asam sulfat pekat
D. adisi asam halida pada propena
E. pembuatan polietilena

Pembahasan:
Alkohol dalam larutan asam sulfat pekat merupakan reaksi dehidrasi (pelepasan molekul air)
yang justru akan menghasikan senyawa alkena.

SOAL OSK KIMIA TAHUN 2017 (29-30)

29. Jika tekanan osmotik darah adalah 7,65 atm pada 37 oC, maka massa (dalam gram) glukosa
(C6H12O6, massa molar = 180,2 g/mol) yang dibutuhkan untuk membuat 1,00 liter larutan
injeksi intravenous yang tekanan osmotiknya sama dengan tekanan ormotik darah adalah
A. 3,00 g
B. 4,44 g
C. 25,4 g
D. 45,3 g
E. 56,06 g
Pembahasan :
π = MRT
7,65 atm = M × 0,08205 L·atm/mol·K × (273+37)K
7,65 atm = M × 0,08205 L·atm/mol·K × (310)K
7,65 atm = M × 25,4355 L·atm/mol
M = 7,65 atm / 25,4355 L·atm/mol
M = 0,30 mol/L
Jumlah glukosa = 0,300 mol/L × 1 L = 0,300 mol
Jadi massa glukosa = 0,300 mol × 180,2 g/mol = 54,06 g

30. Larutan aseton dibuat dengan cara melarutkan 0,50 mol aseton (Po = 345 torr) dalam 1,00
mol etanol (P0 = 59,8 torr) pada 25 oC . Fraksi mol aseton dalam fasa uap di atas larutan tersebut
adalah…
A. 0,26
B. 0,33
C. 0,50
D. 0,67
E. 0,74
Pembahasan:
Fraksi mol (X) setiap larutan:
Xaseton = 0,50/(0,50+1,00) = 1/3
Xetanol = 1,00/(0,50+1,00) = 2/3

Plarutan = Paseton + Petanol


Plarutan = P°aseton Xaseton + P°etanol Xetanol
Plarutan = (345 × 1/3) + (59,8 torr × 2/3)
Plarutan = 115 torr + 39,87 torr
Plarutan = 154,87 torr

Jadi fraksi mol dalam fasa uap adalah:


Aseton = 115/154,87 = 0,74
Etanol = 39,87/154,87 = 0,26

Aliffia Rizanta
Kelas : XI Mipa 3 Nomor 31 - 35
31. OSK Kimia 2016
Bila gelembung gelembung gas klorin dialirkan ke dalam larutan natrium hidroksida pekat
panas, akan terbentuk larutan:
A. NaCl dan NaClO
B. NaCl dan NaClO3
C. NaClO dan NaClO3
D. NaClO saja
E. NaClO3 saja

Pembahasan soal OSK Kimia 2016


Reaksi Gas klorin dengan NaOH pekat panas ini merupakan reaksi disproporsionasi, bilangan
oksidasi Cl mengalami penurunan (dari Cl2 → 2Cl–), sekaligus mengalami kenaikan (dari Cl2
→ ClO3–)
6NaOH + 3Cl2 → 5NaCl + NaClO3 + 3H2O

32.OSK Kimia 2016


Reaksi berikut ini, manakah yang merupakan reaksi redoks ?

a. K2CrO4 (aq) + BaCl2(aq) → BaCrO4 + 2KCl(aq)


b. Na(s) +H2O (l) → NaOH + H2 (g)
c. Pb2+ (aq) + 2Br– (aq) → PbBr2(s)
d. Cu(s) + S(s) → CuS

A. Hanya a dan c
B. Hanya a, b dan c
C. Hanya b, c dan d
D. Hanya b dan d
E. semuanya adalah reaksi redoks

Pembahasan soal OSK Kimia 2016


Salah satu ciri reaksi redoks yang kasat mata adalah reaksi unsur membentuk senyawa atau
sebaliknya, dengan begitu sudah pasti terjadi perubahan bilangan oksidasi. Yang sesuai dengan
ciri ini adalah b dan d sedangkan a dan c adalah reaksi kimia biasa, tidak terjadi perubahan
bilangan oksidasi.

33. OSP Kimia 2017


Suatu reaksi kimia dapat disebut sebagai suatu reaksi redoks jika:
(1) Mengalami perubahan bilangan oksidasi yang lebih tinggi dari semula
(2) Kehilangan elektron
(3) Menerima proton
(4) Bersenyawa dengan oksigen
(5) Berubah menjadi fasa gas

Jawaban yang paling tepat adalah


A. 1, 2, 3
B. 1, 2, 4
C. 1, 3, 5
D. 1, 3, 4
E. 2, 4, 5

Pembahasan Soal OSP Kimia 2017


Konsep reaksi redoks dapat ditinjau berdasar:
· Ada-tidaknya perubahan bilangan oksidasi
· Lepas-terima elektron
· Lepas-terima oksigen
· Lepas-terima hidrogen
Jawaban yang tepat adalah B
Di antara kombinasi pasangan yang tepat adalah 1, 2, 4.

34. OSP Kimia 2017


Pasangan senyawa golongan ester dan amina adalah
A. CH3COOH dan CH3CONH2
B. CH3CH2OH dan CH3COONH2
C. CH3CH2COOCH3 dan CH3CH2NH2
D. CH3COCH3 dan CH3NH2
E. CH3OCH3 dan CH3CONH2

Pembahasan Soal OSP Kimia 2017


Ester memiliki rumus umum R-COOR dan amina memiliki rumus umum R-NH2 atau R2NH
atau R3N, R adalah alkil atau aril.
Jawaban yang tepat adalah C. CH3CH2COOCH3 dan CH3CH2NH2

35. OSP Kimia 2015


Bila Cu(CN)2 dipanaskan, dihasilkan C2N2(sianogen) dan CuCN. Berapa massa Cu(CN)2
dibutuhkan untuk membuat C2N2 sebanyak 5,00 g? (Mr Cu(CN)2 = 115,6; C2N2 = 52,04)
A. 20,2 g
B. 22,2 g
C. 24,2 g
D. 26,4 g
E. 28,6 g

Pembahasan Soal OSP KIMIA 2015


Reaksi pemanasan setara: 2Cu(CN)2 → C2N2 + 2CuCN
Jumlah C2N2 = 5 g/52,04 g/mol = 0,09608 mol
Jumlah Cu(CN)2 = 2 × jumlah C2N2
Jumlah Cu(CN)2 = 2 × 0,09608 mol
Jumlah Cu(CN)2 = 0,19216 mol
Jadi massa Cu(CN)2 yang dibutuhkan = 0,19216 mol × 115,6 g/mol
Jadi massa Cu(CN)2 yang dibutuhkan = 22,21368 g ≈ 22,2 g

Faiz Ahmad Fahlevi nasution


XI mipa 3
Nomor 36-45

Soal no. 36

Suatu ion X memiliki bilangan oksidasi +4, dengan 2 elektron pada n = 1, 8 elektron pada n = 2,
dan 10 elektron pada n = 3. Unsur X adalah ….
A. Argon
B. Vanadium
C. Kromium
D. Titanium
E. Mangan
Pembahasan soal– No.36

Ion X memiliki bilangan oksidasi +4 artinya ia telah melepaskan 4 elektronnya, dan konfigurasi
elektron per kulit 2 – 8 – 10.
Jika elektron dikembalikan maka total elektron yang dimiliki X = 2 + 8 + 10 + 4 = 24 elektron.
Unsur yang mempunyai 24 elektron pada keadaan dasar berarti nomor atomnya juga 24.
Jadi unsur X yang dimaksud adalah 24Cr (kromium).
Jawaban yang tepat C.

Soal no.37
Muscovite adalah salah satu dari mineral mika dengan rumus senyawa KAl2(Si3AlO10)(OH)2.
Hasil analisis sejumlah sampel muscovite menunjukkan kandungan Si sebanyak 0,42 g. Massa
sampel muscovite yang dianalisis adalah
A. 4,20 g
B. 2,98 g
C. 1,99 g
D. 1,53 g
E. 1,26 g
Pembahasan Soal No.37
Mr muscovite = Ar K + 3 Ar Al + 3 Ar Si + 12 Ar O + 2 Ar H
Mr muscovite = 39,10 + 80,94 + 84,27 + 192 + 2
Mr muscovite = 398,21
3 Ar Si = 84,27
(0,42 g)/(massa muscovite) = (84,27/ 398,21)
massa muscovite = (0,42 g × 398,21)/(84,27)
massa muscovite = (167,2482)/(84,27)
massa muscovite = 1,985 g
Jawaban yang tepat C.

Soal No.38
Sebanyak 1,5 mL sampel larutan asam sulfat dari suatu baterai mobil dititrasi dengan 23,7 mL
larutan NaOH 1,47 M menggunakan indikator fenolftalein untuk menentukan titik akhir titrasi.
Konsentrasi (dalam satuan molaritas) sampel larutan asam sulfat tersebut adalah
A. 0,36 M
B. 3,15 M
C. 6,30 M
D. 11,6 M
E. 23,2 M
Pembahasan Soal No.38
Jumlah NaOH yang digunakan dalam penetralan H2SO4
23,7 mL × 1,47 M = 34,839 mmol
Reaksi dalam titrasi:
H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O
Berdasarkan koefisien reaksi setara:
Jumlah H2SO4 yang dititrasi = ½ jumlah NaOH
Jumlah H2SO4 yang dititrasi = ½ . 34,839 mmol
Jumlah (n) H2SO4 yang dititrasi = 17,4195 mmol
[H2SO4] = n H2SO4 / volume H2SO4
[H2SO4] = 17,4195 mmol / 1,5 mL
[H2SO4] = 11,613 M
Jawaban yang tepat D.

Soal No.39
Di laboratorium gas klor dapat dibuat dari reaksi antara HCl dengan MnO2. Persamaan reaksi
setara adalah: MnO2(s) + 4 HCl(aq) → Cl2(g) + MnCl2(aq) + 2H2O(l)
Bila reaksi berlangsung sempurna, massa larutan HCl pekat (36,0% berat) yang diperlukan untuk
menghasilkan Cl2 sebanyak 2,50 g adalah
A. 5,2 g
B. 9,6 g
C. 14,3 g
D. 19,4 g
E. 26,4 g
urip.info
Pembahasan Soal No.39
Fokus ke Cl2 dan HCl.
Konversi 2,50 g Cl2 ke n satuan mol Cl2
n Cl2 = massa Cl2 / massa molar Cl2
n Cl2 = (2,50 g) / (71,0 g/mol)
n Cl2 = 0,0352 mol
Berdasarkan persamaan reaksi setara:
n HCl = 4 × n Cl2
n HCl = 4 × 0,0352
n HCl = 0,1408 molmol
Konversi satuan mol HCl ke satuan massa HCl
Massa HCl = n HCl × massa molar HCl
Massa HCl = 0,1408 mol × 36,5 g/mol
Massa HCl = 5,1392 g
Bila %-massa HCl 36% artinya setiap 100 g HCl hanya terdapat 36 g HCl murni.
5,1392 g HCl murni = 5,1392 g / (36/100) larutan HCl pekat
5,1392 g HCl murni = (5,1392 g × 100)/36 larutan HCl pekat
5,1392 g HCl murni = 14,28 g larutan HCl pekat
Jadi untuk menghasilkan 2,5 g klorin diperlukan 14,28 g larutan HCl pekat.
Jawaban yang tepat C.

Soal No.40
Unsur X, suatu padatan berwarna abu-abu, bereaksi dengan unsur Z, suatu gas tak berwarna,
membentuk suatu senyawa di mana jumlah atom X lebih banyak dua kali dari jumlah atom Z.
Manakah diantara pernyataan berikut mengenai konfigurasi elektron pada keadaan dasar untuk
atom-atom tersebut yang paling benar…

A. X memiliki satu elektron valensi sedangkan Z memiliki lima elektron valensi

B. X memiliki dua elektron valensi sedangkan Z memiliki satu elektron valensi

C. X memiliki dua elektron valensi sedangkan Z memiliki lima elektron valensi

D. X memiliki tujuh elektron valensi sedangkan Z memiliki enam elektron valensi

E. X memiliki satu elektron valensi sedangkan Z memiliki enam elektron valensi

Pembahasan Soal – No.40

Senyawa dengan jumlah atom X lebih banyak dua kali dari jumlah atom Z memiliki rumus kimia
X2Z. Oleh karena itu, X kemungkinan besar adalah logam yang mempunyai valensi 1 (stabil
dengan melepas elektron valensi sehingga membentuk ion X+) dan Z adalah non-logam valensi
6 (stabil dengan menerima sebanyak 2 elektron sehingga membentuk Z2–).

Jawaban yang tepat E.

Soal No.41

Urutan besar energi kisi untuk FeCl3, FeCl2 dan Fe2O3 adalah….

A. Fe2O3 < FeCl3 < FeCl2

B. FeCl2 < Fe2O3 < FeCl3

C.FeCl2 < FeCl3 < Fe2O3

D. FeCl3 < FeCl2 < Fe2O3

E. FeCl3 < Fe2O3 < FeCl2

Pembahasan Soal No.41


Energi kisi suatu senyawa ionik adalah energi yang dihasilkan saat pembentukan 1 mol padatan
kristal senyawa ion dari ion-ion penyusunan pada fase gas. Persamaan termokimia-nya dapat
dituliskan aMb+ (g) + bXa–– (g) ⟶ MaXb (s) + Energi kisi

Energi kisi bergantung pada muatan ion-ion, ukuran ion-ion, dan jarak antara ion-ion tersebut.

Muatan dan ukuran ion merupakan faktor penting yang menentukan besarnya energi kisi. Energi
kisi berkaitan dengan energi potensial dari dua muatan yang berinteraksi yang diberikan dalam
persamaan matematika; E = k.(Q1×Q2)/d

Q1 dan Q2 adalah besar muatan pada partikel dalam satuan coulomb dan d adalah jarak antara
jari–jari dalam satuan meter.

Jari-jari kation: Fe2++ > Fe3++


Jari-jari anion: Cl– > O2–

Semakin besar jarak jari-jari kation-anion, nilai d semakin besar maka energi kisi semakin kecil.
Semakin kecil jarak jari-jari kation-anion, nilai d semakin kecil maka energi kisi semakin besar.

Semakin besar hasil kali jumlah muatan kation-anion maka semakin besar energi kisinya.
Semakin kecil hasil kali jumlah muatan kation-anion maka semakin kecil energi kisinya.

Perbandingan FeCl2 atau Fe2++ Cl– dengan FeCl3 atau Fe3++ Cl–
Muatan Fe2++ < Fe3++ dan jari-jari kation Fe2++ > Fe3++ sementara keduanya mengandung
anion Cl– maka energi kisi FeCl2 < FeCl3

Perbandingan FeCl3 atau Fe3++ Cl– dengan Fe2O3 atau Fe3++ O2–
Muatan O2– > Cl– dan jari-jari anion O2– < Cl– sementara keduanya mengandung kation Fe3+
+ maka energi kisi FeCl2 < Fe2O3.

Jadi, urutan besar energi kisi adalah FeCl2 < FeCl3 < Fe2O3.
Jawaban yang tepat C

Soal No.42
Suatu sampel gas sebanyak 0,238 g dalam 100 mL wadah pada temperatur 14 oC memberikan
tekanan sebesar 600 mmHg gas tersebut adalah
A. Nitrogen
B. Argon
C. Klor urip.info
D. Xenon
E. Kripton
Pembahasan Soal No.42
Digunakan persamaan gas ideal
P.V = n.R.T
P = 600 mmHg = 600 mmHg /760 mmHg/atm
P = 600 mmHg = 0,79 atm (pembulatan)
V = 100 mL = 0,1 L
R = 0,08205 L.atm/(mol.K)
T = 14 oC = (14 + 273)K
T = 14 oC = 287 K
n gas = PV/RT
n gas = (0,79 atm × 0,1 L) /(0,08205 L.atm/(mol.K) × 287 K)
n gas = (0,079 / 23,54835) mol
n gas = 0,003355 mol
Massa molar gas = massa gas / n gas
Massa molar gas = 0,238 g / 0,003355 mol
Massa molar gas = 70,943 g/mol
Gas yang memiliki massa molar sekitar 70,943 adalah Cl2 atau klor.
Jawaban yang tepat C.

Soal No.43
Entalpi pembentukan standar (∆Hfo) timbel(II) karbonat adalah –699
kJ/mol. Pernyataan persamaan termokimia yang paling tepat untuk
proses tersebut adalah
A. Pb(s) + C(s) + O2(g) → PbCO3(s) ; ∆Hfo = +699 kJ/mol
B. Pb(s) + C(s) + 3/2 O2(g) → PbCO3(s) ; ∆Hfo = –699 kJ/mol
C. 2Pb(s) + 2C(s) + 3O2(g) → 2PbCO3(s) ; ∆Hfo = –1398 kJ/mol
D. PbCO3(s) → Pb(s) + C(s) + 3/2 O2(g) →; ∆Hfo = –699 kJ/mol
E. 2PbCO3(s) → 2Pb(s) + 2C(s) + 3O2(g); ∆Hfo = +1398 kJ/mol
Pembahasan Soal No.43
Entalpi pembentukan standar adalah entalpi pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsur
penyusunnya.Penulisan persamaan kimianya harus setara.
Unsur penyusun PbCO3 adalah Pb, C dan O2.
Jumlah setiap unsur di ruas kiri harus setara dengan jumlah unsur di ruas kanan.
Jawaban yang tepat B.

Soal No.44
Pehatikan persamaan termokimia berikut:
2H2(g) + 2Cl2(g) → 4HCl(g) ; ∆Ho = –92,4 kJ
Di antara pernyataan berikut yang tidak benar mengenai persamaan termokimia di atas adalah
A. Bila persamaan tersebut dibalik nilai ∆Ho adalah +92,4 kJ
B. Empat ikatan HCl lebih kuat dibandingkan empat ikatan dalam H2 dan Cl2
C. Nilai ∆Ho adalah juga –92,4 kJ bila HCl yang dihasilkan berwujud
cair
D. Sebanyak 23,1 kJ kalor akan dilepaskan bila dihasilkan 1 mol gas HCl
E. Nilai ∆Ho pembentukan gas HCl adalah 23,1 kJ/mol

Pembahasan Soal No.44


A. Benar.
B. Benar. ∆Ho = bernilai negatif dapat diartikan Empat ikatan HCl
lebih kuat dibandingkan empat ikatan dalam H2 dan Cl2
C. Salah. Bila wujud berbeda maka sudah pasti ∆Ho berbeda.
D. Benar. ∆Ho pembentukan 1 mol gas HCl = ¼ (–92,4 kJ) = 23,1 kJ/mol
E. Benar. ∆Ho pembentukan 1 mol gas HCl = ¼ (–92,4 kJ) = 23,1 kJ/mol
Jawaban yang tepat C.

Soal No.45
Senyawa diklorodifluorometana, CCl2F2 banyak dipakai sebagai aerosol propelan atau
pendingan pada pengatur temperatur ruangan (AC), dan bersifat inert (sukar bereaksi). Di antara
pernyataan berikut yang benar mengenai senyawa inert tersebut adalah
A. Energi ikatan karbon – fluor besar
B. Ikatan karbon – fluor polaritasnya rendah
C. Karbon memiliki keelektronegatifan tinggi
D. Senyawa fluor tidak mudah terbakar
E. Gaya van der Waals antar fluor lemah

Pembahasan Soal No.45


Kata inert dapat diartikan sukar bereaksi. Sukar bereaksi artinya energi ikatan antaratom dalam
molekul tersebut sangat besar hingga sulit diputuskan sebagai syarat terjadinya reaksi, ada
pemutusan ikatan dan pembentukan ikatan baru.
Jawaban yang tepat A.

NAMA : OLVA RISTI BAROKAH


KELAS : XI MIPA 3
NO. 46 – 50

KSN-K 2022 No. 46-48

Soal KSN-K 2022-No. 46

Suatu basa lemah dengan konsentrasi 0,120 M (pKb= 4,20) dititrasi dengan larutan asam klorida 0,300 M.
Titik ekuivalen tercapat setelah penambahan 20 ml. larutan titran. pH pada titik ekuivalen adalah

A. 8,4

B. 7,0

C. 63

D. 5,4

E. 3,7

Pembahasan Soal KSN-K 2022-No. 46

Pada saat pH pada titik ekivalen, baik basa lemah dan asam klorida (asam kuat) tepat habis bereaksi,
maka terbentuk garam terhidrolisis yang berasal dari basa lemah dan asam kuat.

n basa lemah=nHCI
0,12 M x V basa lemah = 0,30 M x 20 ml.
0,12 M x V basa lemah = 6 mmol
V basa lemah = (6 mmol)/ (0,12 M) = 50 ml.

V total campuran = 20 ml + 50 ml = 70 ml.

n Garam = n HCL = 6 mmol

Menghitung [Garam] = (6 mmol)/(70 mL) = 0,086 M

pH=½(14-pKb-log [Garam])

pH=½(14-4,20log 0,086)

pH=½(14-4,201,07)

pH=½(10,87)

pH=5,43

Jawaban yang tepat D.

Soal KSN-K 2022-No. 47

Produk kondensasi aldol yang terbentuk dari 3-pentanon dalam suasana basa memiliki nama IUPAC...

A. 5-etil-4-metil-5-hepten-3-on

B. 4-metil-4-nonen-3,7-dion

C. 5-etil-4-metil-4-hepten-3-on D. 3-etil-4-metil-3-hepten-5-on

E. 3-etil-4-metil-2-hepten-5-on

Pembahasan Soal KSN-K 2022-No. 47

Reaktan yang diberikan adalah 3-pentanon (H3C-CH2-CO-CH2-CH3)

Dua ekuivalen molekul 3-pentanon (H3C-CH2-CO-CH2-CH3) bereaksi dengan adanya basa (NaOH)
akan menghasilkan pembentukan ẞ-hidroksiketon kemudian diikuti dengan pelepasan molekul H ₂O yang
menghasilkan H3C-CH2-CO-C(CH3)=C(CH₂CH3)- CH2-CH3

Nama IUPAC dari produk yang terbentuk adalah 5-etil-4-metil-4-hepten-3-on.

Jawaban yang benar adalah pilihan B.

Soal KSN-K 2022-No. 48

Suatu basa lemah dengan konsentrasi 0,120 M (pKb=4,20) dititrasi dengan larutan asam klorida 0,300 M.
Tepat saat titran, pH pada titik ekivalen adalah...
A. 8,4

B. 7,0

C. 6,3

D. 5.4

E. 3,7

Pembahasan Soal KSN-K 2022 No. 48

Pada titik ekuivalen terbentuk garam terhidrolisis. Komponen garam yang dapat bereaksi dengan air
adalah kation dari basa lemah sehingga larutan akan bersifat asam.

Reaksi: BOH+HCI -> BCI+H2O

Misal volume BOH= 100 mL dengan [BOH] 0,12 M


maka BOH=100 mL × 0,12 M = 12 mmol

Karena basa lemah habis bereaksi makan HCI=n BOH=12 mmol.

Menghitung V HCI
nHCI=V HCI × [HCI]
12 mmol = V HCI × 0,30 M
V HCI=12 mmol/0,30 M
=40 mL

Secara stoikiometri makan garam BCIn HCIn BOH12 mmol

[BC1]=(n BCI)/V campuran


= (12 mmol)/(100+40)mL
=(12 mmol)/140 ml.
=0,0857 M

Perhitungan pH campuran yang berupa garam terhidrolisis


pH=½(14-pKb-log [G])

=½(14-4,2-log 0,0857).

=½ (9,8-(-1,067))

=½ (9,8+1,067)

=½ (10,867)

=5.4335

Jadi jawaban yang tepat D.


OSN Kimia 2022 No. 49-50

Soal OSN Kimia 2022 No. 49

Data titrasi 20 mL HNO3 0,1 M dengan larutan Ca(OH)2 adalah sebagai berikut:
Massa Ca(OH)2 (Mr = 74) yang bereaksi adalah…

Jawaban:
Terapkan rumus titrasi:

1. Ma. Va = b. Mb. Vb

1.0,1M. 20 = 2. nbasa

n = 1 mmol

Gr = n x Mr = 1 x 74 = 74 mgram = 0,074 gram

Soal OSN Kimia 2022 No. 50

Suatu bahan makanan diuji dengan:


pereaksi biuret tercipta warna ungu
pereaksi timbal (II) asetat tercipta warna hitam
Berdasarkan hasil uji tersebut, bisa disimpulkan bahwa bahan makanan tersebut mengandung….

Jawaban:
Pereaksi biuret akan menciptakan warna ungu apabila dimasukkan ke dalam zat protein. Sedangkan
peraksi timbal akan menciptakan warna hitam apabila dimasukan ke dalam asam amino yang
mengandung unsur belerang

Nama : Giovani
Kelas : XI MIPA 3
soal OSN Kimia tingkat Kabupaten kota tahun 2014
nomor 51-60

soal & pembahasan nomor 51


Ada dua senyawa wujudnya gas, terbuat dari unsur X dan Y. Senyawa A mengandung 30,43% X
dan 69,57% Y ; senyawa B mengandung 63,64% X dan 36,36% Y (% massa). Pada keadaan
standar unsur X dan Y memiliki wujud gas namun Anda harus memperkirakan apakah gas–gas
tersebut mono–atomik, di–atomik atau tri–atomik. Pada suhu tertentu 1 volum gas X dapat
bereaksi dengan 2 volum gas Y membentuk 2 volum senyawa A. Jika 2 volume gas X bereaksi
dengan 1 volum gas Y membentuk 2 volum senyawa B.
1. Hitung perbandingan massa atom X terhadap Y [6]
2. Perkirakan rumus sesungguhnya gas X dan Y [6]
3. Tuliskan persamaan reaksi yang mungkin untuk terbentuknya senyawa A dan B [8]
Pembahasan:
Perbandingan volum = perbandingan mol untuk keadaan standar. Volume X dapat dimaknai
sebagai jumlah mol X dan volume Y dapat dimaknai jumlah mol Y.
Kita memanfaatkan informasi pada deretan kata pada soal itu. X dan Y adalah gas pada keadaan
standar kemungkinannya adalah gas H2, He, N2, O2, O3, F2, Cl2. Di antara gas–gas tersebut
yang mungkin membentuk senyawa XY2 dan X2Y hanyalah gas N2 dan O2 maka gas yang lain
dapat diabaikan.
Jadi XY2 itu adalah NO2 dan X2Y itu adalah N2O
Kesimpulannya X adalah gas N2 dan Y adalah gas O2
Reaksi: X + 2 Y → 2A sehingga persamaan reaksi yang mungkin adalah N2 + 2O2 ⟶ 2NO2
Reaksi: 2X + Y → 2B sehingga persamaan reaksi yang mungkin adalah 2N2 + O2 ⟶ 2N2O
Pembuktian untuk memastikannya dapat digunakan data dari senyawa A (senyawa NO2)
Untuk NO2 ⟶ % N = {14 ÷ (14+32)} × 100% = 30,43 % ….. terbukti (sesuai data yang
diberikan)
Untuk NO2 ⟶ % O = {32 ÷ (14+32)} × 100% = 69,57 % ….. terbukti (sesuai data yang
diberikan)
Perhitungan perbandingan untuk senyawa B (senyawa NO2)
Untuk N2O ⟶ % N = {28 ÷ (28+16)} × 100% = 63,64 %
Untuk N2O ⟶ % O = {16 ÷ (28+16)} × 100% = 36,36 %
Jawaban:
1. Perbandingan massa X (N) dan Y (O) pada
2. massa N : massa O = 14 : 16 = 0,875 atau massa O : massa N = 16 : 14 = 1,14
3. Perkiraan rumus sesungguhnya X adalah N2 dan Y adalah O2
4. Persamaan reaksi yang mungkin untuk
5. Senyawa A : Reaksi: X + 2 Y ⟶ 2A persamaan reaksi yang mungkin N2 + 2O2 ⟶ 2NO2
6. Senyawa B : Reaksi: 2X + Y ⟶ 2B persamaan reaksi yang mungkin 2N2 + O2 ⟶ 2N2O

soal & pembahasan nomor 52-56


Suatu wadah bervolume 2,125 L berisi gas belerang dioksida, dengan tekanan 0,75 atm pada 80
oC dihubungkan dengan pipa berkeran ke wadah lain berukuran 1,5 L berisi gas oksigen
bertekanan 0,5 atm pada suhu yang sama.

52. Hitung fraksi mol gas belerang dioksida ketika kedua gas dicampurkan dengan membuka
keran pipa penghubung kedua wadah (asumsikan kedua gas itu tidak bereaksi dan volum pipa
penghubung kedua wadah tersebut dapat diabaikan) [3]
Pembahasan:
n SO2 = PV/RT = (0,75 x 2,125) : (0,08206 x (273+80)) = 1,59375 : 28,96718 = 0,055 mol
n O2 = PV/RT = (0,5 x 1,5) : (0,08206 x (273+80)) = 0,75 : 28,96718 = 0,025 mol
Fraksi mol SO2 = n SO2 : (n SO2 + n O2) = 0,055 : (0,055 + 0,026) = 0,68
Fraksi mol O2 = 1 – 0,68 = 0,32

53. Tentukan tekanan total setelah pencampuran gas dalam wadah tersebut [3]
Pembahasan:
P SO2 dalam campuran = n SO2 .R.T/V total = {0,055 x 0.08206 x (273+80)}/3,625 = 0,44 atm
P O2 dalam campuran = n O2 .R.T/V total = {0,026 x 0.08206 x (273+80)}/3,625 = 0,21 atm
P total = P SO2 + P O2 = 0,44 atm + 0,21 atm = 0,65 atm
54. Hitung tekanan parsial gas belerang dioksida, setelah pencampuran tersebut [3]
Pembahasan:
P SO2 = fraksi mol SO2 x P total = 0,68 x 0,65 atm = 0,44 atm

55. Jika dalam wadah tersebut terdapat katalis sehingga campuran gas bereaksi membentuk gas
belerang trioksida, hitunglah fraksi mol gas belerang dioksida yang masih tersisa setelah terjadi
reaksi sempurna [3]
Pembahasan:

56. Hitung pula tekanan total setelah reaksi berlangsung sempurna [3]
Pembahasan:
P SO2 dalam campuran = n SO2 .R.T/V total = {0,003 x 0.08206 x (273+80)}/3,625 = 0,03 atm
P SO3 dalam campuran = n SO3 .R.T/V total = {0,052 x 0.08206 x (273+80)}/3,625 = 0,41 atm
P total = P SO2 + P SO3 = 0,02586 atm + 0,41379 atm = 0,44 atm

soal & pembahasan nomor 57-60


Barium peroksida dapat dibuat dari reaksi kesetimbangan barium oksida dengan oksigen pada
tekanan dan temperatur tertentu. Sebanyak 1 g sampel yang mengandung campuran barium
oksida dan barium peroksida direaksikan dengan asam sulfat, terbentuk 1,49 g endapan putih
yang dipisahkan dari filtratnya. Filtrat tersebut dapat bereaksi dengan kalium iodida dalam asam
menghasilkan 1,18 x 10–3 mol iodin.

57. Tuliskan persamaan reaksi pembuatan barium peroksida [2]


Pembahasan:
2BaO(s) + O2(g) → 2BaO2(s)

58. Tuliskan persamaan reaksi–reaksi yang mungkin terjadi antara sampel di atas dengan asam
sulfat [4]
Pembahasan:
BaO + H2SO4 → BaSO4 + H2O
BaO2 + H2SO4 → BaSO4 + H2O2
BaO + BaO2 + 2H2SO4 → 2BaSO4 + H2O2 + H2O

59. Tuliskan pula persamaan reaksi filtrat dengan kalium iodida dalam asam [4]
Pembahasan:
H2O2 + 2 I– + K+ + 2H+ → I2 + 2H2O + K+

60. Bagaimana cara praktis mengetahui jumlah iodida yang dihasilkan pada reaksi tersebut?
Tuliskan persamaan reaksi selengkapnya. [5]
Pembahasan:
Cara praktis mengetahui jumlah iodida adalah dengan membandingkan jumlah mol H2O2
berdasarkan perbandingan koefisien masing–masing zat. Dari persamaan reaksi dapat diketahui
I2 yang dihasilkan setara dengan jumlah mol H2O2.
H2O2 + 2 I– + 2H+ → I2 + 2H2O

NAMA : JORDY STEVEN OKTAVIAN.K


KELAS : XI MIPA 3

Soal OSN KIMIA Tahun 2017 (No 61-65)

61. Berikut ini gas yang dapat disimpan di dalam air dan dapat digunakan
kembali sewaktu-waktu adalah :
A. Dinitrogen pentaoksida
B. Oksigen
C. Sulfur dioksida
D. Karbon dioksida
E. Hidrogen klorida
Pembahasan :
Gas yang dapat ditampung di dalam air artinya gas tersebut tidak
bereaksi dengan air (pelarutan), atau tidak bereaksi dengan air
membentuk senyawa lain. Dalam hal ini, gaya antar molekul gas
dan air yang diperbolehkan hanyalah gaya dipole permanen-dipol
terimbas, atau secara molekuler adalah interaksi antara senyawa polar
(air) dan nonpolar (gas terlarut).
N2O5 + H2O → 2HNO3
O2 + H2O → tidak ada reaksi kimia
SO2 + H2O → H2SO3
CO2 + H2O → H2CO3
HCl + H2O → larutan HCl (pelarutan)
Sehingga gas yang dapat ditampung dalam air adalah O2.

62. Senyawa MCO3 (M adalah logam golongan 2) dapat menjalani reaksi


dekomposisi termal membentuk MO dan CO2 sesuai persamaan berikut
MCO3(s) → MO(s) + CO2(g)
Dari reaksi di atas yang paling cepat adalah ?
A. BeCO3
B. MgCO3
C. CaCO3
D. SrCO3
E. BaCO3
Pembahasan :
Kestabilan termal (terhadap panas) senyawa karbonat golongan
alkali tanah (2A) meningkat dari atas ke bawah. Stabil berarti bahwa makin banyak
energi yang dibutuhkan untuk menguraikan senyawa logam karbonat menjadi oksida logam dan
gas CO2, yang berarti makin membutuhkan suhu yang lebih tinggi pula. Dengan demikian,
Jawaban yang benar adalah A

63. Kelarutan gas nitrogen dalam air pada 25°C dan 1 atm adalah 6,8 x 10^-4 mol/L.
Berapakah konsentrasi nitrogen terlarut (dalam air) pada tekanan 0,78 atm?
A. 6,63 x 10^-5 M
B. 1,33 x 10^-4 M
C. 2,65 x 10^-4 M
D. 5,30 x 10^-4 M
E. 1,06 x 10^-3 M
Pembahasan :
Kelarutan gas dapat dicari dengan menggunakan Hukum Henry tentang kelarutan gas,
dirumuskan sebagai c = kP. Dimana :
c = kelarutan gas (mol/mL)
k = konstanta hukum Henry
P = tekanan gas (atm)
Pertama kita harus menentukan nilai k terlebih dahulu, yaitu :
6,8 x 10^-4 mol/L = k (1 atm) → k = 6,8 x 10^-4 mol/L.atm
Dengan demikian, kelarutan nitrogen dalam air pada saat tekanannya
0,78 atm dapat dihitung :
c = kP → c = 6,8 x 10^-4 mol/L.atm x 0,78 atm = 5,30 x 10^-4 mol/L

64. Pada reaksi A + B → produk, ternyata hukum lajunya r = k [A] [B]². Dari pernyataan berikut
ini manakah yang paling besar pengaruhnya terhadap laju reaksi?
A. Suhu dinaikkan sedemikian sehingga nilai k menjadi 2x lipat
B. [A] dan [B] masing-masing diperbesar 2x lipat
C. [B] diperbesar menjadi 2x semula
D. [A] diperkecil ½ kali semula
E. Setengah dari jumlah produk reaksinya segera diambil
Pembahasan :
Pada opsi A, apabila nilai k dinaikkan 2x lipat sedangkan konsentrasi reaktan tetap, maka laju
reaksi akan menjadi 2x lebih cepat. Pada opsi B, apabila masing-masing reaktan konsentrasinya
dinaikkan 2x lipat maka laju reaksi menjadi 8x lebih cepat. Pada opsi C, apabila [B] dinaikkan
2x lipat maka lajunya menjadi 4x lebih cepat. Pada opsi D, apabila [A] dijadikan setengah
kalinya, maka laju reaksi menjadi
½ x semula. Pada opsi E, pengambilan produk tidak menyebabkan perubahan laju reaksi tetapi
hanya menggeser posisi kesetimbangan.

65. Reaksi – reaksi berikut ini, bila volum sistem diperbesar, manakah yang hasil reaksinya akan
semakin berkurang ?
A. 2 CO2(g) <=>2 CO(g) + O2(g)
B. N2O4(g) <=>2 NO2(g)
C. 2 SO2(g) + O2(g) <=>2 SO3(g)
D. 2 NH3(g) <=>N2(g) + 3 H2(g)
E. NiO(s) + CO(g) <=>Ni(s) + CO2(g)
Pembahasan :
Apabila volume wadah diperbesar, artinya tekanan dalam wadah semakin kecil/berkurang.
Dengan adanya perlakuan tersebut maka keadaan kesetimbangan akan bergeser ke arah spesi
yang memiliki jumlah mol gas paling banyak. Dari kelima reaksi di atas, karena diminta
produknya yang berkurang, maka reaksi yang bergeser ke kiri karena perlakuan tersebut adalah
opsi C. Hal ini dikarenakan jumlah
koefisien gas di sisi kiri ada 3, sedangkan di sisi kanan hanya 2.

Soal OSN KIMIA Tahun 2013 (No 66-70)

66. Perhatikan reaksi redoks berikut ini:


I2 + 2S2O3-2 → S4O6-2 +2I-
Dalam titrasi, sebanyak 40 mL larutan membutuhkan 4,0 x 10-3 mol I2 untuk bereaksi sempurna.
Berapa konsentrasi larutan Na2S2O3 ?
A. 0,10
B. 0,16
C. 0,20
D. 0,32
E. 0,40
Pembahasan:
I2 + 2S2O3-2 → S4O6-2 +2I-
Berdasarkan persamaan reaksi yang setara di atas maka dalam titrasi tersebut jumlah mol S2O3-
2 dapat dihitung berdasarkan perbandingan koefisien setara.
Mol S2O3-2 = 2/1 x 4,0 x 10-3 mol = 8,0 x 10-3 mol
Karena volume larutan S2O3-2 adalah 40 mL ~ 0,04 L, maka
[S2O3-2] = (8,0 x 10-3 mol) /(0,04 L) = 2 x 10-1 M ~ 0,2 M ← [Na2S2O3]

67. Perhatikan reaksi redoks berikut ini:


C2H5OH +2Cr2O72- + 16H+ → CO2 + 4Cr3+ + 11H2O
Setiap atom karbon akan kehilangan:
A. 1 elektron
B. 2 elektron
C. 4 elektron
D. 6 elektron
E. 0 elektron
Pembahasan :
Bilangan oksidasi C dalam C2H5OH adalah -2 dan bilangan oksidasi C dalam CO2 adalah + 4,
perubahan biloks C dari -2 ke +4 adalah 6, berarti ia akan melepaskan (kehilangan) 6 elektron

68. Pasangan isomer dari senyawa dengan rumus molekul C3H6O adalah:
A. Propanal dan propanol
B. Propanol dan metoksi etana
C. Propanon dan propanal
D. Aseton dan propanon
E. Asetaldehid dan aseton
Pembahasan :
Isomer => rumus molekul sama tetapi rumus struktur berbeda

69. Kedua senyawa berikut ini, CH3-CH2OH dan CH3-O-CH3, mempunyai massa relatif yang
sama, tetapi titik didihnya tidak sama, dan titik didih masing-masing adalah 78oC dan -24oC.
Perbedaan titik didih ini disebabkan oleh adanya perbedaan:
A. rumus molekul
B. panas pembakaran
C. panas spesifik
D. berat jenis
E. ikatan antar molekulnya
Pembahasan :
Dua senyawa tersebut punya Mr yang sama. Pada senyawa organik seperti pada soal ini tanpa
ada data yang lain maka bisa disimpulkan bahwa perbedaan titik didih itu hanya disebabkan oleh
adanya perbedaan ikatan antar molekulnya. Pada CH3-CH2OH (alkohol) memungkinkan
terjadinya ikatan hidrogen antar molekulnya, sehingga untuk mendidihkannya (dari cair menjadi
gas) memerlukan energi lebih besar untuk memutuskan ikatan hidrogen sehingga bisa berubah
wujud menjadi gas. Sedangkan pada CH3-O-CH3 (eter) tidak memungkinkan terjadinya ikatan
hidrogen sehingga untuk mendidih tidak diperlukan eenergi yang lebih besar dibanding.

70. Berikut ini adalah reaksi kesetimbangan:


4A (s) + 2B(g) ⇌ 2C(g) ΔHreaksi = – 60 kJ
Bila reaksi sudah mencapai kesetimbangan, berikut ini manakah keadaan yang akan menggeser
kesetimbangan ke arah kiri (membentuk reaktan lebih banyak):
A. Menurunkan temperatur
B. Menaikkan tekanan parsial C
C. Menaikkan tekanan sistem
D. Menambah konsentrasi A
E. Menaikkan temperatur
Pembahasan :
Reaksi 4A (s) + 2B(g) ⇌ 2C(g) ΔHreaksi = – 60 kJ adalah reaksi eksoterm, maka agar
bergeser ke reaktan maka dapat dilakukan dengan menaikkan temperaturnya. Koefisien zat
berwujud gas sama sehingga tekanan tidak mempengaruhi, sementara menambah konsentrasi A
akan menggeser kesetimbangan ke kanan.

Duta Jhoana
XI MIPA 3

SOAL OSK KIMIA 2016 (71-75)


71.Dari reaksi kesetimbangan di bawah ini, manakah yang pada temperatur konstan bila
tekanannya bertambah tidak merubah konsentrasi reaktan dan produk?
A. N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
B. 2N2(g) + O2(g) ⇌ 2N2O(g)
C. N2(g) + 2O2(g) ⇌ 2NO2(g)
D. N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)
E. N2(g) + O2(g) ⇌ 2NO(g)

Pembahasan Soal 71
Pada temperatur tetap dan tekanan berubah konsentrasi reaktan dan produk tidak akan berubah
bila jumlah zat-zat pereaksi dan produk setara. Jumlah zat ini (gas) dapat dilihat pada jumlah
koefisien ruas kiri dan ruas kanan sama. Di antara reaksi yang memiliki jumlah koefisien ruas
kiri dan kanan sama yaitu sama dengan 2 adalah N2(g) + O2(g) ⇌ 2NO(g)

72.Dalam reaksi: CH2NH2 + H2PO4– → CH3NH3+ + HPO4–2


Ion H2PO4– adalah suatu:

A. Asam
B. Basa
C. Agen pengoksidasi
D. Agen pereduksi
E. Katalis

Pembahasan Soal 72
Reaksi CH2NH2 + H2PO4– → CH3NH3+ + HPO4–2 adalah reaksi asam basa Bronsted-Lowry,
atau reaksi transfer proton (H+)
Zat yang memberi H+ disebut sebagai asam.
Zat yang menerima H+ disebut sebagai basa.
Tampak bahwa ion H2PO4– → HPO4–2 + H+ (selanjutnya H+ ini diterima CH2NH2 yang
berepran sebagai basa).
Jadi ion H2PO4– ini berperan sebagai asam.

73.Pada 0oC, konstanta produk ion dari air, Kw = 1,2 × 10–15. Nilai keasaman (pH) dari air
murni pada 0oC yaitu :
A. 7,00
B. 6,88
C. 7,56
D. 7,46
E. 7,64

Pembahasan Soal 73
[H+ ]=[OH–]
Kw = [H+ ][OH–]
Kw = [H+ ]2
[H+] = √(1,2 ×10–15) → 3,4641 ×10–8
pH = -log (3,4641 ×10–8) → pH = 7,46

74.Bila 100 mL larutan 0,100 M KOH dicampurkan dengan 100 mL larutan yang mengandung
HCl 0,075 M dan asam asetat (CH3COOH) 0,050 M maka larutan yang terbentuk mengandung
spesi-spesi:

A. K+, Cl–, CH3COO–, CH3COOH


B. Cl–, CH3COO–, CH3COOH, dan H+
C. CH3COOH, CH3COO–, OH– dan H+
D. K+, Cl–, CH3COOH dan H+
E. K+, Cl–, CH3COO–, CH3COOH, OH– dan H+

Pembahasan Soal 74
KOH dalam air terurai menjadi K+ dan OH–, HCl dalam air terurai menjadi H+ dan Cl–,
CH3COOH dalam air tidak dapat terurai total sehingga akan terdapat CH3COOH yang tersisa
serta CH3COO–dan H+. Jadi secara keseluruhan dalam campuran larutan tersebut terdapat K+,
Cl–, CH3COO–, CH3COOH, OH– dan H+

75.Sebanyak 100 mL larutan NaOH yang mempunyai pH =12, ditambahkan sebanyak 900 mL
air. Nilai pH larutan yang anda peroleh adalah:
A. 1
B. 3
C. 7
D. 11
E. 13

Pembahasan Soal 75
pH NaOH = 12 → pOH = 14 – 12 = 2 → [OH–] = 0,01 M
V1.M1 = V2.M2
100 × 0.01 = (100+900) × M2
M2 = 1/1000 = 0,001 M
[OH–] = 0,001 → pOH = -log 0,001 = 3
pH = 14 – 3 = 11

OSK KIMIA 2017 (76-80)

76.Urutan keasaman yang paling tepat untuk senyawa-senyawa berikut

adalah
A. I > III > II
B. I > II > III
C. II > I > III
D. II > III > I
E. III > I > II

Pembahasan Soal 76
Senyawa I adalah asam asetat, senyawa II adalah alkohol tersier, senyawa III adalah alkohol
sekunder. Alkohol primer lebih polar dibanding alohol skunder dan primer. Jumlah gugus
pendonor elektron berkurang dengan urutan: alohol tersier > alkohol skunder > alkohol primer.
Alkohol primer memiliki kekuatan asam yang lebih besar dibanding alkohol skunder dan tersier.
Jadi I > III > II

77.Semua senyawa berikut ini mempunyai rumus molekul C4H10O dan merupakan isomer. Yang
bukan isomer C4H10O adalah
A. Butanon
B. Dietil eter
C. Metil propil eter
D. 1-butanol
E. 2-metil-2-propanol

Pembahasan 77
78.Reaksi kesetimbangan berikut ini:

Reaksi tersebut adalah :


A. Reaksi subtitusi
B. Reaksi adisi Markovnikov
C. Reaksi adisi anti Markovnikov
D. Rekasi eliminasi
E. Reaksi radikal

Pembahasan Soal Nomor 78


Reaksi tersebut adalah reaksi adisi Markovnikov karena reaksi terjadi melalui pembentukan
karbokation stabil. Hanya saja diikuti penataan ulang agar karbokation yang terbentuk stabil
yaitu pada karbokation tersier, dibanding karbokation yang berasal dari karbon alkena
(karbokation skunder).

79.Jika senyawa sikloheksena direaksikan dengan (Br2, hν) sebagaimana skema berikut:

maka bromida dapat masuk pada posisi nomor?


A. Pada nomor 1 dan 6
B. Pada nomor 2 dan 3
C. Pada nomor 2 dan 5
D. Pada nomor 3 dan 4
E. Hanya 4

Pembahasan Soal Nomor 79


Br2 akan terpecah menjadi radikal bebas kemudian masuk di posisi no 2 atau 5 dengan
menghasilkan radikal H. Radikal H ini dengan radikal Br yg tersisa akan membentuk HBr.

80.Di antara spesi berikut yang merupakan ion karbonium tersier adalah
Pembahasan Soal Nomor 80
Ion karbonium tersier adalah atom C yang bermuatan positif dan mengikat 3 atom C yang lain.

Nama: Adinda putri


Kelas: XI MIPA 3

OSK KIMIA 2019 (81-85)


81. Muscovite adalah salah satu dari mineral mika dengan rumus senyawa KAI2(AISI3O10)
(OH)2. Hasil analisis sejumlah sampel muscovite menunjukkan kandungan Si sebanyak 0,42 g.
Massa sampel muscovite yang dianalisis adalah
A. 4,20 g
B. 2,98 g
C. 2,015
D. 1,53 g
E. 1,26 g
Pembahasan:
Muscovite KAI2(AISI3010) (F,OH)2massa Si = 0, 42 gram
pada tabel periodik
Ar Si = 28
Ar K = 39
Ar Al = 27
Ar F = 19
Ar 0 = 16
Ar H= 1
Mr Muscovite = Ar K +3 Ar Al + 3 Ar Si+12 ArO+2 ArF+2 Ar H
Mr Muscovite = 39+3(16)+3(28) + 12(16)2(19) + 2(1)
Mr Muscovite 39+48+84+192+38+2Mr Muscovite = 403
Massa Muscovite = (Mr Muscovite/Ar Sixjumlah Si) x Massa SiMassa Muscovite = (403/28×
3)× 0 ,42gram
Massa Muscovite = (403/84) × 0.42 gram
Massa Muscovite = 2,015 gram
82. Sebanyak 1,5 mL sampel larutan asam sulfat dari suatu baterai mobil dititrasi dengan 23,7
mL larutan NaOH 1,47 M menggunakan indikator fenolftalein untuk menentukan titik akhir
titrasi. Konsentrasi (dalam satuan molaritas) sampel larutan asam sulfat tersebut adalah
A. 0,36 M
B. 3.15 M
C. 6,30 M
D. 11,6 M
E. 23,2 M
Pembahasan:
Va × Mx × valensi = Va × Mb × Valensi
1,5 × M×2 =23,7 × 1,47×1
Ma= 23,7 × 1,47×1 per 1,5×2
34,8 per 3
= 11, 6 M
83. Di laboratorium, gas klor dapat dibuat dari reaksi antara HCI dengan MnO2. Persamaan
reaksi setara adalah: MnO2(s) + 4HCl(aq) → Cl2(g) + MnCl2(aq) + 2H2O(I) Bila reaksi
berlangsung sempurna, massa larutan HCI pekat (36,0% berat) yang diperlukan untuk
menghasilkan Cl₂ sebanyak 2,50 g adalah
A. 5,2 g
B. 9,6 g
C. 14,3 g
D. 19,4 g
E. 26,4 g
Pembahasan:
Melakukan konversi 2,50 g Cl2 ke n satuan mol Cl2
n Cl2 = massa Cl2 / massa molar Cl2
n Cl2 = (2,50 g) / (71,0 g/mol)
n Cl2 = 0,0352 mol
Menentukan mol HCl berdasarkan
persamaan reaksi setara MnO2(s) + 4 HCl(aq) → Cl2(g) + MnCl2(aq) + 2H2O(l).
n HCl = 4/1 x n Cl2
n HCl = 4/1 × 0,0352
n HCl = 0,1408 mol
Melakukan konversi satuan mol HCl ke satuan massa HCI
Massa HCl = n HCl × massa molar HCI
Massa HCl = 0,1408 mol × 36,5 g/mol
Massa HCl = 5,14 g
84. Senyawa diklorodifluorometana CCl2F2 banyak dipakai sebagai aerosol propelan atau
pendingin pada pengatur temperatur ruangan (AC) dan bersifat inert (suka bereaksi) diantara
pernyataan berikut yang benar mengenai senyawa inert tersebut adalah
A. Energikatan karbon-fluor besar
B. Ikatan karbon-fluor polaritas nya rendah
C. Karbon memiliki keelekronegatifan tingi
D. Senyawa fluor tidak mudah terbakar
E Gaya van der waals antara flour lemah
Pembahasan:
Istilah inert dapat diartikan sukar bereaksi. Syarat terjadinya reaksi adalah terjadi pemutusan
ikatan dan pembentukan ikatan baru. Senyawa diklorodifluorometana bersifat inert, hal ini
menunjukkan senyawa ini sukar bereaksi karena energi ikatan antaratom dalam molekul tersebut
sangat besar hingga sulit diputuskan. Untuk memutuskan ikatan C-F maupun C-Cl diperlukan
energi yang besar.
Oleh sebab itu disimpulkan bahwa senyawa diklorodifluorometana bersifat stabil karena
memiliki katan C-F maupun C-Cl yang memiliki energi ikatan yang besar.
85. Suatu sampel gas sebanyak 0,238 gram dalam 100 ml. Wadah dalam temperatur 14° C
memberikan tekanan sebesar 600 mmHg. Gas tersebut adalah
A. Nitrogen
B. Argon
C. Klor
D. Xenon
E. Kripton
Pembahasan:
P = tekanan (atm)
V = volume (liter)
n = mol
R = tetapan gas ideal (0,082 L.atm/mol.K)
T = suhu (K)
Mengonversi satuan suhu
T = 14+273 = 287 K
Mengonversi satuan tekanan
P = 600 mmHg/760 mmHg
P = 0,79 atm
Menghitung mol gas p x v= n x R x T
n=PxV / R x T
n = 0,79 atm x 0,1 L/ 0,082 L.atm/mol.K x 287 K
n = 3,35x10^-3 mol
Menghitung Mr
Mr = massa / mol
Mr = 0,238 g/ 3,35x10^-3 mol
Mr = 70,95 g/mol ≈ 71 g/mol
Gas dengan massa molekul relatif 71 g/mol adalah gas Cl2.

SOAL OSK 2017 (86-90)


86. Di antara senyawa oksida nitrogen berikut ini, yang mengandung 36,4% massa oksigen
adalah
A. NO
B. N₂O
C. N2O3
D. N₂O4
E. N2O5
Pembahasan:
Menentukan massa N %massa N = 100%-36,4% 63,6%
Karena pada soal tidak diketahui massa total senyawa, maka dapat diasumsikan masssa senyawa
100 gram.
Massa O = 36,4% x 100 gram = 36,4 gram
Massa N = 63,6% x 100 gram = 63,6 gram
Menentukan jumlah massing-masing atom
N:O
(63,6 gram/(14 gram/mol)
: (36,4 gram/(16 gram/mol))
4,543: 2,275
1,99:1
2:1
Jadi, rumus molekul oksida nitrogen yang mengandung 36,4% oksigen adalah N2O.
87. Volume larutan H₃PO₄ 0,1 M yang tepat bereaksi dengan larutan 50 mL Ba(OH)2 0,25 M
adalah
A. 50 mL
B. 83,3 mL
C. 125 mL
D. 150 mL
E. 250 mL
Pembahasan:
H3PO4 merupakan asam lemah dan Ba(OH)2 merupakan basa kuat bervalensi 2.
H3PO4 3H+ + PO4
Ba(OH)2 Ba2+ + 2OH
untuk menentukan volume H3PO4
digunakan rumus:
Masam Vasam x valensi asam M basa V basa valensi basa
(valensi merupakan jumlah ion H+ atau OH yang terlibat)
0,1 MV H3PO4 × 3 = 0,25 M x 50 mL×2
VH3PO4 =25/0,3 mL
V H3PO4= 83,33 mL
88. Di antara konfigurasi elektron berikut yang menunjukkan unsur logam adalah
A. 1s2 2s2 2p
B. 1s² 2s²2p 3s2 3p
C. 1s2 2s 2p 3s2 3p 3d 4s²
D. 1s2 2s2 2p 3s2 3p 3d 10 4s 4p¹
E. 1s2 2s2 2p 3s2 3p 3d 10 4s2 4p°
Pembahasan:
A. 1s2 2s2 2p5: golongan VIIA (golongan utama)
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6: golongan VIIIA (golongan utama, gas mulia)
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2: golongan IVB

(golongan transisi, logam transisi)


D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s24p1: golongan IIIA (golongan utama)
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s24p6: golongan VIIIA (golongan utama, gas mulia)
89. Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus dipecahkan adalah
A. Gaya ion ion
B. Gaya ikatan hidrogen
C. Gaya ion dipol
D. Gaya ion ion dan ikatan hidrogen
E. Dipol-dipol
Pembahasan:
NaBr berikatan secara ionik. Sehingga ketika NaBr larut dalam air, NaBr mengalami ionisasi
menjadi ion Na dan Br. Masing-masing ion tersebut tersolvasi oleh molekul air. Pada keadaan
ini, akan terjadi pemutusan gaya ion- ion antara Na dan Br dan ikatan hidrogen antara molekul-
molekul air.
Jadi, ketika NaBr larut dalam air, jenis gaya antarmolekul yang harus diputuskan adalah gaya
ion-ion dan ikatan hidrogen.
90. Di antara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling. tinggi
adalah
A. CH₂CH₂CH₂CH₂CH₂CH3
B. CH3CH2CH3
C. CH₂CH₂C(CH2) 4CH3
D. CH₂CH₂CH₂CH₂
E. CH3 (CH2)2CH3
Pembahasan:
Hidrokarbon merupakan molekul nonpolar, interaksi antarmolekul hidrokarbon merupakan gaya
London. Semakin panjang rantai atom senyawa hidrokarbon, semakin kuat interaksi
antarmolekulnya, artinya semakin besar juga interaksi Van der Waalsnya. Jadi, senyawa alkana
yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi CH2CH2C(CH2)4CH3.
Nama: Dyna Isma Sari
Kelas: Xi MIPA 3

No. 91-95 (Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014)


91. 10 gr parafin (C20H42), suatu zat terlarut yang tak mudah menguap, dilarutkan dalam 50 gr benzene
(C6H6). Pada suhu 53°C, tekanan uap murni benzena adalah 300 torr. Tekanan uap Iarutan pada suhu
tersebut adalah ....
Pembahasan:
Penurunan tekanan uap larutan, jika terdapat zat terlarut maka tekanan uapnya akan mengalami
penurunan berdasarkan fraksi mol– nya.
10
10 g parafin (C20H42) = = 0,035 mol
282
50
50 g benzena (C6H6) = = 0,641 mol
78
Total mol = mol parafin + mol benzena
= 0,035 + 0,641 = 0,676 mol
0,035
Fraksi mol Parafin = = 0,052
0,676
Fraksi mol benzena (pelarut) = 1– 0,052 = 0,948
Penurunan tekanan uap larutan = 0,052 x 300 torr = 15,6.
Jadi tekanan uap larutan = 300 – 15,6 = 284,3 ~2,8

92. Larutan pekat asam klorida (HCI) adalah Iarutan 36% w/w HCI dalam air. Larutan ini memiliki rapat
massa 1,18 g/cm 3. Konsentrasi Iarutan tersebut adalah …
Pembahasan:
Misal, terdapat 100 mL (0,1 L) larutan maka massa HCl = 36% x 100 x 1,18 g/mL = 42,48 g
Massa molar HCl = 35,5 + 1
42,48 g = 36,5 g/mol
42 , 48 gram
= = 1,16 mol
36 , 5 g /mol
1, 16 mol
Jadi, dalam larutan tersebut konsentrasinya = = 11,6 M ~12 M
0 , 1 liter

93. Dengan menggunakan data berikut ini:


N2(g) + 3O2(g) → 2HNO3(aq) ∆ H =2× 414 , 8kj
N2O5(g) + H2O(g) → 2HNO3(aq) ∆ H =218 , 4 kj
2H2O(g) → 2H2(g)+ O2(g) ∆ H =483 , 6 kj
Tentukan ∆ H untuk reaksi :
2N2O5(g) → N2(g) + 5O2(g)
Pembahasan:
Molalitas = jumlah mol zat terlarut tiap 1 kg pelarut = mol (C 6H4Cl2) : 1 kg
4HNO3(aq) → 2N2(g) + 4O2(g) + 2H2(g) ∆ H = 2 x 414,8 kJ
2N2O5(g) + 2H2O(g) → 4HNO3(aq) ∆ H = 2 x 218,4 kJ
2H2(g) + O2(g) 2H2O(g) ∆ H = – 483,6 kJ
2N2O5(g) → 2N2(g) + 5O2(g) ∆ H = 782,8 Kj

94. Analisis unsur suatu asam menunjukkan bahwa persen massa unsur penyusun molekulasam tersebut
adalah 5,89% H, 70,6% C, dan 23,5% O. Bila berat molekul asam tersebutadalah 136 g/mol, bagaimana
formula molekulnya….
Pembahasan:
Perbandingan mol setiap unsur H : C : O = 5,89/1 : 70,6/12 : 23,5/16
= 5,89 : 5,88 : 1,47 (bagi dengan angka terkecil)
5 , 89 5 , 88 1, 47
= : :
1, 47 1, 47 1, 47
=4 : 4 : 1
Berat molekul senyawa = (C4H4O) × n → 136
= (12×4 + 1×4 + 16×1) × n
= (48+4+16) × n
= 68 × n → n = 2 (C4H4O) × n
= C8H8O2

95. Molalitas senyawa para-diklorobenzena (C6H4Cl2) dalam suatu Iarutan yang dibuat dengan cara
melarutkan 2,65 g C6H4CI2 dalam 50 mL benzena (kerapatan = 0,879g/mL) adalah….
Pembahasan:
Molalitas = jumlah mol zat terlarut tiap 1 kg pelarut = mol (C 6H4Cl2) : 1 kg
2,65 g C6H4Cl2 (zat terlarut) = 2,65 g : 147 g/mol = 0,018 mol
Massa benzena (pelarut)= 50 mL x 0,879 g/mL
= 43,95 g = 0,04395 kg
0,018 mol
Jadi molalitasnya = = 0,409556 ~ 0,41 molal
0,04395 kg

NAMA: SYNTIA RAHMADANI


KELAS: XI MIPA 3
(No 96-100)

OSN KIMIA 2017

96. Molaritas senyawa para-diklorobenzena (C6H4Cl2) dalam suatu larutan yang dibuat
dengan cara melarutkan 2,65 g C6H4Cl2 dalam 50 mL benzena (kerapatan = 0,879
g/mL) adalah
A. 0,018 m
B. 0,041 m
C. 0,180 m
D. 0,410 m
E. 1,810 m
Pembahasan Soal
Mol C6H4Cl2 = 2,65 g/146,932 g/mol = 0,0180 mol
Massa pelarut benzena = 50 mL x 0,879 g/mL = 43,95 g = 0,04395 kg
Cm =mol/massa pelarut (kg) = 0,0180 mol/0,04395 kg = 0,4096 m ~ 0,410 m

97. Arus listrik 0,0965 A dialirkan ke dalam 50 mL larutan NaCl 0,1 M selama 1000 detik,
maka konsentrasi OH- dalam larutan adalah
A. 0,0005 M
B. 0,0010 M
C. 0,0020 M
D. 0,0100 M
E. 0,0200 M
Pembahasan Soal
Q = i.t = 0,0965 A x 1000 s = 96,5 C
Mol e = 96,5 C/96500 C/mol = 0,001 mol
Reaksi: 2H2O + 2e →H2 + 2OH
Mol OH- = mol e = 0,001 mol ; CM = 0,001 mol/50 mL x 1000 = 0,02 M
98. Kreatinin adalah produk samping dari metabolisme nitrogen yang dapat digunakan untuk indikasi
fungsi renal. Sebanyak 4,04 g sampel kreatinin dilarutkan dalam airmenghasilkan 100 mL larutan dengan
tekanan osmosis sebesar 8,73 mmHg pada 25 oC. Massa molekul kreatinin adalah
A. 4,3 x 10⁵g/mol
B. 8,6 x 10⁵g/mol
C. 4,3 x 10⁴g/mol
D. 8,6 x 10⁴g/mol
E. 1,3 x 10³g/mol
Pembahasan Soal
π = CMRT = mRT/Mr
8,73 mmHg/760 mmHg/torr = 4,04 x 0,0821 x 298/Mr
Mr = 4,04 x 0,0821 x 298/0,0114 = 8,604 x 10⁴ ~ 8,6 x 10⁴

99. Di antara senyawa berikut yang mempunyai kelarutan molar paling besar dalam air adalah...

Senyawa Ksp pada 25°C


A CdCO3 5,2 x 10-¹²
B CD(OH)2 5,9 x 10-¹⁵
C CaF2 4,0 x 10-¹¹
D Agl 8,3 x 10-¹⁷
E ZnCO3 2,0 x 10-¹⁰

Pembahasan Soal
Kelarutan molar (s) CdCO3 = 2,28 x 10-⁶ M; ; s Cd(OH)2 = 1,14 x 10-⁵ M;
s CaF2 = 2,15 x 10-⁴ M; s AgI = 9,11 x 10-⁹M; s ZnCO3 = 1,42 x 10-⁵ M
Jadi kelarutan molar terbesar dimiliki oleh CaF2

100. Nilai tetapan kesetimbangan untuk reaksi berikut ini pada 298 K adalah
2Ag+(aq) + 2I–(aq) → I2(s) + 2Ag(s) Eº = +0,265 V
A. 87,90
B. 7,73 x 10³
C. 2,99 x 10⁴
D. 1,60 x 10⁷
E. 9,21 x 10⁸
Pembahasan Soal
Pada kesetimbangan: Esel = 0 →E⁰sel =(RT/nF)lnK
0,265 = (8,3145x298/2x96500)lnK
lnK = 0,265/(8,3145x298/2x96500) = 20,64
K = 9,21 x 10⁸

NAMA : DIMAS FEBRI SAPUTRA


KELAS : XI MIPA 3
OSK KIMIA
No : 101-110
101. Berapa jumlah atom O yang ada dalam satu mol senyawa MgFe2O4?
a. 2
b. 4
c. 1,204 x 1024
d. 2,408 x 1024
e. 4,916 x 1024
Penyelesaian:
Dari koefisiennya dapat dilihat bahwa nO = 4nMgFe2O4 = 4x1 mol = 4 mol
N = 4 mol x 6,02 x 1023 mol-1
= 2,408 x 1024 (D)

102. 2 mol gas ideal monoatomik ditempatkan dalam wadah berukuran 1L dan bersuhu 298K yang
kemudian wadah tersebut ditempatkan dalam ruang vakum. Jika kemudian wadah tersebut dibuka,
tentukan besarnya kerja ekspansi dari gas yang terjadi!
a. -1676,6 J
b. 1676,6 J
c. -2157,4 J
d. 2157,4 J
e. 0 J
Penyelesaian:
2 mol gas ideal monoatomik ditempatkan dalam wadah berukuran 1L dan bersuhu 298K yang kemudian
wadah tersebut ditempatkan dalam ruang vakum. Jika kemudian wadah tersebut dibuka, tentukan
besarnya kerja ekspansi dari gas yang terjadi!
W = -Peks.ΔV, dalam vakum Peks = 0
= 0 J (E)

103. Prediksikan mana yang akan memiliki nilai ΔH > ΔU!


a. Ekspansi gas di tekanan tetap 1 atm
b. Kompresi gas di tekanan tetap 1 atm
c. Ekspansi gas di vakum
d. Kompresi gas di vakum
e. Semua benar
Penyelesaian:
Prediksikan mana yang akan memiliki nilai ΔH > ΔU!
H = U + PV
ΔH = ΔU + Δ(PV)
Sehingga agar ΔH > ΔU maka nilai Δ(PV) harus positif (A)

104. Prediksikan reaksi mana yang ΔS-nya bernilai negatif!


a. Adsorpsi gas N2 pada permukaan logam
b. Dekomposisi CaCO3 menjadi CaO dan CO2
c. Penguapan aseton
d. Pembakaran C6H12O6
e. Pelelehan tembaga
Penyelesaian:
Prediksikan reaksi mana yang ΔS-nya bernilai negatif!
Nilai ΔS dapat diprediksikan dari fasa spesi bersangkutan, Spadat < Scair < Sgas. Dalam kasus adsorpsi
didapati bahwa fasa pereaksi berada dalam keadaan padat dan gas sedangkan produk berada dalam fasa
padat sehingga ΔS akan bernilai negatif (A)

No 105-108
105. Berikut merupakan gambar siklus kerja sebuah mesin kalor
Diketahui proses 2 ke 3 merupakan proses isotherm dan diketahui nilai P1 = 1 atm, V1 = 2L,
gas monoatomik ideal 1 mol dan P3 = 10 atm.
Pernyataan mana yang benar?
a. Proses 3 ke 1 adalah ekspansi isobarik
b. Proses 1 ke 2 adalah ekspansi isobarik
c. Proses 2 ke 3 adalah ekspansi isobarik
d. Proses 3 ke 1 adalah kompresi isokhorik
e. Proses 2 ke 3 adalah kompresi isokhorik
Penyelesaian:
Pernyataan mana yang benar?
Proses 3 ke 1 kompresi isokhorik karena V tetap dan P meningkat
Proses 1 ke 2 ekspansi isobaric karena P tetap dan V meningkat
Proses 2 ke 3 kompresi isotermik karena P meningkat dan V menurun(D)
106. Tentukan nilai W proses 3 ke 1!
a. 2738,6 J
b. -2738,6 J
c. 2738,6 kJ
d. -2738,6 kJ
e. 0 kJ
Penyelesaian:
Tentukan nilai W proses 3 ke 1!
Proses 3 ke 1 merupakan proses isokhorik sehingga W-nya bernilai nol (E)
107. Tentukan nilai ΔU proses 3 ke 1!
a. 2738,6 J
b. -2738,6 J
c. 2738,6 kJ
d. -2738,6 kJ
e. 0 kkJ
Penyelesaian:
Tentukan nilai ΔU proses 3 ke 1!
ΔU = Q+W
Isokhor
ΔU = Q = -2738,6 J (B)

108. Tentukan nilai ΔG proses 2 ke 3!


a. -4671 kJ
b. 4671 kJ
c. -4671 J
d. 4671 J
e. 0 J
Penyelesaian:
Tentukan nilai ΔG proses 2 ke 3!
ΔG = ΔH – TΔS
= 0 – 244K.(19,14 J/K)
= -4671 J (C)

109. Berikut merupakan data termodinamika dari aseton


ΔfusH
o 5,7 kJ/mol
ΔfusS
o
32,3 J/molK
ΔvapH
o
31,3 kJ/mol
ΔvapS
o
95 J/molK

110. Berdasarkan data termodinamika di atas, tentukan titik didih aseton!


a. 56oC
b. 48oC
c. 273oC
d. 321oC
e. 329oC
Penyelesaian:
Berdasarkan data termodinamika di atas, tentukan titik didih aseton!
Titik didih terjadi saat ΔGvap = 0
ΔGvap = ΔHvap - TΔSvap
0 = 31300 J/mol - 95T J/molK
95T J/molK = 31300 J/mol
T = 329 K = 56 oC (A)
Nama: Abil Jhonatul Maulana
Kelas: XI MIPA 3
(soal OSK Kimia 2017)
111. Di antara zat berikut ini
I. HCl(g)
II. Na(s)
III. HCl(aq)
IV. F2(g)
Yang mempunyai nilai entalpi pembentukan standar ∆H0f = 0 adalah
A. I, II, III, dan IV
B. I, II, dan IV
C. I dan II
D. II dan IV
E. Hanya II
Pembahasan Soal:
∆H0f = 0 ada dalam unsur monoatomik maupun diatomik, tidak pada molekul
senyawa.
Na dan F2 adalah unsur, jadi ∆H0f = 0

112. Di antara teknik-teknik berikut ini yang tidak dapat digunakan untuk
menghitung ∆Hreaksi adalah (Soal OSK Kimia 2017)
A. Menggunakan panas pembentukan reaktan dan produk
B. Menggunakan titik leleh reaktan dan produk
C. Hukum Hess
D. Menggunakan energi ikatan reaktan dan produk
E. Kilometer
Pembahasan Soal:
Cukup jelas, bahwa titik leleh suatu zat bukanlah hasil dari reaksi kimia,
namun hanya perubahan fisik sehingga tidak dapat digunakan dalam
penentuan ∆Hreaksi.

113. Untuk reaksi berikut ini:


2 P(s) + 3 Cl2(g) → 2 PCl3(g) DH = -574 kJ
Berapa mol fosfor yang dibutuhkan untuk menghasilkan panas sebanyak 488 kJ?(Soal OSK Kimia 2016)
A. 0,85 mol P
B. 1,20 mol P
C. 1,70 mol P
D. 2,35 mol P
E. 3,40 mol P
Pembahasan Soal:
2 mol P akan menghasilkan energi sebesar 574 kJ
x mol P akan menghasilkan energi sebesar 488 kJ
2 mol : x mol = 574 kJ : 488 kJ
x = (2 mol × 488 kJ) : 574 kJ
x = 1,70 mol

114. Konsentrasi (dalam satuan molalitas) senyawa para-diklorobenzena (C6H4Cl2) dalam suatu larutan
yang dibuat dengan cara melarutkan 2,65 g C6H4Cl2 dalam 50 mL benzena (densitas = 0,879 g/mL)
adalah: (Soal OSK Kimia 2015)
A. 0,018 m
B. 0,041 m
C. 0,180 m
D. 0,410 m
E. 1,810 m
Pembahasan Soal:
Massa pelarut benzena = 50 mL × 0,879 g/mL
Massa pelarut benzena = 43,95 g
Massa zat terlarut C6H4Cl2 = 2,65 g
Massa molar C6H4Cl2 = (6×12)+(4×1)+(2×35,45)
Massa molar C6H4Cl2 = 72 + 4 + 70,90
Massa molar C6H4Cl2 = 146,90 g/mol
Jumlah zat terlarut C6H4Cl2 = 2,65 g / 146,90 g/mol
Jumlah zat terlarut C6H4Cl2 = 0,018 mol
Molalitas C6H4Cl2 dalam benzena = (0,018 × 1000)/43,95
Molalitas C6H4Cl2 dalam benzena = 0,409556 molal
Molalitas C6H4Cl2 dalam benzena ≈ 0,410 molal
115. Dari persamaan reaksi berikut ini:
SnO2(s) + 2H2(g) → Sn(s) + 2H2O(l)
Volume gas hidrogen (diukur pada 1 atm dan 273 K) yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan
2,00 g SnO2 adalah (Soal OSK Kimia 2019)
A. 13,3 mL
B. 26,5 mL
C. 145 mL
D. 298 mL
E. 595 mL
Pembahasan Soal:
Konversi 2 g SnO2 ke satuan mol
n SnO2 = massa SnO2 / massa molar SnO2
n SnO2 = (2 g) / (150,70 g/mol)
n SnO2 = 0,0133 mol (pembulatan)
Berdasarkan persamaan reaksi setara:
n H2 = 2 × n SnO2
n H2 = 2 × 0,0133
n H2 = 0,0266 mol
Pada keadaan STP setiap mol gas volumenya 22,4 L
Jadi volume H2 = 0,0266 mol × 22,4 L/mol
Jadi volume H2 = 0,59584 L
Jadi volume H2 = 595,84 mL

116. Larutan Fe(NO3)3 dielektrolisis dengan elektroda platina hingga diperoleh endapan besi seberat 24,2
gram. Pada elektrolisis ini, volume gas yang dihasilkan pada suhu 0 °C dan tekanan 1 atmosfer adalah ....
(Soal OSK Kimia 2020)
A. 1,68 L
B. 2,24 L
C. 3,36 L
D. 4,48 L
E. 7,28 L
Pembahasan Soal:
Reaksi pada elektrolsis larutan Fe(NO3)3
Reduksi: 4Fe3+ + 12e– → 4Fe
Oksidasi: 6H2O → 12H+(aq) + 3O2 (g) + 13e–
Redoks: 4Fe3+(aq) + 6H2O → 4Fe(s) + 12H+(aq) + 3O2(g)
n(Fe) = 24,2 g / 55,85 g/mol
n(Fe) = 0,4333 mol
n(O2) = 3 × 0,4333 mol/4
n(O2) = 0,325 mol
V(O2) = 0,325 mol × 22,4 L/mol
V(O2) = 7,28 L

117. Elektrolisis umum digunakan untuk mendapatkan logam murni dari ion-ionnya. Suatu percobaan
dilakukan dengan memberikan arus sebesar 3 A selama 2 jam terhadap larutan ion logam X yang
memiliki muatan +2. Di akhir percobaan, diperoleh logam X sebanyak 7,11 g. Logam X tersebut
adalah ....(Soal OSK Kimia 2020)
A. Ba
B. Ni
C. Sr
D. Cu
E. Zn
Pembahasan Soal:
n = (i × t )/96500
n = (3 × 2 × 3600)/96500
n = 21600/96500
n = 0,224 mol
Karena elektron yang terlibat sama dengan 2 maka n logam = ½ n = 0,114 mol
M = m/n
M = 7,11 g/0,114 mol
M = 63,48 g/mol
Logam dengan M mendekati 63,48 adalah Cu
63,55

118.Suatu ion X memiliki bilangan oksidasi +4, dengan 2 elektron pada n = 1, 8 elektron pada n = 2, dan
10 elektron pada n = 3. Unsur X adalah …. (Soal OSK Kimia 2022)
A. Argon
B. Vanadium
C. Kromium
D. Titanium
E. Mangan
Pembahasan Soal:
Ion X memiliki bilangan oksidasi +4 artinya ia telah melepaskan 4 elektronnya, dan konfigurasi elektron
per kulit 2 – 8 – 10.
Jika elektron dikembalikan maka total elektron yang dimiliki X = 2 + 8 + 10 + 4 = 24 elektron.
Unsur yang mempunyai 24 elektron pada keadaan dasar berarti nomor atomnya juga 24.
Jadi unsur X yang dimaksud adalah 24Cr (kromium).

119. Oksigen terlarut dalam air memiliki nilai konstanta Henry pada suhu 25 oC = 1,267 × 10–3 M/atm.
Jika tekanan parsial oksigen di udara adalah 0,30 atm, konsentrasi oksigen terlarut dalam air yang
berkesetimbangan dengan udara pada suhu 25 oC adalah …. (mol/L). Diketahui Hukum Henry C = k.P)
(Soal OSK Kimia 2022)
A. 4,6 × 10–6
B. 7,2 × 10–6
C. 2,6 × 10–4
D. 5,4 × 10–4
E. 3,8 x 10-4
Pembahasan Soal:
Berdasarkan Hukum Henry dapat dihitung konsentrasi oksigen terlarut dalam air yang berkesetimbangan
dengan udara:
C = k.P
Dengan C adalah konsentrasi oksigen terlarut dalam air (dalam mol/L), k adalah konstanta Henry pada
suhu 25 oC, P adalah tekanan parsial oksigen di udara (dalam atm).
C=k×P
C = (1,267 . 10–3 M/atm) × (0,30 atm)
C = 3,801 × 10–4 M
Jadi, konsentrasi oksigen terlarut dalam air yang berkesetimbangan dengan udara pada suhu 25 oC adalah
sekitar 3,801 × 10–4 M.

120. Suatu senyawa non-elektrolit dapat larut di dalam air. Sebanyak 5,84 gram senyawa ini ditambahkan
air hingga volumenya menjadi 100,0 mL. Larutan ini memiliki massa jenis 1,74 g/mL. Titik beku larutan
ini adalah –0,24 oC. Massa molar senyawa tersebut adalah …. g/mol. (Diketahui Kf air = 1,86 oC/molal)
(Soal OSN-K Kimia 2023)
A. 452,6
B.118,3
C. 269,1
D. 325,4
E. 660,2
Pembahasan Soal:
AT = m x K
AT = m/mM × 1000/px Kf
Karena massa jenis larutan 1,74 g/mL maka untuk 100 mL larutan setara dengan massa 174 g larutan.
Massa pelarut (p) = massa larutan - massa zat terlarut
= 174 g-5,84 g = 168,16 g
mM = m / AT × 1000/px K
= 5,84 g/0,24 °C × 1000/168,16 g × 1,86 °C/molal = 269,1 g/mol

TANIA SAHARA
Xl MIPA 3
NO. 121-130
Soal OSK kimia tahun 2010
121. Jika 75,0 mL larutan 0,25 M HNO3 dan 70 mL larutan 0,25 M KOH dicampurkan, berapakah
molaritas dari garam ini di dalam larutan yang dihasilkan?
A.0,250 M
B.0,500 M
C.0,333 M
D.0,125 M
E.0,167 M
Pembahasan:
[KNO3] = (17,5 mmol)/(75 mL +70 mL)
[KNO3] = 0,1206 M
Jawaban yang mendekati D

122. Zat cair berikut ini mempunyai massa molar yang mirip. Berdasarkan data tekanan uap pada 20 °C
yang diberikan, ramalkan mana zat cair yang atraksi antarmolekul paling lemah.
A.Asam asetat (tekanan uap = 14 mmHg)
B.Etil klorida (tekanan uap = 1050 mmHg)
C.Etil metil eter (tekanan uap = 1260 mmHg)
D.Butana (tekanan uap = 1550 mmHg)
E.Isopropil alkohol (tekanan uap = 35 mmHg)
Pembahasan: (D)
Semakin lemah atraksi atau gaya tarik-menarik antarmolekul semakin tinggi tekanan uapnya, semakin
kuat atraksinya maka tekanan uap molekul semakin rendah.

123. Di dalam pelarut air pada temperatur 25 °C terjadi kesetimbangan:


NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH–(aq) , nilai pKb adalah 4,8.
Berapakah nila pKa untuk reaksi:
NH4+(aq) + H2O(l) ⇌ NH3(aq) + H3O+(aq) pada temperatur ini?
A.–4,8
B.2,2
C.4,8
D.9,2
E.11,8
Pembahasan: (D)
pKw = pKa + pKb
14 = pKa + 4,8
pKa = 14 – 4,8
pKa = 9,2

124. Berikut ini adalah reaksi asam hipoklorit (HOCl) dengan air :
HOCl + H2O ⇌ H3O+ + OCl–
Apa pengaruhnya bila ke dalam larutan asam hipoklorit ditambahkan sejumlah natrium
hipoklorit (NaOCl) terhadap reaksi kesetimbangan tersebut?
A.Konsentrasi HOCl dan H3O+ akan bertambah.
B.Konsentrasi HOCl dan H3O+ akan berkurang
C.Konsentrasi HOCl akan bertambah dan konsentrasi H3O+ akan berkurang.
D.Konsentrasi HOCl akan berkurang dan konsentrasi H3O+ akan bertambah.
E.Tidak akan ada perubahan karena natrium hipoklorit adalah garam tanpa sifat asam atau basa.
Pembahasan: (B)
Menambah NaOCl (Na+ + OCl–) berarti menambah OCl–. Menambah OCl– yang akan bereaksi dengan
H3O+ hingga konsentrasi H3O+ berkurang dan reaksi akan bergeser ke kiri hingga konsentrasi spesi
(HOCl dan H2O) ruas kiri bertambah.

125. Bila ke dalam larutan jenuh perak klorida (AgCl) ditambahkan sejumlah padatan AgCl
(Ksp = 1,8 x 10–10) akan menyebabkan:
A.Konsentrasi ion Cl– menjadi lebih besar dibandingkan dalam larutan jenuhnya.
B.Tidak ada perubahan konsentrasi ion Cl–
C.Konsentrasi ion Cl– dan Ag+ lebih besar dibandingkan dengan larutan jenuhnya.
D.Konsentrasi ion Cl– dan Ag+ lebih kecil dibandingkan dengan larutan jenuhnya.
E.Konsentrasi ion Cl– menjadi lebih besar dibandingkan dalam larutan jenuhnya
Pembahasan (B)
Ketika suatu larutan sudah jenuh maka penambahan spesi yang serupa tidak akan mengubah jumlah ion
yang ada dalam larutan sebelumnya.

126. Suatu eksperimen dibuat untuk mengukur laju hidrolisis metil etanoat
CH3CO2CH3 + H2O → CH3CO2H + CH3OH
Hidrolisis ditemukan berjalan lambat dalam larutan akua netral tetapi reaksi ini
mencapai laju yang terukur bila larutan ini diasamkan dengan asam klorida.
A.Apakah fungsi asam klorida dalam reaksi campuran ini?
B.menaikkan laju reaksi dengan aksi katalitik.
C.Untuk meyakinkan bahwa reaksi ini mencapai kesetimbangan.
D.Untuk menjaga pH konstan selama reaksi ini.
E.Untuk menekan ionisasi dari terbentuknya asam etanoat.
Pembahasan: (D)
Pada reaksi tersebut HCl berperan sebagai katalis, zat yang akan mempercepat laju reaksi.
127. Kesadahan dalam air keran dapat ditentukan dengan titrasi sampel terhadap pereaksi yang
membentuk ion kompleks dengan ion logam yang larut.Indikator untuk metode titrasi ini memerlukan
penjagaan pH larutan sekitar 10. Berikut ini, manakah larutan akua yang dapat digunakan untuk
melakukan ini?
A.amonia dan amonium klorida
B.amonium klorida dan asam klorida.
C.Natrium etanoat dan asam etanoat.
D.Natrium hidroksida dan natrium etanoat.
E.Hanya natrium saja.
Pembahasan: (C)
Ini merupakan penerapan konsep larutan penyangga, larutan yang dapat mempertahankan pH. Karena pH
yang dikehendaki di atas 7 (larutan bersifat basa) maka larutan yang cocok adalah larutan penyangga
dengan komponen asam lemah dengan basa konjugatnya. Asam etanoat merupakan asam lemah dan
natrium etanoat merupakan garam yang mengandung basa konjugat dari asam lemah asam etanoat.

128. Perhatikan kesetimbangan berikut :


2SO2 + O2 ⇌ 2SO3
di mana semua komponen gas berada pada 2000 °C:
Dimisalkan bahwa 10,0 mol SO2 dan 8,0 mol O2 dimasukkan ke dalam wadah 1 L dan didiamkan hingga
tercapai kesetimbangan. Sesudah cukup waktu untuk mencapai kondisi kesetimbangan, ternyata diperoleh
4,0 mol SO3.
Berapa konsentrasi dari SO2 dan O2 dalam kesetimbangan?
A.Keduanya, SO2 dan O2 = 4,0 M
B.SO2 = 6,0 M dan O2 = 4,0 M
C.Keduanya, SO2 dan O2 = 6,0 M
D.SO2 = 14,0 M dan O2 = 10,0 M
E.SO2 = 4,0 M dan O2 = 14,0 M
Pembahasan: (C)
129. Untuk reaksi berikut ini:
A(g) + B(g) ⇌ C(g) + D(g)
dalam wadah 1 L konsentrasi gas-gas ini dalam campuran kesetimbangan adalah:
[A] = 0,5 M ; [B] = 4,0 M ; [C] = 6,0 M ; dan [D] = 8,0 M.
Berapa mol D harus ditambahkan ke dalam campuran ini untuk mencapai
konsentrasi A = 1,0 M?
A.12,1 mol
B.0,5 mol
C.0,034 mol
D.8,034 mol
E.10,56 mol
Pembahasan: (A)
Penentuan nilai K
K = [C][D][A][B]
K = (6)(8)(0,5)(4)
K = 482=24

K = [C][D][A][B]
24 = (5,5)(7,5+x)(1)(4,5)
24 = 41,25+5,5x4,5
24 × 4,5 = 41,25 + 5,5x
108 = 41,25 + 5,5x
5,5x = 108 – 41,25
5,5x = 66,75
x = 48/6
x = 12,14 M
x = 12,14 M × 1 L = 12,14 mol

130. Untuk reaksi berikut ini, 2 NO + Br2 → 2 NOBr2, laju reaksi ini dapat dinyatakan sebagai:
Raffi Al Baihaqi sandrio
Xl MIPA 3
131-140

No.131(2016)
Perhatikanlah unsur-unsur dalam susunan berkala yang terdapat dalam perioda ke 2 dari blok-p. Energi
ionisasi pertama dari unsur-unsur ini adalah:

A. Naik dari B ke Ne
B. Turun dari B ke Ne
C. Naik dari B ke O, turun untuk F, dan kemudian naik untuk Ne
D. Turun dari B ke N dan naik beraturan dari N ke Ne
E.Naik dari B ke N, turun untuk O dan naik dari O ke Ne
Pembahasan Soal.
Berikut ini adalah data nyata untuk nilai energi ionisasi pertama unsur periode ke-2 blok p.

132.(2016)
Di antara kelompok molekul di bawah ini yang tidak mengikuti kaidah oktet adalah
A.CO2, NH3, N2
B. O2, CO3–2, CH3Cl
C.BCl3, NO2, SO2
D.N2O4, HCN, NH4+
E.C2N2, ClNO2, CS2

Pembahasan soal 2016


Yang dimaksud soal ini adalah molekul dengan atom pusat yang tidak mengikuti kaidah oktet. Kaidah
oktet adalah aturan bahwa atom akan stabil bila di sekitarnya terdapat 8 elektron. Ini akan menjadi jelas
bila molekul-molekul itu digambar struktur Lewisnya.

133. (2017)
Di antara teknik-teknik berikut ini yang tidak dapat digunakan untuk
menghitung ∆Hreaksi adalah
A.Menggunakan panas pembentukan reaktan dan produk
B.Menggunakan titik leleh reaktan dan produk
C.Hukum Hess
D.Menggunakan energi ikatan reaktan dan produk
E.Kalorimeter

Pembahasan Soal Nomor 123.


Cukup jelas, bahwa titik leleh suatu zat bukanlah hasil dari reaksi kimia,
namun hanya perubahan fisik sehingga tidak dapat digunakan dalam
penentuan ∆Hreaksi.

134(2017)
Larutan aseton dibuat dengan cara melarutkan 0,50 mol aseton (Po = 345 torr) dalam 1,00 mol etanol (P0
= 59,8 torr) pada 25 oC . Fraksi mol aseton dalam fasa uap di atas larutan tersebut adalah….
A. 0,26
B. 0,33
C. 0,50
D. 0,67
E. 0,74
Pembahasan Soal Nomor 124
Fraksi mol (X) setiap larutan:
Xaseton = 0,50/(0,50+1,00) = 1/3
Xetanol = 1,00/(0,50+1,00) = 2/3
Plarutan = Paseton + Petanol
Plarutan = P°aseton Xaseton + P°etanol Xetanol
Plarutan = (345 × 1/3) + (59,8 torr × 2/3)
Plarutan = 115 torr + 39,87 torr
Plarutan = 154,87 torr
Jadi fraksi mol dalam fasa uap adalah:
Aseton = 115/154,87 = 0,74
Etanol = 39,87/154,87 = 0,26

135(2017)
Di antara kelima senyawa organik di bawah ini yang paling benar tata namanya secara IUPAC adalah
A.2-bromo-4-hidroksi-4-petena
B.2-metil-1-petena-4-ol
C.2-kloro-1,3-sikloheksadiena
D .2-metil-2-heksena-4-ol
E.5-metil,-sikloheksana-1-ol

Pembahasan Soal Nomor 125


A.Seharusnya adalah 4-bromo-2-hidroksi-1-pentena
B.Seharusnya 2-hidroksi-4-metil-1-pentena
C.Seharusnya 3-hidroksi-5-metil-4-heksena
D.Seharusnya 5-metil-1-sikloheksena-1-ol

136 OSK Kimia (2018)


Di antara reaksi-reaksi di bawah ini yang tidak dapat digunakan untuk membuat CH3CH2Cl adalah
A.CH2=CH2 + HCl
B.CH2=CHCl + H2
C.CH3CH2OH + HCl
D.CH3CH2OH + Cl2
E.CH3CH2OH + PCl3

Pembahasan Soal Nomor 126 OSK Kimia 2018


CH2=CH2 + HCl → CH3CH2Cl
CH2=CHCl + H2 → CH3CH2Cl
CH3CH2OH + HCl → CH3CH2Cl + H2O
CH3CH2OH + Cl2 → CH3-CHO + 2HCl
3CH3CH2OH + PCl3 → 3CH3CH2Cl + H3PO3
Jawaban yang tepat D.

137.OSK Kimia (2018)


Diketahui nilai Kb NH3 = 1,8 x. 10–5 dan Ka HC2H3O2 = 1,8 × 10–5. Nilai pH dari larutan amonium
asetat, NH4C2H3O2 0,065 M adalah
A. 1,19
B. 2,96
C. 7,00
D. 11,06
E.12,81

Pembahasan Soal Nomor 127 OSK Kimia 2018


Bila larutan basa lemah dan asam lemah dengan nilai Ka = Kb maka konsentrasi garam tidak lagi
berpengaruh terhadap derjat keasamaannya, dan pH-nya = 7 (netral).
Jawaban yang tepat C.

138(2015)
Dalam suatu wadah tertutup yang suhunya 25oC , sejumlah amonium karbonan (N2H6CO2) menyublim
dan terdisosiasi menjadi amoniak (NH3) serta karbon diokasida (CO2) sesuai persamaan reaksi berikut:
N2H6CO2(s) ⇌ 2NH3(g) + CO2(g)
Setelah didiamkan beberapa lama, terjadi kesetimbangan dengan tekanan total gas sebesar 0,116 atom.
Nikai Kp untuk reaksi tersebut adalah:
A. 4,20 × 10–3
B. 2,99 × 10–3
C. 4,64 × 10–4
D. 3,40 × 10–4
E. 2,31 × 10–4

Pembahasan Soal Nomor 128


PN2H6CO2 dalam bentuk padatan maka tidak diperhitungkan (atau dianggap 1)
PNH3 = 2/3 × Ptotal = 2/3 × 0,116 atm = 0,077 atm
PCO2 = 1/3 × Ptotal = 1/3 × 0,116 atm = 0,039 atm
Kp=(PNH3)2(PCO2)=0,0772×0,039=0,000231231=2,31×10−4

139. (2015)
Konsentrasi (dalam satuan molalitas) senyawa para-diklorobenzena (C6H4Cl2) dalam suatu larutan yang
dibuat dengan cara melarutkan 2,65 g C6H4Cl2 dalam 50 mL benzena (densitas = 0,879 g/mL) adalah:
A.0,018 m
B.0,041 m
C.0,180 m
D.0,410 m
E.1,810 m

Pembahasan Soal Nomor 129.


Massa pelarut benzena = 50 mL × 0,879 g/mL
Massa pelarut benzena = 43,95 g
Massa zat terlarut C6H4Cl2 = 2,65 g
Massa molar C6H4Cl2 = (6×12)+(4×1)+(2×35,45)
Massa molar C6H4Cl2 = 72 + 4 + 70,90
Massa molar C6H4Cl2 = 146,90 g/mol
Jumlah zat terlarut C6H4Cl2 = 2,65 g / 146,90 g/mol
Jumlah zat terlarut C6H4Cl2 = 0,018 mol
Molalitas C6H4Cl2 dalam benzena = (0,018 × 1000)/43,95
Molalitas C6H4Cl2 dalam benzena = 0,409556 molal
Molalitas C6H4Cl2 dalam benzena ≈ 0,410 molal.

140, OSP Kimia (2011)


Nilai perubahan entalpi untuk proses yang digambarkan oleh persamaan ini:
Na(s) → Na+(g) + e–
Adalah sama dengan. . .
A.Energi ionisasi pertama dari natrium
B.Perubahan entalpi penguapan natrium
C.Jumlah energi ionisasi dan afinitas elektron dari natrium
D.Jumlah perubahan entalpi atomisasi dan energi ionisasi pertama dari natrium
E.Jumlah perubahan entalpi atomisasi dan afinitas elektron dari natrium

Pembahasan Soal Nomor 130.OSP Kimia 2011


Na(s) → Na(g); Reaksi perubahan natrium menjadi atom disebut ∆H atomisasi
Na(g) → Na+(g) + e– ; Reaksi pelepasan satu elektron pertama dari atom Na kemudian menjadi ion Na+
disebut energi ionisasi pertama.
Jawaban yang tepat D

Nama: Aprilia Srikandi


Kelas: XI MIPA 3
No.141-150 (Soal OSK 2016 & 2017)
141. Di antara senyawa oksida nitrogen berikut ini, yang mengandung 36,4% massa oksigen
adalah:
A. NO
B. N2O
C. N2O3
D. N2O4
E. N2O5

Pembahasan Soal Nomor 131


Ar N = 14,01 dan Ar O = 16
Variabel N O
Persen 100% - 36,4% = 63,6% 36,4 %
Massa tiap 100 g 63,6 g 36,4 g
Ar 14,01 16
Jumlah zat (mol) 63,6/14,01 = 4,540 36,4/16 = 2,275
Perbandingan jumlah zat 4,540/2,275 2,275/2,275
Jumlah atom 2 1
Jadi senyawa tersebut adalah N2O
142. untuk mengoksidasi 25 gram cuplikan FeSO4 (Mr = 152), diperlukan 6,125 gram K2Cr2O7
(Mr = 294). Pada reaksi ini ion dikromat berubah menjadi Cr3+, sedangkan Fe2+ berubah
menjadi Fe3+. Kadar FeSO4 dalam cuplikan di atas adalah
A. 19%
B. 38%
C. 48%
D. 76%
E. 92%

Pembahasan:
Tentukan reaksi setara atom dan muatannya:
Fe2+ → Fe3+ + e–
Cr2O72- + 14H+ + 6e– → 2Cr3+ + 7H2O
Setarakan jumlah elektron yang dilepas dengan yang diterima:
6Fe2+ → 6Fe3+ + 6e–
Cr2O72- + 14H+ + 6e– → 2Cr3+ + 7H2O
6Fe2+ + Cr2O72- + 14H+ → 6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O
Jumlah K2Cr2O7 = 6,125/294 = 0.020833 mol
Jumlah FeSO4 = 6 × jumlah K2Cr2O7 = 6 × 0,020833 = 0,125 mol
Massa FeSO4 yang bereaksi = 0,125 mol × 152 g/mol = 19 g
Kadar FeSO4 = (19 g : 25 g) × 100% =76%

143. Setengah reaksi yang terjadi di anoda dalam persamaan berikut:


3MnO4– (aq) + 24H+ (aq) + 5Fe(s) → 3Mn+2 (aq) + 5Fe+3 (aq) + 12H2O (l) adalah…
A. Fe+2(aq) → Fe+3(aq) + e–
B. MnO4– (aq) + 8H+ (aq) + 5e– → Mn+2 (aq) + 4H2O (l)
C. Fe(s) → Fe+3(aq) + 3e–
D. 2MnO4– (aq) + 12H+ (aq) + 6e- → 2Mn+2(aq) + 3H2O (l)
E. Fe (s) → Fe+2 (aq) + 2e–

Pembahasan:
Dalam reaksi redoks, di anoda terjadi reaksi oksidasi, bilangan oksidasi suatu spesi akan meningkat. Pada
soal ini reaksi oksidasi adalah Fe(s) → Fe+3(aq) + 3e–
144. Bila gelembung gelembung gas klorin dialirkan ke dalam larutan natrium hidroksida pekat panas,
akan terbentuk larutan:
A. NaCl dan NaClO
B. NaCl dan NaClO3
C. NaClO dan NaClO3
D. NaClO saja
E. NaClO3 saja

Pembahasan :
Reaksi Gas klorin dengan NaOH pekat panas ini merupakan reaksi disproporsionasi, bilangan oksidasi Cl
mengalami penurunan (dari Cl2 → 2Cl–), sekaligus mengalami kenaikan (dari Cl2 → ClO3–)
6NaOH + 3Cl2 → 5NaCl + NaClO3 + 3H2O

145. Larutan aseton dibuat dengan cara melarutkan 0,50 mol aseton (Po = 345 torr) dalam 1,00 mol etanol
(P0 = 59,8 torr) pada 25 oC . Fraksi mol aseton dalam fasa uap di atas larutan tersebut adalah

A. 0,26
B. 0,33
C. 0,50
D. 0,67
E. 0,74

Pembahasan :
Fraksi mol (X) setiap larutan:
Xaseton = 0,50/(0,50+1,00) = 1/3
Xetanol = 1,00/(0,50+1,00) = 2/3
Plarutan = Paseton + Petanol
Plarutan = P°aseton Xaseton + P°etanol Xetanol
Plarutan = (345 × 1/3) + (59,8 torr × 2/3)
Plarutan = 115 torr + 39,87 torr
Plarutan = 154,87 torr
Jadi fraksi mol dalam fasa uap adalah:
Aseton = 115/154,87 = 0,74
Etanol = 39,87/154,87 = 0,26

146. Telah diketahui bahwa sifat koligatif suatu larutan ditentukan oleh jumlah partikel zat terlarut. Anda
melakukan percobaan untuk menentukan tekanan uap jenuh dari keempat larutan berikut ini:
a. 0,13 m BaCl2
b. 0,22 m MnSO4
c. 0,24 m ZnSO4
d. 0,41 m Etilen glikol (nonelektrolit)

Berdasarkan berkurangnya tekanan uap larutan, maka urutan yang paling tepat adalah
A. a > b > c > d
B. b > a > d > c
C. a > d > c > b
D. a > d > b > c
E. d > c > b > a

Pembahasan :
Secara kasar dapat diprediksi dengan cara berikut:
0,13 m BaCl2 → Ba2+ + 2Cl– (total ada 3 partikel ion) → 0,13 m × 3 = 0,39 m (a)
0,22 m MnSO4 → Mn2+ + SO42– (total ada 2 partikel ion) → 0,22 m × 2 = 0,44 m (b)
0,24 m ZnSO4 → Zn2+ + SO42– (total ada 2 partikel ion) → 0,24 m × 2 = 0,48 m ©
0,41 m Etilen glikol (nonelektrolit) → total hanya ada 1 partikel → 0,41 m (d)
Semakin sedikit jumlah partikel tekanan uap larutannya semakin besar, jadi urutannya a terbesar dan c
terkecil tekanan uap larutannya. a > d > b > c.

147. Di antara asam-asam berikut yang mempunyai basa konjugasi paling kuat adalah
A. Asam askorbat, Ka = 8,0 × 10–5
B. Asam benzoat, Ka = 6,5 × 10–5
C. Asam 3-chlorobenzoat, Ka = 1,5 × 10–4
D. Asam 2-hidroksibenzoat, Ka = 1,1 × 10–3
E. Asam Chloroasetat, Ka = 1,4 × 10–3

Pembahasan :
Basa konjugasi paling kuat jika Kb terbesar atau Ka terkecil karena ada hubungan Kb = Kw / Ka
Jadi Kb nilainya berbanding terbalik dengan nilai Ka. Semakin kecil nilai Ka maka semakin besar nilai
Kb-nya.

148. Di antara kelompok senyawa berikut yang termasuk aldehida, asam, dan alkohol (tidak perlu
berurutan) adalah
A. HCO2H, CH3CO2CH3, CH3CH2OH
B. H2CO, CH3CH2OH, CH3CO2CH3
C. CH3CO2H, CH3OH, CH3CH2OCH3
D. H2CO, CH3CO2H, CH3CHO
E. H2CO, CH3CO2H, CH3CH2OH

Pembahasan :
A. HCO2H(asam), CH3CO2CH3 (ester), CH3CH2OH (alkohol)
B. H2CO(aldehid), CH3CH2OH (alkohol), CH3CO2CH3(ester)
C. CH3CO2H(asam), CH3OH(alkohol), CH3CH2OCH3 (eter)
D. H2CO(aldehid), CH3CO2H(asam), CH3CHO (aldehid)
E. H2CO(aldehid), CH3CO2H(asam), CH3CH2OH(alkohol)

149. Jika tekanan osmotik darah adalah 7,65 atm pada 37 oC, maka massa (dalam gram) glukosa
(C6H12O6, massa molar = 180,2 g/mol) yang dibutuhkan untuk membuat 1,00 liter larutan injeksi
intravenous yang tekanan osmotiknya sama dengan tekanan ormotik darah adalah
A. 3,00 g
B. 4,44 g
C. 25,4 g
D. 45,3 g
E. 56,0 g

Pembahasan :
Π = MRT
7,65 atm = M × 0,08205 L·atm/mol·K × (273+37)K
7,65 atm = M × 0,08205 L·atm/mol·K × (310)K
7,65 atm = M × 25,4355 L·atm/mol
M = 7,65 atm / 25,4355 L·atm/mol
M = 0,30 mol/L
Jumlah glukosa = 0,300 mol/L × 1 L = 0,300 mol
Jadi massa glukosa = 0,300 mol × 180,2 g/mol = 54,06 g
Yang mendekati adalah E.

150. Di antara kelima senyawa organik di bawah ini yang paling benar tata namanya secara IUPAC
adalah…
A. 2-bromo-4-hidroksi-4-petena
B. 2-metil-1-petena-4-ol
C. 2-kloro-1,3-sikloheksadiena
D. 2-metil-2-heksena-4-ol
E. 5-metil,-sikloheksana-1-ol

Pembahasan
A. seharusnya adalah 4-bromo-2-hidroksi-1-pentena
B. seharusnya 2-hidroksi-4-metil-1-pentena
D. seharusnya 3-hidroksi-5-metil-4-heksena
E. seharusnya 5-metil-1-sikloheksena-1-ol

M .ZIDANE
XI MIPA 3
No. 151-160
151.Nama senyawa biner Nal yang tepat adalah
A. natrium iodat
B. natrium iodit
C. natrium iodida
D. natrium hipoiodit.
E. natrium periodat
Pembahasan:
Nal tersusun atas ion natrium (Na+) dan ion iodida (I) sehingga nama senyawa Nal adalah natrium iodida.
Jawaban: C

152.Satu mol zat non-elektrolit A dilarutkan dalam air hingga volume 100 mL. Molaritas larutan
nonelektrolit tersebut adalah
A. 0,25 M.
B. 0,5 M.
C. 1,0 M
D. 0,75 M
E. 1,5 M.
Pembahasan:n 0,1 mol M=- V 0,1L =1Mjadi, molaritas larutan non-elektrolit tersebut adalah 1 M
Jawaban: C
153.Dalam suatu reaksi digunakan larutan HCIdengan konsentrasi 0,01 M. Oleh sebab itu, pHlarutan
tersebut adalah ….
A. 1 D. 4
B.2. E.5.
C. 3
Pembahasan:
Peruraian ion HCI: HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)[H+] = [HCI] = 0,01 M
pH=-log[H^ + ]= - log(10 ^ - 2) = 2
Jadi, pH = 2. Jawaban: B

154.Larutan yang dapat mengubah lakmus merahmenjadi biru adalah


A.HOCI. D. C2H5OH
B.NH4OH. E.CH3COOH
C.C6H50H
Pembahasan:
Larutan yang dapat mengubah lakmus merahmenjadi biru adalah larutan basa, contohnyaNH OH. Larutan
yang lainnya adalah larutannon-elektrolit dan larutan asam
Jawaban: B

155.Garam berikut ini yang larutannya dalam air bersifat basa adalah
A. KCN. D. NH4CI
B. K₂SO4. E. (NH4)2SO4
C. NHCN.
Pembahasan:
Garam yang larutannya dalam air bersifat basa adalah garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat,
yaitu KCN. Jawaban: A

156.Contoh yang merupakan penerapan sifat adsorpsi adalah


A. Sorot lampu mobil pada saat kabut.
B. Pembentukan delta di muara sungai.
C. Proses cuci darah.
D. Gelatin dalam es krim.
E. Pemutihan gula tebu.
Pembahasan:
Contoh : pemutihan gula tebu karena dalam proses tersebut terjadi penyerapan zat pengotor oleh partikel
koloid. Jawaban: E

157.Beberapa kegunaan senyawa karbon:


(1) Pendingin AC
(2) Antiseptik
(3) Obat bius
(4) Pelarut senyawa
Kegunaan senyawa eter adalah
A. (1) dan (2) D. (2) dan (4)
B. (1) dan (3) E. (3) dan (4)
C. (2) dan (3)
Pembahasan:
Kegunaan dari eter adalah sebagai obat bius dan pelarut senyawa. Jadi jawaban: 3 dan 4 €

158.Berikut ini kegunaan senyawa benzena


(1) Bahan baku pembuatan aspirin.
(2) Bahan baku pembuatan asam benzoat
(3) Pembuatan plastik
(4) Bahan peledak
(5) Antiseptik
Kegunaan toluena adalah ….
A. (1) dan (2) . D. (2) dan (4)
B. (1) dan (3) E. (4) dan (5)
C. (2) dan (3)
pembahasan:
Toluena biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam benzoat dan bahan peledak Jadi,
pernyataan (2) dan (4) benar.
Jawaban: D

159.Suatu perusahaan pertambangan batu galian ternyata menemukansampel yang mengandung 11%
berat Cu,S. Sedangkan Cu,S tersebutmengandung 79,86% berat Cu. Berapa ton batu galian
tersebutdibutuhkan untuk memproduksi 600 ton logam campuran (alloy)yang mengandung 90% berat
Cu?
A. 6, 1 * 10 ^ 3 ton
B. 7,6 x 103 ton
C. 3,9 x 103 ton
D. 8,2 x 103 ton
E. 9,5 x 103 ton
Penyelesaian : A
Massa Cu yang ingin diproduksi = 90% * 600 ton 540 ton.Massa Cu,S yang harus ada = (100/79,86) x
540 ton = 676,18 tonMassa batu galian yang diperlukan = (100/11) * 676 ,18 ton = 6,1 x103 ton

160.jumlah atom O yang ada dalam satu mol senyawa MgFe2O4?


A. 2
B. 4
C. 1,204\10^{24}
D. 2,408\10^{24}
E. 4,916\10^{24}
Jawaban: D
Mol atom O=\frac{4}{1}.1=4~mol
Jumlah atom O = n. 6,02.1023
Jumlah atom O = 4. 6,02.1023
Jumlah atom O=2,408.10^{24}
AULIA FADILAH
XI MIPA 3
OSK KIMIA TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2020
No. 161-170
161. Perhatikan reaksi kesetimbangan hipotetis berikut ini:
A(g) + 2B (g) ⇌ 3C (g) + D(g)
Sebanyak 5 mol A dan 3 mol B ditempatkan dalam suatu wadah dan kemudian didiamkan.
Setelah terjadi kesetimbangan, ternyata terdapat 1 mol B. Jumlah mol A, C dan D pada
kesetimbangan adalah ....

A. 1,0 mol A, 3,0 mol C, 1,0 mol D


B. 4,0 mol A, 3,0 mol C, 1,0 mol D
C. 1,0 mol A, 6,0 mol C, 1,0 mol D
D. 3,0 mol A, 2,0 mol C, 2,0 mol D
E. 4,0 mol A, 3,0 mol C, 4,0 mol D
PEMBAHASAN :

162. Senyawa aktif dalam aspirin adalah asam asetilsalisilat, HC9H7O4, yang mempunyai
nilai tetapan kesetimbangan asam, Ka 3,3 × 10–4. Agar larutan mempunyai pH 3,0, maka
perbandingan konsentrasi ion asetilsalisilat terhadap asam asetilsalisilat dalam larutan
haruslah sama dengan ....

A. 0,03
B. 0,13
C. 0,23
D. 0,33
E. 0,43
PEMBAHASAN :
Bahasan tentang pH larutan penyangga asam.
pH = pKa – log (asam/basa konjugasi)
3 = 4 – log 3,3 – log ([HC9H7O4]/[C9H7O4–])
3 – 4 = –log 3,3 – log ([HC9H7O4]/[C9H7O4–])
–1 = –log 3,3 – log ([HC9H7O4]/[C9H7O4–])
1 = log 3,3 + log ([HC9H7O4]/[C9H7O4–])
log ([HC9H7O4]/[C9H7O4–]) = 1 – log 3,3
log ([HC9H7O4]/[C9H7O4–]) = log 10 – log 3,3
log ([HC9H7O4]/[C9H7O4–]) = log 10/3,3
log ([HC9H7O4]/[C9H7O4–]) = log (3/1)
[HC9H7O4]/[C9H7O4–] = 3/1
Jadi perbandingan [C9H7O4–] : [HC9H7O4] = 1 : 3 atau 0,33
Jawaban yang tepat D.
163. Larutan Fe(NO3)3 dielektrolisis dengan elektroda platina hingga diperoleh endapan
besi seberat 24,2 gram. Pada elektrolisis ini, volume gas yang dihasilkan pada suhu 0 °C
dan tekanan 1 atmosfer adalah .... urip.info

A. 1,68 L
B. 2,24 L
C. 3,36 L
D. 4,48 L
E. 7,26 L

PEMBAHASAN :
Reaksi pada elektrolsis larutan Fe(NO3)3
Reduksi: 4Fe3+ + 12e– → 4Fe
Oksidasi: 6H2O → 12H+(aq) + 3O2 (g) + 13e–
Redoks: 4Fe3+(aq) + 6H2O → 4Fe(s) + 12H+(aq) + 3O2(g)
n(Fe) = 24,2 g / 55,85 g/mol
n(Fe) = 0,4333 mol
urip.info
n(O2) = 3 × 0,4333 mol/4
n(O2) = 0,325 mol
urip.info
V(O2) = 0,325 mol × 22,4 L/mol
V(O2) = 7,28 L
Jawaban yang mendekati E.
164. Hasil kali kelarutan MgF2 dalam air murni adalah 7,4 × 10–11. Kelarutan MgF2 dalam
larutan NaF 0,1 M adalah .... urip.info

A. 7,4 × 10–9 M
B. 7,4 × 10–13 M
C. 7,4 × 10–15 M
D. 2,6 × 10–4 M
E. 2,6 × 10–9 M
PEMBAHASAN :
Pengaruh ion senama pada kelarutan.
Ksp MgF2 = 7,4 × 10–11
MgF2 ⇌ Mg2+ + 2F–

Ksp = [Mg2+][F–]2
7,4 × 10–11 = x . (0,1 + 2x)2
Asumsi nilai x << 0,1 maka
7,4 × 10–11 = x . (0,1)2
7,4 × 10–11 = x . (0,01)
x = (7,4 × 10–11)/ 0,01
x = 7,4 × 10–9
urip.info
Uji asumsi, asumsi diterima bila nilai x < 5%, dan nilai x memang jauh lebih kecil dari 0,1.
Asumsi diterima.
Jawaban yang tepat A.
165. Elektrolisis umum digunakan untuk mendapatkan logam murni dari ion-ionnya. Suatu
percobaan dilakukan dengan memberikan arus sebesar 3 A selama 2 jam terhadap larutan
ion logam X yang memiliki muatan +2. Di akhir percobaan, diperoleh logam X sebanyak
7,11 g. Logam X tersebut adalah ....

A. Ba
B. Ni
C. Sr
D. Cu
E. Zn
PEMBAHASAN :
n = (i × t )/96500
n = (3 × 2 × 3600)/96500
n = 21600/96500
n = 0,224 mol

Karena elektron yang terlibat sama dengan 2 maka n logam = ½ n = 0,114 mol
urip.info
M = m/n
M = 7,11 g/0,114 mol
M = 63,48 g/mol
Logam dengan M mendekati 63,48 adalah Cu 63,55
Jawaban yang tepat D.
166. Kelarutan molar magnesium hidroksida (Ksp = 8 × 10–12) dalam suatu larutan
penyangga dengan pH = 11 adalah ....
A. 1,7 × 10–4 M
B. 1,0 × 10–11 M
C. 8,0 × 10–12 M
D. 8,0 × 10–9 M
E. 8,0 × 10–6 M
PEMBAHASAN :
pH = 11 → pOH = 14–11 = 3 → [OH–] = 10–3 M
Mg(OH)2 ⇌ Mg2+ + 2OH–
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+][OH–]2
8 × 10–12 = [Mg2+][10–3]2
8 × 10–12 = [Mg2+] 10–6
[Mg2+] = 8 × 10–12 /10–6
[Mg2+] = 8 × 10–6 M
Jawaban yang tepat E.
167. Tatanama yang paling tepat untuk senyawa organik berikut adalah

A. (E)-1-sikloheksilbut-2-en-1-ol
B. (Z)-1-sikloheksilbut-2-en-1-ol
C. (E)-4-sikloheksil-4-ol-but-2-ena
D. (Z)-4-sikloheksil-4-ol-but-2-ena
E. ((Z)-1-ol-but-2-enil)sikloheksana
PEMBAHASAN :

Nama (E)-1-sikloheksilbut-2-en-1-ol
Jawaban yang tepat A.
168. Urutan keasaman senyawa turunan asam asetat berikut mulai dari yang paling asam
adalah ….
A. I > II > III
B. I > III > II
C. II > III > I
D. II > I > III
E. III > II > I
PEMBAHASAN :
Substituen yang bersifat lebih elektronegatif yang dekat gugus karboksil akan
meningkatkan keasaman turunan asam asetat.
urip.info
Substituen yang lebih elektronegatif memberi efek induksi atau memiliki tarikan awan
elektron ke arah substituen tersebut dan ini membantu mempermudah lepasnya proton
pada asam yang tersubstitusi sehingga lebih kuat karakter asam-nya.
urip.info
O memang lebih elektronegatif dibanding Br tetapi O juga mengikat H sehingga tarikan
elektron O ke C menjadi lebih lemah dibanding Br sendiri.
Jawaban yang tepat D.
169. Di antara oksidator di bawah ini yang paling sesuai digunakan untuk mengoksidasi
senyawa propena menjadi 1,2-propanadiol, adalah ....

I. KMnO4(dingin)
II. KMnO4(panas)
III. Ozon (O3)
IV. OsO4
A. I, dan II
B. I dan IV
C. Hanya III
D. III dan IV
E. Hanya II
PEMBAHASAN:
KMnO4 merupakan oksidator yang kuat. Pada suhu rendah sudah cukup mengoksidasi C
pada ikatan rangkap menjadi diol. Penggunaan KMnO4 pada suhu tinggi menyebabkan
oksidasi lebih lanjut pada diol menjadi aldehide atau yang lain. urip.info
Oksidasi menggunakan ozon akan menghasilkan aldehid.
OsO4 punya mekanisme mirip dengan KMnO4.

Jawaban yang tepat B.


170. Toluena dapat mengalami reaksi substitusi elektrofilik. Di antara kelima pereaksi di
bawah ini yang akan menghasilkan produk pada posisi orto dan para toluena adalah ....
A. CH3MgBr
B. CH3COCl, FeCl3
C. Zn(Hg), HCl, H2O
D. H2N-NH2
E. KMnO4, H2O
PEMBAHASAN:
Gugus pengarah orto dan para adalah gugus pendonor elektron; gugus pengarah meta
adalah kelompok penarik elektron. Kecuali ion halida, yang merupakan penarik elektron
tetapi merupakan gugus pengarah orto/para.
urip.info
Subtitutuen elektrofilik adalah substituen yang suka/menyukai/menyerang bagian yang
bermuatan parsial negatif karena dirinya cenderung bermuatan parsial positif. Sering juga
disebut spesi yang merupakan asam lewis. Pilihan reagen yang mungkin menghasilkan
substituen bermuatan positif hanya ada pada CH3COCl yang melepaskan Cl– menjadi
CH3CO+. CH3CO+ inilah yang merupakan substituen elektrofilik.
urip.info
CH3MgBr → reagen yang cenderung nukleofil (dirinya memerankan sebagai basa lewis) urip.info
H2N-NH2 → donor elektron juga nukleofil
KMnO4 → dapat mengoksidasi lebih lanjut.

Jawaban yang tepat B.

OSK KIMIA
171-180
Nama : Muhammad Ridho Aditama
Kelas : XI MIPA 3

171.Berapa jumlah atom O yang ada dalam satu mol senyawa MgFe2O4?
A. 2
B. 4
C. 1,204\10^{24}
D. 2,408\10^{24}
E. 4,916\10^{24}
Jawaban:
mol atom O=\frac{4}{1}.1=4~mol
Jumlah atom O = n. 6,02.1023
Jumlah atom O = 4. 6,02.1023
Jumlah atom O=2,408.10^{24}atom
172. Diketahui pembakaran 1 mol suatu hidrokarbon menghasilkan 132 g CO₂ dan 97,744 L
H₂O dalam 1 atm 25°C, tentukan rumus molekul hidrokarbon tersebut!
A.CH
B.C2H6
C.CaH
D.C3HG
E.C3H8
Jawaban
CH + O2 → CO2 + H2O
n CO₂ = m : Tn
n CO2 = 132 : (Ar C + 2. Ar O)
nCO2 = 132 : (12 + 2.16)
n CO₂ = 132 : 44 = 3 mol 2
n H₂O:
PV = nRT
1.97.744 = n. 0,082. (273 +25)
nH₂O = 4 mol
CH, +5 O₂→ 3 CO₂ + 4 H₂OC
x=3
H= 4,2 = 8
Rumus molekul :
C3H8
173. Jumlah atom dalam 1 mol glukosa (C6H12O6) adalah:
a) 6.02×10236.02×1023 b) 3.01×10233.01×1023
c) 1.8×10241.8×1024 d) 9.03×10239.03×1023
Jawaban:
c) 1.8×10241.8×1024
1 mol glukosa (C6H12O6) mengandung 6.02×10236.02×1023 molekul karena 1 mol zat apapun
mengandung 6.02×10236.02×1023 entitas partikel (bilangan Avogadro). Dalam 1 molekul
glukosa, terdapat 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Jumlah total atom
dalam 1 mol glukosa adalah 6×6.02×1023+12×6.02×1023+6×6.02×1023 =
1.8×10246×6.02×1023+12×6.02×1023+6×6.02×1023 = 1.8×1024.
174. Jika suatu gas memiliki volume awal 5 liter pada suhu 27°C dan tekanan 2 atm, jika volume
gas diperkecil menjadi 2 liter pada suhu yang sama, tekanan gasnya adalah:
a) 3 atm b) 4 atm c) 5 atm d) 6 atm
Jawaban:
c) 5 atm
Dengan menggunakan hukum Boyle (P1V1 = P2V2) dan mempertimbangkan suhu yang tetap,
tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya. Sehingga (2 atm2atm ×× 5 L5L) // 2 L=5
atm2L=5atm, menyatakan bahwa tekanan gas setelah penyusutan volumenya adalah 5 atm
175. Jika massa 0.5 mol gas hidrogen adalah 1 gram, berapa jumlah atom dalam gas tersebut?
(Massa atom H = 1 gram/mol)
a) 1.5×10231.5×1023
b) 2.5×10232.5×1023
c) 3.01×10233.01×1023
d) 4.5×10234.5×1023
Jawaban:
c) 3.01×10233.01×1023
Massa 0.5 mol gas hidrogen adalah 1 gram. Massa molar hidrogen
adalah 1 gram/mol. Jumlah mol dikalikan dengan bilangan Avogadro
(6.02×10236.02×1023 mol−1−1) untuk mendapatkan jumlah atom. Jadi,
0.5 mol × 6.02 × 1023 atom/mol = 3.01 × 10230.5mol × 6.02 ×
1023atom/mol = 3.01×1023 atom.
176. dari reaksi A + C D+E

Perc [A] [B] [C] waktu


1 0,2 0,3 0,02 48
2 0,2 0,3 0,08 12
3 0,2 0,6 0,08 3
4 0,4 0,2 0,06 36
5 0,8 0,2 0,06 36
Berdasarkan informasi dari table tersebut, rumus laju reaksi yang paling mungkin adalah…
A. v = k [A]2 [B]2[C]
B. v = k [A]2 [B][C]
C. v = k [A] [B]2[C]
D. v = k [B]2[C]2
E. v = k [B]2[C]

Pembahasan:
Yang diketahui selain konsentrasi A,B, dan C adalah waktu maka perbandingannya adalah
terbalik
Mencari ordo A
Carilah data B dan C yang sama Yaitu data 4 dan 5 [0,4/0,8]a = 36/36
(½)a =1
a =0
Mencari ordo B
Carilah data A dan C yang sama yaitu data 2 dan data 3
(0,3/0,6)b = 3/12
Mencari ordo C
Carilah data A dan B yang sama yaitu data 1 dan data 2
(0,02/0,08)c = 12/48
(¼)c =¼
c = 1 v = k [B]2[C]
Jawaban: E

177. Sebanyak 1,27 gram zat elektrolit LCl2 pada 270C dilarutkan dalam air sampai volume
500mL . tekanan osmosis larutan = 1,476 atm dan R = 0,082, maka Mr zat elektrolit
tersebut adalah…
A. 127
B. 172
C. 285
D. 254
E. 324
Pembahasan:
Elektrolit LCl2 maka i=3, Mr didapat jika mol diketahui. Mol dicari dari Molaritas. Molaritas dicari dari persmaan
tekanan osmosis

Л = M.R.T.i
1,476 = M. 0,082 . 300K. 3
M = 0,02 M
Mol = M. Volume
= 0,02. 0,5L
= 0,01 mol
Mr = gr/mol
= 1,27 / 0,01
= 127
Jawaban E
178. Perhatikan 3 rumus struktur senyawa berikut:

1. CH3C=O 2. CH3CH2-O

CH2-CH3 CH2-CH3

3. CH3-C-O-CH2
O CH3
Rumus struktru senyawa karbon tersebut berturut turut mempunyai gugus fungsi….
A. eter, keton, ester
B. eter, ester, keton
C. ester, eter, keton
D. keton, ester, eter
E. keton, eter,ester
Pembahasan:
adalah keton -CO-
adalah eter -O-
adalah ester - COO-
Jawaban: E
179 . Diketahui energi ikatan rata rata: C=O = 732 kj
C-C = 343 Kj
C-H = 410 Kj
O-H = 460 kJ
O=O = 489 kJ
Perubahan entalphi (ΔH) yang terjadi pada reaksi H3C – CH3 + 3,5O2 2CO2 +3H2O
Adalah…
A. -1071,5 kj
B. -1173,5 kj
C. -1275,3 kj
D. -4514,5 kj
E. -5688,0 kj

Pembahasan:
ΔH = [Kiri] – [kanan]
= [ 6(C-H) + C-C)+3,5(O=O)] – [ 4 (C=O) + 6(O-H)]
= [ 6.410 + 343 + 3,5 489] – [4 . 732 + 6 460]
= -1173,5 kj
Jawaban: B
180. arus sebesar 5 amper dialirkan ke dalam alrutan AgNO3 selama 193 detik. Maka
massa zat yang terbentuk di katoda sebanyak…(ArH=1, Ag=108, O=16, N=14) 1F =
96500C
a. 0,1 gr
b. 0,2 gr
c. 0,4 gr
d. 0,8 gr
e. 1,08 gr

Pembahasan:
W = (e . i. t) / 96500
= (108/1 . 5 . 193) / 96500
= 1,08 gram
Jawaban: E

Nama: Rizky Faizhal Fathurohman

Kelas: XI MIPA 3
No. 181-190 (Soal OSK 2018)

181.Percobaan yang meibatkan reaksi oksidasi NO menjadi NO2 berlangsung sesuai persamaan
reaksi berikut:

2NO(g)+ O2(g) → 2NO2(g)

Data yang diperoleh dari percobaan tersebut adalah sebagai berikut:

Percobaan [O2] [NO] Laju NO2 (M/det)

1 0,001 0,001 7,10

2 0,004 0,001 28,40

3 0,004 0,003 255,60

4 0,002 0,002 X

Nilai X dalam tabel adalah:

A.3,65

B.14,20

C.28,40

D.56,80

E.85,20
Pembahasan:

Penentuan orde reaksi:

Orde reaksi terhadap O2 (gunakan data 2 dan 1)

(0,004/0,001)a = 28,40/7,10

4a = 4

A=1

Orde reaksi terhadap NO (gunakan data 3 dan 2)

(0,003/0,001)b = 255,60/28,40

3b = 9

B=2

Penentuan konstanta laju reaksi (gunakan data 1):

K = 7,10/{(0,001)(0,001)2}

K = 7,10/10-9

K = 7,10 × 109
Penentuan nilai X atau v4

V4 = k [O2][NO]2

V4 = 7,10 × 109 [0,002][0,002]2

V4 = 7,10 × 109 8 × 10-9

V4 = 56,8

182.Hasil analisis senyawa berupa gas menunjukkan kandungan (% massa) 33,0% Si dan67,0%
F. Pada temperatur 35oC, sebanyak 0,210 L senyawa tersebut memberikan tekanan 1,70 atm.
Jika massa 0,210 L senyawa tersebut adalah 2,40 g, maka rumus molekulnya adalah:

A.SiF4

B.SiF3

C.Si2F8

D.Si2F6

E.Si3F9

Pembahasan:

Penentuan rumus empiris:


Unsur Si F

Massa per 100 g 33 g 67 g

Massa molar 28 g/mol 19 g/mol

Jumlah zat 1,18 mol 3,53 mol

Perbandingan

Jumlah zat 1,18/1,18

=1 3,53/1,18

=3

Rumus empiris gas tersebut adalah (SiF3)n

Penentuan massa gas:

P = 1,7 atm

V = 0,21 L

R = 0,08205 L·atm/mol·K

T = 35oC = 308 K

PV= nRT

N = (PV)/(RT)

N = (1,7 × 0,21 L)/(0,08205 L·atm/mol·K × 308 K)

N = 0,014126641 mol

V = 0,21 L → n = 0,014126641 mol → massa = 2,4 g

Massa molar = 2,4 g / 0,014126641 mol

Massa molar = 169,8917647


Massa molar ≈ 170 g/mol

Rumus molekul = (SiF3)n

Rumus molekul = (SiF3)n = 170

Rumus molekul = (33 + (19 × 3))n = 170

Rumus molekul = (85)n = 170

Rumus molekul = n = 170/85

Rumus molekul = n = 2

Jadi rumus molekul gas tersebut adalah Si2F6.

183.Konsentrasi (dalam satuan molalitas) senyawa para-diklorobenzena (C6H4Cl2) dalam suatu


larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 2,65 g C6H4Cl2 dalam 50 mL benzena (densitas =
0,879 g/mL) adalah:

A.0,018 m

B.0,041 m

C.0,180 m

D.0,410 m

E.1,810 m
Pembahasan Soal :

Massa pelarut benzena = 50 mL × 0,879 g/mL


Massa pelarut benzena = 43,95 g

Massa zat terlarut C6H4Cl2 = 2,65 g

Massa molar C6H4Cl2 = (6×12)+(4×1)+(2×35,45)

Massa molar C6H4Cl2 = 72 + 4 + 70,90

Massa molar C6H4Cl2 = 146,90 g/mol

Jumlah zat terlarut C6H4Cl2 = 2,65 g / 146,90 g/mol

Jumlah zat terlarut C6H4Cl2 = 0,018 mol

Molalitas C6H4Cl2 dalam benzena = (0,018 × 1000)/43,95

Molalitas C6H4Cl2 dalam benzena = 0,409556 molal

Molalitas C6H4Cl2 dalam benzena ≈ 0,410 molal

184.Pada percobaan pengujian titik beku larutan urea yang massanya sama dengan larutan NaCl,
(11,7 g dalam 1 L larutan) ternyata menghasilkan titik beku yang berbeda. Tf larutan Urea = –
0,367oC, Tf larutan NaCl = - 0,744oC. Jika Mr CO(NH2)2 = 60 dan Mr NaCI = 58,5 serta
deiajat ionisasi NaCl = 1, besarnya tetapan penurunan titik beku molal dari kedua percobaan
adalah ….

A.0,031oC/m

B.0,520oC/m
C.0,604oC/m

D.1,860oC/m

E.3,720oC/m

Pembahasan :

Urea merupakan larutan nonelektrolit.

Molalitas urea = (11,7 g : 60 g/mol) : 1 kg = 0,195 molal

∆Tb = molalitas urea × Kf

0,367 oC = 0,195 molal × Kf

Kf = 0,367 oC : 0,195 molal = 1,882 oC/molal

NaCl merupakan larutan elektrolit dengan i = 2.

Molalitas NaCl = (11,7 g : 58,5 g/mol) : 1 kg = 0,20 molal

∆Tb = molalitas NaCl × Kf × i

0,744 oC = 0,20 molal × Kf × 2

Kf =0,744 oC : 0,40 molal = 1,86 oC/molal


185.Diketahui energi ikatan rata-rata:

H−H = 435 kJ/mol

N≡N = 946 kJ/mol

N−H = 390 kJ/mol

Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 1,7 gram gas ammonia (Ar N = 14, dan H = 1)
menjadi unsur-unsurnya adalah ....

A.4,45 kJ

B.8,90 kJ

C.108,1 kJ

D.1081 kJ

E.1170 kJ

Pembahasan :

Reaksi setara penguraian amonia: 2NH3→ N2 + 3H2

∆H untuk penguraian 2 mol NH3


2(3(N−H)) → N≡N + 3(H−H)

∆H = Total energi pemutusan ikatan di ruas kiri – Total energi


pembentukan ikatan di ruas kanan

∆H = 2(3×390 kJ/mol) – (946 kJ/mol + 3(435 kJ/mol))

∆H = 2.340 kJ – 2.251 kJ

∆H = 89 kJ

→ ∆H permol = 89 kJ : 2 mol = 44,5 kJ/mol

Penguraian 1,7 gram NH3 :

Massa molar NH3 = 14 + 3(1) = 17 gram/mol

Jumlah mol NH3 = 1,7 gram : 17 gram/mol

Jumlah mol NH3 = 0,1 mol

Jadi ∆H untuk 0,1 mol NH3 = 44,5 kJ/mol × 0,1 mol

Jadi ∆H untuk 0,1 mol NH3 = 4,45 kJ

186.Diketahui data entalpi pembentukan standar sebagai berikut.

ΔHf CO2(g) : - 394 kJ/mol


ΔHf H2O(g) : - 286 kJ/mol

ΔHf C2H5OH(l) : - 266 kJ/mol

Entalpi pembakaran standar dari pembakaran etanol menurut persamaan reaksi:

C2H5OH(l) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(l) adalah ....

A.– 1094 kJ/mol

B.– 1380 kJ/mol

C.– 1488 kJ/mol

D.– 2986 kJ/mol

E.– 2020 kJ/mol

Pembahasan :

Pembakaran standar adalah pembakaran 1 mol zat yang dilakukan pada keadaan standar.

∆Hco = ∑∆Hfo (produk) – ∑∆Hfo (pereaksi)

∆Hco C2H5OH = (2.∆Hfo CO2 + 3.∆Hfo H2O ) – ∆Hfo C2H5OH

∆Hco C2H5OH = (2(–394) + 3.(–286)) – (–266 kJ)

∆Hco C2H5OH = –1.646 kJ + 266 kJ

∆Hco C2H5OH = –1.380 kJ


187.Berdasarkan data kedua larutan tersebut, harga tetapan penurunan titik beku molal pelarut
adalah ...(Mr CO(NH2)2 = 60; NaCl = 58,5).

A.1,80oC molal-1

B.3,60oC molal-1

C.5,07oC molal-1

D.37,7oC molal-1

E.20,2oC molal-1

Pembahasan :

Urea merupakan larutan nonelektrolit.

Molalitas urea = (30 g : 60 g/mol) : 0,25 kg = 2 molal

∆Tb = molalitas urea × Kf

3,6 oC = 2 molal × Kf

Kf = 3,6 oC : 2 molal = 1,8 oC/molal

NaCl merupakan larutan elektrolit dengan i = 2.

Molalitas NaCl = (30 g : 58,5 g/mol) : 0,25 kg = 2,05 molal

∆Tb = molalitas NaCl × Kf × i

7,4 oC = 2,05 molal × Kf × 2

Kf = 7,4 oC : 4,1 molal = 1,8 oC/molal


188.Cermati Wacana Berikut.

Bahan pemutih pakaian biasa digunakan untuk menghilangkan noda pada serat kain. Cairan
pemutih mengandung bahan aktif senyawa natrium hipoklorit (NaClO).

Untuk menghitung kadar NaClO dalam pemutih dapat digunakan metode titrasi iodometri.
Reaksi yang terjadi adalah:

NaClO (l) + 2KI(aq) + 2HCl(aq) → NaCl(aq) + 2KCl(aq) + I2(l) + 2H2O(l)

I2(l) + 2Na2S2O3 (aq) → 2NaI (aq) + Na2S4O6(aq)

Berdasarkan wacana tersebut, jika dalam suatu percobaan titrasi terhadap 20 mL pemutih
memerlukan sebanyak 40 mL Na2S2O3 0,2 M, kadar NaClO (w/w) dalam pemutih tersebut
adalah .... ( Mr NaClO = 74,5 dan r NaClO = 1 g/mL) .

A.0,745%

B.1,090%

C.1,117%

D.1,490%

E.2,235%
Pembahasan :

Massa NaClO kotor:

Massa NaClO = Volume NaClO × massa jenis NaClO

Massa NaClO = 20 mL × 1 g/mL


Massa NaClO = 20 g

Hitungan dari titrasi:

Perbandingan koefisien antara NaClO dengan koefisien Na2S2O3 = 1 : 2.

Jumlah mol Na2S2O3 yang diperlukan = 40 mL × 0,2 M = 4 mmol

Jadi jumlah mol NaClO = ½ × 8 mmol = 4 mmol = 0,004 mol

Massa NaClO = jumlah mol NaClO × massa molar NaClO

Massa NaClO = 0,004 mol × 74,5 g/mol

Massa NaClO = 0,298 g

Kadar NaClO = (massa NaClO titrasi : massa NaClO kotor) × 100%

Kadar NaClO = (0,298 g : 20 g) × 100%

Kadar NaClO = 1,490%

189.Andi melakukan percobaan titrasi asam-basa untuk memperkirakan larutan asam oksalat
(H2C2O4) dengan menggunakan indikator phenolftalein. Andi meneteskan larutan NaOH 0,1 M
ke dalam larutan H2C2O4 (Mr H2C2O4 = 90 g/mol).

Data yang diperoleh dari tiga kali percobaan pada titik ekuivalen adalah sebagai berikut.

No. Volume H2C2O4 Volume NaOH 0,1 M

(1) 10 mL 19,8 mL

(2) 10 mL 20,2 mL
(3) 10 mL 20 mL

Jika massa jenis larutan asam oksalat 1,2 gram/mL, larutan asam oksalat tersebut memiliki %
massa H2C2O4 sebesar....

A.4,5%

B.3,5%

C.3,0%

D.1,5%

E.0,75%

Pembahasan :

Massa H2C2O4 = 10 mL × 1,2 g/mL = 12 g

Volume rata-rata NaOH = (19,8 + 20,2 + 20) mL : 3 = 20 mL

Jumlah mol NaOH = 20 mL × 0,1 M = 2 mmol.

Reaksi: 2NaOH + H2C2O4 → Na2C2O4 + 2H2O

Dari perbandingan koefisien reaksi setara dihitung jumlah mol H2C2O4 sebagai fakta.

Jumlah mol H2C2O4 = ½ jumlah mol NaOH

Jumlah mol H2C2O4 = ½ × 2 mmol

Jumlah mol H2C2O4 = 1 mmol = 0,001 mol

Massa H2C2O4dari hasil titrasi

Massa 0,001 mol H2C2O4 = 0,001 mol × 90 g/mol


Massa 0,001 mol H2C2O4 = 0,09 g

Kadar H2C2O4 = (massa H2C2O4 titrasi : massa H2C2O4 kotor) × 100%

Kadar H2C2O4 = (0,09 g : 12 g) × 100%

Kadar H2C2O4 = 0,75%

190.Massa garam dapur yang harus ditaburkan ke dalam 1 ton salju agar titik beku air salju turun
menjadi -5oC adalah ... (Ar Na = 23, Cl = 35,5, Kf air = 1,86 molal –1 .oC)

A.39,310 kg

B.78,629 kg

C.393,100 kg

D.786,290 kg

E.78629 kg
Pembahasan :

NaCl akan terurai menjadi 2 partikel (Na+ dan Cl–), faktor van Hoff (i) = 2

∆Tb = 0 – (–5) = 5

Massa air = 1 ton = 1.000 kg

Massa molar NaCl = (23+35,5) g/mol = 58,5 g/mol

∆Tb = molalitas NaCl × Kf × i

5 = molalitas NaCl × 1,86 × 2


Molalitas NaCl = (5 : 3,72) molal

Molalitas NaCl = 1,344 molal

Molalitas = jumlah mol zat terlarut : massa pelarut (kg)

1,344 molal = jumlah mol NaCl : 1.000 kg

Jumlah mol NaCl = 1,344 molal ×1.000 kg

Jumlah mol NaCl = 1.344 mol

Massa NaCl = jumlah mol NaCl × massa molar NaCl

Massa NaCl = 1.344 mol × 58,5 g/mol

Massa NaCl = 78.6

NAMA : NESSA AYUMI ZIKRA


KELAS : XI MIPA 3
OSK KIMIA 2015 (no 191-200)

191. Konsentrasi (dalam satuan molalitas) senyawa para-diklorobenzena (C6H4Cl2) dalam


suatu larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 2,65 g C6H4Cl2 dalam 50 mL benzena
(densitas = 0,879 g/mL) adalah:
1. 0,018 m
2. 0,041 m
3. 0,180 m
4. 0,410 m
5. 1,810 m
Pembahasan Soal Nomor :
Massa pelarut benzena = 50 mL × 0,879 g/mL
Massa pelarut benzena = 43,95 g

Massa zat terlarut C6H4Cl2 = 2,65 g

Massa molar C6H4Cl2 = (6×12)+(4×1)+(2×35,45)


Massa molar C6H4Cl2 = 72 + 4 + 70,90
Massa molar C6H4Cl2 = 146,90 g/mol

Jumlah zat terlarut C6H4Cl2 = 2,65 g / 146,90 g/mol


Jumlah zat terlarut C6H4Cl2 = 0,018 mol

Molalitas C6H4Cl2 dalam benzena = (0,018 × 1000)/43,95


Molalitas C6H4Cl2 dalam benzena = 0,409556 molal
Molalitas C6H4Cl2 dalam benzena ≈ 0,410 molal

192. Hasil analisis senyawa berupa gas menunjukkan kandungan (% massa) 33,0% Si
dan67,0% F. Pada temperatur 35oC, sebanyak 0,210 L senyawa tersebut memberikan
tekanan 1,70 atm. Jika massa 0,210 L senyawa tersebut adalah 2,40 g, maka rumus
molekulnya adalah:
1. SiF4
2. SiF3
3. Si2F8
4. Si2F6
5. Si3F9
OSK KIMIA 2017 (173-180)

193. Di antara larutan aqueous pada pilihan A, B, C, D dan E berikut, larutan aqueous yang dapat

bereaksi dengan logam magnesium adalah:

A. Ammonia, NH3

B. Kalium hidroksida, KOH

C. Hidrogen klorida, HCl

D. Natrium hidrogenkarbonat

E. Semua larutan di atas (pada pilihan A, B, C dan D) dapat bereaksi dengan Mg

Pembahasan Soal
2+
Mg termasuk logam alkali tanah yang relatif mudah melepaskan elektron membentuk kation Mg .

Reaksi seperti pada soal ini adalah reaksi penggantian kation. Pada deret volta nampak jelas posisi Mg → Li K

Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au, M

Mg jelas akan dengan mudah mereposisi H dalam HCl karena Mg adalah reduktor yg baik bagi H,

tidak demikian dengan K dan Na. Untuk NH3 ??? :D

Bisa juga karena dalam larutan berair yang bersifat basa Mg sulit bereaksi karena karakter Mg juga

akan membentuk basa dalam larutan tersebut. Sementara dalam larutan HCl yang tentu saja bersifat

asam Mg akan dengan mudah membentuk garam MgCl2.


194. Dibandingkan dengan air murni, larutan NaCl 0,1 mol/L mempunyai:

A. pH lebih tinggi

B. Daya hantar listrik lebih rendah

C. Titik didih lebih rendah

D. Titik beku lebih rendah

E. Tekanan uap lebih tinggi

Pembahasan Soal

Larutan NaCl 0,1 mol/L mempunyai:

pH dianggap sama dengan air, daya hantar listrik yang lebih tinggi dibanding air, titik didih yang relatif

lebih tinggi dan titik beku yang lebih rendah serta tekanan uapnya akan lebih rendah dibanding air

karena sifat koligatifnya.


– –3 –3 –2
195. Berikut ini mengenai radius ion, berturut turut: F , N , P , S . Urut-urutan yang benar

mengenai radius ion tersebut adalah:


– –3 –3 –2
A. Radius F > N > P > S
–2 –3 –3 –
B. Radius S > P > N >F
–3 –3 –2 –
C. Radius P > N > S > F
–3 –2 –3 –
D. Radius P > S > N > F
–3 –2 – –3
E. Radius N > S > F > P

Pembahasan Soal

Semua mengenai anion, ion yang bermuatan negatif, atom yang menerima elektron.

Dalam satu periode sistem periodik unsur, semakin banyak elektron yang diterima dari luar semakin

lemah kontrol dari inti sehingga jari-jari ionnya semakin besar.


–3 –2
P dan S seperiode (periode-3), sehingga jari-jari P > S
–3 –
N dan F seperiode (periode-2, sehingga jari-jari N > F

Pengaruh jumlah kulit (periode) lebih besar dibanding faktor jumlah elektron yang diterima, semakin
–3 –2 –3 –
besar periode semakin besar pula jari-jari anion. Jadi jari-jari (radius) P > S > N > F

196. Di antara kelompok molekul di bawah ini yang tidak mengikuti kaidah oktet adalah
A. CO2, NH3, N2
–2
B. O2, CO3 , CH3Cl

C. BCl3, NO2, SO2


+
D. N2O4, HCN, NH4

E. C2N2, ClNO2, CS2

Pembahasan Soal

Yang dimaksud soal ini adalah molekul dengan atom pusat yang tidak mengikuti kaidah oktet. Kaidah

oktet adalah aturan bahwa atom akan stabil bila di sekitarnya terdapat 8 elektron. Ini akan menjadi

jelas bila molekul-molekul itu digambar struktur Lewisnya.

197.Berikut ini, kelompok mana yang hanya mengandung molekul ikatan kovalen?

A. Al, O3, As4

B. BCl3, SiCl4, PCl3

C. Cl2, NaCl, H2O

D. I2, H2S, NaI

E. NH4Br, N2H4, HBr

Pembahasan Soal

Secara kasat mata molekul yang berikatan kovalen biasa tersusun dari atom-atom nonlogam yang

tidak berasal dari ionnya. Unsur-unsur nonlogam antara lain : B-Si-C-Sb-As-P-N-H-Te-Se-S-I-Br-Cl-

O-F. Alternatif jawaban yang tepat adalah BCl3, SiCl4, PCl3

198.Dari senyawa berikut ini, manakah yang kelompok zat mengandung ikatan hidrogen?

A. NH4Cl(s), NH3 (l), dan HNO3(l)

B. NH3(l), CH3NH2(l), dan HNO3(l)

C. NH4Cl(s), CH3NH2(l), dan HNO3(l)

D. NH4Cl(s) dan NH3(l)

E. NH4Cl(s) dan CH3NH2(l)

Pembahasan Soal
Zat-zat yang dalam bentuk padatan tidak mungkin mengandung ikatan hidrogen. Zat dengan atom

pusat N atau O atau F dan masih terdapat pasangan elektron bebas dan atom ligannya mengandung

hidrogen maka akan mengandung ikatan hidrogen. Jawaban yang tepat adalah NH3(l), CH3NH2(l),

dan HNO3(l)

199. Untuk reaksi berikut ini:

2 P(s) + 3 Cl2(g) → 2 PCl3(g) DH = -574 kJ

Berapa mol fosfor yang dibutuhkan untuk menghasilkan panas sebanyak 488 kJ?

A. 0,85 mol P

B. 1,20 mol P

C. 1,70 mol P

D. 2,35 mol P

E. 3,40 mol P

Pembahasan Soal

2 mol P akan menghasilkan energi sebesar 574 kJ

x mol P akan menghasilkan energi sebesar 488 kJ

2 mol : x mol = 574 kJ : 488 kJ

x = (2 mol × 488 kJ) : 574 kJ

x = 1,70 mol

200. Dari reaksi kesetimbangan di bawah ini, manakah yang pada temperatur konstan bila

tekanannya bertambah tidak merubah konsentrasi reaktan dan produk?

A. N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)

B. 2N2(g) + O2(g) ⇌ 2N2O(g)

C. N2(g) + 2O2(g) ⇌ 2NO2(g)

D. N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)

E. N2(g) + O2(g) ⇌ 2NO(g)

Pembahasan Soal
Pada temperatur tetap dan tekanan berubah konsentrasi reaktan dan produk tidak akan berubah bila jumlah zat-

zat pereaksi dan produk setara. Jumlah zat ini (gas) dapat dilihat pada jumlah koefisien ruas kiri dan ruas kanan

sama. Di antara reaksi yang memiliki jumlah koefisien ruas kiri dan kanan sama yaitu sama dengan 2 adalah

N2(g) + O2(g) ⇌ 2NO(g)

SHEIRA MAISYA FITRI


(201-205)

Soal OSK Kimia Tahun 2018

201..Diketahui energi ikatan:


C=C = 614 kJ/mol; C–Cl = 328 kJ/mol; C–C = 348 kJ/mol
Cl–Cl = 244 kJ/mol; C–H = 413 kJ/mol
Perubahan entalpi bagi reaksi berikut adalah
H2C=CH2(g) + Cl2(g) → ClH2C-CH2Cl(g)
A. 32 kJ
B.62 kJ
C.93 kJ
D.124 kJ
E.146 kJ

Pembahasan

∆Hreaksi = Σ energi pemutusan ikatan – Σ energi pembentukan ikatan


Jawaban yang tepat -146 kJ E

Soal Kimia OSK (KSN) Tingkat Kabupaten/Kota 2020

202.Senyawa trikloretena banyak dipakai sebagai bahan pembersih, di antara pereaksi berikut
yang ketika bereaksi dengan trikloretena dapat menghasilkan senyawa yang mempunyai satu
atom karbon yang asimetris adalah ….
a. Br2
b. H2
c. HCl
d. NaOH
e. NaCN
Pembahasan

C warna merah adalah C kiral (asimetris) mengikat 4 atom berbeda.

Jawaban yang tepat A.

203.Di antara pereaksi di bawah ini yang dapat digunakan untuk membedakan antara fenol dan
asam benzoat adalah ….

A.CH3Cl, FeCl3
B.HNO3, H2SO4
C.CH3COCl, FeCl3
D.Cl2, FeCl3
E.NaHCO3

Pembahasan

Fenol yang bersifat kurang asam dibandingkan asam karboksilat, maka fenol tidak bereaksi
dengan NaHCO3 (yang bersifat basa) tidak dapat membentuk air, sementara itu asam karboksilat
dapat bereaksi dengan NaHCO3 membentuk garam, air dan menghasilkan gelembung gas CO2.

Jawaban yang tepat E.

OSP Kimia 2017


204.Larutan pekat asam klorida HCl adalah larutan 36% w/w HCl dalam air. Larutan ini
memiliki rapat massa 1,18 g/cm3. Konsentrasi larutan tersebut adalah
A.1,16 M
B.9,87 M
C.11,65 M
D.19,70 M
E.23,30 M

Pembahasan
.Kadar HCl pekat 36% berat/berat, rapat massa atau massa jenis 1,18 g/cm3, bila 1000 cm3
(1000 mL atau 1 L ) ini setara HCl sebanyak 1180 g.
Massa molar HCl dari data tabel periodik yang diberikan = 35,45 + 1,008 = 36,458 g/mol

Di misalkan terdapat 1 L = 1180 g × 36% = 424,8 g


Jumlah HCl = 424,8 g : 36,458 g/mol = 11,65175 M
Jawaban yang tepat adalah C. 11,65 M
205.Sebanyak 10 g parafin, C20H42 , suatu zat terlarut yang tak mudah menguap, dilarutkan
dalam 50 g benzena, C6H6. Pada suhu 53 oC, tekanan uap murni benzena adalah 300 torr.
Tekanan uap larutan pada suhu tersebut adalah

A.298 torr
B.292 torr
C.284 torr
D.275 torr
E.267 torr

Pembahasan
10 g C20H42 = 10 g : 282,536 g/mol = 0,035394 mol
50 g C6H6 = 50 g : 78.108 g/mol = 0,640139 mol
Fraksi mol C20H42 dalam benzena = 0,035394 mol : (0,035394 + 0,640139) mol = 0,052394

∆P = Fraksi mol C20H42 dalam benzena × Po Benzena


∆P = 0,052394 × 300 torr
∆P = 15,71825 torr

Tekanan uap larutan = Po – ∆P


Tekanan uap larutan = (300 – 15,71825) torr
Tekanan uap larutan = 284.2818 torr ≈ 284 torr
Jawaban yang tepat adalah C. 284 torr

Nama: Stiven Kristian


Kelas: Xl MIPA 3
OSK KIMIA 2015
No:206 - 215
206. Hasil analisis senyawa berupa gas menunjukkan kandungan (% massa) 33,0% Si dan 67,0% F. Pada
temperatur 350C, sebanyak 0,210 L senyawa tersebut memberikan tekanan 1,70 atm. Jika massa 0,210 L
senyawa tersebut adalah 2,40 g, maka rumus molekulnya adalah :
A. SiF4
B. SiF3
C. Si2F8
D. Si2F6
E. Si3F9
Pembahasan:
Rumus Empiris : SiF3 - dicari dengan perbandingan mol
PV = nRT
ketemu n = 169,7
RM = (SiF3)x
169,7 = (Ar Si + 3x Ar F)x
x=2
Rumus Molekul : Si2F6

207.Dari persamaan reaksi berikut ini, yang merupakan reaksi oksidasi-reduksi adalah :
A. 2HCl(aq) + Mg(s) -> MgCl2(aq) + H2(g)
B. Na2O(s) + H2O(l) -> 2NaOH(aq)
C. CO2(g) + H2O(l) -> H2CO3(aq)
D. CaO(s) + SO3(g) -> CaSO4(s)
E. NH3(g) + HCl(g) -> NH4Cl(s)
Pembahasan:
Redoks ( reduksi-oksidasi). Reduksi adalah penerimaan elektron atau penurunan bilangan oksidasi,
sedangkan oksidasi adalah pelepasan elektron atau peningkatan bilangan oksidasi.
Jadi, jawabannya adalah A. 2HCl(aq) + Mg(s) -> MgCl2(aq) + H2(g)

208.Konsentrasi (dalam satuan molalitas) senyawa para-diklorobenzena (C6H4Cl2) dalam suatu larutan
yang dibuat dengan cara melarutkan 2,65 gr C6H4Cl2 dalam 50 mL benzena (densitas = 0,879 g/mL)
adalah :
A. 0,018 m
B. 0,041 m
C. 0,180 m
D. 0,410 m
E. 1,810 m
Pembahasan:
massa senyawa para-diklorobenzena = 2,65 gram
Mr para-diklorobenzena = 147 g.mol-1
volume benzena = 50 ml
densitas benzena = 0,879
jadi massa benzena = 0,879 x 50 = 43,95 gram
masukkan ke rumus molalitas = 2,65/147 x 1000/43,95 = 0.410 m

209.Titanium (IV) oksida secara luas digunakan dalam industri cat sebagai pigmen putih. Senyawa ini
larut dalam asam sulfat pekat panas sesuai persamaan reaksi berikut,
TiO2 (s) + H2SO4 (aq) -> (TiO)2+ (aq) + SO42- (aq) + H2O (l).
Pernyataan yang tepat untuk menyatakan jenis reaksi tersebut adalah :
A. Asam-basa
B. pembentukan ion kompleks
C. dehidrasi
D. pertukaran
E. redoks.
210.Aldehida dan keton dihasilkan secara industri oleh katalitik oksidasi alkena, seperti etanal dibuat di
industri petrokimia dari etena seperti persamaan reaksi berikut :

Proses ini juga dipakai di industri untuk membuat 2-butena. Yang menggambarkan struktur senyawa
yang dapat dihasilkan 2-butena adalah :
A. CH3CH2CHO
B. CH3CH2CH2CHO
C. CH3COCH2CH3
D. CH3COCH3
E. (CH3)2CHCHO
Pembahasan:
C. 2-BUTANON karena
ketika alkena di oksidasi maka akan menghasilkan olkohol sekunder dan dioksidasi lagi akan
menghasilkan senyawa keton

211.Energi ionisasi kedua kalsium adalah 1150 kJ.mol-1. Di antara persamaan reaksi termokimia berikut
yang menggambarkan energi ionisasi kedua kalsium adalah :

Pembahasan:
B energi ionisasi adl energi yg diperlukan utk melepas elektron jadi reaksinya endoterm atau perb.
entalpi +

212.Massa satu atom unsur adalah 1,71 x 10-22 g. Berapa massa atom unsur
ini dalam satuan g/mol ?
A. 100
B. 101
C. 103
D. 105
E. 107
Penyelesaian :
Satu mol suatu atom terdiri atas 6,022 x 1023 atom. Apabila setiap
atom beratnya 1,71 x 10-22 g, maka untuk berat atom dalam setiap
molnya dapat dicari dengan melakukan perhitungan = 1,71 x 10-22 g x
6,022 x 1023 atom/mol = 102,97 = 103 g/mol
213.Dari serangkaian diagram berikut ini, diagram yang terbaik untuk menjelaskan jari-jari relatif dari
atom dan ion natrium serta atom klor dan ion klorida adalah :

Pembahasan:
E karena atom natrium lebih besar daripada ion natrium begitu juga atom chlor lebih besar daripada ion
chlor

214.Suatu senyawa non-elektrolit dapat larut di dalam air. Sebanyak 5,84 gram senyawa ini ditambahkan
air hingga volumenya menjadi 100,0 mL. Larutan ini memiliki massa jenis 1,74 g/mL. Titik beku larutan
ini adalah –0,24 oC. Massa molar senyawa tersebut adalah …. g/mol. (Diketahui Kf air = 1,86 oC/molal)
A.452,6
B.118,3
C.269,1
D.325,4
E.660,2
Pembahasan:
AT = m x K
AT = m/mM × 1000/px Kf
Karena massa jenis larutan 1,74 g/mL maka untuk
100 mL larutan setara dengan massa 174 g larutan.
Massa pelarut (p) = massa larutan - massa zat terlarut
= 174 g-5,84 g = 168,16 g
mM = m / AT × 1000/px K
= 5,84 g/0,24 °C × 1000/168,16 g × 1,86 °C/molal = 269,1 g/mol

215.Potensial sel standar untuk reaksi Cu2+ (aq) + Cd(s) → Cu(s) + Cd2+ (aq) adalah ….
Diketahui E° Cu2+ | Cu = +0,34 V dan E° Cd2+ | Cd = –0,40 V
A. +0,74 V
B. –0,74 V
C. +0,06 V
D. –0,06 V
E. +0,20 V
Pembahasan:
Cu2+(aq) → Cu(s) + 2e-
Cd(s) + 2e-Cd2+(aq)
int
E° = +0,34 V
E° = +0,40 V
Cu2+(aq) + Cd(s) → Cu(s) + Cd2+(aq) E°sel = +0,74 V

Nama : Kevin Valentino Silitonga


Kelas : XI MIPA 3

216. Dari reaksi H3O+

+ HSO3-

H2SO3 + H2O

Yang merupkan pasangan asam basa

konjugasi adalah…

A. H3O+

dan H2O

B. H2O dan H3O+

C. H2SO3 dan H3O+

D. HSO3-

dan H2SO3

E. HSO3-

dan H2O
Pembahasan:

Yang merupakan pasangan asam basa konjugasi

adalah

1. H3O+

dan H2O

2.

HSO3-

dan H2SO3

Jawaban: A dan D

217. Berikut ini adalah hasil percobaan titrasi asam

kuat HCl dan Basa Kuat KOH

Percobaan

V HCl (mL)

V Penambahan

KOH(mL)
1 20 26

2 20 25

3 20 24

4 20 25

Jika konsentrasi larutan HCl 0,5 M maka

konsentrasi larutan KOH adalah….

A. 0,4 M

B. 0,3M

C. 0,2M

D. 0,1M

E. 0,04M

Pembahasan:

Titrasi maka Mol H+

= mol OH-

N . Vol = N. Vol

M.val. V = M. val. Vol


0,5.1.20 = M. 1 . 25

M=

0,4M

Jawaban: A

218. Sebanyak 300 mL CH3COOH 0,1 M (Ka= 2 .

10-5) dicampur dengan 200 mL KOH 0,1 M,

maka campuran yang diperoleh memiliki pH

sebesar …

A. 4

B. 6

C. 10

D. 5

E. 8

Pembahasan:

Jika asam lemah dicampur basa kuat maka ada dua


kemungkinan buffer atau hidrolisis. Bufer jika mol

asam lemah lebih banyak sedangkan hidrllisis jika mol

sama

300mLCH3COOH0,1M + 200mL NaOH0,1M

30 mmol 20 mmol

Maka larutan adalah buffer asam

[H+

] = Ka. (B – K) / K

= 2.10-5 (30-20) / 20

= 10-5

pH = 5

Jawaban: D

219. Diantara campuran larutan berikut yang

menghasilkan garam terhidrolisis sebagian

dan bersifat asam adalah…

A. 50 mL 0,5M HCl + 50 mL 0,5M KOH


B. 50 mL 0,5M HCl + 100ml 0,5M NH3

C. 50 mL 0,5M HCN + 50 mL 0,5M KOH

D. 50mL 0,5M HCl + 50 mL 0,5 M NH3

E. 50 mL 0,5 M HCn + 50 mL 0,5M NH3

Pembahasan:

Terhidrolisis sebagian bersifat asam berarti mol asam

dan basa sama dan yang kuat adalah asam sedangkan

basanya harus lemah

50mL 0,5M HCl + 50 mL 0,5 M NH3

25 mmol 25 mmol

HCl adalah asam kuat

NH3 adalah basa lemah

Jawaban: D

220. Jika 50 mL larutan CH3COOH 0,1M (Ka= 10-

6-) dicampur dengan 50 mL Larutan NaOH


0,1 M maka ph campuran yang terbentuk

adalah…

A. 5 – log 2,24

B. 5 + log 2,24

C. 9 + log 2,24

D. 5 – log 2,24

E. 9 – log 2,24

Pembahasan:

Campuran asam lemah CH3COOH dengan basa kuat

NaOH akan ada dua kemungkinan. Karena ada yang

lemah yaitu asam lemah, kemungkinannya adalah

buffer dan hidrolisis. Jika mol yang lemah lebih banyak maka buffer. Jika mol keduanya sama
maka

hidrolisis bersifat basa (ingat basa yang kuat)

50 mL CH3COOH 0,1 + 50 mL NaOH 0,1M

5 mmol 5 mmol
Berarti hidrolisis bersifat basa

[OH-

] = kw/ka .[garam]

10-14/10-6 .(5/100)

10-8 . 5.10-2

5 . 10-10

= 2,24 . 10-5

pOH = 5 – log 2,24

pH = 9 + log 2,24

Jawaban: C

221. Jika kelarutan senyawa AgCl dalam air murni

adalah 10-5M, maka kelarutan AgCl dalam

larutan AgNO3 0,1M adalah…


A. 10-9M

B. 10-8M

C. 10-8M

D. 10-7M

E. 10-6M

Pembahasan:

Kata Kunci cara mengerjakan soal ion senama ini

adalah: Kelarutan AgCl dalam AgNO3 0,1M.

soal ini

dapat diselesaikan jika Ksp diketahui. JIka Ksp belum

diketahui maka dicari dulu harga ksp

Kelarutan jenuh dalam air murni lah yang digunakan

dalam mencari Ksp

Mencari Ksp

AgCl Ag+
+ Cl-

Ksp = s . s

s2

= (10-5)2

= 10-10

Kelarutan AgCl dalam AgNO3 0,1M

AgCl Ag+

+ Cl-

AgNO3 Ag+

+ NO3

0,1 s 0,1 0,1 0,1

Ksp = 0,1 . s

10-10 = 10-1
s

s = 10-9

Jawaban: A

222. Dua gram suatu zat elektrolit biner dilarutkan

dalam 500 gram air. Ternyata larutan

tersebut membeku pada suhu -0,3720C, Jika

Kf air= 1,86 maka Mr senyawa tersebut

adalah…

A. 20

B. 30

C. 40

D. 60

E. 90

Pembahasan:

Elektrolit biner berarti harga i=2, Mr ditanya maka

mol dicari. Mol dicari dari molal. Molal dicari dari


persmaab penurunan titik didih larutan

tf = m . kf..i

0,372 = m . 1,86. 2

m = 0,1

Mol = molal. Kg Pelarut

= 0,1 . 0,5 Kg

= 0,05 mol

Mr = gr/mol

= 2/0,05

40

Jawaban: C

223. Sebanyak 1,27 gram zat elektrolit LCl2 pada

270C dilarutkan dalam air sampai volume

500mL . tekanan osmosis larutan = 1,476 atm

dan R = 0,082, maka Mr zat elektrolit tersebut

adalah…
A. 127

B. 172

C. 285

D. 254

E. 324

Pembahasan:

Elektrolit LCl2 maka i=3, Mr didapat jika mol

diketahui. Mol dicari dari Molaritas. Molaritas dicari

dari persmaan tekanan osmosis

= M.R.T.i ra reaksi hidrolisis

Jawaban: B

224. Perhatikan 3 rumus struktur senyawa berikut:

1. CH3C=O 2. CH3CH2-O

CH2-CH3 CH2-CH3

3. CH3-C-O-CH2
O CH3

Rumus struktru senyawa karbon tersebut

berturut turut mempunyai gugus fungsi….

A. eter, keton, ester

B. eter, ester, keton

C. ester, eter, keton

D. keton, ester, eter

E. keton, eter,ester

Pembahasan:

1.

adalah keton -CO-

2.

adalah eter -O-

3.

adalah ester - COOJawaban: E


225. Suatu senyawa P merupakan senyawa turunan

benzene mempunyai sifat sifat sebagai

berikut:

1. TIdak larut dalam air

2. Dibuat dari benzene melalui reaksi

alkilasi fridel craft

3. Jika dioksidasimenghasilkan senyawa Q

yang dapat digunakan sebagai bahan

membuat pengawet makanan

4. Banyak digunakan sebagai bahan peledak

Berdasarkan informasi ini senyawa adalah…

A. Fenol

B. Toluene

C. Aniline

D. Nitrobenzene

E. Asam benzoate

Pembahasan:

Kata kunci adalah digunakan sebagai peledak

Jawaban: B

Amalia Puti Syarafina


XI MIPA 3
No 226-230

SOAL OSN KIMIA TINGKAT KABUPATEN/KOTA TH 2021

226. Diketahui unsur X dan Z memiliki konfigurasi elektron sebagai berikut:


X:[Ar] 4s1 3d6 Z:[Ne] 3s2 3p5 Apabila X dan Z bersenyawa, rumus senyawa yang terbentuk adalah
A. X3Z
B. X3Z2
C. X2Z
D. X2Z3
E. XZ3

PEMBAHASAN : Tentukan kecenderungan membentuk konfigrasi stabil


X:[Ar] 4s1 3d6 (bisa melepas 2 e) membentuk X2+ (bisa melepas 3e) membentuk X3+ Z:[Ne] 3s2
3p5 (menangkap 1 e) membentuk Z– Jika keduanya berikatan maka akan melakukan ikatan ion
(terjadi antara yang melepaskan e (ion +) dengan yang menangkap e (ion -) membentu senyawa
XZ2 atau XZ3. Mekanismenya seperti berikut: · X2+ + Z- (muatan X (2) menjadi jumlah atom Z,
muatan Z (1) menjadi jumlah atom Z, sehingga menjadi XZ2) · X3+ + Z- (muatan X (3) menjadi
jumlah atom Z, muatan Z (1) menjadi jumlah atom Z, sehingga menjadi XZ3)

227. Suatu larutan asam klorida bereaksi dengan logam seng menghasilkan larutan seng klorida
dan gas hidrogen. Persamaan reaksi setara untuk pernyataan tersebut adalah….

A. Zn(s) + HCl(aq) → ZnCl(aq) + H(g)


B. Zn(s) + HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
C. Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H(g)
D. Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
E. Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl(aq) + H2(g)

PEMBAHASAN : Logam seng : Zn(s) Larutan asam klorida : HCl (aq) Larutan seng klorida : Zn2+ +
Cl- → ZnCl2 (aq) Gas hidrogen : H2 (g), maka reaksinya Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
(setelah disetarakan)

SOAL OSN TINGKAT KABUPATEN/KOTA TH 2009


228. Suatu contoh fosfor putih (P4) dibakar di udara dan membentuk senyawa dengan formula
P4O10. Bila bila diasumsikan bahwa 0,744 gram fosfor membentuk 1,704 gram P4O10, maka
berdasarkan informasi tersebut tentukan rasio massa atom fosfor terhadap oksigen. Bila massa
atom oksigen adalah 16,00 amu maka:
a. Tuliskan persamaan reaksinya
b. Hitunglah massa atom fosfor
PEMBAHASAN:
a. Reaksi pembakaran: P4 (s) + 5 O2 (g) → P4O10 (s)
b. Sebanyak 1,7,04 g P4O10 terdiri dari : 0,744 g P dan
O = 1,704-0,744 = 0,960 g O;
Bila 4 unit P mempunyai massa 0,744 g,
maka setiap unit P mempunyai massa = 0,744/4 = 0,186 g per unit P
Untuk setiap unit O massanya = 0,960/10 = 0,0960 g per unit O.
Bila 0,0960 g O mewakili massa 16,00 amu,
maka 0,186 g harus mewakili 1 unit P.
Jadi massa P = (0,186/0,096) (16,00) = 31,0 amu.
Maka: 0,186 g P / 0,0960 g O = X amu / 16,00 amu O, X = 31,00amu.
Massa atom P = 31,00amu.

229. Bila kristal padat ammonium bichromat, (NH4)2Cr2O7, dipanaskan maka akan terjadi reaksi
penguraian dan menghasilkan chromium (III) oksida yang berwarna hijau, uap air dan gas N2
sesuai reaksi berikut ini:

(NH4)2Cr2O7 (s) → Cr2O3 (s) + 4 H2O (g) + N2 (g) ∆Hr= -315 kJ/mol

Reaksi penguraian tersebut dikenal sebagai reaksi letusan volkano, karena reaksi
penguraiannya berpijar memancarkan bunga api. Proses penguraian NH4)2Cr2O7
252 g/mol) mulai terjadi pada temperatur 180 oC dan berlangsung terus dengan sendirinya
pada temperatur ~225°C.

a. Tentukan bilangan oksidasi Cr, H dan N dalam pereaksi (reaktan) dan hasil
reaksi (produk).
b. Apakah reaksi tersebut eksoterm atau endoterm ?
c. Apa jenis proses reaksi penguraian tersebut?

Bila anda memanaskan (NH4)2Cr2O7 sebanyak 15 gram maka:


d. Berapa banyak (kJ) panas yang dibebaskan dari penguraian 15 g (NH4)2Cr2O7
tersebut.
e. Berapa volume gas yang dibebaskan dari penguraian 15 g (NH4)2Cr2O7 pada
temperatur 180 oC dan tekanan 1 atmosfir? (tetapan gas universal, R = 0,082
liter.atm/ K.mol; 0 oC = 273 K).

PEMBAHASAN:

a. Bilangan oksidasi dalam reaktan, (NH4)2Cr2O7 :


Cr = +6 ; H = +1 ; N = -3
Bilangan oksidasi dalam Produk: Cr = +3; H = +1 ; N = 0

b. Reaksi eksoterm karena ∆Hr <0 (negatif)


c. Reaksi reduksi-Oksidasi (redoks)

d. Entalpi reaksi (∆H) penguraian 15 g (NH4)2Cr2O7:


∆H =(15 /252) x (-315 kJ) = -18,71 kJ
Jadi dibebaskan panas ( Q) sebanyak= 18,71kJ

e. Jumlah mol gas (uap H2O dan gas N2) yang dibebaskan:
= (4 + 1) (15/252 mol) = 0,298 mol
PV= nRT
V = (nRT)/P
= {(0,298 x 0,082 liter.atm/ K.mol x [(180 +273)K)}/1 atm
= 11,07 Liter

230. Senyawa dengan rumus molekul C4H6 dan C5H5N dapat dijenuhkan dengan reaksi
hidrogenasi
a. Tentukan berapa jumlah ikatan rangkap dan cincin dari kedua senyawa tersebut.
b. Gambarkan empat struktur yang mungkin dari C4H6
c. Gambarkan tiga struktur yang mungkin dari C5H5N

PEMBAHASAN:

a). Jumlah ikatan rangkap C4H6 adalah:


Hidrogen jenuh dari C4 adalah 10, maka indek kekurangan hidrogennya adalah 4, jadi
molekul C4H6 dapat mempunyai dua ikatan rangkap dua atau dua cincin atau satu ikatan
rangkap dua dengan satu cincin.
Jumlah ikatan rangkap C5H5N adalah:
Untuk menentukan ikatan rangkap / cincin dari , maka C5H5N dianggap sama dgn C5H4N ,
sehingga jumlah indek kekurangan hidrogennya menjadi 8, berarti mempunyai 4 ikatan
rangkap dua, atau3 ikatan rangkap dua dengan satu cincin, atau 2 ikatan rangkap dua , satu
ikatan rangkap 3 atau beberapa kemungkinan sehingga jumalah indek kekurangan
hidrogennya 8.
b). Empat struktur C4H6 adalah:

c. Tiga struktur C5H5N adalah:

Haikal Surta Dwiansyah


XI MIPA 3
No 231-240
Soal KSN-K 2022 – No. 231-240

231. Suatu ion X memiliki bilangan oksidasi +4, dengan 2 elektron pada n = 1, 8 elektron pada n
= 2, dan 10 elektron pada n = 3. Unsur X adalah ….

A. Argon
B. Vanadium
C. Kromium
D. Titanium
E. Mangan

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 231


Ion X memiliki bilangan oksidasi +4 artinya ia telah melepaskan 4 elektronnya, dan konfigurasi
elektron per kulit 2 – 8 – 10.
Jika elektron dikembalikan maka total elektron yang dimiliki X = 2 + 8 + 10 + 4 = 24 elektron.
Unsur yang mempunyai 24 elektron pada keadaan dasar berarti nomor atomnya juga 24.
Jadi unsur X yang dimaksud adalah 24Cr (kromium).
Jawaban yang tepat C.
232. Unsur X, suatu padatan berwarna abu-abu, bereaksi dengan unsur Z, suatu gas tak
berwarna, membentuk suatu senyawa di mana jumlah atom X lebih banyak dua kali dari jumlah
atom Z. Manakah diantara pernyataan berikut mengenai konfigurasi elektron pada keadaan dasar
untuk atom-atom tersebut yang paling benar....

A.X memiliki satu elektron valensi sedangkan Z memiliki lima elektron valensi .
B. X memiliki dua elektron valensi sedangkan Z memiliki satu elektron valensi.
C. X memiliki dua elektron valensi sedangkan Z memiliki lima elektron valensi.
D. X memiliki tujuh elektron valensi sedangkan Z memiliki enam elektron valensi.
E. X memiliki satu elektron valensi sedangkan Z memiliki enam elektron valensi.

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 232


Senyawa dengan jumlah atom X lebih banyak dua kali dari jumlah atom Z memiliki rumus kimia
X2Z. Oleh karena itu, X kemungkinan besar adalah logam yang mempunyai valensi 1 (stabil
dengan melepas elektron valensi sehingga membentuk ion X+) dan Z adalah non-logam valensi
6 (stabil dengan menerima sebanyak 2 elektron sehingga membentuk Z2–).
Jawaban yang tepat E.

233. Oksigen terlarut dalam air memiliki nilai konstanta Henry pada suhu 25 oC = 1,267 × 10–3
M/atm. Jika tekanan parsial oksigen di udara adalah 0,30 atm, konsentrasi oksigen terlarut dalam
air yang berkesetimbangan dengan udara pada suhu 25 oC adalah …. (mol/L). Diketahui Hukum
Henry C = k.P)

A. 4,6 × 10–6
B. 7,2 × 10–6
C. 2,6 × 10–4
D. 5,4 × 10–4
E. 3,8 × 10–4

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 233


Berdasarkan Hukum Henry dapat dihitung konsentrasi oksigen terlarut dalam air yang
berkesetimbangan dengan udara:
C = k.P
Dengan C adalah konsentrasi oksigen terlarut dalam air (dalam mol/L), k adalah konstanta Henry
pada suhu 25 oC, P adalah tekanan parsial oksigen di udara (dalam atm).
C=k×P
C = (1,267 . 10–3 M/atm) × (0,30 atm)
C = 3,801 × 10–4 M
Jadi, konsentrasi oksigen terlarut dalam air yang berkesetimbangan dengan udara pada suhu 25
oC adalah sekitar 3,801 × 10–4 M.
Jawaban yang tepat E
234. Suatu basa lemah dengan konsentrasi 0,120 M (pKb = 4,20) dititrasi dengan larutan asam
klorida 0,300 M. Titik ekuivalen tercapat setelah penambahan 20 mL larutan titran. pH pada titik
ekuivalen adalah ….
A. 8,4
B. 7,0
C. 6,3
D.5,4
E. 3,7

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 234


Pada saat pH pada titik ekivalen, baik basa lemah dan asam klorida (asam kuat) tepat habis
bereaksi, maka terbentuk garam terhidrolisis yang berasal dari basa lemah dan asam kuat.
n basa lemah = n HCl
0,12 M x V basa lemah = 0,30 M x 20 mL
0,12 M x V basa lemah = 6 mmol
V basa lemah = (6 mmol)/(0,12 M) = 50 mL
V total campuran = 20 mL + 50 mL = 70 mL
n Garam = n HCl = 6 mmol
Menghitung [Garam] = (6 mmol)/(70 mL) = 0,086 M
pH = ½ (14 – pKb – log [Garam])
pH = ½ (14 – 4,20 – log 0,086)
pH = ½ (14 – 4,20 + 1,07)
pH = ½ (10,87)
pH = 5,43
Jawaban yang tepat D
235. Zat cair berikut ini mempunyai massa molar yang mirip. Berdasarkan data tekanan uap pada
20 °C yang diberikan, ramalkan mana zat cair yang atraksi antarmolekul paling lemah...
A. Asam asetat (tekanan uap = 14 mmHg)
B. Etil klorida (tekanan uap = 1050 mmHg)
C. Etil metil eter (tekanan uap = 1260 mmHg)
D. Butana (tekanan uap = 1550 mmHg)
E.Isopropil alkohol (tekanan uap = 35 mmHg)

Pembahasan Soal Nomor 235, OSP Kimia 2010


Semakin lemah atraksi atau gaya tarik-menarik antarmolekul semakin tinggi tekanan uapnya,
semakin kuat atraksinya maka tekanan uap molekul semakin rendah.
Jawaban yang tepat D

236. Di dalam pelarut air pada temperatur 25 °C terjadi kesetimbangan:


NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH–(aq) , nilai pKb adalah 4,8.
Berapakah nila pKa untuk reaksi:
NH4+(aq) + H2O(l) ⇌ NH3(aq) + H3O+(aq) pada temperatur ini?
A. –4,8
B. 2,2
C. 4,8
D. 9,2
E.11,8

Pembahasan Soal Nomor 236, OSP Kimia 2010


pKw = pKa + pKb
14 = pKa + 4,8
pKa = 14 – 4,8
pKa = 9,2
Jawaban yang tepat D

237. Berikut ini adalah reaksi asam hipoklorit (HOCl) dengan air :
HOCl + H2O ⇌ H3O+ + OCl–
Apa pengaruhnya bila ke dalam larutan asam hipoklorit ditambahkan sejumlah natrium
hipoklorit (NaOCl) terhadap reaksi kesetimbangan tersebut?

A. Konsentrasi HOCl dan H3O+ akan bertambah.


B. Konsentrasi HOCl dan H3O+ akan berkurang
C. Konsentrasi HOCl akan bertambah dan konsentrasi H3O+ akan berkurang
C.Konsentrasi HOCl akan berkurang dan konsentrasi H3O+ akan bertambah.
E. Tidak akan ada perubahan karena natrium hipoklorit adalah garam tanpa sifat asam atau basa.

Pembahasan Soal Nomor 237, OSP Kimia 2010


Menambah NaOCl (Na+ + OCl–) berarti menambah OCl–. Menambah OCl– yang akan bereaksi
dengan H3O+ hingga konsentrasi H3O+ berkurang dan reaksi akan bergeser ke kiri hingga
konsentrasi spesi (HOCl dan H2O) ruas kiri bertambah.
Jawaban yang tepat B

238. Suatu eksperimen dibuat untuk mengukur laju hidrolisis metil etanoat
CH3CO2CH3 + H2O → CH3CO2H + CH3OH
Hidrolisis ditemukan berjalan lambat dalam larutan akua netral tetapi reaksi ini
mencapai laju yang terukur bila larutan ini diasamkan dengan asam klorida.
Apakah fungsi asam klorida dalam reaksi campuran ini?

A.menaikkan laju reaksi dengan aksi katalitik.


B.Untuk meyakinkan bahwa reaksi ini mencapai kesetimbangan.
C. Untuk menjaga pH konstan selama reaksi ini.
D.Untuk menekan ionisasi dari terbentuknya asam etanoat.
E.Untuk melarutkan metil etanoat.

Pembahasan Soal Nomor 238, OSP Kimia 2010

Pada reaksi tersebut HCl berperan sebagai katalis, zat yang akan mempercepat laju reaksi.
Jawaban yang tepat A

239. Bila ke dalam larutan jenuh perak klorida (AgCl) ditambahkan sejumlah padatan AgCl
(Ksp = 1,8 x 10–10) akan menyebabkan:

A.Konsentrasi ion Cl– menjadi lebih besar dibandingkan dalam larutan jenuhnya.
Tidak ada perubahan konsentrasi ion Cl–
B. Konsentrasi ion Cl– dan Ag+ lebih besar dibandingkan dengan larutan jenuhnya.
C. Konsentrasi ion Cl– dan Ag+ lebih kecil dibandingkan dengan larutan jenuhnya.
D.Konsentrasi ion Cl– menjadi lebih besar dibandingkan dalam larutan jenuhnya

Pembahasan Soal Nomor 239, OSP Kimia 2010

Ketika suatu larutan sudah jenuh maka penambahan spesi yang serupa tidak akan mengubah
jumlah ion yang ada dalam larutan sebelumnya.
Jawaban yang tepat B
240. Urutan besar energi kisi untuk FeCl3, FeCl2 dan Fe2O3 adalah...

AFe2O3 < FeCl3 < FeCl2


B.FeCl2 < Fe2O3 < FeCl3
C. FeCl2 < FeCl3 < Fe2O3
D. FeCl3 < FeCl2 < Fe2O3
E. FeCl3 < Fe2O3 < FeCl2

Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 10


Energi kisi suatu senyawa ionik adalah energi yang dihasilkan saat pembentukan 1 mol padatan
kristal senyawa ion dari ion-ion penyusunan pada fase gas. Persamaan termokimia-nya dapat
dituliskan aMb+ (g) + bXa– (g) ⟶ MaXb (s) + Energi kisi Energi kisi bergantung pada muatan
ion-ion, ukuran ion-ion, dan jarak antara ion-ion tersebut.Muatan dan ukuran ion merupakan
faktor penting yang menentukan besarnya energi kisi. Energi kisi berkaitan dengan energi
potensial dari dua muatan yang berinteraksi yang diberikan dalam persamaan matematika; E = k.
(Q1×Q2)/d
Q1 dan Q2 adalah besar muatan pada partikel dalam satuan coulomb dan d adalah jarak antara
jari–jari dalam satuan meter.
Jari-jari kation: Fe2+ > Fe3+
Jari-jari anion: Cl– > O2–
Semakin besar jarak jari-jari kation-anion, nilai d semakin besar maka energi kisi semakin
kecil.Semakin kecil jarak jari-jari kation-anion, nilai d semakin kecil maka energi kisi semakin
besar.Semakin besar hasil kali jumlah muatan kation-anion maka semakin besar energi
kisinya.Semakin kecil hasil kali jumlah muatan kation-anion maka semakin kecil energi kisinya.
Perbandingan FeCl2 atau Fe2+ Cl– dengan FeCl3 atau Fe3+ Cl–
Muatan Fe2+ < Fe3+ dan jari-jari kation Fe2+ > Fe3+ sementara keduanya mengandung anion
Cl– maka energi kisi FeCl2 < FeCl3
Perbandingan FeCl3 atau Fe3+ Cl– dengan Fe2O3 atau Fe3+ O2–
Muatan O2– > Cl– dan jari-jari anion O2– < Cl– sementara keduanya mengandung kation Fe3+
maka energi kisi FeCl2 < Fe2O3.
Jadi, urutan besar energi kisi adalah FeCl2 < FeCl3 < Fe2O3.
Jawaban yang tepat C
Nama : Celsi Edma Utami
Nomor : 241-245
Soal OSN kimia 2015 (241)
Soal OSN kimia 2013 (242, 243,244,245)

241. Kalor pembentukan timbal(II) karbonat adalah 699 kJ/mol. Persamaan reaksi yang paling
tepat untuk proses tersebut adalah

A. Pb(s) + C(s) + O2(g) PbCO3(s)


B. Pb(s) + C(s) + 3/2 O2(g) → PbCO3(s)
C. Pb(s) + 2 C(s) + 3O2(g) → 2 PbCO3(s)
D. PbCO3(s) Pb(s) + C(s) + 3/2 O2(g)
E. 2 PbCO (s) → 2 Pb(s) + 2 C(s) + 3O2(g)
Pembahasan :
PbCO3 harus berada disisi produk, jadi D dan E salah karna PbCO3 -nya berada disisi reaktan.
Yang C juga salah karna koefisien nya 2 harusnya koefisien nya satu. Untuk yang A juga salah
karna tidak memiliki reaktan.
Jadi jawaban yang benar adalah B
Karna Kalor pembentukan atau perubahan entalpi pembentukan AH, menyatakan jumlah kalor
yang dilepas atau diterima pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan
standar. Pembentukan suatu senyawa berdasarkan nilai ΔΗ dinyatakan pada persamaan reaksi
yang disebut sebagai persamaan termokimia. Persamaan termokimia adlh persamaan reaksi
setara yang menyertakan kalor reaksi atau entalpi reaksi yang menunjukkan hubungan antara
massa dan energi. Persamaan termokimia yang sesuai pembentukan PbCO, adalah reaksi berikut.
Pb(s) + C(s)+3/202(g) → PbCO3(s)
Pada persamaan reaksi diatas, 1 mol senyawa PbCO3 dibentuk dari 1 atom Pb, 1 atom C, dan 3
atom O.
242. Bila arus bsar dialirkan melalui akua Cu (ll) SO4 yang diasamkan yang serentak dibebaskan
di katoda x mol Cu dan y hydrogen (diukur pada STP). Berapa mol elektron dialirkan kelarutan
A. x + y/22,4
B. x + y/11,2
C. x + y/5,6
D. 2x + y/11,2
E. 2x + y/22,4

Pembahasan :

(D)
243. Berdasarkan data pada 25°C dibawah ini

Hitunglah berapa pada 25°C untuk reaksi

A. +95,52 kJ
B. -85,52 kJ
C. +299 kJ
D. -246,65 kJ
E. -186,80 kJ
Pembahasan :
Balik semua persamaan reaksi diatas dan ubah tanda setiap reaksi tersebut :

(A)
244. Dalam suatu wadah tertutup yang suhunya 25oC , sejumlah amonium karbonan
(N2H6CO2) menyublim dan terdisosiasi menjadi amoniak (NH3) serta karbon diokasida (CO2)
sesuai persamaan reaksi berikut:
N2H6CO2(s) ⇌ 2NH3(g) + CO2(g)
Setelah didiamkan beberapa lama, terjadi kesetimbangan dengan tekanan total gas sebesar 0,116
atom. Nikai Kp untuk reaksi tersebut adalah
A. 4,20 × 10–3
B. 2,99 × 10–3
C. 4,64 × 10–4
D. 3,40 × 10–4
E. 2,31 × 10–4

Pembahasan :
PN2H6CO2 dalam bentuk padatan maka tidak diperhitungkan (atau dianggap 1)
PNH3 = 2/3 × Ptotal = 2/3 × 0,116 atm = 0,077 atm
PCO2 = 1/3 × Ptotal = 1/3 × 0,116 atm = 0,039 atm
Kp=(PNH3)2(PCO2)
=0,0772×0,039
=0,000231231
=2,31×10−4 (E)

245. Tubuh manusia mempunyai temperatur normal 37°. Bila nilai ketetapan kesetimbangan H 2O
(Kw) pada 37°C adalah 2,7×10-¹⁴ maka pada temperatur tersebut konsentrasi dalam
larutan netral masing-masing adalah

Pembahasan :

Karna dalam peruraiannya jumlah dengan sama dikisahkan x maka

(B)
Nama : PUTRIA NOFFENDI
KELAS : XI IPA 3
Nomor 246-255

246. Dari persamaan reaksi berikut ini, yang merupakan reaksi oksidasi-reduksi adalah :
A. 2HCl(aq) + Mg(s) -> MgCl2(aq) + H2(g)
B. Na2O(s) + H2O(l) -> 2NaOH(aq)
C. CO2(g) + H2O(l) -> H2CO3(aq)
D. CaO(s) + SO3(g) -> CaSO4(s)
E. NH3(g) + HCl(g) -> NH4Cl(s)
Penjelasan:Redoks ( reduksi-oksidasi). Reduksi adalah penerimaan elektron atau penurunan
bilangan oksidasi, sedangkan oksidasi adalah pelepasan elektron atau peningkatan bilangan
oksidasi.
Jadi, jawabannya adalah A. 2HCl(aq) + Mg(s) -> MgCl2(aq) + H2(g)

247.Hasil analisis senyawa berupa gas menunjukkan kandungan (% massa) 33,0% Si dan 67,0%
F. Pada temperatur 350C, sebanyak 0,210 L senyawa tersebut memberikan tekanan 1,70 atm.
Jika massa 0,210 L senyawa tersebut adalah 2,40 g, maka rumus molekulnya adalah :
A. SiF4
B. SiF3
C. Si2F8
D. Si2F6
E. Si3F9
Penjelasan:
RE= 1:3
SiF3
PV = nRT
1,7.0,21=n. 0,082 (35+273)
0,357= n . 25.256
Mr . 0,357= 2,4 . 25.256
Mr= 169,7
RM = Mr
(Ar si + 3.Ar F)n = Mr
(28+3.19)n = 169,7
(28+57)n = 169,7
(85)n = 169,7
n= 2
jadi RM (SiF3)2
= Si2F6

248. Konsentrasi (dalam satuan molalitas) senyawa para-diklorobenzena (C6H4Cl2) dalam


suatu larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 2,65 gr C6H4Cl2 dalam 50 mL benzena
(densitas = 0,879 g/mL) adalah :
A. 0,018 m
B. 0,041 m
C. 0,180 m
D. 0,410 m
E. 1,810 m
Penjelasan: massa senyawa para-diklorobenzena = 2,65 gram
Mr para-diklorobenzena = 147 g.mol-1
volume benzena = 50 ml
densitas benzena = 0,879
jadi massa benzena = 0,879 x 50 = 43,95 gram
masukkan ke rumus molalitas = 2,65/147 x 1000/43,95 = 0.410 m

249. Sebanyak 1200 kg pupuk urea, CO(NH_2) , disebar secara merata pada 10 hektar tanah ( 1
hektar = 10.000 m^2 ), Maka jumlah dalam garam nitrogen yang ditambahkan untuk setiap m^2
adalah
A. 2,8 g
B. 5,6 g
C. 8,4 g
D. 11,2 g
E. 14.0 g
Penjelasan: massa Nitrogen dalam pupuk urea
mN = (2x ar N)× m CO(NH2)2/mr CO(NH2)2
= (2×14)×100/60
= 46,7 kg
Dalam 10.000m² terdapat 46,7kg, maka tiap m²
m²=46,7 kg/10.000
= 46.700/10.000
= 4,67 gram

250. Jika 1 liter etil alkohol pada 20\: ^oC mengandung 1,04 \: X\: 10^{25} molekul, maka
jumlah molekul selain etil alkohol dalam 1 liter sampel etil alkohol yang kemurniannya 99,99%
adalah....
A. 2,72\: X\: 10^{20}
B. 1,04\: X\: 10^{21}
C. 3,15\: X\: 10^{22}
D. 3,13\: X\: 10^{23}
E. 2,14\: X\: 10^{24}
Penjelasan: Jumlah % molekul selain etil alkohol adalah 100% – 99,99% = 0,01%
Sehingga jumlah molekulnya = 0,01% x 1,04 x 1025 = 1,04 x 10^21

251. Cuplikan suatu senyawa diketahui mempunyai rumus empiris XBr_2. Sebanyak 0,5000
gram cuplikan tersebut dilarutkan ke dalam air. ke dalam larutan tersebut kemudian ditambahkan
larutan perak nitrat berlebih setelah di keringkan, endapan AgBr yang diperoleh mempunyai
massa 1,0198 gram. Massa atom relatif unsur X adalah
A. 208.51
B. 137.33
C. 67,72
D. 47,88
E. 24,25
Penjelasan:
Diketahui :
m cuplikan = 0,5 g
Ar Br = 79,90
Ar Ag = 107,90
m AgBr = 1,0198 g
M AgBr = 187,80 g/mol
m Br dalam AgBr
= 1,0198 g AgBr × [(79,90 g Br)/(187,80 g AgBr)]
= 0,43388 g Br
m X = m cuplikan – m Br
m X = 0,5 g – 0,43388 g
m X = 0,06612 g
n AgBr = 1,0198 g/187,80 g/mol
n AgBr = 0,00543 mol

XBr2 + 2AgNO3 → 2AgBr + X(NO3)2


n XBr2 = ½ n AgBr
n XBr2 = ½ 0,00543 mol
n XBr2 = 0,002715 mol
n X = n XBr2
n X = 0,002715 mol
MX=mX/nX
M X = (0,06612 g)/( 0,002715 mol)
M X = 24,35 g/mol
Jadi Ar X = 24,35

252. Pada suhu kamar dan tekanan atmosfer, 1 garam oksigen mengisi ruang dengan volume
0,764 liter, sedangkan 1 gram oksida nitrogen dalam kondisi yang sama mengisi ruang dengan
volume 0,266 liter. Berdasarkan data tersebut, maka rumus oksida nitrogen termksud adalah....
A. NO_2
B. NO_3
C. NO_5
D. N_2O_4
E. N_2O_5
Penjelasan: perbandingan mol dan volume
n1/v1 = n2/v2
0,03125/0,764 = x/0,266
x = 0,01
mol = m/mr
0,01 = 1/mr
mr = 100
senyawa adalah N2O5 (mendekati Mr = 108)

253. Larutan pekat asam klorida, HCI, adatah tarutan 36% w/w HCI dalam air. Larutan ini
memiliki rapat massa 1, 18 g/cm3. Konsentrasi larutan tersebut adalah ....
A. 1,16 M
B. 9,87 M
C. 11,65 M
D. 19,70 M
E. 23,30M
Penjelasan: Dik : 36% w/w HCl dalam air = 36 gram HCl dalam 100 gram larutan
rapat massa : 1,18 gram/cm³
Vlarutan = massa larutan/rapat massa larutan
= 100: 1,18 = 84,75 cm³
Bawa ke liter dibagi 1000
84,75/1000 = 0.08475
M = n/v
gram/mrHCl/0,08475
= 36/36,5 / 0,08475
= 11,63777 = 11,65 M.
254. Suatu reaksi kimia dapat disebut sebagai suatu reaksi oksidasi jika:
(1) mengatami perubahan bilangan oksidasi yang lebih tinggi dari semuta
(2) kehitangan etektron
(3) menerima proton
(4) bersenyawa dengan oksigen
(5) berubah menjadi fasa gas
Jawaban yang paling tepat adalah .....
A. 1, 2, 3
B. 1, 2,4
C. 1, 3, 5
D. 1, 3, 4
E. 2,4,5
Penjelasan: Ada beberapa faktor mengapa suatu reaksi disebut sebagai reaksi oksidasi.
Antara lain yaitu :
1. Adanya peningkatan bilangan oksidasi
2. Adanya pengikatan oksigen
3. Adanya pelepasan elektron
Maka jawabannya adalah 1, 2, dan 4.

255. Suatu larutan asam klorida bereaksi dengan logam seng menghasilkan larutan seng klorida
dan gas hidrogen. Persamaan reaksi setara untuk pernyataan tersebut adalah….
A. Zn(s) + HCl(aq) → ZnCl(aq) + H(g)
B. Zn(s) + HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
C. Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H(g)
D. Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
E. Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl(aq) + H2(g)
Penjelasan: Logam seng : Zn(s) Larutan asam klorida : HCl (aq) Larutan seng klorida : Zn2+ +
Cl- → ZnCl2 (aq)
Gas hidrogen : H2 (g), maka reaksinya
Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g) (setelah disetarakan)
Nama : Herawati Zaskya
Kelas : XI IPA 3
(256-265)

Soal #256 OSK Kimia 2016


Larutan kalium permanganat direaksikan dengan kalium oksalat dalam suasana basa
menghasilkan mangan oksida (MnO2) dan karbon dioksida. Maka koefisien kalium permanganat
dan kalium oksalat setelah reaksi setara yaitu:
A. 4 dan 2
*B. 2 dan 3*
C. 3 dan 2
D. 2 dan 6
E. 4 dan 8
Pembahasan soal
Persamaan reaksi: KMnO4 + K2C2O4 → MnO2 + CO2
MnO4– + 2H2O + 3e– → MnO2 + 4OH–
C2O42– → 2CO2 + 2e–
2MnO4– + 4H2O + 6e– → 2MnO2 + 8OH–
3C2O42– → 6CO2 + 6e–
2MnO4– + 4H2O + 3C2O42– → 2MnO2 + 8OH– + 6CO2
2KMnO4 + 3K2C2O4 + 4H2O → 2MnO2 + 8KOH + 6CO2

Soal #257 OSK Kimia 2016


Di antara larutan aqueous pada pilihan A, B, C, D dan E berikut, larutan aqueous yang dapat
bereaksi dengan logam magnesium adalah:
A. Ammonia, NH3
B. Kalium hidroksida, KOH
*C. Hidrogen klorida, HCl*
D. Natrium hidrogenkarbonat
E. Semua larutan di atas (pada pilihan A, B, C dan D) dapat bereaksi dengan Mg
Pembahasan Soal
Mg termasuk logam alkali tanah yang relatif mudah melepaskan elektron membentuk kation
Mg2+.
Reaksi seperti pada soal ini adalah reaksi penggantian kation. Pada deret volta nampak jelas
posisi Mg → Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au,
M
Mg jelas akan dengan mudah mereposisi H dalam HCl karena Mg adalah reduktor yg baik bagi
H, tidak demikian dengan K dan Na. Untuk NH3 ??? :D
Bisa juga karena dalam larutan berair yang bersifat basa Mg sulit bereaksi karena karakter Mg
juga akan membentuk basa dalam larutan tersebut. Sementara dalam larutan HCl yang tentu saja
bersifat asam Mg akan dengan mudah membentuk garam MgCl2. Mungkin begitu.

Soal #258 OSK Kimia 2016


Reaksi berikut ini, manakah yang merupakan reaksi redoks ?
a. K2CrO4 (aq) + BaCl2(aq) → BaCrO4 + 2KCl(aq)
b. Na(s) +H2O (l) → NaOH + H2 (g)
c. Pb2+ (aq) + 2Br– (aq) → PbBr2(s)
d. Cu(s) + S(s) → CuS

A. Hanya a dan c
B. Hanya a, b dan c
C. Hanya b, c dan d
*D. Hanya b dan d*
E. semuanya adalah reaksi redoks
Pembahasan soal
Salah satu ciri reaksi redoks yang kasat mata adalah reaksi unsur membentuk senyawa atau
sebaliknya, dengan begitu sudah pasti terjadi perubahan bilangan oksidasi. Yang sesuai dengan
ciri ini adalah b dan d sedangkan a dan c adalah reaksi kimia biasa, tidak terjadi perubahan
bilangan oksidasi.

Soal #259 OSK Kimia 2016


Setengah reaksi yang terjadi di anoda dalam persamaan berikut:
3MnO4– (aq) + 24H+ (aq) + 5Fe(s) → 3Mn+2 (aq) + 5Fe+3 (aq) + 12H2O (l) adalah
A. Fe+2(aq) → Fe+3(aq) + e–
B. MnO4– (aq) + 8H+ (aq) + 5e– → Mn+2 (aq) + 4H2O (l)
*C. Fe(s) → Fe+3(aq) + 3e–*
D. 2MnO4– (aq) + 12H+ (aq) + 6e- → 2Mn+2(aq) + 3H2O (l)
E. Fe (s) → Fe+2 (aq) + 2e–
Pembahasan soal
Dalam reaksi redoks, di anoda terjadi reaksi oksidasi, bilangan oksidasi suatu spesi akan
meningkat. Pada soal ini reaksi oksidasi adalah Fe(s) → Fe+3(aq) + 3e–

Soal #260 OSK Kimia 2016


Sebanyak 2 gram sampel gas hidrogen (1H1) pada temperatur T dan volume V memberikan
tekanan P. Gas deuterium, 1H2, adalah suatu isotop dari hidrogen.
Berikut ini, kondisi manakah yang juga akan memberikan tekanan sebesar P pada temperatur T
yang sama?
A. 2 g deuterium volume V
B. 4 g deuterium volume V/2
*C. Campuran 1 g hidrogen dan 2 g deuterium dengan total volume V.*
D. Campuran 2 g hidrogen dan 1 g deuterium dengan total volume 2V.
E. Campuran 2 g hidrogen dan 2 g deuterium dengan total volume 2V.
Pembahasan soal:
2 g gas H2 = 2 g : 2 g/mol = 1 mol = n
→ PV = nRT → PV = RT → (RT)/P = V
2 g gas H2 dari deutrium = 2 g : 4 g/mol = 2 mol
→ PV = 2RT → (RT)/P = V/2
4 g gas H2 dari deutrium = 4 g : 4 g/mol = 1 mol
→ PV = RT → (RT)/P = V
1 g gas H2 dari hidrogen = 1 g : 2 g/mol = 0,5 mol
2 g gas H2 dari deutrium = 2 g : 4 g/mol = 0,5 mol
Total campuran ini sebanyak 1 mol
→ PV = RT → (RT)/P = V
2 g gas H2 dari hidrogen = 2 g : 2 g/mol = 1 mol
1 g gas H2 dari deutrium = 1 g : 4 g/mol = 0,25 mol
Total campuran ini sebanyak 1,25 mol
→ PV = 1,25.RT → (RT)/P = V/1,25
2 g gas H2 dari hidrogen = 2 g : 2 g/mol = 1 mol
2 g gas H2 dari deutrium = 2 g : 4 g/mol = 0,5 mol
Total campuran ini sebanyak 1,5 mol
→ PV = 1,5.RT → (RT)/P = V/1,5

Soal #261 OSK kimia 2016


Diantara senyawa berikut ini, manakah yang mempunyai tekanan uap paling rendah:
A. Air, H2O
*B. Hidrogenperoksida, H2O2*
C. Etanol, CH3CH2OH
D. Aseton, CH2CO-CH2
E. Asam asetat, CH3COOH
Pembahasan soal
Struktur H2O2 adalah H-O-O-H yang menghasilkan ikatan hidrogen lebih besar daripada air dan
jauh lebih bersifat polar dibanding pilihan lain yang tersedia. Dengan demikian kekuatan
antarmolekul lebih kuat dalam H2O2 yang menghasilkan titik didih normal yang lebih tinggi
untuk H2O2 dan tekanan uap yang lebih rendah.

Soal #262 OSK Kimia 2016


Dari reaksi kesetimbangan di bawah ini, manakah yang pada temperatur konstan bila tekanannya
bertambah tidak merubah konsentrasi reaktan dan produk?
A. N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
B. 2N2(g) + O2(g) ⇌ 2N2O(g)
C. N2(g) + 2O2(g) ⇌ 2NO2(g)
D. N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)
*E. N2(g) + O2(g) ⇌ 2NO(g)*
Pembahasan Soal
Pada temperatur tetap dan tekanan berubah konsentrasi reaktan dan produk tidak akan berubah
bila jumlah zat-zat pereaksi dan produk setara. Jumlah zat ini (gas) dapat dilihat pada jumlah
koefisien ruas kiri dan ruas kanan sama. Di antara reaksi yang memiliki jumlah koefisien ruas
kiri dan kanan sama yaitu sama dengan 2 adalah N2(g) + O2(g) ⇌ 2NO(g)

Soal #263 OSK Kimia 2016


Dalam reaksi: CH2NH2 + H2PO4– → CH3NH3+ + HPO4–2
Ion H2PO4– adalah suatu:
*A. Asam*
B. Basa
C. Agen pengoksidasi
D. Agen pereduksi
E. Katalis
Pembahasan Soal
Reaksi CH2NH2 + H2PO4– → CH3NH3+ + HPO4–2 adalah reaksi asam basa Bronsted-Lowry,
atau reaksi transfer proton (H+)
Zat yang memberi H+ disebut sebagai asam.
Zat yang menerima H+ disebut sebagai basa.
Tampak bahwa ion H2PO4– → HPO4–2 + H+ (selanjutnya H+ ini diterima CH2NH2 yang
berepran sebagai basa).
Jadi ion H2PO4– ini berperan sebagai asam.

Soal #264 OSK Kimia 2016


Bila 100 mL larutan 0,100 M KOH dicampurkan dengan 100 mL larutan yang mengandung HCl
0,075 M dan asam asetat (CH3COOH) 0,050 M maka larutan yang terbentuk mengandung spesi-
spesi:
A. K+, Cl–, CH3COO–, CH3COOH
B. Cl–, CH3COO–, CH3COOH, dan H+
C. CH3COOH, CH3COO–, OH– dan H+
D. K+, Cl–, CH3COOH dan H+
*E. K+, Cl–, CH3COO–, CH3COOH, OH– dan H+*
Pembahasan Soal
KOH dalam air terurai menjadi K+ dan OH–, HCl dalam air terurai menjadi H+ dan Cl–,
CH3COOH dalam air tidak dapat terurai total sehingga akan terdapat CH3COOH yang tersisa
serta CH3COO–dan H+. Jadi secara keseluruhan dalam campuran larutan tersebut terdapat K+,
Cl–, CH3COO–, CH3COOH, OH– dan H+

Soal #265 OSK Kimia 2016


Sebanyak 100 mL larutan NaOH yang mempunyai pH =12, ditambahkan sebanyak 900 mL air.
Nilai pH larutan yang anda peroleh adalah:
A. 1
B. 3
C. 7
*D. 11*
E. 13
Pembahasan Soal
pH NaOH = 12 → pOH = 14 – 12 = 2 → [OH–] = 0,01 M
V1.M1 = V2.M2
100 × 0.01 = (100+900) × M2
M2 = 1/1000 = 0,001 M
[OH–] = 0,001 → pOH = -log 0,001 = 3
pH = 14 – 3 = 11

Nama : Nadia Monalisa


Kelas : XI MIPA 3
SOAL OSN KIMIA (166-175)

266. Hasil analisis senyawa berupa gas menunjukkan kandungan (% massa) 33,0% Si dan
67,0% F. Pada temperatur 350C, sebanyak 0,210 L senyawa tersebut memberikan tekanan 1,70
atm. Jika massa 0,210 L senyawa tersebut adalah 2,40 g, maka rumus molekulnya adalah :
A. SiF4
B. SiF3
C. Si2F8
D. Si2F6
E. Si3F9

Pembahasan:
Rumus Empiris : SiF3 - dicari dengan perbandingan mol
PV = nRT
ketemu n = 169,7
RM = (SiF3)x
169,7 = (Ar Si + 3x Ar F)x
x=2
Rumus Molekul : Si2F6

267. Dari persamaan reaksi berikut ini, yang merupakan reaksi oksidasi-reduksi adalah :
A. 2HCl(aq) + Mg(s) -> MgCl2(aq) + H2(g)
B. Na2O(s) + H2O(l) -> 2NaOH(aq)
C. CO2(g) + H2O(l) -> H2CO3(aq)
D. CaO(s) + SO3(g) -> CaSO4(s)
E. NH3(g) + HCl(g) -> NH4Cl(s)

Pembahasan :
Karena H mengalami penurunan biloks(reduksi) ,dan Mg mengalami kenaikan biloks(oksidasi).

268. Konsentrasi (dalam satuan molalitas) senyawa para-diklorobenzena (C6H4Cl2) dalam


suatu larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 2,65 gr C6H4Cl2 dalam 50 mL benzena
(densitas = 0,879 g/mL) adalah :
A. 0,018 m
B. 0,041 m
C. 0,180 m
D. 0,410 m
E. 1,810 m

Pembahasan :
massa senyawa para-diklorobenzena = 2,65 gram
Mr para-diklorobenzena = 147 g.mol-1
volume benzena = 50 ml
densitas benzena = 0,879
jadi massa benzena = 0,879 x 50 = 43,95 gram
masukkan ke rumus molalitas = 2,65/147 x 1000/43,95 = 0.410 m

269. Massa logam barium yang dapat dihasilkan dari elektrolisis lelehan BaCl2 jika diberikan
arus 0,50 A selama 30 menit adalah

A. 0,32 g
B. 1,28 g
C. 0,64 g
D. 0,97 g
E. 1,94 g

Pembahasan :
Reaksi reduksi pada elektrolisis lelehan BaCl2

Ba2+(1) + 2e- Ba(s) w = (Ar Ba/2 xixt) /96500 = [(137,3 g)/2 x 0,50 x 30 menit x 60
detik/menit] / 96500 = 0,64 g

Jawaban yang tepat C.


270. Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen membentuk magnesium oksida dengan
perbandingan massa sebagai berikut:
Berdasarkan data tersebut, perbandingan massa Mg dengan O dalam senyawa tersebut adalah….
A. 4 : 3
B. 3 : 4
C. 3 : 2
D. 2 : 3
E. 2 : 1

PEMBAHASAN :
Untuk menentukan perbandingan massa Mg dan O dengan cara mudah yaitu dengan
menjumlahkan massa Mg dan O dan jumlahnya tersebut harus sama dengan massa MgO. Untuk
percobaan 4, penjumlahan massa Mg dan O sama dengan massa MgO, maka perbandingannya
bisa ditentukan dari perbandingan massa Mg dan massa O (Perc 4) Massa Mg : Massa O = 24 :
16 = 3: 2

271. Suatu larutan asam klorida bereaksi dengan logam seng menghasilkan larutan seng klorida
dan gas hidrogen. Persamaan reaksi setara untuk pernyataan tersebut adalah….
A. Zn(s) + HCl(aq) → ZnCl(aq) + H(g)
B. Zn(s) + HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
C. Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H(g)
D. Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
E. Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl(aq) + H2(g)

Pembahasan :
PEMBAHASAN :
Logam seng : Zn(s)
Larutan asam klorida : HCl (aq)
Larutan seng klorida : Zn2+ + Cl- → ZnCl2 (aq)
Gas hidrogen : H2 (g), maka reaksinya
Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g) (setelah disetarakan)

272. Berikut ini beberapa contoh penerapan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari:
(1) proses pembersihan darah dalam ginjal
(2) sorot lampu dalam gedung bioskop
(3) pembentukan delta di muara sungai
(4) pembentukan karang oleh binatang
(5) pembuatan ban kendaraan dari karet alam
Peristiwa dialisis dan efek Tyndall dapat ditemukan pada contoh nomor….
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)
E. (5) dan (2)

PEMBAHASAN :
(1) proses pembersihan darah dalam ginjal merupakan contoh dari dialisis yaitu penyaringan ion-
ion pengganggu melalui selaput semipermeabel
(2) pembentukan delta di muara sungai merupakan contoh dari koagulasi yaitu proses
penggumpalan dari sistem koloid karena adanya ion lain yang berbeda muatan
(3) pembuatan ban kendaraan dari karet alam merupakan contoh dari koagulasi yaitu proses
penggumpalan dari sistem koloid karena adanya ion lain yang berbeda muatan
(4) pembentukan karang oleh binatang merupakan contoh dari koagulasi yaitu proses
penggumpalan dari sistem koloid karena adanya ion lain yang berbeda muatan.

273. Data titrasi 20 mL HNO3 0,1 M dengan larutan Ca(OH)2 adalah sebagai berikut:
Massa Ca(OH)2 (Mr = 74) yang bereaksi adalah….
A. 0,074 gram
B. 0,148 gram
C. 0,232 gram
D. 0,288 gram
E. 0,370 gram

PEMBAHASAN :
Gunakan rumus titrasi
a. Ma. Va = b. Mb. Vb
1.0,1M. 20 = 2. nbasa
n = 1 mmol
Gr = n x Mr = 1 x 74 = 74 mgram = 0,074 gram

274. Perhatikan senyawa/ion berikut:


(1) NH4+
(2) NH3
(3) CO3 2-
(4) HCO3 –
(5) H2CO3
Senyawa/ion yang berfungsi sebagai penyangga pada cairan luar sel adalah….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)

PEMBAHASAN :
Senyawa/ion yang berfungsi sebagai penyangga pada cairan luar sel adalah H2CO3 dan HCO3
– sedangkan senyawa/ion yang berfungsi sebagai penyangga intra/di dalam sel adalah H2PO 4-
dan HPO4 2-

174. Perhatikan beberapa larutan berikut!


(1) HNO3 2M (3) NH40H 2 M
(2) H2SO4 2 M (4) C6H2O6 2 M
Pasangan larutan yang diperkirakan memiliki daya hantar listrik sama kuat adalah nomor….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan(4)
E. (3) dan (4)
PEMBAHASAN :
Elektrolit Kuat terdiri dari asam kuat, basa kuat dan garam. Elektrolit lemah terdiri dari asam
lemah, basa lemah
Non elektrolit : Glukosa, urea , alkohol
· HNO3 (asam kuat) : elektrolit kuat
· H2SO4 (asam kuat) : elektrolit kuat
· NH4OH (basa lemah) : elektrolit lemah
· C6H12O6 : non elektrolit

275. 10. Suatu bahan makanan diuji dengan :


1. pereaksi biuret terbentuk warna ungu
2. pereaksi timbal (II) asetat terbentuk warna hitam
Berdasarkan hasil uji tersebut dapat disimpulkan dapat disimpulkan bahwa bahan makanan
tersebut mengandung
A. Zat : Protein, Jenis Kandungan : Sistein
B. Zat : Protein, Jenis Kandungan : Tirosin
C. Zat : Karbohidrat, Jenis Kandungan : Amilum
D. Zat : Protein, Jenis Kandungan : Glisin
E. Zat : Karbohidrat, Jenis Kandungan : Glukosa
PEMBAHASAN :
Pereaksi biuret akan membentuk warna ungu jika dimasukkan ke dalam zat yang mengandung
protein. Sedangkan, peraksi timbal akan membentuk warna hitam jika dimasukan ke dalam asam
amino yang mengandung unsur belerang (s). Asam amino yang mengandung unsur belerang
yaitu sistein
NAMA : RAHMA YONIA PUTRI
KELAS : XI MIPA 3

PEMBAHASAN SOAL PILIHAN GANDA SELEKSI TIM OSN KIMIA TK PROVINSI


2013 Oleh Urip Kalteng (http://urip.wordpress.com) pada 6 Juni 2013

276. allicin, suatu senyawa organik yang mengandung sulfur yang terdapat dalam bawang putih,
adalah suatu senyawa yang berpotensi sebagai agen anti-bakteri. Sebanyak 5,00 mg
allicindibakar dan menghasilkan 8,13 mg CO2; dan 2,76 mg H2O. Massa molar allicin adalah162
g/mol. Bagaimana formula molekul dari allicin?
A. C8H18OS
B. C7H14O2S
C. C6H10OS2
D. C6H10O3S
E. C5H6O2S2
Pembahasan
CmHnOxSy + O2 → CO2 + SO2 + H2O
0,005/162 0,00813/44 0,00395/64 0,00276/18
0,00003 mol 0,00018 mol 0,00006 0,00015
1 6 2 5 =>hasil pembagian dengan mol terkecil
1 CmHnOxSy + 10 O2 → 6 CO2 + 2SO2 + 5 H2O
m=6--- n=10--- x=1--- y=2 → C6H10OS2

277. Indium sulfida In2S3 (325,8 g/mol) adalah suatu garam yang sukar larut.dalam 20 L larutan
jenuhnya, ternyata larutan tersebut mengandung hanya 34 picogram In2S3. Tentukan berapa Ksp
In2S3 (picogram = 10-12g)
A. 1,1 x 10-75
B. 4,2 x 10-70
C. 3,2 x 10-68
D. 2,4 x 10-60
E. 5,2 x 10-56
Pembahasan
Reaksi kesetimbangan:
In2S3(s) ⇋ 2 In3+(aq) + 3S2-(aq)
x 2x 3x -------> x= kelarutan molar
Ksp = [In3+]2 x[2S2-]3 =(2x)2 x (3x)3 = 108x5
kelarutan molar (x)=(34x10-12)/325,8g/mol:20L = 5,22 x 10-15M
Ksp In2S3 = 108 (5,22 x 10-15M)5= 4,20 x 10-70

278. suatu contoh merkuri(II) oksida ditempatkan dalam 5,00 L wadah yang hampa udara.
Wadah tersebut kemudian dipanaskan dan semua merkuri oksida terurai menjadi logam merkuri
dan gas oksigen. Sesudah wadah didinginkan hingga 25oC, tekanan gas didalamnya adalah 1,73
atm. Berapa massa merkuri (II) oksida yang ditempatkan dalam wadah tersebut?
A. 913 g
B. 76,6 g
C. 1,51 g
D. 45,6 g
E. 153 g
Pembahasan
Jumlah mol O2 (n) yang dihasilkan dapat dihitung dengan hukum gas ideal P.V=n.R.T
n=(P.V):(R.T) =(1,73x5):(0,0821x (25+273))= 0,354 mol O2
Persamaan reaksi yang terjadi: 2 HgO → 2 Hg = O2
mol HgO = 2 x mol O2
mol HgO = 2 x 0,354 mol = 0,708 mol
Massa HgO = 0,708 mol x 216,6 mol g/mol = 153,3528 153 g.

279. Tubuh manusia mempunyai temperatur normal 37oC. Bila nilai tetapan kesetimbangan H2O
(Kw) pada 37oC adalah 2,7 x 10-14 maka temperatur tersebut konsentrasi [H+] dan [OH-] dalam
larutan netral masing-masing adalah
A. 1,0 x 10-7 M, 1,0 x 10-7 M
B. 1,6 x 10-7 M, 1,6 x 10-7 M
C. 1,3 x 10-7 M, 1,8 x 10-7 M
D. 1,2 x 10-7 M, 1,6 x 10-7 M
E. 1,1 x 10-7 M, 2,4 x 10-7 M
Pembahasan
Kw = [H+] x [OH-]
Karena dalam peruraiannya jumlah H+ dengan OH – sama dimisalkan x maka
Kw = x2 ⇔ x= √ Kw ⇒ x = √ (2,7 x 10-14) = 1,6431 x 10 -7 1,6 x 10-7

280. Gangguan atau kerusakan syaraf terjadi dari keracunan perkuri disebabkan oleh karena
merkuri dapat membentuk senyawa kompleks 1:1 dengan gugus liopil, yang merupakan enzim
yang penting dalam metabolisme glukosa. Dalam tubuh manusia, konsentrasi rata-rata gugus
liopil dalm cairan tubuh adalah 1,0 x10-8 mol/kg cairan tubuh. Bila rata-rata tubuh manusia
mengandung 5,0 kg cairan tubuh, berapa massa merkuri bila semua liopil dalam tubuh manusia
membentuk kompleks merkuri? Massa atom relatif Hg = 200)
A. 2,5 x 10-9 g
B. 4,0 x 10-8 g
C. 1,0 x 10-7 g
D. 1,0 x 10-5 g
E. 1,0 x 10-4 g
Pembahasan
Liopil dalam cairan tubuh = 1,0 x 10-8 mol/kg x 5,0 kg = 5 x 10 -8 mol
Hg yang dapat membentuk kompleks dengan liopil = 1/1 x 5 x 10-8 mol = 5 x 10-8 mol
Massa Hg = 5 x 10-8 mol x 200 g/mol = 1 x 10-5 g

Pembahasan Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014 Oleh Urip Kalteng @
http://urip.wordpress.com

281. Larutan pekat asam klorida, HCI, adalah larutan 36% w/w HCI dalam air. Larutan ini
memiliki rapat massa 1,18 g/cm3 . konsentrasi larutan tersebut adalah
A. 1,2 M
B. 12 M
C. 24 M
D. 30 M
E. 7 M
Pembahasan:
Ini adalah soal terkait konversi konsentrasi suatu larutan.
Anggaplah terdapat 100 ml (0,1 L) larutan maka massa HCI = 36% x 100 x1,18 g/ml =
42,48 g
Massa molar HCI = 35,5 + 1 = 36,5 g/mol
42,48 g = 42,48 g : 36,5 g/mol = 1,16 mol
Jadi, dalam larutan tersebut konsentrasinya = 1,16 mol : 0,1 L = 11,6 M ~ 12 M

282. Molalitas senyawa para-diklobenzena (C6H4CI2) dalam suatu larutan yang dibuat dengan
cara melarutkan 2,65 g C6H4CI2 dalam 50 ml benzena (kerapatan = 0,879 g/ml) adalah :
A. 0,018 m
B. 0,041 m
C. 0,180 m
D. 0,410 m
E. 1,810 m
Pembahasan :
Molalitas = jumlah mol zat terlarut tiap 1 kg pelarut = mol (C6H4CI2 ) : 1 kg
2,65 g C6H4CI2 (zat terlarut) = 2,65 g : 147 g/mol = 0,018 mol
Massa benzena (pelarut) = 50 ml x 0,879 g/ml = 43,95 g = 0,04395 kg
Jadi, molalitasnya = 0,018 mol : 0,04395 kg = 0,409556 ~ 0,41 molal

283. Elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektroda platina menggunakan arus 1A selama 965
detik. Berat Cu yang mengendap pada katoda adalah :
A. 3,175 g
B. 0,03175 g
C. 0,0635 g
D. 0,3175 g
E. 31,75 g
Pembahasan :
Reaksi reduksi pada katoda : Cu2+ + 2e → Cu
Massa endapan Cu pada katoda = (e x i x t)/96.500 = (63,5/2 x 1 x 965)/96.500 = 0,3175g

284. Suatu gas senyawa organik, X, dibakar oksigen berlebih sebanyak 0,112 dm 3 sampel X
diukur pada s.t.p., menghasilkan 0,88 g karbon dioksida. Berapa banyak atom karbon yang
terdapat dalam suatu molekul senyawa X ini ?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 8
Pembahasan :
X(g) + 02 (g) →CO2 (g)
Pada keadaan STP 1 mol gas = 22,4 L →sampel gas X sebanyak 0,112 L = 0.112 L/22,4
L/mol = 0,005 mol
0,88 g CO2 = 0,88 g : 44 g/mol = 0,02 mol
Perbandingan mol gas X dengan CO2 = 0,0005 : 0,02 = 1: 4
X(g) + O2 (g) →4 CO2 (g) maka dapat disimpulkan bahwa jumlah atom C pada senyawa gas
X tersebut sebanyak 4 atom karbon.

Anda mungkin juga menyukai