Minuman keras diharamkan dalam ajaran agama Islam, karena mengandung etanol dengan kadar
yang membuat orang kehilangan kesadaran, kerusakan hati, ginjal dan mengganggu sistem
metabolisme tubuh. Kadar etanol dalam darah dapat dianalisis berdasarkan reaksi berikut ini :
C2H5OH (aq) + Cr2O72–(aq) + H+(aq) → CO2(g) + Cr3+(aq) + H2O(l) (reaksi belum setara)
Apabila 10,002 g sampel darah direaksikan dengan 8,76 ml larutan K 2Cr2O7 0,0499 M, maka % massa
alkohol yang terkandung dalam darah adalah …
(A) 0,01
(B) 0,05
(C) 0,08
(D) 0,10
Jumlah mol C2H5OH
====================
Jika ingin diperoleh 5 kg besi dengan efisiensi 88%, fungsi CO dan kg massa magnetit yang diperlukan
adalah …
(A) oksidator, 6,1
(B) oksidator, 7,9
(C) reduktor, 6,1
(D) reduktor, 7,9
Efisiensi 88% = 5 kg Fe =
→ Jika efisiensi 100% = 5 : 0,88 = 5,682 kg
5,682 kg Fe = 5.682 g : 56 g/mol = 101,46 mol
Untuk memudahkan hitungan log (K) boleh dibulatkan menjadi 23,5 saja
log(K) = 23,5
log(K) = 0,5 + 23
K = 100,5 × 1023
K = 3,16 × 1023
Jika pada analisis digunakan 19,50 mL larutan 0,100 M Na 2S2O3, persentase massa
NaOCl dalam pemutih adalah ....
(A) 2,68 %
(B) 3,70 %
(C) 5,35 %
(D) 10,70 %
Reaksi setara:
OCl– + 2H+ + 2S2O32– → Cl– + H2O + S4O62–
Jumlah Na2S2O3 = 19,50 mL x. 0,1 M = 1,95 mmol
A. Ion H3O+ dari larutan HCl bereaksi dengan CN−, reaksi bergeser ke arah reaktan,
sehingga; [HCN] turun, [CN−] bertambah untuk mengimbangi kelebihan ion H3O+
B. Ion H3O+ dari larutan HCl bereaksi dengan CN−, reaksi bergeser ke arah reaktan ;
[HCN] bertambah, [CN−] turun, sedangkan ion H3O+ tetap
C. Ion H3O+ dari larutan HCl bereaksi dengan CN−, reaksi bergeser ke arah produk
sehingga; [HCN] < [CN−]
D. Penambahan ion H3O+ dari larutan HCl tidak mengubah pH larutan, karena [HCN]
= [CN−]
m Ag : m Cu = Ar Ag/1 : Ar Cu/2
0,0234 g : m Cu = 108/1 : 63,5/2
0,0234 g : m Cu = 3,40
m Cu = 0,0234 g : 3,40
m Cu = 0,00688 g ≈ 0,0069 g
m Ag : m Al = Ar Ag/1 : Ar Al/3
0,0234 g : m Al = 108/1 : 27/3
0,0234 g : m Al = 12
m Al = 0,0234 g : 12
m Al = 0,00195 g
Ini adalah kalor pembakaran untuk setiap 0,16 g CH 4 atau setiap 0,16/16 mol atau 0,01
mol CH4
Jadi kalor pembakaran untuk setiap mol CH4 = –8,01528 kJ : 0,01 mol = –801,528
kJ/mol
Berikut ini data hasil studi kinetik penguraian N 2O5 yang dilakukan pada suhu tertentu:
Jika diasumsikan penguraian N2O5 termasuk reaksi orde kesatu, maka nilai konstanta
laju reaksi (k) adalah …
(A) 0,0001875 s–1
(B) 0,00625 s–1
(C) 0,00693 s–1
(D) 0,03689 s–1
Boleh menggunakan data yang manapun, misal data diambil pada waktu t = 50 s
ln[0,0707] = –k.50 + ln[0,1000]
ln[0,0707] = –k.50 + ln[0,1000]
–2,649 = –k.50 + (–2,303)
–2,649 = –k.50 – 2,303
k.50 = 0,346
k = 0,346 : 50
k = 0,00693 s–1
(A) C3H5O2
(B) C5H10O
(C) C5H8O2
(D) C10H20O2
Pada soal ini tidak diberikan tabel periodik unsur yang diperlukan, siswa mungkin
dianggap sudah hafal Ar setiap unsur atau pembuat soal lupa melampirkannya. Soal ini
sesungguhnya diambil dari buku teks kimia (Raymond Chang) yang kemudian di bumbui
sedikit sehingga seolah terintegrasi 😊. Ayo semangat belajar!
Untuk menghitung jumlah O maka dihitung dengan cara mengurangkan massa cairan
dengan massa C dan massa H.
massa C = 2,206 × 10–4 mol × 12 g/mol = 26,472 × 10–4 g = 2,6472 mg
massa H = 4,410 × 10–4 mol × 1 g/mol = 4,41 × 10–4 g = 0,441 mg
Kedua, hitung muatan listri yang digunakan selama 1 jam atau 3600 detik
Q=I×t
Q = 0,944 ampere × 3.600 detik
Q = 3.399,84 Coulomb ≈ 3.400 coulomb