Anda di halaman 1dari 8

Bab/Subbab (Paket SBMPTN 2019)

Topik : Ikatan Kimia dan Bentuk Molekul


Sub Topik : Bentuk dan Geometri Molekul
1. Nomor atom sulfur dan fluor berturut-turut adalah 16 dan 9. Bila sulfur dan fluor membentuk molekul SF 6, maka molekul
tersebut…
(1) bersifat nonpolar
(2) berbentuk tetrahedral
(3) memiliki gaya dispersi London antar molekulnya
(4) atom pusatnya mempuyai pasangan elektron bebas
Kunci :B
Pembahasan :
Konfigurasi elektron sulfur: 16S = 2 8 6
Konfigurasi elektron fluor: 9F = 2 7
Ikatan terbentuk adalah ikatan kovalen karena elektron ikatan digunakan bersama dari kedua nonlogam.

Bersifat nonpolar, karena tidak memiliki PEB (pasangan elektron bebas) pada atom pusat yang menyebabkan terbentuknya vektor
polaritas. Berbentuk oktahedral, dengan 6 domain elektron bentuk molekulnya mengikuti geometri AX 6. Memiliki gaya dispersi
London antar molekulnya karena merupakan zat nonpolar sehingga interaksi antar molekulnya merupakan gaya London.
Topik : Gaya Antar Molekul
Sub Topik : Interaksi Antarpartikel
2. Interaksi yang dominan antara molekul air dengan molekul etanol yang terlarut di dalamnya adalah …
a) gaya London
b) ikatan hidrogen
c) dipol terinduksi – dipol permanen
d) dipol permanen – dipol permanen
e) ion – ion
Kunci :B
Pembahasan :
Interaksi antara molekul air dengan molekul etanol digambarkan sebagai berikut:

Interaksi yang dominan adalah ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen adalah ikatan antar molekul (bukan antar atom). Ikatan ini terjadi
pada senyawa–senyawa yang sangat polar. Ikatan hidrogen terjadi ketika ada molekul F, N, O berikatan dengan H (hidrogen).

Topik : Hidorkarbon
Sub Topik : Alkana
3. Sebanyak 1,575 g senyawa organik bila dibakar secara sempurna menggunakan oksigen berlebih akan menghasilkan 3,3
g gas karbon dioksida (Ar C = 12, O = 16) dan 1,35 g uap air (Ar H = 1). Senyawa organik yang mungkin adalah…
a) pentana
b) siklobutadiena
c) siklopentana
d) metana
e) benzena

Kunci :C
Pembahasan :
Berdasarkan pilihan jawaban dapat dipastikan bahwa senyawa organik yang dimaksud hanya terdiri dari dari atom C dan H.
Persamaan reaksi: CxH2y + O2 xCO2 + yH2O
massa 3 ,3
mol CO 2= = =0,075 mol
Mr 44
massa 1 ,35
mol H 2 O= = =0,075 mol
Mr 18
Perbandingan mol CO2 dan H2O = 1:1, yang berarti rasio C/H = 1:2, sehingga rumus molekul senyawa organik tersebut C nH2n
yang merupakan rumus umum senyawa alkena atau sikloalkana.

Topik : Stoikiometri
Sub Topik : Pehitungan Kimia dalam suatu Persamaan Reaksi
4. Kalsium klorida dapat diperoleh dengan mereaksikan CaCO 3 (Ar Ca = 40, C = 12, O = 16) dengan HCl (Ar H = 1, Cl =
35,5) menurut reaksi:
2CaCO3 + 2HCl →CaCl2 + H2O + CO2
Jika 20 g CaCO3 direaksikan dengan 15 g HCl menghasilkan 16 g kalsium klorida, maka persentase hasil reaksi tersebut
adalah…
a) 20%
b) 38%
c) 60%
d) 72%
e) 90%

Kunci :D
Pembahasan :
Persamaan reaksi setara: CaCO3 + 2HCl →CaCl2 + H2O + CO2
massa 20
mol CaCO 3= = =0 , 20 mol
Mr 100
massa 15
mol HCl= = =0 , 42mol
Mr 36 ,5

Berdasarkan data, maka pereaksi pembatas adalah mol CaCO3, sehingga secara teoritis
koef CaCl 2 1
mol CaCl 2 terbentuk = ×mol CaC O3 = × 0 , 20=0 , 20 mol
koef CaC O3 1
Massa CaCl2 = mol × Mr = 0,20 × 111 = 22,2 g.
massa hasil 16
% CaCl 2= × 100 %= × 100 %=72%
massa teoritis 22, 2
Topik : Stoikiometri
Sub Topik : Kadar Zat
5. Sebanyak 2 g batuan yang mengandung kalsium dilarutkan dalam HCl pekat berlebih. Semua ion Ca 2+ dalam larutan ini
diendapkan sebagai kalsium oksalat (CaC2O4) dengan penambahan ion oksalat. Bila diperoleh 1,28 g endapan, maka
kadar kalsium dalam batuan tersebut adalah… (Ar Ca = 40, C = 12, O = 16)
a) 20%
b) 12,5%
c) 30,0%
d) 15%
e) 25%

Kunci :A
Pembahasan :
Persamaan reaksi: Ca2+ + C2O42- → CaC2O4
massa 1 , 28
mol CaC 2 O4 diperoleh= = =0 , 01 mol
Mr 128
2 +¿
a 1
2+ ¿=koef C ×mol CaC 2 O4= ×0 , 01=0 , 01mol ¿¿
koef CaC 2 O 4 1
mol Ca
Massa kalsium = mol × Ar = 0,01 × 40 = 0,4 g.
massa Ca 0,4
Kadar Ca= ×100 %= ×100 %=20 %
massa sampel 2
Topik : Termokimia
Sub Topik : Penentuan Perubahan Entalpi
6. Diketahui entalpi pembentukan standar (H fo) H2O(g), CO2(g), C3H8
(g) berturut–turut adalah 286, 394, dan 104 kJ/mol. Entalpi pembakaran 10 g C
3H8 (Ar C = 12, H = 1) adalah…
a) +505 kJ
b) 505 kJ
c) +545 kJ
d) 2222 kJ
e) +2222 kJ

Kunci :B
Pembahasan :
Reaksi setara pembakaran C3H8: C3H8 + O2 → 3CO2 + 4H2O

o
H f ˚ CO2 + 4H f˚ H2 O) H f ˚ C3H8

= -2222 kJ/mol
massa 10
∆ H r =mol × ∆ H °= × ∆ H °= × (−2222 ) =−505 kJ
Mr 44

Topik : Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tatanama Senyawa


Sub Topik : Konsep Reduksi-Oksidasi
7. Atom klor bertindak sebagai reduktor pada reaksi…
1) Mg + 2HCl MgCl2 + H2
2) Cl2 + 2KI 2KCl + I2
3) 2HgCl2 + C2O42- 2Cl- + 2CO2 + Hg2Cl2
4) MnO2 + 4HCl MnCl2 + 2H2O + Cl2

Kunci :D
Pembahasan :
Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi. Oksidasi ditandai dengan adanya kenaikan bilangan oksidasi (biloks).
(1) Mg + 2HCl MgCl2 + H2 | biloks Cl tidak berubah. (salah)
(2) Cl2 + 2KI 2KCl + I2 | biloks Cl turun dari 0 menjadi -1 (reduksi). (salah)
(3) 2HgCl2 + C2O42- 2Cl- + 2CO2 + Hg2Cl2 | biloks Cl tidak berubah. (salah)
(4) MnO2 + 4HCl MnCl2 + 2H2O + Cl2 | biloks Cl naik dari -1 menjadi 0 (oksidasi). (benar)

Topik : Redoks dan Sel Elektrokimia


Sub Topik : Hukum Faraday
8. Suatu sel elektrokimia dengan notasi sel Cu | Cu 2+ || Ag+ | Ag menghasilkan arus listrik 1,5 A selama 20 menit. Nilai E o
Cu2+ | Cu = +0,34 V, Eo Ag+ | Ag = +0,80 V, F = 96500 C/mol elektron, Ar Ag = 108 dan Ar Cu = 63,5. Penambahan
massa di katoda adalah…
a) 1
b) 1,5
c) 2,0
d) 2,5
e) 3,0

Kunci :C
Pembahasan :
Katoda merupakan tempat terjadinya reaksi reduksi. Oleh karena menghasilkan arus listrik maka sel adalah sel Volta dengan
reaksi spontan (E˚ sel > 0). Eo Ag+ | Ag > Eo Cu2+ | Cu sehingga yang mengalami reduksi adalah Ag. Penambahan logam Ag
dapat dirumuskan menggunakan Hukum Faraday II.
108
× 1 ,5 ×(20 ×60)
e × i×t 1
w= = =2 , 0 g
96500 96500

Topik : Laju Reaksi


Sub Topik : Persamaan Laju Reaksi dan Konstanta Laju Reaksi Multi Experiment
9. Reaksi fasa gas :
X2(g) + Y2(g) 2 XY(g)
dilakukan dalam wadah tertutup dengan konsentrasi awal reaktan yang berbeda-beda. Berdasarkan data pada tabel,
persamaan laju reaksi tersebut adalah…
a) r = k [X2]2
b) r = k [Y2]
c) r = k [X2][Y2]
d) r = k [X2][Y2]2
e) r = k [X2]2[Y2]

Kunci :E
Pembahasan :
Reaksi fasa gas X2(g) + Y2(g) 2XY(g)
Untuk mencari orde X2 [Y2] harus sama, sehingga gunakan percobaan 1 dan 3
m n
v 1 k [ X 2 ]1 [Y 2 ]1
=
v 3 k [ X 2 ]m3 [Y 2 ]n3
m n
0,125 k [0 ,2]❑[0 , 1]❑
=
0 , 5 k [0 , 4 ]m❑[0 ,1]❑n

( ) ∴ m=2
m
1 1
=
4 2
Untuk mencari orde Y2 [X2] harus sama, sehingga gunakan percobaan 1 dan 2
m n
v 1 k [ X 2 ]1 [Y 2 ]1
=
v 2 k [ X 2 ]m2 [Y 2 ]n2
m n
0,125 k [0 , 1]❑ [0 ,05 ]❑
=
0 , 25 k [0 , 1]m❑[0 ,1]❑n

()
n
1 1
= ∴ n=1
2 2
Persamaan laju reaksi nya adalah r = k [X2]2[Y2]

Topik : Kesetimbangan Kimia


Sub Topik : Pergeseran Kesetimbangan dan Faktor yang Mempengaruhi
10. Pada tekanan dan temperatur tertentu dalam tabung tertutup 5 L terdapat kesetimbangan:

A+B⇆C+D
Konsentrasi masing-masing zat dalam kesetimbangan adalah 2 M. Jika ke dalam tabung ditambahkan 10 mol gas A dan
10 mol gas B, maka konsentrasi gas C dalam kesetimbangan yang baru adalah…
a) 0,25 M
b) 1,75 M
c) 2,00 M
d) 2,25 M
e) 3,00 M

Kunci :E
Pembahasan :
[ C ] [D] 2 ×2
K= = =1
[ A ] [B] 2 ×2
Persamaan reaksi: A(g) + B(g) ⇆ C(g) + D(g)
Mula–mula 20 mol 20 mol 10 mol 10 mol
Reaksixx+x+x
Setimbang 20 – x 20 – x 10 + x 10 + x
Kesetimbangan yang baru:

K=
[ C ] [D]
→1=
( 5 )( 5 )
10+ x 10+ x
→¿
[ A ] [B]
( 5 )( 5 )
20−x 20−x

Maka konsentrasi C dalam kesetimbangan baru adalah 10 + x = 10 + 5 = 15 mol : 5 L = 3,00 M

Topik : Sifat Koligatif Larutan


Sub Topik : Kenaikan Titik Didih
11. Tetapan penurunan titik didih molal air adalah 0,52. Sebanyak 18 g glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 500 g air, dan
17 g AgNO3 (Mr = 170) dilarutkan dalam 250 g air. Bila zat elektrolit terionisasi sempurna, maka perbandingan T b
kedua larutan tersebut adalah…
a) 3/2
b) 2/5
c) 1/2
d) 1/4
e) 1/3
Kunci :D
Pembahasan :
T b = m × kb × i
i = 1 + (n-1)α
Glukosa merupakan zat non-elektrolit sehingga α = 0, nilai i = 1

AgNO3 merupakan zat elektrolit dan memiliki jumlah ion (n) = 2, nilai i = 2
g 1000 18 1000
× × k b ×i × ×0 , 52× 1
∆ T b glukosa Mr V 180 500 0,104 1
= = = =
∆ T b AgN O3 g 1000 17 1000 0,416 4
× × k b ×i × ×0 , 52× 2
Mr V 170 250
Topik : Larutan Penyangga
Sub Topik : Perhitungan pH Penyangga
12. Sejumlah 300 mL larutan NH3 0,20 M (Kb = 1,8 × 10-5) dicampurkan dengan 200 mL larutan HCl 0,10 M. Ke dalam
campuran tersebut ditambahkan 100 mL H2SO4 0,10 M. Pada 25 ℃, pH larutan yang terbentuk adalah…
a) 2
b) 5
c) 9
d) 10
e) 12
Kunci :C
Pembahasan :
Persamaan reaksi: NH3 4Cl
Mula-mula 60 mmol20 mmol-
Reaksi20 mmol20 mmol+20 mmol
Sisa 40 mmol- 20 mmol
Selanjutnya campuran ditambahkan H2SO4, sehingga persamaan reaksi yang baru menjadi :
Persamaan reaksi: 2NH3 + H2SO4 4)2SO4
Mula-mula 40 mmol10 mmol-
Reaksi20 mmol10 mmol+10 mmol
Sisa 20 mmol- 10 mmol
Jumlah mol NH4+ = mol NH4Cl + 2 × mol (NH4)2SO4 = 20 mmol + (10×2) mmol = 40 mmol.
Larutan merupakan larutan buffer, sehingga perhitungannya:
¿
-6
= 7,5 × 10 M
pOH = 6 – log 7,5 🡪 pH = 14 – (6 – log 7,5)
= 8 + log 7,5
= 8 + 0,875
= 8,875 9
Topik : Asam dan Basa
Sub Topik : Klasifikasi Asam dan Basa
13. Asam oksalat adalah asam berbasa dua. Sebanyak 10 mL larutan asam oksalat diencerkan dengan air sampai volumenya
100 mL. Larutan ini digunakan untuk menitrasi 20 mL larutan NaOH 0,2 M dengan indikator bromtimol biru. Bila titik
akhir titrasi diperoleh saat volume asam oksalat mencapai 25 mL, maka konsentrasi larutan asam oksalat awal adalah…
a) 0,08 M
b) 0,40 M
c) 0,80 M
d) 1,60 M
e) 3,20 M

Kunci :C
Pembahasan :
Asam berbasa dua artinya memiliki 2 atom H+.
Gunakan perumusan titrasi: M a ×V a ×a=M b ×V b ×b
Untuk memudahkan, pengerjaan harus dimulai dari belakang.
M a x 25 x 2=0 , 2 x 20 x 1→ M a=0 ,08 M
Gunakan perumusan pengenceran untuk mengetahui konsentrasi asam oksalat awal:
M 1 × V 1=M 2 × V 2 → M 1 ×10=0 , 08 ×100 ∴ M 1=0 ,80 M

Topik : Turunan Alkana


Sub Topik : Keton
14. Suatu senyawa organik berwujud cair pada suhu kamar, berbau khas, dengan pereaksi Fehling tidak menghasilkan
endapan kemerahan, jika direduksi menghasilkan suatu alkohol sekunder, tidak bereaksi ketika direaksikan dengan suatu
oksidator kuat dan sering digunakan sebagai pelarut dalam industri. Senyawa organik tersebut adalah…
a) propanol
b) n-heptana
c) asam karboksilat
d) etanal
e) butanon

Kunci :E
Pembahasan :
Ciri–ciri senyawa keton adalah:
1. berwujud cair pada suhu kamar
2. berbau khas
3. tidak menghasilkan endapan kemerahan dengan pereaksi Fehling
4. jika direduksi menghasilkan suatu alkohol sekunder
5. tidak dapat dioksidasi lebih lanjut
6. sering digunakan sebagai pelarut dalam industri
Senyawa organik yang mungkin adalah keton, senyawa yang merupakan keton adalah butanon.

Topik : Maromolekul
Sub Topik : Protein
15. Hidrolisis suatu makromolekul menggunakan katalis enzim menghasilan senyawa yang dapat bereaksi dengan asam
maupun basa dan dapat memutar bidang polarisasi (bersifat optis aktif). Hasil hidrolisis makromolekul ini akan berubah
warna menjadi biru jika direaksikan dengan ninhidrin. Makromolekul tersebut adalah…
a) glikogen
b) lipid
c) protein
d) selulosa
e) amilum

Kunci :C
Pembahasan :
Protein apabila dihidrolisis akan menghasilkan suatu monomer asam amino. Asam amino bersifat amfoter yaitu dapat beraksi
dengan asam maupun dengan basa. Hal ini disebabkan adanya gugus asam karboksilat yang bersifat asam dan gugus amina yang
bersifat basa. Semua asam amino bersifat optis aktif karena memiliki atom C kiral, kecuali asam amino glisin. Asam amino
apabila direaksikan dengan ninhidrin akan menghasilkan senyawa berwarna biru. Jadi makromolekul yang tepat adalah protein.

Anda mungkin juga menyukai