Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

RANCANGAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR

4.1 Perhitungan dimnesi bangunan penangkap air


4.1.1 Pemilihan alternatif pengolahan sesuai dengan kualitas air yang tersedia

1. Sumber Sungai iwoimendaa (Kolaka)


Berikut data hasil pengujian kandungan air pada sungai iwoimendaa
Tabel 4.1 data kualitas air sungai iwoimendaa
STANDAR TAMBOLI
NO PARAMETERUJI SATUAN
BAKU MUTU 1
I. FISIKA  

1 Suhu oC   25
2 Turbidity NTU   56.3
3 Zat Padat Terlarut mg/l 1000 115

4 Zat Padat Tersuspensi mg/l   <2.5

II. KIMIA ORGANIK  

1 Ph mg/l 6,5 - 8,5 7.71


2 Disolved Oksigen (DO) mg/l   7.59
3 COD mg/l   43.21
4 Amonia (NH3-N) mg/l   0.534
5 Kesadahan mg/l 500 216
6 BOD mg/l   22.31
7 Nitrat Sebagai NO3 mg/l 10 1,10
8 Kadmium (Cd) mg/l 0,005 0,0002
9 Khrom (VI) mg/l 0,05 0,0012
10 Tembaga (Cu) mg/l   0,0088
11 Besi (Fe) mg/l 1 0,4360
12 Seng (Zn) mg/l 15 0,0337
13 Mangan (Mn) mg/l 0,5 0.52
14 Sianida mg/l 0,1 0,001
15 Sulfat mg/l 400 3.51
III. MIKROBIOLOGI  

1 Coliform Jml/100ml 50 62
2 E.coli Jml/100ml 0 0
Sumber : soal tugas besar bangunan pengolahan air minum,2022
Berdasarkan hasil peujian kandungan air masih terdapat kandungan pada
sungaiiwoimendaa yang melewati standar baku mutu air yang telah ditetapkan peraturan
kementrian Kesehatan republik Indonesia nomor 32 tahun 2017. Sehingga alternatif pengolahan
sesuai dengan kualitas air adalah pengolahan secara lengkap dengan tahapan- tahapan sebagai
berikut.

a. Tahap Koagulasi (Coagulation)


Pada tahap ini, air yang berasaldaripenampunganawaldiprosesdengan menambahkan zat
kimia Tawas (alum) atau zat sejenis seperti zat garam besi (Salts Iron) atau dengan menggunakan
sistem pengadukan cepat (Rapid Mixing). Air yang kotor atau keruh umumnya karena
mengandung berbagai partikel koloid yang tidak terpengaruh gaya gravitasi sehingga tidak bisa
mengendap dengan sendirinya. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghancurkan partikel
koloid (yang menyebabkan air keruh) tadi sehingga terbentuk partikel-partikel kecil namun
masih sulit untuk mengendap dengan sendirinya.Pada kasus sungai iwoimendaa proses ini dapat
mengurangi kadar BOD,COD ,zat padat yang tersuspensisreta turbidity pada air.

b. Tahap Flokulasi (Flocculation)


Proses Flokulasi adalah proses penyisihan kekeruhan air dengan cara penggumpalan
partikel untuk dijadikan partikel yang lebih besar (partikel Flok). Pada tahap ini, partikel-partikel
kecil yang terkandung dalam air digumpalkan menjadi partikel-partikel yang berukuran lebih
besar (Flok) sehingga dapat mengendap dengan sendirinya (karena gravitasi) pada proses
berikutnya. Di proses Flokulasi ini dilakukan dengan cara pengadukan lambat (Slow Mixing).
Pada kasus sungai iwoimendaa proses ini dapat mengurangi kadar BOD,COD ,zat padat yang
tersuspensisreta turbidity pada air.

c. Tahap Pengendapan (Sedimentation)


Pada tahap ini partikel-patikel flok tersebut mengendap secara alami di dasar
penampungan karena massa jenisnya lebih besar dari unsur air. Kemudian air di alirkan masuk
ketahap penyaringan di Unit Filtrasi. Pada kasus sungai iwoimendaa proses ini dapat mengurangi
kadar BOD, COD ,zat padat yang tersuspensisreta turbidity pada air.

d. Tahap Penyaringan (Filtration)


Pada tahap ini air disaringmelewati media penyaring yang disusun dari bahan-bahan
biasanya berupa pasir dan kerikil silica. Proses ini ditujukan untuk menghilangkan bahan-bahan
terlarut dan takterlarut. Pada kasussungaiiwoimendaa proses ini dapat mengurangi kadar
BOD,COD ,zat padat yang tersuspensisreta turbidity pada air.

Secara umum setelah melalui proses penyaringan ini air langsung masuk ke unit
Penampungan Akhir. Namun untuk meningkatkan qualitas air kadang diperlukan proses
tambahan, seperti:

– Proses Pertukaran Ion (Ion Exchange)Proses pertukaran ion bertujuan untuk menghilangkan


zat pencemaran organik yang tidak dapat dihilangkan oleh proses filtrasi atau sedimentasi.
Proses pertukaran ion juga digunakan untuk menghilangkan arsenik, kromium, kelebihan
fluorida, nitrat, radium, dan uranium. Pada kasus sungai iwoimendaa proses ini dapat
mengurangi kadar kesadahan dan zat ammonia pada air.

– Proses Penyerapan (Absorption) Proses ini bertujuan untuk menyerap / menghilangkan zat
pencemar organik, senyawa penyebab rasa, bau dan warna. Biasanya dengan membubuhkan
bubuk karbon aktif kedalam air tersebut. Pada kasus sungai iwoimendaa proses ini dapat
mengurangi kadar zat padat yang tersuspensi sreta turbidity pada air.

– Proses Disinfeksi (Disinfection) Sebelum masuk ke unit Penampungan Akhir, air melalui


Proses Disinfeksi dahulu. Yaitu proses pembubuhan bahan kimia Chlorine yang bertujuan untuk
membunuh bakteri atau mikro organisme berbahaya yang terkandung di dalam air tersebut. Pada
kasus sungai iwoimendaa proses ini dapat mengurangi kadar coliform pada air.

-Proses netralisasi Penambahan asam/basa yang berfungsi untuk menetralkan pH air. Agar tidak
menimbulkan gangguan pada jaringan pipa seperti korosif. Pada kasus sungai iwoimendaa proses ini
dapat menetralkan pH pada air.
4.1.2 Perhitungan yang menunjang Detailed Engineering Design (DED)
1. Perhitungan proyeksi penduduk
Pemilihan metode proyeksi yang akan disesuikan dengan kriteria dapat dilakukan secara
statistik yaitu dengan menggunakan rumus standar deviasi (SD) dan rumus koefisien korelasi (r).
Penggunaan koefisien korelasi dimaksudkan untuk menunjukkan tingginya derajat hubungan
antara duavariabel (x dan y), maka dari itu nilai koefisien korelasi harus mendekati 1,sedangkan
standar deviasi digunakan untuk menghomogenkan data, makadariitu nilai standar deviasi dipilih
nilai yang paling kecil
Komponen utama yang berperan dalam menentukan atau menggambarkan kondisi atau
keadaan suatu wilayah adalah penduduk. Semakin besarjumlah penduduk akan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap perkembangan jumlah dan jenis kegiatan dalam suatu
wilayah.Kegiatan pada suatu wilayah juga akan mempengaruhi jumlah penduduk diwilayah
tersebut. Dalam merencanakan pelayanan air bersih harus diperhatikan kondisi kependudukan
dan pola pertumbuhan penduduk. Daerah pelayanan adalah Kecamatan iwoimendaa sehingga
proyeksi penduduk serta proyeksi sarana dan prasarana dilakukan pada daerah pelayanan saja.
Metode proyeksi jumlah penduduk 10 tahun mendatang dihitung dengan menggunakan 2 metode
sebagai bahan perbandingannya. Kedua metode tersebut antara lain adalah :
1. Metode Aritmatika

2. Metode Geometri

Adapun data jumlah penduduk tahun 2020 serta angka pertumbuhan penduduk akan
menjadi acuan perhitungan proyeksi penduduk kecamatan iwoimendaa dimasa mendatang
merupakan salah satu faktor yang menentukan kapasitas produksi air bersih yang akan
direncanakan. Dan Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Po (jumlah penduduk 2019) = 7.882 jiwa (berdasarkan data BPS)

r (angka pertumbuhan penduduk) = 1.13% (berdasarkan data BPS)

n (jangka waktu/tahun) = 10

1. Metode Aritmatika
Rumus yang digunakan untuk metode proyeksi penduduk ini adalah:
Pn . Po + Ka (Tn - T₀)
Keterangan :
Pn = jumlah proyeksi penduduk n mendatang
Po = jumlah penduduk
Ka = konstanta aritmetik
Tn = tahun ke n
T₀ = tahun dasar
P₁ =
P₂ =

Contoh perhitungannya, sebagai berikut :

jumlah
Tahun penduduk
2013 7507
2014 7920
2015 8118
2016 8299
2017 8452
2018 8631
2019 8636
2020 7882

Rata-rata pertambahan penduduk dari tahun 1987 sampai 1996 adalah:


Ka = (P20 – P13) / (2020 – 2013)
Ka = (7882 – 7507) / 7
Ka = 375 / 7
Ka = 53 jiwa/tahun
Persentase pertambahan penduduk rata-rata per tahun:

r = 1,32 %
Persentase pertambahan penduduk rata-rata per tahun:

r=

r = 0.00698
r = 0.6%

Metoda Arithmatik
Pn = Po + Ka (Ta – To)
Ka = 53
Ka = P₂₀ = 7882
P₁₃ = 7507 - 53 (20 – 13) = 7.136
Metoda Geometrik

P₁₃ = P₂₀ (1 + 0,006

P₁₃ = 7507 / (1,006)⁷ = 7204

Metoda Least Square


Ŷ = a + Bx
tahun ke
Tahun X 7507 XY X^2
2013 1 7507 7507 1
2014 2 7920 15.840 4
2015 3 8118 16.236 9
2016 4 8299 16.598 16
2017 5 8452 16.904 25
2018 6 8631 17.262 36
2019 7 8636 17.272 49
2020 8 7882 15.764 64
Jumlah 36 65445 7622.876 204

Dengan menggunakan rumus di atas maka besarnya a dan b dapat dihitung,yaitu:


a = 84.813
b = 50.414
Y13 = 84.813 + 50.414 (13 -13 )
Y13 = 84.813.

Hasil perhitungan mundur jumlah penduduk selengkapnya adalah sebagai berikut:

Tahun Statistik jumlah penduduk Hasil perhitungan mundur

(X) (Y) Aritmatik Geometrik Least Square

2013 7507 7507 7199 43768


2014 7920 7920 7641 38727
2015 8118 8118 7879 33686
2016 8299 8299 8103 28645
2017 8452 8452 8302 23604
2018 8631 8631 8528 16962
2019 8636 8583 8584 18563
2020 7882 7882 7882 13522
Jumlah 65445 65392 64118 217477
Perhitungan standar deviasi metode aritmatika

Anda mungkin juga menyukai