Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang mengisi 75% dari muka
bumi dan memiliki peranan yang penting bagi seluruh kehidupan makhluk hidup
baik flora, fauna maupun manusia sendiri dan bahkan 75% dari tubuh manusia
adalah air. Bagi manusia sendiri air sangat menunjang berbagai sisi kehidupan dan
tidak hanya untuk keperluan tubuh tetapi juga air dimanfaatkan untuk keperluan
rumah tangga, fasilitas umum, sosial dan ekonomi. Kebutuhan air bersih terus
meningkat seiring dengan perkembangan populasi manusia. Beberapa sumber air
yang tersedia, penduduk Indonesia sebagian besar menggunakan air permukaan
terutama air sungai dan air sumur.
Ketersediaan air di dunia ini sangat melimpah, tetapi yang dikonsumsi
oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Menurut Effendi
(2003:11) “Pertumbuhan penduduk yang pesat disertai dengan pola hidup yang
semakin menuntut penggunaan air semakin berlebihan, maka semakin menambah
tekanan terhadap kualitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang
terus meningkat, serta kualitas air untuk keperluan domestic terus menurun
khususnya untuk air minum”. Pemakaian air oleh manusia digolongkan ke dalam
tiga golongan yaitu, pemakaian domestik, pemakaian industri, dan pemakaian
pertanian. Secara global pemakaian air untuk rumah tangga sebesar 8%,
pemakaian air oleh industri sebesar 23%, dan pemakaian air oleh pertanian
sebesar 69% dari permukaan total oleh manusia. Berdasarkan hal ini
menunjukkaan betapa pentingnya penyediaan air minum untuk masyarakat.
Penyediaan air juga menjadi sangat penting karena air bersih yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari kualitasnya harus memenuhi syarat-syarat
kesehatan. Ketergantungan manusia terhadap air semakin besar sejalan dengan
bertambahnya penduduk. Kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah
berkurangnya ketersediaan air dari hari ke hari. Semakin meningkatnya jumlah
penduduk, semakin besar pula kebutuhan akan air bersih. Konsumsi air bersih
yang bervariasi sangat berkaitan erat dengan jumlah penduduk di setiap
daerahnya, maka dari itu diperlukaan sistem penyediaan air bersih dari pihak
pemerintah yang salah satu contohnya seperti pelayanaan Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM).
Kebutuhan air berbeda tiap daerahnya bergantung pada kategori kota atau
Kabupaten. Untuk kabupaten Kolaka sendiri khususnya di Kecamatan Wolo
mempunyai luas wilayah 537.02 km2. Secara administrasi kecamatan Wolo pada
tahun 2020 terdiri atas 14 wilayah kelurahan/desa. Adapun luas wilayah
Kecamatan Wolo mencakup pesisir pantai dan luas daratan sebesar 1.190,54
Km2. Di kecamatan wolo ini sendiri untuk sumber air nya berasal dari permukaan
tanah yaitu air sumur dan air sungai.
Sungai wolo merupakan sungai yang berada di Kabupaten Kolaka,
Sulawesi Tenggara, Indonesia. Sungai wolo ini cukup panjang jika diukur dari
hulu ke hilir dan tersambung langsung dengan laut. Sungai ini langsung keluar
dari kaki tebing dan memiliki air yang sangat jernih dan suhu air yang dingin.
Masyarakat setempat masih memanfaatkan sungai ini untuk sistem pengairan
irigasi (contoh aliran irigasi persawahan), namun untuk kebutuhan sehari-hari
seperti memasak, mandi, dan minum masyarakat menggunakan sumur bor.
Oleh karena itu, berkenaan dengan meningkatnya kebutuhan air bersih di
masa yang akan mendatang maka perlu dilakukan perencanaan Bangunan
Pembangunan Air Minum (BPAM) untuk mampu memenuhi kebutuhan air bersih
dengan kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang diinginkan, salah satunya yaitu
dengan memanfaatkan sungai wolo. Sungai wolo memiliki kualitas air yang jernih
sehingga memiliki potensi untuk dijadikan sebagai sumber air minum bagi
masyarakat.

1.2 Gambaran Umum Lokasi


1.2.1 Batas Administrasi Studi
Kecamatan yang menjadi wilayah studi penelitian ini adalah Kecamatan
Wolo. Kecamatan Wolo terletak di bagian Utara ibu kota Kabupaten Kolaka.
Kecamatan Wolo terletak di bagian Utara ibukota Kabupaten Kolaka. Kecamatan
Wolo di sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Iwoimendaa Kabupaten
Kolaka, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Samaturu sebelah Timur
berbatasan dengan Kabupaten Kolaka Timur, dan sebelah Barat berbatasan
dengan Provinsi Sulawesi Selatan di Teluk Bone.
Luas wilayah kecamatan Wolo mempunyai luas wilayah 537.02 km2.
Secara administrasi kecamatan Wolo pada tahun 2020 terdiri atas 14 wilayah
kelurahan/desa. Adapun luas wilayah Kecamatan Wolo mencakup pesisir pantai
dan luas daratan sebesar 1.190,54 Km2.
Banyaknya Desa/Kelurahan menurut sumber air minum sebagian besar
keluarga di Kecamatan Wolo, 2018, 2019, dan 2020.
Sumber Air Minum 2018 2019 2020

(1) (2) (3) (4)

Air Kemasan Bermerk - - -

Air Isi Ulang 1 1 1

Ledeng Dengan Meteran 1 1 1

Ledeng Tanpa Meteran 0 7 2

Sumur Bor atau Pompa 2 - -

Sumur 0 - -

Mata Air 10 5 10

Sungai/Danau/Kolam/ Waduk/Situ/ Embung/Bendungan


- - -

Air Hujan - - -

Lainnya - - -

Gambar 1.1 Data sumber air minum di Kecamatan Wolo, 2018, 2019, dan 2020
Sumber/Source: BPS, Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018, 2019, dan 2020

1.3 Cakupan Perencanaan


Adapun perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum ini Mencakup
yaitu :
1. Perencanaan Bangunan Intake, Bangunan Pengolahan Air, dan
Bangunan Penunjang
2. Perhitungan BOQ

Anda mungkin juga menyukai