Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang mengisi 75% dari muka bumi dan memiliki peranan yang penting bagi seluruh kehidupan makhluk hidup baik flora, fauna maupun manusia sendiri dan bahkan 75% dari tubuh manusia adalah air. Bagi manusia sendiri air sangat menunjang berbagai sisi kehidupan dan tidak hanya untuk keperluan tubuh tetapi juga air dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga, fasilitas umum, sosial dan ekonomi. Kebutuhan air bersih terus meningkat seiring dengan perkembangan populasi manusia. Beberapa sumber air yang tersedia, penduduk Indonesia sebagian besar menggunakan air permukaan terutama air sungai dan air sumur. Ketersediaan air di dunia ini sangat melimpah, tetapi yang dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Menurut Effendi (2003:11) “Pertumbuhan penduduk yang pesat disertai dengan pola hidup yang semakin menuntut penggunaan air semakin berlebihan, maka semakin menambah tekanan terhadap kualitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat, serta kualitas air untuk keperluan domestic terus menurun khususnya untuk air minum”. Pemakaian air oleh manusia digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu, pemakaian domestik, pemakaian industri, dan pemakaian pertanian. Secara global pemakaian air untuk rumah tangga sebesar 8%, pemakaian air oleh industri sebesar 23%, dan pemakaian air oleh pertanian sebesar 69% dari permukaan total oleh manusia. Berdasarkan hal ini menunjukkaan betapa pentingnya penyediaan air minum untuk masyarakat. Penyediaan air juga menjadi sangat penting karena air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari-hari kualitasnya harus memenuhi syarat-syarat kesehatan. Ketergantungan manusia terhadap air semakin besar sejalan dengan bertambahnya penduduk. Kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air dari hari ke hari. Semakin meningkatnya jumlah penduduk, semakin besar pula kebutuhan akan air bersih. Konsumsi air bersih yang bervariasi sangat berkaitan erat dengan jumlah penduduk di setiap daerahnya, maka dari itu diperlukaan sistem penyediaan air bersih dari pihak pemerintah yang salah satu contohnya seperti pelayanaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Kebutuhan air berbeda tiap daerahnya bergantung pada kategori kota atau Kabupaten. Untuk kabupaten Kolaka sendiri khususnya di Kecamatan Wolo mempunyai luas wilayah 537.02 km2. Secara administrasi kecamatan Wolo pada tahun 2020 terdiri atas 14 wilayah kelurahan/desa. Adapun luas wilayah Kecamatan Wolo mencakup pesisir pantai dan luas daratan sebesar 1.190,54 Km2. Di kecamatan wolo ini sendiri untuk sumber air nya berasal dari permukaan tanah yaitu air sumur dan air sungai. Sungai wolo merupakan sungai yang berada di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Sungai wolo ini cukup panjang jika diukur dari hulu ke hilir dan tersambung langsung dengan laut. Sungai ini langsung keluar dari kaki tebing dan memiliki air yang sangat jernih dan suhu air yang dingin. Masyarakat setempat masih memanfaatkan sungai ini untuk sistem pengairan irigasi (contoh aliran irigasi persawahan), namun untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mandi, dan minum masyarakat menggunakan sumur bor. Oleh karena itu, berkenaan dengan meningkatnya kebutuhan air bersih di masa yang akan mendatang maka perlu dilakukan perencanaan Bangunan Pembangunan Air Minum (BPAM) untuk mampu memenuhi kebutuhan air bersih dengan kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang diinginkan, salah satunya yaitu dengan memanfaatkan sungai wolo. Sungai wolo memiliki kualitas air yang jernih sehingga memiliki potensi untuk dijadikan sebagai sumber air minum bagi masyarakat.
1.2 Gambaran Umum Lokasi
1.2.1 Batas Administrasi Studi Kecamatan yang menjadi wilayah studi penelitian ini adalah Kecamatan Wolo. Kecamatan Wolo terletak di bagian Utara ibu kota Kabupaten Kolaka. Kecamatan Wolo terletak di bagian Utara ibukota Kabupaten Kolaka. Kecamatan Wolo di sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Iwoimendaa Kabupaten Kolaka, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Samaturu sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kolaka Timur, dan sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan di Teluk Bone. Luas wilayah kecamatan Wolo mempunyai luas wilayah 537.02 km2. Secara administrasi kecamatan Wolo pada tahun 2020 terdiri atas 14 wilayah kelurahan/desa. Adapun luas wilayah Kecamatan Wolo mencakup pesisir pantai dan luas daratan sebesar 1.190,54 Km2. Banyaknya Desa/Kelurahan menurut sumber air minum sebagian besar keluarga di Kecamatan Wolo, 2018, 2019, dan 2020. Sumber Air Minum 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4)
Air Kemasan Bermerk - - -
Air Isi Ulang 1 1 1
Ledeng Dengan Meteran 1 1 1
Ledeng Tanpa Meteran 0 7 2
Sumur Bor atau Pompa 2 - -
Sumur 0 - -
Mata Air 10 5 10
Sungai/Danau/Kolam/ Waduk/Situ/ Embung/Bendungan
- - -
Air Hujan - - -
Lainnya - - -
Gambar 1.1 Data sumber air minum di Kecamatan Wolo, 2018, 2019, dan 2020 Sumber/Source: BPS, Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018, 2019, dan 2020
1.3 Cakupan Perencanaan
Adapun perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum ini Mencakup yaitu : 1. Perencanaan Bangunan Intake, Bangunan Pengolahan Air, dan Bangunan Penunjang 2. Perhitungan BOQ