Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH TENTANG

ETIMOLOGI PENGANTAR PENDIDIKAN MELALUI

PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN

DISUSUN OLEH

NAMA KELOMPOK 3 :

NAMA : 1. NUR AINI RAMBE

2. HANUM NUR APRIL RITONGA

3. HERI ANGGRAINI

4. ANUGRAH RAMADHAN

5. FAJAR

MATA KULIAH : PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH

LABUHANBATU

RAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-Nya kami

dapat menyelesaikan makalah Tugas Mata Kuliah Pengantar Pendidikan yang

berjudul “Etimologi Pengatar Pendidikan Melalui Pembelajaran dan Peneliian.

Shalawat beriring salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi

Muhammad SAW.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah

ini. Dengan ini penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya karena masih

begitu banyak kekurangan disana-sini dalam penyusunan makalah ini.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ..........................................................................

B. Rumusan Masalah.....................................................................

C. Tujuan Penelitian .....................................................................

D. Manfaat Penelitian ...................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................

A. SECARA ETIMOLOGI PENGERTIAN PENDIDIKAN.....

B. PENGANTAR PENDIDIKAN MENURUT KBBI................

C. ADAPUN TUJUAN ETIMOLOGI..........................................

D. ADAPUN KONSEP-KONSEP ETlMOLOGI........................

E. TUJUAN PENGEMBANGAN.................................................

F. METODE PENELITIAN.........................................................

BAB III PENUTUP

 Kesimpulan ...............................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakup tiga dimensi, individu,

masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh kandungan

realitas, baik material maupun spiritual yang memainkan peranan dalam

menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun masyarakat.

Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, yang dapat dikatakan sebagai suatu

proses transfer ilmu, transformasi nilai, dan pembentukan kepribadian dengan

segala aspek yang dicakupnya. Dengan demikian pengajaran lebih berorientasi

pada pembentukan spesialis atau bidangbidang tertentu, oleh karena itu perhatian

dan minatnya lebih bersifat teknis. Pendidikan merupakan suatu proses yang

diperlukan untuk mendapatkan keseimbangan dan kesempurnaan dalam

perkembangan individu maupun masyarakat. Penekanan pendidikan dibanding

dengan pengajaran terletak pada pembentukan kesadaran dan kepribadian individu

atau masyarakat di samping transfer ilmu dan keahlian. Dengan proses semacam

ini suatu bangsa atau negara dapat mewariskan nilai-nilai keagamaan,

kebudayaan, pemikiran dan keahlian kepada generasi berikutnya, sehingga

mereka betul-betul siap menyongsong masa depan kehidupan bangsa dan negara

yang lebih cerah. Pendidikan juga merupakan sebuah aktifitas yang memiliki

maksud atau tujuan tertentu yang diarahkan untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki manusia baik sebagai manusia ataupun sebagai masyarakat dengan

sepenuhnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah – masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana kesulitan siswa dalam menyelesaiakan soal garis singgung

lingkaran di tinjau dari kesulitan memahami konsep ?

2. Bagaimana kesulitan siswa dalam menyelesaiakan soal garis singgung

lingkaran di tinjau dari kesulitan cara melukis ?

3. Bagaimana kesulitan siswa dalam menyelesaiakan soal garis singgung

lingkaran di tinjau dari kesulitan perhitungan ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan kesulitan siswa dalam menyelesaiakan soal garis singgung

lingkaran di tinjau dari kesulitan memahami konsep.

2. Mendeskripsikan kesulitan siswa dalam menyelesaiakan soal garis singgung

lingkaran di tinjau dari kesulitan cara melukis.


3. Mendeskripsikan kesulitan siswa dalam menyelesaiakan soal garis singgung

lingkaran di tinjau dari kesulitan perhitungan.


D. Manfaat Penelitian

Secara umum diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan,

khusunya dalam pendidikan matematika. Adapun manfaat dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

 Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada guru, calon

guru atau pembaca lain berupa pengetahuan tentang kesulitan - kesulitan yang

sering dialami oleh siswa dalam menyelesaikan soal garis singgung lingkaran.

Selain itu penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian – penelitian

selanjutnya.
BAB II

PEMBAHASAN

ETIMOLOGI PENGANTAR PENDIDIKAN MELALUI

PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN

A. SECARA ETIMOLOGI PENGERTIAN PENDIDIKAN

adalah proses pengembanganKemampuan diri sendiri dan kekuatan individu

menurut kamus bahasa Indonesia. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap

dan tata laku Seseorang atau kelompok orang dalam usaha MendewasaKan.

Manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. cara Etimologi atau asal-usul,

kata pendidikan dalam bahasa inggris disebut dengan education, dalam bahasa

latin pendidikan disebut dengan educatum yang tersusun dari dua kata yaitu E dan

Duco dimana kata E berarti sebuah perkembangan dari dalam ke luar atau dari

sedikit banyak, sedangkan Duco berarti perkembangan atau sedang berkembang.

Jadi, Secara Etimologi pengertian pendidikan adalah proses mengembangkan

kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu. Menurut Kamus BAhasa

Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang

atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan.

Menurut Djumali (2013: 1) pendidikan adalah wahana untuk mempersiapkan

manusia dalam problem kehidupan dimasa kini maupun dimasa mendatang. Peran

pendidikan sangat penting untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang


berkualitas dan mampu berkompetensi dalam ilmu pengetahuan maupun

teknologi. Oleh karena itu, perkembangan ilmu pengetahuan harus diperbaiki

untuk meningkatkan mutu pendidikan. Matematika adalah salah satu mata

pelajaran yang ada di setiap jenjang sekolah. Perkembangan pesat di bidang

teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan

matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan diskrit.

Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan

penguasaan matematika ide daripada mengenai bunyi.Menurut Didi Haryono

(2014 : 6) matematika yang merupakanbagian dari ilmu pengetahuan yang bersifat

pasti (eksakta) ternyata memiliki asal usul matematika tersendiri. Istilah

matematika berasal dari istilah latin yaitu Mathematica yang awalnya mengambil

istilah Yunani yaitu Mathematike yang berarti relating to learning yang berkaitan

dengan hubungan pengetahuan. Kata Yunani tersebut mempunyai akar kata

Mathema yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu atau pengetahuan yang

ruang lingkupnya menyempit dan arti

teknisnya menjadi pengkajian matematika.

B. PENGANTAR PENDIDIKAN MENURUT KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pendidikan adalah proses

pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara dan

pembuatan mendidik.Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal

dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini
mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi

pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran

dan pelatihan.

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)

menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di

dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu

menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka

sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan

dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan

datang.Sedangkan pengertian pendidikan menurut H. Horne, adalah proses yang

terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia

yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada

vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan

kemanusiaan dari manusia.

Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan yang

diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai

kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas

hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.


C. ADAPUN TUJUAN ETIMOLOGI

cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal-usul suatu kata. Etimologi dalam

bahasa Indonesia diserap dari bahasa Belanda etymologie yang berakar dari

bahasa Yunani; étymos (arti sebenarnya adalah sebuah kata) dan lògos (ilmu).

Pendeknya, kata etimologi itu sendiri datang dari bahasa Yunani ήτυμος (étymos,

arti kata) dan λόγος (lógos, ilmu).

Beberapa kata yang telah diambil dari bahasa lain, kemungkinan dalam bentuk

yang telah diubah (kata asal disebut sebagai etimon). Melalui naskah tua dan

perbandingan dengan bahasa lain, etimologis mencoba untuk merekonstruksi asal

usul dari suatu kata - ketika mereka memasuki suatu bahasa, dari sumber apa, dan

bagaimana bentuk dan arti dari kata tersebut berubah.

Etimologi juga mencoba untuk merekonstruksi informasi mengenai bahasa-bahasa

yang sudah lama untuk memungkinkan mendapatkan informasi langsung

mengenai bahasa tersebut (seperti tulisan) untuk diketahui. Dengan

membandingkan kata-kata dalam bahasa yang saling bertautan, seseorang dapat

mempelajari mengenai bahasa kuno yang merupakan “generasi yang lebih lama”.

Dengan cara ini, akar bahasa yang telah diketahui yang dapat ditelusuri jauh ke

belakang kepada asal usul keluarga bahasa Austronesia.

D. ADAPUN KONSEP-KONSEP ETlMOLOGI

Secara etimologis, istilah konsep berasal dari kata conceptum yang berarti

sesuatu yang dipahami. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep adalah
ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret. Ia juga berarti

sebuah gambaran mental dari obyek, proses, pendapat, atau papun yang digunakan

oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Menurut Singarimbun dan Effendi,

konsep adalah sebuah istilah atau definisi yang digunakan untuk menggambarkan

secara abstrak (abstraksi) suatu kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang

menjadi obyek.40 Dengan adanya konsep, seorang peneliti diharapkan dapat

menggunakan suatu istilah untuk beberapa kejadian yang saling berkaitan. Karena

konsep juga berfungsi untuk mewakili realitas yang kompleks Tidak jauh berbeda,

Kant, sebagaimana dikutip oleh Harifudin Cawidu, berpendapat bahwa konsep

adalah gambaran yang bersifat umum atau abstrak tentang sesuatu,41 sehingga ia

mudah untuk dimengerti dan dipahami. juga Soedjadi, ia memandang bahwa

konsep memiliki hubungan erat dengan definisi. Menurutnya, konsep adalah ide

abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan sekumpulan obyek, yang

pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata.42 Lain

halnya dengan definisi, yang hanya bersifat membatasi makna untuk

mengungkapkan keterangan atau ciri dari suatu realitas.

Keberadaan konsep adalah sangat penting dalam suatu penelitian. Selain karena

dapat mempermudah dalam aktivitas generalisasi berbagai realitas konkrit

ataupun abstrak, juga karena ia menghubungkan antara dunia abstraksi dengan

realitas, dan antara teori dengan observas. Indonesia memerlukan sumber daya

manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam

pembangunan. Untuk memenuhi sumber daya manusia tersebut, pendidikan

memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan sumber daya manusia
tersebut. Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung. Jawab Berdasarkan fungsi dan tujuan

pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, SMA, SMP sampai

SD harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal

tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehinggah mampu

bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan

kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri

dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya

ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill.

Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak

didukung kemampuan soft skill daripada hard skill.

Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat

penting untuk ditingkatkan. Kondisi masyarakat dewasa ini sangat

memprihatinkan. Perkelahian, pembunuhan, kesenjangan sosial, ketidakadilan,

perampokan, korupsi, pelecehan seksual, penipuan, fitnah terjadi di mana-mana.

Hal itu dapat diketahui lewat berbagai media cetak atau elektronik, seperti surat

kabar, televisi atau internet. Bahkan, tidak jarang kondisi seperti itu dapat
disaksikan secara langsung di tengah masyarakat. Selain itu, merebaknya sikap

hidup yang buruk, melembaga budaya kekerasan, atau merakyat bahasa ekonomi

dan politik, disadari atau tidak, telah ikut melemahkan karakter anak-anak bangsa

sehingga menjadikan nilai-nilai luhur dan kearifan sikap hidup mati suri. Anak-

anak sekarang mudah sekali melontarkan bahasa oral dan bahasa tubuh yang

cenderung tereduksi oleh gaya ungkap yang kasar dan vulgar.

Dewasa ini sering kita membahas pendidikan yang berorientasi pada pembentukan

karakter. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui pengoptimalan peran bahasa dan

sastra, oleh karena itu sekurangnya ada dua perspektif yang mengemuka. Pertama,

dari sudut pandang paradigma pendidikan bahasa dan sastra. Pendidikan bahasa

dan sastra dirasakan memang sangat penting karena ketika seorang pendidik

memberikan pengajaran kepada anak-anak didiknya, ia harus bisa menggunakan

bahasa dengan baik dan benar. Apabila seorang pendidik mengunakan bahasa

yang kurang baik, maka akan dicontoh oleh anak-anak didiknya dan itu akan

mengakibatkan peran bahasa dalam dunia pendidikan menjadi kurang berkualitas.

Kedua, dari perspektif hubungan antara pendidikan bahasa, sastra, dan

pembentukan karakter. Untuk membentuk karakter bangsa ini, sastra diperlakukan

sebagai salah satu media atau sarana pendidikan kejiwaan Pasal 20 yang berisikan

bahwa pendidik diharapkan dapat mengembangkan materi pembelajaran, yang

kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendiknas) Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses, yang antara lain

mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi

pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan Rencana Pelaksanaan


Semester (RPS). Salah satu elemen dalam RPS adalah sumber belajar, yang

termasuk Media ajar. Media ajar merupakan seperangkat materi yang disusun

secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan atau

suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Pelaksanaan pendidikan tinggi

di Universitas Negeri Makassar (UNM) jurusan Pendidikan Teknik Elektronika

(PTA) memiliki peran yang penting untuk mempersiapkan peserta didik agar siap

menjadi pendidik yang baik.

Lulusan UNM jurusan PTA harus memiliki kompetensi profesional selain

kompetensi pedagogik. Kompetensi profesional yaitu kompetensi yang menguasai

bidang elektronika. Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika sudah didukung

dengan komponen input, proses, dan output.

Komponen proses berkaitan dengan kegiatan belajar dan mengajar di kelas

maupun laboratorium atau bengkel kerja haruslah didukung dengan fasilitas

belajar mengajar yang memadai. Hasil proses pembelajaran dipengaruhi fasilitas

pembelajaran berupa gedung, peralatan belajar mengajar dan bahan ajar masih

kurang dalam segi kualitas dan kuantitas. Sehingga ketersediaan Mediaajar yang

menjadi suatu kebutuhan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Media ajar merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran. Kehadiran

Media ajar.

Berdasarkan latar belakangpermasalahan yang telah dikemukakan diatas,

pengembangan Media ajar mata kuliah pengantar pendidikan kejuruan dipandang

penting, karena permasalahan terkait yang dapat diidentifikasikan adalah:


1) Kebutuhan yang mendesak bagi dosen dan akan Media ajar mata kuliah

pengantar pendidikan kejuruan untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik

Elektronika dalam rangka memenuhi tuntutan pembelajaran di Jurusan Pendidikan

Teknik Elektronika;

2) Terbatasnya Media ajar mata kuliah pengantar pendidikan kejuruan yang

relevan dengan silabus yang sedang berlaku;

3) Pembelajaran pengantar pendidikan kejuruan memerlukan Media ajar yang

sesuai dengan karakteristik mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Elektronika;

4) Mahasiswa belum memaksimalkan penggunaan Media ajar mata kuliah

pengantar pendidikan kejuruan sebagai sumber belajar

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, penelitian dibatasi

pada bagaimana mengembangkan Media aGar mata kuliah pengantar pendidikan

kejuruan serta uji kelayakan dan respon penggunaan dalam pembelajaran,

khususnya buku ajar mata kuliah pengantar pendidikan kejuruan sebagai sumber

belajar untuk mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Elektronika.

E. TUJUAN PENGEMBANGAN

Untuk mengetahui tahapan pengembangan Media ajar pada mata kuliah pengantar

pendidikan kejuruan di Jurusan Pendidikan Teknik ElektronikaUntuk mengetahui

kelayakan Media ajar pada mata kuliah pengantar pendidikan kejuruan di Jurusan

Pendidikan Teknik Elektronika Adapun spesifikasi pengemabangan Media ajar

pada mata kuliah pengantar pendidikan kejuruan yang akan dibuat adalah berupa:
1) Kontrak Kuliah adalah kesepakatan yang mengikat antara dosen dan

mahasiswa mengenai berbagai aspek pembelajaran melalui interaksi dan

pengelolaan pembelajaran secara efektif dengan sanksi (secara edukatif);

2) Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata kuliah atau tema tertentu

yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar;

3) Rencana Pembelajaran Semester (RPS) pada dasarnya merupakan suatu bentuk

prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang

telah ditetapkan dalam standar isi (standar kurikulum);

4)Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan untuk

guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.


F. METODE PENELITIAN

Model penelitian dan pengembangan yang digunakan pada pada penelitian ini

mengacu pada Model Pengembangan Instruksional (MPI) oleh Atwi Suparman.

Langkahlangkah penelitian dan pengembangannya meliputi

(1) Tahap mengidentifikasi yang terdiri dari; mengidentifikasi kebutuhan

instruksional, menulis tujuan instruksional, mengidentifikasi perilaku dan

karakteristik awal peserta didik, dan melakukan analisis instruksional, (2)

Tahap mengembangkan yang terdiri dari menyusun strategi instruksional,

menyusun alat penilaian hasil belajar dan mengembangkan bahan

instruksional.
BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, serta melihat

permasalahan dari rumusan masalah, maka dapat ditarik kesimpulan sebagi

berikut:

1. Pengembangan Media ajar mata kuliah pengantar pendidikan kejuruan

memberikan output berupa buku ajar pengantar pendidikan kejuruan yang

dilakukan melalui 3 tahap yaitu

(a) tahap mengidentifikasi,

(b) tahap mengembangkan,dan

(c) tahap evaluasi. Hasil tahap

mengidentifikasi adalah deskrispsi analisis identifikasi masalah, analisis

karakteristik peserta didik, dan analisis sumber belajar. Hasil tahap

mengembangkan adalah analisis identifikasi tujuan, penentuan metode

pembelajaran, dan pembuatan Media ajar mata kuliahpengantar pendidikan

kejuruan. Tahap evaluasi meliputi uji coba Media ajar mata kuliahpengantar

pendidikan kejuruan, analisis hasil validasi, dan implementasi.

2. Penilaian Media ajar mata kuliah

pengantar pendidikan kejuruan berdasarkan penilaian ahli desain dan ahli konten.
Penilaian ahli desain dalam kategori baik (layak), sedangkan ahli konten dalam

kategori cukup baik (layak).


DAFTAR PUSTAKA

 https://media.neliti.com/media/publications/104343-ID-none.pdf

 https://pgsd.upy.ac.id/index.php/8-artikel-pendidikan/11-pengertian-

pendidikan

 Didi Haryono (2014 : 6)

 Djumali (2013: 1)

Anda mungkin juga menyukai