LAPARATOMI
Definisi
Laparotomi adalah prosedur untuk memeriksa atau menangani berbagai gangguan pada organ di
dalam rongga perut. Prosedur ini dilakukan dengan cara membuat sayatan besar di sekitar area perut
yang didahului dengan pemberian obat bius.
Pada kondisi tertentu, pemindaian dengan CT scan atau foto Rontgen perut belum dapat memberikan
hasil diagnosis yang akurat dari penyebab suatu gejala, seperti nyeri perut kronis. Oleh sebab itu,
dokter dapat merekomendasikan pasien untuk menjalani laparotomi untuk menegakkan diagnosis
tersebut.
Meski sama-sama dapat mendiagnosis atau menangani penyakit, sayatan yang dibuat pada laparotomi
berbeda dengan sayatan pada laparoskopi. Laparoskopi dilakukan dengan membuat sayatan kecil di
perut, sedangkan laparotomi dilakukan dengan membuat sayatan besar di perut.
Selain itu, laparoskopi menggunakan selang tipis panjang yang dilengkapi kamera sehingga dokter
melihat kondisi organ dalam melalui monitor. Sedangkan pada laparotomi, dokter dapat melihat
kondisi organ dalam secara langsung.
Jika dibandingkan dengan laparoskopi, ada beberapa keunggulan pada prosedur laparotomi, antara
lain:
Lapang pandang operasi besar sehingga dokter lebih mudah memeriksa kondisi organ dan
jaringan di sekitarnya
Tumor atau benjolan yang sangat besar dapat terangkat lebih mudah
Tindakan operasi gawat darurat dapat dilakukan segera, misalnya untuk menangani
perdarahan di organ dalam
Dapat dilakukan untuk transplantasi usus atau untuk mengangkat kanker pankreas
Pasien juga perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, terutama mengenai beberapa hal
berikut:
Sebelum Laparotomi
Sebelum menjalani laparotomi, dokter akan memastikan kondisi pasien siap untuk operasi. Oleh
sebab itu, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti pemeriksaan fisik secara
menyeluruh, termasuk memeriksa tekanan darah. Dokter juga akan melakukan pemindaian dengan
foto Rontgen dan CT scan.
Selain menjalani pemeriksaan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pasien sebelum menjalani
laparotomi, antara lain:
Berhenti merokok dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol beberapa minggu sebelum
operasi
Tidak mengonsumsi obat-obatan, seperti aspirin, ibuprofen, warfarin, clopidogrel, dan
ticlopidine, karena berisiko menimbulkan perdarahan
Berpuasa sesuai arahan dokter
Prosedur Laparotomi
Sebelum melakukan tindakan laparotomi, dokter akan memberikan bius total agar pasien tidak
merasakan apa pun selama prosedur berlangsung. Setelah obat bius bekerja, langkah-langkah yang
akan dilakukan oleh dokter adalah:
Membuat sayatan di perut yang ukurannya akan disesuaikan dengan kondisi yang ditangani
Menjepit dan mengangkat lapisan peritoneum menggunakan alat khusus di dekat garis
sayatan
Memeriksa atau menangani kondisi yang dialami pasien, misalnya menghentikan perdarahan
atau mengangkat tumor
Membersihkan rongga perut, kemudian menjahit bekas sayatan di perut
Setelah Laparotomi
Setelah menjalani laparotomi, dokter akan memindahkan pasien ke ruang perawatan dan memantau
kondisinya. Selama di ruang pemulihan, pasien akan diberikan obat-obatan pereda nyeri
dan antibiotik melalui infus.
Obat antimual juga dapat diberikan untuk mengurangi rasa kembung dan mual setelah operasi.
Setelah 24 jam pascaoperasi, pasien akan diminta untuk mulai berjalan-jalan di ruang perawatan guna
mencegah penggumpalan darah dan mempercepat penyembuhan.
Jika dokter memastikan pasien sudah pulih, pasien boleh kembali ke rumah. Selama menjalani
pemulihan di rumah, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pasien, antara lain:
Perdarahan
Kumpulan nanah (abses) di dalam organ tubuh
Gangguan pergerakan usus (ileus paralitik)
Infeksi luka operasi
Jahitan operasi terbuka
Terbentuk lubang pada saluran cerna (enterocutaneous fistula)
Paru-paru kolaps (atelektasis paru) akibat penyumbatan pada bronkus atau bronkiolus
Penonjolan organ pencernaan melalui celah luka operasi (hernia insisional)
Penyumbatan usus (obstruksi usus)
Segera periksakan diri ke dokter jika setelah menjalani laparotomi Anda mengalami gejala berikut: