Gambaran Umum,
Manfaat, dan Hasil yang Diharapkan
Apa itu Kolektomi?
Kolektomi, yang juga dikenal sebagai reseksi usus besar, adalah prosedur bedah yang
mengangkat satu bagian pada usus besar atauseluruhnya karena kerusakan parah karena
penyakit atau kondisi medis lainnya. Usus besar adalah bagian dari saluran pencernaan dan
berfungsi sebagai saluran pembuangan bagi limbah tumbuh.
Kolektomi bisa dilakukan dengan metode tradisional (kolektomi terbuka), dengan membuat
sayatan vertikal pada perut untuk menjangkau usus besar, atau dengan metode laparoskopi,
yang menggunakan alat bedah khusus yang dimasukkan dalam lubang kecil pada perut.
Metode dipilih berdasarkan kondisi usus dan keterampilan dokter bedah.
Kolektomi total Seperti namanya, seluruh bagian usus besar akan diangkat
Usus besar rentan terhadap berbagai macam masalah yang membutuhkan kolektomi untuk
mengobatinya, seperti:
Kanker usus
Luka radang usus/ kolitis ulseratif
Divertikulitis
Penyakit Crohn
Sedangkan, soal masa penyembuhan. Pasien membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh
dan perlu tinggal di rumah sakit. Karena, bukan hanya luka pembedahan yang perlu pulih tapi
otot kulit, dan jaringan lainnya.
Namun, berkat adanya teknik kolektomi laparoskopi masa penyembuhan lebih singkat. Jika
kondisi kesehatan pasien prima dan prosedur yang dilakukan tidak terlalu luas, ia tidak perlu
menginap di rumah sakit setelah prosedur selesai. Meskipun bukan prosedur rawat jalan, tapi
pasien diperbolehkan pulang sebelum 24 jam. Tapi, umumnya perlu tinggal selama 3 7 hari.
Tingkat kesuksesan bedah kolektomi sangat tinggi, terutama kolektomi total. Malahan,
kebanyakan pasien dapat sembuh total dan kembali menjalani aktivitasnya, terumasuk
berolahraga dan aktivitas fisik lainnya.
Terlepas prosedur yang dilakukannya, persiapannya tetap sama. Pasien harus puasa selama 12
jam sebelum bedah dilakukan. Pasien juga diminta mengonsumsi obat pecahar dan
melakukan enema untuk membersihkan usus besar.
Jika pasien sedang mengonsumsi obat tertentu terutama pengencer darah, maka harus
dihentikan paling tidak seminggu sebelum prosedur dilakukan.
Pasien akan berada di bawah pengaruh bius total, saat dokter melakukan pembedahan. Efek
bius lebih cepat hilang pada pasien yang menjalani metode laparoskopi dibandingkan dengan
metode tradisional atau terbuka. Namun, efek samping bius total masih akan terasa terlepas
dari metode bedah yang dijalani.
Penggumpalan darah
Infeksi
Pendarahan dalam
Rujukan:
Fry RD, Mahmoud NN, Maron, Bleier JIS. Colon and rectum. In: Townsend CM,
Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL, eds. Sabiston Textbook of Surgery. 19th ed.
Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2012:chap 52.