Anda di halaman 1dari 160

Kura- Kura yang Ingin Terbang

Di sebuah danau, hiduplah seekor Kura-Kura yang senang sekali memandangi

langit. Ia sering membayangkan ia dapat berada di sana. Ia juga membayangkan bisa

bermain-main disana. Saat sedang asyik memandangi langit, ia melihat seekor kupu-kupu

dan burung-burung yang cantik terbang melintas. “Andai aku bisa terbang seperti

mereka, pasti rasanya sangatlah bahagia,” gumam Kura-Kura dalam hatinya.

Setelah menyadari angan-angannya tidak bisa terwujud, ia pun meninggalkan

danau dengan sedih. Di tengah perjalanannya ia bertemu dengan sepasang Angsa.

Sepasang Angsa itu berusaha menghibur Kura-Kura. Mereka memiliki ide untuk mengajak

Kura-Kura terbang bersama. Mendengar ide itu Kura-Kura amat senang karena impiannya

akan segera terwujud.

Keesokan harinya, Kura-Kura segera berjalan menuju danau untuk bertemu kedua

ekor Angsa. Kedua Angsa itu terlihat membawa sebatang kayu yang cukup panjang.

"Kura-Kura, kami akan terbang sambil memegang batang kayu ini. Kamu harus menggigit

batang kayu ini dengan sekuat tenaga dan jangan pernah membuka mulutmu karena itu

akan membuatmu terjatuh." “Tenang saja Angsa, aku akan melakukan apa yang kau

katakan,”. Angsa pun mulai mengepakkan sayapnya. Perlahan-lahan mereka terbang ke

langit hingga semua yang di bawahnya terlihat semakin kecil.

Saat sedang terbang, mereka bertemu Burung Gagak. Burung Gagak terkejut

melihat Kura-Kura yang bisa terbang. Ia heran mengapa Kura-Kura begitu berani terbang

dengan bantuan para Angsa.  Burung Gagak pun mendekat dan mencoba menyapa Kura-

Kura yang tengah terbang. “Selamat pagi wahai Kura-Kura. Hebat sekali kamu bisa

terbang di angkasa yang luas ini. Jangan-jangan kamu itu seorang raja Kura-Kura yang

hebat ya?” tanya Burung Gagak kepada si Kura-Kura.

Kura-Kura merasa tinggi hati atas pujian Gagak yang melihatnya. Ia pun membalas

ucapan Gagak dengan sombong. “Tentu saja,” jawab Kura-Kura dengan sombong. Kura-

Kura lupa dengan pesan Angsa kepadanya. Ketika ia membuka mulut untuk menjawab

pertanyaan Burung Gagak, gigitannya kepada kayu terlepas. Alhasil Kura-Kura pun

terjatuh ke tanah. Untung saja ia memiliki tempurung keras yang melindunginya agar

1
tidak terluka. Kura-Kura merasa menyesal karena ia tidak menyadari kelebihan dirinya.

Meskipun tidak memiliki sayap untuk terbang, tetapi ia punya tempurung yang kuat yang

bisa melindunginya dari bahaya.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Kura-Kura = _____________________________________

 Angsa = _____________________________________

 Burung Gagak = _____________________________________

4. Latar waktu = _____________________________________

5. Latar tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

2
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3
7. Pesan moral/amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Bawang Merah dan Bawang Putih


Di sebuah desa, hiduplah seorang janda dengan dua putrinya yang cantik, Bawang

Merah dan Bawang Putih. Bawang Putih rajin, baik hati, jujur dan rendah hati. Sementara

itu, Bawang Merah malas, suka bersolek, tinggi hati, dan suka iri. Suatu pagi, Bawang

Putih sedang mencuci beberapa pakaian di sungai. Secara tidak sengaja, pakaian ibunya

terhanyut oleh sungai. Dia benar-benar khawatir dan takut, ia berjalan di sepanjang sisi

sungai untuk mencari pakaian itu.

Akhirnya ia bertemu dengan seorang Wanita Tua. Wanita Tua itu mengatakan

bahwa ia menyimpan pakaian Ibu Bawang Putih. Ia akan mengembalikannya asal ia mau

membantu wanita tua itu melakukan pekerjaan rumah tangga. Bawang Putih dengan

senang hati membantu Si Nenek. Setelah semuanya selesai, Wanita Tua itu

mengembalikan pakaian ibu Bawang Putih dan memberinya hadiah. Wanita Tua itu

memiliki dua labu, satu labu kecil dan satu labu besar. Bawang Putih mengambil labu yang

kecil. Setelah berterima kasih kepada Wanita Tua itu, Bawang Putih kemudian pulang.

Ketika ia tiba di rumah, Ibu Tiri dan Bawang Merah marah. Mereka telah

menunggunya sepanjang hari. Bawang Putih kemudian bercerita tentang apa yang ia alami.

Ibunya mengambil labu itu dan membantingnya ke lantai. Tiba-tiba mereka semua

terkejut. Di dalam labu itu ternyata ada banyak perhiasan, emas dan permata.

Ibu Tiri meminta Bawang Merah untuk melakukan hal yang sama seperti yang

dilakukan Bawang Putih. Bawang Merah sengaja menghanyutkan pakaian ibunya agar ia

juga bisa bertemu Wanita Tua itu. Wanita Tua itu meminta Bawang Merah untuk

melakukan pekerjaan rumah tangga. Namun Bawang Merah menolak melakukannya

malahan ia meminta agar Wanita Tua itu memberinya labu besar. Wanita Tua itu

memenuhi permintaan Bawang Merah, ia kemudian memberinya labu yang besar. Bawang

Merah sangat senang.

Ketika dia tiba di rumah, Ibunya tidak sabar untuk membuka labu besar itu. Ia

langsung menghancurkan labu itu ke lantai. Mereka terkejut dan ketakutan karena ada
4
banyak ular di dalam labu. Mereka benar-benar takut. “Bu, Aku pikir Tuhan sedang

menghukum dan mengingatkan kita. Kita telah melakukan hal-hal buruk pada Bawang

Putih.” Ucap Bawang Merah. Akhirnya keduanya menyadari kesalahan mereka. Mereka

meminta maaf atas perbuatan mereka selama ini. Bawang putih dengan senang hati

memaafkan mereka.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _________________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Bawang Putih = _____________________________________

 Bawang Merah = _____________________________________

 Ibu tiri = _____________________________________

 Nenek tua = _____________________________________

4. Latar waktu = _____________________________________

5. Latar tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

5
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

6
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan moral/amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Raja yang Tidak Bijak

Dahulu kala, ada seorang Raja yang pesolek dan sangat suka mengenakan baju-

baju baru. Ia selalu ingin mengenakan baju-baju baru di pagi, siang dan malam hari. Suatu

hari, datanglah dua orang Penipu yang menyamar sebagai pembuat baju yang hebat.

Mereka mengaku bahwa mereka pandai membuat baju dengan kualitas yang sangat bagus.

Mereka mengatakan bahwa kain yang mereka pakai untuk membuat baju untuk Raja tidak

akan terlihat, kecuali oleh orang-orang pintar.

Raja sangat tertarik akah hal itu. Ia berpikir dengan begitu ia bisa mengetahui

siapa yang pintar dan tidak pintar. Raja segera memerintahkan kedua orang itu untuk

membuatkan baju baru untuk dirinya. Mereka diberi sebuah ruangan khusus di istana

beserta benang-benang emas yang mereka minta. Kedua Penipu itu menyembunyikan

benang-benang emas yang mereka terima. Mereka berpura-pura sedang bekerja keras

untuk membuat sebuah baju.

Raja yang tidak sabar mengutus menteri nya untuk menengok baju istimewa yang

sedang dibuat itu. Ketika menteri mengunjungi para Penipu yang menyamar, ia bingung

karena ia tidak dapat melihat baju tersebut. Namun karena takut di anggap tidak pintar,

ia melaporkan pada Raja bahwa bajunya sangat indah. Mendengar hal itu Sang Raja

datang untuk melihatnya sendiri. Dia berusaha melihat keseluruh ruangan, tapi ia tidak

melihat apa pun. Namun, karena tidak ingin dianggap tidak pintar, Raja pun berpura-pura

bisa melihat baju yang istimewa itu dan berkata bahwa bajunya sangat indah

7
Keesokan harinya adalah hari di mana Sang Raja akan mengenakan baju barunya

pada acara pawai keliling kota. Kedua Penipu yang menyamar telah pergi dan membawa

benang-benang emas yang disembunyikannya beserta uang emas upah membuat baju.

Saat Raja memakai baju barunya, ia dan semua pegawai tetap saja tidak bisa melihat

baju itu. Tapi karena mereka tidak ingin dibilang tidak pintar, mereka mengatakan bahwa

baju baru itu sangat indah.

Seluruh rakyat telah mendengar bahwa raja akan mengenakan baju baru yang

yang hanya dapat dilihat oleh orang yang pintar. Saat Sang Raja muncul, semuanya

terkejut. Akan tetapi karena mereka tidak ingin dianggap tidak pintar, mereka pun

berseru-seru memuji baju Sang Raja. Mendadak terdengar suara Anak Kecil berteriak,

“Raja kan tidak pakai baju!” semua terdiam. Raja pun menyadari bahwa Anak Kecil itu

berkata jujur, dan dengan terburu-buru ia berjalan kembali ke istana sambil menahan

malu.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Raja = _____________________________________

 Penipu = _____________________________________

 Anak kecil = _____________________________________

4. Latar waktu = _____________________________________

5. Latar tempat = _____________________________________

8
6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

9
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan moral/amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Singa dan Tikus

Suatu ketika di sebuah hutan yang lebat hiduplah Singa yang perkasa, kuat, besar

dan menakutkan. Ia disebut sebagai Sang Raja Hutan sebab semua hewan di hutan takut

kepadanya. Singa sendiri dikenal sebagai raja yang mengerikan. Ia sangat gila hormat dan

senang sekali mendapatkan pujian dari semua penghuni hutan. Singa sering menghabiskan

waktunya melakukan dua hal, berburu atau tidur. 

Suatu hari seekor Tikus kecil sedang bermain. Ia berlari ke sana ke mari, hingga

tanpa sengaja ia masuk ke wilayah Sang Singa. Tikus sangat merasa takut, ia melihat

Singa besar yang tertidur di sana. Tikus takut membangunkan Singa.  “Sepertinya aku

harus segera kembali, tempat ini berbahaya” pikir Si Tikus.

Tiba-tiba saja suara langkah kaki Tikus membuat Singa terbangun. Singa menjadi

geram melihat Tikus kecil yang berani masuk ke wilayah miliknya, apalagi sampai

mengganggu tidur siangnya. Singa yang marah pun langsung menangkap hewan kecil itu

10
dengan tangannya. Tikus tidak dapat menghindar hingga akhirnya tertangkap oleh Singa.   

Tikus meminta ampun kepada Singa agar dapat dilepaskan dan berjanji akan membalas

kebaikan Singa padanya suatu hari nanti.

Sampai tibalah di mana saat Tikus mendengar suara meringis dari Sang Singa.

Rupanya, Singa tersebut tertangkap jaring yang dipasang pemburu. Tikus pun langsung

membantu Singa untuk membalas budi baiknya. Ia menggerogoti jaring hingga putus.

Beruntung, keduanya bisa selamat dari jebakan pemburu. Kini mereka bersahabat dan

saling menyayangi.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Singa = _____________________________________

 Tikus = _____________________________________

4. Latar waktu = _____________________________________

5. Latar tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________
11
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan moral/amanat dari cerita di atas

12
____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Lomba Terbang Burung

Pada suatu hari, burung-burung berkumpul dan memutuskan mereka harus

mempunyai raja. Singa adalah raja hewan yang berjalan di tanah, tetapi burung

ingin mempunyai raja sendiri. Kemudian burung pergi menemui singa dan

memintanya untuk memanggil semua burung untuk mengadakan sebuah pertemuan.

Wakil semua burung berkumpul, dan memutuskan siapa yang akan menjadi

raja. Singa menanyakan para burung bagaimana cara burung memilih siapa yang

akan menjadi raja. Para burung berpikir dan berpikir, tetapi mereka tidak

menemukkan cara yang tepat. Sebenarnya, Elang ingin mengusulkan, bahwa raja

burung harus memiliki kemampuan terbang tinggi. Elang sadar bahwa dialah

burung yang dapat terbang tinggi. Tetapi, ia tidak mau jika burung lain berpikir,

bahwa dia sendiri yang ingin menjadi raja. Burung Beo berpikir bahwa seharusnya

yang menjadi raja adalah dirinya, karena, meskipun tubuhnya kecil tetapi ia

sangat cerdik.

Burung Bulbul berkata “Saya mengusulkan sebuah perlombaan bernyanyi,

tetapi sayalah burung yang dapat bernyanyi dengan baik. Jika bernyanyi menjadi

persyaratan, sayalah yang akan menjadi raja.” Kata Burung Bulbul. “Kita

memerlukan sebuah cara yang adil untuk mengadakan perlombaan ini. Karena

tuhan menganugrahkan kita sayap, maka saya mengusulkan, bahwa burung yang

terbang paling tinggilah yang yang patut menjadi raja.’’ Mendengar usul Singa, si

Elang merasa sangat senang. Ia tau bahwa dirinyalah yang dapat terbang paling

tinggi. Ia berkata ‘’Ya, saya juga berpikir cara itu yang paling baik.’’ Burung Beo

pun berkata, ‘’Ya, saya pikir cara ini sangat baik. Siapapun yang terbang paling

tinggi dia harus siap menjadi Raja.’’

13
Kemudian, dengan gerak cepat dan diam-diam, burung Beo terbang ke

punggung burung Elang, tetapi Elang tidak menyadarinya. Burung Beo sangat

ringan, sehingga burung Elang tidak tahu. Bahwa burung Beo tersebut berada di

punggungnya. Burung Elang terbang tinggi dan tinggi sampai ke langit.

Ketika semua burung mendarat, mereka berkata ‘’ Karena burung Elang

terbang paling tinggi. Maka burung Elanglah yang menjadi Raja kita.’’ Kemudian

mereka melihat burung Beo berada di atas punggung burung Elang. Mereka pun

berkata ‘’Tidak, ternyata burung Beo terbang paling tinggi.” Burung Beo,

merupakan burung yang paling cerdik dan akhirnya mereka menobatkan burung

Beo menjadi Raja burung.’’

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 burung beo = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

14
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

15
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Tupai Dan Burung Nuri

Sore dengan sinar mentari terbenam memberikan cahaya yang menguning

tanda malam akan datang. Saat itu adalah akhir dari musim hujan. Keluarga tupai

terlihat sibuk lalu lalang memindahkan makanan berupa biji-bijian yang telah

dikumpulkan oleh mereka selama musim hujan ke dalam sarang yang telah mereka

buat.

Beberapa saat kemudian, datanglah seekor burung nuri dengan tampilan

yang sangat cantik, berwarna merah serta melantunkan lagu-lagu yang merdu,

namun burung nuri itu terlihat sangat kelelahan dan merasa sangat lapar. Keluarga

tupai itu terheran-heran dengan keadaan burung nuri tersebut, namun mereka

mengacuhkannya karena mereka masih sibuk mengurusi makanan yang dibawa ke


16
sarangnya. Burung nuri itu melihat dengan seksama apa yang dilakukan oleh

keluarga tupai itu. Lalu burung nuri itu mulai mendekati salah satu dari mereka,

dan dia bertanya, “Apa yang sedang kalian lakukan wahai tupai?” Salah satu tupai

itu menjawab “Apa kau tidak melihat, kami sedang sibuk mengumpulkan makanan

untuk menghadapi musim kemarau yang sebentar lagi akan tiba!”

Burung nuri itu kaget saat ini dia sama sekali tidak memiliki apa-apa untuk

menghadapi musim kemarau nanti, sedangkan musim kemarau adalah musim

sulitnya mendapatkan makanan. Bahkan saat ini dia merasa sangat lapar. Burung

Nuri itu meminta kepada keluarga tupai untuk membagi makanan dengannya.

Permintaan burung nuri itu membuat keluarga tupai itu gusar. “Bolehkah kau

membagi makan denganku?” ,pinta Burung Nuri, “Apa?!”, Tanya tupai kepada

burung nuri dengan nada marah. “Kenapa kamu meminta kami untuk berbagi

makanan dengan kamu, lalu selama musim hujan ini apa yang kau lakukan?”, Tanya

tupai kepada burung nuri. “Ah, selama ini aku sama sekali tidak berpikir untuk

mengumpulkan makanan seperti kalian,” jawab Burung Nuri, “Aku sibuk sekali

dengan berlatih bernyanyi, dan ternyata musim hujan akan segera berganti

dengan musim kemarau.” keluh burung nuri.

Para tupai merasa sangat marah dengan apa yang dilakukan oleh Burung

Nuri itu. Salah satu tupai melompat mendekati burung nuri itu, lalu berkata. “Apa,

berlatih bernyanyi katamu? Kau tidak sadar dengan apa yang kau lakukan, kau

membuang waktumu itu dengan hal yang sia-sia. Mengapa tak kau sempatkan

sedikit waktumu untuk mengumpulkan makanan seperti kami? Baiklah sekarang

kau selesai dengan latihan bernyanyimu itu, sekarang saatnya kau berlatih

menari!”.

Kemudian tupai itu meninggalkan burung nuri tersebut. Tupai itu segera

melanjutkan tugasnya membawa makanan ke sarang mereka. Burung Nuri itu hanya

terdiam meratapi kesalahannya, dia menyesal telah membuang waktunya dengan

sia-sia sehingga mengakibatkan hal yang tidak baik padanya. Lalu di saat itu pula

burung nuri dengan tergesa-gesa mencari makanan untuk dia kumpulkan, namun

dia terlambat karena hari sudah menjelang malam. Dan walaupun burung nuri itu

17
mengumpulkan makanan, makanan itu tidak cukup untuk menghadapi musim

kemarau.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 tupai = _____________________________________

 burung nuri = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama :____________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

18
Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

19
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Cicit si tikus

Di dalam sebuah hutan, hiduplah seekor tikus kecil, yang bernama Cicit. Tidak

Seperti tikus pada umumnya, tubuh Cicit memang lebih kecil. Inilah yang membuat Cicit

jadi minder dan ketakutan akan ukuran tubuhnya. “Kenapa binatang lain besar, sedangkan

aku kecil. Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya pada diri sendiri.

Keesokan harinya, Cicit menemukan sehelai kain yang berwarna putih yang

ukurannya lebih besar, daripada tubuhnya. Melihat kain yang berwarna putih tersebut,

terlintas di pikirannya sebuah ide jahil untuk binatang lain di sekitarnya. Kali ini, Cicit

masuk ke dalam rumah, dan mulai mengambil pena. Pena tersebut digunakan untuk

menggambar sepasang mata, bibir, dan bagian wajah lainnya. Gambar yang dibuat tidak

sembarangan, malah mirip dengan hantu.

Setelah selesai, dirinya mulai beraksi di jalan yang ada di dekat rumahnya. Jalan

tersebut adalah jalan yang sering dilalui oleh para binatang hutan. Binatang pertama yang

melintas adalah kelinci. Kelinci yang melihat kain putih berkelebat di depanya tersebut

berlari dan berteriak ketakutan karena ia berpikir ia melihat hantu.

Tidak hanya kelinci, binatang lain yang melintas di jalanan tersebut pasti lari dan

berteriak ketakutan. Rusa, Gajah, bahkan macan pun dibuat terkejut dan takut. Mereka

mengira bertemu hantu berukuran kecil, padahal sebenarnya itu adalah Cicit.

20
Hingga pada suatu hari, badai datang ke kawasan hutan. Karena jalan yang ada di

dekat rumah tikus adalah jalan utama, maka mau tidak mau para binatang harus melalui

jalan tersebut untuk cepat sampai ke rumah. Ketika Cicit hendak melakukan niat jahilnya

lagi, angin kencang meniupkan kain yang menutupi tubuhnya. Maka terungkaplah, bahwa

biang keladi yang selama ini menakut-nakuti mereka adalah Cicit si tikus. Para binatang

yang melihat kejadian tersebut kesal akan tingkah laku Cicit. Para binatang pun mulai

menjauhi Cicit semenjak kejadian tersebut. Cicit yang merasa teman-temannya

menjauhinya, kali ini ia berjanji tidak akan mengulangi kembali kelakuan jahil nya

tersebut.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 cicit = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

21
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

22
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Lalat yang Lupa Namanya Sendiri

Zaman dahulu kala, hiduplah seekor lalat yang baik hati, rajin dan gemar

membantu orang lain. Satu hari, di sekitar tempat tinggal Si Lalat, tengah diadakan

sebuah festival. Si Lalat pun dengan senang hati membantu kegiatan tersebut. Tapi

karena terlalu asyik membantu kegiatan festival, membuat dirinya lupa akan namanya

sendiri.

Si Lalat memutuskan untuk bertanya pada seorang wanita tua yang tengah duduk

di bawah pohon. “Maaf ibu, apakah Anda tahu nama saya?”, tanya Lalat. Tapi sang ibu

tidak mengetahuinya, bahkan menyuruhnya untuk bertanya pada seorang anak laki-laki,

yang tidak jauh dari posisi sang ibu berdiri.

Lalat pun terbang dan menghampiri sang anak laki-laki yang dimaksud. Kemudian

bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama. Lalat dijawab dengan gelengan, sebagai

23
tanda bahwa sang anak laki-laki tersebut tidak mengetahui namanya. Bahkan sang anak

lelaki tersebut menyarankan untuk menanyakannya pada kapak yang dibawanya. Kembali

lagi, seperti sebelumnya, sang kapak yang dipegang oleh sang anak laki-laki tersebut pun

tidak mengetahui nama lalat tersebut.

Hewan itu pun kembali bertanya pada orang-orang di sekelilingnya, apakah ada

yang tahu siapa nama dirinya. Namun tetap tidak ada yang tahu. Sampai lalat bertemu

dengan seekor kuda, dan kembali bertanya. “Hai kuda, apakah kau tahu siapa namaku?”.

Seperti sebelumnya, jawabannya tidak tahu, Namun kali ini, kuda, menyarankan

menanyakannya pada bayi yang ada di dekatnya. “Hai bayi kecil, apakah kau tahu

namaku?”, sang lalat bertanya, dengan rasa lelah, karena terus menerus bertanya. Kali ini

bayi kecil tersebut, menjawab, dengan “la…..la…la…”, belum sempat sang bayi

menyelesaikan kalimatnya. Ternyata sang lalat kini kembali mengingat namanya. “Oh ya,

kau bayi, aku lalat, terima kasih kau mengingatkanku akan namaku sendiri”. Kemudian

sang lalat pun kembali membantu kegiatan festival dan pulang begitu acaranya selesai.

Sang lalat merasa senang, karena berhasil mengingat namanya kembali.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 lalat = _____________________________________

24
4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

25
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

M. Grace

Cerita Rakyat Asal Usul Salatiga

Hiduplah seorang Adipati Pandanarang yang sangat serakah dan menginginkan

harta yang banyak. Setiap hari ia hanya memikirkan cara untuk bagaimana mendapatkan

uang yang sangat banyak. Ia bahkan tak segan untuk menawar harga yang paling rendah

kepada penjual di pasar. Semuanya dilakukan untuk mendapatkan untuk yang besar. Ia

bahkan sering meninggalkan pekerjaannya sebagi pemimpin kota untuk mencari

keuntungan di tempat lain.

Hal ini tentu membuat rakyat resah dan gelisah. Untuk menghentikan kebiasaan

buruk dari Adipati Pandanarang, rakyat meminta bantuan kepada seorang pemimpin

agama untuk menyadarkan Adipati dari kebiasaannya yang buruk. Sang pemimpin agama
26
menyanggupi permintaan tolong dari rakyat yang mengadu kepadanya. Pemimpin agama

tersebut mulai rencananya utnuk dapat mengubah kebiasaan dari Adipati.

Pertama, Pemimpin agama tersebut menyamar menjadi penjual yang menjual

rumput, ketika Adipati ingin membeli rumput, Adipati menawar dengan harga yang sangat

rendah dan disetujui oleh penjual rumput, ketika mengirim rumput ke halaman rumahnya,

penjual rumput selalu meletakkan koin emas di tumpukkan rumput tersebut. Hal itu

dilakukan berkali – kali, sampai Adipati menanyakan mengapa selalu meletakkan koine mas

di bawah rumput. Pemimpin agama tersebut menjawab bahwa dia memiliki banyak harta

hanya dengan sekali mencangkul di tanah, namun ia tidak berniat untuk memiliki harta

tersebut karena harta tersebut hanya bersifat sementara dan tidak abadi. Hal itu

membuat Adipati merasa kerdil dalam hatinya. Karena menyadari dirinya yang sangat

mencintai hartanya dan mengabaikan kewajibannya sebagai pemimpin kota.

Pemimpin agama meminta Pandanarang untuk melepaskan kegemarannya pada

harta duniawi. Adipati Pandanarang pun setuju dan ingin berguru kepadanya. Hal ini

disampaikan kepada istri Adipati. Sang istri juga setuju mengikuti sang suami yang ingin

berguru kepada pemimpin agama tersebut. Adipati mengingatkan istrinya untuk tidak

membawa barang (emas, permata, intan) tetapi membagikan kepada mereka yang

membutuhkan. Sang istri ternyata belum bisa melepaskan harta yang dimilikinya. Tanpa

sepengetahuan Adipati pandanarang, sang istri menyimpan sebagian emas dan permata di

dalam tongkatnya. Setelah itu sang istri segera menyusul Adipati dan pemimpin agama

tersebut.

Dalam perjalanan, mereka dihadang oleh tiga orang penyamun. Ketika pemipmpin

agama dan Adipati melewati mereka, mereka tidak menemukan harta benda di tubuh

mereka. Pemimpin agam berkata bahwa mereka akan mendapat harta banyak ketika

seorang wanita lewat dengan menggunakan tongkat. Akhirnya para penyamun melepas

mereka, kemudian istri Adipati melewati mereka dan tongkat yang berisi emas dan

permata diambil oleh penyamun. Ketika berhasil bertemu dengan suaminya dan Sunan

Kalijaga, ia menceritakan kejadian perampokan yang dialaminya sambil menangis.

27
Pemimpin agama menyalakan ketiga orang tersebut. Pemimpin agama berkata

kepada istri Adipati Padanarang , karena tidak mendengarkan perkataan suami dan hal ini

merupakan kesalahannya sendiri. Para pemimpin agama mengatakan bahwa ada tiga pihak

yang salah di sini, yaitu istri Adipati, Adipati Pandanarang dan penyamun. Kelak tempat

ini akan menjadi kota yang rame dan untuk mengingat kejadian ini, pemimpin agama

memberi nama ‘ Salatiga ‘ dan sejak saat itu tempat itu menjadi kota yang rame di Jawa

Tengah.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Bagaimana watak tokoh dari:

 Adipati Pandanarang = ______________________________________

 si Istri = ______________________________________

 Pemimpin Agama = ______________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

28
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

29
Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 6

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Cerita Rakyat Legenda Candi Prambanan

Di kerajaan Prambanan, hiduplah seorang putri bernama, Loro Jonggrang. Putri

Roro jongrang adalah putri yang baik hati dan tegas. Putri senang dan peduli terhadap

kehidupan para rakyatnya. Putri sangat dicintai oleh semua dayang - dayang dan

rakyatnya. Dia tumbuh menjadi putri yang memiliki pendirian yang teguh. Tidak bisa

menggoyahkan semangat dan tekat dari Putri Roro Jonggrang. Beberapa pangeran

30
berusaha mendekati sang putri namun sang putri menolaknya karena terkenal tidak baik

memperlakukan rakyatnya.

Sayangnya kebahagiaan sang putri tidak berlangsung lama. Sang ayah telah

dibunuh oleh Bandung Bondowoso dari Kerajaan Pengging. Bandung Bondowoso juga

mengambil alih kekuasaan kerajaan Perambanan. Badung Bondowoso juga memperlakukan

rakyak Prambanan dengan semena- mena. Hal ini membuat Putri Roro Jonggrang merasa

iba dengan keadaan rakyanya. Sang putri tidak sanggup untuk melihat penderitaan

rakyat, ia hendak meminta bantuan dari kerajaan tetangga.

Rencana Putri Roro gagal untuk keluar dari kerajaan lain. Ia tidak dapat keluar

dari kerajaan karena Badung Bondowoso melarang sang putri untuk keluar dari kerajaan.

Bondowoso menginginkan sang putri untuk tetap di dalam istana untuk bisa menjadi

istrinya. Sang putri tentu tidak menginginkan untuk tetap tinggal di dalam istana dan

menjadi istri dari Badung Bondowoso. Sang putri berusaha mencari cara untuk bisa lepas

dari Badung Bondowoso.

Terlintas ide dari Putri Roro Jonggrang untuk menghentikan keinginan Badung

Bondowoso. Putri Roro Jonggrang memberikan syarat yang tak mungkin dipenuhi oleh

Badung Bondowoso. Ia meminta Badung Bondowoso untuk membuatkan seribu candi.

Candi – candi itu harus selesai sebelum matahari terbit. Ternyata Badung Bondowoso

memiliki teman –teman yang membantunya untuk menyelesaikan syarat tersebut. Roro

Jonggrang juga segera meminta para dayang untuk membantunya mengganggalkan

rencana Badung Bondowoso. Ia meminta para dayang untuk segera bangun dan menumbuk

padi agar ayam segera berkokok ( yang menandakan pagi telah tiba ) sehingga Bondowoso

gagal untuk memenuhi syarat dari Roro Jonggrang.

Mengetahui bahwa pagi telah tiba dan teman – temannya telah pergi, Badung

segera menghitung candi yang telah dibuat ternyata jumlahnya hanya 999, melihat hal

ini membuat Badung Bondowoso menjadi murka dan mencurigai ulah dari Putri Roro

Jonggrang yang sengaja membuat pagi lebih cepat. Ia menjadi murka dan segera

menemui Roro Jonggrang. Roro Jonggrang siap menghadapi kemarahan dari Badung

Bondowoso.

31
Badung Bondowoso memperlihatkan kesaktiannya ke Roro Jonggrang. Ia

mengubah putri menjadi candi yang ke 1.000. Keinginan Badung akhirnya tidak berhasil

untuk menjadikan Roro Jonggrang sebagai istri. Begitu pula dengan Putri Roro Jonggrang

yang memang tidak ingin menjadi istri Badung Bondowoso. Akhirnya candi yang ke 1.000

sampai sekarang dianggap sebagai Arca Durga.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Bagaimana watak tokoh dari:

 Adipati Pandanarang = ______________________________________

 Si Istri = ______________________________________

 Pemimpin Agama = ______________________________________

4. Latar Waktu = ______________________________________

5. Latar Tempat = ______________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2
32
Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

33
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 6

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Bebek Pembuat Masalah


Dahulu kala, hidup di kerajaan binatang yang terasa damai. Seluruh hewan saling

sayang menyayangi. Hewan yang tua menyayangi yang muda sedangkan hewan yang lebih

muda menghormati yang tua. Bahkan mereka sukai hidup bergotong-royong dalam

melakukan setiap pekerjaan. Siapapun yang mendapat kesulitan dalam melakukan sesuatu

pekerjaan maka hewan yang lain serentak beramai-ramai membantunya sehingga semua

pekerjaan yang ringan akan cepat diselesaikan dan pekerjaan yang berat akan terasa

ringan karena mereka mengerjakannya bersama-sama. Mereka melakukannya dengan

ikhlas tanpa pamrih apapun.

Sayangnya, akhir-akhir ini kehidupan di kerajaan binatang terasa berbeda. Antara

hewan yang satu saling curiga mencurigai. Hewan-hewan tua enggan menyayangi yang

34
muda lagi begitu pula hewan-hewan yang mudah sudah tidak lagi memberikan hormat

pada hewan yang tua. Hewan-hewan muda semakin berani bertindak tidak sopan kepada

hewan-hewan yang lebih tua. Rasa kegotongroyongan yang dahulu mereka lakukan

sekarang mereka sudah tinggalkan. Mereka lebih senang hidup menyendiri. Bila ada

hewan yang kesulitan melakukan pekerjaan maka tidak ada seekor ekor hewan pun yang

ikhlas membantunya. Mereka lebih senang menjadi penonton saja terhadap kesulitan

teman-temannya kehidupan di kerajaan semakin jauh dari rasa aman dan tentram.

Perubahan kehidupan ini disebabkan oleh Si Bebek yang suka bergosip. Tiap hari

di Si Bebek selalu menyebarkan gosip dimana-mana. Seluruh hewan semuanya menjadi

bahan gosipnya. Sehingga itu membuat kesalahpahaman diantara para binatang dan tak

luput menjadi perkelahian. Bila antara hewan satu dan hewan lain terlibat adu mulut dan

akhirnya berkelahi maka Si Bebek akan menjauhi mereka. Si bebek takut dikeroyok oleh

hewan-hewan yang menjadi korbannya. Bahkan terkadang si bebek saling mengadu domba

antara hewan satu dengan yang lain. Hewan-hewan tua berusaha diadu dengan hewan-

hewan yang muda begitu pula sebaliknya.

Burung hantu merasa resah dengan keadaan ini. Burung hantu tahu bahwa keadaan

ini disebabkan oleh ulah si bebek. Oleh sebab itu si burung hantu memikirkan suatu cara

bagaimana caranya memberi pelajaran kepada si bebek. Dia ingin menghentikan perilaku

si bebek yang semakin menjadi-jadi. Si burung hantu berusaha untuk menasehati si

bebek untuk menghentikan kebiasaannya yang buruk namun si bebek justru menantang

balik si burung hantu.

Keesokan harinya burung hantu mengajak bebek untuk bertemu di bawah air

terjun untuk membuktikan kejahatan bebek. Tanpa sepengetahuan bebek ternyata

banyak binatang yang bersembunyi untuk mendengarkan percakapan mereka. Bebek

dengan bangga dan sombong berkata bahwa banyak binatang yang mudah tertipu

olehnya dan mudah untuk dihasut. Hal ini membuat para binatang murka dan geram

padanya. Ketika mereka hendak mengeroyok bebek, burung hantu berusaha menengahi

mereka. Ketika bebek masih dengan sombongnya membela diri, tiba tiba sebuah batu

menimpa mulut bebek yang membuat bebek hanya berkata kwekk… kwek… . sejak saat

35
itu, bebek tidak lagi mengadu domba para binatang dan mereka kembali hidup damai

bersama.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Bagaimana watak tokoh dari:

 Si Bebek = ______________________________________

 Si Burung Hantu = ______________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________
36
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

37
____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Pemuda Penakluk Rajawali

Dahulu kala, hiduplah seorang raja Sulawesi Selatan. Ia hidup damai dan bahagia

bersama rakyat dan keluarganya. Rakyatnya sangat menyanyangi raja begitu pula

sebaliknya. Raja juga memiliki keluarga yang sangat menyayangi raja. Kebahagiaan raja

bertambah karena raja telah dikarunia oleh tujuh putri yang cantik dan jelita. Memiliki

tujuh putri ternyata tidak membuat kebahagiaan raja bertahan lama.

Ada kebiasaan untuk memberikan anak ke rajawali. Kebiasaan ini dilakukan untuk

menghindarkan kerajaan dari malapetaka. Jika memiliki 7 orang anak, salah satunya

harus dipersembahkan kepada seekor Rajawali Raksasa agar semua keluarga yang ada di

istana terhindar dari mala petaka. Hal inilah yang membuat raja merasa sedih. Oleh

karena itu, Raja sangat gelisah karena memikirkan kebiasaan ini.

Sang raja yang sedih memutuskan untuk membuka sayembara. Siapa saja yang

berhasil menaklukan Rajawali, jika ia laki-laki maka akan dinikahkan dengan salah satu

putrinya. Apabila ia perempuan, maka akan diangkat menjadi anggota keluarga. Tentu

saja, banyak pemuda dan semua warga sangat antusias mengikuti sayembara ini. Banyak

warga yang berbondong-bondong untuk menyelamatkan putri kerajaan. Namun, tidak ada

satupun yang mampu mengalahkan Rajawali.

38
Pertarungan terjadi beberapa hari, banyak korban jatuh karena gagal

mengalahkan rajawali. Di saat – saat terakhir, muncullah pemuda yang membawa badik

dan tali berhasil mengalahkan rajawali, ia berhasil menghalau rajawali dan membuatnya

menjauh dari kerajaan untuk sementara waktu. Sang putripun akhirnya terselamatkan,

namun pemuda tersebut kemudian menghilang tanpa meminta imbalan yang telah

dijanjikan.

Beberapa hari kemudian, raja mengumumkan kepada seluruh penjuru kerajaan

untuk pemuda yang telah menyelamatkan sang putri untuk datang ke kerajaan dan

mengambil imbalannya. Banyak pemuda yang mengaku sebagai penyelamat putrid, namun

sang putri masih mengingat wajah sang pemuda. Hingga akhirnya mereka dipertemukan di

padang rumput yang indah, sang putri berkata bahwa mengapa dia tidak mengambil

imbalan yang diberikan oleh sang raja. Pemuda itukan menjawab bahwa ia dengan tulus

menolong sang putri agar kerajaan dapat terhindar dari hal hal yang tidak diinginkan.

Akhirnya mereka bersahabat dan menjadi saudara hingga mereka tua.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Bagaimana watak tokoh dari:

 Sang Raja = ______________________________________

 Pemuda = ______________________________________

 Sang Putri = ______________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

39
Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

40
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Penjahit Tua

Alkisah, hiduplah seorang Penjahit Tua tinggal di sebuah desa kecil. Ia dikenal

sebagai penjahit yang biasa membuat pakaian dengan kualitas tinggi, yang sangat bagus

dan indah. Penjahit Tua itu menjual hasil jahitannya kepada orang-orang kaya di daerah

tersebut dengan harga yang mahal. Banyak pelanggan dari desa lain yang sengaja datang

menjahitkan baju kepadanya. Hal ini membuat Penjahit Tua itu mendapatkan banyak

uang.
41
Suatu pagi, seorang Pria Miskin dari desa datang kepadanya dan memberitahu

agar Penjahit Tua mau membantu sesama. Pria Miskin itu berkata “Anda menghasilkan

banyak uang dari menjahit, lalu mengapa anda tidak membantu orang miskin di desa?”

lihatlah penjual daging di desa yang tidak punya banyak uang tetapi setiap hari

membagikan daging kepada orang miskin. Mendengar perkataan Pria Miskin, Penjahit Tua

itu tidak menanggapi dan hanya tersenyum ramah. Melihat sikap Penjahit Tua, Pria

Miskin itu merasa kesal karena ia merasa perkaatannya tidak ditanggapi oleh Si Penjahit.

Pria Miskin itu keluar dari tempat Penjahit Tua dan mengabarkan kepada

Penduduk di desa bahwa Penjahit Tua itu kaya tetapi sangat pelit. Mendengar cerita

tadi, Penduduk desa mulai membenci penjahit itu. Beberapa bulan setelah kejadian itu,

Si Penjahit Tua jatuh sakit dan tidak ada Penduduk desa yang peduli dan membantunya.

Akhirnya setelah beberapa hari, Penjahit Tua itupun meninggal dunia.

Hari-hari berlalu dan Penduduk desa mulai menyadari bahwa tukang daging tidak

lagi mengirimkan daging gratis kepada orang-orang miskin. Ketika mereka bertanya

kepada penjual daging, penjual daging berkata bahwa selama ini Penjahit Tua secara

rutin membeli daging darinya, dan memintanya untuk membagikan kepada orang miskin.

Setelah Si Penjahit Tua meninggal, maka berhenti juga sedekah darinya. Mendengar hal

ini, Penduduk desa sangat menyesal karena telah berprasangka buruk pada Si Penjahit

Tua yang ternyata sangat dermawan.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Penjahit = _____________________________________
42
 Pria miskin = _____________________________________

 Penduduk desa = _____________________________________

4. Latar waktu = _____________________________________

5. Latar tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

43
Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan moral/amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Tupai dan Ikan Gabus


Di danau sekitar Kalimantan Barat, hiduplah seekor tupai dan seekor ikan gabus

yang bersahabat dekat. Keduanya selalu bersama dan saling berbagi. Apabila Si Tupai

kesusahan, Si Ikan Gabus akan menolongnya. Begitu pula, jika Si Ikan Gabus dilanda

kesedihan, maka Si Tupai menghibur hatinya.

Suatu hari, Si Ikan Gabus terserang penyakit. Selama sakit, Si Ikan Gabus tidak

mau makan hal ini membuat tubuhnya semakin lemah dan penyakitnya sulit untuk

disembuhkan. Si Tupai berusaha membujuknya untuk makan meski hanya sedikit tetapi Si

Ikan Gabus menolaknya. Rupanya Si Ikan Gabus hanya mau makan dengan hati Ikan Yu.

Berat hati Si Tupai mendengar permintaan sahabatnya sebab hal itu merupakan

sesuatu yang mustahil didapatkan. Ikan Yu termasuk binatang paling ganas di lautan.

Memikirkan semua hal itu, hatinya sedih karena kondisi sahabatnya yang terus melemah.

Akan tetapi, kehilangan satu sahabat merupakan kerugian yang tak bisa tergantikan oleh

apapun. Dengan hati yang berat, ia pun pergi mencari Ikan Yu.

44
Tupai masuk kedalam sebutir buah kelapa yang kosong kemudian menghanyutkan

dirinya ke laut lepas. Ombak laut yang berdebur menghempaskan buah kelapa itu sampai

ke tengah laut. Seketika itu juga , seekor Ikan Yu mengejar dan melahap buah kelapa

yang di pikirnya makanan. Buah kelapa langsung masuk ke perut ikan itu. Si Tupai keluar

dari dalam kelapa dan menggigit hati Ikan Yu. Ikan Yu kesakitan dan terbawa arus ke

pantai. Setiba di pantai saat matahari terbenam, Ikan Yu kehabisan tenaga kemudian

mati.

Penuh rasa suka cita Si Tupai keluar dari dalam perut Ikan Yu dengan membawa

hati Ikan Yu ke tempat sahabatnya. Sungguh ajaib, tidak lama setelah makan hati Ikan

Yu, Si Ikan Gabus sembuh seperti sediakala. Ikan Gabus meloncat-loncat dalam telaga

dengan bahagia. Sejak itu, persahabatan mereka terjalin semakin kuat. Si Ikan Gabus

berjanji akan membantu dengan sepenuh hati apabila Si Tupai dalam kesulitan.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _________________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Tupai = _____________________________________

 Ikan Gabus = _____________________________________

 Ikan Yu = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

45
Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

46
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan moral/amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Nelayan Serakah

Dikisahkan, ada seorang nelayan dan keluarganya yang hidup serba kekurangan.

Sehari- hari Nelayan itu menangkap ikan di sungai untuk memenuhi kebutuhan hidup

keluarga. Bila beruntung, banyak ikan yang didapatnya. Sebaliknya tak jarang ia kembali

ke rumah dengan tangan hampa.

Saat fajar menyingsing, Nelayan hendak memancing ikan. Nelayan membawa dua

buah pancing yang biasa digunakan. Dengan semangat ia mendayung perahu menuju

sungai. Ia begitu berharap bahwa hari ini adalah hari keberuntungannya. Pancing diberi

umpan dan dilemparkan ke salah satu bagian di sungai yang menurutnya banyak terdapat

ikan.

Matahari telah tinggi, namun Nelayan belum mendapat satu ekor pun ikan. Nelayan

tetap sabar menunggu dan menunggu. Dia bertekad harus pulang ke rumah dengan

membawa ikan. Teriknya matahari menembus kulit tidak membuat Nelayan menyerah

walapun ia masih belum mendapat ikan.


47
Tanpa disadari, kail Nelayan mengait gulungan kawat emas. Rasa sukacita

menyelimuti dirinya. Dia membayangkan betapa mahalnya harga gulungan kawat emas itu

apabila dijual. Satu depa panjangnya telah ia tarik, ia semakin bersemangat menarik

kawat itu. Keserakahan telah menguasai dirinya. Hari telah gelap, ia terus menarik kawat

emas itu yang seakan tidak ada ujungnya.

Sungguh aneh, dari dalam sungai ada yang berkata agar Nelayan memutuskan

kawat itu. Nelayan mengabaikan suara itu walaupun telah diperingatkan berulang kali.

Hati nelayan telah dipenuhi rasa keserakahan karena dia ingin segera menjadi kaya. Dia

terus menarik kawat itu hingga air pelan-pelan telah memenuhi perahu. Nelayan

terlambat menyadari ketika perahu hampir karam karena menanggung beban gulungan

kawat yang amat banyak. Perahu beserta Nelayan tenggelam ke dasar sungai untuk

selamanya. Dia celaka karena menuruti keserakahannya.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Nelayan = _____________________________________

4. Latar waktu = _____________________________________

5. Latar tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

48
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

49
Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan moral/amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Hikayat Hang Tuah

Alkisah hiduplah Hang Mahmud dan Dang Merdu serta anak laki-laki mereka yang

bernama Hang Tuah. Hang Mahmud bermimpi ada bulan turun dari langit dan bersinar di

atas kepala anaknya, Hang Tuah. Hang Mahmud kemudian terbangun lalu menemui

anaknya dan mendapati anaknya berbau wangi. Melalui persitiwa itu Hang Mahmud dan

Dan Merdu percaya bahwa kelak anaknya akan menjadi pemuda hebat.

Suatu ketika disaat Hang Tuah membantu ayahnya mencari kayu, datang para

pemberontak yang akan mencelakai orang-orang desa. Banyak orang panik menyelamatkan

diri. Tetapi Hang Tuah tetap tenang membelah kayu seolah tidak memperdulikan para

pemberontak. Tak lama kemudian para pemberontak sudah berada di depannya dan siap

untuk mencelakainya.

Para pemberontak mencoba untuk mencelakai Hang Tuah tetapi Hang Tuah

berhasil menghindar. Tak mau kalah para pemberontak terus menyerang Hang Tuah,

tetapi ia berhasil untuk terus menghindar. Ketika ada kesempatan, Hang Tuah membalas

serangan dan akhirnya pemberontak tersebut menyerah. Hang Tuah pun berhasil

mengalahkan pemberontak dan terhindar dari bahaya.

50
Kabar mengenai kehebatan Hang Tuah mengalahkan pemberontak tersebar di

seluruh desa. Hal ini membuat para Tumenggung dan pegawai-pegawai yang lain menjadi

iri. Orang-orang iri tersebut kemudian bekerjasama untuk memfitnah Hang Tuah.

Tumenggung kemudian berkata pada Raja Bintan bahwa Hang Tuah merencanakan

pengkhianatan terhadap kerajaan.

Mendengar kabar itu membuat Raja Bintan menjadi murka lalu menyuruh para

pengawal untuk mencelakai Hang Tuah. Namun, Tuhan melindungi pemuda yang tidak

bersalah tersebut sehingga para pengawal tidak bisa mencelakainya. Agar tidak

menimbulkan masalah lagi dan terhindar dari murka Raja Bintan, akhirnya Hang Tuah

memilih untuk mengasingkan diri ke hutan.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Hang Mahmud = _____________________________________

 Dang Merdu = _____________________________________

 Hang Tuah = _____________________________________

 Tumenggung dan pegawai-pegawai = ____________________________

 Raja = _____________________________________

4. Latar waktu = _____________________________________

5. Latar tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

51
Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

52
Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan moral/amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Cerita Rakyat Asal Mula Candi Pari (Legenda Candi Padi)

Dahulu kala, seorang lelaki tua Bernama Kiai Gede Penanggungan tinggal di Gunung

Penanggungan. Dia dikenal sebagai orang yang sakti dan memiliki kekuatan gaib. Kiai Gede

Penanggungan memiliki seorang putri yang cantik. Namanya adalah Dewi Walangangin.

Meski sangat cantik, dia belum menikah. Itu sebabnya Kiai Gede Penanggungan berdoa

siang dan malam untuk putrinya agar bisa cepat menikah.

Do’a Sang Kiai dikabulkan oleh Tuhan. Akhirnya ada seorang pria muda tampan

datang ke tempatnya. “Namaku Jaka Pandelegan. Aku datang ke sini karena aku ingin

menjadi muridmu. Aku ingin belajar banyak hal darimu,” kata pemuda itu. “Aku akan

mengangkatmu sebagai muridku tetapi kamu harus menikahi putriku. Setuju?” jawab Kiai

Gede. Jaka menghela nafas panjang. Lalu dia berkata, “Ya, saya setuju. Saya akan

menikahi putri Anda.” Baik Dewi Walangangin dan Jaka Pandelegan menjalani pernikahan

yang bahagia. Terutama Jaka, dia bahkan lebih bahagia.

Setelah beberapa tahun tinggal bersama Kiai Gede Penanggungan dan mendapat

banyak ilmu, kini saatnya pasangan itu meninggalkan Gunung Penanggungan. Mereka

berharap dapat menemukan kehidupan baru sebagai suami-istri. “Aku tahu kalian tidak
53
bisa tinggal bersamaku selama-lamanya. Sebelum kalian pergi, ambil benih padi (pari) ini.

Setiap kali orang meminta kepada kalian, berikan beberapa. Jangan sombong kalian sudah

menjadi orang kaya.” Pesan Kiai Gede kepada Anak dan Menantunya. Jaka Pandelegan dan

Dewi Walangangin pun berjanji akan mentaati pesan dari ayah mereka. Setelah itu,

pasangan itu meninggalkannya dan membawa biji pari. (Pari berarti beras)

Di tempat baru mereka menanam benih-benih padi tersebut. Biji-biji itu tumbuh

subur dan menghasilkan beras yang sangat banyak. Padi yang mereka tanam memberikan

hasil yang melimpah ruah. Sekarang pasangan itu menjadi sangat kaya.

Suatu hari, tetangga miskin datang kepada pasangan itu untuk meminta benih pari.

Akan tetapi Jaka Pandelegan menolaknya dengan kasar. “Tidak boleh! Jika kamu ingin

makan, kamu harus bekerja keras seperti saya! “Kata Jaka Pandelegan.

Lama kelamaan Kiai Gede Penanggungan mendengar kelakuan buruk anak dan

menantunya. Ia memutuskan untuk mengunjunginya. Ia ingin mengingatkannya tentang

janjinya. Kiai Gede Penanggungan segera memanggil nama mereka ketika dia tiba di

sawah. “Jaka Pandelegan, kemarilah! Saya ingin berbicara dengan kamu.” Tapi Jaka

mengabaikannya. Dia terus melakukan aktivitasnya. “Putriku, Dewi. Ini aku, ayahmu.” Tapi

Dewi juga mengabaikannya. Kiai Gede Penanggungan benar-benar marah. Dia kemudian

berkata, “Kalian berdua seperti Candi. Kalian tidak bisa mendengarkan saya.”

Tepat setelah dia mengucapkan kata-kata itu, sesuatu yang luar biasa terjadi.

Perlahan, Jaka dan Dewi berubah menjadi Candi. Karena candi berdiri di antara padi

(pari), orang kemudian menamainya sebagai Candi Pari (Padi).

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :
54
 Kiai Gede Penanggungan = ____________________________________

 Jaka Pandelegan = ____________________________________

 Dewi Walangangin = ____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

55
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 6

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

56
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Semut dan Angin

Semut baru saja selesai membuat rumahnya di puncak pohon. Ia merasa senang

dan puas dengan rumahnya. “Akhirnya selesai juga. Siapa bilang, semut tak boleh

membuat rumah di puncak pohon”, ucap Semut dengan sombong. Semut memang sengaja

membuat rumah di puncak pohon. Hal itu bermula dari kawanan gajah yang datang ke

hutan. Ya, rumahnya hancur karena diinjak gajah. Agar rumahnya tak dirusak gajah lagi,

Semut membangun rumah di puncak pohon.

Sebenarnya kawanan semut sudah melarangnya membangun rumah di sana. Angin

sedang bertiup kencang. Percuma membangun rumah di sana, karena rumahnya bisa

terbawa angin. Tapi, Semut tak peduli. Keputusannya sudah bulat, ia tak ingin rumahnya

hancur diinjak gajah lagi.

Saat Semut hendak beristirahat di rumahnya, tiba-tiba angin kencang

berhembus. Wusssss!!! Rumah Semut terbawa angin dan hancur seketika. Semut merasa

sangat kesal. Ia pun kembali membangun rumahnya. Sebelum petang, rumahnya sudah

selesai. Tapi ia takut, jika angin kembali menerbangkan rumahnya. “Aku akan mengadang

angin, lalu berkata kepadanya agar tak sembarangan berhembus dan menghancurkan

rumahku,” ucap Semut dengan mantap.

57
Tak lama kemudian, angin berhembus lebih kencang. Semut tampak sudah bersiap

mengadang angin di depan rumahnya. Namun, karena angin berhembus sangat kencang,

tubuhnya yang amat kecil itu pun terbawa terbang, begitu juga dengan rumahnya.

Semut pun menyesal. Andai ia mendengar nasihat kawannya, mungkin ia tak perlu

repot-repot membangun rumah hanya untuk diterbangkan angin. Dirinya juga pasti tak

akan turut diterbangkan angin.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 semut = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________
58
Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

59
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Pangeran Cilik yang Usil

Suatu hari, Raja hendak pergi berburu sekaligus mengajari Pangeran Cilik berburu

di hutan. Pangeran Cilik merasa sangat senang dan bersemangat. Raja meminta para

pasukan menyiapkan semua peralatan berburu. Setelah semua siap, Raja dan Pangeran

Cilik, serta rombongan pun pergi ke hutan.

Setelah lama berjalan, akhirnya raja melihat seekor rusa yang sedang merumput.

“Wah, ada buruan,” ucap raja sambil menyiapkan busurnya. Di belakang raja, Pangeran

Cilik pun melihat rusa itu. la ingin memanahnya. “Ayah, biar aku saja yang memanah,”

pinta Pangeran Cilik. “Tidak, anakku. ini tangkapan besar, biar aku yang memanahnya,”

tolak Raja. Pangeran Cilik merasa kecewa. Ia sangat ingin memanah rusa itu. Dengan

tanpa sepengetahuan raja, Pangeran Cilik menarik busur dan mengarahkannya ke rusa.

Hup!!! Anak panah dilepaskan dari busurnya. Tapi sayang, bidikan Pangeran Cilik meleset

dan tidak mengenai rusa. Rusa yang menyadari ada pemburu, segera berlari amat

kencang.

Melihat rusa itu berlari karena keusilan Pangeran Cilik, Raja pun kesal. “Sudah aku

bilang, aku yang akan memburunya. Lebih baik kamu bersama pengawal saja jangan

menggangguku,” ucap Raja. Pangeran Cilik pun ikut kesal. Rombongan lalu kembali

60
melanjutkan perburuan. “Wah, ada seekor burung. Bisa untuk makan malam,” gumam Raja

ketika melihat burung di atas pohon. Pangeran Cilik juga melihat burung itu. Tapi ia ingat,

ayahnya menyuruhnya untuk tidak mengganggu. Pangeran Cilik kembali merasa kesal. la

pun mempunyai ide untuk meluapkan kekesalannya.

Pangeran Cilik mengambil batu kecil dari tanah. Lalu melemparkannya ke pohon

tempat burung itu hinggap. Burung yang hinggap di pohon pun kaget, lalu terbang

menjauh sebelum Raja memanahnya. Dengan perasaan kesal, Raja menatap Pangeran Cilik.

Tapi, Pangeran Cilik berpura-pura tak tahu apa-apa. Ah, raja tak mungkin

menyalahkannya tanpa bukti.

Rombongan Raja lalu melanjutkan perburuan. Namun, Pangeran Cilik terus

mengganggu Raja. Malam pun tiba, rombongan itu lalu mendirikan tenda di pinggir sungai.

Tapi sayangnya, karena keusilan Pangeran Cilik terus-menerus, tak ada satu pun binatang

yang berhasil diburu. Akibatnya, mereka tak bisa makan apa pun malam ini.

Pangeran Cilik menyadari kesalahannya dan menyesal. Hari sudah malam, dan

mereka tak bisa berburu lagi. Padahal, perutnya sudah berbunyi dari tadi. Ia pun

terpaksa menahan lapar.

Sang Raja sedang merenung memikirkan apa yang terjadi pada hari ini. Sang Raja

mencoba memikirkan kenapa tidak ada buruan yang berhasil ditangkap. Sang Raja masih

terlihat kesal dengan sikap anaknya. Ditengah kekesalannya, Raja pun mengingat jika hari

ini Raja ingin mengajarkan Pangeran Cilik untuk berburu. Sang Raja pun merasa jika itu

juga merupakan kesalahan yang membuat Pangeran menjadi usil seperti itu. Sang Raja

pun akhirnya menghampiri tenda Pangeran dan meminta maaf atas hal tersebut. Sang

Raja pun berjanji akan benar-benar mengajarkan berburu pada keesokan harinya.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

61
____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 pangeran cilik = _____________________________________

 raja = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

62
Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 6

Kalimat Utama : ___________________________________________

63
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 7

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Petani Jagung Yang Beruntung

Alkisah ada sebuah desa yang sangat kering. Di sana jarang sekali hujan

yang turun, hingga bisa dihitung berapa kali hujan yang turun dalam setahunnya.

Desa tersebut hanya dihuni oleh beberapa kepala keluarga karena banyak yang

sudah pindah ke desa lain akibat kekeringan itu.

Di sana hiduplah seorang petani jagung yang sangat sabar. Pada suatu hari,

petani tadi jalan ke kebun jagung yang berjarak puluhan kilometer dari rumahnya.

Dalam perjalanan dia menemukan sebuah pohon jati yang nampak miring. Dia

berhenti sebentar di pohon jati tersebut sambil memperhatikan dengan seksama.

Ternyata di bawah pohon jati tersebut ada sebuah kendi yang berisi air. Karena
64
merasa sangat haus, sang petani tadi sangat ingin meminum air yang ada di dalam

kendi tersebut. Namun karena sadar kalau air itu mungkin ada yang punya,

akhirnya si petani tadi mengurungkan niatnya, kemudian ia melanjutkan

perjalanannya kembali.

Setelah beberapa kilometer berjalan, petani tadi menemukan sebongkah

emas yang sangat mengkilat dari kejauhan, tergopoh-gopoh si petani berlari ingin

melihat benda apa yang sangat mengkilat tadi, ternyata setelah didekati, petani

tadi sangat terkejut melihat ada sebongkah emas yang sangat besar. Petani itu

sangat tergiur dengan emas tadi, tapi terlintas kembali di benaknya bahwa barang

tersebut bukan miliknya, "mungkin saja ada orang yang kehilangan emas ini",

ditaruhnya kembali emas tadi, kemudian petani tadi kembali berjalan.

Hingga sebelum sampai di kebun jagung miliknya, petani tadi melihat

sebuah ranting yang menghalangi jalan yang dilaluinya. Dengan susah payah, la

memindahkan ranting yang cukup besar tadi ke pinggir jalan. Sesampainya di

kebun jagung, si petani beristirahat di sebuah pohon yang cukup rindang daunnya.

Tanpa disadari ternyata pohon tersebut adalah pohon yang belum pernah ia lihat

sebelumnya. Ia pun terkejut dan bertanya di dalam hati. "Bagaimana mungkin di

daerah yang tandus begini ada sebuah pohon yang sangat rindang?", ia pun

mengelilingi pohon tersebut sambil terheran melihat pohon tersebut. Pada saat

petani tersebut mengelilingi sekitar pohon tersebut, Ia sangat terkejut karena

dia melihat sebuah sungai dengan air jernih yang mengalir. Sungai tersebut

mempunyai sisi yang mengarah ke kebun miliknya.

Tiba-tiba terdengar suara, Wahai petani, kau sangat jujur dan baik hati.

Aku sangat menghargai sikapmu yang sabar dan tidak mengambil yang bukan

milikmu. Kini engkau boleh menikmati semua yang ada di kebun jagungmu ini".

Terkejut sekali petani mendengar suara tersebut, ia bertanya-tanya apakah ia

dalam mimpi. Kemudian ia bergerak ke kebun jagungnya dan mulai mencabuti

jagung yang sudah bisa dipanen olehnya. Alangkah terkejut si petani mendapati

jagungnya sangat bagus sekali, karena selama ini panen jagungnya sangat

mengecewakan, banyak jagung yang kering dan bongkolnya kecil serta banyak yang

65
busuk. Si petani pulang dengan senang dan gembira mendapatkan hasil panen yang

bagus hari ini.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Si Petani = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

66
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

67
____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

m. grace

Bidadari ke Tujuh

Dahulu kala, ada seorang pemuda bernama Awang Sukma. Ia pemuda yang tampan

dan pekerja keras. Ia memiliki kulit yang bersih dan putih. Awang Sukma sangat

mengagumi kehidupan di hutan yang damai dan tenang. Itu sebabnya ia membuka lahan

untuk tempat tingal, ia sendiri membangun rumahnya di tengah hutan. Karena

kegigihannya, Awang Sukma menjadi orang yang berkuasa di daerah itu. Tak terasa

semakin lama, banyak orang datang dan menetap bersama Awang Sukma. Sehingga dia

diangkat menjadi pemimpin di daerah tersebut.

Awang Sukma suka megelilingi hutan dengan mengamati pemandangan di sana.

Awang Sukma sangat menghargai kehidupan yang ada dalam hutan. Di dalam hutan ada air

terjun yang sangat indah, ia selalu menghabiskan waktu bermain suling dan bermain

dengan binatang – binatang yang ada di sana.

Hari ini di air terjun sangat rame, banyak binatang bermain gembira. Awang

Sukma sangat penasaran dengan hal ini. Pelan – pelan dia mengintip dari celah - celah

batu dan melihat ada 7 wanita yang cantik. Awang sukma sangat mengagumi kecantikan

ke tujuh wanita tersebut. Ia melihat selendang mereka dan mengambil selendang itu

untuk disimpan dan segera meninggalkan air terjun tersebut. Tidak lama kemudian para

putri itu memang terbang ke angkasa dan meninggalkan air terjun. Ternyata selendang

68
yang diambil oleh Awang Sukma milik putri bungsu, sehingga ia tidak bisa meninggalkan

air terjun dan menyusul saudara-saudaranya.

Awang Sukma kembali ke Air terjun setelah beberapa saat menunggu mereka

bermain air. Betapa terkejutnya ketika melihat ada wanita duduk dan menangis, setelah

bertanya Awang Sukma menawarkan bantuan untuk membantu sang putri. Mereka

akhirnya menikah dan memiliki anak. Mereka hidup bahagia bersama selama beberapa

tahun.

Pada suatu hari seekor ayam hitam naik ke atas lumbung dan mengais padi di atas

permukaan lumbung. Putri Bungsu berusaha mengusir ayam tersebut. Tiba-tiba matanya

tertuju pada sebuah bumbung bambu yang tergeletak di bekas kaisan ayam. Sang putri

sangat terkejut karena menemukan selendangnya yang telah hilang. Ia mendekap

selendang erat-erat. Perasaan kesal dan jengkel tertuju pada suaminya. Tetapi ia pun

sangat sayang pada suaminya.

Sang Putri Bungsu membulatkan tekadnya untuk kembali ke kahyangan. Putri

Bungsu segera mengenakan selendangnya sambil menggendong bayinya. Awang Sukma

terpana melihat kejadian itu. Ia langsung mendekat dan minta maaf atas tindakan yang

tidak terpuji yaitu menyembunyikan selendang Putri Bungsu. Awang Sukma menyadari

bahwa perpisahan tidak bisa dielakkan Pandangan Awang Sukma menerawang kosong ke

angkasa. Putri Bungsu segera mengenakan selendangnya dan seketika terbang ke

kahyangan. Datu Awang Sukma menatap sedih dan bersumpah untuk melarang anak

keturunannya memelihara ayam hitam yang dia anggap membawa malapetaka.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas?

____________________________________________________________

____________________________________________________________

2. Siapa saja tokoh cerita di atas?

69
____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Bagaimana watak tokoh dari:

 Awang Sukma = ______________________________________

 Putri Bungsu = ______________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

70
Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 6

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

71
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Dongeng Ayam Jantan yang Cerdik dan Rubah yang Licik


Pada suatu hari, ada seeokor ayam jantan yang ingin bersantai, dia terbang ke

dahan pohon untuk bertengger. Sebelum dia beristirahat dengan santai, dia

mengepakkan sayapnya tiga kali dan berkokok dengan keras. “ Aku sangat ingin

bersitirahat siang ini dengan tenang “ kata si ayam. Sambil merenggangkan badannya.

Ayam jantan ingin segera meletakkan kepalanya di dahan pohon.

Siang itu ayam jantan ingin beristirahat. Saat dia akan meletakkan kepalanya di

bawah sayap-nya, sekilas dia melihat si rubah dari atas pohon yang sedang berjalan

mengendap - endap. Ayam jantan tahu bahwa rubah terkenal sangat licik di kalangan para

hewan. Ayam jantan tidak ingin tertipu oleh kelicikan si rubah. Ayam jantan memanggil

rubah dari atas pohon dan bertanya kepada rubah apa yang sedang dia lakukan di bawah.

Rubah tidak ingin ketahuan rencananya untuk memakan ayam, sehingga dia segera

menyampaikan kebohongannya kepada ayam jantan.

Rubah mulai melancarkan kebohongannya kepada si ayam. Si rubah berkata kepada

ayam bahwa ada berita bagus bahwa semua binatang telah setuju untuk hidup bersama

secara damai dan penuh damai dan persahabatan. Para binatang dapat makan dan minum

bersama atau hanya dengan berangkulan. Si rubah mengajak ayam untuk turun dan makan

bersama rubah, si rubah merasa rencananya akan berhasil untuk mengelabui si Ayam

jantan. Rubah sudah membayangkan untuk makan malam dengan menu daging ayam jantan

yang lezat.

72
Si ayam tidak percaya dengan berita yang disampaikan oleh rubah. Si Ayam jantan

senang mendengar berita yang disampaikan oleh rubah. Namun ia tidak mudah percaya

dengan perkataan rubah. Ayam jantan merasa curiga dengan perkataan si rubah, namun

ayam jantan ingin membuktikan bahwa perkataan rubah benar atau tidak. Ayam jago

memiliki cara untuk membuktikannya. Ayam jantan berfikir bahwa rubah sangat takut

dengan anjing. Itu sebabnya muncul ide di kepala ayam jantan.

Ayam jantan mencari cara agar dapat membongkar kebohongan rubah. Ayam

jantan berjalan turun kebawah dengan melihat ke kanan dan kiri seolah – olah sedang

menunggu kedatangan seseorang, si rubah merasa tidak sabar, dan berkata ‘ cepatlah

turun , apa yang sedang kau tunggu? ‘ Si ayam jantan berkata bahwa dia melihat anjing

yang akan datang dan ikut menyambut berita bahagia tersebut. Betapa terkejutnya

rubah, rubah lalu melihat ke kanan dan kekiri. Ia takut kalau akan di kejar oleh anjing.

Rubah segera lari dengan sangat kencang dan berkata kepada ayam jantan bahwa acara

makan malam dibatalkan.

Akal licik si rubah ketahuan. Si Rubah langsung berlari terbirit – birit begitu

mendengar bahwa anjing datang. Si Ayam jago sangat puas karena telah berhasil

membuktikan bahwa si rubah berbohong tentang berita tersebut. Si ayam jago pun

melanjutkan tidurnya yang tertunda karena ulah si rubah.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _________________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

Si Ayam Jago = ___________________________________________

Si Rubah = ___________________________________________

4. Latar waktu = ___________________________________________

5. Latar tempat = ___________________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

73
Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

74
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan moral/amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Dongeng Ayam yang Berkelahi dan Burung Elang


Di suatu daerah pertanian, hiduplah dua ekor ayam jantan merah dan ayam jantan

hitam. Mereka hidup saling bermusuhan dan sering berkelahi antara keduanya. Para

binatang lain juga sudah mengingatkan kepada mereka untuk hidup damai dan saling

menjaga, tetapi mereka tetap berkelahi. Apabila mereka bertemu di tempat lain, mereka

pasti akan mulai pertengkaran sampai ada yang memisahkan dan menjauhkan mereka.

Pada hari itu, seperti biasa mereka memulai pertengkaran dan kembali berkelahi,

saling mematuk dan mencakar. Mereka sudah berdarah – darah namun tidak berhenti

untuk berkelahi. Mereka berkelahi terus hingga salah satunya di kalahkan. Ayam jantan

merah memenangkan perkelahian. Ayam jantan hitam kalah dan berlari menjauh ke sudut

untuk bersembunyi. Ayam jantan merah dengan bangga dan mengepakkan sayapnya

dengan gagahnya.

75
Ayam jantan merah yang memenangkan perkelahian itu dengan bangganya terbang

ke atas atap kandang, dan mengkepak-kepakkan sayapnya. Dia berkokok dengan sangat

bangga dan kerasnya seolah-olah dia ingin memberi tahukan ke seluruh dunia tentang

kemenangannya. Dia sangat senang memenangkan pertandingan dan menunjukkan bahwa

dirinya hebat. Semua binatang melihat hal itu dan tidak memberi selamat atas

kemenangannya.

Karena kesombongannya, ayam jantan merah lupa bahwa ada bahaya yang

mengintainya. Pada saat bersamaan, seekor burung elang di udara mendengar suara ayam.

Burung elang melihat ayam tersebut di atas atap. Burung elang berfikir bawah dia

mendapat mangsa baru untuk menu makannya pagi ini. Burung elang tersebut akhirnya

turun dan menyambar dan menerkam ayam jantan untuk dibawa ke sarangnya. Si Ayam

jantan merah merasa tidak berdaya ketika disambar oleh burung elang.

Semua binatang tercengang melihat kejadian tersebut. Ayam jantan hitam yang

melihat lawaannya telah diterkam oleh burung elang baru merasakan kehilangan. Si ayam

jantan hitam merasa kehilangan, ternyata dia sangat menyayangi saudaranya meski

sering berselisih paham. Ayam jantan hitam sangat menyesali apa yang terjadi dengan

kejadian tersebut. Sejak saat itu ayam jantan hitam selalu menghindar apabila bertemu

dengan ayam jantan lainnya.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!


1. Apa judul cerita di atas? _________________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

Si Ayam jantan merah = ______________________________________

Si Ayam hitam = ______________________________________

4. Latar waktu = ______________________________________

5. Latar tempat = ______________________________________

76
6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

77
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan moral/amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Dongeng Beruang dan Lebah


Di sebuah hutan, hiduplah seekor beruang yang sangat besar dan kuat. Beruang ini

baru terbangun dari tidur panjangnnya ( hibernasi ). Beruang sudah tidak makan sejak

musim dingin. Beruang tersebut merasakan lapar yang sangat besar. dia sangat berharap

akan bisa menemukan sarang madu untuk dia makan. Beruang berjalan menyusuri hutan

namun hanya menemukan buah – buahan. Beruang sangat ingin makan madu yang manis

untuk mengisi tenaganya.

Dalam perjalanannya menyusuri hutan, dia melihat ada pohon tumbang yang

terdapat sarang lebah. Beruang berfikir bahwa pasti ada madu di dalam sarang tersebut.

Beruang sangat gembira ketika menemukan pohon yang tumbang. Beruang merasa bahwa

dia dapat mengisi tenaganya setelah memakan madu yang ada di dalam sarang tersebut.
78
Beruang mendekati sarang tersebut untuk memastikan apakah ada lebah di dalam sarang.

Setelah memastikan sarang tersebut tidak ada yang menjaga, Beruang mengangkat

sarang bersiap untuk menagambil madunya.

Pada saat yang sama, kawanan lebah yang kembali dari mencari bunga kembali ke

sarang.. Mereka terbang mendekati sarang tersebut. Betapa kagetnya ketika sarang

mereka diangkat oleh beruang besar. Kawanan lebah tersebut mengetahui niat dari si

beruang, bahwa beruang menginginkan madu yang telah mereka kumpulkan. Para madu

tidak menginginkan hal itu terjadi.

Pemimpin lebah membuat rencana penyerangan. Mereka membuat rencana untuk

menghalau atau mengusir beruang dari sarang mereka. Kawanan lebah tersebut tidak

menginginkan sarang mereka hancur karena beruang. Pemimpin lebah membagi beberapa

kelompok lebah untuk menyerang beruang. Kelompok pertama akan menyerang dari atas,

kelompok kedua akan menyerang dari belakang, dan kelompok ketiga akan menyerang

dari kanan. Setelah dinilai matang, mereka segera menyerang beruang yang sudah

mendekati sarang tersebut.

Beruang mendengar suara dengungan yang sangat keras dari atas dan belakang,

ketika melihat ke atas, ia melihat sekumpulan lebah menyerang dia, “ ahhhh…. Pergi …

pergi ..” kata si beruang. Ia tetap tidak mau pergi, dia menggunakan cakarnya untuk

menghalau para lebah. Berikutnya lebah dari sebelah kanan dan belakang juga ikut

menyerang beruang yang membuatnya merasa kesakitan karena tidak mampu menghalau

para lebah.

Serangan yang bertubi – tubi dari lebah membuat beruang tidak sanggup lagi

untuk melawan serangan, akhirnya beruang berlari ke arah sungai dan menceburkan diri

ke dalam air. Melihat beruang tercebur, pemimpin lebah berkata “ jangan mendekati

sarang lebah lagi atau kamu akan merasakan sengatan kami “ sejak saat itu. Beruang

mencari makan dari buah – buahan dan ikan yang ada di sekitar beruang. Apabila melihat

sarang lebah, beruang akan segera menghindar. Beruang sadar bahwa mengambil milik

orang lain tentu akan membuat mereka marah atau kecewa.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _________________________________________

79
2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Si Beruang = ______________________________________

 Si Ayam hitam = ______________________________________

4. Latar waktu = ______________________________________

5. Latar tempat = ______________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

80
Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan moral/amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

81
Iri Hati Sang Merpati

Sudah satu hari penuh Merpati merasa iri hati pada Tekukur. Merpati merasa

jatah jagungnya lebih sedikit dibandingkan dengan Tekukur. Merpati menganggap

pemiliknya sudah tak menyayanginya lagi. Merpati merasa ingin kabur dari sangkar. Tapi

dia tak mau melakukannya, karena esok ada perlombaan balap Merpati yang harus diikuti.

Ia pun bertekad memenangi perlombaan agar bisa membanggakan pemiliknya dan

mendapat jagung yang banyak.

Merpati menceritakan kesedihannya pada Kancil dan meminta saran kepadanya.

Kancil mencoba menjelaskan bahwa Merpati tidak diberi makan banyak agar tidak gemuk

karena terbangnya akan lambat. Namun Merpati tidak mau menerima nasihat itu dengan

sombong dia mengatakan bahwa dengan makan banyak ia akan lebih cepat terbang. Tidak

puas dengan nasihat itu, Merpati meminta saran yang lain agar dia bisa makan jagung

yang banyak.

Kancil memberikan saran agar Merpati bertukar sangkar dengan Tekukur dengan

demikian dia bisa memakan jagung Tekukur. Merpati merasa saran itu bagus untuknya. Ia

pun berniat untuk melakukannya. Merpati kemudian membujuk Tekukur untuk bertukar

tempat saat makan. Awalnya Tekukur tak bersedia. Tapi karena Merpati terus

memaksanya, maka Tekukur pun terpaksa menuruti.

Di sangkar Tekukur, Merpati lahap memakan jagung yang berjumlah banyak. Ia

merasa sangat puas dengan makanan dari sangkar tekukur. Merpati menjadi kekenyangan.

Tak lama kemudian, sang pemilik mengeluarkan Merpati yang masih kekenyangan dari

sangkar. Lalu membawanya ke perlombaan balap Merpati.

Di perlombaan, Merpati yang masih kekenyangan tak bisa terbang cepat sehingga

kalah. Sang pemilik kembali ke rumah dengan wajah sedih. Merpati tampak menyesal tak

menuruti saran Kancil. Ia menceritakan kekalahannya pada Tekukur. “Merpati, kamu

seharusnya tak perlu iri hati. Pemilik kita sengaja memberimu sedikit jagung agar kamu

bisa terbang cepat dan menang,” celetuk Tekukur dari dalam sangkarnya. Merpati malu

dan sedih mendengarnya. Ia pun menyesali sesuatu yang sudah tidak ada gunanya.

82
Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Merpati = _____________________________________

 Kancil = _____________________________________

 Tekukur = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan Kalimat Utama dan Ide Pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________
83
Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

84
Asal Mula Rumah Siput
Dahulu kala, siput tidak membawa rumahnya kemana-mana dan Ia tinggal di sarang

burung yang sudah ditinggalkan pemiliknya di atas pohon. Malam terasa hangat dan siang

terasa sejuk karena daun-daun pohon merintangi sinar matahari yang jatuh tepat ke

sarang tempat siput tinggal. Tetapi ketika musim hujan datang, daun-daun itu tidak bisa

lagi menghalangi air hujan yang jatuh. Siput menjadi basah dan kedinginan terkena air

hujan.

Kemudian siput pindah ke dalam lubang yang ada di batang pohon. Jika hari panas,

siput terlindung dengan baik, bahkan jika hujan turun, siput tidak akan basah dan

kedinginan. “Sepertinya aku menemukan rumah yang cocok untukku”, gumam siput dalam

hati. Tetapi di suatu hari yang cerah, datanglah burung pelatuk. Siput menjadi terganggu

dan tidak bisa tidur. Dengan hati jengkel, siput turun dari lubang batang pohon dan

mencari tempat tinggal selanjutnya.

Siput menemukan sebuah lubang di tanah. Ia berpikir kelihatannya akan hangat

jika malam datang. Siput membersihkan lubang tersebut dan memutuskan untuk tinggal

di dalamnya. Tetapi ketika malam datang, tikus-tikus datang menggali dari segala arah

merusak rumah siput. Apa mau dikata, siput pergi meninggalkan lubang itu untuk mencari

rumah baru lagi.

Siput terus mencari rumah barunya hingga sampai di tepi pantai penuh dengan

batu karang. Siput berpikir bahwa sela-sela batu karang dapat menjadi rumahnya. Siput

bersorak senang “Aku bisa berlindung dari panas matahari dan hujan, tidak akan ada

burung pelatuk yang akan mematuk batu karang ini, dan tikus-tikus tidak akan mampu

menggali lubang menembus ke batu ini”. Siput pun dapat beristirahat dengan tenang,

tetapi ketika air laut pasang dan naik sampai ke atas batu karang, siput ikut tersapu

bersama dengan ombak. Sekali lagi siput harus pergi mencari rumah baru.

Ketika berjalan meninggalkan pantai, siput menemukan sebuah cangkang kosong.

Bentuknya cantik dan sangat ringan. Karena lelah dan kedinginan, siput masuk ke dalam

cangkang itu. Siput merasa hangat dan nyaman lalu tidur bergelung di dalamnya. Ketika

pagi datang, siput menyadari telah menemukan rumah yang terbaik baginya. Cangkang ini

sangat cocok untuknya. “Aku tidak perlu lagi cepat-cepat pulang jika hujan turun, aku

tidak akan kepanasan lagi, tidak ada yang akan menggangguku. Aku akan membawa rumah

85
ini bersamaku kemanapun aku pergi.” Seru Siput puas. Sejak saat itulah Siput selalu

terlihat membawa cangkangnya kemanapun Ia pergi.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _________________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Siput = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan Kalimat Utama dan Ide Pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

86
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

87
Buah Kesabaran

Seekor rusa tampak sedang berdiam dan berpikir di pinggir sungai. Ia memikirkan

bagaimana cara untuk sampai ke seberang sungai. Menurut kabar, di seberang sungai

terdapat banyak sekali makanan. Sedangkan di hutan tempat Rusa tinggal, makanan telah

habis. Karena itulah, Rusa sangat ingin menyeberang. Tapi, tubuhnya kecil. Jika ia tetap

menyeberang dengan berenang, bisa-bisa dirinya malah tenggelam. Rusa terus berpikir

cara untuk menyeberang hingga beberapa hewan menghampirinya. Hewan-hewan itu

memberi saran kepada Rusa.

Terlihat dari arah belakang, muncul Kerbau yang berlari sangat kencang. Si

Kerbau berhenti saat melihat Rusa yang sedang termangu lalu ia bertanya “ mengapa

engkau termangu Rusa?”, “Aku masih bingung, bagaimana cara sampai ke seberang sana,"

jawab Rusa. “ Haha buat apa bingung? Kita tinggal menyeberang saja,” ujar Kerbau

menggampangkan. Belum sempat Rusa membalas perkataan Kerbau, Kerbau sudah

bergegas masuk ke dalam sungai. Rupanya Kerbau sudah sangat kelaparan. Ia pun

berpikir tubuhnya yang besar tidak akan membuatnya tenggelam. Namun, apa yang

terjadi? Hap! Tiba-tiba Buaya muncul, dan langsung menerkam Kerbau. Kerbau pun tak

bisa menghindar. Rusa pun berlari ketakutan. Ia mencari aliran sungai yang Iain.

Sesampainya di pinggir sungai lain, Rusa memikirkan lagi cara menyeberang. Kali

ini giliran kelinci yang menghampiri Rusa. Kelinci pun dengan gegabah memberi saran yang

kurang baik dan membahayakan. Ia bertanya “ Mengapa kamu tidak menyeberang Rusa?”

tanya kelinci. “Aku masih belum menemukan cara menyeberang,” ujar Rusa. “Tinggal

berenang saja ke seberang,” saran Kelinci kemudian menceburkan diri ke sungai. Apa

yang terjadi? Olala, tubuh Kelinci terbawa arus sungai. Ia pun hilang entah ke mana.

Rusa terus berpikir dan tidak gegabah tak lama kemudian, ia menemukan pohon

pisang yang telah mati. Dengan sangat hati-hati, Rusa membentangkan pohon pisang itu di

atas sungai. Jadilah jembatan pohon pisang. Rusa langsung melintasi jembatan tersebut.

Akhirnya, Rusa bisa sampai di seberang sungai dengan selamat, dan bisa makan sepuasnya

di sana. ltulah hasil dari kesabaran Rusa. Jika saja ia tak sabar seperti Kerbau dan

Kelinci, mungkin ia tak akan bisa sampai di seberang dengan selamat.


88
Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Rusa = _____________________________________

 Kerbau = _____________________________________

 Kelinci = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan Kalimat Utama dan Ide Pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

89
Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Gunung dan Gema Suara

Di suatu pagi seorang anak dan ayahnya sedang berjalan di atas gunung. Tiba tiba,

anaknya terjatuh, Ia terluka dan berteriak “AAAhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!.” Tetapi Ia sangat

kaget mendengar ada suara pantulan dari gunung sebelah. ”AAhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!.”

Dengan penuh rasa penasaran, kembali berteriak “Siapa kamu?”. Ia pun menerima

kembali jawaban yang sama “Siapa kamu?”. Kemudian Ia berteriak ke gunung itu “Saya

mengagumimu!” dan suara itu pun kembali menjawab “Saya mengagumimu!.” Dengan muka

marah pada jawaban itu, ia berteriak “Penakut” ia masih menerima jawaban yang sama,

“Penakut!.”

90
Anak itu menatap ayahnya dengan penuh rasa penasaran karena tidak mengerti. Ia

bertanya pada ayahnya “Apa yang sedang terjadi?”, Ayahnya sembari tersenyum dan

berkata “Sayang, perhatikan.” Kembali Ayah akan berteriak “Kamu Juara.” Ayahnya pun

menerima jawaban yang sama “Kamu Juara.” Anak ini kembali kaget, penasaran, dan tidak

mengerti mengapa itu bisa terjadi.

Sambil melanjutkan perjalanan mereka, Ayahnya menjelaskan lebih lagi pelajaran

yang dapat ia ambil dari kejadian ini. Kejadian itu yang disebut dengan ECHO (Gema

suara). ECHO (Gema suara) adalah pantulan suara/bunyi yang didengar sesaat setelah

suara/bunyi berlangsung. Sama halnya seperti kehidupan ini segala sesuatu akan kembali

kepada kita. Apa yang kita katakan, apa yang kita lakukan suatu saat akan berbalik

kepada kita. Hidup kita adalah gambaran dari kelakuan yang kita perbuat.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas !

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Ayah = __________________________________________

 Anak = __________________________________________

4. Latar Waktu = __________________________________________

5. Latar Tempat = __________________________________________

6. Tuliskan Kalimat Utama dan Ide Pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

91
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Rusa Yang Tahu Membalas Budi

Di sebuah hutan terdapat sebuah rumah kecil yang ditinggali seorang ibu

dan anaknya. Rumah itu dikelilingi banyak pohon besar dan lebat. Suatu pagi,

matahari bersinar dengan terangnya di awan. Tiba-tiba, seekor rusa berlari

menuju halaman rumah itu di mana seorang anak sedang bermain. Rusa tersebut

kemudian mengaitkan baju anak tersebut dengan tanduknya. Hal ini menyebabkan

anak tersebut sangat ketakutan sehingga ia menjerit sekuat-kuatnya dan

92
menyebabkan ibunya berlari keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi. Ibunya

keluar tepat pada saat ia melihat seekor rusa berlari menuju gunung dengan

membawa anaknya tercinta.

Tentu saja ibu anak tersebut sangat ketakutan. Ia berlari mengejar rusa

tersebut dan tidak lama kemudian ia menemukan anaknya duduk di atas rumput

dalam keadaan selamat. Melihat ibunya datang, anak itu sangat bahagia dan

menjulurkan tangannya kepada ibunya. Sang ibu kemudian menggendongnya. Ia

merasa sangat bahagia sehingga tidak terasa air matanya mengalir.

Dengan cepat sang ibu kembali ke rumahnya mereka bersama dengan Sang

Anak. Ketika hampir tiba, ia berhenti, terperangah melihat apa yang

disaksikannya. Sebuah pohon besar di belakang rumah mereka rubuh dan menimpa

rumahnya pada saat ia sedang mengejar rusa tadi. Seluruh rumah tersebut rata

dengan tanah karena tindihan pohon yang maha berat tersebut. Langit-langit

rumah mereka hancur bagaikan tepung. Ayam peliharaan mereka beserta anjing

mereka mati. Jika saja ia dan anaknya berada dirumah tersebut, pasti hal buruk

akan menimpa mereka.

Lalu ibu anak tersebut teringat peristiwa setahun yang lalu. Saat itu

seekor rusa melarikan diri dari seorang pemburu yang hendak menembaknya dan

menuju rumah mereka. Ia merasa sangat kasihan melihat rusa yang ketakutan

tersebut, lalu ditutupinya rusa tersebut dengan beberapa helai kain. Ketika

pemburu tersebut tiba disana, ia tidak menemukan rusa tersebut. Dipikirnya

bahwa rusa tersebut telah pergi melalui pintu belakang rumah tersebut. Ia

kemudian pergi. Setelah pemburu tersebut pergi jauh, ibu anak tersebut

kemudian membuka kain penutup rusa tersebut dan membiarkannya pergi menuju

hutan.

Rusa tersebut seakan-akan mengerti bahwa ia telah diselamatkan oleh

wanita tersebut. Ketika pergi ia tidak henti-hentinya memandang wajah wanita

tersebut seakan-akan hendak berterima kasih.

93
Ibu anak tersebut tidak pernah menyangka bahwa rusa tersebut dapat

mengingat kebaikannya. Rusa itu entah bagaimana mengetahui bahwa pohon besar

tersebut akan runtuh menimpa mereka sehingga ia datang kembali untuk

menyelamatkan mereka. Ketika ibu tersebut mengingat kejadian tersebut, ia

berkata, “Menyelamatkan nyawa makhluk lain adalah sama dengan menyelamatkan

diri kita sendiri”.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Ibu = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

94
Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok :

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

95
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 6

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Cerita Rakyat Asal Usul Salatiga

Zaman dahulu, kota Semarang dipimpin oleh Adipati Pandanarang dan

mempunyai istri bernama Nyai Pandanarang. Ia terkenal sebagai pemimpin yang

jujur, tetapi juga menyukai harta benda yang berlimpah. Sifat kurang baik adipati

ini terdengar oleh Sunan Kalijaga, seorang wali yang arif dan bijaksana. Sunan

berniat mengingatkan Pandanarang dengan menyamar sebagai tukang rumput.

Ketika lewat di halaman kabupaten, Adipati Pandanarang menawar rumput

dengan harga yang sangat rendah. Penjual rumput itu setuju dan meletakkan

rumputnya di kandang. Sebelum pergi, ia menyelipkan uang lima sen di antara


96
rerumputan. Uang tersebut ditemukan oleh abdi dalem yang segera melapor

kepada Pandanarang. Hal itu terjadi berulang kali. Pandanarang heran mengapa

tukang rumput tersebut tidak pernah menanyakan uangnya. Ketika tukang rumput

itu datang kembali, Pandanarang pun menanyakan asal-usul tukang rumput itu. Ia

juga menanyakan mengapa Sang Tukang Rumput seperti tidak membutuhkan uang.

Tukang Rumput menjawab bahwa ia bisa mendapatkan emas dengan sekali

cangkulan tanah. Ia tidak membutuhkan benda-benda duniawi, karena semuanya

tidak abadi. la juga berkata bahwa ada emas permata tertanam di dalam halaman

istana.

Pandanarang marah mendengar jawaban itu. la merasa dihina oleh tukang

rumput itu. Pandanarang menyuruh seorang abdi mengambil cangkul, kemudian

menyerahkannya kepada tukang rumput. Dengan kukuh, tukang rumput tadi

mengayunkan cangkul ke tanah. Ternyata, kata-kata orang itu benar. Ada emas

permata di dalam tanah istana. Adipati Pandanarang sangat terkejut melihat

pemandangan di hadapannya. Seketika, ia merasa sangat kerdil dalam hatinya.

“Pandanarang, aku adalah Sunan Kalijaga”. Setelah mendengar kata-kata itu,

Pandanarang langsung meminta maaf atas kekasarannya. Sunan Kalijaga meminta

Pandanarang untuk melepaskan kegemarannya pada harta duniawi.

Pandanarang mengungkapkan kepada istrinya bahwa ia ingin berguru

kepada Sunan Kalijaga. Istri Pandanarang menyetujui dan menyatakan bahwa ia

ingin mengikuti sang suami. “Kau boleh ikut, tetapi ingatlah kita tidak boleh

membawa barang- barang yang kita miliki. Berikan barang-barang itu kepada fakir

miskin,” ujar Pandanarang kepada istrinya. lstrinya menyatakan bahwa ia tak rela

meninggalkan harta bendanya dan menyerahkannya kepada fakir miskin. la

meminta suaminya berangkat lebih dulu. Lalu, perempuan ini menyimpan emas dan

permata di dalam tongkatnya yang terbuat dari bambu.

Pandanarang pun menyusul Sunan Kalijaga. Dalam perjalanan, mereka

dihadang oleh tiga orang penyamun. “Jika kau ingin barang berharga, tunggulah.

Sebentar lagi, akan lewat seorang perempuan tua. Cegat dia. Kau akan

mendapatkan emas permata dalam tongkat bambunya,” kata Sunan Kalijaga.

97
Muncullah Nyai Pandanarang yang berjalan tertatih dengan tongkat bambu.

Ketiga penyamun tersebut menghadang dan merampas tongkat bambu yang ia

pegang. Nyai Pandanarang tidak dapat berbuat apa-apa selain merelakan hartanya

dirampas. Ketika berhasil bertemu dengan suaminya dan Sunan Kalijaga, ia

menceritakan kejadian perampokan yang dialaminya sambil menangis. “Kau tidak

mendengarkan kata suamimu. Untuk berguru denganku, kalian harus meninggalkan

harta duniawi. Jadi, kejadian ini adalah salahmu sendiri,” ujar Sunan Kalijaga.

“Ada tiga pihak yang melakukan kesalahan di sini, yaitu kau sendiri, suamimu dan

para penyamun itu. Kelak, tempat ini akan menjadi kota yang ramai,” kata Sunan

Kalijaga. Untuk mengingat kejadian tersebut, Sunan Kalijaga menamakan daerah

itu dengan “Salah Tiga”. Pada perkembangan, nama Salah Tiga bergeser ucapannya

menjadi Salatiga. Kini Salatiga menjadi kota yang ramai seperti yang pernah

diprediksi oleh Sunan Kalijaga.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Adipati Padanarang = _____________________________________

 Nyai Padanarang = _____________________________________

 Sunan Kalijaga = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

98
Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

99
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 6

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Kisah Nyonya Cap


100
Kota Harmonali dilanda gerimis berhari-hari. Dimana-mana, orang

terserang flu. Tempat praktik dokter dipenuhi pasien yang terkena flu. Apotek

dibanjiri pembeli obat flu. Nyonya Cap adalah salah satu pasien yang mengantre di

apotek untuk membeli obat flu. Sebelumnya ia ke dokter. Dokter menyuruhnya

minum yang banyak, istirahat yang cukup, makan yang banyak, minum obat, dan

terakhir jangan banyak bicara. Anjuran terakhir ini dirasa berat karena Nyonya

Cap termasuk orang yang gemar bicara. Pada penarik becak, ia bicara kalau punya

emas satu lemari. Ketika membeli donat, ia bilang pada penjualnya kalau biasa

makan donat terenak. Saat membeli baju, ia berkata pada pelayan toko kalau

sering membeli pakaian mahal. Pada siapa saja, Nyonya Cap bicara. Kecuali pada

benda mati, tentu saja.

Setelah mendapatkan obat, Nyonya Cap mampir ke supermarket. Ia ingin

membeli melon. Seorang pelayan berdiri di samping tumpukan melon. “Aku mau beli

melon paling murah. Soalnya kemarin aku habis beli melon paling mahal. Berhari-

hari aku makan melon mahal, sampai bosan. Rasanya sih enak. Manis seperti

disuntik cairan gula. Dagingnya selembut puding busa. Aku sangat menikmatinya.

Sekarang, aku ingin menikmati melon biasa. Tenggorokanku sakit, lidahku terasa

pahit, percuma beli melon paling mahal. Aku juga tak suka kalau terlalu besar

karena…” UHUK! UHUK! UHUK! Nyonya Cap batuk-batuk sampai bahunya

terguncang-guncang hebat. Nona pelayan yang berseragam putih hitam hanya bisa

mengerjap-ngerjap memandangnya. Dalam hati ia membatin, kebanyakan bicara

sih. Nyonya Cap melupakan melonnya. Sambil terbungkuk-bungkuk dan batuk, ia

menuju ke rak air mineral. Ada seorang ibu memilih-milih minuman. Mulailah

Nyonya Cap berkomentar. “Astaga! kenapa bingung? bukankah semua kemasan ini

berisi air putih? anda mencari yang paling murah? kasihan sekali! Kemarin aku

habis minum air paling mahal. Rasanya seperti embun gunung di pagi hari.

Sejuuuuuuk! Benar-benar nikmat dan aku…..” UHUK! UHUK! UHUK! Lagi-lagi

Nyonya Cap batuk. Wajahnya sampai merah padam. Ibu yang memilih minuman

hanya melongo. Buat apa minum air paling mahal kalau jadi batuk, kata si ibu dalam

hati.

101
Nyonya Cap berjalan dengan kepala pening, terbungkuk-bungkuk dan

batuk-batuk lebih parah dari sebelumnya. Ia melupakan air mineral dan ingin

membeli tisu. Namun, karena berjalan membungkuk sambil batuk disertai kepala

pusing, Nyonya Cap tak memperhatikan arah langkahnya.

Tanpa sengaja, Nyonya Cap menabrak perempuan berambut cokelat yang

sedang makan es krim. Es krim duriannya terlempar. Seorang nenek berambut

serba putih lewat situ dan terpeleset. Ikan gurame belanjaannya terlontar

mengenai wajah pelayan yang sedang mengepel. Sang pelayan kaget. Alat pelnya

menyeruduk ember berisi cairan pembersih lantai. Isi ember pun tumpah. Dua

orang yang jalan-jalan di sana terpeleset, menabrak rak sabun, rak panci, dan rak

piring. Barang-barang di dalam rak kocar-kacir di lantai, bahkan beberapa piring

pecah.

Pak Satpam supermarket kaget melihat banyak barang bertebaran di

lantai. “Tolong jelaskan, kenapa bisa begini?” tuntut pak satpam yang badannya

mirip algojo. “Aku terpeleset gara-gara licin,” lapor pria yang menabrak rak piring.

“Ada air tumpah, lalu kami jatuh,” imbuh pria berkumis yang menabrak rak panci

dan sabun. “Maaf aku tak sengaja menumpahkan ember karena kaget dengan ikan

terbang yang mengenai wajahku,” timpal nona pelayan yang mengepel. “Ikanku!

Aku terpeleset es krim hingga gurame di keranjangku melayang,” keluh sang

nenek berambut serba putih. “Maaf, es krimku jatuh. Tiba-tiba ada orang

bungkuk batuk-batuk menabrakku. Dia,” sahut perempuan cokelat sambil

menunjuk Nyonya Cap yang masih batuk-batuk sampai berjongkok.

Pak satpam mengajak Nyonya Cap ke ruangan pak kepala supermarket.

Nyonya Cap diminta mengganti kerusakan piring yang pecah dan membantu

membersihkan supermarket. “Aku…. UHUK! UHUK! Tidak mau! UHUK! UHUK,”

teriak Nyonya Cap. “Kalau tidak mau, terpaksa anda harus tinggal disini sampai

besok,” tegas pak kepala supermarket. Nyonya Cap tak punya pilihan lain.

Akhirnya ia bersedia membayar dan membantu para pelayan membereskan

kekacauan sambil batuk-batuk dan bersungut-sungut. Nasihat dokter terngiang di

telinganya, jangan banyak bicara.

102
Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Nyonya Cap = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________
103
Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 6

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

104
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Cerita Rakyat Nusantara : Legenda Batu Menangis

Dahulu kala, hiduplah Seorang Janda miskin bersama anak perempuannya. Anak

Janda tersebut sangat cantik jelita. Ia selalu membanggakan kecantikan yang ia miliki.

Namun, kecantikannya tidak sama dengan sifat yang ia miliki. Ia sangat pemalas dan

tidak pernah membantu ibunya. Selain pemalas, ia juga sangat manja. Segala sesuatu

yang ia inginkan harus dituruti. Ia tidak peduli meskipun ibunya harus bekerja

membanting tulang untuk menuruti kemauannya. Setiap ibunya mengajaknya ke sawah, ia

selalu menolak.

Suatu hari, ibunya mengajak anaknya berbelanja ke pasar. Jarak pasar dari rumah

mereka sangat jauh. Untuk sampai ke pasar mereka harus berjalan kaki dan membuat

putrinya kelelahan. Anaknya berjalan di depan ibunya dan memakai baju yang sangat

bagus. Semua orang yang melihatnya langsung terpesona dan mengaggumi kecantikannya,

sedangkan ibunya berjalan di belakang membawa keranjang belanjaan, berpakaian sangat

dekil layaknya pembantu. Karena letak rumah mereka yang jauh dari masyarakat,

kehidupan mereka tidak ada satu orang pun yang tahu.

Saat, mereka memasuki tiba di pasar, semua mata tertuju kepada kecantikan

putri dari janda tersebut. Banyak pemuda yang menghampirinya dan memandang

wajahnya. Namun, penduduk desa pun sangat penasaran, siapa perempuan tua di

belakangnya tersebut. ‘’Hai, gadis cantik! siapakah perempuan tua yang berada di

belakangmu? Apakah dia ibumu?’’ tanya seorang Pemuda. ‘’ Tentu saja bukan, ia hanya

seorang pembantu!.’’ Jawabnya dengan sinis. Sepanjang perjalanan setiap bertemu


105
dengan para penduduk, mereka selalu bertanya hal yang sama. Namun, ia terus menjawab

bahwa ibunya adalah pembantunya. Ibunya sendiri di perlakukan sebagai seorang

pembantu.

Pada awalnya, sang ibu masih bisa menahan diri, setiap kali mendengar jawaban

dari putri kandungnya sendiri. Namun, mendengar berulang kali dan jawabannya itu

sangat menyakitkan hatinya, tiba-tiba sang ibu berhenti, dan duduk pinggir jalan sambil

meneteskan air mata. ‘’Bu, kenapa berhenti di tengah jalan? Ayo lanjutkan perjalanan.’’

Tanya putrinya heran. Beberapa kali ia bertanya. Namun, ibunya sama sekali tidak

menjawab. Sang ibu malah menengadahkan kedua tangannya ke atas dan berdoa.  Melihat

hal aneh yang di lakukan ibunya, sang anak merasa kebingungan. ‘’Ibu sedang apa

sekarang!’’ bentak putrinya. Sang ibu tetap tidak menjawab, dan meneruskan doanya

untuk menghukum putrinya sendiri. ‘’ Ya Tuhan, ampunilah hamba yang lemah ini, maafkan

hamba yang tidak bisa mendidik putri hamba sendiri, sehingga ia menjadi anak yang

durhaka. Hukumlah anak durhaka ini,’’ doa sang Ibu.

Tiba-tiba, langit menjadi gelap, petir menyambar, dan hujan deras turun dan 

perlahan-lahan tubuhnya berubah menjadi batu. Kakinya mulai berubah menjadi batu dan

sudah mencapai setengah badan. Gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya. Ia

merasa ketakutan. ‘’Ibu, tolong aku. Apa yang terjadi dengan kakiku? ibu maafkan aku.

Aku janji akan menjadi anak yang baik bu,’’ teriak putrinya ketakutan. Gadis tersebut

terus menangis dan memohon. Namun, semuanya sudah terlambat. Seluruh tubuhnya

perlahan berubah menjadi batu. Sebelum kepalanya menjadi batu, sang ibu masih melihat

air matanya yang keluar. Oleh karena itu, masyarakat tersebut menyebutnya dengan

Batu Menangis. Batu Menangis tersebut masih ada sampai sekarang.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

106
____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Ibu = _____________________________________

 Anak = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

107
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

108
____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Dongeng Burung Bangau yang Angkuh


Di sebuah danau, hiduplah seekor bangau yang cantik namun sombong. Bangau

tersebut memiliki bulu putih halus dan bersih, kaki panjangnya yang terlihat sangat

anggun, dan matanya yang kecil dan indah. Semua binatang sangat mengagumi bulu –

bulunya yang indah. Namun, Ia juga terkenal karena kesombongannya, ia suka

meremehkan binatang lainnya. Pagi itu, bangau berjalan dengan langkah yang anggun di

sepanjang sebuah sungai kecil, matanya yang tajam menatap air sungai yang jernih, leher

dan paruhnya yang panjang siap untuk menangkap mangsa di air sebagai sarapan paginya.

Saat itu, sungai dipenuhi dengan ikan-ikan yang berenang, tetapi sang Bangau

merasa sedikit angkuh di pagi hari itu. Dia enggan untuk memakan ikan – ikan yang kecil.

"Saya tak mau makan ikan-ikan yang kecil," katanya kepada diri sendiri. "Ikan yang kecil

tidak pantas dimakan oleh bangau yang anggun seperti saya." Bangau tersebut ingin

memakan ikan – ikan besar agar ia cepat kenyang. Bangau menunggu ikan – ikan besar

muncul.

Bangau memilih – milih makanan. Seekor ikan yang besar dari ikan lain, lewat di

dekatnya. "Tidak," kata sang Bangau. "Saya tidak akan merepotkan diri saya untuk

membuka paruh dan memakan ikan sebesar itu!" teriak bangau pada diri sendiri. Mulutku

yang cantik ini bisa terluka karena ikan besar. Begitulah sikap bangau yang akuh terlihat

ketika dia berada di danau. Ia selalu memilih ikan – ikan yang lewat di depannya.

Begitulah keangkuhan bangau ketika akan memakan ikan - ikan yang ada di danau.

Hari sudah siang, saat matahari mulai meninggi, ikan-ikan yang berada pada air

yang dangkal dekat pinggiran danau, akhirnya berenang pindah ke tengah danau yang

lebih dalam dan dingin. Semua ikan meninggalkan bangau. Sang bangau mulai kelaparan,

ketika hendak memakan ikan – ikan yang kecil, ia tidak melihat ikan lagi, terpaksa harus

puas dengan memakan siput kecil di pinggiran danau. Ia merasa sedih dan kelaparan, ia

menyesali perbuatannya yang menyombongkan diri. Sekarang ia menerima akibatnya.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

109
1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Si bangau = ______________________________________

4. Latar Waktu = ______________________________________

5. Latar Tempat = ______________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

110
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Asal Mula Telaga Warna

Dahulu kala di Jawa Barat, hiduplah Raja dan Permaisuri yang sangat diicintai oleh

rakyatnya. Sayangnya, Raja dan Permaisuri belum dikarunia anak. Padahal, mereka sudah

bertahun-tahun menunggu. Dalam keputusasaannya Raja memutuskan untuk bertapa di

hutan. Di dalam hutan, Raja terus berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Raja meminta agar

segera dikarunia anak. Doa Raja pun terkabul.

111
Permaisuri melahirkan seorang bayi perempuan. Raja dan Permaisuri sangat

bahagia. Seluruh rakyat juga bersuka cita menyambut kelahiran Putri Raja. Permaisuri

melahirkan bayi yang cantik. Raja dan Permaisuri sangat menyayangi putrinya. Mereka

juga sangat memanjakannya. Segala keinginan putrinya dituruti.karena sering dimanja,

putri tumbuh menjadi anak yang semena – mena dan egois.

Saat itu, Putri sudah menginjak usia tujuh belas tahu. Putri Raja telah tumbuh

menjadi gadis yang cantik. Raja mengadakan pesta besar - besaran. Semua rakyat

diundang ke pesta. Para rakyat senang karena Putri telah tumbuh menjadi wanita yang

dewasa. Para rakyat juga memberikan persembahan untuk Putri.

Raja dan Permaisuri telah menyiapkan hadiah istimewa berupa kalung. Kalung

terbuat dari untaian permata berwarna-warni. Saat pesta berlangsung, Raja

menyerahkan kalung itu. ”Kalung ini hadiah dari kami. Lihat, indah sekali, bukan? Kau

pasti menyukainya,” kata Raja. Raja bersiap mengalungkan kalung itu ke leher putrinya.

Sungguh di luar dugaan, Putri menolak mengenakan kalung itu. ”Aku tak suka kalung ini,

Ayah,” tolak Putri dengan kasar. Raja dan Permaisuri terkejut. Kemudian, Permaisuri

berusaha membujuk putrinya dengan lembut. Permaisuri mendekat dan hendak

memakaikan kalung itu ke leher putrinya. ”Aku tidak mau! Aku tidak suka kalung itu!

Kalung itu jelek!” teriak Putri sambil menepis tangan Permaisuri.

Tanpa sengaja, kalung itu terjatuh. Permata-permatanya terceraiberai di lantai.

Permaisuri sangat sedih. Permaisuri terduduk dan menangis. Tangisan Permaisuri

menyayat hati. Seluruh rakyat yang hadir turut menangis. Mereka sedih melihat tingkah

laku Putri yang mereka sayangi. Tidak disangka, air mata yang tumpah ke lantai berubah

menjadi aliran air. Aliran air menghanyutkan permata-permata yang berserakan. Air

tersebut mengalir ke luar istana dan membentuk danau. Anehnya, air danau berwarna-

warni seperti warna-warna permata kalung Putri. Kini danau itu dikenal dengan nama

Telaga Warna.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

112
____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Raja = ______________________________________

 Permaisuri = ______________________________________

 Putri = ______________________________________

4. Latar Waktu = ______________________________________

5. Latar Tempat = ______________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

113
Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

114
Burung Merak yang Angkuh dan Bangau

Pada jaman dahulu, hiduplah seekor burung merak yang cantik. Ia memiliki bulu –

bulu yang indah. Setiap burung memuji keindahan bulu burung merak, hal itu membuat ia

menjadi sombong dan angkuh. Untuk membuat binatang lain memujinya, ia biasanya akan

merentangkan bulu – bulunya untuk menuai pujian dari binatang lain. Tak jarang ia bahkan

merendahkan binatang lain karena tidak memiliki bulu seindah dirinya.

Pagi hari itu , seperti biasa burung merak akan memamerkan bulu – bulunya

kepada binatang lain. Kali ini dia memamerkannya kepada si bangau, tidak hanya itu, ia

juga menghina bulu – bulu bangau yang berwarna kusam dan tak berwarna indah. Tentu

saja hal itu tak membuat Sang bangau tidak mau kalah dengan apa yang dimiliki oleh

burung merak. Sang Bangau merentangkan sayapnya lebar-lebar dan terbang jauh tinggi

ke atas. "Ikutilah saya kalau kamu bisa," Kata sang Bangau. Burung bangau dapat

terbang dengan bebas ke angkasa. Bangau senang melihat burung merak tidak memiliki

kemampuan untuk terbang tinggi dirinya.

Sang Merak hanya bisa berdiri terpaku. Burung merak hanya melihat ke atas

melihat kemampuan burung bangau. Burung merak berkata dalam hati “ Wah . . . burung

bangau bisa terbang bebas, aku tidak bisa terbang bebas seperti bangau “ Burung merak

merasa malu dan tidak sebanding dengan burung bangau karena burung merak termasuk

jenis burung yang tidak dapat terbang. Sedangkan sang Bangau terbang melayang-layang

di langit biru dengan bebasnya.

Melihat burung merak yang bersedih membuat burung bangau merasa iba pada

dirinya. Burung bangau berkata kepada merak, “ Engkau tidak perlu bersedih. Karena

kita masing masing memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain, kita hanya perlu

bersyukur atas kelebihan yang kita miliki” kata bijak burung bangau

Burung merak sadar akan tindakannya yang selalu menyombongkan dirinya ketika

bertemu dengan burung – burung lain. Merak menyadari bahwa keindahan yang dimiliki

memang tidak dimiliki oleh burung lain , tetapi burung lain juga memiliki kelebihan yang

tidak dimiliki oleh binatang lain. Sejak saat itu burung merak tidak lagi menyombongkan

bulu – bulunya kepada binatang lain.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

115
1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Burung Merak = ______________________________________

4. Latar Waktu = ______________________________________

5. Latar Tempat = ______________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

aragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

116
Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

117
Kasuari dan Dara Mahkota
Hiduplah seekor burung Kasuari yang memiliki badan besar dan sayap yang lebar.

Dia memiliki kemampuan untuk terbang tinggi. Hal ini membuat kasuari serakah dan

tamak. Setiap kali dia akan memakan buah – buahan, ia memetik banyak sekali buah yang

telah masak. Kemudian buah-buahan itu akan disembunyikan di bawah sayapnya sehingga

burung-burung lain tidak kebagian. Burung-burung lain mengetahui keserakahan Kasuari.

Oleh karena itu, tidak seekor burung pun mau berteman dengannya. Meski demikian,

Kasuari tidak memedulikannya.

Lama-kemalaan Kasuari semakin serakah. Tidak hanya buah buahan di pohon saja

yang diambilnya, tetapi juga buah-buahan yang jatuh ke tanah. Burung-burung lain pun

jengkel. Mereka mencari cara agar Kasuari sadar dari sifat serakahnya. ”Bagaimana jika

lomba terbang? Siapa yang mampu terbang tinggi dan paling jauh, dialah pemenangnya.

Kalau Kasuari kalah, dia tidak boleh mencurangi kita lagi,” usul Dara Makota.

”Siapa yang bisa melawan Kasuari? Badannya besar. Sayapnya lebar. Sekali

mengepakkan sayap, dia pasti bisa terbang jauh. Kita tidak akan menang,” jawab Pipit

pesimis. percaya diri. ”Ingat, kita harus menggunakan akal. Serahkan semuanya kepadaku.

Aku akan melawannya dalam perlombaan ini,” kata Dara Makota sambil tersenyum. Dia

berusaha meyakinkan teman-temannya.

Teman-teman Dara Makota saling berpandangan. Mereka bertanyatanya dalam

hati. Mungkinkah Dara Makota yang bertubuh kecil dapat mengalahkan Kasuari yang

besar? Dara Makota menyampaikan tantangannya kepada Kasuari. Kasuari menyetujui

tantangan Dara Makota. Saat pertandingan tiba, semua burung hadir untuk menyaksikan.

Dengan sombongnya Kasuari menertawakan Dara Makota. ”Sudahlah, kamu

menyerah saja daripada mendapat malu,” ejek Kasuari. Dara Makota bergeming. ”Siapa

yang tertawa belakangan, dia yang menang,” sahut Dara Makota. Kasuari dan Dara

Makota pun bertanding. Mereka melesat dengan kencang. Kasuari terbang cepat sekali.

Sesekali Kasuari menoleh Dara Makota yang berada di belakangnya. Dia takut jika Dara

Makota menyusulnya.

Saat asyik menoleh, tiba-tiba... BRAAK.... Kasuari menabrak batang pohon.

Sebelah sayapnya pun patah. Semua yang hadir tertegun, tetapi Kasuari tak mau

menyerah. Dia berusaha bangkit dan mengepakngepakkan sayapnya. Sayangnya, dia terus

118
terjatuh dan menggelepar di tanah. Sementara itu, Dara Makota terus melesat jauh

meninggalkan Kasuari.

Kasuari hanya dapat memandang Dara Makota dengan rasa malu. Sekarang dia

baru tahu rasanya menjadi makhluk lemah. Selama ini dia selalu merasa menjadi burung

terhebat. Namun, dalam sekejap dia tidak mampu terbang lagi. Beberapa burung lain

turun ke tanah. Mereka membantu Kasuari. Kasuari semakin malu karena selama ini dia

telah mencurangi mereka. Sejak saat itu, Kasuari sadar dan mengubah perilakunya.

Namun sayang sekali, sejak saat itu pula Kasuari tidak bisa terbang lagi. Dia harus

mencari makan di tanah.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Kasuari = ______________________________________

 Dara Mahkota = ______________________________________

4. Latar Waktu = ______________________________________

5. Latar Tempat = ______________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________


119
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

120
Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Kisah Serigala dan Burung Bangau

Suatu siang yang panas, seekor burung Bangau yang sedang mencari makanan

mendengar erangan kesakitan dari balik semak belukar tak jauh dari tempatnya berdiri.

perlahan Burung Bangau mendekati arah suara itu. Alangkah terkejutnya dia, ternyata

ada seekor Serigala sedang merintih sambil memegangi tenggorokannya. 

Burung Bangau bingung tidak tahu harus berbuat apa. Dia takut jika mendekat

akan dimakan oleh Serigala tersebut. Tetapi dia juga kasihan melihat Serigala yang

kesakitan. Dia bepikir sejenak, akhirnya perasaan ibanya pun muncul. "Kasihan Serigala.

Dia tersedak dan sepertinya sedang kesakitan" Pikir burung Bangau.

Serigala terus merintih dan memohon pertolongan kepada burung bangau.

Nampaknya ia benar-benar menderita dengan kejadian yang menimpanya. "Tolong!,

tenggorokanku sakit sekali," ucap serigala. Ia memohon pada burung bangau berleher

panjang yang sedang memperhatikannya. "Tolong! Sebuah tulang ada di tenggorokanku!"

Pintanya memelas. Tetapi si burung bangau hanya menatapnya dengan curiga. "Tolonglah!"

teriak Serigala masih dengan suara memelas kesakitan. "Kamu pasti dapat hadiah jika

kamu mau mengambilkan tulang dari tenggorokanku!" ucap Serigala itu.

121
Burung bangau itu lalu memberanikan diri menolong Serigala karena dijanjikan

akan mendapat hadiah. Dengan leher dan paruhnya yang panjang, ia lalu menjulurkannya

ke dalam mulut Pak Serigala untuk mengambil tulang yang tertancap. Dengan paruhnya

yang panjang dia kemudian berhasil mengambil sebuah tulang. Tulang itu tertancap di

dalam leher serigala.

Setelah selesai menolong Burung Bangau pun meminta hadiah yang dijanjikan

kepadanya. Mendengar itu Serigala berkata "Kamu sudah dapat hadiahmu! bukankah

sudah merupakan hadiah bagimu bahwa kepalamu sudah masuk ke mulut serigala dan bisa

keluar lagi dengan selamat?". "Tapi aku sudah berbuat baik padamu!", burung bangau itu

merajuk. "Tidak!" kata Serigala. "Tidak dikatakan berbuat baik jika kamu melakukannya

karena ingin dapat hadiah!". Akhirnya Burung Bangau pun pergi dengan rasa kecewa.

Serigala hanya memandangnya tanpa rasa berterima kasih.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Serigala = _____________________________________

 Burung Bangau = _____________________________________

4. Latar waktu = _____________________________________

5. Latar tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

122
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

123
Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan moral/amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Kisah Burung Jalak dan Kerbau

Pak Falo seekor kerbau hitam berbadan besar sedang merasa gundah karena

badannya gatal bukan kepalang. Ia sudah mencoba mengusir rasa gatal itu dengan selalu

mengibaskan ekornya. Namun rasa gatal itu tak juga hilang. Sementara mulutnya terus

saja mengunyah rumput hijau makanan favoritnya yang terhampar di padang yang luas

sambil sesekali mengeluh karena rasa gatal yang tak tertahankan.

Jali, burung jalak mungil pemakan kutu merasa heran melihat Pak Falo yang

sedang gundah. Biasanya, ia melihat Pak Falo selalu riang gembira. Namun tidak kali ini,

Pak Falo hari ini terlihat gundah, "apa gerangan yang terjadi padamu pak Falo ?”, tanya

Jali. “badanku gatal sekali,” jawab Pak Falo sambil mengibas-ngibaskan ekornya. “Kamu

belum mandi ya ?”, tanya Jali. “Rumahku jauh dari sungai, jadi aku jarang mandi”, jawab

Pak Falo sambil mengusir rasa gatal di badannya dengan mengibaskan ekor. “Baiklah aku

akan menyelesaikan masalahmu,” ujar Jali.

Jali terbang ke arah Pak Falo namun Pak Falo mengira Jali akan melukainya,

sehingga Pak Falo menghindar. Namun, Jali tak mau kalah. Ia terus mengejar Pak Falo.

Bahkan Jali terbang lebih kencang dari sebelumnya. Pak Falo tidak mau jadi sasaran Jali

dengan cepat dia masuk kedalam hutan dan bersembunyi di balik sebuah batu besar.

Tanpa sengaja pak Falo terpeleset dan jatuh sehingga menimbulkan suara gemuruh yang

menyebabkan Jali mengetahui keberadaan Pak Falo.


124
Tanpa mereka sadari, Raja Singa sudah memperhatikan mereka dari tadi. Singa

sang penguasa hutan bertanya “apa yang kalian berdua lakukan? kalian telah mengganggu

istirahatku”, kata Raja Singa. “Jali mengejarku raja singa, dia mau melukaiku,” kata Pak

Falo dengan nada memelas. “Tidak Raja, aku bukannya ingin melukainya justru aku ingin

membantu menyelesaikan masalahnya,” sanggah Jali membela diri. Mereka berdua

kemudian berdebat dan saling menyalahkan.

Raja singa pun mengetahui permasalahannya dan menjelaskan kepada keduanya

jika Pak Falo salah sangka kepada Jali. Jali sebenarnya ingin memakan kutu di punggung

Pak Falo. Mendengar penjelasan itu, Pak Falo menyadari sikapnya dan meminta maaf

kepada Jali. Jali pun meminta maaf kepada Pak Falo kerena telah membuatnya salah

sangka.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _________________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Pak Falo = _____________________________________

 Jali = _____________________________________

 Raja Singa = _____________________________________

4. Latar waktu = _____________________________________

5. Latar tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

125
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

126
Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan moral/amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Keluarga Tupai yang Baik

Di suatu hari di musim dingin, keluarga tupai sedang berkumpul di meja makan.

Mereka mengurung diri di rumah dan memakan persediaan makanan yang sudah disiapkan

sebelum musim dingin tiba. Namun, malam itu persediaan makanan mereka tinggal satu

butir telur. “Kita hanya memiliki satu butir telur. Itu tidak akan cukup untuk kita

berempat,” kata Ibu Tupai. “Tidak apa Ibu, kita bisa membaginya untuk berempat,”

jawab Ayah Tupai. “Aku lapar sekali, Ibu. Masakkan saja satu telur itu,” kata Anak Tupai.

Mendengar itu, Ibu Tupai dengan sedih mengambil satu telur persediaan terakhir

mereka. Ia ingin menggoreng telur itu.

Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu rumah mereka. Ayah Tupai bergegas

membukakan pintu. Ternyata yang datang adalah seekor Kelinci. “Ada apa, Kelinci?” kata

Ayah Tupai. “Aku ingin meminta bantuamu. Anakku sakit karena sudah tidak makan

selama dua hari, sedangkan kami sudah tidak punya persediaan makanan lagi. Bolehkah

aku minta satu saja telurmu untuk anakku yang sakit?” mohon Kelinci.

127
Ayah Tupai merasa kasihan kepada Kelinci. Ia pergi ke dapur dan berbicara

kepada istrinya. Untungnya, Ibu Tupai belum memasak sebutir telur itu. Dengan ikhlas,

Ayah Tupai memberikan satu telur terakhir itu kepada Kelinci. “Berikanlah telur ini

kepada anakmu. Aku berdoa semoga ia cepat sembuh,” kata Ayah Tupai. “Terima kasih

banyak, semoga kau selalu diberikan kebaikan dalam hidupmu,” jawab Kelinci lalu berlari

pulang.

Melihat perbuatan Ayah Tupai, kedua Anak Tupai marah. “Ayah, kenapa Ayah

memberikan satu telur kita kepada Kelinci? Aku sangat lapar.” “Bersabarlah, Kelinci lebih

membutuhkan telur itu daripada kita. Ayah akan berusaha keluar dan mencari makanan,”

kata Ayah Tupai.

Tiba-tiba, Ibu Tupai menjerit dari dapur. “Ayah, lihat! Kita punya telur yang

sangat banyak!” Ayah Tupai dan kedua anaknya segera ke dapur. Alangkah kagetnya

mereka saat melihat ada banyak sekali telur disana. “Dari mana datangnya telur-telur

ini?” tanya Ayah Tupai. Ibu Tupai menggeleng tidak tahu. Sebuah suara tiba-tiba

terdengar, “Karena keikhlasan dan pertolongan kalian membantu Kelinci, aku ganti

sebutir telur kalian dengan seratus satu telur.” Keluarga tupai pun mengucapkan terima

kasih dan bersyukur bahagia. Mereka bisa makan dengan kenyang malam itu.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Ayah tupai = _____________________________________

 Ibu tupai = _____________________________________

 Kedua anak tupai = _____________________________________

 Kelinci = _____________________________________

4. Latar waktu = _____________________________________

128
5. Latar tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

129
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan moral/amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Rubah dan Burung Bangau

Pada suatu hari seekor Rubah yang licik berencana untuk mempermainkan

temannya Si Burung Bangau. Penampilan Burung Bangau selalu membuat Sang Rubah

tertawa karenanya dia amat suka mempermainkan Bangau. “Kamu harus datang dan

menikmati makan siang bersamaku hari ini,” kata Sang Rubah kepada Sang Bangau, sambil

tersenyum-senyum karena memikirkan gurauan yang akan diperbuat olehnya. Sang

Bangau dengan senang hati menerima undangan dari Sang Rubah dan datang pada siang

hari itu.

Saat makan siang, Sang Bangau tidak bisa menikmati makan siangnya. Hal ini

disebabkan oleh ulah Sang Rubah yang menyiapkan sup disajikan pada piring yang sangat

ceper dan hampir datar. Sang Bangau tidak bisa menikmati sup tersebut, hanya ujung

130
paruhnya saja yang bisa menyentuh air sup. Tak setetes sup yang bisa di minumnya,

sedangkan Sang Rubah menjilati sup tersebut dengan gampangnya. Sambil tertawa-tawa

Sang Rubah menikmati sup itu hingga Sang Bangau menjadi sangat kecewa karena telah

dipermainkan. Sang Bangau yang lapar dan merasa tidak senang, tetap berusaha untuk

tenang.

Sang Bangau ingin membalas perbuatan Rubah. Ia lalu mengundang Si Rubah untuk

makan siang di rumahnya. Sang Bangau membalas Sang Rubah dengan menyiapkan ikan

pada guci yang tinggi. Tepat pada saat makan siang, Sang Rubah tiba di rumah Sang

Bangau. Ia menyediakan ikan yang sangat lezat sebagai menunya. Sayangnya, ikan

tersebut disajikan dalam sebuah guci tinggi dan sempit.

Sang Bangau dengan gampang memakan ikan tersebut dengan paruhnya yang

panjang sedangkan Sang Rubah hanya bisa menjilati pinggiran guci sambil mencium

lezatnya makanan yang tersaji. Sang Rubah menjadi marah, dengan tenangnya Sang

Bangau berkata, “Jangan mempermainkan seseorang karena kamu sendiri pasti tidak suka

untuk dipermainkan”. Mendengar itu Sang Rubah pun menyadari kesalahannya dan

meminta maaf atas sikapnya selama ini yang suka mempermainkan Sang Bangau.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas !

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Sang Rubah = ______________________________________

 Sang Bangau = ______________________________________

4. Latar waktu = ___________________________________________

5. Latar tempat = ___________________________________________


131
6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

132
____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan moral/amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Aji Saka

Dahulu kala berdirilah sebuah kerajaan bernama Medang Kamulan yang dipimpin

oleh seorang raja yang jahat bernama Prabu Dewata Cengkar. Kegemaran sang prabu

untuk memakan daging manusia membuat rakyatnya ketakutan. Setiap hari, Patih Jugul

Muda harus sibuk mencari korban manusia untuk dipersembahkan kepada sang prabu,

hingga rakyat Medang Kamulan berbondong-bondong mengungsi ke daerah lain

menyelamatkan diri.

Kabar tentang kekejaman Prabu Dewata Cengkar sampai juga ke sebuah desa

bernama Desa Medang Kawit. Di sana, tinggal seorang pemuda sakti dan gagah berani

bernama Aji Saka. Ia tidak tega mendengar banyak rakyat Medang Kamulan menjadi

korban kebiadaban Prabu Dewata Cengkar. Akhirnya, Aji Saka pergi ke Medang Kamulan

ditemani Dora dan Sembada, dua pengawal setianya untuk membantu rakyat Medang

Kamulan.

Sebelum tiba di Medang Kamulan, mereka singgah di sebuah pegunungan bernama

Kendeng. Di sana Aji Saka berkata kepada Sembada bahwa besok dia akan pergi ke

Medang Kamulan dan menitipkan keris tersebut ke Sembada. Aji Saka memerintahkan

kepada sembada agar tidak memberikan keris tersebut ke orang lain selain dirinya.

Keesokan harinya, pergilah Aji Saka melanjutkan perjalanan ke Medang Kamulan seorang

diri. Setibanya di sana, ia mendengar kabar bahwa Prabu Dewata Cengkar sedang murka

karena Patih Jugul Muda tidak berhasil mendapatkan persembahan untuknya. Mendengar

hal itu, Aji Saka pergi menemui Patih Jugul Muda. Aji Saka meminta kepada Patih Jugul

Muda untuk persembahan untuk Prabu Dewata Cengkar. Mendengarkan hal tersebut,

sang Patih pun terkejut karena semua orang lari terbirit birit jika mereka diminta untuk

133
menjadi korban sang prabu. Aji Saka mempunyai rencana untuk menghentikan kejahatan

Sang Prabu terhadap rakyatnya. Akhirnya, pergilah mereka berdua ke istana menghadap

Prabu Dewata Cengkar.

Sebelum menjadi persembahan bagi Sang Prabu, Aji Saka mempunyai sebuah

keinginan yang harus dikabulkan. Dengan tidak sabar Prabu meminta kepada Aji Saka

untuk segera mengatakan keinginannya karena Sang Prabu sudah sangat lapar. Aji Saka

meminta tanah seluas sorban yang dipakainya. Sang Prabu menertawakan keinginan

tersebut karena ia berpikir pemintaan dari Aji Saka sangat mudah untuk dikabulkan.

Sang Prabu meminta Aji Saka untuk merentangkan sorban tersebut ke tanah. Sorban Aji

Saka pun digelar. Namun, tidak seorang pun menduga sorban itu sangatlah panjang.

Luasnya melebihi kerajaan Prabu Dewata Cengkar. Ketika digelar, sorban itu membentang

dari istana, ke perkampungan penduduk, ke hutan, ke gunung, bahkan sampai ke lembah

Ngarai. Semua yang menyaksikan hal itu tercengang. Mereka tidak menduga bahwa

sorban yang dikenakan Aji Saka sangatlah panjang dan lebar.

Berdasarkan perjanjian yang telah disetujui sebelumnya, Prabu Dewata Cengkar

harus memenuhi janjinya. Itu berarti, wilayah Medang Kamulan menjadi milik Aji Saka.

Mengetahui hal itu, Prabu Dewata Cengkar marah bukan kepalang. Namun, dengan

kesaktian Aji Saka, Prabu Dewata Cengkar berhasil diatasi. Sorban Aji Saka yang

membentang itu, tiba-tiba saja melilit tubuh Prabu Dewata Cengkar. Lilitan itu sangat

kuat hingga tubuh sang prabu yang besar bagaikan raksasa tidak mampu bergerak sedikit

pun. Kemudian, tubuh Prabu Dewata Cengkar dilemparkan ke dalam Laut Selatan yang

berombak besar. Dengan sekejap, tubuh raksasa itu hilang ditelan ombak yang ganas.

Prabu Dewata Cengkar akhirnya mati di tangan Aji Saka. Kezaliman Prabu Dewata

Cengkar berakhir.

Mendengar kematian raja mereka, rakyat Medang Kamulan bersorak-sorai.

Mereka bahagia karena terbebas dari raja yang suka memakan daging manusia. Aji Saka

akhirnya dinobatkan menjadi raja di Medang Kamulan. Ia menjadi raja yang baik hati dan

bijaksana. Medang Kamulan pun mengalami masa kejayaan pada saat pemerintahannya.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!


134
1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Aji Saka = _____________________________________

 Prabu Dewata Cengkar = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

135
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 6

136
Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Aji Saka (lanjutan cerita sebelumnya)

Suatu hari, Aji Saka teringat akan kerisnya. la pun meminta bantuan Dora

untuk mengambil keris yang berada di tangan Sembada. "Dora, tolong kau

ambilkan kerisku yang berada di tangan Sembada yang kini berada di pegunungan

Kendeng!" perintah Aji Saka. "Baik. Akan aku laksanakan," ucap Dora. Dora pun

pergi ke Pegunungan Kendeng menemui Sembada. Setibanya ia di Kendeng, Dora

langsung melepas rindu kepada sahabatnya. Keduanya akhirnya berbincang-

bincang sejenak dan saling menanyakan kabar. Setelah itu, Dora menyampaikan

pesan Aji Saka untuk mengambil keris pusaka.

Mendengar hal itu, Sembada menolak dengan tegas permintaan Dora.

Sembada teringat akan pesan yang pernah disampaikan Aji Saka kepadanya yaitu

jangan pernah memberikan keris pusaka itu kepada siapa pun karena Aji Saka

sendiri yang akan mengambilnya. Akhirnya, dengan berat hati, mereka bertarung

untuk melaksanakan amanat yang telah diembannya. Dora diminta untuk

mengambil keris pusaka, sedangkan Sembada diminta untuk tetap menjaga keris

pusaka itu sampai Aji Saka sendiri yang datang mengambilnya.

137
Di lain tempat, Aji Saka sedang menunggu kedatangan Dora. Aji Saka

menunggu dengan hati yang gelisah. Aji Saka kemudian menyusul Dora ke

pegunungan Kendeng. Setibanya di sana, betapa terkejutnya ia melihat dua orang

kepercayaannya mati tergeletak bersimbah darah. Rupanya mereka bertarung

sampai mati demi memegang amanat yang telah mereka emban. Aji Saka baru

teringat akan pesan yang ia sampaikan kepada Sembada untuk tidak memberi

keris itu kepada siapa pun. Ia merasa bersalah kepada keduanya.

Untuk mengabadikan kesetiaan kedua abdinya, Aji Saka menulis huruf-

huruf di sebuah batu yang kemudian dikenal dengan nama Carakan. Susunan

huruf-huruf jawa itu adalah ha na ca ra ka - da ta sa wa la ~ pa dha jaya nya — ma

ga ba tha nga. Artinya adalah:

Hana caraka = ada utusan

Data sawala = pada bertengkar

Padha jayanya = sama saktinya

Maga bathanga = mati bersama

Itulah peninggalan bersejarah yang ditinggalkan oleh Aji Saka untuk mengenang

abdinya yang mati dalam menjalankan tugas yang diembannya.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Aji Saka = _____________________________________

 Sembada = _____________________________________

138
 Dora = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

139
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

KISAH KERBAU, ULAR, DAN MANUSIA

Dahulu kala ada sebuah keluarga yang hidupnya jauh dari kata baik. Keluarga itu

hanya terdiri dari ayah dengan tiga anaknya. Sang istri telah lama meninggal saat

melahirkan anak bungsunya. Sang ayah harus berusaha keras untuk menghidupi anaknya.

Karena hidup sangat kekurangan, Sang Ayah harus berusaha untuk menghidupi ketiga

anaknya.

Saat sang ayah hendak pergi, ayahnya berpesan seusatu kepada ketiga anaknya.

Jikalau nanti dalam tiga bulan ayahnya tidak kembali, mereka bisa mencari ayahnya

dengan memenuhi sebuah syarat. Syarat itu adalah saat melihat air yang sangat jernih di

pertengahan jalan nanti, mereka tidak boleh mandi atau minum air di sana. Sampai

140
berulang-ulang ayah mereka mengingatkan. Nampaknya Sang Ayah sudah mengetahui

bahwa perjalanan anak-anaknya nanti tidak akan mudah.

Tak terasa tiga bulanpun terlewati dan ternyata ayah mereka tidak kunjung

kembali. Akhirnya mereka bertiga sepakat untuk mencari ayahnya dengan membawa

bekal seperlunya. Mereka berjalan menyusuri hutan berhari-hari. Tanpa disadari

perbekalan mereka habis. Mereka kini tidak punya sisa makanan ataupun air lagi sebagai

bekal mereka. Mereka sangat lapar dan haus.

Tiba-tiba tidak jauh di depan sana, ada kolam yang berisi air sangat jernih.

Dipinggirannya tumbuh pohon sangat rindang sehingga cocok untuk berteduh. Ketiga anak

itu melihat sampai takjub dan lupa diri. Akibat haus yang tak tertahankan, Kakak

pertama dan keduanya berniat untuk mandi. Mereka tidak menghiraukan pesan ayahnya.

Walaupun si bungsu sudah mengingatkan, tapi kedua kakaknya tetap menceburkan diri

kedalam kolam tersebut. Tidak lama kemudian, saat mereka selesai mandi alangkah

terkejutnya sang adik ketika melihat kakaknya berubah menjadi kerbau dan ular tanah.

Saat menyadari apa yang sudah terjadi, sang kakak pertama berubah menjadi

kerbau dan ia sangat menyesal. Ia menangis karena tidak mematuhi pesan sang Ayah.

Begitu juga dengan kakak kedua, Mereka bertiga tetap meneruskan perjalanan untuk

menemui sang Ayah. Meskipun dengan penuh kesedihan dan penyesalan.

Saat bertemu sang Ayah, betapa terkejutnya dia melihat apa yang terjadi

terhadap anak-anaknya. Ayahnya menangis menyesali karena anaknya tidak mengikuti

nasihatnya. Ayahnya juga merasa sangat kecewa karena anak-anaknya ternyata

melupakan pesannya. Seketika sang kakak yang berubah menjadi ular merasa lapar,

sehingga ia melihat ada seekor katak dan langsung menggigit katak itu. Dan ternyata ia

salah menduga, itu bukan seekor katak melainkan mata kaki sang Ayah. Ayahnya menjadi

lemas tak berdaya dan akhirnya meninggal dunia. Ular, kerbau, dan sang adik menangis

sejadi-jadinya menyesali perbuatan mereka karena dari awal tidak mendengarkan nasihat

Ayah.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________


141
2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 kakak pertama = _____________________________________

 kakak kedua = _____________________________________

 adik bungsu = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

142
Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 6

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

143
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Gadis Berambut Emas


Di sebuah desa, hidup seorang gadis berambut sangat Panjang dan berwarna emas

mengilap. Gadis itu sangat yakin, bahwa rambutnya memberikan ia kekuatan dan

membuatnya menjadi gadis pemberani. Ia menjadi seorang gadis yang pandai bela diri.

Rambut emasnya itu rupanya membuat iri para penjahat. Mereka ingin memiliki rambut

emas itu pula. Semua penjahat telah berusaha memotong rambut emas milik gadis itu,

tapi sia-sia saja. Mereka kalah dengan kekuatan yang dimiliki oleh gadis itu.

Suatu hari, gadis berambut emas sedang berburu di hutan. Ia bertemu dengan

naga disana. “Apa yang kau lakukan di hutan ini?", tanya Naga dengan suaranya yang

menggelegar mengagetkan gadis berambut emas. “Aha! jika aku bisa menaklukkan Naga

ini, pasti kehebatanku akan semakin terkenal,” pikir gadis itu. Gadis itu pun mengibaskan

rambut panjangnya untuk melawan naga. Olala, dengan satu kibasan, Naga itu langsung

tunduk kepadanya. Gadis itu pun merasa sangat puas, karena kehebatannya akan terkenal

di seluruh penjuru negeri.

Benar saja, kehebatan gadis itu semakin terkenal. Semua orang kagum kepadanya.

Namun, di sisi lain, semakin kuatlah keinginan seorang penjahat untuk memiliki rambut

itu.

“Bagaimana aku bisa mengambil rambut emas itu?”, gumam penjahat itu. Selama berhari-

hari, penjahat itu mencari cara untuk memotong rambut milik gadis itu. Sampai akhirnya,

ia memiliki sebuah ide. “Aku akan menyebarkan kabar, bahwa ada binatang yang sangat
144
kuat di hutan. Pasti gadis itu akan mencari binatang itu di hutan. Padahal, binatang itu

sebenarnya tak ada. Gadis itu pasti akan bermalam di hutan sampai menemukan binatang

itu. Nah, aku akan memotong rambutnya saat ia tertidur", ucap penjahat itu sambil

menyeringai.

Berita bohong tentang binatang yang sangat kuat itu pun cepat menyebar. Gadis

berambut emas pun juga mendengarnya. Ia tertarik untuk mengalahkannya. la segera

pergi ke hutan untuk mencari binatang itu. Namun, sudah berkali-kali mengelilingi hutan

itu, belum juga ia menemukan binatang yang dicarinya. Sperti biasa, Ia tidak akan

menyerah. Ia terus berusaha mencari binatang itu di seluruh penjuru hutan.

Hari sudah mulai malam, tapi gadis itu belum mau pulang sampai ia dapat

menemukan binatang kuat itu. la pun tidur di hutan. Penjahat yang sudah mengincarnya

pun beraksi. Saat gadis berambut emas tidur pulas, dengan sangat mudah ia

mendapatkan rambut emas itu. Alangkah terkejutnya gadis itu ketika ia bangun.

Rambutnya sudah pendek dan berwarna hitam. Gadis itu bersedih.

Tak lama kemudian, gadis itu menjadi panik. Gadis itu takut. Ia berpikir, dengan

hilangnya rambutnya, ia sudah tak punya kekuatan lagi. Olala, binatang yang sangat kuat

muncul di hadapannya. Tiba-tiba, binatang kuat itu menyerang. Gadis itu pun melawan

ketakutannya sendiri, dan berusaha menangkis terkaman binatang kuat itu. Rupanya,

gadis itu berhasil, dan bahkan binatang itu mampu ia buat bertekuk lutut kepadanya.

Gadis itu merasa senang, karena ternyata ia bisa menaklukkan binatang kuat itu,

meskipun tanpa rambut emasnya.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

145
3. Watak dari :

 gadis berambut emas = _____________________________________

 penjahat = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok dari setiap paragraf

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

146
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 6

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

147
____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Kuda dan Siput

Dahulu kala, hiduplah seekor kuda yang sangat bangga pada dirinya sendiri. Suatu

ketika, kuda melihat seekor siput. Melihat betapa lambatnya siput berjalan, Kuda pun

mulai menggodanya. "Hei, Siput! Apakah kau mau berlomba denganku?" tanya kuda. Siput

pun sangat marah pada kuda dan menjawab, "Baik. Ayo kita berlomba! Kita lakukan ini

pada hari Minggu esok!"

Usai bertemu dengan Kuda, Siput pulang dan memanggil teman-teman siput lainnya

untuk membicarakan masalah ini. Dia memberitahu semua tentang lomba balapan yang

akan dilakukannya bersama Kuda. Semua teman Siput pun membuat rencana untuk

mengakali Kuda itu. Karena semua Siput mirip, mereka memutuskan untuk mengacaukan

Kuda saat lomba itu mulai.

Hari Minggu tiba, semua Siput meninggalkan rumah lebih awal untuk menjalankan

rencana mengakali Kuda. Mereka mulai menyebar dan bersembunyi di tempat-tempat

sepanjang jalan dari titik awal hingga garis akhir. Semua teman siput harus segera

muncul ketika mendengar suara Kuda dari kejauhan. Hal ini adalah rencana mereka untuk

mengakali Kuda. Dengan begitu, Kuda akan mengira bahwa Siput selalu berada di

depannya.

Perlombaan pun dimulai. Kuda itu berlari pelan dan kemudian dia melihat ke bawah.

Dia melihat siput ada di depannya. Kuda pun langsung meningkatkan kecepatannya untuk

berlari. Tapi, dia melihat ada siput lagi di depannya. Kuda kembali berlari lebih kencang

dari sebelumnya. Namun, betapa kerasnya dia mencoba, dia akan bertemu siput lagi di

148
depannya. Kuda malang itu akhirnya menyerah setelah berusaha dengan sangat keras.

"Baik, aku kalah," kata kuda sambil tertatih-tatih. Siput pun tertawa terbahak-bahak.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Kuda = _____________________________________

 Siput = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

149
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Negeri Kehidupan

150
Pippi  kurcaci tinggal di negeri kehidupan yang sangat makmur. Disana, matahari

bersinar cerah dan hutan menyediakan banyak buah dan biji-bijian. Seperti hari-hari

sebelumnya, hari ini Pippi kurcaci bangun saat matahari telah tinggi. Sinar matahari yang

panas menyinari wajah Pippi kurcaci. Hal itu membuatnya terkejut. "Oh!" gumam Pippi

kurcaci. Ia harus segera pergi ke hutan mencari buah-buahan dan biji-bijian jika tidak

ingin kelaparan.

Pippi kurcaci berjalan munuju hutan dengan malas. Matahari yang bersinar terik

membuatnnya kepanasan. Selain itu, Pippi kurcaci belum mengisi perutnya dengan apapun

kecuali segelas air putih. Ia tidak memiliki sedikit pun makanan. Saat Pippi kurcaci

berjalan menuju hutan, ia berpapasan dengan beberapa kurcaci lain. Masing-masing

membawa sekeranjang penuh buah-buahan segar dan biji-bijian di punggung sedangkan ia

belum menemukan apapun. Sepanjang siang hingga sore, Pippi kurcaci berada di hutan. Ia

hanya mendapatkan buah-buahan yang telah busuk dan sedikit biji-bijian.

Keesokan harinya, Pippi kurcaci pergi ke istana menghadap Ratu kurcaci untuk

mengeluhkan kejadian yang menimpanya. "Aku ingin Ratu menghukum hutan karena hanya

memberiku buah-buahan yang telah busuk dan sedikit biji-bijian,” mohon Pippi kurcaci

pada Ratu kurcaci. Beberapa saat Ratu kurcaci berpikir, lalu ujarnya," benarkah hutan

tidak adil? "Ya!" jawab Pippi kurcaci. "Hutan hanya memberi buah-buahan segar dan biji-

bijian pada teman-temanku!”

Ratu kurcaci meminta pengawal kerajaan untuk menghadirkan teman-teman Pippi

kurcaci ke istana. Ratu kurcaci bertanya kepada teman-teman Pippi kurcaci, "apa yang

telah hutan berikan pada kalian selama ini?" Teman-teman Pippi kurcaci yang hadir di

istana menjawab serempak, "hutan telah memberi kamu buah-buahan yang segar dan

banyak biji-bijian." Mendengar itu Pippi kurcaci terkejut melihat Ratu kurcaci

menggelengkan kepala.

Ratu menanyakan beberapa pertanyaan pada teman- teman Pippi Kurcaci untuk

menyadarkan sikap Pippi Kurcaci selama ini yang malas. "Coba tanyakan dulu pada teman-

temanmu. Kapan biasanya mereka bangun!" "Kami bangun saat matahari belum

terbit,"jawab teman-teman Pippi kurcaci. "Coba tanyakan kembali pada teman-temanmu,

kapan biasanya mereka pergi ke hutan mencari biji-bijian dan buah-buahan!" kata Ratu

kurcaci. "Kami pergi ke hutan pagi-pagi sekali saat hewan-hewan belum bangun dan belum

151
memakan buah-buahan dan biji-bijian." "Sekarang jawab pertanyaanku, apakah kau

melakukan hal yang sama seperti teman-temanmu?" tanya Ratu kurcaci pada Pippi

kurcaci. Pippi kurcaci menggeleng, lalu menunduk malu. Kini, ia mengerti. Ia yang kurang

pandai mengatur kegiatan.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Pippi Kurcaci = _____________________________________

 Teman Pippi Kurcaci = _____________________________________

 Ratu Kurcaci = _____________________________________

4. Latar Waktu = _____________________________________

5. Latar Tempat = _____________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

152
Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

153
7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Si Hitam dan Si Putih

Di negeri kambing, Kambing putih hanya mau bergaul dengan sesama Kambing

Putih. Di negeri itu, hiduplah juga satu keluarga kambing hitam. Bagi kambing-kambing

putih, keluarga kambing hitam adalah pembawa sial. Menurut mereka, dimana ada

kambing hitam, di situ akan terjadi masalah.

Keluarga kambing hitam memiliki seekor anak bernama Si Kecil Hitam. Setiap

sore, Si Kecil Hitam hanya bisa memandangi anak-anak kambing putih yang asyik bermain.

Ia tidak diijinkan ikut bermain bersama. Si Kecil Hitam menjadi sedih. "Mengapa buluku

berwarna hitam?", keluhnya. Si Kecil hitam lalu berniat mengubah bulunya menjadi putih.

Ia menceburkan dirinya ke dalam ember cat putih. Dalam sekejap, bulu-bulunya pun

berwarna putih. "Mbeeeekkkk!" soraknya kegirangan. Ia menghampiri anak-anak Kambing

Putih dan bermain bersama mereka. Ia merasa sangat senang.

Saat sedang bermain, tiba- tiba hujan deras turun dan membuat cat putih di

tubuh Si Kecil Hitam menjadi luntur. Kambing-kambing putih berteriak kesal melihatnya.

"Pantas hujan turun! Pasti gara-gara kambing hitam bermain bersama kita. Dia memang

pembawa masalah!", Si Kecil Hitam sedih sekali. Ia berlari pulang dan bertanya pada

ibunya. "Apa betul, kambing hitam memang pembawa masalah?", tanyanya sedih.

"Tentu saja tidak, Nak. Kambing-kambing putih menjauhi kita hanya karena kita berbeda.

Tapi jangan khawatir. Ibu yakin, suatu saat mereka akan menyadari kalau pendapat itu

salah", hibur Ibu Si Kecil Hitam.

Suatu hari, Si Kecil Hitam menonton anak-anak Kambing Putih yang sedang

bermain. Tiba-tiba dia melihat seekor serigala mendekati kambing-kambing putih. Para

kambing putih lari kocar-kacir. Seekor Kambing Putih tertangkap.Tanpa rasa takut, Si

Kecil Hitam berlari mendekat. Ia mengambil buah-buah busuk yang berserakan di tanah

154
dan melempari si serigala. Si Kecil hitam segera bersembunyi di antara semak-semak.

Bulunya yang berwarna hitam membuat ia mudah bersembunyi. Serigala tidak melihatnya

dan akhirnya melarikan diri karena kesakitan.

Anak Kambing Putih tadi selamat. Para Kambing Putih sangat berterima kasih pada

Si Kecil hitam. Mereka mengagumi keberaniannya. Sejak saat itu, Kambing putih dan

Kambing hitam hidup dengan damai tanpa membeda-bedakan warna bulu. Mereka

menyadari bahwa perbedaan bukanlah masalah. Walau berbeda warna bulu tetapi mereka

tetap dapat hidup berdampingan bersama.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas !

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Si kecil hitam = ______________________________________

 Ibu kambing hitam = ______________________________________

 Kambing putih = ______________________________________

4. Latar Waktu = ___________________________________________

5. Latar Tempat = ___________________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

155
Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

156
____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Putri Orlin dan Anak Perempuan

Suatu hari, Putri Orlin yang sedang berjalan-jalan melihat seorang Anak

Perempuan. Anak perempuan itu sedang mencuci pakaian di sungai. Dia memperhatikan

raut wajah anak itu yang meski bekerja tetapi tetap gembira. Putri Orlin merasa

penasaran akan anak perempuan itu hingga ia mengikuti anak itu sampai ke rumahnya.

Akhirnya anak itu tiba di sebuah gubuk di hutan. Ternyata anak itu hidup

sendirian. Gubuk itu terlihat tua namun di sekelilingnya di tumbuhi tanaman yang indah.

Walau di tengah hutan, gubuk itu terawat dengan baik. Sang Putri merasa penasaran

bagaimana mungkin seorang Anak Perempuan bisa tinggal di gubuk yang ada di tengah

hutan.

Hari telah sore, Putri Orlin segera pulang ke istana. Sesampainya di istana, Ia

menceritakan perjalanannya tadi kepada pelayan istana. “Aku merasa heran dengan Anak

Perempuan itu. Dia tak punya rumah yang bagus dan hanya tinggal sendirian. Anehnya, dia

terlihat bahagia. Kira-kira apa yang membuatnya begitu?”, “Mungkin dia menyembunyikan

sesuatu di rumahnya, sehingga dia selalu bahagia,” sahut pelayan. Jawaban pelayan

membuat Putri makin penasaran, Ia bertekad besok pagi harus kembali ke gubuk Anak

Perempuan itu.

Hari masih pagi, Sang Putri sudah bangun dan segera kembali menuju ke gubuk

Anak Perempuan itu. Kali ini, sang putri mendekati gubuk itu. Sang Putri mengetuk pintu,

lalu terbukalah pintu itu. Muncullah Anak Perempuan yang telah membuat Putri Orlin

penasaran. Anak itu sangat kaget dengan kehadiran sang putri. Putri Orlin pun
157
menjelaskan maksud kedatangannya. Dengan penuh kelembutan, anak itu menjelaskan

rasa penasaran Putri Orlin. Putri Orlin penasaran apa yang membuat Anak itu bahagia.

Anak perempuan itu menjelaskan bahwa meskipun ia hidup sendirian, tetapi ia

selalu merasa bahagia karena ada Tuhan yang selalu menemaninya. Ia meyakini Tuhan

lebih dari apa pun, sehingga hatinya menjadi nyaman dan bahagia. “Tuhan selalu

mencukupkan kebutuhan kita. Dengan percaya kepada Tuhan, kita tak akan pernah

merasa kekurangan,” ucap Anak perempuan itu. Alangkah terharunya Sang Putri

mendengar semua itu, Akhirnya, Ia membawa Anak Perempuan itu untuk tinggal dl istana

bersamanya dan dijadikannya sebagai saudara.

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

1. Apa judul cerita di atas? _____________________________________

2. Tuliskan tokoh yang ada pada cerita di atas !

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

3. Watak dari :

 Putri Orlin = ______________________________________

 Anak Perempuan = ______________________________________

4. Latar Waktu = ___________________________________________

5. Latar Tempat = ___________________________________________

6. Tuliskan kalimat utama dan ide pokok setiap paragraf!

Paragraf 1

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

158
____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 2

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 3

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 4

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Paragraf 5

Kalimat Utama : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

159
Ide Pokok : ___________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

7. Pesan Moral/Amanat dari cerita di atas

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

160

Anda mungkin juga menyukai