Anda di halaman 1dari 16

INOVASI

“GEMPITA CAVIRA”
(GERAKAN MASAL PEMERIKSAAN IVA
TANGGULANGI CA. CERVIKS DAN PAYUDARA)
UPT PUSKESMAS DADAPKUNING

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK


2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan garda depan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
dasar. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang “Pusat
Kesehatan Masyarakat”, merupakan landasan hukum dalam penyelenggaraan
Puskesmas. Puskesmas yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas memiliki terobosan-terobosan inovasi program salah satu bentuk
upaya kesehatan yang dilakukan untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal sehingga perlu diciptakan program-program inovasi
unggulan untuk dapat mendorong masyarakat untuk dapat berperilaku hidup
bersih dan sehat. Dengan adanya inovasi program untuk memberikan manfaat dan
kepercayaan masyarakat terhadap inovasi-inovasi program tersebut. Masyarakat
menjadi lebih mengerti atau memahami tentang tujuan dan manfaatnya, sehingga
banyak diminati masyarakat.
Di Indonesia insiden kejadian kanker serviks paling tinggi dibandingkan jenis
kanker lainnya. Berdasarkan data dari Badan Registrasi Kanker Ikatan Dokter Ahli
Patologi Indonesia (IAPI), kanker leher rahim menduduki peringkat pertama
(17,2%) dari seluruh kasus kanker, diikuti kanker payudara (12,2%). Berdasarkan
data dari kementerian kesehatan tahun 2015, bahwa di Indonesia terdapat 90-100
kasus kanker leher rahim per 100.000 penduduk. Kanker serviks bisa di deteksi
dengan metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat), sedangkan deteksi dini
kanker payudara dilakukan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Di Jawa Timur pemeriksaan IVA dilakukan pada wanita usia 30-50 tahun
sebanyak 88.135 wanita (1,40%) dan IVA positif sebanyak 7.013 wanita (7,96%)
dan jumlah wanita yang dilakukan pemeriksaan SADANIS dan ditemukan benjolan
sebanyak 911 wanita (1,03%) (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016).
“ Jumlah penderita kanker serviks yang periksa di Puskesmas Kabupaten Gresik
tahun 2017 mencapai 4.889 wanita. Dari jumlah tersebut, sebanyak 921
dinyatakan positif menderita kanker serviks. Rata-rata terdeteksi setelah stadium
II. Gejala kanker  serviks sulit ditemukan. Karena letaknya berada di dalam rahim,
banyak penderita yang tidak merasakan tanda-tandanya saat masih stadium awal”.
(Sebut Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes dr.
Mukhibatul Khusnah pada Radar Surabaya 2017).
Di wilayah UPT Puskesmas Dadapkuning pada tahun 2017 jumlah penderita
kanker serviks ada 7 wanita yang meninggal 5 wanita, sedangkan jumlah penderita
kanker payudara ada 8 wanita yang meninggal 4 wanita. Kegagalan pengobatan
kebayakan karena ditemukanya sudah pada stadium lanjut, disamping itu juga
karena penderita merasa bosan dan putus asa karena pengobatanya cukup lama. Di
sisi lain kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kanker termasuk faktor
risiko dan upaya pencegahannya dirasa masih kurang. Sebanyak 90-95% faktor
risiko kanker berhubungan dengan perilaku dan lingkungan. Karena itu perlu ada
suatu gerakan bersama, menyeluruh dan berkesinambungan untuk meningkatkan
kepedulian masyarakat terhadap kanker terutama kanker leher rahim.
Insiden kanker leher rahim sebenarnya dapat ditekan dengan melakukan upaya
pencegahan primer seperti meningkatkan atau intensifikasi kegiatan penyuluhan
kepada masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, menghindari faktor risiko
terkena kanker, melakukan imunisasi dengan vaksin HPV dan diikuti dengan
deteksi dini kanker leher rahim tersebut melalui pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual
dengan menggunakan Asam asetat).
Berbagai masalah yang dihadapi bagi masyarakat tentang pemeriksaan IVA
(Inspeksi Visual dengan Asam asetat) maupun Orang Yang menderita Penyakit
kanker servik dan leher rahim dan payudara di wilayah UPT Puskesmas
Dadapkuning ialah : masih adanya kesan di masyarakat bahwa deteksi dini kanker
leher rahim dan payudara melalui pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam
asetat) tidak begitu penting, tingkat pengetahuan keluarga dan masyarakat tentang
penyakit kanker leher rahim dan payudara yang masih kurang, masyarakat merasa,
enggan,malu dan tabu untuk melakukan pemeriksaan IVA, sehingga tidak mau
memeriksakan diri, kegagalan pengobatan penderita kanker leher rahim dan
payudara di sebabkan karena kebanyakan di temukanya pada stadium lanjut,
dukungan keluarga masih belum optimal sehingga penderita kanker leher rahim
dan payudara tidak termotivasi berobat teratur ke Rumah Sakit, masih adanya
penderita yang jenuh dan putus asa untuk melakukan kemoterapi karena memakan
waktu yang lama dan biaya yang mahal, masih adanya penderita yang berobat ke
alternatif karena menjajikan kesembuhanya lebih cepat dan biaya lebih murah.
Adanya usulan dari masyarakat pada pertemuan Kader untuk melakukan
pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat) ke desa-desa dan Kepala
Desa Ngembung pada saat pertemuan Lintas Sektoral di UPT Puskesmas
Dadapkuning untuk membuat kegiatan Deteksi Dini Kanker Leher rahim dan
Payudara dengan melibatkan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan
tentang penyakit kanker leher rahim dan payudara dan cara pencegahanya dengan
deteksi dini melalui pemeriksaan IVA (Inspeksi Pemeriksaan dengan Asam asetat).
Melaksanakan penyuluhan dan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam
asetat) ke desa-desa atau di Ponkesdes (Pondok Kesehatan Desa) agar masyarakat
lebih dekat untuk mendapatkan pelayanan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual
dengan Asam asetat).
Sesuai dengan pemaparan di atas, maka UPT Puskesmas Dadapkuning
berkomitmen membuat suatu inovasi deteksi dini penanggulangan kanker serviks
dan kanker payudara melalui program “Gempita Cavira” (Gerakan Masal
Pemeriksaan IVA Tanggulangi Ca. Cerviks dan Payudara).
BAB II
INOVASI
A. Tahapan-Tahapan Kegiatan
1. Sosialisasi antar lintas program UPT Puskesmas Dadapkuning
2. Sosialisasi Deteksi dini kanker leher rahim dan payudara dengan pemeriksaan
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat) atau papsmear di 9 desa yaitu
desa: Dadapkuning, Lengkong, Dooro, Dampaan, Sukoanyar, Dungus,
Guranganyar, Kandangan, dan Ngembung dilanjutkan kegiatan pemeriksaan
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat).
3. Sosialisasi lintas sektoral dalam pertemuan Tribulanan yang dilaksanakan di
ruang pertemuan di Balai Desa Dadapkuning
4. Bekerja sama dengan lintas program dan lintas sektoral untuk mendukung
“GEMPITA CAVIRA” (Gerakan Masal Pemeriksaan IVA Tanggulangi Ca. Cerviks
dan Payudara), karena tanpa dukungan dari berbagai pihak hasilnya kurang
maksimal.
5. Sosialisasi dan komitmen bersama Kepala Desa dan masyarakat untuk
mendukung kegiatan “GEMPITA CAVIRA” (Gerakan Masal Pemeriksaan IVA
Tanggulangi Ca. Cerviks dan Payudara) yang dilaksanakan di Balai Desa
Ngembung bersamaan dengan posyandu balita.
6. Pembentukan Kader “GEMPITA CAVIRA” (Gerakan Masal Pemeriksaan IVA
Tanggulangi Ca. Cerviks dan Payudara) di desa Ngembung dengan sistem
“MLM IDAMAN” (Multi Level Marketing Ikhlas dalam Memberikan Pelayanan)
7. Pemanfaatan Kader “GEMPITA CAVIRA” (Gerakan Masal Pemeriksaan IVA
Tanggulangi Ca. Cerviks dan Payudara) dengan tugas sebagai berikut :
a) Mencari sasaran WUS (Wanita Usia Subur) dan mengingatkan masyarakat
untuk melakukan pemeriksaa IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat)
setiap 1 tahun sekali
b) Mengajari dan mengingatkan masyarakat untuk melakukan SADARI
(Periksa Payudara Sendiri) setiap 1 bulan sekali.
c) Memberikan penyuluhan Deteksi dini kanker leher rahim dan payudara
dengan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat)
d) Melakukan Koordinasi dengan petugas PerKesMas (Perawatan Kesehatan
Masyarakat) untuk melakukan kunjungan rumah dan pendampingan
penderita Kanker Serviks dan Payudara untuk dukungan moril agar
jangan putus asa atau bosan untuk berobat atau melaksanakan
kemoterapi demi kesembuhanya.
e) Pemasangan stiker “WUS Lulus IVA” didampingi oleh tenaga kesehatan
UPT Puskesmas Dadapkuning, bagi WUS (Wanita Usia Subur) yang sudah
melaksanakan pemeriksaan IVA dengan tujuan WUS (Wanita Usia Subur)
merasa malu bila belum melakukan pemeriksaan IVA.
8. Sosialisasi Deteksi dini kanker leher rahim dan payudara ke Institusi
Pendidikan (MTS Bani Hasyim dengan sasaran wali murid dan ibu guru),
Organisasi Masyarakat (Pengajian dengan sasaran Ibu-Ibu Pengajian), dan
Kelompok PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) dilanjutkan dengan
pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat).
9. Sosialisasi Deteksi dini kanker leher rahim yang dilakukan oleh penderita Ca.
Cerviks.
10.Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat) dan SADANIS
(Pemeriksaan Payudara Klinis) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan secara
serempak dan periodik yang dilakukan di Poli KIA UPT Puskesmas
Dadapkuning dan di seluruh desa wilayah kerja UPT Puskesmas Dadapkuning.
11.Tindak lanjut bagi pasien dengan hasil IVA  baik ditingkat Puskesmas atau
Rumah Sakit bila diperlukan.

B. Dampak Inovasi GEMPITA CAVIRA (Gerakan Masal Pemeriksaan IVA


Tanggulangi Ca. Cerviks dan Payudara)
1. Kesan di masyarakat pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat)
itu sangat penting untuk deteksi dini kanker leher rahim dan kanker
payudara,
2. Tingkat pengetahuan keluarga dan masyarakat tentang penyakit kanker leher
rahim dan payudara serta mendeteksi secara dini mulai bertambah.
3. Bagi penderita kanker leher rahim dan payudara ada pengertian pentingnya
berobat secara teratur dan tidak merasa jenuh dan keluarga sangat
mendukung
4. Masyarakat sudah banyak yang mau periksa IVA (Inspeksi Visual dengan
Asam asetat), walaupun sebenarnya masih malu, ragu dan enggan.
Penguatan atau dukungan dari berbagai pihak, Inovasi “GEMPITA CAVIRA”
(Gerakan Masal Pemeriksaan IVA Tanggulangi Ca. Cerviks dan Payudara) di
laksanakan secara berkelanjutan dan terus dikembangkan karena:

1. Terbukti memberikan manfaat pada penderita dan masyarakat


2. Terbukti memberikan manfaat bagi pasien, karena selain ditemukanya IVA
positif atau kanker leher rahim juga ditemukanya penyakit lain.
3. Dengan koordinasi yang solid akan terbukti dilaksanakan kegiatan untuk
pemberdayaan yang beranekaragam.

Cakupan Layanan IVA Per Desa


Tahun 2015, 2016, 2017, dan 2018

NO Desa Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018


1. Dadapkuning 3 48 50 60
2. Lengkong - 10 14 15
3. Dooro 1 10 13 15
4. Dampaan 5 14 15 16
5. Ngembung 2 38 19 51
6. Kandangan - 17 20 40
7. Dungus - 24 38 45
8. Guranganyar - 23 37 37
9. Sukoanyar 3 23 18 38
TOTAL 14 207 214 316

Prosentase Cakupan IVA Tahun 2015 ialah 0,4%


Prosentase Cakupan IVA Tahun 2016 ialah 5,6%
Prosentase Cakupan IVA Tahun 2017 ialah 5,8%
Prosentase Cakupan IVA Tahun 2018 ialah 8,6%
MOTTO “GEMPITA CAVIRA” (Gerakan Masal Pemeriksaan IVA Tanggulangi Ca.
Cerviks dan Payudara) “CERDIK”

C : Cekatan dan tanggap

E : Enyahkan Ca. cerviks dan payudara

R : Rajin periksa kesehatan

D : Deteksi dini ca cervik

I : IVA 1 tahun sekali

K : Kontinyu SADARI (Periksa Payudara Sendiri)

Yel-yel “GEMPITA CAVIRA” (Gerakan Masal Pemeriksaan IVA Tanggulangi Ca.


Cerviks dan Payudara)

Wanita jaman now, Bukanlah jaman old

Berperilaku CERDIK, Tidaklah malu

Dan tidaklah ragu, Stop –stop kanker cerviknya

Stop kanker payudaranya.

Gempita Cavira,

Gempita Cavira,

Gempita Cavira.
BAB III
PELAKSANAAN “GEMPITA CAVIRA”

Kegiatan 1 Sosialisasi antar lintas program UPT Puskesmas Dadapkuning


Dokumentasi

Kegiatan 2 Sosialisasi Deteksi dini kanker leher rahim dan payudara dengan
pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat) atau
papsmear di 9 desa yaitu desa: Dadapkuning, Lengkong, Dooro,
Dampaan, Sukoanyar, Dungus, Guranganyar, Kandangan, dan
Ngembung dilanjutkan kegiatan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual
dengan Asam asetat).
Dokumentasi
Kegiatan 3 Sosialisasi lintas sektoral dalam pertemuan Tribulanan yang
dilaksanakan di ruang pertemuan UPT Puskesmas Dadapkuning.
Dokumentasi

Kegiatan 4 Bekerja sama dengan lintas program dan lintas sektoral untuk
mendukung “GEMPITA CAVIRA” (Gerakan Masal Pemeriksaan IVA
Tanggulangi Ca. Cerviks dan Payudara), karena tanpa dukungan dari
berbagai pihak hasilnya kurang maksimal.
Dokumentasi

Kegiatan 5 Sosialisasi dan komitmen bersama Kepala Desa dan masyarakat


untuk mendukung kegiatan “GEMPITA CAVIRA” (Gerakan Masal
Pemeriksaan IVA Tanggulangi Ca. Cerviks dan Payudara) yang
dilaksanakan di Balai Desa Ngembung bersamaan dengan posyandu
balita.
Dokumentasi

Kegiatan 6 Pembentukan Kader “GEMPITA CAVIRA” (Gerakan Masal


Pemeriksaan IVA Tanggulangi Ca. Cerviks dan Payudara) di desa
Ngembung dengan sistem “MLM IDAMAN” (Multi Level Marketing
Ikhlas dalam Memberikan Pelayanan)
Dokumentasi

Kegiatan 7 Pemanfaatan Kader “GEMPITA CAVIRA” (Gerakan Masal


Pemeriksaan IVA Tanggulangi Ca. Cerviks dan Payudara) dengan
tugas sebagai berikut :
a) Mencari sasaran WUS (Wanita Usia Subur) dan mengingatkan
masyarakat untuk melakukan pemeriksaa IVA (Inspeksi Visual
dengan Asam asetat) setiap 1 tahun sekali
b) Mengajari dan mengingatkan masyarakat untuk melakukan
SADARI (Periksa Payudara Sendiri) setiap 1 bulan sekali.
c) Memberikan penyuluhan Deteksi dini kanker leher rahim dan
payudara dengan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan
Asam asetat)
d) Melakukan Koordinasi dengan petugas PerKesMas (Perawatan
Kesehatan Masyarakat) untuk melakukan kunjungan rumah dan
pendampingan penderita Kanker Serviks dan Payudara untuk
dukungan moril agar jangan putus asa atau bosan untuk
berobat atau melaksanakan kemoterapi demi kesembuhanya.
e) Pemasangan stiker “WUS Lulus IVA” didampingi oleh tenaga
kesehatan UPT Puskesmas Dadapkuning, bagi WUS (Wanita
Usia Subur) yang sudah melaksanakan pemeriksaan IVA dengan
tujuan WUS (Wanita Usia Subur) merasa malu bila belum
melakukan pemeriksaan IVA.
Dokumentasi
Kegiatan 8 Sosialisasi Deteksi dini kanker leher rahim dan payudara ke Institusi
Pendidikan (MTS Bani Hasyim dengan sasaran wali murid dan ibu
guru), Organisasi Masyarakat (Pengajian dengan sasaran Ibu-Ibu
Pengajian), dan Kelompok PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga) dilanjutkan dengan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual
dengan Asam asetat).
Dokumentasi

Kegiatan 9 Sosialisasi Deteksi dini kanker leher rahim yang dilakukan oleh
penderita Ca. Cerviks.
Dokumentasi

Kegiatan 10 Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat) dan


SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan secara serempak dan periodik yang dilakukan di
Poli KIA UPT Puskesmas Dadapkuning dan di seluruh desa wilayah
kerja UPT Puskesmas Dadapkuning.
Dokumentasi

Kegiatan 11 Tindak lanjut bagi pasien dengan hasil IVA  baik ditingkat
Puskesmas atau Rumah Sakit bila diperlukan.
Dokumentasi

BAB IV
PENUTUP

Deteksi dini kanker leher rahim dan payudara melalui program inovasi dari UPT
Puskesmas Dadapkuning yaitu “GEMPITA CAVIRA” (Gerakan Pemeriksaan IVA
Tanggulangi Ca. Cerviks dan Payudara) telah dilakukan dari kegiatan yang melibatkan
tenaga kesehatan beserta seluruh peran dari lintas sektoral juga kader telah banyak
membawa dampak positif bagi masyarakat khususnya di wilayah kerja UPT Puskesmas
Dadapkuning dalam menekan angka kejadian kanker serviks dan payudara. Sedangkan
bagi penerita kanker diberikan pengobatan sedini mungkin dan paliatif secara
menyeluruh dan terpadu. Keberhasilan upaya tersebut sangat membutuhkan
pemahaman, kesadaran dan peran aktif masyarakat. Sehingga masyarakat mempunyai
pemikiran bahwa pemeriksaan IVA itu suatu kewajiban yang harus dilakukan bagi
wanita yang sudah pernah melakukan hubungan seksual, sehingga dengan inovasi ini di
harapkan dapat berlanjut dan dapat di contoh dan diaplikasikan pada desa yang lain
baik di dalam wilayah kerja UPT Puskesmas Dadapkuning maupun diluar wilayah UPT
Puskesmas Dadapkuning. Demikian inovasi Program “GEMPITA CAVIRA” (Gerakan
Pemeriksaan IVA Tanggulangi Ca. Cerviks dan Payudara) ini kami sajikan semoga
masyarakat sadar untuk berperan aktif dibidang kesehatan terutama dalam Deteksi dini
kanker leher rahim dan payudara dengan pemeriksaan IVA atau papsmear.
DAFTAR PUSTAKA

Data Kunjungan IVA UPT Puskesmas Tahun 2017

Kementerian Kesehatan Indonesia, 2015, tentang Kanker.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 , 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2016.

Radar Surabaya, 2017.

Anda mungkin juga menyukai