Resume 13-15
Resume 13-15
HERI KUSWORO
202141047
2023
ALAT STASIUN KLIMATOLOGI DAN PENGGUNAANNYA
Thermohyangrograph
Merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur suhudan kelembaban (Falahnsia, 2013).
Alat ini mencatat otomatis temperatur dankelembaban sebagai fungsi waktu selama 24
jam.Ujung alat dihubungkan ke tangkai pena melalui sumbu horizontal sehingga dapat
menimbulkan track rekaman pada kertas piasyang berputar selama 24 jam per rotasi. Jika
temperatur naik, ujung bimetalmenggerakkan tangkai pena ke atas begitu juga sebaliknya.
Sebelum dipakai, Thermohyangrograph harus dikalibrasi terlebih dahulu. Alat ini harus
ditempatkan dalam sangkar apabila dipakai untuk mengukur atmosfer. Satuan suhu pada
Thermohyangrograph adalah Celcius (o C), sedangkan satuan padakelembaban/ Relative
Humadity (RH) adalah (%).
Gabungan Thermograph dan Hyangrograph dinamakan Thermohyangrograph
Alat ini memiliki fungsi unt mengukur suhu dan kelembaban udara secara otomatis →
dengan menggunakan pias kertas sebagai hasil yang dilihat, kemudian di bag kertas
tersebut terdapat pengukur suhu ( bagian atas kertas ) dan pengukur kelembaban (bagian
bawah kertas)
Dengan menggunakan sensor → grafik perubahan suhu bisa diketahui, karena sensor
tersebut sangat peka terhadap suhu sekitar dimana mengalami pemuaian bila suhu
meningkat dan menyusut jika suhu rendah
Sangkar Meterorologi
Sangkar meteorologi merupakan sebuah bangunan berbentuk sangkar yang terbuat dari kayu.
Bangunan ini berfungsi untuk melindungi peralatan meteorologi dari hujan dan radiasi panas
langsung dari luar.
Beberapa standar ketentuan dari sangkar meteorologi saat ini adalah sebagai berikut:
Lokasi sekitar sangkar meteorologi berupa lahan lapang bebas dari bangunan ataupun
pohon yang dapat menghalangi sinar matahari.
Terbuat dari kayu dan di cat putih. Hal ini dilakukan agar warna putih pada cat
memantulkan kembali radiasi dari matahari sehingga tidak langsung mengenai termometer.
Pintu sangkar dibuat menghadap utara dan selatan. Hal ini dilakukan karena gerak semu
matahari adalah dari timur ke barat, dengan demikian pada saat pengamatan tidak ada radiasi
langsung matahari yang masuk kedalam sangkar sehingga nilai parameter terukur merupakan
nilai asli unsur udara dekat permukaan.
• Selisih tinggi air sekarang dengan tinggi air kemarin merupakan jumlah air yang hilang
karena menguap dengan kondisi: suhu air rata-rata seperti yang ditunjukan thermometer
apung, kec angin rata-rata di permukaan air seperti yg ditunjukan Cup Counter
Anemometer
• Disebut Anemometer → Alat pengukur kec angin berupa baling-baling yg as nya dihub
dgn dinamo penghasil arus listrik. Apa bila angin bertiup diperoleh arus listrik
• Arus listrik ini → diconvert ke satuan kec, knot atau m/detik
• Alat penunjuk arah angin berupa bendera yg kaku (lempengan) yg as nya dihub dgn
tahanan listrik geser (tahanan geser)
• Besarnya tahanan akan berubah-ubah seiring dgn perubahan bendera arah penunjuk angin
• Arus listrik yg tetap dialirkan melalui tahanan geser tsb, setelah melalui tahanan tsb
otomatis besarnya arus listrik akan berubah dan di convert ke derajat arah angin/mata
angin
• Selain itu juga digunakan theodolit sebagai pengukur arah dan kecepatan angin.
Pengamatan dgn theodolit dilakukan sejak pukul 08.00 hingga pukul 20.00 dan khusus
pada malam hari digunakan lampion, dan siang harinya menggunakan balon sebagai
obyek untuk diamatai arah dan kecepatan angin. Alat ini berfungsi setiap hari kecuali
pada saat hujan
KLASIFIKASI IKLIM
Pembagian iklim ini berdasarkan posisi suatu wilayah terhadap matahari:
1. Iklim Tropis: Terletak di 23,5 derajat LU-23,5 derajat LS.
2. Iklim Subtropis: Terletak di 23,5 derajat LU-40 derajat LU dan 23 derajat LS-40 derajat LS.
3. Iklim Sedang: Terletak di 40 derajat LU-66,5 derajat LU dan 40 derajat LS-66,5 derajat LS.
4. Iklim Dingin/Kutub: Terletak di 66,5 derajat LU-90 derajat LU dan 66,5 derajat LS-90 derajat
LS.
Berdasar klasifikasi Iklim Global Wilayah Indonesia sebagian besar masuk zona iklim
tropika basah, sisanya masuk zona iklim pegunungan atau tropika monsoon. Sedangkan
pembagian zona agroklimat berdasarkan bakosurtanal adalah Perhumid (selalu basah), Udik
(selalu lembab), Ustik (kering musiman) dan Aridik (selalu kering). Pembagian zona didasarkan
pada jumlah bulan basah (dengan total curah hujan > 200 mm), lembab (total curah hujannya
berkisar antara 100-200 m) dan kering (total curah hujannya < 100 mm per bulannya).