Fitnah Dunia
Fitnah Dunia
Kita hidup di dunia yang fana. Tidak sedikit yang terkesima, terpana,
dan terkagum-kagum dengan indahnya dunia ini. Sehingga dia lupa
bahwa dia diciptakan untuk mengabdi kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Sehingga dia tidak sadar bahwa bumi ini bukan tempat tinggal
buat kita.
Sebagian orang, dengan harta yang dia miliki, ia jadi lupa dengan Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Sebagian dengan kelezatan/ kedudukan yang dia
dapatkan, lupa sama Allah Jalla Jalaluhu.
Padahal, Dunia ini akan hancur, rumah-rumah yang ada di sekitar masjid ini akan rata
dengan tanah, dan masjid ini pun akan rata dengan tanah. Allah mengatakan,
Sudah seharusnya kita sadar bahwa hidup akan berakhir, rumah dan jabatan akan kita tinggalkan. Cepat
atau lambat yang hari ini menjabat akan turun dari jabatannya, yang hari ini kaya dia akan jatuh miskin dan
tidak memiliki apa-apa, mati ditinggalkan sendirian di alam kubur sana.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menggambarkan kepada kita tentang peristiwa orang-orang kaya/ pejabat-pejabat
yang memiliki kekuasaan, bagaimana kelak di hari akhir. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan,
Kita harus sadar bahwa tujuan kita diciptakan adalah untuk mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dunia
ini tidak lebih dari bangkai kambing yang cacat.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam suatu hari berjalan melewati pasar di Kota Madinah. Kemudian beliau
mendapati ada seekor anak kambing yang sudah menjadi bangkai di jalan yang cacat telinganya kecil. Lalu beliau
memegang telinga kambing itu. Di tengah orang-orang yang sedang di pasar berjual beli, beliau mengatakan,
ِْ ُِ َلَ ْي
َ َ
ذ ُ
َ ْ
ن ُ
ِ ِ
َّللا
ا ىَ ل َ ُ
ن وُْ َ
َ َ لَل ُّد ْنيَا أ َّللا
َو ا
Wallahi, laddunya ahwanu alallahi min hada alaikum
“Demi Allah, sesungguhnya dunia lebih hina di sisi Allah dari pada bangkai ini di mata kalian.” (HR. Muslim 7607)
Tapi kita tergoda dan lupa. Maka sadarlah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala
menciptakan dunia ini untuk kita, sebagai ujian untuk kita. Dan Allah Subhanahu wa
Ta’ala menciptakan kita untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala (untuk diri-Nya).
ا ِ
﴾۵۶﴿ س َل ِليَ ْعُْد ُْو ِن َ ْ
ن َل
ِ ْ و
َ ا
ن ج
ِ ْ
ل ُ
ت ْ
ق َ ل َ
خ َو َُا
“Tidaklah Aku ciptakan bangsa jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat[51]: 56)
• هللا ِل ْيَ ر
ُ فِ ْ
غ َ ت س
ْ وَ َ
ذ ُ
َ ي
ْ ل
ِ و
ْ َ ِ ُ
ل و
ْ ُ َِ أ
ت ٰ ْ
ِ َين َوٱل ُُ ْؤ ُِن ْ
َ سا ِئ ِرل ُُ ْؤ ُِ ِن َ َ ْ َول
ل ِ و ِ ُ
ِ َ
ُ ْ
فَا ْست َ ْغ ِف ُر ْوهُ ِإناهُ ُُ َو لغَف ْو ُر ا
ُِ لر ِح ْي
Aquwlu qowli hada waastaghfirullahu liwalakum,
walisairil mu’minina wal mu’minat, fastaghfiruhu
innahu huwal gafururohim
Jama’ah Jumat yang Allah muliakan,
Dalam setiap aktifitas ibadah yang kita lakukan, tujuan besarnya adalah agar
kita dzikrullah. Dan orang yang melakukan dzikrullah, Allah Subhanahu wa
Ta’ala akan membalasnya dengan mengingatnya. Sebagaimana Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
Kita sering meminta tambahan rezeki, kita sering meminta tambahan peringkat/ tingkat jabatan, tapi
pernahkah kita meminta tambahan ilmu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala? Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam diperintahkan untuk meminta tambahan ilmu dari kehidupan ini.
ب ِز ْد ِن ْي َِ ْل اُا
ِ َوُِ ْل ار
“dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”.” (QS. Tha Ha[20]: 114)
Mimbar Jum’at adalah salah satu sarana untuk menuntut ilmu. Dengarkan apa yang khatib sampaikan, cerna, dan
amalkan. Tapi sayangnya masih banyak yang datang ke masjid tatkala khatib sudah naik mimbar. Terkadang
kedatangan dia ke masjid untuk shalat Jum’at hanya untuk melaksanakan ritual belaka. Bukan untuk
mendengarkan nasihat. Sehingga bagi dia, mau datang sebelum khatib naik maupun datang ketika khutbah kedua,
tidak peduli
Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala katakan,
Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada kita untuk bershalawat kepada Nabi kita ‘alaihisshalatu
wassalam. Hari Jum’at adalah harinya bershalawat, perbanyaklah shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
ِ ُِ ين َُ ْل
ءُنَت َ َلل ُه اِ ْغ ِف ْر ِل ْل ُُ ْس ِل ُِ َن َو ْل ُُ ْس ِل َُت َو ْل ُِ ْء ُِ ِن
َ ت ِنا َك َءَلَ ُِ ِل
ش ْي ِء ِقَِ ِدر ْ اء ُِ ْن ُه ُْ َو َْلَ ُْ َو
ِ ََ َْلَ ُْي
Allahuma inna nas alukal huda, wattuqo, wal afafa, wal ghina
Rabanna atina…
Washallahu ala nabiyina Muhammadin wa alahi wa sohbihi wa sallam,
wa akhiru da’wana anilhamdulillahirobil alamin.