Anda di halaman 1dari 18

‫ت أ َ ْع َما ِلنَا‬ ‫ِإ ّن ْال َح ْمدَ ِهللِ ن َْح َمدُهُ َونَ ْست َ ِع ْينُهُ َونَ ْست َ ْغ ِف ُرهُ َونَعُ

ينُهُ َونَ ْست َ ْغ ِف ُرهُ َونَعُ ْوذُ ِباهللِ ِم ْن ُ‬


‫ش ُر ْو ِر أ َ ْنفُ ِسنَا َو َ‬
‫سيّئَا ِ‬
‫ي لَهُ‬ ‫ض ِل ْل فَالَ َها ِد َ‬‫ض ّل لَهُ َو َم ْن يُ ْ‬ ‫َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم ِ‬
‫س ْولُهُ‬
‫َ ْْ ُدهُ َو َر ُ‬‫أ َ ْش َه ُد أ َ ْن َ َۧل ِإ ٰلهَ ِإ اَل هللاُ َو ْح َدهُ َلَ ش َِري َْك لَهُ َوأ َ ْش َه ُد أ َ ان ُُ َح اُ اد َ‬
‫فَقَا َل هللاُ تَعَ ٰالى ِف ْي ِِتَا ِْ ِه ْل َِ ِري ِِْ‬
‫َّللا َح اق ت ُقَاتِ ِه َو ََل ت َ ُُوت ُ ان ِإ اَل َوأ َ ْنت ُ ِْ ُُ ْس ِل ُُ َ‬
‫ون‬ ‫ين آ َُنُو تاقُو ا َ‬ ‫يَا أَيُّ َها لا ِذ َ‬
‫ث ُِ ْن ُه َُا‬ ‫اس تاقُو َرْا ُِ ُِ لا ِذي َخلَقَ ُِ ِْ ُِ ْن نَ ْف ٍس َو ِح َدةٍ َو َخلَقَ ُِ ْن َها زَ ْو َج َها َوَْ ا‬ ‫يَا أَيُّ َها لنا ُ‬
‫َلَ ْي ُِ ِْ َر ِِيْاا‬‫ان َ‬ ‫َّللا َِ َ‬ ‫اِ ِإ ان ا َ‬ ‫ون ِْ ِه َو ْْ َ ْر َح َ‬ ‫سا َءلُ َ‬ ‫َّللا لا ِذي ت َ َ‬
‫سا اء َو تاقُو ا َ‬ ‫ير َو ِن َ‬ ‫اَل َِ ِث ا‬ ‫ِر َج ا‬

‫س ِدي اد‬ ‫َ‬ ‫ا‬


‫َل‬ ‫و‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫۟‬ ‫و‬‫ُ‬ ‫ل‬‫و‬‫ُ‬ ‫ِ‬‫و‬ ‫ٱَّلل‬
‫ا‬ ‫۟‬ ‫و‬‫ُ‬ ‫ق‬‫ا‬ ‫ت‬‫ٱ‬ ‫۟‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ن‬‫ُ‬ ‫ء‬
‫َ َ‬ ‫ين‬
‫َ‬ ‫ذ‬‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ٱل‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ُّ‬ ‫ي‬‫َ‬ ‫أ‬‫َ‬ ‫َٰٓ‬
‫ص ِل ْح لَ ُِ ِْ أ َ َْ ٰ َُلَ ُِ ِْ َويَ ْغ ِف ْر لَ ُِ ِْ ذُنُوَْ ُِ ِْ ۗ ٰ َ‬
‫ي‬ ‫يُ ْ‬
‫َ َ‬
‫َ ِظي اُا‬ ‫سولَهُۥ فَقَ ْد فَازَ فَ ْو از َ‬
‫ٱَّلل َو َر ُ‬
‫َو َُن يُ ِط ِع ا َ‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Allah Subhanahu wa Ta’ala berwasiat agar kita bertakwa kepada-Nya.


Para nabi berwasiat agar umatnya bertakwa kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Dan para pewaris nabi pun terus berwasiat lewat mimbar-mimbar
۟ ُ‫اِتَّق‬bertakwalah
َّ ‫وا‬
Jum’at. Yang senantiasa disampaikan adalah, “ ,”َ‫ٱّلل‬
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala
memanggil kita,

ُ ‫ا‬ ُ ٰ ‫ا‬ َ َٰٓ


َ ٰ ‫ٰيايُّ َها ل ِذي َْن َُنو تقو‬
‫َّللا‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah..” (QS. Ali
‘Imran[3]: 102)
Ingat, yang dipanggil hanya yang beriman. Yang tidak beriman,
silakan tutup telinganya. Allah Subhanahu wa Ta’ala cinta
kepada orang-orang beriman. Sebagian manusia mengaku
beriman, namun tidak mau mendengarkan wasiat-wasiat Allah
Subhanahu wa Ta’ala,

‫َّللا َح اق ت ُ ٰقى ِته‬


َٰ ‫و‬ُ ‫ق‬‫ا‬ ‫ت‬
Bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya
takwa.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 102)
Takwa bukan hanya ucapan di lisan, bukan hanya status yang
diganti. Tapi hakikat takwa adalah mengingat Allah dan tidak
melupakan-Nya, taat dan patuh terhadap perintah-Nya dan
tidak durhaka kepada-Nya, serta bersyukur atas nikmat yang
Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan dan tidak kufur kepada-Nya.

‫َو ََل ت َ ُُ ْوت ُ ان ِ اَل َو َ ْنت ُ ِْ ُُّ ْس ِل ُُ ْو َن‬


Dan kalian jangan mati kecuali dalam kondisi Islam.” (QS. Ali
‘Imran[3]: 102)
Ahibbati Fillah,

Kita hidup di dunia yang fana. Tidak sedikit yang terkesima, terpana,
dan terkagum-kagum dengan indahnya dunia ini. Sehingga dia lupa
bahwa dia diciptakan untuk mengabdi kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Sehingga dia tidak sadar bahwa bumi ini bukan tempat tinggal
buat kita.

Kita sedang dalam pengasingan. Tempat sejati manusia ada di surga


Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tapi karena Nabi Adam ‘alaihissalam tidak
mentaati satu perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka semua anak
keturunannya harus merasakannya di dunia ini.
Ahibbati Fillah,

Sebagian orang, dengan harta yang dia miliki, ia jadi lupa dengan Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Sebagian dengan kelezatan/ kedudukan yang dia
dapatkan, lupa sama Allah Jalla Jalaluhu.

Padahal, Dunia ini akan hancur, rumah-rumah yang ada di sekitar masjid ini akan rata
dengan tanah, dan masjid ini pun akan rata dengan tanah. Allah mengatakan,

ً‫َ َُ ا‬ َ ‫ض ِزينَةا لا َها ِلنَ ْْلُ َو ُُ ِْ أَيُّ ُه ِْ أ َ ْح‬


َ ‫س ُن‬ َ ‫ِإناا َجعَ ْلنَا َُا‬
ِ ‫َلَى ْٱْ َ ْر‬
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar
Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (QS. Al-
Kahfi[18]: 7)
Bukan yang paling kaya atau pun yang paling tinggi jabatannya,
bukan! Tapi yang paling baik amalannya,
, karena dunia ini akan
hancur. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman

‫ص ِعيداا ُُ ُر اًا‬ ‫ا‬‫ه‬‫ي‬ْ


َ َ َ ََ ‫ل‬‫ع‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ون‬
َ ُ ‫ل‬‫ع‬ِ ‫ج‬َٰ َ
َ ‫َو ِإنَّا ل‬
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang
di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.” (QS. Al-Kahfi[18]: 8)

Semua akan menjadi debu yang berterbangan. Kemudian kita masih


tergoda untuk mengumpulkan kekayaan di dunia ini. Berlomba-lomba
bersaing untuk meraih jabatan dan kedudukan, lalu lupa dengan tujuan kita
diciptakan
Ahibbati Fillah,

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam mengatakan,

‫َلَ ْي ُِ ُِ ل ُّد ْنيَا َِ َُا‬ َ ‫ط‬ َ ‫س‬ َ ْْ ُ ‫َلَ ْي ُِ ِْ أ َ ْن ت‬


َ ‫َولَ ِِ ْن أ َ َخشَى‬ ِْ ُِ ‫َلَ ْي‬ َ ‫َّللا َلَ لفَ ْق َر أ َ ْخشَى‬
ِ ‫َو ا‬
ِْ ‫سو َُا َوت ُ ْه ِل َِ ُِ ِْ َِ َُا أ َ ُْلَ َِتْ ُه‬ ُ َ‫سو َُا َِ َُا تَنَاف‬ُ َ‫فَتَنَاف‬ ِْ ُِ َ‫ان َِ ْْل‬
َ َِ ‫َلَى َُ ْن‬ َ ‫ت‬ ْ ‫ط‬َ ‫ُْ ِس‬
Wallahi, la fakro akhsya alaikum, walakin akhsya alaikum ingtub sato alaikum ala
dunya kama busitot ala mangkana qoblakum, fatanafasuha kamatana fasuha
tuhlikakum ahlakathum
“Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku takutkan atas kalian. Akan tetapi yang aku takutkan atas kalian
adalah apabila dunia dibentangkan atas kalian seperti yang telah dibentangkan kepada orang-orang sebelum
kalian. Lalu kalian berlomba-lomba mendapatkannya seperti yang mereka lakukan dan harta itu membinasakan
seperti telah membinasakan mereka.”
Mana Fir’aun, Aad’, Tsamud, kaumnya Nabi Luth, dan Qarun? Mereka tinggal cerita. Mereka hilang
dari muka bumi ini membawa amalan mereka. Maka ingat tugas kita adalah mengabdi kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala di muka bumi ini

Sudah seharusnya kita sadar bahwa hidup akan berakhir, rumah dan jabatan akan kita tinggalkan. Cepat
atau lambat yang hari ini menjabat akan turun dari jabatannya, yang hari ini kaya dia akan jatuh miskin dan
tidak memiliki apa-apa, mati ditinggalkan sendirian di alam kubur sana.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menggambarkan kepada kita tentang peristiwa orang-orang kaya/ pejabat-pejabat
yang memiliki kekuasaan, bagaimana kelak di hari akhir. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan,

‫ب‬ ‫س‬َِ ‫ا‬


َ َ َ َ ُ ‫و‬ ‫ُۥ‬ ‫ه‬ُ ‫ل‬ ‫ا‬ ُ ُ ْ
َ َ ٰ ‫َُآ أ‬
‫ه‬ ‫ن‬ َ ‫َى‬ ‫ن‬ ْ
‫غ‬ َ
Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.” (QS. Al-
Lahab[111]: 2)
Wallahi jama’ah,

Kita harus sadar bahwa tujuan kita diciptakan adalah untuk mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dunia
ini tidak lebih dari bangkai kambing yang cacat.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam suatu hari berjalan melewati pasar di Kota Madinah. Kemudian beliau
mendapati ada seekor anak kambing yang sudah menjadi bangkai di jalan yang cacat telinganya kecil. Lalu beliau
memegang telinga kambing itu. Di tengah orang-orang yang sedang di pasar berjual beli, beliau mengatakan,

‫أَيُّ ُِ ِْ يُري ُد َُ َذ ِْ ِد ْر َُ ٍِ؟‬


“Siapa yang mau membeli kambing ini (seharga) satu dirham?”
Semua sahabat dan orang yang ada di pasar terdiam. Lalu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakan, “Siapa yang
mau gratis?” Akhirnya para sahabat mengatakan, “Ya Rasulullah, siapa yang mau? Kalaulah dia masih hidup, dia itu
cacat, telinganya kecil. Maka apa lagi kalau dia sudah menjadi bangkai?” Tidak ada yang mau.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ِْ ُِ ‫َلَ ْي‬
َ َ
‫ذ‬ ُ
َ ْ
‫ن‬ ُ
ِ ِ
‫َّللا‬
‫ا‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ َ ُ
‫ن‬ ‫و‬ُْ َ
َ َ ‫لَل ُّد ْنيَا أ‬ ‫َّللا‬
‫َو ا‬
Wallahi, laddunya ahwanu alallahi min hada alaikum
“Demi Allah, sesungguhnya dunia lebih hina di sisi Allah dari pada bangkai ini di mata kalian.” (HR. Muslim 7607)
Tapi kita tergoda dan lupa. Maka sadarlah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala
menciptakan dunia ini untuk kita, sebagai ujian untuk kita. Dan Allah Subhanahu wa
Ta’ala menciptakan kita untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala (untuk diri-Nya).

‫ا‬ ِ
﴾۵۶﴿ ‫س َل ِليَ ْعُْد ُْو ِن‬ َ ْ
‫ن‬ ‫َل‬
ِ ْ ‫و‬
َ ‫ا‬
‫ن‬ ‫ج‬
ِ ْ
‫ل‬ ُ
‫ت‬ ْ
‫ق‬ َ ‫ل‬ َ
‫خ‬ ‫َو َُا‬
“Tidaklah Aku ciptakan bangsa jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat[51]: 56)
• ‫هللا ِل ْي‬َ ‫ر‬
ُ ‫ف‬ِ ْ
‫غ‬ َ ‫ت‬ ‫س‬
ْ ‫و‬َ َ
‫ذ‬ ُ
َ ‫ي‬
ْ ‫ل‬
ِ ‫و‬
ْ َ ِ ُ
‫ل‬ ‫و‬
ْ ُ َِ ‫أ‬
‫ت‬ ٰ ْ
ِ َ‫ين َوٱل ُُ ْؤ ُِن‬ ْ
َ ‫سا ِئ ِرل ُُ ْؤ ُِ ِن‬ َ َ ْ ‫َول‬
‫ل‬ ِ ‫و‬ ِ ُ
ِ َ
ُ ْ
‫فَا ْست َ ْغ ِف ُر ْوهُ ِإناهُ ُُ َو لغَف ْو ُر ا‬
ُِ ‫لر ِح ْي‬
Aquwlu qowli hada waastaghfirullahu liwalakum,
walisairil mu’minina wal mu’minat, fastaghfiruhu
innahu huwal gafururohim
Jama’ah Jumat yang Allah muliakan,

Dalam setiap aktifitas ibadah yang kita lakukan, tujuan besarnya adalah agar
kita dzikrullah. Dan orang yang melakukan dzikrullah, Allah Subhanahu wa
Ta’ala akan membalasnya dengan mengingatnya. Sebagaimana Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

ِْ ُِ ‫فَا ْذ ُِ ُرو ِني أ َ ْذ ُِ ْر‬


“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu,”
(QS. Al-Baqarah[2]: 152)
Ahibbati Fillah,

Kita sering meminta tambahan rezeki, kita sering meminta tambahan peringkat/ tingkat jabatan, tapi
pernahkah kita meminta tambahan ilmu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala? Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam diperintahkan untuk meminta tambahan ilmu dari kehidupan ini.

‫ب ِز ْد ِن ْي َِ ْل اُا‬
ِ ‫َوُِ ْل ار‬
“dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”.” (QS. Tha Ha[20]: 114)

Mimbar Jum’at adalah salah satu sarana untuk menuntut ilmu. Dengarkan apa yang khatib sampaikan, cerna, dan
amalkan. Tapi sayangnya masih banyak yang datang ke masjid tatkala khatib sudah naik mimbar. Terkadang
kedatangan dia ke masjid untuk shalat Jum’at hanya untuk melaksanakan ritual belaka. Bukan untuk
mendengarkan nasihat. Sehingga bagi dia, mau datang sebelum khatib naik maupun datang ketika khutbah kedua,
tidak peduli
Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala katakan,

ِِ ‫يا ْو‬ ْ‫ص ٰلوةِ ُِن‬ ‫ي ِلل ا‬ َ ‫ن‬


‫د‬
ِ ‫و‬
ْ ُ َ‫ٰ َٰٓياَيُّ َها لا ِذي َْن ٰ َُنُ َْٰٓو ِذ‬
‫ْلَْ ْي َع‬ َ ِ ْ
ٰ ‫ِلى ِذِ ِر‬
‫َّللا َوذ ُرو‬ ٰ ‫ْل ُج ُُعَ ِة فَا ْسعَ ْو‬
Yā ayyuhallażīna āmanū iżā nụdiya liṣ-ṣalāti miy yaumil-jumu'ati fas'au ilā
żikrillāhi wa żarul baī', żālikum khairul lakum ing kuntum ta'lamụn
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu
kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli
Ahibbati Fillah,

Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada kita untuk bershalawat kepada Nabi kita ‘alaihisshalatu
wassalam. Hari Jum’at adalah harinya bershalawat, perbanyaklah shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

۟ ‫صلُّو‬ ۟ ُ ‫ا‬ َ َٰٓ ٰ ‫ا‬ َ ُّ َ َٰٓ ٰ


َ ‫ين َء َُنو‬ َ ‫َلى ٱلنِْ ِى ۚ يَأيُّ َها ٱل ِذ‬َ ‫ون‬
َ ‫صل‬ َ َ َ ‫ِإ ان ا‬
َ ُ‫ٱَّلل َو َُلئِِتهُۥ ي‬
ِ‫س ِل ُُو ۟ ت َ ْس ِلي ا‬
َ ‫َلَ ْي ِه َو‬
َ
Sholawat ibrahim.....
doa

ِ ُِ ‫ين َُ ْل‬
‫ءُنَت‬ َ ‫َلل ُه اِ ْغ ِف ْر ِل ْل ُُ ْس ِل ُِ َن َو ْل ُُ ْس ِل َُت َو ْل ُِ ْء ُِ ِن‬
َ ‫ت ِنا َك َءَلَ ُِ ِل‬
‫ش ْي ِء ِقَِ ِدر‬ ْ ‫اء ُِ ْن ُه ُْ َو َْلَ ُْ َو‬
ِ َ‫َ َْلَ ُْي‬
Allahuma inna nas alukal huda, wattuqo, wal afafa, wal ghina

Rabanna atina…
Washallahu ala nabiyina Muhammadin wa alahi wa sohbihi wa sallam,
wa akhiru da’wana anilhamdulillahirobil alamin.

Anda mungkin juga menyukai