Anda di halaman 1dari 5

EKMA4500

TUGAS 1
Nama : Wahyu Prasetyo Adji
NIM : 044826401
UPBJJ : Jakarta

CV. PRIMA CAKES

Kota Bogor merupakan salah satu kota tujuan wisata di propinsi Jawa Barat. Dengan
ciri khas berupa hawa kota yang sejuk karena berada di ketinggian rata-rata minimum 190 m
dan maksimum 330 m dari permukaan laut, kota Bogor menawarkan nuansa lain kesejukan
dan hijaunya kota. Selain terkenal sebagai kota hujan, kota Bogor juga terkenal sebagai kota
budaya yang sangat kental dengan adat dan budaya Sunda. Dengan jarak yang relatif dekat
dari ibukota Jakarta, yaitu sekitar 60 km, kota Bogor menjadi salah satu kota tujuan berlibur
warga Jakarta, selain Bandung. Tak heran, jika pada hari Sabtu dan Minggu, banyak sekali
warga Jakarta yang menghabiskan waktu libur ke Bogor. Data yang disampaikan oleh
Walikota Bogor, Bima Arya, dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban tahun 2014
kepada DPRD kota Bogor menunjukkan bahwa rata-rata jumlah wisatawan yang berkunjung
ke Bogor adalah sebanyak 4.350.930 wisatawan domestik dan mancanegara per tahun.
Angka ini tentunya sangat membanggakan bagi pemerintah kota Bogor yang dapat
disimpulkan pula bahwa sebanyak rata-rata 90.000-an wisatawan mendatangi Bogor setiap
minggunya.
Banyaknya wisatawan yang mengunjungi Bogor memberikan suatu peluang usaha
tersendiri bagi warga Bogor, termasuk bagi Ibu Riana Kusumastuti. Ibu Riana Kusumastuti
merupakan pemilik CV. Prima Cakes yang telah berdiri sejak tahun 2001. Prima Cakes
memiliki beragam produk, mulai dari aneka roti manis, kue basah, dan puding. Menyadari
tingginya jumlah pengunjung di Bogor, sejak tahun 2011 Ibu Riana mencoba untuk membuat
satu inovasi baru untuk menciptakan satu jenis kue untuk oleh-oleh yang berciri khas
kekayaan alam kota Bogor. Salah satu ikon kota Bogor yang terkenal adalah talas. Talas
merupakan tumbuhan umbi yang banyak dijual di kota Bogor. Warga Bogor banyak yang
mengolah talas tersebut menjadi keripik atau dimakan langsung dengan cara dikukus.
Menyadari melimpahnya produksi talas di kota Bogor, Ibu Riana mencoba membuat satu
inovasi baru, yaitu berupa cake talas sejak tahun 2011. Ibu Riana mulai mencoba
menciptakan resep cake talas yang mempunyai cita rasa yang spesial, agak berbeda dengan
cake dari tepung terigu. Melalui berbagai uji coba resep, akhirnya Ibu Riana menemukan satu
resep yang dapat menghasilkan cake dengan tekstur yang lembut dan juga gurih. Sejak tahun
2011, Ibu Riana mulai menjual cake talas tersebut sebagai makanan oleh-oleh khas kota
Bogor. Untuk menarik minat pembeli, Ibu Riana menawarkan harga yang cukup terjangkau,
yaitu Rp25.000,00 per box. Strategi ini digunakan agar dapat meraih pembeli potensial
sebanyak-banyaknya. Sejak diluncurkan empat tahun yang lalu, produk ini berada pada tahap
daur hidup yang ditandai oleh tingkat penjualan yang terus mengalami kenaikan. Sampai saat
ini, jumlah penjualan cake talas masih terus mengalami peningkatan karena semakin banyak
masyarakat yang ingin membeli dan merasakan cake talas Bogor. Namun demikian, pesaing-
pesaing baru sudah mulai memasuki pasar dengan memproduksi produk sejenis dikarenakan
tertarik dengan peluang bisnis dan laba yang dihasilkan. Pesaing-pesaing tersebut
memanfaatkan pasar yang tidak dapat dilayani oleh Ibu Riana karena keterbatasan kapasitas
produksi. Untuk mempertahankan posisinya, Ibu Riana mencoba untuk mencari strategi
pemasaran baru dalam daur hidup produknya. Ibu Riana mencoba untuk membuat cake
dalam aneka rasa, antara lain rasa strawberry, green tea, coklat, dan tiramisu. Selain itu, Ibu
Riana juga mencoba untuk menciptakan cake talas untuk anak-anak dengan dicetak dalam
karakter anak-anak, seperti doraemon dan mickey mouse. Selain itu, Ibu Riana juga semakin
gencar melakukan promosi produknya antara lain dengan mengiklankan pada koran lokal,
radio lokal, serta melalui berbagai pameran pada event-event tertentu dengan tagline
”Pertama dan terlezat di Bogor”.
Menanggapi animo masyarakat yang cukup tinggi terhadap produk ini serta pasar
yang masih terbuka luas, Ibu Riana berencana untuk memperluas pasar. Guna mendukung
rencana untuk memperluas pasar, Ibu Riana akan membuka dua outlet baru agar pelanggan
dapat lebih mudah memperoleh cake talas. Untuk itu, Ibu Riana telah memilih-milih 3 lokasi
untuk dapat dipilih 2 lokasi yang terbaik. Berdasarkan pengamatan dan survey yang telah
dilakukan, Ibu Riana telah menemukan 3 alternatif lokasi yaitu di daerah A, B, dan C. Untuk
menentukan dua lokasi outlet baru, Ibu Riana mempertimbangkan beberapa faktor yang akan
digunakan sebagai dasar penilaian pemilihan lokasi secara kuantitatif. Setiap faktor akan
dinilai dengan kriteria kurang, baik, dan sangat baik. Faktor-faktor yang dipertimbangkan
adalah harga sewa, kestrategisan lokasi, transportasi, kemanan, dan pesaing. Untuk setiap
alternatif lokasi, hasil penilaian faktor-faktor tersebut sebagai berikut.

Daerah A Daerah B Daerah C


Harga sewa*) kurang baik baik
Kestrategisan sangat baik kurang kurang
lokasi
Transportasi sangat baik baik baik
Kemanan baik kurang baik
Fasilitas baik kurang kurang
*)Harga sewa dengan nilai ”kurang” berarti semakin mahal

Selanjutnya pihak manajemen mengkuantitatifkan hasil penilaian tersebut yaitu sangat baik =
3, baik = 2, dan kurang = 1. Faktor-faktor tersebut juga diberi bobot mengingat setiap faktor
mempunyai pengaruh yang tidak sama terhadap pemilihan lokasi. Faktor keamanan serta
harga sewa merupakan faktor dengan bobot tertinggi yaitu 3, kestrategisan lokasi diberikan
bobot 2, sedangkan faktor transportasi dan fasilitas diberikan bobot 1.
PERTANYAAN:

1 Tentukan 2 lokasi pembukaan outlet baru mana yang sebaiknya dipilih dengan
. mempertimbangkan faktor lokasi dan bobot kepentingan setiap faktor!
Penentuan lokasi dilakukan dengan The Factor-Rating Method, yaitu metode penentuan lokasi
yang mempertimbangkan berbagai faktor kemudian mengurutkannya berdasarkan bobot
kepentingan faktor tersebut bagi pencapaian tujuan perusahaan. Lokasi yang memiliki nilai
keseluruhan yang paling besar merupakan lokasi yang akan dipilih. The Factor-Rating Method
terdiri dari 6 langkah yaitu sebagai berikut.
A. Menyusun daftar faktor-faktor yang relevan yang disebut critical success factor.
B. Memberi bobot pada setiap faktor berdasarkan tingkat kepentingan faktor tersebut bagi
tujuan perusahaan.
C. Menentukan skala pada tiap-tiap faktor (misalkan 1-10 atau 1-100).
D. Menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor dengan menggunakan skala pada
langkah 3.
E. Kalikan skor dengan bobot masing-masing faktor dan jumlahkan untuk setiap lokasi.
F. Buat rekomendasi berdasarkan skor terbesar.
Berikut penetuan lokasi dengan The Factor-Rating Method dari CV. Prima Cakes

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka 2 lokasi outlet baru yang paling sesuai bagi
CV. Prima Sukses karena memiliki skor yang lebih tinggi adalah Daerah A dan Daerah C.

2 a). Tentukan berada pada tahap apa produk cake talas dalam daur hidup produknya?
. Jelaskan alasan Sudara!
Setiap produk memunyai daur hidup sejak produk itu diperkenalkan ke pasar. Daur hidup
produk dapat didefinisikan sebagai alat yang digunakan oleh pemasar secara tradisional untuk
merumuskan strategi pemasaran bagi produk-produk yang berbeda. Secara normal, daur hidup
produk meliputi empat tahap, yakni:
1. Tahap Perkenalan : ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang masih lambat
karena produknya masih dianggap baru bagi perusahaan, dan belum banyak
konsumen yang mengenal. Biasanya produk yang ditawarkan pada tahap ini
belum dapat menghasilkan laba. Agar produk tersebut dapat berkembang, upaya
pemasarannya difokuskan pada promosi.
2. Tahap Pertumbuhan : ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang cepat.
Sudah lebih banyak konsumen yang menyukai produk tersebut. Laba pada tahap
ini mulai tampak dan terus meningkat sampai pada puncaknya sebelum tahap
tersebut berakhir. Pada umumnya, kondisi pada tahap ini merangsang para
pesaing untuk ikut memasuki pasar yang sama. Untuk menjangkau pelanggan
yang semakin banyak, upaya distribusi harus diutamakan.
3. Tahap Kedewasaan : ditandai dengan volume penjualan mulai melambat
pertumbuhannya, kemudian berada dalam kondisi stabil sebelum akhirnya
menurun. Laba yang dihasilkan oleh produk tersebut merosot tajam. Ini
disebabkan oleh adanya kondisi persaingan yang sudah sangat ketat. Karena
persaingan yang dominan, strategi harga menjadi perhatian utama bagi
pemasar.
4. Tahap penurunan : ditandai dengan volume penjualannya sudah merosot tajam
karena tidak disukai lagi oleh konsumen. Dalam kondisi seperti ini, laba tidak
dapat dibangkitkan, dan kerugian akan terus terjadi. Masalah tersebut hanya
dapat sedikit dikurangi dengan mengutamakan pada upaya-upaya penurunan
harga.
Berdasarkan kondisi CV. Prima Sukses pada kasus diatas, perusahaan sedang dalam
tahap pertumbuhan dalam daur ulang produknya. Hal ini dapat dilihat melalui ciri yang
dimiliki CV. Prima Sukses yang termasuk dalam ciri tahap pertumbuhan. Berikut
merupakan penjelasan terkait ciri dari tahap pertumbuhan dan perbandingannya
dengan kondisi CV. Prima Sukses.
1. Adanya pesaing-pesaing baru yang mulai memasuki pasar. Hal ini disebabkan
karena pesaing tertarik pada peluang bisnis yang ada maupun peluang labanya.
Pesaing juga mulai memanfaatkan saluran distribusi yang ada sehingga para
penyalur dapat menempuh kebijakan merek ganda atau menjual beberapa merek.
Hal ini dapat dilihat pada CV. Prima Sukses sesuai dengan pernyataan pesaing-
pesaing baru sudah mulai memasuki pasar dengan memproduksi produk sejenis
dikarenakan tertarik dengan peluang bisnis dan laba yang dihasilkan. Pesaing-
pesaing tersebut memanfaatkan pasar yang tidak dapat dilayani oleh Ibu Riana
karena keterbatasan kapasitas produksi.
2. Perusahaan mulai mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap produknya
ataupun menambah kelengkapan segi produk yang ada. Hal ini dapat dilihat
melalui pernyataan bahwa Ibu Riana mencoba untuk membuat cake dalam aneka
rasa, antara lain rasa strawberry, green tea, coklat, dan tiramisu. Selain itu, Ibu
Riana juga mencoba untuk menciptakan cake talas untuk anak-anak dengan
dicetak dalam karakter anak-anak, seperti doraemon dan mickey mouse.
3. Harga produk tersebut cenderung tetap, tidak berubah. Namun demikian ada
kemunginan harga akan turun sedikit karena adanya persaingan. Dalam kasus ini,
memang tidak disebutkan bagaimana kondisi harga dari produk, namun untuk
menarik minat pembeli, Ibu Riana menawarkan harga yang cukup terjangkau,
yaitu Rp25.000,00 per box. Strategi ini digunakan agar dapat meraih pembeli
potensial sebanyak-banyaknya. Jika memang tidak ada perubahan strategi, maka
kemungkinan terbesar harga produk tidak berubah sebagai salah satu strategi
yang digunakan.
4. Kegiatan promosi, terutama periklanan dapat dikurangi. Akan tetapi, munculnya
pesaing-pesaing baru memaksa perusahaan untuk meningkatkan promosi
meskipun hanya sedikit.
5. Penjualan segera meningkat secara tepat. Bertambahnya penjualan dengan
cepat ini dapat menurunkan rasio promosi terhadap penjualannya sehingga akan
menaikkan laba selama periode tersebut
b). Strategi pemasaran apa sajakah yang ditempuh oleh Ibu Riana untuk produk cake talas
dalam daur hidup produknya tersebut? Jelaskan alasan Saudara memilih strategi-strategi
tersebut!

1. Meningkatkan kualitas produk, menambah variansi model, ataupun fitur produk


lainnya. Ibu Riana mencoba untuk membuat cake dalam aneka rasa, antara lain
rasa strawberry, green tea, coklat, dan tiramisu. Selain itu, Ibu Riana juga
mencoba untuk menciptakan cake talas untuk anak-anak dengan dicetak dalam
karakter anak-anak, seperti doraemon dan mickey mouse. Strategi ini diambil
untuk memperluas pasar dan meningkatkan antusias pelanggan yang ada atau
pelanggan baru untuk membeli produk CV. Prima Sukses.
2. Mencari segmen pasar yang baru. Golongan pembeli lain yang selama ini belum
mengetahui, belum berminat, ataupun belum membeli produk tersebut perlu
didorong untuk bersedia membeli. Penambahan aneka rasa dan menciptakan
cake talas dalam karakter anak-anak menunjukkan strategi CV dalam mencari
segmen pasar yang baru, yaitu menargetkan pasar yang menyukai rasa baru dan
cake talas dengan karakter tertentu.
3. Selalu mencari saluran distribusi yang baru untuk lebih memperluas cakupan
distribusinya. Dengan penambahan saluran distribusi baru ini pasarnya akan
semakin luas. Rencana Ibu Riana untuk memperluas pasar guna mendukung
rencana untuk memperluas pasar merupakan salah satu strategi memperluas
cakupan distribusinya. Ibu Riana akan membuka dua outlet baru agar pelanggan
dapat lebih mudah memperoleh cake talas.
4. Mengadakan periklanan. Dalam hal ini, periklanan tidak lagi ditujukan untuk
memperkenalkan produknya, tetapi ditujukan untuk meyakinkan kepada pembeli
bahwa produk perusahaan tersebut adalah yang terbaik. Jadi, perusahaan
berusaha menciptakan pembelian ulang secara terus-menerus kepada pembeli.
Hal ini dapat dilihat melalui promosi produk yang dilakukan dengan mengiklankan
produk pada koran lokal, radio lokal, serta melalui berbagai pameran pada event-
event tertentu dengan tagline ”Pertama dan terlezat di Bogor”.

Sumber Referensi : EKMA 4216 Modul 6

Anda mungkin juga menyukai