KELAS : 2B HUKUM
Seorang polisi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadikan motor dinasnya
sebagai perpustakaan keliling. Perpustakaan tersebut menyasar siswa SD di daerah pelosok
kabupaten berjuluk Bumi Arung Palakka.
Dia adalah Aipda Andi Ikbal Rosani. Saat ini dia bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa
Salebba, Polsek Ponre, Kabupaten Bone. Hal ini ia lakukan untuk menumbuhkan minat baca
anak-anak di pelosok desa.
"Awal mulanya waktu pandemi, saya pantau sekolah tertutup dan anak-anak kelas 1, 2, dan 3
susah untuk belajar. Makanya saya niat untuk membawa buku-buku di motor dinas saya, agar
anak sekolah tetap bisa belajar meski pandemi," kata Aipda Andi Ikbal Rosani kepada
detikSulsel, Rabu (28/9/2022).
Ikbal menuturkan, perpustakaan keliling ini sudah digagas sejak Agustus 2020 lalu, namun baru
bisa beroprasi pada 25 Februari 2021. Metode perpustakaan yang diterapkannya yakni dengan
menghampiri anak-anak di pelosok desa.
Lokasinya bertugas di Desa Salebba merupakan desa pelosok di Kecamatan Ponre. Perjalanan
menuju desa ini menempuh sekitar 10 km dari Polsek Ponre dengan kondisi jalanan yang
ekstrem serta berlumpur. Dari Kota Watampone, perjalanan butuh waktu sekitar 2 jam.
Ikbal menuturkan, buku-buku yang diangkut menggunakan motor dinasnya itu juga dibawa ke
lokasi desa binaan. Di desa binaan tersebut, ia juga mengajarkan anak-anak untuk membaca,
menulis, dan berhitung.
"Kemudian dibentuk warung literasi (Wali) dan dioperasikan pada 13 Mei 2021 untuk lebih
membantu kerja perpustakaan keliling. Tujuannya, agar warga khususnya pelajar, dapat
mengakses buku dengan mudah, karena sudah ada wali di setiap dusun yang ada di desa
binaan," jelasnya.
NANA : FEBRI WULANSARI
KELAS : 2B HUKUM
Pesawat buatan petani bernama Ibrahim (42) di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan
(Sulsel) belum bisa terbang karena terkendala landasan pacu. Ibrahim lalu berencana
mengubah pesawatnya menjadi helikopter agar bisa lebih mudah terbang.
"Pesawatnya sudah berada di kebun raya Enrekang. Kemarin mau mi diterbangkan tapi melihat
tracknya yang tidak layak makanya batal. Jadi masih terparkir di sana sekarang," kata Ibrahim
saat dikonfirmasi, Rabu (3/8/2022).
"Kalau terbang sebenarnya bisa ji. Cuma beberapa keluarga takut kalau diterbangkan di
landasan pacu yang tidak sesuai spesifikasi. Makanya saya mau ubah menjadi helikopter saja,
karena kalau heli itu tidak perlu memerlukan landasan pacu terlalu panjang. Bisa diterbangkan
di lapangan saja," ungkapnya.
Meski demikian, niatnya ingin mengubah pesawatnya menjadi helikopter terkendala dengan
biaya. Saat ini kata dia, dirinya masih mengumpulkan uang pribadi untuk menggapai impiannya
itu.
"Insyaaallah pasti akan jadi. Dalam waktu dekat saya bawa lagi pesawatnya ke kampung untuk
diubah menjadi helikopter. Pasti biayanya besar, tapi saya harus rampungkan ini, sementara
saya kumpulkan uang dulu demi impian," ujar Ibrahim diselingi tawa.
Ibrahim juga mengutarakan, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Enrekang belum
memberikan respons mengenai pesawat rakitannya itu. Padahal, dirinya sudah melaporkan
dengan Bupati Enrekang, Muslimin Bando secara langsung.
"Saya juga heran, saya sudah laporkan ke Bupati soal pesawatku ini tapi belum ada respons.
Padahal inikan bisa buat bangga daerah juga. Tapi saya tidak mau kepikiran itu terlalu panjang,
saya niat buat ini memang karena ya memang impian saya sejak kecil," uacpnya.
NAMA : N0VIA SURAHMA
KELAS : 2A HUKUM
"Alhamdulillah, anak-anak kami kemarin baru saja menjuarai ASEAN Intervarsity Youth
Competition 2022 yang digelar di Thailand. Jadi SMA Negeri 4 Enrekang borong juara 1, 2, dan
3 pada kompetisi tersebut," kata guru SMAN 4 Enrekang, Salman kepada detikSulsel, Selasa
(27/9/2022).
"Jadi mereka bersaing dengan pelajar dari negara ASEAN lainnya. Dari 14 siswa kami, mereka
saling berpasangan dalam satu tim, dan 3 tim dari SMA 4 Enrekang inilah yang sabet semua
juara," ungkapnya.
Beberapa tema yang menjadi topik dalam perlombaan pelajar se-ASEAN itu di antaranya,
keunggulan negara-negara di AEAN, sektor ekonomi, sosial, budaya, serta cara kerja sama
negara ASEAN dengan negara maju lainnya.
Adapun nama siswa SMA 4 Enrekang yang berhasil menyabet penghargaan dalam kompetisi
itu yakni, Muhammad Kelvin Tri Athira Abel dan Aldy Arianto juara sebagai juara 1, Muhammad
Refqi dan Rezky Indra Syaputra sebagai juara 2, serta Abdul Jabbar Musra dan Ahmad Hidayat
sebagai juara 3.
Salman mengutarakan, atas prestasi tersebut siswanya mendapatkan uang sebesar Rp 10 juta.
Dengan rincian juara pertama mendapat 10.000 baht, juara kedua 7.000 baht, dan juara ketiga
3.000 baht.
"Kalau dirupiahkan sekitar Rp 10 juta. Tapi yang paling penting itu adalah pengalaman yang
mereka dapat bisa bersaing dengan pelajar se-ASEAN," ucapnya.
NAMA : ASMARANI
KELAS : 2B HUKUM
Mantan Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Penerapan Pidana dan HAM Bagian Penerapan
Hukum Biro Bankum Polri, AKBP Bambang Kayu n didakwa telah menerima suap sebesar
Rp57.126.300.000 (Rp57 miliar) oleh tim Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Tim jaksa menyebut bahwa Bambang Kayun menerima suap berupa uang dan satu unit mobil
Fortuner dari pasangan suami istri (pasutri) Emylia Said dan Herwansyah yang totalnya Rp57
miliar. Adapun, suap tersebut berkaitan dengan pemalsuan surat dalam perkara perebutan hak
ahli waris PT Aria Citra Mulia (PT ACM).
"Terdakwa telah menerima hadiah dari Emylia Said dan Herwansyah berupa uang secara
bertahap baik dalam bentuk tunai melalui Farhan maupun transfer atas nama Yayanti dan satu
unit unit mobil Toyota Fortuner dengan total sejumlah Rp57.126.300.000," ujar Jaksa KPK saat
membacakan surat dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023).
Bambang Kayun diduga telah membantu Emylia Said dan Herwansyah yang sedang
berperkara di Polri. Bambang Kayun membantu pasangan suami istri tersebut untuk
mengkondisikan proses penyidikan dan pengurusan surat perlindungan hukum. Saat ini, Emylia
Said dan Herwansyah sedang diburu polisi.
"Padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan untuk menggerakkan
agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yaitu agar terdakwa
membantu Emylia Said dan Herwansyah terkait perkara Pidana Umum di Bareskrim Mabes
Polri," jelas jaksa.
Atas perbuatannya, Bambang Kayun diakwa melanggar Pasal 12 huruf (a) atau (b) atau Pasal
11 dan 12B Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun
2001.