Anda di halaman 1dari 95

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP

KETERAMPILAN TEKNIK DRIBBLING


PEMAIN FUTSAL DI SMPN 10
KOTA BENGKULU

SKRIPSI

OLEH :

ALDIA RIVALDO
NPM. 19190137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2023
KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP
KETERAMPILAN TEKNIK DRIBBLING
PEMAIN FUTSAL DI SMPN 10
KOTA BENGKULU

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Untuk Menulis Skripsi


Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Program Studi Pendidikan Jasmani
Memperoleh Gelar Sarjana ( S1 )

OLEH :
ALDIA RIVALDO
NPM. 19190137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2023

ii
iii
v
v
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Aldia Rivaldo


NPM : 19190137
Tempat/Tanggal Lahir : Painan, 15 Oktober 1999
Agama : Islam
Alamat : Batu Kunit Lumpo,Sumbar

Nama Orang Tua :


Ayah : Yospendi
Ibu : Enda Friani
Alamat : Batu Kunik Lumpo Kec.IV
Jurai Kab.Pesisir Selatan.
Provinsi. Sumatra Barat

Riwayat Pendidikan :
 SD Batu Kunik Lumpo
 SMP Kec.IV Jurai
 SMK Teknik Otomotif Al-Anhar Bayang
 S1 Pendidikan Jasmani UNIVED Bengkulu

vi
ABSTRAK

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP


KETERAMPILAN TEKNIK DRIBBLING
PEMAIN FUTSAL DI SMPN 10
KOTA BENGKULU

Oleh :
Aldia Rivaldo1
Azizatul Banat2
Doli Apriansyah3

Masalah dalam penelitian adalah belum maksimalnya keterampilan dribble yang


di lakukan Pemain Futsal SMPN 10 Kota Bengkulu. Varibel dalam penelitian ini
adalah kecepatan dan kelincahan sebagai variabel bebas dan Keterampilan
Dribble sebagai variabel terikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kontribusi kecepatan dan kelincahan terhadap keterampilan dribble Pemain Futsal
SMPN 10 Kota Bengkulu. Jenis penelitian adalah korelasional. Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 15 orang dan sampel di dalam penelitian ini adalah 15
orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data
dikumpulkan dengan menggunakan pengukuran terhadap ketiga variabel yaitu lari
30 meter, Illionis Agility Test dan tes dribble. Data dianalisis dengan SPSS versi
25, korelasi product moment dan dilanjutkan dengan korelasi ganda. Berdasarkan
hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Kecepatan memberikan kontribusi
terhadap keterampilan dribble Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu, sebesar
37,5%, (2) Kelincahan memberikan kontribusi terhadap keterampilan dribble
Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu, sebesar 32,0%, (3) Kecepatan dan
kelincahan, memberikan kontribusi terhadap keterampilan dribble Pemain futsal
di SMPN 10 Kota Bengkulu, sebesar 65,9%.

Kata Kunci:Kecepatan, Kelincahan dan Keterampilan Dribble

1.Mahasiswa
2.Pembimbing

vii
viii
MOTTO

“Jangan sekali anda takut untuk di rendahkan, karna sifat itu tidak baik untuk
anda miliki

PERSEMBAHAN

“Ya Tuhanku, Berilah aku Petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang
telah engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku
dapat berbuat kebajikan yang Engkau Ridhoi. Berilah aku kebaikan yang akan
mengalir sampai anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan
sesungguh aku termasuk orang yang berserah diri.
(Qs. Al-Ahqaf:15)

Dengan mengucapkan Alhamdulillah atas segala rahmat yang telah


dilimpahkan, dan kasih sayang-nya dengan tulus. Namun perjalanan masih
sangatlah panjang. Karena satu jalan telah ku lalui namun hal ini tidak membuatku
menjadi tinggi, dan sepenggal dari tanda baktiku kepada orang tua ku ayah dan
ibu, mereka tidak peduli hujan badai maupun panas, dan tak pernah lelah dalam
bekerja,
kupersembahkan tugas akhir ku ini untuk orang-orang yang aku cintai
sepenuh hati :
 Skripsi ini saya persembahkan untuk ayah dan ibu yang telah mengisi
dunia saya dengan begitu banyak kebahagiaan sehingga seumur hidup
tidak cukup untuk menikmati semuanya. Terima kasih atas semua cinta
yang telah ayah dan ibu berikan kepada saya.
 Untuk kawan-kawan angkatan 2019 Penjas Dehasen terima kasih atas
motivasi dan semangatnya.
 Seluruh kerabat dan family yang memberikan motivasinya.
 Terimakasih buat yang sudah mendo’akan ku untuk kelancaran dan
kemudahan semua urusan yang aku lalui.

ix
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan ( SP.d)
sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul “KONTRIBUSI
KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN
TEKNIK DRIBBLING PEMAIN FUTSAL SMPN 10 KOTA BENGKULU
Penulis menyadari dalam penyusunan Skripsi ini masih terdapat
kekurangan di dalamnya. Karena itu, segala saran dan kritik yang sifatnya
konstriktif sangat penulis harapkan
Penulis juga menyadari bahwa dalam menyelesaikan Skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.
Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis
ucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Husaini, SE., M.Si., AK, CA, CRP selaku Rektor Universitas
Dehasen Bengkulu yang telah memberikan penulis kesempatan untuk
menempuh pendidikan diperguruan tinggi.
2. Dra. Asnawati, S.Kom., M.Kom selaku Dekan FKIP UNIVED Bengkulu atas
semua kebijakannya.
3. Martiani, M.TPd selaku Ketua Program Studi S1 Pendidikan Jasmani
4. Azizatul Banat,SS., M.TPd selaku dosen pembimbing I yang dengan penuh
kesabaran telah memberikan bimbingan, saran dan dorongan moral sejak
penyusunan Skripsi ini.
5. Dolly Apriansyah, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh
kesabaran telah memberikan bimbingan, saran dan dorongan moral sejak
penyusunan Skripsi ini.
6. Dr.Mesterjon, M.Kom selaku dosen penguji I yang senantiasi memberikan
motivasi dan masukan serta arahan dalam Skripsi i ini.
7. Juwita, M.Pd selaku dosen penguji II yang senantiasi memberikan motivasi
dan masukan serta arahan dalam Skripsi ini.

x
8. Terima kasih Dambri, S.Pd, MM, Selaku Kepala sekolah SMPN 10 Kota
Bengkulu yang telah memberikan izin untuk penelitian di sekolah
9. Seluruh guru dan staf SMPN 10 Kota Bengkulu yang telah memberikan
semangat, motivasi dan kelancaran saat penilitian disekolah.
10. Seluruh Dosen Program Studi S1 Penjas FKIP UNVED Bengkulu yang telah
memberikan ilmu dan informasi sehingga memberikan sumbangan pengayaan
teori dalam penulisan Skripsi ini.
11. Seluruh staf administrasi FKIP UNIVED Bengkulu yang telah bersusah payah
memberikan pelayanan kepada mahasiswa demi untuk kelancaran dalam
penyusunan Skripsi ini.
12. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi S1 Penjas FKIP UNIVED Bengkulu
angkatan 2019 yang telah membantu, berupa motivasi dan doa.
Atas segalanya semoga semua amalnya bernilai ibadah di sisi Allah
SWT. Dan semoga karya ini bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin

xi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN............................................................................. v
RIWAYAT HIDUP PENULIS........................................................................... vi
ABSTRAK............................................................................................................ vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... ix
KATA PENGANTAR......................................................................................... x
DAFTAR ISI........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................
B. Identifikasi Masalah..............................................................................
C. Batasan Masalah...................................................................................
D. Rumusan Masalah.................................................................................
E. Tujuan Penelitian..................................................................................
F. Manfaat Penelitian................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori..........................................................................................
1. Kecepatan........................................................................................
2. Kelincahan.......................................................................................
3. Dribbling......................................................................................... 16
B. Penelitian Yang Relevan.......................................................................
C. Kerangka Konseptual............................................................................ 19
D. Hipotesis Penelitian............................................................................... 20

xii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.................................................................................
B. Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................
C. Definisi Operasional Variabel..........................................................
D. Populasi dan Sampel Penelitian........................................................
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data......................
F. Teknik Analisis Data........................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 47

xiii
DAFTAR TABEL

Halaman
3.1 Norma Lari 30 Meter.......................................................................................
3.2 Norma Tes Kelincahan ..................................................................................
3.3 Norma Tes Dribbling Untuk Putra..................................................................
4.1 Distribusi Frekuensi Data Kecepatan pemain Futsal di SMPN 10 kota
Bengkulu........................................................................................................
4.2 Distribusi Frekuensi Data Kelincahan.............................................................
4.3 Distribusi Frekuensi Data Dribbling...............................................................
4.4 Test of Normality Data Penelitian dengan uji Kolmogrof-smirnof.................
4.5 Test of Homogeneity of Variance Varibel X1, X2, dan Y................................
4.6 Rangkuman Hasil Analisis Data X1 dengan Y................................................
4.7 Rangkuman Hasil Analisis Data X2 dengan Y................................................
4.8 Rangkuman Uji Signifikan Koefisien Korelasi Ganda...................................

xiv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
2.1 Teknik Mengiring Bola...................................................................................18
3.1 Tes Lari 30 Meter............................................................................................25
3.2 Tes Kelincahan ...............................................................................................27
3.3 Tes Dribbling...................................................................................................29
4.1 Histogram Kecepatan Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu.................32
4.2 Histogram Kelincahan Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu................33
4.3 Histogram Keterampilan Dribbling ................................................................35

xv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Tabel instrument Tes Kecepatan


2. Tabel instrument Tes Kelincahan
3. Tabel instrument Tes Dribbling
4. Tabel Rekap Data Penelitian
5. Tabel Korelasi Sederhana
6. Tabel Korelasi dan Regresi Ganda
7. Tabel “r” Product Moment
8. Dokumentasi Penelitian

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Futsal merupakan salah satu jenis olahraga yang sangat di gemari oleh

banyak orang di penjuru dunia pada saat ini terutama di indonesia. Di

indonesia sendiri, masyarakat banyak yang sudah mengenal olahraga ini dan

banyak pula yang menyukainya bahkan menekuninya. Di antara berbagai

cabang olahraga yang ada di indonesia, futsal merupakan salah satu cabang

olahraga yang perkembangannya sangat pesat. Perkembangan futsal di

indonesia bisa juga dibuktikan dengan banyaknya lapangan futsal di indonesia

dan juga banyaknya instansi atau lembaga dan sekelompok masyarakat dalam

komunitas yang memainkan. Oleh karena itu, selain sebagai sarana prestasi,

olahraga futsal juga dapat berfungsi sebagai sarana rekreasi dan kesehatan.

Permainan futsal dilakukan oleh lima pemain setiap tim berbeda

dengan sepak bola konvensional yang pemainnya berjumlah sebelas orang

setiap tim. Ukuran lapangan dan ukuran bolanya pun lebih kecil di bandingkan

ukuran yang digunakan dalam sepak bola lapangan rumput. Di samping itu

pemain lebih banyak mendapatkan bola dan mereka dituntut untuk selalu rajin

bergerak. Jika pemain malas bergerak, maka dapat dipastikan penjaga gawang

akan lebih sering memungut bola dari gawangnya. Dengan banyak bergerak

tentu sangat melelahkan untuk seorang pemain.

Permainan futsal adalah permainan yang berlangsung cepat antara

pemain dengan pergerakan bola. Disini pemain harus terus bergerak dan

1
2

mencari tempat, mengumpan bola, dan bergerak lagi. Menurut Jordy

(2020:112) futsal sebenarnya merupakan olaharaga yang kompleks karena

memerlukan teknik dan taktik khusus. Karakteristik olahraga futsal adalah

membutuhkan daya tahan, kekuatan, dan kelincahan dalam waktu yang relatif

lama. Kondisi fisik yang prima sangat menunjang penampilan seorang

pemain.

Teknik dalam olahraga merupakan kemampuan untuk melaksanakan

gerakan-gerakan secara tepat, cepat dan harmonis. Sedangkan menurut Koger

(2007:138) menjelaskan bahwa : “teknik adalah aksi yang digunakan agar

pemain paham dan dapat berpartisipasi secara penuh di dalam pertandingan”.

Jadi teknik dalam olahraga futsal merupakan keterampilan dan kemampuan

manusia untuk bergerak secara ekonomis dan dengan satu tujuan. Hal ini

merupakan dasar permulaan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya.

Dalam permainan futsal menuntut penguasaan teknik yang kompleks sekali.

Macam-macam teknik dasar bermain futsal menurut Prastyo

(2017:17) adalah :

1) Menendang (kicking)
2) Menghentikan (stoping)
3) Menggiring (dribble)
4) Menyundul (heading)
5) Merampas (tackling)
6) Lemparan ke dalam (trow-in)
7) Menjaga gawang (goal keeping)

Dari beberapa teknik dasar yang telah di jelaskan di atas, peneliti

hanya menjelaskan teknik dasar menggiring bola saja. Hakikat dribbling

menurut Prastyo (2017:51) menjelaskan bahwa : “Menggiring bola (dribbling)


3

adalah metode menggerakan bola dari satu titik ke titik lain di lapangan dengan

menggunakan kaki”. Sedangkan menurut Irawan (2019:2) menjelaskan bahwa :

“Menggiring bola adalah keterampilan dasar dalam permainan futsal karena

semua pemain harus mampu menguasai bola saat bergerak, berdiri atau bersiap

melakukan operan atau tembakan”. Dan menurut Prastyo (2017:28)

menjelaskan bahwa : “Menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau

pelan-pelan, oleh karna itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring

bola sama dengan kaki yang di pergunakan untuk menendang bola”. Dari

ketiga penjelasan dapat disimpulkan bahwa menggiring bola adalah teknik

dasar permainan futsal untuk melakukan operan dari satu titik ke titik lain di

lapangan.

Berdasarkan uraian diatas, jelas bahwa salah satu teknik yang

terpenting dalam permainan futsal adalah dribbling. Dribbling merupakan

keterampilan yang dimiliki oleh setiap pemain dalam menguasai bola sebelum

di berikan kepada temannya untuk mencetak gol. Dengan demikian dapat di

katakan bahwa dalam permainan futsal dribbling mempunyai banyak fungsi,

salah satunya untuk melewati lawan dan untuk menembus pertahanan lawan.

SMPN 10 Kota Bengkulu merupakan salah satu sekolah yang

melakukan kegiatan ekstrakurikuler dalam cabang olahraga futsal. Kegiatan ini

di lakukan diluar jam mata pelajaran yaitu tiga kali seminggu pada hari senin,

rabu dan minggu. Dalam pembinaan olahraga futsal di SMPN 10 Bengkulu ini

pemain diajarkan teknik-teknik dasar bermain futsal dan juga di ajarkan

strategi dalam bermain futsal yaitu penyerangan dan pertahanan.


4

Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh dari pelatih sekaligus

guru SMPN 10 Kota Bengkulu, SMP ini sudah sering mengikuti event-event

futsal, tapi prestasi masih diluar harapan, contohnya saat mengikuti turnamen

Antar Sekolah SMPN 10 Kota Bengkulu yang hanya bisa sampai di perempat

final.

Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat pemain melakukan fun

game pada tanggal 26 Maret 2023, saat pemain SMPN 10 Kota Bengkulu

melakukan latihan dribble peneliti melihat kurangnya kemampuan dribble.

Dapat dilihat dalam fun game tersebut pemain kurang sempurna dalam

melakukan dribble, hal ini dapat dilihat dari banyaknya percobaan dribble

yang dilakukan oleh pemain tetapi lebih banyak bola yang lepas dari kaki dari

pada bola yang dapat dikuasai. Hal ini mengakibatkan bola sering

menggelinding jauh sehingga bola berada diluar jangkauan pemain. Juga

berdasarkan uji coba melawan salah satu Club yang ada di kota Bengkulu

pada hari minggu, tanggal 29 Maret 2023. Setiap serangan yang dilakukan

sering mengalami kegagalan terutama pada saat melakukan dribble sehingga

menghasilkan dribble yang tidak sempurna. Tercatat pemain melakukan

dribble selama babak pertama dan kedua bola mudah dirampas sebanyak 10

kali, bola sering lepas dari kaki sebanyak 15 kali dan hanya 5 kali bola yang

dapat dikuasai oleh pemain. Kesalahan-kesalahan itu terjadi diduga karena

kurangnya kecepatan pemain yang terlihat mengakibatkan tidak maksimalnya

dalam melakukan dribble serta kelincahan yang dimiliki setiap pemain yang

melakukan dribble sering tidak sempurna.


5

Apabila hal ini dibiarkan maka prestasi pemain SMPN 10 Kota

Bengkulu, akan sulit untuk berkembang dan maju, karena dribble

menentukan jalannya suatu permainan. Jika pemain tidak memiliki

kemampuan dribble yang baik diduga pemain Futsal SMPN 10 Kota

Bengkulu tidak dapat pula bermain dengan baik dan juga sulit untuk meraih

kemenangan.

Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan dilapangan ke

dribble pemterampilan SMPN 10 Kota Bengkulu belum sesuai dengan apa

yang diharapkan. Terbukti pada saat latihan yang diberikan oleh pelatih pada

saat latihan dribble yang dilakukan dalam beberapa kali percobaan rata-rata

bola yang di dribble banyak yang mudah dirampas dan lepas dari kaki.

Oleh karena itu peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian

lebih lanjut untuk mengetahui kecepatan dan kelincahan yang berperan

penting ketika melakukan dribble.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka masalah yang

akan dibahas dalam penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Kondisi fisik ialah dasar penunjangan gerakan-gerakan yang diperlukan

dalam futsal. Begitu juga dengan kemampuan dribble yang memerlukan

gerakan untuk mengecoh lawan. Kecepatan, kelincahan dan fleksibilitas

diperlukan dalam melakukan dribble.

2. Teknik ialah suatu dasar gerakan yang dilakukan untuk mencapai suatu

tujuan. Dalam futsal penguasaan teknik yang baik menjadi kunci


6

keberhasilan dalam melakukan gerakan tertentu seperti dribble.

3. Taktik ialah suatu cara dalam penerapan strategi. Berperan dalam

penentuan kapan tepatnya suatu gerakan dilakukan. Penguasaan taktik

yang baik akan membuat keputusan yang tepat dalam melakukan dribble.

4. Mental menjadi peran penting dalam keberanian dan kepercayaan dalam

melakukan suatu gerakan seperti melakukan dribble. Dengan mental yang

baik membuat kepercayaan diri bertambah sehingga bisa melakukan

dribble dengan maksimal.

5. Dribble ialah cara membawa bola dari satu tempat ke tempat lain dengan

menggunakan kaki sebagai pengontrol. Dengan kemampuan dribble yang

baik menjadi pilihan dalam menciptakan poin dan meraih kemenangan.

6. Kecepatan berperan dalam berlari dengan cepat saat menghindari lawan

dalam melakukan dribble.

7. Kelincahan berperan dalam merubah arah sewaktu-waktu pada saat

melakukan dribble untuk melewati lawan.

8. Fleksibilitas berperan dalam kemampuan sendi untuk bergerak pada saat

melakukan dribble.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas banyak

yang dapat ditemui dan menjadi permasalahan bagi peneliti untuk bisa diteliti

lebih dalam, diantaranya sebagai berikut:

1. Kecepatan Atlet Futsal SMPN 10 Kota Bengkulu

2. Kelincahan Atlet Futsal SMPN 10 Kota Bengkulu


7

3. Keterampilan Teknik dribbling Atlet Futsal SMPN 10 Kota Bengkulu

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana kontribusi kecepatan dan kelincahan terhadap keterampilan

teknik dasar dribbling?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini di lakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi

kontribusi dari kecepatan dan kelincahan terhadap keterampilan teknik dasar

dribbling.

F. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi

pengembangan teoritis mengenai teknik-teknik futsal terutama yang

terkait dengan dribbling.

2. Secara Praktis

a. Bagi pelatih futsal

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan

bagi pembina dan pelatih futsal untuk memperbaiki keterampilan

dribbling para atlet futsal.

b. Bagi Atlet Futsal


8

Sebagai bahan referensi dan informasi tambahan yang dapat

memberikan motivasi bagi para atlet untuk meningkatkan keterampilan

teknik dribbling.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Futsal merupakan salah satu jenis olahraga yang sangat di gemari

oleh banyak orang di penjuru dunia pada saat ini terutama di indonesia. Di

indonesia sendiri, masyarakat banyak yang sudah mengenal olahraga ini dan

banyak pula yang menyukainya bahkan menekuninya. Di antara berbagai

cabang olahraga yang ada di indonesia, futsal merupakan salah satu cabang

olahraga yang perkembangannya sangat pesat. Perkembangan futsal di

indonesia bisa juga dibuktikan dengan banyaknya lapangan futsal di

indonesia dan juga banyaknya instansi atau lembaga dan sekelompok

masyarakat dalam komunitas yang memainkan. Oleh karena itu, selain

sebagai sarana prestasi, olahraga futsal juga dapat berfungsi sebagai sarana

rekreasi dan kesehatan.

Permainan futsal dilakukan oleh lima pemain setiap tim berbeda

dengan sepak bola konvensional yang pemainnya berjumlah sebelas orang

setiap tim. Ukuran lapangan dan ukuran bolanya pun lebih kecil di bandingkan

ukuran yang digunakan dalam sepak bola lapangan rumput. Di samping itu

pemain lebih banyak mendapatkan bola dan mereka dituntut untuk selalu rajin

bergerak. Jika pemain malas bergerak, maka dapat dipastikan penjaga gawang

akan lebih sering memungut bola dari gawangnya. Dengan banyak bergerak

tentu sangat melelahkan untuk seorang pemain.

9
Permainan futsal adalah permainan yang berlangsung cepat antara

pemain dengan pergerakan bola. Disini pemain harus terus bergerak dan

10
9

mencari tempat, mengumpan bola, dan bergerak lagi. Menurut Jordy

(2020:112) futsal sebenarnya merupakan olaharaga yang kompleks karena

memerlukan teknik dan taktik khusus. Karakteristik olahraga futsal adalah

membutuhkan daya tahan, kekuatan, dan kelincahan dalam waktu yang relatif

lama. Kondisi fisik yang prima sangat menunjang penampilan seorang

pemain.

Teknik dalam olahraga merupakan kemampuan untuk melaksanakan

gerakan-gerakan secara tepat, cepat dan harmonis. Sedangkan menurut Koger

(2007:138) menjelaskan bahwa : “teknik adalah aksi yang digunakan agar

pemain paham dan dapat berpartisipasi secara penuh di dalam pertandingan”.

Jadi teknik dalam olahraga futsal merupakan keterampilan dan kemampuan

manusia untuk bergerak secara ekonomis dan dengan satu tujuan. Hal ini

merupakan dasar permulaan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya.

Dalam permainan futsal menuntut penguasaan teknik yang kompleks sekali.

Macam-macam teknik dasar bermain futsal menurut Prastyo

(2017:17) adalah :

1) Menendang (kicking)

2) Menghentikan (stoping)

3) Menggiring (dribble)

4) Menyundul (heading)

5) Merampas (tackling)

6) Lemparan ke dalam (trow-in)

7) Menjaga gawang (goal keeping)


10

Dari beberapa teknik dasar yang telah di jelaskan di atas, peneliti

hanya menjelaskan teknik dasar menggiring bola saja. Hakikat dribbling

menurut Prastyo (2017:51) menjelaskan bahwa : “Menggiring bola (dribbling)

adalah metode menggerakan bola dari satu titik ke titik lain di lapangan dengan

menggunakan kaki”. Sedangkan menurut Irawan (2019:2) menjelaskan bahwa :

“Menggiring bola adalah keterampilan dasar dalam permainan futsal karena

semua pemain harus mampu menguasai bola saat bergerak, berdiri atau bersiap

melakukan operan atau tembakan”. Dan menurut Prastyo (2017:28)

menjelaskan bahwa : “Menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau

pelan-pelan, oleh karna itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring

bola sama dengan kaki yang di pergunakan untuk menendang bola”. Dari

ketiga penjelasan dapat disimpulkan bahwa menggiring bola adalah teknik

dasar permainan futsal untuk melakukan operan dari satu titik ke titik lain di

lapangan.

Berdasarkan uraian diatas, jelas bahwa salah satu teknik yang

terpenting dalam permainan futsal adalah dribbling. Dribbling merupakan

keterampilan yang dimiliki oleh setiap pemain dalam menguasai bola sebelum

di berikan kepada temannya untuk mencetak gol. Dengan demikian dapat di

katakan bahwa dalam permainan futsal dribbling mempunyai banyak fungsi,

salah satunya untuk melewati lawan dan untuk menembus pertahanan lawan.

SMPN 10 Kota Bengkulu merupakan salah satu sekolah yang

melakukan kegiatan ekstrakurikuler dalam cabang olahraga futsal. Kegiatan ini

di lakukan diluar jam mata pelajaran yaitu tiga kali seminggu pada hari senin,
11

rabu dan minggu. Dalam pembinaan olahraga futsal di SMPN 10 Bengkulu ini

pemain diajarkan teknik-teknik dasar bermain futsal dan juga di ajarkan

strategi dalam bermain futsal yaitu penyerangan dan pertahanan.

Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh dari pelatih sekaligus

guru SMPN 10 Kota Bengkulu, SMP ini sudah sering mengikuti event-event

futsal, tapi prestasi masih diluar harapan, contohnya saat mengikuti turnamen

Antar Sekolah SMPN 10 Kota Bengkulu yang hanya bisa sampai di perempat

final.

Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat pemain melakukan fun

game pada tanggal 26 Maret 2023, saat pemain SMPN 10 Kota Bengkulu

melakukan latihan dribble peneliti melihat kurangnya kemampuan dribble.

Dapat dilihat dalam fun game tersebut pemain kurang sempurna dalam

melakukan dribble, hal ini dapat dilihat dari banyaknya percobaan dribble

yang dilakukan oleh pemain tetapi lebih banyak bola yang lepas dari kaki dari

pada bola yang dapat dikuasai. Hal ini mengakibatkan bola sering

menggelinding jauh sehingga bola berada diluar jangkauan pemain. Juga

berdasarkan uji coba melawan salah satu Club yang ada di kota Bengkulu

pada hari minggu, tanggal 29 Maret 2023. Setiap serangan yang dilakukan

sering mengalami kegagalan terutama pada saat melakukan dribble sehingga

menghasilkan dribble yang tidak sempurna. Tercatat pemain melakukan

dribble selama babak pertama dan kedua bola mudah dirampas sebanyak 10

kali, bola sering lepas dari kaki sebanyak 15 kali dan hanya 5 kali bola yang

dapat dikuasai oleh pemain. Kesalahan-kesalahan itu terjadi diduga karena


12

kurangnya kecepatan pemain yang terlihat mengakibatkan tidak maksimalnya

dalam melakukan dribble serta kelincahan yang dimiliki setiap pemain yang

melakukan dribble sering tidak sempurna.

Apabila hal ini dibiarkan maka prestasi pemain SMPN 10 Kota

Bengkulu, akan sulit untuk berkembang dan maju, karena dribble

menentukan jalannya suatu permainan. Jika pemain tidak memiliki

kemampuan dribble yang baik diduga pemain Futsal SMPN 10 Kota

Bengkulu tidak dapat pula bermain dengan baik dan juga sulit untuk meraih

kemenangan.

Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan dilapangan ke

dribble pemterampilan SMPN 10 Kota Bengkulu belum sesuai dengan apa

yang diharapkan. Terbukti pada saat latihan yang diberikan oleh pelatih pada

saat latihan dribble yang dilakukan dalam beberapa kali percobaan rata-rata

bola yang di dribble banyak yang mudah dirampas dan lepas dari kaki.

Oleh karena itu peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian

lebih lanjut untuk mengetahui kecepatan dan kelincahan yang berperan

penting ketika melakukan dribble.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka masalah yang

akan dibahas dalam penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut:

9. Kondisi fisik ialah dasar penunjangan gerakan-gerakan yang diperlukan

dalam futsal. Begitu juga dengan kemampuan dribble yang memerlukan

gerakan untuk mengecoh lawan. Kecepatan, kelincahan dan fleksibilitas


13

diperlukan dalam melakukan dribble.

10. Teknik ialah suatu dasar gerakan yang dilakukan untuk mencapai

suatu tujuan. Dalam futsal penguasaan teknik yang baik menjadi kunci

keberhasilan dalam melakukan gerakan tertentu seperti dribble.

11. Taktik ialah suatu cara dalam penerapan strategi. Berperan dalam

penentuan kapan tepatnya suatu gerakan dilakukan. Penguasaan taktik

yang baik akan membuat keputusan yang tepat dalam melakukan dribble.

12. Mental menjadi peran penting dalam keberanian dan kepercayaan

dalam melakukan suatu gerakan seperti melakukan dribble. Dengan

mental yang baik membuat kepercayaan diri bertambah sehingga bisa

melakukan dribble dengan maksimal.

13. Dribble ialah cara membawa bola dari satu tempat ke tempat lain dengan

menggunakan kaki sebagai pengontrol. Dengan kemampuan dribble yang

baik menjadi pilihan dalam menciptakan poin dan meraih kemenangan.

14. Kecepatan berperan dalam berlari dengan cepat saat menghindari

lawan dalam melakukan dribble.

15. Kelincahan berperan dalam merubah arah sewaktu-waktu pada saat

melakukan dribble untuk melewati lawan.

16. Fleksibilitas berperan dalam kemampuan sendi untuk bergerak

pada saat melakukan dribble.

C. Batasan Masalah
14

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas banyak

yang dapat ditemui dan menjadi permasalahan bagi peneliti untuk bisa diteliti

lebih dalam, diantaranya sebagai berikut:

4. Kecepatan Atlet Futsal SMPN 10 Kota Bengkulu

5. Kelincahan Atlet Futsal SMPN 10 Kota Bengkulu

6. Keterampilan Teknik dribbling Atlet Futsal SMPN 10 Kota Bengkulu

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana kontribusi kecepatan dan kelincahan terhadap keterampilan

teknik dasar dribbling?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini di lakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi

kontribusi dari kecepatan dan kelincahan terhadap keterampilan teknik dasar

dribbling.

F. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi

pengembangan teoritis mengenai teknik-teknik futsal terutama yang

terkait dengan dribbling.

2. Secara Praktis
15

a. Bagi pelatih futsal

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan

bagi pembina dan pelatih futsal untuk memperbaiki keterampilan

dribbling para atlet futsal.

b. Bagi Atlet Futsal

Sebagai bahan referensi dan informasi tambahan yang dapat

memberikan motivasi bagi para atlet untuk meningkatkan keterampilan

teknik dribbling.
16
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Kecepatan

a. Pengertian Kecepatan

Kecepatan merupakan komponen fisik yang esensial. Kecepatan

menjadi faktor penentu di dalam cabang-cabang olahraga seperti nomor-

nomor sprint, tinju, anggar, beberapa cabang olahraga permainan, dan

sebagainya. Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-

gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak yang sesingkat-

singkatnya (Handoko 2011: 216).

Secara umum kecepatan mengandung pengertian seseorang untuk

melakukan gerak secepat mungkin sebagai jawaban terhadap rangsang.

Kemampuan ini membuat jarak yang lebih pendek untuk memindahkan

tubuh. Kecepatan bukan hanya berarti menggerakkan seluruh tubuh

dengan cepat, akan tetapi dapat pula menggerakkan anggota-anggota tubuh

dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dalam lari sprint kecepatan

larinya ditentukan oleh gerakan berturut-turut dari kaki yang dilakukan

secara cepat, kecepatan menendang bola ditentukan oleh singkat tidaknya

tungkai dalam menempuh jarak gerak tendang.

Kecepatan anggota tubuh seperti lengan atau tungkai adalah

penting pula guna memberikan akselerasi kepada objek-objek eksternal

17
18

seperti sepak bola, bola sofball, tenis lapangan, cakram, bola voli, futsal

dan sebagainya. Kecepatan tergantung dari beberapa faktor yang

mempengaruhinya, yaitu strength, waktu reaksi, dan fleksibilitas (Aras

2017:216).

Secara umum kecepatan mengandung pengertian kemampuan

seseorang untuk melakukan gerak atau serangkaian gerak secepat mungkin

sebagai jawaban terhadap rangsang. Dalam menjawab rangsang dapat

dengan bentuk gerak atau serangkaian gerak yang dilakukan secepat

mungkin.

Untuk itu ada dua macam kecepatan, yaitu kecepatan reaksi dan

kecepatan bergerak yaitu :

1) Kecepatan Reaksi

Kecepatan reaksi adalah kemampuan seseorang dalam menjawab

suatu rangsang dalam waktu sesingkat mungkin. Contohnya pada

pemain futsal saat menyambut umpan, pemain tersebut langsung

dengan sigap menyambutnya.

2) Kecepatan Bergerak

Kecepatan bergerak adalah kemampuan seseorang melakukan

gerak atau serangkaian gerak dalam waktu secepat mungkin.

(Rahmat 2019:106).

Di antara tipe kecepatan di atas yaitu kecepatan reaksi dan

kecepatan bergerak sangat diperlukan dalam kegiatan olahraga futsal,


19

misalnya seorang pemain futsal pada saat menggiring bola lalu mengoper

kepada

19
20

kawan dan sesaat kemudian dikembalikan lagi ke depannya dan

bola harus dikejar, artinya pemain tersebut sudah malakukan gerakan

dengan gerakan secara cepat, karena harus mendahului lawan yang akan

datang. Dalam permainan futsal kedua tipe kecepatan di atas banyak

digunakan mulai dari menggiring bola, memberi umpan kepada kawan,

saat menendang bola bahkan saat melakukan gerakan tanpa bola pun

seorang pemain harus sesering mungkin melakukan gerakan.

Bertolak dari teori yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk

melakukan reaksi dengan bergerak secepat-cepatnya ke arah sasaran yang

telah ditetapkan adanya respon.

b. Faktor yang mempengaruhi kecepatan

Menurut Agus (2016:65) ”Kecepatan cenderung dipengaruhi oleh

sifat bawaan disamping bisa ditingkatkan melalui latihan yang terprogram

secara kecepatan ditentukan oleh daya kerut otot. Artinya semakin baik

daya kerut otot, maka akan semakin baik pulalah kecepatan”. Menurut

Septiani (2017:105) kecepatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

”(a) Keturunan, dari hasil penelitian anak-anak kulit hitam lebih cepat

dari anak-anak kulit putih, (b) waktu reaksi, adalah waktu untuk

menjawab suatu ruangan, (c) kemampuan untuk menahan tahanan luar,

selama latihan atau pertandingan, atlet harus mampu mengatasi

tahanan dari luar seperti; gravitasi, peralatan, udara, air dan

sebagainya, (d) teknik, kemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan


21

frekuensi gerak, waktu reaksi dalam suatu kinerja, (e) Konsentrasi dan

kemauan, (f) elastisitas otot”.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kecepatan dapat

dipengaruhi oleh latihan dalam berolahraga, reaksi, maupun bentuk atau tipe

tubuh seseorang.

2. Kelincahan

a. Pengertian Kelincahan

Kelincahan merupakan salah satu komponen fisik yang banyak di

pergunakan dalam olahraga. Kelincahan pada umumnya didefinisikan

sebagai kemampuan mengubah arah dengan cepat dan efektif, sambil

bergerak atau berlari hampir dalam kecepatan penuh. Analisis telah

menunjukkan bahwa kelincahan terjadi karena gerakan kekuatan atau

tenaga yang meledak. Diketahui bahwa besarnya tenaga ditentukan oleh

kekuatan dan kecepatan kontraksi serabut otot. Kecepatan kontraksi

serabut otot, tergantung pada daya rekat serabut-serabut otot dan

kecepatan transmisi impuls syaraf. Kedua hal ini merupakan pembawaan

atau bersifat genetis, Atlet tidak mungkin mengubahnya (Indrayana

2019:19).

Mendefinisikan kelincahan sebagai kemampuan untuk mengubah

arah dalam posisi di arena tertentu. Seseorang yang mampu mengubah

arah dari posisi ke posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan

koordinasi gerak yang baik berarti kelincahannya cukup tinggi.


22

Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk mengubah arah dengan

cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa mengurangi keseimbangan.

Mengubah arah gerakan tubuh secara berulang-ulang seperti

misalnya dalam lari melintasi rintangan (tes standar untuk kelincahan),

memerlukan kontraksi konsentris dan eksentris secara bergantian pada

kelompok-kelompok otot tertentu. Sebagai contoh saat berlari melintasi

rintangan, seorang atlet harus mengurangi kecepatan larinya saat atlet akan

mengubah arah. Untuk melakukan ini, otot perentang otot lutut pinggul

(knee extensor dan hip extensor) mengalami kontraksi eksentris

(penguluran), saat otot ini memperlambat momentum tubuh yang bergerak

ke depan. Kemudian dengan cepat otot-otot itu harus mengalami suatu

konsentris pada saat otot tersebut memacu tubuh ke arah yang baru.

Gerakan-gerakan kelincahan menuntut terjadinya pengurangan kecepatan

dan pemacuan momentum secara bergantian. Momentum sama dengan

massa dikalikan kecepatan. Massa seorang atlet relatif konstan, tetapi

kecepatan dapat ditingkatkan melalui latihan dan program pengembangan

otot. Di antara dua atlet yang beratnya sama (massa sama), atlet yang

memiliki otot lebih kuat dalam tes kelincahan akan lebih unggul

(Rosmawati 2019:19).

Dari beberapa pendapat tersebut tentang kelincahan dapat ditarik

pengertian bahwa kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk

mengubah arah atau posisi tubuh secara cepat dan efektif di arena tertentu

tanpa kehilangan keseimbangan. Seseorang dapat meningkatkan


23

kelincahan dengan meningkatkan kekuatan otot-ototnya. Kelincahan

biasanya dapat dilihat dari kemampuan bergerak dengan cepat, mengubah

arah dan posisi, menghindari benturan antara pemain dan kemampuan

berkelit dari pemain di lapangan. Kemampuan bergerak mengubah arah

dan posisi tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi dalam waktu

yang relatif singkat dan cepat.

Kelincahan yang dilakukan oleh atlet atau pemain futsal saat

berlatih maupun bertanding tergantung pula oleh kemampuan

mengkoordinasikan sistem gerak tubuh dengan respon terhadap situasi dan

kondisi yang di hadapi. Kelincahan ditentukan oleh faktor kecepatan

bereaksi, kemampuan untuk menguasai situasi dan mampu mengendalikan

gerakan secara tiba-tiba.

Kelincahan merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang

banyak dipergunakan dalam olahraga, kelincahan merupakan unsur

kemampuan gerak yang harus dimiliki seorang pemain futsal, sebab

dengan kelincahan yang tinggi pemain dapat menghemat tenaga dalam

waktu permainan. Kelincahan juga diperlukan dalam membebaskan diri

dari kawalan lawan dengan menggiring bola, melewati lawan dengan

menyerang untuk menciptakan suatu gol yang akan membawa pada

kemenangan. Seorang pemain yang kurang lincah dalam melakukan suatu

gerakan akan sulit untuk menghindari sentuhan-sentuhan perseorangan

yang dapat mengakibatkan kesalahan perseorangan.


24

Ahmad (2018:172) menyatakan lincah adalah orang yang

mempunyai kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan

cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan

keseimbangn dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Bahwa kelincahan

diidentitaskan dengan kemampuan mengkoordinasikan dari gerakan-

gerakan, kemampuan keluwesan gerak.

Dari batasan di atas menunjukkan kesamaan konseptual sehingga

dapat diambil suatu pengertian untuk menjelaskan pengertian ini. Adapun

yang dimaksudkan dengan kelincahan adalah kemampuan untuk bergerak

mengubah arah dan posisi dengan cepat dan tepat sehingga memberikan

kemungkinan seseorang untuk melakukan gerakan ke arah yang

berlawanan dan mengatasi situasi yang dihadapi lebih cepat dan lebih

efisien.

Kegunaan kelincahan sangat penting terutama olahraga beregu dan

memerlukan ketangkasan, khususnya futsal. Daryanto (2016:33)

menyatakan kegunaan kelincahan adalah untuk mengkoordinasikan

gerakan-gerakan berganda atau stimulan, mempermudah penguasaan

teknik-teknik tinggi, gerakan-gerakan efisien, efektif dan ekonomis serta

mempermudah orientasi terhadap lawan dan lingkungan.

b. Faktor yang mempengaruhi kelincahan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan menurut

Rudiyanto (2012:8-9) adalah :

1) Tipe Tubuh
25

Seperti telah dijelaskan dalam pengertian kelincahan bahwa gerakan-

gerakan kelincahan menuntut terjadinya pengurangan dan pemacuan

tubuh secara bergantian. Di mana momentum sama dengan massa

dikalikan kecepatan. Di hubungkan dengan tipe tubuh, maka orang

yang tergolong mesomorfi dan mesoektomorfi lebih tangkas dari

sektomorf dan endomorf .

2) Usia

Kelincahan anak meningkat sampai kira-kira usia 12 tahun (memasuki

pertumbuhan cepat). Selama periode tersebut (3 tahun) kelincahan

tidak meningkat, bahkan menurun. Setelah masa pertumbuhan berlalu,

kelincahan meningkat lagi secara mantap sampai anak mencapai

maturitas dan setelah itu menurun kembali.

3) Jenis Kelamin

Anak laki-laki menunjukkan kelincahan sedikit lebih baik dari pada

anak wanita sebelum mencapai usia pubertas. Setelah pubertas

perbedaan tampak lebih mencolok.

4) Berat Badan

Berat badan yang berlebihan secara langsung mengurangi kelincahan.

5) Kelelahan

Kelelahan mengurangi ketangkasan terutama karena menurunnya

koordinasi. Sehubungan dengan hal itu penting untuk memelihara daya

tahan kardiovaskuler dan otot agar kelelahan tidak mudah timbul.

3. Dribbling
26

a. Pengertian Dribbling

Dribbling adalah keterampilan melindungi bola sering digunakan dalam

kaitannya dengan keterampilan dribble untuk melindungi bola dari lawan yang

mencoba merebutnya. Lindungi bola dengan menempatkan tubuh antara bola

dan lawan yang mencoba merebutnya. (Arsyad 2019:47)

Menurut Siregar (2013:41-42), pada dasarnya menggiring bola adalah

menendang terputus-putus atau pelan, oleh karenanya bagian kaki yang

dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan kaki yang dipergunakan

untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain untuk

mendekati jarak sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.

Menurut Sepdanius (2020:112-123) Menggiring berarti teknik yang

memungkinkan pemain untuk bergerak dengan bola kearah tertentu tanpa bola

yang diambil dari lawannya. Kualitas berikut ini diperlukan untuk menggiring

bola:

a) Kreatifitas yang sukses

b) Imajinasi

c) Mobilitas

d) Kordinasi pikiran tubuh

e) Kemampuan untuk mengubah kecepatan

Metode dribble yang berbeda dapat digolongkan sebagai berikut:

a) Sederhana : Lawan dimainkan tanpa tindakan persiapan gabungan.

b) Kombinasi : Pemain pertama melakukan tipuan untuk mengalahkan

lawan.
27

Metode yang berbeda juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan cara dimana

lawan dimainkan (satu atau lebih tindakan ketika menggiring bola).

a) Kecepatan : dengan tiba-tiba mempercepat atau menghentikan.

b) Penipuan : dengan menggunakan tipuan untuk membingungkan

lawan.

c) Shielding : bola dilindungi oleh tubuh pemain di sepanjang waktu,

sambil

menjaga bola dibawah kendali. (Arsyad 2019:28).

Gambar 2.1 Teknik Menggiring Bola


Sumber Prasedio (2019:9-10)

Dibawah ini akan di jelaskan Menurut Prasedio (2019:9-10) Teknik

mengggiring bola berguna untuk melewati lawan, mengecoh lawan, dan untuk

mendekati gawang lawan serta mengubah arah permainan dalam melakukan

penyerangan yang bertujuan mencetak gol. Menggiring dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut :

a) Menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam


28

Pelaksanaanya adalah sebagai berikut: Berdiri relaks, letakkan bola dikaki

tumpu. Dorong bola secara perlahan-lahan dengan satu kaki kedepan

sambil berlari. Kaki diputar kearah luar sehingga bola bergulir diatas tanah

dan selalu dekat dengan kaki kita. Kaki yang digunakan bukan kaki

tumpu.

b) Menggiring bola menggunakan kaki bagian luar

Pelaksanaanya adalah sebagai berikut: Berdiri relaks, berat badan terpust

pada kaki tumpu. Dorong bola perlahan-lahan dengan kaki yang bukan

kaki tumpu dan putar pergelangan kaki kedalam sehingga perkenaan bola

dengan kaki bagian luar. Bola bergulir kedepan diatas tanah dan selalu

dalam penguasaan. Teknik menggiring bola dilakukan dengan cara berlari.

c) Menggiring bola dengan menggunakan punggung kaki (kura-kura kaki)

Pelaksanaanya adalah sebagai berikut: Berdiri relaks, berat badan terpusat

pada kaki tumpu. Posisi kaki tumpu berada dibelakang dan kaki yang

digunakan menggiring bola berada didepan. Posisi telapak kaki tegak

sehingga ujung telapak kaki berada dibawah. Dorong bola secara perlahan-

lahan kedepan dengan mengunakan punggung kaki. Usahakan bola tetep

dekat dengan kaki yang bersentuhan dengan bola. Lakukan gerakan ini

dengan perlahan, kemudian tingkatkan kecepatanmu.

B. Penelitian Yang Relevan

1. Reksa Okri Markis (2020) yang berjudul: Kontribusi Kecepatan,

Kelincahan Dan Koordinasi Mata-Kaki Terhadap Kemampuan Dribbling.

Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut: 1) Kecepatan memberikan


29

kontribusi terhadap kemampuan dribbling sebesar 38,94%. 2) Kelincahan

memberikan kontribusi terhadap kemampuan dribbling sebesar 3,76%. 3)

Koordinasi mata-kaki memberikan kontribusi terhadap kemampuan

dribbling sebesar 30,80%. 4) Kecepatan, kelincahan dan koordinasi mata-

kaki secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap kemampuan

dribbling pemain SB Bina Muda Koto Pulai Kecamatan Lengayang

Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 56,70%.

2. Daru Ady (2021) yang berjudul: Kontribusi Kecepatan Dan Kelincahan

Terhadap Kemampuan Dribble Pemain Puslat Pandanaran. Hasil penelitian

diperoleh sebagai berikut: Terdapat kontribusi kecepatan terhadap

kemampuan dribble pemain sepakbola Puslat Pandanaran Boyolali sebesar

29,8%, terdapat kontribusi kelincahan terhadap kemampuan dribble sebesar

56,7% dan terdapat kontribusi kecepatan dan kelincahan secara bersamaan

terhadap kemampuan dribble sebesar 59,5%.

C. Kerangka Konseptual

Kecepatan
X1 Y
(X1)
X1,X2, Y
Keterampilan
Drbbling
Kelincahan
X2 ,Y
(Y)
(X2)
30

Bagan 2.1 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis yang telah dijabarkan dan berhubungan

dengan permasalahan yang terjadi, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

1. Terdapat kontribusi kecepatan terhadap keterampilan dribble pada pemain

futsal SMPN 10 Kota Bengkulu.

2. Terdapat kontribusi kelincahan terhadap keterampilan dribble pada pemain

futsal SMPN 10 Kota Bengkulu.

3. Terdapat kontribusi dari kecepatan dan kelincahan, secara bersama-sama

terhadap keterampilan dribble pada pemain futsal SMPN 10 Kota

Bengkulu.
31
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah penelitian deskriptif

korelasional. Dengan menggunakan metode korelasional, maka akan mampu

mengungkapkan atau menggambarkan seberapa besar kontribusi kecepatan

dan kelincahan terhadap keterampilan teknik dasar dribbling dalam cabang

olahraga futsal. Mengenai penjelasan penelitian deskriptif korelasional,

Arikunto (2019:4) mengemukakan bahwa: “Penelitian yang dilakukan oleh

peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antar dua variabel atau lebih

tanpa melakukan perubahan tambahan terhadap data yang memang sudah

ada”.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 10 Kota Bengkulu setelah

dinyatakan lulus oleh dewan penguji dari kegiatan seminar proposal ini.

C. Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional ini untuk menghindari kesalah pahaman dalam

menginterpretasikan istilah-istilah yang dipakai, maka ada beberapa istilah

yang perlu dijelaskan sebagai berikut :

1. Kecepatan

Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang

sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan

kemampuan untuk jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dalam

32
33

penelitian ini kecepatan di tes dengan lari 30 meter dan dalam satuan waktu

(second).

2. Kelincahan

Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dengan cepat dan

tepat saat tubuh bergerak dari suatu tempat ke tempat lain tanpa mengurangi

keseimbangan.

3. Teknik Dribbling

Dribbling adalah suatu gerakan dalam permainan futsal yang

menggunakan kaki untuk mendorong bola sehingga berpindah dari satu

tempat ke tempat lain sesuai dengan yang diharapkan dan selalu tetap

dalam penguasaan. Keterampilan dribble dalam penelitian ini di tes

dengan tes dribble sambil membawa bola melewati patok yang dipasang

secara zig-zag.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Rusli Lutan (2017:6) menjelaskan bahwa: “Populasi

adalah sekelompok subyek yang diperlukan oleh peneliti, yaitu kelompok

dimana peneliti ingin menggeneralisasikan temuan penelitiannya.”

Populasi dalam penelitian ini adalah pemain futsal di SMPN 10 Kota

Bengkulu yang berjumlah 15 orang.

Tabel Populasi
No. Kelas Putra
1. X 5
2. XI 7
3. XII 3
Jumlah 15
34

2. Sampel

Menurut Rusli Lutan (2017:7) bahwa : “Sampel dalam penelitian

berarti sekelompok subyek dimana informasi diperoleh”. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Dengan

demikian sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pemain futsal

di SMPN 10 Kota Bengklu yang berjumlah 15 orang.

E. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data agar mencapai hasil yang lebih

baik.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah instrumen tes.

Instrumen tes yang digunakan yaitu dengan lari 30 meter, tes kelincahan,

dan tes dribbling.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Tes Kecepatan

Untuk mengetahui kecepatan pemain dalam penelitian

menggunakan tes yaitu lari 30 meter, dengan penjelasan sebagai berikut:

1) Tujuan: Untuk mengukur kecepatan

2) Alat dan Fasilitas:

a) Lapangan (lintasan 30 meter),

b) Stopwatch

c) Meter
35

d) Pluit

3) Cara pelaksanaan:

a) Testee siap berdiri dibelakang garis start

b) Dengan aba-aba “siap”, atlet siap berlari dengan start berdiri

c) Dengan aba-aba “ya”. Testee berlari secepat-cepatnya dengan

menempuh jarak 30 meter sampai melewati garis akhir.

d) Kecepatan lari dihitung dari saat aba-aba “ya”

e) Kecepatan waktu dilakukan sampai dengan perdepuluh detik (0,1

detik), bila memungkinkan dicatat sampai dengan perseratus detik

(0,01 detik).

f) Tes dilakukan dua kali. Pelari melakukan tes berikutnya setelah

berselang minimal satu pelari. Kecepatan pelari yang terbaik yang

dihitung.

g) Testee dinyatakan gagal apabila melewati atau menyeberangi

lintasan lainnya.

Gambar 3.1 Tes Lari 30 Meter


Sumber: Endang Sepdanius (2019:71)
36

4) Penilaian

Waktu terbaik (tercepat) dari dua kali percobaan diambil sebagai

data penilaian kecepatan dalam penelitian ini.

Tabel 3.1 Norma Lari 30 Meter

No Kategori Putra
(Detik)
1 Baik Sekali 3,58 -3,91
2 Baik 3,92 – 4,34
3 Sedang 4,35 – 14,72
4 Kurang 4,73 – 5,11
5 Kurang Sekali 5,12 – 5,50
Sumber: Endang Sepdanius (2019:71)

b. Tes Kelincahan

Untuk mengetahui kelincahan pemain dalam penelitian ini

menggunakan tes kelincahan Endang Sepdanius (2019:74) yaitu Illionis

Agility Test, dengan uraian sebagai berikut:

1) Tujuan: Tes ini bertujuan untuk mengukur kelincahan.

2) Perlengkapan

a) Lapangan

b) Stopwatch

c) Kapur

d) Cone

e) Meteran

f) Alat-alat tulis

3) Petugas

a) Juri untuk memandu dan mengontrol pelaksanaan tes


37

b) Petugas pencatat data

c) Tenaga pembantu

4) Pelaksanaan

a) Panjang area tes adalah 10 meter dan lebarnya (Jarak titrik star

dengan finis) adalah 5 meter. 4 kun digunakan sebagai tanda start,

finis dan untuk titik memutar 2 kun. 4 kun lainnya disimpan di

tengah-ditengah diantara titik start dan finis. Jarak tiap kun yang

ditengah adalah 3.3 meter.

b) Subjek siap-siap berlari dengan posisi badan condong kedepan

c) Ketika ada aba-aba “Ya” stopwatch dijalankan, dan subjek lari

secepat mungkin kemudian mengubah arah gerakan sesuai dengan

alur gerakan yang terlihat pada gambar tanpa mengenai atau

menyenggol kun yang ada sampai ketitik finish.

Gambar 3.2 Tes Kelincahan (Illionis Agility Test)


Sumber: Endang Sepdanius (2019:75)

Tabel 3.2
Norma Tes Kelincahan (Illionis Agility Test)

No Kategori Putra
(Detik)
1 Baik Sekali ˂15,2
2 Baik 15,2-16,1
3 Sedang 16,2-18,1
4 Kurang 18,2—18,3
38

5 Kurang Sekali 18,3˃


Sumber. Endang Sepdanius (2019:75)

c. Tes Dribbling

Untuk mengukur keterampilan dribbling pemain dalam penelitian ini

mengunakan tes Bangsbo (1999:99) dengan uraian sebagai berikut.

1) Tujuan: Tes ini bertujuan untuk mengukur keterampilan dan

kelincahan mengiring bola Dribbling menghindari rintangan

2) Alat dan perlengkapan

a) Bola sepak 2 buah

b) Stopwatch 1 buah

c) Tonggak pancang atau lembing 10 buah

d) Alat tulis, kapur dan formulir

e) Lapangan yang rata minimal berukuran 8x8 meter

3) Pengetes

a) Pengambil waktu 1 orang

b) Pengawas merangkap pencatat 1orang

4) Pelaksanaan

a) Pemain memulainya dengan satu kaki di garis start dan kaki

lainnya dibelakang garis.

b) Pencatat waktu menghitung waktu mundur, tiga, dua, satu. Lari

c) Kemudian pemain memulai dribble seperti yang yang ditunjukan

pada gambar.

d) Salah jalan selama melakukan dribble harus diperbaiki dan selama

itu stopwatch hidup terus.


39

5) Pencatatan Hasil

Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai testi selama melakukan

tes dari garis start sampai finish, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Waktu yang dicatat dalam detik sampai dengan persepuluh detik.

Gambar 3.3
Tes Dribbling
Sumber: Bangsbo, J (1999:99)

Tabel 3.3
Norma Tes Dribbling Untuk Putra
(waktu dalam Detik)
No Klasifikasi Putra
(Detik)
1 Sempurna <10
2 Sangat baik 10 – 11
3 Baik 11 -12
4 Sedang 12 – 13
5 Kurang 13 -14
6 Kurang sekali 14
Sumber. Bangsbo (1999:100)

A. Teknik Analisis Data

Data yang telah di peroleh dari kedua tes tersebut di analisis dengan

menggunakan SPSS 25
40
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Dalam bab ini akan di deskripsikan tentang variabel yang diteliti yaitu untuk

variabel bebasnya adalah kecepatan (X1), kelincahan (X2), Sedangkan variabel

terikatnya adalah keterampiln dribble (Y). Hasil Pengolahan data penelitian

disajikan sebagai berikut:

a. Kecepatan

Berdasarkan hasil tes kecepatan dengan menggunakan lari 30 m terhadap

Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu, dari 15 orang atlet diperoleh rerata

hitung (mean) = 4,21 detik, standar deviasi = 1,11, nilai maksimum = 6,43 detik dan

minimum = 3,11 detik. Selanjutnya distribusi frekuensi data kecepatan dapat

dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Data Kecepatan Pemain futsal di SMPN 10


Kota Bengkulu

No Kelas Interval Frekuensi Fersentase Klasifikasi

1 3,58 - 3,91 8 53,33% Baik Sekali


2 3,92 - 4,34 1 6,67% Baik
3 4,35 - 14,72 1 6,67% Sedang
4 4,73 - 5,11 1 6,67% Kurang
5 5,12 - 5,50 4 26,67% Kurang Sekali
Jumlah 15 100%

Berdasarkan Tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dari 15

orang Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu, 4 pemain yang memiliki


41
42

kecepatan berada pada klasifikasi kurang sekali (26,67%), 1 orang yang memiliki

kecepatan berada pada klasifikasi kurang atau sekitar (6,67%), 1 orang yang

memiliki kecepatan berada pada klasifikasi sedang (6,67%), 1 orang yang memiliki

kecepatan berada pada klasifikasi baik atau sekitar (6,67%), serta 8 orang yang

memiliki kecepatan berada pada klasifikasi baik sekali (53,33%). Untuk lebih

jelasnya data kecepatan dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1. Histogram Kecepatan Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu

b. Kelincahan

Berdasarkan hasil tes kelincahan dengan tes zig-zag run terhadap Pemain

futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu, dari 15 orang atlet diperoleh rerata hitung

(mean) = 17,02 detik, standar deviasi = 1,95, nilai maksimum = 20,73 detik dan

minimum = 14,49 detik. Selanjutnya distribusi frekuensi kelincahan dapat dilihat

pada Tabel 4.2.


43

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Data Kelincahan Pemain futsal di SMPN 10


Kota Bengkulu

No Kelas Interval Prekuensi Persentase Klasifikasi

1 < 15,2 1 6,67% Baik Sekali


2 16,1 - 15,2 6 40,00% Baik
3 18,1 - 16,2 5 33,33% Sedang
4 18,3 - 18,2 0 0,00% Kurang
5 >18,3 3 20,00% Kurang Sekali
Jumlah 15 100%

Berdasarkan Tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dari 15 orang

Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu, 3 orang yang memiliki kelincahan

berada pada klasifikasi kurang sekali atau sekitar (20%), tidak ada yang memiliki

kelincahan berada pada klasifikasi kurang, 5 orang yang memiliki kelincahan berada

pada klasifikasi sedang atau sekitar (33,33%), 6 orang yang memiliki kelincahan

berada pada klasifikasi baik atau sekitar (40%), dan 1 orang yang memiliki

kelincahan berada pada klasifikasi baik sekali (6,67%). Untuk lebih jelasnya data

kelincahan dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2. Histogram Kelincahan Pemain futsal di SMP 10 Bengkulu


44

c. Keterampilan dribble

Berdasarkan hasil tes keterampilan dribble Pemain futsal di SMPN

10 Kota Bengkulu, dari 15 orang atlet diperoleh rerata hitung (mean) = 12,94

detik, standar deviasi = 1,92, nilai maksimum = 17,43 detik dan minimum =

10,38 detik. Selanjutnya distribusi frekuensi data keterampilan dribble dapat

dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3.Distribusi Frekuensi Data Keterampilan dribble Pemain futsal di


SMKPN 10 Kota Bengkulu

Pe
Fre
Kelas rs
ku Klasifi
No Interva en
ens kasi
l tas
i
e
0,
Sangat
< 10,2 0 00
Bagus
%
20
10,0 - ,0
3 Bagus
11,0 0
%
13
11,0 - ,3
2 Baik
12,0 3
%
20
12,0 - ,0 Sedan
3
13,0 0 g
%
20
13,0 - ,0 Renda
3
14,0 0 h
%
26
Renda
,6
> 14,0 4 h
7
Sekali
%
10
Jumlah 15 0
%
45

Berdasarkan Tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dari 15

orang Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu, 4 orang yang memiliki

keterampilan dribble berada pada klasifikasi rendah sekali (26,67%), 3 orang

yang memiliki keterampilan dribble berada pada klasifikasi rendah atau

sekitar (20%), 2 orang yang memiliki keterampilan dribble berada pada

klasifikasi sedang atau sekitar (20%), 2 orang yang memiliki keterampilan

dribble berada pada klasifikasi baik atau sekitar (13,33%), 3 orang yang

memiliki keterampilan dribble berada pada klasifikasi bagus sekali (20%),

serta tidak ada yang memiliki keterampilan dribble berada pada klasifikasi

sangat bagus. Untuk lebih jelasnya data keterampilan dribble dapat dilihat

pada gambar 4.3.

Gambar. 4.3 Histogram Keterampilan dribble Pemain futsal di SMPN 10


Kota Bengkulu

2. Pengujian Persyaratan Analisis


a. Uji Normalitas
46

Sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu di lakukan uji persayaratan

analisis dengan uji normalitas data untuk mengetahui apakah data dari

variabel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

variabel menggunakan uji kolmogorov-smirnov menggunakan SPSS. Hasil

lengkap kolmogorov-smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4. Tests of Normality Data Penelitian dengan Uji Kolmogorov-Smirnov

X1 X2 Y
N
15 15 15
Normal Parameters a,b

4,2200 17,0067 15,9600 10,4213

1,10143 1,95246 1,50228 3,12858


Most Extreme Differences
,238 ,155 ,243 ,190

,238 ,155 ,159 ,127

-,155 -,100 -,243 -,190


Test Statistic
,238 ,155 ,139
Asymp. Sig. (2-tailed)
,072c ,200c,d ,200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel 10 di atas, ternyata hasil kolmogorov-smirnov

sebesar 0,072, 0,200, dan 0,200 > 0,05, H 0 diterima atau tidak signifikan,

dengan demikian dapat disimpulkan data populasi kecepatan dan kelincahan

serta keterampilan dribble berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas
47

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan variansi

atau untuk menguji bahwa data yang diperoleh berasal dari populasi yang

homogen. Kriteria pengambilan keputusan diterima apabila nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 (signifikansi > 0,05). Hasil uji

homogenitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5. Test of Homogeneity of Variance Varibel X1, X2, dan Y

Levene tic df1 df2 Sig.


Data Based on Mean ,354 3 56 ,354
Based on Median ,532 3 56 ,532
Based on trimmed mean ,334 3 56 ,334

Berdasarkan hasil uji homogenitas variabel penelitian diketahui

bahwa nilai Sig > 0,05, jadi data mengenai X1, X2, – Y memiliki

populasi yang homogen. Disisi lain, nilai signifikansi lebih besar dari 0,05

yaitu sebesar 0,354, 0,532 dan 0,334. Karena nilai signifikansi lebih besar

dari 0,05 data yang diperoleh dari sampel itu homogen.

3. Pengujian Hipotesis

Pengolahan data dan analisis digunakan analisis korelasi product moment

pada taraf signifikansi 0.05 α serta dilanjutkan dengan korelasi ganda. Dimana

hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Ho = Tidak terdapat hubungan antar X dan Y dan

Ha = Terdapat hubungan antara X dan Y.

Untuk jelasnya hasil analisis data dapat disajikan sebagai berikut:

a. Terdapat Kontribusi Kecepatan Terhadap Keterampilan dribble


Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu
48

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah

terdapat hubungan kecepatan dengan keterampilan dribble Pemain futsal

di SMPN 10 Kota Bengkulu. Hasil analisis menunjukan bahwa kecepatan

memiliki hubungan dengan keterampilan dribble. Hubungan kecepatan

dengan Keterampilan dribble bernilai rhitung 0,612 > rtabel 0,514. Hasil

analisis dapat dilihat Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Rangkuman Hasil Analisis Data X1 dengan Y

r S Ket
i era
Korelasi Hit Tabela
g nga
ung = 0,05
. n
0
X1 , Sig
0,6
dengan 0,514 0 nifi
12
Y 1 kan
5

Artinya kecepatan memiliki hubungan yang signifikan dengan

keterampilan dribble Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu, dengan

demikian hipotesis yang diajukan (Ha) dapat diterima. Sedangkan sisanya

disebabkan oleh variabel lain.

Selanjutnya untuk mengetahui besarnya kontribusi kecepatan terhadap

keterampilan dribble digunakan rumus: r2 × 100%, hasilnya adalah:

(0,612)2 × 100% = 0,375. Artinya kecepatan memberikan kontribusi

terhadap keterampilan dribble sebesar 37,5%. Sedangkan sisanya

disebabkan oleh variabel lain. Dengan demikian hipotesis yang diajukan

(Ha) dapat diterima. Hasil analisis dapat dilihat pada lampiran 5.


49

b. Terdapat Kontribusi Kelincahan Terhadap Keterampilan dribble


Pemain futsal di SMKN 4 Padang

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat

hubungan kelincahan dengan keterampilan dribble Pemain futsal di SMPN

10 Kota Bengkulu. Hasil analisis menunjukan bahwa kelincahan memiliki

hubungan dengan keterampilan dribble. Hubungan kelincahan dengan

keterampilan dribble bernilai rhitung 0,566 > rtabel 0,514. Hasil analisis dapat

dilihat Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Rangkuman Hasil Analisis Data X2 dengan Y

R S Ket
i era
Korelasi Hit Tabela
g nga
ung = 0,05
. n
0
X2 , Sig
0,5
dengan 0,514 0 nifi
66
Y 2 kan
8

Artinya kelincahan memiliki hubungan yang signifikan dengan

keterampilan dribble Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu, Dengan

demikian hipotesis yang diajukan (Ha) dapat diterima. Sedangkan sisanya

disebabkan oleh variabel lain.

Selanjutnya untuk mengetahui besarnya kontribusi kelincahan

terhadap kemampuan dribble rumus: r2 × 100%, hasilnya adalah: (0,566)2

× 100% = 0,320 Artinya kelincahan memberikan kontribusi terhadap

kemampuan dribble Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu, sebesar

32,0%. Sedangkan sisanya disebabkan oleh variabel lain. Dengan


50

demikian hipotesis yang diajukan (Ha) dapat diterima. Hasil analisis dapat

dilihat pada lampiran 5.

c. Terdapat Kontribusi Kecepatan, Kelincahan, Terhadap Keterampilan


dribble Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat

hubungan kecepatan, kelincahan, fleksibilitas dengan keterampilan

dribble Pemain futsal di SMPN 10 Kota bengkulu. Pengujian hipotesis ke

dua ini dilakukan menggunakan korelasi ganda. Berdasarkan hasil

perhitungan korelasi ganda diperoleh rhitung = 0,812 > rtabel 0,514. Hasil

penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8. Rangkuman Uji Signifikan Koefisien Korelasi Ganda

R S Ket
i era
Korelasi Hit Tabela
g nga
ung = 0,05
. n
0
,
X1,2 0 Sig
0,8
dengan 0,514 0 nifi
12
Y 5 kan
*
*

Artinya kecepatan, kelincahan memiliki hubungan yang

signifikan dengan keterampilan dribble Pemain futsal di SMPN 10 Kota

Bengkulu, dengan demikian hipotesis yang diajukan (Ha) dapat diterima.

Sedangkan sisanya disebabkan oleh variabel lain.

Selanjutnya untuk mengetahui besarnya kecepatan dan

kelincahan, secara bersama-sama terhadap keterampilan dribble Pemain


51

futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu, digunakan rumus determinan r2 ×

100%, hasilnya adalah (0,812)2 × 100% = 65,9%. Artinya kecepatan dan

kelincahan secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 65,9%

terhadap keterampilan dribble Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu

dengan demikian hipotesis yang diajukan (Ha) dapat diterima. Sedangkan

sisanya disebabkan oleh variabel. Hasil analisis dapat dilihat pada

lampiran 6.

B. Pembahasan

Berdasarkan pengujian hipotesis dan analisis data yang telah di

lakukan maka selanjutnya dilakukan pembahasan hasil pengujian hipotesis

sebagai berikut:

2. Terdapat Kontribusi Kecepatan Terhadap Keterampilan dribble


Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu

Berdasarkan hasil analisis korelasi antara kecepatan dengan

keterampilan dribble diperoleh rhitung 0,612 > rtabel 0,514. Dengan demikian

dapat disimpulan bahwa terdapat hubungan yang berarti (signifikan) antara

kecepatan dengan kemampuan dribble Pemain futsal di SMPN 10 Kota

Bengkulu. Artinya semakin baik kecepatan, maka sejalan dengan itu

semakin baik pula keterampilan dribble yang dimiliki pemain futsal di

SMPN 10 Kota Bengkulu, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel

yang lain.
52

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kecepatan

mempengaruhi hasil menggiring bola. Semakin besar kecepatan seseorang,

maka hasil menggiring bola akan semakin cepat, sebaliknya semakin

lambata kecepatannya, maka hasil menggiring bola semakin lambat pula.

Kecepatan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi

gerak. Kecepatan merupakan unsur keampuan gerak yang harus dimiliki

seorang pemain sepakbola sebab dengan kecepatan yang tinggi, pemain

yang menggiring bola dapat menerobos dan melemahkan daerah

pertahanan lawan (Akmal, I., & Lesmana, H. S. 2019).

Kecepatan didukung dengan tenaga eksplosif berguna untuk

fastbreak, dribble dan passing. Kecepatan bukan hanya berarti

menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, akan tetapi dapat pula terbatas

pada menggerakkan seluruh tubuh dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya. Kecepatan anggota tubuh seperti tungkai adalah penting pula

guna memberikan akselerasi obyek-obyek eksternal dalam menggiring

bola (Fetri, F. 2019). Kecepatan melibatkan koordinasi otot-otot besar

pada tubuh dengan cepat dan tepat dalam suatu aktifitas tertentu.

Kecepatan dapat dilihat dari sejumlah besar kegiatan dalam olahraga

meliputi kerja kaki (footwork) yang efisien dan perubahan posisi tubuh

dengan cepat. Seseorang yang mampu bergerak dengan koordinasi seperti

tersebut di atas yang cepat dan tepat berarti memiliki kecepatan yang baik

yang berpengaruh terhadap hasil menggiring bola (Gunawan, Y. R., &

Suherman, A. 2016).
53

3. Terdapat Kontribusi Kelincahan Terhadap Keterampilan dribble


Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu

Berdasarkan hasil analisis korelasi antara kelincahan dengan

keterampilan dribble diperoleh rhitung 0,566 > rtabel 0,514, Dengan demikian

dapat disimpulan bahwa terdapat hubungan yang berarti (signifikan) antara

kelincahan dengan keterampilan dribble Pemain futsal di SMPN 10 Kota

Bengkulu. Artinya semakin baik kelincahan, maka sejalan dengan itu

semakin baik pula keterampilan dribble yang dimiliki Pemain futsal di

SMPN 10 Kota Bengkulu, sedangkan sisanya di pengaruhi oleh variabel

yang lain.

Kelincahan merupakan salah satu faktor penting yang

mempengaruhi gerak. Kelincahan merupakan unsur keterampilan gerak

yang harus dimiliki seorang pemain sepakbola sebab dengan kelincahan

yang tinggi pemain dapat menghemat tenaga dalam suatu permainan.

Kelincahan juga di perlukan dalam membebaskan diri dari kawalan lawan

dengan menggiring bola melewati lawan dengan menyerang untuk

menciptakan suatu gol yang akan membawa pada

kemenangan. Seorang pemain yang kurang lincah dalam melakukan suatu

gerakan

akan sulit untuk menghindari sentuhan-sentuhan perseorangan yang dapat

mengakibatkan kesalahan perseorangan. Kelincahan melibatkan

koordinasi otot-otot besar pada tubuh dengan cepat dan tepat dalam suatu

aktifitas tertentu. Kelincahan dapat dilihat dari sejumlah besar kegiatan

dalam olahraga meliputi kerja kaki (footwork) yang efisien dan perubahan
54

posisi tubuh dengan cepat. Seseorang yang mampu merubah posisi yang

berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti

kelincahannya cukup baik (Basrizal, R., Sin, T. H., Irawan, R., &

Soniawan, V. 2020).

Individu yang mampu merubah posisi yang satu ke posisi yang

lain dengan koordinasi dan kecepatan yang tinggi memiliki kesegaran

yang baik dalam komponen kelincahan. Dalam beberapa hal, kelincahan

menyatu dengan tenaga daya tahan. Kelincahan diperlukan sekali dalam

melakukan gerak tipu pada saat menggiring bola. Gerak tipu dapat kita

kerjakan dengan mengendalikan ketepatan, kecepatan, dan kecermatan

(Wicaksono, D. A., Indarto, P., & Or, M. 2021).

4. Terdapat Kontribusi Kecepatan dan Kelincahan Terhadap


Keterampilan dribble Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu

Pengujian hipotesis ke kedua ini dilakukan menggunakan korelasi

ganda. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi ganda diperoleh rhitung =

0,812 > rtabel 0,514, dengan kontribusi sebesar 65,9%. Artinya hanya 65,9%

kontribusi yang diberikan kecepatan dan kelincahan, satatis terhadap

keterampilan dribble,.

Berdasarkan hasil penelitian secara empiris bahwa, kecepatan dan

kelincahan memberikan kotribusi yang signifikan, terhadap kemampuan

dribble futsal. Kontribusi tersebut memberikan dampak positif terhadap

ketrampilan dribble yang dimiliki pemain fudsal. Oleh sebab itu, faktor

kecepatan dan kelincahan menjadi perhatian khusu pada keterampilan


55

dribble yang dimiliki pemain fudsal (Mariyono, M., Rahayu, S., &

Rustiana, E. R. 2017).

Gerakan dribble terdiri dari beberapa gerakan yaitu gerakan

merubah arah, dan gerakan melindungi bola yang didukung komponen

biomotor antara lain kecepatan dan kelincahan)”.. kecepatan diartikan

sebagai kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan dalam sutu satuan

waktu tertentu yang ditentukan oleh fleksibilitas tubuh, proses sistem

persarafan dan kemampuan otot. Sedangkan menurut ilmu fisika kecepatan

dapat diartikan sebagai jarak waktu, dan hasil pengaruh kekuatan terhadap

tubuh yang bergerak dimana kekuatan dapat mempercepat gerakan tubuh.

Jadi dapat diartikan bahwa, kecepatan merupakan kemampuan tubuh

mengarahkan semua sistemnya dalam melawan beban, jarak dan waktu

yang menghasilkan kerja mekanik, yang dapat berkontribusi terhadap

kemampuan dribble pemain futsal (Puspitasari, N. 2019).

C. Keterbatasan Penelitian

Kesempurnaan hasil penelitian merupakan hal yang tidak mudah

untuk diwujudkan, meskipun dalam pelaksanaan penelitian ini diusahakan

dengan cermat berdasarkan metode ataupun prosedur yang sesuai dengan

jenis penelitian ini, sudah dicoba mengatasi kemungkinan terjadi gangguan

dalam pelaksanaan terhadap variabel yang ada, namun memang sulit diatasi

karena keterbatasan dan kelemahan selama proses penelitian. Adapun sumber

keterbatasan dan kelemahan dalam penelitian ini adalah:

1. Terdapat kesulitan dalam melakukan koordinasi dengan sampel.


56

2. Penelitian ini menggunakan sampel pada rentang usia remaja, jadi dalam

masa usia ini sampel lebih susah di arahkan karna sudah memiliki

kesibukan masing-masing. Hal ini disebabkan karena tinggkat kebutuhan

hidup dan ego masing-masing yang tinggi sehingga sulit dikontrol.


57

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis dapat ditarik

simpulan sebagai berikut:

1. Kecepatan memberikan kontribusi terhadap keterampilan dribble Pemain

futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu, sebesar 37,5%.

2. Kelincahan memberikan kontribusi terhadap keterampilan dribble Pemain

futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu, sebesar 32,0%.

3. Kecepatan dan kelincahan, memberikan kontribusi terhadap keterampilan

dribble Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu, sebesar 65,9%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan kepada:

1. Pelatih, agar menambah bentuk latihan keterampilan dribble yang dimiliki

pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu dalam bentuk latihan

kecepatan dan kelincahan satatis yang di miliki Pemain futsal di SMPN

10 Kota Bengkulu, hal ini bisa dilakukan dalam bentuk membuat program

khusus yang berkaitan dengan unsur kondisi fisik yang berhubungan

dengan keterampilan dribble, khususnya berkaitan dengan kecepatan dan

kelincahan satatis yang memiliki pengaruh sebesar 65,9%.

2. Atlet, agar lebih disiplin dan termotivasi tinggi untuk melakukan latihan-

latihan kondisi fisik seperti, kecepatan dan kelincahan satatis sehingga

keterampilan dribble dapat ditingkatkan.


58

DAFTAR PUSTAKA

Agus, A. (2016). Pengaruh Metode Latihan Acceleration Sprint Terhadap


Kecepatan Lari Pemain Sepakbola Putra Wijaya Kota Padang. Sporta
Saintika, 1(2), 88-99.

Ahmad, N. (2018). Pengaruh Latihan Lari Zig Zag Terhadap Kelincahan Atlet
Pencak Silat Tapak Suci Lebong. Jurnal Pendidikan Jasmani, Kesehatan
dan Rekreasi , 2 (2), 181-185.

Alim, A. (2000). Latihan Fleksibilitas Dengan Metode PNF. Diakses dari


http://Staff. Uny. Ac. Id/./Latihan% 20fleksibilitas, 20.

Aras, D., Arsyad, A., & Hasbiah, N. (2017). Hubungan Antara Fleksibilitas Dan
Kekuatan Otot Lengan Dengan Kecepatan Renang. Media Kesehatan
Masyarakat Indonesia Universitas Hasanuddin, 13(4), 380-385.

Arikunto. (2015). Instrumen Penelitian. Kisi-Kisi Instrumen.

Arikunto. (2019). Kontribusi Daya Ledak Otot Lengan Dan Daya Ledak Otot
Tungkai Terhadap Hasil Smash. Jurnal Maenpo: Jurnal Pendidikan
Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, 9(1), 23-29.

Arsyad, I. (2019). The Effect of Flexibility, Balance and Confidence on Dribbling


Ability in Futsal Games at Smkn 3 Makassar (Doctoral Dissertation,
Makassar State University).

Arsyad, I. (2019). The Influence of Agility, Balance and Confidence With


Dribbling Ability in Futsal Games at Smkn 3 Makassar (Doctoral
Dissertation, Makassar State University).

Aryadie. (2011). The Effectiveness of the Application of Audio Visual Media with
a Reciprocal Teaching Approach to Growth and Development Materials at
SMP N 1 Warungasem Batang (Doctoral Dissertation, Semarang State
University).

Dachlan, L. M. (2009). Effect of back exercise on low back pain. Eleven Maret
University, Surakarta, hal, 1-2.

Damayanti, SR, Handajani, RP, & Santosa, H. (2017). Application of the concept
of space flexibility in the interior of a Muslim boutique. Architectural
Student Journal, 5 (1).
59

Daryanto, Z. P., & Hidayat, K. (2016). The effect of agility training on the ability
to dribble. Journal of Sports Education, 4(2), 201-212.
Faisal, J., & Sepdanius, E. (2020). The Effect of Interval Training on Anaerobic
Endurance of Futsal Players at the Women's Club of Siak Regency. Stamina
Journal, 3(2), 112-123.

Handoko, W. D. (2011). The Relationship of Hamstring Muscle Strength and


Flexibility to 100 Meter Sprint Running Speed (Doctoral Dissertation,
University of Muhammadiyah Surakarta).

Indrayana, B., & Yuliawan, E. (2019). Counseling on the Importance of Vo2max


Improvement to Improve the Physical Condition of Fortuna Fc Football
Players, Rantau Rasau District. Jurnal Ilmiah Sport Coaching And
Education, 3(1), 41-50.

Irawan, A. Y., & Hariadi, I. (2019). Relationship between Speed and Agility with
Dribbling Skills. Sport Science and Health, 1(3), 222-226.

Koger, R., Uny, U. S. (2007). Pengaruh Metode Latihan Melalui Pendekatan


Holistik Terhadap Peningkatan Kemampuan Aerobik Pemain. Jurnal
Olahraga. 1(1). 138.

Nur Diansyah, Y. (2020). Pengaruh Variasi Latihan Tendangan dan Fleksibilitas


Terhadap hasil kemampuan tendangan lingkar dalam pada atlet tarung
derajat satlat indo kota batam (Doctoral dissertation, universitas jambi).

Nurhasan. (2020). Pengukuran Dan Evaluasi Olahraga (Tata Cara Pelaksanaan


Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Olahraga Dan
Prestasi) . Penerbitan ulang.

Prasedio, E. (2019). Hubungan Agility Dengan Kecepatan Kecepatan Dan


Mengemudi Bola Dalam Permainan Sepakbola (Studi Deskriptif Pada
Anggota Ssb Hippo Sukarame Kabupaten Tasikmalaya) (Disertasi Doktor,
Universitas Siliwangi).

Prastyo, B. W. (2017). Pengembangan Model Latihan Teknik Dasar dan Latihan


Fisik Berbasis Media Flip Book Maker pada Pemain Futsal Tingkat
Intermediate (Studi Pengembangan pada Pemain Futsal di Kota
Malang) (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)).

Rahmat, R. (2019). Kontribusi Ketahanan Otot Lengan, Kecepatan Side-Moving,


Dan Koordinasi Tangan Mata Terhadap Kemampuan Lebih Lengkap
Dalam Permainan Voli Pada Atlet Bkmf Bola Voli Fik Unm (Disertasi
Doktor, Universitas Negeri Makassi Makassi.
60

Riduwan. (2013). Hubungan Kelentukan Pergelangan Tangan Dengan Akurasi


Servis Backhand Topspin Tenis Meja Pada Atlet Putra SMA Negeri
Olahraga Pekanbaru.

Rosmawati, F. U., Darni, F. U., & Syampurma, H. (2019). Hubungan Kelincahan


Dan Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap Kecepatan Tendangan Sabit Atlet
Pencak Silat Silaturahmi Kalumbuk Kecamatan Kuranji Kota
Padang. Jurnal Menssana, 4(1), 44-52.

Rudiyanto, R., Waluyo, M., & Sugiharto, S. (2012). Hubungan Berat Badan
Tinggi Badan dan Panjang Tungkai dengan Kelincahan. Journal of Sport
Science and Fitness, 1(2).

Rusli Lutan. (2017). Pengaruh Metode Repetisi dalam Latihan Plyometrics


Single-Leg Speed Hop terhadap Peningkatan Power Endurance Tungkai
pada Cabang Olahraga Futsal. Jurnal Kepelatihan Olahraga, 10(2), 1-11.

Septiani, R., & Raharjo, B. B. (2017). Pola Konsumsi Fast Food, Aktivitas Fisik
dan Faktor Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas (Studi Kasus pada
Siswa SD Negeri 01 Tonjong Kecamatan Tonjong Kebupaten
Brebes). Public Health Perspective Journal, 2(3).

Sihaloho, L. B. (2020). Tindakan Perawatan Dalam Mempertahankan Ergonomik


Dan Menegah Hazard Psikososial.

Siregar, I. S. (2013). Upaya Meningkatkan Kecepatan Menggiring Bola Dengan


Variasi Latihan Curving-Line Trajectory Pada Atlet Usia 13-15 Tahun Ssb
Tasbi 2013 (Doctoral Dissertation, Unimed).
L

N
Lampiran 1. Instrumen Tes Kecepatan, Kelincahan dan Dribbling

1. Kecepatan

Waktu
No Nama Tes 1 Tes 2
Terbaik
1 Filo Rahmat Putra 4,31 4,2 4,2
2 Rama Juliansyah 4,77 5,83 4,77
3 Rendi Putra 3,29 4,25 3,29
4 Jagat Efendi Putra 3,47 3,41 3,41
5 Zaky Pramanto 3,29 3,33 3,29
6 Hary Perdana 3,27 3,38 3,27
7 Alvian Nur Putra 5,25 5,21 5,21
8 Bily Syahputra 4,43 4,47 4,43
9 Vanzala 4,49 5,42 4,49
10 M.Iqbal Ramadhan 4,75 5,68 4,75
11 Randa Ripwan 4,11 4,22 4,11
12 Ryan Afif Farhan 4,26 4,73 4,26
Aditya Perdana
13 6,32 6,18 6,18
Putra
14 Kevin Chaniago 5,21 5,1 5,1
15 Hamdani Efendi 5,42 5,48 5,42

Tabel penilaian seluruh hasil rangkaian tes

No Kategori Putra
(Detik)
1 Baik Sekali 3,58 -3,91
2 Baik 3,92 – 4,34
3 Sedang 4,35 – 14,72
4 Kurang 4,73 – 5,11
5 Kurang Sekali 5,12 – 5,50
Keterangan :

BS : Baik Sekali
B : Baik
S : Sedang
K : Kurang
KS : Kurang Sekali
Lampiran 2. Instrumen Tes Kelincahan
2. Kelincahan

No Nama Tes 1 Tes 2 Waktu Terbaik


1 Filo Rahmat Putra 14,73 17,96 14,73
2 Rama Juliansyah 13,32 16,17 13,32
3 Rendi Putra 16,14 18 16,14
4 Jagat Efendi Putra 15,44 16,65 15,44
5 Zaky Pramanto 20,4 20,55 20,4
6 Hary Perdana 17,96 18,98 17,96
7 Alvian Nur Putra 15,69 16,74 15,69
8 Bily Syahputra 17,48 17,44 17,44
9 Vanzala 20,12 20,09 20,09
10 M.Iqbal Ramadhan 16,43 18,38 16,43
11 Randa Ripwan 15,13 17,22 15,13
12 Ryan Afif Farhan 14,49 16,46 14,49
Aditya Perdana
13 15,72 17,65 15,72
Putra
14 Kevin Chaniago 18,12 18 18
15 Hamdani Efendi 19,42 19,34 19,34

Tabel penilain seluruh hasil rangkaian tes

No Kategori Putra
(Detik)
1 Baik Sekali ˂15,2
2 Baik 15,2-16,1
3 Sedang 16,2-18,1
4 Kurang 18,2—18,3
5 Kurang Sekali 18,3˃
Keterangan :

BS : Baik Sekali
B : Baik
S : Sedang
K : Kurang
KS: Kurang Sekali
Lampiran 3.Instrumen Dribbling
3. Dribble

Waktu
No Nama Tes 1 Tes 2
Terbaik
1 Filo Rahmat Putra 10,92 13,97 10,92
2 Rama Juliansyah 10,38 11,45 10,38
3 Rendi Putra 13,31 14,24 13,31
4 Jagat Efendi Putra 17,43 19,32 17,43
5 Zaky Pramanto 12,56 13,75 12,56
6 Hary Perdana 11,67 13,54 11,67
7 Alvian Nur Putra 11,39 13,45 11,39
8 Bily Syahputra 10,48 13,54 10,48
9 Vanzala 14,27 15,35 14,27
10 M.Iqbal Ramadhan 13,42 14,33 13,42
11 Randa Ripwan 15,4 15,49 15,4
12 Ryan Afif Farhan 14,34 15,38 14,34
Aditya Perdana
13 13,27 13,95 13,27
Putra
14 Kevin Chaniago 12,66 14,74 12,66
15 Hamdani Efendi 12,6 15,69 12,6

Tabel penilaian seluruh hasil rangkaian tes

No Klasifikasi Putra
(Detik)
1 Sempurna <10
2 Sangat baik 10 – 11
3 Baik 11 -12
4 Sedang 12 – 13
5 Kurang 13 -14
6 Kurang sekali 14
Keterangan :
S : Sempurna
SB : Sangat Baik
S : Sedang
K : Kurang
KS : Kurang Sekali
Lampiran 4. Rekap Data Penelitian
Kecepatan Kelincahan Dribbling
No
X1 X2 Y
1 4,2 20,7 10,9
2 5,8 17,3 10,4
3 3,3 16,1 13,3
4 3,4 15,4 17,4
5 3,3 20,4 12,6
6 3,3 18,0 11,7
7 5,2 15,7 11,4
8 6,4 17,4 10,5
9 4,5 15,1 14,3
10 3,8 16,4 13,4
11 3,1 15,1 15,4
12 3,3 14,5 14,3
13 3,2 15,7 13,3
14 5,1 18,0 12,7
15 5,4 19,3 12,6
Jumlah 63 255 194
Maen 4,21 17,02 12,94
SD 1,11 1,95 1,92
MAX 6,43 20,73 17,43
MIN 3,11 14,49 10,38

Lampiran 5. Tabel Korelasi Sederhana


Correlations

X1 X2 Y
X1 Pearson Correlation 1 ,238 -,612*
Sig. (2-tailed) ,394 ,014
N 15 15 15
X2 Pearson Correlation ,238 1 -,566*
Sig. (2-tailed) ,394 ,028
N 15 15 15
Y Pearson Correlation -,617* -,567* 1
Sig. (2-tailed) ,014 ,027
N 15 15 15
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi kecepatan dan kelincahan satatis


terhadap keterampilan dribble Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu,
digunakan rumus sebagai berikut
KP = r2 x 100 %
1) Kp = (0.612)2 x 100% = 0,375% dengan demikian dapat di simpulkan bahwa
kecepatan memberikan kontribusi sebesar 37,5% terhadap keterampilan
dribble Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu sedangkan sisanya
dipengaruhi variabel lain.
2) Kp = (0.566)2 x 100% = 0,320% dengan demikian dapat di simpulkan bahwa
kelincahan memberikan kontribusi sebesar 32,0% terhadap keterampilan
dribble Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu, sedangkan sisanya
dipengaruhi variabel lain.

Lampiran 6. Tabel Korelasi dan Regresi Ganda


Model Summary
Std. Error Change Statistics
Adjusted R of the R Square F Sig. F
Model R R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 ,812a ,578 ,590 1,22097 ,578 7,709 3 11 ,005
a. Predictors: (Constant), , X2, X1

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi kecepatan dan kelincahan satatis


terhadap keterampilan dribble Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu,
digunakan rumus sebagai berikut
KP = r2 x 100 %
Kp = (0.812)2 x 100% = 65,9%
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecepatan dan kelincahan
satatis memberikan kontribusi sebesar 65,9% terhadap keterampilan dribble
Pemain futsal di SMPN 10 Kota Bengkulu, sedangkan sisanya dipengaruhi
variabel lain.

Lampiran 7. Tabel “r” Product Moment


Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian
Gambar. 1 Pengasihan pengarahan pada siswa

Gambar 2.Saat Melakukan Pemanasan


Gambar 3. Tes Kecepatan Dengan Lari 30 Meter
Gambar 4. Tes Kelincahan dengan Illionis Agility Test
Gambar 5. Tes Kemampuan Dribble dengan tes dribble
Lampiran Nama-nama Pemain Futsal SMPN 10 Kota Bengkulu

NO NAMA PEMAIN TEMPAT TANGGAL LAHIR

1. Filo Rahmad Putra 20 Januari 20010

2. Rama Juliansyah 24 Februari 2009

3. Rendy Putra 9 Maret 20010

4. Jagad Efendi Putra 30 September 2009

5. Zaky pramanto 5 Juni 2009

6. Hari Perdana 28 Juli 20010

7. Alvian Nur Putra 24 Agustus 2008

8. Billy Saputra 1 Desember 2009

9. Fanzala 4 Maret 20011

10. M.Iqbal Ramadhan 31 September 2009

11. Randa Ripwan 25 Juli 20010

12. Ryan Afif Farhan 15 Juli 2009

13. Aditya perdana Putra 25 Mei 2009

14. Kevin Chaniago 13 Februari 20010

15. Hamdani Efendi 21 Maret 2009

Anda mungkin juga menyukai