Anda di halaman 1dari 95

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PAI SISWA KELAS VII DI MTS AL


FURQON KLARI KARAWANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana


Pada Program Studi S-1 Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam
Universitas Singaperbangsa Karawang

Disusun Oleh :

ABDUL AZIS

1810631110165

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2022
LEMBAR PERSETUJUAN

“PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PAI SISWA KELAS VII DI MTS AL

FURQON KLARI KARAWANG”

Oleh :
Nama : Abdul Azis
NPM : 1810631110165
Prodi : Pendidikan Agama Islam

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Sutarjo, Drs., M.M.Pd Lilis Karyawati, S.Ag., M.Pd.I


NIDN. 0404076404 NIDN. 0002057714

Mengetahui,
Koordinator program studi

Dr. Achmad Junaedi S., S.Ag.,M.Pd.


NIDN. 0019057105

i
SURAT PERNYATAAN

Bahwa Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Abdul Azis

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 28 Oktober 1999

Npm : 1810631110165

Fakultas : Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Universitas : Singaperbangsa Karawang

Alamat : Kp. Pasir Jaya Rt 005 / Rw 02 Jl. Gajah Tunggal


Tbk. Kel. Pasir Jaya Kec. Jatiuwung Kota
Tangerang Banten

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ PENGARUH

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP PRESTASI


BELAJAR PAI SISWA KELAS VII DI MTS AL FURQON
KLARI KARAWANG” yang saya buat dengan benar-benar karya saya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernytaan ini di buat sebagai salah satu syarat untuk menempuh Ujian
Munaqasah.

Karawang,.............. 2022

Abdul Azis

ii
RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Abdul Azis

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 28 Oktober 1999

Npm : 1810631110165

Fakultas : Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Universitas : Singaperbangsa Karawang

Email : 1810631110165@student.unsika.ac.id

Alamat : Kp. Pasir Jaya Rt 005 / Rw 02 Jl. Gajah Tunggal


Tbk. Kel. Pasir Jaya Kec. Jatiuwung Kota
Tangerang Banten

Riwayat Pendidikan

2005-2011 SDN Pasir Jaya 1

2011-2014 SMPN 8 Tangerang

2014-2017 MA Daarussa`adah

2018-2022 Universitas Singaperbangsa Karawang

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puji dan syukur peneliti panjatkan

ke hadirat Allah SWT, Yanag telah memberikan rahmatNya serta hidayahNya

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skipsi yang berjudul “PENGARUH

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP PRESTASI

BELAJAR PAI SISWA KELAS VII DI MTS AL FURQON KLARI

KARAWANG”

Shalawat beserta Salam Semoga selalu abadi tercurahkan kepada


Baginda Nabi Muhammad SAW, beserta cucu-cicit keturunan keluarganya, para
sahabat, dan tabiin-tabiin, dan para ulama penerus nabi.
Alhamdulillahirabbil’alamin, dengan selesainya penulisan skipsi ini,
penulis mengucapkan sangat berterimakasih kepada:
1. Yth. Ibu Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA. selaku Rektor Universitas
Singaperbangsa Karawang.
2. Yth. Bapak Dr. H. Dr.Sutarjo,Drs.,M.M.Pd selaku Dekan Fakultas Agama
Islam, Universitas singaperbangsa Karawang. Sekaligus Dosen pembimbing
I yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam menyusun skipsi ini
serta izin kepada peneliti untuk mengumpulkan data sebagai bahan
penelitian skripsi.
3. Yth Ibu Astuti Darmayati, MA.Ed.D. selaku wakil dekan Bidang Akademik
Dan Kemahasiswaan.
4. Yth Bapa Dr. H. Akil, M. Pd. Selaku wakil dekan Bidang Umum Dan
keuangan.
5. Yth. Bapak Dr. Achmad Junaedi Sitika S.Ag., M.Pd. I selaku Koordinator
Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam,
Universitas Singaperbangsa Karawang.

iv
6. Yth. Ibu Lilis Karyawati,.S.Ag.,M.Pd.I. Selaku Dosen pembimbing II yang
telah memberikan perbaikan, motivasi berserta arahan sehingga skipsi ini
dapat terselesaikan sesuai dengan Standan oprasional prosedur dan sesuai
waktu yang telah di tentukan.
7. Seluruh Dosen Fakultas Agama Islam, Universitas Singaperbangsa
Karawang yang telah banyak memberikan ilmu dan arahan kepada penulis
sehingga dapat memperlancar proses penulisan skripsi.
8. Kepada Semua Guru, dan staf Tata Usaha di MTs AL FURQON, yang telah
bersedia memberikan keterangan-keterangan yang penulis butuhkan, atas
waktu dan bantuannya untuk membantu tersusunnya skripsi ini.
9. Seluruh keluarga saya yang paling hebat yang selalu mendo’akan,
mensuport, membiayai keuangan selama perkuliahan, memberikan
dorongan semangat dan memotivasi untuk keberhasilan diri ku untuk di
masa depan.
10. Seluruh teman – teman kostan saya yang paling saya hormati ( Fariz,
Fatkhur, Alfain, dan Freda ) yang selalu membantu saya dalam memberikan
motivasi dan pemecahan masalah dalam membuat skripsi
Semoga skipsi ini bermanfaat bagi saya pribadi dan rekan rekan semua dan
semoga skripsi ini mendapatkan ridho dari Allah SWT. Aamin ya robbal alamin.

Karawang, ..............2022

Abdul Azis
1810631110165

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................

SURAT PERNYATAAN........................................................................................

RIWAYAT HIDUP.................................................................................................

KATA PENGANTAR.............................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................

DAFTAR TABEL....................................................................................................

ABSTRAK...............................................................................................................

ABSTRACT.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................

A. LATAR BELAKANG.............................................................................

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................

C. TUJUAN PENELITIAN.........................................................................

D. MANFAAT PENELITIAN.....................................................................

E. KERANGKA BERFIKIR.......................................................................

F. HIPOTESIS.............................................................................................

G. PENELITIAN TERDAHULU................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................

A. MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL....................................................

B. PRESTASI BELAJAR SISWA..............................................................

C. PEMBELAJARAN PAI..........................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................

A. JENIS PENELITIAN..............................................................................

vi
B. GAMBARAN UMUM PENELITIAN...................................................

C. ANALISIS PENELITIAN......................................................................

D. TEKNIK ANALISIS DATA...................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN...............................................................................

A. DESKRIPSI DATA.................................................................................

B. ANALISIS DATA...................................................................................

C. PEMBAHASAN PENELITIAN.............................................................

BAB V PENUTUP..................................................................................................

A. KESIMPULAN.......................................................................................

B. SARAN...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................

LAMPIRAN

vii
ABSTRAK

Proses pembelajaran yang kurang kondusif menyebabkan rendahnya prestasi


belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MTs Al furqon Klari Karawang.
Kurangnya konsep yang menarik untuk menyampaikan materi kepada peserta
didik, belajar siswa disebabkan kurang afektifnya pendidik dalam pengunaan
media pembelajan yang tidak sesuai materi. Penggunaan media audio visual
kurang maksimal dimanfaatkan oleh pendidik, dan kurangnya kreativitas pendidik
untuk membuat media pembelajaran sehingga dalam menerima materi yang
diberikan peserta didik merasa bosan pada proses pembelajaran. Sehingga di
peroleh masalah penelitian bagaimana penerapan pembelajaran dengan media
visual di MTS Al Furqon Klari Karawang, bagaimana Prestasi belajar siswa
dengan Penggunaan media visual di MTS Al-Furqon Klari Karawang, adakah
pengaruh penggunaan media Visual terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) MTS Al Furqon tahun pelajaran
2022/2023. Tujuan Penelitian di ambil berdasarkan untuk mengetahui penerapan
pembelajaran dengan media visual di MTS Al Furqon Klari Karawang, untuk
mengetahui Prestasi belajar siswa dengan Penggunaan media visual di MTS Al-
Furqon Klari Karawang, untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media
Visual terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) MTS Al Furqon tahun pelajaran 2022/2023. Penelitian ini di desain
dengan metode deskriptif kuantitatif. Populasinya sebanyak 118 siswa yang
diambil secara random sampling sebesar 30 Siswa. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode angket sebagai metode pokok, dokumentasi sebagai
metode pendukung, serta teknik analisis data statistik penulis gunakan untuk
menganalisa data yang terkumpul dalam penelitian ini menggunakan software
statistic Spss. Dari hasil penelitian di peroleh bahwa, penggunaan media audio
visual secara keseluruhan mebuat guru untuk menyampaikan materi yang akan
disampaikan kepada siswa lebih menarik dan bervariasi, sehingga dapat menarik
minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran yang di berikan oleh guru.
Terdapat Pengaruh yang positif pada penggunaan media Visual terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) MTs Al Furqon
untuk mengetahui data berdistribusi normal. dengan menggunakan Kolmogorov-
Smirnov Test SPSS 26 dengan taraf 5% Dari data yang didapat dari program
SPSS 26 menunjukan hasil Sig 0,037 < 0,05 dengan kata lain data yang diperoleh
berdistribusi normal.

viii
ABSTRACT

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal terpenting dari suatu bangsa. Karena dengan

adanya pendidikan yang mumpuni, akan menjadikan generasi penerus bangsa

yang mampu menghadapi tantangan dunia modern. Dengan adanya pendidikan

pula, generasi muda dapat membuat teroboan-terobosan baru dalam dunia

tekhnologi. Pendidikan tidak hanya dalam lingkup kognitif, akan tetapi juga

dalam afektif serta psikologis. Pendidikan juga akan mempengaruhi sikap serta

mental dari seorang siswa. Melihat begitu pentingnya pendidikan di sebuah

Negara, sudah sepantasnya pemerintah secara berkala melakukan perbaikan-

perbaikan dalam rangka memajukan kecerdasan bangsa. Beberapa hal yang

dianggap menghambat perkembangan pendidikan seharusnya lebih mendapat

keseriusan dari pemerintah agar terwujudnya pendidikan yang benar-benar baik.

Pemerintah merumuskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan

dilakukan agar mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu: “Pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”.

1
Berbicara media belajar sangat banyak ragamnya, mulai dari media Grafis,

media proyeksi hingga media lingkungan. Media pembelajaran diperuntukkan

untukmenunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Dapat

mempermudah guru dalam menjelaskan bahan ajar, dan dapat mempermudah

siswa menangkap serta mengerti materi yang disampaikan.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang

mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan

media pembelajaran seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat

perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu

mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat

mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Menurut Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media

pembelajaran, khususnya media visual, yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi

kognitif, fungsi kompensatoris.

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan

perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan

makna visual yang menampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali

pada awal pelajaran siswa tidak tertarik pada materi pelajaran atau mata pelajaran

itu merupakan salah satu mata pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka

sehingga mereka tidak memperhatikan.

Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa

ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual

2
dapat menggugah emosi dan sikap siswa misalnya informasi yang menyangkut

masalah sosial atau ras.

Fungsi Kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang

mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian

tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung

dalam gambar.

Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian

bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks bagi siswa

yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan

mengingat kembali. Dengan kata lain media pembelajaran berfungsi untuk

mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi

pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.(Azhar

Arsyad,2007 :17)

Media berbasis visual (image / perumpamaan) memegang peran yang sangat

penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman

(misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi ) dan memperkuat ingatan.

Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan

antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual

ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan

visual itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Bentuk visual bisa

berupa:

1. Gambar Representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan

bagaimana tampaknya sesuatu benda.

3
2. Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan dan konsep, organisasi, dan

sturuktur isi materia.

3. Peta yang menunjukkan hubungan ruang antara unsur – unsur dalam isi

materi.

4. Grafik seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran

atau kecendrungan data atau antarhubungan seperangkat gambar atau angka-

angka.(Azhar Arsyad,2009:91-92)

5. Upaya peningkatan kualitas pendidikan harus lebih banyak dilakukan

pengajar dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai

pendidik. Salah satu upaya untuk peningkatan proses pembelajaran adalah

penggunaan media secara efektif mempertinggi kualitas yang akhirnya dapat

meningkatkan kualitas hasil belajar.(Sanaky, 2009: 1-2)

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan

kualitas yang dilaksakannya. Untuk memenuhi hal tersebut diatas, guru dituntut

mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada

siswa sehingga mau belajar karena memang siswalah subyek utama dalam proses

belajar (Usman, Basyarudin dan Asnawir, 2004 :21). Dalam sistem pendidikan

modern fungsi guru sebagai penyampai pesanpesan pendidikan perlu dibantu

dengan media pembelajaran agar proses belajar mengajar dapat berlangsung

secara efektif.

Hal ini disebabkan karena pekerjaan guru adalah pekerjaan professional

yang membutuhkan kemampuan dan kewenangan (Hamalik,1989 :4).

Kemampuan guru dalam menjalankan perannya sebagai pengajar, administrator

4
dan pembina ilmu dapat dilihat dari sejauh manakah guru dapat menguasai

metodologi media pendidikan di sekolah untuk kepentingan anak didiknya.

Untuk mengupayakan pendidikan yang berkualitas, guru seringkali

menemukan kesulitan dalam memberikan materi pembelajaran. Permasalahan

yang sering kita jumpai dalam pengajaran khususnya pengajaran agama Islam

adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada siswa secara baik sehingga

diperoleh hasil yang efektif dan efisien atau hasil yang maksimal, disamping

masalah lainnya yang sering didapati adalah kurangnya perhatian guru agama

terhadap variasi penggunaan metode mengajar dalam upaya peningkatan mutu

pengajaran secara baik (Usman,2002 :31).

Khususnya bagi guru pendidikan agama islam, dalam pelaksanaan

pembelajaran di sekolah masih menunjukkan kekurangan dan keterbatasan. Dalam

hal ini bisa dilihat dari kurang maksimalnya proses belajar mengajar dan langsung

berpengaruh pada tinggi rendahnya kualitas pembelajaran. Kondisi semacam ini

akan terus terjadi selama guru pendidikan agama islam masih menganggap bahwa

dirinya merupakan sumber belajar bagi siswa dan mengabaikan peran media

pembelajaran.

Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi, dalam

komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga

komunikasi tersebut tidak efektif dan tidak efisien, antara lain disebabkan

kurangnya minat dan kurangnya kegairahan (Nana, 2003 :1). Salah satu usaha

untuk mengatasi keadaan demikian adalah penggunaan media pembelajaran

5
secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar. Hal ini berkaitan dengan Surat

An Nahl ( 16 ) ayat 125 yang berbunyi :

َ َّ‫ ۚ ُن ِإ َّن َرب‬Y ‫ك بِ ۡٱل ِح ۡك َم ِة َو ۡٱل َم ۡو ِعظَ ِة ۡٱل َح َسنَ ۖ ِة َو ٰ َج ِد ۡلهُم بِٱلَّتِي ِه َي َأ ۡح َس‬
‫ك‬ ِ ِ‫ع ِإلَ ٰى َسب‬
َ ِّ‫يل َرب‬ ُ ‫ۡٱد‬
َ‫ض َّل عَن َسبِيلِ ِهۦ َوهُ َو َأ ۡعلَ ُم بِ ۡٱل ُم ۡهتَ ِدين‬ َ ‫هُ َو َأ ۡعلَ ُم بِ َمن‬
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu

Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Sebagai guru pendidikan agama islam tampaknya dalam mempengaruhi

siswa untuk dapat mempelajari dan memahami ajaran islam sesuai dengan

kemampuan nalar manusia terhadap wahyu Allah dan Rasul-Nya perlu dibantu

dengan media pembelajaran. Cara-cara mengajarkan materi pendidikan agama

islam secara tradisional dengan menitik beratkan kepada metode ceramah

tampaknya tidak memadai lagi, sebab para siswa telah mulai kritis. Metode

ceramah murni hanya efektif untuk sekitar 15 menit yang pertama. Untuk

selanjutnya daya serap siswa terhadap ceramah mulai menurun (Gulo, 2002 :142).

Untuk melibatkan sebanyak mungkin alat indra siswa dalam proses belajar

mengajar maka metode ceramah itu perlu divariasikan dengan media.

Media berfungsi untuk tujuan intruksi dimana informasi yang terdapat

dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun

dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.

Disamping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan

pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa

6
(Azhar Arsyad, 2002). Dengan menggunakan media pembelajaran yang

dipersiapkan dengan baik berarti guru pendidikan agama islam telah membantu

siswanya mengaktifkan unsur-unsur psikologis yang ada dalam diri mereka seperti

pengamatan, daya ingat, minat, perhatian, berpikir, fantasi, emosi dan

perkembangan kepribadian mereka. Sikap jiwa mereka yang tenang dengan minat

belajar yang besar sangat potensial sekali dibutuhkembangkan sebagai dasar

materi keimanan, ibadah, sikap sosial, pembentukan akhlak karimah dan

sebagainya (Rosyad, 2009: 59). Pesan-pesan agama yang dibantu dengan media

pembelajaran dapat membangkitkan motivasi kegairahan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan media pembelajaran

bukan sekedar upaya untuk membantu guru dalam mengajar, tetapi lebih dari itu

sebagai usaha yang ditujukan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari

pengajaran agama.

Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan

berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan

mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain.

Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai

pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan. Pendidikan ialah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

7
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Jadi pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak

didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai

anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada

(humanisasi). Maka dari itulah pembahasan dunia pendidikan sampai kapanpun

akan tetap aktual untuk dibicarakan, karena pendidikan sangat penting didalam

kehidupan manusia. Dalam hal ini pendidikan khususnya dalam hal penguasaan

media pembelajaran sangatlah penting untuk memotivasi siswa agar tidak mudah

jenuh dalam mengikuti proses belajar mengajar, maka dari itulah seorang pengajar

harus mempunyai wawasan yang luas dan harus mempunyai daya kreatifitas yang

tinggi. Melalui kreatifitas itulah guru diusahakan agar dapat mengembangkan

bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran dan memotivasi siswa agar

semangat dalam belajarnya.

MTS Al Furqon adalah lembaga pendidikan formal di bawah naungan

Kementrian Agama (Kemenag) yang ada di kabupaten Karawang. Lembaga

pendidikan ini berstandarkan Swasta, dengan menggunakan bahasa pengantar

yaitu bahasa Indonesia. Fasilitas, sarana, dan prasarana yang ada di lembaga

pendidikan ini termasuk dalam katagori cukup lengkap. Jadi, sudah wajar apabila

tenaga pendidik yang ada di sana menggunakan media pembelajaran sebagai alat

untuk memperjelas materi yang disampaikan. Selanjutnya yang jadi pertanyaan,

apakah semua tenaga pengajar yang ada di sana bisa menyelaraskan antara materi

yang disampaikan dengan media yang digunakan dalam proses belajar mengajar?

8
Lalu, dengan adanya media pembelajaran prestasi belajar siswa terutama dalam

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat meningkat? Untuk itulah

penulis mengangkat permasalahan dalam Skripsi ini dengan judul “Pengaruh

Penggunaan Media Visual Terhadap Prestasi Belajar Pai Siswa Kelas VII Di MTs

Al Furqon Klari Karawang”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, dapat diambil rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan pembelajaran dengan media visual di MTS Al Furqon

Klari Karawang?

2. Bagaimana Prestasi belajar siswa dengan Penggunaan media visual di MTS

Al-Furqon Klari Karawang?

3. Adakah pengaruh penggunaan media Visual terhadap prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) MTS Al Furqon tahun

pelajaran 2022/2023?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran dengan media visual di MTS Al

Furqon Klari Karawang.

2. Untuk mengetahui Prestasi belajar siswa dengan Penggunaan media visual di

MTS Al-Furqon Klari Karawang.

9
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media Visual terhadap

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

MTS Al Furqon tahun pelajaran 2022/2023.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini diantaranya:

1. Secara teoritis

Judul penelitian “Pengaruh Penggunaan Media Visual Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam MTS Al

Furqon Kecamatan Klari Karawang Tahun pelajaran 2022/2023” yang

dilaksanakan oleh peneliti ini berkaitan dengan mata pelajaran yang di ampu

yakni: Pendidikan Agama Islam (MPAI). Didalamnya membahas mengenai

media yang dipilih guru dalam proses pembelajaran.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Penulis

Menambah wawasan penulis mengenai wacana nilai pendidikan dan

untuk selanjutnya dijadikan sebagai acuan dalam bersikap dan berperilaku.

b. Bagi Lembaga Pendidikan

1) Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas

lembaga pendidikan yang ada, termasuk para pendidik yang ada di

dalamnya, dan penentu kebijakan dalam lembaga pendidikan, serta

pemerintah secara umum.

10
2) Dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia

pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia

sebagai solusi terhadap permasalahan pendidikan yang ada.

c. Bagi Ilmu Pengetahuan

1) Menambah khazanah keilmuan tentang nilai-nilai pendidikan.

2) Sebagai bahan referensi dalam ilmu pendidikan sehingga dapat

memperkaya dan menambah wawasan.

d. Bagi peneliti berikutnya.

Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan

lebih lanjut, serta referensi terhadap penelitian yang sejenis.

E. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang

akan diteliti (Mulyono, 2011).

Mengacu pada pemahaman diatas, maka kerangka berpikir penelitian ini di

ambil dari permasalahan pendidik yang kurang kreatif dalam pelaksanaan

pembelajaran yang menyebabkan peserta didik bosan dan malas dalam mengikuti

pelajaran dan peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi

pelajaran yang menyebabkan turunnya prestasi peserta didik.

Solusinya pendidik harus menggunakan media pembelajaran baru yang

lebih kreatif, inovatif dan aktif, salah satunya dengan menggunakan media

pembelajaran visual. Penggunaan media visual dapat membuat suasana belajar

lebih menarik perhatian peserta didik.

11
Penelitian ini dilakukan menggunakan jenis penelitian kuantitatif yaitu

untuk mengetahui pengaruh media visual terhadap prestasi siswa :

INPUT PROSES OUTPUT


Penerapan Media Visual
PRESTASI BELAJAR PRESTASI BELAJAR PAI
RENDAH (X) TINGGI

Prestasi Belajar PAI


(Y)

Gambar 1. Kerangka Berfikir

Keterangan :
Variabel Independen ( X ) : Media Visual
Variabel Dependen ( Y ) : Prestasi Siswa Pada Siswa kelas VII

F. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan

sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data (Sugiyono, 2014: 99). Dalam merumuskan hipotesis dikenal

ada dua macam cara yaitu Hipotesis nol (H o) dan Hipotesis alternatif ( Ha).

Hipotesis nol ( Ho) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan

12
antara variabel satu dengan variabel yang lain. Biasanya hipotesis ini diungkapkan

dengan pernyataan tidak ada perbedaan atau hubungan. Jadi merupakan sangkalan

terhadap apa yang diharapkan atau diperkirakan penelitian (Faisal, 1989: 103).

Hipotesis alternatif (Ha) adalah kebalikan dari hipotesis nol, yaitu menyatakan

adanya hubungan antara variabel satu dengan yang dipermasalahkan

hubungannya. Berdasarkan pembagian tersebut, maka hipotesis penelitian ini

adalah :

1. Hipotesis Nol ( Ho) Tidak adanya pengaruh antara media visual terhadap

prestasi siswa pada siswa kelas VII MTSs Al Furqon Klari Karawang.

2. Hipotesis Alternatif (Ha) Adanya pengaruh antara media visual terhadap

prestasi siswa kelas VII MTSs Al Furqon Klari Karawang.

G. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar dalam penyusunan

penelitian ini. Kegunaannya ialah untuk mengetahui hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti terdahulu sekaligus sebagai perbandingan dan gambaran

untuk mendukung kegiatan penelitian berikutnya. Penelitian terdahulu yang telah

dilakukan peneliti diantaranya:

Dyah Ayu Puspitaningtyas S.Pd.I, NIM 2811123077 dengan judul pengaruh

penggunaan media visual terhadap prestasi belajar siswa SDN 02 Kendabulur,

Boyolangu, Tulungagung. Institut Agama Islam Negri (IAIN) Tulungagung. Hasil

penelitian ini menyatakan terdapat pengaruh media visual terhadap prestasi siswa

peserta didik SDN 02 Kendabulur dengan nilai yang Signifikan antara media

visual dengan media proyeksi.

13
Muhammad Zulhaj S.Pd.I NIM. 14010101013, dengan judul penelitian

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan

Agama Islam Siswa di MAN 1 Kendari, Institut Agama Islam Negeri ( IAIN )

Kendari, Hasil penelitian ini menyatakan terdapat pengaruh media visual terhadap

prestasi siswa peserta didik MAN 1 Kendari dengan nilai yang signifikan antara

media visual dengan prestasi siswa.

Nurul Ula S.Pd NIM. 4130016038 dengan judul penelitian Pengaruh Media

Visual Terhadap Minat Belajar Siswa SD pada Pembelajaran Matematika,

Universitas Nahdhatu Ulama Yogyakarta, Hasil penelitian ini menyatakan

terdapat pengaruh media visual terhadap minat belajar siswa dengan nilai yang

signifikan antara media visual dengan minat belajar siswa

14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran Visual

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

“tengah” perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media dapat diartikan

sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Gerlach dan Ely dalam Moh Zaiful Rosyid (Rosyid, Sa’diah, and Septia 2021),

mengatakan bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi

atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik Mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam hal ini, pendidik,

buku, dan lingkungan sekolah dapat dikatakan sebagai media. secara lebih khusus,

pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan alat-alat grafis.

Menurut Mahfud Shalahuddin Senada dengan yang diung kapkan oleh Suprapto

dalam (Rosyid et al. 2021) bahwa media pembelajaran sebagai alat yang sangat

efektif dalam membantu pendidik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 

Menurut Marshall Meluhan dalam (Harjanto 2010) pengertian media adalah

suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang

tidak mengadakan kontak langsung dengan dia. Sedangkan Menurut (Daryanto

2016) Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat

didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari

15
pengirim menuju penerima. Batasan mengenai pengertian media dalam

pendidikan yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan

pembelajaran. Adapun Menurut (Yuhdi 2008) Media pembelajaran dapat

dipahami sebagai, segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan

pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang

kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan

efektif.

Dalam paradigma pembelajaran tradisional proses pembelajaran biasanya

berlangsung di dalam kelas dengan pendekatan teacher centered. Pendidik lebih

banyak berperan dan pengaturan jadwal yang kaku, dimana proses belajar

mengajar hanya berlaku pada waktu dan tempat yang telah ditetapkan. Peran

pendidik sangat dominan dan bertanggungjawab terhadap efektivitas belajar

mengajar di kelas, karena pendidik juga merupakan sumber belajar dominan. Hal

itu m menyebabkan peserta didik menjadiketergantungan kepada guru, Sehingga

peserta didik kurang aktif dan kreatif.

Menurut Ahmad Rohani dalam (Rosyid et al. 2021) Pengertian media

terbagi menjadi dua, yaitu arti sempit dan arti luas. media dalam arti sempit ialah

media itu berwujud di grafik, foto, alat mekanik, dan elektronik yang digunakan

untuk menangkap, memproses, serta menyampaikan informasi. Sedangkan

menurut arti luas, media adalah kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi,

sehingga memungkinkan peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan,

dan sikap yang baru.

16
 Dalam arti luas pengertian media menurut Sharon dalam (Rosyid et al.

2021) adalah alat komunikasi dan sumber informasi. Sementara itu tu, Robert

Heinich dkk dalam Moh Zaiful Rosyid (Rosyid et al. 2021) Mendefinisikan media

adalah saluran informasi yang menghubungkan antara sumber informasi dan

penerima. dalam pengertian ini media diartikan sebagai fasilitas komunikasi yang

dapat memperjelas makna antara komunikator dan komunikan. 

Ahmad Sabri dalam Moh Zaiful Rosyid dkk (Rosyid et al. 2021) Asosiasi

teknologi dan komunikasi pendidikan (Association of Education and

communication technology atau AECT) di Amerika, membatasi media sebagai

segala bentuk yang diprogramkan untuk proses penyaluran informasi. Sedangkan

Asosiasi Pendidikan Nasional (National education Association NEA) memiliki

pengertian yang berbeda. Menurutnya, media merupakan benda ada yang

dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen

yang digunakan dengan baik dalam kegiatan pembelajaran serta dapat

mempengaruhi efektivitas program instruksional. Media yang sering dikenal

sebagai alat, baik elektronik maupun non elektronik dijadikan cara dalam

menyampaikan atau menghubungkan komunikasi dapat disebut dengan media.

Meja juga dikatakan alat yang digunakan oleh pendidik sebagai perantara untuk

memanipulasi materi yang abstrak menjadi yang besar menjadi kecil, dan yang

rumit menjadi kompleks dalam pembelajaran untuk lebih mempertinggi

efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Apabila alat-alat

tersebut digunakan dan dijadikan sumber informasi pembelajaran, maka disebut

media pembelajaran.

17
Media pembelajaran yang digunakan sebagai penyampai pesan atau

perantara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Sebagai perantara

dalam menyampaikan pesan (materi belajar), media pembelajaran disusun

sedemikian rupa agar memberikan kemudahan kepada siswa belajar dan

memahami apa yang telah disampaikan oleh guru. Sehingga media pembelajaran

berfungsi sebagaimana mestinya.

Karti Soeharto dalam Moh Zaiful Rosyid (Rosyid et al. 2021) Menyatakan

bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar. Briggs menyatakan bahwa media adalah alat

bantu untuk memberikan perangsang bagi siswa agar proses belajar mengajar

dapat dilaksanakan. Sedangkgan menurut Anderson, media pembelajaran adalah

media yang memungkinkan terwujudnya Hubungan langsung antara karya

seorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Secara umum, wajar jika

peranan guru yang menggunakan media pembelajaran sangat berbeda dari peranan

seorang guru yang tidak menggunakan media.

2. Media Visual

a. Media visual

Menurut Arsyad dalam Ernanida (2019: 107), media berbasis visual

memegang peranan penting dalam proses belajar. Media visual dapat pula

memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat juga

menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi

dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif visual sebaiknya ditempatkan pada

18
konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual tersebut untuk

meyakinkan terjadinya proses informasi.

Menurut Munadi dalam Ernanida (2019: 107) media visual adalah media

yang melibatkan indera pengelihatan, bentuk visual dapat berupa gambar

presentasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana

tampaknya sesuatu benda. Bentuk visual dapat juga berbentuk diagram batang

melukiskan hubungan – hubungan konsep, organisasi, dan struktur materia.

Bentuk lain dari media visual adalah peta yang menunjukkan hubungan antara

unsur-unsur dalam isi materi, grafik pun masuk dalam kategori media visual

Kemudian Media pembelajaran visual dalam Al-Qur’an Surah Al-

Baqarah: 31 yaitu adalah seperangkat alat penyalur pesan dalam pembelajaran

yang dapat ditangkap melalui indera penglihatan tanpa adanya suara dari alat

tersebut. Allah SWT Berfirman:


ٓ
‫ُؤٓاَل ِء ِإن‬Yَٓ‫ َمٓا ِء ٰه‬Y‫ا َل َأ ۢن‍بُِٔونِي بَِأ ۡس‬YYَ‫ ِة فَق‬Y‫هُمۡ َعلَى ۡٱل َم ٰلَِئ َك‬Y‫ض‬
َ ‫َو َعلَّ َم َءا َد َم ٱَأۡل ۡس َمٓا َء ُكلَّهَا ثُ َّم ع ََر‬
َ‫ص ِدقِين‬َ ٰ ۡ‫ُكنتُم‬
Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman:
"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-
orang yang benar!"
Menurut (Azhar 2003) dalam Ernanida (2019: 108), pada umumnya

prinsip yang perlu diperhatikan dalam menggunakan media visual adalah:

1) Usahakan media visual sesederhana mungkin agar tidak mengganggu

perhatian siswa untuk mengamati apa yang seharusnya di perhatikan.

2) Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran pembelajaran

sehingga dapat dilaksanakan dengan baik.

19
3) Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.

4) Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep yang divisualkan itu

secara berdampingan.

5) Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.

6) Visual yang divisualisasikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca.

7) Visual khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang

kompleks.

8) Visual dimaksudkan untuk mengkomunikasikan sasaran.

9) Unsur pesan dalam visual harus ditonjolkan.

10) Keterangan gambar harus disiapkan.

11) Warna harus digunakan seccara realistic

12) Warna digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-

komponen.

Dalam pembelajaran media visual sangat memungkinkan untuk disajikan

dalam mata pelajaran pendidikan agama islam di madrasah ataupun disekolah.

Sehingga matari yang di sampaikan dapat mudah di pahami oleh siswa dengan

memperjelas verbalisme yang di sampaikan oleh guru ketika pembelajaran

berlangsung.

3. Macam-macam Media Visual

Media Pembelajaran Visual adalah penggunaan materi yang penyerapanya

melalui pandangan. Berdasarkan pendapat para ahli yang dinamakan media

pembelajaran visual adalah proses penyampaian pesan dari sumber kepenerima

pesan melalui media penglihatan, sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan

20
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Bentuk media visual bisa berupa : gambar representasi seperti,

1) Gambar lukisan,

2) Foto yang menunjukan bagaimana tampaknya sesuatu benda,

3) Diagram yang melukiskan hubungan- hubungan konsep, organisasi, dan

struktur isi materi,

4) Peta yang menunjukan hubungan – hubungan ruang antara unsur – unsur

dalam isi materi,

5) Garfik seperti table, dan bagan yang menyajikan gambaran atau

kecenderungan data atau antar hubungan seperangkat gambar atau angka-

angka.

Sebagai suatu gambar senderhana yang yang menggunakan garis-garis dan

symbol-symbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara

garis besar. Diagram menunjukan hubungan yang ada komponenya atau sifat-sifat

proses yang ada disitu. Diagram pada umumnya berisi petunjuk-petunjuk, diagram

menyederhanakan hal yang kompleks dapat memperjelas penyampaian pesan.

Beberapa ciri diagram yang perlu diketahui  adalah:

1) Diagram bersifat simbiolis dan abstrak sehingga kadang – kadang sulit

dimengerti

2) Untuk dapat membaca diagram seseorang harus mempunyai latar belakang

tentang apa yang didiagramkan

3) Walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat diagram dapat

memperjelas arti.

21
4) Diagram yang baik, sebagai media pendidikan adalah yang:

- Benar, digambar rapi, diberi title, label dan penjelasan – penjelasan yang

perlu

- Cukup besar dan ditemptkan secara setrategis

- Penyusunan disesuaikan dengan pola membaca yang umum yaitu dari

kiri ke kakanan dan dari atas kebawah.

5) Media Grafis

Sadiman (2009: 28) mengungkapkan bahwa media grafis termasuk media

visual. Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan Sanjaya (2012: 157) bahwa

media grafis adalah media yang dapat mengkomunikasikan data dan fakta,

gagasan serta ide-ide melalui gambar dan kata-kata.

Hamzah & Nina (2010: 127) mengungkapkan bahwa media grafis

merupakan media yang digolongkan sebagai media visual non proyeksi, mudah

digunakan karena tidak membutuhkan peralatan serta relatif murah. Sebagaimana

halnya media yang lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari

sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan.

Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi

visual.

Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atu gagasan

melalui penyajian kata-kata, kalimat angka-angka, dan simbol atau gambar. Grafis

biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan

mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. (Susilana, Rudi

& Riyana, Cepti – 2009).

22
6) Fungsi Media Grafis.

1) Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian

pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah

terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal.

2) Media grafis berfungsi menyalurkan pesan dari sumber ke penerima.

Saluran yang dipakain menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan

dismapaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual.

3) Membantu mengembangkan dan meningkatkan penguasaan anak terhadap

peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan didalam kelas atau hal-hal yang

abstrak.

4) Mengembangkan daya kreatifitas siswa.

5) Mengembangkan daya imajinasi anak

6) Mengembangkan kemampuan visual

7) Macam macam media grafis

a. Gambar/Foto

Gambar/foto adalah media yang paling banyak digunakan. Karena

merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti secara jelas. Sadiman

(2009: 29-31) menyebutkan kelebihan dan kelemahan media gambar/foto, yaitu:

(a) sifatnya konkret, (b) gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, (c)

dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita, (d) foto dapat memperjelas suatu

masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat

23
mencegah atau membetulkan kesalahpahaman, (e) harganya murah dan gampang

didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.

Sedangkan untuk kekurangannya, yaitu: (a) hanya menekankan persepsi

indera mata, (b) gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk

kegiatan pembelajaran, (c) ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

b. Sketsa

Menurut Sadiman (2009: 33), sketsa adalah gambar yang sederhana, atau

draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Sketsa, selain

dapat menarik perhatian siswa, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas

penyampaian pesan, dan media sketsa dapat dibuat sendiri oleh guru.

c. Diagram

Diagram merupakan suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis

dan simbol-simbol. Diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek

secara garis besar. Sadiman (2009: 34) menyatakan bahwa diagram menunjukkan

hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di situ.

Pada umumnya, diagram berisi petunjuk-petunjuk. Diagram menyederhanakan hal

yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.

8) Media Proyeksi

Media Proyeksi adalah media visual yang hanya dapat digunakan dengan

bantuan proyektor. Media ini memberikan rangsangan-rangsangan visual yaitu

melalui indera penglihatan. Media ini berinteraksi langsung dengan pesan yang

ingin disampaikan. Maksud pesan disini berupa materi pelajaran yang akan

24
disampaikan. Jadi dengan media proyeksi, materi tersebut dapat terserap dengan

baik.

9) Jenis jenis media proyeksi

a. Film bingkai

b. Slide

c. Film rangkai

d. Proyektor transparan (OHP)

Media proyeksi gerak adalah media yang memproyeksikan pesan melalui

sebuah alat yang mampu memproyeksikan berbagai pesan, baik pesan dalam

bentuk video, film, maupun gabungan secara keseluruhan dari media-media

(multimedia).

1) LCD Karakter LCD di lingkungan masyarakat dikenal sebagai in-focus

karena semuanya tergantung pada kualitas gambar yang diproyeksikan

melalui kecerahan dan warna.

2) Film gelang Adalah jenis media yang terdiri dari film berukuran 8mm yang

ujungnya saling bersambungan sehingga terus mnerus mengulang jika tidak

dihentikan.

3) Televisi Adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan

gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Televisi pendidikan

adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai proses

pembelajaran tanpa melihat siapa yang meyiarkannya,televisi pendidikan

tidak hanya sekedar menghibur tetapi harus mendidik.

B. Prestasi Belajar Siswa

25
1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar menurut Ahmad Susanto merupakan tolak ukur yang

digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan

memahami suatu mata pelajaran yang biasanya dinyatakan dengan nilai yang

berupa huruf atau angka-angka (Susanto 2013). Senada dengan pendapat tersebut

Sutratinah Tirtonegoro menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari

pengukuran serta penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka,

huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh

setiap siswa dalam periode tertentu (Tirtonegoro 2001). Sedangkan menurut

Winkel prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan

seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang

dicapainya (Winkel 2007)

Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

yaitu adanya pengalaman yang didapatkan siswa sebagai capaian hasil belajar

yang akan diidentifikasi melalui sikap, kecakapan, dan keterampilan melalui tes

atau non tes yang dinyatakan dalam bentuk nilai. Nilai yang diperoleh siswa dapat

dijadikan sebagai tolok ukur utama untuk mengetahui seberapa jauh siswa

memahami materi pelajaran yang didapatkannya selama mengikuti proses

pembelajaran

Prestasi belajar merupakan prilaku yang dihasilkan dari proses belajar,

sehingga dalam upaya memahami definisi prestasi belajar tidak dapat dipisahkan

dari pengertian belajar itu sendiri. Cronbach dalam Sardiman (2003: 20)

mengartikan belajar sebagai “shown by a change in behavior as a result of

26
experience” (bentuk perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman). Chaplin

dalam Mulyana (2004: 12) mengemukakan, “learning is acquisition of any

relatively permanent change in behavior as result or practice and experience”

(Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai

akibat latihan dan pengamalan)

Dari uraian – uraian di atas, belajar merupakan suatu proses dasar dari

perkembangan anak, suatu usaha yang dilakukan individu agar anak dapat tumbuh

dan berkembang, memperoleh sesuatu yang baru sebagai hasil dari pengalaman,

tidak hanya menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan semata.

Pengalaman yang dimaksud berupa serangkaian kegiatan misalnya

mendengarkan, mengamati, mengklasifikasi, menginterpretasi, dan lain

sebagainya.

Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat manusia serta dapat berlaku

dimanapun dan kapanpun, karena belajar merupakan suatu proses perubahan

tingkah laku sebagai hasil usaha individu yang relatif tetap berdasarkan

pengalamannya.

Proses belajar dalam pelaksanaanya akan menghasilkan prestasi belajar.

“Prestasi belajar relatif menetap, dan tidak berubah – ubah” (Imron, 1996: 16).

Perubahan tingkah laku yang sifatnya relatif tidak menetap, bukanlah karena

proses belajar. Peserta didik setiap kali dapat berubah. Perubahan – perubahan

demikian tidak sama dengan perubahan – perubahan dalam belajar. Oleh karena

itu, tidak semua perubahan yang ada pada diri peserta didik dianggap sebagai

27
prestasi belajar. Hanya perubahan – perubahan tertentu saja yang memenuhi

syarat untuk disebut sebagai prestasi belajar.

Qahar dalam Sofyanuddin (2005: 2) mengungkapkan bahwa, “untuk melihat

prestasi belajar yang dicapai seorang pelajar dilakukan melalui usaha menetapkan

nilai, yang terdapat pada proses belajar mengajar”.

Berdasarkan uraian diatas, prestasi belajar dan proses penilaian tidak dapat

dipisahkan satu sama lain, karena proses penilaian prestasi belajar merupakan

proses yang sistematis dalam menentukan sejauh manakah tujuan – tujuan

pembelajaran dapat dicapai peserta didik.

Surya (2006: 84) mengungkapkan bahwa, beberapa prinsip perubahan

prestasi belajar, meliputi: “a) disadari, b) bersifat kontinu (berkesinambungan), c)

bersifat fungsional, d) bersifat positif, e) bersifat permanent, dan f) bertujuan dan

terarah”.

Prestasi belajar sebagai perubahan tingkah laku memiliki prinsip – prinsip

sebagai berikut:

a. Perubahan akibat belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk perilaku, dari

ranah kognitif, afektif, atau psikomotor, tidak terbatas hanya penambahan

pengetahuan saja.

b. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan

semula, tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti

perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.

28
c. Perubahannya tidak harus langsung mengikuti pengalaman belajar, perubahan

yang segera terjadi umumnya tidak dalam bentuk perilaku, tapi hanya dalam

potensi seseorang untuk berperilaku.

d. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan, berbeda

dengan perubahan serta merta akibat refleks atau perilaku instinktif.

e. Perubahan akan lebih mudah terjadi bila disertai adanya penguat, berupa

ganjaran yang diterima, hadiah atau hukuman akibat adanya perubahan

perilaku tersebut.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor hal tersebut sesuai dengan

pendapat Wasliman yang mengatakan bahwa prestasi belajar yang dicapai oleh

siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik

faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang

bersumber dari dalam diri siswa, seperti kecerdasan, kesehatan, ketekunan, sikap,

kondisi fisik, perhatian, motivasi, minat, dan kebiasaan belajar. Faktor eksternal

merupakan faktor yang berasal dari luar siswa, seperti faktor lingkungan keluarga,

faktor lingkungan sekolah, dan faktor lingkungan masyarakat (Wasliman Lim

2007)

Senada dengan pendapat tersebut Slameto menyatakan bahwa terdapat dua

macam faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar antara lain:

a. Faktor intern yaitu faktor jasmaniah yang meliputi faktor kesehatan dan cacat

tubuh. Faktor psikologis yang meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,

29
motif, kematangan dan kesiapan. Faktor kelelahan yaitu kelelahan jasmani

dan rohani.

b. Faktor ekstern yaitu faktor keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi

antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian

orang tua, latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah meliputi metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,

disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan

gedung, metode belajar dan tugas rumah. Faktor masyarakat meliputi

kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul dan bentuk

kehidupan masyarakat. (Slameto 2010)

Kemudian Djaali juga menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu:

a. Faktor dari dalam diri yang meliputi kesehatan, intelegensi, minat dan

motivasi, serta cara belajar.

1) Kesehatan berpengaruh terhadap prestasi belajar karena apabila siswa

mengalami sakit maka akan sulit untuk menerima pelajaran.

2) Inteligensi memiliki pengaruh yang besar terhadap kemajuan belajar dan

dapat memberikan pengaruh terhadap hidupnya.

3) Minat dan motivasi merupakan dasar untuk mencapai suatu tujuan yang

ingin dicapainya.

4) Cara belajar merupakan teknik yang dilakukan seseorang dalam

melakukan kegiatan belajar.

30
b. Faktor dari luar diri meliputi keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan

sekitar.

1) Keluarga meliputi pendidikan orang tua, status ekonomi, rumah

kediaman, persentase hubungan dengan orang tua, perkataan dan

bimbingan orang tua dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak.

2) Sekolah meliputi gedung sekolah, kualitas guru, perangkat instrumen

pendidikan, lingkungan sekolah, dan rasio guru serta murid per kelas

dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa.

3) Masyarakat, apabila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakat terdiri

atas orang-orang yang berpendidikan, terutama anakanaknya rata-rata

bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih

giat belajar.

4) Lingkungan sekitar meliputi bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan

lalu lintas, dan iklim dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar

(Djaali 2014)

Sedangkan menurut Winkel prestasi belajar yang ideal dapat diperoleh

apabila siswa memiliki faktor pendorong dalam pencapaian prestasi belajar

tersebut yaitu minat, motivasi belajar, bakat, intelegensi sikap, kebiasaan belajar,

dan kesehatan mental (Winkel 2007)

Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Kedua faktor tersebut mempunyai pengaruh yang kuat dalam proses belajar, jika

31
faktor-faktor yang mempengaruhi tersebu mendukung proses belajar (pengaruh

positif) maka prestasi belajar yang akan dicapai siswa akan optimal.

3. Indikator Prestasi Belajar

Indikator prestasi belajar dapat diartikan sebagai pengungkapan hasil belajar

meliputi seluruh ranah psikologis yang berubah sebagai akibat dari pengalaman

dan proses belajar siswa. Namun, pada kenyataannya untuk dapat mengungkapkan

hal tersebut sangatlah sulit karena beberapa perubahan hasil belajar ada yang

bersifat intangible (tidak dapat diraba) (Abin Syamsudin 2009).

Menurut Purwanto domain prestasi belajar adalah perilakuperilaku kejiwaan

yang akan diubah dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu dibagi dalam

tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik (Purwanto 2016) di

antaranya adalah sebagai berikut:

a. Domain kognitif berkenaan dengan prestasi belajar intelektual yang terdiri

dari aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan

penilaian.

b. Domain afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang meliputi lima jenjang

kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi, dan

karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

c. Domain psikomotorik berkenaan dengan keterampilan meliputi keterampilan

motorik, manipulasi benda, koordinasi neuromuscular (Nana Sudjana 2009)

Senada dengan Muhibbin Syah yang menyatakan bahwa indikator

keberhasilan prestasi belajar mencakup 3 ranah yaitu ranah cipta (kognitif), ranah

rasa (afektif), dan ranah karsa (psikomotorik). Dengan kata lain, indikator

32
keberhasilan prestasi belajar idealnya tidak hanya dilihat dari aspek kognitif saja,

melainkan melibatkan ranah tingkah laku siswa yang menggambarkan perubahan

tingkah laku belajarnya. Dalam menilai perubahan tingkah laku siswa yaitu

dengan mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan

diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai prestasi belajar

siswa dalam 3 ranah dimensi kognitif, afektif dan psikomotorik. (Muhibbin Syah

2002).

C. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

3. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses transformasi pengetahuan

menuju perbaikan, penguatan, dan penyempurnaan semua potensi manusia

(Junaedi 2010) . John Dewey mengemukakan bahwa education is thus a fostering,

a nurturing, a cultivating, process. All of these words mean that it implies

attention to the condition of growth. Pendidikan adalah sebuah proses

perkembangan, pengasuhan dan penanaman. Dari beberapa kata tersebut berarti

bahwa pendidikan menunjukkan adanya perhatian akan kondisi pertumbuhan

(siswa). Oleh karena itu, pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu. Pendidikan

berlangsung sepanjang hayat dan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja dan

mampu melakukan proses kependidikan.

Secara umum, pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk

membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

kebudayaan. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu

masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Oleh

33
karena itu sering dinyatakan bahwa pendidikan telah ada sepanjang peradaban

umat manusia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia

melestarikan hidupnya (Zuhairini 1995) Istilah pendidikan dalam konteks Islam

pada umumnya mengacu kepada term al-tarbiyah, alta’dib, dan al-ta’lim. Dari

ketiga istilah tersebut term yang populer digunakan dalam praktek pendidikan

Islam ialah term al-tarbiyah

Sedangkan term al-ta’dib dan al-ta’lim jarang sekali digunakan. Penggunaan

istilah al-tarbiyah berasal dari kata rabb. Walaupun kataini memiliki banyak arti,

akan tetapi pengertian dasarnya menunjukkan makna tumbuh, berkembang,

memelihara, merawat, mengatur dan menjaga kelestarian atau eksistensinya.

Istilah al-ta’lim telah digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan Islam.

Kata ini lebih bersifat universal dibanding dengan al-tarbiyah maupun al-ta’dib.

Makna al-ta’lim tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang lahiriyah, akan tetapi

mencakup pengetahuan teoritis, mengulang secara lisan, pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan, pengetahuan dan keterampilan

yang dibutuhkan dalam kehidupan, perintah untuk melaksanakan pengetahuan dan

pedoman untuk berperilaku.

Kata al-ta’dib berarti pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-

angsur ditanamkan ke dalam diri manusia (peserta didik) tentang tempat-tempat

yang tepat dari segala seseuatu di dalam tatanan penciptaan. Sehingga kata al-

ta’dib merupakan tema yang paling tepat dalam bahasa Arab karena mengandung

arti ilmu, kearifan, keadilan, kebijaksanaan, pengajaran dan pengasuhnya yang

baik sehingga makna al-tarbiyah dan alta’lim sudah tercakup dalam tema al-

34
ta’dib. Sehingga pendidikan Islam adalah suatu sistem yang memungkinkan

seseorang (peserta didik) dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan

ideologi Islam (Al-Rasyidin and Samsul Nizar 2003)

Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat manusia dan berlangsung sepanjang hayat, yang dilaksanakan

dilingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah. Pendidikan dalam

proses mencapai tujuannya perlu dikelola dalam suatu sistem terpadu dan serasi

(Ahmad Luviadi 2016)

Pendidikan berasal dari kata “pedagogi” yang berarti pendidikan dan kata

“pedagogia” yang berarti ilmu pendidikan yang berasal dari bahasa Yunani.

Pedagogia terdiri dari dari dua kata yaitu “Pedos” dan “Agoge” yang berarti “

saya membimbing, memimpin anak”. Dari pengertian ini pendidikan dapat

diartikan kegiatan seseorang dalam membimbing dan memimpin anak menuju ke

pertumbuhan dan perkembangan secara optimal agar dapat berdiri sendiri dan

bertanggung jawab.

Pendidikan sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik

terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya

kepribadian yang utama. Terdapat lima unsur utama dalam pendidikan yaitu 1)

Usaha yang bersifat bimbingan, pertolongan atau pimpinan yang dilakukan secara

sadar, 2) ada pendidik, pembimbing atau penolong, 3) ada yang dididik atau

peserta didik, 4) adanya dasar atau tujuan dalam bimbingan tersebut dan 5) adanya

alat yang digunakan dalam usaha tersebut.

35
Melalui pelatihan yang dilaksanakan dengan jalan membiasakan seseorang

melakukan pekerjaan tertentu untuk memperoleh keterampilan mengerjakan

pekerjaan tersebut dan indoktrinasi yang diselenggarakan agar orang meniru atau

mengikuti apa saja yang diajarkan orang lain tanpa mengijinkan si penerima

tersebut mempertanyakan nilai-nilai yang dianjurkan.

Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja, seksama,

terencana dan bertujuan yang dilaksanakan oleh orang dewasa dalam arti memiliki

bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia. Pendidikan

sebagai usaha meningkatkan potensi diri dari segala aspek, baik menyangkut

pendidikan formal, informal maupun pendidikan non formal. Oleh Karena itu,

pendidikan difahami sebagai suatu proses dalam rangka memanusiakan manusia

melalui lingkungan pendidikan atau dengan kata lain hubungan antara islam dan

pendidikan bagaikan dua keping mata uang. Artinya, islam dan pendidikan

mempunyai hubungan filosofis yang sangat mendasar baik secara ontologis,

epistomologis maupun aksiologis.

Pemikiran diatas sejalan dengan falsafah bahwa sebuah usaha yang tidak

mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa. Ibarat seseorang yang

bepergian tak tentu arah maka hasilnya adalah tidak lebih dari pengalaman selama

perjalanan. Pada dasarnya pendidikan merupakan usaha yang dilakukan sehingga

dalam penerapannya ia tak kehilangan arah dan pijakan.

Pendidikan agama islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama

36
islam melalui kegiatan bimbingan dan pengajaran atau latihan dengan

memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain.

Uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa pendidikan agama islam adalah

suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap peserta didik agar nantinya setelah

selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung dalam islam secara

keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuan yang pada akhirnya

dapat mengamalkan dan menjadikan ajaran agama islam yang dianutnya itu

sebagai pandangan hidupnya, dapat mendatangkan keselamatan dunia dan akhirat.

Peraturan Pemerintah RI No. 55 Tahun 2007 Bab 1 Pasal 1 dijelaskan

bahwa Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan

membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan peserta didik dalam

mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui

mata pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan.

Batasan pendidikan agama lebih ditekankan pada proses internalisasi dan

transformasi nilai-nilai keagamaan kedalan diri peserta didik mengingat

pendidikan agama pada hakikatnya bertujuan membentuk pribadi yang beriman

dan bertaqwa sebagai saran untuk mencapai kehidupan lahiriah dan bathiniyah

manusia Indonesia seutuhnya. Dengan demikian, maka proses kependidikan.

Batasan pendidikan agama lebih ditekankan pada proses internalisasi dan

transformasi nilai-nilai keagamaan kedalam diri peserta didik mengingat

pendidikan agama pada hakikatnya bertujuan membentuk pribadi yang beriman

dan bertaqwa sebagai saran untuk mencapai kehidupan lahiriah dan bathiniyah

37
manusia Indonesia seutuhnya. Dengan demikian, maka proses kependidikan yang

tertanam pada nilai-nilai agama akan dapat membentuk kepribadian peserta didik.

Dalam hal ini islam yang mengacu kepada keimanan dan ketaqwaan

(sebagai pondasi dasar yang tak tampak atau rahasia) yang berdaya dorong

memotivasi proses kegiatan perilaku yang tampak, yang mewujud dalam akhlak

al-karimah dibidang kehidupan termasuk iptek. Disisi lain antara kedua sisi

tersebut senantiasa saling berinteraksi. (Shaleh 2000). Dengan demikian,

pendidikan agama merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan

manusia yang seutuhnya, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan serta mampu

mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah Allah di muka bumi yang didasarkan

kepada ajaran Al-qur’an dan sunnah, maka tujuan dan konteks ini terciptanya

manusia seutuhnya. Pendidikan islam adalah proses penciptaan manusia yang

memiliki kepribadian serta berakhlak al-kharimah “Akhlak Mulia” sebagai

makhluk pengemban amanah dibumi

4. Dasar- Dasar Pendidikan Islam

Sebagai aktifitas yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pembinaan

kepribadian, tentunya pendidikan Islam memerlukan landasan kerja untuk

memberi arah bagi programnya. Sebab dengan adanya dasar juga berfungsi

sebagai sumber semua peraturan yang akan diciptakan sebagaipegangan langkah

pelaksanaan dan sebagai jalur langkah yang menentukan arah usaha tersebut.

Untuk negara Indonesia secara formal pendidikan Islam mempunyai

dasar/landasan yang cukup kuat. Pancasila yang merupakan dasar setiap tingkah

laku dan kegiatan bangsa Indonesia, dengan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai

38
sila pertama, berarti menjamin aktifitas yang berhubungan dengan pengembangan

agama, termasuk melaksanakan pendidikan agama

Dengan demikian secara konstitusional Pancasila dengan seluruh sila-

silanya yang total merupakan tiang penegak untuk dilaksanakannya usaha

pendidikan, bimbingan/penyuluhan agama (Islam), karena mempersemaikan dan

membina ajaran Islam mendapat lindungan konstitusi dari Pancasila (Abdul Majid

2012)

Menetapkan al-Qur’an dan Ḥadits sebagai dasar pendidikan Islam bukan

hanya dipandang sebagai kebenaran yang didasarkan pada keimanan semata.

Namun justru karena kebenaran yang terdapat dalam kedua dasartersebut dapat

diterima oleh nalar manusia dan dapat dibuktikan dalam sejarah atau pengalaman

kemanusiaan. Sebagai pedoman, al-Qur’an tidak ada keraguan padanya, sebagai

mana dijelaskan dalam surat al-Baqarah/2 ayat : 2

َ ِ‫ٰ َذل‬
َ ۛ ‫ك ۡٱل ِك ٰتَبُ اَل َر ۡي‬
َ‫ب فِي ۛ ِه هُ ٗدى لِّ ۡل ُمتَّقِين‬
Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa. (Surat al-Baqarah/2: 2) (Departemen RI 2005)

Secara umum, Hadits dipahami sebagai segala sesuatu yang disandarkan

kepada Nabi SAW., baik berupa perkataan, perbuatan, serta ketetapannya.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat AlAhzab/33 ayat: 21

َ ‫ َر ٱهَّلل‬Y‫ُوا ٱهَّلل َ َو ۡٱليَ ۡو َم ٱأۡل ٓ ِخ َر َو َذ َك‬


ْ ‫َة لِّ َمن َكانَ يَ ۡرج‬ٞ ‫لَّقَ ۡد َكانَ لَ ُكمۡ فِي َرسُو ِل ٱهَّلل ِ ُأ ۡس َوةٌ َح َسن‬
‫يرا‬ٗ ِ‫َكث‬
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari

39
kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (Departemen RI 2005) (Surat Al-
Ahzab/33: 21)

Ayat di atas merupakan prinsip utama dalam meneladani Rasulullah

(Muhammad Nasib Ar-Rifa’I 2000) Kepribadian Rasul diartikan sebagai uswat al-

hasanah yaitu contoh tauladan yang baik

5. Fungsi dan tujuan Pendidikan Agama Islam

Menurut Hasan Langgulung, fungsi pendidikan adalah pengembangan

potensi-potensi yang ada pada individu-individu supaya dapat dipergunakan

olehnya sendiri dan seterusnya oleh masyarakat untuk menghadapi tantangan-

tantangan yang selalu berubah (Hasan Langgulung 1998)

Pendidikan agama Islam mempunyai fungsi yang berbeda dengan subyek

pelajaran yang lain. Oleh karena fungsi yang diemban tersebut akan menentukan

berbagai aspek pengajaran yang dipilih oleh pendidik agar tujuannya tercapai.

Fungsi pendidikan agama Islam, antara lain untuk membimbing dan

mengarahkan manusia agar mampu mengemban amanah dari Allah, yaitu

menjalankan tugas-tugas hidupnya di muka bumi, baik sebagai ‘abdullah (hamba

Allah yang harus tunduk dan taat terhadap segala aturan dan kehendak-Nya serta

mengabdi hanya kepada-Nya) maupun sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang

menyangkut pelaksanaan tugas kekhalifahan terhadap diri sendiri, dalam

keluarga/rumah tangga, dalam masyarakat, dan tugas kekhalifahan terhadap alam.

(Muhaimin 2002).

Sedangkan tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu

usaha atau kegiatan selesai. Maka pendidikan, karena merupakan usaha dan

kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan, tujuannya

40
bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk

tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang,

berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya (Zakiah Daradjat 2004)

Islam menghendaki agar manusia dididik supaya mampu merealisasikan

tujuan hidupnya agar sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup

manusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada Allah. Ini diketahui dari surat

al-zariyat/51: 56: (Ahmad Tafsir 2004)

َ ‫ت ۡٱل ِج َّن َوٱِإۡل‬


ِ ‫نس ِإاَّل لِيَ ۡعبُ ُد‬
‫ون‬ ُ ‫َو َما خَ لَ ۡق‬
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.17 (Surat al-Ẓariyat/51: 56) (Departemen RI 2005)

Ibadah yang dimaksud pada ayat di atas adalah kehadiran di hadapan Allah

Rabbul ‘Alamin dengan kerendahan diri dan penghambaan kepada-Nya, serta

kebutuhan sepenuhnya kepada Tuhan Pemilik kemuliaan mutlak, dan kekayaan

murni (M. Quraish Shihab 2002).

6. Materi dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Materi pelajaran adalah bahan ajar yang berada dalam ruang lingkup isi

kurikulum. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk

membantu pengajar/tutor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Abdul

Majid 2012). Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis ataupun bahan

tidan tertulis yang memungkinkan anak didik dapat mempelajari dan menguasai

suatu kompetensi. Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain:

a. Petunjuk belajar (petunjuk bagi pengajar/anak sisik)

b. Kompetensi yang akan dicapai

c. Informasi pendukung

41
d. Latihan-latihan

e. Petunjuk kerja

f. Evaluasi

Dalam penyampaian materi, hal yang tidak kalah pentingnya adalah

kurikulum. Menurut Ahmad Tafsir, kurikulum adalah pengalaman belajar.

Ternyata pengalaman belajar yang banyak pengaruhnya dalam kedewasaan, tidak

hanya mempelajari matamata pelajaran saja, tetapi juga meliputi interaksi sosial di

lingkungan sekolah, kerja sama dalam kelompok, interaksi dengan lingkungan

fisik, dan lain sebagainya (Ahmad Tafsir 2004).

Adapun ruang lingkup PAI meliputi keserasian, keselarasan dan

keseimbangan antar beberapa hal berikut:

a. Hubungan manusia dengan Allah

b. Hubungan manusia dengan sesama manusia

c. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri

d. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan.

Adapun ruang lingkup bahan pelajaran PAI meliputi tujuh unsur pokok,

yaitu : a) Keimanan, b) Ibadah, c) Al-Qur’an, d) Akhlak, e) Muamalah, f)

Syari’ah, dan g) Tarikh/sejarah (Muntholi’ah 2002)

42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini bersifat kuantitatif . Penelitian ini di sebut dengan kuantitatif

karena menghasilkan penemuan – penemuan yang dicapai (diperoleh) dengan

menggunakan prosedur statistic atau cara lain yang menggunakan kuantifikasi.

V.Wiratna Sujarweni (2014:39).Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian

kuantitatif karena ada hipotesis yang diajukan peneliti perlu pengujian dan di uji

dengan teknik analisis data.

Kuantitatif adalah jenis penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positifisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang di tetapkan. (Sugiyono,2017:8).

Jenis penelitian ini bersifat koreasional, yaitu untuk mencari hubungan

antara dua variable yang akan di cari hubungannya. Penelitian ini bersifat

koreasional karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan antara media

visual sebagai variable yang mempengaruhi terhadap prestasi siswa sebagai

variable yang di pengaruhi.

B. Gambaran umum tempat penelitian

1. Sejarah MTS Al Furqon

43
Madrasah Tsanawiyah Al-Furqon Merupakan Madrasah Lanjutan Tingkat

Pertama berciri khas Agama Islam yang berada dibawah naungan Kementerian

Agama Republik Indonesia.Yayasan Daarul Qur'an Karawang didirikan atas

prakarsa KH. Q. Ahmad Fauzi Ridwan, S.Ag., MM, pada tahun 2004

dengan akta No. 03 tanggal 9 Maret 2004 di Jl. Telagasari No. 17 Kawali Desa

Duren Kecamatan Klari Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat Indonesia,

dengan tujuan untuk menaungi beberapa lembaga pendidikan dan sosial yang

telah lebih dulu ada. KH. Q. Ahmad Fauzi Ridwan, S.Ag., MM bin KH. Ridwan

Dimyati, seorang kyai yang pernah menjuarai MTQ Tingkat Internasional pada

tahun 1988 di Makkah Saudi Arabia, dengan tekad yang kuat dan tanggung jawab

sosial yang tinggi, di tengah himpitan keterbatasan ekonomi dan kondisi sosial

yang tidak ramah, pada 1994 beliau merintis pendirian Pesantren AlQur'an Al-

Furqon, di atas lahan seluas 500 M2 yang dibeli dengan uang hasil panggilan

membaca dan mensyi'arkan Al-Qur'an.

Kemudian dibangunlah sebuah rumah sederhana yang berlantai dua.

Dirumah itulah, dengan penuh suka cita beliau tinggal bersama istri tercinta Hj.Ai

Zamzam, MM, dan sekaligus memulai misi "profetis"-nya, untuk mengajarkan

Al-Qur'an dan menyemaikan nilai-nilai Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan penuh ketekunan dan keikhlasan ngawuruk ngaji (dibaca: ta'lim, tarbiyah

dan ta'dib), meski muridnya hanya tidak sampai sepuluh orang santri. Seiring

dengan perjalanan waktu, terutama setelah beliau menjadi juri di MTQ tingkat

provinsi Jawa Barat dan menjadi pelatih para qori’-qori’ah yang akan bertanding

di tingkat Nasional, jumlah santri yang ingin berguru semakin bertambah.

44
Atas dorongan masyarakat dan wali santri beliau diminta untuk mendirikan

lembaga pendidikan formal. Maka pada Tahun Pelajaran 2003/2004 tepatnya

bulan Juli 2003 didirikanlah lembaga formal pertama setingkat SLTP bernuansa

Islami yaitu MTs Al-Furqon yang menginduk pada MTsN Karawang Barat

Kabupaten Karawang di bawah naungan Departemen Agama Kabupaten

Karawang.

Setelah kurang lebih dua tahun berjalan tepatnya pada tanggal 20 Mei 2005,

MTs Al-Furqon resmi terdaftar di Departemen Agama berdasarkan Keputusan

Kepala Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dengan nomor SK

Kw.10.4/4/PP.005/7098/2005 dengan Nomor Statistik Madrasah 212321703056,

pada awal pendirian madrasah telah menjaring peserta didik berjumlah 37 orang

dan setengahnya tinggal atau bermukim di Pondok Pesantren. Seiring berjalannya

waktu kini peserta didik MTs Al-Furqon berjumlah 381 orang. Yayasan Darul

Qur'an Karawang, dengan semangat pelayanan dan pemberdayaan edukatif bagi

masyarakat melalui lembaga pendidikan Pondok Pesantren Al-Qur'an Al-Furqon,

dan lembaga formal lainnya membuka kesempatan bagi semua elemen masyarakat

yang ingin mempersiapkan anakanaknya untuk memiliki bekal pengetahuan dan

wawasan yang luas serta keterampilan hidup (Life Skill) dan kepribadian yang

Sholeh, sebagaimana tuntunan Al-Qur'an dan As-Sunnah.

2. Visi dan misi Mts Al Furqon

Adapun visi dan misi dari MTS Al Furqon yaitu :

Visi : Membentuk generasi bangsa yang berilmu amaliyah, beramal ilmiyah

dengan loyalitas jiwa qur’ani.

45
Misi : 1) Menumbuhkan kreativitas peserta didik dengan optimalisasi

dungsi dan peran sebagai generasi bangsa yang handal dan dinamis, serta

senantiasa berkepribadian mulia menyikapi perkembangan zaman. 2) Mendidik

siswa selalu berpegang teguh terhadap ajaran islam melalui pengetahuan,

pengenalan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan islam ahlus sunnah wal

jama’ah. 3) Terwujudnya lulusan madrasah yang terampil, sekatan dan unggul

dibidang akadenik, non akademik dan teknologi berlandaskan al-qur’an. 4)

Terwujudnya lingkungan dan suasana belajar berbasis teknologi yang nyaman dan

kondusif. 5) Terwujudnya tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional dan

terampil di bidang teknologi dengan berlandaskan al-qur’an. 6) Terwujudnya

pengelolaan pembiayaan Pendidikan berbasis manajemen mutu yang bersih dan

transparan. 7) Terwujudnya tatakelola madrasah berbasis manajemen mutu yang

tangguh dan professional. 8) Terwujudnya pelayanan madrasah yang prima dan

profesional terhadap masyarakat. 9) Terwujudnya pengamalan nilai-nilai agama

bagi kehidupan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan.

3. Lokasi Mts al furqon

MTSS AL FURQON beralamat di Jl. Telagasari No. 17 Kawali, Duren,

Kec. Klari, Kab. Karawang, Jawa Barat. Berdiri di bawah Yayasan Pondok

pesantren darur qur`an karawang. Mts Al furqon memiliki akses jalan yang

lumayan mudah, dekat dengan pasar klari dan pusat Pendidikan

(SMP/SMA/sederajat di kab. Karawang. Dengan demikian, dengan adanya mts Al

Furqon ini dapat membantu peserta didik untuk mempelajari ilmu dan Pendidikan

formal di tempat yang sama.

46
4. Kegiatan belajar di Mts Al furqon Klari Karawang.

Di karenakan Mts Al furqon berada dalam lingkungan Yayasan pondok

pesantren, kegiatan belajar di Mts Al furqon juga di sesuaikan dengan kehidupan

dan tujuan pondok pesantren darul Qur`an Adapun kegiatan belajar di mts Al

furqon adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 kegiatan MTSs Al Furqon Klari Karawang

Waktu Kegiatan

06.30 – 07.30 Sholat Dhuha berjamaah

07.30 – 08.30 Kegiatan belajar mengajar

08.30 – 10.00 Kegiatan belajar mengajar

10.00 – 10.30 Istirahat

10.30 -12.00 Kegiatan belajar mengajar

12.00 – 13.00 Sholat dzuhur berjamaah & Tadarus Al Qur`an

5. Keadaan pendidik dan tata usaha

Dalam meningkatkan kualitas pendidik dan tata usaha dilakukan dengan

penerimaan pendaftaran dari para sarjana yang di sesuaikan dengan kebutuhan

dan juga jurusan dari sarjana tersebut. Adapun data pendidik di mts al furqon

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Tata Usaha MTSs Al Furqon Klari Karawang

Jenis
Kelamin Pendidikan
No Nama Jabatan
Terakhir
L P
1. Eful Saeful Anshor, S.Pd.I. √ S1 Kepala TU

47
2. Siti Amelia, S.Pd √ S1 Bendahara
3. Atik Nur Azizah, S.Pd. √ S1 Staff TU
4. Syahid Ali Wardana √ MA Satpam

Tabel 3.3 Pendidik di MTSs Al Furqon Klari Karawang

NO NIP NAMA JABATAN


1. 0448754656200033 H. Bay Ubaedilah Ridwan, M.Pd. Kepala Madrasah
2. 0436747648300042 Dra. Hj. Ai Zamzam, M.M. Wakamad Sarana
3. 9921980006088 H. Muhammad Iqbal Fikri, M.Pd. Wakamad Humas
4. 6837500151064 Dwi handayani, M.Pd. Wakamad Kurikulum
5. 3893700065049 Bubun Burhanudin, S.Pd. Wakamad Kesiswaan
865874664930002
6. Dra. Aidah Julaeha Guru
2
7. 1844070030087 Eful Saeful Anshor, S.Pd.I. Guru
8. - Evi Tamala, S.Pd.I. Guru
9. - Nurya Giani Khadipa, S.Pd.I Guru
10. - H. Halim, M.Pd. Guru
11. - Solehudin, S.Pd. Guru
12. - Lisda Nur Rohmayanti, S.Pd. Guru
13. - Komalasari, A.Md. Guru
No. NIP NAMA JABATAN
Cahya Khomarudin, S.Kom.
14. - Guru
M.Pd.
15. - Drs. Abdullah Asy’ari Guru
16. - Ulfa Siti Nurfalah, S.Pd. Guru
17. - Siti Khusnul Khotimah, S.Pd. Guru
18. - Delina Dwi Sundani, S.Pd. Guru
19. - Zen Abdul Somad, S.Pd. Guru
20. - Dewi Hanna Nurainni, S.Pd. Guru
H. Muhammad ‘Ammar Fasyni,
21. - Guru
Lc
22. - Eman Abdurrahman, S.Pd. Guru
23. - Mery Yustiani, S.Pd. Guru
24. - Atik Nur Azizah, S.Pd. Guru
25. - Daus Mulyana, S.Pd. Guru
26. - Moh. Hadi Bakri Raharjo, Lc. Guru
27. - Riko Setiawan, S.Pd. Guru
28. - Siti Amelia, S.Pd. Guru

48
6. Keadaan Siswa di MTSs Al Furqon

Tabel 3.4 Siswa MTSs Al Furqon Klari Karawang

VII VIII IX
GENDER
A B C D E F A B C D E F A B C D E F
Laki-laki 18 18 18 0 0 0 16 22 20 0 0 0 20 21 19 0 0 0
Perempuan 21 22 21 0 0 0 22 18 18 0 0 0 17 16 18 0 0 0
Jumlah 39 40 39 0 0 0 38 40 38 0 0 0 37 37 37 0 0 0
Total 118 116 111

7. Keadaan Sarana dan Prasarana di MTSs Al Furqon

Tabel. 5 Sarana dan Prasarana di MTSs Al Furqon Klari Karawang

Kondisi Kategori
Jenis Jumlah Keterangan
Baik Rusak Kerusakan
Ruang Kepala sekolah 1 Ruang 1 - - -
Ruang Guru 1 Ruang 1 - - Menggunakan Kelas
Ruang Kelas 12 Ruang 12 - - -
Ruang Perpustakaan 1 Ruang 1 - - -
Ruang Lab IPA - Ruang - - - -
Ruang Keterampilan - Ruang - - - -
Ruang Kantor 1 Ruang 1 - - Menggunakan Kelas
Lab. Komputer 2 Ruang 2 - - Menggunakan Kelas
Ruang
• Ruang - - - -
Serbaguna

C. Analisis Penelitian

Teknik analisis data sangat erat kaitannya dengan rancangan penelitian dan

rumusan masalah yang telah ditentukan. Teknis analisis data bertujuan untuk

49
menentukan atau mendapatkan simpulan secara keseluruhan yang berasal dari

data-data penelitian yang telah dikumpulkan oleh peneliti. Selain itu, teknik

analisis data juga bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai

data-data penelitian, sehingga dapat dipahami oleh orang lain.

Dalam penelitian ini yang digunakan dalam menganalisis data pada

penelitian ini adalah program pengolahan data atau software data yaitu SPSS versi

16 dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis dengan uji t

sebagai alat untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh atau tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen. Masing-masing variabel akan diukur

dengan indikator sebagai berikut:

1. Uji Tendansi Sentral

Ukuran gejala pusat (central tendency) adalah ukuran statistik yang

menyatakan bahwa satu skor yang dapat mewakili keseluruhan distribusi skor atau

penilaian yang sedang diteliti (Taufik BK, 2021:16)

2. Variabilitas

Menurut Taufik BK (2021:22) variabilitas merupakan kondisi dimana

sekumpulan skor sama atau tidak. Menurut Irianto (2004) variabilitas memiliki

kegunaan sebagai berikut:

a) Memberikan indikasi bagaimana tingkat akurasi rata-rata dalam menjelaskan

distribusi.

b) Memberikan indikasi seberapa tepatnya suatu skor atau sekelompok kor

menggambarkan keseluruhan distribusi.

3. Uji Normalitas

50
Uji normalitas dilakukan untuk menilai sebaran data titik apakah sebaran

tersebut berdistribusikan normal atau tidak normal (Taufik BK, 2021: 28).

Cara untuk mendeteksi apakah residual bardistribusi normal atau tidak dapat

dilakukan dengan uji statistik non-parametrik kolmogorov-Smirnov (K-S) test

yang terdapat di program SPSS.

4. Uji Linieritas

Menurut Taufik (2021:29) uji linieritas dilakukan untuk memastikan

hubungan antara variabel x dan variabel y bersifat linier, kuadridat atau dalam

derajat lebih tinggi.

Setelah dilakukan tahapan berikut maka penelitian melakukan analisis data

dan pengujian hipotesis. Dalam penelitian kuantitatif data yang diperoleh

menggunakan data statistik. Menurut Sugiyono (2018:207) terdapat dua macam

statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian yaitu statistik

deskriptif dan statistik inferensial.

Dalam penelitian ini akan digunakan keduanya karena hasil data yang

didapatkan akan dideskripsikan dan peneliti jika ingin membuat kesimpulan yang

berlaku untuk populasi.

D. Teknik Analisis Data

1. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun

tersebut valid atau sahih.

Dalam pengujian validitas data dapat menggunakan rumus vearson product

moment:

51
52
53

Dimana:

= Koefisien korelaion

= Jumlah skor item

= Jumlah skor total item

= Jumlah responden

Pada penelitian ini dilakukan uji validitas menggunakan program SPSS

validitas vearson product moment dengan taraf 5% dengan kriteria:

a. Signifikan (Sig) > 0,05 maka data yang didapatkan valid

b. Signifikan (Sig) < 0,05 maka data yang didapatkan tidak valid

2. Uji normalitas

Merupakan uji untuk mengukur apakah data yang dimiliki berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test

meggunakan rumus:

No Xi FT Fs | FT - Fs|
1
2
3
dst
Keterangan
Xi : Angka pada data

Z : transformasi dari angka ke notasi pada ditribusi normal

FT : probabilitas komulatif normal

Fs : probabilitas komulatif empiris

FT : komulatif proporsi luas kurva normal berdasarkan notasi Zi


54

Dihitung dari luas kurva dari ujung kiri sampai dengan titik Z. Dalam

penelitian ini uji normalitas menggunakan SPSS KolmogorovSmirnov Test dengan

taraf 5% dengan kriteria:

a. Signifikan (Sig) > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal

b. Signifikan (Sig) < 0,05 maka data penelitian tidak berdistribusi normal.

3. Hipotessis

Uji hepotesis bertujuan untuk membuktikan apakah hepotesis yang

ditetapkan dalam penelitian diterima atau ditolak. Utuk pengujian hipotesis

dilakukan menggunakan one sample t tess dengan rumus:

Keterangan:

: Koevisien t

: Mean sampel

: Mean populasi

: Standar deviasi sampel

: Banyak sampel

Untuk data yang valid dan berdistribusi normal, maka dilakukan analisis

dengan uji one sample t tess. Pada penelitian ini pengujian one sample t tess

menggunakan program SPSS 26 dengan kriteria:

a. Jika nilai Sig. > 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya

terdapat pengaruh.

b. Jika nilai Sig. < 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima yang artinya tidak ada

pengaruh.
55

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Deskrpisi data merupakan proses penyajian data kuantitatif dalam sebuah

penelitian. Pada penelitian ini uji tes di berikan kepada 30 sampel. Dalam

penelitian ini data diperoleh dengan cara metode Tes untuk mendapatkan data

nilai prestasi belajar kelas VII, sedangkan untuk mendapatkan hasil penerapan

media visual disebarkan kepada peserta didik kelas VII MTSs Al Furqon Klari

Tahun Pelajaran 2022/2023.

1. Pengumpulan Data

a. Pengumpulan Data Hasil Angket

Untuk mengetahui pengaruh penerapan media visual terhadap prestasi siswa

kelas VII MTSS Al Furqon Klari Karawang Tahun Pelajaran 2022/2023, maka

peneliti memeberikan angket yang berisi 10 item pertanyaan yang akan di isi oleh

peserta didik. Pengumpulan data dengan angket bertujuan untuk mendapatkan

data terkait penerapan media visual dan Prestasi siswa.

b. Pengumpulan Data Hasil Tes

Sebelum melakukan pembelajaran, peneliti melakukan perkenalan dan

pendekatan kepada siswa yang bertujuan agar pada saat peneliti melakukan

pembelajaran kepada siswa yang bersangkutan tidak merasa canggung akan

kehadiran peneliti didalam kelasnya. Setelah melakukan pendekatan terhadap

siswa dan mengkonfirmasi kapada guru mata pelajaran PAI bahawa peneliti akan
56

melakukan proses pembelajaran PAI dengan materi berwudhu pada kelas

VII menggunakan media proyektor yang menampilkan gambar tatacara berwudhu.

Setelah melakukan pembelajaran, siswa kemudian diberikan kuesioner

berupa angket yang berjumlah 10 soal yang kemudian setiap butir soal yang

dijawab oleh siswa diberikan point untuk kemudian dilakukan olah data. data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari satu sampel yang berarti data

yang diperoleh berasal dari satu populasi yang berupa kuesioner yang dijawab

langsung oleh sampel dan diberikan nilai skor setiap pertanyaan yang dijawab

1) Pengumpulan data Prestasi belajar PAI Siswa di sekolah

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik setelah pendidik

menerapkan media visual dalam proses pembelajaran. Peneliti meminta nilai hasil

tes harian peserta didik kelas VII setelah mengikuti pembelajaran. Peserta didik

kelas VII yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 30 orang

sebagai berikut :

Tabel 4.1 Nilai Kuesioner Pretest

Butir Soal dan Skor


No Nama Siswa Jumlah
A B C D E F G H I J
1 Abisali Nur Afan 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 34
2 Aghni Luthfi Alfarizi 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 38
3 Agung Maulana Aditya 4 2 3 3 3 2 4 4 4 3 32
4 Ani Setiawati 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 33
5 Arya Pratama 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 37
6 Aura Puspa Lestari 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 35
7 Diana Lestari 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
8 Difa Azura Maulida 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 36
9 Hanifah Naila Wardah 3 3 4 4 3 2 2 4 4 4 33
10 Hoseki Maulana 4 2 4 2 4 3 3 4 2 3 40
11 Iqbal Pratama 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 33
12 Kayla Meiliana 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 36
13 Martha Tiana Aqilah 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 29
57

14 Marsela Eka Darmawati 2 3 2 3 3 4 4 3 2 3 30


15 Mellani Delianti 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
16 Muhammad Jahid Al Buhori 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 34
17 Muhammad Fahri Adjauni 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
18 Perdiyansah 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 36
19 Raiyah Hana Sofia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 Raysal Nurzaky Hutama 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 32
21 Raisya Nurfadilah 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
22 Ridwan Nasuha 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 Robiatul Adawiyah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
24 Septian Anugrah 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
25 Subhan Sudrajat 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38
26 Syarifuddin 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 35
27 Teni Nur’aeni 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 29
28 Tubagus Ahmad Soleh 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
29 Tabroni 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
30 Tuti Aulia Jayanti 3 4 3 3 4 2 4 3 2 3 31

Dari tabel di atas menunjukan bahwa pembelajaran yang berlangsung

sebelum menerapkan media audio visual dapat di ketahui sangat menurun pada

prestasi belajar PAI siswa kelas VII MTs Al-Furqon. Sehingga upaya peneliti

untuk melakukan kegiatan selanjutnya perlu di lakukan dengan adanya media

yang dapat merubah fokus belajar siswa untuk meningkatkan Kembali prestasi

belajarnya di sekolah.

2) Pengumpulan Nilai Prestasi Belajar PAI Siswa dengan Media Visual

Proses pembelajaran dengan menggunakan media visual terbukti dengan

pembelajaran PAI pada hasil yang diperoleh setelah dilakukan dan di terapkan

media visual pada hasil prestasi belajar PAI siswa semakin meningkat dan perlu di

pertahankan dengan adanya nilai Posttest pada hasil table sebagai berikut.

Tabel 4.2 Nilai Kuesioner Post test


58

Butir Soal dan Skor


No Nama Siswa Jumlah
A B C D E F G H I J
1 Abisali Nur Afan 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 80
2 Aghni Luthfi Alfarizi 8 8 8 8 9 9 8 9 9 9 85
3 Agung Maulana Aditya 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 99
4 Ani Setiawati 7 7 9 9 9 9 10 10 10 10 90
5 Arya Pratama 9 9 8 9 9 9 9 9 9 7 87
1
Aura Puspa Lestari 9 9 9 9 9 9 8 8 8
6 0 88
7 Diana Lestari 9 9 8 9 9 9 9 9 9 7 87
8 Difa Azura Maulida 8 8 8 8 8 7 7 8 8 8 78
9 Hanifah Naila Wardah 9 9 9 8 9 9 9 9 9 9 89
10 Hoseki Maulana 9 9 8 8 9 9 9 9 9 9 88
11 Iqbal Pratama 9 8 8 8 8 8 9 9 9 9 85
12 Kayla Meiliana 9 8 8 8 9 8 9 9 9 9 86
13 Martha Tiana Aqilah 8 8 8 8 8 7 7 8 8 8 78
14 Marsela Eka Darmawati 8 7 8 8 8 7 7 8 8 8 77
15 Mellani Delianti 7 7 8 8 8 7 7 8 8 8 76
16 Muhammad Jahid Al Buhori 9 9 8 9 9 9 9 9 9 7 87
1
Muhammad Fahri Adjauni 9 9 9 9 9 9 8 8 8
17 0 88
18 Perdiyansah 8 7 7 7 7 7 7 8 8 8 74
19 Raiyah Hana Sofia 8 8 8 8 8 9 8 9 9 9 84
20 Raysal Nurzaky Hutama 8 9 9 8 8 9 8 9 9 9 86
21 Raisya Nurfadilah 8 8 8 8 9 9 8 9 9 9 85
22 Ridwan Nasuha 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 82
23 Robiatul Adawiyah 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 80
24 Septian Anugrah 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 79
25 Subhan Sudrajat 8 7 7 7 7 7 8 8 8 8 75
26 Syarifuddin 8 8 8 8 8 7 7 8 8 8 78
27 Teni Nur’aeni 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 80
28 Tubagus Ahmad Soleh 8 8 8 8 8 7 7 8 8 8 78
29 Tabroni 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 82
30 Tuti Aulia Jayanti 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 80

Dari tabel di atas menunjukan bahwa pembelajaran yang berlangsung

dengan menerapkan media audio visual dapat di ketahui sangat mengalami

peningkatan pada prestasi belajar PAI siswa kelas VII MTs Al-Furqon. Sehingga

upaya peneliti untuk melakukan perhitungan data selanjutnya akan di lakukan


59

dengan adanya media yang dapat merubah fokus belajar siswa untuk

meningkatkan Kembali prestasi belajarnya di sekolah.

Setelah diperoleh data uji coba, selanjutnya akan dilakukan pengecekan

kelayakan instrumen menggunakan uji validitas, reliabilitas.

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Media Visual (X)

Item-Total Statistics
No Butir Soal rhitung rtabel 5% Kriteria
1 0,683 0,468 Valid
2 0,799 0,468 Valid
3 0,684 0,468 Valid
4 0,547 0,468 Valid
5 0,593 0,468 Valid
6 0,601 0,468 Valid
7 0,683 0,468 Valid
8 0,583 0,468 Valid
9 0,692 0,468 Valid
10 0,602 0,468 Valid

Berdasarkan Perbandingan antara nilai rhitung dengan rtabel maka dapat

disimpulkan bahwa semua butir soal untuk variable X adalah Valid dimana nilai

rhitung dengan rtabel > dari r table dari 5% maka kategori secara keseluruhan

dinyatakan valid.

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Prestasi Belajar PAI (Y)

Item-Total Statistics
No Butir Soal rhitung rtabel 5% Kriteria
1 0,711 0,468 Valid
2 0,723 0,468 Valid
3 0,632 0,468 Valid
4 0,643 0,468 Valid
5 0,491 0,468 Valid
6 0,782 0,468 Valid
7 0,683 0,468 Valid
8 0,642 0,468 Valid
9 0,632 0,468 Valid
10 0,513 0,468 Valid
60

Berdasarkan Perbandingan antara nilai rhitung dengan rtabel maka dapat

disimpulkan bahwa semua butir soal untuk variable Y adalah Valid dimana nilai

rhitung dengan rtabel > dari r table dari 5% maka kategori secara keseluruhan

dinyatakan valid.

B. Uji Prasyarat Analisis Data

Setelah dinyatakan pada uji korelasi maka selanjutnya akan dilanjutkan

untuk langkah selanjutnya akan di uji kedalam analisis Uji N-Gain pada table

perhitungan statistik yang disusun berdasarkan hasil pretest dan postest.

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir induktif peserta didik

sebelum dan setelah pembelajaran maka digunakan nilai rata-rata gain yang

dinormalisasikan. Gain dinormalisasikan merupakan perbandingan antara skor

gain pretest-posttest kelas terhadap gain maksimum yang mungkin diperoleh,

yang menggunakan uji chi square sebagai berikut

g = 𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡− 𝑆𝑝𝑟𝑒 𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠−𝑆𝑝𝑟𝑒

dengan:

Spost = Nilai tes akhir 

Spre = Nilai tes awal

Smaks = Nilai maksimum yang mungkin dicapai

Adapun interpretasi 𝒈 yang diperoleh ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Kategori Tingkat N-Gain

Batasan Kategori

g > 0,7  Tinggi

0,30 ≤ g ≤ 0,70  Sedang


61

g < 0,3  Rendah

untuk mengetahui penggunaan media visual pada Hasil belajar PAI di

sekolah pada siswa kelas VII yang di gunakan kedalam 2 bagian kelas yaitu

kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas control, dengan susunan table

sebagai berikut:

Tabel 4.7 Kelompok Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Kelas
Kode
Kode Eksperimen Eksperimen
No No Kelompok
Kelompok PreTest Post Pre Post
PreTest
Test test Test
1 1 34 80 1 2 39 85
2 1 38 85 2 2 40 82
3 1 32 99 3 2 40 80
4 1 33 90 4 2 39 79
5 1 37 87 5 2 38 75
6 1 35 88 6 2 35 78
7 1 40 87 7 2 29 80
8 1 36 78 8 2 40 78
9 1 33 89 9 2 40 82
10 1 40 88 10 2 31 80
11 1 33 85
12 1 36 86
13 1 29 78
14 1 30 77
15 1 39 76
16 1 34 87
17 1 40 88
18 1 36 74
19 1 40 84
20 1 32 86

Dari hasil pengelompokan tabel di atas menunjukan pembagian kelas

kontrol dan kelas Eksperimen dengan nilai yang tertera pada tabel di atas.

Selanjutnya akan di hitung dengan menggunakan uji spss23 untuk di ketahui hasil
62

perolehan dari nilai rata-rata dan nilai minimum serta maksimum kedua keolmpok

di atas dengan pada hasil perolehan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Ngain Score%

Kelas
Kelas Kontrol
Eksperimen
No No
Ngain Score Ngain Score
% %
1 69,70 1 75,41
2 75,81 2 70,00
3 98,53 3 66,67
4 85,07 4 65,57
5 79,37 5 59,68
6 81,54 6 66,15
7 78,33 7 71,83
8 65,63 8 63,33
9 83,58 9 70,00
10 80,00 10 71,01
11 77,61 Rata-rata 67,966
12 78,13 Minimal 59,68
13 69,01 Maksimal 75,41
14 67,14
15 60,66
16 80,30
17 80,00
18 59,38
19 73,33
20 79,41
Rata-rata 76,1262
Minimal 59,38
Maksima 98,53
l
Berdasarkan dari hasil perhitungan Ngain Skore dari hasil statistic di atas

menunjukan bahwa hasil perolehan dari kelas eksperimen media visual adalah

sebesar 76,1262 atau 76% termasuk dalam kategori saangat afektif dan termasuk

dengan nilai Ngain skore maksimal 98,53%


63

Sementara untuk nilai rata-rata Ngain score untuk kelas Kontrol pada Media

visual terhadap Prestasi belajar siswa adalah sebesar 67,966 atau 67% termasuk

kedalam kategori afektif dengan Nilai Ngain score Minimal 59,68% dan

Maksimal 75,41%. Maka dapat di simpulkan bahwa penggunaan media visual

terhadap pelajaran PAI siswa sangat Efektif untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa di kelas VII MTs.

Untuk mempermudah pemahaman maka peneliti membuat table penolong

pada hasil perhitungan Ngain score disini dijelaskan Ngain yang dinormalisasi (N-

gain) dari kedua model, Smaks adalah Nilai maksimum (ideal) dari tes awal dan

tes akhir, Spost Pada Tabel Penolong sebagai berikut:

Tabel 4.7 Penolong Uji N-Gain Statistik

Post Test- Skor Ideal- Ngain Ngain Persen


N Pretest Post Test
Pretest Pretest Score %
1 34 80 46.00 66.00 .70 69.70
2 38 85 47.00 62.00 .76 75.81
3 32 99 67.00 68.00 .99 98.53
4 33 90 57.00 67.00 .85 85.07
5 37 87 50.00 63.00 .79 79.37
6 35 88 53.00 65.00 .82 81.54
7 40 87 47.00 60.00 .78 78.33
8 36 78 42.00 64.00 .66 65.63
9 33 89 56.00 67.00 .84 83.58
10 40 88 48.00 60.00 .80 80.00
11 33 85 52.00 67.00 .78 77.61
12 36 86 50.00 64.00 .78 78.13
13 29 78 49.00 71.00 .69 69.01
14 30 77 47.00 70.00 .67 67.14
15 39 76 37.00 61.00 .61 60.66
16 34 87 53.00 66.00 .80 80.30
17 40 88 48.00 60.00 .80 80.00
18 36 74 38.00 64.00 .59 59.38
19 40 84 44.00 60.00 .73 73.33
20 32 86 54.00 68.00 .79 79.41
64

21 39 85 46.00 61.00 .75 75.41


22 40 82 42.00 60.00 .70 70.00
23 40 80 40.00 60.00 .67 66.67
24 39 79 40.00 61.00 .66 65.57
25 38 75 37.00 62.00 .60 59.68
26 35 78 43.00 65.00 .66 66.15
27 29 80 51.00 71.00 .72 71.83
28 40 78 38.00 60.00 .63 63.33
29 40 82 42.00 60.00 .70 70.00
30 31 80 49.00 69.00 .71 71.01

Berdasarkan data di atas telah di ketahui hasil perhitungan Nilai Ngain maka

Langkah selanjutnya akan di ujikan kedalam Normalitas data sebagai berikut:

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Prestasi Belajar Siswa ,302 120 ,210 ,757 120 ,210


Kelas ,174 120 ,230 ,854 120 ,120

a. Lilliefors Significance Correction


Berdasarkan dari Ouput di atas diketahui nilai signifikansi (Sig) untuk

semua data baik pada uji Kolmogarov Smirnov maupun Uji Shapiro-Wik > 0,05

maka dapat di simpulkan data pada penelitian berdistribusi NORMAL.

Karena data Penelitian berdistribusi Normal maka hasil selanjutnya akan di

lanjut menggunakan statistic paramterik (Uji Paired Sampel T-Test dan Uji

Independent Sampel T Test) untuk melakukan penelitian maka akan di gunakan

pada Uji SPSS23 sebaga berikut:

Dari data yang didapat melalui program SPSS 26 tersebut dapat

dibandingkan dengan,

1) Jika Signifikan < 0,05 dengan taraf 5% maka data yang didapat valid.
65

Pada table uji validitas menggunakan SPSS 26 menunjukan hasil Sig. (2-

tailed) pada kolom total < dari 0.05 yang berarti data yang didapat valid.

2) Jika r table < r hitung (pearson correlation) maka data yang didapat valid.

Perhitungan r table dapat dilakukan dengan rumus:

Dimana:
r = nilai R tabel t = nilai T tabel df = derajat bebas

Dalam penelitian ini perhitungan r tabel menggunakan program SPSS

dengan taraf 5% dengan hasil:

Tabel perhitungan R tabel

N The Level of Significance

5%

30 0.361

Dari table program SPSS 26 menunjukan hasil r table 0,361 < r hitung

(pearson correlation) maka dengan kata lain data yang didapat valid.

Langkah selanjutnya adalah pengujian Paired sampel T-Test pada table


sebagai berikut:
Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean


Pair 1 PRE TEST 35,9333 30 3,67595 ,67113
POST TEST 83,0333 30 5,50538 1,00514

Pada output pertama ini diperlihatkan hasil ringkasan statistic deskriptip dari

kedua sampel pretest dan posttest.


66

Kemudian pada output yang kedua paired sampel corelation, bagian kedua

output ini adalah hasil corelasi atau hubungan suatu kedua data yakni variable

Pretest dan Posttest Pada table sebagai berikut:

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PRE TEST & POST TEST 30 -,053 ,782

Diketahui nilaii signifikansii sebesar 0,782 artinya nilai ini lebih besar dari

0,05 sebagaimana menjadi dasar pengambilan keputusan pada uji corelasi

- Jika nilai Sig > 0,05 maka indikasinya adalah tidak ada hubungan antara

pretest dan Post test

- Jika nilai Sig < 0,05 maka indikasinya adalah terdapat hubungan antara

pretest dan posttest

Selanjutnya pada Output bagian ke tig aini akan diberikan gambaran ada atau

tidaknya perbedaan antara pretest dan postest, yakni pada hasil uji statistik SPSS

sebagai berikut :

Tabel 4.6 Uji Paired Sampel Test

Paired Samples Test


Paired Differences

95% Confidence Interval Sig. (2-


Std. Std. Error t df
Mean tailed)
of the Difference
Deviation Mean
Lower Upper

Pair 1 PRETEST –
-47,10000 6,77902 1,23767 -49,63133 -44,56867 -38,055 29 ,000
POST TEST

Dasar Pengambilan Keputusan

1. Jika Nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan

antara Prestasi belajar pada data pretest dan posttest.


67

2. Jika Nilai Sig. (2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara Prestasi belajar PAI pada data pretest dan posttest.

Maka diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) Sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat

di simpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara prestasi belajar pada

pelajaran Pendidikan Agama Islam pada data Pretest dan Posttest.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test dilakukan dalam penelitian ini

untuk mengetahui apakah data yang didapat berdistribusi normal atau tidak

dengan rumus:

No Xi FT Fs | FT - Fs|

dst

Keterangan:
Xi : Angka pada data

Z : Transformasi dari angka ke notasi pada ditribusi normal

FT : Probabilitas komulatif normal

Fs : Probabilitas komulatif empiris


: komulatif proporsi luas kurva normal berdasarkan notasi Zi
FT dihitung dari luas kurva dari ujung kiri sampai dengan titik
Z
68

Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan program SPSS

Kolmogorov-Smirnov Test berdasarkan taraf 5% dengan kriteria:

a. Signifikan (Sig) < 0,05 maka data berdistribusi normal.

b. Signifikan (Sig) > 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

Berikut ini hasil yang didapat dari uji normalitas dengan menggunakan

program SPSS 26:

Table 4.4. Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Nilai

N 30

Normal Parametersa,b Mean 28.93

Std. Deviation 3.676

Most Extreme Differences Absolute .165

Positive .134

Negative -.165

Test Statistic .165

Asymp. Sig. (2-tailed) .037c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Dari data yang didapat dari program SPSS 26 menunjukan hasil Sig 0,037 <

0,05 dengan kata lain data yang diperoleh berdistribusi normal.

b. Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk membuktikan apakah hipotesis dalam

penelitian diterima atau ditolak. Dalam pengujian hepotesisi digunakan uji t untuk

satu sampel (one sample test) dengan rumus:


69

Keterangan:
: koevisien t

: mean sampel

: mean populasi

: standar deviasi sampel

: banyak sampel

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan program Uji

One-Sample Test SPSS 26 berdasarkan taraf 5% dengan pedoman:

1. Jika nilai Sig < 0,05 maka terdapat pengaruh

2. Jika nilai Sig > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh Berikut tabel hasil uji

hipotesis menggunakan program SPSS 26:

Tabel 4.5. Hasil Uji One-Sample Test

One-Sample Test
Test Value = 0

95% Confidence
Interval of the
Sig. Mean
T df Difference
(2tailed) Difference
Lower Upper

Nilai 53.541 30 .000 3.593.333 345.607 373.060

Berdasarkan pengujian yang dilakukan dengan program SPSS didapat hasil

bahwa nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh

penggunaan media visual terhadap Prestasi belajar PAI.


70

C. Pembahasan Penelitian

Dalam penelitian ini diawali dengan menetapkan waktu dan tempat

penelitian. Setelah waktu dan tempat penelitian sudah ditentukan kemudian

peneliti menyiapkan instrument yang sudah divalidasikan dengan pakar yang

bersangkutan yang ada di MTs Al-Furqon. Pada proses penelitian ini, peneliti

menggunakan media visual berupa proyektor yang menampilkan gambar pada

mata pelajaran PAI kelas VII dengan materi tata cara wudhu kepada siswa yang

berjumlah 20 orang. Didalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan 1 kelas

saja sebagai sample yang diteliti dan diberikan kuesioner. Selanjutnya akan dari

hasil perhitungan statisik di atas akan di gunakan pembahasan dengan cara studi

deskriptif kuantitatif dengan pembahasan yang bersumber kepada rumusan

masalah di atas antara lain sebagai berikut:

1 Kondisi utama penerapan pembelajaran dengan media visual di MTS Al

Furqon Klari Karawang yakni ketika sebelum melakukan pembelajaran,

peneliti melakukan perkenalan dan pendekatan kepada siswa yang bertujuan

agar pada saat peneliti melakukan pembelajaran kepada siswa yang

bersangkutan tidak merasa canggung akan kehadiran peneliti didalam

kelasnya. Setelah melakukan pendekatan terhadap siswa dan mengkonfirmasi

kapada guru mata pelajaran PAI bahawa peneliti akan melakukan proses

pembelajaran PAI dengan materi berwudhu pada kelas IV menggunakan

media proyektor yang menampilkan gambar tatacara berwudhu. Siswa sangat

antusias menerima materi pembelajaran, mendengarkan dan memahami

materi sampai akhir pelajaran, mempraktekan dan mencontohkan materii

berwudhu satu persatu kedepan kelas.


71

2. Prestasi belajar siswa dengan Penggunaan media visual di MTS Al-Furqon

Klari Karawang. Setelah melakukan pembelajaran, siswa kemudian diberikan

kuesioner berupa angket yang berjumlah 10 soal. Setiap soal yang dijawab

oleh siswa diberikan nilai untuk kemudian dilakukan perhitugan statistik

menggunakan program SPSS 26. Kuesioner yang sudah dijawab oleh siswa

dengan taraf nilai yang sangat tinggi dari hasil sebelumnya dengan nilai rata-

rata pembelajaran sebesar 85 dimana setiap soal yang di berikan untuk

mengukur prestasi belajar siswa pada mapel PAI selanjutnya akan di ukur

dengan dilakukan uji validitas validitas vearson product moment SPSS 26

taraf 5% dengan kriteria yang menunjukan pada table di atas dengan uji

validitas menggunakan SPSS 26 menunjukan hasil Sig. (2-tailed) pada kolom

total < dari 0.05 yang berarti data yang didapat valid. Dari table program

SPSS 26 dapat juga dibandingkan dengan r table dan menunjukan hasil r table

0,361 < r hitung (pearson correlation)

3. Pengaruh penggunaan media Visual terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) MTS Al Furqon Kemudian untuk

data yang valid akan dilakukan uji normalitas dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnov Test SPSS 26 dengan taraf 5% Dari data yang didapat

dari program SPSS 26 menunjukan hasil Sig 0,037 < 0,05 dengan kata lain

data yang diperoleh berdistribusi normal. Kemudian untuk data yang valid

dan berdistribusi normal akan dilakukan uji SPSS 26 one sample t tess untuk

menyimpulkan hipotesis artinya tidak ada pengaruh. Berdasarkan pengujian

yang dilakukan dengan program SPSS one sample t tess didapat hasil bahwa
72

nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh penggunaan

media visual terhadap Prestasi belajar. Dan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data dari satu sampel yang berarti data yang diperoleh

berasal dari satu populasi yang berupa kuesioner yang dijawab langsung oleh

sampel dan diberikan nilai skor setiap pertanyaan yang dijawab

Hipotesis

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan

bahwa uji hipotesisi menunjukkan hasil Signifikan 0,000 < 0,05 maka dengan kata

lain media visual berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Karena dengan

menggunakan media visual siswa lebih bersemangat, lebih aktif, dan lebih

memahami materi yang disampaikan oleh peneliti bahkan beberapa siswa dari

kelas lain meminta agar kelasnya dilakukan pembelajaran seperti yang dilakukan

dikelas VII MTs Al-Furqon. Hal ini membuktikan bahwa media visual

berpengaruh terhadap prestasi belajar


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Media Visual terhadap

Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas VII MTs Al-Furqon Klari Kabupaten

Karawang”, berdasarkan hasil perolehan data penelitian, analisis, dan pengujian

hipotesis yang telah dilakukan dengan teori yang relevan, maka dapat disimpulkan

bahwa;

1. Berdasarkan hasil pengamatan data, diperoleh gambaran tentang kegiatan

belajar PAI siswa di sekolah MTs Al Furqon Klari Karawang, peneliti

mendapatkan hasil kuesioner pada pembelajaran PAI berlangsung dengan

hasil nilai tertinggi sebesar 40 dan nilai terendah sebesar 29. Terdapat 14

siswa dengan persentase 40% dalam kategori sedang. Dan terdapat 16 siswa

dengan persentase 29% dalam kategori rendah. Hal ini dapat dilihat dari

beberapa indikator Pembelajaran PAI mulai dari menghafal Ayat Alqur’an

dan Al -Hadist, kepercayaan diri di kelas, toleransi, terampil dalam

mengerjakan tugas di sekolah.

2. Berdasarkan perolehan dengan penereapan Media Visual pada prestasi

belajar PAI siswa Kelas VII MTs Al Furqon Klari Karawang menunjukan

hasil Sig. (2-tailed) pada kolom total < dari 0.05 yang berarti data yang

didapat valid. Dari table program SPSS 26 dapat juga dibandingkan dengan

r table dan menunjukan hasil r table 0,361 < r hitung (pearson correlation)

73
3. Terdapat Pengaruh yang positif pada penggunaan media Visual terhadap

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

MTs Al Furqon untuk mengetahui data berdistribusi normal. dengan

menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test SPSS 26 dengan taraf 5% Dari

data yang didapat dari program SPSS 26 menunjukan hasil Sig 0,037 < 0,05

dengan kata lain data yang diperoleh berdistribusi normal.

B. Saran

Sebagai pembahasan terakhir dalam penulisan skripsi ini, saran yang

dapat peneliti sampaikan sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan

dalam pengaruh Media Visual Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan

Agama Islam adalah:

1. Bagi pendidik, untuk selalu memberikan motivasi kepada anak untuk

menambah wawasan mereka, dan diharapkan mampu bekerja sama dengan

orangtua untuk meraih prestasi belajarnya di sekolah dengan belajar PAI.

2. Bagi seluruh siswa MTs kelas VII Al-Furqon Klari. Luangkanlah waktu

tersendiri untuk belajar mengembangkan keahlian dibidang keagamaan baik

dari segi berbicara maupun dari segi tulisan dan hafalan Al-Qur’an

3. Bagi orangtua, berikanlah motivasi kepada anak-anak untuk memberikan

wawasan tentang Pendidikan Agama Islam yang di pelajari di sekolah dan

munculkan sikaf afektifnya agar menjadi anak yang sopan dan santun kepada

guru dan orang tua serta memiliki pribadi yang berakhlakul karimah.

74
4. Bagi studi yang akan datang, diharapkan bisa lebih kreatif dan inovatif dalam

melaksanakan sebuah studi, baik dari aspek Teknik dan metode penelitian

yang dilakukan. Sehingga penelitian selanjutnya dapat lebih bervariasi dan

beragam.

75
76

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2012. Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,.

Bandung: Remaja Rosda Karya.

Abin Syamsudin. 2009. Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ahmad Luviadi. 2016. “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI

MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II SD

NEGERI 1 CAMPANG KECAMATAN GISTING KABUPATEN

TANGGAMUS TP. 2015/2016.” Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam

7(2):257.

Ahmad Tafsir. 2004. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam,. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Al-Rasyidin, and Samsul Nizar. 2003. Filsafat Pendidikan Islam. Ciputat: Ciputat

Press.

Azhar, Arsyad. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Daryanto. 2016. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Departemen RI. 2005. Al-Qur’an Dan Terjemahnya. Bandung: Diponegoro.

Djaali. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Harjanto. 2010. Rencana Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasan Langgulung. 1998. Asas-Asas Pendidikan Islam,. Jakarta: Radar Jaya

Offset.

Junaedi, Mahfud. 2010. “Ilmu Pendidikan Islam Filsafat Dan Pengembangan.” P.

7 in. Semarang: Rasail.

M. Quraish Shihab. 2002. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-
77

Qur’an, Volume 13. Bandung: Lentera Hati.

Muhaimin, dkk. 2002. Paradigma Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Muhammad Nasib Ar-Rifa’I. 2000. Kemudahan Dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu

Katsir. Jakarta: Gema Insani.

Muhibbin Syah. 2002. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Jakarta:

Remaja Rosdakarya.

Muntholi’ah. 2002. Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI. Semarang:

Mangkang Indah dan Yayasan Al-Qalam.

Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Purwanto, Ngalim. 2016. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rosyid, Moh Zaiful, Halimatusa’diyah Sa’diah, and Nanda Septia. 2021. RAGAM

MEDIA PEMBELAJARAN. Kota Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi.

Shaleh, Abdul Rachman. 2000. Pendidikan Agama Dan Keagamaan : Visi, Misi,

Dan Aksi / Abdul Rachman Shaleh. Jakarta: Gemawindu Pancaperkasa.

Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar.

Jakarta: Prenadamedia Group.

Tirtonegoro, Sutratinah. 2001. Anak Super Normal Dan Program Pendidikannya.

Jakarta: Bina Aksara.

Wasliman Lim. 2007. Problematika Pendidikan Dasar. Bandung: Modul


78

Pembelajaran Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Winkel, W. .. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Yuhdi, Munadi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:

Gaung Persada Press.

Zakiah Daradjat, Dkk. 2004. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Zuhairini. 1995. “Filsafat Pendidikan Islam.” P. 150 in. Yogyakarta.


79

LAMPIRAN
80

Nilai Ngain Score


Descriptives

KELAS Statistic Std. Error

NGain_Persen Eksperimen Mean 76,1262 2,02446

95% Confidence Interval for Lower Bound 71,8890


Mean Upper Bound 80,3635

5% Trimmed Mean 75,8122

Median 78,2292

Variance 81,969

Std. Deviation 9,05368

Minimum 59,38

Maximum 98,53

Range 39,15

Interquartile Range 11,04

Skewness ,148 ,512

Kurtosis 1,001 ,992

Kontrol Mean 67,9660 1,44827

95% Confidence Interval for Lower Bound 64,6898


Mean Upper Bound 71,2422

5% Trimmed Mean 68,0130

Median 68,3333

Variance 20,975

Std. Deviation 4,57983

Minimum 59,68

Maximum 75,41

Range 15,73

Interquartile Range 6,20

Skewness -,254 ,687

Kurtosis -,053 1,334

Dari hasil table di atas maka dapat di peroleh


Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Ngain_Score 30 .59 .99 .7341 .08690


81

Ngain_Persen 30 59.38 98.53 73.4062 8.69028


Valid N (listwise) 30

Frequencies Statistics
Pretest Post Test

N Valid 30 30

Missing 0 0
Mode 40 78a
Range 11 25
Minimum 29 74
Maximum 40 99
a. Multiple modes exist. The smallest value is
shown
Frequency Table
Pretest
Frequ Cumulative
Percent Valid Percent
ency Percent
Valid 29 2 6.7 6.7 6.7
30 1 3.3 3.3 10.0
31 1 3.3 3.3 13.3
32 2 6.7 6.7 20.0
33 3 10.0 10.0 30.0
34 2 6.7 6.7 36.7
35 2 6.7 6.7 43.3
36 3 10.0 10.0 53.3
37 1 3.3 3.3 56.7
38 2 6.7 6.7 63.3
39 3 10.0 10.0 73.3
40 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

Post Test
Frequ Per Valid Cumulative
ency cent Percent Percent
Valid 74 1 3.3 3.3 3.3
75 1 3.3 3.3 6.7
76 1 3.3 3.3 10.0
77 1 3.3 3.3 13.3
78 4 13.3 13.3 26.7
79 1 3.3 3.3 30.0
80 4 13.3 13.3 43.3
82

82 2 6.7 6.7 50.0


84 1 3.3 3.3 53.3
85 3 10.0 10.0 63.3
86 2 6.7 6.7 70.0
87 3 10.0 10.0 80.0
88 3 10.0 10.0 90.0
89 1 3.3 3.3 93.3
90 1 3.3 3.3 96.7
99 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

Frequencies
Statistics

posttest_kurang_p skor_ideal_kurang Ngain_S


Ngain_Persen
retest pretest core

N Valid 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0
Mean 47.1000 64.0667 .7341 73.4062
Median 47.0000 64.0000 .7258 72.5822
Std. Deviation 6.77902 3.67595 .08690 8.69028
Range 30.00 11.00 .39 39.15
Minimum 37.00 60.00 .59 59.38
Maximum 67.00 71.00 .99 98.53

Frequency Table

posttest_kurang_pretest

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 37.00 2 6.7 6.7 6.7

38.00 2 6.7 6.7 13.3

40.00 2 6.7 6.7 20.0

42.00 3 10.0 10.0 30.0

43.00 1 3.3 3.3 33.3

44.00 1 3.3 3.3 36.7

46.00 2 6.7 6.7 43.3


83

47.00 3 10.0 10.0 53.3

48.00 2 6.7 6.7 60.0

49.00 2 6.7 6.7 66.7

50.00 2 6.7 6.7 73.3

51.00 1 3.3 3.3 76.7

52.00 1 3.3 3.3 80.0

53.00 2 6.7 6.7 86.7

54.00 1 3.3 3.3 90.0

56.00 1 3.3 3.3 93.3

57.00 1 3.3 3.3 96.7

67.00 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

skor_ideal_kurang_pretest

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 60.00 8 26.7 26.7 26.7

61.00 3 10.0 10.0 36.7

62.00 2 6.7 6.7 43.3

63.00 1 3.3 3.3 46.7

64.00 3 10.0 10.0 56.7

65.00 2 6.7 6.7 63.3

66.00 2 6.7 6.7 70.0

67.00 3 10.0 10.0 80.0

68.00 2 6.7 6.7 86.7

69.00 1 3.3 3.3 90.0

70.00 1 3.3 3.3 93.3

71.00 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Ngain_Score

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid .59 1 3.3 3.3 3.3


84

.60 1 3.3 3.3 6.7

.61 1 3.3 3.3 10.0

.63 1 3.3 3.3 13.3

.66 1 3.3 3.3 16.7

.66 1 3.3 3.3 20.0

.66 1 3.3 3.3 23.3

.67 1 3.3 3.3 26.7

.67 1 3.3 3.3 30.0

.69 1 3.3 3.3 33.3

.70 1 3.3 3.3 36.7

.70 2 6.7 6.7 43.3

.71 1 3.3 3.3 46.7

.72 1 3.3 3.3 50.0

.73 1 3.3 3.3 53.3

.75 1 3.3 3.3 56.7

.76 1 3.3 3.3 60.0

.78 1 3.3 3.3 63.3

.78 1 3.3 3.3 66.7

.78 1 3.3 3.3 70.0

.79 1 3.3 3.3 73.3

.79 1 3.3 3.3 76.7

.80 2 6.7 6.7 83.3

.80 1 3.3 3.3 86.7

.82 1 3.3 3.3 90.0

.84 1 3.3 3.3 93.3

.85 1 3.3 3.3 96.7

.99 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Ngain_Persen

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 59.38 1 3.3 3.3 3.3

59.68 1 3.3 3.3 6.7


85

60.66 1 3.3 3.3 10.0

63.33 1 3.3 3.3 13.3

65.57 1 3.3 3.3 16.7

65.63 1 3.3 3.3 20.0

66.15 1 3.3 3.3 23.3

66.67 1 3.3 3.3 26.7

67.14 1 3.3 3.3 30.0

69.01 1 3.3 3.3 33.3

69.70 1 3.3 3.3 36.7

70.00 2 6.7 6.7 43.3

71.01 1 3.3 3.3 46.7

71.83 1 3.3 3.3 50.0

73.33 1 3.3 3.3 53.3

75.41 1 3.3 3.3 56.7

75.81 1 3.3 3.3 60.0

77.61 1 3.3 3.3 63.3

78.13 1 3.3 3.3 66.7

78.33 1 3.3 3.3 70.0

79.37 1 3.3 3.3 73.3

79.41 1 3.3 3.3 76.7

80.00 2 6.7 6.7 83.3

80.30 1 3.3 3.3 86.7

81.54 1 3.3 3.3 90.0

83.58 1 3.3 3.3 93.3

85.07 1 3.3 3.3 96.7

98.53 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Anda mungkin juga menyukai