SKRIPSI
Disusun Oleh :
ABDUL AZIS
1810631110165
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh :
Nama : Abdul Azis
NPM : 1810631110165
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Menyetujui,
Mengetahui,
Koordinator program studi
i
SURAT PERNYATAAN
Npm : 1810631110165
Karawang,.............. 2022
Abdul Azis
ii
RIWAYAT HIDUP
Npm : 1810631110165
Email : 1810631110165@student.unsika.ac.id
Riwayat Pendidikan
2014-2017 MA Daarussa`adah
iii
KATA PENGANTAR
KARAWANG”
iv
6. Yth. Ibu Lilis Karyawati,.S.Ag.,M.Pd.I. Selaku Dosen pembimbing II yang
telah memberikan perbaikan, motivasi berserta arahan sehingga skipsi ini
dapat terselesaikan sesuai dengan Standan oprasional prosedur dan sesuai
waktu yang telah di tentukan.
7. Seluruh Dosen Fakultas Agama Islam, Universitas Singaperbangsa
Karawang yang telah banyak memberikan ilmu dan arahan kepada penulis
sehingga dapat memperlancar proses penulisan skripsi.
8. Kepada Semua Guru, dan staf Tata Usaha di MTs AL FURQON, yang telah
bersedia memberikan keterangan-keterangan yang penulis butuhkan, atas
waktu dan bantuannya untuk membantu tersusunnya skripsi ini.
9. Seluruh keluarga saya yang paling hebat yang selalu mendo’akan,
mensuport, membiayai keuangan selama perkuliahan, memberikan
dorongan semangat dan memotivasi untuk keberhasilan diri ku untuk di
masa depan.
10. Seluruh teman – teman kostan saya yang paling saya hormati ( Fariz,
Fatkhur, Alfain, dan Freda ) yang selalu membantu saya dalam memberikan
motivasi dan pemecahan masalah dalam membuat skripsi
Semoga skipsi ini bermanfaat bagi saya pribadi dan rekan rekan semua dan
semoga skripsi ini mendapatkan ridho dari Allah SWT. Aamin ya robbal alamin.
Karawang, ..............2022
Abdul Azis
1810631110165
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................
SURAT PERNYATAAN........................................................................................
RIWAYAT HIDUP.................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
DAFTAR TABEL....................................................................................................
ABSTRAK...............................................................................................................
ABSTRACT.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
A. LATAR BELAKANG.............................................................................
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................
C. TUJUAN PENELITIAN.........................................................................
D. MANFAAT PENELITIAN.....................................................................
E. KERANGKA BERFIKIR.......................................................................
F. HIPOTESIS.............................................................................................
G. PENELITIAN TERDAHULU................................................................
C. PEMBELAJARAN PAI..........................................................................
A. JENIS PENELITIAN..............................................................................
vi
B. GAMBARAN UMUM PENELITIAN...................................................
C. ANALISIS PENELITIAN......................................................................
A. DESKRIPSI DATA.................................................................................
B. ANALISIS DATA...................................................................................
C. PEMBAHASAN PENELITIAN.............................................................
BAB V PENUTUP..................................................................................................
A. KESIMPULAN.......................................................................................
B. SARAN...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
LAMPIRAN
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tekhnologi. Pendidikan tidak hanya dalam lingkup kognitif, akan tetapi juga
dalam afektif serta psikologis. Pendidikan juga akan mempengaruhi sikap serta
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
1
Berbicara media belajar sangat banyak ragamnya, mulai dari media Grafis,
perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu
pembelajaran, khususnya media visual, yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang menampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali
pada awal pelajaran siswa tidak tertarik pada materi pelajaran atau mata pelajaran
itu merupakan salah satu mata pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka
Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual
2
dapat menggugah emosi dan sikap siswa misalnya informasi yang menyangkut
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks bagi siswa
yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
Arsyad,2007 :17)
Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual
ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan
visual itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Bentuk visual bisa
berupa:
3
2. Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan dan konsep, organisasi, dan
3. Peta yang menunjukkan hubungan ruang antara unsur – unsur dalam isi
materi.
4. Grafik seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran
angka.(Azhar Arsyad,2009:91-92)
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan
kualitas yang dilaksakannya. Untuk memenuhi hal tersebut diatas, guru dituntut
siswa sehingga mau belajar karena memang siswalah subyek utama dalam proses
belajar (Usman, Basyarudin dan Asnawir, 2004 :21). Dalam sistem pendidikan
secara efektif.
4
dan pembina ilmu dapat dilihat dari sejauh manakah guru dapat menguasai
yang sering kita jumpai dalam pengajaran khususnya pengajaran agama Islam
adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada siswa secara baik sehingga
diperoleh hasil yang efektif dan efisien atau hasil yang maksimal, disamping
masalah lainnya yang sering didapati adalah kurangnya perhatian guru agama
hal ini bisa dilihat dari kurang maksimalnya proses belajar mengajar dan langsung
akan terus terjadi selama guru pendidikan agama islam masih menganggap bahwa
dirinya merupakan sumber belajar bagi siswa dan mengabaikan peran media
pembelajaran.
komunikasi tersebut tidak efektif dan tidak efisien, antara lain disebabkan
kurangnya minat dan kurangnya kegairahan (Nana, 2003 :1). Salah satu usaha
5
secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar. Hal ini berkaitan dengan Surat
َ َّ ۚ ُن ِإ َّن َربY ك بِ ۡٱل ِح ۡك َم ِة َو ۡٱل َم ۡو ِعظَ ِة ۡٱل َح َسنَ ۖ ِة َو ٰ َج ِد ۡلهُم بِٱلَّتِي ِه َي َأ ۡح َس
ك ِ ِع ِإلَ ٰى َسب
َ ِّيل َرب ُ ۡٱد
َض َّل عَن َسبِيلِ ِهۦ َوهُ َو َأ ۡعلَ ُم بِ ۡٱل ُم ۡهتَ ِدين َ هُ َو َأ ۡعلَ ُم بِ َمن
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
siswa untuk dapat mempelajari dan memahami ajaran islam sesuai dengan
kemampuan nalar manusia terhadap wahyu Allah dan Rasul-Nya perlu dibantu
tampaknya tidak memadai lagi, sebab para siswa telah mulai kritis. Metode
ceramah murni hanya efektif untuk sekitar 15 menit yang pertama. Untuk
selanjutnya daya serap siswa terhadap ceramah mulai menurun (Gulo, 2002 :142).
Untuk melibatkan sebanyak mungkin alat indra siswa dalam proses belajar
dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun
6
(Azhar Arsyad, 2002). Dengan menggunakan media pembelajaran yang
dipersiapkan dengan baik berarti guru pendidikan agama islam telah membantu
siswanya mengaktifkan unsur-unsur psikologis yang ada dalam diri mereka seperti
perkembangan kepribadian mereka. Sikap jiwa mereka yang tenang dengan minat
sebagainya (Rosyad, 2009: 59). Pesan-pesan agama yang dibantu dengan media
bukan sekedar upaya untuk membantu guru dalam mengajar, tetapi lebih dari itu
pengajaran agama.
mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain.
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
dan pelatihan. Pendidikan ialah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
7
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
Jadi pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak
didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai
anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada
akan tetap aktual untuk dibicarakan, karena pendidikan sangat penting didalam
kehidupan manusia. Dalam hal ini pendidikan khususnya dalam hal penguasaan
media pembelajaran sangatlah penting untuk memotivasi siswa agar tidak mudah
jenuh dalam mengikuti proses belajar mengajar, maka dari itulah seorang pengajar
harus mempunyai wawasan yang luas dan harus mempunyai daya kreatifitas yang
yaitu bahasa Indonesia. Fasilitas, sarana, dan prasarana yang ada di lembaga
pendidikan ini termasuk dalam katagori cukup lengkap. Jadi, sudah wajar apabila
tenaga pendidik yang ada di sana menggunakan media pembelajaran sebagai alat
apakah semua tenaga pengajar yang ada di sana bisa menyelaraskan antara materi
yang disampaikan dengan media yang digunakan dalam proses belajar mengajar?
8
Lalu, dengan adanya media pembelajaran prestasi belajar siswa terutama dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat meningkat? Untuk itulah
Penggunaan Media Visual Terhadap Prestasi Belajar Pai Siswa Kelas VII Di MTs
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
Klari Karawang?
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) MTS Al Furqon tahun
pelajaran 2022/2023?
C. Tujuan Penelitian
9
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media Visual terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
dilaksanakan oleh peneliti ini berkaitan dengan mata pelajaran yang di ampu
2. Manfaat praktis
a. Bagi Penulis
10
2) Dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia
E. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang
pembelajaran yang menyebabkan peserta didik bosan dan malas dalam mengikuti
lebih kreatif, inovatif dan aktif, salah satunya dengan menggunakan media
11
Penelitian ini dilakukan menggunakan jenis penelitian kuantitatif yaitu
Keterangan :
Variabel Independen ( X ) : Media Visual
Variabel Dependen ( Y ) : Prestasi Siswa Pada Siswa kelas VII
F. Hipotesis
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui
ada dua macam cara yaitu Hipotesis nol (H o) dan Hipotesis alternatif ( Ha).
Hipotesis nol ( Ho) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan
12
antara variabel satu dengan variabel yang lain. Biasanya hipotesis ini diungkapkan
dengan pernyataan tidak ada perbedaan atau hubungan. Jadi merupakan sangkalan
terhadap apa yang diharapkan atau diperkirakan penelitian (Faisal, 1989: 103).
Hipotesis alternatif (Ha) adalah kebalikan dari hipotesis nol, yaitu menyatakan
adalah :
1. Hipotesis Nol ( Ho) Tidak adanya pengaruh antara media visual terhadap
prestasi siswa pada siswa kelas VII MTSs Al Furqon Klari Karawang.
G. Penelitian Terdahulu
penelitian ini. Kegunaannya ialah untuk mengetahui hasil penelitian yang telah
penelitian ini menyatakan terdapat pengaruh media visual terhadap prestasi siswa
peserta didik SDN 02 Kendabulur dengan nilai yang Signifikan antara media
13
Muhammad Zulhaj S.Pd.I NIM. 14010101013, dengan judul penelitian
Agama Islam Siswa di MAN 1 Kendari, Institut Agama Islam Negeri ( IAIN )
Kendari, Hasil penelitian ini menyatakan terdapat pengaruh media visual terhadap
prestasi siswa peserta didik MAN 1 Kendari dengan nilai yang signifikan antara
Nurul Ula S.Pd NIM. 4130016038 dengan judul penelitian Pengaruh Media
terdapat pengaruh media visual terhadap minat belajar siswa dengan nilai yang
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
“tengah” perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media dapat diartikan
sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Gerlach dan Ely dalam Moh Zaiful Rosyid (Rosyid, Sa’diah, and Septia 2021),
mengatakan bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik Mampu
buku, dan lingkungan sekolah dapat dikatakan sebagai media. secara lebih khusus,
Menurut Mahfud Shalahuddin Senada dengan yang diung kapkan oleh Suprapto
dalam (Rosyid et al. 2021) bahwa media pembelajaran sebagai alat yang sangat
2016) Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat
15
pengirim menuju penerima. Batasan mengenai pengertian media dalam
pendidikan yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan
pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang
kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan
efektif.
banyak berperan dan pengaturan jadwal yang kaku, dimana proses belajar
mengajar hanya berlaku pada waktu dan tempat yang telah ditetapkan. Peran
mengajar di kelas, karena pendidik juga merupakan sumber belajar dominan. Hal
terbagi menjadi dua, yaitu arti sempit dan arti luas. media dalam arti sempit ialah
media itu berwujud di grafik, foto, alat mekanik, dan elektronik yang digunakan
menurut arti luas, media adalah kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi,
16
Dalam arti luas pengertian media menurut Sharon dalam (Rosyid et al.
2021) adalah alat komunikasi dan sumber informasi. Sementara itu tu, Robert
Heinich dkk dalam Moh Zaiful Rosyid (Rosyid et al. 2021) Mendefinisikan media
penerima. dalam pengertian ini media diartikan sebagai fasilitas komunikasi yang
Ahmad Sabri dalam Moh Zaiful Rosyid dkk (Rosyid et al. 2021) Asosiasi
sebagai alat, baik elektronik maupun non elektronik dijadikan cara dalam
Meja juga dikatakan alat yang digunakan oleh pendidik sebagai perantara untuk
memanipulasi materi yang abstrak menjadi yang besar menjadi kecil, dan yang
media pembelajaran.
17
Media pembelajaran yang digunakan sebagai penyampai pesan atau
memahami apa yang telah disampaikan oleh guru. Sehingga media pembelajaran
Karti Soeharto dalam Moh Zaiful Rosyid (Rosyid et al. 2021) Menyatakan
bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. Briggs menyatakan bahwa media adalah alat
bantu untuk memberikan perangsang bagi siswa agar proses belajar mengajar
seorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Secara umum, wajar jika
peranan guru yang menggunakan media pembelajaran sangat berbeda dari peranan
2. Media Visual
a. Media visual
memegang peranan penting dalam proses belajar. Media visual dapat pula
menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi
dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif visual sebaiknya ditempatkan pada
18
konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual tersebut untuk
Menurut Munadi dalam Ernanida (2019: 107) media visual adalah media
tampaknya sesuatu benda. Bentuk visual dapat juga berbentuk diagram batang
Bentuk lain dari media visual adalah peta yang menunjukkan hubungan antara
unsur-unsur dalam isi materi, grafik pun masuk dalam kategori media visual
yang dapat ditangkap melalui indera penglihatan tanpa adanya suara dari alat
19
3) Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.
secara berdampingan.
kompleks.
komponen.
Sehingga matari yang di sampaikan dapat mudah di pahami oleh siswa dengan
berlangsung.
20
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
1) Gambar lukisan,
angka.
garis besar. Diagram menunjukan hubungan yang ada komponenya atau sifat-sifat
proses yang ada disitu. Diagram pada umumnya berisi petunjuk-petunjuk, diagram
dimengerti
memperjelas arti.
21
4) Diagram yang baik, sebagai media pendidikan adalah yang:
- Benar, digambar rapi, diberi title, label dan penjelasan – penjelasan yang
perlu
5) Media Grafis
visual. Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan Sanjaya (2012: 157) bahwa
media grafis adalah media yang dapat mengkomunikasikan data dan fakta,
merupakan media yang digolongkan sebagai media visual non proyeksi, mudah
halnya media yang lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari
visual.
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atu gagasan
melalui penyajian kata-kata, kalimat angka-angka, dan simbol atau gambar. Grafis
22
6) Fungsi Media Grafis.
peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan didalam kelas atau hal-hal yang
abstrak.
a. Gambar/Foto
merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti secara jelas. Sadiman
(a) sifatnya konkret, (b) gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, (c)
dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita, (d) foto dapat memperjelas suatu
masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat
23
mencegah atau membetulkan kesalahpahaman, (e) harganya murah dan gampang
indera mata, (b) gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
b. Sketsa
Menurut Sadiman (2009: 33), sketsa adalah gambar yang sederhana, atau
draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Sketsa, selain
penyampaian pesan, dan media sketsa dapat dibuat sendiri oleh guru.
c. Diagram
secara garis besar. Sadiman (2009: 34) menyatakan bahwa diagram menunjukkan
hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di situ.
8) Media Proyeksi
Media Proyeksi adalah media visual yang hanya dapat digunakan dengan
melalui indera penglihatan. Media ini berinteraksi langsung dengan pesan yang
ingin disampaikan. Maksud pesan disini berupa materi pelajaran yang akan
24
disampaikan. Jadi dengan media proyeksi, materi tersebut dapat terserap dengan
baik.
a. Film bingkai
b. Slide
c. Film rangkai
sebuah alat yang mampu memproyeksikan berbagai pesan, baik pesan dalam
(multimedia).
2) Film gelang Adalah jenis media yang terdiri dari film berukuran 8mm yang
dihentikan.
gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Televisi pendidikan
25
1. Pengertian Prestasi Belajar
memahami suatu mata pelajaran yang biasanya dinyatakan dengan nilai yang
berupa huruf atau angka-angka (Susanto 2013). Senada dengan pendapat tersebut
pengukuran serta penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka,
huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh
Winkel prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan
seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang
yaitu adanya pengalaman yang didapatkan siswa sebagai capaian hasil belajar
yang akan diidentifikasi melalui sikap, kecakapan, dan keterampilan melalui tes
atau non tes yang dinyatakan dalam bentuk nilai. Nilai yang diperoleh siswa dapat
dijadikan sebagai tolok ukur utama untuk mengetahui seberapa jauh siswa
pembelajaran
sehingga dalam upaya memahami definisi prestasi belajar tidak dapat dipisahkan
dari pengertian belajar itu sendiri. Cronbach dalam Sardiman (2003: 20)
26
experience” (bentuk perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman). Chaplin
(Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai
Dari uraian – uraian di atas, belajar merupakan suatu proses dasar dari
perkembangan anak, suatu usaha yang dilakukan individu agar anak dapat tumbuh
dan berkembang, memperoleh sesuatu yang baru sebagai hasil dari pengalaman,
sebagainya.
tingkah laku sebagai hasil usaha individu yang relatif tetap berdasarkan
pengalamannya.
“Prestasi belajar relatif menetap, dan tidak berubah – ubah” (Imron, 1996: 16).
Perubahan tingkah laku yang sifatnya relatif tidak menetap, bukanlah karena
proses belajar. Peserta didik setiap kali dapat berubah. Perubahan – perubahan
demikian tidak sama dengan perubahan – perubahan dalam belajar. Oleh karena
itu, tidak semua perubahan yang ada pada diri peserta didik dianggap sebagai
27
prestasi belajar. Hanya perubahan – perubahan tertentu saja yang memenuhi
prestasi belajar yang dicapai seorang pelajar dilakukan melalui usaha menetapkan
Berdasarkan uraian diatas, prestasi belajar dan proses penilaian tidak dapat
dipisahkan satu sama lain, karena proses penilaian prestasi belajar merupakan
terarah”.
sebagai berikut:
a. Perubahan akibat belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk perilaku, dari
pengetahuan saja.
semula, tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti
28
c. Perubahannya tidak harus langsung mengikuti pengalaman belajar, perubahan
yang segera terjadi umumnya tidak dalam bentuk perilaku, tapi hanya dalam
e. Perubahan akan lebih mudah terjadi bila disertai adanya penguat, berupa
perilaku tersebut.
Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor hal tersebut sesuai dengan
pendapat Wasliman yang mengatakan bahwa prestasi belajar yang dicapai oleh
siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik
faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang
bersumber dari dalam diri siswa, seperti kecerdasan, kesehatan, ketekunan, sikap,
kondisi fisik, perhatian, motivasi, minat, dan kebiasaan belajar. Faktor eksternal
merupakan faktor yang berasal dari luar siswa, seperti faktor lingkungan keluarga,
2007)
a. Faktor intern yaitu faktor jasmaniah yang meliputi faktor kesehatan dan cacat
29
motif, kematangan dan kesiapan. Faktor kelelahan yaitu kelelahan jasmani
dan rohani.
b. Faktor ekstern yaitu faktor keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul dan bentuk
a. Faktor dari dalam diri yang meliputi kesehatan, intelegensi, minat dan
3) Minat dan motivasi merupakan dasar untuk mencapai suatu tujuan yang
ingin dicapainya.
30
b. Faktor dari luar diri meliputi keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
sekitar.
pendidikan, lingkungan sekolah, dan rasio guru serta murid per kelas
bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih
giat belajar.
(Djaali 2014)
tersebut yaitu minat, motivasi belajar, bakat, intelegensi sikap, kebiasaan belajar,
yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Kedua faktor tersebut mempunyai pengaruh yang kuat dalam proses belajar, jika
31
faktor-faktor yang mempengaruhi tersebu mendukung proses belajar (pengaruh
positif) maka prestasi belajar yang akan dicapai siswa akan optimal.
meliputi seluruh ranah psikologis yang berubah sebagai akibat dari pengalaman
dan proses belajar siswa. Namun, pada kenyataannya untuk dapat mengungkapkan
hal tersebut sangatlah sulit karena beberapa perubahan hasil belajar ada yang
yang akan diubah dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu dibagi dalam
penilaian.
b. Domain afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang meliputi lima jenjang
keberhasilan prestasi belajar mencakup 3 ranah yaitu ranah cipta (kognitif), ranah
rasa (afektif), dan ranah karsa (psikomotorik). Dengan kata lain, indikator
32
keberhasilan prestasi belajar idealnya tidak hanya dilihat dari aspek kognitif saja,
tingkah laku belajarnya. Dalam menilai perubahan tingkah laku siswa yaitu
dengan mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan
siswa dalam 3 ranah dimensi kognitif, afektif dan psikomotorik. (Muhibbin Syah
2002).
(siswa). Oleh karena itu, pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu. Pendidikan
berlangsung sepanjang hayat dan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja dan
33
karena itu sering dinyatakan bahwa pendidikan telah ada sepanjang peradaban
pada umumnya mengacu kepada term al-tarbiyah, alta’dib, dan al-ta’lim. Dari
ketiga istilah tersebut term yang populer digunakan dalam praktek pendidikan
istilah al-tarbiyah berasal dari kata rabb. Walaupun kataini memiliki banyak arti,
Istilah al-ta’lim telah digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan Islam.
Kata ini lebih bersifat universal dibanding dengan al-tarbiyah maupun al-ta’dib.
Makna al-ta’lim tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang lahiriyah, akan tetapi
yang tepat dari segala seseuatu di dalam tatanan penciptaan. Sehingga kata al-
ta’dib merupakan tema yang paling tepat dalam bahasa Arab karena mengandung
baik sehingga makna al-tarbiyah dan alta’lim sudah tercakup dalam tema al-
34
ta’dib. Sehingga pendidikan Islam adalah suatu sistem yang memungkinkan
proses mencapai tujuannya perlu dikelola dalam suatu sistem terpadu dan serasi
Pendidikan berasal dari kata “pedagogi” yang berarti pendidikan dan kata
“pedagogia” yang berarti ilmu pendidikan yang berasal dari bahasa Yunani.
Pedagogia terdiri dari dari dua kata yaitu “Pedos” dan “Agoge” yang berarti “
pertumbuhan dan perkembangan secara optimal agar dapat berdiri sendiri dan
bertanggung jawab.
kepribadian yang utama. Terdapat lima unsur utama dalam pendidikan yaitu 1)
Usaha yang bersifat bimbingan, pertolongan atau pimpinan yang dilakukan secara
sadar, 2) ada pendidik, pembimbing atau penolong, 3) ada yang dididik atau
peserta didik, 4) adanya dasar atau tujuan dalam bimbingan tersebut dan 5) adanya
35
Melalui pelatihan yang dilaksanakan dengan jalan membiasakan seseorang
pekerjaan tersebut dan indoktrinasi yang diselenggarakan agar orang meniru atau
mengikuti apa saja yang diajarkan orang lain tanpa mengijinkan si penerima
terencana dan bertujuan yang dilaksanakan oleh orang dewasa dalam arti memiliki
sebagai usaha meningkatkan potensi diri dari segala aspek, baik menyangkut
pendidikan formal, informal maupun pendidikan non formal. Oleh Karena itu,
melalui lingkungan pendidikan atau dengan kata lain hubungan antara islam dan
pendidikan bagaikan dua keping mata uang. Artinya, islam dan pendidikan
Pemikiran diatas sejalan dengan falsafah bahwa sebuah usaha yang tidak
mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa. Ibarat seseorang yang
bepergian tak tentu arah maka hasilnya adalah tidak lebih dari pengalaman selama
Pendidikan agama islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
36
islam melalui kegiatan bimbingan dan pengajaran atau latihan dengan
suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap peserta didik agar nantinya setelah
selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung dalam islam secara
keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuan yang pada akhirnya
dapat mengamalkan dan menjadikan ajaran agama islam yang dianutnya itu
dan bertaqwa sebagai saran untuk mencapai kehidupan lahiriah dan bathiniyah
dan bertaqwa sebagai saran untuk mencapai kehidupan lahiriah dan bathiniyah
37
manusia Indonesia seutuhnya. Dengan demikian, maka proses kependidikan yang
tertanam pada nilai-nilai agama akan dapat membentuk kepribadian peserta didik.
Dalam hal ini islam yang mengacu kepada keimanan dan ketaqwaan
(sebagai pondasi dasar yang tak tampak atau rahasia) yang berdaya dorong
memotivasi proses kegiatan perilaku yang tampak, yang mewujud dalam akhlak
al-karimah dibidang kehidupan termasuk iptek. Disisi lain antara kedua sisi
manusia yang seutuhnya, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan serta mampu
kepada ajaran Al-qur’an dan sunnah, maka tujuan dan konteks ini terciptanya
memberi arah bagi programnya. Sebab dengan adanya dasar juga berfungsi
pelaksanaan dan sebagai jalur langkah yang menentukan arah usaha tersebut.
dasar/landasan yang cukup kuat. Pancasila yang merupakan dasar setiap tingkah
laku dan kegiatan bangsa Indonesia, dengan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai
38
sila pertama, berarti menjamin aktifitas yang berhubungan dengan pengembangan
membina ajaran Islam mendapat lindungan konstitusi dari Pancasila (Abdul Majid
2012)
Namun justru karena kebenaran yang terdapat dalam kedua dasartersebut dapat
diterima oleh nalar manusia dan dapat dibuktikan dalam sejarah atau pengalaman
َ ِٰ َذل
َ ۛ ك ۡٱل ِك ٰتَبُ اَل َر ۡي
َب فِي ۛ ِه هُ ٗدى لِّ ۡل ُمتَّقِين
Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa. (Surat al-Baqarah/2: 2) (Departemen RI 2005)
39
kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (Departemen RI 2005) (Surat Al-
Ahzab/33: 21)
(Muhammad Nasib Ar-Rifa’I 2000) Kepribadian Rasul diartikan sebagai uswat al-
pelajaran yang lain. Oleh karena fungsi yang diemban tersebut akan menentukan
berbagai aspek pengajaran yang dipilih oleh pendidik agar tujuannya tercapai.
Allah yang harus tunduk dan taat terhadap segala aturan dan kehendak-Nya serta
mengabdi hanya kepada-Nya) maupun sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang
(Muhaimin 2002).
usaha atau kegiatan selesai. Maka pendidikan, karena merupakan usaha dan
40
bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk
tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang,
tujuan hidupnya agar sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup
manusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada Allah. Ini diketahui dari surat
Ibadah yang dimaksud pada ayat di atas adalah kehadiran di hadapan Allah
Materi pelajaran adalah bahan ajar yang berada dalam ruang lingkup isi
kurikulum. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
Majid 2012). Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis ataupun bahan
tidan tertulis yang memungkinkan anak didik dapat mempelajari dan menguasai
suatu kompetensi. Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain:
c. Informasi pendukung
41
d. Latihan-latihan
e. Petunjuk kerja
f. Evaluasi
hanya mempelajari matamata pelajaran saja, tetapi juga meliputi interaksi sosial di
Adapun ruang lingkup bahan pelajaran PAI meliputi tujuh unsur pokok,
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian
kuantitatif karena ada hipotesis yang diajukan peneliti perlu pengujian dan di uji
antara dua variable yang akan di cari hubungannya. Penelitian ini bersifat
koreasional karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan antara media
43
Madrasah Tsanawiyah Al-Furqon Merupakan Madrasah Lanjutan Tingkat
Pertama berciri khas Agama Islam yang berada dibawah naungan Kementerian
prakarsa KH. Q. Ahmad Fauzi Ridwan, S.Ag., MM, pada tahun 2004
dengan akta No. 03 tanggal 9 Maret 2004 di Jl. Telagasari No. 17 Kawali Desa
dengan tujuan untuk menaungi beberapa lembaga pendidikan dan sosial yang
telah lebih dulu ada. KH. Q. Ahmad Fauzi Ridwan, S.Ag., MM bin KH. Ridwan
Dimyati, seorang kyai yang pernah menjuarai MTQ Tingkat Internasional pada
tahun 1988 di Makkah Saudi Arabia, dengan tekad yang kuat dan tanggung jawab
sosial yang tinggi, di tengah himpitan keterbatasan ekonomi dan kondisi sosial
yang tidak ramah, pada 1994 beliau merintis pendirian Pesantren AlQur'an Al-
Furqon, di atas lahan seluas 500 M2 yang dibeli dengan uang hasil panggilan
Dirumah itulah, dengan penuh suka cita beliau tinggal bersama istri tercinta Hj.Ai
Dengan penuh ketekunan dan keikhlasan ngawuruk ngaji (dibaca: ta'lim, tarbiyah
dan ta'dib), meski muridnya hanya tidak sampai sepuluh orang santri. Seiring
dengan perjalanan waktu, terutama setelah beliau menjadi juri di MTQ tingkat
provinsi Jawa Barat dan menjadi pelatih para qori’-qori’ah yang akan bertanding
44
Atas dorongan masyarakat dan wali santri beliau diminta untuk mendirikan
bulan Juli 2003 didirikanlah lembaga formal pertama setingkat SLTP bernuansa
Islami yaitu MTs Al-Furqon yang menginduk pada MTsN Karawang Barat
Karawang.
Setelah kurang lebih dua tahun berjalan tepatnya pada tanggal 20 Mei 2005,
pada awal pendirian madrasah telah menjaring peserta didik berjumlah 37 orang
waktu kini peserta didik MTs Al-Furqon berjumlah 381 orang. Yayasan Darul
dan lembaga formal lainnya membuka kesempatan bagi semua elemen masyarakat
wawasan yang luas serta keterampilan hidup (Life Skill) dan kepribadian yang
45
Misi : 1) Menumbuhkan kreativitas peserta didik dengan optimalisasi
dungsi dan peran sebagai generasi bangsa yang handal dan dinamis, serta
Terwujudnya lingkungan dan suasana belajar berbasis teknologi yang nyaman dan
Kec. Klari, Kab. Karawang, Jawa Barat. Berdiri di bawah Yayasan Pondok
pesantren darur qur`an karawang. Mts Al furqon memiliki akses jalan yang
Furqon ini dapat membantu peserta didik untuk mempelajari ilmu dan Pendidikan
46
4. Kegiatan belajar di Mts Al furqon Klari Karawang.
dan tujuan pondok pesantren darul Qur`an Adapun kegiatan belajar di mts Al
Waktu Kegiatan
dan juga jurusan dari sarjana tersebut. Adapun data pendidik di mts al furqon
Jenis
Kelamin Pendidikan
No Nama Jabatan
Terakhir
L P
1. Eful Saeful Anshor, S.Pd.I. √ S1 Kepala TU
47
2. Siti Amelia, S.Pd √ S1 Bendahara
3. Atik Nur Azizah, S.Pd. √ S1 Staff TU
4. Syahid Ali Wardana √ MA Satpam
48
6. Keadaan Siswa di MTSs Al Furqon
VII VIII IX
GENDER
A B C D E F A B C D E F A B C D E F
Laki-laki 18 18 18 0 0 0 16 22 20 0 0 0 20 21 19 0 0 0
Perempuan 21 22 21 0 0 0 22 18 18 0 0 0 17 16 18 0 0 0
Jumlah 39 40 39 0 0 0 38 40 38 0 0 0 37 37 37 0 0 0
Total 118 116 111
Kondisi Kategori
Jenis Jumlah Keterangan
Baik Rusak Kerusakan
Ruang Kepala sekolah 1 Ruang 1 - - -
Ruang Guru 1 Ruang 1 - - Menggunakan Kelas
Ruang Kelas 12 Ruang 12 - - -
Ruang Perpustakaan 1 Ruang 1 - - -
Ruang Lab IPA - Ruang - - - -
Ruang Keterampilan - Ruang - - - -
Ruang Kantor 1 Ruang 1 - - Menggunakan Kelas
Lab. Komputer 2 Ruang 2 - - Menggunakan Kelas
Ruang
• Ruang - - - -
Serbaguna
C. Analisis Penelitian
Teknik analisis data sangat erat kaitannya dengan rancangan penelitian dan
rumusan masalah yang telah ditentukan. Teknis analisis data bertujuan untuk
49
menentukan atau mendapatkan simpulan secara keseluruhan yang berasal dari
data-data penelitian yang telah dikumpulkan oleh peneliti. Selain itu, teknik
penelitian ini adalah program pengolahan data atau software data yaitu SPSS versi
16 dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis dengan uji t
sebagai alat untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh atau tidak
menyatakan bahwa satu skor yang dapat mewakili keseluruhan distribusi skor atau
2. Variabilitas
sekumpulan skor sama atau tidak. Menurut Irianto (2004) variabilitas memiliki
distribusi.
3. Uji Normalitas
50
Uji normalitas dilakukan untuk menilai sebaran data titik apakah sebaran
tersebut berdistribusikan normal atau tidak normal (Taufik BK, 2021: 28).
Cara untuk mendeteksi apakah residual bardistribusi normal atau tidak dapat
4. Uji Linieritas
hubungan antara variabel x dan variabel y bersifat linier, kuadridat atau dalam
statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian yaitu statistik
Dalam penelitian ini akan digunakan keduanya karena hasil data yang
didapatkan akan dideskripsikan dan peneliti jika ingin membuat kesimpulan yang
1. Uji validitas
moment:
51
52
53
Dimana:
= Koefisien korelaion
= Jumlah responden
b. Signifikan (Sig) < 0,05 maka data yang didapatkan tidak valid
2. Uji normalitas
meggunakan rumus:
No Xi FT Fs | FT - Fs|
1
2
3
dst
Keterangan
Xi : Angka pada data
Dihitung dari luas kurva dari ujung kiri sampai dengan titik Z. Dalam
b. Signifikan (Sig) < 0,05 maka data penelitian tidak berdistribusi normal.
3. Hipotessis
Keterangan:
: Koevisien t
: Mean sampel
: Mean populasi
: Banyak sampel
Untuk data yang valid dan berdistribusi normal, maka dilakukan analisis
dengan uji one sample t tess. Pada penelitian ini pengujian one sample t tess
a. Jika nilai Sig. > 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya
terdapat pengaruh.
b. Jika nilai Sig. < 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima yang artinya tidak ada
pengaruh.
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
penelitian. Pada penelitian ini uji tes di berikan kepada 30 sampel. Dalam
penelitian ini data diperoleh dengan cara metode Tes untuk mendapatkan data
nilai prestasi belajar kelas VII, sedangkan untuk mendapatkan hasil penerapan
media visual disebarkan kepada peserta didik kelas VII MTSs Al Furqon Klari
1. Pengumpulan Data
kelas VII MTSS Al Furqon Klari Karawang Tahun Pelajaran 2022/2023, maka
peneliti memeberikan angket yang berisi 10 item pertanyaan yang akan di isi oleh
pendekatan kepada siswa yang bertujuan agar pada saat peneliti melakukan
siswa dan mengkonfirmasi kapada guru mata pelajaran PAI bahawa peneliti akan
56
berupa angket yang berjumlah 10 soal yang kemudian setiap butir soal yang
dijawab oleh siswa diberikan point untuk kemudian dilakukan olah data. data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari satu sampel yang berarti data
yang diperoleh berasal dari satu populasi yang berupa kuesioner yang dijawab
langsung oleh sampel dan diberikan nilai skor setiap pertanyaan yang dijawab
menerapkan media visual dalam proses pembelajaran. Peneliti meminta nilai hasil
tes harian peserta didik kelas VII setelah mengikuti pembelajaran. Peserta didik
kelas VII yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 30 orang
sebagai berikut :
sebelum menerapkan media audio visual dapat di ketahui sangat menurun pada
prestasi belajar PAI siswa kelas VII MTs Al-Furqon. Sehingga upaya peneliti
yang dapat merubah fokus belajar siswa untuk meningkatkan Kembali prestasi
belajarnya di sekolah.
pembelajaran PAI pada hasil yang diperoleh setelah dilakukan dan di terapkan
media visual pada hasil prestasi belajar PAI siswa semakin meningkat dan perlu di
pertahankan dengan adanya nilai Posttest pada hasil table sebagai berikut.
peningkatan pada prestasi belajar PAI siswa kelas VII MTs Al-Furqon. Sehingga
dengan adanya media yang dapat merubah fokus belajar siswa untuk
Item-Total Statistics
No Butir Soal rhitung rtabel 5% Kriteria
1 0,683 0,468 Valid
2 0,799 0,468 Valid
3 0,684 0,468 Valid
4 0,547 0,468 Valid
5 0,593 0,468 Valid
6 0,601 0,468 Valid
7 0,683 0,468 Valid
8 0,583 0,468 Valid
9 0,692 0,468 Valid
10 0,602 0,468 Valid
disimpulkan bahwa semua butir soal untuk variable X adalah Valid dimana nilai
rhitung dengan rtabel > dari r table dari 5% maka kategori secara keseluruhan
dinyatakan valid.
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Prestasi Belajar PAI (Y)
Item-Total Statistics
No Butir Soal rhitung rtabel 5% Kriteria
1 0,711 0,468 Valid
2 0,723 0,468 Valid
3 0,632 0,468 Valid
4 0,643 0,468 Valid
5 0,491 0,468 Valid
6 0,782 0,468 Valid
7 0,683 0,468 Valid
8 0,642 0,468 Valid
9 0,632 0,468 Valid
10 0,513 0,468 Valid
60
disimpulkan bahwa semua butir soal untuk variable Y adalah Valid dimana nilai
rhitung dengan rtabel > dari r table dari 5% maka kategori secara keseluruhan
dinyatakan valid.
untuk langkah selanjutnya akan di uji kedalam analisis Uji N-Gain pada table
sebelum dan setelah pembelajaran maka digunakan nilai rata-rata gain yang
dengan:
Batasan Kategori
sekolah pada siswa kelas VII yang di gunakan kedalam 2 bagian kelas yaitu
kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas control, dengan susunan table
sebagai berikut:
Kelas Kelas
Kode
Kode Eksperimen Eksperimen
No No Kelompok
Kelompok PreTest Post Pre Post
PreTest
Test test Test
1 1 34 80 1 2 39 85
2 1 38 85 2 2 40 82
3 1 32 99 3 2 40 80
4 1 33 90 4 2 39 79
5 1 37 87 5 2 38 75
6 1 35 88 6 2 35 78
7 1 40 87 7 2 29 80
8 1 36 78 8 2 40 78
9 1 33 89 9 2 40 82
10 1 40 88 10 2 31 80
11 1 33 85
12 1 36 86
13 1 29 78
14 1 30 77
15 1 39 76
16 1 34 87
17 1 40 88
18 1 36 74
19 1 40 84
20 1 32 86
kontrol dan kelas Eksperimen dengan nilai yang tertera pada tabel di atas.
Selanjutnya akan di hitung dengan menggunakan uji spss23 untuk di ketahui hasil
62
perolehan dari nilai rata-rata dan nilai minimum serta maksimum kedua keolmpok
Kelas
Kelas Kontrol
Eksperimen
No No
Ngain Score Ngain Score
% %
1 69,70 1 75,41
2 75,81 2 70,00
3 98,53 3 66,67
4 85,07 4 65,57
5 79,37 5 59,68
6 81,54 6 66,15
7 78,33 7 71,83
8 65,63 8 63,33
9 83,58 9 70,00
10 80,00 10 71,01
11 77,61 Rata-rata 67,966
12 78,13 Minimal 59,68
13 69,01 Maksimal 75,41
14 67,14
15 60,66
16 80,30
17 80,00
18 59,38
19 73,33
20 79,41
Rata-rata 76,1262
Minimal 59,38
Maksima 98,53
l
Berdasarkan dari hasil perhitungan Ngain Skore dari hasil statistic di atas
menunjukan bahwa hasil perolehan dari kelas eksperimen media visual adalah
sebesar 76,1262 atau 76% termasuk dalam kategori saangat afektif dan termasuk
Sementara untuk nilai rata-rata Ngain score untuk kelas Kontrol pada Media
visual terhadap Prestasi belajar siswa adalah sebesar 67,966 atau 67% termasuk
kedalam kategori afektif dengan Nilai Ngain score Minimal 59,68% dan
terhadap pelajaran PAI siswa sangat Efektif untuk meningkatkan prestasi belajar
pada hasil perhitungan Ngain score disini dijelaskan Ngain yang dinormalisasi (N-
gain) dari kedua model, Smaks adalah Nilai maksimum (ideal) dari tes awal dan
Berdasarkan data di atas telah di ketahui hasil perhitungan Nilai Ngain maka
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
semua data baik pada uji Kolmogarov Smirnov maupun Uji Shapiro-Wik > 0,05
lanjut menggunakan statistic paramterik (Uji Paired Sampel T-Test dan Uji
dibandingkan dengan,
1) Jika Signifikan < 0,05 dengan taraf 5% maka data yang didapat valid.
65
Pada table uji validitas menggunakan SPSS 26 menunjukan hasil Sig. (2-
tailed) pada kolom total < dari 0.05 yang berarti data yang didapat valid.
2) Jika r table < r hitung (pearson correlation) maka data yang didapat valid.
Dimana:
r = nilai R tabel t = nilai T tabel df = derajat bebas
5%
30 0.361
Dari table program SPSS 26 menunjukan hasil r table 0,361 < r hitung
(pearson correlation) maka dengan kata lain data yang didapat valid.
Pada output pertama ini diperlihatkan hasil ringkasan statistic deskriptip dari
Kemudian pada output yang kedua paired sampel corelation, bagian kedua
output ini adalah hasil corelasi atau hubungan suatu kedua data yakni variable
N Correlation Sig.
Diketahui nilaii signifikansii sebesar 0,782 artinya nilai ini lebih besar dari
- Jika nilai Sig > 0,05 maka indikasinya adalah tidak ada hubungan antara
- Jika nilai Sig < 0,05 maka indikasinya adalah terdapat hubungan antara
Selanjutnya pada Output bagian ke tig aini akan diberikan gambaran ada atau
tidaknya perbedaan antara pretest dan postest, yakni pada hasil uji statistik SPSS
sebagai berikut :
Pair 1 PRETEST –
-47,10000 6,77902 1,23767 -49,63133 -44,56867 -38,055 29 ,000
POST TEST
1. Jika Nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan
2. Jika Nilai Sig. (2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara Prestasi belajar PAI pada data pretest dan posttest.
Maka diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) Sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat
di simpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara prestasi belajar pada
a. Uji Normalitas
untuk mengetahui apakah data yang didapat berdistribusi normal atau tidak
dengan rumus:
No Xi FT Fs | FT - Fs|
dst
Keterangan:
Xi : Angka pada data
Berikut ini hasil yang didapat dari uji normalitas dengan menggunakan
N 30
Positive .134
Negative -.165
Dari data yang didapat dari program SPSS 26 menunjukan hasil Sig 0,037 <
b. Hipotesis
penelitian diterima atau ditolak. Dalam pengujian hepotesisi digunakan uji t untuk
Keterangan:
: koevisien t
: mean sampel
: mean populasi
: banyak sampel
2. Jika nilai Sig > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh Berikut tabel hasil uji
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence
Interval of the
Sig. Mean
T df Difference
(2tailed) Difference
Lower Upper
bahwa nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh
C. Pembahasan Penelitian
bersangkutan yang ada di MTs Al-Furqon. Pada proses penelitian ini, peneliti
mata pelajaran PAI kelas VII dengan materi tata cara wudhu kepada siswa yang
saja sebagai sample yang diteliti dan diberikan kuesioner. Selanjutnya akan dari
hasil perhitungan statisik di atas akan di gunakan pembahasan dengan cara studi
kapada guru mata pelajaran PAI bahawa peneliti akan melakukan proses
kuesioner berupa angket yang berjumlah 10 soal. Setiap soal yang dijawab
menggunakan program SPSS 26. Kuesioner yang sudah dijawab oleh siswa
dengan taraf nilai yang sangat tinggi dari hasil sebelumnya dengan nilai rata-
mengukur prestasi belajar siswa pada mapel PAI selanjutnya akan di ukur
taraf 5% dengan kriteria yang menunjukan pada table di atas dengan uji
total < dari 0.05 yang berarti data yang didapat valid. Dari table program
SPSS 26 dapat juga dibandingkan dengan r table dan menunjukan hasil r table
3. Pengaruh penggunaan media Visual terhadap prestasi belajar siswa pada mata
dari program SPSS 26 menunjukan hasil Sig 0,037 < 0,05 dengan kata lain
data yang diperoleh berdistribusi normal. Kemudian untuk data yang valid
dan berdistribusi normal akan dilakukan uji SPSS 26 one sample t tess untuk
yang dilakukan dengan program SPSS one sample t tess didapat hasil bahwa
72
nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh penggunaan
media visual terhadap Prestasi belajar. Dan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data dari satu sampel yang berarti data yang diperoleh
berasal dari satu populasi yang berupa kuesioner yang dijawab langsung oleh
Hipotesis
bahwa uji hipotesisi menunjukkan hasil Signifikan 0,000 < 0,05 maka dengan kata
lain media visual berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Karena dengan
menggunakan media visual siswa lebih bersemangat, lebih aktif, dan lebih
memahami materi yang disampaikan oleh peneliti bahkan beberapa siswa dari
kelas lain meminta agar kelasnya dilakukan pembelajaran seperti yang dilakukan
dikelas VII MTs Al-Furqon. Hal ini membuktikan bahwa media visual
A. Kesimpulan
Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas VII MTs Al-Furqon Klari Kabupaten
hipotesis yang telah dilakukan dengan teori yang relevan, maka dapat disimpulkan
bahwa;
hasil nilai tertinggi sebesar 40 dan nilai terendah sebesar 29. Terdapat 14
siswa dengan persentase 40% dalam kategori sedang. Dan terdapat 16 siswa
dengan persentase 29% dalam kategori rendah. Hal ini dapat dilihat dari
belajar PAI siswa Kelas VII MTs Al Furqon Klari Karawang menunjukan
hasil Sig. (2-tailed) pada kolom total < dari 0.05 yang berarti data yang
didapat valid. Dari table program SPSS 26 dapat juga dibandingkan dengan
r table dan menunjukan hasil r table 0,361 < r hitung (pearson correlation)
73
3. Terdapat Pengaruh yang positif pada penggunaan media Visual terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
data yang didapat dari program SPSS 26 menunjukan hasil Sig 0,037 < 0,05
B. Saran
2. Bagi seluruh siswa MTs kelas VII Al-Furqon Klari. Luangkanlah waktu
dari segi berbicara maupun dari segi tulisan dan hafalan Al-Qur’an
munculkan sikaf afektifnya agar menjadi anak yang sopan dan santun kepada
guru dan orang tua serta memiliki pribadi yang berakhlakul karimah.
74
4. Bagi studi yang akan datang, diharapkan bisa lebih kreatif dan inovatif dalam
melaksanakan sebuah studi, baik dari aspek Teknik dan metode penelitian
beragam.
75
76
DAFTAR PUSTAKA
7(2):257.
Ahmad Tafsir. 2004. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam,. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Al-Rasyidin, and Samsul Nizar. 2003. Filsafat Pendidikan Islam. Ciputat: Ciputat
Press.
Offset.
M. Quraish Shihab. 2002. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-
77
Rosdakarya.
Muhammad Nasib Ar-Rifa’I. 2000. Kemudahan Dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu
Remaja Rosdakarya.
Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Rosyid, Moh Zaiful, Halimatusa’diyah Sa’diah, and Nanda Septia. 2021. RAGAM
Shaleh, Abdul Rachman. 2000. Pendidikan Agama Dan Keagamaan : Visi, Misi,
Rineka Cipta.
Zakiah Daradjat, Dkk. 2004. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
LAMPIRAN
80
Median 78,2292
Variance 81,969
Minimum 59,38
Maximum 98,53
Range 39,15
Median 68,3333
Variance 20,975
Minimum 59,68
Maximum 75,41
Range 15,73
Frequencies Statistics
Pretest Post Test
N Valid 30 30
Missing 0 0
Mode 40 78a
Range 11 25
Minimum 29 74
Maximum 40 99
a. Multiple modes exist. The smallest value is
shown
Frequency Table
Pretest
Frequ Cumulative
Percent Valid Percent
ency Percent
Valid 29 2 6.7 6.7 6.7
30 1 3.3 3.3 10.0
31 1 3.3 3.3 13.3
32 2 6.7 6.7 20.0
33 3 10.0 10.0 30.0
34 2 6.7 6.7 36.7
35 2 6.7 6.7 43.3
36 3 10.0 10.0 53.3
37 1 3.3 3.3 56.7
38 2 6.7 6.7 63.3
39 3 10.0 10.0 73.3
40 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Post Test
Frequ Per Valid Cumulative
ency cent Percent Percent
Valid 74 1 3.3 3.3 3.3
75 1 3.3 3.3 6.7
76 1 3.3 3.3 10.0
77 1 3.3 3.3 13.3
78 4 13.3 13.3 26.7
79 1 3.3 3.3 30.0
80 4 13.3 13.3 43.3
82
Frequencies
Statistics
N Valid 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0
Mean 47.1000 64.0667 .7341 73.4062
Median 47.0000 64.0000 .7258 72.5822
Std. Deviation 6.77902 3.67595 .08690 8.69028
Range 30.00 11.00 .39 39.15
Minimum 37.00 60.00 .59 59.38
Maximum 67.00 71.00 .99 98.53
Frequency Table
posttest_kurang_pretest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
skor_ideal_kurang_pretest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Ngain_Score
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Ngain_Persen
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent