SKRIPSI
Anugrah Safitri
NPM : A1L017026
iii
PERSEMBAHAN
1. Kepada orang tuaku tercinta, bapak Sukiman dan ibu Guspianti yang tak
2. Kepada kedua kakak dan adikku tersayang, Agusman Riadi, Reka Kusuma
Wardani dan Liza Juniarti yang sangat luar biasa dalam menyemangatiku,
menghadirkan canda tawa dan tak lupa memanjatkan doa terbaik untuku.
3. Untuk patner terbaik pejuang skripsiku Hermania Sagita dan Ratika Asi Putri
4. Teruntuk para wanita karir (Karina, Elvira, Fitry, Rara, Muadzah, Ratih dan
5. Untuk kakak tingkat yang ikut terlibat terutama mbak Uni Novriani
7. Untuk siswa kelas IX B, guru BK, dan pihak sekolah SMPN 17 kota Bengkulu
8. Untuk dua insan terhebat dosen pembimbingku, bapak Hadiwinarto dan bunda
serta penuh kesabaran hingga mengahantarku dalam meraih gelar serjana ini.
9. Serta terimakasih untuk orang-orang baik yang terlibat dalam proses skripsiku.
iv
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK
MENDONGENG (STORYTELLING) UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA KELAS IX B
SMPN 17 KOTA BENGKULU
ANUGRAH SAFITRI
A1L017026
ABSTRAK
v
THE EFFECT OF GROUP GUIDANCE SERVICES WITH
STORYTELLING TECHNIQUES TO IMPROVE
COMMUNICATION SKILLS OF CLASS IX B
STUDENTS SMPN 17 BENGKULU CITY
ANUGRAH SAFITRI
A1L017026
ABSTRACT
This study aims to describe the effect of group guidance services with storytelling
techniques to improve students' communication skills. This study used an
experimental method with a one-group pretest and posttest research design. The
sample of this study was 8 students of class IX B SMPN 17 Bengkulu City.. The
sampling procedure used purposive sampling. The data collection technique used
a Likert model questionnaire. Data analysis technique using t test. The results
showed that before being given treatment the average score was 75, 63 in the low
category and after being given treatment the average score was 102, 63 in the high
category. The results of the t test show the value of t = (-34,651) and sig. (2-tailed)
0.000 means a significant value of 0.000 <0.05 then Ho is rejected and Ha is
accepted. In conclusion, there is a significant effect on the level of student
communication skills before and after being given group guidance services to
class IX B students of SMPN 17 Bengkulu City.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, peneliti telah dapat
menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak,
skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik, sehingga pada kesempatan ini
1. Ibu Dr. Retno Agustina Putri, SE., M.Sc. selaku Rektor Universitas Bengkulu
2. Bapak Dr. Alexon, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Bengkulu yang
3. Bapak Prof. Dr. Johanes Sapri, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
4. Bapak Dr. Hadiwinarto, M.Psi. Selaku Ketua Prodi Bimbingan dan Konseling
ix
6. Ibu Dra. Illawaty Sulian, M.Pd. Selaku Pembimbing kedua yang telah banyak
7. Dosen dan para Staf yang telah banyak membantu proses pembelajaran dan
8. Ayah dan Ibu beserta keluarga tercinta yang selalu mendo’akan dan memberi
dalam hal isi, susunan kata, maupun penulisannya, oleh karena itu kritik dan saran
Peneliti
x
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iii
BAB I. ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................. 10
KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................... 10
xi
4. Komponen layanan bimbingan kelompok ........................................................... 22
E. Variabel Penelitian....................................................................................................... 37
xii
2. Uji Reliabilitas. ....................................................................................................... 47
3. Uji Hipotesis............................................................................................................ 48
BAB IV ................................................................................................................. 50
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 50
A. Hasil Penelitian........................................................................................................... 50
B. Pembahasan. ............................................................................................................... 74
BAB V................................................................................................................... 77
KESIMPULAN & SARAN................................................................................. 77
LAMPIRAN ......................................................................................................... 84
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.4 Blue-print dan kisi-kisi angket keterampilan komunikasi siswa ....................43
Tabel 4.8 Perbandingan Skor Pre-test dan Post-test Tingkat komunikasi siswa ............55
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju, sejahtera
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) pasal 1 ayat (1)
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan
Komponen terpenting yang berada disekolah adalah peserta didik yang biasa
1
2
Pada proses belajar yang dilakukan oleh siswa salah satunya adalah
yang paling dasar yang harus dimiliki seorang sebagaimana yang diketahui bahwa
sebenarnya komunikasi telah dilakukan individu sejak usia bayi, seperti dijelaskan
Allport (dalam Nugraha dkk, 2018: 60) bahwa bahasa tubuh atau gerak tubuh
(Wilhalminah, 2017: 40). Manusia memiliki dorongan ingin tahu, ingin maju dan
: 203) seperti halnya dengan arah karir, ketika siswa SMP tamat maka berlanjut ke
tahap SMA atau SMK yang lebih dituntut untuk terampil dalam berkomunikasi
begitu juga ketika menjadi mahasiswa hingga ketentuaan utama ketika berkerja.
3
sebagaimana yang diteliti oleh USbased Partnership for 21st Century Skills (P21)
keterampilan yang termasuk ke dalam 21st Century Skills dan bahkan merupakan
salah satu keterampilan yang harus dimiliki seseorang ketika memasuki dunia
keberhasilan selama proses belajar, persiapan karir dan dalam kehidupan sehari-
hari.
Moesarofah, 2019: 66) dari 36 siswa, diperoleh skor tertinggi adalah 62 dan skor
dilihat berdasarkan hasil survei Trend In Methematics and Science Study (TIMSS)
tahun 2015 indonesia menepati posisi 45 dari 50 negara dan Programme for
dan Konseling di SMPN 17 Kota Bengkulu pada tanggal 1 Februari 2021 terdapat
beberapa siswa yang kurang terampil dalam berkomunikasi, hal ini terlihat ketika
guru mengajar dikelas dan melalui Zoom terdapat siswa yang kurang aktif baik
saat forum diskusi kelompok siswa hanya sedikit berbicara, begitu juga saat guru
bertanya kepada siswa mengenai materi pelajaran siswa hanya diam hingga
akhirnya guru menunjuk salah satu siswa untuk memberikan jawaban sehingga
siap tidak siap siswa menuruti, kemudian dari penyampian pendapat siswa terlihat
gugup, terbatah-batah dengan kata lain tidak fokus banyak mendunduk kebawah
pertanyaan yang diajukan oleh guru, bahkan terdapat juga siswa ketika diminta
Pertanyaan soal secara tertulis yang diberikan secara langsung ataupun melalui
pesan WhatsApp dan Geoogle Form juga terdapat banyak jawaban siswa yang
belum sesuai dengan materi pelajaran, namun perlu digaris bawahi bahwa soal-
dalam melatih keterampilan berkomunikasi tidak luput dari peran dan fungsi
siswa. Ciri khas bimbingan kelompok terdapat dinamika kelompok yang aktif
yang lebih positif dengan demikian apa yang dibicarakan semuanya bermanfaat
Menurut Kamus Bahasa Inggris story berarti cerita, telling berarti penceritaan.
menyampaikan atau menyajikan cerita kisah nyata atau khayalan tentang peristiwa
aspek intelektual saja tetapi juga aspek kepekaan, kehalusan budi, emosi, seni,
daya fantasi, dan imajinasi anak yang tidak hanya mengutamakan kemampuan
otak kiri tetapi juga otak kanan. Menurut Andrews (dalam Rahmawatiningtyas,
dasarnya lebih menyenangkan dan memberi kesan dari pada sekedar memberi
nasehat sehingga melalui cerita lebih tertanam kuat dalam memori manusia, selain
Hikmah yang dimaksud adalah pesan atau pelajaran yang dapat diambil oleh
meningkat.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti merasa perlu mengkaji
Bengkulu”
7
B. Identifikasi Masalah
1. Siswa terlihat kurang aktif saat forum diskusi kelompok dan ketika guru
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
mendongeng (storytelling) ?
mendongeng (storytelling) ?
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai kalangan yang
juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang berminat meneliti
KAJIAN PUSTAKA
A. Keterampilan Komunikasi
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) keterampilan berasal dari kata
terampil yang artinya cakap dalam menyesuaikan tugas, mampu dan cekatan.
Association (ICA) yang berdiri tahun 1969 oleh Amerika Serikat menempatkan
10
11
Pada penelitian ini fokus pada satu kajian teori spesialisasi ilmu komunikasi
pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan.
menyampaikan suatu pesan yang dilakukan kepada orang lain untuk bertukar
informasi, pengetahuan, pikiran agar dapat menggugah partisipasi satu sama lain,
berbicara ataupun menyampaikan suatu pesan atau informasi kepada orang lain
ataupun nonverbal secara efektif dan mudah dipahami oleh penerima pesan.
12
a. Pada dasarnya komunikasi telah dilakukan individu sejak usia bayi, seperti
yang dijelaskan Allport (dalam Nugraha dkk, 2018: 60) bahwa bahasa tubuh
tahun 2015 indonesia menepati posisi 45 dari 50 negara dan PISA Programme
hasil dari proses ilmiah, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik
agar lebih mudah menangkap informasi yang disampaikan oleh guru (Wati
USbased Partnership for 21st Century Skills (P21) terdapat empat jenis
komunikan, bahasa isi pesan berlebihan, bersifat satu arah, faktor teknis,
kepentingan atau interest dan prasangka dan cara penyajian yang verbalist. Yusuf
Apabila komunikator dan komunikan memiliki nilai atau tujuan yang sama
c. Intelegensi
Semakin cerdas seorang anak, maka semakin cepat pula anak itu menguasai
dilakukan, seperti bernapas, oleh kerena itu manusia malas belajar komunikasi.
d. Hubungan keluarga
keterampilan komunikasi.
14
prasangka dan cara penyajian yang verbalist. Pada penelitian ini layanan
ikatan kelompok atau grup yang dapat mempengaruhi dalam upaya meningkatan
keterampilan komunikasi.
keterampilan tubuh.
a. Keterampilan Verbal
keterampilan verbal meliputi bahasa formal, bahasa informal, gaya bahasa dan
isi materi. Kurniawati (2013: 27) menjelaskan komunikasi yang paling banyak
dipakai dalam hubungan antar manusia adalah komunikasi verbal. Nofrion (2019:
melalui tulisan. Komunikasi tulisan lebih bersifat tertata, terstruktur, dan ada
aturan atau kaidah yang perlu dipatuhi bersama. Misalnya jika menggunakan
b. Keterampilan Vokal
ekspresi wajah, kontak mata, gesture, dan penampilan. Kurniawati (2013: 35)
1) Vokalik
(1) Emblems, adalah isyarat yang berarti langsung pada simbol yang dibuat
tanda menolak.
(5) Adaptory, yaitu gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan,
c) Ekspresi wajah
keadaan emosional seseorang seperti perasaan takut, marah, benci, jijik, muak,
d) Sentuhan (Touching)
tepukan, belaian, pelukan, pegangan, jabat tangan, rabaan, dan sentuhan lembut
sekilas.
menurut teoritority:
(1) Wilayah intim (rahasia), yaitu kedekatan yang berjarak antara 3-18 inci (1
inci = 2, 54 cm).
(2) Wilayah pribadi, yaitu kedekatan yang berjarak antara 18 inci sampai 4
(3) Wilayah sosial, yaitu kedekatan yang berjarak antara 4 sampai 12 kaki.
(4) Wilayah umum (publik) ialah kedekatan yang berjarak antara 4 sampai 12
(2) Mesomorphy adalah postur tubuh yang tegap, tinggi dan atletis yang
kompetitif.
(3) Endomorphy adalah postur tubuh yang berbentuk pendek, bulat dan
g) Waktu
Menurut Remland (dalam Nofrion, 2019: 106) orang dengan status yang
penghargaan sesorang terhadap waktu akan menjadi nilai dan citra dirinya
h) Sikap diam
dianggap sebagai suatu penolakan. Sikap diam dapat dimaknai sebagai bentuk
i) Warna
j) Aroma/bau
Bau atau aroma juga menjadi salah satu kode nonverbal. semestinya semua
orang memperhatikan aspek bau ini kerena memiliki dampak besar dalam
pergaulan. Contoh seorang guru yang ketiaknya bau, pasti membuat siswa
a. Komunikasi verbal
menyebabkan kurang percaya diri untuk bergaul. Disamping itu ada juga
siswa yang tidak berani tampil di depan kelas karena tidak dapat berbicara
adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun
kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan
pribadi, sosial, belajar maupun karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
20
siswa. Dapa & Mangantes (2021: 53) menjelaskan bimbingan kelompok adalah
salah satu teknik dalam bimbingan dan konseling untuk memberikan bantuan
temannya
e. Melatih peserta didik untuk bersikap tenggang rasa dengan orang lain
f. Melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan oran lain, Melatih
semula tidak baik menjadi baik dan kebaikan tersebut bertahan lama
22
Menurut Prayitno, (2017: 135-138) terdapat dua pihak yang berperan dalam
a. Pemimpin Kelompok
b. Anggota Kelompok
kelompok. Kelompok yang terlalu kecil, misalnya 2-3 orang akan mengurangi
kurang efektif. Kerena jumlah peserta terlalu banyak, maka partisipasi aktif
bimbingan kelompok akan lebih efektif dilaksnakan dengan jumlah 6-10 anggota.
23
c. Materi Layanan
topik-topik tertentu, yang dikenal dengan topik tugas dan topik bebas.
Tiga etika dasar konseling menurut Munro, Manthei & Small (dalam Prayitno,
2017: 141-142), yaitu kerahasian, kesukarelaan dan keputusan diambil oleh klien
dengan menerapkan asas-asas lain seperti asas kegiatan dan keterbukaan, asas
a. Asas kerahasian
Segala sesuatu yang dibahas dan muncul dalam kegiatan kelompok hendaknya
menjadi rahasia kelompok yang hanya boleh diketahui oleh anggota kelompok
b. Asas kesukarelaan
apabila semua anggota kelompok secara penuh menerapkan asas kegiatan dan
asas keterbukaan. anggota sacara aktif dan terbuka menampilkan diri tanpa rasa
d. Asas Kekinian
Asas kekinian memberikan isi aktual dalam pembahasan yang dilakukan. Hal-
hal atau pengalaman yang telah lalu dianalisis dan disangkut-pautkan dengan
kepentingan pembahasan hal-hal yang terjadi dan berlaku sekarang. Hal-hal yang
e. Asas kenormatifan
dan bertatakrama dalam kegiatan kelompok dan dalam mengemas isi bahasan.
a. Tahap Pembentukkan
Tahap ini umumnya para anggota saling memperkenalkan diri dan juga
yang akan diterapkan dalam bimbingan kelompok serta asas-asas dalam kegiatan
b. Tahap Peralihan
c. Tahap Kegiatan
bahasan
4) Kegiatan selingan
d. Tahap Pengakhiran
Menurut Gardner (dalam Erford, 2015: 81) akar awal teknik mutual
yang termasuk penggunaan berbagai cerita dan digunakan untuk pertama kalinya
dengan anak-anak oleh Hug-Hellmuth pada 1913. Storytelling berasal dari kata
bahasa Inggris, yakni memiliki dua kata story dan telling. Story artinya cerita dan
Pengertian tersebut senada dengan arti dari Kamus Inggris Indonesia yang
ditulis oleh Echols dan Shadily (2005: 582), storytelling terdiri atas dua kata yaitu
story berarti cerita dan telling berarti penceritaan. Rahmawatiningtyas (2020: 45)
menyampaikan nilai atau pesan. Istiarni dan Triningsih (2018: 189) menjelaskan
didalamnya. Teknik ini harus dikuasai oleh pencerita atau pendongeng agar pesan
atau moral berupa kata-kata dan tindakan kepada pendengar seperti siswa/anak-
anak.
dan yang paling utama mendorong anak mencintai buku dan meransang minat
baca anak. Wardiah (2017: 44) menjelaskan storytelling merupakan suatu proses
hanya aspek intelektual saja tetapi juga aspek kepekaan, kehalusan budi, emosi,
seni, daya fantasi, dan imajinasi anak yang tidak hanya mengutamakan
27
kemampuan otak kiri tetapi juga otak kanan. Menurut Andrews (dalam
a. Storytelling pada dasarnya lebih menyenangkan dan memberi kesan dari pada
sekedar memberi nasehat sehingga melalui cerita lebih tertanam kuat dalam
memori manusia
Yakni dongeng yang diciptakan dengan suatu misi pendidikan bagi dunia
b. Fabel
Moeslikhatoen (dalam Nufus 2016: 67) beberapa jenis teknik storytelling yang
dapat diterapkan, antara lain seperti membaca buku cerita, ilustrasi gambar, papan
flannel, media boneka atau wayang , dramatisasi dan memainkan jari tangan.
ilustrasi gambar dan video sebagai media tambahan agar lebih menarik.
28
Menurut Bunanta (dalam Wardiah 2017: 48- 50) terdapat tiga tahapan dalam
storytelling, yaitu:
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memilih judul/cerita buku yang
menarik dan mudah diingat, Dalam menampilkan karakter tokoh terlebih dahulu
1) Kontak mata
Melalui kontak mata peserta akan merasa dirinya diperhatikan dan diajak
untuk berinteraksi, selain itu dengan melakukan kontak mata dapat melihat apakah
2) Mimik wajah.
3) Gerak tubuh.
4) Suara.
5) Kecepatan.
Storyteller harus dapat menjaga kecepatan atau tempo pada saat storytelling.
Menyesuaikan juga cerita (tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat).
6) Alat Peraga.
Menarik minat peserta dalam proses storytelling, dapat dilakukan dengan alat
peraga misalnya boneka kecil yang dipakai di tangan untuk mewakili tokoh yang
mengevaluasi cerita. Seperti menanyakan kepada peserta tentang inti cerita yang
telah disampaikan dan nilai-nilai yang dapat diambil. Pada tahap ini ketika siswa
kembali mengulangi cerita maka sama halnya melatih siswa berbicara dan
ketika guru mengajar dikelas dan melalui Zoom terdapat siswa yang kurang aktif
baik saat forum diskusi kelompok dan saat guru bertanya, kemudian dari
secara tertulis yang diberikan secara langsung ataupun melalui pesan WhatsApp
dan Geoogle Form terdapat banyak jawaban siswa yang belum sesuai dengan
siswa salah.
kepada peserta tentang inti cerita yang telah disampaikan dan nilai-nilai yang
dapat diambil. Pada tahap ini ketika siswa kembali mengulangi cerita maka sama
1. Penelitian yang dilakukan Amri Nur Syihab tahun 2013 yang berjudul
penelitian siklus II, kategori sangat terampil yaitu 27,5% atau 11 siswa,
kategori terampil 72,5% atau 29 siswa, dan tidak ada siswa yang masuk dalam
kategori kurang terampil. tidak terampil dan sangat tidak terampil. Relevansi
penelitian ini dengan adalah sama-sama tereletak pada variabel terikat sama-
konseling kelompok dengan nilai rata-rata pretest 78,37 poin berada pada
kategori rendah dan nilai rata-rata posttest 104,12 poin pada kategori sedang
dengan selisih point 26,12. Relevansi penelitian ini dengan adalah sama-sama
konseling kelompok.
tereletak pada variabel bebas berupa layanan bimbingaan kelompok dan teknik
group design sedangkan dalam penelitian ini variabel terikat tentang empati
F. Kerangka Berpikir
Dalam penelitian ini terdapat variabel X sebagai variabel bebas yaitu layanan
subjek penelitian ini adalah siswa yang memiliki tingkat keterampilan komunikasi
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori maka didapati hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Bengkulu.
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
metode eksperimen. Menurut Sitoyo dan Sodik (2015: 22) metode eksperimen
variabel dengan lainnya (variabel X dan variabel Y). Eksperimen dilakukan pada
dua kali pengukuran yaitu pengukuran pertama melalui angket (pre-test) sebelum
(treatment).
𝐎𝟏 X 𝐎𝟐
Gambar 2.2
Desain Penelitian
Keterangan :
34
35
1. Tempat penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2021.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sitoyo dan Sodik, 2015: 63).
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakeristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil
Sodik, 2015: 64). Sampel pada penelitian ini diambil menggunakan teknik
pertimbangan tertentu atau seleksi khusus (Sitoyo dan Sodik, 2015: 66). Penelitian
sampel yang terpilih kelas IX B SMPN 17 Kota Bengkulu yaitu sebanyak 8 siswa
terlihat kurang aktif saat forum diskusi kelompok dan ketika guru bertanya
kurangnya ketepatan siswa dalam menjawab soal tertulis yang diberikan secara
komunikasinya rendah.
(storytelling).
37
E. Variabel Penelitian
a. Definisi konseptual
pesan baik verbal ataupun nonverbal secara efektif dan mudah dipahami oleh
penerima pesan.
b. Definisi operasional
penerima pesan secara mudah dan cermat yang diperoleh menggunakan angket
menggunakan model Likert dengan 4 alternatif jawaban yaitu sangat baik, baik,
tidak baik dan sangat tidak baik dengan indikator yang akan diteliti berkaitan
terdiri dari:
Gerakan badan, tangan, dan kaki, gerakan mata (eye gaze), ekspersi wajah,
c. Definisi konseptual
c. Definisi operasional
Hal pertama yaitu memilih judul/cerita buku yang menarik dan mudah diingat.
menerapkan seperti kontak mata, mimik wajah, gerak tubuh, suara, kecepatan dan
alat peraga. Pada penelitian ini teknik mendongeng (storytelling) yang diterapkan
menggunakan dua cara yaitu secara langsung dengan meggunakan alat peraga
cerita, dalam hal ini menanyakan kepada peserta tentang inti cerita yang telah
disampaikan dan nilai-nilai yang dapat diambil. Berikut penjelasan secara rinci
Tabel 3.1
Blue-print kisi-kisi dan Teknik Mendongeng (Storytelling)
Komunikasi melalui
sentuhan
F. Prosedur Eksperimen
1. Tahap Pembentukkan
40
Tahap ini umumnya para anggota saling memperkenalkan diri dan juga
yang akan diterapkan dalam bimbingan kelompok serta asas-asas dalam kegiatan.
2. Tahap Peralihan
menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan
3. Tahap Kegiatan
Menetapkan dan membahas masalah atau topik yang akan dibahas terlebih
kegiatan selingan. Pada tahap ini terdapat juga penambahan teknik berupa teknik
Hal pertama yang dilakukan adalah memilih judul/cerita buku yang menarik
Agar proses storytelling menarik perlu disimak seperti kontak mata, mimik
wajah, gerak tubuh, suara, kecepatan dan alat peraga. Pada penelitian ini teknik
langsung dengan alat bantu berupa gambar tokoh dan melalui penampilan video.
41
dengan mengevaluasi cerita yakni menanyakan kepada peserta tentang inti cerita
4. Tahap Pengakhiran
Tabel 3.2
Blue-print dan Tema Layanan Bimbingan Kelompok
4. Evaluasi
Ada beragam cara atau teknik yang bisa dilakukan, salah satunya dengan
2019 :1). Angket yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket
langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal memberikan tanda pada
salah satu jawaban yang dianggap sesuai dengan dirinya dengan menggunakan
model Likert yang bersifat self evaluasi atau penelian diri terkait dengan
Tabel 3.3
Skor Angket Keterampilan Komunikasi
Positif Negatif
SB Sangat Baik 4 1
B Baik 3 2
TB Tidak Baik 2 3
Tabel 3.4
Blue-print dan Kisi-kisi Angket Keterampilan Komunikasi Siswa
Jumlah 25 25 50
dibagikan ke siswa melalui google form, dengan hasil prosedur pengambil subjek
sebagai berikut:
44
Tabel 3.5
Hasil Prosedur Pengambilan Subjek
sedang, 7 orang tergolong tinggi, dan 1 orang tergolong sangat tinggi. Sampel
yang termasuk kategori sangat rendah dan rendah dalam keterampilan komunikasi
Agar data bisa dianalisis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi
yang sudah terkumpul bila tidak dianalisis maka sama halnya seperti data mati,
oleh kerena itu analisis data berfungsi untuk memberi arti, makna dan nilai yang
terkandung dalam data itu (Sitoyo dan Sodik, 2015: 109). Adapun teknik analisis
1. Uji Validitas
Menurut Bloor (dalam Sitoyo & Sodik, 2015: 84) Validitas adalah salah satu
ciri yang menandai tas hasil belajar yang baik. Untuk dapat menentukan apakah
suatu tes hasil belajar telah memiliki validitas atau daya ketepatan mengukur,
dapat dilakukan dari dua segi, yaitu: dari segi tes itu sendiri sebagai totalitas, dan
dari segi itemnya, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tes tersebut. Pada
penelitian ini uji validitas dilakukan dengan dua pengujian yang disebut evaluasi
uji validitas isi (para ahli) dan evaluasi emperis (uji coba).
46
1) Validator 1
Validator 1 merupakan dosen dari prodi bimbingan dan konseling ahli dalam
penambahan butir, minimal 2 butir positif dan 2 butir negatif dalam satu kisi-kisi
peneliti menambah 10 butir angket maka butir angket menjadi 50. Setelah itu 50
2) Validator 2
Validator 2 merupakan dosen prodi Pendidikan Guru PAUD yang ahli dalam
analisis validator 2 terdapat beberapa revisian kalimat dalam butir angket yang
dan 8, kisi-kisi gaya komunikasi butir 13 dan 16, kisi-kisi menyampaikan pesan
seacara tertulis butir 23, kisi-kisi gerakan mata butir 24 dan 26, serta kisi-kisi
3) Validator 3
Validator 3 dosen dari prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang
angket nomor 15 dan 17 pada kisi-kisi penggunaan bahasa agar tidak sama dan
Setelah angket dinyatakan valid oleh para ahli maka angket dilanjutkan
dengan uji coba melibatkan siswa bukan kelas sampel berjumlah 30 orang siswa,
hasil pengisian angket divaliditaskan dengan bantuan program aplikasi SPSS versi
24.0. Pada pengelolahan data uji coba, digunakan tabel r (product moment)
dan alpha 5 % adalah 0,361. Sehingga diperoleh 40 butir item yang valid yaitu
nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 31, 32, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 45, 46, 47, 48 dan 50. Sementara
item yang gugur yaitu nomor 5, 9, 10, 16, 18, 33, 34, , 43, 44, dan 49.
2. Uji Reliabilitas
alternatif jawaban yang lebih dari dua akan menggunakan uji Crounbach’s Alpha
skala lebih dari dua yaitu skala 1 sampai 4. Dalam penelitian ini uji reliabilitas
( )
Keterangan
= Koefisien reliabilitas
= Banyak butir soal
= Varian skor soal ke 1
= Varian skor total
48
Tabel 3.6
Reliabilitas Angket Keterampilan Komunikasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,952 40
nilai alpha lebih besar dari 0,7. Pada tabel dapat dilihat bahwa tabel menunjukkan
3. Uji Hipotesis
Keterangan:
= Rata – rata sebelum eksperimen dan rata-rata setelah
eksperimen
= Jumlah deviasi dari mean perbedaan
= Jumlah subyek
Cara menggambil keputusan hipotesis diterima atau ditolak adalah jika nilai
signifikan atau Sig. (2-tailed) < 0,05 maka (H0) ditolak dan (Ha) diterima.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
mendapatkan skor rendah dan sangat rendah dijadikan sebagai sampel penelitian.
Angket yang diberikan berupa angket skala likert yang memiliki 4 pilihan
jawaban yaitu Sangat Baik (SB), Baik (B), Tidak Baik (TB), Sangat Tidak Baik
Tabel 4.1
Jadwal Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Mendongeng (Strotelling)
49
50
Penentuan kategori perolehan skor diawali dengan mencari mean dan standar
deviasi dari angket yang telah diberikan kepada siswa denagn penjelasan sebagai
berikut
Tabel 4.2
Deskriptif Statistik
Keterangan Skor
Minimum 40
Maxsimum 160
Rata-rata 100
Skor deviasi 20
likert 4 pilihan jawaban. Skor paling tinggi pada siswa yang memilih sangat
sesuai yaitu 4 dan skor paling rendah sangat kurang sesuai yaitu 1, maka skor
Tabel 4.3
Penentuan Mean Dan Standar Devisi
Data mean 100 dan standar deviasi 20 tersebut digunakan untuk penentuan
Tabel 4.4
Penentuan Kategori Skor
Tabel 4.5
Penentuan kategori
Skor Kategori
101-110 Tinggi
91-100 Sedang
71-90 Rendah
berikut :
Tabel 4.6
Frekuensi Pre-test Keterampilan Komunikasi Siswa
101-110 0 Tinggi
91-100 0 Sedang
71-90 6 Rendah
TOTAL 8
Gambar 4.1
Diagram Frekuensi Pre-test
Diagram Pre-test
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
0% 0% 0%
25%
75%
53
100) sebanyak 0 dengan persentase 0%, rendah (71-90) sebanyak 6 orang dengan
persentase 75% , dan sangat rendah (<70) sebanyak 2 orang dengan persentase
post-test sama dengan angket yang diberikan pada saat pre-test. Adapun analisis
Tabel 4.7
Frekuensi Pos-test Keterampilan Komunikasi Siswa
Gambar 4.2
Diagram Frekuensi Pos-test
Diagram Post-test
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
0% 0%
12%
25%
63%
Pada tabel diagram diatas hasil post-test setelah diberikan layanan bimbingan
kategori sangat tinggi pada 1 siswa dengan presentase 12 %. Maka dapat ditarik
Adapun perbandingan skor dan mean 8 orang siswa yang memiliki skor
terendah saat pre-test dan post-test setelah diberikan treatment dapat dilihat pada
tabel 4.8
55
Tabel 4.8
Tabel perbandingan Pre-test dan Pos-test
Terendah 69 92
Mean 75.63 102.63
yang diperoleh skor dari 8 orang siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan
bimbingan kelompok terjadi peningkatan dengan rata rata nilai sebelum diberi
layanan yaitu 75.63 yang masuk dalam katergori rendah, setelah diberikan
yang masuk dalam kategori tinggi. Berikut gambar diagram untuk data
perbandingan di atas :
56
120
100
80
Pretest
60
Postest
40 Skor Peningkatan
20
0
AF MN RY MAAY N DA RF AA
Berdasarkan data tabel 4.8 dan gambar 4.3, terlihat skor peningkatan siswa
yang berbeda-beda hal ini terjadi karena setiap siswa memiliki kemampuan
berbeda-beda untuk menerima sesuatu hal. Perubahan siswa terlihat pada hasil
lembar penilaian segera (laiseg) dan terlihat pada perubahan setiap pertemuan.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah ada pengaruh
Samples T-test. Cara mengambil keputusan hipotesis diterima atau ditolak adalah
jika nilai signifikan atau Sig. (2-tailed) < 0,05 maka (H0) ditolak dan (Ha)
diterima. Hipotesis yang tersusun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
57
Bengkulu.
Tabel 4.9
Paired Samples Test
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.13 untuk uji paired t test, dapat
dilihat bahwa nilai sig (2-tailed) adalah .000 yang berarti nilai signifikan 0.000 <
0.05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dari hasil tersebut dapat
2021 di SMP Negeri 17 Kota Bengkulu. Populasi pada penelitian ini adalah kelas
pertemuan.
a. Pertemuan Pertama
1) Tahap pembentukan
berkenalan dengan permainan rantai nama yang masih terlihat kaku dan malu-
malu.
2) Tahapan peralihan
3) Tahapan kegiatan
Tahapan kegiatan yang merupakan tahapan inti. Pada tahap ini awalnya
pengalaman pertama bagi anggota kelompok. Pada tahap ini, pemimpin kelompok
bahasa yang direspon oleh siswa DA dan AF. Selanjutnya pemimpin kelompok
menayakan apa saja fungsi bahasa yang direspon siswa MN, RM, dan N. Apa saja
jenis-jenis bahasa yang direspon siswa DA, MAAY, AF, RY, dan RM. Kemudian
dalam berkomunikasi yang direpon siswa DA, AF, AA, dan RM. Pada pertemuan
60
siswa tidak merasa bosan. Setelah games selesai kembali melanjutkan kegiatan
merupakan inti dari teknik, yakni dengan cara siswa menceritakan ulang cerita
dan nilai-nilai yang dapat diambil dalam sebuah cerita tersebut, adapun tokoh
yang diceritakan pada pertemuan pertama ini yaitu Proklamator Presiden RI Ir.
4) Tahap pengakhiran
kegiatan.
61
b. Pertemuan Kedua
tanggal 31 Agustus 2021 di ruang kelas VIII E SMP Negeri 17 Kota Bengkulu
1) Tahap pembentukan
berkenalan dengan permainan rantai nama yang pada pertemuan ini lebih lancar
2) Tahapan peralihan
3) Tahapan kegiatan
public speaking ”. Salah satu siswa MN mulai berani bertanya tentang apa itu
public speaking yang direspon oleh siswa N, MAAY, dan RY. Untuk
memahami strategi public speaking yang direspon siswa RM, MAAY, MN, dan
kehidupan yang direspon oleh siswa RY, RM, MN, dan AF. Lalu pemimpin
kemudian siswa MN, N, DA, RY, AF, dan AA memberikan pendapat meskipun
tiga tahap prosedur yaitu tahap persiapan berupa persiapan gambar tokoh, tahap
selesai yang merupakan inti dari teknik, yakni dengan cara siswa menceritakan
ulang cerita dan nilai-nilai yang dapat diambil dalam sebuah cerita tersebut,
adapun tokoh yang diceritakan pada pertemuan pertama ini yaitu karakter public
63
4) Tahap pengakhiran
kegiatan.
c. Pertemuan Ketiga
tanggal 7 September 2021 di ruang kelas VIII E SMP Negeri 17 Kota Bengkulu
1) Tahap pembentukan
Seperti pada minggu pertama dan kedua pada tahap pembentukan pemimpin
2) Tahapan peralihan
3) Tahapan kegiatan
Tahapan kegiatan yang merupakan tahapan inti. Pada tahap ini, pemimpin
gaya komunikasi, rata-rata hampir semua siswa mulai berani berpendapat seperti
siswa MN, N, RM, AA, MAAY, RY, DA dan AF. Selanjutnya pemimpin
kelompok menanyakan apa saja jenis-jenis gaya komunikasi yang direspon siswa
MN, DA, AF, AA, dan RM. Pertanyaan selanjutnya bagaimana penerapan gaya
komunikasi yang efektif , siswa DA, N, MN, AF, MAAY, RM, dan AA
berempati itu apa, yang direspon oleh siswa N, RM, MN dan AF. Pada pertemuan
ketiga siswa terlihat aktif baik yang menyampaikan pendapat, bertanya ataupun
65
memberi contoh. Pada tahap ini pemimpin kelompok meminta anggota kelompok
tiga tahap prosedur yaitu tahap persiapan berupa persiapan gambar tokoh, tahap
selesai yang merupakan inti dari teknik, yakni dengan cara siswa menceritakan
ulang cerita dan nilai-nilai yang dapat diambil dalam sebuah cerita tersebut,
adapun tokoh yang diceritakan pada pertemuan pertama ini yaitu “Pemimpin
kelompok.
4) Tahap pengakhiran
kegiatan.
66
d. Pertemuan Keempat
cummunication)”.
1) Tahap pembentukan
2) Tahapan peralihan
3) Tahapan kegiatan
Pada tahap ini sebelum membahas topik kegiatan terlebih dahulu pemimpin
menayakan apa itu gaya gaya komunikasi yang direpon oleh siswa MN, RM, DA,
yang direspon siswa MN,RM, AA, dan MAAY. Pertanyaan selanjutnya apa
direspon siswa MN, AF, MAAY, dan N. pemimpin kelompok juga menanyakan
apa saja jenis-jenis keterampilan komunikasi tulisan yang direspon siswa MN,
AF, AA, DA, RM, RY, dan AA serta terdapat juga siswa yang mempratekkan
siswa merespon RM, AA, DA, AF, N, dan MAAY . Pada pertemuan keempat
kelompok meminta anggota kelompok untuk bertanya apabila ada yang kurang
bermain games agar siswa kembali berkonsentrasi. Setelah games selesai kembali
tiga tahap prosedur yaitu tahap persiapan seperti leptop dan speaker, tahap
68
mendongeng (storytelling) selesai yang merupakan inti dari teknik, yakni dengan
cara siswa menceritakan ulang cerita dan nilai-nilai yang dapat diambil dalam
sebuah cerita tersebut, adapun tokoh yang diceritakan pada pertemuan pertama ini
4) Tahap pengakhiran
kegiatan.
e. Pertemuan Kelima
1) Tahap pembentukan
2) Tahapan peralihan
3) Tahapan kegiatan
Tahapan kegiatan yang merupakan tahapan inti. Pada tahap ini, pemimpin
kelompok kembali mengupas materi sebelumnya agar siswa lebih aktif dengan
pertanyaa apa itu keterampilan komunikasi tulisan yang direspon siswa N dan
Hampir ditanggapi semua siswa N, RM, MAAY, AA, RY, MN, dan AF. apa
fungsi komunikasi nonverbal yang direspon siswa AA, RY, MN, AF, N, RM,
70
nonverbal seprti siswa DA, AF, dan RM. Kemudian pemimpin kelompok
dari setengah anggotapun memberi respon AA, RY, AF, RM, N, dan DA. Pada
pertemuan lima atusias siswa lebih tinggi dan bersemangat baik dalam
pertemuan keempat.
selesai yang merupakan inti dari teknik, yakni dengan cara siswa menceritakan
ulang cerita dan nilai-nilai yang dapat diambil dalam sebuah cerita tersebut.
Adapun tokoh yang diceritakan pada pertemuan kelima yaitu “kisah Motivator
4) Tahap pengakhiran
kegiatan.
f. Pertemuan Keenam
1) Tahap pembentukan
2) Tahapan peralihan
3) Tahapan kegiatan
bosannya memancing ingatan siswa tujuanya agar siswapun terbiasa aktif dengan
apa yang dimaksud etika yang direspon oleh semua siswa MN, N, RY, AA, RM,
komunikasi yang direspon siswa RY, DA, N, MAAY, RM, AA, AF dan MN, .
keterampilan komunikasi yang kemabali dijawab oleh semua siswa N, AF, DA,
AA, RY, MAAY, RM, dan MN. Pada pertemuan keenam ini siswa sangat
tiga tahap prosedur yaitu tahap persiapan seperti leptop dan speaker, tahap
mendongeng (storytelling) selesai yang merupakan inti dari teknik, yakni dengan
cara siswa menceritakan ulang cerita dan nilai-nilai yang dapat diambil dalam
sebuah cerita tersebut. Adapun tokoh yang diceritakan pada pertemuan keenam
yaitu “kisah inspiratif pendiri Air Minum AQUA Tirto Utomo”. Kemudian
bimbingan kelompok.
4) Tahap pengakhiran
B. Pembahasan
komunikasi siswa pada pre-test dan post-test melalui analisis t test sampel
Hasil uji hipotesis tersebut adalah signifikan 0,000 < 0,05 (p < 0,05) yang
Hasil penelitian dari pre-test dan post-test juga menunjukkan bahwa tingkat
keterampilan komunikasi yang sangat rendah dan rendah pada siswa menjadi
terdapat perubahan baik dari keterampilan komunikasi verbal maupun non verbal.
dalam menyampaikan pesan secara lisan, dapat menggunakan bahasa yang tepat,
mampu menerapkan kedekatan dan ruang (proximity and spatial) secara efektif.
(storytelling). Hal ini sangat menonjol pada saat tahap kegiatan siswa secara aktif
komunikasi siswa. Hal ini sejalan dengan yang peneliti terapakan berupa teknik
menanyakan kepada peserta tentang inti cerita yang telah disampaikan dan nilai-
nilai yang dapat diambil. Pada tahap ini ketika siswa kembali mengulangi cerita
maka sama halnya melatih siswa berbicara dan mengemukakan pendapat sehingga
mendongeng tidak hanya aktif pada saat pemberian layanan bimbingan kelompok
tetapi juga pada waktu tertentu seperti jeda istirahat, sebelum kegiatan bimbingan
kelompok ataupun setelah kegiatan siswa memang terlihat sangat aktif, mudah
76
bergaul tentunya banyak berbicara dengan berbagai hal kepada siswa lainnya.
salah satunya yaitu kecerdasan sosial. Menurut Goleman (dalam Nurtjahjanti dan
memahami orang lain dan berinteraksi dengan orang lain. Kecerdasan sosial ini
mencakup kesadaran individu tentang apa yang dirasakannya terhadap orang lain,
C. Keterbatasan Penelitian
namun peneliti menyadari terdapat keterbatasan secara alami yaitu kerena masih
genap dan setelah pengelolaan data pre-test menunjukkan sampel peneliti berada
diabsen ganjil-genap sehingga hal ini menyulitkan peneliti dalam mengatur waktu
BAB V
A. Kesimpulan
katagori rendah.
kategori tinggi.
3. Berdasarkan hasil analisis uji t yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat
menunjukkan bahwa Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 yang berarti nilai signifikan
0.000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil tersebut
B. Saran
1. Bagi guru bimbingan dan konseling hasil penelitian ini dan dapat dijadikan
dan hasil penelitian bahwa melalui cerita atau dongeng lebih menyenangkan
dan memberi kesan dari pada sekedar memberi nasehat sehingga lebih
3. Bagi siswa dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat menerapkan apa
lainnya.
80
DAFTAR PUSTAKA
L
A
M
P
I
R
A
N
85
Lampiran 1
Pedoman Wawancara
Hari/Tanggal : 1 Februari 2021
Responden : Guru Bimbingan dan Konseling SMN 17 Kota Bengkulu
Tujuan : Mengumpulkan data tentang keterampilan komunikasi siswa
No Pertanyaan Jawaban
1. Permasalahan apa yang terjadi Banyak, tapi yang sering muncul itu kalau
pada siswa di sekolah? lagi belajar siswa kurang aktif, tidak berani
berbicara, bisa dibilang komunikasinya
tidak lancar atau keterampilan komunikasi
rendah
2. Dikelas berapa permasalahan Di kelas IX , tapi yang paling tinggi di
tersebut sering terjadi? kelas IX B banyak yang pemalu, kalau
dikelas VIII terus terang lebih ceria apa lagi
kelas VII sulit dikendalikan. Mungkin kelas
IX ini merasa dewasa kan sebentar lagi
tamat dan masuk SMA.
3. Apa saja bentuk dari Misalnya seperti ini ketika guru mengajar
keterampilan komunikasi dikelas dan melalui Zoom siswa yang
siswa yang tergolong rendah? kurang aktif, saat forum diskusi kelompok
siswa hanya sedikit berbicara, begitu juga
saat guru bertanya kepada siswa mengenai
materi pelajaran siswa hanya diam hingga
akhirnya guru menunjuk salah satu siswa
untuk memberikan jawaban sehingga siap
tidak siap siswa menuruti, kemudian dari
penyampian pendapat siswa terlihat gugup,
terbatah-batah dengan kata lain tidak fokus
banyak mendunduk kebawah ataupun
86
LAMPIRAN 3
PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Scale: ALL VARIABLES
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.952 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
VAR00001 89.59 352.466 .571 .950
VAR00002 89.59 351.037 .545 .951
VAR00003 89.31 350.793 .659 .950
VAR00004 89.45 342.042 .614 .950
VAR00005 89.24 353.547 .492 .951
VAR00006 89.38 351.172 .670 .950
VAR00007 89.03 349.534 .506 .951
VAR00008 89.59 351.037 .545 .951
VAR00009 89.34 350.877 .668 .950
VAR00010 89.41 350.966 .518 .951
VAR00011 89.03 349.534 .506 .951
VAR00012 89.55 353.113 .459 .951
VAR00013 89.10 347.739 .586 .950
VAR00014 89.10 347.096 .606 .950
VAR00015 89.41 350.966 .518 .951
89
LAMPIRAN 4
ANGKET KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA
PRETEST-POSSTEST
NAMA :
NAMA SEKOLAH :
KELAS :
HARI/TGL :
NO KK 1 KK 2 KK 3 KK 4 KK 5 KK 6 KK 7 KK 8 KK 9 KK 10 KK 1 KK 12 KK 13 KK 14 KK 15 KK 16 KK 17 KK 18 KK 19 KK 20 KK 21 KK 2 KK 23 KK 24 KK 25 KK 26 KK 27 KK 28 KK 29 KK 30 KK 31 KK 32 KK 3 KK 34 KK 35 KK 36 KK 37 KK 38 KK 39 KK 40 SKOR Kategori
1 3 3 2 3 1 4 1 3 3 3 2 3 2 1 3 2 1 1 3 2 1 1 1 3 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 78 Rendah
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 1 2 3 3 1 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2 3 2 1 2 3 80 Rendah
3 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 69 Sangat Rendah
4 2 1 1 2 1 3 1 3 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 3 1 2 1 1 73 Rendah
5 1 3 2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 7 Rendah
6 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 84 Rendah
7 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 75 Rendah
8 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 69 Sangat Rendah
LAMPIRAN 6 94
TABULASI POST-TEST
NO KK 1 KK 2 KK 3 KK 4 KK 5 KK 6 KK 7 KK 8 KK 9 KK 10 KK 1 KK 12 KK 13 KK 14 KK 15 KK 16 KK 17 KK 18 KK 19 KK 20 KK 21 KK 2 KK 23 KK 24 KK 25 KK 26 KK 27 KK 28 KK 29 KK 30 KK 31 KK 32 KK 3 KK 34 KK 35 KK 36 KK 37 KK 38 KK 39 KK 40 SKOR Kategori
1 4 2 4 2 1 4 1 3 2 4 2 3 2 1 3 2 4 2 3 2 4 1 4 3 4 2 4 2 4 1 4 2 4 1 3 2 3 4 1 2 106 Ting i
2 3 2 4 2 2 4 2 2 2 3 3 4 2 2 4 2 3 3 4 2 4 2 3 2 3 2 4 2 4 1 3 2 4 2 4 2 3 3 2 1 108 Ting i
3 4 2 2 2 2 3 3 3 1 4 1 3 2 1 3 1 3 2 4 2 3 1 2 1 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 4 2 4 3 1 2 93 Sedang
4 3 1 4 2 1 3 1 3 2 3 2 4 2 2 3 2 3 2 4 2 3 1 4 2 4 2 4 2 3 2 4 1 4 2 3 1 3 4 2 1 101 Ting i
5 4 2 3 1 2 3 1 4 2 3 2 4 1 2 4 2 4 2 3 2 3 2 4 1 4 2 3 2 3 2 4 2 4 2 3 2 4 4 1 2 105 Ting i
6 3 3 3 2 3 4 2 4 2 3 3 4 2 2 4 2 4 2 4 2 4 2 3 2 4 2 4 2 4 1 4 3 3 1 4 2 4 4 1 1 13 Sangat Ting i
7 4 2 4 1 1 3 2 4 2 4 2 4 1 2 4 2 3 1 3 2 3 2 4 2 4 2 3 1 4 2 4 1 3 1 4 2 3 3 2 2 103 Ting i
8 4 1 4 2 2 4 2 3 1 3 1 3 2 2 3 1 3 2 2 1 3 1 3 2 3 2 3 2 4 1 2 2 3 2 3 2 3 2 1 2 92 Sedang
95
LAMPIRAN 7
U JI HIPOTESIS
T-Test
LAMPIRAN 8
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
PERTEMUAN 1
A IDENTITAS
1. Sekolah/Instansi SMPN 17 Kota Bengkulu
2. Bidang Bimbingan Belajar
3. Jenis Layanan Layanan Bimbingan Kelompok
4. Topik/Pokok Bahasan Pemilihan Bahasa Dalam Berkomunikasi
5. Fungsi layanan Pencegahan dan Pengembangan
6. Sasaran Layanan Siswa kelas IX A
7. Waktu Pelaksanaan 2 x 45 Menit
8. Penyelenggara Anugrah Safitri
Layanan
9. Tempat Ruang kelas
10. Tugas Perkembangan Memiliki kemampuan untuk memilih bahasa
dalam setiap berkomunikasi
11. Standar Kompetensi Mengetahui penggunaan bahasa yang tepat dalam
berkomunikasi
12. Indikator - Apa Yang Dimaksud Bahasa?
- Apa Saja Fungsi Bahasa ?
- Apa Saja Jenis-jenis Bahasa?
- Bagaimana Penggunaan Bahasa Yang Efektif
Dalam Berkomunikasi ?
13. Nilai Karakter yang Rasa ingin tahu , kreatif dan mandiri
dikembangkan
B TUJUAN Siswa dapat menyampaikan pesan
LAYANAN dengan mudah dan dimengerti oleh orang lain
C. MATERI Terlampir
KEGIATAN
D. SUMBER Terlampir
E. URAIAN - Apa Yang Dimaksud Bahasa
KEGIATAN - Apa Saja Fungsi Bahasa ?
- Apa Saja Jenis-jenis Bahasa?
- Bagaimana Penggunaan Bahasa Yang Efektif
Dalam Berkomunikasi ?
bimbingan kelompok
ii. Peralihan -
Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh
pada tahap berikutnya
- Menawarkan atau mengamati apakah para
anggota sudah siap menjalani kegiatan
selanjutnya
- Meningkatkan kemampuan keikutsertaan
anggota
- Bila perlu kembali pada aspek tahap pertama
iii. Kegiatan - Menetapkan masalah atau topik yang akan
dibahas terlebih dahulu
- Anggota membahas masing-masing topik
secara mendalam dan tuntas
- Kemudian pada tahap ini dilanjutkan dengan
penerapan teknik storytelling :
1) Persiapan sebelum storytelling
2) Storytelling berlangsung
3) Sesudah kegiatan storytelling
- Kegiatan selingan
iv. Pengakhiran - Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa
kegiatan akan segera berakhir
- Anggota kelompok mengemukakan kesan dan
hasil-hasil kegiatan
- Membahas kegiatan lenjutan
- Mengemukakan pesan dan harapan
- Mengucapkan terimakasih, berdoa dan salam
F. METODE/TEKNIK Teknik Storytelling
G. MEDIA/ALAT/SUM ATK dan gambar tokoh teknik storytelling
BER
H. EVALUASI Penilaian
1. Penilaian proses
Konselor melihat keaktifan peserta layanan
dalam bertanya dan memberikan pendapat
pada saat konselor memberikan layanan
2. Penilaian hasil
Penilaian segera (laiseg)
I. TINDAK LANJUT
J. BIAYA -
Bengkulu, ……….,…
Peneliti
Anugrah Safitri
NPM. A1L017026
98
A IDENTITAS
1. Sekolah/Instansi SMPN 17 Kota Bengkulu
2. Bidang Bimbingan Belajar
3. Jenis Layanan Layanan Bimbingan Kelompok
4. Topik/Pokok Bahasan Strategi public speaking
5. Fungsi layanan Pencegahan dan Pengembangan
6. Sasaran Layanan Siswa kelas IX A
7. Waktu Pelaksanaan 2 x 45 Menit
8. Penyelenggara Layanan Anugrah Safitri
9. Tempat Ruang kelas
10. Tugas Perkembangan Memiliki Kemampuan Dalam public speaking
11. Standar Kompetensi Memahami Strategi public speaking
12. Indikator - Apa itu Public Speaking ?
- Mengapa perlunya memahami strategi public
speaking?
- Bagaimana penerapan public speaking yang
efektif ?
13. Nilai Karakter yang Berani dan Percaya Diri
dikembangkan
B TUJUAN LAYANAN Siswa Dapat Mempelajari Seni Berbicara Dan
Berani Mengungkapkannya Didepan Umum
C. MATERI KEGIATAN Terlampir
D. SUMBER Terlampir
E. URAIAN KEGIATAN
Tahap Uraian Kegiatan Bimbingan Kelompok
I. Pembentukan - Salam, berdoa dan menanyakan kabar
- Anggota saling memperkenalkan diri
- Penjelasan tentang bimbingan kelompok dan
mengapa bimbingan kelompok harus
dilaksanakan
- Menjelaskan atur main serta asas-asas dalam
bimbingan kelompok
II. Peralihan - Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh
pada tahap berikutnya
- Menawarkan atau mengamati apakah para
anggota sudah siap menjalani kegiatan
selanjutnya
- Meningkatkan kemampuan keikutsertaan
anggota
- Bila perlu kembali pada aspek tahap pertama
(Pembentukan)
99
Bengkulu, ……….,…
Peneliti
Anugrah Safitri
NPM. A1L017026
100
A IDENTITAS
1. Sekolah/Instansi SMPN 17 Kota Bengkulu
2. Bidang Bimbingan Belajar
3. Jenis Layanan Layanan Bimbingan Kelompok
4. Topik/Pokok Bahasan Gaya komunikasi
5. Fungsi layanan Pencegahan dan Pengembangan
6. Sasaran Layanan Siswa kelas IX A
7. Waktu Pelaksanaan 2 x 45 Menit
8. Penyelenggara Layanan Anugrah Safitri
9. Tempat Ruang kelas
10. Tugas Perkembangan memiliki kemampuan dalam menerapkan gaya
komunikasi dikehidupan sehari-hari
11. Standar Kompetensi Mengetahui penggunaan gaya komunikasi
yang tepat
12. Indikator - Apa Yang Dimaksud Gaya Komunikasi ?
- Apa Saja Jenis-jenis gaya komunikasi ?
- Bagaimana penerapan gaya komunikasi
yang efektif ?
13. Nilai Karakter yang percaya diri, kreatif dan mandiri
dikembangkan
B TUJUAN LAYANAN Siswa dapat mengetahui dan menyesuaikan
dalam setiap berkomunikasi
C. MATERI KEGIATAN Terlampir
D. SUMBER Terlampir
E. URAIAN KEGIATAN
Tahap Uraian Kegiatan Bimbingan Kelompok
I. Pembentukan - Salam, berdoa dan menanyakan kabar
- Anggota saling memperkenalkan diri
- Penjelasan tentang bimbingan kelompok
dan mengapa harus dilaksanakan
- Menjelaskan atur main serta asas-asas
dalam bimbingan kelompok
II. Peralihan - Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh
pada tahap berikutnya
- Menawarkan atau mengamati apakah para
anggota sudah siap menjalani kegiatan
selanjutnya
- Meningkatkan kemampuan keikutsertaan
anggota
- Bila perlu kembali pada aspek tahap
pertama
101
Bengkulu, ……….,…
Peneliti
Anugrah Safitri
NPM. A1L017026
102
A IDENTITAS
1. Sekolah/Instansi SMPN 17 Kota Bengkulu
2. Bidang Bimbingan Belajar
3. Jenis Layanan Layanan Bimbingan Kelompok
4. Topik/Pokok Bahasan keterampilan komunikasi tulisan (written
cummunication)
5. Fungsi layanan Pencegahan dan Pengembangan
6. Sasaran Layanan Siswa kelas IX A
7. Waktu Pelaksanaan 2 x 45 Menit
8. Penyelenggara Anugrah Safitri
Layanan
9. Tempat Ruang kelas
10. Tugas Perkembangan Memiliki kemampuan dalam menyampikan pesan
tertulis sesuai dengan kaidah bahasa ataupun
situasi lingkungan
11. Standar Kompetensi Mengetahui cara menyampaikan pesan secara
tertulis dengan tepat
12. Indikator - Apa Itu keterampilan Komunikasi Tulisan ?
- Manfaat dan pentingnya mempelajari
keterampilan komunikasi tulisan
- Apa saja jenis-jenis keterampilan komunikasi
tulisan ?
- Bagaimana keterampilan komunikasi tulisan
yang efektif ?
13. Nilai Karakter yang Rasa ingin tahu , kreatif dan mandiri
dikembangkan
B TUJUAN Agar siswa terampil dalam membuat pesan secara
LAYANAN tertulis
C. MATERI Terlampir
KEGIATAN
D. SUMBER Terlampir
E. URAIAN
KEGIATAN
Tahap Uraian Kegiatan Bimbingan Kelompok
I. Pembentukan - Salam, berdoa dan menanyakan kabar
- Anggota saling memperkenalkan diri
- Penjelasan tentang bimbingan kelompok dan
mengapa harus dilaksanakan
- Menjelaskan atur main serta asas-asas dalam
bimbingan kelompok
103
Anugrah Safitri
NPM. A1L017026
104
A IDENTITAS
1. Sekolah/Instansi SMPN 17 Kota Bengkulu
2. Bidang Bimbingan Belajar
3. Jenis Layanan Layanan Bimbingan Kelompok
4. Topik/Pokok Bahasan Keterampilan melihat komunikasi nonverbal
5. Fungsi layanan Pencegahan dan Pengembangan
6. Sasaran Layanan Siswa kelas IX A
7. Waktu Pelaksanaan 2 x 45 Menit
8. Penyelenggara Anugrah Safitri
Layanan
9. Tempat Ruang kelas
10. Tugas Perkembangan mampu menerapakan keterampilan komunikasi
nonverbal dalam kehidupan sehari-hari
11. Standar Kompetensi Mengetahui bahwa keterampilan komunikasi tidak
hanya berbicara atau menulis tetapi dapat melalui
isyarat bahasa tubuh
12. Indikator - Apa Yang Dimaksud Komunikasi Nonverbal ?
- Apa Fungsi Komunikasi Nonverbal ?
- Bagaimana Keterampilan Komunikasi
Nonverbal Yang efektif ?
13. Nilai Karakter yang Rasa ingin tahu dan simpati
dikembangkan
B TUJUAN Agar siswa memahami komunikasi non verbal
LAYANAN yang mewakili persaan dan emosi melalui gerakan
dan isyarat bahasa tubuh
C. MATERI Terlampir
KEGIATAN
D. SUMBER Terlampir
E. URAIAN
KEGIATAN
Tahap Uraian Kegiatan Bimbingan Kelompok
I. Pembentukan - Salam, berdoa dan menanyakan kabar
- Anggota saling memperkenalkan diri
- Penjelasan tentang bimbingan kelompok dan
mengapa harus dilaksanakan
- Menjelaskan atur main serta asas-asas dalam
bimbingan kelompok
105
Anugrah Safitri
NPM. A1L017026
106
A IDENTITAS
1. Sekolah/Instansi SMPN 17 Kota Bengkulu
2. Bidang Bimbingan Belajar
3. Jenis Layanan Layanan Bimbingan Kelompok
4. Topik/Pokok Bahasan Etika keterampilan berkomunikasi
5. Fungsi layanan Pencegahan dan Pengembangan
6. Sasaran Layanan Siswa kelas IX A
7. Waktu Pelaksanaan 2 x 45 Menit
8. Penyelenggara Layanan Anugrah Safitri
9. Tempat Ruang kelas
10. Tugas Perkembangan Mampu menerapkan cara beretika agar
terampil dalam berkomunikasi
11. Standar Kompetensi Mengetahui bagaimana etika dalam setiap
berkomunikasi
12. Indikator - Apa Yang dimaksud Etika ?
- Mengapa Etika Penting Dalam
Keterampilan Komunikasi ?
- Bagaimana Cara Efektif Menerapan Etika
Dalam Keterampilan Komunikasi ?
13. Nilai Karakter yang memiliki tata krama atau sopan santun
dikembangkan
B TUJUAN LAYANAN Siswa dapat mengerti adap atau tata cara
yang baik dalam berkomunikasi
C. MATERI KEGIATAN Terlampir
D. SUMBER Terlampir
E. URAIAN KEGIATAN
Tahap Uraian Kegiatan Bimbingan Kelompok
I. Pembentukan - Salam, berdoa dan menanyakan kabar
- Anggota saling memperkenalkan diri
- Penjelasan tentang bimbingan kelompok
dan mengapa harus dilaksanakan
- Menjelaskan atur main serta asas-asas
dalam bimbingan kelompok
II. Peralihan - Menjelaskan kegiatan yang akan
ditempuh pada tahap berikutnya
- Menawarkan/ mengamati apakah anggota
sudah siap menjalani kegiatan selanjutnya
- Meningkatkan kemampuan keikutsertaan
anggota
- Bila perlu kembali pada aspek tahap
pertama
107
III. Kegiatan -
Menetapkan masalah atau topik yang
akan dibahas terlebih dahulu
- Anggota membahas masing-masing topik
secara mendalam dan tuntas
- Kemudian pada tahap ini dilanjutkan
dengan penerapan teknik storytelling :
1) Persiapan sebelum storytelling
2) Storytelling berlangsung
3) Sesudah kegiatan storytelling
- Kegiatan selingan
IV. Pengakhiran - Pemimpin kelompok mengemukakan
bahwa kegiatan akan segera berakhir
- Anggota kelompok mengemukakan kesan
dan hasil-hasil kegiatan
- Membahas kegiatan lenjutan
- Mengemukakan pesan dan harapan
- Mengucapkan terimakasih, berdoa dan
salam
F. METODE/TEKNIK Teknik Storytelling
G. MEDIA/ALAT/SUMBER ATK dan leptop, speker untuk video tokoh
teknik storytelling
H. EVALUASI Penilaian
1) Penilaian proses
Konselor melihat keaktifan peserta
layanan dalam bertanya dan memberikan
pendapat pada saat konselor memberikan
layanan
2) Penilaian hasil
Penilaian segera (laiseg)
I. TINDAK LANJUT
J. BIAYA -
Bengkulu, ……….,…
Peneliti
Anugrah Safitri
NPM. A1L017026
108
LAMPIRAN 9
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tahap Peralihan
PK menanyakan kesiapan siswa untuk
mengikuti BKP
Tahap Kegiatan
Pada tahap ini pemimpin kelompok
mengemukakan suatu topik dalam bimbingan
kelompok mengenai “Pemilihan bahasa dalam
berkomunikasi”. Pemimpin kelompok
mengaktifkan anggota kelompok dengan
menanyakan kepada anggota kelompok apa
yang dimaksud bahasa, apa saja fungsi bahasa,
apa saja jenis-jenis bahasa, dan bagaimana
penggunaan bahasa yang efektif dalam
berkomunikasi. Selanjutanya pemberian teknik
mendongeng (storytelling) yakni pemimpin
kelompok menyampaikan sebuah cerita
tentang Proklamator Presiden RI Ir. Soekarno
setelah itu anggota kelompok siswa
menceritakan ulang cerita dan nilai-nilai yang
dapat diambil dalam sebuah cerita tersebut.
109
Tahap Pengakhiran
Siswa diminta menyampaikan komitmen untuk
masalah yang sudah dibahas, meminta pesan
kesan untuk kegiatan BKP yang telah
dilaksanakan, mengucapkan terimakasih dan
ditup dengan doa
9. Evaluasi
a. Penilaian Proses Siswa masih terlihat ragu-ragu dan malu dalam
pendapat namun kegiatan tetap berjalan dengan
baik
b. Penilaian Hasil Diperolehnya pemahaman baru bagi siswa
terkait Kehidupan Efektif Sehari-hari (KES)
dengan unsur AKURS (Acuan, Kompetensi,
Usaha, Rasa dan Kesungguhan)
1) Acuan : Apa yang siswa pikirkan tentang
Pemilihan bahasa dalam berkomunikasi
2) Kompetensi : Siswa telah mengetahui
bagaimana cara Pemilihan bahasa yang
efektif dalam berkomunikasi
3) Usaha : Siswa menerapkan teknik
mendongeng (storytelling) dalam upaya
meningkatkan keterampilan komunikasi
4) Rasa : Siswa mengungkapkan perasaan
senang untuk kegiatan bimbingan
kelompok
10. Tindak Lanjut -
Bengkulu, ……….,…
Peneliti
Anugrah Safitri
NPM. A1L017026
110
Tahap Peralihan
PK menanyakan kesiapan siswa untuk
mengikuti BKP
Tahap Kegiatan
Pada tahap ini pemimpin kelompok
mengemukakan suatu topik dalam bimbingan
kelompok mengenai “Strategi public speaking”.
Pemimpin kelompok mengaktifkan anggota
kelompok dengan menanyakan kepada anggota
kelompok apa itu public speaking, mengapa
perlunya memahami strategi public speaking,
bagaimana penerapan public speaking yang
efektif. Selanjutanya pemberian teknik
mendongeng (storytelling) yakni karakter
public speaking Najwa Shihab setelah itu
anggota kelompok siswa menceritakan ulang
cerita dan nilai-nilai yang dapat diambil dalam
sebuah cerita tersebut.
Tahap Pengakhiran
Siswa diminta menyampaikan komitmen untuk
masalah yang sudah dibahas, meminta pesan
kesan untuk kegiatan BKP yang telah
dilaksanakan, mengucapkan terimakasih dan
ditup dengan doa
9. Evaluasi
a. Penilaian Proses Siswa mulai aktif dalam pendapat sehingga
111
Bengkulu, ……….,…
Peneliti
Anugrah Safitri
NPM. A1L017026
112
Tahap Peralihan
PK menanyakan kesiapan siswa untuk
mengikuti BKP
Tahap Kegiatan
Pada tahap ini pemimpin kelompok
mengemukakan suatu topik dalam bimbingan
kelompok mengenai “Gaya komunikasi yang
efektif”. Pemimpin kelompok mengaktifkan
anggota kelompok dengan menanyakan kepada
anggota kelompok apa yang dimaksud gaya
komunikasi ,apa saja jenis-jenis gaya
komunikasi dan bagaimana penerapan gaya
komunikasi yang efektif.
Selanjutanya pemberian teknik mendongeng
(storytelling) yakni Pemimpin Muhammad Al-
fatih sang Penakluk Konstantinopel, setelah itu
anggota kelompok siswa menceritakan ulang
cerita dan nilai-nilai yang dapat diambil dalam
sebuah cerita tersebut.
Tahap Pengakhiran
Siswa diminta menyampaikan komitmen untuk
masalah yang sudah dibahas, meminta pesan
kesan untuk kegiatan BKP yang telah
dilaksanakan, mengucapkan terimakasih dan
ditup dengan doa
9. Evaluasi
113
Bengkulu, ……….,…
Peneliti
Anugrah Safitri
NPM. A1L017026
114
Tahap Peralihan
PK menanyakan kesiapan siswa untuk
mengikuti BKP
Tahap Kegiatan
Pada tahap ini pemimpin kelompok
mengemukakan suatu topik dalam bimbingan
kelompok mengenai “keterampilan komunikasi
tulisan (written cummunication)”. Pemimpin
kelompok mengaktifkan anggota kelompok
dengan menanyakan kepada anggota kelompok
apa itu keterampilan komunikasi tulisan ,
manfaat dan pentingnya mempelajari,
keterampilan komunikasi tulisan, apa saja
jenis-jenis keterampilan komunikasi tulisan ,
bagaimana keterampilan komunikasi tulisan
yang efektif. Selanjutanya pemberian teknik
mendongeng (storytelling) yakni J.K. Rowling
Penulis Miliarder, setelah itu anggota
kelompok siswa menceritakan ulang cerita dan
nilai-nilai yang dapat diambil dalam sebuah
cerita tersebut.
Tahap Pengakhiran
Siswa diminta menyampaikan komitmen untuk
masalah yang sudah dibahas, meminta pesan
kesan untuk kegiatan BKP yang telah
115
Bengkulu, ……….,…
Peneliti
Anugrah Safitri
NPM. A1L017026
116
Tahap Peralihan
PK menanyakan kesiapan siswa untuk
mengikuti BKP
Tahap Kegiatan
Pada tahap ini pemimpin kelompok
mengemukakan suatu topik dalam bimbingan
kelompok mengenai “keterampilan melihat
komunikasi nonverbal”. Pemimpin kelompok
mengaktifkan anggota kelompok dengan
menanyakan kepada anggota kelompok apa
yang dimaksud komunikasi nonverbal, apa
fungsi komunikasi nonverbal, bagaimana
keterampilan komunikasi nonverbal yang
efektif. Selanjutanya pemberian teknik
mendongeng (storytelling) yakni kisah
Motivator Tanpa Tangan dan Kaki Nick
Vujicic, setelah itu anggota kelompok siswa
menceritakan ulang cerita dan nilai-nilai yang
dapat diambil dalam sebuah cerita tersebut.
Tahap Pengakhiran
Siswa diminta menyampaikan komitmen untuk
masalah yang sudah dibahas, meminta pesan
kesan untuk kegiatan BKP yang telah
dilaksanakan, mengucapkan terimakasih dan
ditup dengan doa
9. Evaluasi
117
Bengkulu, ……….,…
Peneliti
Anugrah Safitri
NPM. A1L017026
118
Tahap Peralihan
PK menanyakan kesiapan siswa untuk
mengikuti BKP
Tahap Kegiatan
Pada tahap ini pemimpin kelompok
mengemukakan suatu topik dalam bimbingan
kelompok mengenai “Etika keterampilan
berkomunikasi”. Pemimpin kelompok
mengaktifkan anggota kelompok dengan
menanyakan kepada anggota kelompok apa
yang dimaksud etika, mengapa etika penting
dalam keterampilan komunikasi, bagaimana
cara efektif menerapan etika dalam
keterampilan komunikasi. Selanjutanya
pemberian teknik mendongeng (storytelling)
yakni kisah inspiratif pendiri Air Minum
AQUA Tirto Utomo, setelah itu anggota
kelompok siswa menceritakan ulang cerita dan
nilai-nilai yang dapat diambil dalam sebuah
cerita tersebut.
Tahap Pengakhiran
Siswa diminta menyampaikan komitmen untuk
masalah yang sudah dibahas, meminta pesan
kesan untuk kegiatan BKP yang telah
dilaksanakan, mengucapkan terimakasih dan
ditup dengan doa
119
9. Evaluasi
e. Penilaian Proses Siswa mulai aktif dalam pendapat sehingga
dinamika kegaiatan tampak hidup
f. Penilaian Hasil Diperolehnya pemahaman baru bagi siswa
terkait Kehidupan Efektif Sehari-hari (KES)
dengan unsur AKURS (Acuan, Kompetensi,
Usaha, Rasa dan Kesungguhan)
1) Acuan : Apa yang siswa pikirkan tentang
apa yang dimaksud etika dalam
berkomunikasi
2) Kompetensi : Siswa telah mengetahui
bagaimana cara efektif menerapan etika
dalam keterampilan komunikasi
3) Usaha : Siswa menerapkan teknik
mendongeng (storytelling) dalam upaya
meningkatkan keterampilan komunikasi
4) Rasa : Siswa mengungkapkan perasaan
bahagia setelah mengikuti kegiatan
bimbingan kelompok
10. Tindak Lanjut -
Bengkulu, ……….,…
Peneliti
Anugrah Safitri
NPM. A1L017026
120
LAMPIRAN 10
VERBATIM BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK
MENDONGENG (STORYTELLING) UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA
bicarakan cukup orang-orang yang didalam ruangan ini saja yang tahu, jangan
dibocorkan dengan yang lain, bisa ya?
AK : bisa
PK : ok, mantap sekali, nah belum perkenalan ya
AK : belum
PK : mau dari ibu atau anak-anak dulu ?
AK : ibu
PK : ok perkenalannya sambil berdiri ya biar kenal lagi, pekenalkan nama
ibu Anugrah Safitri, ibu biasa dipanggil ibu Anugrah, tempat tinggal ibu di Air
Sebakul Perumahan Semarak Raflesia Indah Blok E no 94, nanti kalau mau ada
datang rumah ibu terbuka untuk anak-anak sekalian, hobby ibu banyak tapi bisa
disimpulkan hobby itu travling, menulis, sama satu lagi yang gak lupa hobby ibu
makan. Seperti itu saja ya perkenalanya sebutkan nama, alamat sama hobby, ok
ada yang mau ditanyakan lagi?
Perkenalan pun dimulai dan menerapkan permainan rangkai nama untuk
mendekatkan dan akrabkan anggota kelompok satu sama lain.
TAHAP PERALIHAN
PK : ok jadi itu tadinya ibu ulangi lagi jadi bimbingan kelompok itu adalah
salah satu layananan yang ada di bimbingan kelompok konseling yang terdiri dari
6 sampai 10 orang untuk membahas topik-topik tertentu guna mengoptimalakan
kemampuan siswa. Em anak-anak sekalian sudah siap kan mengikuti kegiatan
bimbingan kelompok?
AK : siap bu
AK : sebelum ibu menyampaiakan topik pembahasan pada hari ini terlebih
dahulu, topik yang dibahas itu yang lagi hangat-hangatnya, boming atau yang lagi
viral, misalnya seperti yang barusan ini contoh topiknya “Motivasi Peraih
Mendali Emas Olimpiade Tokyo”, sudah tahu kan semuanya?
AK : tahu bu
PK : dari topik tersebut kita akan membahas motivasi itu apa, ciri-ciri orang
yang memiliki motivasi itu seperti apa, apa semangat, ceria sampai ke tips atau
cara memiliki motivasi yang tinggi misalnya sering-sering bergabung dengan
orang yang memiliki banyak pengetahuan atau mencari informasi baik dimedia
sosial atau secara langsung, bisa ya ?
AK : bisa
123
PK : itu tadi contohnya, nah seperti itu juga yang akan kita bahas pada
pertemuan kali ini, nah pada pertemuan ini topik pembahasanya yaitu pemilihan
bahasa dalam berkomunikasi, sebelum kita membahas bahasa terlebih dahulu ibu
membahas keterampilan komunikasi, jadi keterampilan komunikasi adalah
kemampuan dalam menyampaiakan pesan baik secara verbal maupun nonverbal.
Nah jadi bahasa ini sangat berkaitan dengan keterampilan dalam berkomunikasi,
itulah sebabnya mengapa ibu mengambil topik tersebut. Bisa kita mulai?
AK : bisa bu
TAHAP KEGIATAN
PK : nah sebelumnya anak-anak sekalian sudah ada yang tahu belum bahasa
itu apa ?
DA : alat komunikasi
PK :ok Dino katanya alat komunikasi, ayo kira-kira apa lagi anak-anak
sekalian?
AF : bahasa itu alat yang digunakan
PK : ya Dino lagi
DA : penyampian secara lisan
PK : ya penyampaian secara lisan, ada lagi?, yang diujung mungkin?
Hayo…hayo
AF : komunikasi yang sering kita ucapkan kepada orang lain
PK : ya komunikasi yang sering kita ucapkan kepada orang lain, ada lagi
nak?, cukup ya?
AK : iya cukup
PK : ya jadi betul ya yang dikatakan Dino dan tedi tadi bahasa itu adalah alat
komunikasi baik secara langsung maupun secara tertulis, sampai disini sudah
paham ya?
AK : sudah bu
PK : ok tadi kita sudah membahas bahasa tadi alat komunikasi ya baik secara
langsung maupun tertulis. Nah sekarang kira-kira fungsi bahasa itu apa ya?, ya
silahkan Mamat
MN : sebagai alat untuk menyampaikan perasaan bu
PK : ya sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan ya, ok kita tampung lagi,
ayo !
124
AK : cukup
PK : ya jadi benar ya yang dikatakan sama si Dino, Reko sama Mamat tadi,
bahasa lokal itu bahasa yang digunakan dalam sehari-hari.Termasuklah tadi
bahasa Bengkulu, bahasa Jawa, bahasa Sunda, terus apa lagi?
RM : Rejang
PK : Rejang, terus bahasa pa lagi?
AK : Selatan
PK : Selatan, bahasa daerah itulah yang disebut bahasa Lokal. Jadi kalau
orang nanya bahasa Lokal itu apa, ya bahasa lokal itu bahasa yang sering kita
pakai. Misalnya untuk berinteraksi sesame teman, tetangga, seperti itu ya
AK : iya
PK : ok, jadi macam-macam bahasa tadi ada tiga
AK : Internasioanal, Nasional dan Lokal
PK : nah iya itu tadi macam bahasa nah sekarang bagaimana si cara efektif
dalam penggunaan bahasa dalam berkomunikasi?
DN : sering-sering belajar
PK : iya sering-sering belajar, ada lagi nak?, hayo, Tedi?
AF : sering-sering menggunakan bahasa itu
PK : iya sering-sering menggunakan bahasa itu, oh ya jadi rutin ya
AF : iya
PK : ok ada lagi nak, gimana ni caranya supaya efektif daelam menggunaan
bahasa ?
DA : banyak-banyak berinteraksi, banyak-banyak menggunakan bahasa asing
PK: ok, ayo ada lagi nak?, yang pojok kiri mungkin biasa, yang pojok kanan
mungkin bisa, ayo
AA : menyesuaikan situasi bu
PK : iya kata si anisa menyesuaiakan situasi, nah selanjutnya ada lagi?
RF : menyesuaikan latar belakang budaya
PK : oh iya menyesuaikan latar belakang budaya, ya jadi betul semua ya yang
dikatakan anak-anak ibu tadi cara efektif penggunaan bahasa itu yaitu bisa
menyesuaikan situasi ya kita lihat dulu yang kita ajak biacara itu siapa, kalau
127
seandainya dan berhubungan juga dengan latar belakang budaya tadi kalau
misalnya berbiacara dengan orang jawa kita bisa menggunakan bahasa Indonesia
atau bahasa jawa supaya nyambung, sudah itu tadi banyak-banyak belajar.
PK : ok, tadi kita sudah membahas pengertian bahasa, fungsi bahasa, macam-
macam bahasa sampai cara efektif penggunaan bahasa.
SELINGAN
PK : nah tampaknya anak-anak ibu sekalian sudah pada bosan ya, nah ibu ada
sedikit games namanya siap tembak dor
PK : nah tadi kita sudah melakasnakan games, bagaimana seru kan?
AK : seru
Teknik mendongeng (storytelling- persiapan)
PK : ok sekarang kita lanjut lagi ya, disini ibu akan menyampaikan sebuah
cerita, nah anak-anak ibu harap dapat menyimak dengan baik-baik ceritanya. Nah
setelah selesai ibu mintak anak-anak kembali menyampaikan ceritanya sesuai
yang ibu sampaikan sebelumnya, bisa ya nanti ya?
AK : bisa
Teknik mendongeng (storytelling-berlangsung)
PK : nah kita mulai saja ya ceritanya, nah disini ibu mau menceritakan tokoh
bapak Soekarno. Nah beliau ini sudah tidak asing lagi ya kita dengar, bapak
Soekarno ini merupakan presiden pertama Indonesia, beliau merupakan pejuang
proklamator begara kita sampai merdeka ya, bapak Soekarno ini lahir pada 6 Juni
tahun 1901, awalnya nama bapak ini bukan Soekarno tapi kerena beliaun sering
sakit jadi diganti ya terinsiprasi dari pahlawan Karna seperti difilm Mahabrata.
nah bapak soekarno ini sengaja memilih tahun kemerdekaan pada tanggal 17
agustus kerena bertepatan dengan 17 bulan Ramadhan, ya jadi beliaun ini juga
orangnya sangat relegius , bapak Soekarno ini pernah diasingkan ya salah satunya
didaerah kita ini di Bengkulu bahkan sampai sekarangpun masih ada peninggalan
ya rumah Soekarno itu, beliau juga mempunyai istri di Bengkulu yaitu Fatmawati
yang sekarang juga namanya itu diabadikan di bandara Fatmawati, istri beliau ini
juga menjahit bendera merah putih pertama kalinya. Soekarno juga lulusan dari
ITB menagambil jurusan teknik arsitektur makanya beliau juga membuat masjid
Jamik yang ada dibengkulu ini. Beliau ini juga sangat mahir dalam berbahasa dari
bahasa Inggris, Jerman, Prancis nah termasuk bahasa Pribumi kan beliau dari
Jawa ketika beliau berpidato atau menemui masyarakat beliau juga akan
menyesuaikan penggunaan bahasanya. Ketika berbiacara beliau ini membuat getar
kerena wibawanya.
128
Pk : nah ini cerita mengenai Soekarno nah sekarang siapa yang berani
mencerita ulang tokoh bapak Soekarno? Ayo…
DA : ini bapak Soekarno, yang kita ketehui bersama beliau ini mempunyai istri
yang bernama ibu Fatmawati, ibu Fatmawati pernah menjahit bendera merah
putih pertama kalinya. Mungkin hanya itu yang saya ketahui, mungkin teman-
teman ada yang ingin menlanjutkan
PK : ok, tepuk tangan untuk Dino, ok siapa lagi yang mau ?, ok Mamat ya…
MN : seperti yang kita ketahui ini adalah bapak Soekarno presiden pertama di
Indonesia, beliau lahir di Surabaya 6 Juni 1901, segitu saja bu
PK : ok tepuk tangan untuk Mamat, tadi Dino sudah, Mamat sudah, nah siapa
lagi ayo?, jangan mau kalah dengan mereka berdua, ayo, Nur ya
N : ini adalah bapak Soekarno, beliau adalah salah satu tokoh proklamasi
Indonesia, tanpa bapak Soekarno mungkin kita tidak bisa merdeka seperti
sekarang ini, beliau pernah diasingkan di Bengkulu, bapak Soekarno juga pernah
membangun masjid Jamik di Bengkulu, bapak Soekarno jug mempunyai istri
yakni R A.Kartini yang taguh yang juga menjahit bendera merah putih untuk
pertama kalinya
PK : jadi benar ya kata teman-temannya tadi , sepertinya nur kurang
kosentrasi, istri bapak soekarno bukan R A. Kartini tapi ibu Fatmawati, ibu kartini
itu tokoh pahlawan yang lain bukan istri bapak soekarno. Tapi Nur ini sudah
banyak bicara, sudah terampilan dia, tepuk tangan dong, ayo siapa lagi? semuanya
juga kebagian nanti, ayo Tedi ya
AF : ini adalah bapak Soekerno, dia dalah presiden kita yang pertama, dia
sangat hebat ,samapi mengusir penjajah dari Indonesia, ok sekian terimaksih
PK : ok tepuk tangan untuk Tedi, si Dino sudah, Mamat sudah, Nur sudah,
Tedi sudah , ayo siapa lagi?, sebelah kiri ibu bisa, ayo kita kasih semangat dulu
untuk Andi..Andi…Andi
MAAY: Ir.Soekarno menguasi berbagai bahasa seperti bahasa Belanda, Ingris,
bahasa Jerman, Soekarno juga merupakan lulusan teknik arsitektur
PK : itu kan bisa, sudah selesai, yuk tepuk tangan dulu untuk andi, ok tadi
Andi sudah mencerita tentang tokoh bapak Soekarno, ayo sekarang siapa lagi ni
yang belum? ya silahkan nak
RY : pak Soekarno lahir 6 Juni 1901 di Surabaya, beliau juga merupakan
tokoh proklamator Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
129
PK : cukup ya, ok tepuk tangan dulu untuk rima, ok siapa lagi yang belum,
Nisa ya, silahkan nak
AA : ini bapak Soekrano yang mempunyai istri bernama ibu Fatmawati yang
menjahit bendera merah putih pertama kalinya
PK : iya, tepuk tangan untuk anisa, siapa lagi belum?
AK : Reko
PK : nah ketahuan yang terakhir, Reko..Reko…Reko
RF : ini bapak Soekarno, beliau pernah ke Bengkulu, beliau pernah kuliah di
ITB mengambil jurusan teknik arsitektur
PK : gimana Reko, cukup
RF : iya bu
PK : ok tepuk tangan untuk Reko, sudah ya, Alhamdulillah anak-anak ibu
sudah aktif berbicaranya ya, kira-kira pesan yang dapat diambil dari Soekarno ini
apa, beliau ini orang bagaimana?
DA : berwibawa
MN : tegas
MAAY: pantang menyerah
RF : kuat
N : pintar berbahasa
AA : taat beragama
RY : jiwa bersosialiasi yang tingi
PK : jadi benar yang dikatakan anka-anak ibu tadi, soekrano ini sanagt
berwibawa, tegas, patang menyerah, taat beragama, juga memiliki jiwa sosialisasi
yang tinggi dan ia berkaitan dengan topik pembahasan kita tadi beliau ini juga
sangat mahir dalam berbahasa, baik Internasional, Nasioanal maupun Lokal.
Sudah paham ya sampai disini
PK : alhamdulillah ya kita sudah dipenghujung kegiatan, sebelumnya ibu mau
bertanya ni kepadannya bagaimana anak-anak agar dapat menggunakan pemilihan
bahasa yang tepat ?
DA : banyak-banyak belajar
RF : memahami latar belakang budaya
130
MN : menyesuaiakan situasi
AF : banyak-banyak mencari informasi
TAHAP PENGAKHIRAN
PK : ok kita sudah sampaidipenghujung kegiatan, kesannya gimana mengikuti
kegiatan ini
AF : senang
MN : gembira
DN : ceria
N : menambah wawasan
AF : menambah ilmu
PK : ok, sekarang pesan untuk kegiatan selanjutnya bagaimana?
AF : games lebih diperbanyak lagi
DA : mungkin waktunya lebih pagi bu
MN : mungkin sediakan makanan
PK : ok kegiatan selanjutnya nanti lebih pagi, gamesnya lebih diperbanyak,
dan sediakan makanan, nah tapi kan kita mulai dengan mambaca doa nah
sekarang kita tutup juga dengan membaca doa
PK : ok itu saja yang dapat ibu sampaikan, terimakasih banyak kepada anak-
anak sekalian yang sudah mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir, semoga
kegiatan kita ini bermanfaat, aamiin, ibu akhiri, wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
AK : waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
131
cukup orang-orang yang didalam ruangan ini saja yang tahu, jangan dibocorkan
dengan yang lain, bisa ya?
TAHAP PERALIHAN
AK : bisa
PK : ok minggu lalu kita sudah membahas topik pemilihan bahasa, em ibu
lupa ini supaya lebih akrab kita ada rangkai nama ya, masih ingat kan
AK : masih
Penerapan permainan rangkai nama dimulai untuk mendekatkan dan akrabkan
anggota kelompok satu sama lain.
PK : ok kita lanjut ya, minggu kemaren kita membahas topik salah satunya
apa? , masih ada yang ingat?
DA : pemilihan bahasa
PK : iya pemilihan bahasa, nah anak-anak masih ingat gak?, apa si pemilihan
bahasa?, ya Mamat
MN : alat komunikasi
PK : iya alat komunikasi, ada lagi?
RY : penyampaian secara lisan
RF : bahasa adalah pengucapan
PK : iya pengucapan
DA : alat komunikasi bu
PK : siapa lagi?, iya Mamat
MN : bahasa itu bisa diucapkan secara lisan maupun tertulis bu
PK : iya ada lagi nak?, ya Reko
RM : menyampaikan informasi
PK : iya menyampaikan informasi, sudah ya?
AK : sudah bu
PK : jadi betul semua ya yang dikatakan anak-anak ibu tadi bahwasannya
bahasa itu adalah alat berkomunikasi, sebagai perantaranya ya, bisa secara
langsung maupun tertulis.
134
TAHAP KEGIATAN
PK : ok selanjutnya kita naik level lagi ni ok jadi topik pembahasan kita pada
pertemuan kali ini yaitu public speaking, nah iya..
MN : apa itu public speaking bu?
PK : ok Mamat ini mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi ya, Mamat bertanya
ni public speaking itu apa, ok sebelum ibu membahas, ibu ingin mengetahui
kemampuan anak-anak sekalian, nah ada yang tahu belum?, nah iya Nur
N : berbicara secara umum artinya berbicara dengan orang banyak
PK : nah iya bebicara dengan orang banyak, ya bisa, ya Andi
MAAY: seperti berpidato
PK : seperti berpidato, ada lagi?
RY : menggunakan kata yang mudah dipahami
PK : ya menggunakan kata yang mudah dipahami, ada lagi?, ok jadi yang
dikatakan sama si Nur, Rima, Andi sama si Mamat, Dino bahwasannya public
speaking itu adalah berbicara secara umum, berbicara secara umum itu sudah
mewakili baik itu ucapan, bahasa verbalnya, nonverbalnya, berbiacara didepan
orang banyak seperti itu. Selanjutnya kita sudah tahu ya pengertian public
speaking itu apa, nah mengapa kita perlu memahami strategi public speaking itu?,
ya silahkan Reko
RF : untuk mempermudah interaksi bu
PK : mempermudah interaksi, ya Andi
MAAY: menumbuhkan kepercayaan diri
PK : ada lagi, ya Mamat
MN : untuk menyampaikan ide bu
PK : iya ok, Rima
RY : agar orang mengerti maksud yang ingin kita sampaikan
PK : iya agar orang lain mengerti ya, ada lagi nak?, ayo, cukup?
AK : cukup
PK : bagus ya anak-anak ibu sudah banyak yang aktif , jadi apa si pentingnya
public speaking itu, ya itu tadi supaya kita mudah menyampaikan ide apa yang
ingin kita smapaikan tadi terus dipahami dengan orang yang mendengarnya,
selain itu juga supaya melatih kepercayaan diri, nah kita lanjut
135
SELINGAN
PK : ok gamesnya sudah selesai, bagaimana sekarang sudah konsentrasi lagi
ya
AK : iya bu
Teknik mendongeng (storytelling- persiapan)
PK : sekarang kita lanjut kegiatan salnjutnya, disini ibu ada cerita, ibu nanti
bercerita dlu setelah itu ananti anak-anak menceritakan ulang, bisa ya?
AK : bisa bu
PK : ok jadi pada pertemuan kali ini ibu akan menceritakan tentang, ada yang
tahu ini siapa?
RY : Najwa Shihab
139
PK : iya Najwa Shihab, ini adalah Najwa Shihab beliau lahir pada tanggal 16
September 1977, beliau ini merupakan lulusan serjana Hukum tetapi beliau
beralih profesi menjadi jurnalis kerena ketertarikan beliau dengan dunia yang dia
sukai yaitu jurnalis seperti repoter, wartawan. Beliau mulai naik daun atau
terkenal setelah menjadi penyiar tsunami di Aceh tahun 2004. Setelah itu beliau
diberi kepercayaan membawa program salah satunya program yang terknal itu
yakni Mata Najwa. Jadi ketika beliau ini berbicara didepan umum dia ini sangat
prokatif, sangat kritis dalam menyampaikan pendapat atau ide, ketika berdebat
sangat berani, dia juga pernah mendatangkan tokoh seperti bapak Jokowi, bapak
presiden BJ. Habibi, Susilo Bambang Yudiyono tokoh-tokoh politik yang
mempengaruhi negara kita. Beliau juga pernah mendapatkan penghargaan seperti
pada tahun 2017, 2016 sama 2018. Itulah mengapa ibu mengambil tokoh ini
kerena ketiak berbiacara di TV beliau ini sangat menguasi public speakings. Nah
itu cerita singkat dari Najwa Sihihab.
Teknik mendongeng (storytelling-Sesudah /evaluasi)
TAHAP PENGAKHIRAN
PK : ok tepuk tangan buat anisa. Jadi anak-anak semua sudah bercerita tentang
tokoh Najwa Shihab , jadi anak-anak secara tidak sengaja suadah melatih
keterampilan public speakingnya ya, ok kita sudah dipenghujung acara,
sebelumnya ibu mau nanya gimana kedepannya dalam public speaking?
DA : banyak-banyak belajar, harus berani
RY : mengembangkan public speaking
PK : iya ada lagi, ya mamat
MN : banyak-banyak mencari informasi tentang public speaking
PK : ok banyak-banyak belajar ya, banyak-banyak mencari informasi tentang
public speaking,. Ok kesan anak-anak setelah mengikuti kegiatan ini bagaimana
DA : senang
TAHAP PERALIHAN
AK : bisa
PK : oh ibu hampir lupa, kita ada rangkai nama ya jadi setiap minggu kita
rangkai nama ya
Penerapan permainan rangkai nama dimulai untuk mendekatkan dan akrabkan
anggota kelompok satu sama lain.
PK : ok minggu lalu kita sudah mambahas, ini minggu ketiga ya , minggu
pertama kita membahas tentang pemilihan bahasa dalam berkomunikasi, sudah itu
minggu kedua public speaking, nah minggu ketiga ini kita akan membahas
tentang gaya komunikasi, em sebelumnya anak-anak sudah siap?
AK : siap
144
TAHAP KEGIATAN
PK : nah gaya itu apa si?, iya Mamat
MN : gerak bu
PK : iya gerak, Nur
N : prilaku bu
PK : prilaku, iya Reko
RF : gaya adalah cara
PK : iya cara, Nisa
AA : bentuk bu
PK : iya, Andi
MAAY: aktivitas
PK : aktivitas, ya Rima
RY : tindakan
DA : sikap
AF : perbuatan
PK : iya perbuatan, Alhamdulillah ya anak-anak ibu sudah aktif, sudah banyak
tau ya sekarang, bagus sekali berarti sudah ada kemajuan ya. Jadi gaya itu, ibu
langsung hubungkan dengan komunikasi ya, jadi gaya komunikasi itu adalah
sekulumpulan cara dalam menerapkan atau mendapatkan respon baik secara
langsung atau tertentu. Ok sekarang kita sudah mengetahui ni arti gaya
komunikasi, nah sekarang macam-macam gaya komunikasi itu apa saja?
MN : pidato
PK : pidato ya, ok ada lagi?
DA : ceramah
PK : ceramah boleh, ada lagi?
AF : wawancara
PK : wawancara, ya ada lagi nak?, ya Nisa
AA : berbicara dengan teman
RF : radio
145
DA : marah-marah
PK : iya, Mamat
MN : mengobrol
PK : ada lagi nak macam-macam gaya komunikasi?, cukup?
AK : cukup bu
PK : ok jadi benar ya yang dikatakan anak-anak ibu tadi, tapi ibu kemali
luruskan lagi, jadi macam-macam gaya komunikasi itu ada 3 yang pertama itu
aggressive style, passive style, sama assertive style, contohnya apa bu kok bahasa
asing semua ya? Sebenarnya ini bukan bahasa asing tapi bahasa inggris bahasa
internasional yang sudah kita bahas diminggu yang lalu. Ok yang pertama kita
bahas aggressive style ada yang tahu?
AK : tidak
PK : ok aggressive style ini artinya ucapannya menyakitkan, contohnya apa?,
iya silahkan nak
DA : mengupat
PK : Iya bisa mengupat ya, ada lagi contoh yang menyakitkan
RY : berkata kasar
PK : iya Nur
N : body shoming
PK ya body shoming, ada lagi nak?, sudah cukup?
AK : cukup
PK : ya jadi benar yang yang dikatakan anak-anak ibu tadi, yang dikatakan
mamat, dino, nur, rima gaya komunikasi yang menyakitkan itu berkata kasar,
mengupat menyindir termasuk yang body shoming tadi “kamu kurusan kamu
gendutan”. Nah yang kedua tadi passive style, itu kayak gimana, ada yang tauhu
gak arti pasif itu apa
MN : kaku
PK : kaku ya, ada lagi nak?, ya Tedi
AF : kurang berbicara
PK : benar ya yang dikatakan tedi sama mamat tadi, passive itu kaku, jarang
berbicara, sedikit seperti itu. Misalnya kita berbiacara tapi lawan kita ini diam
146
saja. Ok kita lanjut lagi ya, yang pertama aggresive, yang kedua passive yang
ketiga arsertive, aduh yang ketiga ini apa lagi bu, ayo?
MN : mungkin terbuka bu
PK : terbuka, ada lagi nak? ya Nur
N : mudah berinteraksi dengan teman
PK : nah iya itu contohnya ya, ada lagi nak? Coba persamaan kata terbuka
apa?
AF : bernegosiasi
PK : ya bernegosiasi bisa jadi, ada lagi nak?
DA : saling bertukar pikiran
MN : kompromi
PK : ya kompromi bisa itu, ada lagi?
RY : saling membantu
PK : ada lagi, cukup ya?
AK : cukup bu
PK : ya jadi benar yang dikatakan anak-anak ibu tadi assertive itu bisa
menerima dan menolak, bisa dikomropikan, bisa didiskusikan dulu istilahnya itu.
Nah itu tadi macam-macam gaya komunikasi, ada berapa tadi
AK : ada 3
PK : apa saja?
AK : aggressive style, passive style, sama assertive style
PK : kalau aggressive
AK : menyakitkan
PK : kalau passive
AK : kaku
PK : kalau assertive
AK : terbuka
PK : tadi kita sudah membahas pengertian gaya komunikasi, macam-macam
gaya komunikasi. nah sekarang bagaimana cara meningkatkan gaya komunikasi ?
147
DA : banyak-banyak belajar
PK : iya banyak-banyak belajar, ada lagi?
N : sering-sering berinteraksi
PK : iya, ada lagi nak?, ya Mamat
MN : berempati
PK : iya berempati, iya Tedi
AF : menggunakan kata mutiara
MAAY: bersikap terbuka
DA : saling menghargai bu
PK : ok, ada lagi nak?, ya Reko
RF : mendengarkan yang aktif bu
PK : ok, ya Nisa
AA : menggunakan ekspresi
N : berprilaku yang sopan
PK : iya berprilaku yang sopan, Alhamdulillah ya anak-anak ibu sudah aktif,
sudah ada kemajuan setiap pertemuan, ibu senang sekali sudah berbicara semua
ya, kedepannya seperti itu terus ya
DA : mau bertanya bu
PK : iya Dino silahkan
DA : berempati itu apa bu?
PK : nah ini ada pertanyaan dari Dino, katanya empati itu apa, tadi yang
menyatakana empati itu dari Mamat ya, nah sekarang ibu mau nanya ni sama
anak-anak empati itu apa si? ,ada yang tahu gak?
N : ikut merasakan
PK : iya ikut merasakan ya Nur, ya sekarang siapa yang ingin menyampaikan
pendapatnya?, ya Reko
RF : ikut senang maupun susah
PK : ya bagus sekali ya, ikut senang maupun susah, ok nah sekarang sudah
tahu ya Dino arti empati, em Dino bagaimana sudah puas atau masih kurang?
148
DA : masih kurang
PK : nah masih kurang, Dino mintak contohnya, nah sekarang ada yang bisa
memberi contoh empati ?
MN : misalnya tedi kehilangan uang bu, saya ikut merasakan kesedihan dia bu,
setidaknya saya bisa mencarikan uang itu bu, atau menasehatinya supaya tidak
kehilangan lagi bu
PK : iya bagus sekali ya contohnya, tepuk tangan dulu dong, ok ada lagi yang
ingin memberi contoh?, ya Tedi
AF : jadi motor Reko sedang mogok dijalan motornya bu jadi saya dengan
membantu Reko untuk mendorong motor Reko kebengkel untuk diperbaiki.
PK : nah iya itu contoh dari Tedi ya, bagus ya dua-dua contoh tadi, tepuk
tangan dong untuk Tedi, ada lagi yang ingin mengasi contoh?
AK : cukup bu
PK : iya cukup ya, nah bagaimana Dino kira-kira sudah puas?
DA : puas bu
PK : ok, nah itu contoh dari empati ya
SELINGAN
PK : nampaknya anak-anak iu sudah pada lesu ya gimana kalau kita games
biar semangat
PK : ok gimana seru kan gamesnya tadi?
AK : seru bu
PK : seru ya, sekarang sudah konsentrasi lagi ya, ok kita lanjut kegiatan
selanjutnya ya
Teknik mendongeng (storytelling- persiapan)
PK : sangat tangguh dan pemberani ya, nah itu Reko sudah, ayo siapa lagi
yang belum? ayo angkat tangannya, jangan kalah dengan si Dino, Mamat, Reko.
Iya Nur
N : Sultan Mahmed adalah pemimpin yang sangat kuat, beliau juga memiliki
jiwa social yang sangat tinggi, bertanggung jawab, taat beragama dan memiliki
toleransi yang tinggi
PK : ya benar sekali ya, siapa lagi ayo?, ya tedi silahkan
AF : Mahmed Al-Fatih adalah orang termudah yang bisa mengikuti
pertempuran dan memenangkannya, dia bisa mengalahkan benteng yang terkuat
dan dia orang yang sangat patuh kepada agama, baik, dan tidak sombong
PK : itu ya, kan bisa Tedi, ayo siapa lagi?
MAAY: Alfatih adalah seorang pemimpin yang berusia mudah, dia juga
memangkan peperangan
PK : iya lanjut andi
MAAY: Mahmed Al-Fatih adalah sorang pemimpin yang memiliki sifat pantang
menyerah, jiwa sosialisasi yang kuat dan pantang menyerah
PK : iya, ok siapa lagi ni yang belum? Iya Nisa
AA : Mahmed Alfatih adalah orangnya yang bertakwa dan bijaksana
PK : ok, iya Rima
RY : Mahmed Al-Fatih bisa menangkan perang, pemimpin yang mudah yaitu
20 tahun, beliau memiliki jiwa toleransi yang tinggi, bertakwa dan pantang
menyerah
TAHAP PENGAKHIRAN
PK : ok ya jadi sudah semua ya anak-anak ibu menceritakan ulang tokoh Al-
Fatih, tepuk tangan dong untuk semuanya, nah ok gak terasa ya kita sudah
memasuki tahap akhir , em sebelumnya kita tadi membahas gaya komunikasi, jadi
kedepannya gaya komunikasi yang baik itu kayak mana?, ya Reko
RF : banyak-banyak belajar bu
PK : banyak-banyak belajar, ya Dino
DA : gaya komunikasi yang sopan dan santun
PK : iya gaya komunikasi yang sopan dan santun
151
N : banyak-banyak berinteraksi
MN : lebih banyak mengobrol kepada teman
PK : iya banyak-banyak mengobrol kepada teman, ada lagi?, cukup ya?
AK : iya
PK : ya jadi kedepannya gaya komunikasi yang efektif itu ya banyak-banyak
belajar, banyak-banyak berinteraksi, selanjutnya juga menggunakan sopan dan
santun, saling menghargai dan sebagainya sperti yang sudah kita bahas
sebelumnya. Nah ok gimana kesannya setelah mengikuti kegiatan ini?
DA : senang
PK ; senang ya Dino, Nur?
N : menambah ilmu
AF : gembira
AA : menambah wawasan
MAAY: bahagia
PK : bahagia, reko
RF : dari yang tidak tahu menjadi tahu bu
PK : iya dari yang tidak tahu menjadi tahu, iya ada lagi nak?, cukup?
AK : cukup
PK : nah pesan untuk kegiatan selanjutnya bagaiamna?, ya Tedi
AF : diperbanyak gamesnya bu
PK : diperbanyak gamesnya, ada lagi, cukup?
AK : cukup
PK : ok berarti kita lebih kreatif ya, gamesnya kata tedi lebih diperbanyak,
lebih seru ya. Ok nah tadi kita kan sudah membuka kegiatan ini dengan berdoa,
ada baiknya kita menutup kegiatan ini dengan berdoa juga , kita berdoa dalam hati
saja menurut agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa dimulai
PK : ok ibu ucapkan terimakasih banyak kepada anak-anak sekalian yang
sudah mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir, semoga kegiatan kita ini
bermanfaat, aamiin, ibu akhiri, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
AK : waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
152
PK : nah cara pelaksanaannya bisa duduk liter U atau duduk melingkar. Nah
didalam kegiatan ini nanti harapananya anak-anak dapat mengikuti kegiatan ini
tidak ada keterpakasaan dan terbuka dalam menyampaikan pendapat, anak-anak
juga ibu harapkan secara aktif mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir
kegiatan, ketika menyampaikan pendapat misalnya mengangakat tangan terlebih
dahulu atau ketika temannya berbicara jangan dipotong, nah setelah selesai
kegiatan ini nanti ibu mengharapkan apapun yang kita bicarakan cukup orang-
orang yang didalam ruangan ini saja yang tahu, jangan dibocorkan dengan yang
lain, bisa ya?
AK : bisa bu
TAHAP PERALIHAN
PK : nah mantap, em pada pertemuan yang lalu, ini minggu keempat ya,
minggu yang lalu masih ingat kita membahas topik apa?
AK : masih
PK : iya apa?, coba angkat tangan
MN : gaya komunikasi bu
PK : iya, jadi benar yang dikatakan Mamat tadi, minggu lalu kita membahas
gaya komunikasi, nah ada yang masih ingat gaya komunikasi itu apa ?
RF : aktivitas bu
DA : sikap bu
PK : iya aktivitas, ada lagi?
AF : berprilaku
PK : iya ada lagi nak?, cukup
AK : cukup
PK : iya jadi benar ya yang dikatakan anak-anak ibu barusan, ibu ulangi lagi
jadi gaya komunikasi adalah tata cara untuk menerima respon dari si penerima.
TAHAP KEGIATAN
PK : ok pada pertemuan kali ini kita akan membahas topik yaitu mengenai
keterampilan komunikasi tertulis. Nah kan minggu lalu kita sudah membahas
pengertian komunikasi nah kalau ditambahi komunikasi tulisan apa sia artinya?,
ada yang tahu?
MN : manyampaikan ide secara tertulis
154
PK : iya, jadi gak makan gak bisa hidup ya, tepuk tangan buatt reko, ok ada
lagi yang nau mencoba, tadi Dino sudah, Reko sudah siapa lagi ni?
RM : perwakilan dari yang wanita bu
PK : ok yang wanita boleh siapa?
N : mempraktekkan menulis karangan “jangan pernah menjadi pelangi untuk
orang yang buta warna”
PK : oh, maksudnya apa nak?
DA : bu saya tahu maksudnya
PK : iya Dino
DA : untuk apa memperjuangkan orang yang tidak mengharapakan bantuan
kita bu
PK : iya maksudnya jangan pernah mengharapkan orang, lebih baik kita
mandiri ya, ok terimakasih Nur, tepuk tangan untuk Nur, ada lagi nak yang ingin
memperlihatkan karya tulisnya?, iya Andi
MAAY mempraktekkan menulis karangan “ tetaplah memberi tanpa mengingat
dan menerima tanpa berdebat”
PK : iya maknanya apa Andi?
MAAY: kita tidak boleh pamrih bu
PK : ok tepuk tangan buat andi, ok terimaksih anti, sudah 4 orang tadi ya,
karyanya bagus-bagus semua, tepuk tangan dong buat kita semua. Ok kita lanjut
lagi ya, pembahasan kita belum selesai ya, tadi pengertian keterampialn
komunikasi tertulis sudah, jenis-jenis sekaligus contohnya sudah. Nah sekarang
bagaimana cara penerapannya agar efektif dalam keterampialn komunikasi
tertulis?, ya reko
RF : misalnya menggunakan huruf besar, huruf kecil
PK : iya penggunaan huruf besar dan kecil yang tepat ya, nisa
AA : banyak-banyak belajar
PK : iya ada lagi nak?, ayo, iya dino
DA : tulisan itu harus sesuai EYD bahasa Indonesia
PK : iya harus sesuai dengan EYD bahasa Indonesia, nah anak-anak
sebelumnya sudah tahu ?, ya tedi
AF : yang menggunakan huruf titik koma dan garis miring
157
SELINGAN
PK : tampaknya anak-anak ibu sudah pada lelah ya, gimana kalau kita games
dulu
PK : ok gamesnya sudah selesai ya, gimana sudah konsentrasi lagi, buang dulu
ya rasa kantuknya walaupun kadang panas kadang hujan kayak gini ya,
AK : iya bu
PK : ok bisa kita lanjut?
AK : bisa
Teknik mendongeng (storytelling- persiapan)
PK : ok sekarang ibu akan mencerita sebuah kisah mengenai salah satu tokoh,
em beliau ini sangat ahli dalam menulis kerena kita pembahasannya keterampilan
dalam menulis jadi kisah ini juga tentang menulis. Kali ini ibu menceritakan
tokoh perempuan, dia sangat ahli dalam menulis dan sangat terkenal didunia, ada
yang kenal atau dada yang tahu film Herry Potter ?
AK : tahu bu
PK : iya tentang film yang berbau keajiban gitu ya
RF : banyak sihirnya
Teknik mendongeng (storytelling-berlangsung)
PK : iya banyak sihirnya ya, nah jadi dibalik terkenalnya sebuah film itu
ternyata penulisnya adalah seorang wanita, dia bernama JK. Rowling, beliau
158
berasal dari London Inggris, jadi beliau ini sebelum menulis sudah menjadi single
parent atau seorang janda sudah mempunyai anak satu. Kemudian beliau itu
memang aktif pada jurnalis berbaur tulisan juga itu, nah jadi sebelum beliau
menjadi penulis terkenal ada juga perjuangannya bahkan beliau itu tidak memiliki
mesin TIK, kalau zaman dulu mesin TIK ya kalau sekarang sudah ada leptop atau
komputer, beliau juga sempat ditolak 12 penerbit, penerbit itu tempat untuk
mencetak sebuah buku. Diterjemahkan hingga dibuat film, ok untuk kisah
lanjutnya nanti ibu akan tampilan lewat video
Menceritakan tokoh melalui video
PK : selesai ya, ok anak-anak ini cerita dari tokoh JK.Rowling gimana seru
kan cerita nya ?
AK : seru bu
RF : bagus
MAAY : menarik sekali
Teknik mendongeng (storytelling-Sesudah /evaluasi)
dari JK.Rowling adalah jangan pernah berhenti untuk mencoba, jangan pernah
takut kegagalan jadikan kegagalan itu motivasi untuk hidup
PK : ok tepuk tangan buat nur, sekarang siapa lagi?, Reko sudah, tedi sudah,
nur sudah. Iya Nisa
AA : JK.Rowling adalah seorang penulis asal inggris, iya menulis judul buku
Harry Potter. Nilai-nilai yang dapat kita ambil jangan mudah menyerah dan
bertanggung jawab
PK : ok tepuk tangan buat anisa, ok siapa lagi ni?, iya andi silahkan
MAAY : JK.Rowling adalah penulis buku Herry Potter. Berkat novel tersebut ia
menjadi wanita terkaya didunia dengan jumlah sekitar $ 1 miliar dollar AS atau
sekitar 14.8 triliun rupiah pada tahun 2018. Nilai-nilai yang dapat kita ambil dari
JK.Rowling adalah semangat, jangan menyerah, berkerja keras dan bertanggung
jawab
PK : ok tepuk tangan buat Andi, jadi novel Harry Potter Jk.Rowling menjadi
wanita terkaya didunia, penulis miliarder pertama didunia, biasanya kan penulis
itu hidupnya biasa-biasa saja kan, nah dia mampu berkat karyanya yang
mendunia. Ok siapa lagi ni?, ya Rima silahkan
RY : JK.Rowling berhasil menulis buku yang berjudul Herry Potter yang
mendunia. Nilai-nilai yang dapat kita ambil yaitu menjadi wanita tangguh,
semangat dan pantang menyerah
PK : ok tepuk tangan buat rima, ok rima walaupun sakit tapi suaranya masih
jelas ya, kita doakan semoga rima cepat sembuh ya
AK : aamiin
PK : ok siapa lagi ni yang belum?, ya mamat
MN : JK.Rowling adalah seorang penulis asal inggris dengan maha karyanya
serial novel Herry Potter, ia lahir pada tanggal 13 Juli 1965 di Edinburgh,
Skotlandia. Beliau seorang single parent dengan 3 anaknya. Nilai-nilai yang dapat
diambil dari JK.Rowling ini adalah sikap yang pantang menyerah dan terus
mencoba
PK : ok tepuk tangan buat Mamat, iya Mamat sudah, siapa lagi si yang
belum?, iya Dino
DA : siapa si yang tidak kenal film Harry Potter, film tersebut ciptaan dari
JK.Rowling. beliau adalah seorang wanita yang semasa hidupnya suram dan
beliau terus mencoba untuk mneerbitkan novel-novel yang bagus. Nilai-nilai yang
dapat kita ambil dari beliau adalah bahwa usaha tidak akan pernah mengkhiati
hasil, tetap bersyukur dan pantang menyerah
160
TAHAP PENGAKHIRAN
PK : ok tepuk tangan buat dino, ok semuanya sudah bercerita sudah banyak
yang berbicara, luar biasa sekali, tepuk tangan lagi. Ok ni kita sudah
dipenghujung acara ni. Nah kedepannya ni kita kan sudah tahu keterampilan
komunikasi tertulis itu seperti apa kan, anak-anak kedepannya gimana ni?
N : sering-sring menulis
PK : iya sering-sering menulis nur, ok reko
RF : terus-terus belajar dengan giat bu
AF : sering-sering belajar bu, sering-sering membaca
PK : ok begitu ya kedapannya kita sudah membahas keterampilan komunikasi
tertulis caranya ya itu tadi banyak-banyak belajar, sering-sering membaca,
banyak-banayk mencari informasi dan terus belatih ya. Nah kesan anak-anak
sekalian dalam mengikuti kegiatan selanjutnya bagaimana?
MAAY : senang
AF : gembira
DA : ceria, bahagia
PK : iya , Nur
N : menambah pengalaman
RF : menambah banyak ilmu
DA : menambah wawsan
PK : ok, ada lagi?
DA : banyak teman
RF : dari yang tidak tahu menjadi tahu bu
PK : ada lagi nak?
AF : bisa berkenalan
DA : menjadi pribadi yang lebih baik
PK : ok bagus sekali kesan kali ini, semoga kesannya terus berlanjut sampai
akhir pertemuan. Ok pesan untuk kegiatan selanjutnya bagaimana?
AF : lebih diperbanyak gamesnya
161
PK : ok jadi nanti kita cari lagi ya games yang banyak dan menarik, ada
lagi?, ya tedi
AF : tambah kipas bu panas
PK : ok ada lagi, cukup ya, nah ibu ucapkan terimakasih banyak kepada
anak-anak sekalian yang sudah mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir. ada
baiknya kita menutup kegiatan ini dengan berdoa juga , kita berdoa dalam hati
saja menurut agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa dimulai
PK : berdoa selesai, mungkin pertemuan kali ini cukup samapai disini saja,
lebih dan kurang ibu mohon maaf, kepada allah ibu mohon ampun.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
AK : waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
162
PK : ayo yang lain?, cukup ya, ok jadi benar ya yang dikatakan sama anak-
anak ibu barusan, bimbingan kelompok itu adalah salah satu layananan yang ada
di bimbingan kelompok konseling yang terdiri dari 6 sampai 10 orang untuk
membahas topik tertentu dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk
mengembangkan kemampuan siswa. Semoga ingatannya kuat ya tentang
bimbingan kelompok. Nah selanjutnya tujuan bimbingan kelompok itu apa si?,
ada yang masih ingat? Minggu lalu baru kita bahas, iya ayo
RF : memperbanyak ilmu
PK : ok memperbanyak ilmu, ada lagi ?, ya Nur
N : melatih keberanian bu
PK : iya melatih keberanian
DA : melatih kemampuan siswa bu
MN : menambah wawasan bu
PK : iya ada lagi?
RF : melatih percaya diri bu
PK : benar ya, jadi semuanya sudah disebut sebenarnya tapi ibu ulangi lagi,
biar ingatananya lebih mudah diingat lagi. Jadi tujuannya itu untuk menambah
wawasan, untuk melatih kemampuan, melatih kepercayaan diri, keberanian,
keterampilan komunikasi termasuk itu ya guna untuk mengoptimalkan
kemampauan siswa.
PK : nah pelaksanaannya seperti yang kita laksanaan pada saat ini duduk
melingkar atau liter U seperti sekarang ini. Nah didalam kegiatan ini ibu
mengharapakan anak-anak sekalian untuk tidak ada keterpkasaan dalam
mengikuti kegiatan ini semuanya secara sukarela, ibu juga mengharapkan anak-
anak terbuka dalam menyampaikan pendapat, jangan ragu-ragu, dalam kegiatan
ini ibu juga mengharapkan anak-anak secara aktif mengikuti kegiatan ini dari awal
sampai akhir kegiatan. Didalam bimbingan kelompok ini kita juga harus
mengikuti aturan yang ada misalnya ketika menyampaikan pendapat mengangakat
tangan terlebih dahulu “saya bu misalnya”, ketika temannya berbicara jangan
dipotong kita tunggu sampai selesai, nah nanti ibu mengharapkan apapun yang
kita bicarakan diforum ini nanti ibu mengharapakan semuanya terjaga, jangan
dibocorkan kepada siapapun, cukup orang-orang yang didalam ruangan ini saja
yang tahu, bisa ya?
TAHAP PERALIHAN
AK : bisa
PK : ini pertemuan yang ke…
164
AK : lima
PK : lima ya, ok seperti biasanya kita rangkai nama ya biar semakin akrab dan
lebih kenal lagi, masih ingat kan rangkain namanya?
AK : masih bu
Penerapan permainan rangkai nama dimulai untuk mendekatkan dan akrabkan
anggota kelompok satu sama lain.
PK : ok tadi kita sudah rangkai nama ya, ada beberapa yang kaku, mungkin
kerena kita beberapa hari ini sudah jarang bertemu ya, tapi gak apa-apa masih
ingat ya
AK : masih
PK : ok kita lanjut ni, em pertemuan minggu yang lalu kita membahas tentang
keterampilan komunikasi tertulis, nah masih ingat gak komunikasi tertulis itu
apa?, ya Nur
N : komunikasi tertulis itu biasanya lewat WA, telegram, browsur, pokoknya
dia itu tidak berbentuk ucapan
PK : ya berbentuk tidak ucapan ya, ada lagi?, ayo yang masih ingat?, oh ya
Dino
DA : menyampaikan pesan secara tertulis
PK : ya menyampaikan pesan secara tertulis, jadi benar ya yang dikatakan nur
sama si Dino, mereka masih ingat. Nah jadi keterampilaan komunikasi tertulis itu
adalah kemampuan dalam menyampaikan pesan atau kata-kata melalui tulisan,
tulisan itu yang nampak ya, yang bisa kita lihat, yang bisa dibaca.
TAHAP KEGIATAN
PK : nah sekarang kita lanjut ya ini pertemuan yang kelima, pada pertemuan
ini topik pembahasan kita yaitu kemampuan dalam melihat komunikasi nonverbal.
Kita minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat itu masih membahas komunikasi
verbal ya, nah sekarang yang non verbal. Ok komunikasi nonverbal itu apa?, ya
nur
N : nonverbal itu artinya bu tidak tertulis
PK : iya tidak tertulis ya, ok ada lagi?, ya Reko
RF : perbuatan
PK : ok ada lagi?
MAAY: ekspresi
165
RF : menggantikan ucapan
PK : menggantikan ucapan, ya andi
MAAY: menunjukkan emosi
PK : iya ada lagi nak?, ya dino
DA : meyakinkan ucapan
PK : iya dino menyakinkan ucapan, ya semuanya sudah diambil bu, jadi dino
baru ingat ya menyakinkan ucapan. Ok jadi benar ya yang dikatakan anak-anak
ibu semua tadi fungsi keterampilan komunikasi nonverbal itu untuk menyakinkan
apa yang kita ucapan. Kita kan ketika berbicara ni gak cukup dengan ucapan saja
kadang butuh ekspresi juga kan kayak yang disampaikan andi tadi misalnya kata
“tolong” tambahkan ekspresi atau kayak gini gerak tangan. Juga untuk
melengkapi, menggantikan kata-kata, selanjutnya tadi juga untuk mengungkapkan
emosi, kalau orang lagi emosian kayak gimana coba?
DA : marah-marah
PK : iya disertai gerakan juga kan?, ya jadi itu untuk mengungkapan emosi,
perasaan . sudah paham ya?. Itu fungsi dari komunikasi nonverbal. Ok selanjutnya
bentuk-bentuk komunikasi non verbal itu apa saja, ayo?, ya rima
RY : sentuhan bu
PK : ya sentuhan, nur
N : gerakan badan
DA : gerak tubuh
AF : gerakan tangan dan kaki
PK : ya gerakan tangan dan kaki, ya mamat
MN : ekspresi wajah bu
MAAY: bersikap diam bu
PK : ya bersikap diam, ya nisa
AA : aroma tau bau
RF : gerakan mata
PK : itu ya, sudah disebut semua ni, banar ya yang dikatakan anak-anak ibu
tadi ada ekspresi, ada gerakan mata, ada gerkan tangan dan kaki, gerakan tubuh
nah itu semuanya disebut komunikasi non…
AK : nonverbal
167
PK : ok, nah ini kebalikan dari si reko tadi menggangguk tanda setuju ini
mengglengkan kepala, siapa ni yang mau mempraktekkannya?
DA : saya bu
PK : ya dino lagi, dino ini apa ya....?
RF : banyak aktingnya bu
PK : iya aktingnya lua biasa ya, pandai sekali mempragakan, yang lain juga
kayak gitu ya nak ya, kalau demi belajar
DA dan MAAY mempraktekan komunikasi nonverbal dalam bentuk
menggelengkan kepala sebagai tanda tidak setuju
PK : kayak gitu ya, itu sebenarnya hal-hal kecil yang kita jumpa yang
menunjukkan komunikasi nonverbal, nah contoh yang lain yuk, ya Mamat
MN : menundukkan tubuh saat bertemu guru
PK : iya siapa yang mau mempratekakan, iya Dino
DA (sebagai guru) dan MN (sebagai siswa) mempraktekan komunikasi nonverbal
dalam bentuk menunduk ketika bertemu guru
PK : ok kayak gitu ya, nah ini harus sering-sering dibiasakan menundukkan
tubuh ketika bertemu guru sebenaranya dengan orang yang tuapun harus seperti
itu ya, ok bisa ya nanti kalau ketemu langsung kayak gitu. Ok contoh yang lain ni,
ya Nur
N : saya menepuk pundak teman untuk menyemangatinya
PK : oh menepuk pundak teman untuk menyemangati ya, contohnya ni kayak
apa ayo, ya dino
DA dan AF mempraktekan komunikasi nonverbal dengan menepuk pundak
sebagai tanda menyemangati
PK : ok anak-anak kita tadi sudah tahu pengertian, fungsinya sudah tahu,
bentuk-bentuknya juga sudah tahu sampai kecontohnya juga sudah banyak
dipraktekkan. Nah sekarang ni cara meningkatkan agar keterampilan komunikasi
nonverbal lebih efektif itu kayak apa?, ya Nisa
AA : banyak-banyak belajar komunikasi non verbal
RY : belajar didepan cermin
PK : belajar didepan cermin ya boleh, ya Tedi
AF : membiasakan diri memperhatikan orang laian
169
SELINGAN
PK : nah tampaknya anak-anak ibu sudah pada lesuh ya, bosan ya. Nah
gimana kalau kita main games?
AK : iya bu
PK : ok gamesnya sudah ya
AK : iya bu
Teknik mendongeng (storytelling- persiapan)
nah sekarang kita lanjut bercerita, ibu akan menyampaikan kisah inspiratif
ceritanya itu tentang Nick Vujicic, nanti ibu akan menampilkan videonya nanti
anak-anak silahkan memperhatikan, nah seperti biasanya setelah memperhatikan
videonya anak-anak menceritakan kembali, em kesimpulan dari video itu apa
selanjutnya nilai-nilai yang dapat diambil dari tokoh itu apa. Nah ini cerita tentang
Nick Vujicic sudah ada yang tahu belum?
AK : belum
PK : nah beliau ini sangat inspiratif sekali, nah beliau ini tidak memiliki
tangan dan kaki tapi beliau adalah motivator dunia, beliau sudah berkelinling
dunia diberbagai Negara termasuk Indonesia, kok bisa ya?, nah jadi kita tonton
dulu ya videonya
Penampialan tokoh Nick Vujicic melalui media video
Teknik mendongeng (storytelling-Sesudah /evaluasi)
DA : dari beliau kita belajar banayak sekali, Nick Vujicic banyak sekali buku,
salah satunya sudah diterjemahan dalam bahasa Indonesia, beliau juga pernah
keindonesia. Nilai-nilai yang dapat kita ambil dari beliau adalah tetap bersyukur
dan pantang menyerah.
PK : iya jadi itu ya yang disampaikan sama si din, tepuk tangan dong untuk
Dino, nah sekarang ayo siapa lagi yang berani, jangan kalah dengan Dino ya, ye
Reko dulu ya
RF : Nick Vujicic adalah motivator dunia yang tidak memiliki tangan dan
kaki, beliau berasal dari Australia, dia juga pernah ingin bunuh diri bu. Nilai-nilai
yang dapat diambil dari Nick Vujicic adalah tetap semangat, besrsyukur dan
pantang menyerah
PK : ok tepuk tangan buat Reko, ayo siapa lagi, jangan kalah dengan Dino dan
Reko. Ya Nur
N : Nick Vujicic adalah seseorang yang memiliki keterbatasan fisik yang
tidak memiliki tangan dan kaki tetapi dengan keterbatasannya dia bisa berkeliling
dunia dan memiliki 30 buku yang diterjemahankan. Nick Vujicic juga orangnya
tidak pantang menyerah, tidak pernah putus asa walaupun dia pernah sempat ingin
bunuh diri. Nick Vucic juga memiliki yayasan.
PK : iya betul sekali ya, nah itu yang disampikan oleh sis Nur, tepuk tangan
dong untuk Nur, ok ni siapa lagi?, ya Andi silahkan
MAAY: seperti yang pelajari pada hari ini bahasa nonverbal dalm komunikasi
juga di nick vujicic tampakkan seperti ketika bagaimana beliau menyapa para
audiens dengan kursi rodanya. Nilai-nilai yang dapat kita ambil dari nick vujicic
yaitu bersyukur, pantang menyerah, totalitas rela berkorban
PK : ok tepuk tangan dong buat Andi, iya Andi sudah, Dino sudah, Nur sudah,
Reko sudah, ya Mamat
MN : Nick Vujicic adalah motivator dunia yang berkebangsaan Australia, dia
tidak memiliki tangan dan kaki. dia langir pada 14 september 1982, dia pernah
bepikir untuk bunuh diri kerena dibully teman kelasnya. Banyak sekali pejaran
yang dapat kita ambil sperti bersyukur, pantang menyerah dan tidak berhenti terus
mencoba
PK : ok tepuk tanagn buat mamat, nah siap lagi ni, ya tedi
AF : Nick Vujicic adalah motivator yang berasal dari Australia , ia tidak
mempunyai tangan dan kaki tapi ia tetap semangat walaupun ia sering dijelek
teman-temannya , ia memberi motivator kepada orang lain yang tidak percaya diri
dan yang harus kita ambil dari Nick Vujicic adalah tetap semangat walaupun
keadaan seperti dia sekarang
172
PK : iya, ok tepuk tangan buat tedi, ok siapa lagi yang belum?, ya rima
silahkan nak
RY : Nick Vujicic adalah motivator yang berasal dari Australia , Nick Vujicic
itu tetap bersyukur dan bertanggung jawab
PK : ya Nick Vujicic itu tetap bersyukur dan bertanggung jawab, tepuk
tanagan buat riam, ok siapa lagi yang belum, ayo nisa
AA : Nick Vujicic adalah motivator dunia yang tidak memiliki tangan dan kaki
yang tidak pantang mnyerah dan selalu bersyukur
PK : ya ok tepuk tangan buat Anisa, ok itu tadai cerira dari tokoh Nick
Vujicic, boleh setelah ini nanti anak-anak bercerita sama teman-teman yang lain
atau adik nanti bagus sekali cerita beliau ini.
TAHAP PENGAKHIRAN
PK : ok ni kita sudah dipenghujung acara ni. Ibu mau tahu ni gimana kesan
anak-anak sekalian dalam mengikuti kegiatan selanjutnya bagaiamna? ya Dino
DA : menambah wawasan
AF : menemukan ilmu yang lebih dalam
PK : iya menumukan ilmu yang lebih dalam, yuk lanjut lagi, siapa lagi?, ya
Reko
RF : dari yang tidak tahu menjadi tahu
AF : gembira
DA : senang, ceria
PK : ok yang lain bagaiaman?
AK : sama
PK : ok kalau begitu ini sudah pertemuan kelima. Ok pesan untuk kegiatan
selanjutnya ba gaimana?
AF : lebih diperbanyak gamesnya, untuk hiburan ya Tedi
AF : iya bu
PK : ok ada lagi?, ya Tedi
AF : tambah kipas bu panas
PK : ok, ya Nur
173
TAHAP PERALIHAN
AK : bisa
PK : ok kemarin pertemuan kelima kita membahas keterampilan komunikasi
nonverbal, nah masih ada yang ingat gak?, ya Dino
PK : komunikasi menggunakan bahasa isyarat
PK : iya, ada lagi nak?, ya Tedi
AF : komunikasi yang menggunakan simbol
PK : ok ada lagi nak, ada yang masih ingat, ya Nur
N : bukan dengan ucapan
PK : ok jadi benar ya yang dikatakan anak-anak ibu tadi bahwasannya
komunikasi nonverbal itu komunikasi yang dilakukan melalui isyarat bisa berupa
lambang atau simbol, nah seperti gerkan tangan, gerakan tubuh.
176
TAHAP KEGIATAN
PK : Nah untuk pertemuan sekarang ini topik pembahasan kita adalah etika
dalam berkomunikasi, ok etika dalam berkomunikasi itu apa si?, ada yang tahu
MN : tingkah laku
PK : ok tingkah laku, Nur
N : berakhlak
PK : berakhlak boleh
RY : prinsip-prinsip yang baik
AA : sopan santun
PK : iya, Andi?
RF : bertindak baik
RF : cara berprilaku
DN : tata karama
PK : iya Tedi?, sepertinya Tedi lupa ya , ok ada lagi?
RF : moral
PK : ok benar semua ya, alhamdulliah anak-anak ibu sudah ada kemajuan dari
minggu ke minggu sudah banyak yang berbicara, tepuk tangan dulu. Jadi etika
berkomunikasi itu adalah norma ataupun nilai-nilai ataupun batasan/ukuran kita
dalam berkomunikasi. Ok nilai atau norma itu apa si?, ya Tedi
Tedi : prilaku baik atau buru
RF : mencerminkan
PK : iya mencerminkan baik atau buruk ya reko, bukan bercermin dikaca ya.
Iya jadi norma itu yang mencerminkan prilaku baik atau buruk. Ok kita sudah
tahu pengertian etika, nah sekarang kenapa si etika itu penting dalam
berkomunikasi?, ya Rima
RY : agar harmonis
PK : ya agar harmonis, Dino
DA : agar disenangi banyak orang
PK : iya, Nur
N : untuk menghindari perdebatan
177
RF : disertai senyuman
PK : iya disertai senyuman, jangan pelit-pelit senyum ya, ada lagi nak?, ya
Dino
DA : menjadi pendengar yang baik
MN : mengatur jarak dengan lawan bicara
PK : iya mengatur jarak dengan lawan biacara, nah contohnya seperti apa?
AF : contohnya rima sedang berbicara dan saya juga ingin berbicara tapi saya
menunggu Rima setelah selesai berbicara baru saya berbicara bu
PK : ok, dikasih jeda ya hitungan menit atau detik ya. Ok kita sudah tahu ni
cara efektif secara langsung nah kalau secara tidak langsung kayak gimana?, ya
secara tidak langsung melalui virtual atu sosmed, sosemd itu apa saja?
DA : whatssap, instagram, facebook, telegram, tik tok, youtube, google
PK : ok semuanya sudah disebut Dino ya, nah ni giamana cara efektif secara
langsung nah kalau secara tidak langsung ?, ya Reko
RF : perhatikan waktu
PK : iya perhatikan waktu, ya rima
RY : pilihan bahasa yang baik bu
AA : hindari kata ganti bu
PK : ok, ada lagi nak?, ya angkat tangannya, Andi
MAAY: rendah hati bu
DA : to the point
PK : iya, To the point itu apa artinya?, ya angkat tangannya
AF : seperti pembicaraan
N : tidak basa-basi
PK : iya jadi benar ya yang dikatakan anak-anak ibu tadi cara efektifnya itu
kayak giamana, ya memperhatikan waktu, contohnya kayak mana?, ya Reko
RF : jangan chat tengah malam
N : chat guru sesuai jam mata pelajarannya
PK : ok, nah selanjutnya tadi ada juga yang mengatakan menggunakan bahasa
yang baik, contoh kayak gimana?, ya nur
180
ini juga kerena keadaan kita sekarang kan lagi pandemi jadi masih sistem genap
ganjil juga, jadi belajarnya itu banyak melalui media, jadi penting ya, bisa ya
semoga ingat ya.
SELINGAN
PK : ok tampaknya nak-anak ibu suadah pada lelah, leti, ngantuk, gimana
kalau kita bermain games
PK : gimana sekarang sudah konsentrasi lagi kan, msaih ngantuk?
AK : gak
disini ibu akan menceritakan sebuah tokoh. Orangnya tidak terlalu familiar tapi
produknya itu sering muncul, sering kita lihat yaitu bapak Tirto Utumo pendiri
botol minum aqua. Kalau berbiacra aqua pasti gak asing lagi ya, saking gak
asingnya semua air mineral itu disebut aqua padahal ada merek masing-masing
kan. Ada Mas, Kitaro, ada juga Hanum, Lee Mineral. Padahal aqua itu hanya satu
produk namanya ya aqua, itu yang pertama kali mendirikan botol minum mineral
jauh sebelum produk-produk lain muncul. Nah bagaimana ceritanya nanti ibu
akan tunjukkan videonya. Ok nanti anak-anak simak dengan baik vidonya seperti
biasnaya nanti anak-anak simpulkan apa isi videonya sama nilai-nilai yang dapat
diambil dari videonya, bisa ya?
AK : bisa
PK : ok tepuk tangan buat anisa, ok siapa lagi yang mau berpendapat nak?,
Reko dulu ya
RF : apakah kamu tahu sosok pendiri aqua?, yaitu almarhum Tirto Utumo, dia
pernah membangaun pabrik aqua pertama kali di Gersik, dia sering direndahkan
warga-warga. Nilai-nilai yang dapat kita ambil Teirto Utumo yaitu bertanggung
jawab, bersemangat, dan pantang menyerah
PK : ok tepuk tangan untuk Reko, ok siapa lagi ni? Jangan mau kalah dengan
Reko, ya Nur
N : bapak Tirto Utumo adalah orang yang pertama kali mendirikan air
menieral, dari penelitian ia dapat menciptkan aqua. Perjuangannya bapak Tirto
Utumo dimulai dengan mengirim salah satu keluaga dikirim kenegara lain. Dari
situ kita dapat belajar bahwa kita jangan pernah takut mencoba hal-hal baru dan
jangan pernah menyerah
PK : ok tepuk tangan buat Nur, ayo siapa lagi yang mau berpendapat, ya Rima
RY : air aqua adalah jantung kehidupan. Nilai-nilai yang dapat kita ambil yaitu
terus semangat dan pantang menyerah
PK : ok tepuk tangan buat rima, selanjutnya ya Dino
DA : pada zaman dahulu bapak-bapak yang bernama Tirto Utumo, beliau
adalah pemilik perusahaan aqua, perusahaan aqua kini sudah pesat sekali didaerah
pribumi , beliau selalu di support oleh istrinya tercinta dan dari situlah beliau
mendapatkan motivasi dan semangat. Nilai-nilai yang dapat diambil dari tirto
utumo ini teruslah berkarya selagi engkau bisa dan pamtang menyerah
PK : ok tepuk tangan buat Dino, ok siapa lagi ni yang belum?, Mamat silahkan
MN : Tirto Utumo adalah pendiri perusahaaan aqua di Indonesia, ia sangat
hebat dan ia mendirikan perusahaan aqua dengan penuh cobaan, dia juga pernah
diremehkan dengan orang”air kok dijual” dari situlah beliau memulaikan ide
untuk memikirkan membuat air secara kemasan. Nilai-nilai yang dapat kita ambil
yaitu pantang menyerah dan selalu berusaha dan berani untuk mencoba.
PK : ok tepuk tangan buat mamat, ok Andi silahkan
MAAY: Tirto Utumo adalh pendiri perusahaan aqua dibekasi. Aqua sudah
dikenal masyarakat Indonesia dan nuga dibeberapa luar negeri. Nilai-nilai yang
dapat kita ambil yaitu tetap semangat, dan sabar
PK : ok tepuk tangan buat Andi, ok bagus ya semua sudah berani berbiacara
dan menyamapaikan pea menganai tokoh bapak Tirto Utomo.
183
TAHAP PENGAKHIRAN
Nah ok kita sudah memasuki kegiatan terakhir, em kedepannya ni kalau anak-
anak beretika dalam komunikasi itu seperti ni?
N : tidak memotong pembicaraan teman
PK : iya ada lagi?, kesempatan Tedi
AF : tidak mencela-cela ketika berbicara
DN : bersikap sopan santun
PK : ya jadi gitu ya tidak memotong, tidak mencela, sopan santun tadi kita
sudah embahas semuanya. Nah gimana persaan anak-anak setelah mengikuti
kegaiatna ini?
N : menambah wawasan
DN : senang, ceria, bahagia, gembira dan bahagia sekali
Pk : sudah diborong semua oleh Dino ya, yang lain bagaiamna?, ya Tedi
AF : dari yang tidak tahu menjadi tahu
PK : ok ini pertemua terakhir ya, ok anak-anak ibu ucapan terimakasih banyak
kepada anak-anak yang sudah mengikuti kegiatan ini dari pertemuan pertama
sampai pertemuan terakhir. Ok pesan untuk , bukan untuk pertemua selanjutnya
ya, tapi pesan untuk kitasemua ya, giamana, ya siapa yang mau berpendapat?, ya
Tedi
AF : sering-sering main kesekolah bu
DN : jaga kesehatan
RF : jangan sombong bila bertemu bu
PK : ok terimakasih banyak anak-anak sekalian, kita sama-sama menjalankana
pesannya ya, tadi kita buka dengan doa ya, ada baiknya kita menutup kegiatan ini
dengan berdoa juga kita berdoa dalam hati saja menurut agama dan kepercayaan
masing-masing, berdoa dimulai
PK : terimaksaih banyak, anak-anak ibu ucapakan terimaksih banyak lagi,
mohon maaf apabila selama kegiatan ibu banyak melakukan kesalahan baik yang
disengajah maupun yang tidak disengaja, kepada allah ibu mohon ampun.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
AK : waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
184
LAMPIRAN 11
DOKUMENTASI KEGIATAN
LAMPIRAN 12
ADMINISTRASI SURAT
188
189
190
191
RIWAYAT HIDUP
Peneliti bernama lengkap Anugrah Safitri
dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu melalui jalur SBMPTN tahun 2017-