Anda di halaman 1dari 155

PENGARUH MINAT DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA GOOGLE CLASSROOM


PADA MATERI DASAR DESAIN GRAFIS KELAS X TKJ SMK BINA
BANUA BANJARMASIN

SKRIPSI

OLEH

LUH FITRIANI

NPM. 3061746013

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA BANJARMASIN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

NOVEMBER 2021
PENGARUH MINAT DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA GOOGLE CLASSROOM PADA
MATERI DASAR DESAIN GRAFIS KELAS X TKJ SMK BINA BANUA
BANJARMASIN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Teknologi Informasi

OLEH

LUH FITRIANI

NPM. 3061746013

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA BANJARMASIN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

NOVEMBER 2021
i
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Terus berjalan dan jangan pernah berhenti”

Persembahan

Asung Wara Kerta Nugraha kehadapan Hyang Widhi Wasa karena atas berkat dan

izin Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Terimakasih sebesar-besarnya kepada orang tua dan seluruh keluarga atas segala

restu, doa serta dukungan yang diberikan tidak henti-hentinya kepada penulis untuk

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Terimakasih juga yang sebesar-sebesarnya kepada bapak dan ibu dosen pembimbing,

yang telah sabar membimbing, memberi saran dan arahan selama pengerjaan

skripsi ini.

Dan yang terahir terimakasih yang sebesar-besarnya kepada sahabat dan semua

teman-teman yang telah membantu dan memberikan dukungan nya selama ini.

Untuk teman-temanku yang belum menyelesaikan skripsi terus kerjakan, terus

bimbingan, dan kerjakan revisinya jangan menunda-nunda, karena “1 hari menunda

skripsi = 1 hari menunda resepsi”.

iii
ABSTRAK
Fitriani, Luh. 2021. Pengaruh Minat Dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil
Belajar Siswa Menggunakan Media Google Classroom Pada Materi Dasar
Desain Grafis Kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin. Skripsi, STKIP
PGRI Banjarmasin. Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi.
Pembimbing: (I) Asy’ari, M.Pd. (II) Nonong Rahimah, M.Pd.

Kata Kunci: Minat Belajar, Kemandirian Belajar, Hasil Belajar, Dasar Desain Grafis.

Minat dan kemandirian belajar merupakan satu faktor yang mempengaruhi


hasil belajar siswa, dimasa pandemi Covid-19 pembelajaran dilakukan secara daring
menggunakan media Google Classroom. Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
Mengetahui pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa menggunakan media
google classroom pada materi dasar desain grafis, (2) Mengetahui pengaruh
kemandirian belajar terhadap hasil belajar siswa menggunakan media google
classroom pada materi dasar desain grafis, (3) Mengetahui pengaruh minat dan
kemandirian belajar terhadap hasil belajar siswa menggunakan media google
classroom pada materi dasar desain grafis.

Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode


survey. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa jurusan TKJ SMK Bina
Banua Banjarmasin, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas X TKJ SMK Bina
Banua Banjarmasin. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik
sampling jenuh dengan sampel yang digunakan yaitu siswa kelas X TKJ 1 dan X
TKJ2. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, dokumentasi,
angket dan tes.

Hasil penelitian menunjukan (1) Adanya pengaruh minat belajar terhadap


hasil belajar sebesar 2,189, berdasarkan hasil uji hipotesis nilai sig dari X1 adalah
0,000≤0,05 sehingga Ha1 dapat diterima (2) Adanya pengaruh kemandirian belajar
terhadap hasil belajar sebesar 2,481, berdasarkan hasil uji hipotesis nilai sig dari X2
adalah 0,000≤0,05 sehingga Ha2 dapat diterima. (3) Adanya pengaruh minat belajar
dan kemandirian belajar sebesar 70% terhadap hasil belajar. Berdasarkan nilai
koefisien jika minat belajar meningkat 1 point maka hasil belajar akan meninggkat
sebesar 1,491 dan jika kemandirian belajar meningkat 1 point maka hasil belajar akan
meningkat sebesar 1,297, sehingga Ha3 dapat diterima dan dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh minat dan memandirian belajar terhadap hasil belajar siswa
menggunakan media Google Classroom pada materi dasar desain grafis kelas X TKJ
SMK Bina Banua Banjarmasin.

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat anugerah-Nya lah sehingga Peneliti mampu menyelesaikan penelitian

dengan baik dan lancar serta Peneliti dapat menyesaikan penulisan skripsi dengan

judul “Pengaruh Minat dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa

Menggunakan Media Google Classroom Pada Materi Dasar Desain Grafis Kelas X

TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin”. Sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan di STKIP PGRI Banjarmasin.

Peneliti menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak, baik berupa bimbingan, petunjuk, arahan, serta motivasi dan saran-

saran yang sangat berguna dan bermanfaat bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Pada kesempatan kali ini Peneliti juga ingin megucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi

ini, yaitu kepada:

1. Kepada kedua orang tua dan seluruh keluarga Peneliti yang selalu

memberikan dukungan dan semangat yang sangat luar biasa.

2. Dr. Hj. Dina Huriaty, M.Pd. selaku ketua STKIP PGRI Banjarmasin.

3. Akhmad Syarwani, S.Kom., M.Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan

Teknologi Informasi.

4. Asy’ari, M.Pd. selaku dosen pembimbing I.

5. Nonong Rahimah, M.Pd. selaku dosen pembimbing II.

v
6. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan staff STKIP PGRI Banjarmasin.

7. Seluruh teman-teman yang memprogram skripsi khususnya teman-teman

Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi angkatan 2017.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan pahala yang berlipat ganda atas

bantuan dan dukungan yang diberikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidaklah

sempurna dan masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini,

semoga skripsi ini dapat bermanfaat kedepannya.

Banjarmasin November 2021

Luh Fitriani

vi
DAFTAR ISI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iii

ABSTRAK ................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii

BAB I ............................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

1.2 Batasan Masalah ................................................................................................. 5

1.3 Rumusan Masalah .............................................................................................. 5

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 6

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 6

BAB II ........................................................................................................................... 8

KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................................... 8

2.1 Belajar ................................................................................................................ 8

2.1.1 Tujuan Belajar Secara Umum ....................................................................... 9

vii
2.1.2 Ciri-Ciri Belajar .......................................................................................... 11

2.1.3 Jenis-Jenis Belajar...................................................................................... 12

2.2 Kemandirian ...................................................................................................... 13

2.2.1 Ciri-ciri Kemandirian Belajar ..................................................................... 15

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar ............................ 16

2.2.3 Pengukuran Kemandirian Belajar ............................................................... 18

2.2.4 Indikator dari kemandirian belajar .............................................................. 18

2.3 Minat ................................................................................................................. 19

2.3.1 Cara Menumbuhkan Minat ......................................................................... 20

2.3.2 Minat dalam pembelajaran......................................................................... 21

2.3.3 Membangkitkan Minat Belajar ................................................................... 22

2.3.4 Jenis-Jenis Minat......................................................................................... 22

2.3.5 Indikator Minat Belajar ............................................................................... 24

2.4 Hasil Belajar ...................................................................................................... 25

2.4.1 Fungsi Hasil Belajar.................................................................................... 26

2.4.2 Tujuan Hasil Belajar ................................................................................... 28

2.4.3 Macam-macam Hasil Belajar...................................................................... 29

2.4.4 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................................................. 30

2.4.5 Indikator hasil belajar ................................................................................. 31

viii
2.5 Google Classroom ............................................................................................. 34

2.6 Desain grafis ...................................................................................................... 36

2.7 Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar ................................................ 41

2.8 Hubungan Kemandirian Belajar Dengan Hasil Belajar ................................... 42

2.9 Hubungan Minat Dan Kemandirian Belajar Dengan Hasil Belajar ................. 43

2.10 Penelitian yang Relevan .................................................................................. 44

2.11 Hipotesis .......................................................................................................... 47

BAB III ....................................................................................................................... 49

METODE PENELITIAN ............................................................................................ 49

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................. 49

3.2 Rancangan Penelitian ........................................................................................ 50

3.3 Populasi dan Sampel ......................................................................................... 50

3.4 Intrumen Penelitian .......................................................................................... 51

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 55

3.6 Teknik Analisis Instrumen Penelitian .............................................................. 57

3.7 Uji Prasyarat Analisis ........................................................................................ 61

3.8 Teknik Analisis Data ......................................................................................... 67

BAB IV ....................................................................................................................... 74

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................................... 74

ix
4.1 Hasil Penelitian.................................................................................................. 74

4.1.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 74

4.1.2 Hasil Teknik Analisis Istrumen Penelitian ................................................. 74

4.1.3 Hasil Uji Prasyarat Analisis ........................................................................ 79

4.1.4 Teknik Analisis Data .................................................................................. 82

4.2 Pembahasan ....................................................................................................... 89

4.2.1 Pengaruh Minat Belajar ( 𝐗𝟏) Terhadap Hasil Belajar (Y) ....................... 89

4.2.2 Pengaruh Kemandirian Belajar (𝐗𝟐) Terhadap Hasil Belajar (Y). ............ 90

4.2.3 Pengaruh Minat Belajar (𝐗𝟏) dan Kemandirian Belajar (𝐗𝟐) Terhadap .... 91

Hasil Belajar (Y) .................................................................................................. 91

BAB V......................................................................................................................... 94

PENUTUP ................................................................................................................... 94

5.1 Simpulan ............................................................................................................ 94

5.2 Saran .................................................................................................................. 95

DAFTAR RUJUKAN ................................................................................................. 97

LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................................... 99

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Sampel Penelitian....................................................................................... 51

Tabel 3. 2 Skor alternatif jawaban(sumber: Sugiyono (2014)) .................................. 52

Tabel 3. 3 Kisi-kisi penyusunan instrument angket kemandirian belajar, *): butir

pernyataan negatif. ...................................................................................................... 52

Tabel 3. 4 Kisi-kisi penyusunan instrument angket minat belajar, , *): butir

pernyataan negatif. ...................................................................................................... 53

Tabel 3. 5 Kisi-kisi instrument tes hasil belajar. ......................................................... 54

Tabel 3. 6 Kategori skala Likert .................................................................................. 56

Tabel 3. 7 Kriteria Taraf Keskaran(Sumber:Suharsini Arikunto (2015:225)). ........... 60

Tabel 3. 8 Intepretasi Nilai Daya Beda (Sumber Suharsini Arikunto (2015:232)). .... 61

Tabel 4.1 Uji Validasi ................................................................................................. 75

Tabel 4.2 Kevalidan Soal ........................................................................................... 76

Tabel 4.3 Reliabilitas .................................................................................................. 76

Tabel 4.4 Tabel Taraf Kesukaran ................................................................................ 77

Tabel 4.5 Tabel tingkat kesukaran .............................................................................. 77

Tabel 4.6 Tabel Daya Pembeda ................................................................................. 78

Tabel 4.7 Tabel Kategori Daya Pembeda .................................................................. 79

Tabel 4.8 Tabel Uji Normalitas................................................................................... 79

Tabel 4.9 Tabel ANOVA Linieritas ............................................................................ 80

Tabel 4.10 Tabel Anova Multikolinieritas .................................................................. 81

Tabel 4.11 Tabel Heteroskedasitas ............................................................................. 81

xi
Tabel 4.12 Tabel Deskripsi Hasil Minat Belajar ......................................................... 82

Tabel 4.13 Tabel Deskripsi Hasil Kemandirian Belajar ............................................. 83

Tabel 4.14 Tabel Deskripsi Hasil Tes Hasil Belajar ................................................... 83

Tabel 4.15 Tabel Regresi Linier Sederhana ............................................................... 84

Tabel 4.16 Koefisien Gregresi Linier Sederhana ........................................................ 85

Tabel 4.17 Tabel Anova Regresi Linier Berganda...................................................... 86

Tabel 4.18 Tabel Anova Regresi Linier Berganda...................................................... 86

Tabel 4.19 Tabel Model Regresi Linier Berganda ...................................................... 87

Tabel 4.20 Tabel Sumbangan Efektif (SE) ................................................................. 88

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 SK Pembimbing................................................................................. 100

Lampiran 1.2 Surat Permohonan Izin Penelitian ..................................................... 101

Lampiran 1.3 Surat Izin Penelitian Dari Dinas Pendidikan ...................................... 102

Lampiran 1.4 Surat Izin Penelitian Dari Sekolah...................................................... 103

Lampiran 1.5 Surat Selesai Penelitian Dari Sekolah ................................................ 104

Lampiran 1.6 Surat Validasi Soal Dari Dosen .......................................................... 105

Lampiran 1.7 Surat Validasi Angket Kemandirian Belajar Dari Dosen .................. 106

Lampiran 1.8 Surat Validasi Angket Kemandirian Belajar Dari Dosen ................... 107

Lampiran 1.9 Surat Validasi Soal Dari Guru ............................................................ 108

Lampiran 1.10 Surat Validasi Angket Minat Belajar Dari Guru .............................. 109

Lampiran 1.11 Surat Validasi Angket Kemandirian Belajar .................................... 110

Lampiran 1.12 Hasil Uji Validitas ............................................................................ 111

Lampiran 1.13 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 111

Lampiran 1.14 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ............................................................ 111

Lampiran 1.15 Hasil Uji Daya Pembeda .................................................................. 112

Lampiran 1.16 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 112

Lampiran 1.17 Hasil Uji Linieritas ........................................................................... 112

Lampiran 1.18 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................ 112

Lampiran 1.19 Hasil Uji Heteroskedasitas ............................................................... 113

Lampiran 1.20 Hasil Uji Deskriptif .......................................................................... 113

Lampiran 1.21 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana .................................................. 113

xiii
Lampiran 1.22 Hasil Uji Regresi Berganda .............................................................. 114

Lampiran 1.23 Hasil Uji Sumbangan Efektif ............................................................ 115

Lampiran 1.24 Silabus .............................................................................................. 116

Lampiran 1.25 Soal Uji Coba Intrument Hasil Belajar ............................................. 117

Lampiran 1.26 Uji Coba Soal Pada Kelas XII Menggunakan Google form ............ 125

Lampiran 1.27 Soal yang Digunakan Dalam Penelitian ........................................... 126

Lampiran 1.28 Angket Minat Belajar ....................................................................... 130

Lampiran 1.29 Angket Kemandirian Belajar ............................................................ 132

Lampiran 1.30 Nilai Siswa ........................................................................................ 134

Lampiran 1.31 Pelaksanan Penelitian ....................................................................... 136

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu

menghasilkan hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses

belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun

sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses

belajar siswa yang bersifat internal. Kondisi pembelajaran yang baik

merupakan proses adanya minat dan perhatian peserta didik dalam belajar.

Pembelajaran pada umumnya terjadi dengan adanya interaksi antara

pendidik dan peserta didik serta sumber belajar pada satu lingkungan belajar

secara langsung sehingga terjadi komunikasi dua arah antara pendidik dan

peserta didik. Dimana pendidik menjadi pembimbing bagi pelajar dalam

proses pembelajaran dan peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan

menyimak, mendengarkan, membaca serta mendemonstrasikan dan

sebagainya. Dari proses pembelajaran ini diharapkan peserta didik mampu

mencapai hasil belajar yang di inginkan.

Namun pada kondisi saat ini dimana pandemi covid-19 yang sedang

melanda dunia masih menunjukkan angka penyebarannya semakin bertambah

setiap harinya, sehingga sampai hari ini pemerintah masih tetap

memberlakukan social distancing, work from home (WFH) dan self

1
2

quarantine, dimana dalam kondisi seperti ini membuat kegiatan belajar

mengajar di kelas terpaksa ditiadakan, dan dilakukan dalam jaringan (daring)

yaitu menggunakan aplikasi pembelajaran misalnya, whatsapp (WA), google

classroom, google meet, email, Edmodo, zoom, Microsoft teams, maupun

aplikasi penunjang lainnya.

Dimana dalam kondisi seperti ini pembelajaran harus tetap

berlangsung yaitu dengan dilakukan secara daring yang diharapkan tidak

menurunkan kualitas dan hasil belajar peserta didik. Hasil belajar sering kali

menjadi permasalahan yang sering muncul di akhir pembelajaran. Hasil

belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang diberikan guru kepada siswa.

Setiap kegiatan pembelajaran diharapkan dapat menghasilkan nilai yang

maksimal. Proses pencapaian hasil belajar sangat dipengaruhi oleh faktor

eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari

luar diri siswa yang meliputi lingkungan sosial dan non sosial. Sedangkan

faktor internal adalah faktor yang berasal dari keadaan diri siswa, meliputi

jasmani dan kepribadian termasuk dalam hal ini adalah minat dan

kemandirian belajar siswa.

Berdasarkan pendapat Mujiman (2007) menyatakan bahwa, faktor

yang mempengaruhi hasil belajar salah satunya adalah minat belajar dan

kemandirian belajar. Dengan meningkatkan hasil belajar, minat belajar dan

kemandirian belajar mempunyai peran yang sangat penting bagi siswa

dalam belajar tidak terlepas dari tingkat minat belajar dan kemandirian

belajar yang dimiliki. Menurut Septiani (2016: 1) menyatakan bahwa minat


3

dan kemandirian belajar siswa akan menimbulkan keingintahuan dan

kesenangan untuk terus belajar. Siswa yang dengan kesungguhan menerima

pelajaran cenderung akan memiliki hasil belajar yang baik. Minat diduga

merupakan salah satu faktor penting dalam proses kegiatan belajar

mengajar. Belajar dengan dilandasi minat yang kuat maka akan memberikan

kemandirian tersendiri bagi siswa untuk giat dan tekun, sehingga materi

dapat lebih mudah diserap dan dimengerti oleh siswa. Karena itu

menumbuhkan kemandirian belajar dan minat belajar pada diri siswa sangat

lah penting.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas X TKJ SMK Bina

Banua Banjarmasin, dimana pada saat pandemi siswa diharuskan belajar

secara mandiri dirumah, pembelajaran sebagian besar dilakukan melalui

Google classroom, zoom, meet dan group whatsapp. Pembelajaran yang

dilaksanakan dari rumah menuntut siswa harus cenderung memiliki minat

yang besar terhadap mata pelajaran desain grafis tersebut, selain minat

belajar siswa juga dituntut untuk lebih mandiri dalam menyelesaikan

berbagai tugas sekolah, yang mana dengan minat dan kemandirian yang

dimiliki siswa diharapkan mampu memperoleh hasil belajar yang baik.

Dimana dalam kenyataannya siswa yang masih dalam masa penyesuaian

dengan lingkungan sekolah baru, siswa juga merasa malas dan jenuh belajar

sendiri dari rumah, siswa yang lebih cenderung bersikap pasif, banyak nya

siswa yang terlambat pada saat mengirimkan tugas, yang mana perilaku
4

siswa tersebut terlihat pada saat pembelajaran berlangsung seperti saat

melaksanakan pembelajaran melaui Google classroom dimana guru

mengirimkan materi dan tugas saat jam pelajaran tetapi hanya sebagian

siswa yang merespon dan menjawab pertanyaan dari guru, ditambah lagi

mengenai keterlambatan siswa dalam mengumpulkan tugas sehingga guru

harus lebih sering aktif untuk mengingatkan siswa untuk mengumpulkan

tugas, dengan demikian guru menjadi bingung apakah siswa paham atau

tidak dengan materi dan tugas yang diberikan.

Dimana dengan banyak nya permasalahan yang muncul yang mana

menurut peneliti sendiri permasalahan tersebut dikarenakan kurangnya

minat dan kemandirian belajar siswa terhadap materi dasar desain grafis,

sehingga peneliti ingin mengetahui apakah dari permasalahan tersebut ada

pengaruh minat belajar dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar siswa

pada materi dasar desain grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua

Banjarmasin.

Oleh karena itu dimana dengan penjelasan dan pemaparan mengenai

permasalahan yang ada maka perlu dilakukannya penelitian untuk

mengetahui Pengaruh Minat dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil

Belajar Siswa Menggunakan Media Google Classroom Pada Materi Dasar

Desain Grafis Kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin.


5

1.2 Batasan Masalah

Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh minat dan

kemandirian belajar siswa menggunakan media Google Classroom pada

materi Dasar desain grafis mata pelajaran Desain Grafis kelas X TKJ SMK

Bina Banua Banjarmasin pada kompetensi dasar 3.1 tetang mendiskusikan

fungsi dan unsur warna CMYK dan RGB, 4.1 tentang menempatkan berbagai

fungsi, dan unsur warna CMYK dan RGB, 3.2 tentang mendiskusikan fungsi,

dan unsur warna CMYK dan RGB, serta yang terakhir 4.2 yaitu tentang

menempatkan berbagai fungsi, dan unsur warna CMYK dan RGB.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan, maka

dapat dirumuskan rumusan maslaah dalam penelitian ini yaitu:

1. Adakah pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa

menggunakan media Google Classroom pada materi dasar desain

grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin?

2. Adakah pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar siswa

menggunakan media Google Classroom pada materi dasar desain

grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin?

3. Adakah pengaruh minat dan kemandirian belajar terhadap hasil

belajar siswa menggunakan media Google Classroom pada materi

dasar desain grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin?


6

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa

menggunakan media Google Classroom pada materi dasar desain

grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin.

2. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar

siswa menggunakan media Google Classroom pada materi dasar

desain grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin.

3. Untuk mengetahui pengaruh minat dan kemandirian belajar terhadap

hasil belajar siswa menggunakan media Google Classroom pada

materi dasar desain grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin.

1.5 Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini bisa bermanfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman terutama dalam bidang ilmu pendidikan dan membantu

mengetahui pengaruh minat dan kemandirian belajar terhadap hasil

belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru
7

Hasil dari penelitian ini dapat memberi masukan yang dapat

digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa.

b. Bagi Siswa

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

siswa agar tetap belajar secara aktif untuk meningkatkan hasil

belajar.

c. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pengalaman

dan pengetahuan, serta menjadi masukan untuk peneliti

mengenai pengaruh minat dan kemandirian belajar terhadap hasil

belajar siswa.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Belajar

Belajar merupakan suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap

individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk

pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman

dari berbagai materi yang telah dipelajari.

Definisi belajar dapat juga diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang

dilakukan oleh setiap individu sehingga tingkah lakunya berbeda antara

sebelum dan sesudah belajar. Perubahan tingkah laku atau tanggapan karena

adanya pengalaman baru, memiliki kepandaian/ ilmu setelah belajar, dan

aktivitas berlatih. Belajar adalah suatu proses perubahan kepribadian seseorang

dimana perubahaan tersebut dalam bentuk peningkatan kualitas perilaku, seperti

peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya pikir, pemahaman, sikap, dan

berbagai kemampuan lainnya. Belajar merupakan sesuatu yang berproses dan

merupakan unsur yang fundamental dalam masing-masing tingkatan

pendidikan.

Menurut M. Sobry Sutikno, pengertian belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan yang baru

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Dalam hal ini, perubahan adalah sesuatu yang dilakukan secara sadar

8
9

(disengaja) dan bertujuan untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari

sebelumnya.

Menurut Thursan Hakim, definisi belajar adalah suatu proses perubahan

di dalam kepribadian manusia yang ditunjukkan dalam bentuk peningkatan

kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan,

sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya fikir, dan kemampuan lainnya.

Sedangkan menurut C. T. Morgan, pengertian belajar adalah suatu perubahan

yang relatif dalam menetapkan tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari

pengalaman yang telah lalu.

2.1.1 Tujuan Belajar Secara Umum

Seperti yang telah di singgung pada pengertian belajar di atas,

tujuan utama kegiatan belajar adalah untuk memperoleh dan

meningkatkan tingkah laku manusia dalam bentuk pengetahuan,

keterampilan, sikap positif, dan berbagai kemampuan lainnya.

Menurut Sadirman (2011: 26-28), secara umum ada tiga tujuan

belajar, yaitu:

1) Untuk Memperoleh Pengetahuan

Hasil dari kegiatan belajar dapat ditandai dengan

meningkatnya kemampuan berfikir seseorang. Jadi, selain

memiliki pengetahuan baru, proses belajar juga akan membuat

kemampuan berfikir seseorang menjadi lebih baik.


10

Dalam hal ini, pengetahuan akan meningkatkan

kemampuan berpikir seseorang, dan begitu juga sebaliknya

kemampuan berpikir akan berkembang melalui ilmu pengetahuan

yang dipelajari. Dengan kata lain, pengetahuan dan kemampuan

berfikir merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan.

2) Menanamkan Konsep dan Keterampilan

Keterampilan yang dimiliki setiap individu adalah

melalui proses belajar. Penanaman konsep membutuhkan

keterampilan, baik itu keterampilan jasmani maupun rohani.

Dalam hal ini, keterampilan jasmani adalah kemampuan individu

dalam penampilan dan gerakan yang dapat diamati.

Keterampilan ini berhubungan dengan hal teknis atau

pengulangan. Sedangkan keterampilan rohani cenderung lebih

kompleks karena bersifat abstrak. Keterampilan ini berhubungan

dengan penghayatan, cara berpikir, dan kreativitas dalam

menyelesaikan masalah atau membuat suatu konsep.

3) Membentuk Sikap
Kegiatan belajar juga dapat membentuk sikap seseorang.

Dalam hal ini, pembentukan sikap mental peserta didik akan

sangat berhubungan dengan penanaman nilai-nilai sehingga

menumbuhkan kesadaran di dalam dirinya.

Dalam proses menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan

pribadi anak didik, seorang guru harus melakukan pendekatan


11

yang bijak dan hati-hati. Guru harus bisa menjadi contoh bagi anak

didik dan memiliki kecakapan dalam memberikan Kemandirian

dan mengarahkan berpikir.

2.1.2 Ciri-Ciri Belajar

Proses belajar dapat dikenali melalui beberapa karakteristiknya.

Mengacu pada definisi belajar di atas, berikut ini adalah beberapa hal yang

menggambarkan ciri-ciri belajar:

1) Terjadi perubahan tingkah laku (kognitif, afektif, psikomotor, dan

campuran) baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat

diamati secara langsung.

2) Perubahan tingkah laku hasil belajar pada umumnya akan menetap

atau permanen.

3) Proses belajar umumnya membutuhkan waktu tidak sebentar

dimana hasilnya adalah tingkah laku individu.

4) Beberapa perubahan tingkah laku yang tidak termasuk dalam

belajar adalah karena adanya hipnosa, proses pertumbuhan,

kematangan, hal gaib, mukjizat, penyakit, kerusakan fisik.

5) Proses belajar dapat terjadi dalam interaksi sosial di suatu

lingkungan masyarakat dimana tingkah laku seseorang dapat

berubah karena lingkungannya.

Menurut Slameto, ciri-ciri perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari proses belajar adalah;


12

1) Perubahan terjadi secara sadar

2) Bersifat menetap atau kontinu, dan fungsional

3) Bersifat positif dan aktif

4) Memiliki tujuan dan terarah

5) Meliputi segala aspek tingkah laku individu

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar adalah adanya

perubahan yang terjadi secara sadar, dimana tingkah laku seseorang

menjadi lebih baik, dan sifatnya menetap sebagai hasil dari latihan dan

pengalaman.

2.1.3 Jenis-Jenis Belajar

Setidaknya ada delapan jenis belajar yang dilakukan oleh

manusia. Adapun beberapa jenis belajar adalah sebagai berikut:

1) Belajar rasional, yaitu proses belajar menggunakan kemampuan

berpikir sesuai dengan akal sehat (logis dan rasional) untuk

memecahkan masalah.

2) Belajar abstrak, yaitu proses belajar menggunakan berbagai cara

berpikir abstrak untuk memecahkan masalah yang tidak nyata.

3) Belajar keterampilan, yaitu proses belajar menggunakan kemampuan

gerak motorik dengan otot dan urat syaraf untuk menguasai

keterampilan jasmaniah tertentu.

4) Belajar sosial, yaitu proses belajar memahami berbagai masalah dan

cara penyelesaian masalah tersebut. Misalnya masalah keluarga,


13

persahabatan, organisasi, dan lainnya yang berhubungan dengan

masyarakat.

5) Belajar kebiasaan, yaitu proses pembentukan atau perbaikan

kebiasaan ke arah yang lebih baik agar individu memiliki sikap dan

kebiasaan yang lebih positif sesuai dengan kebutuhan (kontekstual).

6) Belajar pemecahan masalah, yaitu belajar berpikir sistematis, teratur,

dan teliti atau menggunakan berbagai metode ilmiah dalam

menyelesaikan suatu masalah.

7) Belajar apresiasi, yaitu belajar kemampuan dalam

mempertimbangkan arti atau nilai suatu objek sehingga individu

dapat menghargai berbagai objek tertentu.

8) Belajar pengetahuan, yaitu proses belajar berbagai pengetahuan baru

secara terencana untuk menguasai materi pelajaran melalui kegiatan

eksperimen dan investigasi.

2.2 Kemandirian

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia mandiri adalah ”berdiri sendiri”.

Kemandirian belajar adalah belajar mandiri, tidak menggantungkan diri kepada

orang lain, siswa dituntut untuk memiliki keaktifan dan inisiatif sendiri dalam

belajar, bersikap, berbangsa maupun bernegara menurut Abu Ahmadi dan Nur

Uhbiyati, (1990:13).

Kemandirian belajar berasal dari kata mandiri yang berarti keadaan

dapat berdiri sendiri tidak bergantung pada orang lain, atau menggunakan
14

kekuatan sendiri. Sedangkan kemandirian dalam belajar dapat diartikan

sebagai belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai

suatu kompetensi guna mengatasi suaatu masalah, dan dapat dibangun dengan

bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Dalam hal ini, belajar

mandiri lebih dimaknai sebagai usaha siswa untuk melakukan kegiatan belajar

yang didasari oleh niat dan motifnya untuk menguasai suatu kompetensi

tertentu.

Menurut Akbar et al (2017), mendefinisikan bahwa kemandirian

belajar adalah sebagai perwujudan sikap dan karakteristik anak untuk

mempunyai kemauan belajar sendiri tanpa diperintah, mempelajari sendiri

kebutuhan belajarnya, mempunyai tujuan pembelajaran yang diinginkan,

dapat mengatur sendiri waktu dan cara belajarnya, tidak mudah menyerah jika

mengalami kesulitan belajar serta dapat mengevaluasi hal-hal yang telah

dipelajari. Menurut Slameto (2013,2), kemandirian belajar adalah belajar yang

dilakukan dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan dari pihak luar.

Seorang pendidik dituntut untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa,

dalam kaitannya dengan belajar mandiri diperlukan sekali adanya dorongan

yang mampu merangsang siswa untuk mau belajar mandiri.

Desi Susilawati, (2009:7-8) mendiskripsikan kemandirian belajar

sebagai berikut:

1. Siswa berusaha untuk meningkatkan tanggung jawab dalam

mengambil berbagai keputusan.


15

2. Kemandirian dipandang sebagai suatu sifat yang sudah ada pada

setiap orang dan situasi pembelajaran.

3. Kemandirian bukan berarti memisahkan diri dari orang lain.

4. Pembelajaran mandiri dapat mentransfer hasil belajarnya yang

berupa pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai situasi.

5. Siswa yang belajar mandiri dapat melibatkan berbagai sumber

daya dan aktivitas seperti membaca sendiri, belajar kelompok,

latihan dan kegiatan korespondensi.

6. Peran efektif guru dalam belajar mandiri masih dimungkinkan

seperti berdialog dengan siswa, mencari sumber, mengevaluasi

hasil dan mengembangkan berfikir kritis.

7. Beberapa institusi pendidikan menemukan cara untuk

mengembangkan belajar mandiri melalui program pembelajaran

terbuka.

2.2.1 Ciri-ciri Kemandirian Belajar

Anak yang mempunyai kemandirian belajar dapat dilihat dari

kegiatan belajarnya, dia tidak perlu disuruh bila belajar dan kegiatan

belajar dilaksanakan atas inisiatif dirinya sendiri. Untuk mengetahui

apakah siswa itu mempunyai kemandirian belajar maka perlu diketahui

ciri-ciri kemandirian belajar. Anton Sukarno (1989:64) menyebutkan ciri-

ciri kemandirian belajar sebagai berikut:

1) Siswa merencanakan dan memilih kegiatan belajar sendiri


16

2) Siswa berinisiatif dan memacu diri untuk belajar secara terus

menerus

3) Siswa dituntut bertanggung jawab dalam belajar

4) Siswa belajar secara kritis, logis, dan penuh keterbukaan

5) Siswa belajar dengan penuh percaya diri

Kesimpulan dari uraian diatas, bahwa kemandirian belajar adalah

sikap mengarah pada kesadaran belajar sendiri dan segala keputusan,

pertimbangan yang berhubungan dengan kegiatan belajar diusahakan

sendiri sehingga bertanggung jawab sepenuhnya dalam proses belajar

tersebut.

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar

Menurut Muhammad Nur Syam (1999 : 10), ada dua faktor yang

mempengaruhi, kemandirian belajar yaitu sebagai berikut: Pertama, faktor

internal dengan indikator tumbuhnya kemandirian belajar yang terpancar

dalam fenomena antara lain:

1) Sikap bertanggung jawab untuk melaksanakan apa yang dipercayakan

dan ditugaskan

2) Kesadaran hak dan kewajiban siswa disiplin moral yaitu budi pekerti

yang menjadi tingkah laku

3) Kedewasaan diri mulai konsep diri, motivasi sampai berkembangnya

pikiran, karsa, cipta dan karya (secara berangsur)


17

4) Kesadaran mengembangkan kesehatan dan kekuatan jasmani, rohani

dengan makanan yang sehat, kebersihan dan olahraga

5) Disiplin diri dengan mematuhi tata tertib yang berlaku, sadar hak dan

kewajiban, keselamatan lalu lintas, menghormati orang lain, dan

melaksanakan kewajiban

Kedua, faktor eksternal sebagai pendorong kedewasaan dan

kemandirian belajar meliputi: potensi jasmani rohani yaitu tubuh yang

sehat dan kuat, lingkungan hidup, dan sumber daya alam, sosial ekonomi,

keamanan dan ketertiban yang mandiri, kondisi dan suasana keharmonisan

dalam dinamika positif atau negatif sebagai peluang dan tantangan

meliputi tatanan budaya dan sebagainya secara komulatif.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

dipengaruhi kemandirian belajar adalah faktor internal siswa itu sendiri

yang terdiri dari lima aspek yaitu disiplin, percaya diri, motivasi, inisiatif,

dan tanggung jawab, sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa

seseorang memiliki kemandirian belajar apabila memiliki sifat Percaya

diri, motivasi, inisiatif, disiplin dan tanggung jawab. Keseluruhan aspek

dalam penelitian ini dapat dilihat selama berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar
18

2.2.3 Pengukuran Kemandirian Belajar

Pengukuran mengandung pengertian suatu keadaan dimana

seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya,

mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang

dihadapi, memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya

dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.

Pengukuran kemandirian belajar pada penelitian ini berdasarkan

pada faktor internal (dari dalam diri) siswa yaitu percaya diri,disiplin,

motivasi, inisiatif dan tanggung jawab.

Percaya diri Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2005 : 85)

menyebutkan bahwa “ Percaya kepada diri sendiri berarti yakin benar atau

memastikan akan kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu

(bahwa akan dapat memenuhi harapan-harapannya)”

Menurut Thursan Hakim (2002 : 6) “ Rasa percaya diri juga dapat

diartikan sebagai suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek

kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa

mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya”.

2.2.4 Indikator dari kemandirian belajar

Indikator kemandirian belajar menurut syaifull(2002: 14) adalah

sebagai berikut:

1) Kesadaran akan tujuan belajar

a) Belajar dengan kemauan sendiri


19

b) Mengejar hasil belajar dikelas

2) Kesadaran akan akan tanggung jawab belajar

a) Menngarkan dan mencatat penjelasan guru

b) Mengatur jadwal belajar sendiri

3) Kontunuitas belajar

a) Selalu mengerjakan sendiri tugas yang diberikan

b) Mengulangi bahan pelajar

4) Keaktifan belajar

a) Bertanya kepada guru saat proses pembelajaran

b) Terlibat aktif dalam proses pembelajaran dikelas

c) Mencari informasi tambahan diluar penjelasan guru dikelas.

d) Mencatat hal-hal penting dari materi yang diterangkan.

5) Efesiensi belajar

a) Mengumpulkan tugas dengan lengkap dan tepat waktunya

b) Memanfaat waktu luang untuk belajar

c) Menentukan waktu belajar yang efektif

2.3 Minat

Sebuah kegiatan tanpa di dasari oleh minat maka akan membuat

kegiatan tersebut akan terasa berat dan menjenuhkan, namun apabila kegiatan

tersebut di dasari oleh minat maka kegiatan tersebut akan terasa menyenangkan.

Menurut Slameto (2010:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan

rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.
20

Pendapat Djaali (2004:122) “Minat adalah perasaan yang ingin tahu,

mempelajari, mengagumi atau memiliki sesuatu”. Sedangkan Menurut Singer

(1991:25) minat adalah suatu landasan yang paling meyakinkan demi

keberhasilan suatu proses. Pendapat W.S. Winkel (1984:30) “minat adalah

kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang/

hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu rasa

suka yang lebih yang diperlukan untuk sebuah keberhasilan dalam sebuah

proses. Apabila minat ini timbul pada siswa terhadap materi dasar desain grafis

maka siswa tersebut akan tekun dalam menjalani pembelajaran tersebut

sehingga mampu mencapai nilai yang cukup baik.

2.3.1 Cara Menumbuhkan Minat

Minat tidak begitu saja tumbuh dengan sendirinya pada diri

manusia tapi minat dapat ditumbuhkan pada diri manusia. Menurut

Slameto (2010:180-181) cara yang paling efektif membangkitkan minat

pada suatu obyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat

siswa yang telah ada. Menurut Singer (1991:93) Minat bukanlah

merupakan sesuatu yang dimiliki oleh seseorang begitu saja, melainkan

merupakan sesuatu yang dapat dikembangkan.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa untuk

menumbuhkan minat siswa pada pelajaran dilakukan dengan


21

menggunakan minat-minat yang telah ada dan dari minat tersebut dapat

dikembangkan lagi agar dapat meraih prestasi dari minat-minat tersebut.

2.3.2 Minat dalam pembelajaran

Minat sangat penting bagi pembelajaran karena minat berkaitan

erat dengan pelaksanaan pembelajaran. Menurut Gie (1995:131) arti

penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembelajaran adalah:

1) Minat melahirkan perhatian yang serta merta

2) Minat memudahnya terciptanya konsentrasi

3) Minat mencegah gangguan dari luar

4) Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan

5) Minat memperkecil kebosanan belajar belajar dalam diri sendiri.

Minat sangat diperlukan dalam proses pembelajaran karena

dengan minat akan membuat pembelajaran berlajalan lancar dan akan

meningkatkan prestasi karena faktor penghambat pelajaran dapat diatasi

melalui minat. Menurut Gie, (1995:130) Minat melahirkan perhatian

spontan yang memungkinkan terciptanya konsentrasi untuk waktu yang

lama dengan demikian, minat merupakan landasan bagi konsentrasi.

Minat bersifat sangat pribadi, orang lain tidak bisa menumbuhkannya

dalam diri siswa, tidak dapat memelihara dan mengembangkan minat itu,

serta tidak mungkin berminat terhadap sesuatu hal sebagai wakil dari

masing-masing siswa. Menurut Dalyono (1996, 56-57), menyatakan


22

bahwa minat belajar yang besar cenderung menghasilkan hasil belajar

yang tinggi, begitu pula sebaliknya.

Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa minat

sangat bersifat pribadi sehingga dalam menumbuhkan minat harus

dimulai dari diri sesorang itu sendiri.

2.3.3 Membangkitkan Minat Belajar

Minat dalam belajar sangat diperlukan, namun perlu cara dalam

membangkitkan minat belajar. Menurut Hardjana (1994:88-89) ada

beberapa langkah untuk membangkitkan minat belajar yaitu:

1) Mengarahkan perhatian pada tujuan yang hendak dicapai

2) Merencanakan aktivitas belajar dan mengikuti rencana itu

3) Membuat kegiatan belajar menjadi menarik

4) Memandang kegiatan belajar menjadi sangat penting pada saat

belajar

5) Mencari kepuasan dalam kegiatan belajar

6) Mengurangi hal-hal yang menggangu keasyikan belajar

Minat sangat perlu dibangkitkan karena minat sangat

mempengaruhi proses belajar dan dapat berpengaruh pula terhadap hasil

belajar

2.3.4 Jenis-Jenis Minat

Minat memiliki jenis yang berbeda-beda. Menurut Djaali

(2007:122) dibagi dalam enam jenis yaitu:


23

1) Realistis

2) Investigative

3) Artistik

4) Social

5) Enterprising

6) Konvensional

Dari keenam jenis tersebut merupakan jenis-jenis minat yang

sering dimiliki oleh seseorang dan termasuk kedalam jenis mana

tergantung pada dirinya sendiri. Dengan diketahuinya jenis minat orang

maka akan mudah mengembangkan minat orang tersebut.

Minat sangat diperlukan dalam pembelajaran, dengan demikian

perlu adanya usahausaha atau pemikiran yang dapat memberikan solusi

terhadap peningkatan minat belajar siswa, utamanya dengan yang

berkaitan dengan materi dasar desain grafis. Minat sebagai aspek

kewajiban bukan aspek bawaan, melainkan kondisi yang terbentuk

setelah dipengaruhi oleh lingkungan. Karena itu minat sifatnya berubah-

ubah dan sangat tergantung pada individunya.

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang

atau siswa khususnya disebut mempunyai minat belajar pada materi

unsure-unsur desain grafis apabila mempunyai rasa suka yang lebih dan
24

perhatian terhadap suatu obyek atau aktivitas yang pada kegiatan belajar

pada materi tersebut.

Minat belajar itu ada pada setiap individu dan minat itu timbul

karena obyek yang terpilih dari lingkungannya menjadi perhatian

individu tersebut. Perhatian dapat berkembang menjadi kuat dan mampu

menimbulkan perasaan senang, dari perasaan seseorang terjaga dan

tumbuh dalam individu dapat berwujud kecenderungan dalam tingkah

laku orang pada lazimnya yang terarah pada suatu bentuk aktivitas.

Bentuk aktivitas nyata dalam belajar dapat berlangsung apabila setiap

individu telah memiliki landasan keinginan yang kuat untuk mencapai

hasil belajar yang baik. Sehingga indikator dari minat belajar yang

dimiliki siswa adalah minat melahirkan perhatian yang serta merta, minat

memudahnya terciptanya konsentrasi, minat mencegah gangguan dari

luar, minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan,

minat memperkecil kebosanan belajar belajar dalam diri sendiri.

2.3.5 Indikator Minat Belajar

Indikator Minat Belajar Menurut Djamarah (2002: 132) indikator

minat belajar yaitu rasa suka/senang, pernyataan lebih menyukai, adanya

rasa ketertarikan adanya kesadaran untuk belajar tanpa di suruh, Slameto

(2010: 180) beberapa indikator minat belajar yaitu:

1) Ketertarikan
25

a) Perhatian siswa terhadap bacaan yang berhubungan dengan

materi

2) Perhatian

a) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

3) Keaktifan

a) Rasa ingin tahu siswa terhadap materi

b) Keinginan siswa untuk mempelajari materi

c) Keinginan siswa untuk mempelajari buku-buku yang

berhubungan dengan materi

4) Pengetahuan

a) Keinginan memperoleh nilai yang baik

b) Cara siswa mempertahankan hasil belajar yang di peroleh

2.4 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui

kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang

akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini ialah hasil belajar

pada materi dasar desain grafis pada mata pelajaran Dasar Desain grafis.

Hamalik (2008) menyatakan bahwa Hasil belajar ialah sebagai

terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan
26

di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat

diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik

sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.

2.4.1 Fungsi Hasil Belajar

Menurut Suryabrata “2001” mengemukakan beberapa fungsi

penilaian dalam proses pendidikan yaitu:

1) Dasar psikologis

Secara psikologis seseorang butuh mengetahui sudah

sampai sejauh mana ia berhasil mencapai tujuannya, masalah

kebutuhan psikologis akan pengetahuannya mengenai hasil usaha

yang telah dilakukannya dapat ditinjau dari dua sisi yaitu dari segi

anak didik dan dari segi pendidik.

a) Dari Segi Anak Didik

Seorang anak dalam menentukan sikap dan tingkah

lakunya seringkali berpedoman pada orang dewasa, dengan

adanya pendapat guru mengenai hasil belajar telah diperoleh

maka anak merasa mempunyai pegangan, pedoman dan

hidup dalam kepastian. Selain itu seoranga anak juga butuh

mengetahui statusnya di hadapan teman-temannya, tergolong

apakah dia “apakah anak yang pintar sedang dan sebagainya”

juga terkadang dia membutuhkan membandingkan dengan


27

teman-temannya dan alat paling baik untuk melihat ini ialah

pendapat pendidik “khususnya guru” terhadap kemajuan

mereka.

b) Dari Segi Pendidik

Seorang pendidik yang profesional butuh

mengetahui hasil-hasil usahanya sebagai pedoman dalam

menjalankan usaha-usaha lebih lanjut.

2) Dasar didaktis

Adapun dasar didaktis diantaranya yaitu:

a) Dari Segi Anak Dididik

Pengetahuan akan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai

pada umumnya berpengaruh baik terhadap prestasi

selanjutnya, selain itu dengan adanya tes hasil belajar, siswa

dapat juga mengetahui kelebihan kelemahan yang dimilinya

sehingga siswa dapat mempergunakan pengetahuannya untuk

memajukan prestasinya.

b) Dari Segi Pendidik

Dengan adanya tes hasil belajar, maka seorang guru juga

dapat mengetahuai sejauh mana kelemahan dan kelebihan

dalam pengajarannya. Mengetahui kelebihan dan kekurang

dalam pengajarannya akan menjadi modal bagi guru untuk

menentukan usaha-usaha selanjutnya. Selain itu tes hasil

belajar juga berfungsi membantu guru dalam menilai


28

kesiapan anak didik, mengetahui status anak dalam kelasnya,

membantu guru menentukan siswa dalam pembentukan

kelompok, membantu guru dalam memperbaiki metode

mengajarnya dan membantu guru dalam memberikan materi

pelajaran tambahan.

3) Dasar Administratif

a. Memberikan data untuk dapat menentukan status siswa di

kelasnya.

b. Memberikan iktisar mengenai segala hasil usaha yang

dilakukan oleh sebuah lembaga pendidikan.

c. Merupakan inti laporan kemajuan belajar siswa terhadap

orang tuas atau walinya.

2.4.2 Tujuan Hasil Belajar

Menurut Sudjana “2005” mengutarakan tujuan penilaian hasil

belajar sebagai berikut:

1) Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat

diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang

studi atau meta pelajaran yang ditempuhnya. Dengan

pendeskripsian kecakapan tersebut dapat diketahui pula posisi

kemampuan siswa dibandingkan dengan siswa lainnya.


29

2) Mengetahui keberhasilan proses pendidkan dan pengajaran di

sekolah yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah

tingkah laku siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.

3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian yakni melakukan

perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan

pengajaran serta sistem pelaksanaannya.

4) Memberikan pertanggungjawaban “accountability” dari pihak

sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

2.4.3 Macam-macam Hasil Belajar

Ditinjau dari fungsinya, menurut Sudjana “2005” membagi

penilaian ke dalam tiga jenis yang diantaranya yaitu:

1) Penilaian formatif ialah penilaian yang dilaksanakan di akhir

program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan

proses belajar mengajar itu sendiri.

2) Penilaian sumatif ialah penilaian yang dilaksanakan di akhir unit

program yaitu akhir caturwulan, akhir semester dan akhir tahun,

penilaian ini berorientasi pada produk bukan pada proses.

3) Penilaian diagnostik ialah penilaian yang bertujuan untuk melihat

kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya.

4) Penilaian selektif ialah penialian yang bertujuan untuk keperluan

seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan

tertentu.
30

5) Penilaian penempatan ialah penialian yang dilakukan untuk

mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu

program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan

sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu.

2.4.4 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan

pembelajaran tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar itu sendiri. Menurut Suharso dan Sarbini(2018) menyebutkan

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut:

1) Faktor Internal ialah faktor yang ada dalam individu yang belajar,

faktor itu meliputi kecerdasan, minat, perhatian, motivasi,

ketekunan, sikap, kebiasaan, serta kondisi fisik dan kesehatan.

2) Faktor Eksternal ialah faktor yang ada diluar individu, faktor ini

meliputi faktor keluarga, faktor masyarakat dan faktor sekolah.

Menurut Kunandar (2013), menyatakan bahwa salah satu faktor

internal yang mempengaruhi keberhasilan seorang siswa dalam belajar

adalah kemandirian belajar. Dengan kemandirian belajar diharapkan

siswa mampu berusaha secara mandiri untuk menemukan hal-hal baru,

berinovasi untuk menyelesaikan maslah-masalah baru tanpa selalu

menunggu arahan dari bapak ibu guru. Kemandirian belajar akan sangat

berpengaruh pada hasil belajar siswa.


31

Menurut Akbar et al (2017), menyatakan bahwa ada beberapa

faktor yang mempengaruhi hasil belajar, diantaranya faktor intern, faktor

ektern, dan faktor instrument. Faktor intern merupakan faktor yang

bersal dari diri siswa itu sendiri, diantaranya minat belajar dan motivasi

belajar siswa, baik yang berasal dari dirinya sendiri ataupun dipengaruhi

oleh faktor dari lingkungan sekitar. Tinggi rendahnya minat belajar siswa

dalam belajar akan sangat berpengaruh pada hasil belajarnya.

Menurut Mujiman (2007) menyatakan bahwa, faktor yang

mempengaruhi hasil belajar salah satunya adalah minat belajar dan

kemandirian belajar. Dengan meningkatkan hasil belajar, minat belajar

dan kemandirian belajar mempunyai peran yang sangat penting agar

siswa dalam belajar tidak terlepas dari tingkat minat belajar dan

kemandirian belajar yang dimiliki.

2.4.5 Indikator hasil belajar

Hasil belajar dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai

tujuan pendidikan. Di mana tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar

peserta didik secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga yakni:

aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

Indikator hasil belajar pada prinsipnya pengungkapan hasil belajar

ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat

pengalaman dan proses belajar siswa. Untuk mengetahui berhasil atau


32

tidaknya seseorang dalam mennguasai ilmu pengetahuan pada suatu mata

pelajaran dapat dilihat melalui prestasinya.

Peserta didik akan dikatakan berhasil apabila prestasinya baik dan

sebaliknya, ia tidak berhasil jika prestasinya rendah. Sebagai indikator

hasil belajar, perubahan tersebut di rumuskan dalam tujuan pengajaran.

Dengan demikian hasil belajar dibuktikan dengan nilai baik dalam bentuk

pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang menjadi ketentuan suatu

proses pembelajaran dianggap berhasil apabila daya serap tinggi baik

secara perorangan maupun kelompok dalam pembelajaran telah mencapai

tujuan. Menurut Bloom, penggolongan tujuan ranah kognitif ada enam

indikator, (enam) kelas/ tingkat yakni:

1) Pengetahuan, dalam hal ini siswa diminta untuk mengingat

kembali satu atau lebih dari fakta-fakta yang sederhana.

2) Pemahaman, yaitu siswa diharapkan mampu untuk membuktikan

bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-

fakta atau konsep.

3) Penggunaan/ penerapan, disini siswa dituntut untuk memiliki

kemampuan untuk menyeleksi atau memilih generalisasi/ abstraksi

tertentu (konsep, hukum, dalil, aturan, cara) secara tepat untuk

diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara

benar.

4) Analisis, merupakan kemampuan siswa untuk menganalisis

hubungan atau situasi yang kompleks atau konsep-konsep dasar.


33

5) Sintesis, merupakan kemampuan siswa untuk menggabungkan

unsur-unsur pokok ke dalam struktur yang baru.

6) Evaluasi, merupakan kemampuan siswa untuk menerapkan

pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk menilai

suatu kasus.

Dalam proses belajar mengajar, aspek kognitif inilah yang paling

menonjol dan bisa dilihat langsung dari hasil tes. Dimana disini pendidik

dituntut untuk melaksanakan semua tujuan tersebut. Hal ini bisa dilakukan

oleh pendidik dengan cara memasukkan unsur tersebut ke dalam

pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan yang diberikan kepada siswa harus

memenuhi unsur tujuan dari segi kognitif, sehingga peserta didik dapat

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Aspek kognitif yang dinilai adalah aspek pengetahuan dan

pemahaman saja karena sesuai dengan keadaaan, kondisi serta materi

siswa kelas X di SMK Bina Banua Banjarmasin. Dalam pelaksanaannya

instrumen hasil belajarnya berupa nilai siswa yang diambil dari hasil test

kuis. Hasil test kuis ini dijadikan alat ukur kemampuan siswa. Pada

penelitian ini juga terdapat LKS atau Lembar Kerja Siswa yang diberikan

kepada siswa, LKS ini hanya digunakan sebagai hasil dari latihan siswa

dalam memahami konsep materi, sedangkan yang digunakan sebagai data

yang akan diolah pada penelitian ini adalah nilai dari hasil test kuis yang

diberikan. Hasil ini menentukan siswa telah memahami konsep materi

atau belum.
34

2.5 Google Classroom

Google Classroom merupakan layanan portal yang didirikan oleh

google untuk memudahkan pengajar dalam mengelola materi dan tugas ajar.

Menurut (Sabran & Sabara, 2019) Google classroom adalah platform yang

bertujuan untuk membantu siswa atau dosen jika kedua hal tersebut

berhalangan, baik itu di kelas serta dapat berkomunikasi dengan peserta didik

tanpa harus terikat dengan jadwal pembelajaran. Google classroom

memudahkan dosen atau guru dalam mengelola pembelajaran online secara

kreatif dan inovatif Made Yeni Suranti (2020).

Pengguna google classroom dapat dipakai oleh berbagai kalangan

yang sudah tergabung dengan kelas, sehingga memberikan kesempatan kepada

para guru atau siswa untuk mengeksplorasi baik itu wawasan keilmuannya

maupun dalam memberikan tugas individual kepada siswa itu, guru juga dapat

membuka ruang diskusi bagi para siswa yang ingin memaparkan pendapatnya

secara online. Dikatakan sebagai media pembelajaran daring yang ramah kuota

internet, terdapat berbagai fitur dalam google classroom diantaranya dapat

mengirimkan file dalam berbagai format baik dalam excel, word, pdf, bahkan

dalam bentuk power point, membuat siswa siswa merasa nyaman dalam

menggunakannya. Menurut (Made Yeni Suranti, 2020) dalam jurnalnya Guru

juga dengan mudah menciptakan kelas yang efektif dan kolaboratif untuk

membangun interaksi yang mudah dengan siswanya, hal ini karena didalam

google classroom dilengkapi dengan fitur untuk membuat kelas, mengecek dan
35

memeriksa tugas siswa, bahkan kuis yang diselenggarakan bahkan decimal

grading untuk penilaian dan juga melakukan video conference. Selain itu

didalam google classroom juga menciptakan sistem pelaksanaan ujian

menggunakan CBT (Computer Based Test) pada jenis soalnya dapat berupa

pilihan ganda. Sehingga pendidik dengan memudah menyediakan pertanyaan-

pertanyan secara online dan setiap peserta didik dapat memberikan jawaban

terhadap pertanyaan tersebut, menjadikan kelas menjadi lebih interaktif 20

(Nurfalah, 2019).

Dengan adanya google classroom membantu pembelajaran daring

menjadi lebih aktif pada masa covid-19. Menghemat waktu dalam

menyalurkan berbagai dokumen, hal tersebut mengatasi berbagai permasalahan

baik itu waktu yang kurang pada saat pembelajaran tatap muka berlangsung

sehingga dapat diminimalisir. Selanjutnya menurut (Shaharanee dkk., 2016)

mengemukakan media Google classroom merupakan salah satu rekomendasi

pembelajaran yang aktif, sehingga dapat mengarahkan pembelajaran menjadi

student centered dengan baik, hal ini karena dapat proses pembelajaran yang

cukup terbuka dalam diskusi, analisis dan mengembangkan ide-ide kreatif

sebagai peserta aktif. Hal ini pun didukung oleh Menurut (Herliandry dkk.,

2020) dengan adanya google classroom memungkinkan peserta didik dan guru

mengembangkan pembelajaran yang kreatif.


36

2.6 Desain grafis

Menurut Thabrani (2005: 6) design sama artinya dengan

perancangan, berbeda dengan kata planning yang berarti perencanaan. Desain

adalah suatu proses panjang dalam pekerjaan yang erat kaitannya dengan seni

untuk mencapai tujuan tertentu. Desain biasa diterjemahkan sebagai seni

terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah

kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata

kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan

menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk

menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah

rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang

menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif

mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan

hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan

dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain

grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metode merancang, produk

yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain).

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap sebuah

karya grafis (desain grafis) terbentuk dari proses kombinasi antara teks, grafik,

dan faktor lain yang mendukungnya seperti ilustrasi, fotografi, gambar, bahkan

diagram. Menurut Suyatno (dalam Dharna, 2009: 2), desain grafis dapat

diartikan sebagai aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk


37

kebutuhan bisnis dan industri, yang meliputi periklanan dan penjualan produk,

menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan,

lingkungan grafis, desain informasi dan secara visual menyempurnakan pesan

dalam publikasi.

Desainer grafis adalah orang yang merancang prototipe produk untuk

dicetak secara massal. Untuk menghasilkan desain yang profesional seorang

desainer membutuhkan software pendukung di antaranya Adobe Photoshop,

CorelDraw, Adobe Illustrator, Flash dan masih banyak lagi. Dalam desain,

unsur seni dan komunikasi berhubungan erat karena keduanya menjadi

penghubung antara pemberi dan penerima pesan. Jadi seorang desainer grafis

diharapkan mampu menjadi fasilitator penyampaian pesan itu.

Dari semua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa desain

grafis merupakan suatu seni dan proses penyampaian konsep atau gagasan

secara efektif dalam bentuk visual yang menggabungkan tipografi, ilustrasi,

dan unsur lainnya. Setiap produk desain grafis akan selalu tersusun atas

beberapa elemen pokok yang membentuk satu kesatuan, sehingga tepat dalam

penyampaian pesan dan membidik sebuah sasaran. Menurut Dharna (2009: 4-

9) dari penjelasan mengenai penyampaian pesan melalui produk desain grafis

di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elemen-elemen pendukung sebuah

produk desain grafis meliputi pemakaian huruf (tipografi), penggunaan gambar

dari hasil fotografi, gambar hasil ilustrasi coretan tangan, serta gambar lainnya

seperti diagram, grafik dan lain-lain.


38

Elemen-elemen dalam Desain Elemen atau unsur merupakan bagian

dari suatu karya desain. Elemen-elemen tersebut saling berhubungan satu sama

lain. Masing-masing memiliki sikap tertentu terhadap yang lain, misalnya

sebuah garis mengandung warna dan juga memiliki style garis yang utuh, yang

terputus-putus, yang memiliki tekstur bentuk dan sebagainya. Elemen-elemen

seni visual tersusun dalam satu bentuk organisasi dasar prinsip-prinsip

penyusunan atau prinsip-prinsip desain. Dalam hal ini, susunan tersebut sering

kali dijadikan dasar pertimbangan atas suatu kritik seni.

Desainer yang baik adalah seorang pembangun yang lengkap dengan

segala persiapannya. Sejumlah bahan-bahan, materi kuantitas, dan

elemenlemennya terdiri dari garis, bidang, ruang, terang-gelap, bayangan,

warna tone, serta tekstur. Perancangan dua dimensi akan membentuk “area”,

sedangkan perancangan tiga dimensi membentuk “volume”. Dengan demikian,

diperlukan persipan menggunakan seperangkat peranti untuk membentuk

rancangan tersebut. Untuk mewujudkan suatu tampilan visual, ada beberapa

unsur yang diperlukan:

1) Titik adalah salah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil, di mana

dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti. Titik

cenderung ditampilkan dalam bentuk kelompok, dengan variasi jumlah,

susunan, dan kepadatan tertentu (Kusrianto, 2009: 31).

2) Garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap

pembentukan suatu objek sehingga garis selain dikenal sebagai goresan

atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Ciri khas
39

garis adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang. Garis dapat

tampil dalam bentuk lurus, lengkung, gelombang, zigzag, dan lainnya.

Kualitas garis ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang membuatnya,

alat yang digunakan serta bidang dasar tempat garis digoreskan

(Kusrianto, 2009: 31).

3) Bidang menurut Kusrianto (2009: 31) merupakan unsur visual yang

berdimensi panjang dan lebar. Ditinjau dari bentuknya, bidang bisa

dikelompokkan menjadi dua, yaitu bidang geometri/ beraturan dan

bidang non geometris alias tidak beraturan. Bidang geometri adalah

bidang yang relatif mudah diukur keluasannya, sedangkan bidang non-

geometri merupakan bidang yang relatif sukar diukur keluasannya.

Bidang bisa dihadirkan dengan menyusun titik maupun garis dalam

kepadatan tertentu, dan dapat pula dihadirkan dengan mempertemukan

potongan hasil goresan satu garis atau lebih.

4) Ruang menurut Kusrianto (2009: 31) dapat dihadirkan dengan adanya

bidang. Pembagian bidang atau jarak antarobjek berunsur titik, garis,

bidang, dan warna. Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi

sehingga ruang dapat dibagi dua, yaitu ruang nyata dan semu.

Keberadaan ruang sebagai salah satu unsur visual sebenarnya tidak dapat

diraba tetapi dapat dimengerti.

5) Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang

mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang

diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya. Permasalahan mendasar


40

dari warna di antaranya adalah hue (spektrum warna), saturation (nilai

kepekaan), dan lightness (nilai cahaya dari gelap ke terang). Ketiga unsur

tersebut memiliki nilai 0 hingga 100. Hal yang paling menentukan adalah

lightness. Jika ia bernilai 0, maka seluruh palet warna akan menjadi hitam

(gelap tanpa cahaya), sebaliknya jika lightness bernilai 100, warna akan

berubah menjadi putih, alias tidak berwarna karena terlalu silau. Pada

nilai 40 hingga 60, kita akan dapat melihat warna-warna dengan jelas

(Kusrianto, 2009: 31).

6) Tekstur menurut Kusrianto (2009: 32) adalah nilai raba dari suatu

permukaan. Secara fisik tekstur terbagi menjadi tekstur kasar dan halus,

dengan pantul mengkilat dan kusam. Ditinjau dari efek tampilannya,

tekstur digolongkan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Disebut

tekstur nyata bila ada kesamaan antara hasil raba dan penglihatan.

Misalnya, bila suatu permukaan terlihat kasar dan ketika diraba juga

terasa kasar. Sementara itu, pada tekstur semu terdapat perbedaan antara

hasil penglihatan dan perabaan. Misalnya, bila dilihat tampak kasar,

tetapi ketika diraba ternyata sebaliknya, yaitu terasa halus. Dalam

penerapannya, tekstur dapat berpengaruh terhadap unsur visual lainnya,

yaitu kejelasan titik, kualitas garis, keluasan bidang dan ruang, serta

intensitas warna.
41

2.7 Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar

Minat adalah dimana seseorang memiliki rasa senang, tertarik, dan

keinginan yang tinggi terhadap belajar yang dipandang memberi keuntungan

dan kepuasan pada diri seseorang. Secara umum diketahui bahwa tingi

rendahnya hasil belajar ditentukan oleh factor dalam pembelajaran (intern) dan

factor dari luar (ekstern). Factor intern dapat berupa kondisi panca indera,

minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif kreativitas dan

kemandirian. Factor ekstern dapat berupa alam, social, budaya, kurikulum,

strategi pembelajaran, sarana, fasilitas, guru dan orang tua (Dalyono, 1997: 55-

64).

Minat belajar siswa yang termasuk ke dalam salah satu faktor internal

juga memiliki hubungan yang erat terhadap hasil belajar siswa, kurangnya

minat siswa menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa khususnya dalam mata

pelajaran desain grafis. Slameto (2003: 57) menatakan, “Minat belajar memiliki

pengaruh yang besar terhadap hasil belajar, karena jika bahan pelajaran yang

dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan

baik”.

Dari pernyataan tersebut dikatakan bahwa minat belajar adalah

kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan secara intensif, merasa

tertarik pada bidah studi atau pokok bahasan tertentu dan senang mempelajari

materi itu. Slameto (dalam Sigian, 2015) menyebutkan “minat belajar

cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang

kurang akan menghasilkan prestasi belajar yang rendah”. Jadi jelas ada
42

hubungan langsung antara minat belajar dengan hasil belajar, karena semakin

tinggi minat belajar maka semakin tinggi juga nilai yang akan dicapai.

2.8 Hubungan Kemandirian Belajar Dengan Hasil Belajar

Selain minat belajar, kemandirian belajar juga mempengaruhi hasil

belajar siswa. Secara umum diketahui bahwa tingi rendahnya hasil belajar

itentukan oleh factor dalam pembelajaran (intern) dan factor dari luar

(ekstern). Factor intern dapat berupa kondisi panca indera, minat, kecerdasan,

bakat, motivasi, kemampuan kognitif kreativitas dan kemandirian. Factor

ekstern dapat berupa alam, social, budaya, kurikulum, strategi pembelajaran,

sarana, fasilitas, guru dan orang tua (Dalyono, 1997: 55-64). Berdasarkan

pernyataan tersebut disimpulkan bahwa kemandirian merupakan salah satu

factor internal yang mempengaruhi hasil belajar.

Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Tahar & Enceng (2006)

bahwa kemandirian merupakan kesiapan dari individu yang mau dan mampu

untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain

dalamhal penentuan tujuan belajar, metode belajar, dan hasil belajar.

Sedangkan menurut Umar Tirta Rahardja dan La Sulo (2000: 50) kemandirian

dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih

didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri

dari pembelajar. Kemandirian disini, berarti lebih ditekankan pada individu

yang belajar dan kewajibannya dalam belajar dilakukan secara sendiri dan

sepenuhnya dikontrol sendiri.


43

Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

kemandirian belajar merupakan sikap individu khususnya siswa dalam

pembelajaran yang mampu secara individu untuk menguasai kompetensi, tanpa

tergantung dengan orang lain dan tanggung jawab. Siswa tersebut secara

individu memiliki sikap tanggung jawab, tidak tergantung orang lain, percaya

diri dan mampu mengontrol dirinya sendiri. Kemandirian belajar ini sangat

diperlukan siswa agar pencapaian hasil belajar dapat optimal.

2.9 Hubungan Minat Dan Kemandirian Belajar Dengan Hasil Belajar

Hasil belajar sangatlah erat kaitannya dengan minat dan kemandirian

belajar. Secara umum diketahui bahwa tingi rendahnya hasil belajar itentukan

oleh factor dalam pembelajaran (intern) dan factor dari luar (ekstern). Factor

intern dapat berupa kondisi panca indera, minat, kecerdasan, bakat, motivasi,

kemampuan kognitif kreativitas dan kemandirian. Factor ekstern dapat berupa

alam, social, budaya, kurikulum, strategi pembelajaran, sarana, fasilitas, guru

dan orang tua (Dalyono, 1997: 55-64).

Minat menurut bahasa (Etimologi) adalah usaha dan kemauan untuk

mempelajari (Learning) dan mencari sesuatu. Secara terminologi, minat adalah

keinginan, kesukaan dan kemauan terhadap sesuatu hal. Minat merupakan

tenaga penggerak yang dipercaya ampuh dalam proses belajar. Menurut Haris

Mujiman (2007: 7) menyatakan bahwa “kemandirian belajar dapat diantikan

sebagai sifat serta kemampuan yang dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan

belajar aktif, yang didorong oleh motif untuk menguasai suatu kompetensi yang
44

telah dimiliki”. Penetapan kompetensi sebagai tujuan belajar dan cara

pencapaiannya baik penetapak waktu belajar, tempat belajar, irama, tempo

belajar, cara belajar, sumber belajar, maupun evaluasi hasil belajar dilakukan

sendiri oleh siswa. Sehingga untuk hasil belajar yang tinggi maka siswa harus

memiliki kemandirian belajar dan minar belajar yang tinggi. Berdasarkan

beberapa pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

antara minat belajar dan kemandirian belajar dengan hasil belajar.

2.10 Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Kanti Reni Ariaten, Vindo Feladi dan

Ridho Dedy Arief Budiman pada tahun (2018) yang berjudul “Pengaruh

Kemandirian dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran TIK”. Hasil penelitian deskripsi hasil kemandirian

cenderung tinggi, aktivitas belajar cenderung tinggi dan hasil belajar siswa

mata pelajaran TIK di kelas XII SMA Negeri 1 Sepauk Kabupaten

Sintang masuk dalam kategori tinggi . kemudian terdapat pengaruh

kemandirian terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran TIK di kelas XII

SMA Negeri 1 Sepauk Kabupaten Sintang. Juga terdapat pengaruh

aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran TIK di kelas

XII SMA Negeri 1 Sepauk Kabupaten Sintang. Dan terdapat pengaruh

kemandirian dan aktivitas belajar secara bersama-sama terhadap hasil

belajar siswa mata pelajaran TIK di kelas XII SMA Negeri 1 Sepauk

Kabupaten Sintang.
45

2. Penelitian yang dilakukan oleh Wita Yulistia pada tahun (2019) yang

berjudul ”Pengaruh Minat Dan Kemandirian Belajar Siswa Terhadap

Prestasi Belajar Sejarah Indonesia”. Hasil penelitian berdasarkan

deskripsi data dari hasil penelititian dan setelah dilakukan analisisi dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan minat belajar dan

kemandirian belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Sejarah

Indonesia siswa SMK Negeri Kabupaten Bogor. Hal ini dibuktikan

dengan perolehan nilai Sig = 0,000 < 0,05 dan Fhitung = 46,992. Juga

terdapat pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap prestasi belajar

Sejarah Indonesia siswa SMK Negeri Kabupaten Bogor. Hal ini

dibuktikan dengan perolehan nilai Sig = 0,000 < 0,05 dan thitung = 3,988.

Terahir terdapat pengaruh yang signifikan kemandirian belajar terhadap

prestasi belajar Sejarah Indonesia siswa SMK Negeri Kabupaten Bogor.

Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai Sig = 0,000 < 0,05 dan thitung =

5,739.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Sari Rumanti Palupi (2017) yang berjudul

“Pengaruh Kemandirian Belajar, Persepsi Siswa Tentang Metode

Mengajar Guru Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar

Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Srandakan Tahun Ajaran

2016/2017” . Hasil penelitian berdasarkan hasil penelitian, dapat

dikatakan bahwa Terdapat pengaruh positif Kemandirian Belajar, Persepsi

Siswa tentang Metode Mengajar Guru, dan Perhatian Orang Tua secara

bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS


46

SMA Negeri 1 Srandakan Tahun Ajaran 2016/2017, dengan koefisien

korelasi = 0,398; Fhitung > Ftabel (2,815>2,80); koefisien determinasi 96

0,158. Sumbangan Relatif (SR) untuk masing-masing variabel adalah

37,9% untuk variabel Kemandirian Belajar, 32,3% untuk variabel Persepsi

Siswa tentang Metode Mengajar Guru, dan 29,8% untuk variabel

Perhatian Orang Tua. Sumbangan Efektif (SE) untuk masing-masing

variabel adalah 5,99% untuk variabel Kemandirian Belajar, 5,10% untuk

variabel Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru, dan 4,71% untuk

variabel Perhatian Orang Tua. Total Sumbangan Efektif (SE) sebesar

15,8% yang berarti Kemandirian Belajar, Persepsi Siswa tentang Metode

Mengajar Guru dan Perhatian Orang Tua secara bersama-sama

memberikan Sumbangan Efektif sebesar 15,8% terhadap Prestasi Belajar

Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Srandakan Tahun Ajaran

2016/2017 dan 84,2% berasal dari variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Irma Yanti (2018) yang berjudul

“Hubungan Minat dan Kemandirian Belajar Dengan Hasil Belajar IPA

Siswa Pada Kelas VIII di SMP N 1 Pariangan” . Hasil penelitian

berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat

hubungan yang positif dan signifkan antara minat belajar dengan hasil

belajar,dengan menggunakan db 48 maka diperoleh rtabel = 0.284, jika

rhitung (0.748) ≥ rtabel (0.284) pada taraf signifikan 5% maka, H0 ditolak

dan Ha diterima. Artinya Ha menyatakan bahwa terdapat hubungan yang


47

positif dan signifikan antara minat belajar dengan hasil belajar IPA siswa

pada kelas VIII di SMP N 1 Pariangan, dengan kategori yang kuat.

2.11 Hipotesis

Menurut Arikunto (2010: 110) menyatakan bahwa hipotesis adalah

suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,

sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Apabila peneliti telah

mendalami permasalahan penelitannya dengan seksama maka kemudian

membuat suatu teori sementara yang kebenarannya masih perlu diuji

hopotesis.

Dalam penelitin ini Hipotesis alternatif (Ha) dan Hipotesis nol (H0)

yang diajukan adalah sebagai berikut:

Hipotesis Alternatif (Ha)

Ha1 : Terdapat pengaruh Minat belajar terhadap hasil belajar siswa

menggunakan media Google Classroom pada materi dasar desain

grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin.

Ha2 : Terdapat pengaruh Kemandirian belajar terhadap hasil belajar siswa

menggunakan media Google Classroom pada materi dasar desain

grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin.

Ha3 : Terdapat pengaruh Minat dan Kemandirian belajar terhadap hasil

belajar siswa menggunakan media Google Classroom pada materi

dasar desain grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin.


48

Hipotesis Nol (H0)

H01 : Tidak terdapat pengaruh Minat belajar terhadap hasil belajar siswa

menggunakan media Google Classroom pada materi dasar desain

grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin.

H02 : Tidak terdapat pengaruh Kemandirian belajar terhadap hasil belajar

siswa menggunakan media Google Classroom pada materi dasar

desain grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin.

H03 :Tidak terdapat pengaruh Minat dan Kemandirian belajar terhadap

hasil belajar siswa menggunakan media Google Classroom pada

materi dasar desain grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu

penelitian yang disajikan dalam bentuk angka-angka, mulai dari pengumpulan

data, penafsiran terhadap data, serta sajian hasil ahirnya. Sedangkan metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu motode survey dengan

teknik korelasional, yaitu untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, yaitu

variabel bebas (minat belajar dan kemandirian belajar), variabel terikat dari

penelitian ini adalah hasil belajar TKJ siswa.

Dalam penelitian digunakan teknik analisis korelasi sederhana dan

korelasi ganda, maka kondisi data yang harus dipenuhi yaitu normalitas sebaran

harus berdistribusi normal dan data harus berdistribusi linier. Dalam penelitian ini

dilakukan analisis terhadap tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu

variabel terikat. Untuk kepentingan analisis nama setiap variabel diubah dengan

suatu simbol. Untuk variabel minat belajar diberi simbol x1 , variabel kemandirian

belajar diberi simbol x2 dan varibel hasil belajar siswa pada mata pelajaran desain

grafis diberi simbol Y. Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan cara

mencari koefisien hubungan antara variabel x1 terhadap Y, x2 terhadap Y dan x1 ,

x2 terhadap variabel Y. Berikut ini yang merupakan paradigma penelitian ganda

dengan dua variabel independen.

49
50

3.2 Rancangan Penelitian

1. Melakukan wawancara dengan salah satu guru SMK Bina Banua

Banjarmasin untuk mendapatkan informasi tentang situasi kelas yang

akan menjadi subjek penelitian.

2. Mendiskusikan kelas yang akan djadikan subjek penelitian dengan guru.

3. Menyiapkan angket dan soal yang akan diberikan kepada siswa.

4. Melakukan tes dan membagikan angket serta soal kepada siswa.

5. Mengolah data-data yang diperoleh dengan menganalisis dengan

statistik yang sesuai.

6. Menyimpulkan hasil dari penelitian.

3.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2018:126), populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa Jurusan TKJ di SMK Bina Banua Banjarmasin.


51

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2018:127), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dari penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin yang

berjumlah 56 orang. Dikarenakan jumlah sampel kurang dari 100 maka

dengan demikian ditetapkan dalam penelitian ini menggunakan teknik

sampling jenuh dimana seluruh populasi di jadikan sebagai sampel.

Tabel 3. 1 Sampel Penelitian


Kelas Jumlah
X TKJ 1 29 siswa
X TKJ 2 27 siswa
Total 56 siswa

3.4 Intrumen Penelitian

Instrument merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam suatu penelitian (Siregar, 2015:50). Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini diantaranya angket dan tes hasil belajar.

1. Angket

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket kuesioner

terstruktur dengan jawaban tertutup. Angket ini bersifat langsung dan

angket ini ditujukan pada siswa kelas X TKJ SMK Bina Banua

Banjarmasin. Angket ini berisi soal tentang minat dan kemandirian belajar

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran desain grafis selama 1

semester.
52

Pengukuran angket Kemandirian belajar menggunakan skala Likert,

dimana menurut Sugiono (2018:146), “Skala Likert dugunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang

tenteng fenomena social”. Jawaban setiap pertanyaan yang digunakan

skala Likert memiliki gradasi dari positif sampai negative, yang dapat

berupa kata-kata sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju

atau bisa juga selalu, sering, jarang, dan tidak pernah. Untuk keperluan

analisis kuantitatif dan menghindari jawaban ragu-ragu dari responden ,

maka skala Likeirt yang digunakan menjadi 4 alternatif jawaban,

responden tinggan memberikan tanda checklist pada kolom jawaban yang

tersedia. Skor setiap alternative jawaban yang diberikan oleh responden

pada pernyataan positif (+) dan pernyataan negative (-). Adapun skor

alternative jawaban sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Skor alternatif jawaban(sumber: Sugiyono (2014))


Alternatif jawaban Skor untuk pernyataan
Positif Negatif
Sangat setuju (SS)/ Selalu(SL) 4 1
Setuju (S)/ Sering(SR) 3 2

Tidan setuju (TS)/ Jarang(JR) 2 3

Sangat tidak setuju (STS)/Tidak 1 4


Pernah (TP)

Adapun kisi-kisi penyusunan instrument angket kemandirian belajar

adalah terdapat pada tabel berikut:


53

Tabel 3. 3 Kisi-kisi penyusunan instrument angket kemandirian belajar, *): butir


pernyataan negatif.
No. Indikator Kemandirian Nomor angket Jumlah angket
Belajar

1. Kesadaran akan tujuan 1, 16, 6* 3


belajar
2. Kesadaran akan tanggung 10, 17, 9*, 20* 4
jawab belajar
3. Kontinuitas belajar 2, 4* 2

4. Keaktifan belajar 5, 3*, 8, 19*, 7, 8


18, 12*, 14*
5. Efesiensi belajar 11, 13*, 15* 3

Total 20

Adapun kisi-kisi penyusunan instrument angket minat belajar

adalah terdapat pada tabel berikut:

Tabel 3. 4 Kisi-kisi penyusunan instrument angket minat belajar, , *): butir


pernyataan negatif.
No. Indikator Minat Belajar Nomor angket Jumlah
angket

1. Ketertarikan 1*, 2*, 3 3


2. Perhatian 4*, 5, 6*, 7* 4

3. Keaktifan 8, 9, 10, 11, 12, 8


13, 14*, 15
4. Pengetahuan 16, 17*, 18*, 19*, 5
20
Total 20

Sebelum instrument angket ini diujikan, terlebih dahulu peneliti

melakukan uji validitas yakni uji validitas konstruksi, karena menurut

Sugiyono(2015: 176-177), instrument yang berbentuk nontest cukup uji

dalam konstruksinya, pengujian validitas konstruksi dilakukan engan

mengkonsultasikan instrument dengan para ahli (judgment experts).

Dalam hal ini peeliti mengkonsultasikan instrument yang akan digunakan


54

dengan salah satu dosen STKIP PGRI Banjarmasin Program Studi

Pendidikan Teknologi Informasi yaitu, Bapak Ali Muhammad. M.Kom.

dan salah satu guru mata pelajaran dasar desain grafis kelas X TKJ SMK

Bina Banua Banjarmasin Ibu Nur Fitriah Hasanah, S.Pd.

2. Tes Hasil Belajar

Instrument tes hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan soal

tes materi dasar desain grafis pada mata pelajaran desain grafis kelas X

TKJ. Tujuan diadakannya tes hasil belajar ini adalah untuk mendapatkan

data hasil belajar siswa kelas X TKJ, soal yang akan diujikan juga telah

dinyatakan valid karena sebelum diujikan peneliti terlebih dahulu

mengkonsultasikan instrument dengan salah satu dosen STKIP PGRI

Banjarmasin Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi yaitu, Bapak

Muhammad Hidayat. M.Kom dan salah satu guru mata pelajaran dasar

desain grafis yaitu Ibu Nur Fitriah Hasanah, S.Pd. Berikut kisi-kisi

instrument hasil belajar:

Tabel 3. 5 Kisi-kisi instrument tes hasil belajar.


No. Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Angket
1. Mendiskusikan unsur-unsur1. Menjelaskan unsur-unsur 3, 6, 13,
tata letak berupa garis, tata letak garis 36, 40
ilustrasi, tipografi, warna,2.
gelap-terang, tekstur, dan3. Menguraikan unsur-unsur
ruang. warna 10, 23
4. Mendeskripsikan tekstur
dan ruang 7, 17,19,
25
2. Menempatkan unsur-unsur1. Menetapkan tata letak 14, 18, 35,
tata letak berupa garis, unsur-unsur garis 4, 33
ilustrasi, tipografi, warna,2.
gelap-terang, tekstur, dan3. Menetapkan tata letak
ruang. unsur-ursur warna, tekstur
55

No. Kompetensi Dasar Indikator Nomor


Angket
dan ruang 2, 37, 38,
39
3. Mendiskusikan fungsi dan1. Menguraikan fungsi 12, 22, 31,
unsur warna CMYK dan warna CMYK dan RGB 27, 26, 28,
RGB 2. Membandingkan warna 30
CMYK dengan RGB 9, 16, 20,
39
4. Menempatkan berbagai1. Melakukan kombinasi 8, 21, 24,
fungsi, dan unsure warna warna CMYK dan RGB 29
CMYK dan RGB 2. Menunjukan penempatan
warna sesuai fungsi 1, 5, 11,
15, 31

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tidak

terstruktur karena dalam wawancara peneliti tidak menggunakan pedoman

yang tersusun secara sistematis. Peneliti hanya menanyakn hal-hal yang

perlu dan penting kepada responden. Dengan kondisi saat ini dimana

semua dilakukan dari rumah dan seiring dengan perkembangan teknologi

wawancara dapat dilakukan melalui media tertentu seperti whatsapp,

telepon, Email dan lain-lain. Dalam penelitian ini peneliti melakukan

wawancara terhadap salah satu guru di SMK Bina Banua Banjarmasin

melalui media Whatsapp.


56

2. Teknik Dokumentasi

Sugiono (2013: 240), dokumentasi merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu, dapat berbentuk tulisa, gambar, atau karya tulis

seseorang. Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakn untuk

memperoleh data penting seperti data siswa, mata pelajaran, dan lain-lain

yang ada di SMK Bina Banua Banjarmasin.

3. Teknik Tes

Dalam peelitianini tes yang digunakan adalah berupa tes objektif

dan berbentuk tes pilihan ganda, dengan soal yang diambil dari mata

pelajaran dasar desain grafis kelas X semester ganjil yang sebelumnya

sudah diuji sesuai persyaratan instrument tes.

4. Angket

Sugiyono (2018: 199), Angket merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Skala yang

digunakan untuk pengukuran instrument adalah skala Likert yaitu skala

yang berisi empat tingkat prefensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut:

Tabel 3. 6 Kategori skala Likert


No. Jawaban

1. Sangat Setuju

2. Setuju
3. Tidak Setuju

4. Sangat tidak Setuju


57

Penggunaan angket dalam penelitian ini berisi pertanyaaan atau

pernyataan mengenai Kemandirian belajar dan minat belajar siswa pada

mata pelajaran dasar desain grafis kelas X TKJ selama 1 semester.

3.6 Teknik Analisis Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Untuk memperoleh data yang sahih dan sesuai perlu dilakukan uji

validitas. Tujuan uji validitas adalah untuk menguji kesesuaian kuesioner

yang digunakan dengan data yang diperoleh dari sampel penelitian,

artinya koesioner dapat mengukur apa yang akan diukur oleh peneliti Rini

(2020: 25).

Validitas dilakukan dengan meminta pertimbangan ahli untuk

mengevaluasi soal yaitu sebanyak 40 butir soal pilihan ganda, yaitu

kepada bapak Muhammad Hidayat, M.Kom selaku dosen Pendidikan

Teknologi Informasi STKIP PGRI Banjarmasin, dan Ibu Nur Fitriah

Hasanah, S.Pd. selaku guru mata pelajaran dasar desain grafis, setelah

dikonsultasikan oleh para ahli soal juga diujikan ke sampel luar. Berikut

rumus untuk mengetahui validitas soal:

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y.

𝑁 = Banyak peserta tes.


58

𝑋 = Jumlah skor per item.

𝑌 = Jumlah skor total.

Apabila 𝑟𝑥𝑦 = hitung lebih besar atau sama dengan 𝑟𝑥𝑦 = tabel

maka korelasi siginifikan, artinya instrument tes dapat dikatakan valid.

Sebaliknya apabila 𝑟𝑥𝑦 = tabel lebih besar dari 𝑟𝑥𝑦 = hitung maka

korelasi tidak siginifikan, artinya instrument tes dikatakan tidak valid.

Untuk keperluan peneliti demi ketelitian dan kecepatannya, maka peneliti

menggunakan aplikasi SPSS statistics 23 untuk mengetahui validitas soal.

Langkah-langkah untuk menguji uji validitas adalah sebagai berikut:

1. Input data

2. Pengolahan Data

3. Klik Anylyze Correlate Bivariate

4. OK

Dalam penelitian ini butir soal yang digunakan adalah butir soal

yang memiliki nilai 𝑟𝑥𝑦 ≥ 0,320 dan jika 𝑟𝑥𝑦 < 0,320 maka butir soal

tidak digunakan (Jihad dan Haris, 2013:180).

2. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, dan telah didapat item-item yang

valid, selanjutnya aka dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas merupakan

uji konsistensi hasil pengukuran, yang bertujuan untuk mengetahui apakah

item yang digunakan dalam penelitian tersebut konsisten atau tidak (Rini,
59

2020:31). Langkah-langkah untuk menghitung uji reliabilitas data adalah

sebagai berikut:

1. Input Data

2. Pengolahan Data

3. Klik Analyze Scale Reliability Analisis Split-half

4. OK

Untuk perhitungan reliabelitas dengan rumus:

Keterangan :

𝑟11 = realibilitas instrument

𝑟𝑥𝑦 = nilai kolerasi

3. Taraf Kesukaran

Suatu soal yang baik ialah jika soal itu tidak terlalu mudah dan

tidak terlalu sulit (Suharsimi Arikunto, 2015:222). Untuk menghitung uji

tingkat kesukaran. Langkah-langkah untuk menghitung uji tingkat

kesukaran data adalah sebagai berikut:

1. Input Data

2. Pengolahan Data

3. Klik Analyze Descriptive Statics frequencies Pada menu

Statistic mean continue

4. OK
60

Adapun rumus yang digunakan cara menghitung manual sebagai berikut:

Keterangan :

p = indeks kesukaran

β = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = jumlah seluruh siswa pesertas tes

Interprestasi tingkat kesukaran yaitu :

Tabel 3. 7 Kriteria Taraf Keskaran(Sumber:Suharsini Arikunto (2015:225)).


No. Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran
1. 0,00-0,29 Sukar
2. 0,30-0,69 Sedang

3. 0,90-1,0 Mudah

4. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

berkemampuan rendah, Suharsimi Arikunto (2015:226). Digunakan

rumus sebagai berikut:

Keterangan:

𝐷 = Daya beda soal.

𝐵𝐴 = Jumlah kelompok atas yang menjawab benar.


61

𝐵𝐵 = Jumlah kelompok bawah yang menjawab benar.

𝐽𝐴 = Jumlah kelompok atas.

𝐽𝐵 = Jumlah kelompok bawah.

Pada peneleitian ini demi ketelitian dan kecepatannya, maka

peneliti menggunakan aplikasi SPSS statistics 23 untuk mengetahui

daya pembeda soal.

Langkah-langkah nya sebagai berikut.

1. Input data

2. Pengolahan Data

3. Klik Anylyze Correlate Bivariate

4. OK

Digunakan kriteria penafsiran interpretasi nila pembeda butir

tes, jika daya beda soal < 0,20 maka ditolak.

Tabel 3. 8 Intepretasi Nilai Daya Beda (Sumber Suharsini Arikunto


(2015:232)).
No. Daya Beda Klasifikasi
1. 0,00-0,20 Jelek
2. 0,20-0,40 Cukup
3. 0,40-0,70 Baik
4. 0,70-1,00 Sangat Baik
5. Negatif Negatif

3.7 Uji Prasyarat Analisis

Sugiyono (2010: 335), yang dimaksud dengan teknik analisis data adalah

proses mencari data, menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan

data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sistesis,


62

menyusun kedalam pola. Dalam pengolahan data secara kuantitatif ini berikut

langkah-langkah pengolahan data:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebaran data

penelitian terdistribusi normal atu tidak. Uji normalitas dapat dilakukan

dengan Shapiro Wilk dan Kolmogorov Smirnov, dengan menggunakan

SPSS statistic 23 dan taraf signifikan 5%. Berikut langkah-lagkah uji

normalitas:

1) Membuat hipotesis

H0 : Data terdistribusi normal

Ha : Data tidak terdistribusi normal

2) Menentukan resiko kesalahan atau 𝛼,

dalam penelitian ini 𝛼= 0,05

3) Kriteria pengujian

Jika nilai sig > 0,05% maka Ho diterima, artinya data

berdistribusi normal. Dan

jika nilai sig < 0,05% maka Ha diterima, artinya data tidak

berdistribusi normal.

4) Melakukan analisis

5) Menentukan kesimpulan
63

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua variable

yang diteliti memiliki hubugan yang linier, Rini (2020: 46). Berikut

langkah-langkah dari uji linearitas:

1. Membuat Hipotesis dalam uraian kalimat

H0 : Data berpola linier

Ha : Data berpola tidak linier

2. Menentukan resiko kesalahan

Pada penelitian ini taraf signifikan (α) = 0,05

3. Kriteria pengujian

Jika signifikansi yang diperoleh ≥ 0,05, maka data berpola linier

Jika signifikansi yang diperoleh < 0,05, maka data tidak berpola

linier

4. Menghitung nilai signifikansi dengan SPSS

Secara umum Langkah-langkahnya sebagai berikut :

a) Input data

b) Pengolahan data

Langkah-langkah dalam pengolah data yaitu :

1) Klik analyze compare mean means

Selanjutnya akan muncul kotak dialog uji linieritas,

kemudian lakukan berikut, yaitu pindahkan variable

Kemandirian (x1 ) dan minat belajar (x2 ) ke independent dan

hasil belajar (Y) ke dependent.


64

2) Pilih kotak option dan pilih test of linierity

3) Klik continue lalu klik OK

c) Interpretasi/data analisis

5. Membandingkan sig dan α

6. Mengambil keputusan

7. Membuat kesimpulan

3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas merupakan bentuk pengujian untuk asumsi

dalam analisis regresi berganda. Asumsi multikolinieritas menyatakan

bahwa variabel bebas (x1 dan x2 ) harus terbebas dari gejala

multikolinieritas, apabila terjadi gejala multikolinieritas, maka hubungan

antar variabel bebas (x1 dan x2 ) dengan variabel terikatnya (Y) menjadi

terganggu sehingga model regresi yang diperoleh tidak valid. Menguji

adanya kasus multikolinieritas adalah dengan patokan nilai VIF (variance

inflation factor) dan koefisien korelasi antar variabel bebas (x1 dan x2 ).

Apabila nilai VIF suatu model kurang dari 10, maka model tersebut

dinyatakan bebas dari kasus multikolinieritas.

Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian

multikolinearitas:

1. Entry Data

2. Analisis data
65

Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan model regresi

dengaan langkah sebagai berikut:

Klik Analyze Regression Linier

Apabila menu tersebut sudah dipilih, maka akan muncul kotak

dialog linear regression, selanjutnya.

3. Pindahkah variable Y ke dependent list dan variable x1 dan x2

ke independent list.

4. Pilih Box statistic

5. Pilih colinearity diagnostic, sehingga tampak kotak dialog

Linear Regression Statistic

6. Pilih Continue, lalu OK

(Ali Gunawan, 2013: 96-99)

4. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghonzali(2013), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam modl regresi terjadi ketidaksamaan variann dari

residual satu pengfamatan yang jika varians berbeda maka terjadi

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Untuk mendeteksi adanya gejala heteroskedastisitas dilakukan

dengan menggunakan teknik uji koefisien kolerasi spearman’s rho

yaitu pengujian dengan menggunakan tingkat signifikan 0,05 dengan


66

memberikan signifikan >0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak

terjadi problem heteroskedastisitas.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji

heteroskedastisitas dengan menggunakan teknik uji koefisien kolerasi

spearman’s rho adalah sebagai berikut:

1. Membuat Hipotesis

Untuk menguji adanya heteroskedastisitas dapat dilihat dari

unstandardized residual. Jika sig(2-tailed)>0,05 maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

2. Entry Data

Masukan data kedalam SPSS, yakni minat belajar dalam variable

x1 , kemandirian belajar dalam variabel x2 dan hasil belajar

dalam variable Y.

3. Analisis Data

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan model regresi

dengan menu sebagai berikut:

Analyze Regression Linear

Apabila menu tersebut sudah dipilih, maka muncul kotas dialog

linear regression, selanjutnya:

a. Pindahkan variable Y ke dependent list dan variable x1 ,

variable x2 ke Independent list.


67

b. Klik Save, lalu muncul kotak dialog regression beri tanda

centang pada bagian Unstandarized lalu kli continue, klik

OK.

c. Pada bagiat data view keluar variable baru dengan nama

RES_1

4. Langkah selanjutnya

Klik Analyze Correlate Bivariate

Apabila menu tersebut sudah dipilih, maka akan muncul kotak

dialog Bivariate Correlation, selanjutnya pindahkan variable x1 ,

variable x2 dan Unstandarize Residual ke kolom variable.

5. Kemudian hilangkan tanda centang pada bagian person berikan

tanda centang pada bagian Spearman lalu klik OK.

6. Kesimpulan.

3.8 Teknik Analisis Data


1. Uji Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mengolah data yang

diperoleh, kemudian disusun secara teratur, agar lebih mudah dimengerti.

“Statisik deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi” Sugiyono, (2015 : 208).


68

2. Uji Hipotesis

1) Analisis Regresi Linear Sederhana

Salah satu alat yang digunakan dalam memprediksi di masa

yang akan datang dengan berdasarkan data masa lalu, atau untuk

mengetahui pengaruh satu variabel bebas (independent) terhadap

satu variabel tidak bebas (dependent) adalah menggunakan regresi

linear. Dapat juga dilihat seberapa besar pengaruh variabel bebas

(x1 dan x2 ) terhadap variabel tidak bebas (Y). Regresi linier dibagi

kedalam dalam kategori, yaitu regresi linier sederhana dan regresi

linier berganda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan regresi

linier sederhana. Regresi linier sederhana ini digunakan hanya

untuk satu variabel bebas (independent) dan satu variabel tidak

bebas (dependent) (Siregar, 2015 : 381). Rumus regresi linier

sebagai berikut:

Y = a + b. x

Keterangan :

Y = Variabel Terikat

X = Variabel Bebas

a dan b = Konstanta

Pada penelitian ini, digunakan program SPSS untuk

mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh variable Kemandirian

(x1 ) dan minat belajar (x2 ) terhadap hasil belajar materi unsure-
69

unsur desain grafis. Langkah-langkah adalah sebagai berikut

(Sujarweni, 2015 :144-149)

1. Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat

H0 : Tidak terdapat pengaruh Kemandirian dan minat

belajar

terhadap hasil siswa belajar materi unsure-unsur desain

grafis.

Ha : Terdapat pengaruh Kemandirian dan minat belajar

terhadap hasil siswa belajar materi unsure-unsur desain

grafis.

2. Menemukan resiko kesalahan

Pada penelitian ini taraf signifikan (α) = 0,05

3. Kriteria pengujian

Kriteria pengujian yang di ambil berdasarkan perbandingan

sig dan α

Jika : sig ≤ α, maka H0 ditolak

Jika : sig > α, maka H0 diterima

4. Menghitung nilai signifikansi dengan SPSS

Secara umum Langkah-langkahnya sebagai berikut.

a) Input data

b) Pengolahan data
70

Langkah-langkah dalam data yaitu :

1) Klik analyze regression

Linier

2) Dari linier regression masukkan pengaruh

Kemandirian (x1 ) dan minat belajar (x2 ) ke

independent dan hasil belajar (Y) ke dependent,

kemudian tekan OK

c) Interpretasi/data analisis

5. Membandingkan sig dengan α

6. Membuat keputusan

7. Kesimpulan

2) Analisis Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear

berganda digunakan untuk meramalkan perubahan variable yang

satu Kemandirian belajar (x1 ) disebabkan variable yang lain yaitu

minat belajar(x2 ). Dalam hal ini antara regresi dilakukan untk

menentukan hasil belajar (Y) yang disebabkan oleh Kemandirian

belajar (x1 ) dan minat belajar (x2 ). Bentuk persamaan regresi

ganda dengan dua variable bebas adalah sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2
71

Keterangan :

Y = Variabel Terikat(hasil belajar)

A = Konstanta

b1 = Nilai koefisien pengaruh Kemandirian belajar

X1 = Pengaruh Kemandirian belajar

b2 =Nilai koefisien pengaruh minat belajar

X2 =Pengaruh minat belajar

(Siregar, 2015:278-442)

Dalam penelitian ini, untuk mencari koefisien regresi ganda

dengan menggunakan program SPSS dengan langkah-langkah

adalah sebagai berikut .

1. Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara Kemandirian belajar

terhadap hasil siswa belajar materi unsure-unsur desain grafis.

H : Terdapat pengaruh Kemandirian belajar

terhadap hasil siswa belajar materi unsure-unsur desain grafis.

2. Menemukan resiko kesalahan

Pada penelitian ini taraf signifikan (α) = 0,05

3. Kriteria pengujian

Jika : FHitung ≤ FTabel , maka H0 diterima

Jika : FHitung > FTabel , maka H0 ditolak

4. Menghitung nilai signifikansi dengan SPSS


72

Secara umum Langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Input data

b) Pengolahan data

Langkah-langkah dalam data yaitu :

1) Klik analyze regression Linier

2) Dari linier regression masukan variable hasil belajar

(Y) ke kolom dependent lalu pindahkan variable

Kemandirian belajar(x1 ) dan minat belajar(x2 ) ke

kolom Independent .

3) kemudian tekan OK

c) kemudian klik Statistic, pada Regression coefficients.

1) Klik Estimaters

2) Klik Model fit

3) Klik R Squared Change

4) Klik Descriptive, pada residuals

5) Klik Casewise Diagnotics

d) Setelah pengisisan selesai tekan Continue untuk kembali ke

menu sebelumnya.

e) Kemudian klik Plot

1) Masukan ZPRED ke kotak Y

2) Masukan DEPENDENT ke kotak X

Dari standardized residual plots

3) Klik Histogram
73

4) Klik normal Pobability plot

5) Klik continue.

f) Kemudian klik Options

Dari Steping Criteria Method

1) Klik use probability of F

2) Klik Continue

g) Kemudian OK untuk memproses data.

(Siregar, 2015: 366-372)


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di kelas X TKJ 1 dan X TKJ 2

SMK Bina Banua Banjarmasin, dengan total jumlah siswa dari ke dua kelas

berjumlah 56 orang siswa. Kegiatan pelaksanaan penelitian dimulai dari uji

coba soal pada kelas atas yaitu kelas XII TKJ 1 yang berjumlah 30 orang

pada 12 Juli 2021, kemudian soal tersebut di uji ke validan nya lalu

digunakan dalam penelitian pada kelas X TKJ 1 dan X TKJ 2 dengan

jumlah soal 20 butir, pernyataan angket minat 20 butir dan pernyataan

angket kemandirian 20 butir dilaksanakan pada 23 Juli 2021.

4.1.2 Hasil Teknik Analisis Istrumen Penelitian

Langkah-langkah dalam pengujian intrumen penelitian ini adalah

dengan memvalidasi angket minat belajar, angket kemandirian belajar dan

soal tes hasil belajar sebelum digunakan kepada dua orang validator yaitu

kepada Bapak Ali Muhammad, M.Kom (Dosen Pendidikan Teknologi

Informasi STKIP PGRI Banjarmasin) dan Ibu Nur Fitriah Hasanah, S.Pd

(Guru Mata Pelajaran Desain Grafis SMK Bina Banua Banjarmasin).

Setelah angket dan soal di validasi oleh validator, kemudian soal di uji

cobakan ke sampel luar yaitu pada siswa kelas XII TKJ 1 yang berjumlah 30

orang siswa dan dengan jumlah soal 40 butir soal.

74
75

1. Uji Validitas

Untuk mengetahui kevalidan dari soal yang akan digunakan

peneliti menggunakan SPSS Ver.23 berikut tabel hasil validitas

menggunakan SPSS Ver.23. Dengan menggunakan rtabel 0,361 karena

jumlah responden (N) berjumlah 30 orang siswa dengan α=0,05. Butir

soal dikatakan valid jika nilai rhitung>rtabel, dapat dilihat dari

Corrected Item-Total Correlation (Siregar, 2015:76-77).

Tabel 4.1 Uji Validasi


No. Variabel rhitung rtabel Keterangan
1 Soal 1 0,409 0,361 Valid
2 Soal 2 0,373 0,361 Valid
3 Soal 3 0,034 0,361 Tidak valid
4 Soal 4 -0,140 0,361 Tidak valid
5 Soal 5 0,423 0,361 Valid
6 Soal 6 0,409 0,361 Valid
7 Soal 7 0,133 0,361 Tidak valid
8 Soal 8 0,371 0,361 Valid
9 Soal 9 0,248 0,361 Tidak valid
10 Soal 10 0,334 0,361 Tidak valid
11 Soal 11 0,446 0,361 Valid
12 Soal 12 -0,012 0,361 Tidak valid
13 Soal 13 0,426 0,361 Valid
14 Soal 14 0,497 0,361 Valid
15 Soal 15 0,273 0,361 Tidak valid
16 Soal 16 0,293 0,361 Tidak valid
17 Soal 17 0,553 0,361 Valid
18 Soal 18 0,113 0,361 Tidak valid
19 Soal 19 0,246 0,361 Tidak valid
20 Soal 20 0,181 0,361 Tidak valid
21 Soal 21 0,357 0,361 Tidak valid
22 Soal 22 0,305 0,361 Tidak valid
23 Soal 23 0,557 0,361 Valid
24 Soal 24 0,398 0,361 Valid
25 Soal 25 0,546 0,361 Valid
26 Soal 26 -0,072 0,361 Tidak valid
27 Soal 27 0,338 0,361 Tidak valid
28 Soal 28 0,268 0,361 Tidak valid
29 Soal 29 0,248 0,361 Tidak valid
30 Soal 30 0,471 0,361 Valid
31 Soal 31 0,522 0,361 Valid
76

No. Variabel rhitung rtabel Keterangan


32 Soal 32 0,225 0,361 Tidak valid
33 Soal 33 0,384 0,361 Valid
34 Soal 34 0,254 0,361 Tidak valid
35 Soal 35 0,451 0,361 Valid
36 Soal 36 0,421 0,361 Valid
37 Soal 37 0,485 0,361 Valid
38 Soal 38 0,386 0,361 Valid
39 Soal 39 -0,096 0,361 Tidak valid
40 Soal 40 0,380 0,361 Valid
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa terdapat 20

butir soal yang valid dan 20 butir soal yang tidak valid. Soal yang

valid ini lah yang akan digunakan dalam penelitian.

Tabel 4.2 Kevalidan Soal


Butir soal Keterangan
1, 2, 5, 6, 8, 11, 13, 14, 17, 23, 24, 25, 30, 31, 33, 35, 36, Valid
37, 38, 40.
3, 4, 7, 9, 10, 12, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 26, 27, 28, Tidak Valid
29, 32, 34, 39.

2. Uji Reliabilitas

Perhitungan reliabilitas intrumen ini menggunakan teknik split-


half karena soal berbetuk pilihan ganda dan dengan bantuan SPSS
Ver.23.

Tabel 4.3 Reliabilitas


Reliabilitas
Sperman-Brown Equal Lenghth 0,701
Coefficient Unequal Lenggth 0,701
Berdasarkan hasil pada tabel 4.3 diatas dapat dilihat pada nilai

Spearman-Brown Coeffiient, Jika nilai r11>rtabel maka dinyatakan

riliabel(Siregar, 2015: 97-98). Karena nilai nilai Spearman-Brown

Coeffiient Equal Lenghth 0,701 dan nilai Spearman-Brown Coeffiient

Unequal Lengghth 0,701 maka dapat dikatakan bahwa soal reliable.


77

3. Taraf Kesukaran

Berdasarkan hasil perhitungan taraf kesukaran data

menggunakan SPSS Ver. 23 berikut tabel hasil taraf kesukaran:

Tabel 4.4 Tabel Taraf Kesukaran


No Soal Indeks Kesukaran Kategori
1. Soal 1 0,57 Sedang
2. Soal 2 0,77 Mudah
3. Soal 3 0, 80 Mudah
4. Soal 4 0, 43 Sedang
5. Soal 5 0,67 Sedang
6. Soal 6 0,33 Sedang
7. Soal 7 0,60 Sedang
8. Soal 8 0,47 Sedang
9. Soal 9 0,47 Sedang
10. Soal 10 0,43 Sedang
11. Soal 11 0,43 Sedang
12. Soal 12 0,57 Sedang
13. Soal 13 0,73 Mudah
14. Soal 14 0,73 Mudah
15. Soal 15 0,53 Sedang
16. Soal 16 0,50 Sedang
17. Soal 17 0,57 Sedang
18. Soal 18 0,50 Sedang
19. Soal 19 0,23 Sukar
20. Soal 20 0,60 Sedang
Berikut tabel hasiltingkat kesukaran berdasarkan tabel 4.4

diatas dapat disimpulkan bahwa soal yang dikategorikan mudah

berjumlah 2 butir soal, soal yang dikategorikan sedang berjumlah 15

butir soal dan soal yang dikategorikan sukar berjumlah 3 butir soal.

Tabel 4.5 Tabel tingkat kesukaran


Nomor Butir Soal Keterangan Jumlah
2, 3 Mudah 2
1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 20 Sedang 15
13, 14, 19 Sukar 3
78

4. Daya Pembeda

Untuk menentukan daya pembeda, maka nilai perhitungan

yang digunakan adalah rhitung pada SPSS Ver.23 yang telah dituliskan

pada bab 3 sebelumnya. Berikut tabel hasil daya pembeda

menggunakan SPSS Ver. 23.

Tabel 4.6 Tabel Daya Pembeda


No Variabel Correlated Item Total Kategori
Correlation
1. Soal 1 0,409 Baik
2. Soal 2 0,373 Cukup
3. Soal 3 0,423 Baik
4. Soal 4 0,409 Baik
5. Soal 5 0,371 Cukup
6. Soal 6 0,446 Baik
7. Soal 7 0,426 Baik
8. Soal 8 0,497 Baik
9. Soal 9 0,553 Baik
10. Soal 10 0,557 Baik
11. Soal 11 0,398 Cukup
12. Soal 12 0,546 Baik
13. Soal 13 0,471 Baik
14. Soal 14 0,522 Baik
15. Soal 15 0,384 Cukup
16. Soal 16 0,451 Baik
17. Soal 17 0,421 Baik
18. Soal 18 0,485 Baik
19. Soal 19 0,386 Cukup
20. Soal 20 0,380 Cukup
Berdasarkan tabel 4.6 diatas maka dapat dilihat bahwa daya

pembeda soal terdiri dari dua golongan yaitu cukup dan baik dapat

dilihat pada tabel kategori daya pembeda berikut.


79

Tabel 4.7 Tabel Kategori Daya Pembeda


Nomor Butir Soal Keterangan Jumlah
2, 5, 11, 15, 19, 20 Cukup 6
1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 17, 18 Baik 14
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat disimpulkan bahwa 6 soal

memiliki daya pembeda cukup dan 14 soal memiliki daya pembeda

baik.

4.1.3 Hasil Uji Prasyarat Analisis


1. Uji Normalitas

Uji Normalitas pada penelitian ini digunakan untuk

mengetahui apakah hasil belajar, minat belajar dan kemandirian

belajar dari sampel berdistribusi normal. Hipotesis yang ditentukan

yaitu Ho adalah data berdistribusi normal dan Ha adalah data tidak

bersitribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dengan taraf

signifikansi sebesar 5% yaitu apabila nilai Sig > 0,05 maka Ho

diterima, dan jika nilai Sig < 0,05 maka Ho ditolak. Berikut ini

merupakan hasil uji normalitas menggunakan SPSS Ver.23 dapat

dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini.

Tabel 4.8 Tabel Uji Normalitas


Variabel Kolmogorov α Kesimpulan
-Smirnov
Minat Belajar ( X1 ) 0,200 0,05 Data Berdistribusi Normal
Kemandirian Belajar (X2 ) 0,200 0,05 Data Berdistribusi Normal
Hasil Belajar (Y) 0,086 0,05 Data Berdistribusi Normal
Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa Sig data untuk

variable minat belajar adalah 0,200 > 0,05, maka H0 diterima sehingga
80

dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Data variable

kemandirian belajar adalah 0,200 > 0,05, maka H0 diterima sehingga

dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Data hasil belajar

adalah 0,086 > 0,05, maka H0 diterima sehingga dapat dikatakan

bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Linieritas

Berikut adalah uji linieritas menggunakan SPSS Ver.23, dapat

dilihat dari hasil tabel ANOVA Linieritas pada tabel 4.9 berikut.

Tabel 4.9 Tabel ANOVA Linieritas


Variabel Sig Α Kesimpulan
Hasil Belajar (Y) * Minat Belajar 0,799 0,05 Data Berpola Linier
(X1 )
Hasil Belajar (Y) * Kemandirian 0,146 0,05 Data Berpola Linier
Belajar (X2 )
Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa Sig data untuk

variable Y (hasil belajar) terhadap X1 (minat belajar) adalah 0,799 >

0,05, maka H0 ditolak sehingga data berpola linier, dan data variable

Y(hasil belajar) terhadap X2 (kemandirian belajar) adalah 0,146 > 0,05,

maka H0 ditolak sehingga data berpola linier.

3. Uji Multikolinieritas

Berikut ini hasil uji multikolinieritas menggunakan program

SPSS Ver.23 dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini.


81

Tabel 4.10 Tabel Anova Multikolinieritas


Variabel Tolerance Kesimpulan
Minat Belajar (X1 ) 0.572 Tidak terdapat
multikolinieritas
Kemandirian Belajar (X2 ) 0,572 Tidak terdapat
multikolinieritas
Berdasarkan tabel 4.10 diatas diketahui bahwa nilai Tolerance

dari variabel minat belajar (X1 ) adalah 0,572 > 0,10 maka artinya tidak

terjadi Multikolinieritas, begitu pula dengan variable kemandirian

belajar (X2 ) adalah 0,572 > 0,10 maka artinya tidak terjadi

Multikolinieritas. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam regresi antara

variable bebas minat belajar (X1 ) dan kemandirian belajar (X2 ) terhadap

variable terikat hasil belajar (Y) tidak terjadi multikolinieritas.

4. Uji Heteroskedasitas

Uji heteroskedasitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Berikut ini hasil uji

heteroskedasitas menggunakan program SPSS Ver.23 dapat dilihat pada

tabel 4.11 dibawah ini.

Tabel 4.11 Tabel Heteroskedasitas


Variabel Sig (2-tailed) Α Kesimpulan
Minat Belajar (X1 ) 0,634 0,05 Tidak terjadi
heteroskedasitas
Kemandirian Belajar (X2 ) 0,790 0,05 Tidak terjadi
heteroskedasitas
Berdasarkan hasil uji heteroskedasitas diatas dapat dilihat

bahwa nilai Sig variable minat belajar (X1 ) adalah 0,634 > 0,05, maka
82

tidak terjadi heterokedasitas, kemudian nilai Sig variable kemandirian

belajar (X2 ) adalah 0,790 > 0,05 , maka pada tidak terjadi problem

heterokedasitas.

4.1.4 Teknik Analisis Data

1. Deskriptif Data Hasil Penelitian

Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mengolah data yang

diperoleh, kemudian disusun secara teratur, agar lebih mudah

dimengerti. “Statisik deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk

menganalisis dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi” Sugiyono,

(2015 : 208).

1) Minat Belajar (𝐗 𝟏 )

Berikut adalah tabel deskripsi data untuk nilai angket minat

belajar dihitung menggunakan program SPSS Ver.23 dapat dilihat

pada tabel 4.12 di bawah ini.

Tabel 4.12 Tabel Deskripsi Hasil Minat Belajar


No. Deskripsi Data Angket Minat
1. Jumlah Siswa (N) 56
2. Nilai Minimum 48
3. Nilai Maximum 75
4. Rata-rata (Mean) 60,29
5. Standar Deviasi 5,656
83

Berdasarkan tabel 4.12 diatas dapat dilihat bahwa dari

jumlah siswa 56 orang siswa mendapatkan nilai minimum 48, nilai

maksimum 75 dan nilai rata-rata 60,29.

2) Kemandirian Belajar (𝐗 𝟐 )

Berikut adalah tabel deskripsi data untuk nilai angket

kemandirian belajar dihitung menggunakan program SPSS Ver.23

dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini.

Tabel 4.13 Tabel Deskripsi Hasil Kemandirian Belajar


No. Deskripsi Data Angket Kemandirian
1. Jumlah Siswa (N) 56
2. Nilai Minimum 50
3. Nilai Maximum 70
4. Rata-rata (Mean) 60,21
5. Standar Deviasi 4,658
Berdasarkan tabel 4.13 diatas dapat dilihat bahwa dari

jumlah siswa 56 orang siswa mendapatkan nilai minimum 50, nilai

maksimum 70 dan nilai rata-rata 60,21.

3) Hasil Belajar (Y)

Berikut adalah tabel deskripsi data untuk nilai hasil belajar

dihitung menggunakan program SPSS Ver.23 dapat dilihat pada

tabel 4.14 di bawah ini.

Tabel 4.14 Tabel Deskripsi Hasil Tes Hasil Belajar


No. Deskripsi Data Hasil Belajar
1. Jumlah Siswa (N) 56
2. Nilai Minimum 35
3. Nilai Maximum 95
4. Rata-rata (Mean) 65,80
5. Standar Deviasi 15,776
84

Berdasarkan tabel 4.14 diatas dapat dilihat bahwa dari

jumlah siswa 56 orang siswa mendapatkan nilai minimum 35, nilai

maksimum 95 dan nilai rata-rata 65,80.

2. Hasil Pengujian Hipotesis

Berikut penjelasan pengujian hipotesis dengan menggunakan

tahapan analisis statistic yaitu melalui analisis regresi sederhana dan

regresi berganda.

1) Analisis Regresi Linier Sederhana

Berikut ini hasil uji regresi sederhana menggunakan SPSS

Ver.23, maka dapat dilihat pada tabel 4.15 dibawah ini.

Tabel 4.15 Tabel Regresi Linier Sederhana


Variabel Sig Α Kesimpulan

Hasil Belajar (Y) * Minat 0,000 0,05 Terdapat pengaruh


Belajar (X1 ) terhadap variable X1 dan
variable Y

Hasil Belajar (Y) * 0,000 0,05 Terdapat pengaruh


Kemandirian Belajar (X2 ) terhadap variable X2 dan
variable Y

Berdasarkan tabel 4.15 diatas dapat dilihat bahwa hasil uji

regresi sederhana nilai sig dari variable X1 adalah 0,000 ≤ 0,05,

maka dapat disimpulkah bahwa model regresi linier sederhana

yang dilakukan terdapat pengaruh antara variable minat belajar

(X1 ) terhadap variable hasil belajar (Y) siswa. Sedangkan nilai sig

untuk variable X2 adalah 0,000 ≤ 0,05, maka dapat disimpulkan


85

bahwa model regresi linier sederhana yang dilakukan terdapat

pengaruh antara variable kemandirian belajar (X2 ) terhadap

variable hasil belajar (Y) siswa.

Untuk membuat garis persamaan regresi maka dapatdilihat

dari hasil Koefisien Regresi Linier Sederhana, pada tabel 4.16

dibawah.

Tabel 4.16 Koefisien Regresi Linier Sederhana


Variabel Unstandardized Coeficients Kesimpulan
B
Minat Belajar Constant (a) -66, 188 Y = a+bX1
(X1 ) * Hasil = -66, 188 + 2,189X1
Belajar (Y)
B1 2, 189
Kemandirian Constant (a) -83, 561 Y = a+bX 2
Belajar (X2 ) * = -83, 561 + 2,481X2
Hasil Belajar (Y)

B2 2,481
Berdasarkan tabel 4.16 diatas menghasilkan persamaan

garis regresi linier sederhana diatas diperoleh persamaan garis

regresi sederhana pada variable kemandirian belajar (X1 ) yaitu Y =

-66, 188 + 2,189 X1 . Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai

koefisien minat belajar (X1 ) meningkat 1 point maka hasil belajar

(Y) akan meningkat 2,189. Begitu pula dengan persamaan regresi

pada variable kemandirian belajar (X2 ) yaitu Y = -83, 561 + 2,481

X2 persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefesien

kemandirian belajar X2 sebesar 2,481 yang berarti apabila apabila

kemandirian belajar meningkat 1 point maka hasil belajar (Y) akan


86

meningkat 2,481. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

jika variable faktor minat belajar dan kemandirian belajar

ditingkatkan, maka akan terjadi peningkatan pada variable hasil

belajar sebagai dampak belajar dari tingkat hubungan data.

2) Analisis Regresi Linier Berganda

Berikut ini hasil uji regresi berganda menggunakan

program SPSS Ver.23 maka dapat dilihat dari hasil Anova Tabel

Regresi Linier Berganda pada tabel 4.17 dibawah ini.

Tabel 4.17 Tabel Anova Regresi Linier Berganda


Variabel Sig Α Kesimpulan

Minat belajar (X1 ) dan 0,000 0,05 Terdapat pengaruh Minat


Kemandirian belajar (X2 ) * belajar (X1 ) dan
Hasil belajar(Y) Kemandirian belajar (X2 )
terhadap Hasil belajar(Y)

Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa hasil uji regresi

linier berganda nilai sig 0,000 ≤ 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa model regresi linier berganda dapat digunakan untuk

memprediksi hasil belajar yang dipengaruhi oleh minat belajar dan

kemandirian belajar.

Untuk membuat garis persamaan regresi maka dapat dilihat

dari hasil Coefficients Regresi Linier Berganda, pada tabel 4.18

dibawah.
87

Tabel 4.18 Tabel Anova Regresi Linier Berganda


Variabel Unstandardized Coeficients Kesimpulan
B
Minat belajar Constant (a) -102,164 Y=
(X1 ) dan Minat belajar 1,491 a+b1 . X1 +b2 . X2
Kemandirian belajar (X1 ) = -
(X2 ) * Hasil Kemandirian 1,297 102,164+1,491. X1
belajar(Y) belajar (X2 ) + 1,297. X2

Berdasarkan tabel 4.18 diatas dapat dilihat bahwa hasil

persamaan garis regresi adalah Y= -102,164+1,491. X1 + 1,297. X2

yang menunjukan bahwa nilai koefisien minat belajar X1 sebesar

1,491, maka apabila minat belajar(X1 ) meningkat 1 point maka

hasil belajar (Y) akan meninggkat sebesar 1,491 dan koefisien

kemandirian belajar (X2 ) sebesar 1,297, maka apabila kemandirian

belajar (X2 ) meningkat 1 point maka hasil belajar (Y) akan

meningkat sebesar 1,297. Maka dapat disimpulkan dari hasil

pengujian tersebut dapat disimpulkan apa bila factor minat belajar

dan kemandirian belajar ditingkatkan, maka akan terjadi

peningkatan pada variable hasil belajar sebagai dampak belajar

dari tingkat hubungan data.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh minat belajar

dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar, maka dapat dilihat

dari tabel 4.19 dibawah ini.


88

Tabel 4.19 Tabel Model Regresi Linier Berganda


Variabel R Square Kesimpulan

Minat belajar (X1 ) dan Kemandirian 0,700 R² = 0,700 x 100%


belajar (X2 ) * Hasil belajar(Y) = 70% pengaruh X1 dan
X2 terhadap Y

Berdasarkan dari tabel 4.19 diketahui bahwa R Square

0,700 yang berarti bahwa minat belajar dan kemandirian belajar

memiliki pengaruh sebesar 70% terhadap hasil belajar pada materi

Dasar Desain Grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin.

Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan efektif minat

belajar dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar, maka dapat

dilihat pada tabel 4.20 dibawah ini.

Tabel 4.20 Tabel Sumbangan Efektif (SE)


Variabel Sumbangan Efektif (SE)

Minat belajar (X1 ) SE(X1 )% = βX1 x rxy x 100%


= 0,535 x 0,785 x 100%
= 41,9975%

Kemandirian belajar (X2 ) SE(X2 )% = βX2 x rxy x 100%


= 0,383 x 0,732 x 100%
= 28,0356%

Berdasarkan tabel 4.20 duatas dapat dilihat bahwa

sumbangan efektif variable minat belajar (X1 ) adalah sebesar

41,9975% dan sumbangan efektif variable kemandirian belajar

(X2 ) adalah sebesar 28,0356%.


89

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Minat Belajar ( 𝐗 𝟏 ) Terhadap Hasil Belajar (Y)

Menurut Dalyono (1996: 56-57) menyatakan bahwa minat belajar

yang besar cenderung menghasilkan hasil belajar yang tinggi, sebaliknya

minat belajar yang kurang akan menghasilkan hasil belajar yang rendah.

Berkaitan dengan pendapat tersebut terlihat pada hasil analisis regresi

sedehana menggunakan program SPSS Ver.23 menunjukan adanya

pengaruh minat belajar (X1 ) terhadap hasil belajar (Y) pada materi dasar

desain grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin yang dapat

dilihat pada tabel tabel 4.15 yang menunjukan nilai sig 0,000<0,05.

Kemudian pada hasil analisis yang ada tabel 4.16 terdapat persamaan garis

regresi Y= -66,188+2,189 X1 , persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai

koefisien minat belajar (X1 ) meningkat 1 point maka hasil belajar (Y) akan

meningkat 2,189. Maka dari hasil pengujian tersebut dapat di simpulkan

bahwa apabila variable faktor minat belajar ditingkatkan, maka akan terjadi

peningkatan yang signifikan pada variable hasil belajar sebagai dampak

belajar dari tingkat keterhubungan data. Hasil ini sejalan dengan pendapat

ahli sebelumnya dimana dikatakan bahwa minat belajar yang besar

cenderung menghasilkan hasil belajar yang tinggi sehingga jika minat

belajar meningkat maka hasil belajar juga akan meningkat.

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis regresi sederhana maka

hal ini dapat menjadi jawaban hipotesis yang diajukan peneliti yaitu adanya
90

penerimaan pada terhadap Ha1 “Terdapat pengaruh Minat belajar terhadap

hasil belajar siswa menggunakan media Google Classroom pada materi

dasar desain grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin”.

4.2.2 Pengaruh Kemandirian Belajar (𝐗 𝟐 ) Terhadap Hasil Belajar (Y).

Menurut Kunandar (2013) menyatakan bahwa salah satu faktor

internal yang mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang dalam belajar

adalah kemandirian belajar. Dengan kemandirian belajar diharapkan siswa

mampu berusaha secara mandiri untuk menemukan hal-hal baru, berinovasi

untuk menyelesaikan masalah-masalah baru tanpa selalu menunggu arahan

dari bapak atau ibu guru. Kemandirian belajar siswa akan sangat

berpengaruh pada hasil belajar siswa. Berkaitan dengan pendapat tersebut

terlihat pada hasil analisis regresi sedehana menggunakan program SPSS

Ver.23 menunjukan adanya pengaruh kemandirian belajar (X2 ) terhadap

hasil belajar (Y) pada materi dasar desain grafis kelas X TKJ SMK Bina

Banua Banjarmasin yang dapat dilihat pada tabel tabel 4.15 yang

menunjukan nilai sig 0,000<0,05. Kemudian hasil analisis pada tabel 4.16

terdapat persamaan garis regresi Y=-83,561+2,481 X2 , persamaan tersebut

menunjukan bahwa nilai koefesien kemandirian belajar X 2 sebesar 2,481

yang berarti apabila apabila kemandirian belajar meningkat 1 point maka

hasil belajar (Y) akan meningkat 2,481. Maka dari hasil pengujian tersebut

dapat di simpulkan bahwa apabila variable faktor kemandirian belajar

ditingkatkan, maka akan terjadi peningkatan yang signifikan pada variable


91

hasil belajar sebagai dampak belajar dari tingkat keterhubungan data. Hasil

ini sejalan dengan pendapat ahli sebelumnya dimana dikatakan bahwa

kemandirian belajar siswa akan sangat berpengaruh pada hasil belajar

siswa, sehingga jika kemandirian belajar meningkat maka hasil belajar juga

akan meningkat.

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis regresi sederhana maka

hal ini dapat menjadi jawaban hipotesis yang diajukan peneliti yaitu adanya

penerimaan pada terhadap Ha2 “Terdapat pengaruh Kemandirian belajar

terhadap hasil belajar siswa menggunakan media Google Classroom pada

materi dasar desain grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin”.

4.2.3 Pengaruh Minat Belajar (𝐗 𝟏 ) dan Kemandirian Belajar (𝐗 𝟐 ) Terhadap

Hasil Belajar (Y)

Menurut Mujiman (2007) menyatakan bahwa, faktor yang

mempengaruhi hasil belajar salah satunya adalah minat belajar dan

kemandirian belajar. Dengan meningkatkan hasil belajar, minat belajar dan

kemandirian belajar mempunyai peran yang sangat penting agar siswa

dalam belajar tidak terlepas dari tingkat minat belajar dan kemandirian

belajar yang dimiliki. Berkaitan dengan pendapat tersebut terlihat pada hasil

analisis uji regresi linier berganda menunjukan adanya pengaruh minat

belajar (X1 ) dan kemandirian belajar (X2 ) terhadap hasil belajar (Y) pada

materi dasar desain grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin yang

dapat dilihat pada tabel 4.17 nilai sig nya adalah 0,000<0,05, sehingga dapat
92

disimpulkan bahwa model regresi linier berganda dapat digunakan untuk

memprediksi hasil belajar yang dipengaruhi oleh minat belajar dan

kemandirian belajar. Dari tabel 4.18 menghasilkan persamaan garis regresi

Y = -102,164+1,491. X1 + 1,297. X2 , yang menunjukan bahwa nilai

koefisien minat belajar (X1) sebesar 1,491, maka apabila minat belajar (X1 )

meningkat 1 point maka hasil belajar (Y) akan meninggkat sebesar 1,491

dan koefisien kemandirian belajar (X2 ) sebesar 1,297, maka apabila

kemandirian belajar (X2 ) meningkat 1 point maka hasil belajar (Y) akan

meningkat sebesar 1,297. Maka dari hasil pengujian tersebut dapat

disimpulkan bahwa apabila variable faktor minat belajar dan kemandirian

belajar ditingkatkan, maka akan terjadi peningkatan yang signifikan pada

variable hasil belajar sebagai dampak dari tingkat keterhubungan data.

Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa R Square 0,700 yang

berarti bahwa minat belajar dan kemandirian belajar memiliki pengaruh

70% terhadap hasil belajar siswa pada materi dasar desain grafis kelas X

TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin. Berdasarkan tabel 4.20 dapat dilihat

besarnya sumbangan efektif variable minat belajar (X1 ) sebesar 41,9975%

dan sumbangan efektif kemandirian belajar (X2 ) sebesar 28,0356% terhadap

hasil belajar (Y). Hasil ini sejalan dengan pendapat ahli sebelumnya dimana

dikatakan bahwa minat dan kemandirian belajar dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa, sehingga jika minat dan kemandirian belajar meningkat maka

hasil belajar juga akan meningkat.


93

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis regresi berganda maka

telah terjawab bahwa hipotesis yang diajukan oleh peneliti yaitu adanya

penerimaan terhadap Ha3 “Terdapat pengaruh Minat dan Kemandirian

belajar terhadap hasil belajar siswa menggunakan media Google Classroom

pada materi dasar desain grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua

Banjarmasin”.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada siswa kelas X TKJ SMK

Bina Banua Banjarmasin dapat disimpulkan bahwa :

1. Adanya pengaruh minat belajar (X1 ) terhadap hasil belajar (Y) yaitu sebesar

2,189. Dapat dilihat dari hasil uji hipotesis dimana nilai sig dari variable X1

adalah 0,000 ≤ 0,05 maka dapat dikatakan bahwa model regresi linier

sederhana yang dilakukan terdapat pengaruh antara variable minat belajar (X1 )

terhadap variable hasil belajar (Y) siswa. Kemudian besarnya sumbangan

efektif variable minat belajar (X1 ) sebesar 41,9975% terhadap hasil belajar

(Y). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha1 diterima yang artinya terdapat

pengaruh Minat belajar (X1 ) terhadap hasil belajar siswa menggunakan media

Google Classroom pada materi dasar desain grafis kelas X TKJ SMK Bina

Banua Banjarmasin.

2. Adanya pengaruh kemandirian belajar (X2 ) terhadap hasil belajar (Y) yaitu

sebesar 2,481. Dapat dilihat dari hasil uji hipotesis dimana nilai sig dari

variable X2 adalah 0,000 ≤ 0,05 maka dapat dikatakan bahwa model regresi

linier sederhana yang dilakukan terdapat pengaruh antara variable

kemandirian belajar (X2 ) terhadap variable hasil belajar (Y) siswa. .

Kemudian besarnya sumbangan efektif variable minat belajar (X1 ) sebesar

28,0356% terhadap hasil belajar (Y). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha2

94
95

diterima yang artinya terdapat pengaruh Kemandirian (X2 ) belajar terhadap

hasil belajar siswa menggunakan media Google Classroom pada materi dasar

desain grafis kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin.

3. Adanya pengaruh minat belajar dan kemandirian belajar yaitu sebesar 70%

terhadap hasil belajar siswa, diketahui dari table R Square bernilai 0,700 yang

berarti bahwa minat belajar dan kemandirian belajar memiliki pengaruh 70%

terhadap hasil belajar. Dilihat dari hasil analisis hipotesis menggunakan uji

regresi linier berganda diketahui bahwa nilai sig sebesar 0,000<0,05, sehingga

dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda dapat digunakan

untuk memprediksi hasil belajar yang dipengaruhi oleh minat belajar dan

kemandirian belajar. Dilihat dari nilai koefisien minat belajar X1 sebesar

1,491, maka apabila minat belajar(X1 ) meningkat 1 point maka hasil belajar

(Y) akan meninggkat sebesar 1,491 dan nilai koefisien kemandirian belajar

(X2 ) sebesar 1,297, maka apabila kemandirian belajar (X2 ) meningkat 1 point

maka hasil belajar (Y) akan meningkat sebesar 1,297. Jadi dapat disimpulkan

bahwa Ha3 dapat diterima karena terdapat pengaruh Minat (X1 ) dan

Kemandirian belajar (X2 ) terhadap hasil belajar siswa menggunakan media

Google Classroom pada materi dasar desain grafis kelas X TKJ SMK Bina

Banua Banjarmasin.
96

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitianberikut saran-saran yang peneliti kemukakan

antara lain:

1. Bagi siswa hendaknya dapat menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar

dan kemandirian belajar, agar dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar

kedepannya.

2. Bagi guru hendaknya dapat menumbuhkan sikap minat dan kemandirian

belajar siswa, dan menciptakan suasana pembelajaran yang dapat

menumbuhkan sikap minat dan kemandirian siswa melalui pemberian tugas

mandiri ataupun tugas kelompok secara terus menerus.

3. Bagi sekolah hendaknya mampu mendukung dan menciptakan system

pembelajaran dan program pengembangan diri bagi siswa dalam bentuk minat

dan kemandirian belajar yang baik, serta aktif dalam melibatkan orang tua

siswa dalam proses tersebut.


DAFTAR RUJUKAN

Ardilah, Mini. (2018). Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar


Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas X di SMA Sanudin
Pangkalan Balai. Skripsi. UIN Raden Fatah Palembang.
Pelembang(Tidak Diterbitkan).
Budiman, Arif. (2017). Pengaruh Kemandirian Dan Aktivitas Belajar
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK. Jurnal.
IKIP PGRI Pontianak. Pontianak(Tidak Diterbitkan).
Farida, Anisatul. (2021). Pengaruh Kemandirian Belajar Siswa Terhadap
Hasil Belajar Matematika. Jurnal. Universitas Duta Bangsa(Tidak
Diterbitkan).
Feladi, Vindo. (2017). Pengaruh Kemandirian Dan Aktivitas Belajar
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK. Jurnal.
IKIP Pontianak(Tidak Diterbitkan).
Meuthia, Rizky. (2017). Hubungan Antara Minat Belajar Dengan Hasil
Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPA Pada Kelas V SD
Negeri Garot Geuceu Aceh Besar. Jurnal. Unsyiah. Aceh(Tidak
Diterbitkan).
Nursyamsiah. (2018). Pengaruh Minat Belajar dan Kemandirian Belajar
Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa di kelas X IPS MAN 1
Kabupaten Sarolangun. Skripsi. Universitas Jambi(Tidak
Diterbitkan).
Rini. 2020. Analisis Data dengan SPSS. Makassar. Nasmedia.

Rumanti palupi, Sari. (2017). Pengaruh Kemandirian Belajar, Persepsi Siswa

Tentang Metode Mengajar Guru Dan Perhatian Orang Tua Terhadap

Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi IPS SMA Negeri 1

97
98

Srandakan Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. UNY(Tidak

Diterbitkan).

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatid, Kualitatif dan R&D.

Yogyakarta: Alfabeta.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

99
100

Lampiran 1.1 SK Pembimbing


101

Lampiran 1.2 Surat Permohonan Izin Penelitian


102

Lampiran 1.3 Surat Izin Penelitian Dari Dinas Pendidikan


103

Lampiran 1.4 Surat Izin Penelitian Dari Sekolah


104

Lampiran 1.5 Surat Selesai Penelitian Dari Sekolah


105

Lampiran 1.6 Surat Validasi Soal Dari Dosen


SURAT KETERANGAN VALIDASI

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ali Muhammad, M.Kom

Instansi : STKIP PGRI Banjarmasin

Jabatan : Dosen

Telah memeriksa instrument penelitian berupa soal ulangan tengah semester


yang akan digunakan dalam penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Minat dan
Kmandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Dasar Desain Grafis
Kelas X TKL SMK Bina Banua Banjarmasin” oleh penliti:

Nama : Luh Fitriani

NPM : 3061746013

Program Studi : Pendidikan Teknologi Informasi

Setelah memperhatikan instrument yang telah dibuat, maka masukan untuk


intrumen tersebut adalah:

…………………………………………………………………………………………

Sudah baik dan bisa digunakan sebagai instrument penelitian


…………………………………………………………………………………………

Demikian surat keterangan ini dapat digunakan dalam pengumpulan data dilapangan.

Banjarmasin 21 Juni 2021


Validator

Ali Muhammad, M.Kom.


NIK 180501166
106

Lampiran 1.7 Surat Validasi Angket Kemandirian Belajar Dari Dosen


SURAT KETERANGAN VALIDASI

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ali Muhammad, M.Kom.

Instansi : STKIP PGRI Banjarmasin

Jabatan : Dosen

Telah memeriksa instrument penelitian berupa angket minat belajar yang akan
digunakan dalam penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Minat dan Kemandirian
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Dasar Desain Grafis Kelas X TKJ
SMK Bina Banua Banjarmasin” oleh peneliti:

Nama : Luh Fitriani

NPM : 3061746013

Program Studi : Pendidikan Teknologi Informasi

Setelah memperhatikan instrument yang telah dibuat, maka masukan untuk


intrumen tersebut adalah:

…………………………………………………………………………………………

Sudah baik dan bisa digunakan sebagai instrument penelitian


…………………………………………………………………………………………

Demikian surat keterangan ini dapat digunakan dalam pengumpulan data dilapangan.

Banjarmasin 21 Juni 2021


Validator

Ali Muhammad, M.Kom.


NIK 180501166
107

Lampiran 1.8 Surat Validasi Angket Kemandirian Belajar Dari Dosen


SURAT KETERANGAN VALIDASI

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ali Muhammad, M.Kom..

Instansi : STKIP PGRI Banjarmasin

Jabatan : Dosen

Telah memeriksa instrument penelitian berupa angket kemandirian belajar yang


akan digunakan dalam penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Minat dan
Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Dasar Desain Grafis
Kelas X TKJ SMK Bina Banua Banjarmasin” oleh peneliti:

Nama : Luh Fitriani

NPM : 3061746013

Program Studi : Pendidikan Teknologi Informasi

Setelah memperhatikan instrument yang telah dibuat, maka masukan untuk


intrumen tersebut adalah:

…………………………………………………………………………………………

Sudah baik dan bisa digunakan sebagai instrument penelitian


…………………………………………………………………………………………

Demikian surat keterangan ini dapat digunakan dalam pengumpulan data dilapangan.
Banjarmasin 21 Juni 2021
Validator

Ali Muhammad, M.Kom.


NIK 180501166
108

Lampiran 1.9 Surat Validasi Soal Dari Guru


109

Lampiran 1.10 Surat Validasi Angket Minat Belajar Dari Guru


110

Lampiran 1.11 Surat Validasi Angket Kemandirian Belajar


111

Lampiran 1.12 Hasil Uji Validitas

Lampiran 1.13 Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 1.14 Hasil Uji Tingkat Kesukaran


112

Lampiran 1.15 Hasil Uji Daya Pembeda

Lampiran 1.16 Hasil Uji Normalitas

Lampiran 1.17 Hasil Uji Linieritas

Lampiran 1.18 Hasil Uji Multikolinieritas


113

Lampiran 1.19 Hasil Uji Heteroskedasitas

Lampiran 1.20 Hasil Uji Deskriptif

Lampiran 1.21 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana


114

Lampiran 1.22 Hasil Uji Regresi Berganda


115

Lampiran 1.23 Hasil Uji Sumbangan Efektif


116

Lampiran 1.24 Silabus


117

Lampiran 1.25 Soal Uji Coba Intrument Hasil Belajar


Kisi-kisi instrument hasil belajar:

No. Kompetensi Dasar Indikator Nomor


Angket
1. Mendiskusikan unsur-unsur 5. Menjelaskan unsur- 3, 6, 13, 36,
tata letak berupa garis, unsur tata letak garis 40
ilustrasi, tipografi, warna, 6. Menguraikan unsur-
gelap-terang, tekstur, dan unsur warna
ruang. 7. Mendeskripsikan 10, 23
tekstur dan ruang
7, 17,19, 25
2. Menempatkan unsur-unsur tata 4. Menetapkan tata letak 14, 18, 35
letak berupa garis, ilustrasi, unsur-unsur garis
tipografi, warna, gelap-terang, 5. Menetapkan tata letak
tekstur, dan ruang. unsur-unsur warna 4, 33
6. Menetapkan tata letak
unsur-ursur tekstur
dan ruang
2, 37, 38, 39
3. Mendiskusikan fungsi dan 3. Menguraikan fungsi 12, 22, 31,
unsur warna CMYK dan RGB warna CMYK dan 27, 26, 28, 30
RGB 9, 16, 20, 39
4. Membandingkan
warna CMYK dengan
RGB
4. Menempatkan berbagai fungsi, 5. Melakukan kombinasi 8, 21, 24, 29
dan unsure warna CMYK dan warna CMYK dan
RGB RGB 1, 5, 11, 15,
6. Menunjukan 31
penempatan warna
sesuai fungsi
118

Soal tes hasil belajar dasar desain grafis

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada
jawaban yang benar!
Nama :
Kelas :
Jurusan:
1. Warna yang digunakan untuk keperluan cetak adalah…..
a. RGB
b. CMYK
c. Warna Gamut
d. Warna Additive
e. Warna pencahayaan
2. Contoh yang merupakan gambar digital adalah……
a. Lukisan cat air
b. Lukisan air brush
c. Grafity pada dinding gedung
d. Gambar hasil olahan scanner
e. Gambar pemandangan alam
3. Berikut yang termasuk dalam unsur garis adalah….
a. Garis melengkung panjang
b. Garis acak
c. Garis diagonal
d. Garis tegak melengkung
e. Garis horizontal
4. Berikut yang termasuk dalam bagian kelompok warna adalah…..
a. Cahaya
b. Tekstur
c. Ilustrasi
d. Gelap terang
e. Bidang
5. Untuk keperluan web dan animasi, mode warna yang digunakan
adalah….
a. Indexed
b. Multichannel
c. Lab
d. RGB
e. CMYK
6. Garis yang terkesan lembut dan santai adalah….
119

a. Garis lurus
b. Garis lengkung
c. Garis zig-zag
d. Garis tebal tipis
e. Garis putusputus
7. Dibawah ini yang bukan merupakan prinsip-prinsip desain grafis
adalah…..
a. Kontras
b. Kesatuan
c. Keseimbangan
d. Harmoni
e. Kebersamaan
8. Warna yang diperoleh dari mencampurkan 2 warna primer disebut…..
a. Warna tersier
b. Warna pigmen
c. Warna sekunder
d. Warna primer
e. Warna panas
9. Berikut yang bukan termasuk warna primer adalah….
a. Merah, kuning,biru
b. Ungu, orange, merah jambu
c. Merah, hijau ungu
d. Biru, kuning, coklat
e. Hitam, hijau, kuning
10. Warna dasar RGB adalah….
a. Hitam
b. Putih
c. Biru
d. Merah
e. Hijau
11. Fotografi termasuk kedalam tipe warna adalah….
a. CMYK
b. RGB
c. Bitmap
d. Vektor
e. pixel
12. Berikut yang termasuk warna panas adalah…..
a. Merah
b. Hijau
120

c. Biru
d. Kuning
e. Hitam
13. Rangkaian titik-titik yang memanjang dengan kerapatan tertentu
disebut dengan….
a. Ilustrasi
b. Ruang
c. Garis
d. Gelap terang
e. Warna
14. Berikut yang termasuk unsure-unsur desain grafis adalah….
a. Ruangan
b. Tempat
c. Bentuk
d. Lokasi
e. Kanvas
15. Warna yang ditampilkan pada layar monitor adalah…
a. RGB
b. CMYK
c. Warna gamut
d. Warna proses
e. Warna Substractive
16. Warna pigmen disebut dengan warna…..
a. Primer
b. Sekunder
c. Tersier
d. Analogus
e. Netral
17. Unsur tata letak dua dimensi yang bertujuan untuk memperjelas suatu
maksud atau pesan adalah….
a. Garis
b. Ilustrasi
c. Ruang
d. Warna
e. Gelap terang
18. Perancang grafis sering disebut juga dengan….
a. Layout
b. Printing
c. Desainer
121

d. Desaingher
e. Desain grafis
19. Sebuah bentuk komunikasi visual menggunakan gambar untuk
menyampaikan informasi atau pesan seefektifmungkin merupakan
pengertian dari…..
a. Dasar desain
b. Garis
c. Desain grafis
d. Printing
e. Desainer
20. Berikut yang termasuk warna tersier adalah…
a. Merah
b. Kuning
c. Hijau
d. Biru
e. Biru dan ungu
21. Ungu adalah satu warna yang brasal dari perpaduan dua warna
yaitu….
a. Biru+kuning
b. Merah+kuning
c. Hijau+kuning
d. Hijau+merah
e. Merah+biru
22. Berikut yang termasuk warna dingin adalah…..
a. Putih
b. Merah
c. Hijau
d. Biru
e. Kuning
23. Berikut yang merupakan komponen desain grafis, kecuali….
a. Garis (line)
b. Bidang (shape)
c. Tekstur
d. Ruang
e. Topografi
24. Jika warna CMYK digabungkan menjadi satu maka akan
menghasilkan warna……
a. Merah
b. Kuning
122

c. Hitam
d. Putih
e. Abu-abu
25. Berikut pengertian desain grafis yang benar adalah….
a. Proses komunikasi bentuk dan gambar yang dimaksudkan
untuk menciptakan persepsi suatu pesan yang disampaikan
b. Proses komunikasi menggunakan elemen teks tata ruang
mencipkan suatu pesan yang disampaikan
c. Proses komunikasi elemen visual, seperti teks tulisan dan
bentuk gambar yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi
suatu pesan yang disampaikan
d. Proses komunikasi menggunakan elemen visual, seperti
tulisan, bentuk, dan gambar yang dimaksudkan untuk
menciptakan persepsi akan suatu pesan yang disampaikan
e. Proses komunikasi dengan memadukan elemen visual , seperti
tulisan, bentuk dan gambar yang dimaksudkan untuk
menciptakan persepsi suatu pesan yang disampaikan
26. Warna terbentuk dari tiga unsur yaitu…..
a. Bentuk, tipografi, pengamat
b. Cahaya, objek, dan pengamat
c. Bentuk, cahaya dan pengamat
d. Tipografi, cahaya, pengamat.
e. Ruang, cahaya dan pengamat
27. Warna yang mencerminkan kelembutan dan kasih sayang umumnya
adalah warna…..
a. Pink
b. Magenta
c. Merah
d. Ungu
e. Kuning
28. Warna additive terbentuk dari…..
a. Pigmen warna
b. Tinta cetak
c. Proses pewarnaan
d. Pencampuran warna
e. Cahaya
29. Warna hijau pada CMYK dihasilkan dari perpaduan warna…
a. Magenta+yellow
b. Cyan+magenta
123

c. Cyan+yellow
d. Green+yellow
e. Red+Green
30. Kepanjangan dari CMYK adalah….
a. Clean, mean, yellow, key
b. Cyan, merah, yellow, key
c. Clear, magenta, yellow, key
d. Cyan, magenta, yellow, key
e. Clue, magenta, yellow, key
31. System pewarnaan gambar yang biasanya ditampilkan pada layar
monitor dengan warna primer merah, hijau dan biru adalah…
a. Saturation
b. Contras
c. CMYK
d. Brighnest
e. RGB
32. Berikut merupakan kepanjangan dari RGB adalah….
a. Real, green, black
b. Red, goal, blue
c. Red, green, black
d. Red, green, blue
e. Real, green, blue
33. Berikut yang bukan merupakan unsur-unsur tata letak desain grafis
adalah…
a. Garis
b. Ilustrasi
c. Ruang
d. Titik
e. Warna
34. Termasuk dalam warna RGB adalah….
a. Magenta
b. Violet
c. Merah
d. Hitam
e. Yellow
35. Berikut merupakan unsure garis, kecuali…..
a. Garis horizontal
b. Garis zig-zag
c. Garis diagonal
124

d. Garis vertical
e. Garis sudut
36. Garis yang tidak stabil, dan sesuatu yang bergerak atau dinamika
disebut….
a. Garis lengkung
b. Garis vertical
c. Garis horizontal
d. Garis diagonal
e. Garis zig-zag
37. Berikut yang tidak termasuk dalam elemen desain grafis adalah….
a. Garis
b. Ruang
c. Huruf
d. Warna
e. Tekstur
38. Proses untuk membuat dan menciptakan objek baru yang erat
kaitannya dengan seni untuk mencapai tujuan disebut….
a. Dedainer grafis
b. Grafis
c. Desain grafis
d. Desain
e. Grafik
39. Kata “grafis” dapat juga diartikan sebagai….
a. Grafik desain
b. Rancangan visual
c. Karya seni 2D
d. Desain
e. Citra visual
40. Unsur yang digunakan sebagai pembatas antar ruang dalam seni
desain grafis yaitu….
a. Gelap terang
b. Pencahayaan
c. Bidang
d. Garis
e. Warna
125

Lampiran 1.26 Uji Coba Soal Pada Kelas XII Menggunakan Google form
126

Lampiran 1.27 Soal yang Digunakan Dalam Penelitian


Soal tes hasil belajar dasar desain grafis

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada
jawaban yang benar!
Nama :
Kelas :
Jurusan:
1. Warna yang digunakan untuk keperluan cetak adalah…..
a. RGB
b. CMYK
c. Warna Gamut
d. Warna Additive
e. Warna pencahayaan
2. Contoh yang merupakan gambar digital adalah……
a. Lukisan cat air
b. Lukisan air brush
c. Grafity pada dinding gedung
d. Gambar hasil olahan scanner
e. Gambar pemandangan alam
3. Untuk keperluan web dan animasi, mode warna yang digunakan
adalah….
a. Indexed
b. Multichannel
c. Lab
d. RGB
e. CMYK
4. Garis yang terkesan lembut dan santai adalah….
f. Garis lurus
g. Garis lengkung
a. Garis zig-zag
b. Garis tebal tipis
c. Garis putusputus
5. Warna yang diperoleh dari mencampurkan 2 warna primer disebut…..
a. Warna tersier
b. Warna pigmen
c. Warna sekunder
d. Warna primer
e. Warna panas
127

6. Fotografi termasuk kedalam tipe warna adalah….


a. CMYK
b. RGB
c. Bitmap
d. Vektor
e. pixel
7. Rangkaian titik-titik yang memanjang dengan kerapatan tertentu
disebut dengan….
a. Ilustrasi
b. Ruang
c. Garis
d. Gelap terang
e. Warna
8. Berikut yang termasuk unsure-unsur desain grafis adalah….
a. Ruangan
b. Tempat
c. Bentuk
d. Lokasi
e. Kanvas
9. Unsur tata letak dua dimensi yang bertujuan untuk memperjelas suatu
maksud atau pesan adalah….
a. Garis
b. Ilustrasi
c. Ruang
d. Warna
e. Gelap terang
10. Berikut yang merupakan komponen desain grafis, kecuali….
a. Garis (line)
b. Bidang (shape)
c. Tekstur
d. Ruang
e. Topografi
11. Jika warna CMYK digabungkan menjadi satu maka akan
menghasilkan warna……
a. Merah
b. Kuning
c. Hitam
d. Putih
e. Abu-abu
128

12. Berikut pengertian desain grafis yang benar adalah….


a. Proses komunikasi bentuk dan gambar yang dimaksudkan
untuk menciptakan persepsi suatu pesan yang disampaikan
b. Proses komunikasi menggunakan elemen teks tata ruang
mencipkan suatu pesan yang disampaikan
c. Proses komunikasi elemen visual, seperti teks tulisan dan
bentuk gambar yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi
suatu pesan yang disampaikan
d. Proses komunikasi menggunakan elemen visual, seperti
tulisan, bentuk, dan gambar yang dimaksudkan untuk
menciptakan persepsi akan suatu pesan yang disampaikan
e. Proses komunikasi dengan memadukan elemen visual , seperti
tulisan, bentuk dan gambar yang dimaksudkan untuk
menciptakan persepsi suatu pesan yang disampaikan
13. Kepanjangan dari CMYK adalah….
a. Clean, mean, yellow, key
b. Cyan, merah, yellow, key
c. Clear, magenta, yellow, key
d. Cyan, magenta, yellow, key
e. Clue, magenta, yellow, key
14. Berikut merupakan kepanjangan dari RGB adalah….
a. Real, green, black
b. Red, goal, blue
c. Red, green, black
d. Red, green, blue
e. Real, green, blue
15. Berikut yang bukan merupakan unsur-unsur tata letak desain grafis
adalah…
a. Garis
b. Ilustrasi
c. Ruang
d. Titik
e. Warna
16. Berikut merupakan unsure garis, kecuali…..
a. Garis horizontal
b. Garis zig-zag
c. Garis diagonal
d. Garis vertical
e. Garis sudut
129

17. Garis yang tidak stabil, dan sesuatu yang bergerak atau dinamika
disebut….
a. Garis lengkung
b. Garis vertical
c. Garis horizontal
d. Garis diagonal
e. Garis zig-zag
18. Berikut yang tidak termasuk dalam elemen desain grafis adalah….
a. Garis
b. Ruang
c. Huruf
d. Warna
e. Tekstur
19. Proses untuk membuat dan menciptakan objek baru yang erat
kaitannya dengan seni untuk mencapai tujuan disebut….
a. Dedainer grafis
b. Grafis
c. Desain grafis
d. Desain
e. Grafik
20. Unsur yang digunakan sebagai pembatas antar ruang dalam seni
desain grafis yaitu….
a. Gelap terang
b. Pencahayaan
c. Bidang
d. Garis
e. Warna
130

Lampiran 1.28 Angket Minat Belajar


Angket Minat Belajar:
Identitas Responden:
Nama :
Kelas/Jurusan:
Sekolah : SMK Bina Banua Banjarmasin
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah setian pertanyaan dengan teliti sebelum menjawab.
2. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda,
dengan cara member tanda checklist (√ ) pada salah satu jawaban yang
telah disediakan dengan keterangan sebagai berikut:
Sangat setuju : SS
Setuju :S
Tidak setuju : TS
Sangat tidak setuju ` : STS
3. Mohon diisi semua tanpa ada yang terlewatkan pada lembar jawaban
yang telah disediakan.
4. Jawaban yang anda berikan tidak akan mempegaruhi nilai anda.
5. Data yang diperoleh dari angket ini dilah secara kelompok dan akan
dirahasiakan.
6. Setelah selesai, periksalah kembali jawaban anda.
Selamat mengerjakan dan terimakasih.

No Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS
1. Saya tidak suka membaca buku yang ada hubungan nya
dengan desain grafis
2. Saya lebih tertarik untuk membaca komik daripada
membaca buku pelajaran
3. Saya tertarik mempelajari hal-hal baru dalam desain grafis

4. Bagi saya mendengarkan guru menerangkan tidak begitu


penting, karena semua materi sudah ada dalam buku
pelajaran
5. Jika guru sedang menyampaikan pelajaran, saya
memperhatikan dengan sungguh-sungguh
6. Saya tidak senang terhadap penjelasan desain grafis saat
pembelajaran berlangsung
7. Saya tidak senang apabila jam mata pelajaran desain grafis
akan dimulai
8. Saya senang mempelajari desain grafis saat pembelajaran
dikelas
9. Saya merasa senang pada saat mengikuti pembelajaran
131

No Pernyataan Pilihan Jawaban


SS S TS STS
desain grafis
10. Saya menanyakan materi desain grafis yang kurang jelas
kepada guru diluar jam mata pelajaran
11. Saya berantusias mempelajari desain grafis diluar
pembelajaran kelas
12. Saya berusaha menjawab dengan benar terhadap
pertanyaan guru tentang materi desain grafis diluar jam
pelajaran
13. Pada malam hari, saya selalu belajar apabila besok ada
mata pelajaran desain grafis
14. Ketika dirumah, saya tidak mengulangi kembali materi
pelajaran desain grafis yang disampaikan disekolah
15. Apabila tidak mempunyai buku desain grafis saya
meminjam kepada teman
16. Saya berkeinginan memperoleh nilai desain grafis yang
baik
17. Saya akan belajar jika orang tua memberikan saya benda
yang saya inginkan
18. Saya suka belajar karena orang tua saya memberikan
hadiah
19. Menyontek bagi saya bukan lagi hal yang memalukan,
selama tidak diketahui oleh guru
20. Apabila nilai ulangan desain grafis sebelumnya saya
mendapat nilai yang bagus saya akan giat belajar untuk
mempertahankannya
Jumlah
132

Lampiran 1.29 Angket Kemandirian Belajar


Angket kemandirian belajar
Identitas Responden:
Nama :
Kelas/Jurusan:
Sekolah : SMK Bina Banua Banjarmasin
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah setian pertanyaan dengan teliti sebelum menjawab.
2. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda,
dengan cara member tanda checklist (√ ) pada salah satu jawaban yang
telah disediakan dengan keterangan sebagai berikut:
Sangat setuju : SS
Setuju :S
Tidak setuju : TS
Sangat tidak setuju ` : STS
3. Mohon diisi semua tanpa ada yang terlewatkan pada lembar jawaban
yang telah disediakan.
4. Jawaban yang anda berikan tidak akan mempegaruhi nilai anda.
5. Data yang diperoleh dari angket ini dilah secara kelompok dan akan
dirahasiakan.
6. Setelah selesai, periksalah kembali jawaban anda.
Selamat mengerjakan dan terimakasih.

No. Pernyataan Pilihan jawaban

SS S TS STS
1. Walaupun saya sibuk menghabiskan waktu diluar tapi saya
harus tetap belajar
2. Saya akan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
dengan kemampuan saya sendiri
3. Saya sering mengabaikan pertanyaan yang diberikan oleh
guru
4. Saya sering mengeluh mengerjakan tugas sendiri

5. Saya akan menanggapi apabila guru memberikan pertayaan

6. Saya sering malas belajar walaupun orang tua menyuruh

7. Saya akan menanggapi penjelasan dari guru maupun


tanggapan dari teman-teman dikelas
8. Walaupun saya belum begitu memahami materi tetapi saya
sangat bersemangat untuk menanggapi pertanyaan dari guru
9. Saya sering tidak mendengarkan dan tidak mencatat saat
guru menjelaskan
133

No. Pernyataan Pilihan jawaban


SS S TS STS
10. Walaupun keadaan saya sedang tidak baik, saya akan tetap
mendengar kan dan mencatat penjelasan dari guru
11. Walaupun saya terlambat masuk kelas tetapi saya selalu
mengumpulkan tugas dengan lengkap dan tepat waktu
12. Saya tidak menhiraukan saat teman-teman sekelas saling
menanggapi pertanyaan guru
13. Saya tidak perduli dengan tugas yang diberikan oleh guru
14. Saya seringkali mengabaikan tugas yang diberikan oleh
guru
15. Saya seringkali mengumpulkan tugas tidak lengkap dan
tidak tepat waktu
16. Saya belajar atas kemauan saya tanpa diminta oleh orang
lain
17. Walaupun sedang asik bermain saya tidak lupa dengan
tanggung jawab saya untuk belajar
18. Saya sangat suka menanggapi pertanyaan dari guru

19. Saya seringkali malu untuk bertaya ketika ada materi yang
tidak saya pahami
20. Saya seringkali tidak mendengarkan penjelasan dari guru

Jumlah
134

Lampiran 1.30 Nilai Siswa


Hasil Belajar Kelas X TKJ 1

NO NAMA Nilai

1 Ade Putra Arifin 65


2 Aidil Hafizh 45
3 Alya Jeni Tasya 65
4 Aulia Ramadhani 55
5 Azrun Azim 75
6 Dyva Febrianti Aegita 65
7 Ervan Anshary 55
8 Gusti Risky Akbar 60
9 Indra 75
10 Irza Maulana 65
11 M. Arif Rahman 75
12 M. Hafi 70
13 Maulana Yusuf 60
14 Muhammad Abil Fida Ismail 65
15 Muhammad Aminullah Maulana 45
16 Muhammad Fajar 55
17 Muhammad Mansyah 45
18 Muhammad Raihan Hasannuddin 40
19 Muhammad Rizqi 45
20 Muhammad Syauqi Aditia Rahman 65
21 Muhammad Yudhi Saltony 45
22 Novita Fitriani 65
23 Nur Ramadhani 55
24 Perdi 95
25 Radit Nika Malfinas 75
26 Rangga Difa Bastari 90
27 Sindy Muliana 50
28 Syafaat Mulya Dinas 55
29 Tasya Ruvidaniya 80
135

Hasil Belajar Kelas X TKJ 2

NO NAMA Nilai

1 Agus Rafli Fadillah 55


2 Ahmad Hafi Ansyari 35
3 Anggi Bachtiar 70
4 Azril Nazar Pasha Andhika 65
5 Canelly Cathaliev Candra 70
6 Faris Islami 75
7 Ghifari Habiby 70
8 Hibra Havana Putra 90
9 Irfan Maulana 45
10 Irvan Putra Budiman 75
11 M. Erwansyah 95
12 Maulana Ibrahim 85
13 Muhammad Arfani Akbar 55
14 Muhammad Fahrul Bahri 90
15 Muhammad Fiqri Hidayat 55
16 Muhammad Maulana Malik Ibrahim 95
17 Muhammad Rama Alfiannur 55
18 Muhammad Riza 90
19 Nabahan Yoga 65
20 Nasyid Akbar Al-Fitrah 70
21 Nurhidayat 65
22 Nurul Sa'adah 85
23 Rahmatullah 75
24 Riswan 90
25 Sarma Nazwa Sabila 75
26 Siti Salma Eliza 50
136

NO NAMA Nilai

27 Tomi 40
137

Lampiran 1.31 Pelaksanan Penelitian


138
139

Anda mungkin juga menyukai