SKRIPSI
Oleh:
Fitri Choirul Muttaqin
K4316032
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal ini telah disetujui untuk di uji dan dipresentasikan pada seminar
proposal Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala Puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya serta shalawat dan salam yang senantiasa tercurah pada Nabi Agung
kita, Nabi Muhammad Shallallaahu’alayhi wa sallam, proposal skripsi yang
berjudul “Penerapan Blended Learning Berbasis Google Classroom untuk
Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Siswa Kelas X MIPA 5 SMA Negeri
Kebakkramat Karanganyar” dapat terselesaikan. Penulisan proposal skripsi bisa
terwujud berkat pertolongan Allah Subhanahu wa ta’ala serta bantuan berbagai
pihak yang telah memberikan pengarahan, motivasi dan bimbingan. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Mardiyana, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Dr. Muzzazinah, M.Si., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ibu Dr. Harlita, S.Si., M. Si., selaku dosen pembimbing I yang penuh kesabaran
memberikan bimbingan, masukan, arahan, kritikan serta motivasi dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Bowo Sugiharto, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang
penuh kesabaran memberikan bimbingan, masukan, arahan, kritikan serta
motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Puguh Karyanto, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku pembimbing akademik yang
telah membimbing selama kuliah di Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Bapak Drs. Bambang Sugeng Maladi, M.M. selaku Kepala Sekolah SMA
Negeri Kebakkramat Karanganyar yang telah memberikan izin dna
kesempatan melaksanakan penelitian.
7. Ibu Rumani, S.Pd., selaku guru mata pelajaran biologi SMA Negeri
Kebakkramat Karanganyar yang telah memberikan bimbingan serta bantuan
selama pelaksanaan penelitian.
v
8. Kedua Orang tua yang tidak pernah lelah memberikan do’a, dukungan & kasih
sayang
9. Teman-teman bimbingan dan prodi Pendidikan Biologi angkatan 2016 yang
memberikan bantuan dan dukungan
10. Pihak-pihak lain yang senantiasa memberikan dukungan.
Penulis menyadari bahwa dalam proposal skripsi masih terdapat
kekurangan, oleh karenanya saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi perbaikan di masa mendatang.
Surakarta, Januari 2020
Peneliti,
vi
DAFTAR ISI
a. Latar Belakang................................................................................................1
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Tantangan nyata abad 21 menuntut manusia menjadi individu cerdas yang
dapat memecahkan tantangan global yang ada (Rohana, 2017). Individu cerdas
diperoleh melalui pendidikan yang mewadahi setiap individu untuk
mengembangkan intelegensi yang dimilikinya (Rohana, 2017). Intelegensi yang
berkembang diharapkan menjadi bekal manusia dalam menjawab tantangan global
sebagai bentuk penyelesaian permasalahan yang dihadapi (Rohana, 2017).
Intelegensi dapat dikembangkan salah satunya dengan penerapan sistem
pendidikan. Sistem pendidikan yang diterapkan diharapkan mampu menghasilkan
sumber daya manusia yang utuh akan kompetensi yang dibutuhkan di abad 21,
sehingga memunculkan suatu kurikulum pendidikan (Dipalaya, Susilo, &
Corebima, 2016). Indonesia merupakan negara yang mengembangkan kurikulum
2013 yang bertujuan untuk mencetak manusia yang mampu bersaing dalam dunia
global (Muwallidah, Sedyati, & Ani, 2017). Namun dalam pelaksanaannya,
penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran masih ditemukan kendala yang
menyebabkan kurikulum dilakukan revisi (Muwallidah et al., 2017).
Hasil observasi pada Bulan Oktober 2019 di kelas X MIPA 5 SMA Negeri
Kebakkramat menunjukkan adanya beberapa permasalahan dalam pembelajaran
biologi. Dari 34 siswa kelas X MIPA 5 SMA Negeri Kebakkramat, ditemukan
beberapa siswa yang sibuk menyelesaikan catatan atau menyelesaikan PR mata
pelajaran lain ketika guru memasuki kelas. Dijumpai pula empat orang siswa yang
meletakkan kepala dimeja dengan alasan lelah. Hanya lima orang siswa yang
mendominansi dalam menjawab dan mengajukan pertanyaan kepada guru. Tidak
adanya larangan membawa smartphone ke sekolah menyebabkan beberapa siswa
lebih terfokus pada smartphone ketika pembelajaran berlangsung. Banyak
ditemukan siswa yang membuka aplikasi media sosial, kamera bahkan game online
secara diam-diam ketika pembelajaran berlangsung.
2
b. Pembatasan Masalah
Keterampilan komunikasi terdiri dari beberapa jenis. Menurut Koehler &
Hains-Wesson (2018) keterampilan komunikasi meliputi tiga jenis, yaitu:
keterampilan komunikasi lisan, tulisan dan interpersonal. Berdasarkan latar
belakang yang telah dipaparkan, cakupan permasalahan yang digunakan dalam
penelitian cukup luas sehingga penelitian dengan judul “Penerapan Blended
Learning Berbasis Google Classroom untuk Meningkatkan Keterampilan
Komunikasi Siswa Kelas X MIPA 5 SMA Negeri Kebakkramat, Karanganyar”
dibatasi pada:
1. Penggunaan kelas virtual berbasis Google Classroom sebagai penggunaan
informatif, distributif dan imperatif. Informatif berarti google classroom
sebagai media yang memberikan informasi kepada siswa mengenai
pembelajaran, baik berupa materi maupun penugasan. Distributif
memungkinkan semua siswa dapat bergabung dalam kelas virtual melalui kode
yang telah diberikan guru. Imperatif memungkinkan guru untuk memberikan
suatu perintah melalui google classroom.
2. Penelitian terbatas pada keterampilan komunikasi lisan dan tulisan siswa untuk
pembelajaran secara tatap muka yang didasarkan pada rubrik penilaian oleh
Sonseca et al. (2015) serta keterampilan diskusi online yang di dasarkan pada
rubrik penilaian oleh Feldman & Zucker (2014) pada materi animalia.
c. Rumusan masalah
Rumusan masalah penelitian yaitu:
1. Apakah penerapan blended learning berbasis google classroom dapat
meningkatkan keterampilan komunikasi siswa kelas X MIPA 5 SMA Negeri
Kebakkramat, Karanganyar?
8
d. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan yaitu:
1. Meningkatkan keterampilan komunikasi siswa kelas X MIPA 5 SMA Negeri
Kebakkramat, Karanganyar melalui blended learning berbasis google
classroom
e. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian sebagai berikut:
1. Bagi siswa: meningkatkan keterampilan komunikasi siswa pada mata pelajaran
biologi
2. Bagi guru: menerapkan model blended learning pada mata pelajaran biologi
untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa
3. Bagi sekolah: sebagai salah satu acuan untuk menginovasi model pembelajaran
disekolah
9
BAB II
a. Tinjauan Pustaka
1. Kajian Tentang Model Blended Learning
a. Definisi Blended Learning
Blended learning adalah metode belajar yang memadukan
dua atau lebih metode serta pendekatan untuk mencapai tujuan dari
proses pembelajaran (Sutisna, 2016). Usman (2018) menyatakan,
blended learning adalah pembelajaran yang menggabungkan
pembelajaran tradisional (di dalam kelas) dan pembelajaran online
dengan memanfaatkan teknologi informasi. Cleveland & Wilton
(2018) mengatakan blended learning adalah penggunaan metode
tradisional berupa pengajaran didalam kelas dan penggunaan
pembelajaran online dengan konten yang sama. Hal itu
menunjukkan siswa dapat belajar secara tatap muka dan secara
online. Dari pengertian para ahli mengenai blended learning, dapat
disimpulkan bahwa blended learning merupakan penggunaan
teknologi informasi sebagai media dalam proses pembelajaran.
Blended learning disebut juga hybrid learning atau flipped
class yang ditandai adanya kombinasi berbasis online dan kelas
untuk mendukung pembelajaran (Bowyer & Chambers, 2017).
Model blended learning mampu mengubah model pembelajaran
teacher center menjadi student center sehingga dapat meningkatkan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran (Usman, 2018). Penggunaan
blended learning memungkinkan adanya pertemuan virtual antara
siswa dengan guru dengan waktu dan tempat berbeda, namun
keduanya dapat melakukan kegiatan layaknya saat bertatap muka
seperti bertanya dan mengemukakan pendapat (Suhartono, 2017).
10
1. Prepare me
Pada fase ini siswa diajarkan untuk meningkatkan
keterampilan belajar menggunakan alat, strategi atau teknologi
agar siswa menjadi terbiasa. Siswa juga dikenalkan dengan
tujuan, hasil dan manfaat dari pembelajaran sehingga diharapkan
siswa dapat mencapai keberhasilan pada fase-fase berikutnya.
Siswa harus mampu mengakses dan menggunakan teknologi,
terutama komputer.
2. Tell me
Fase tell me meliputi presentasi dan penjelasan fakta,
konsep, prinsip serta prosedur yang terkait dengan konten yang
disajikan. Metode pembelajaran yang disarankan pada fase tell
me adalah menggunakan e-learning, buku virtual, kelas
pelatihan, CD, video atau animasi.
3. Show me
Fase show me merupakan fase demonstrasi dari fakta,
konsep, prinsip dan prosedur oleh guru sehingga siswa dapat
memahami penerapan keterampilan dengan baik. Metode yang
disarankan dalam fase show me adalah demonstrasi animasi,
modeling atau demonstrasi keterampilan, dan demonstrasi
perilaku.
4. Let me
Pada fase let me siswa diberikan kesempatan untuk terlibat
atau praktek langsung dengan keterampilan yang telah di
demonstrasikan guru. Metode yang dapat digunakan dapat
berupa pertanyaan berbasis kertas maupun web, studi kasus,
simulasi belajar dan bermain peran.
5. Check me
Fase check me merupakan fase penilaian atau evaluasi siswa
terhadap tujuan belajar yang telah ditetapkan. Penilaian
memberikan umpan balik pembelajaran secara keseluruhan
13
5. Materi Animalia
a. Peta Konsep
3. Platyhelminthes
Platyhelminthes terbagi menjadi tiga kelas yaitu: Turbellaria,
Trematoda, dan Cestoda.
4. Nemathelminthes
Nematheminthes terbagi menjadi dua kelas yaitu: Nematoda dan
Nematomorpha.
5. Annelida
Annelida terbagi menjadi tiga kelas yaitu: Polychaeta,
Oligochaeta, dan Hirudinea.
6. Mollusca
Mollusca terbagi menjadi lima kelas yaitu: Amphineura,
Scaphopoda, Cephalopoda, Bivalvia, dan Gastropoda.
7. Arthropoda
Arthropoda terbagi menjadi empat kelas yaitu: Arachnida,
Crustacea, Myriapoda, dan Insecta.
8. Echinodermata
Echinodermata terbagi menjadi lima kelas yaitu: Asteroidea,
Ophiuroidea, Crinoidea, Echinoidea, dan Holoturoidea.
c. Osteichthyes
Osteichthyes mempunyai rangka tubuh yang
tersusun atas tulang sejati. Mempunyai organ
tambahan pernafasan berupa labirin yang berisi
pembuluh darah. Mempunyai jantung beruang dua dan
dapat ditemukan di air tawar maupun air laut.
Pembuahan dilakukan secara eksternal. Osteichthyes
mempunyai gurat sisi disepanjang tubuh. Contoh: ikan
gabus, ikan mas dan ikan tongkol.
2. Amfibi
Amfibi mempunyai 2 kehidupan, di air dan di darat.
Amfibi mempunyai kulit licin dan lembab. Proses
pernasafan dilakukan secara difusi melalui kulit. Pada saat
menetas, bernafas dengan insang, ketika dewasa bernafas
dengan paru-paru. Mempunyai jantung beruang tiga.
Pembuahan terjadi secara eksternal. Terbagi menjadi tiga
ordo yaitu: Gymnophiona (apoda: Caecilia), Caudata
(urodela: Salamander), Anura (Salientia: rana dan Bufo).
3. Reptil
Reptil mempunyai kulit yang tertutup sisik kering.
Ada yang mempunyai empat kaki dan adapula yang
kakinya mereduksi. Bernafas dengan paru-paru dan
mempunyai jantung beruang empat. Termasuk hewan
piokiloterm. Pembuahan secara internal tanpa terjadi
metamorfosis. Terbagi menjadi empat ordo yaitu:
Squamata (cicak, iguana, kadal, ular), Chelonia (kura-kura,
penyu, labi-labi), Crocodilia (buaya, aligator, kaiman,
gavial), Rhynchochepalia (tuantara).
4. Aves
Aves mempunyai tubuh yang ditutupi oleh bulu-
bulu kedap air. mempunyai dua pasang alat gerak berupa
28
b. Kerangka Berpikir
Salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai di abad 21 adalah
keterampilan komunikasi. Bagi siswa, keterampilan komunikasi yang baik dapat
mengantarkan pada kesuksesan hasil belajar. Keterampilan komunikasi dapat
ditingkatkan melalui pembelajaran aktif. Oleh karenanya, diperlukan model dan
metode pembelajaran yang tepat agar keterampilan komunikasi siswa dapat
meningkat. Selain itu, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
merambah hingga dunia pendidikan harus diintegrasikan dalam pembelajaran untuk
memaksimalkan keterampilan komunikasi siswa. Metode yang dapat digunakan
untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa yang dipadukan dengan
penggunaan teknologi informasi dan komunikasu salah satunya dengan penerapan
blended learning berbasis google classroom.
Google classroom mempunyai fitur communication yang dapat
dimanfaatkan untuk diskusi online dan saling berkomentar sehingga keterampilan
siswa dalam berkomunikasi secara online dapat meningkat. Selain itu, penerapan
diskusi kelompok ketika proses pembelajaran berlangsung dapat melatih bahkan
meningkatkan keterampilan komunikasi siswa. Siswa dapat bertukar informasi dan
menuliskan hasil diskusi secara runtut dan saling terkait pada kertas yang telah
disediakan. Kegiatan tersebut dapat melatih keterampilan komunikasi tulisan siswa.
Kegiatan mempresentasikan hasil diskusi juga dapat meningkatkan keterampilan
komunikasi lisan siswa. Dengan mengintegrasikan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran melalui google classroom, serta penerapan diskusi
kelompok dan presentasi dapat meningkatkan keterampilan komunikasi lisan,
tulisan dan diskusi online siswa. Kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar
berikut:
31
Blended learning
c. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir, dapat dirumuskan
hipotesis yaitu terdapat peningkatan keterampilan komunikasi lisan, tulisan, dan
diskusi online siswa setelah diterapkan model blended learning berbasis google
classroom.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2019/2020
melalui tiga tahapan sebagai berikut:
a) Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi beberapa tahapan yaitu: (1)
observasi untuk mengidentifikasi masalah, (2) menganalisis
masalah, (3) merumuskan tindakan, (4) mengajukan judul
penelitian, (5) menyusun proposal penelitian, (6) menyusun
instrumen penelitian yang mencakup rencana pelaksanaan
pembelajaran, lembar keterlaksanaan sintaks blended learning,
lembar keterlaksanaan keterampilan komunikasi siswa, (7) seminar
proposal penelitian, dan (8) pengajuan surat izin penelitian.
b) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi pelaksanaan kegiatan penelitian
di SMA Negeri Kebakkramat. Kegiatan penelitian berupa
penerapan model blended learning berbasis google classroom. Pada
tahap pelaksanaan dilakukan pengambilan data keterampilan
33
b. Desain Penelitian
Penelitian yang berjudul “Penerapan Blended Learning
Berbasis Google Classroom untuk Meningkatkan Keterampilan
Komunikasi Siswa Kelas X MIPA 5 SMA Negeri Kebakkramat
Karanganyar” dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
mengukur keterampilan komunikasi lisan, tulisan dan diskusi online
siswa berdasarkan hasil penerapan blended learning dengan materi KD
3.9 Animalia.
Jenis penelitian yang berjudul “Penerapan Blended Learning
Berbasis Google Classroom untuk Meningkatkan Keterampilan
Komunikasi Siswa Kelas X MIPA 5 SMA Negeri Kebakkramat
Karanganyar” adalah penelitian tindakan kelas atau action research.
Action research melibatkan guru mata pelajaran biologi dan siswa
untuk meningkatkan keterampilan komunikasi lisan, tulisan dan diskusi
online siswa pada mata pelajaran biologi materi animalia. Menurut
Kemmis dan Mc Taggart (1997) proses penelitian tindakan kelas
terdapat empat tahapan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi (Mahmudi & Priatna, 2008).
c. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian yang berjudul “Penerapan Blended
Learning Berbasis Google Classroom untuk Meningkatkan Keterampilan
Komunikasi Siswa Kelas X MIPA 5 SMA Negeri Kebakkramat,
Karanganyar” adalah seluruh siswa kelas X MIPA 5 SMA Kebakkramat
Karanganyar semester genap yang berjumlah 33 siswa, terdiri dari 8 siswa
laki-laki dan 25 siswa perempuan dengan kemampuan siswa yang
heterogen. Subjek penelitian dipilih berdasarkan hasil observasi yang
menunjukkan adanya permasalahan pembelajaran biologi di kelas X MIPA
5 SMA Negeri Kebakkramat, Karanganyar.
35
i. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas yang digunakan berdasarkan
langkah-langkah penelitian yang dikembangkan Kemmis dan Mc. Taggart
dalam (Mahmudi & Priatna, 2008). Prosedur penelitian meliputi empat
komponen yang dipandang sebagai satu siklus, yaitu perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Hasil dari satu siklus dapat digunakan sebagai
perbaikan dalam siklus berikutnya (Sumini, 2015). Berikut adalah skema
model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart:
DAFTAR PUSTAKA
Badyal, D. K., & Singh, T. (2017). Learning Theories : The Basics to Learn in
Medical Education. International Journal of Applied and Basic Medical
Research, 7(1), S1–S3. https://doi.org/10.4103/ijabmr.IJABMR_385_17
Bowyer, J., & Chambers, L. (2017). Evaluating blended learning : Bringing the
elements together. RESEARCH MATTERS, (23), 17–26. Retrieved from
http://www.cambridgeassessment.org.uk/research-matters/
Bruning, R. H. (1999). Cognitive psychology and instruction. 3rd ed. New Jersey:
Merill/Prentice Hall.
Carter, N., Bryant-lukosius, D., Dicenso, A., & Blythe, J. (2014). The Use of
Triangulation in Qualitative Research. Oncology Nursing Forum, 41(5),
545–547. https://doi.org/10.1188/14.ONF.545-547
Cleveland, M., & Wilton, D. (2018). Guide to Blended Learning. (S. Mishra, Ed.).
Canada: Commonwealth of Learning.
Dziuban, C., Graham, C. R., Moskal, P. D., Norberg, A., & Sicilia, N. (2018).
Blended learning : the new normal and emerging technologies. International
Journal of Education Technology in Higher Education, 15(3), 1–16.
https://doi.org/10.1186/s41239-017-0087-5
Feldman, R., & Zucker, D. (2014). Teaching and Learning Online: Communication
, Community , and Assessment. (M. Poe & M. L.A., Eds.). Amherst:
Division of Continuing Education.
Iftakhar, S. (2016). Google classroom: what works and how? Journal of Education
and Social Sciences, 3(Februari), 12–18.
Iksan, Z. H., Zakaria, E., Meeraha, T. S. M., Osman, K., Lian, D. K. C., Mahmud,
S. N. D., & Krish, P. (2012). Communication Skills among University
Students. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 59(October), 71–76.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.09.247
Jeffrey, L. M., Milne, J., Suddaby, G., & Higgins, A. (2014). Blended Learning :
How Teachers Balance the Blend of Online and Classroom Components.
Journal of Information Technology Education: Research, 13, 121–140.
Mahmudi, & Priatna, T. (2008). Penelitian Tindakan Kelas: Teori dan Praktik. (I.
Suntana, Ed.) (I). Bandung: Tsabita.
45
Mayasari, F., Dwita, D., Jupendri, Jayus, Nazhifah, Hanafi, K., & Putra, N. M.
(2019). Pelatihan Komunikasi Efektif Media Pembelajaran Google
Classroom Bagi Guru MAN 2 Model Pekanbaru. Jurnal Pengabdian
UntukMu NegeRI, 3(1), 18–23.
Nurhikmah, H., Tahmir, S., Junda, M., & Bena, B. A. N. (2018). Blended Learning
Media in Biology Classroom. In 2nd International Conference on Statistics,
Mathematics, Teaching, and Research (pp. 1–4). Makassar: IOP Publishing
Ltd. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1028/1/012027
Sasmito, A., Suciati, & Maridi. (2017). Profile Of Communication Skills In Biology
For XI Grade Students Of “Y” Senior High School In Madiun Regency.
46
Solikh, M. N., Sulisworo, D., & Maruto, G. (2018). Pengaruh model pembelajaran
blended learning berbantuan google classroom terhadap kemampuan
berpikir kritis ditinjau dari self esteem dan kecerdasan intelektual. Jurnal
Materi Dan Pembelajaran Fisika (JMPF), 2(8), 27–32.
Sonseca, A., Sahuquillo, O., Martinez-Casas, J., Carballeira, J., Denia, F. D., &
Ródenas, J. J. (2015). Assessment of oral and written communication
competences in the European Higher Education Area : a proposal of
evaluation methodologies. In 1st International Conference on Higher
Education Advances, HEAd´15 (pp. 2–9). Valencia: Departamento de
Ingeniería Mecánica y de Materiales, Universitat Politècnica de València
(UPV). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.4995/HEAd15.2015.485
Subandi, S., Choirudin, C., Mahmudi, M., Nizaruddin, N., & Hermanita, H. (2018).
Building Interactive Communication with Google Classroom. International
Journal of Engineering & Technology, 7(2.13), 460.
https://doi.org/10.14419/ijet.v7i2.13.18141
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
49
C. Tujuan Pembelajaran
3.9.1 Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum animalia secara tepat
setelah melihat gambar yang disajikan guru
3.9.2 Siswa mampu menjelaskan klasifikasi animalia secara tepat setelah
melihat gambar yang disajikan guru
3.9.3 Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri porifera dengan tepat setelah
melakukan diskusi kelompok
3.9.4 Siswa mampu menjelaskan reproduksi porifera dengan tepat setelah
melakukan diskusi kelompok
3.9.5 Siswa mampu mengklasifikasikan filum porifera dengan tepat setelah
melakukan diskusi kelompok
3.9.6 Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri coelenterata dengan tepat setelah
melakukan diskusi kelompok
3.9.7 Siswa mampu menjelaskan reproduksi coelenterata dengan tepat
setelah melakukan diskusi kelompok
3.9.8 Siswa mampu mengklasifikasikan filum coelenterata dengan tepat
setelah melakukan diskusi kelompok
3.9.9 Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri platyhelminthes dengan tepat
setelah melakukan diskusi kelompok
3.9.10 Siswa mampu menjelaskan reproduksi platyhelminthes dengan tepat
setelah melakukan diskusi kelompok
3.9.11 Siswa mampu mengklasifikasikan filum platyhelminthes dengan tepat
setelah melakukan diskusi kelompok
51
D. Materi Pembelajaran
1. Karakteristik kingdom animalia
2. Pengelompokan animalia berdasarkan lapisan tubuh
3. Pengelompokan animalia berdasarkan rongga tubuh
4. Pengelompokan animalia berdasarkan simetri tubuh
5. Klasifikasi kingdom animalia
a. Sub kingdom vertebrata
1. Filum porifera
2. Filum coelenterata
3. Filum platyhelminthes
4. Filum nemathelminthes
5. Filum annelida
6. Filum mollusca
7. Filum arthropoda
8. Filum echinodermata
b. Sub kingdom chordata
1. Hemichordata
2. Urochordata
3. Cephalochordata
4. Vertebrata
54
a. Pisces
b. Amfibi
c. Reptil
d. Aves
e. Mamalia
E. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Discovery - blended learning
2. Pendekatan Pembelajaran : Blended learning dengan flipped classroom
3. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, presentasi, tanya jawab,
penugasan
kehadiran kehadiran
Apersepsi Guru bertanya “apakah semua Siswa menjawab pertanyaan
dan Motivasi sudah masuk dalam kelas guru
virtual google classroom”
Show me Show me
Guru mencontohkan cara Siswa mencermati penjelasan
membuat bahan presentasi penggunaan google slides dan
menggunakan google slides google classroom yang
yang disinkronkan dengan sampaikan guru
google classroom
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
Alokasi
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Asinkron (Online)
Let me Let me 0 menit
Guru meminta siswa untuk Siswa berdiskusi melalui
mendiskusikan sub materi yang gogole classroom untuk
telah di dapatkan melalui membahas penugasan
google classroom
59
kehadiran kehadiran
Apersepsi Guru menanyakan materi yang Siswa menjawab pertanyaan
dan Motivasi telah dipelajari pada pertemuan guru
sebelumnya
Pertemuan 3 (1 x 45 menit)
Alokasi
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Asinkron (Online)
Prepare me Prepare me 0 menit
Guru mengunggah sub materi Siswa mendownload materi
pembelajaran vertebrata pada yang diberikan guru
google classroom
Tell me Tell me 0 menit
Guru menyajikan video yang Siswa menyaksikan video yang
berkaitan dengan vertebrata disajikan guru
61
Show me Show me
Guru mencontohkan cara Siswa mencermati penjelasan
membuat bahan presentasi penggunaan google slides dan
menggunakan google slides google classroom yang
yang disinkronkan dengan sampaikan guru
google classroom
Pertemuan 4 (2 x 45 menit)
Alokasi
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Asinkron (Online)
Let me Let me 0 menit
Guru meminta siswa untuk Siswa berdiskusi melalui
mendiskusikan sub materi yang gogole classroom untuk
telah di dapatkan melalui membahas penugasan
google classroom
kehadiran kehadiran
Apersepsi Guru menanyakan materi yang Siswa menjawab pertanyaan
dan Motivasi telah dipelajari pada pertemuan guru
sebelumnya
klasifikasi vertebrata
pembelajaran tentang
vertebrata
Penutup Check me Check me 5 menit
Guru memberikan penugasan Siswa menerima penugasan
kepada siswa untuk membuat dari guru
laporan perbandingan masing-
Kegiatan akhir
Kompetensi Penilaian
Dasar Indikator Tingkat Butir
(3.9) Kognitif soal ke-
Mengelompokkan Mengidentifikasi ciri-ciri umum animalia C2 1
hewan ke dalam Menjelaskan kalsifikasi animalia C2 2
filum berdasarkan Menjelaskan ciri-ciri porifera C2 3
lapisan tubuh,
Menjelaskan reproduksi porifera C2 31
rongga tubuh
simetri tubuh, dan Mengklasifikasikan filum porifera C2 4
reproduksi Menjelaskan ciri-ciri coelenterata C3 5
Menjelaskan reproduksi coelenterata C3 32
Mengklasifikasikan filum coelenterata C2 6
Menjelaskan ciri-ciri platyhelminthes C2 7
Menjelaskan reproduksi platyhelminthes C2 33
Mengklasifikasikan filum platyhelminthes C2 8
67
e. Notokord
8. Kelompok platyhelminthes yang hidup di dalam usus B 1
hewan ternak masuk dalam kelas ...
a. Turbellaria
b. Trematoda
c. Cestoda
d. Nematoda
e. Nematomorpha
9. Sistem saraf pada nemathelminthes berupa ... C 1
a. Sel api
b. Nefridia
c. anglion
d. Notokord
e. Silia
10. Ascaris lumbricoides merupakan salah satu anggota D 1
kelas ...
a. Turbellaria
b. Trematoda
c. Cestoda
d. Nematoda
e. Nematoorpha
11. Berikut yang tidak termasuk ciri-ciri annelida adalah ... E 1
a. Tubuh bersegmen
b. Bersimetri bilateral
c. Triploblastik
d. Mempunyai rambut kaku (setae)
e. Diploblastik
12. Ketika berjalan-jalan dipegunungan seringkali kita C 1
menemukan hewan pengisap darah. Ia mempunyai
kepala dan tubuh yang menyatu, tubuh pipih tanpa
disertai parapodia. Termasuk dalam kelas apakah
hewan yang di maksud ...
a. Polychaeta
b. Olighochaeta
c. Hirudinea
d. Nematoda
e. Nematomorpha
13. Mempunyai tubuh lunak, umumnya mempunyai A 1
cangkang, bersimetri bilateral, alat eksresi berupa
nefridia, ditemukan di laut, air tawar dan darat. Dari
ciri-ciri tersebut, filum yang dimaksud adalah ...
a. Mollusca
b. Echinodermata
c. Arthropoda
d. Nemathelminthes
e. Platyhelminthes
70
e. Ganglion
20. Berikut adalah filum chordata, kecuali ... E 1
a. Hemichordata
b. Urochordata
c. Cephalochordata
d. Vertebrata
e. Invertebrata
21. Pisces merupakan kelompok vertebrata yang sebagian 1
besar beranggotakan ...
a. Ikan
b. Anjing laut
c. Hiu
d. Koral
e. Ubur-ubur
22. Osteichthyes merupakan jenis ikan bertulang sejati. D 1
Berikut yang bukan merupakan anggota osteichthyes
adalah ...
a. Ikan lele
b. Ikan mas
c. Ikan tongkol
d. Ikan pari
e. Belut
23. Amfibi mempunyai kulit yang licin dan lembab yang 1
berfungsi untuk ...
a. Alat pencernaan
b. Alat pernafasan
c. Alat ekskresi
d. Sistem saraf
e. Mencari makan
24. Katak pohon (Rana sp) merupakan salah satu contoh B 1
amfibi yang masuk dalam ordo ...
a. Caudata
b. Anura
c. Gymnophiona
d. Urodela
e. Apoda
25. Reptilia termasuk hewan poikiloterm, apakah artinya ... A 1
a. Suhu tubuh menyesuaikan lingkungan
b. Suhu lingkungan menyesuaikan suhu tubuh
c. Suhu tubuh tidak mengikuti suhu lingkungan
d. Suhu tubuh tetap
e. Suhu tubuh dan suhu lingkungan berbeda
26. Chelonia merupakan salah satu klasifikasi filum D 1
reptilia. Chelonia mempunyai tubuh pendek yang
dilindungi karapas dan plastron. Berikut merupakan
salah satu contoh chelonia adalah ...
72
a. Buaya
b. Ular
c. Kadal
d. Penyu
e. Aligator
27. Sayap burung bersifat kedap air yang berfungsi untuk ... C 1
a. Terbang
b. Memudahkan bernafas
c. Melindungi diri dari cuaca buruk
d. Mencegah kerontokan
e. Mencegah lunturnya warna sayap
28. Palaeognathae merupakan superordo dari kelas aves B 1
yang tidak dapat terbang. Berikut adalah salah satu
contoh anggota palaeognathae adalah ...
a. Gallus gallus
b. Apteryx sp
c. Columba livia
d. Pycnonotus moschata
e. Buceros rhinoceros
29. Pemberian nama mamalia berasal dari kaat mammae C 1
yang artinya kelenjar susu. Selain itu mamalia bersifat
homoioterm, apakah artinya ...
a. Suhu tubuh menyesuaikan lingkungan
b. Suhu lingkungan menyesuaikan suhu tubuh
c. Suhu tubuh tidak mengikuti suhu lingkungan
d. Suhu tubuh selalu dingin
e. Suhu tubuh dan suhu lingkungan sama
30. Platipus merupakan salah satu anggota mamalia yang A 1
bersifat ovipar. Platipus digolongkan dalam sub kelas ...
a. Monotremata
b. Dipremata
c. Eutheria
d. Marsupialia
e. Euthria
31. Salah satu cara reproduksi dari porifera adalah melalui B 1
budding. Dalam bahasa indonesia budding diartikan
sebagai ...
a. Telur
b. Tunas
c. Janin
d. Perkawinan
e. Pembelahan
32. Bagaimanakah reproduksi coelenterata secara vegetatif A 1
...
a. Membentuk tunas
b. Membelah diri
73
c. Secara kawin
d. Fertilisasi internal
e. Fertilisasi eksternal
33. Platyhelminthes mempunyai daya regenerasi tinggi D 1
yang dapat diperoleh melalui ...
a. Pertunasan
b. Membentuk gemmulae
c. Perkawinan
d. Fragmentasi
e. Pembentukan telur
34. Bagaimana cara perkembangbiakan pada E 1
nematheminthes ...
a. Vegetatif
b. Pembentukan tunas
c. Membelah diri
d. Membentuk gemmulai
e. Pertemuan sel sperma dan sel telur
35. Annelida merupakan salah satu filum yang bersifat B 1
hermaprodit, apakah artinya ...
a. Mempunyai alat kelamin yang terpisah
b. Mempunyai alat kelamin yang bersatu
c. Bersifat vegetatif
d. Bersifat generatif
e. Mempunyai daya regenerasi tinggi
36. Mollusca bereproduksi secara seksual melalui dua cara, C 1
yaitu ...
a. Pembentukan tunas dan gemmulae
b. Fertilisasi eksternal dan partenogenesis
c. Fertilisasi internal dan eksternal
d. Fragmentasi dan pembentukan tunas
e. Fragmentasi dan partenogenesis
37. Salah satu cara perkembangbiakan arthropoda adalah D 1
melalui partenogenesis. Sifat individu yang dihasilkan
dari cara perkembangbiakan tersebut adalah ...
a. Banyak
b. Sedikit
c. Fertil
d. Steril
e. Dewasa
38. Pada echinodermata, masing-masing bagian tubuh E 1
dapat terpisah dan beregenerasi menjadi individu baru
yang lengkap. Reproduksi tersebut dinamakan ...
a. Fragmentasi
b. Pertunasan
c. Gemmulae
d. Partenogenesis
74
e. Pembelahan fisi
39. Beberapa hewan mempunyai alat kelamin ganda yang A 1
disebut hermaprodit. Namun pada filum chordata
sebagian besar anggotanya mempunyai alat kelamin
terpisah yang disebut ...
a. Gonokoris
b. Gonomoris
c. Ginekoris
d. Ginemoris
e. Genkoris
40. Fertilisasi yang terjadi pada sebagian besar pisces B 1
bersifat ...
a. Internal
b. Eksternal
c. Internal dan eksternal
d. Paraternal
e. Naternal
41. Telur katak selalu dilindungi oleh gel. Apakah fungsi B 1
dari gel pada telur katak ...
a. Sebagai makanan bagi janin di dalam telur
b. Sebagai pelindung telur
c. Sebagai hiasan
d. Sebagai makanan bagi hewan lain
e. Sebagai tempat tumbuhnya janin katak
42. Beberapa anggota dari reptil bereproduksi secara C 1
ovovivipar, apakah artinya ...
a. Bertelur
b. Melahirkan
c. Bertelur lalu melahirkan
d. Melahirkan lalu bertelur
e. Membutuhkan bantuan hewan lain saat melahirkan
43. Pada sebagian besar aves, reproduksi dilakukan melalui A 1
fertilisasi eksternal. Apakah maksud dari fertilisasi
eksternal ...
a. Pembuahan dilakukan di luar tubuh induk
b. Pembuahan dilakukan di dalam tubuh induk
c. Tidak terjadi pembuahan
d. Janin berkembang di tubuh induk
e. Pembuahan dilakukan di dalam dan di luar tubuh
44. Sebagian besar janin mamalia berkembang di dalam C 1
tubuh induk. Reproduksi demikian disebut dengan ...
a. Vegetatif
b. Fertilisasi eksternal
c. Fertilisasi internal
d. Fragmentasi
e. Vivipar
75
No. Aspek 4 3 2
1. Kelengkapan Laporan Laporan kurang Laporan tidak
laporan sangat lengkap lengkap
lengkap (kelengkapan (kelengkapan
antara 60-80%) kurang dari
50%)
2. Keterkaitan antar Antar konten Sebagian besar Antar konten
konten pada laporan konten saling pada laporan
saling terkait terkait tidak saling
terkait
3. Kebersihan dan Laporan - Laporan Laporan tidak
kerapian laporan bersih dan rapi tidak bersih, bersih dan tidak
namun rapi rapi
- Laporan
bersih,
namun tidak
rapi
Materi Pembelajaran
A. Kingdom Animalia
Dunia hewan terbagi ke dalam kelompok besar (Phyllum) yaitu dunia
Vertebrata (bertulang belakang) dan Invertebrata (tidak bertulang belakang).
Pengetahuan mengenai hewan-hewan yang bertulang belakang akan dibahas
secara khusus dalam Zoologi Vertebrata, sedangkan studi hewan-hewan tidak
bertulang belakang akan dijelaskan lebih khusus dalam Zoologi Invertebrata.
Invertebrata (Latin: in= tidak; vertebrae= tulang belakang), adalah hewan
tingkat rendah yang tidak memiliki tulang belakang, baik hewan yang bersel
tunggal dan tidak mempunyai bentuk tetap, hewan tersebut dapat dibedakan
berdasarkan jumlah lapisan lembaga dan rongga tubuh.
1. Asimetri, yaitu hewan yang tidak memiliki pembagian tubuh yang tetap /
sama. Contohnya: Protozoa, Porifera.
2. Simetri Bilateral, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2 melalui
pusatnya diperoleh bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya :
Platyhelmintes, Nemathelmintes, Annellida, Arthrophoda, chordata.
Hewan ini memiliki tubuh dorsal/bagian atas, ventral/bawah,
anterior/depan dan posterior/belakang).
3. Simetri Radial, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2 melalui
pusatnya dari arah manapun diperoleh bentuk dan ukuran yang sama.
Hewan ini hanya memiliki tubuh dorsal/bagian atas dan ventral/bawah,
dan tidak memiliki bagian anterior/depan dan posterior/belakang).
Contohnya : Coelenterata/Hydra, Echinodermata.
F. Klasifikasi Animalia
1. Sub Kingdom Vertebrata
a. Filum Porifera
79
- Ciri-ciri
1. Porifera (Latin: phorus = pori,ferre = membawa) atau spons
2. Multiseluler
3. Diploblastik
4. Asimetri (tidak beraturan), atau simetri radial
5. Berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk
6. Tidak memiliki susunan saraf
7. Respirasi dan ekskresi secara difusi melalui permukaan tubuh
8. Sistem pencernaan → pencernaan secara intraseluler di dalam
koanosit dan amoebosit
- Struktur tubuh
- Reproduksi
✓ Aseksual → dengan pembentukan tunas/budding dan
gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule
dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera
yang hidup di air tawar.
✓ Seksual → dengan pembentukan gamet. Embrio akan tumbuh
menjadi larva berflagel (larva amfiblastula) kemudian keluar
dari mesohil bersama aliran air keluar melalui oskulum dan
menempel di substrat menjadi Porifera dewasa.
81
- Klasifikasi
1. Calcarea/Calcispongie
Spikula tersusun atas zat kapur karbonat (CaCO3), hidup di air
dangkal. Memiliki tipe saluran air ascon, sycon, dan leucon.
Contoh: Sycon dan Clathrina, Scypa, Euspongia
2. Hexatinellida/Hyalospongia
Spikula tersusun dari silica/kaca atau zat kersik (silikat)/SiO2,
hidup di laut dalam. Tipe saluran air sicon. Contoh: Euplectella,
Hyalonema
3. Demospongia
Rangka tersusun dari serabut spongin, zat kersik atau campuran
keduanya. Habitat di tepi pantai, air tawar, menempel pada
batuan/tumbuhan dan benda padat. Tipe saluran air leucon.
Contoh: Spongilla sp.
- Peranan
Beberapa jenis Porifera seperti Spongilla dapat digunakan sebagai
spons mandi.
b. Filum Coelenterata
- Ciri-ciri
1. Habitat di laut berupa polip (sesil) atau medusa (motil)
2. Diploblastik
3. Simetris radial
82
- Struktur tubuh
1. Epidermis → terdapat
sel epitel otot, sel
interstisial, sel knidosit,
sel kelenjar lender dan
sel saraf indra. Tentakel
berfungsi menangkap
mangsa dan
memasukkannya ke dalam mulut. Tentakel dilengkapi dengan
sel knidoblas yang mengandung racun atau kapsul penyengat
(nematokist). Nematokist, berfungsi untuk melumpuhkan
mangsa/musuh. Sel interstisial berfungsi dalam regenerasi dan
menghasilkan sel (knidosit, sperma, telur).
2. Mesoglea → terletak diantara epidermis dan gastrodermis.
Berisi bahan seperti gelatin dan tidak mengandung sel-sel.
3. Gastrodermis → terdiri atas beberapa macam sel, yaitu sel otot
pencerna berflagel, sel kelenjar enzim, sel kelenjar lendir.
83
- Klasifikasi
1. Hydrozoa (hewan air)
Contoh: Hydra
✓ Hidup di air tawar, hermafrodit, sistem saraf difusi atau sel
saraf tersebar
✓ Bentuk tubuh selalu polip
✓ Pada ujung Hydra yang bebas terdapat mulut yang
dikelilingi Hipostomae yang berfungsi menangkap mangsa.
Pada bagian bawah membentuk basal disk untuk
melekatkan tubuh pada tempat hidupnya
✓ Memiliki dua macam alat indra, yaitu oseli sebagai
pengindra cahaya dan statosista sebagai alat keseimbangan.
✓ Reproduksi vegetatif dengan membentuk tunas dan
reproduksi generative melalui pembuahan ovum dan
spermatozoid
2. Scyphozoa (hewan mangkuk)
✓ Pada mulut terdapat 4 tentakel
✓ Bentuk tubuh selalu medusa
✓ Medusa berukuran besar, polip berukuran kecil
✓ Alat kelamin terpisah. Contoh: Aurelia sp.
3. Anthozoa (hewan bunga)
✓ Berbentuk polip
✓ Hidup di laut jernih
✓ Rongga gastrovaskuler bersekat-sekat
✓ Mengandung nematokist
✓ Contoh: Anemon laut (bunga karang), koral
- Peranan
✓ Hewan ubur-ubur dibuat tepung ubur-ubur yang diolah menjadi
bahan kosmetik / kecantikan
✓ Di Jepang, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan
84
- Ciri-ciri
1. Tubuh bulat pipih, bilateral simetris
2. Tidak memiliki sistem peredaran darah dan hermafrodit
3. Alat pencernaannya belum sempurna (berupa gastrovaskuler):
untuk mengedarkan sari-sari makanan
4. Alat eksresi berupa protonefridia, berbentuk saluran bercabang-
cabang yang berakhir pada sel api (flame cell). Sel api berfungsi
untuk mengatur kadar air di dalam tubuh agar tetap terjaga
5. Sistem saraf tangga tali
6. Bersifat triploblastik aselomata
- Klasifikasi
1. Turbellaria
Contoh: Planaria
✓ Panjang tubuh 5 – 25 mm
85
2. Trematoda
✓ Trematoda disebut flukes
✓ Memiliki bentuk tubuh lonjong hingga panjang dan dilapisi
kutikula yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari cairan
yang dikeluarkan inang
✓ Bersifat parasit.
✓ Memiliki alat penghisap (sucker)
✓ Pencernaan belum sempurna
✓ Contoh spesies:
o Dalam darah: Schistostoma japonicum, Schistostoma
mansoni, Schistostoma haematobium.→penyakit
Schistomiasis; gangguan fungsi hati, ginjal, dan
jantung
o Dalam hati: Fasciola hepatica (hati sapi)→ perantara
siput (Lymnaea)
o Dalam usus: Fasciola buski→ perantara tumbuhan air
o Dalam paru-paru: Paragonimus westermani → udang
air tawar
✓ Daur hidup (Fasciola hepatica)
87
Tahapan:
3. Cestoda
✓ Kulit dilapisi zat kitin sehingga tidak tercerna oleh enzim
inang.
✓ Tubuh bersegmen-segmen (proglotid). Setiap proglotid
memiliki organ reproduksi, alat eksresi, system saraf, dan
lubang kelamin. Pada bagian ujung proglotid berisi telur
yang siap menetas. Proglotid meloloskan diri, keluar
bersama feses inang.
✓ Tubuh cacing dewasa terdiri atas kepala (skoleks), leher
pendek/strobilus, dan proglotid. Skoleks dilengkapi oleh
alat penghisap (sucker) dan alat kait (rostellum) untuk
melekat pada organ tubuh inang.
✓ Tidak memiliki mulut dan alat pencernaan.
✓ Penyerapan makanan oleh seluruh permukaan tubuh.
✓ Struktur tubuh
88
✓ Contoh:
o Taenia saginata (inang perantara sapi); tidak
mempunyai pengait pada skoleks
o Taenia solium (inang perantara babi); mempunyai
pengait pada skoleks Hymenolepis nana; parasit pada
usus manusia
o Echinoccus granulosus; larvanya hidup pada manusia,
dan hewan ternak/anjing.
✓ Daur Hidup
- Peranan
✓ Pada umumnya Platyhelminthes merugikan, sebab parasit pada
manusia maupun hewan, kecuali Planaria. Planaria dapat
dimanfaatkan untuk makanan ikan.
✓ Agar terhindar dari infeksi cacing parasit (cacing pita)
sebaiknya dilakukan beberapa cara, antara lain:
o memutuskan daur hidupnya
89
- Ciri-ciri
1. Tubuh berbentuk gilig (bulat panjang) yang ujung-ujungnya
meruncing, tidak bersegmen
2. Bersilia
3. Tertutup lapisan lilin (kutikula)
4. Tidak bersegmen, simetris bilateral. Triploblastik
pseudoselomata
5. Alat pencernaan sempurna (mulut, faring, esophagus, usus, dan
anus). Nematoda memiliki stilet yang berbentuk seperti jarum
atau gigi di dalam rongga mulutnya yang berfungsi untuk
menusuk dan menghisap sari makanan dati mangsanya.
6. Kosmopolit atau terdapat di laut, air tawar, darat, kutub, hingga
tropis.
7. Hidup bebas dan sebagian parasit.
8. Belum memiliki alat sirkulasi dan respirasi. Transportasi dan
sirkulasi terjadi secara difusi.
90
- Klasifikasi
1. Nematoda
Tubuh fusiform atau filiform, cacing jantan lebih kecil, ekor
cacing jantan terdapat spikula dan bursa yang mengandung dua
spekula penis, bagian anterior terdapat alat sensoris
kemoreseptor, contoh: Ascaris, Ancylostoma, dan Vermicularis
2. Nematomorpha
Tubuh filiform, memanjang menyerupai rambut, permukaan
tubuh dilapisi kutikula, hidup sebagai parasit, contoh: Gordius
sp dan Nectonema sp.
e. Filum Annelida
- Ciri-ciri
✓ Memiliki segmen seperti cincin. Setiap segmen/ruas-ruas tubuh
disebut Somit
✓ Ruas tubuhnya disebut dengan Metameri (bentuk segmen yang
memiliki organ-organ yang sama); ekskresi, otot, pembuluh
darah, alat reproduksi.
91
✓ Triploblastik selomata
✓ Simetri Bilateral
✓ Sistem pencernaan yang lengkap
✓ Hermafrodit
✓ Sistem peredaran darah tertutup, darah mengalir di dalam
pembuluh darah. Darah Annelida mengandung protein pengikat
oksigen (hemoglobin) sehingga berwarna merah. Ada juga
darah yang berwarna kehijauan karena mengandung protein
klorokruorin
✓ Sistem saraf tangga tali
✓ Bergerak dengan kontraksi otot tubuh (otot sirkuler dan otot
longitudinal) atau dengan rambut (seta) untuk membantu
pergerakan
✓ Ekskresi berupa metanefridia, yang terdiri atas nefrostom
(corong bersilia) untuk mengumpulkan zat sisa, nefridia
(saluran yang membungkus peritoneum) dan nefridiofor
(lubang ekskresi).
- Klasifikasi
1. Polichaeta (Cacing berambut banyak)
✓ Contoh: Cacing palolo (Eunice sp) dan cacing wawo
(Lysidice oele) → dapat dimakan
✓ Tiap ruas tubuhnya terdapat parapodia (kaki berdaging)
yang ditumbuhi banyak rambut yang berfungsi sebagai alat
gerak dan alat Pernapasan karena mengandung pembuluh
darah yang halus.
✓ Dalam daur hidupnya ada yang disebut epitoke dan atoke.
Epitoke/individu reproduktif. Epitoke dapat terbentuk
melalui pertunasan. Epitoke akan berenang ke permukaan
air menjelang pagi atau petang hari untuk melepaskan
92
f. Filum Mollusca
- Ciri-ciri
1. Tubuh tidak beruas-ruas, bercangkang
2. Umumnya memiliki organ untuk melumatkan makanan
(Radula) kecuali Pelecypoda.
3. Simetris bilateral
4. Triploblastik selomata
5. Sistem peredaran darah terbuka. Pigmen darah hemosianin yang
larut dalam plasma darah mengandung Cu, berwarna biru pucat
bila mengandung oksigen dan tidak berwarna bila kekurangan
oksigen.
6. Alat eksresi berupa protonefridium
94
- Struktur tubuh
1. Kaki berotot, sebagai alat gerak
2. Massa visera, mengandung organ-organ internal seperti organ
pencernaan, ekskresi, dan reproduksi
3. Mantel, lipatan jaringan yang menutupi massa visera dan
berfungsi menyekresikan cangkang.
- Klasifikasi
1. Polyplacophora/Amphineura
✓ Polyplacophora dikenal dengan nama Chiton. Tubuh
berbentuk lonjong, pipih dorsoventral, berwarna gelap,
memiliki 8 cangkang pipih. Tidak memiliki tentakel dan
mata
✓ Eksoskleton berupa valva (lembaran atau keping
cangkang)
✓ Hidupnya melekat di dasar perairan
✓ Mulutnya dilengkapi dengan lidah parut (radula) yang
besar, kaki besar, dan datar
✓ Reproduksi dengan bersifat gonokoris. Telur menetas
menjadi larva trokofor yang berenang bebas kemudian
turun ke substrat dan mengalami metamorfosis menjadi
anak chiton.
✓ Contoh: Chiton squamosum
2. Pelecypoda/Lamellibranchiata/Bivalvia
✓ Mempunyai insang berlapis-lapis (Lamellibranchiata) dan
bercangkok sepasang (bivalvia), kaki pipih (Pelecypoda)
✓ Tubuhnya simetris bilateral. Pelecypoda tidak memiliki
kepala, bentuk pipih dan puncak cangkang disebut umbo.
Garis-garis melingkar disekitar umbo menunjukkan garis
pertumbuhan cangkang.
✓ Cangkang terdiri dari 3 lapisan: Peri-Prima-Nak
95
4. Scaphopoda
✓ Disebut siput taring karena memiliki bentuk cangkang yang
mirip gading gajah atau taring berwarna putih atau
kekuningan
✓ Cangkang tubular (seperti taring atau terompet) yang terbuka
di kedua ujungnya
✓ Kepalanya memiliki mulut dan kaptakula yang berbentuk
filament untuk menangkap makanan. Scaphopoda tidak
memiliki mata, tentakel, dan insang. Pertukaran udara terjadi
melalui permukaan mantel
✓ Hidupnya di laut dan terpendam di dalam pasir atau lumpur
✓ Contoh: Dentallium vulgare
5. Cephalopoda
✓ Kaki terdapat dikepala, tidak bercangkok (kecuali Nautilus).
Cangkang dalam tersusun dari zat tanduk, bersifat ringan dan
transparan yang disebut Pen
✓ Bergerak lambat dengan tentakel, sirip, dan cepat dengan
cara menyemprotkan air melalui corong (sifon/funnel)
✓ Kulit Cephalopoda mengandung zat kromatofora/sel-sel
pembawa warna: mengubah warna tubuh sesuai dengan
lingkungan. Sepia (sotong) mampu mengubah warna tubuh
sesuai dengan lingkungan, seperti pada bunglon.
✓ Beberapa jenis mengeluarkan tinta kecuali Nautilus. Cairan
tinta mengandung pigmen melanin, berwarna coklat/hitam.
97
- Peranan
✓ Menguntungkan : dapat dimakan sebagian dan untuk hiasan
(mutiara, tiram)
✓ Merugikan :
g. Filum Arthropoda
98
- Ciri-ciri
✓ Tubuh beruas-ruas: kaput (kepala), toraks (dada), abdomen
(perut). Bentuk simetris bilateral dengan rangka luar dari zat
kitin.
✓ Sistem organ lengkap: peredaran, pencernaan, saraf, pernafasan,
eksresi, reproduksi dan panca indra. Arthropoda bernapas
dengan insang, trakea, paru-paru buku, atau permukaan
tubuhnya. Sistem trakea terdiri atas saluran udara bercabang-
cabang. Pertukaran udara terjadi melalui lubang-lubang
respirasi pada setiap segmen tubuh yang disebut
spirakel/stigma. Alat ekskresi berupa pembuluh Malphigi
yang berfungsi mengekskresikan Nitrogen.
✓ Peredaran darah terbuka, terdiri atas jantung dan aorta. Darah
mengandung pigmen respirasi berupa hemosianin atau
hemoglobin.
✓ Alat pernafasan berupa trakea dan sistem saraf berupa sistem
saraf tangga tali
✓ Mengalami Molting/Ekdisis, dimulai dengan penghentian
makan dan pengosongan isis usus. Proses ini dikontrol oleh
hormon yang bersirkulasi di darah. Hormon tersebut yaitu, brain
hormone dan ecdysone.
- Klasifikasi
1. Crustacea
✓ Eksoskeleton keras, tersusun atas zat kitin/tanduk
99
✓ Klasifikasi Crustacea
1. Entomostraca; berukuran mikroskopis, sebagai
zooplankton. Contoh Daphnia
a. Branchiopoda, tubuh transparan dan pucat.
Panjang tubuh hanya beberapa millimeter,
100
✓ Peranan
o Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi,
misal udang, lobster dan kepiting.
o Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong
zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal
anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
o Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan
antara lain:
• Merusak galangan kapal (perahu) oleh
anggota Isopoda.
• Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh
anggota Cirripedia dan Copepoda.
• Merusak pematang sawah atau saluran irigasi
misalnya ketam.
2. Arachnida
✓ Habitat di darat dan ada beberapa yang di laut
✓ Tubuh terbagi 2 bagian: abdomen dan sefalotoraks
✓ Kaki 4 pasang terletak pada sefalotorak
✓ Bernapas dengan paru-paru buku
102
3. Myriapoda
✓ Tubuh terdiri atas kepala dan bagian belakang yang berbuku-
buku
✓ Habitat di darat
✓ Pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, kecuali
segmenterakhir kakinya berubah menjadi kaki cakar yang
beracun (maksiliped) → membunuh mangsa
✓ Pada kepala terdapat sepasang antena
✓ Ruas tubuh 10 – 200 segmen
✓ Hewan karnivora buas
✓ Klasifikasi
1. Ordo Chilopoda (Centipede)
o Contoh: Lipan (Scolopendra gipas)
o 25-100 segmen
o Tubuh pipih dorsoventral
o Memiliki sepasang antenna yang panjang
o Bersifat karnivor atau predator
o Kaki 1 pasang tiap ruas
2. Ordo Diplopoda
o ± 177 segmen
o Contoh: Keluwing/kaki seribu (Millipedes sp)
o Tubuh berbentuk silindris panjang
o Memiliki sepasang antenna yang pendek
o Kaki 2 psg tiap ruas
o Bersifat detritivor
104
4. Insecta
✓ Hexapoda: mempunyai kaki 6 buah
✓ Tubuh terbagi menjadi kepala, dada, dan perut
✓ Pada caput terdapat mulut, antena mata faset (mata majemuk)
dan mata tunggal/ocelli → penerima rangsang
✓ mata faset→ tersusun atas banyak mata tunggal/omatidium
yang berbentuk segi enam fungsi → melihat ke segala arah
✓ Sayap biasanya terdapat pada dada bagian belakang
(metatoraks) dan bagian tengah (mesotoraks)
✓ Kaki terdiri 3 pasang pada bagian dada
✓ Respirasi: trakea, setiap segmentubuhnya terdapat lubang
trakea (spirakel)/lubang respiratori
✓ Sistem saraf: tangga tali.
✓ Sistem peredaran darah: peredaran darah terbuka dan darahnya
tidak mengandung haemoglobin tetapi mempunyai
hemosianin
✓ Sistem pencernaan: lengkap dan memiliki kelenjar ludah
✓ Alat ekskresi: saluran Malphigi
✓ Abdomen segmen 9 dan 10 → alat kelamin. Insecta betina,
kedua segmen membentuk alat peletak telur (ovipositor) yang
bentuk memanjang dan runcing. Kantong penyimpanan
spermatozoid disebut spermateka.
✓ Klasifikasi
o Apterygota; tidak bersayap, tidak mengalami
metamorfosis.Contoh ordo Thysanura: kutu buku
(Lepisma sacharima)
o Pterygota; serangga bersayap
• Exopterygota; sayap berasal dari tonjolan luar
dinding tubuh, metamorfosis tidak sempurna
➢ Orthoptera (serangga bersayap lurus). Cth:
Belalang, kecoa (Periplaneta americana)
105
✓ Peranan
o Membantu proses penyerbukan pada bunga
o Menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera)
o Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat
kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh:
Bombix mori)
o Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah
(tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman
8. Filum Echinodermata
- Ciri-ciri
✓ Tubuh simetri bilateral → larva
✓ Simetri radial → dewasa
✓ Triploblastik selomata
✓ Habitat di laut
✓ Rangka luar tersusun dari zat kapur
✓ Alat gerak berupa kaki ambulakral yang mempunyai sistem
saluran air (sistem ambulakral), untuk menggerakkan kaki
tabung. Kaki tabung fungsinya untuk merayap, berpegangan
pada substrat, memegang mangsa, dan bernapas.
107
- Reproduksi
Secara seksual dengan fertilisasi internal dan reproduksi aseksual
dengan pembelahan fisi, pemisahan pisin pusat/piringan kecil di
pusat tubuh kemudian masing-masing bagian tubuh yang terpisah
akan melakukan regenerasi menjadi individu yang lengkap.
- Klasifikasi
1. Asteroidea
✓ Bentuk seperti bintang dengan lima lengan yang besar
✓ Memiliki duri berbentuk catut yang diantaranya terdapat
Pediselaria/kaki penjepit → menangkap makanan dan
membersihkan tubuh dari benda-benda asing
✓ Hasil pembuahan zigot berkembang menjadi larva bersilia
(Bipinaria) Contoh: Asterias forbesi (bintang laut merah)
✓ Struktur tubuh
2. Echinoidea
✓ Kulit mempunyai duri yang panjang dan banyak seperti
landak
✓ Habitat dasar perairan di sela-sela bebatuan
108
3. Ophiuroidea
✓ Memiliki lima lengan panjang yang dapat bergerak
menyerupai ular
✓ Tubuh berbentuk seperti bola cakram kecil dengan lengan
berjumlah 5 dan beruas-ruas
✓ Memiliki daya regenerasi tinggi
✓ Duri hanya terdapat di pada bagian lateral
✓ Memiliki mulut dan tidak mempunyai anus
✓ Pada lengan terdapat kaki ambulakral dan alat isap
(Ampula)
✓ Contoh: Ophiotrix sp. (bintang ular)
4. Crinoidea
✓ Bentuk tubuh seperti bunga lilia/bakung
✓ Sistem saluran air sederhana, tidak memiliki madreporit
maupun ampula sehingga gerakan kaki tabung dikendalikan
oleh kontraksi saluran cincin yang dilengkapi serat otot
melingkar
✓ Memiliki lengan panjang berbentuk seperti daun (Pinullae)
yang berjumlah 5 atau kelipatannya
✓ Daya regenerasi tinggi
✓ Tubuh bewarna-warni
109
5. Holoturoidea
✓ Bentuk tubuh seperti mentimun
✓ Kulit di lapisi kultikula, berduri halus (osikula)
✓ Tidak mempunyai lengan
✓ Di sekitar mulut terdapat 10-30 tentakel
✓ Mulut terletak di ujung anterior dan anus terletak di ujung
posterior (aboral)
✓ Contoh: Holothuria atra (teripang hitam), Cucumaria sp
- Peranan
o Pemakan bangkai atau sisa-sisa organisme dan juga pembersih
laut (Holothuroidea)
o Dapat dimakan sebagai bahan sup (mentimun laut). Telur bulu
babi juga dapat diolah menjadi makanan
o Pemangsa kerang mutiara
- Mempunyai selomata
- Sistem organ kompleks
- Sistem saraf berupa pembuluh, terdapat disebelah punggung
- Alat pernapasan berupa insang, dimana celah insang berhubungan
dengan faring
a. Filum Hemichordata
Hemichordata mempunyai bentuk tubuh memanjang, notokord
berongga dan pendek, fertilisasi eksternal, mempunyai membuluh
darah dorsal dan ventral. Contoh: Dolichoglossus sp atau cacing laut.
b. Filum Urochordata
Urochordata disebut juga dengan tunicata. Mempunyai tubuh
pendek, tebal dengan selubung menyerupai kulit. Urochordata hidup
bebas atau sebagai parasit di laut. Notokord dan korda saraf menghilang
setelah dewasa, bersifat hermafrodit dan membentuk tunas. Contoh:
Molgula sp dan Botryllus sp.
c. Filum Cephalochordata
Cephalochordata mempunyai tubuh kecil, memanjang dan pipih
menyerupai ikan tanpa sirip. Notokord dan korda saraf tidak
menghilang meski sudah dewasa. Mempunyai banyak faring dengan
banyak celah insang. Tidak mempunyai jantung namun mempunyai
aliran darah. Fertilisasi terjadi secara eksternal. Contoh: Amphioxus sp
dan Branchiostoma sp.
111
d. Filum Vertebrata
o Agnatha
Agnatha merupakan vertebrata paling primitif dengan
mulut melingkar tanpa rahang. Tubuhnya tersusun atas kartilago
dengan kulit lembut tanpa adanya sisik. Ia juga tidak
mempunyai sirip yang berpasangan sehingga bergerak secaa
112
2. Amfibi
3. Reptil
4. Aves
5. Mamalia
115
5. Mendiskusikan Tidak Dilakukan Dilakukan dengan Dilakukan Dilakukan dengan baik Dilakukan dengan baik
atau membenarkan dilakukan dengan banyak beberapa kesalahan dengan baik dan lengkap dan lengkap dengan
informasi yang kesalahan namun tidak menekankan pada aspek
disajikan lengkap relevan
6. Penyampaian Tidak Sebagian Terstruktur Terstruktur dan Terstruktur, jelas dan Terstruktur, jelas,
dilakukan dengan dilakukan terstruktur jelas konsisten konsisten dan efektif
terstruktur, jelas,
konsisten dan
efektif
7. Penyampaian Tidak Dilakukan Dilakukan dengan Kadang-kadang Sering dilakukan dan Sering dilakukan dan
menggunakan dilakukan dengan banyak beberapa kesalahan dilakukan dan benar benar disertai pengenalan
tananan bahasa kesalahan benar konsep baru
yang sesuai
8. Menggunakan Tidak Hanya Digunakan untuk Digunakan Sering menggunakan Sering menggunakan
media atau alat dilakukan digunakan bila memperjelas ide untuk untuk memperjelas untuk mempejelas ide
bantu agar benar-benar memperjelas gagasan utama utama disertai
komunikasi lebih diperlukan beberapa ide penggunaan sumber daya
lebih efisien utama baru
9. Penyampaian Tidak Waktu yang Waktu yang Menyesuaikan Menyesuaikan waktu Menyesuaikan waktu
disesuaikan waktu dilakukan dibutuhkan diperlukan hampir waktu yang yang tersedia disertai yang tersedia disertai
yang tersedia melebihi atau sesuai dengan tersedia pembagian waktu untuk pembagian waktu untuk
kurang dari kesepakatan setiap bagian setiap bagian dan
waktu yang mendistribusikan waktu
disepakati jika diperlukan
10. Menggunakan Tidak Hanya Suara jelas namun Suara jelas Suara jelas, nada tepat, Suara jelas, nada tepat,
suara yang jelas, dilakukan menggunakan nada membosankan dengan postur postur fisik sesuai postur fisik sesuai
nada yang tepat, satu indikator fisik yang tepat disertai kontak mata
postur fisik yang (suara dengan audience
118
5. Menyajikan Tidak Penyajian Penyajian laporan Penyajian Penyajian laporan jelas, Penyajian laporan jelas,
laporan dengan dilakukan laporan jelas, jelas dan sebagian laporan jelas dan terstruktur dan sebagian terstruktur dan koheren
jelas, terstruktur namun tidak terstruktur dan terstruktur memiliki keterkaitan sehingga antar bagian
dan koheren terstruktur dan koheren namun tidak antar bagian terkait untuk mencapai
tidak koheren koheren efisiensi komunikasi
6. Menuliskan dengan Tidak Sebagian besar Beberapa gaya dan Gaya logis dan Gaya formal dan format Gaya logis dan format
gaya dan format dilakukan gaya dan format tidak formal formal namun formal formal
yang formal format tidak format tidak
formal formal
7. Grammar (tata Tidak Penulisan tidak Sebagian besar tata Beberapa tata Penggunaan tata bahasa Penggunaan tata bahasa
bahasa dan dilakukan disertai salah bahasa dan bahasa dan dan ortografi benar dan ortografi benar
ortografi) satu bagian ortografi salah ortografi salah disertai tinggi sinonim
grammar (tata
bahasa atau
ortografi)
8. Menggunakan Tidak Sebagian besar Beberapa teknis Penggunaan Penggunaan teknis Penggunaan teknis
teknis bahasa yang dilakukan penggunaan bahasa mengalami teknis bahasa bahasa sering dilakukan bahasa sering dilakukan
sesuai teknis bahasa kesalahan kadang dan benar dengan benar disertai
mengalami dilakukan dan pengenalan konsep baru
kesalahan benar
9. Mendiskusikan Tidak Kadang- Kadang-kadang Sering Sering dilakukan Selalu dilakukan dengan
atau membenarkan dilakukan kadang dilakukan dengan dilakukan dengan baik dan baik dan lengkap serta
informasi yang dilakukan dan baik namun tidak dengan baik lengkap menekankan pada aspek
disajian mengalami lengkap nmsun tidak relevan
banyak lengkap
kesalahan
121
10. Penyajian Tidak Penyajian Penyajian Penyajian Penyajian dilengkapi Penyajian dilengkapi
dilengkapi grafik, dilakukan dilengkapi dilengkapi dengan dilengkapi dengan grafik, data atau dengan grafik, data atau
data atau gambar dengan grafik, grafik, data atau dengan grafik, gambar yang sesuai gambar yang sesuai
untuk menambah data atau gambar namun data atau disertai pembahasan dan
kualitas laporan gambar namun kurang sesuai gambar yang sumber yang sesuai
tidak sesuai kurang sesuai
namun disertai
pembahasan
4. Penyampaian data/unggahan Menggunaan sedikit Mengalami banyak Mengalami sedikit Konsisten menggunakan
sekali ejaan dan tata kesalahan ejaan dan tata kesalahan ejaan dan tata ejaan dan tata bahasa yang
bahasa di hampir semua bahasa dalam beberapa bahasa dalam beberapa benar dalam
data/unggahan, data/unggahan data/unggahan data/unggahan sehingga
penyampaian jarang mengalami salah
data/uanggahan ejaan
terkesan “gegabah”
5. Kecepatan dan inisiatif Tidak memberikan Memberikan Memberikan Memberikan
feedback/respon dalam feedback/respon dalam feedback/respon dengan feedback/respon dengan
unggahan, jarang banyak unggahan selama tepat, sesekali tepat, menunjukkan
berpartisipasi secara beberapa hari dengan membutuhkan dorongan adanya inisiatif diri yang
bebas inisiatif yang terbatas untuk melakukan baik
unggahan
Penilaian:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑖𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
𝑥 100
30
Materi : Animalia
Kelas : X MIPA 5
Pertemuan ke- :
Keterlaksanaan
No. Langkah Pembelajaran Keterangan
Ya Tidak
Pembukaan
Membuka pembelajaran dengan
1.
salam
2. Melakukan presensi kehadiran siswa
Menarik perhatian siswa untuk
3. memfokuskan diri dalam
pembelajaran
Memotivasi siswa agar tertarik
4. mengikuti pembelajaran yang akan
disampaikan
Inti
Membuat kaitan materi ajar
5. sebelumnya dengan materi yang
akan diajarkan
6. Merumuskan tujuan belajar
7. Pembagian kelompok
8. Pembagian LKPD
9. Pengisian LKPD
10 Pelaksanaan presentasi kelompok
11. Tanya jawab dalam presentasi
Pembahasan pertanyaan lebih lanjut
12.
oleh guru
125
Penutup
Pembuatan ringkasan kesimpulan
14.
pembelajaran oleh siswa
Pengomunikasian materi selanjutnya
15.
oleh guru
16. Pemberian tugas kepada siswa
Menutup pembelajaran dengan
17.
salam
Karanganyar,
............................ 2020
Mengetahui,
Observer
(..................................)
*) berilah tanda centang (v) pada kolom keterlaksanaan sesuai dengan terlaksana
atau tidaknya langkah-langkah pembelajaran