Abstrak
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi yang memudahkan manusia untuk melakukan
aktifitas dalam bentuk file ataupun data yang bersifat rahasia, oleh karena itu dibutuhkan pengamanan data
untuk mengamankan file yang bersifat rahasia. Data adalah catatan atas kumpulan fakta atau suatu variable
yang berbentuk berupa kata- kata, citra dan angka. Namun, terkadang data yang bersifat private sering
terjadinya kebocoran dan kehilangan data. Penggunaan komputer menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat
dipisahkan lagi untuk disetiap kegiatan, tidak terkecuali dalam Komite Nasional Keselamatan Transportasi
bekerja dibidang investigasi. Demi kelancaran dalam melakukan investigasi untuk itu dibutuhkan suatu aplikasi
yang dapat menjaga kerahasiaan data tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan aplikasi untuk
membantu dalam proses pengamanan data. Teknik kriptografi yang di gunakan adalah metode Advanced
Encryption Standard (AES) Aplikasi ini rancang dengan salahsatu dari macam – macam metode, yaitu metode
Waterfall, pada tahap perancangan aplikasi keamanan file menggunakan bahasa pemograman php berbasis
web dengan menggunakan database MySQL. Metode Advanced Encryption Standard (AES) merupakan standar
enkripsi dengan kunci-simetris dengan ukuran kunci yang beragam seperti 128 bit, 192 bit, dan 256 bit. Dari
hasil implementasi diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi mampu mengamankan file investigasi dari yang semula
berbentuk plaintext menjadi chipertext dengan hasil akhir file yang tidak dapat dimengerti lagi maknanya.
menggantikan algoritma DES. Algoritma AES c. Final Round, adalah proses putaran untuk
termasuk jenis block cipher yang memiliki putaran terakhir yang meliputi SubBytes,
panjang kunci sebesar 128 bit, 192 bit, dan 256 ShiftRows, dan AddRoundKey.
bit. Urutan dari algoritma AES dalam suatu
kelompok 128 bit disebut blok data atau biasa 2.5 Proses Dekripsi Advanced Encryption
yang sering disebut plaintext yang selanjutnya Standard (AES)
akan dienkripsi menjadi ciphertext. Perbedaan Transformasi cipher dapat dibalikkan dari
panjang kunci tersebut nantinya mempengaruhi proses enkripsi dan diimplementasikan dalam
jumlah putaran pada algoritma AES ini. arah yang berlawanan untuk mendapatkan
inverse cipher yang mudah dimengerti untuk
Tabel 1. Jumlah Putaran AES [5] algoritma AES. Transformasi byte yang dipakai
Tipe Jumlah Besar Jumlah pada invers cipher yaitu invShiftRows,
Key Blok Round InvSubBytes, InvMixColumns, dan
(Nk) (Nb) (Nr)
AES-128 4 4 10
AES-192 5 4 12
AES-256 6 4 14
Tabel 2. Plainteks
a b c d
00 00 00 00
Untuk mencari W[5] adalah sebagai berikut.
00 00 00 00 W[i] = W[i-4] ⊕ W[i-1].
0 0 0 0 6 6 6 6 9 6 7 B
Untuk mencari w[4] adalah seperti berikut. 0 0 0 0 3 3 3 3 4 5 1 3
W[i] = w[i-4] ⊕ Subword(rotword(W[3])) ⊕ 0 0 0 0 6 6 6 6 2 1 6 3
RC[1]. 0 0 0 0 3 3 3 3 B 6 A 5
Tabel 7. Proses Mencari W[4] 0 0 0 0 9 9 9 9 4 4 8 9
6E 00 63 ⊕ 01 ⊕ 44 26 0 0 0 0 F F F F 1 7 1 5
00 00 63 00 00 63 W W W W W W W W W W W W
[ [ [ [ [ [ [ [ [ [ [ [
00 00 63 00 00 63 0 1 2 3 4 5 6 7 4 4 4 4
] ] ] ] ] ] ] ] 0 1 2 3
00 1 6E 2 9F 3 00 4 00 5 9F ] ] ] ]
6 6 6 6 ⊕ 4 6 6 6 = 2 0 0 0 3F 2B 77 67
1 2 3 4 4 9 1 E 5 B 2 A
87 BB 5F 6F
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pada ronde pertama didapat Cipherteks yang
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 akan menjadi masukan atau input untuk ronde
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 kedua, begitu juga cipherteks yang didapat pada
ronde kedua akan digunakan menjadi inputan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 pada ronde ketiga. Proses ini berlangsung
hingga ronde kesepuluh. Pada ronde kesepuluh
didapat hasil enkripsi sebagai berikut.
Ronde 1 Ronde-10 :
Tabel 15. Proses Ronde ke-10 Sub-byte
a. Hasil proses subbyte dengan
menggunakan tabel s-box. 66 05 8B CD
3C D9 02 10
b. Transformasi shiftrows
Tabel 13.Shiftrows
3F 2B 77 67 3F 2B 77 67 3A 52 0C 25
63 63 63 63 63 63 63 63 A3 4B 2B 3E
63 63 63 63 63 63 63 63
Tabel 17. Proses Ronde ke-10 Add Round Key
48 D2 82 69
63 63 63 63 63 63 63 63
A8 BC 73 A3
c. Proses MixColumns
11 44 66 10
Proses ini merupakan proses
terbanyak dari pada proses proses lain setiap E2 0C AA AB
rounde. Proses mixColumns menjadi 4
bagian untuk sebuah matriks atau state
karena dikerjakan untuk setiap kolom Pada ronde 10 transformasi yang dilakukan
sebagai berikut. hanya 3 transformasi yaitu subbyte , shiftrows,
1. Proses MixColumn untuk kolom Addroundkey. Dan didapat cipherteks yang
pertama. sesungguhnya yaitu.
Tabel 14. Proses MixColumns Tabel 19. Hasil Ronde 10
S’(0,1) = 02 03 01 01 * 3F 2B 77 67 48 D2 82 69
S’(1,1) 01 02 03 01 63 63 63 63
A8 BC 73 A3
S’(2,1) 01 01 02 03 63 63 63 63
11 44 66 10
S’(3,1) 03 01 01 02 63 63 63 63
E2 0C AA AB
HASIL
a. Uji Coba file *.doc Gambar 12. File *.xls sebelum enkripsi
Setelah file *.xls dienkripsi maka file akan
berubah seperti gambar berikut.
disimpulkan kelebihan dari aplikasi tersebut [2]. Harahap, Muh. K. (2016). Analisis Perbandingan
sebagai berikut: Algoritma kriptografi Klasik Vigenere Cipher
a. Program aplikasi ini sangat mudah dan One Time Pad. Jurnal Nasional
digunakan dan isi filenya terjamin Informatika dan Teknologi Jaringan, 1(1), pp.
keamananya. 61-64.
b. Ukuran setelah didekripsi kembali ke [3]. Latif, A. (2015). Implementasi Kriptografi
ukuran file awal. Menggunakan Metode Advanced Encryption
Standar (AES) untuk pengamanan data teks.
3.9 Keterbatasan Aplikasi Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha, 4(2), pp. 163-
Berdasarkan hasil uji coba program yang 172.
dilakukan beberapa sampel maka dapat [4]. Muharram, F., Azis, H. and Manga, A. R. (2018).
disimpulkan keterbatasan dari aplikasi tersebut Analisis Algoritma pada Proses Enkripsi dan
sebagai berikut: Dekripsi File Menggunakan Advanced
a. Hanya mengenkripsi file dari Word, Excel, Encryption Standard (AES). Prosiding
PowerPoint, Text, dan Pdf. Seminar Nasional Ilmu Komputer dan
c. Maksimal file hanya 5MB Teknologi Informasi, 3(2), pp. 112-115.
d. Semakin besar file yang di enkripsi, maka [5]. Nurnaningsih, D. and Permana, A. A. (2018).
semakin lama prosesnya. Rancangan Aplikasi Pengamanan Data
Dengan Algoritma Algoritma Advanced
4. KESIMPULAN Encryption Standard (AES). JURNAL
Dari hasil analisis masalah yang telah TEKNIK INFORMATIKA, 11(2), pp. 177-186.
dijabarkan dan juga aplikasi yang dibuat, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Dengan adanya aplikasi kriptografi dengan
metode AES ini dapat mengamankan
dokumen penting yang ada di Komite
Nasional Keselamatan Transportasi .
b. Algoritma AES-128 bit ini berhasil
diterapkan pada Komite Nasional
Keselamatan Transportasi.
c. Untuk mengamankan file dilakukan
enkripsi sehingga hanya orang mempunyai
kunci yang dapat mendekripsi file tersebut.
Beberapa saran yang diberikan untuk
pengemanban selanjutnya dengan harapan
menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi,
berikut saran yang dapat diberikan :
a. Pada penelitian selanjutnya dapat
dikembangkan metode kriptografi lain
atau menggabungkan 2 metode sampai 3
metode kriptografi agar lebih aman.
b. Penelitian ini dapat juga ditambahkan
metode steganografi untuk
menyembunyikan data dari pihak yang
tidak bertanggungjawab.
d. Penelitian selanjutnya dapat
menambahkan format music, gambar, dan
video.
e. Waktu proses diharapkan dapat lebih cepat
walapun dengan ukuran file yang besar.
5. DAFTAR PUSAKA
[1]. Arif, A. and Mandarani, P. (2016). Rekayasa
Perangkat Lunak Kriptografi menggunakan
Algoritma Advanced Encryption Standard
(AES) 128 bit pada sistem keamanan Short
Message Service (SMS) berbasis Android.
Jurnal TEKNOIF, 4(1), pp. 84-93.