Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324181351

PERBAIKAN CITRA WAJAH DENGAN METODE HISTOGRAM EQUALIZATION


DAN GAUSSIAN FILTERING

Conference Paper · December 2016

CITATIONS READS

2 3,904

2 authors, including:

I Nyoman Gede Arya Astawa


Politeknik Negeri Bali
33 PUBLICATIONS   59 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Networking View project

Web Programming View project

All content following this page was uploaded by I Nyoman Gede Arya Astawa on 04 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Proceedings Seminar Nasional Riset Ilmu Komputer (SNRIK 2016) Universitas Muslim Indonesia Vol. 1, Desember 2016
Makassar – 14 Desember 2016 ISSN : 2443-048X

PERBAIKAN CITRA WAJAH DENGAN METODE HISTOGRAM


EQUALIZATION DAN GAUSSIAN FILTERING
I Nyoman Gede Arya Astawa1), Elina Rudiastari2)
1)
Prodi Manajemen Informatika, 2)Prodi Teknik Listrik
12)
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bali – Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Badung - Bali
arya_kmg@pnb.ac.id1), elinarudiastari@yahoo.com2)

Abstrak – Perbaikan suatu citra digital yang mempunyai intensitas mutu kurang baik seperti mengandung cacat atau
derau, warnanya terlalu kabur atau kontras yang disebut noise memiliki peran penting. Kejelasan suatu citra akan
menjadi berarti sebagai sebuah informasi. Penelitian ini bertujuan memperbaiki suatu citra digital dengan mengurangi
noise menggunakan metode Histogram Equalization dan Gaussian Filtering. Pengukuran suatu noise citra dilakukan
dengan metode Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR) sedangkan pengukuran kualitas sinyal menggunakan Signal-to-
Ratio (SNR). Dalam penelitian ini, ukuran matriks yang digunakan adalah 3×3, 5×5, 7×7, 9×9, dengan standar deviasi
0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9; dan 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tertinggi perbaikan suatu citra adalah gaussian
filter dengan matrik berukuran 3x3 dan standar deviasi = 0,5. Adapun, nilai Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR) =
32.948 dan nilai Signal-to-Ratio (SNR) = 45.7757.
Kata kunci – Citra digital, Histogram Equalization, Gaussian Filtering

I. PENDAHULUAN melakukan proses pemerataan histogram (Histogram


Seiring perkembangan teknologi, citra Equalization) dari tingkat keabuan (gray-level) pada
memegang peranan sangat penting sebagai bentuk pixel citra secara spasial, sehingga citra dapat
informasi dengan kemudahan yang ditawarkan dalam didistribusikan secara merata. Histogram Equalization
hal pengambilan, pemrosesan dan penyimpanannya. mengatur gray-level dari sebuah citra dengan
Walaupun sebuah citra kaya dengan informasi, namun menggunakan informasi dari bentuk histogram.
seringkali citra yang kita miliki mengalami penurunan Kemudian fungsi pemerataan diaplikasikan ke citra
intensitas mutu, misalnya mengandung cacat atau grayscale yang asli [4]. Pada penelitian yang dilakukan
derau, dan warnanya terlalu kabur atau kontras yang oleh [5], dikatakan bahwa Histogram Equalization
disebut noise. Penurunan intensitas mutu tersebut (HEQ) merupakan salah satu teknik yang paling efisien
antara lain disebabkan karena proses pengambilan atau dimana telah digunakan untuk mengurangi mismatch
penyimpanan gambar (citra digital), proses pengiriman antara hasil pelatihan dengan hasil data tes. Begitu juga
citra digital (melalui kabel ataupun melalui satelit). pada penelitian [6] yang mengatakan bahwa metode
Sehingga suatu citra berpeluang mengalami kerusakan Histogram Equalization sangat efektif digunakan tidak
(noise) dan mengakibatkan informasi yang ada menjadi hanya dalam meningkatkan seluruh citra tetapi juga
berkurang. dalam meningkatkan detail tekstur. Hal tersebut juga
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk membuat perubahan urutan tingkat warna abu-abu citra
memperbaiki suatu citra, seperti peneliti [1] asli benar-benar terkendali, sehingga lebih efektif
menyatakan bagian yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas citra. Penelitian yang dilakukan
pengolahan citra tingkat rendah adalah peningkatan oleh [7] diperoleh hasil penelitian penerapan Wiener
citra, yang memiliki tujuan untuk meningkatkan filter pada citra digital yang terdegredasi Speckle noise
kualitas gambar yang memiliki nilai kontras rendah, dan Gaussian noise, hasilnya citra hasil yang lebih baik
untuk memperbesar perbedaan intensitas antara objek- kalau dibandingkan dengan citra hasil penerapan
objek dan latar belakang gambar dan meningkatkan median filter. Hal ini juga diperkuat dengan hasil
persepi informasi yang terdapat pada gambar. penelitian [8], yang menegaskan bahwa Wiener filter
Selanjutnya, penelitian [2] menyatakan bahwa dengan memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan
teknik filtering dapat memperbaiki suatu citra digital. mean filter ataupun median filter untuk mengurangi
Hasil penelitian ini menegaskan bahwa perbaikan citra Speckle noise, Poisson noise ataupun Gaussian noise
sangat dibutuhkan agar informasi yang diperoleh akan pada suatu noisy image. Peneliti [1] menyebutkan
maksimal. Penelitian [3] juga mengemukakan bahwa penggunaan metode Histogram Equaliazation ini
perbaikan suatu citra dapat meningkatkan kelebihan- dianggap mudah karena kesederhanaan dan memiliki
kelebihan yang dimiliki oleh citra digital tersebut. kinerja yang relatif lebih baik pada hampir semua jenis
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas citra gambar dan juga mampu meningkatan kontras pada
dari sisi kontras warna dapat ditingkatkan dengan citra.
memberikan perlakuan pada histogramnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan
Oleh karena itu, perbaikan kualitas atau kontras metode perbaikan pengolahan citra pada gambar wajah.
suatu citra sangat diperlukan agar informasi yang Adapun, metode yang digunakan adalah Histogram
terkandung di dalamnya menjadi jelas. Salah satu Equalization dan Gaussian filtering. Dimana, metode
metode yang dapat digunakan adalah biasanya dengan Histogram Equalization digunakan untuk perataan

15
Proceedings Seminar Nasional Riset Ilmu Komputer (SNRIK 2016) Universitas Muslim Indonesia Vol. 1, Desember 2016
Makassar – 14 Desember 2016 ISSN : 2443-048X

intensitas cahaya dan metode Gaussian filtering 2.1 Perbaikan citra


digunakan untuk proses pengurangan noise citra wajah. Perbaikan citra merupakan salah satu metode
Paper ini terdiri dari Bagian I, yang menjelaskan yang sederhana dan cukup menarik bidang pengolahan
latar belakang, hasil penelitian terkait dan tujuan citra digital. Pada dasarnya, ide di balik teknik
penelitian. Bagian II, menjelaskan alur penelitian, perbaikan citra adalah untuk memperbaiki detail yang
metode dan proses kerja Histogram Equalization dan dikaburkan, atau hanya untuk menyorot fitur tertentu
Gaussian filtering. Bagian III, menerangkan dan yang menarik di gambar. Oleh karena itu, peningkatan
menganalisis hasil pengujian perbaikan citra wajah. kualitas suatu citra yang terdegradasi dilakukan dengan
Bagian IV, merupakan kesimpulan dari penelitian ini. menerapkan teknik perbaikan citra [9].

II. METODE PENELITIAN 2.1.1 Histogram Equalization


Penelitian ini akan dilakukan pada jenis data Metode Histogram Equalitation (HE)
citra digital. Pemilihan citra digital ini dilakukan merupakan salah satu teknik yang cukup populer untuk
karena sangat umum dipakai dan memiliki ukuran yang meningkatkan kualitas citra digital. Konsep dasar dari
relatif kecil serta dapat memberikan banyak informasi. Histogram Equalization adalah dengan men-strecth
Penelitan yang dilakukan ini dimulai dengan histogram, sehingga perbedaan pixel menjadi lebih
mendapatkan citra wajah dari input. Citra yang telah besar. Dengan kata lain, informasi menjadi lebih kuat
didapat selanjutnya akan dikonversi dari format warna sehingga secara kasat mata dapat menangkap informasi
(RGB) menjadi Grayscale. Citra yang telah dikonversi yang disampaikan [9].
tersebut akan melalui proses Histogram Equalization. Secara matematis dapat dihitung dengan rumus (1):
Pada proses ini, akan didapat nilai histogram.
𝑛𝑖
Kemudian dilakukan pemerataan, proses selanjutnya ℎ𝑖 = i = 0,1,...,L-1 (1)
𝑛
adalah citra akan diproses dengan metode filtering
Gaussian noise. Tujuan dari proses ini adalah untuk Dimana, L adalah derajat keabuan; n adalah
mengurangi noise yang terdapat pada citra. Proses jumlah seluruh pixel di dalam citra; ni adalah jumlah
pengurangan noise akan memberikan pengaruh yang pixel yang memiliki derajat keabuan i.
besar pada pengolahan citra digital. Untuk itu perlu Diasumsikan bahwa pemerataan histogram
dilakukan proses pengurangan noise tersebut supaya mengubah nilai masukan rk menjadi sk dan kemudian
didapatkan data yang lebih akurat dan representatif mengubah s. Jika ditulis dalam bentuk persamaan
pada keadaan sesungguhnya. Sehingga hasil tersebut (1) adalah sebagai berikut (2) [10] :
pengolahan citra yang didapatkan pada proses
selanjutnya menjadi lebih baik[2]. k menjadi vk
Hasil citra yang didapat dalam proses ini akan (𝐿−1) 𝑘
diubah ukurannya (resize). Dan, proses akhir adalah 𝑣𝑘 = 𝑇(𝑠𝑘 ) = ∑𝑗=0 𝑛𝑗 (2)
𝑀𝑁
menghitung nilai PSNR dan SNR sebagai ukuran
keberhasilan suatu metode perbaikan citra. Adapun alur Dimana, k adalah warna citra awal; vk adalah
penelitian perbaikan citra wajah dapat dilihat pada nilai grey level yang baru; T adalah fungsi mapping; sk
Gambar 1. adalah nilai grey level dari citra awal; L adalah jumlah
tingkat keabuan; nj adalah jumlah pixel yang bernilai
Input Citra Wajah sk; MxN adalah total jumalh piksel.

2.1.2 Gaussian Filtering


Konversi RGB ke Metode Gaussian Filtering termasuk dalam
Grayscale kelas low-pass filters, yang didasarkan pada fungsi
distribusi peluang Gaussian [11]. Prinsip dasar dari
metode ini adalah Operasi perkalian yang dilakukan
Histogram Equalization
ialah perkalian antara matriks kernel dengan matriks
gambar asli [12]. Adapun rumus dari metode Gaussian
Filtering sebagai berikut (3):
Gaussian Filtering

𝑥2

𝑓(𝑥) = 𝑒 2𝜎2 (3)
Output citra Wajah

Dimana, f(x) adalah gaussian filtering pada


dimensi satu; e adalah epselon; x adalah jarak dari titik
Menghitung
PSNR dan SNR
asal pada sumbu horisontal; 𝜎 adalah standar deviasi.

Gambar 1 Diagram alir penelitian

16
Proceedings Seminar Nasional Riset Ilmu Komputer (SNRIK 2016) Universitas Muslim Indonesia Vol. 1, Desember 2016
Makassar – 14 Desember 2016 ISSN : 2443-048X

Sedangkan fungsi Gauss pada dimensi dua semakin mendekati citra asli. PSNR dapat dihitung
adalah sebagai berikut (4): sebagai berikut (7)[2] :

𝑥2 +𝑦2 𝑀𝑎𝑥𝐼
𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑒

2𝜎2 (4) 𝑃𝑆𝑁𝑅 = 20 log ( ) (7)
𝑅𝑀𝑆𝐸

Dimana, f(x) adalah gaussian filtering pada Dimana, nilai MaxI adalah nilai maksimum piksel citra
dimensi dua; e adalah epselon; x adalah jarak dari titik grayscale, MaxI =255 dan RMSE adalah nilai Root
asal pada sumbu horisontal; y adalah jaraka dari titik Mean Square Error.
asal pada sumbu vertikal; 𝜎 adalah standar deviasi.
2.5 Signal to Noise Ratio
2.2 Noise Signal to Noise Ratio (SNR) digunakan untuk
Noise adalah suatu bentuk kerusakan pada mengukur tingkat kualitas sinyal pada citra. Acuan
image signal yang disebabkan oleh gangguan eksternal. nilai SNR ini dihitung berdasarkan perbandingan
Gangguan pada citra umumnya berupa variasi antara citra asli dengan citra hasil filtering. Sehingga
intensitas suatu piksel yang tidak berkorelasi dengan semakin besar nilai SNR, maka semakin baik kualitas
piksel-piksel tetangganya [12]. sinyal yang dihasilkan. SNR biasanya dalam satuan
decibels (dB), persamaannya sebagai berikut (8)[2]:
Gaussian Noise
2
∑𝑚,𝑛 𝐼𝑚,𝑛
Gaussian noise menunjukkan bentuk ideal white 𝑆𝑁𝑅 = 10 log10 [∑ ] (8)

noise yang mengakibatkan fluktuasi acak pada suatu 𝑚,𝑛 𝐼𝑚,𝑛 −𝐼𝑚.𝑛

sinyal. Gaussian noise adalah white noise yang


terdistribusi normal. Jika citra digital direpresentasikan Dimana, I-m,n merupakan citra asli, Im,n adalah citra
dengan I dan Gaussian Noise dengan N, maka bentuk hasil; m, n adalah ukuran citra m × n.
model noisy image adalah sebagai berikut (5) [11] :
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
𝐼+𝑁 (5) Sub bagian ini menjelaskan hasil dan analisa
dari penerapan metode Histogram Equalization dan
2.3 Root Mean Squared Error Gaussian filtering dalam pengujian perbaikan citra
Root Mean Squared Error (RMSE) sangat wajah. Adapun software yang digunakan dalam
baik digunakan untuk mengukur tingkat error pada penelitian ini adalah software Matlab R2010a (versi
citra hasil filtering dengan cara membandingkannya 7.10.0.499).
dengan citra asli. Adapun, rumus dari RMSE sebagai Proses pengolahan citra dalam penelitian ini
berikut (6) [2]: terdiri dengan proses input gambar dan membaca
matriks citra, konversi citra, denoising citra digital
1
dengan menerapkan filter.
𝑅𝑀𝑆𝐸 = √ ∑𝑚 𝑛
𝑥=1 ∑𝑦=1(𝑓(𝑥, 𝑦) − 𝑓′(𝑥, 𝑦))
2 (6) Proses pertama adalah menginput citra digital
𝑚𝑥𝑛
wajah pada software matlab. Kemudian, citra tersebut
Dimana, m dan n adalah panjang dan lebar citra; f’(x,y) akan ditampilkan dalam bentuk matriks m×n sesuai
adalah piksel citra hasil filtering; f(x,y) adalah piksel ukuran gambar tersebut. Proses selanjutnya,
citra asli. pembacaan matriks citra. Citra digital wajah dibuat
dengan nilai piksel 0 – 255 pada 3 dimensi warna yaitu
Perhitungan nilai RMSE untuk perbaikan citra Red, Green, dan Blue (RGB). Untuk mempermudah
adalah nilai RMSE yang semakin besar, maka citra analisa citra, dilakukan proses konversi citra digital
hasil filtering tersebut akan memiliki tingkat kesalahan RGB menjadi Grayscale.
yang semakin besar, sehingga citra yang dihasilkan Selanjutnya, proses perataan histogram. Proses
dalam proses tersebut semakin tidak mirip dengan citra ini bekerja dengan mendistribusikan nilai derajat
aslinya, begitupun sebaliknya. keabuan suatu citra dibuat rata, hasil histogram dapat
dilihat pada Gambar 2.
2.4 Peak Signal to Noise Ratio
Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) merupakan
perbandingan antara nilai maksimum dari sinyal yang
diukur dengan besarnya noise yang berpengaruh pada
sinyal tersebut. Oleh karena itu, PSNR digunakan
sebagai parameter standar untuk menilai kualitas suatu
citra secara obyektif dengan cara membandingkan
noise terhadap sinyal puncak. Sehingga kalau semakin
besar nilai PSNR citra hasil, maka citra tersebut akan

17
Proceedings Seminar Nasional Riset Ilmu Komputer (SNRIK 2016) Universitas Muslim Indonesia Vol. 1, Desember 2016
Makassar – 14 Desember 2016 ISSN : 2443-048X

Tabel 5. Nilai PSNR dan SNR dengan Standar Deviasi 0,9


Standar Deviasi = 0.9
Matrix
3x3 5x5 7x7 9x9
PSNR 25.7132 24.7094 24.6602 24.6596
SNR 41.9314 41.1295 41.0804 41.0783
RMSE 13.2093 14.8276 14.9117 14.9128

Gambar 2 Contoh Histogram Citra dengan Standar Deviasi 0,5


Tabel 6. Nilai PSNR dan SNR dengan Standar Deviasi 1
Selanjutnya proses filtering. Proses ini Standar Deviasi = 1
dilakukan untuk mengurangi noise yang didapat dari
hasil pengolahan histogram equalization. Matrix
Dalam eksperimen ini, ukuran matriks yang 3x3 5x5 7x7 9x9
dipakai adalah 3×3, 5×5, 7×7, 9×9, dengan standar PSNR 25.2839 23.9577 23.8524 23.8483
deviasi 0,5; 0,6: 0,7; 0,8; 0,9; 1. Nilai PSNR dan SNR SNR 41.7072 40.6521 40.5374 40.5313
dari masing matrix tersebut dapat dilihat pada Tabel 1, 13.8785 16.1679 16.3652 16.3728
RMSE
2, 3, 4, 5, dan 6.

Tabel 1. Nilai PSNR dan SNR dengan Standar Deviasi 0,5* Adapun, nilai PSNR dan SNR terlihat semakin
Standar Deviasi = 0.5
kecil, sedangkan nilai standar deviasi semakin besar.
Hal ini menunjukkan, semakin besar nilai standar
Matrix
deviasi, semakin terlihat perbedaan antara kedua citra,
3x3* 5x5 7x7 9x9 Tabel 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Hasil pengolahan citra wajah
PSNR 32.948 32.9228 32.9228 32.9228 dapat dilihat pada Gambar 3.
SNR 45.7757 45.7625 45.7625 45.7625
RMSE 5.7430 5.7597 5.7597 5.7597

Tabel 2. Nilai PSNR dan SNR dengan Standar Deviasi 0,6


Standar Deviasi = 0.6
Matrix
3x3 5x5 7x7 9x9
PSNR 29.2794 29.1403 29.1399 29.1399
SNR 43.8599 43.7573 43.7569 43.7569
RMSE 8.7613 8.9028 8.9032 8.9032
Gambar 3 Contoh Hasil Pengolahan Citra Standar Deviasi = 1
Tabel 3. Nilai PSNR dan SNR dengan Standar Deviasi 0,7
Standar Deviasi = 0.7 IV. KESIMPULAN
Matrix Penelitian ini menerapkan metode Histogram
Equalization untuk pengolahan citra. Metode ini dapat
3x3 5x5 7x7 9x9
menjadi alternatif untuk meningkatkan kontras pada
PSNR 27.4172 27.0481 27.0463 27.0463 suatu citra. Selanjutnya, penelitian ini juga menerapkan
SNR 42.8613 42.5663 42.5608 42.5608 metode Gaussian Filtering yang bertujuan untuk
10.8563 11.3275 11.3299 11.3299 mengurangi noise sehingga suatu citra digital akan
RMSE
lebih baik. Adapun hasil penelitian menunjukkan
Tabel 4. Nilai PSNR dan SNR dengan Standar Deviasi 0,8 bahwa metode gaussian filter 3x3 dengan standar
deviasi = 0,5, kemudian diukur dengan metode
Standar Deviasi = 0.8
pengurangan noise diperoleh nilai Peak Signal-to-
Matrix Noise Ratio (PSNR) = 32.948, nilai Signal-to-Ratio
3x3 5x5 7x7 9x9 (SNR) = 45.7757, dan nilai RMSE = 5.7430 memiliki
26.3658 25.6941 25.6803 25.6802 nilai tertinggi (tabel 1). Hal ini berarti, metode
PSNR
Histogram Equalization dan Gaussian Filtering dapat
SNR 42.2723 41.7467 41.7324 41.7327
menjadi alternatif dalam memperbaiki dan mengurangi
RMSE 12.2532 13.2383 13.2594 13.2596 noise suatu citra digital. Dalam penelitian selanjutnya,

18
Proceedings Seminar Nasional Riset Ilmu Komputer (SNRIK 2016) Universitas Muslim Indonesia Vol. 1, Desember 2016
Makassar – 14 Desember 2016 ISSN : 2443-048X

metode Homomorphic Filtering akan digunakan untuk


kemudian dibandingkan nilai PSNR dan SNR terbaik
atau tertinggi.

REFERENSI
[1] Ibrahim, H. and N.S.P. Kong. 2007. "Brightness Preserving
Dynamic Histogram Equalization for Image Contrast
Enhancement". IEEE Transactions on Consumer Electronics.
53.(4): p. 1752-1758.
[2] Gybert, S., W. Weku, and L. Latumakulita. 2013. "Perbaikan
Citra Digital dengan Menggunakan Filtering Technique dan
Similarity Measurement". de CARTESIAN. 2.(2): p. 1-9.
[3] Ahmad, N. and A. Hadinegoro. 2012. "Metode Histogram
Equalization Untuk Perbaikan Citra Digital". Seminar
Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2012.
[4] Shan, D. and R. Ward. 2005. "Wavelet-based illumination
normalization for face recognition". in IEEE International
Conference on Image Processing 2005.
[5] Berlin, C., Y. Yao-Ming, and L. Shih-Hsiang. 2007. "A
Comparative Study of Histogram Equalization (HEQ) for
Robust Speech Recognition". Computational Linguistics and
Chinese Language Processing. 12.(2): p. 217-238.
[6] Cheng, H.D. and X.J. Shi. 2004. "A simple and effective
histogram equalization approach to image enhancement".
Digital Signal Processing. 14.(2): p. 158-170.
[7] Kumar, S., et al. 2010. "Performance Comparison of Median
and Wiener Filter in Image De-noising". International Journal
of Computer Applications (0975-8887). 12.(4): p. 27-31.
[8] Patidar, P., et al. 2010. "Image De-noising by Various Filters
for Different Noise". International Journal of Computer
Applications (0975 – 8887). 9.(4): p. 45-50.
[9] Sheetal, G., M. Bhawna, and G. Rajesh. 2011. "Histogram
Equalization Techniques For Image Enhancement".
International Journal of Electronics & Communication
Technology (Iject). 2.(1).
[10] Frank, Y.S., Image Steganography, in Image Processing and
Pattern Recognition:Fundamentals and Techniques2010,
Wiley-IEEE Press. p. 474-495.
[11] McAndrew, A., 2004, An Introduction to Digital Image
Processing with Matlab, Boston, MA, United States: Course
Technology Press.
[12] Yuwono, B. 2010. "Image Smoothing Menggunakan Mean
Filtering, Median Filtering, Modus Filtering Dan Gaussian
Filtering". TELEMATIKA. 7.(1): p. 65-75.

19

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai