Anda di halaman 1dari 4

Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 2017

ISSN 2339-210X

PENERAPAN IMAGE ENHANCEMENT ALGORITHM UNTUK


MENINGKATKAN KUALITAS CITRA TAK BERGERAK
Phie Chyan

Dosen Tetap Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Atma Jaya Makassar


Jln. Tanjung Alang No 23 Makassar

ABSTRAK
Peningkatan kualitas citra sangat dibutuhkan pada berbagai aplikasi yang mengolah dan memanfaatkan citra. Dalam banyak
kasus citra yang dihasilkan dari perangkat perekam citra menghasilkan citra yang kurang berkualitas seperti buram, terdistorsi
dan memiliki detail yang rendah sehingga kurang memadai untuk digunakan dalam tahap pengolahan citra. Penelitian ini
bertujuan untuk menerapkan algoritma peningkatan kualitas citra menggunakan metode peningkatan citra berbasis fuzzy
dengan algoritma Bee Colony untuk mensimulasikan eksperimen hasil proses perbaikan kualitas citra yang mengalami
gangguan atau berkualitas rendah. Hasil dari eksperimen menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam implementasi
peningkatan citra dapat meningkatkan kualitas visual dari citra dan meningkatkan tingkat detail dari citra.

Kata kunci: Image Enhancement, Domain Spatial Transformation, Bee-Colony Algorithm

I. PENDAHULUAN fuzzy menggunakan algoritma bee-colony untuk


Peningkatan kualitas citra bertujuan untuk meningkatkan kualitas citra tak bergerak.
meningkatkan kualitas visual dari citra. Peningkatan Permasalahan yang dapat dirumuskan
kualitas citra dilakukan dengan memperkuat berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan
karakteristik penting dari citra dan melemahkan adalah bagaimana algoritma image enhancement
sejumlah karakteristik yang tidak diperlukan pada dapat meningkatkan kualitas citra, sehingga tujuan
citra untuk membuat citra memenuhi kualitas visual yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk
tertentu yang diinginkan atau membuat citra yang menerapkan algoritma image enhancement untuk
dapat diproses lebih lanjut secara analitis bagi meningkatkan kualitas citra tak bergerak. Luaran
manusia maupun mesin dengan menambah sejumlah penelitian adalah suatu aplikasi uji untuk melihat
informasi.[1] bagaimana unjuk kerja algoritma image enhancement
Metode peningkatan kualitas citra saat ini dalam meningkatkan kualitas citra tak bergerak.
cukup berkembang pesat. Berdasarkan perbedaan
ruang dimana peningkatan kualitas ini diterapkan, II. TEORITIS
metode algoritma peningkatan dapat dibagi menjadi A. Pengolahan Citra Digital
algoritma yang berbasis domain spasial dan algoritma Pengertian sederhana dari image processing
yang berbasis domain frekuensi[2]. Algoritma adalah manipulasi dan analisis suatu informasi
domain spasial beroperasi langsung pada skala abu- gambar oleh komputer. Sedangkan yang dimaksud
abu citra sedangkan algoritma domain frekuensi dengan informasi gambar di sini adalah gambar visual
menerapkan bentuk koreksi tertentu pada nilai dalam dua dimensi. Segala operasi untuk
koefisien transformasi citra didalam domain memperbaiki, menganalisis, atau mengubah suatu
transformasi citra tertentu sehingga tidak langsung gambar disebut image processing[4].
diterapkan pada citra. Beberapa bentuk algoritma Konsep dasar dari sistem dari image
peningkatan citra tidak memperhitungkan skala fuzzy processing diambil dari kemampuan indera
dari citra sehingga yang dilakukan hanya penglihatan manusia yang selanjutnya dihubungkan
meningkatkan nilai kontras dari citra dan menekan dengan kemampuan otak manusia. Dalam sejarahnya,
gangguan noise dari keseluruhan citra. Hal ini image processing telah diaplikasikan dalam berbagai
mengurangi tingkat detail dari citra dan menimbulkan bentuk, dengan tingkat kesuksesan yang cukup besar.
efek yang tidak diinginkan. Seperti berbagai cabang ilmu lainnya, image
Peningkatan citra berbasis fuzzy mempunyai processing menyangkut pula berbagai gabungan
keuntungan dapat mempertahankan tingkat detail dari cabang-cabang ilmu, seperti optik, elektronik,
citra[3]. Seleksi parameter seperti fungsi keanggotaan matematika, fotografi, dan teknologi komputer.
dan operator dalam peningkatan citra berbasis fungsi Pada umumnya tujuan dari image processing
memegang peranan penting dalam efek peningkatan adalah mentransformasikan atau menganalisis suatu
citra dan algoritma bee colony memiliki keuntungan gambar sehingga informasi baru tentang gambar
dalam hal komputasi yang lebih sederhana dan mudah dibuat lebih jelas. Untuk melakukan hal ini ada
untuk diimplementasikan. Penelitian ini dilakukan banyak cara yang dapat diaplikasikan dalam suatu
untuk menerapkan metode peningkatan citra berbasis operasi image processing, yang sebagian besar dalam
bentuk optikal. Berbagai bidang telah banyak
278
279
Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 2017
ISSN 2339-210X

menggunakan aplikasi dari image processing baik pada sistem komputer. Data video dapat dipisahkan
dibidang komersial, industri, dan medis. Bahkan menjadi komponen-komponen untuk masing-masing
bidang militer telah menggunakan perkembangan warna, yaitu merah (red), hijau (green) dan biru
dunia digital image processing ini untuk mendukung (blue). Warna tiap piksel ditentukan oleh kombinasi
teknologi militer. intensitas dari masing-masing komponen warna dan
Pengolahan citra dan pengenalan pola menjadi dipetakan dalam bentuk sebuah koordinat.
bagian dari proses pengenalan citra. Kedua aplikasi Sebagai contoh, pada RGB 24 bit, masing-
ini akan saling melengkapi untuk mendapatkan ciri masing komponen warna dinyatakan dalam 8 bit atau
khas dari suatu citra yang hendak dikenali. Secara 256 level. Misalnya, citra dengan 8 bit per piksel
umum tahapan pengolahan citra digital meliputi mempunyai 256 warna dan citra dengan 24 bit
akusisi citra, peningkatan kualitas citra, segmentasi mempunyai 32768 warna, jadi setiap piksel dapat
citra, representasi dan uraian, pengenalan dan dinyatakan sebagai berikut :
interpretasi 1. Bit 0 sampai dengan 7 untuk warna merah.
2. Bit 7 sampai dengan 15 untuk warna hijau.
B. Histogram Warna 3. Bit 16 sampai dengan 24 untuk warna biru.
Histogram adalah grafik yag menunjukkan
frekuensi kemunculan setiap nilai gradiasi warna. Kemungkinan kombinasi warna yang ada adalah =
Bila digambarkan pada koordinat kartesian maka 2563 + 2562 + 2561 = 16.843.008, dimana nilai 0
sumbu X (absis) menunjukkan tingkat warna dan menyatkan warna hitam sedangakan nilai 16.843.008
sumbu Y (ordinat) menunjukkan frekuensi menyatakan warna putih. YUV adalah pemisahan
kemunculan warna tersebut pada suatu citra. komponen kecerahan (luminance) dan komponen
Histogram warna merupakan fitur warna yang paling warna (crominanc). Pemisahan komponen tidak
banyak digunakan. Histogram warna sangat efektif hanya dilakukan dengan pemisahan warna, namun
mengkarakterisasikan distribusi global dari warna dapat juga dilakukan dengan memisahkan komponen
dalam sebuah citra digital [5]. Komposisi warna kecerahan (luminance) dan komponen warna
merupakan salah satu fitur yang dapat digunakan (crominance). Pada format PAL, sinyal kecerahan
dalam sistem temu balik citra. dinyatakan dengan Y, sedangkan dua signal warna
Komposisi warna dapat direpresentasikan dalam dinyatakan dengan U dan V. Masing-masing
bentuk histogram. Histogram warna komponen tersebut diperoleh dengan
merepresentasikan distribusi jumlah piksel untuk tiap mentransformasikan RGB dengan rumus : Y = 0,299
intensitas warna dalam citra. Untuk mendefinisikan R + 0,587 G + 0,114 B U = (B-Y) x 0,493 V = (R-Y)
histogram warna, warna di kuantisasi menjadi x 0,877. Model YIQ merupakan salah model warna
beberapa level diskrit sesuai dengan model ruang yang berfokus pada persepsi mata manusia terhadap
warna yang digunakan misalnya RGB, YIV dan warna. YIQ merepresentasikan warna dalam tiga
model ruang warna lainnya yang mana setiap ruang komponen, yaitu komponen Y mewakili pencahayaan
warna memiliki karakteristiknya masing masing, (luminance), komponen I mewakili corak warna (hue)
kemudian untuk tiap level tersebut hasil kuantisasi dan komponen Q mewakili intensitas atau kedalaman
warna tadi dihitung jumlah piksel yang nilainya warna (saturation) [6]. Model ini merupakan standar
sesuai seperti ditunjukkan Gambar 1 berikut ini. warna pada penyiaran TV yang diperkenalkan
pertama kali oleh NTSC (the National Television
System Comitee). Pada siaran televisi tidak dikemas
dalam kode RGB waktu dipancarkan melainkan
menggunakan model warna lain yaitu YIQ. Hal ini
disebabkan karena televisi pada awal
perkembangannya hanya mampu menampilkan citra
abu-abu. Sehingga ketika peralatan memancar sudah
memungkinkan untuk memungkinkan untuk
mengirimkan citra berwarna, banyak pesawat televisi
yang masih berkemampuan menampilkan citra abu-
Gambar 1. Histogram Warna abu. Agar televisi ini masih bisa digunakan, maka
data yang dipancarkan dikemas dalam model YIQ.
Sehingga pesawat televisi lama hanya menangkap
C. Representasi Warna sinyal Y yang berisi data kecerahan dan langsung
Pada umumnya, warna dipisahkan menjadikan menampilkannya pada layar tanpa perlu melakukan
komponen-komponen, baik komponen warna proses transformasi, sedangkan pesawat televisi baru
ataupun komponen kecerahan, penyajian semacam dapat menangkap ketiga macam data tersebut dan
ini disebut komponen warna. Pada komponen warna, menampilkan dalam citra berwarna [7].
tiap komponen dipisahkan dengan model-model Perangkat keras pengolah citra pada umumnya
tertentu, seperti model RGB, YUV dan YIQ. Red menerapkan model warna RGB dengan pertimbangan
Green Blue (RGB) merupakan warna dasar yang ada kemudahan pada teknis penampilan warna. Konversi
280
Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 2017
ISSN 2339-210X

warna diperlukan untuk menjembatani perbedaan


kedua model warna tersebut agar dapat diproses dan
ditampilkan dengan benar. Perhatikan Gambar bahwa
terlihat bahwa warna hitam diwakili oleh koordinat
ruang (0,0,0) yang berarti intensitas semua warna
pokok adalah nol persen dan warna putih oleh
koordinat (1,1,1) yang berarti semua warna pokok
berintensitas 100% karena nilai satu adalah
maksimum untuk skala yang dinormalkan pada kubus Gambar 2. Fungsi Transformasi dan Perbaikan
tersebut. Bila semua warna pokok mempunyai Kontras
intensitas yang sama dan berada diantara 0 dan 1,
maka yang tampak adalah warna abu-abu dengan III. ANALISA DAN PEMBAHASAN
mudah dapat dihasilkan dari citra warna RGB dengan Suatu algoritma yang diinspirasi dari
mengambil niai rata-rata dari ketiga komponen warna bagaimana proses lebah mengumpulkan madu yang
pokok merah, hijau, biru. Karena ketiga warna pokok prosesnya serupa dengan metode untuk mencari
tadi dianggap tidak seragam dalam hal kemampuan solusi optimal bagi permasalahan dalam bidang
kontribusi pada kecerahan, sehingga masing-masing komputasional modern. Proses mengumpulkan madu
komponen tersebut diperoleh dengan cara oleh lebah dilakukan melalui komunikasi,
mengkonversikan nilai RGB ke nilai YIQ dengan transformasi dan kolaborasi dari sekumpulan
rumus : Y = 0,299 R + 0,587 G + 0,114 B I = 0,587R- individu lebah yang berbeda. Proses mengumpulkan
0,275G-0,321B Q = 0,212R-0,523G-0,321B Citra madu oleh koloni lebah melibatkan tiga komponen
query dan citra dalam basis data di konversi dari dasar dan dua perilaku dasar. Tiga komponen dasar
model warna RGB ke model warna YIQ adalah untuk adalah: makanan, lebah pekerja dan lebah
mengkoversi citra warna ke dalam bentuk yang lebih penganggur dan dua perilaku dasar adalah merekrut
sesuai untuk pengolahan citra. Pada setiap komponen dan meninggalkan makanan tertentu [8]. Esensi dari
YIQ memiliki jangkauan nilai 0-255. Artificial Bee Colony Algorithm (ABC) adalah untuk
mencari solusi optimal melalui evolusi random tapi
D. Image Enhancement terarah dalam suatu grup yang terdiri dari kandidat
Image Enhancement merupakan suatu metode solusi.
untuk menyoroti sejumlah informasi tertentu didalam Misalkan problem optimisasi (P) :
citra dan melemahkan beberapa fitur yang dianggap
tidak penting menurut kriteria tertentu dengan tujuan
untuk meningkatkan kejernihan dan kontras dari citra Pertama inisialisasikan algoritma ABC. Randomisasi
dalam aplikasi tertentu dalam rangka meningkatkan populasi awal dengan solusi SN sesuai dengan
kualitas citra dan membuat hasil proses lebih sesuai formula (1)
terhadap sensori visual manusia dan juga lebih mudah
diproses oleh mesin [8].
Teknik enhancement yang umum digunakan
saat ini dibagi menjadi yang berbasis domain spasial (1)
dan domain transformasi. Teknik berbasis domain
spasial diaplikasikan langsung ke ruang warna dari Kemudian lebah pekerja mencari makanan yang
citra sedangkan teknik berbasis domain transformasi sesuai, secara random memilih lebah lain sebagai
sesuai namanya diproses pada domain transformasi tetangga dan secara random memilih dimensi sebagai
citra[9]. Model ruang transformasi yang umum panduan arah pencarian. Proses pencarian dilakukan
digunakan adalah frequency domain space atau sesuai dengan formula (2) dan (3).
transformasi fourier. Metode enhancement yang
berbasis domain spasial antara lain transformasi skala (2)
abu abu untuk meningkatkan citra melalui tiap point
pikselnya, transformasi histogram mengubah kontras
citra secara global atau lokal dan transformasi spasial (3)
memproses piksel citra yang berdekatan melalui Kemudian transformasi ke nilai batas menurut
template atau masking [10]. formula (4)
Gambar 2 menampilkan dua fungsi
transformasi yang umum dari image enhancement
berbasis domain spasial.

(4)
Jika kualitas (kesesuaian) dari makanan yang dicari
(solusi) 𝑥𝑖𝑛𝑒𝑤 lebih baik dari makanan sekarang, ganti
makanan baru dengan makanan sekarang; jika tidak,
281
Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 2017
ISSN 2339-210X

biarkan posisi makanan tidak berubah. Setelah Nilai rata-rata meningkat setelah proses histogram
pencarian dari seluruh lebah pekerja selesai, kembali equalization, menunjukkan nilai kecerahan yang
ke sarang dan bagikan informasi makanan pada lebah tinggi dan standar deviasi yang kecil dan hal ini
penganggur kemudian pengikut memutuskan tingkat mencerminkan efek equalization tidak cukup baik.
kembalian (return rate) dari tiap makanan menurut Hal ini dapat dilihat dari data eksperimental bahwa
informasi yang diperoleh dan kumpulkan madu nilai rata-rata dan deviasi meningkat setelah diproses
melalui seleksi random. Return rate dinyatakan dengan algoritma PSO; akan tetapi entropy
dengan nilai kesesuaian (fitness value) dari solusi. berkurang; kecerahan meningkat. Dapat dilihat
bahwa setelah proses PSO. Distorsi warna muncul
IV. IMPLEMENTASI dan definisi citra menjadi berkurang. Bee algorithm
Algoritma image enhancement dijalankan memiliki dynamic range compression dan definition
pada kriteria fuzzy entropy maksimum. Untuk enhancement yang lebih baik seperti halnya terhadap
mengurangi waktu komputasi, populasi di stabilkan kejernihan warna dan dapat meningkatkan dynamic
pada angka 30 dan angka 100 untuk terminasinya. range compression dari citra, efek visual dari citra
Nilai awal dari parameter fuzzy dalam bee colony dan detail dari citra.
dihasilkan secara acak sehingga kita dapat memilih
terminasi pada angka 100. Gambar 3 menunjukkan V. KESIMPULAN
bagian kontras antara citra asli dan citra yang telah Image Enhancement merupakan teknik dasar
diproses dengan algoritma enhancement. Tabel 1 dari pengolahan citra digital yang dapat secara efektif
menunjukkan nilai rata-rata , standar deviasi dan meningkatkan karakteristik global maupun lokal dari
algoritma enhancement yang digunakan. citra. Dengan menggunakan optimisasi global,
penelitian ini telah berhasil menerapkan image
Tabel 1 hasil perbandingan parameter dari 3 citra enhancement berbasis algoritma bee colony untuk
meningkatkan kualitas citra.
Nilai Standar Entropy
rata-rata deviasi
DAFTAR PUSTAKA
Citra Asli 50,2849 43,7312 7,3471 [1] Kamran Binaee, Reza PR. Hasanzadeh. “An ultrasound image
enhancement method using local gradient based fuzzy
PSO 151,4758 82,8231 6,8263 similarity”. Biomedical Signal Processing and Control. 2014;
13(1): Pages 89-101
Image enhancement 121,2631 51,8427 8,3489 [2] Tamalika Chaira. “A rank ordered filter for medical image
edge enhancement and detection using intuitionistic fuzzy
set”. Applied Soft Computing. 2012; 12(4): Pages 1259-1266.
[3] Meng Lei, Yao Fan. “Image Fuzzy Enhancement Based On
Self-Adaptive Bee Colony Algorithm” Telkomnika Vol 12 No
4. Desember 2014, Pages 875-882
[4] P Chyan dan SC Sumarta, 2013 “ Sistem temu balik citra
berbasis isi citra menggunakan fitur warna dan jarak
histogram” , Jurnal Ilmiah Tematika Vol 1 No 2 2013, hal 18-
26
[5] P Chyan dan SC Sumarta. 2015.”Rancang Bangun Search
Gambar 3. Citra sebelum diproses (kiri) dan citra Engine dengan Pendekatan Temu Balik Berbasis Konten”,
yang telah dienhancement (kanan) Jurnal ilmiah TEMATIKA, Vol. 3, No. 2, 2015, hal: 31-39,
[6] P Chyan dan SC Sumarta. 2015. “Rancang Bangun Search
Gambar 4 menunjukkan histogram dari average Engine dengan Pendekatan Temu Balik Berbasis Konten”,
value, standar deviation dan entropy dari citra asli Jurnal ilmiah TEMATIKA, Vol. 3, No. 2, 2015, hal: 31-39,
[7] P. Balasubramaniam, VP. Ananthi. “Image fusion using
dan citra yang telah dienhancement. intuitionistic fuzzy sets”. Information Fusion. 2014; 20(1):
Pages 21-30.
[8] Asmatullah Chaudhry, Asifullah Khan, etc. “Neuro fuzzy and
punctual kriging based filter for image restoration”. Applied
Soft Computing. 2013; 13(2): 817-832.
[9] R.J. Kuo, Y.D. Huang, etc. Automatic kernel clustering with
bee colony optimization algorithm. Information Sciences.
2014; 283(1): 107-122.
[10] Meng Lei, Yao Fan. “Image Fuzzy Enhancement Based On
Self-Adaptive Bee Colony Algorithm” Telkomnika Vol 12 No
4. Desember 2014, Pages 875-882

Gambar 4. Histogram untuk nilai average, standar


deviation dan entropy.

Anda mungkin juga menyukai