Anda di halaman 1dari 9

Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 2, Juni 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

PENERAPAN METODE INTERPOLASI LINIER DAN METODE


SUPER RESOLUSI PADA
PEMBESARAN CITRA
Rini Astuti (12110150)

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan


Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan
http://stmik-budidarma.ac.id // Email : rienie.aniez@gmail.com

ABSTRAK
Berbagai jenis pengolahan citra yang dapat dilakukan oleh komputer, seperti pembesaran citra
(Zooming image) merupakan salah satu bidang yang cukup populer hingga saat ini. Pembesaran suatu
citra sangat diperlukan agar seseorang dapat melihat dan mengamati citra tersebut dengan jelas dan detail.
Aplikasi pembesaran citra ini bekerja dengan cara melakukan proses operasi titik penyeleksian terhadap
citra asli yang dijadikan sebagai sampel. Setelah hasil penyeleksian citra asli didapat maka, proses
selanjutnya adalah proses pembesaran citra dengan cara penambahan pixel/titik baru. Hal ini dilakukan
dengan menyisipkan titik-titik pixel baru tersebut diantara titik-titik yang nilai pixel telah tetap yang
dipetakan langsung dari citra asli. Aplikasi pembesaran citra ini dilakukan Metode pembesaran citra yang
dikenal dengan metode interpolasi linier. Selanjutnya menggunakan metode super resolusi untuk
mendapatkan citra yang halus dan beresolusi tinggi. Dengan metode ini diharapkan mampu
menyelesaikan masalah untuk pembesaran citra pada aplikasi Pembesaran citra. Penelitian ini membahas
agar proses yang dilakukan untuk menerapkan proses pembesaran citra berdasarkan metode interpolasi
linier dan metode super resolusi maka, dibangun aplikasi dengan menggunakan matlab r2010a sebagai
editor untuk mengedit program.
.
Kata Kunci : pembesaran citra, interpolasi linier, super resolusi.

1. PENDAHULUAN tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan-


1.1 Latar Belakang Masalah kepentingan selanjutnya sesuai dengan tujuan yang
Pengolahan citra saat ini memegang peranan ingin dicapai. Sebagai contoh proses pembesaran
sangat penting. Pengolahan citra itu sendiri adalah citra, citra hasil perbesaran tersebut dapat
istilah umum untuk berbagai teknik yang digunakan untuk keperluan pembuatan negatif flim
keberadaannya untuk memanipulasi dan untuk proses percetakan yang membutuhkan
memodifikasi citra dengan berbagai cara. Tidak gambar yang besar, pengamatan keadaan bumi dari
setiap kali citra yang didapatkan selalu sesuai foto yang dihasilkan oleh satelit atau hanya
dengan keinginan, atau dengan kata lain, enak sekedar agar dapat ditampilkan sesuai dengan
dilihat dengan mata, kadang kala citra yang ukuran layar monitor. Sebuah gambar terdiri dari
didapat terlalu kecil dan beresolusi rendah . Proses kumpulan titik-titik piksel yang membentuk array
perubahan ukuran suatu citra melalui pembesaran (larik) dua dimensi, dalam proses pembesaran
ukuran atau resolusi, sering dibutuhkan untuk sering kali harus menaksir harga-harga tengahan
keperluan memperlihatkan detail, maupun untuk diantara titik-titik data yang tepat. Metode
keperluan pembuatan dokumen. Salah satu fasilitas interpolasi linier merupakan algoritma matematika
penting yang dimiliki program pengolah citra yang yang dapat diterapkan untuk menaksir titik harga
telah populer seperti Adobe Photoshop, CorelDraw tengahan melalui suatu garis lurus pada setiap dua
dan sebagainya adalah fasilitas skala. Dengan titik masukan yang berurutan. Dalam hasil
fasilitas skala, ukuran dan resolusi dari citra dapat pembesaran tersebut, tentunya terdapat blur pada
diubah-ubah sesuai dengan keperluan untuk citra. Sehingga citra akan tampak seperti kotak-
melihat secara detail. kotak. Hal ini terjadi karena proses perbesaran,
Pembesaran citra merupakan sebuah proses dalam menyusun citra menjadi lebih kecil dan resolusi
pengolahan citra yang termasuk dalam proses yang rendah. Citra yang memiliki resolusi rendah
geometri yang bertujuan untuk mengubah ukuran memerlukan perbaikan agar menghasilkan citra
citra sesuai dengan kebutuhan. Citra hasil proses yang memiliki resolusi lebih tinggi. Salah satu cara

Penerapan metode interpolasi linier dan metode super resolusi pada Pembesaran citra Oleh: Rini astuti (12110150) 161
Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 2, Juni 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

untuk menghasilkan citra resolusi tinggi adalah 3. Menghasilkan citra yang beresolusi tinggi
menggunakan Super Resolusi. Super Resolusi ini karena gambar yang memiliki resolusi tinggi
secara umum melakukan peningkatan kualitas citra dapat menampilkan gambar secara detail.
dengan tiga tahapan, yaitu registrasi, interpolasi, 2. LANDASAN TEORI
dan rekrontruksi citra (Smoothing dan denoising). 2.1 Pengertian Citra Digital
Teknik citra super resolusi adalah salah satu teknik Menurut (Darma Putra, 2010:19) Suatu citra
untuk mendapatkan citra yang beresolusi tinggi dapat didefinisikan sebagai fungsi f(x,y) berukuran
dari sekumpulan citra yang beresolusi rendah. M baris dan N kolom, dengan x dan y adalah
Matlab merupakan perngkat lunak yang cocok koordinat spasial, dan amplitudo f di titik koordinat
dipakai sebagai alat komputasi yang melibatkan (x,y) dinamakan intensitas atau tingkat keabuan
penggunaan matriks dan vektor. Matlab dapat dari citra pada titik tersebut. Apabila nilai x, y, dan
dengan mudah dipakai untuk menyelesaikan ilai amplitudo f secara keseluruhan berhingga
permasalahan sistem persamaan linier, program (finite) dan benilai diskrit maka dapat dikatakan
linier dengan simpleks, hingga sistem yang bahwa citra tersebut adalah citra digital. Citra
kompleks seperti peramalan runtun waktu (time digital dapat dituliskan dalam bentuk matriks
series). (Darma Putra, 2010) sebagai berikut :
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka
yang menjadi perumusan masalah adalah:
1. Bagaimana proses memperbesar citra dengan
Resolusi yang tinggi?
2. Bagaimana penerapan metode Interpolasi Nilai pada suatu irisan antara baris dan
Linier dan metode Super Resolusi pada kolom (pada posisi x,y) disebut dengan picture
pembesaran citra? elements, image elements, pels atau pixels. Istilah
3. Bagaimana membuat aplikasi untuk terakhir (pixel) paling sering digunakan pada citra
memperbesar suatu citra dengan metode digital.
Interpolasi Linier dan metode Super Resolusi? 2.2 Resolusi Citra
1.3 Batasan masalah Menurut (Dharma Putra, 2010) resolusi
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka citra merupakan tingkat detail suatu citra. Semakin
batasan masalah dari penelitian ini adalah : tingggi resolusi citra makan akan semakin tinggi
1. Citra yang diperbesar dalam penelitian ini pula tingkat detail dari citra tersebut. Satuan dalam
adalah format JPEG. pengukuran resolusi citra dapat berupa ukuran fisik
2. Citra yang diperbesar adalah citra dua dimensi. (jumlah garis per mm/jumlah garis per inchi)
3. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk ataupun dapat juga berupa ukuran citra
merealisasikan program di atas adalah matlab menyeluruh (jumlah garis per tinggi citra).
r2010a. 2.3 Pembesaran Citra
4. Ukuran citra 200 x 250 pixel. Proses perbesaran citra merupakan sebuah
5. Perhitungan di dalam metode menggunakan proses yang menghasilkan citra dengan ukuran
ukuran citra 3 x 3 pixel. yang lebih besar dari ukuran citra semula. Proses
1.3 Tujuan Penelitian perbesaran citra pada dasarnya dilakukan dengan
Penulisan skripsi ini memiliki tujuan dan cara menyisipkan elemen-elemen citra baru
manfaat, adapun tujuan penyusunan skripsi dapat diantara elemen-elemen citra yang ada sehingga
di jelaskan sebagai berikut: ukuran citra meningkat (Eddy Maryanto, 2013,
1. Mengetahui proses memperbesar citra dengan 184 ).
Resolusi yang tinggi. 2.4 Interpolasi
2. Menerapkan metode Interpolasi Linier dan Metode interpolasi yang paling banyak
metode Super Resolusi pada pembesaran citra. digunakan adalah interpolasi polinomial.
3. Membuat aplikasi dengan metode Interpolasi Persamaan polinomial adalah persamaan aljabar
Linier dan metode Super Resolusi. yang mengandung jumlah dari variabel x
1.4 Manfaat Penelitian berpangkat bilangan bulat (integer) (Bambang
Adapun manfaat dari penyusunan skripsi ini Triatmodjo, 2002 : 119). Bentuk umum persamaan
adalah sebagai berikut : polinomial adalah :
1. Memperbaiki kualitas citra yang beresolusi
rendah.
2. Mengubah ukuran citra yang kecil menjadi
citra yang berukuran besar. F(x) f(x)
f(x)

Penerapan metode interpolasi linier dan metode super resolusi pada Pembesaran citra Oleh: Rini astuti (12110150) 162
Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 2, Juni 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

x ADE, dimana terdapat hubungan sebagai berikut:


x
x
(a) (b)
(c)
Bentuk garis pada persamaan 2.1 dapat
diubah dalam bentuk persamaan-persamaan
Gambar 1 perbedaan antara regresi (a) dan berikut:
interpolasi (b,c)
Sumber : Bambang Triatmodjo, 2002, 120
Mendapatkan nilai f(x), maka persamaan
2.2 dapat di atur menjadi bentuk berikut.
…………….. (2.1)

Dengan adalah parameter


yang akan dicari berdasarkan titik data, n adalah Persamaan 2.3 dapat diubah menjadi bentuk
derajad (order) dari persamaan polinmial dan x persamaan berikut:
adalah variabel bebas.
2.4.1 Interpolasi Linier
Bentuk paling sederhana dari interpolasi
adalah menghubungkan dua buah titik data garis f(x) = intensitas warna RGB titik
data dengan garis lurus. Diketahui nilai suatu yang dicari
fungsi di titik x0 dan x1, yaitu f(x0) dan f(x1). f(x0 ) = intensitas warna RGB titik
Dengan metode interpolasi linier akan dicari nilai sebelah kiri
fungsi dititik x , yaitu f1(x). indeks 1 pada f1(x) f(x1 ) = intensitas warna RGB sebelah
menunjukan bahwa interpolasi dilakukan dengan kanan
interpolasi polinomial order 1. x0 = posisi titik sebalah kiri
Dari dua segitiga sebangun ABC dan ADE seperti x1 = posisi titik
tampak dalam dibawah ini : sebelah kanan
x = titik yang dicari
= 2.5 Metode Super Resolusi
Teknik citra Super Resolusi adalah salah
= satu teknik untuk mendapatkan citra yang
beresolusi tinggi dari sekumpulan citra yang
beresolusi rendah. Resolusi tinggi yang dihasilkan
dapat berupa citra tunggal atau lebih. Citra resolusi
f(x) tinggi didapat dari sekumpulan resolusi rendah
f(x1) E yang diambil dari scene (adegan) yang sama.
f(x) C Karena dari scene yang sama akan menyediakan
informasi yang mungkin dapat digunakan untuk
merekontruksi citra resolusi tinggi. Super resolusi
f(x0) D secara umum terdiri dari tiga tahap algoritma yaitu
A B registrasi, interpolsai dan rekontuksi.
1. Registrasi
Registrasi citra adalah proses menemukannya
kembali titik-titik yang bersesuaian antara citra
x0 I1 dengan citra I2 dimana citra I2 adalah citra I
x x1 digeometri. Registrasi citra pada domain
spasial dapat dilakukan dengan metode
average, median, atau ukuran statistik lainya
Gambar 2 Interpolasi linier pada setiap nilai derajat keabuan (grayscale)
Menurut Setia Budi Sasongko 2010:178, atau RGB citra.
Bentuk linear dibuat dengan cara menarik garis 2. Interpolasi
lurus di antara dua titik temu yang diketahu, yaitu Interpolasi citra bekerja dalam dua arah dan
A dan E. Selanjutnya, dengan menarik garis data mencoba untuk mencapai pendekatan yang
yang diketahui, yaitu xi dan f(xi), maka hubungan terbaik dari sebuah piksel yang warna dan
dua segitiga, yaitu segitiga sebangun ABC dan intensitasnya didasarkan pada nilai-nilai

Penerapan metode interpolasi linier dan metode super resolusi pada Pembesaran citra Oleh: Rini astuti (12110150) 163
Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 2, Juni 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

disekitar piksel. Metode interpolasi yang Algoritma untuk Interpolasi Linier adalah sebagai
digunakan seperti, interpolasi linier, interpolasi berikut :
bilinier sebagai pembesaran citra. 1. Mencari nilai pixel menggunakan Matlab
a. Interpolasi Linier r2010a.
Bentuk interpolasi yang paling mudah 2. Mecari nilai new height dan new widht
adalah menghubungkan dua buah titik Penyelesaian :
data dengan sebuah garis lurus. Teknik ini New height=tinggi pixel yang dicari
dan sebagainya interpolasi linier dan New width=lebar pixe l yang
dilukiskan secara grafis, dengan rumus dicari
sebagai berikut: Old height=tinggi pixel
sebelumnya
Old width=lebar pixel sebelumnya
Scale=pembesaran yang
3. Rekontruksi
dilakukan
Proses ini dilakukan dengan menggunakan
metode median filter. Median dicari dengan New height= (Old height*Scale)
melakukan pengurutan terhadap nilai piksel =3*2
dari mask yang sudah ditentukan, kemudian =6
dicari nilai tengahnya. New width= (Old width*Scale)
=3*2
Fajar Astuti Hermawati (2013), filter ini =6
mengganti nilai sebuah piksel dengan nilai median 3. Pembentukan pembesaran matrik
dari gray-level dalam subimage dibawah jendela Maka hasil height dan width adalah 6 x 6,
ketetanggaan ukuran m x n, sebagaimana sedangkan untuk memetakan intensitas warna
persamaan berikut: RGB yang ada pada citra asli ke warna citra
f(x,y) = median{g(s,t)} pada new JPEG, unutk pixel dengan posisi 0
(s,t)€Sxy maka, pixel terakhir (height-1) atau (width-1)
3. ANALISA DAN PERANCANGAN akan dipetakan ke posisi yang sama pada new
3.1 Analisa Pembesaran Citra JPEG, hal ini penting agar tidak terjadi pixel
Masalah yang akan dianalisa adalah sisa yang tidak berguna atau menyebabkan
bagaimana melakukan pembesaran pada citra. kerusakan gambar. Sehingga nilai akhir hasil
Pembesaran citra dilakukan di dalam citra dengan height dan width adalah 5 x 5 dan memiliki
format JPEG. Dan resolusi akan bertambah setelah nilai matriknya adalah sebagai berikut:
proses pembesaran dilakukan pada gambar
masukan. Proses penambahan pixel/titik baru ini Nilai Matrik Pembesaran Citra
dilakukan dengan menyisipkan titik-titik tersebut 209 209 209
diantara titik-titik yang harganya telah tetap yang
dipetakan langsung dari citra asli. Pixel yang ada
dalam citra masukan tersebut berisi informasi
warna/intensitas warna RGB yang penting untuk 210 210 210
menaksir intensitas warna dari piksel yang masih
kosong pada citra obyek JPEG. Proses interpolasi
adalah suatu proses untuk menentukan harga suatu
210 210 210
fungsi pada titik-titik posisi antara suatu sampel
dengan sampel tetangganya. Proses pembesaran
bertujuan untuk meningkatkan resolusi dari suatu 4. Proses mencari nilai pixel yang kosong
citra, karena semakin besar skala citra maka akan menerapkan metode interpolasi linier
semakin detail objek yang tampak pada citra
tersebut.
3.2 Penerapan Metode Interpolasi Linier –
Pada Pembesaran Citra
Proses pembesaran citra dilakukan didalam = 209 +
obyek JPEG dan resolusi akan bertambah setelah
proses pembesaran dilakukan pada gambar
masukan. Proses penambahan pixel/titik baru ini = 209+0
dilakukan dengan menyisipkan titik-titik tersebut
diantara titik-titik yang harganya telah tetap yang = 209
dipetakan langsung dari citra asli.

Penerapan metode interpolasi linier dan metode super resolusi pada Pembesaran citra Oleh: Rini astuti (12110150) 164
Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 2, Juni 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

– 0 0 0 0 0

2 2 2 2 2
= 209 + 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0
= 209+0

= 209
2. Melakukan interpolasi menggunakan
interpolasi linier untuk pembesaran citra,
dan hasil pembesaran citra dengan
Hasil matrik pembesaran adalah sebagai interpolasi linier adalah sebagai berikut:
berikut:
Nilai Matrik Hasil Pembesaran Citra Nilai Matrik Pembesaran Citra
209 209 209 209 209
20 20 20 20 20 20 20 20 20
210 210 210 210 210 9 9 9 9 9 9 9 9 9
210 210 210 210 210 21 21 21 21 21 21 21 21 21
0 0 0 0 0 0 0 0 0
210 210 210 210 210
21 21 21 21 21 21 21 21 21
210 210 210 210 210 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 21 21 21 21 21 21 21 21
Berdasarkan hasil matrik pembesaran citra 0 0 0 0 0 0 0 0 0
di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai pixel-pixel
yang dicari memiliki ukuran citra lebih besar dari 21 21 21 21 21 21 21 21 21
aslinya serta memiliki resolusi yang lebih besar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dari citra asli.
3.3 Penerapan Metode Super Resolusi Pada 21 21 21 21 21 21 21 21 21
Pembesaran Citra 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Teknik super resolusi terdiri dari tiga
tahapan yaitu regristrasi, interpolasi dan 21 21 21 21 21 21 21 21 21
rekrontruksi. Karena citra yang penulis gunakan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
adalah citra tunggal, maka tidak melakukan proses
regristrasi, langsung ketahap interpolasi dan 21 21 21 21 21 21 21 21 21
rekrontruksi. Tahap interpolasi menggunakan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
interpolasi linier untuk pembesaran citra.
1. Citra hasil pembesaran 5x5 pixel dengan 21 21 21 21 21 21 21 21 21
menggunakan metode interpolasi linier 0 0 0 0 0 0 0 0 0
yang akan diterapkan kedalam metode
super resolusi.
Citra 5x5 pixel 3. Tahap rekontruksi menggunakan median
2 2 2 2 2 filter.
0 0 0 0 0
9 9 9 9 9 Citra input
20 20 20 20 20 20 20 20 20
2 2 2 2 2 9 9 9 9 9 9 9 9 9
1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 21 21 21 21 21 21 21 21 21
0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 21 21 21 21 21 21 21 21 21
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 2 2 2 2 21 21 21 21 21 21 21 21 21
1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Penerapan metode interpolasi linier dan metode super resolusi pada Pembesaran citra Oleh: Rini astuti (12110150) 165
Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 2, Juni 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

21 21 21 21 21 21 21 21 21 9 9 9 9 9 9 9 9 9
0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 21 21 21 21 21 21 21 21
21 21 21 21 21 21 21 21 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 21 21 21 21 21 21 21 21
21 21 21 21 21 21 21 21 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 21 21 21 21 21 21 21 21
21 21 21 21 21 21 21 21 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 21 21 21 21 21 21 21 21
21 21 21 21 21 21 21 21 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 21 21 21 21 21 21 21 21
0 0 0 0 0 0 0 0 0
f(x,y) = median{g(s,t)}
(s,t)€Sxy 21 21 21 21 21 21 21 21 21
F(2,2)=[209,209,209,210,2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10,210,210,210,210]
= 210 21 21 21 21 21 21 21 21 21
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Citra output
20 20 20 20 20 20 20 20 20 21 21 21 21 21 21 21 21 21
9 9 9 9 9 9 9 9 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 21 21 21 21 21 21 21 21
0 0 0 0 0 0 0 0 0 4. IMPLEMENTASI
Untuk melakukan proses pembesaran citra
21 21 21 21 21 21 21 21 21 dengan metode interpolasi linier dan super
0 0 0 0 0 0 0 0 0 resolusi, jalankan aplikasi pembesaran citra, klik
input citra untuk menampilkan citra yang akan
21 21 21 21 21 21 21 21 21 diperbesar. Tentukan ukuran dan skala pembesaran
0 0 0 0 0 0 0 0 0 citra yang diinginkan, untuk melihat hasil proses
pembesaran citra klik tombol metode interpolasi
21 21 21 21 21 21 21 21 21 linier.
0 0 0 0 0 0 0 0 0
4.1 Pengujian Sistem
21 21 21 21 21 21 21 21 21 Aplikasi pembesaran citra menggunakan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 metode interpolasi linier dan metode super resolusi
adalah untuk proses pembesaran citra. Berikut
21 21 21 21 21 21 21 21 21 hasil dari implementasi yang dirancang:
0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 21 21 21 21 21 21 21 21
0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 21 21 21 21 21 21 21 21
0 0 0 0 0 0 0 0 0

Berdasarkan hasil super resolusi di tahap


rekrontrusi dengan median filter, menghasilan citra
yang beresolusi tinggi dan menghasilkan citra yang
halus.

Matrik 9 x 9 Pixel Hasil Rekrontruksi

20 20 20 20 20 20 20 20 20 Gambar 3 Form Aplikasi Pembesaran Citra

Penerapan metode interpolasi linier dan metode super resolusi pada Pembesaran citra Oleh: Rini astuti (12110150) 166
Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 2, Juni 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

dan metode median filter untuk rekrontruksi


1. Mengimputkan citra awal seperti tampilan berikut :
Menginputkan citra awal adalah proses
dimana memanggil gambar yang akan di a. Tampilan proses pembesaran.
perbesar seperti tampilan gambar berikut:

Gambar 7 Proses Pembesaran Citra dengan Super


Resolusi

Gambar 4 Menginputkan Citra Awal


2. Menginputkan nilai skala pembesaran
Menginputkan nilai skala pembesaran
adalah proses dimana memasukan nilai
skala pembesaran citra yang akan di
perbesar seperti tampilan gambar berikut :

b. Tampilan proses rekrontruksi.

Gambar 5 Menginputkan Nilai Skala pembesaran

3. Proses pembesaran citra


Proses pembesaran citra adalah proses
dengan menerapkan metode interpolasi Gambar 8 Proses Rekrontruksi Citra
linier pada pembesaran citra seperti
tampilan gambar berikut : 5. Menyimpan citra hasil pembesaran citra
Menyimpan citra hasil pembesaran adalah
proses dimana menyimpan hasil citra yang
Gambar 6 Proses pembesaran Citra telah diperbesar dari citra awal yang akan di
4. Proses super resolusi perbesar seperti tampilan gambar berikut :
Proses super resolusi adalah proses dimana
melakukan pembesaran citra dan
rekrontruksi citra dengan menggunakan
metode interpolasi linier untuk pembesaran

Penerapan metode interpolasi linier dan metode super resolusi pada Pembesaran citra Oleh: Rini astuti (12110150) 167
Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 2, Juni 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

Gambar 9 Menyimpan Citra Hasil Pembesaran Gambar 11 Citra Hasil Super Resolusi

4.2 Hasil Pengujian Berdasarkan hasil pengujian aplikasi


Hasil pengujian proses pembesaran citra pembesaran citra menunjukan bahwa resolusi yang
pada metode interpolasi linier. Proses pembesaran dihasilkan oleh citra hasil memiliki resolusi citra
citra adalah proses dengan menerapkan metode lebih besar dari citra awal, dikarenakan semakin
interpolasi linier. Hasil pengujian aplikasi dapat besar resolusi citra maka semakin jelas pula objek
dilihat pada gambar berikut : citra terlihat lebih jelas dan halus.

5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Dari hasil penulisan dan analisa dari bab-bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan,
dimana kesimpulan-kesimpulan tersebut kiranya
dapat berguna bagi para pembaca, sehingga
penulisan skripsi ini dapat lebih bermanfaat.
Adapun kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Proses pembesaran citra dilakukan dengan cara
penambahan pixel/titik baru yang dilakukan
dengan menyisipkan titik-titik tersebut diantara
titik yang nilai pixel telah tetap yang dipetakan
langsung dari citra.
2. Metode interpolasi linier dapat diterapkan
dalam pembesaran citra dengan cara proses
membaca resolusi citra masukan yang berupa
jpg objek yang berguna mengetahui
Gambar 10 Hasil Pembesaran ukuran/resolusi citra tersebut, dan melakukan
proses pembesaran citra dengan menyisipkan
Hasil pengujian proses pembesaran citra titik-titik pixel diantara titik-titik yang nilai
pada metode super resolusi. Proses pembesaran pixel yang telah tetap dan menjadi sebuah citra
citra adalah proses dengan menerapkan metode baru dengan resolusi citra pixel yang lebih
super resolusi. Hasil pengujian aplikasi dapat besar dari aslinya. Dan metode super resolusi
dilihat pada gambar berikut : dapat diterapkan dalam bembesaran citra dan
memperbaiki kualitas citra setelah dilakukan
pembesaran. Dengan proses melakukan
pengurutan nilai pixel dari mask yang sudah
ditentukan, kemudian dicari nilai tengahnya.
3. Aplikasi pembesaran citra telah selesai dibuat
dengan menggunakan tools matlab r2010a.

Penerapan metode interpolasi linier dan metode super resolusi pada Pembesaran citra Oleh: Rini astuti (12110150) 168
Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 2, Juni 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak)

5.2 Saran
Untuk pengembangan aplikasi ini
kedepannya, berikut beberapa hal yang perlu
disarankan :
1. Teknik pembesaran citra dapat digantikan
dengan teknik pembesaran citra yang lain
seperti metode interpolasi bicubic dan metode
interpolasi bilinier.
2. Untuk aplikasi ini dapat disempurnakan agar
aplikasi dapat memperkecil ukuran citra.
3. Untuk pengembangan aplikasi ini dapat di
tambahkan fitur untuk menghitung tingkat
pembesaran dan perbaikan citra.
DAFTAR PUSTAKA
1. A.S, Rosa dan M. Shalahuddin. 2011.
Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta.
Modula
2. Bambang Triatmodjo. 2002. Metode Numerik.
Yogyakarta. Beta Offset.
3. Darma Putra. 2010. Pengolahan Citra Digital.
Yogyakarta. Andi
4. Eddy Maryanto. 2013. Identifikasi Nilai Skala
Vertikal pada Interpolasi Fractal yang
memaksimalkan Kualitas Hasil Perbesaran.
JUITA 3, 2086-9398.
5. Fajar Astuti Hermawati 2010. Pengolahan
Citra Digital. Yogyakarta. Andi
6. Kasiman Peranginangin. 2006. Pengenalan
Matlab. Penerbit Andi publisher.
7. Nailul Mstaqim Abdi, 2011. Peningkatan
Kualitas Citra Digital Menggunakan Metode
Super Resolusi Pada Domain Spasial. Jurnal
Rekayasa Perangkat Lunak Vol. 9, No. 3,
April.
8. Setia Budi Sasongko. 2010. Metode Numrik
Dengan Scilab. Yogyakarta. Andi
9. Wahana Kmputer, 2013

Penerapan metode interpolasi linier dan metode super resolusi pada Pembesaran citra Oleh: Rini astuti (12110150) 169

Anda mungkin juga menyukai