Embung atau tandon air merupakan waduk berukuran mikro di lahan pertanian ( small farm
reservoir) yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan di musim hujan. Air yang
ditampung tersebut selanjutnya digunakan sebagai sumber irigasi suplementer untuk budidaya
komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi ( high added value crops) di musim kemarau atau di
saat curah hujan makin jarang. Embung merupakan salah satu teknik pemanenan air ( water
harvesting) yang sangat sesuai di segala jenis agroekosistem. Di lahan rawa namanya pond yang
berfungsi sebagai tempat penampungan air drainase saat kelebihan air di musim hujan dan sebagai
sumber air irigasi pada musim kemarau
Embung merupakan bangunan yang berfungsi menampung kelebihan air yang terjadi pada musim
hujan dan dijadikan persediaan di musim kering / kemarau. Prioritas pemanfaatan embung
utamanya adalah untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi dan kebutuhan domestik penduduk
setempat.
Tujuan
Pembuatan embung untuk pertanian bertujuan antara lain untuk:
Menampung air hujan dan aliran permukaan (run off) pada wilayah sekitarnya serta sumber
air lainnya yang memungkinkan seperti mata air, parit, sungai-sungai kecil dan sebagainya.
Menyediakan sumber air sebagai suplesi irigasi di musim kemarau untuk tanaman
palawija, hortikultura semusim, tanaman perkebunan semusim dan peternakan.
1 Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan berada pada Kabupaten Seram Bagian Timur
Kontraktor bekerjasama dengan Direksi dalam pemeriksaan setting out dan dalam
melaksanakan pengukuran untuk mengetahui secara pasti kemajuan pekerjaan yang
diperlukan dalam proses pembayaran.
Dalam pemasangan patok yang cukup, tiang, pinggir yang lurus, penyangga cetakan
profil dan lain-lain yang perlu untuk pemeriksaan setting out dan pengukuran kemajuan
pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk Direksi. Semua biaya untuk bahan dan buruh
untuk maksud tersebut di atas merupakan beban kontraktor. Dan biaya tersebut sudah
termasuk dalam harga satuan di dalam pekerjaan lain-lain pada daftar volume pekerjaan.
Lapangan Kerja
Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan, dijamin oleh Pemberi Tugas dan bebas dari biaya pembebasan tanah.
Kontraktor sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan sementara pada tanah tadi seperti
pada gambar atau seperti petunjuk Direksi. Kontraktor hendaknya membatasi kegiatan
peralatan dan anak buahnya pada tanah yang sudah dibebaskan, termasuk arah jalan
masuk yang disetujui Direksi sehingga mengurangi kerusakan tanaman/pemilikan.
Kerusakan tanah bekas dilalui kendaraan supaya diperbaiki. Sebelum diterimanya
pekerjaan oleh Pemberi Tugas tanah harus dikembalikan ke keadaan semula.
Kontraktor bertanggungjawab langsung kepada pemberi tugas untuk semua kerusakan
misalnya kerusakan tanaman atau tanah hasil galian baik milik Pemberi Tugas atau orang
lain, kontraktor mengganti kerugian terhadap semua kehilangan dan tuntutan karena
kerusakan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
Pekerjaan Pengeringan Selama Pelaksanaan
Pembuangan air dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan seperti cofferdam, saluran,
drainase dan genangan atau bangunan sementara yang lain pada saat pembuangan air
dilaksanakan, Kontraktor harus memasang, mengerjakan, memelihara semua pipa dan
peralatan lain yang diperlukan untuk pembuangan air dari bermacam-macam pekerjaan
dan untuk pemeliharaan pondasi serta sesuai dengan syarat-syarat. Kontraktor
bertanggungjawab untuk memperbaiki kerusakan akibat banjir atau kegagalan
pembuangan air atau pekerjaan pengaman atas biaya Kontraktor.
Setelah cofferdam semua tanggul atau pembuangan air sementara sudah berfungsi segera
dibongkar atau diratakan sehingga baik dan tidak mengganggu kelancaran bangunan-
bangunan yang berhubungan dengan pembuangan atau aliran alam.
Cara pembuangan air yang dilakukan oleh Kontraktor harus mendapat persetujuan
Direksi. Kecuali lebih jauh sebagaimana disetujui atau diijinkan oleh Direksi untuk
pekerjaan pembuangan air Kontraktor tidak akan mengganggu jalannya air yang
dibutuhkan untuk pengairan pada jaringan pengairan yang ada.
Apabila pelaksanaan pekerjaan berada di bawah muka air tanah, air tersebut supaya
dipompa dahulu sebelum dilakukan penggalian.
Program Mobilisasi
a. Sebelum pelaksanaan proyek Kontraktor harus mengajukan program mobilisasi
kepada Direksi.
b. Program mobilisasi dibuat dalam jangka waktu 10 hari pertama sejak
ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Bekerja.
c. Program Mobilisasi yang ada harus menetapkan pengaturan waktu dari semua
kegiatan sebagaimana diterangkan dalam pasal 1.12.1 dan memasukkan informasi
tambahan yang dapat ditetapkan, antara lain :
1. Lokasi Base Camp Kontraktor dengan suatu rencana lokasi umum dan rencana
tempat kerja terinci yang menunjukkan lokasi kantor kontraktor, bengkel, kantor
Direksi dan sebagainya.
2. Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi semua peralatan, jumlah
peralatan dan saran transportasi yang dipakai.
Keamanan dan Pemeriksaan Kesehatan
Umum
Semua keamanan dan pemeriksaan kesehatan yang perlu selama pelaksanaan pekerjaan,
antara lain pengaturan kesehatan, pembersihan lapangan, bahan peledak dan bensin,
pemagaran sementara, keamanan dan pencegahan kebakaran, dibuat dan dipelihara oleh
Kontraktor atas biaya Kontraktor. Kontraktor harus bertanggungjawab terhadap
keamanan dan pemeriksaan kesehatan dan menyerahkan peraturan dan organisasi untuk
mendapatkan persetujuan Direksi. Tidak ada pembayaran tambahan dan dalam hal ini
semua biaya sudah termasuk dalam harga kontrak.
PERSYARATAN BAHAN
Umum
Semua bahan-bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus memenuhi ketentuan-
ketentuan yang dicantumkan di bawah ini.
Core Material
Kualitas dari Core Material
Core material nantinya akan memenuhi bagian bendungan yang tidak tertembus air dan
kualitasnya hendaknya memenuhi batasan-batasan sebagai berikut :
Core material hendaknya terdiri dari clay yang mempunyai nilai Liquid limit maximum
70% dengan IP25%. Koefisien permeabilitas dari uji 80% kepadatan standard proctor
harus mencapai nilai n x 10-5 cm/det. Tidak mengandung zat organik atau zat lain yang
mudah terlarut dalam air.
Di samping itu semua harga berat jenis tanah kering hendaknya lebih besar dari 90%
dari berat jenis kering maksimum.
Material Batuan (Rock Fill Materials)
. Umum
Material yang dipakai sebagai rockfill material hendaknya mempunyai kualitas yang
terbaik. Seorang tenaga ahli akan melaksanakan segala macam test yang diperlukan
untuk membuktikan bahwa material-material tersebut mempunyai kualitas yang baik
dan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.
Setelah test-test tersebut selesai dilakukan, tenaga ahli tersebut mempunyai hak untuk
menolak atau mengapkir material-material yang ternyata hasil testnya tidak
memuaskan.
Material Filter
. Kualitas Material Filter
Material filter bendungan hendaknya diambil dari quarry yang ditentukan oleh tenaga
ahli. Material-material tersebut akan diangkat dari quarry di atas kemudian diproses
dalam crushing plant yang disediakan. Filter ini hendaknya terdiri dari partikel-partikel
yang tahan lama. Juga hendaknya tidak mengandung lempeng-lempeng tipis atau
butiran yang tidak dibutuhkan dan yang mudah larut atau zat-zat organik dalam jumlah
yang berarti.
Batu
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar seperti
pasangan batu atau lapisan lindung batu, haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama
dan sejenis menurut persetujuan Direksi dan bersih dari campuran besi, noda-- noda,
lubang-lubang, pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil
dari sumber yang disetujui Direksi.
Ukuran Batu
Pasangan batu harus terdiri dari batu yang dipecahkan dengan palu secara kasar dan
berukuran sembarangan, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. Setiap batu harus
mempunyai berat antara 6 Kg sampai 25 Kg, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat
dipakai atas persetujuan Direksi. Ukuran maksimum harus memperhatikan tebal dinding,
tetapi harus memperhatikan batasan berat seperti tercantum di atas. Sebagai contoh :
sebuah batu berukuran 0,20 x 0,20 x 0,25 m³ akan mempunyai berat kira-kira 25 Kg.
Semen
Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland Cement, harus produksi dalam
negeri dan sesuai dengan PBI-1971, NI-2. Pemborong harus menyediakan contoh semen
apabila diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh dari gudang Pemborong di lapangan
dan dari pabrik atau Pemborong harus menguji semennya menurut PBI 1971 (NI-2).
Portland Cement yang disimpan dalam gudang lapangan harus memenuhi persyaratan
teknis penyimpanan, bilamana Portland Cement telah mengeras, maka tidak boleh dipakai
untuk campuran.
Pemborong harus menentukan perbandingan bahan untuk beton sesuai dengan klasnya
sampai mendapat persetujuan Direksi (harus membuat MixDesign dahulu).Penentuan
perbandingan di atas harus sesuai dengan petunjuk Standar National Indonesia PBI 71,NI-
2,
Campuran percobaan (trial mixes)
Pemborong harus membuat campuran percobaan untuk setiap klas beton dengan memakai
alat-alat yang sama yang akan dipakai dipekerjakan.
Pengujian Beton
Pemborong harus melaksanakan pengujian beton menurut prosedur yang digariskan,
dalam Standar Nasional Indonesia, NI-2, PBI 1971. (Untuk setiap jumlah 5 m³
pengecoran dalam satu tempat dibuat minimal 3 buah contoh beton).
Selimut beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, tulangan baja harus dipasang sedemikian rupa,
hingga terdapat selimut/penutup minimum sampai permukaan penyelesaian beton,
sebagai berikut :
Kelas Selimut Minimum
Jenis Pekerjaan
Beton (mm)
K-300 Beton prestress tiang beton bertulang bagian- 25
bagian pracetak
K-300 Bidang yang terkena gesekan/atau pada air laut 50
K-225 Pelat beton pracetak pipa beton 25
K-175 Beton bertulang umumnya 40
Umum
Semua pasal yang termasuk di dalam pekerjaan tanah secara umum yaitu dari pasal
1.11.10 berlaku untuk bagian pemasangan pipa transmisi atau pipa beton yang jenis
dan tipenya sesuai dengan gambar perencanaan kecuali apabila kedua pasal
bertentangan, maka bagian dari pasal di bawah ini yang berlaku.
Penggalian untuk Pipa
Dasar galian untuk pipa akhirnya harus dirapikan dengan tenaga manusia atau dengan
metoda lain yang disetujui atau diperintahkan Direksi, secepatnya sebelum pipa
diletakkan.
Pelaksanaan Pemasangan
Pada waktu pelaksanaan pemasangan penyambungan pipa harus extra hati-hati agar
tidak terjadi benturan yang akan menyebabkan rusaknya material pipa beton yang
pada akhirnya akan berakibat pada timbulnya kebocoran.
Perapian Permukaan Galian dengan Tangan
Dasar galian yang akan menerima pipa berupa isian pasir yang dipadatkan setebal
0,20 m kemudian setelah pipa diletakkan, ditimbun lagi dengan lapisan pasir setebal
0,20 m yang terakhir dari galian harus dirapikan dan diurug dengan tanah bekas galian
atau dengan cara lain yang mungkin dibenarkan atau diperintahkan oleh Direksi. Hal
ini dilakukan setelah pembersihan semua lumpur pada waktu akan menempatkan
isian.
Gebalan Rumput
Persyaratan Gebalan Rumput
Rumput gebalan harus tebal dan bersama akar-akarnya.
Bukan berasal dari tanah yang susut besar.
Ukuran-ukuran 25 cm x 25 cm.
Pegangan untuk Gebalan
Crucuk-crucuk bambu atau kayu harus dipakai untuk memasang gebalan rumput.
Ukuran dari crucuk-crucuk tadi paling tidak panjangnya 30 cm dengan diameter 2-3
cm dan dipasang 3 buah crucuk untuk setiap gebalan ukuran 25 cm x 25 cm x 4 cm.
PEKERJAAN BESI
Pengelasan
Semua pengelasan harus pengelasan busur nyala besi (metal arc welding) yang
bersinggungan terus dan pemborong harus menyediakan contoh-contoh untuk
pemeriksaan atau pengujian sesuai Spesifikasi, bila diperlukan oleh Direksi.
Sambungan Baut dan Paku Keling (Bolted and Riveted Joints)
Pemborong harus menyediakan semua paku keling, baut, mur, ring dan sebagainya
yang diperlukan untuk memasang pekerjaan baja, di samping sebagai cadangan.
Sambungan baut yang menahan getaran harus terpasang kokoh. Semua lubang paku
keling dan baut harus dibor dan bagian ujung luar yang kasar harus dihaluskan. Paku
keling harus tepat memenuhi lubangnya sewaktu dimasukkan dan menurut ukuran
sesuai dengan Standar Nasional Indonesia PUBI-1982 atau seperti yang berlaku untuk
pekerjaan kelas utama. Sebelum dikirim ke tempat pekerjaan, semua baut hitam kecuali
baut Lewis dan baut- baut yang digalvani harus dipanaskan dan dicelup ke dalam
minyak pelumas (linseed) atau cairan serupa yang disetujui. Di dalam penyimpanannya
harus hati-hati untuk menjamin ulirnya tidak rusak dan tetap bersih.
Perapat (Seals)
Dalam gambar mungkin ditunjukkan pemakaian karet atau bahan lain untuk perapat
pada pintu-pintu. Bahan yang dipakai harus sesuai dengan yang ditunjukkan di dalam
gambar-gambar atau bahan-bahan lain yang diijinkan sesuai dengan maksudnya,
berdaya guna sebagai perapat, tahan lama dalam kondisi iklim di Indonesia, terendam
terus-menerus dalam air dan terhadap pengaruh sinar matahari. Pemakaian karet
sintetis atau plastik dapat dipertimbangkan.