ACARA V
PENAJAMAN DAN PEMFILTERAN
CITRA DIGITAL
Disusun oleh:
Eka Putri Syelina Daud
22314010
Kelas B
Dosen Pengampu:
Ardhi Arnanto, S.PD., M.Sc.
3.2. Pemfilteran
Pemfilteran (spatial filtering) sebenarnya merupakan kelompok operasi tersendiri, dan
bukan hanya penajaman. Swain dan Davis (1978) memberikan batasan filter sebagai
mekanisme yang dapat mengubah sinyal-sinyal optis, elektronis ataupun digital, sesuai
dengan kriteria tertentu. Lebih lanjut, keduanya menyatakan bahwa pemfilteran adalah suatu
cara untuk ekstraksi bagian data tertentu dari suatu himpunan data, dengan menghilangkan
bagian-bagian data yang tidak diinginkan.
Pemfilteran citra adalah teknik pengolahan citra yang bertujuan untuk mengurangi noise
atau memperbaiki kualitas citra. Pemfilteran citra melibatkan aplikasi filter ke citra untuk
menghilangkan komponen yang tidak diinginkan atau meratakan intensitas piksel dalam citra.
Beberapa jenis filter citra yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
1. Filter Median: filter ini digunakan untuk menghilangkan noise salt-and-pepper dari
citra. Filter Median mengganti nilai piksel dengan nilai median di sekitarnya.
2. Filter Rata-rata: filter ini digunakan untuk meratakan intensitas piksel dalam citra.
Filter Rata-rata mengganti nilai piksel dengan nilai rata-rata dari piksel di sekitarnya.
3. Filter Gaussian: filter ini digunakan untuk mengurangi noise Gaussian dari citra. Filter
Gaussian meratakan intensitas piksel dalam citra dengan menggunakan fungsi
Gaussian sebagai kernel filter.
4. Filter Laplacian: filter ini digunakan untuk meningkatkan detail pada citra dengan
menekankan perbedaan intensitas yang tajam. Filter Laplacian dapat digunakan untuk
meningkatkan tepi atau menyorot detail pada citra.
5. Filter Sobel: filter ini digunakan untuk mendeteksi tepi pada citra dengan menghitung
perbedaan intensitas di sekitar setiap piksel. Filter Sobel sering digunakan dalam
penglihatan komputer untuk mendeteksi tepi pada objek.
Pilihan filter citra yang digunakan tergantung pada jenis noise yang harus dihilangkan atau
perbaikan kualitas citra yang diinginkan. Oleh karena itu, pemilihan filter yang tepat dan
parameter filter yang optimal sangat penting untuk mendapatkan hasil yang baik dan
meminimalkan distorsi citra yang tidak diinginkan.
IV. LANGKAH KERJA
1. Buka program ENVI 4.5!
2. Buka file data citra satelit landsat
3. Lakukan proses perhitungan statistik untuk mendapatkan histogram citra saluran 1!
Perhitungan dapat dilakukan melalui menu Basic Tools | Statistic | Compute Statistics.
Pilihan Select Input File, klik file citra satelitnya untuk memilih file yang akan dihitung
4. Setelah proses eksekusi perintah selesai maka akan muncul jendela Compute Statistics
Parameters, beri tanda centang (√) pada pilihan Histograms dan kemudian klik OK untuk
mengeksekusi perintah perhitungan statistiknya.
Pada jendela Statistics Result pilih tampilan histogram dengan mengganti pilihan button
select pot seperti dibawah ini.
5. Coba analisa dan simpulkan hasil pengamatan histogram citra saluran 1 dan saluran 3
Hasil pengamatan saya pada histogram citra saluran 1, terdapat perbedaan keceharan
antara citra saluran 1 dan saluran 3 setelah dilakukan interactive stretching dan adanya
perbedaan pada nilai piksel minimum, maksimum, dari kedua saluran yang diamati.
6. Kemudian cocokan hasil analisa anda dengan gambar citra saluran 1 dan saluran 3!
Saluran 1
Saluran 3
7. Lakukan proses penajaman citra saluran 1 dan 3 dengan perentangan kontras linier
dengan posisi nilai piksel cutoffterletak pada prosentase kumulatif 5 – 8% dan nilai
saturationpada prosentase kumulatif 90 – 95%!
8. Penajaman citra dapat dilakukan melalui menu Enhance | Interactive Stretching yang
terdapat pada jendela utama tampilan citra (main windows). Masukkan nilai cutoff dan
nilai saturation sesuai dengan nilai piksel yang terletak di prosentase kumulatif yang telah
ditentukan dan kemudian klik button Apply!
9. Coba amati dan analisa perbedaan histogram citra asli dengan citra hasil penajaman serta
perbedaan kenampakan visual dari kedua citra tersebut!
Saluran 1 Saluran 1
No Hal Yang Diamati
Asli Hasil Penajaman
1 Nilai piksel minimum 1 5
10. Aktifkan ke data citra saluran 1 dan 3 dan lakukan pemfilteran dengan filter low pass dan
high pass!
11. Proses pemfilteran dapat dilakukan melalui menu Filter |Convolutions and Morphology
sehingga muncul jendela Convolution and Morphology Tools . Pemilihan jenis filter
dilakukan melalui menu Convolution, pilih sesuai dengan jenis filter yang diinginkan
(Lowpass atau Highpas).
12. Amati perbedaan antara 2 citra hasil pemfilteran low pass dengan high pass!
Hasil high pass saluran 1
Hasil low pass saluran 1
Hasil high pass saluran 5
13. Lakukan pemfilteran dengan filter Roberts Edge Detector dan coba amati perbedaan
dengan 2 jenis pemfilteran yang sebelumnya!
Hasil filter Roberts Edge Detector saluran 1
V. PEMBAHASAN
Perentangan citra (image registration) pada perangkat lunak ENVI adalah proses pencocokan
citra yang berbeda, seperti citra dari waktu yang berbeda atau citra yang diambil dari sensor
yang berbeda, untuk menghasilkan citra yang terregistrasi secara akurat dan konsisten.
beberapa kegunaan perentangan citra pada ENVI:
Membandingkan citra yang diambil dari waktu yang berbeda: Dengan menggunakan
perentangan citra, Anda dapat membandingkan citra yang diambil pada waktu yang berbeda,
misalnya citra satelit dari musim panas dan musim dingin. Hal ini sangat berguna untuk
melacak perubahan lingkungan, seperti perubahan tutupan lahan, dan memantau kerusakan
alam.
Membuat citra mosaic: Perentangan citra dapat digunakan untuk menggabungkan beberapa
citra menjadi citra mosaic yang lebih besar dan terregistrasi dengan baik. Citra mosaic ini
dapat digunakan untuk memetakan daerah yang lebih luas, seperti daerah kota atau seluruh
wilayah suatu negara.
Koreksi geometrik: Perentangan citra juga dapat digunakan untuk mengkoreksi geometri pada
citra. Misalnya, Anda dapat mengkoreksi distorsi citra karena rotasi atau pengambilan citra
dengan sudut pandang yang berbeda.
Analisis multi-temporal: Dengan menggunakan citra yang terregistrasi dengan baik, Anda
dapat melakukan analisis multi-temporal, yaitu membandingkan citra yang diambil pada
waktu yang berbeda untuk melacak perubahan dalam waktu. Hal ini sangat berguna untuk
memantau dinamika lingkungan dan memprediksi potensi bencana.
Memetakan topografi: Perentangan citra juga dapat digunakan untuk memetakan topografi
dan membangun model digital elevasi (MDE) yang akurat. Hal ini dapat membantu dalam
berbagai aplikasi, seperti pemetaan kawasan rawan bencana atau penelitian geologi. Dengan
demikian, perentangan citra sangat berguna dalam pengolahan citra dan memungkinkan
pengguna untuk melakukan berbagai jenis analisis dan pemetaan dengan akurasi yang tinggi.
Teknik penajaman kontras dengan cara ekualisasi histogram pada perangkat lunak ENVI
adalah teknik yang cukup populer dan mudah dilakukan. Teknik ini dilakukan dengan
mengubah distribusi intensitas citra sehingga distribusi menjadi lebih merata dan
meningkatkan detail dalam citra.
Filter high-pass dan low-pass pada ENVI adalah jenis filter spasial yang digunakan untuk
memproses citra digital. Kedua filter ini bekerja dengan cara yang berbeda dan memiliki efek
yang berbeda pada citra.
Filter high-pass (atau high-pass filter) adalah filter yang digunakan untuk meningkatkan
detail citra dengan menghilangkan komponen frekuensi rendah, yang dapat menyebabkan
citra tampak buram. Filter high-pass ini dapat meningkatkan kontras pada detail halus dalam
citra, tetapi juga dapat memperjelas noise atau gangguan pada citra. Filter high-pass sering
digunakan dalam pengolahan citra untuk meningkatkan detail pada citra satelit dan foto
udara. Sementara itu, filter low-pass (atau low-pass filter) digunakan untuk menghaluskan
citra dengan menghilangkan komponen frekuensi tinggi yang dapat menyebabkan citra
tampak berderak atau memiliki noise yang kuat. Filter low-pass ini dapat memperbaiki citra
yang buram atau kasar, tetapi juga dapat menyebabkan kehilangan detail pada citra. Filter
low-pass sering digunakan dalam pengolahan citra untuk mengurangi noise dan
meningkatkan kualitas citra. Kedua filter ini dapat diterapkan pada citra menggunakan
perangkat lunak ENVI dengan cara yang relatif mudah, dan dapat dikombinasikan dengan
teknik penajaman kontras lainnya untuk menghasilkan citra yang lebih jelas dan berkualitas
tinggi.
Filter Low-pass
Filter ini paling sering di gunakan untuk memperhalus kenampakan citra.
Biasanya berbentuk jendela matriks 3 x 3 ataupun 5 x 5 yang tiap selnya berisi nilai integer
dengan perbedaan nilai yang tidak terlalu besar. Filter low pass pada perangkat lunak ENVI
adalah filter yang digunakan untuk memperhalus atau meratakan citra dengan mengurangi
informasi spasial tinggi dalam citra. Filter ini sangat berguna untuk menghilangkan noise atau
gangguan dalam citra.
Moving average filter atau mean fiter menghasilkan kenampakan halus, dimana nilai piksel
yang barumerupakan rerata dari hasil kvli tiap elemen matriks dengan nilai piksel yang
dimaksud
filter high-pass
Filter high pass pada perangkat lunak ENVI adalah filter yang digunakan untuk meningkatkan
detail dan informasi spasial tinggi dalam citra. Filter ini bekerja dengan mengurangi informasi
spasial rendah dalam citra dan mempertahankan informasi spasial tinggi.
Filter high-pass biasa digunakan untuk menonjolkan perbedaan antara objek ataupun
perbedaan nilai, kondisi ataupun sifat antar objek yang diwakili oleh nilai piksel. Perbedaan
ini dapat ditonjolkan melalui teknik penajaman tepi(edge enhancement) dan juga penonjolan
kenampakan linear. Penajaman tepi sangat baik untuk menyajikan kenampakan objek yang
sangat bervariasi pada citra sehingga satu sama lain dapat dibedakan degan mudah. Filter-
highpass juga diterapkan dalam penyajian efek bayangan (shadow effect) sehingga
mempermudah analisis fisiografik. Filter high pass meliputi berbagai operasi lokal yang
mempertajam kesan. Namun dapat dikelompokan menjadi tiga. Perhatikan pembahasan
berikut.