DISUSUN OLEH:
2. Laptop
Penajaman kontras diterapkan untuk memperoleh kesan kontras citra yang lebih
tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan mentransformasi seluruh nilai kecerahan.
Hasilnya berupa citra dengan nilai kecerahan maksimum baru yang lebih tinggi dari nilai
maksimum awal, dan nilai minimum baru yang (pada umumnya) lebih rendah dari nilai
minimum awal.
Citra asli, yang biasanya mempunyai julat nilai lebih sempit dari 0 – 255, perlu
direntangkan sehingga kualitas citranya menjadi lebih baik. Hasil perentangan ini adalah
citra baru, yang bila digambarkan histogramnya berupa kurva yang lebih lebar.
Teknik penajaman kontras yang diuraikan di atas adalah suatu teknik penajaman
kontras linier. Selain perentangan linier, terdapat teknik penajaman dengan cara
ekualisasi histogram. Secara garis besar, algoritma ekualisasi histogram ini dapat dibagi
menjadi tiga tahap. Pertama, dilakukan penghitungan untuk menurunkan histogram citra
yang akan dipertajam. Kedua, si operator kemudian menentukan jumlah kelas kecerahan
yang baru (misal 32). Data nilai piksel (NP) seluruh citra nantinya akan didistribusikan
menandai piksel demi piksel, untuk kemudian mengelompokkan mereka dalam jumlah
pengambilan julat nilai kecerahannya tepat seperti halnya pada perentangan kontras
linier. Pengambilan ini dikatakan tepat bila julat nilai tersebut mewakili populasi
3.2.2. Pemfilteran
tersendiri, dan bukan hanya penajaman. Swain dan Davis (1978) memberikan batasan
filter sebagai mekanisme yang dapat mengubah sinyal-sinyal optis, elektronis ataupun
digital, sesuai dengan kriteria tertentu. Lebih lanjut, keduanya menyatakan bahwa
pemfilteran adalah suatu cara untuk ekstraksi bagian data tertentu dari suatu himpunan
dengan mempertimbangkan nilai piksel yang bertetangga. Oleh karena itu, teknik
pemfilteran lebih sering disebut sebagai sebagai operasi lokal (local operation),
sedangkan teknik penajaman yang lain sering disebut operasi titik (point operation)
(Galtier, 1989)
IV. LANGKAH KERJA
3. Kemudian di tabel Available Band List menunjukkan jumlah band dari citra Landsat. Untuk
membuka citra dengan warna objek citra, Buka menggunakan Band 1 dan pilih Gray Scale.
4. Lakukan proses perhitungan statistik untuk mendapatkan histogram citra saluran 1!
Perhitungan dapat dilakukan melalui menu Basic Tools – Statistic - Compute Statistics.
Seperti dibawah ini
5. Selanjutnya untuk menghitung statistiknya tekan Spectral Subset sehingga muncul jendela
file spectral subset kemudian pilih : Band.1 lalu klik OK.
6. Setelah selesai maka akan muncul jendela Compute Statistic Parameters, beri tanda centang
(√) pada pilihan Histograms dan kemudian klik OK untuk mengeksekusi perintah
perhitungan statistiknya. Buka dan amatilah histogram citra saluran 1, catat seluruh hasil
pengamatan pada tabel di bawah! Pada jendela Statistics Result pilih tampilan histogram
dengan mengganti pilihan button select Plot – Histogram band 1 seperti dibawah ini.
8. Lakukan proses penajaman citra saluran 1 dengan perentangan kontras linier dengan posisi
nilai piksel cutoff terletak pada prosentase kumulatif 5 – 8% dan nilai saturation pada
prosentase kumulatif 90 – 95%!
9. Penajaman citra dapat dilakukan melalui menu Enhance | Interactive Stretching yang
terdapat pada jendela utama tampilan citra (main windows). Masukkan nilai cutoff dan nilai
saturation sesuai dengan nilai piksel yang terletak di prosentase kumulatif yang telah
12. Amati perbedaan antara 3 citra hasil pemfilteran low pass dengan high pass dengan roberts!
Hasil pemfilteran citra dari Landsat Band 1 High Pass – Low Pass - Roberts
14. Untuk Landsat saluran 5 langkahnya adalah sama dengan saluran 1 yaitu membuka file
citra landsat dan pilih band 5 seperti dibawah
15. Lakukan proses perhitungan statistik untuk mendapatkan histogram citra saluran 5 !
Perhitungan dapat dilakukan melalui menu Basic Tools – Statistic - Compute Statistics.
Seperti dibawah ini
16. Selanjutnya untuk menghitung statistiknya Tekan Spectral Subset sehingga muncul jendela
file spectral subset kemudian pilih : Band.5 lalu klik OK.
17. Setelah selesai maka akan muncul jendela Compute Statistic Parameters, beri tanda centang
(√) pada pilihan Histograms dan kemudian klik OK untuk mengeksekusi perintah
perhitungan statistiknya. Buka dan amatilah histogram citra saluran 5, catat seluruh hasil
pengamatan pada tabel di bawah! Pada jendela Statistics Result pilih tampilan histogram
dengan mengganti pilihan button select Plot – Histogram band 5 seperti dibawah ini.
18. Selanjutnya muncul histogram Landsat Band 5 seperti gambar dibawah ini
19. Melakukan proses penajaman pada saluran 5 dengan ketentuan seperti saluran 1 dipoint 8
dan 9. Amati perbedaan dari kedua citra sebelum dan sesudah penajaman.
20. Melakukan pemfilteran dengan saluran 5 Landsat. Caranya seperti pada saluran 1
Hasil pemfilteran citra dari Landsat Band 5 High Pass – Low Pass – Roberts
V. PEMBAHASAN
1. Hasil pengamatan histogram Citra Landsat saluran 1 dan saluran 5
Kesimpulan : Dari histogram yang diamatin saluran 1 dan saluran 5, masing masing
mempunyai nilai pixel minimal dan nilai pixel maksimum yag sama namun memiliki
perbedaan dari jumlah bukit saluran 1 memiliki 3 bukit sedangkan saluran 5 memiliki 2
bukit dan pola pesebaran dalam histogram yang berbeda dari saluran 1 yang
persebarannya direntan antara 58 sd 79 sedangkan saluran 5 direntan antara 11 sd 13, 62
sd 69. Ini akan mempengaruhi tingkat kecerahan citra yang akan ditajamkan nantinya
2. Hasil Penajaman Citra Landsat saluran 1 dan saluran 5
Mengamati dan analisa perbedaan histogram citra asli dengan citra hasil penajaman
serta perbedaan dari kedua citra tersebut!
Saluran 1 Saluran 5 Saluran 5
Saluran 1
No Hal Yang Diamati Hasil Asli Hasil
Asli
Penajaman Penajaman
1 Nilai piksel minimum 1 0 1 0
Kesimpulan : Dari pemfilteran high pass band 1 dan band 5 memiliki perbedaan yang
kontras yaitu dalam band 1 kenampakan citra berwarna abu-abu agak cerah sehingga area
vegetasi, air, tanah, dan bentuk garis-garis batas tidak terlalu terlihat yang menyebabkan
sulit untuk mengidentifikasi objek yang terdapat didalam citra. Sedangkan pada band 5
kenampakan citra berwarna abu-abu agak cerah sehingga area vegetasi, air, tanah tidak
terlalu jelas namun bentuk garis-garis batas objek masih terlihat agak jelas akan tetapi untuk
mengidentifikasi objek yang didalam citra juga sulit.
Kesimpulan : Dari pemfilteran low pass band 1 dan band 5 memiliki perbedaan yang kontras
yaitu dalam band 1 menampakkan warna yang dominan warna abu-abu , untuk objek yang
berada dalam citra seperti laut,vegetasi berwarna abu-abu putih namun untuk objek
pemukiman atau tanah lebih kewarna putih cerah. Sedangkan untuk band 5 menampakkan
warna abu-abu yang cenderung gelap, untuk objek laut menampakkan warna hitam gelap
dan Sebagian vegetasi menampakkan warna abu-abu gelap dan untuk pemukiman atau tanah
cenderung berwarna abu-abu cerah
Danoedoro, P., 1996, Pengolahan Citra Digital Teori dan Aplikasinya Dalam Bidang
Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta;
Danoedoro, P., 2002, Pedoman Praktikum Pemrosesan Citra Digital, Fakultas Geografi,
Unversitas Gadjah Mada, Yogyakarta;
Munir, R., 2004,Pengolahan Citra Digital, Informatika, Bandung;
Prahasta, E., 2008, Remote Sensing : Praktis Penginderaan Jauh dan Pengolahan Citra Dijital
Dengan Perangkat Lunak ER Mapper, Informatika, Bandung;