Anda di halaman 1dari 19

ACARA V

PENAJAMAN DAN PEMFILTERAN CITRA DIGITAL

DISUSUN OLEH:

Nama : Yunita Suryanitasari


Kelas :B
NIT / Absen : 22314039 / 45

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PERTANAHAN


SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
YOGYAKARTA
2023
I. TUJUAN

1. Mampu menampilkan dan menganalisis histogram citra digital;

2. Mampu melakukan beberapa teknik penajaman dan pemfilteran citra digital;

3. Mengetahui kegunaan dari teknik penajaman dan pemfilteran citra digital.

II. ALAT DAN BAHAN

1. Citra digital Landsat band 1 dan band 5

2. Laptop

3. Perangkat lunak ENVI

III. DASAR TEORI

3.1. Penajaman Kontras

Penajaman kontras diterapkan untuk memperoleh kesan kontras citra yang lebih

tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan mentransformasi seluruh nilai kecerahan.

Hasilnya berupa citra dengan nilai kecerahan maksimum baru yang lebih tinggi dari nilai

maksimum awal, dan nilai minimum baru yang (pada umumnya) lebih rendah dari nilai

minimum awal.

3.2. Perentangan kontras (linear contrast stretching)

Kontras citra dapat dimanipulasi dengan merentangan nilai kecerahan pikselnya.

Perentangan yang efektif dapat dilakukan dengan memperhatikan bentuk histogramnya.

Citra asli, yang biasanya mempunyai julat nilai lebih sempit dari 0 – 255, perlu

direntangkan sehingga kualitas citranya menjadi lebih baik. Hasil perentangan ini adalah

citra baru, yang bila digambarkan histogramnya berupa kurva yang lebih lebar.

3.2.1. Ekualisasi histogram

Teknik penajaman kontras yang diuraikan di atas adalah suatu teknik penajaman

kontras linier. Selain perentangan linier, terdapat teknik penajaman dengan cara

ekualisasi histogram. Secara garis besar, algoritma ekualisasi histogram ini dapat dibagi
menjadi tiga tahap. Pertama, dilakukan penghitungan untuk menurunkan histogram citra

yang akan dipertajam. Kedua, si operator kemudian menentukan jumlah kelas kecerahan

yang baru (misal 32). Data nilai piksel (NP) seluruh citra nantinya akan didistribusikan

kembali ke masing-masing kelas tersebut. Ketiga, program akan menghitung dan

menandai piksel demi piksel, untuk kemudian mengelompokkan mereka dalam jumlah

yang kurang lebih sama ke tiap kelas kecerahan yang tersedia.

Ekualisasi histogram menghasilkan citra dengan kekontrasan maksimum, bila

pengambilan julat nilai kecerahannya tepat seperti halnya pada perentangan kontras

linier. Pengambilan ini dikatakan tepat bila julat nilai tersebut mewakili populasi

terbanyak dalam histogram.

3.2.2. Pemfilteran

Pemfilteran (spatial filtering) sebenarnya merupakan kelompok operasi

tersendiri, dan bukan hanya penajaman. Swain dan Davis (1978) memberikan batasan

filter sebagai mekanisme yang dapat mengubah sinyal-sinyal optis, elektronis ataupun

digital, sesuai dengan kriteria tertentu. Lebih lanjut, keduanya menyatakan bahwa

pemfilteran adalah suatu cara untuk ekstraksi bagian data tertentu dari suatu himpunan

data, dengan menghilangkan bagian-bagian data yang tidak diinginkan.

Berbeda dengan teknik penajaman kontras, operasi pemfilteran diterapkan

dengan mempertimbangkan nilai piksel yang bertetangga. Oleh karena itu, teknik

pemfilteran lebih sering disebut sebagai sebagai operasi lokal (local operation),

sedangkan teknik penajaman yang lain sering disebut operasi titik (point operation)

(Galtier, 1989)
IV. LANGKAH KERJA

1. Membuka aplikasi Envi pada computer


2. Membuka file data citra landsat yang telah dibagikan oleh astur

3. Kemudian di tabel Available Band List menunjukkan jumlah band dari citra Landsat. Untuk
membuka citra dengan warna objek citra, Buka menggunakan Band 1 dan pilih Gray Scale.
4. Lakukan proses perhitungan statistik untuk mendapatkan histogram citra saluran 1!
Perhitungan dapat dilakukan melalui menu Basic Tools – Statistic - Compute Statistics.
Seperti dibawah ini

5. Selanjutnya untuk menghitung statistiknya tekan Spectral Subset sehingga muncul jendela
file spectral subset kemudian pilih : Band.1 lalu klik OK.
6. Setelah selesai maka akan muncul jendela Compute Statistic Parameters, beri tanda centang
(√) pada pilihan Histograms dan kemudian klik OK untuk mengeksekusi perintah
perhitungan statistiknya. Buka dan amatilah histogram citra saluran 1, catat seluruh hasil
pengamatan pada tabel di bawah! Pada jendela Statistics Result pilih tampilan histogram
dengan mengganti pilihan button select Plot – Histogram band 1 seperti dibawah ini.

7. Selanjutnya muncul histogram Landsat Band 1 seperti gambar dibawah ini

8. Lakukan proses penajaman citra saluran 1 dengan perentangan kontras linier dengan posisi
nilai piksel cutoff terletak pada prosentase kumulatif 5 – 8% dan nilai saturation pada
prosentase kumulatif 90 – 95%!
9. Penajaman citra dapat dilakukan melalui menu Enhance | Interactive Stretching yang
terdapat pada jendela utama tampilan citra (main windows). Masukkan nilai cutoff dan nilai
saturation sesuai dengan nilai piksel yang terletak di prosentase kumulatif yang telah

ditentukan dan kemudian klik button !


Amati perbedaan dari kedua citra sebelum dan sesudah penajaman.
10. Aktifkan ke data citra saluran 1 dan lakukan pemfilteran dengan filter low pass, high pass
dan robert!
11. Proses pemfilteran dapat dilakukan melalui menu Filter |Convolutions and Morphology
sehingga muncul jendela Convolution and Morphology Tools . Pemilihan jenis filter
dilakukan melalui menu Convolution, pilih sesuai dengan jenis filter yang diinginkan
(Lowpass atau Highpas atau Roberts).

12. Amati perbedaan antara 3 citra hasil pemfilteran low pass dengan high pass dengan roberts!
Hasil pemfilteran citra dari Landsat Band 1 High Pass – Low Pass - Roberts

14. Untuk Landsat saluran 5 langkahnya adalah sama dengan saluran 1 yaitu membuka file
citra landsat dan pilih band 5 seperti dibawah

15. Lakukan proses perhitungan statistik untuk mendapatkan histogram citra saluran 5 !
Perhitungan dapat dilakukan melalui menu Basic Tools – Statistic - Compute Statistics.
Seperti dibawah ini
16. Selanjutnya untuk menghitung statistiknya Tekan Spectral Subset sehingga muncul jendela
file spectral subset kemudian pilih : Band.5 lalu klik OK.

17. Setelah selesai maka akan muncul jendela Compute Statistic Parameters, beri tanda centang
(√) pada pilihan Histograms dan kemudian klik OK untuk mengeksekusi perintah
perhitungan statistiknya. Buka dan amatilah histogram citra saluran 5, catat seluruh hasil
pengamatan pada tabel di bawah! Pada jendela Statistics Result pilih tampilan histogram
dengan mengganti pilihan button select Plot – Histogram band 5 seperti dibawah ini.
18. Selanjutnya muncul histogram Landsat Band 5 seperti gambar dibawah ini

19. Melakukan proses penajaman pada saluran 5 dengan ketentuan seperti saluran 1 dipoint 8
dan 9. Amati perbedaan dari kedua citra sebelum dan sesudah penajaman.
20. Melakukan pemfilteran dengan saluran 5 Landsat. Caranya seperti pada saluran 1
Hasil pemfilteran citra dari Landsat Band 5 High Pass – Low Pass – Roberts
V. PEMBAHASAN
1. Hasil pengamatan histogram Citra Landsat saluran 1 dan saluran 5

No Hal Yang Diamati Saluran 1 Saluran 5

1 Nilai piksel minimum 1 1

2 Nilai piksel maksimum 255 255

3 Jumlah bukit dalam 3 2


histogram

4 Pola sebaran nilai piksel 58 - 79 11-13 dan 62 - 69

Kesimpulan : Dari histogram yang diamatin saluran 1 dan saluran 5, masing masing
mempunyai nilai pixel minimal dan nilai pixel maksimum yag sama namun memiliki
perbedaan dari jumlah bukit saluran 1 memiliki 3 bukit sedangkan saluran 5 memiliki 2
bukit dan pola pesebaran dalam histogram yang berbeda dari saluran 1 yang
persebarannya direntan antara 58 sd 79 sedangkan saluran 5 direntan antara 11 sd 13, 62
sd 69. Ini akan mempengaruhi tingkat kecerahan citra yang akan ditajamkan nantinya
2. Hasil Penajaman Citra Landsat saluran 1 dan saluran 5
Mengamati dan analisa perbedaan histogram citra asli dengan citra hasil penajaman
serta perbedaan dari kedua citra tersebut!
Saluran 1 Saluran 5 Saluran 5
Saluran 1
No Hal Yang Diamati Hasil Asli Hasil
Asli
Penajaman Penajaman
1 Nilai piksel minimum 1 0 1 0

2 Nilai piksel 255 255 255 255


maksimum

3 Jumlah bukit dalam 3 3 2 2


histogram
4 Pola sebaran nilai 58 - 79 57 - 80 11-13 dan 11 - 84
piksel 62 - 69

Landsat Band 1 Sebelum dan Sesudah


Landsat Band 5 Sebelum dan Sesudah
Kesimpulan : Dari hasil penajaman citra saluran 1 dan saluran 5 dengan menarapkan nilai
prosentase kumulatif 5 – 8% dan nilai saturation pada prosentase kumulatif 90 – 95%
didapat kontras citra yang lebih tinggi atau cerah dari citra sebelumnya, dengan
menghasilkan citra yang memiliki nilai kecerahan maksimum baru dan nilai minimum baru.

3. Hasil Pemfilteran Citra Landsat saluran 1 dan saluran 5


High Pass Filter
adalah proses filter yang melewatkan komponen citra dengan nilai intensitas yang
tinggi dan meredam komponen citra dengan nilai intensitas yang rendah. High pass
filter akan menyebabkan tepi objek tampak lebih tajam dibandingkan sekitarnya.
Low Pass Filter
adalah proses filter yang melewatkan komponen citra dengan nilai intensitas yang
rendah dan meredam komponen citra dengan nilai intensitas yang tinggi. Low pass
filter akan menyebabkan citra menjadi lebih halus dan lebih blur.
Roberts Edge Detector
Suatu proses yang menghasilkan tepi-tepi dari obyek-obyek citra, tujuannya adalah)
untuk menandai bagian yang menjadi detail citra; dan memperbaiki detail dari citra yang
kabur, yang terjadi karena error atau adanya efek dari proses akuisisi citra
High Pass Band 1 dan Band 5

Kesimpulan : Dari pemfilteran high pass band 1 dan band 5 memiliki perbedaan yang
kontras yaitu dalam band 1 kenampakan citra berwarna abu-abu agak cerah sehingga area
vegetasi, air, tanah, dan bentuk garis-garis batas tidak terlalu terlihat yang menyebabkan
sulit untuk mengidentifikasi objek yang terdapat didalam citra. Sedangkan pada band 5
kenampakan citra berwarna abu-abu agak cerah sehingga area vegetasi, air, tanah tidak
terlalu jelas namun bentuk garis-garis batas objek masih terlihat agak jelas akan tetapi untuk
mengidentifikasi objek yang didalam citra juga sulit.

Low Pass Band 1 dan Band 5

Kesimpulan : Dari pemfilteran low pass band 1 dan band 5 memiliki perbedaan yang kontras
yaitu dalam band 1 menampakkan warna yang dominan warna abu-abu , untuk objek yang
berada dalam citra seperti laut,vegetasi berwarna abu-abu putih namun untuk objek
pemukiman atau tanah lebih kewarna putih cerah. Sedangkan untuk band 5 menampakkan
warna abu-abu yang cenderung gelap, untuk objek laut menampakkan warna hitam gelap
dan Sebagian vegetasi menampakkan warna abu-abu gelap dan untuk pemukiman atau tanah
cenderung berwarna abu-abu cerah

Roberts Band 1 dan Band 5


Kesimpulan : Dari pemfilteran menggunakan roberts dimana band 1 dan band 5 memiliki
perbedaan yang kontras yaitu dalam band 1 menampakkan warna abu-abu gelap yang
terlihat teksturnya kasar, dalam objek air, vegetasi dan tanah atau pemukiman tidak terlalu
kelihatan jelas, untuk garis-garis batas objek masih dapat terlihat akan tetapi masih sulit
untuk diidentifikasi. Untuk band 5 dimana citra ini menampakkan warna yang cenderung
warna hitam gelap dan teksturnya terlihat kasar, bagian objek air berwarna hitam pekat dan
untuk garis-garis batas objek dapat terihat jelas, untuk mengidentifikasi citra di band 5 robert
ini tidak terlalu sulit, karena penampakannya masih terlihat jelas.
DAFTAR PUSTAKA

Danoedoro, P., 1996, Pengolahan Citra Digital Teori dan Aplikasinya Dalam Bidang
Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta;
Danoedoro, P., 2002, Pedoman Praktikum Pemrosesan Citra Digital, Fakultas Geografi,
Unversitas Gadjah Mada, Yogyakarta;
Munir, R., 2004,Pengolahan Citra Digital, Informatika, Bandung;
Prahasta, E., 2008, Remote Sensing : Praktis Penginderaan Jauh dan Pengolahan Citra Dijital
Dengan Perangkat Lunak ER Mapper, Informatika, Bandung;

Anda mungkin juga menyukai