Anda di halaman 1dari 34

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Konsep sistem mendasari seluruh proses bisnis serta pemahaman kita

mengenai sistem dan telknologi informasi. Inilah alasan kita perlu memahami

bagaimana konsep sistem umum diterapkan pada perusahaan bisnis serta

komponen dan aktivitas sistem informasi. Pemahaman mengenai konsep sistem

akan membanu anda untuk lebih memahami banyak konsep dalam

teknologi,aplikasi, pengembangan, dan manajemen sistem informasi. Contohnya,

konsep sistem akan membantu kita memahami:

a) Teknologi

Jaringan konputer adalah komponen pemrosesan sistem informasi yang

menggunakan berbagai teknologi perangkat keras, perangkat lunak,

manajemen data, dan jaringan telekomunikasi.

b) Aplikasi

Aplikasi bisnis elektronik dan perdagangan elektronik terdiri dari sistem

informasi bisnis yang saling terhubung.

c) Pengembangan

Mengembangkan cara untuk menggunakan teknologi informasi dalam

bisnis, termasuk merencang komponen dasar sistem informasi.

d) Manajemen
8

Mengelola teknologi informasi yang menekankan pada kualitas, nilai

bisnis strategis, dan keamanan sistem informasi suatu perusahaan. (Markas

george M, O’Brien James A, 2017:27).

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan komponen yang saling terkait, dengan batasan

yang jelas. Yang bekerja untuk mencapai tujuan utama dengan meneima masukan

dan menghasilkan keluaran dalam proses transformasi yang terorganisasi.

Adapun fungsi dalam sistem yaitu :

1. Masukan

Mencakup pengambilan dan penyusunan elemen yang masuk kedalam

sistem untuk diproses. Contohnya : bahan mentah, energi data, dan

usaha manusia harus diamankan dan diorganisasi untuk pemrosesan

2. Pemrosesan

Mencakup proses transformasi yang mengubah masukan menjadi

keluaran. Contohnya : proses produksi, proses pernafasan manusia,

atau aklulasi matematis.

3. Keluaran

Mencakup menstransfer elemen yang telah diproduksi oleh proses

transformasi menuju tujuan akhirnya. Contohnya : produk jadi, layanan

masyarakat, dan informasi manajemen yang harus dikirimkan kepada

penggunanya. (Markas george M, O’Brien James A, 2017:27).

2.2 Konsep Dasar Informasi


9

Informasi dapat diibaratkan sebagai daerah yang mengalir di dalam tubuh

manusia, sepeerti halnya informasi dalam sebuah perusahaan yang sangat penting

kelangsungan perkembangan, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat

dibutuhkan bagau sebuah perusahaan. Akibat bilan kurang mendapatkan

informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan

mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan

stategis sangat terganggu , yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam

bersaing dengan lingkungan pesaingnya.

Dengan kata lain sumber informasi adalah data. Data menggambarkan

suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan

diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.

Secara rinci defenisi dari data adalah sebagai berikut:

a) Data adalah pengambaran dari suatu dan kejadian yang kita hadapi.

b) Data bisnis (Business data) adalah pengambaran dari suatu organisasi

tentang sesuau (resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi.

c) Data adalah kenyataan yang mengambarkan suatu kejadian-kejadian

dan kesatuan nyata.

d) Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti

bagi yang menerimanya.

e) Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi

derajad ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian, (Andri

Kristanto, 2018: 7-8).


10

2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau

diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.sistem

pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau pengolahan

datadari bentuk tak berguna menjafdi berguna bagi yang menerimanya.nilai

informasi berhubungan dengan keputusan.bila tidak ada pilihan atau

keputuusan ,maka informasi tidak diperlukan.keputusan dapat berkisar dari

keputusan berulang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang.nilai

informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks pengambilan keputusan.

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas Informasi tergantung dari 3 hal yang sangat dominan yaitu

keakuratan informasi, ketetapan waktu dari informasi dan relevan. Ketiga hal

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Akurat

Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan

tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut.

Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian suatu informasi

banyak sekali ganguan-ganguan yang datang yang dapat merubah

isi dari informasitersebut. Ketidakakuratan dapat terjadi kaarena

sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan

sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.

b) Tepat Waktu
11

Informasi iiyang diterima harus tepat pada waktunya, sebab kalau

informasi yang diterima terlambat maka informasitersebut sudah

tidak berguna lagi.

c) Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab

informasi ini akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan

dalam pemecahan suatu permesalahan.Relevansi informasi untuk

tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda, , (Andri

Kristanto, 2020: 10-11).

2.2.3 Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan dari 2(dua)hal,yaitu manfaat dan biaya untuk

mendapatkannya.suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat yang

diperoleh lebih berharga dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.

Keuntungan dari sebagian besar informasi tidak dapat dihitung dengan suatu nilai

uang,tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Nilai informasi biasanya

dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai infoemasi

ini didasarkan atas 10(sepuluh)sifat,yaitu:

a. Mudah diperoleh
12

Sifat ini menunjukan kemudahan dan kecepatan untuk memperoleh

informasi. Kecepatan dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan

tetapi berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit untuk mengukurnya.

b. Luas dan lengkap

Sifat ini kelegkapan isi informasi. Hal ini tidak hanya menganai

volumenya, akan tetapi juga mengenai keluaran informasi. Sifat ini sangat

kabur dan karena itu sulit untuk mengukurnya.

c. Ketelitian

sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebsan dari kesalahan keluaran

informasi. Pada volume data yang besar biasanya terdapat dua jenis

kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

d. Kecocokan

sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam

hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada

hubunganya dengan masalah yang sedang dihadapi sedangkan semua

keluaran yang lainnya tidak berguna.sifat ini sulit untuk diukur.

e. Ketetapan waktu

Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui, yang lebih pendek dari

siklus untuk mendapatakan informasi. Masukan. Pengelahan, dan

pelaporan keluaran kepada para pemakai, biasanya tepat waktu. Dalam

beberapa hal, ketetapan waktu dapat diukur misalnya berapa banyak

penjualan dapat dotingkatkan dengan menanggapi permintaan pelanggan

mengenai ketersediaan barang-barang inventaris.


13

f. Kejelasan

sifat ini menunjukkan tingkat kejelaan informasi. Informasi hendaknya

terbebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.

g. Keluwesan

sifat ini berhubungan dengan apakah informasi tersebut dapat digunakan

untuk membuat lebih dari satu keputusan, tetapi juga apakah dapat

digunakan untuk lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini diukur,

tetapi dalam hal dapat diukur dengan suau nilai tertentu.

h. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukkan sejauh mana informasi itu dapat diuji oleh bebrapa

pemakai hingga sampai didapatkan kesimpulan yang sama.

i. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan ada tidaknya keinginan untuk mengubah

informasi tersebut guna mendapatkan kesimpulan yang diarahkan

sebelumnya.

j. Dapat diukur

Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan oleh sistem

informasi formal. Meskipun kabar angin, desus-desus, dugaan-dugaan,

klenik dan lainnya juga sering dianggap sebagai informasi, namun hal-hal

tersebut berada di luar lingkup pembahasan kita.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kombinasi dari orang-orang, perangkat keras,

perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber daya data, dan kebijakan serta
14

prosedur dalam menyimpan, mendapatkan kembali, mengubah, dan menyebarkan

informasi dalam suatu organisasi. Orang-orang bergantung pada sistem infoemasi

modern untuk berkomunikasi satu sama lain dengan berbagai macam alat

(perangkat keras), intruksi dan pemrosesan informasi (perangkat lunak), saluran

komukasi (jaringan), dan penyimpanan data (sumber daya data). Walaupun sistem

informasi pada saat ini biasanya berhubungan dengan komputer, kita telah

mengggunakan sistem informasi sejak awal peradaban, (Marakas M George dan

O’Brien James A, 2019;6).

Adapun atribut atau cirri informasi yang berkualitas adalah:

1) Relevan, yakni membantu memprediksi apa yang akan terjadi

dimasa mendatang maupun mengonfirmasi apa yang telah terjadi.

2) Handal, yang berarti bebas dari kesalahan atau bias dan memwakili

kenyataan.

3) lengkap, yaitu tidak meninggalkan hal-hal yang penting.

4) tepat waktu, yang berati imformasi tersedia pada waktu dibutuhkan

untuk membuat keputusan.

5) Dapat dipahami, yang berati informasi harus disajikan dalam

bentuk yang mudah dibaca, dimengerti, dan digunakan

6) Dapat diferifikasi oleh dua pihak atau lebih dan akan menghasilkan

konsensus atas isi informasi yang sama.

7) Dapat diakses dengan mudah oleh pengguna dengan format yang

sesuai kebutuhannya.(Sarosa Samiaji,2019;1)


15

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa

komponen yang berfungsi sangat vital didalam sistem informasi. Komponen-

kompenen sistem informasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Input

Input disini adalah semua data yang dimasukkan kedalam sistem

informasi. Dalam hal ini yang termasuk dalam input adalah dokumen-

dokumen, formulir-formulir dan file-file. Dokumen-dokumen tersebut

dikumpullkan dan dikonfirmasikan ke sutau bentuk sehinga dapat

diterima oleh pengolahan yang meliputi:

1) Pencatatan

2) Penyimpanan

3) Pengujian

4) Pengkodean

2. Proses

Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input

yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya

akan diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh si

penerima. Komponen ini dalam tugas akan merubah segala

memasukan menjadi keluaran yang terdiri dari:

1) Manusia

2) Metode dan prosedur

3) Peralatan komputer

4) Penyimpanan data
16

3. Output

Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah

diolah menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat diapakai

penerima. Komponen ini akan berhubungan langsung dengan pemakai

sistem informasi dan menupakan tujuan akhir dari pembuatan sistem

informasi.

4. Teknologi

Teknologi disini merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukan

input, mengolah input dan menghasilkan keluaran. Ada 3 bagian dalam

teknologi ini yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak dan

perangkat manusia.

5. Basis Data

Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan

data dengan yang lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer

dan akan diolah menggunakan perangkat lunak.

6. Kendali

Kendali dalam hal ini merupakan semua tindakan yang diambil untuk

menjaga sistem informasi tersebut agar bisa berjalan dengan lancar dan

tidak mengalami gangguan, ( Andri kristanto, 2018:13-14 ).

2.3.2 Manfaat Sistem Informasi

Menurut I Putu Agus Eka Pratama dalam bukunya Sistem Informasi dan

Implementasinya (2018:18-21), penggunaan sistem informasi di zaman ini

meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komputer (software,


17

hardware), internet, serta kesadarannya dan animo masyarakat untuk

menggunakan komputer di dalam mempermudah pekerjaan mereka. Sebuah

sistem informasi memberikan banyak manfaat. Beberapa manfaat yang diperoleh

dengan adanya sebuah sistem informasi, yaitu sebagai berikut :

1. Data yang Terpusat

Sistem informasi menjadikan data dan informasi terkumpul secara

terpusat pada suatu tempat, yaitu database.

2. Kemudahan di dalam Mengakses Informasi

Sistem informasi menjadikan anda begitu mudah untuk mengakses dan

menikmati sajian informasi yang diberikan. Anda bisa menyimak di

komputer desktop, bahkan dalam genggaman anda melalui perangkat

smartphone.

3. Efisien Waktu

Anda dapat bekerja dimanapun dan kemanapun dan kapanpun untuk

mengelola sistem informasi

4. Cakupan dan Penyebaran Informasi menjadi Lebih Luas dan Cepat

Cakupan informasi yang disajikan tidak hanya untuk perorangan atau

beberapa orang, namun dapat secara umum kesiapapun yang mengakses

ke sistem informasi.

5. Memudahkan Proses Bisnis dan Pekerjaan

Proses bisnis yang ada di perusahaan/organisasi/instansi tempat sistem

informasi berada, akan makin mudah dan sederhana. Dengan proses

bisnis yang yang lebih sederhana umumnya akan mempermudah actor

dalam hal ini mengerjakan tugasnya.


18

6. Biaya Murah untuk Akses dan Penyediaan Informasi

Disisi penyediaan layanan informasi, biaya lebih murah dalam

menyajikan informasi kedalam bentuk sistem informasi (misalkan

dalam bentuk website/sistem informasi berbasis web).

7. Menyimpan Data Lebih Banyak dengan Ruang yang Lebih Kecil

Sistem informasi menghemat ruang penyimpanan data dan informasi

anda. Sebuah sistem informasi hanya memerlukan minimal sebuah

komputer biasa saja ( dengan kelengkapan komponen didalamnya).

8. Solusi Komunikasi yang Murah, Hemat, dan Andal

Melalui sistem informasi yang telah dilengkapai dengan sarana

komunikasi online (chatting, e-mail, message, video conference, dan

lainya) maka sistem informasi dapat memenuhi kebutuhanakan layanan

komunikasi yang murah, hemat, andal, dan bermanfaat bagi internal

organisasi tempat sistem informasi itu berada.

9. Penyimpanan Data Dapat Lebih Berkembang Sesuai Kebutuhan

Sitem informasi dengan media penyimpanan berupa basis data

(database), memiliki kemampuan untuk dapat berkembang jauh lebih

besar lagi sesuai keperluan (extensibility, scalabe).

2.3.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Sistem Development Life Cycle)

SDLC memiliki pangaruh beasr dalam sejarah metodologi pengembangan

sistem informasi. Sampai sekarang SDLC masih terus diajarkan diperguruan

tinggi dan digunakan dalam berbagai proyek pengembangan sistem informasi.

Cukup banyak metodologi pengembangan sistem informasi yang ada sekarang

merupakan turunan atau penyempurnaan dari SDLC.


19

Berikut ini akan dibahas tahapan-tahapan tersebut:

a. Studi kelayakan proyek sistem informasi

Studi kelayakan mencoba melihat apakah kebutuhan akan

pengembangan sistem informasi baru (baik baru sama sekali

menggantikan yang lama) layak secara ekonomis maupun

menurut kriteria yang lain. Dalam studi kelayakan telah dilakukan

terhadap :

1) Kondisi sistem informasi yang ada saat ini.

2) Kebutuhan (requirements) sistem informasi yang

seharusnya dipenuhai oleh sistem baru

3) Apa saja kebutuhan sistem yang tidak terpenuhi dan

mengapa tidak terpenuhi.

4) Kebutuhan sistem baru yang muncul seteh sistem

informasi lama diterapkan dan dijalankan

5) Secara singkat menelaah alternatif pengembangan solusi

sistem informasi baru.

b. Penyelidikan dan penelitian sistem

Pada tahap ini dilakukan pencarian fakta yang lebih terperinci.

Tujuan penyelidikan dan penelitian ini adalah untuk menulusuri

secara lebih menditail sistem seperti apa yang dibutuhkan. Hal-

hal yang akan diteliti lebih lanjut adalah menyangkut:

1) Functional requirements atau fungsionalitas, dari sitem

yang ada saat ini dan apakah terpenuhi.


20

2) Kebutuhan sistem yang baru yang mungkin muncul

dengan seiring perkembangan waktu, perubahan situasi

dan lingkungan bisnis, maupun perkembangan teknologi.

3) Kendala sistem informasi dan juga batasan-batasan yang

tidak boleh dilampaui.

4) Jenis dan folume data yang akan diolah dan disimpan.

5) Semua pengecualian terhadap kondisi normal yang

mungkin akan dihadapi sistem informasi dimasa

mendatang.

6) Permasalahan dengan sistem yang ada saat ini.

c. Analisa sistem

Data yang diperolah dari tahapan investigasi sistem dianalisa

untuk menentukan:

1) Penyebab permasalahn yang dihadapi.

2) Alasan menggunakan metode kerja yang sekarang dipakai.

3) Apakah ada alternatif solusi lain?

4) Membuat estimasi pertumbuhan atau pertambahan data.

d. Perancangan sistem

tahapan perancangan melibatkan bagian terkomputerisasi

dan ,manual dari suatu sustem informasi. Tentunya dalam tahapan

perancangan ini keluaran atau artefak dihasilakan terutamanya

adalah dokumentasi yang menggambarkan sistem informasi yang

baru.
21

1) Masukan data dan bagaimana data akan dimasukan

kedalam sistem

2) Hasil keluaran sistem

3) Pengolahn data oleh komputer

4) Struktur data

5) Keamanan sistem dan backup

6) Uji ciba sistem

7) Rencana penerapan sistem

e. Penerapan

salah satu kegiatan utama pada penerapan adalah pengendalian

kualitas. Semua manual dan dokumentasi sistem diperiksa ulang

dan dilonsultasikan dengan pemangku kepentingan.para calon

pengguna sistem informasi yang baru menjalani pelatihan dan

sosialisasi untuk mengakrabkan diri. Jika calon pengguna tidak

familiar dengan sistem informasi yang baru, besar kemungkinan

proses peralihan akan berjalan dengan sulit.

Setelah yakin bahwa sistem baru sudah memenuhi kriteria

kualitas yang disepakati, maka migrasi dari sistem lama kesistem

baru dapat dijalankan.

1) Migrasi langsung(directe cutover). Dalam strategi sistem

lama langsung dihentikan dan digantikan oleh sistem

baru.

2) Migrasi paralel. Dalam strategi ini soistem lama dan

sistem baru berjalan bersama untuk satu periode tertentu.


22

Selama periode tersebut kedua sistem informasi

mengolah data yang sama.

3) Migrasi modular. Dalam startegi ini,tidak semua modul

diimplementasikan secara serentak

4) Migrasi pilot. Dalam migrasi pilot, strategi yang

digunakan adalah menerapkan sofwer secara utuh pada

salah satu unit usaha yang dianggap memenuhi kriteria.

f. Peninjauan ulang dan perawatan

Terhapan terakhir ini berjalan secara sistem yang dibangun

selesai diimplementasikan dan berjalan. Dalam operasional

harian, tidak jarang ditemui bahwa sistem tersebut harus

domodifikasi atau diperbaiki untuk menyesuaikan dengan

kondisi. Harus ada team yang bertanggung jawab terhadap

perawatan sistem ini.

Secara reguler sistem harus ditinjau dan semua perubahan

harus dilakukan. Usulan perubahan dan pernbaikan sistem dapat

bersal dari permasalahan (error) yang ditemukan pengguna, hasil

temuan pemeriksaan dan audit, peningkatan kapasitas

(penyimpanan maupun pengolhan data), perubahan lingkungan

bisnis (semisal aturan pemerintahan), memamfaatkan kemajuan

teknologi (adanya komputer baru dengan kapasitas pengelohan

yang lebih baik), dan lainnya ( Sarosa Samiaji, 2017:17-24)


23

2.4 Pengertian Pengembangan Perangkat Lunak

2.4.1 Definisi Perangkat Lunak

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin dalam bukunya Rekayasa

Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek (2018:2), perangkat lunak

(software) adalah program komputer yang terasosiasi dengan dokumentasi

perangkat lunak seperti seperti dokumentasi kebutuhan, model desain, dan cara

penggunaan (user manual). Sebuah program komputer tanpa terasosiasi dengan

dokumentasi maka belum dapat disebut perangkat lunak (software).

2.4.1.1 Karakter Perangkat Lunak

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin dalam bukunya Rekayasa

Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek (2014:2), ada beberapa

karakter perangkat lunak diantaranya yaitu:

1. Perangkat lunak di bangun dengan rekayasa (Software Engineering)

bukan diproduksi secara manufaktur atau pabrikan. Menyediakan

pelayanan pelanggan yang lebih baik.

2. Perangkat lunak tidak pernah usang (wear out) karena kecacatan

perangkat lunak dapat di perbaiki.

3. Barang produksi pabrikan biasanya komponen barunya akan terus di

produksi, sedangkan perangkat lunak biasanya terus di perbaiki seiring

bertambahnya kebutuhan.
24

2.4.1.2 Aplikasi Perangkat Lunak

Menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin dalam bukunya Rekayasa

Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek (2018:2-3), terdapat

beberapa aplikasi perangkat lunak (software), diantaranya yaitu:

1. Perangkat lunak sistem (sistem software)

Adalah kumpulan program dalam hal ini program yang satu ditulis

untuk memenuhi kebutuhan program lainnya.

2. Perangkat lunak waktu nyata (real-time software)

Merupakan perangkat lunak yang memonitor, menganalisis, mengontrol

sesuatu secara waktu nyata (real-time.

3. Perangkat lunak bisnis (business software)

Merupakan perangkat lunak pengelola informasi bisnis.

4. Perangkat lunak untuk keperluan rekayasa dan keilmuan (engineering

and scientific software)

Merupakan perangkat lunak yang mengimplementasikan algoritma

yang terkait dengan keilmuan ataupun perangkat luna yang membantu

keilmuan.

5. Perangkat lunak tambahan untuk membantu mengerjakan suatu fungsi

dari perangkat lunak yang lainnyaa (embedded software)

Misalnya perangkat lunak untuk mencetak dokumen ditambahkan agar

perangkat lunak yang memerlukan dapat mencetak laporan.

6. Perangkat lunak komputer personal (personal computer software)

Merupakan perangkat lunak untuk PC misalnya perangkat lunak

pemroses teks, pemroses grafik dan lain sebagainnya.


25

7. Perangkat lunak berbasis web (web based software)

Merupakan perangkat lunak yang dapat diakses dengan menggunakan

browser.

8. Perangkat lunak berintelijensia buatan (artifical intelegence software)

Merupakan perangkat lunak yang menggunakan algoritma tertentu yang

digunakan untuk mengelola data.

Perangkat lunak yang dibuat oleh pengembang (developer) perangkat

lunak, terdiri dari :

1. Produk generik

Produk yang di buat oleh pengembang perangkat lunak untuk dijual

atau dipopulerkan (open source) tanpa ada yang memesan terlebih

dahulu, perangkat lunak yang termasuk kedalam produk generik

misalnya perangkat lunak sistem operasi, perangkat lunak pendukung

perkantoran untuk membuat dokumen, slide presentasi, atau

perhitungan dalam bentuk papersheet dan lain sebagainya.

2. Produk pemesanan

Produk perangkat lunak yang dibuat karna ada pelanggan yang

melakukan pemesanan, misalnya sebuah instansi memerlukan

perangkat lunak untuk untuk memenuhi peroses bisnis yang terjadi di

instansinya, maka instansi itu akan bekerja sama dengan pengembang

untuk membuat perangkat lunak yang diinginkan.


26

2.4.2 Definisi Rekayasa Perangkat Lunak

Menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin dalam bukunya Rekayasa

Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek (2018:4-5), rekayasa

perangkat lunak (software enginering) adalah pembangunan dengan menggunakan

prinsip atau konsep rekayasa dengan tujuan menghasilkan perangkat lunak yang

bernilai ekonomi yang dipercaya dan bekerja secara efisien menggunakan mesin.

Perangkat lunak banyak dibuat dan pada akhirnya sering tidak digunakan

karena tidak memenuhi kebutuhan pelanggan atau karena masalah non-teknis

seperti keengganan pemakai perangkat lunak (User) untuk merubah cara kerja

dari manual ke otomatis atau ketidak mampuan user menggunakan komputer.

Terdapat empat tipe perubahan pada fase pendukung diantaranya yaitu :

1. Koreksi (correction)

Walaupun dengan jaminan kualitas yang terbaik, akan selalu ada

kecacatan atau keinginan pelanggan (customer) yang tidak tertangani

oleh perangkat lunak. Pemeliharaan dengan melakukan perbaikan

terhadap kecacatan perangkat lunak.

2. Adaptasi (adaptation)

Pada saat tertentu lingkungan asli (seperti CPU, sistem operasi, aturan

bisnis, karakteristik produk luar) dimana perangkat lunak

dikembangkan atau mengalami perubahan. Pemeliharaan adaptasi

merupakan tahap untuk memodifikasi perangkat lunak guna

mengakomodasi perubahan lingkungan luar dimana perangkat lunak

dijalankan.

3. Perbaikan (enhancement)
27

Sejalan dengan digunakannya perangkat lunak, maka pelanggan

(customer) atau pemakainya (user) akan mengenali fungsi tambahan

yang dapat mendatangkan manfaat.pemeliharaan perfektif atau

penyempurnaan melakukan ekstensi atau penambahan pada kebutuhan

fungsional sebelumnya.

4. Pencegahan (prevention)

Keadaan perangkat lunak komputer sangat dimungkinkan untuk

perubahan. oleh karna itu, pemeliharaan pencegahan (preventif) atau

sering disebut juga dengan rekayasa ulang sistem (software

engineering) harus dikondisikan untuk mampu melayani kebutuhan

pemakainya (user).

2.4.2.1 Tantangan Perangkat Lunak

Tantangan yang dihadapi dari proses rekayasa perangkat lunak menurut

Rosa A.S dan M.Shalahudin dalam bukunya Rekayasa Perangkat Lunak

Terstruktur dan Berorientasi Objek (2018:7) adalah sebagai berikut :

a. Tantangan warisan dimana perangkat lunak dikembangkan selama

bertahun-tahun oleh orang-orang yang berbeda, hal ini dapat

menyebabkan ketidakpahaman atau perubahan tujuan pembuatan

perangkat lunak.

b. Tantangan heterogenitas dimana perangkat lunak harus dapat

beradaptasi dengan teknologi yang terus berkembang dengan semakin

luasnya lingkungan distribusi perangkat lunak.


28

c. Tantangan pengiriman bahwa perangkat luank dengan sekala besar dan

kompleks sekalipun dapat sampai ketangan pelanggan (customer) atau

user dengan cepat dan kualitas tetap terjaga.

2.4.3 Proses Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak dilakukan selama pembangunan perangkat

lunak. Proses-proses yang dilakukan secara garis besar dapat dilihat pada gambar

2.1 sebagai berikut:

Mulai Analisis

Pengujian Perancangan

Implementasi
Sumber: A.S Rosa, 2018:8

Gambar 2.1 Tahapan umum rekayasa perangkat lunak

2.5 Rekam Medis

Rekam medis (medical record) merupakan data yang bersifat sangat

pribadi dan menjadi salah satu informasi penting yang wajib menyertai seseorang

kemanapun dia pergi, atau sering disebut sebagai pencatatan data riwayat

kesehatan pasien. Masalah yang sering kali muncul adalah tidak adanya

keterkaitan antara masing-masing rumah sakit dalam hal informasi data rekam

medis. Padahal pasien dapat saja melakukan pemeriksaan kesehatan pada rumah

sakit yang berbeda. Jika tidak ada keterkaitan antara masing-masing rumah sakit,

pemeriksaan akan terjadi berulang-ulang, padahal rekam medis sebelumnya

sangat berguna pada pemeriksaan kesehatan selanjutnya. Penelitian ini penting


29

untuk dilakukan, karena sangat membantu mengurangi kemungkinan salah

diagnosa pada layanan kesehatan di rumah sakit. Penawaran otomatisasi sistem

informasi kesehatan dilakukan dengan cara membuat model broker sehingga

banyak entitas rumah sakit bertemu dalam broker. Broker merupakan sistem agen

sebagai perantara yang dibutuhkan untuk mengintegrasikan data rekam medis.

Pengintegrasian dan interoperabilitas adalah kunci penting untuk sistem

informasi, (Miftakul Amin, 2014)

2.6 Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap merancang suatu sistem

informasi dan program adalah membuat usulan pemecahan masalah secara logikal

sesuai dengan permasalah yang ada. Dan alat bantu yang digunakan dalam

membantu pemecahan masalah dalam membuat sistem ini antara lain adalah:

2.6.1 UML (Unified Modelling Language)

Menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2018 : 133) UML (Unified

Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di

dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan disain,

serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

2.6.2 Diagram UML

UML (Unified Modeling Language) terdiri dari 13 macam diagram yang di

kelompokan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram

tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


30

(Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2018 : 140)

Gambar 2.2 : Proses Rekayasa Perangkat lunak

2.6.3 Jenis-Jenis Diagram UML

UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa visual untuk

pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan

diagram dan teks-teks pendukung. Secara fisik, UML adalah sekumpulan

spesifikasi yang dikeluarkan oleh OMG (Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2018 ).

2.6.4 Use Case Diagram

Menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2018 : 155) Use case diagram

merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior). Use case mendiskripsikan

sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan

dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang

ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan

fungsi-fungsi itu.
31

Komponen pembentuk atau simbol yang ada pada diagram Use Case

dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1. Simbol Pada Use Case Diagram

No. Simbol Nama Keterangan

Fungsionalitas yang disediakan

sistem sebagai unit-unit yang


1
Use Case
saling bertukar pesan antar

unit atau aktor.

Orang, proses, atau sistem

lain yang berinteraksi

dengan sistem

2 Actor informasi yang akan

dibuat di luar sistem

informasi yang akan

dibuat itu sendiri.

Komunikasi antara aktor dan


usecase yang berpartisipasi

3 Asosiasi pada usecase atau

usecase memiliki

interaksi dengan aktor.


32

Relasi usecase tambahan ke

sebuah usecase yang

ditambahkan dapat
4 <<Ekstend>>
berdiri sendiri walau

tanpa usecase

tambahan itu.

Relasi usecase dimana proses

5 bersangkutan akan dilanjutkan


<<Include>>
ke proses yang dituju.

(Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2018 : 155)

2.6.5 Class Diagram

Menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2018 : 141), Class diagram

mengambarkan struktur sistem dari segi pendefinisikan kelas-kelas yang akan

dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan

metode atau opersi. Class diagram juga menjelaskan hubungan antar class dalam

sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar mereka saling

berkolaborasi untuk mencapai sebuah tujuan.

Adapun simbol-simbol yang terdapat dalam Class diagramadalah seperti

pada Tabel 2.2 berikut ini :

Tabel 2.2. Simbol Pada Class Diagram

No. Simbol Deskripsi

1 Kelas Kelas pada struktur sistem.


33

antarmuka/interface

Sama dengan konsep interface dalam


2
pemograman berorientasi objek

nama_interface

asosiasi/association Relasi antar kelas dengan makna umum,

3 dan juga disertai dengan

multiplicity.

asosiasi berarah/ directed Relasi antarkelas bermakna umum, asosiasi

4 association biasanya disertai dengan

multiplicity

Generalisasi Relaksi antarkelas yang bermakna


5
generalisasi-spesialisasi (umum-khusu)

kebergantungan/dependency Relasi antar kelas yang bermakna


6
kebergantungan antarkelas

agregasi/aggregation Relasi antarkelas dengan makna semua-


7
bagian (whole-part)

Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2018

2.6.6 Activity Diagram

Menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2018 :161) activity diagram

menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau

proses kerja atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan
34

disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa

yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Adapun simbol-simbol yang terdapat dalam activity diagram adalah

seperti pada Tabel 2.3 berikut ini :

Tabel 2.3. Simbol Pada Activity Diagram

No. Gambar Nama Keterangan

Memperlihatkan bagaimana masing-

1. Actifity masing kelas antarmuka saling

berinteraksi satu sama lain.

State dari sistem yang mencerminkan


2. Action
eksekusi dari suatu aksi.

3. Initial Node Bagaimana objek dibentuk atau diawali.

Actifity Final Bagaimana objek dibentuk dan


4.
Node dihancurkan.

Satu aliran yang pada tahap tertentu


5. Fork Node
berubah menjadi beberapa aliran.

Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2018

2.6.7 Sequence Diagram

Menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2018 :165) Sequence diagram

mengambarkan kelakuan usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan

message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karna itu untuk

menggambarkan sequence diagram maka harus diketahui objek-objek yang


35

terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang

diintansiasi menjadi objek itu. Membuat sequence diagram juga dibutukan untuk

melihat skenario yang ada pada use case.

Simbol-simbol yang terdapat pada Sequence Diagramdapat dilihat pada

Tabel 2.4 berikut ini :

Tabel 2.4 Simbol Pada Sequence Diagram

No. Gambar Nama Keterangan

Object /
Objek entity, antarmuka yang saling
Parti
1. berinteraksi untuk dapat
cipan
menyederhanakan diagram.
t

Message adalah perpindahan control

2. Message dari satu participant ke

participant lainnya.

Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2018

2.6.8 Deployment Diagram

Menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2018 :154) Diagram

deployment menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.

Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut :

a. Sitem tambahan (embedded sistem) yang menggambarkan rancangan

device, node, hardwere.

b. Sistem client/server.

c. Sistem terdistribusi murni.


36

d. Rekayasa perangkat lunak.

Berikut simbol-simbol yang ada pada diagram deployment :

Tabel 2.5. Simbol Pada Diagram Deployment

No. Gambar Nama Keterangan

1. Package package adalah

merupakan sebuah

bungkusan dari satu

atau lebih node

2. Biasanya mengacu
Nama_node
Node pada perangkat keras

(hardwere),

node perangkat lunak

yang tidak dibuat

sendiri (softwere),

jika didalam node

disertakan

komponen untuk

mengkonsistenkan

rancangan maka

komponen yang
37

diikutsertakan harus

sesuai dengan

dengan komponen

yang telah

diidentifikasikan

sebelumnya pada

diagram komponen.

3. Ketergantungan/ Ketergantungan

dependency antar node arah

panah mengarah

pada node yang

dipakai

4. Link Relasi antar node

Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2018

2.6.9 Package Diagram

Menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2018 :153) Package diagram

menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait dalam

diagram UML. Hampir semua diagram dalam UML dapat dikelompokkan

menggunakan package diagram.

Berikut simbol-simbol yang digunakan dalam package diagram:

Tabel 2.6. Simbol Pada Package Diagram

No Gambar Keterangan
38

1. Package package adalah merupakan sebuah

bungkusan dari satu atau lebih node

2.
Elemen dalam package digambarkan di dalam package

Perpustakaan

Pustaka Anggota

Peminjaman

3. Elemen dalam package digambarkan di luar package

Perpustakaan

Perpustakaan Anggota Peminjamaan

Atribut Atribut Atribut

Metode Metode Meteode

Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin,2018

2.7 PHP

PHP sudah menjadi bahasa scriptingumum yang banyak digunakan di

kalangan developer web.Mempunyai banyak kelebihan menjadi alasan utama

kenapa PHP lebih dipilih sebagai basis umum dalam membuat sebuah web.

2.7.1 Sejarah PHP


39

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs

personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada

waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted(FI), yang wujudnya berupa

sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari

web.Kemudian pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang

interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada

Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan

meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi

akronomi berulang PHP:Hypertext Preprocessing.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter

PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model

pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan

bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. (Priyanto

Hidayatullah dan Jauhari Khairul Kawistara, 2014).

2.7.2 Sekilas Tentang MySQL

MySQL merupakan DBMS yang pertama kali mulai dikembangkan tahun

1994 oleh sebuah perusahaan software bernama TcX data konsult AB yang

dikemudian hari berganti label menjadi MySQL-AB. “My” pada kata MySQL

sebenarnya bukan berarti MY dalam bahasa inggris, tetapi konon merupakan

nama putri dari micheal widenius, pemrogram DBMS tersebut. Versi lain

menyebutkan “My” adalah kependekan dari “Monty”, yang merupakan julukan

untuk Michael Wildenius.


40

MySQL gigunakan oleh sebagian besar Web Server yang ada di jagat

internet. Di samping karena dianggap simpel, juga dapat di-porting pada berbagai

sistem operasi sekelas server, seperti windows, linux, slari, Mac OS, BSD, Unix,

IBM-AIX.Walaupun relatif simpel, MySQL memiliki fitur-fitur yang sangat baik,

sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam implementasi aplikasi basis data,

khususnya yang berbasis web.(Fathansyah,2015;489)

Anda mungkin juga menyukai