Disusun Oleh:
PERBANAS INSTITUTE
2018
A. PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pada saat ini kita hidup dengan data yang berlimpah dan terus tumbuh, hal ini diakibatkan
semakin banyak dan meningkatnya penggunaan teknologi informasi, contohnya penggunaan
media sosial seperti facebook, instagram, twitter dan lain-lain kemudian aktivitas lainnya yang
memanfaatkan teknologi informasi seperti belanja online, kegiatan perbankan, transportasi
online, petunjuk jalan / peta, pencarian berbagai informasi melalui google dan lain-lain.
Pertumbuhan data tersebut bergerak secara eksponensial, pada 2012 ukurannya masih
hitungan terabyte, kemudian menjadi petabyte, dan sekarang ukuran nya sudah zettabyte per
tahun. Untuk itu munculah istilah yang selama beberapa tahun terakhir menguras perhatian
organisasi besar, baik dilingkungan pemerintahan, layanan publik maupun dunia
korporasi/perusahaan, istilah tersebut yaitu Big Data.
Banyak definisi dikemukakan para ahli perihal big data. Namun hampir semua definisi
tersebut selalu mengacu pada sekumpulan data yang sedemikian besar sehingga software biasa
mustahil mampu menangkap, mengelola dan memprosesnya untuk dapat dianalisa secara
komputasi untuk mengungkapkan pola dan tren, terutama yang berkaitan dengan perilaku dan
interaksi manusia. Big data diibaratkan sebagai tambang minyak di industri teknologi,
perusahaan manapun yang berhasil mengolahnya dengan baik akan mendapatkan keuntungan
dengan menghemat biaya, menghemat waktu dan membantu dalam menyusun strategi serta
keputusan bisnis yang tepat.
Strategi dan keputusan bisnis dalam perusahaan dapat di bantu oleh adanya big data,
dalam penerapannya perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan
mengolah dan menganalisis big data dalam strategi meningkatkan pencapaian penjualan dalam
bisnis perusahaan tersebut.
Namun saat ini masih terdapat beberapa masalah yang kemudian menjadi tantangan bagi
big data yaitu tidak terjaganya privasi konsumen atau pelanggan dan juga penerapan big data
memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten atau ahli dengan kualifikasi data
scientist dalam bidang big data yang saat ini di Indonesia jumlahnya masih terbatas.
B. LANDASAN TEORI
1. Big Data
Big data adalah istilah yang diterapkan pada set data yang ukuran atau jenisnya di
luar kemampuan database relasional tradisional untuk menangkap, mengelola, dan
memproses data dengan latensi rendah. Big data menggambarkan volume data yang besar
- baik terstruktur dan tidak terstruktur. Big Data memiliki 3(tiga) karakteristik, yaitu :
volume, velocity dan variety.
3. Efisiensi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia efisiensi/efi·si·en·si/ /éfisiénsi/ n dapat
diartikan sebagai ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu (dengan tidak
membuang waktu, tenaga, biaya); kedayagunaan; ketepatgunaan; kesangkilan;
kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat (dengan tidak membuang waktu,
tenaga, biaya).
4. Perusahaan
Pengertian perusahaan menurut UU No 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan Pasal 1 huruf b adalah setiap bentuk usaha yang tetap dan terus menerus dan
yang didirikan, bekerja serta berpendudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia
dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
Efisiensi perusahaan dapat diartikan tingkat penggunaan sumber daya yang dilakukan oleh
perusahaan dalam proses untuk memperoleh keuntungan dan atau laba. Semakin hemat
realisasi penggunaan sumber daya dibandingkan dengan rencara penggunaan dalam proses
produksi, maka prosesnya dapat dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien ditandai
dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih hemat dan lebih cepat.
5. Privasi
Privasi atau kerahasiaan pribadi adalah kemampuan satu atau sekelompok individu
untuk mempertahankan kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau untuk
mengontrol arus informasi mengenai diri mereka. Privasi kadang dihubungkan dengan
anonimitas walaupun anonimitas terutama lebih dihargai oleh orang yang dikenal publik.
Privasi dapat dianggap sebagai suatu aspek dari keamanan.
ii. Peluang
Setelah mengetahui definisi dan dimensi atau karakteristik dari big data, kemudian
muncul pertanyaan “Apa saja nilai yang didapat atau peluang bisnis yang ada dari pemanfaatan
big data?”. Dari berbagai sumber dapat disimpulkan beberapa manfaat big data bagi suatu
perusahaan atau organisasi, yaitu :
1. Membantu manajemen perusahaan membuat keputusan bisnis yang lebih tepat yang
didasarkan atas data yang ilmiah dan terukur, bukan berdasarkan common sense, intuisi,
atau kebijaksanaan yang bersifat praktis.
2. Memungkinkan perusahaan mengenali profil pelanggannya dengan lebih baik,
3. Membuat perusahaan mampu menangani komplain pelanggan secara lebih cepat dan tepat,
4. Mendukung proses penciptaan ide-ide baru, inovasi, hingga produk/layanan baru dengan
lebih cepat,
5. Memungkinkan manajemen perusahaan menemukan indikasi kesalahan ataupun
penyimpangan dalam proses bisnisnya (misalnya fraud atau kegiatan pencucian uang di
insdutri perbankan),
6. Membuat perusahaan dapat mendesain produk/layanan yang lebih cocok dengan pelanggan,
iii. Tantangan
Disamping adanya peluang bisnis atau manfaat bisnis dari penerapan big data, ada pula
masalah yang timbul dan menjadi tantangan bagi big data diantaranya yaitu tidak terjaganya
privasi konsumen atau pelanggan dan juga penerapan big data memerlukan sumber daya
manusia (SDM) yang kompeten atau ahli dengan kualifikasi data scientist dalam bidang big
data yang saat ini di Indonesia jumlahnya masih terbatas.
1. Privasi
Privasi berhubungan dengan data-data pribadi seseorang yang harus dilindungi. Privasi
dianggap akan semakin tergerus seiring dengan semakin melonjaknya jumlah data di dunia
digital saat ini. Data-data yang digunakan sebagai Big Data oleh misalnya industri
telekomunikasi maupun perbankan, yang diperoleh langsung dari konsumen, banyak yang
merupakan data pribadi dan sangat rawan untuk disalahgunakan oleh pihak lain.
Penggunaan data pribadi seseorang harus atas persetujuan yang bersangkutan jika akan
digunakan pihak lain. Saat ini perlindungan privasi data digital semakin berkurang.
Alasannya, karena semakin banyak data, semakin sulit pula melindungi privasi tiap-tiap
penggunanya dari ancaman.
2. SDM
Menurut Head of Research and Big Data PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom),
Komang Budi Aryasa, ke depan kebutuhan ilmuwan data akan semakin besar. Kebutuhan
meningkat seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang menggunakan analisis big
data untuk mengambil keputusan bisnis, ke depan perusahaan akan mengarah pada data
oriented decision making. Sebelum ada big data, pengambilan keputusan perusahaan
dilakukan dengan menggunakan intuisi pimpinan. Sekarang, keputusan diambil dengan
menggunakan data yang melimpah. Persoalannya data yang melimpah tersebut tidak bisa
digunakan secara mentah. Data harus diolah terlebih dahulu oleh seorang ilmuwan data agar
bisa digunakan untuk mengambil keputusan. Namun di Indonesia SDM yang memiliki
kompetensi di bidang ini masih jarang.
2. Sektor Perbankan.
Bank Mandiri sebagai salah satu bank plat merah di Indonesia menyadari potensi Big
Data yang begitu signifikan dalam peningkatan mutu layanan nasabah dalam berbagai
produk perbankan, Bank Mandiri pun, sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia, tidak
mau ketinggalan dalam pemanfaatan Big Data. Diberitakan bahwa pada tahun 2017, Bank
Mandiri telah mengalokasikan dana sebesar 10 miliar dolar AS atau sekitar 136 miliar
Rupiah untuk diinvestasikan dalam infrastruktur Big Data. Berkaitan dengan hal ini, secara
teknologi, Bank Mandiri dikatakan sedang dalam proses mengadopsi platform Big Data dari
Cloudera yang diharapkan akan sudah dapat diberdayakan dalam 2 atau 3 tahun mendatang.
Oleh Bank Mandiri, teknologi Big Data ini akan dimanfaatkan untuk mengumpulkan dan
menganalisa data-data nasabah berupa kebiasaan maupun gaya dalam membelanjakan
uangnya, juga tentang bagaimana para nasabah tersebut melakukan transaksi hariannya.
Hasil dari pengolahan data - data tersebut akan dimanfaatkan untuk menentukan kelayakan
kredit dari setiap nasabah atau untuk menentukan ketertarikan nasabah tersebut terhadap
suatu produk kredit tertentu. Jadi, penentuan kelayakan kredit bukan lagi didasarkan pada
data statis saja seperti gaji bulanan nasabah, melainkan akan ditentukan berdasarkan pada
data-data dinamis seperti data-data yang berkaitan dengan perilaku dan kebiasaan nasabah
dalam membelanjakan uangnya. Kemudian, Bank Mandiri juga akan memanfaatkan hasil
analisa Big Data tersebut untuk menentukan cara penyaluran kredit dan bagaimana
penanggulangan resikonya.
Selain untuk mengoptimalkan layanan kredit, dengan adopsi teknologi Big Data, Bank
Mandiri juga berniat untuk membidik kesempatan bisnis baru dengan para partner bisinisnya
D. KESIMPULAN
Big data adalah data yang ukuran atau jenisnya di luar kemampuan database relasional
tradisional untuk menangkap, mengelola, dan memproses data dengan latensi rendah. Big data
menggambarkan volume data yang besar - baik terstruktur dan tidak terstruktur. Big Data
memiliki 3(tiga) karakteristik, yaitu : volume, velocity dan variety
Big data memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan yang berhasil mengolahnya
dengan baik akan mendapatkan keuntungan dengan menghemat biaya, menghemat waktu dan
membantu dalam menyusun strategi serta keputusan bisnis yang tepat sehingga meningkatkan
efisiensi di berbagai sektor. Penerapan dan pemanfaatan big data di Indonesia wajib tunduk
pada peraturan perundang-undangan yang telah mengatur perlindungan data atau informasi dan
pembatasan penggunaannya.
Zuhra, Wan Ulfa Nur., 2017. Bagaimana Data Pengguna Memberi Untung Bagi GOJEK.(
https://tirto.id/bagaimana-data-pengguna-memberi-untung-bagi-GOJEK-cukG diakses pada
tanggal 4 Januari 2019)
Tim editor kumparan., 2017 Big Data Bikin GOJEK Bisa Ketahui Kebiasaan Pengguna. (
https://kumparan.com/muhammad-fikrie/big-data-bikin-GOJEK-bisa-ketahui-kebiasaan-
pengguna di akses tanggal 7 Januari 2019)
Borne, Kirk. 2014. Top 10 Big Data Challenges – A Serious Look at 10 Big Data
V’s(https://mapr.com/blog/top-10-big-data-challenges-serious-look-10-big-data-vs/ diakses
pada tanggal 27 Desember 2019)
Avril Sindhu. 2017. Bank Mandiri embarks on Big Data Journey with Cloudera to Deliver
Unparalleled Customer Experience. (https://www.cloudera.com/about/news-and-blogs/press-
releases/2017-04-14-bank-mandiri-embarks-on-big-data-journey-with-cloudera-to-deliver-
unparalleled-customer-experience.html diakses pada tanggal 10 Januari 2019)