Anda di halaman 1dari 12

PEMANFAATAN BIG DATA

DALAM EFISIENSI PERUSAHAAN

Disusun Oleh:

Deswanto Damanik 1813070033


Adhitya Eka Putra 1813070040
Sulistyo 1813070042

Jurusan Sistem Informasi (Lanjutan) - Intensif


Mata Kuliah : Computer and Society (Komputer dan Masyarakat)
Dosen : Farid Subkhan, S.Sos., M.E., M.Dev.

PERBANAS INSTITUTE
2018
A. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Pada saat ini kita hidup dengan data yang berlimpah dan terus tumbuh, hal ini diakibatkan
semakin banyak dan meningkatnya penggunaan teknologi informasi, contohnya penggunaan
media sosial seperti facebook, instagram, twitter dan lain-lain kemudian aktivitas lainnya yang
memanfaatkan teknologi informasi seperti belanja online, kegiatan perbankan, transportasi
online, petunjuk jalan / peta, pencarian berbagai informasi melalui google dan lain-lain.
Pertumbuhan data tersebut bergerak secara eksponensial, pada 2012 ukurannya masih
hitungan terabyte, kemudian menjadi petabyte, dan sekarang ukuran nya sudah zettabyte per
tahun. Untuk itu munculah istilah yang selama beberapa tahun terakhir menguras perhatian
organisasi besar, baik dilingkungan pemerintahan, layanan publik maupun dunia
korporasi/perusahaan, istilah tersebut yaitu Big Data.
Banyak definisi dikemukakan para ahli perihal big data. Namun hampir semua definisi
tersebut selalu mengacu pada sekumpulan data yang sedemikian besar sehingga software biasa
mustahil mampu menangkap, mengelola dan memprosesnya untuk dapat dianalisa secara
komputasi untuk mengungkapkan pola dan tren, terutama yang berkaitan dengan perilaku dan
interaksi manusia. Big data diibaratkan sebagai tambang minyak di industri teknologi,
perusahaan manapun yang berhasil mengolahnya dengan baik akan mendapatkan keuntungan
dengan menghemat biaya, menghemat waktu dan membantu dalam menyusun strategi serta
keputusan bisnis yang tepat.
Strategi dan keputusan bisnis dalam perusahaan dapat di bantu oleh adanya big data,
dalam penerapannya perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan
mengolah dan menganalisis big data dalam strategi meningkatkan pencapaian penjualan dalam
bisnis perusahaan tersebut.
Namun saat ini masih terdapat beberapa masalah yang kemudian menjadi tantangan bagi
big data yaitu tidak terjaganya privasi konsumen atau pelanggan dan juga penerapan big data
memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten atau ahli dengan kualifikasi data
scientist dalam bidang big data yang saat ini di Indonesia jumlahnya masih terbatas.

II. Ruang Lingkup Permasalahan


Mengingat luasnya cakupan ruang lingkup big data, maka ruang lingkup permasalahan
yang dibahas dibatasi pada:
1. Manfaat Big data dalam efisiensi perusahaan,
2. Privasi konsumen/pelanggan tidak terjaga,
3. Kurangnya SDM dengan kompetensi data scientist big data.

Pemanfaatan BIG DATA dalam Efisiensi Perusahaan 2


III. Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari dibuatnya paper ini yaitu :
1. Untuk mengetahui kegunaan atau manfaat big data bagi efisiensi perusahaan.
2. Untuk mengetahui dan mencari solusi terkait permasalahan big data yaitu : tidak terjaganya
privasi pelanggan/konsumen dan masih kurangnya SDM dengan kompetensi data scientist
big data di Indonesia.

B. LANDASAN TEORI

1. Big Data
Big data adalah istilah yang diterapkan pada set data yang ukuran atau jenisnya di
luar kemampuan database relasional tradisional untuk menangkap, mengelola, dan
memproses data dengan latensi rendah. Big data menggambarkan volume data yang besar
- baik terstruktur dan tidak terstruktur. Big Data memiliki 3(tiga) karakteristik, yaitu :
volume, velocity dan variety.

2. Big data analitik


Big data analitik adalah Penggunaan teknik analitik canggih terhadap kumpulan data
yang sangat besar dan beragam yang mencakup data terstruktur, semi-terstruktur, dan tidak
terstruktur, dari sumber yang berbeda, dan dalam ukuran yang berbeda dari terabyte hingga
zettabytes.
Big data analitik memungkinkan analis, peneliti, dan pengguna bisnis untuk
membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat menggunakan data yang sebelumnya
tidak dapat diakses atau tidak dapat digunakan. Dengan menggunakan teknik analitik
canggih seperti analisis teks, pembelajaran mesin, analisis prediktif, penambangan data,
statistik, dan pemrosesan bahasa alami, bisnis dapat menganalisis sumber data yang
sebelumnya belum dimanfaatkan secara independen atau bersama-sama dengan data
perusahaan yang ada untuk mendapatkan wawasan baru sehingga menghasilkan keputusan
yang lebih baik dan lebih cepat.

3. Efisiensi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia efisiensi/efi·si·en·si/ /éfisiénsi/ n dapat
diartikan sebagai ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu (dengan tidak
membuang waktu, tenaga, biaya); kedayagunaan; ketepatgunaan; kesangkilan;
kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat (dengan tidak membuang waktu,
tenaga, biaya).

Pemanfaatan BIG DATA dalam Efisiensi Perusahaan 3


Pengertian efisiensi menurut SP.Hasibuan (1984;233-4) yang mengutip pernyataan
H. Emerson adalah :
“Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output
(hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti
halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas.
Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.”
Sedangkan Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987;3) yaitu:
“Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan
masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataam lain penggunaan
yang sebenarnya”

4. Perusahaan
Pengertian perusahaan menurut UU No 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan Pasal 1 huruf b adalah setiap bentuk usaha yang tetap dan terus menerus dan
yang didirikan, bekerja serta berpendudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia
dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
Efisiensi perusahaan dapat diartikan tingkat penggunaan sumber daya yang dilakukan oleh
perusahaan dalam proses untuk memperoleh keuntungan dan atau laba. Semakin hemat
realisasi penggunaan sumber daya dibandingkan dengan rencara penggunaan dalam proses
produksi, maka prosesnya dapat dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien ditandai
dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih hemat dan lebih cepat.

5. Privasi
Privasi atau kerahasiaan pribadi adalah kemampuan satu atau sekelompok individu
untuk mempertahankan kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau untuk
mengontrol arus informasi mengenai diri mereka. Privasi kadang dihubungkan dengan
anonimitas walaupun anonimitas terutama lebih dihargai oleh orang yang dikenal publik.
Privasi dapat dianggap sebagai suatu aspek dari keamanan.

Pemanfaatan BIG DATA dalam Efisiensi Perusahaan 4


C. PEMBAHASAN

I. Analisis, Peluang dan Tantangan Big Data


i. Analisis
Big Data atau menurut wikipedia indonesia disebut sebagai Mahadata adalah istilah
umum untuk segala himpunan data (data set) dalam jumlah yang sangat besar, rumit dan tidak
terstruktur sehingga menjadikannya sukar ditangani apabila hanya menggunakan perkakas
manajemen basis data biasa atau aplikasi pemroses data tradisional belaka. Big data juga dapat
diartikan sebagai pertumbuhan data dan informasi yang eksponensial dengan kecepatan dalam
pertambahannya dan memiliki data yang bervariasi sehingga menyebabkan tantangan baru
dalam pengolahan sejumlah data besar yang heterogen dan mengetahui bagaimana cara
memahami semua data tersebut.
Teknologi yang berkembang di dunia big data ada untuk memecahkan suatu masalah
atau mempermudah penyelesaian suatu masalah. Dari berbagai literatur, disimpulkan terdapat
tiga dimensi atau masalah utama yang big data coba selesaikan. Tiga masalah ini biasa disebut
“The 3 V’s of Big Data” yaitu : Volume, Variety dan Velocity, Artinya data yang ada sangat
melimpah, ragamnya sangat banyak, dan bisa didapatkan secara real-time.
1. Volume
Volume mengacu pada jumlah massa data, menggambarkan ukuran dan jumlah data yang
sangat besar, melimpah dan terus meningkat dari waktu ke waktu. Banyak faktor yang
mendukung meningkatnya volume data secara pesat, diantaranya adalah hampir semua
transaksi bisnis melibatkan data, meningkatnya jumlah unstructured data yang mengalir dari
media sosial, dan meningkatnya jumlah data yang dihasilkan dari mesin serta perangkat
mobile. Hal ini mengakibatkan pada pengukuran data yang telah berpindah dari Terabytes
ke Zettabytes.
2. Variety
Mengacu kepada heterogenitas (keanekaragaman) sumber data, baik itu data structured
maupun unstructured. Dimulai dari bentuk spreadsheet dan database, hingga saat ini tersedia
dalam bentuk email, foto, video,audio, dan lain-lain. Semakin berkembangnya data
unstructured menjadi sebuah masalah pada penyimpanan, pengolahan, dan analisa data.
3. Velocity
Velocity mencakup kecepatan sebuah data bergerak masuk seperti dari bisnis proses,
mesin, jaringan sosial media, perangkat elektronik, dan lain-lain. Arus data menjadi sangat
besar dan berkelanjutan. Data yang real-time ini dapat membantu peneliti dan bisnis untuk
menyediakan insight yang terkini untuk pengambilan keputusan.

Pemanfaatan BIG DATA dalam Efisiensi Perusahaan 5


Kirk Borne, seorang ilmuwan data yang berbasis di Amerika Serikat bahkan telah
mengidentifikasi dimensi big data menjadi 10 V (10 V’s Biga Data). Selain Volume, Variety
dan Velocity, Kirk Borne menambahakan pula Veracity (berkaitan dengan akurasi data yang
terkumpul), Value (berkaitan dengan seberapa berguna / berharga nilai dari data yang
terkumpul), Validity (berkaitan dengan kualitas, tata kelola, Master Data Management yang
masif), Variablity (berkaitan dengan data yang dinamis dan perkembangan perilaku data),
Venue (berkaitan dengan sumber data heterogen yang berasal dari berbagai platform),
Vocabulary (berkaitan dengan Data Model, Semantic yang menggambarkan struktur data), dan
Vagueness (berkaitan dengan kebingungan tentang arti big data dan penggunaan
perangkatnya).

ii. Peluang
Setelah mengetahui definisi dan dimensi atau karakteristik dari big data, kemudian
muncul pertanyaan “Apa saja nilai yang didapat atau peluang bisnis yang ada dari pemanfaatan
big data?”. Dari berbagai sumber dapat disimpulkan beberapa manfaat big data bagi suatu
perusahaan atau organisasi, yaitu :
1. Membantu manajemen perusahaan membuat keputusan bisnis yang lebih tepat yang
didasarkan atas data yang ilmiah dan terukur, bukan berdasarkan common sense, intuisi,
atau kebijaksanaan yang bersifat praktis.
2. Memungkinkan perusahaan mengenali profil pelanggannya dengan lebih baik,
3. Membuat perusahaan mampu menangani komplain pelanggan secara lebih cepat dan tepat,
4. Mendukung proses penciptaan ide-ide baru, inovasi, hingga produk/layanan baru dengan
lebih cepat,
5. Memungkinkan manajemen perusahaan menemukan indikasi kesalahan ataupun
penyimpangan dalam proses bisnisnya (misalnya fraud atau kegiatan pencucian uang di
insdutri perbankan),
6. Membuat perusahaan dapat mendesain produk/layanan yang lebih cocok dengan pelanggan,

Pemanfaatan BIG DATA dalam Efisiensi Perusahaan 6


7. Memungkinkan perusahaan melakukan cross-selling atau up-selling pada portofolio
produknya.

iii. Tantangan
Disamping adanya peluang bisnis atau manfaat bisnis dari penerapan big data, ada pula
masalah yang timbul dan menjadi tantangan bagi big data diantaranya yaitu tidak terjaganya
privasi konsumen atau pelanggan dan juga penerapan big data memerlukan sumber daya
manusia (SDM) yang kompeten atau ahli dengan kualifikasi data scientist dalam bidang big
data yang saat ini di Indonesia jumlahnya masih terbatas.
1. Privasi
Privasi berhubungan dengan data-data pribadi seseorang yang harus dilindungi. Privasi
dianggap akan semakin tergerus seiring dengan semakin melonjaknya jumlah data di dunia
digital saat ini. Data-data yang digunakan sebagai Big Data oleh misalnya industri
telekomunikasi maupun perbankan, yang diperoleh langsung dari konsumen, banyak yang
merupakan data pribadi dan sangat rawan untuk disalahgunakan oleh pihak lain.
Penggunaan data pribadi seseorang harus atas persetujuan yang bersangkutan jika akan
digunakan pihak lain. Saat ini perlindungan privasi data digital semakin berkurang.
Alasannya, karena semakin banyak data, semakin sulit pula melindungi privasi tiap-tiap
penggunanya dari ancaman.
2. SDM
Menurut Head of Research and Big Data PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom),
Komang Budi Aryasa, ke depan kebutuhan ilmuwan data akan semakin besar. Kebutuhan
meningkat seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang menggunakan analisis big
data untuk mengambil keputusan bisnis, ke depan perusahaan akan mengarah pada data
oriented decision making. Sebelum ada big data, pengambilan keputusan perusahaan
dilakukan dengan menggunakan intuisi pimpinan. Sekarang, keputusan diambil dengan
menggunakan data yang melimpah. Persoalannya data yang melimpah tersebut tidak bisa
digunakan secara mentah. Data harus diolah terlebih dahulu oleh seorang ilmuwan data agar
bisa digunakan untuk mengambil keputusan. Namun di Indonesia SDM yang memiliki
kompetensi di bidang ini masih jarang.

II. Solusi Penyelesaian Masalah


1. Privasi
Pemerintah saat ini sedang menyusun Rancangan Undang Undang (RUU) tentang
Perlindungan Data dan Informasi Pribadi untuk disahkan menjadi Undang Undang (UU)
guna melindungi data-data pribadi warga negara. RUU ini merupakan kelanjutan Peraturan
Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 20 tahun 2016 tentang Perlindungan Data

Pemanfaatan BIG DATA dalam Efisiensi Perusahaan 7


Pribadi (PDP) dalam Sistem Elektronik yang ditetapkan 7 November 2016. Penggunaan
teknologi Big Data yang tidak bijak rawan akan isu privasi data. Keamanan warga negara
harus diperhatikan, dimana tindakan kriminal yang mungkin muncul akibat terbukanya
informasi harus diantisipasi.
Sejauh ini, penerapan Big Data di Indonesia wajib tunduk pada peraturan perundang-
undangan yang telah mengatur perlindungan data atau informasi dan pembatasan
penggunaannya, di antaranya UU Informasi dan Transaksi Elektronik, UU Keterbukaan
Informasi Publik, UU Perbankan, dan UU Perlindungan Konsumen Penerapan Big Data di
Indonesia wajib tunduk pada Undang-Undang di antaranya, UU Informasi dan Transaksi
Elektronik, UU Keterbukaan Informasi Publik, UU Perbankan, dan UU Perlindungan
Konsumen.
2. SDM
Kurangnya SDM yang memiliki kompetensi dalam pengolahan big data dan sulitnya
mengolah big data itu sendiri sehingga dirasa perlu adanya keilmuan atau pendidikan yang
lebih khusus atau spesifik mengenai hal ini. Perguruan Tinggi di Indonesia di pandang perlu
untuk menyikapi kebutuhan ini dengan membuka peminatan big data analytics di program
studi Sistem Informasi.

III. Studi Kasus


Berikut studi kasus contoh pemanfaatan dan permalasalahan big data dalam beberapa
sektor industri/bisnis :
1. Sektor penerbangan.
Dengan big data, perusahaan penerbangan dapat menghemat bahan bakar yang
merupakan pengeluaran tertinggi kedua sebuah maskapai setelah tenaga kerja. Sebuah
maskapai dapat menganalisa dan menghitung kebutuhan bahan bakar pesawat yang lebih
efisien dalam satu rute penerbangan dengan mengolah berbagai informasi mulai dari
kecepatan angin, suhu ambient, berat pesawat, gaya dorongan, cuaca, jumlah penumpang,
berat bagasi, rute perjalanan dan lain-lain.
Contoh lainnya dalam kegiatan interaksi calon penumpang ketika melakukan pemesanan
tiket melalui website resmi perusahaan penerbangan atau pihak ketiga penyedia jasa
pembelian tiket online. Sebagai contoh, ketika penumpang yang berasal dari Jakarta
kemudian mengetik Solo sebagai kota tujuan dalam situs penjualan tiket, kemudian meng-
klik back dan mengetik Jogja sebagai kota tujuan, kota dengan bandara terdekat dari Solo,
perusahaan patut mencurigai pola interaksi seperti ini. Bisa jadi penumpang membeli tiket
Jogja karena penerbangan Solo lebih terbatas atau lebih mahal. Perusahaan penerbangan
dapat memanfaatkan big data analitik untuk kemudian memperbanyak jumlah penerbangan

Pemanfaatan BIG DATA dalam Efisiensi Perusahaan 8


ke Solo atau memberikan harga promo atau bekerja sama dengan travel agent untuk
memfasilitasi penumpang dari Jogja ke Solo. Jika perusahaan penerbangan mengetahui data
ini (Big Data aktivitas penumpang di website), mereka mungkin bisa mengambil keputusan
yang lebih tepat, dengan membuat rute yang lebih atraktif karena mengetahui market yang
potensial. Hal ini (membca pola interaksi calon penumpang) dapat dilakukan dengan
didukung dengan suatu teknologi yang bernama “cookies”, maskapai penerbangan
dimungkinkan untuk memproses tingkah laku para (calon) penumpang melalui media
internet guna memasarkan produknya. Kemampuan cookies dalam melacak dan memonitor
tingkah laku dan kebiasaan pengguna internet terbukti berdampak positif mengoptimalkan
pemasaran produk berbagai macam industri, termasuk bisnis penerbangan.
Penggunaan cookies sendiri berarti membuka suatu tabir yang berpotensi menyinggung
privasi dan data pribadi seseorang melalui upaya pengidentifikasian. Untuk menghindari
pelanggaran tersebut perusahaan perlu untuk meminta persetujuan penumpang terlebih
dahulu atas penggunaan cookies dalam mengakses website pemesanan tiket.

2. Sektor Perbankan.
Bank Mandiri sebagai salah satu bank plat merah di Indonesia menyadari potensi Big
Data yang begitu signifikan dalam peningkatan mutu layanan nasabah dalam berbagai
produk perbankan, Bank Mandiri pun, sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia, tidak
mau ketinggalan dalam pemanfaatan Big Data. Diberitakan bahwa pada tahun 2017, Bank
Mandiri telah mengalokasikan dana sebesar 10 miliar dolar AS atau sekitar 136 miliar
Rupiah untuk diinvestasikan dalam infrastruktur Big Data. Berkaitan dengan hal ini, secara
teknologi, Bank Mandiri dikatakan sedang dalam proses mengadopsi platform Big Data dari
Cloudera yang diharapkan akan sudah dapat diberdayakan dalam 2 atau 3 tahun mendatang.
Oleh Bank Mandiri, teknologi Big Data ini akan dimanfaatkan untuk mengumpulkan dan
menganalisa data-data nasabah berupa kebiasaan maupun gaya dalam membelanjakan
uangnya, juga tentang bagaimana para nasabah tersebut melakukan transaksi hariannya.
Hasil dari pengolahan data - data tersebut akan dimanfaatkan untuk menentukan kelayakan
kredit dari setiap nasabah atau untuk menentukan ketertarikan nasabah tersebut terhadap
suatu produk kredit tertentu. Jadi, penentuan kelayakan kredit bukan lagi didasarkan pada
data statis saja seperti gaji bulanan nasabah, melainkan akan ditentukan berdasarkan pada
data-data dinamis seperti data-data yang berkaitan dengan perilaku dan kebiasaan nasabah
dalam membelanjakan uangnya. Kemudian, Bank Mandiri juga akan memanfaatkan hasil
analisa Big Data tersebut untuk menentukan cara penyaluran kredit dan bagaimana
penanggulangan resikonya.
Selain untuk mengoptimalkan layanan kredit, dengan adopsi teknologi Big Data, Bank
Mandiri juga berniat untuk membidik kesempatan bisnis baru dengan para partner bisinisnya

Pemanfaatan BIG DATA dalam Efisiensi Perusahaan 9


saat ini, seperti Lazada, Bukalapak dan Tokopedia, yang merupakan pemain e-commerce
yang sedang berkembang di Indonesia, juga dengan GOJEK, aplikasi penyedia layanan
transportasi online yang telah berkembang menjadi aplikasi multiservice. Dalam hal ini,
seiring dengan industri e-commerce Indonesia yang terus tumbuh, dari para partnernya Bank
Mandiri berharap bisa mendapatkan data-data pelanggan yang berkaitan dengan kebiasaan
belanja khususnya dalam transaksi online. Kemudian, sebagai imbal baliknya, Bank Mandiri
dapat membantu memasarkan produk dan layanan para parnernya tersebut kepada sekitar 20
juta nasabahnya.

3. Sektor Transportasi Online.


Salah satu perusahaan di Indonesia yang sudah memanfaatkan teknologi big data adalah
GOJEK. GOJEK adalah sebuah perusahaan teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan pekerja di berbagai sektor informal di Indonesia dengan menyediakan
berbagai layanan on-demand berbagai kebutuhan, mulai dari transportasi motor atau mobil,
antar barang, pemesanan makanan, dan banyak jasa lainnya. Big data membantu GOJEK
untuk bisa melihat perilaku kebiasaan pengguna mereka, dalam hal ini konsumen dan mitra
pengemudi, yang nantinya akan diolah dan dianalisis agar menjadi informasi yang
bermanfaat untuk organisasi. Segala interaksi yang dilakukan oleh pengguna dalam aplikasi
GOJEK bisa diketahui dalam big data dengan memanfaatkan data pelanggan, rekam jejak
perjalanan, jenis makanan yang dibeli, daftar belanjaan, jenis obat yang digunakan, jadwal
beli pulsa, jadwal bayar tagihan, jadwal laundry, jadwal pijat, jadwal nonton hingga
menu/tombol mana saja yang biasa ditekan pengguna, bagaimana alur yang dilakukan
pengguna untuk menyelesaikan pesanan. Data-data tersebut tentu saja tidak dibuang, sebab
ia sangat berharga sehingga perlu disimpan untuk dapat dimanfaatkan.
Hal lain yang bisa dilakukan GOJEK dengan big data yang berisi data behaviour
konsumen adalah mengatur siapa mendapatkan pesanan apa. Driver yang menjadi mitra
GOJEK kerap memilih-milih pesanan, ada driver yang menghindari pesanan di restoran
tertentu di jam-jam tertentu, adapula yang kerap membatalkan pesanan jika mendapatkan
pesanan ke arah tertentu. Big data bisa digunakan untuk mengatur agar driver mendapatkan
pesanan yang tidak akan dibatalkannya.
Dengan big data pula GOJEK bisa menebak konsumen mau makan apa atau menebak
konsumen menyukai satu jenis makanan tertentu meskipun ia belum pernah mencoba
makanan itu. Misalkan ada satu orang konsumen aktif GO-FOOD di Kemang yang sering
sekali memesan ayam goreng KFC, Crepes, dan pisang goreng Bu Nani. Konsumen lain
yang tinggal di Kuningan juga sering sekali memesan tiga jenis makanan tersebut. Lalu suatu
waktu, konsumen di Kemang memesan jenis makanan baru dan dipesan cukup sering.
Aktivitas satu jenis makanan yang cukup sering dipesan, menandakan seseorang menyukai

Pemanfaatan BIG DATA dalam Efisiensi Perusahaan 10


makanan tersebut. Oleh karena konsumen di Kemang itu suka jenis makanan baru tersebut,
maka kemungkinan besar konsumen di Kuningan juga menyukainya karena selama ini
mereka menunjukan pola selera yang serupa.
Dari beberapa contoh manfaat big data bagi perusahaan GOJEK yang di sebutkan diatas,
dapat kita simpulkan bahwa GOJEK memanfaatkan big data untuk memberikan loyalitas
kepada konsumen dan driver GOJEK sebagai mitra sehingga merasa nyaman dan enggan
berpindah ke aplikasi lain dengan bisnis yang serupa, hal ini tidak lain berujung pada
efisiensi bisnis GOJEK itu sendiri.
Pada aplikasi GOJEK ini tidak menutup kemungkinan adanya kebocoran data
penumpang dan driver yang berdampak data tersebut bisa disalahgunakan oleh pihak yang
tidak bertanggungjawab. Seperti yang pernah terjadi di tahun 2016 ramai diberitakan bahwa
data pelanggan seperti nomor ponsel, email bahkan history pemesanan yang dimiliki
GOJEK dengan mudah dapat diketahui oleh pihak luar karena pada saat itu GOJEK
memiliki celah keamanan yang bisa ditembus. Contoh permasalahan lainnya adalah nomor
pelanggan secara otomatis dimiliki oleh driver GOJEK ketika melakukan transaksi, tidak
menutup kemungkinan pula hal tersebut dimanfaatkan oleh pihak lain yang berdampak
kerugian bagi pelanggan.

D. KESIMPULAN
Big data adalah data yang ukuran atau jenisnya di luar kemampuan database relasional
tradisional untuk menangkap, mengelola, dan memproses data dengan latensi rendah. Big data
menggambarkan volume data yang besar - baik terstruktur dan tidak terstruktur. Big Data
memiliki 3(tiga) karakteristik, yaitu : volume, velocity dan variety
Big data memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan yang berhasil mengolahnya
dengan baik akan mendapatkan keuntungan dengan menghemat biaya, menghemat waktu dan
membantu dalam menyusun strategi serta keputusan bisnis yang tepat sehingga meningkatkan
efisiensi di berbagai sektor. Penerapan dan pemanfaatan big data di Indonesia wajib tunduk
pada peraturan perundang-undangan yang telah mengatur perlindungan data atau informasi dan
pembatasan penggunaannya.

Pemanfaatan BIG DATA dalam Efisiensi Perusahaan 11


E. DAFTAR PUSTAKA

Zuhra, Wan Ulfa Nur., 2017. Bagaimana Data Pengguna Memberi Untung Bagi GOJEK.(
https://tirto.id/bagaimana-data-pengguna-memberi-untung-bagi-GOJEK-cukG diakses pada
tanggal 4 Januari 2019)

Tim editor kumparan., 2017 Big Data Bikin GOJEK Bisa Ketahui Kebiasaan Pengguna. (
https://kumparan.com/muhammad-fikrie/big-data-bikin-GOJEK-bisa-ketahui-kebiasaan-
pengguna di akses tanggal 7 Januari 2019)

Borne, Kirk. 2014. Top 10 Big Data Challenges – A Serious Look at 10 Big Data
V’s(https://mapr.com/blog/top-10-big-data-challenges-serious-look-10-big-data-vs/ diakses
pada tanggal 27 Desember 2019)

Tim Editor Kapita Selekta UNJ. 2017. Big Data. (http://www.kapitaselektapnj.com/GOJEK-


satu-aplikasi-untuk-semua-kebutuhan-anda/big-data diakses pada tanggal 7 Januari 2019)

Daniar. 2009. Definisi/Pengertian Efisiensi.


(https://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efisiensi/ diakses pada tanggal 2 Januari
2019)

Avril Sindhu. 2017. Bank Mandiri embarks on Big Data Journey with Cloudera to Deliver
Unparalleled Customer Experience. (https://www.cloudera.com/about/news-and-blogs/press-
releases/2017-04-14-bank-mandiri-embarks-on-big-data-journey-with-cloudera-to-deliver-
unparalleled-customer-experience.html diakses pada tanggal 10 Januari 2019)

Pemanfaatan BIG DATA dalam Efisiensi Perusahaan 12

Anda mungkin juga menyukai