Anda di halaman 1dari 15
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN KELAS | WILAYAH JAWA BAGIAN TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN: PENGAWASAN GEDUNG OPERASIONAL PENUNJANG KEGIATAN (MULTI YEARS 2023 - 2024) TAHUN ANGGARAN 2023 - 2024 KERANGKA ACUAN KERJA (TERMS OF REFERENCE) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA —:_ Kementerian Perhubungan UNIT ESELON 2 Direktorat Jenderal Perkeretaapian UNIT ORGANISASI : Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Tengah PROGRAM Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian HASIL (Outcome) Meningkatnya Kinerja Pelayanan Transportasi Perkeretaapian KEGIATAN Pengawasan Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kereta Api INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : Pengawasan/Supervisi JENIS KELUARAN (Output) Pengawasan Gedung Operasional Penunjang Kegiatan VOLUME 1 SATUAN UKUR Paket A. LATAR BELAKAN 1. Dasar Hukum a Undang-Undang (UU): 1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, 3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. 4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Peraturan Pemerintah (PP): 1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 33 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian. 2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 61 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor: 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api. 3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi. Peraturan/Keputusan/Instruksi Menteri 1) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM.112 Tahun 2017 tentang Pedoman dan Proscs Perencanaan Di Lingkungan Kementerian Perhubungan; 2) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan; 3) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: 108 Tahun 2018 ‘Tentang Pencabutan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM.43 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional; 4) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 6 Tahun 2017 tentang Peta Jabatan dan Uraian Jenis Kegiatan Jabatan di Lingkungan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan; 5) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM.36 Tahun 2011 tentang Perpotongan Dan / Atau Persinggungan Antara Jalur Kereta Api Dengan Bangunan Lain; 6) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM.33 Tahun 2011 Tentang Jenis, Kelas dan Kegiatan di Stasiun Kereta Api; 7) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM.29 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api; 8) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM.60 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api; 9) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM.24 Tahun 2015 tentang Standar Keselamatan Perkeretaapian; 10) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM.94 Tahun 2018 tentang Peningkatan Keselamatan Perlintasan Sebidang antara Jalur Kereta Api dengan Jalan; 11) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM.69 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian; 12) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM.44 Tahun 2018 tentang Persyaratan Teknis Peralatan Persinyalan Perkeretaapian; 13) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM.45 Tahun 2018 tentang Persyaratan Teknis Peralatan Telekomunikasi Perkeretaapian; 14) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM.50 Tahun 2018 tentang Persyaratan Teknis Instalasi Listrik Perkeretaapian. |. Peraturan Kebijakan 1) Spesifikasi Teknis Jalur dan Bangunan Tahun 2021 yang disahkan oleh Direktur Prasarana Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian tanggal 25 Oktober 2021; 2). Spesifikasi Fasilitas Operasi Kereta Api Tahun 2021 yang disahkan olch Direktur Prasarana Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian tanggal 25 Oktober 2021. Peraturan-peraturan lain yang terkait 1) Peraturan Beton Indonesia 1971; 2)_SNI, ASTM dan lain-lain. f. Penetapan: 1) Detail Engineering Design (DED) Penataan Track Layout di Stasiun Tegal Tahun 2015 olch Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah; 2) Detail Engineering Design (DED) Peningkatan Persinyalan dan Telekomunikasi Jalur Ganda Kereta Api Lintas Tegal-Pekalongan dan Tegal-Purwokerto Tahun 2022 oleh Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Satuan Kerja Pengembangan, Peningkatan Dan Perawatan Prasarana Perkeretaapian; 3) Jasa Konsultansi Desain Bangunan Gedung Operasional Penunjang Kegiatan Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi Tahun 2022 oleh Balai Teknil Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah, 2. Gambaran Umum Perkeretaapian sebagai salah satu moda transportasi memiliki karakteristik dan keunggulan khusus, terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut, baik orang maupun barang secara massal, menghemat energi, menghemat penggunaan ruang, mempunyai faktor keamanan yang tinggi, memiliki tingkat pencemaran yang rendah, serta lebih efisien dibandingkan dengan moda transportasi jalan untuk angkutan jarak jauh dan untuk daerah yang padat alu lintasnya, seperti angkutan perkotaan. Dengan keunggulan dan karakteristik perkeretaapiantersebut, _peran perkeretaapian perlu lebih ditingkatkan dalam upaya pengembangan sistem transportasi nasional secara terpadu, Untuk itu, penyelenggaraan perkeretaapian perlu diatur dengan sebaik-baiknya schingga dapat terselenggara angkutan kereta api yang menjamin keselamatan, aman, nyaman, cepat, tepat, tertib, efisien, serta terpadu dengan moda transportasi lain, Dengan demikian, terdapat keserasian dan keseimbangan beban antarmoda transportasi yang mampu meningkatkan penyediaan jasa angkutan bagi mobilitas angkutan orang dan barang. Penyclenggaraan transportasi perkeretaapian nasional yang terintegrasi dengan moda transportasi lainnya dapat meningkatkan efisiensi penyelenggaraan perekonomian nasional. Kegiatan Peningkatan Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi Segmen Tegal- Pekalongan (Multiyears 2023-2024) ini sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan KM 296 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 2128 Tahun 2018 Tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional, bahwa sasaran pengembangan jaringan jalur kereta api di Pulau Jawa adalah mengoptimalkan jaringan eksisting melalui program peningkatan, rehabilitasi, reaktivasi lintas non-operasi serta peningkatan kapasitas lintas melalui pembangunan jalur ganda dan shortcut. Kegiatan ini mendukung Rencana Tata Ruang Wilayah dari 3 (tiga ) kabupaten yaitu Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Pekalongan dalam hal pengembangan jaringan prasarana dan utilitas kereta api sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tegal Tahun 2012-2032, Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pemalang Tahun 2018-2038, dan Peraturan Daerah Kabupaten 4 Pekalongan Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten, Pekalongan Tahun 2020 - 2040. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan perkeretaapian dan perecpatan pelaksanaan proyek strategis nasional Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perkerctaapian akan melakukan penataan organisasi dan tata kerja Balai Teknik Perkeretaapain, salah satunya dengan pemecahan susunan organisasi Balai ‘Teknik Perkeretaapian dan Pembentukkan Satuan Pelayanan. Untuk mendukung hal tersebut maka akan dilakukan Pembangunan Gedung Operasional Penunjang Kegiatan Sehubungan dengan hal tersebut, maka Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perkeretaapian cq Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bangian Tengah akan melaksanakan Pembangunan Gedung Operasional Penunjang Kegiatan menjadi 8 (delapan) bulan, untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengawasan dan pengendalian kegiatan, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah perlu dibantu oleh Konsultan Supervisi. Konsultan Supervisi akan membantu Balai Teknis dalam tugasnya melakukan monitoring dan pengendalian pelaksanaan kegiatan dan secara terus menerus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan sehingga implementasi kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Pelaksanaan supervisi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. 3. Maksud dan Tujuan a, Maksud Maksud lakannya Konsultan Supervisi adalah: 1) Melakukan pengawasan di lapangan atas perencanaan yang ditetapkan; 2) Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan; dan 3) Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi pemecahan masalah yang timbul di lapangan. b. Tujuan Tujuan diadakannya Konsultan Supervisi adalah untuk mendapatkan kinerja pelaksanaan yang maksimal dan menghasilkan hasil kegiatan yang sesuai dengan telah ditetapkan, 4. STRUKTUR ORGANISASI a Struktur Organisasi Pemberi Tugas (Owner) PERKERETAAPIAN SEXRETAAIS DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN TIM PELAKSANAKEGIATAN (KUASA PENGGUNA ANGGARAN ) iRexTUR DRECTURIALU DIREKTUR DIRETUR PRASARANA LUNTAS DAN ESELAMATAN SARANA PERKERETAAPIAN ANGKUTANLKA, PERKERETAAPIAN ‘BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN KELAS | WILAYAH JAWA BAGIAN TENGAH Straktur Organisasi Tim Pelaksana Kegiatan NUASA PENGGUNAANGGARIN Timpson tain | enowura | [ peusanrreweuar sw vOMITHEN ONSUCTAN SUPERS Tinka ONSULTAN FERENANA 'B, PENERIMA MANFAAT Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah Penyelenggara Bidang Perkeretaapian. C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan adalah Jasa Pengawasan Konstruksi untuk Kegiatan Gedung Operasional Penunjang Kegiatan. Lokasi Kegiatan Kegiatan Pengawasan ini di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah Metode Pelaksai a, Menyusun Rencana Manajemen Proyek (Project Management Plan) yang berisi antara lain 1) Tujuan Kegiatan (Objectives); 2) Sasaran Kegiatan (Success Criteria); 3) Hasil Pekerjaan (Deliverables); 4) Kewenangan/Tanggung —Jawab/Informasi_Penanggung—Jawab—_Proyek (Role/Responsibilities/Contact Information), 5) Ruang Lingkup Kegiatan (Scope Management); 6) Penjadwalan (Time Management), 7) Manajemen Biaya (Cost Management); 8) Manajemen Mutu (Quality Management), 9) Manajemen Sumber Daya (Resources Management), 10) Manajemen Komunikasi (Communication Management); 11) Manajemen Resiko (Risk Management); 12) Manajemen Pengadaan (Procurement Management); 13) Serah Terima Akhir Kegiatan (Project Hand Over); 14) Metodologi Kontrol Dokumen (Document Control Methodology) seperti penyusunan administrasi dan dokumentasi terhadap proses yang akan dilaksanakan, seperti: a) Format Shop Drawing (Gambar Kerja); b) Format Request for Inspection (RF)/Permintaan Ijin Pelaksanaan Pekerjaan; c) Format Request for Measurement (RFM); 4) Format Material Sheet Sample (MSS) / Usulan material yang akan digunakan; ©) Format Laporan Harian; f) Format Laporan Mingguan; g) Format Laporan Bulanan; h) Format Asbuilt Drawing. b, Menyiapkan bahan untuk koordinasi dalam rangka rencana proses Terima Lokasi Pekerjaan/dimulainya kegiatan (apabila ada). ¢. Melakukan presentasi Rencana Manajemen Proyek dan kesiapan pelaksanaan pekerjaan. 4. Menyusun Manual SHE. 4, Tahapan dalam Pelaksanaan a. Kegiatan Pelaksanaan 1) Melaksanakan Rencana Manajemen Proyek (Project Management Plan) untuk mencapai tujuan yang ditetapkan; 2) Melakukan Survei Pendahuluan (Reconnaissance) dan melakukan review terhadap dokumen-dokumen perencanaan terkait dan hasilnya dibuat dalam laporan teknis/khusus; 3) Melakukan Survei Primer Pengawasan Konstruksi setiap triwulan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dan membantu dalam menyiapkan penanganannya; 4) Meneliti Shop Drawing yang diajukan Kontraktor; 5) Meneliti RFI dan RFM Request for Inspection (RFI) dan Request for ‘Measurement (RFM) yang diajukan oleh Kontraktor; 6) Meneliti MSS yang diajukan oleh Kontraktor; 7) Menyusun dan menyetujui Berita Acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, serah terima pekerjaan; 8) Melakukan pemeriksaan dan menjamin ketersediaan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan; 9) Melakukan pemeriksaan pelaksanaan program SHE/K3L yang dilakukan Kontraktor; 10) Melakukan audit terhadap hasil kualitas yang ingin dicapai (quality requirement) dan hasil yang telah dicapai (quality control measurement) untuk mendapatkan standar mutu yang ditetapkan; 11) Melakukan pemeriksaan pencatatan aset yang dikelola oleh Kontraktor; 12) Melakukan peningkatan kompetensi, interaksi_antar anggota. tim, dan kondusivitas lingkungan kerja untuk meningkatkan kinerja tim; 13) Mempertahankan kinerja tim, menerima saran, menyelesaikan permasalahan, dan mengelola perubahan — perubahan untuk mengoptimalkan kinerja pelaksanaan pekerjaan; 14) Menjamin ketersediaan informasi bagi seluruh stakeholder sesuai rencana yang, ditetapkan; 15) Melakukan proses komunikasi yang baik antar stakeholder yaitu Ditjen Perkeretaapian, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas | Wilayah Jawa Bagian ‘Tengah, PT.KAI (Persero), Konsultan, Kontraktor, dan instansi lainnya; 16) Melakukan Koordinasi sehari-hari dengan semua stakeholder untuk ‘mensinergikan dan mencari solusi setiap permasalahan dalam rangka mencapai hasil yang telah ditetapkan; 17) Menyimpan laporan harian, mingguan, dan bulanan Kontraktor; 18) Membuat laporan bulanan, triwulan dan teknis/khusus (pendahuluan dan akhir) b. Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian 1) Memonitor, mengevaluasi, mengatur, dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai hasil sesuai Rencana Manajemen Proyek (Project Management Plan) yang ditetapkan; 2) Menyetujui Shop Drawing yang diajukan Kontraktor; 3) Menyetujui Request for Inspection (RFI) dan Request for Measurement (RFM); 4) Menyetujui dan mengajukan usulan MSS kepada PPK untuk mendapat persetujuan; 5) Melakukan evaluasi terhadap selurh permintaan perubahan, persetujuan perubahan, dan mengatur perubahan ~ perubahan untuk mendapatkan hasil sesuai yang ditetapkan, terdokumentasi, dan sesuai Project Management Plan dan mengajukan persetujuannya kepada PPK; 6) Melakukan verifikasi ruang lingkup pekerjaan yang akan dicapai untuk proses persetujuan hasil akhir; 7) Melakukan pengendalian terhadap ruang lingkup pekerjaan dan mengatur setiap perubahannya untuk mencapai hasil pekerjaan yang ditetapkan; 8) Melakukan pengendalian terhadap biaya yang timbul dan mengatur perubahannya sesuai biaya yang telah ditetapkan agar tidak melebihi pagu yang disediakan sesuai ketentuan yang berlaku; 9) Melakukan pencatatan dan pengawasan terhadap hasil pelaksanaan uji mutu untuk dapat memberikan gambaran kinerja dan rekomendasi terhadap perubahan yang terjadi untuk mencapai kualitas yang diharapkan (Quality requirement), 10) Melakukan pengawasan terhadap proses pengelolaan dan pencataan aset (Asset Management); 11) Mengumpulkan dan mendistribusikan informasi mengenai kinerja termasuk status laporan, pelaksanaan pengukuran, dan prediksi; 12) Melakukan pengawasan terhadap resiko yang sedang dihadapi dan kemungkinan yang akan terjadi; 13) Mengevaluasi pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L/SHE) Kontraktor; 14) Melakukan rapat persiapan pekerjaan, bulanan (evaluasi pekerjaan) dan akhir pekerjaan; 15) Membuat laporan hasil pengawasan (monitoring) dan pengendalian (controlling) kepada PPK; 16) Mendampingi Tim Pelaksanaan Kegiatan/Tim Direktorat_ Prasarana Perkeretaapian dalam melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pekerjaan. Kegiatan penutupan (Closing) 1) Melakukan finalisasi aktifitas (RFI dan RFM, As-built drawing, Dokumentasi, Garansi, Hasil QC, dan lain-lain yang dibutuhkan); 2) Meneliti dan menyetujui As-Built Drawing sebelum Proses Serah Terima Pekerj 3) Membantu PPK dalam memeriksa pekerjaan sebelum Proses Serah Terima dari Penyedia ke Pejabat Pembuat Komitmen; 4) Menyusun Daftar Cacat (Defect List) sebelum Proses Serah Terima Pekerjaan dari Penyedia ke Pejabat Pembuat Komitmen; 5) Membantu PPK dalam mempersiapkan dokumen-dokumen untuk proses pengujian fungsi; 6) Membantu PPK dalam mempersiapkan dokumen-dokumen untuk serah terima pekerjaan dari Pejabat Pembuat Komitmen ke Kuasa Pengguna Anggaran 7) Menyusun Laporan Teknis/Khusus (Akhir) Pekerjaan Pengawasan. 5. Person ‘Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung) Personil yang dibutuhkan untuk mencapai strategi pencapaian keluaran, sebagai berikut: a. Tenaga Ahli untuk Gedung Operasional Penunjang Kegiatan No Posisi/Jumlah | Pendidikan/Pengalaman/Kualifikasi 1 1) | Ketua Tim ~ | Memiliki pendidikan minimal Sarjana Teknik Strata (Lorg) Satu ($1) Jurusan Teknik Sipil dan memiliki Sertifikat | Keahlian Abli Muda Manajemen Konstruksi serta | memiliki pengalaman kerja sesuai posisi dan sertifikat keahliannya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun 2) | Abli Manajemen Memiliki pendidikan minimal Sarjana Teknik Strata Konstruksi Satu ($1) Jurusan Teknik Sipil dan memiliki Sertifikat (1 orgy Keahlian Abli Muda Manajemen Konstruksi_ serta | memiliki pengalaman kerja sesuai posisi dan sertifikat | keahliannya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun 3) | Ahli Struktur Memiliki pendidikan minimal Sarjana Teknik Strata | (org) Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil dan memiliki Sertifikat | Keahlian Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung serta | | memiliki pengalaman kerja sesuai posisi dan sertifikat keahliannya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun | 4) | Ahli Muda Program dan | Memiliki pendidikan minimal Sarjana Teknik Strata | Perencanaan Keselamatan | Satu (S1) Jurusan Teknik atau Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Kerja (K3) | dan memiliki Sertifikat Keahlian Ahli Muda K3 serta (orgy memiliki pengalaman kerja sesuai posisi dan sertifikat keahliannya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun 8) | Inspector Memiliki pendidikan minimal Diploma III Sipil dan (1 org) memiliki pengalaman kerja sesuai_posisi dan bidangnya sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun atau Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil dan memiliki pengalaman kerja sesuai posisi dan bidangnya sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun 9) | Quality Control Memiliki pendidikan minimal Diploma III Sipil dan (org) memiliki pengalaman kerja sesuai posisi dan bidangnya sckurang-kurangnya 2 (dua) tahun atau (S1) Jurusan Teknik Sipil dan memiliki pengalaman kerja | | sesuai posisi dan bidangnya sekurang-kurangnya | | J Geatuy tahun 10 b. Tenaga Pendukung untuk Gedung Operasional Penunjang Kegiatan c. Komposisi Personil No Posisi/Jumlah Pendidikan/Pengalaman/Kualifikasi 1) | Jura Gambar / CAD ‘Memiliki pendidikan minimal Diploma III Teknik Operator ( Drafier ) Sipil/Teknik Komputer dan memiliki pengalaman (org) kerja sesuai posisi dan bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun atau (S1) Jurusan Teknik Sipil/Teknik Komputer dan memiliki pengalaman kerja sesuai posisi sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun 2) | Sekretaris (1 org) Memilikipendidikan minimal Diploma __ III erkeretaapian/Manajemen Transportasi Perkeretaapian /Sekretaris dan memiliki pengalaman kerja sesuai posisi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun atau ($1) Jurusan Sekretaris dan memiliki pengalaman kerja sesuai posisi sekurang-kurangnya | (satu) tahun 3) | Operator Komputer Memiliki_ pen n minimal Diploma III Teknik (1 org) Komputer/Perkeretaapian/Manajemen —_Transportasi Perkeretaapian dan memiliki pengalaman kerja sesuai posisi dan bidangnya sekurang-kurangnya 3 atau Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Komputer dan memiliki pengalaman kerja sesuai posisi dan bidangnya sekurang-kurangnya 1 (satu) HUN 23 F TENAGA AHLI voume | TAHUN2005_| TAHUN2 no Pere __VOLUME VOLUME "| SKA/NON SKA | Jumlah | Waktu | Jumlah | Waktu | Jumlah | Waktu (Orang) | (Bulan) | (Orang) | (Bulan) | (rang) | (Bulan) i | 2 3 4 S A__| Biaya Tenaga Abli | | Gedung | Operasional | Penunjang | Kegiatan di Durian | _ t 1 | Ketua Tim 1 8 1 8 | Ahli Manajemen Z | Konstruksi | 8 ' : 3 | Ahli Struktur 1 8 1 8 ‘Ahli Program dan T Perencanaan | 4 | Kesclamatan dan 1 8 1 8 | Keschatan Kerja (K3) 5 | Inspector 1 8 Teste 6 | Quality Control 1 8 1 8 p. | Biaya Tenaga | Pendukung Gedung Operasional Penunjang Kegiatan di Durian 1 | CAD Operator 1 8 1 8 2 | Sekretaris 1 8 1 8 3.| Operator Komputer | 1 8 1 8g 6. Rapat/Diskusi Tahapan rapat/diskusi pekerjaan sebagai berikut: a) Rapat Persiapan (kick of meeting) dilaksanakan maksimal 7 hari setelah SPMK; b) Rapat Bulanan dilaksanakan pada minggu pertama setelah bulan berjalan; ©) Rapat Evaluasi Akhir dilaksanakan pada minggu ketiga sebelum berakhirnya masa pekerjaan. 7. Pelaporan Dalam pelaksanaan kegiatan, Konsultan harus menyampaikan laporan setiap periode yang diminta yaitu: a. Laporan Teknis/Khusus (Hasil Survei Pendahuluan) Penyampaian Laporan : Paling lambat tanggal 2 minggu setelah SPMK Isi laporan terdiri dari + Rencana Manajemen Proyek (Project Management Plan) untuk mencapai tujuan yang ditetapkan; a + Metodologi Kontrol Dokumen (Document Control Methodology) seperti penyusunan administrasi dan dokumentasi terhadap proses. yang akan dilaksanakan; + Hasil Survei Pendahuluan (Reconnaissance) dan review terhadap dokumen- dokumen perencanaan terkait. b. Laporan Bulanan Cut-off Date ‘Tiap tanggal 25 setiap bulannnya Penyampaian Laporan : Paling lambat tanggal 1 bulan berikutnya Isi laporan terdiri dari + SHE Statistic; + Hal —hal yang harus diperhatikan; + Evaluasi perkembangan kegiatan untuk setiap jenis pekerjaan; + Rencana kerja bulan depan; + Laporan Quality Assurance/Quality Control; + Jadwal setiap paket pekerjaan; + Laporan status Invoice; + Progress Report, S-Curves, Manpower Histrogram; + Change Order Proposal; + Dokumentasi/foto kegiatan. c. Laporan Triwulan Penyampaian Laporan Tiap Triwulan Isi laporan terdiri dari Hasil survei primer pengawasan konstruksi yang dilakukan dan laporan mengenai setiap kegiatan dan pencapaian hasil pelaksanaan pekerjaan yang disusun secara obyektif dan akutanbel serta dapat dipertanggungjawabkan. d. Laporan Teknis/Khusus (AKhir) Isi laporan terdiri dari + Laporan hasil pelaksanaan pekerjaan seperti finalisasi aktifitas (RFI dan RFM, As-built drawing, Dokumentasi, Garansi, Hasil QC, dan lain-lain yang dibutuhkan); + Dokumen-dokumen hasil pelaksanaan pekerjaan, e. SSD (ITB) Semua laporan Teknis/Khusus (Hasil Survei Pendahuluan), Laporan Bulanan, Laporan Triwulan, Laporan Teknis/Khusus (Akhir), Laporan Invoice, data-data primer dan sekunder, data-data dan dokumentasi lapangan disusun runut sedemikian rupa dalam bentuk softcopy sebanyak 1 (satu) buah flashdisk. 3 D._KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN- Waktu pelaksanaan kegiatan adalah selama Tahun Anggaran 2023 s.d 2024 dari bulan Januari 2023-September 2024, sebagai berikut: a. Proses Lelang : Januari 2023 s.d April 2023 b. Pelaksanaan Pengawasan : — 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender mulai dari Mei 2023 s.d Desember 2023 c. Serah Terima Pekerjaan : — Desember 2023 Kegiatan Konsultansi dengan waktu pencapaian keluaran adalah selama 8 (delapan) bulan sejak dilakukan penandatanganan kontrak. 2023 8/6) 7/8] 9] 10 | a No URAIAN PEKERJAAN PERSIAPAN & PELELANGAN PENGAWASAN KONSTRUKSI aoe SERAH TERIMA PEKERJAAN I E. BIAYA YANG DIPERLUKAN Biaya yang dibufuhkan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah _sebesar Rp.1.377.053.000,- (Satu Milyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Lima Puluh Tiga Ribu Rupiah) yang dibebankan melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Dana DIPA Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Bagian Tengah Tahun Anggaran 2023 s.d 2024. Dengan pembiayaan setiap tahunnya sebagai berikut: Persinyalan dan Telekomunikasi Segmen Tegal ~ Pekalongan Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan sebagaimana terlampir. | Kegiatan | Tahun Anggaran | Konsultansi MYC 2023 MYC 2024 Total Harga ___(Rp.) | _(Rp.) MYC _(Rp.) Pengawasan Peningkatan Sistem | 1.377.053.000 - 1.377.053.000 4 F._ PENUTUP Hal-hal yang belum diatur dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan diatur kemudian dan ditetapkan oleh Pemberi Tugas. Mengetahui, KUASA PENGGUNA ANGGARAN DIREKTUR PRASARANA PERKERETAAPIAN, f BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN KELAS I fe — JAWA BAGIAN TENGAH jx ip HARNO TRIMADI Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19720723 199803 1 004 NIP/19831029 200604 1 002

Anda mungkin juga menyukai