Anda di halaman 1dari 7

PENGELOLAAN UANG SAKU MAHASISWA DAN STRATEGI

UNTUK MEMBUAT KEUANGAN YANG SEHAT


1
Lambang Ramadhian Putra Aria, 2Febry Billiyagi Karsidi, 3Ahmad Fadli,
4
Alfian Nur Usyaid, 5Ayesha Salsabila
1
STT Terpadu Nurul Fikri

Jl. Raya Lenteng Agung No.20-21, RT.4/RW.1, Srengseng Sawah, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan
1
lambangramadhian47@gmail.com, 2febrybilliyagi72@gmail.com, 3ahmadfaadli05@gmail.com,
4
alfiannurusyaid19@gmail.com, 5ayesha110802@gmail.com

Abstrak

Mahasiswa perlu melakukan pengambilan keputusan untuk mengelola keuangan atas biaya
hidup dan kuliah agar tercukupi semua kebutuhan, oleh karena itu pengambilan keputusan perlu
mengedepankan rasionalitas sehingga hasil keputusan tersebut tidak biasa. Namun pada
kenyataannya, pengambilan keputusan dalam memberlakukan uang saku kadang dipengaruhi oleh
aspek irasional. Orang justru menganggap uang memiliki label, sehingga individu memberlakukan
nilai uang secara berbeda-beda tergantung sumber dan peruntukannya. Fenomena inilah yang
dikenal dengan mental accounting. Mental accounting merupakan perilaku atau cara berpikir
seseorang yang memiliki kecenderungan untuk mengelompokan dan memberlakukan uang secara
berbeda antara lain tergantung dari mana uang tersebut berasal. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui adanya fenomena mental accounting dalam pengelolaan uang saku mahasiswa STT
Terpadu Nurul Fikri.

Kata Kunci: Irasional, Mental Accounting, Rasionalitas

Abstract

Students need to make decisions to manage finances for living and college expenses so that
all needs are met, therefore decision making needs to prioritize rationality so that the results of these
decisions are not ordinary. However, in reality, decision making in applying pocket money is
sometimes influenced by irrational aspects. People actually think that money has a label, so that
individuals apply the value of money differently depending on its source and designation. This
phenomenon is known as mental accounting. Mental accounting is the behavior or way of thinking
of someone who has a tendency to classify and treat money differently, depending on where the
money comes from. The purpose of this study was to determine the existence of mental accounting
phenomena in the management of student allowances at Nurul Fikri College of Technology.

Keywords:Irrational, Mental Accounting, Rationality


PENDAHULUAN Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengelolaan uang saku
Uang saku merupakan dana yang mahasiswa dan tantangan yang dihadapi
diberikan kepada mahasiswa untuk dalam mengelola keuangan mereka.
memenuhi kebutuhan sehari-hari selama Penelitian ini juga bertujuan untuk
menempuh pendidikan di perguruan mengidentifikasi strategi yang dapat
tinggi. Pengelolaan uang saku yang baik membantu mahasiswa dalam mencapai
menjadi faktor penting dalam menjaga keuangan yang sehat dan efektif.
keseimbangan keuangan mahasiswa. Beberapa penelitian terdahulu telah
Namun, banyak mahasiswa yang menyoroti strategi pengelolaan uang saku
menghadapi tantangan dalam mengelola yang efektif, seperti perencanaan
uang saku mereka dengan bijak, yang anggaran, pengendalian pengeluaran, dan
dapat berdampak negatif pada investasi yang cerdas. Selain itu,
kesejahteraan finansial dan kinerja faktor-faktor lain yang mempengaruhi
akademik mereka. pengelolaan uang saku, seperti pengaruh
lingkungan sosial dan perkembangan
Permasalahan yang sering teknologi, juga telah dikaji dalam
dihadapi oleh mahasiswa dalam penelitian terdahulu.
mengelola uang saku meliputi
ketidakseimbangan antara pemasukan dan Penelitian terdahulu menunjukkan
pengeluaran, kurangnya pemahaman bahwa pengaruh lingkungan sosial,
tentang perencanaan anggaran, dan seperti gaya hidup teman sebaya, dapat
pengelolaan utang yang tidak bijak. mempengaruhi pola pengeluaran
Mahasiswa sering mengalami kesulitan mahasiswa. Mahasiswa cenderung
dalam mengatur pemasukan dan terpengaruh oleh gaya hidup teman
pengeluaran mereka karena pendapatan sebaya mereka, yang dapat
yang terbatas dan kebutuhan yang mempengaruhi keputusan pengeluaran
beragam. Selain itu, mereka seringkali mereka. Selain itu, perkembangan
kurang memahami pentingnya teknologi juga berperan penting dalam
perencanaan anggaran dan tidak memiliki pengelolaan uang saku. Aplikasi
strategi yang efektif dalam keuangan dan alat digital lainnya telah
mengalokasikan dana mereka. Hal ini digunakan untuk membantu mahasiswa
menyebabkan pengeluaran yang tidak mengelola uang saku mereka dengan
terencana dan impulsive, serta dapat lebih baik.
mengakibatkan kesulitan finansial.
Beberapa mahasiswa juga cenderung Berdasarkan latar belakang dan
mengandalkan utang untuk memenuhi penelitian terdahulu, hipotesis penelitian
kebutuhan mereka, tetapi tanpa yang mungkin diajukan adalah:
pemahaman yang baik tentang Mahasiswa yang memiliki pemahaman
manajemen utang, mereka dapat terjebak yang baik tentang perencanaan anggaran
dalam lingkaran utang yang sulit untuk akan cenderung memiliki pengelolaan
keluar. uang saku yang lebih efektif.
- Mahasiswa yang mampu berpengaruh terhadap pengelolaan
mengendalikan pengeluaran keuangan mahasiswa, sedangkan asuransi
mereka dengan bijak akan tidak berpengaruh terhadap pengelolaan
memiliki tingkat keuangan yang keuangan mahasiswa (Harpa Sugiharti,
lebih sehat. 2019).
- Pengaruh lingkungan sosial,
termasuk gaya hidup teman
sebaya, akan mempengaruhi pola METODE PENELITIAN
pengeluaran mahasiswa.
Metode yang digunakan dalam
- Penggunaan teknologi, seperti penelitian ini melibatkan pengumpulan data
aplikasi keuangan, dapat melalui kuesioner, wawancara atau analisis
membantu mahasiswa dalam dokumen berkaitan dengan topik penelitian.
mengelola uang saku mereka Hasil dari penelitian kuesioner akan diulas
dengan lebih baik. sebelum akhirnya ditarik hasil sebagai suatu
kesimpulan

STUDI PUSTAKA Pada penelitian ini, peneliti


mengumpulkan data informasi. Data-data
Literasi keuangan merupakan yang dibutuhkan oleh peneliti dalam
kombinasi dari kesadaran, pengetahuan, penelitian ini yaitu analisis dokumen. Adapun
keterampilan, sikap dan perilaku yang dalam proses penarikan kesimpulan. Peneliti
perlu dimiliki seseorang untuk membuat terlebih dahulu melakukan analisis terhadap
keputusan keuangan yang sehat dan 20 narasumber mengenai PENGELOLAAN
akhirnya mencapai kesejahteraan UANG SAKU MAHASISWA DAN STRATEGI
keuangan individu. Tujuan dilakukannya UNTUK MEMBUAT KEUANGAN YANG
penelitian ini adalah untuk mengetahui SEHAT
gambaran literasi keuangan dan perilaku
pengelolaan keuangan pada mahasiswa,
serta untuk mengetahui pengaruh literasi HASIL DAN PEMBAHASAN
keuangan terhadap pengelolaan keuangan
mahasiswa. Objek dalam penelitian ini A. Hasil
adalah 100 orang mahasiswa Fakultas Penelitian ini merupakan
Ekonomi dan Bisnis Universitas penelitian yang difokuskan pada
Singaperbangsa Karawang. Hasil mahasiswa STT Terpadu Nurul
pengumpulan data melalui kuesioner Fikri. Peneliti melakukan aktivitas
kemudian diolah dan dianalisis dengan pencarian data melalui kuesioner
metode statistika regresi linier berganda. mendalam kepada mahasiswa.
Berdasarkan hal tersebut diperoleh hasil Observasi dan dokumentasi telah
bahwa literasi keuangan dengan indikator dilakukan selama penelitian
pengetahuan dasar keuangan pribadi, berlangsung serta menghasilkan
tabungan dan pinjaman, asuransi dan beberapa data yang dapat
investasi menunjukkan bahwa dijadikan sebagai pengolahan data.
pengetahuan dasar keuangan pribadi,
tabungan dan pinjaman dan investasi
Tabel 1. Data Hasil Variabel 1429 816
X1 X2 Y1 19,7142 129,5510
21 - 23 3 21 22 66
(Variabel (Variabel (Variabel Data 8571 204
Bebas) Bebas) Terikat) 74,8571 371,1428
∑= 21 80 324
1 2 1 2 1 2 9 4286 571
5 2 1 2 3 2 15
2 2 1 2 2 1 10 Penyusunan suatu data dimulai
2 2 2 2 2 1 11 dari yang terkecil sampai yang terbesar
2 3 3 3 3 1 15 dan membaginya dalam beberapa kelas
1 3 5 3 3 4 19 atau disusun berdasarkan
2 2 2 2 2 1 11 kelompok-kelompok atau kategori
2 5 3 5 3 3 21 tertentu.
4 2 3 3 3 3 18
3 1 3 2 3 1 13 Tabel 3. Tabel Ukuran Pemusatan
2 3 5 2 4 2 18
2 5 5 3 4 3 22 Ukuran Pemusatan
2 2 2 5 2 3 16
1 2 1 2 1 2 9 Mean = ∑Fi*Xi / ∑F 15,42857143
5 3 3 3 5 3 22
Median = Lo+c(1/2n - ∑F-1)/f 15,8
2 3 4 3 3 3 18
2 3 1 3 2 3 14
Modus = Lo+c(b1/(b1+b2)) 16,5
2 3 3 3 3 1 15
1 2 2 2 2 1 10
2 2 4 2 3 2 15 Ukuran pemusatan data bertujuan
3 3 3 3 3 1 16 untuk mencari sebuah nilai yang dapat
Keterangan : X1 adalah variabel bebas, X2 mewakili dari suatu rangkaian data.
adalah variabel bebas, Y adalah variabel
terikat Tabel 4. Tabel Ukuran Penyebaran
B. Pembahasan
Ukuran Penyebaran
Selanjutnya, peneliti melakukan
analisis data dengan cara: Varians = ∑f(xi - x̄)2/n-1 18,55714286

1. Statistik Deskriptif: Std. Deviasi = √∑f(xi - x̄)2/n-1 4,307800234

Tabel 2. Tabel Distribusi Frekuensi Kuartil 1 = Lo+c(1/4n - ∑F-1)/f 8,1


Tabel Distribusi Frekuensi
Kuartil 3 = Lo+c(3/4n - ∑F-1)/f 17,3
Kelas Frekuensi ∑F Xi Fi*Xi f|xi - x̄| f(xi - x̄)2
32,5714 176,8163
9 - 11 6 6 10 60
2857 265 Menyatakan seberapa besar
4,85714 11,79591 nilai-nilai data berbeda atau bervariasi
12 - 14 2 8 13 26
2857 837
3,42857 1,959183
dengan nilai ukuran pusatnya atau
15 - 17 6 14 16 96
1429 673 seberapa besar penyimpangan nilai-nilai
18 - 20 4 18 19 76 14,2857 51,02040 data dengan nilai pusatnya.
2. Korelasi:

Tabel 5. Tabel Korelasi Linier Sederhana


Korelasi
(X1, Y) r= 0,7454304903
Determinasi r² = 0,5556666158

Persamaan y = 0,7403x + 1,8451


Linier R² = 0,5557
β0 = 0,7403

β1 = 1,8451
Korelasi
(X2, Y) r= 0,7224243968
Determinasi r² = 0,5218970091
Persamaan y = 0,5165x + 2,7214
Linier R² = 0,5219 Nilai korelasi (Multiple R) antara
β0 = 0,5165 X1 dengan Y adalah 0,745. Termasuk
β1 = 2,7214 dalam kategori kuat. Nilai koefisien data
determinasi (R square) 0,555. atau 55,5%.
Korelasi X1, Y adalah 0,745 artinya Yang berarti bahwa X1 dapat menjelaskan
hubungan korelasinya kuat, korelasi X2, Y Y sebesar 52,5% sisanya dipengaruhi oleh
adalah 0,722 artinya hubungan korelasinya faktor lain. Nilai koefisien Intercept-nya
kuat. adalah 1,84510251, nilai koefisien X1
adalah 0,74031891.
Tabel 6. Tabel Korelasi Linier Berganda
Hubungan X1 dengan Y 0,7454304903
Gambar 2. Gambar Tabel Regresi Linier
Hubungan X2 dengan Y 0,7224243968 Sederhana X2, Y.
Hubungan X1 dengan X2 0,4497111183
Hubungan X1 dan X2
dengan Y 0,80968576

Hubungan korelasi X1 dengan Y


adalah 0,7454 artinya hubungan korelasinya
kuat, hubungan korelasi X2 dengan Y adalah
0,7224 artinya hubungan korelasinya kuat,
hubungan korelasi X1 dengan X2 adalah
0,4497 artinya hubungan korelasinya sedang,
hubungan korelasi X1 dan X2 dengan Y
adalah 0,8097
artinya hubungan korelasinya sangat kuat.

3. Regresi:

Gambar 1. Gambar Tabel Regresi Linier


Sederhana X1, Y.
Nilai korelasi (Multiple R) antara
X2 dengan Y adalah 0,722. Termasuk
dalam kategori kuat. Nilai koefisien data adalah 0,51056601, nilai koefisien X2
determinasi (R square) 0,521. atau 52,1%. adalah 0,335088112.
Yang berarti bahwa X2 dapat menjelaskan
Y sebesar 52,1% sisanya dipengaruhi oleh
faktor lain. Nilai koefisien Intercept-nya KESIMPULAN DAN SARAN
adalah 2,72136954, nilai koefisien X2
adalah 0,516528926. 1. Kesimpulan

Gambar 3. Gambar Tabel Regresi Linier Pengelolaan uang saku untuk


Berganda mahasiswa merupakan suatu tantangan
yang mempengaruhi kesejahteraan
finansial dan kinerja akademik mereka.
Beberapa permasalahan yang sering
dihadapi oleh mahasiswa dalam
mengelola uang saku mereka meliputi
Kategori Korelasi
ketidakseimbangan antara pemasukan dan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah pengeluaran, kurangnya pemahaman
tentang perencanaan anggaran, dan
0,20 - 0,399 Rendah
pengelolaan uang yang tidak bijak.
0,40 - 0,599 Sedang Literasi keuangan juga merupakan faktor
0,60 - 0,799 Kuat
penting dalam pengelolaan keuangan
mahasiswa.
0,80 - 1,00 Sangat Kuat

Tentu uang saku ini didapat lebih


banyak dari pemberian orang tua sehingga
kondisi finansial keluarga sangat
berpengaruh pada mahasiswa untuk
menunjang kinerja akademik mereka,
sehingga pendidikan untuk mengelola
y = 0,51056601x + 1,184849164 uang saku sangat diperlukan untuk
mahasiswa.

2. Saran
y = 0,335088112x + 1,184849164
Perguruan tinggi dapat
Nilai korelasi (Multiple R) antara menyelenggarakan program-program
X1 dan X2 dengan Y adalah 0,849. pendidikan tentang literasi keuangan,
Termasuk dalam kategori sangat kuat. yang mencakup materi tentang
Nilai koefisien data determinasi (R perencanaan anggaran, pengelolaan utang,
square) 0,555. atau 55,5%. Yang berarti investasi, dan pengendalian pengeluaran.
bahwa X1 dan X2 dapat menjelaskan Y Mahasiswa dapat mengikuti kursus atau
sebesar 55,5% sisanya dipengaruhi oleh seminar yang dirancang khusus untuk
faktor lain. Nilai koefisien Intercept-nya meningkatkan pemahaman mereka
adalah 1,184849164, nilai koefisien X1 tentang keuangan pribadi.
Sehingga mahasiswa dapat
membedakan antara kebutuhan dan
keinginan. Mereka harus memprioritaskan
pengeluaran yang penting dan
mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.
Dalam menghadapi situasi di mana
pendapatan terbatas, mahasiswa harus
memilih pengeluaran yang memberikan
nilai terbesar dalam mencapai tujuan
mereka, dan jika memungkinkan
mahasiswa mendapatkan konsultasi
keuangan atau penasihat keuangan yang
dapat memberikan panduan yang spesifik
sesuai dengan situasi keuangan individu.
Mereka dapat membantu dalam
merencanakan strategi keuangan yang
sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Harpa Sugiharti, K. A. (2019). Pengaruh


Literasi Keuangan Terhadap Perilaku
Pengelolaan Keuangan Mahasiswa.
Accounthink : Journal of Accounting
and Finance, VOL. 4 NO. 2.

Anda mungkin juga menyukai