Anda di halaman 1dari 3

1.

Data historis volume industri

Tahun Volume Industri

2010 130

2011 145
2012 150

2013 165

2014 170

- Metode rata-rata

Rata-rata = (130 + 145 + 150 + 165 + 170) : 5


= 760 : 5
= 152 Unit
- Tren linear dengan metode kuadrat terkecil

Volume Industri
Tahun X XY X2
(Y)
2010 130 0 0 0
2011 145 1 145 1
2012 150 2 300 4
2013 165 3 495 9
2014 170 4 680 16

Total ∑Y = 760 ∑X = 10 ∑XY = 1,620 ∑X2 = 30

Untuk dapat memperoleh taksiran volume industri digunakan dua persamaan berikut
yang harus dipecahkan secara simultan.
Persamaan I : ∑Y = Na + b∑X
Persamaan II : ∑X = a∑X + b∑X2
I : 760 = 5*a + 10*b
II : 1,620 = 10*a + 30*b
Untuk mengelimunasi a, persamaan I dikalikan 10, sedangkan persamaan II dikalikan
5. Jadilah seperti berikut.
I : 7,600 = 50*a + 100*b
II : 8.100 = 50* + 160*b
-500 =0 -50*b
b = -500
-50
b = 10
nilai b ini kemudian disubtitusikan ke persamaan I ataupun II, akan dihasilkan a
sebagai berikut.
I: 760 = 5*a + 10
760 = 5*a + 100
5*a = 760 – 100
5*a = 660
a = 660
5
a = 132
II : 1,620 = 10*a + 30*b
1,620 = 10*a + 30*10
1,620 = 10*a + 300
10*a = 1,620 – 300
a = 1,320
10
a = 132
Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka persamaan prediksi volume industri
adalah
Ŷ = 132 + 10*X
Jadi, prediksi volume industri tahun 2015 adalah unit dengan perhitungan sebagai
berikut
Ŷ = 132 + 10*X Masukkan X = 5
= 132 + 10*5
= 132 + 50
= 182 Unit
2. Persediaan bahan baku awal diperkirakan sebesar 300 unit dengan harga
perolehan (harga pokok/HP) pwe unit Rp45. Urutan rencana pembelian dan
pemakaian bahan baku, yaitu:

a. Pembelian ke-1 sebanyak 750 unit dengan HP per unit Rp50


b. Pemakaian ke-1 untuk produksi 250 unit
c. Pembelian ke-2 sebanyak 650 unit dengan HP per unit Rp70
d. Pemakaian ke-2 untuk produksi 400 unit

Penyelesaian:
a. Pemakaian ke-1: 250 unit berasal dari persediaan awal
b. Pemakaian ke-2: 400 unit berasal dari (i) pembelian ke-1: 45 unit dan (ii)
pembelian ke-2: 1.700 unit.

Persediaan awal 300 x Rp45 ............................................ Rp 13.500


Pembelian ke-1: 750 x Rp50 ............................................ Rp 37.500
Pembelian ke-2: 650 x Rp70 ............................................ Rp 45.500
Tersedia 1.700 unit untuk produksi ................................... Rp 96.500
Pemakaian ke-1: 250 unit x Rp 45 = Rp11.250
Pemakaian ke-2
a. 45 unit x Rp50 ............................... 2.250
b. 350 unit x Rp 50 ............................ 17.500 (+) Rp 31.000
Persediaan akhir ................................................. Rp 65.500

Jadi, pemakaian bahan baku berdasarkan metode identifikasi khusus, adalah


Rp31.000, sedangkan persediaan akhir adalag Rp65.500

Perhitungan Arus Harga Pokok Bahan Menurut Metode MPKP

Uraian Unit HP/Unit Saldo (Rp)


(Rp)
Saldo awal 300 45 13.500
Pembelian I 750 50 37.500
Saldo: Dari saldo awal 300 45 13.500
Dari pembelian I 750 50 37.500
Pemakaian ke-1: Dari pembelian I (250) 50 (12.500)

Saldo: Dari saldo awal 300 45 13.500


Dari pembelian I 350 50 17.500
Pembelian II 650 70 45.500
Saldo: Dari saldo awal 300 45 13.500
Dari pembelian I 350 50 17.500
Dari pembelian II 650 70 45.500
Pemakaian II: Dari pembelian I (650) 70 (45.500)
Dari pembelian II (250) 50 (12.500)
900 (58.000)
Saldo akhir: Dari pembelian I 250 50 12.500
Dari saldo awal 300 45 13.500
550 26.000

Dari perhitungan diatas, anggaran pemakaian bahan baku adalah Rp12.500 + Rp58.000
= Rp70.500, dan anggaran persediaan akhir adalah Rp26.000.

Anda mungkin juga menyukai