Anda di halaman 1dari 32

❖TUGAS KULIAH

1. RESENSI buku:
a. Teologi Kristen vol. 1 – Millard J. Erickson
hal. 563 sd 586 – 3 halaman
b. Teologi Dasar 1 – Dr. Charles C. Ryrie
hal. 167 sd 237
hal. 305 sd 340 – 4 halaman
c. Dasar yang Teguh – JW. Brill
hal. 283 sd 290 – 2 halaman
SILABUS
❖ Penilaian :
Partisipasi dan kehadiran : 10 %
Quis/Tugas Mingguan : 15 %
Meringkas Buku : 20 %
Makalah : 30 % :
UAS : 20 %

❖ TUGAS
❖TUGAS KULIAH
2. Makalah :
Judul:
1. Cara Kerja Iblis Pada Masa kini Dan Bagaimana Cara Mengatasinya.
2. Konsep Dosa menurut Teologi Paulus.

Aturan Penulisan :
❑ Kertas A4
❑ Ukuran 2 spasi tunggal
❑ Bentuk huruf Time Romans ukuran 12
❑ Format Skripsi STTII
❑ Catatan kaki/footnote minimal 3 buku.
❑ Jumlah halaman min. 8 lembar (diluar pendahuluan dan daftar
pustaka)
DIKUMPULAN DUA BULAN SETELAH AKHIR PERKULIAHAN
yoyokids83@gmail.com
A. PENGERTIAN DARI ANGELOLOGI
Angelologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani, yaitu aγγελος (angelos)
yang berarti ‘utusan atau pembawa pesan dan berita’ dan logoς(logos) yang
berarti ‘perkataan atau kata-kata’. Angelos dalam bahasa Ibraninya
adalah mal'akh yang akhirnya menjadi dasar dari kata ‘malaikat’ yang saat ini
kita pakai. Jadi Angelologi adalah sebuah pembicaraan yang membahas
mengenai si pembawa berita atau yang kita kenal sebagai malaikat. Namun,
sesungguhnya apakah malaikat itu? Apakah definisi dari malaikat?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia malaikat adalah ‘makhluk halus pesuruh
Tuhan yang mempunyai tugas khusus’. Sedangkan menurut W.R.F. Browning di dalam
bukunya Kamus Alkitab, malaikat dilukiskan sebagai pembawa-pembawa pesan dari
Allah untuk bapa-bapa leluhur. Dalam literatur kemudian hari (setelah pembuangan), para
malaikat dianggap sebagai makhluk supranatural yang diatur di hadapan Allah dalam
suatu hierarki.
Sekarang kita mencoba mengambil kesimpulan sendiri mengenai apakah
definisi malaikat itu. Dari beberapa sumber diatas, kita simpulkan bahwa
malaikat adalah makhluk surgawi yang diciptakan oleh Allah untuk
menjalankan beberapa tugas khusus seperti memuji dan mengagungkan
Allah, ataupun membawa pesan atau berita kepada manusia. Keberadaan
mereka tidak dapat dilihat oleh mata telanjang manusia tanpa izin dari
Tuhan sendiri, dan percaya atau tidak, malaikat itu ada dan masih
bekerja sampai jaman sekarang ini.

Malaikat adalah ciptaan Allah sendiri, dan jika kita tidak mempercayai
keberadaan mereka, berarti kita secara tidak langsung meragukan kuasa
dan kedaulatan Allah yang menciptakan mereka. Kenapa kita harus
percaya bahwa Allah yang menciptakan mereka? Ayat singkat dalam Kolose
1:16 sudah cukup untuk menjelaskan semuanya. Hanya di dalam Allah sajalah
diciptakan segala sesuatu; yang ada di surga maupun yang tidak kelihatan,
semua diciptakan oleh Dia. Namun bagaimanakah asal mulanya penciptaan
para malaikat ini? Dan kapan mereka diciptakan? Mari kita menuju
pembahasan bagian selanjutnya untuk mengerti akan hal ini.
B. ASAL MULA MALAIKAT
1. Fakta Penciptaan Mereka
Cukup banyak ayat di dalam alkitab yang menyatakan bahwa sesungguhnya memang
Allah sendirilah yang menciptakan surga beserta semua isinya termasuk para malaikat
yang ada di dalamnya. Selain Kolose 1:16 yang sudah disebutkan di bagian sebelumnya,
masih ada Nehemia 9:6, “Hanya Engkau adalah TUHAN! Engkau telah menjadikan
langit, ya langit segala langit dengan segala bala tentaranya,...” Dan juga Mazmur
148:2 dan 5, “Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-
Nya!... Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka
semuanya tercipta.”

Fakta bahwa mereka adalah ciptaan memberi pengertian bahwa


mereka bukanlah makhluk yang kekal dan abadi seperti Allah,
yang sudah ada dari sebelum bumi ada, yang sudah ada dari
kekekalan sampai kepada kekekalan.
2. Kapan Mereka Diciptakan?
Alkitab tidak menyatakan secara pasti kapan para malaikat ini
diciptakan. Namun bila kita melihat Ayub 38:4-7, kita akan
mendapatkan gambaran bahwa malaikat telah ada ketika bumi
diciptakan.

“Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi?


Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! Siapakah
yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau
mengetahuinya? -- Atau siapakah yang telah merentangkan tali
pengukur padanya? Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan
siapakah yang memasang batu penjurunya pada waktu bintang-
bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak
Allah bersorak-sorai?” (Ayub 38:4-7).

Dalam ayat tersebut bintang-bintang fajar dan anak-anak Allah yang dimaksud adalah
malaikat. Mungkin Allah menciptakan mereka segera sesudah Dia menciptakan surga, dan
sebelum Dia menciptakan bumi
C. SIFAT MALAIKAT
1. Makhluk Roh
Alkitab menjelaskan dalam Ibrani 1:14 bahwa sesungguhnya malaikat adalah
makhluk roh dan tidak memiliki tubuh jasmani seperti manusia. Lihat juga
Mazmur 104:4 dan Ibrani 1:7.

Charles Ryrie dalam bukunya Teologi Dasar menuliskan bahwa banyak orang
yang cenderung berpikir bahwa malaikat itu memiliki tubuh manusia.
Kecenderungan untuk menganggap malaikat-malaikat termasuk makhluk yang
memiliki sejenis tubuh timbul dari anggapan bahwa tidak mungkin manusia
dapat membayangkan suatu makhluk yang benar-benar tanpa tubuh. Karenanya,
malaikat adalah pasti adalah makhluk roh. Tapi meskipun Allah adalah juga
Roh, ini tidak berarti bahwa malaikat-malaikat itu bersifat tidak terbatas seperti
Allah. Melainkan, mereka adalah roh-roh yang bersifat terbatas.
Namun akan timbul pertanyaan, mengapa malaikat seringkali ditemui
oleh manusia dalam wujud tubuh jasmani seorang manusia? Contohnya
adalah kejadian-kejadian di dalam Kejadian 18-19, Hakim-hakim 2:1, 6:11-
24, 13, dan Kisah Para Rasul 12:4-9. Jawabannya mudah saja, Allah dapat
mengizinkan manusia manapun yang Ia kehendaki untuk dapat melihat
malaikat dan bahkan berinteraksi dengan mereka walaupun mereka adalah
roh.
2. Makhluk Berkepribadian
Dalam halaman bukunya yang lain Charles Ryrie menulis bahwa
ternyata malaikatpun adalah makhluk yang bersifat pribadi.
Maksudnya adalah malaikat-malaikat itu mempunyai eksistensi
seperti manusia, dan memiliki sifat atau keadaan seperti manusia.
Segi-segi penting dalam suatu pribadi biasanya meliputi
kecerdasan, perasaan, dan kemauan.

Para malaikat memiliki kecerdasan (1 Petrus 1:12). Mereka juga


memiliki perasaan (Lukas 2:13-14 dan Wahyu 19:20).
Kemauanpun ada pada dalam diri mereka (Yudas 1:9). Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa mereka adalah pribadi-
pribadi. Kenyataan bahwa mereka tidak memiliki tubuh jasmani
tidaklah mempengaruhi keberadaan mereka sebagai pribadi-
pribadi. Tetapi walaupun mereka adalah pribadi yang memiliki
kemauan, mereka tetap taat kepada Tuhan Sang Pencipta sama
seperti kita manusia.
3. Makhluk yang Melebihi Manusia

Jika kita mengintip perkataan penulis Ibrani dalam Ibrani


2:7-9, kita akan paham bahwa memang manusia itu lebih
rendah dari malaikat. Jika Kristus yang hanya sementara
waktu saja menjelma menjadi manusia dikatakan menjadi
lebih rendah dari malaikat, apalagi kita yang bukan Kristus?
Malaikat adalah termasuk gologan makhluk yang luar biasa
yang menurut kodratnya lebih kuat daripada manusia, dan
berbeda dengan manusia, mereka tidak takluk kepada
kematian.
Namun setidaknya hanya untuk saat ini saja kita lebih
rendah dari malaikat, karena 1 Korintus 6:3 mengatakan
bahwa kelak kita akan menjadi lebih tinggi dari mereka dan
akan menghakimi mereka. Dalam hal apa sajakah malaikat
melebihi manusia?
1) Dalam Hal Kekuatan Dan Kuasa

Kuasa malaikat begitu hebat dan melebihi manusia (lihat 2


Petrus 2:11). Hanya dengan dua orang malaikat saja kota
Sodom dan Gomora dapat dibinasakan (Kejadian 19:21-22).
Hanya dengan satu malaikat saja batu besar yang menutup
kubur Yesus dapat digulingkan (Matius 28:1-2). Satu orang
malaikat saja sudah cukup untuk menghabisi seratus delapan
puluh lima ribu orang dalam perkemahan Asyur (Yesaya 37:36).
Sesuai yang dikatakan William Evans dalam bukunya The Great
Doctrines of The Bible, kekuatan mereka diberikan oleh Allah;
mereka adalah malaikat kuat-Nya Allah. Para pelayan yang
melaluinya kekuatan Allah dimanifestasikan. Mereka kuat, tetapi
tidak mahakuasa (omnipotent).
2) Dalam Hal Pengetahuan
Mari kita melihat 2 Samuel 14:20, “Dengan maksud untuk
mengubah rupa perkara itu maka hambamu Yoab melakukan
perkara ini. Tetapi tuanku bijaksana sama seperti malaikat
Allah, sehingga mengetahui semua yang terjadi di
bumi.” Malaikat adalah makhluk yang memiliki pengetahuan
yang melebihi manusia. Berkali-kali di Alkitab ditemukan
kisah dimana malaikat memberitahukan suatu pesan yang
bertemakan peringatan, pengetahuan akan masa depan,
maupun ancaman akan penghukuman Tuhan. Tapi ingatlah,
Matius 24:36 menjadi bukti bahwa makhluk-makhluk ini tidak
mahatahu (omniscient).
4. Pria atau Wanita?
Ini adalah suatu pertanyaan yang menarik. Apakah sesungguhnya jenis
kelamin para malaikat?

Kami dapat berkata bahwa mereka tidak dapat dibedakan dalam hal jenis
kelamin. Memang pemakaian kata malaikat dalam Alkitab selalu merupakan
bentuk maskulin, namun kemungkinan besar ini disebabkan karena
penampakan malaikat yang muncul di hadapan para penulis kitab tersebut
lebih menyerupai laki-laki daripada perempuan.

Kita ingat bahwa ketika pertama kali Allah menciptakan manusia, Ia


berkata, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa
Kita...” Dan setelah itu jadilah Adam, seorang laki-laki. Berangkat dari
kejadian ini, kita juga dapat menyimpulkan bahwa bentuk malaikat lebih
menyerupai laki-laki daripada perempuan. Lagipula malaikat yang sangat
kuat dan hebat itu lebih cocok jika ada dalam gambaran laki-laki dewasa
yang tegap dan gagah perkasa. Namun sekali lagi, mereka tetap tidak dapat
dikatakan berjenis kelamin laki-laki. Adam memang diciptakan sebagai laki-
laki, namun itu dengan tujuan agar kelak ia beranak-cucu dengan pasangan
perempuannya.
Tapi malaikat adalah kasus yang berbeda. Seperti yang
sudah dibahas sebelumnya, mereka tidak memiliki tubuh
jasmani, jadi mustahil mereka dapat bereproduksi. Lima kali
malaikat disebut sebagai “anak-anak Allah” dalam Perjanjian
Lama (Kejadian 6:2, 4; Ayub 1:6, 2:1, dan 38:7), namun tidak
pernah kita membaca mengenai “anak-anak para malaikat.”
Bukti bahwa malaikat tidak menikah dan kemudian memiliki
bayi malaikat ada di Markus 12:25. Sebagai tambahan,
meskipun mereka lebih sering terlihat dalam bentuk laki-laki,
namun tampaknya ada juga malaikat yang dapat terlihat
menyerupai perempuan seperti yang ada di Zakaria 5:9
walaupun belum tentu dua perempuan itu memang malaikat.
D. KEDIAMAN PARA MALAIKAT
Berdasarkan yang dikatakan dalam buku Dasar Yang
Teguh karya J. Wesley Brill, dalam Perjanjian Baru ada
beberapa ayat yang menunjukkan bahwa tempat kediaman
malaikat adalah di dalam surga (Markus 12:25; Lukas 1:19).
Dalam Kejadian 28:12 dan Yohanes 1:51 dikatakan bahwa
malaikat “naik turun”. Nyata dari ayat-ayat itu bahwa malaikat
mempunyai hubungan yang erat sekali dengan dunia ini dan
dunia ini menjadi tempat pekerjaannya.
E. ORGANISASI MALAIKAT
Gary Kinnaman menceritakan dalam bukunya Malaikat Di Sekitar Kita
mengenai seseorang bernama Dionysius yang terkadang dipanggil St.
Denis yang meneliti dan membuat peringkat malaikat secara mendetil.
Mulai dengan Alkitab, Dionysius menambahkan sedikit tahyul abad
pertengahan mengenai dunia roh. Yang dihasilkan merupakan hirarki
makhluk-makhluk roh yang rumit tetapi menarik secara esensi membentuk
pandangan orang-orang Kristen tentang para malaikat selama berabad-
abad. Namun harus kita sadari bahwa ada hal-hal mengenai malaikat
dalam Alkitab yang secara jelas dibeberkan, dan ada juga hal-hal yang
hanya bisa dispekulasikan. Buruknya hal-hal yang semata-mata
dispekulasikan oleh manusia adalah dapat munculnya pandangan yang
menyesatkan.

Karenanya, kita tidak akan mencoba-coba untuk menduga-duga secara


sembarangan mengenai hal-hal yang masih merupakan misteri dari
kehidupan malaikat. Hanya hal-hal yang cukup kejelasannya saja akan
kita bahas mengenai organisai para malaikat.
1. Jumlah Para Malaikat

Lukas 20:36 berkata bahwa malaikat tidak mengalami kematian. Dan di


pembahasan mengenai gender malaikat sebelumnya kita telah mengetahui bahwa
malaikat tidak beranak dan melahirkan. Jadi, jumlah malaikat dari jaman dahulu
sampai sekarang tidak pernah bertambah ataupun berkurang (kecuali
pengurangan yang disebabkan malaikat pemberontak yang akan kita bahas di bab
selanjutnya). Jadi, berapa jumlah mereka sesungguhnya?

Yesus pernah berkata bahwa Ia dapat memanggil dua belas pasukan malaikat
untuk datang menolong-Nya (Matius 26:53). Dua belas pasukan/legion malaikat
berarti berjumlah 72.000 malaikat (satu legion = 6.000 malaikat). Namun, Ia hanya
mengatakan bahwa Ia dapat memanggil malaikat sebanyak itu, bukan berarti
72.000 malaikat itu sudah merupakan semua stok malaikat yang ada di surga.
Wahyu 5:11 dan Daniel 7:10 mengungkapkan bahwa ada berlaksa-laksa dan
beribu-ribu laksa malaikat di surga. Ayat-ayat lainnya, seperti 2 Raja-raja 6:17,
Mazmur 68:18, dan Ibrani 12:22 mengatakan ada beribu-ribu jumlah mereka. Dan
ayat terakhir ini akan sekaligus menjadi kesimpulan saya mengenai jumlah
malaikat, “Dapatkah dihitung pasukan-Nya? Dan siapakah yang tidak disinari
terang-Nya?” (Ayub 25:3) Ya, betul sekali, jumlah mereka tidak dapat dihitung oleh
manusia. Setidaknya untuk saat ini.
2. Jenis-Jenis Malaikat
1). Mikhael, Penghulu Malaikat
Arti namanya “Siapakah yang seperti Allah?”. Kita sering mendengar
mengenai malaikat yang satu ini, karena ia adalah penghulu (pemimpin)
para malaikat, dan namanya cukup terkenal. Betulkah Mikhael merupakan
pemimpin para malaikat? Ayat-ayat di dalam Yudas 1:9, Daniel 10:13, 21,
dan Daniel 12:1 merupakan bukti jelas dari pernyataan ini. Lagipula
Mikhael memiliki pasukan tempur malaikatnya sendiri (Wahyu 12:7).
Rupanya penghulu malaikat hanya ada satu, karena itu Paulus merasa
tidak perlu menuliskan namanya ketika ia membahas mengenai penghulu
malaikat di dalam 1 Tesalonika 4:16.
Dari sejarah ayat-ayat yang pernah ditulis, berikut beberapa pekerjaan dari
Mikhael yang jelas dinyatakan; Pertama, dalam kitab Daniel ia adalah
pemimpin yang melindungi dan mensejahterahkan Israel. Kedua, dalam
Tesalonika ia menyambut kedatangan Kristus dengan berseru. Ketiga,
dalam Yudas 1:9 nampaknya ia diberi tugas untuk menguburkan mayat
Musa (lihat juga Ulangan 34:5-6). Dan terakhir, ia bertugas melawan dan
mengalahkan si naga, yakni ular tua dengan arena pertempurannya di
surga sendiri. Dan kitab Wahyu mengatakan bahwa naga tersebut
bersama para malaikat jahatnya berhasil dikalahkan.
2). Kerubim
Sekarang kita mau melirik kepada makhluk surgawi lainnya, yakni
kerubim. Kerubim muncul di banyak bagian dalam Alkitab kita,
diantaranya adalah Kejadian 3:24; 2 Raja-raja 19:15; Yehezkiel 1, 10:1-
20, 28:14-16. Dari deskripsi fisik para kerub dalam Yehezkiel 1 dan 10,
kita mendapatkan gambaran bahwa kerub berwajah empat, yaitu
wajah lembu, singa, manusia, dan elang. Mereka memiliki empat sayap
dan dibawahnya terdapat tangan manusia. Kemudian telapak kaki
mereka seperti kuku lembu yang digosok mengkilap. Nampaknya juga
tubuh mereka dikelilingi oleh cahaya seperti api yang menyala.
Dari kisah di Kejadian dan kisah mengenai tutup pendamaian yang
dihiasi oleh para kerub, kita dapat mengambil perkiraan kasar
mengenai pekerjaan kerub yaitu sebagai pelindung sesuatu. Di
Kejadian kerub diperintahkan Allah melindungi pintu masuk menuju
Taman Eden dengan pedang yang menyala. Sedang kerub dipakai
sebagai hiasan yang menudungi (melindungi) tabut perjanjian Allah
diatas tutup pendamaian. Penggunaan kerub-kerub sebagai hiasan
dalam Kemah Suci dan Bait Suci mungkin juga menunjukkan fungsi
mereka sebagai pelindung (Keluaran 26:1-37, 36:8-38; 1 Raja-raja 6:23-
29).
Itulah yang dikemukakan oleh Charles Ryrie.
Nampaknya para kerub berada dibawah takhta Allah (1
Samuel 4:4, Mazmur 80:2 dan 90:1). Dan jika makhluk di
dalam Wahyu 4:6-8 adalah juga kerub, berarti mereka
juga bertugas senantiasa memuji-muji Tuhan Allah Yang
Mahakuasa. Sebagai tambahan, gambar-gambar kerub
juga akan menjadi bagian dari Bait Suci Kerajaan Seribu
Tahun (Yehezkiel 41:18-20).
3). Serafim
Serafim muncul namanya hanya dua kali dalam
keseluruhan Alkitab, yakni di dalam Yesaya 6:2 dan 6.
Serafim jelas sekali berbeda dengan kerubim. Pertama
dari bentuknya. Kerubim dideskripsikan sebagai makhluk
berkepala empat yang nampaknya mengerikan. Namun
para serafim hanya dikatakan bersayap enam; dua sayap
dipakai menutupi muka mereka, dua menutupi kaki, dan
dua dipakai untuk melayang-layang. Nampaknya muka
mereka bukan merupakan muka yang aneh bagi Yesaya,
karena seandainya muka serafim seunik muka kerubim,
Yesaya pastilah menuliskannya.
Perbedaan kedua adalah posisi mereka di dekat Allah. Allah
dikatakan bersemayam di atas para kerub, sedangkan
serafim berdiri di atas Allah. Saya bisa membayangkan
bahwa serafim bukanlah makhluk yang besar, melainkan
makhluk kecil. Karena akan nampak tidak wajar jika ada
makhluk berukuran besar melayang di atas Allah yang
duduk di takhta-Nya.
Kesamaannya dengan kerub adalah serafim juga
memuji-muji Allah, memuji kekudusan-Nya. Pada
ayat 6-7 serafim mendapat tugas untuk
menguduskan hamba Allah, yaitu Yesaya,
dengan menyentuhkan bara ke mulut Yesaya.
Selain semua hal ini, tidak ada informasi lebih
mengenai kehidupan para Serafim.
4). Ophanim
Nama ophanim terambil dari kata Ibrani “‫” ְאּופַּנים‬.
Kata ophan berarti roda dalam bahasa Ibrani.
Sesungguhnya apakah ophanim ini? Ophanim diceritakan
sebanyak tiga kali hanya dalam Perjanjian Lama, yaitu di
Daniel 7:9, Yehezkiel 1:15-21, dan 10:6-19. Berdasarkan
Daniel 7:9, beberapa penafsir memperkirakan bahwa
ophanim (yang dijuluki sebagai “The wheels of Gagallin”)
adalah roda dari takhta yang bertugas menjadi tempat
duduk-Nya Allah. Namun jika dilihat dari kitab Yehezkiel,
nampaknya kenyataannya bukan seperti itu. Yehezkiel
berkata bahwa ophanim selalu mengikuti kemanapun
kerubim pergi, sebab roh dari para kerubim ada di dalam
para ophanim. Jadi tidak mungkin jika ophanim adalah
roda dari takhta Allah sekaligus roda yang selalu
mengikuti kerub kemanapun.
5). Dua Puluh Empat Tua-Tua
Mereka muncul hanya di dalam kitab Wahyu (4:4,
7:11-14, 19:4-9). Mereka berpakaian putih dan
memakai mahkota emas di kepala. Siapakah
mereka? Ada orang yang menafsirkan bahwa
mereka adalah dua belas anak Israel dan dua
belas murid Yesus. Namun pandangan ini
nampaknya salah, karena mustahil Yohanes
yang menjadi penulis kitab Wahyu ini tidak
menyadari kalau dirinya sendiri ada di antara
dua puluh empat tua-tua. Nampaknya mereka
sesungguhnya adalah bagian dari kelas
malaikat-malaikat lainnya yang tentu saja kita
tidak ketahui jabatannya. Barangkali kita dapat
menganggap bahwa dua puluh empat tua-tua itu
sebagai senator-senator surga, kelompok
malaikat Allah yang memerintah.
6). Gabriel
Arti namanya “Manusia Allah” atau “Kekuatan Allah”. Ia muncul
secara khusus kepada seseorang sebanyak tiga kali, yaitu
kepada Daniel, Zakaria, dan Maria. Kepada Daniel sebanyak dua
kali ia muncul dalam pasal 8:16 dan 9:21-27. Yang pertama untuk
mengartikan penglihatan yang dilihat Daniel, dan yang kedua
untuk memberikan pengertian dan juga menyampaikan pesan
nubuatan kepada Daniel. Lalu kepada Zakaria dalam Lukas 1:19
untuk menyampaikan pesan kelahiran Yohanes Pembabtis, dan
terakhir kepada Maria dalam Lukas 1:26-38 untuk memberitakan
kabar paling menggembirakan sepanjang masa, yaitu bahwa
Maria akan mengandung Yesus Sang Juruselamat.
Gabriel tidak pernah disebut sebagai Penghulu Malaikat, dan jika
dilihat dari perannya terhadap tiga tokoh Alkitab tersebut,
nampaknya pekerjaan Gabriel tepat seperti arti kata ‘malaikat’,
yaitu ia bertugas sebagai pembawa pesan dan berita. Tidak ada
pekerjaan lain yang tercantum di Alkitab yang dilakukan Gabriel
selain menyampaikan nubuatan Allah.
F. PELAYANAN DAN PEKERJAAN MALAIKAT
1. Pelayanan Malaikat Kepada Allah
Berikut adalah pekerjaan-pekerjaan malaikat yang
berhubungan dengan pelayanannya kepada Allah:
a. Mereka memuji dan menyembah Allah (Ayub 38:6-
7, Mazmur 148:1-2, Yesaya 6:3, Ibrani 1:6, Wahyu
4:8; 5:8-14).
b. Mereka menjadi alat untuk melaksanakan
hukuman-hukuman Allah (Kejadian 19, 2 Raja-raja
6:17, Yesaya 37:36).
c. Mereka dipakai Allah untuk memberikan hukum
Taurat (Kisah Para Rasul 7:53, Galatia 3:19, Ibrani
2:2).
d. Mereka dipakai untuk berbagai macam keperluan
oleh Allah (Matius 4:11; 13:39-40;25:31; 28:1-2,
Lukas 22:43, Kisah Rasul 1:10-11, 1 Tesalonika
4:16, 2 Tesalonika 1:7).
2. Pelayanan Malaikat Kepada Manusia
Mengenai yang dilakukan malaikat kepada
manusia:
a. Malaikat menolong, memelihara, dan
melindungi orang-orang saleh dan anak-anak (1
Raja-raja 19:5, Mazmur 91:11, Daniel 3:24-25;
6:22, Matius 18:10, Kisah Para Rasul 12:15;
27:23-24, Ibrani 1:14).
b. Malaikat membawa pesan dan nubuatan dari
Tuhan (Hakim-hakim 2:1-15; 6:11-14; 13, Daniel
8:16; 9:21-27, Lukas 1:19; 1:26-38).
c. Malaikat mengantar orang percaya ke surga
setelah mereka meninggal (Lukas 16:22).
3. Pekerjaan Malaikat Melawan Iblis

a. Para malaikat akan maju berperang


melawan pasukan iblis pada zaman akhir
(Wahyu 12:7).
b. Namun nampaknya, malaikat tidak bisa
bertindak sendiri dalam melawan iblis,
sebab segala sesuatunya harus
berdasarkan titah Allah (Yudas 9).
G. KEADAAN MALAIKAT SETELAH KEDATANGAN KEDUA
YESUS
Banyak alasan untuk kita percaya bahwa para malaikat
akan terus melanjutkan pelayanan kepada Allah sampai
selamanya. Dalam penglihatan Yohanes akan Yerusalem
Baru yang akan ada pada masa yang akan datang dan yang
ditentukan untuk ada bersama surga dan bumi yang
baru (Wahyu 21:1, 2), dia melihat malaikat-malaikat diatas
kedua belas gerbang kota (Wahyu 21:12). Pendapat Henry
Thiessen sangat dapat disetujui, yaitu jika pada waktu itu
saja ada malaikat yang melayani, tidak ada alasan lagi
untuk kita tidak percaya bahwa semua malaikat yang baik
akan melanjutkan pelayanan mereka di tempat yang telah
disediakan bagi mereka. Dimanakah tempat pelayanan
mereka? Kerajaan Surga tentunya. Dan kita akan hidup
bersama dengan mereka.

Anda mungkin juga menyukai