Anda di halaman 1dari 59

PEMAHAMAN

PENGEMBANGAN KURIKULUM
di Satuan PAUD
MATERI SUBTANSI DIKSAR MODUL SUBSTANSI DIKLAT LANJUT
Diskusi yuuuk…
1. Apa saja yang Anda ketahui tentang kurikulum PAUD?
2. Apa yang ingin Anda pelajari dari materi ini?
Satuan Pendidikan dapat menentukan pilihan Implementasi
Kurikulum Merdeka (IKM) sebagai berikut:
1. Mandiri Belajar, yaitu menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, dengan tetap
menggunakan Kurikulum 2013 atau Kurikulum 2013 yang disederhanakan.
2. Mandiri Berubah, yaitu menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah
disediakan.
3. Mandiri Berbagi, yaitu menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai
perangkat ajar.
Dalam rangka memberikan kesempatan lebih luas kepada Satuan Pendidikan untuk melakukan
pendaftaran atau mempertimbangkan kembali pilihan* IKM pada awal tahun ajaran.
Pertimbangkan dengan matang pilihan Anda. Pastikan Anda sudah mempelajari secara mendalam
mengenai Kurikulum Merdeka di Platform Merdeka Mengajar.
Pastikan pula Anda sudah mendiskusikan pilihan Anda dengan segenap warga satuan pendidikan.Cara
melakukan pendaftaran IKM maupun perubahan pilihan dapat di akses di
https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id
Bagi satuan pendidikan yang sudah menuntaskan proses registrasi dan ingin melakukan perubahan pilihan
IKM dapat dilakukan maksimal 2 (dua) kali.
Arah Perubahan Kurikulum
• Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam
pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam
satu tahun
• Fokus pada materi yang esensial, Capaian
Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
• Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan
berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan
karakteristik peserta didik
• Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi
guru untuk dapat terus mengembangkan praktik
mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.
Hal yang ingin dicapai di Kurikulum Merdeka
Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan
kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih
Lebih sederhana mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan
dan mendalam menyenangkan.

Peserta didik: Tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik


memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian dan
perkembangan peserta didik.
Lebih merdeka Satuan pendidikan: memiliki wewenang untuk
mengembangkan dan mengelola kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan
peserta didik.

Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan


Lebih relevan dan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara
interaktif aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu
lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung
pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar
Pancasila.
Diskusi peraturan pemerintah
terkait dengan Kurikulum yang
berlaku saat ini…
Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan berdasarkan
kebijakan-kebijakan berikut ini:

Permendikbudíistek Permendikbudíistek Kepmendikbudíistek No. Keputusan Kepala Keputusan Kepala


No. 5 Tahun 2022 No. 7 Tahun 2022 56 Tahun 2022 BSKAP BSKAP
No.008/H/KR/2022 No.009/H/KR/2022
Standar Kompetensi Standar Isi pada Pedoman Penerapan T ahun 2022 T ahun 2022
Lulusan pada Pendidikan Pendidikan Anak Usia Kurikulum dalam
Anak Usia Dini, Jenjang Dini, Jenjang Rangka Pemulihan Capaian Pembelajaían Dimensi, Elemen dan Sub
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Dasar, dan pada Pendidikan Anak Elemen Profil Pelajar
Pembelajaran
Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah Pancasila Pada Kurikulum
Usia Dini, Jenjang
Standar Isi dikembangkan Pendidikan Dasar, dan Merdeka
Standar kompetensi Memuat 3 opsi
melalui perumusan ruang Pendidikan Menengah
lulusan merupakan lingkup materi yang sesuai
kurikulum yang dapat Pada Kurikulum Memuat penjelasan
kíiteria minimal tentang dengan kompetensi lulusan. digunakan di satuan Merdeka
Ruang lingkup materi
dan tahap-tahap
kesatuan sikap, pendidikan dalam
keterampilan, dan
merupakan bahan kajian
rangka pemulihan Memuat Capaian perkembangan profil
dalam muatan
pengetahuan yang pembelajaran yang pembelajaran beserta Pembelajaran pelajar Pancasila
menunjukkan capaian dirumuskan berdasarkan: struktur Kurikulum yang dapat
1) muatan wajib sesuai
untuk semua
kemampuan peserta didik Merdeka, aturan digunakan terutama
dengan ketentuan
terkait pembelajaran
jenjang dan mata
dari hasil peraturan perundang-
pelajaran dalam untuk projek
pembelajarannya pada undangan; 2) konsep dan asesmen, serta
keilmuan; dan 3) jalur, penguatan profil
akhir jenjang pendidikan. jenjang, dan jenis
beban kerja guru. struktur Kurikulum
SKL menjadi acuan untuk pendidikan. Standar Isi pelajar Pancasila.
Merdeka.
Kurikulum 2013, menjadi acuan untuk
Kurikulum 2013, Kurikulum
Kurikulum darurat, dan darurat, dan Kurikulum
Kurikulum Merdeka. Merdeka. 4
Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan
berdasarkan kebijakan-kebijakan berikut ini:
Permendikbudíistek No. 16 Tahun Permendikburistek No. 21
2022 Tahun 2022

Standar Proses pada Standar Penilaian pada


Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, Jenjang Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Menengah
Standar Proses adalah kriteria Standar Penilaian Pendidikan
minimal proeses pembelajaran adalah kriteria minimal
mengenai mekanisme penilaian
berdasarkan jalur, jenjang, dan
hasil belajar peserta didik
jenis pendidikan untuk
Standar Isi menjadi acuan
mencapai standar kompetensi
untuk Kurikulum 2013,
lulusan. Kurikulum darurat, dan
Standar Proses menjadi acuan Kurikulum Merdeka
untuk Kurikulum 2013, Kurikulum
darurat, dan Kurikulum Merdeka
Struktur Kurikulum
ALUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN
KURIKULUM

SStandar Proses, SStandar Penilaian,


SStandar Isi,
PERMENDIKBUDRISTEK PERMENDIKBUDRISTEK SStandar Lainnya
PERMENDIKBUDRISTEK No. 7/2022
No. 16/2022 No. 21/2022
Struktur Kurikulum di PAUD
Struktur Kurikulum untuk pendidikan anak usia dini terdiri dari
● Kegiatan pembelajaran intrakurikuler; dan
● Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

• Kegiatan pembelajaran intrakurikuler di PAUD dirancang agar anak dapat mencapai


kemampuan yang tertuang di dalam Capaian Pembelajaran (CP) fase fondasi.
Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai
perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”.

• Kegiatan yang dipilih harus memberikan pengalaman yang menyenangkan


dan bermakna bagi anak.
Struktur Kurikulum di PAUD
• Kegiatan perlu didukung oleh penggunaan sumber-sumber belajar yang nyata dan ada
di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat
dihadirkan dengan dukungan teknologi dan buku bacaan anak.

• Projek Penguatan
Projek penguatan Profil
profil Pelajar
pelajar Pancasila
Pancasila yang
ditujukan mengacu
untuk padaupaya
memperkuat Standar Kompetensi
pencapaian profil
Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD). Penguatan profil
pelajar Pancasila di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar
nasional, dan internasional.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan alokasi waktu
kegiatan di PAUD.

Alokasi waktu di PAUD usia 4 - 6 tahun sebaiknya tidak kurang dari 900 (sembilan ratus)
menit per minggu. Alokasi waktu di PAUD usia 3 - 4 tahun sebaiknya tidak kurang dari 360
(tiga ratus enam puluh) menit per minggu.
Kurikulum Merdeka

Jam belajar 900 menit/minggu atau 180 menit/hari (5 hari)

Struktur kegiatan 1.Tiga elemen dalam Capaian Pembelajaran


pembelajaran berikut ini diajarkan secara terpadu dalam kegiatan
Kurikulum PAUD bermain-belajar:
• nilai agama dan budi pekerti,
menguatkan kembali • jati diri, dan
• dasar-dasar literasi, matematika, sains,
pentingnya bermain teknologi, rekayasa, dan seni
bermakna dan 2. Projek penguatan profil pelajar Pancasila

kegiatan berbasis Penetapan Tujuan Untuk dapat mencapai CP, satuan memiliki
buku bacaan anak Pembelajaran kemerdekaan untuk memilih metode yang dirasa
paling sesuai untuk diterapkan. Tujuan pembelajaran
sebagai salah satu disusun satuan pendidikan untuk meraih CP yang
sudah dikontekskan sesuai karakteristik satuan dan
strategi penguatan kebutuhan peserta didik. Metode yang diterapkan
harus memberikan pengalaman yang
literasi dini dan menyenangkan bagi anak dan bermakna.
karakter
Strategi penguatan ● Melalui kegiatan bermain yang bermakna
literasi dan numerasi ● Eksplorasi lingkungan sekitar
● Menggunakan buku buku bacaan anak
untuk menumbuhkan berbagai kemampuan
literasi dini, seperti kemampuan menyimak,
pengutaraan gagasan, pemahaman makna, dll.
Prinsip Prinsip Pembelajaran dan Asesmen harus digunakan secara terintegrasi sebagai pertimbangan utama
Pembelajaran dan dalam merancang struktur kurikulum satuan pendidikan. Untuk dapat membuat keputusan- keputusan
Asesmen dalam kelas lebih tepat, guru perlu memahami prinsip pembelajaran dan asesmen ini.
Detail penjelasan dapat merujuk ke dokumen Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.
Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran dirancang dengan Pembelajaran Proses pembelajaran Pembelajaran yang relevan, Pembelajaran
mempertimbangkan tahap dirancang dan mendukung yaitu pembelajaran yang berorientasi pada
perkembangan dan tingkat pencapaian dilaksanakan untuk perkembangan dirancang sesuai masa depan yang
peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan membangun kompetensi dan konteks, lingkungan, berkelanjutan.
belajar, serta mencerminkan kapasitas untuk karakter peserta dan budaya peserta
karakteristik dan perkembangan peserta menjadi didik secara holistik. didik, serta melibatkan
didik yang beragam sehingga pembelajar orang tua dan komunitas
pembelajaran menjadi bermakna dan sepanjang hayat. sebagai mitra.
menyenangkan.

Prinsip Asesmen
 Asesmen merupakan bagian  Asesmen dirancang dan Asesmen dirancang  Laporan kemajuan belajar  Hasil asesmen digunakan
terpadu dari proses pembelajaran, dilakukan sesuai dengan secara adil, proporsional, dan pencapaian peserta oleh peserta didik,
fasilitasi pembelajaran, dan fungsi asesmen tersebut, valid, dan dapat didik bersifat sederhana pendidik, tenaga
penyediaan informasi yang holistik dengan keleluasaan untuk dipercaya (reliable) untuk dan informatif, kependidikan, dan orang
sebagai umpan balik untuk guru, menentukan teknik dan menjelaskan kemajuan memberikan informasi tua sebagai bahan refleksi
peserta didik, dan orang tua, agar waktu pelaksanaan belajar dan menentukan yang bermanfaat tentang untuk meningkatkan mutu
dapat memandu mereka dalam asesmen agar efektif keputusan tentang karakter dan kompetensi pembelajaran
menentukan strategi pembelajaran mencapai tujuan langkah selanjutnya. yang dicapai serta strategi
selanjutnya pembelajaran tindak lanjut 9
Profil Pelajar Pancasila
Merupakan tujuan jangka panjang yang berkesinambungan tiap jenjang, visi
pemerintah untuk membangun kompetensi dan karakter sepanjang peserta didik
bersekolah.
Profil Pelajar Pancasila
Pancasila
Pembukaan UUD 1945
UUD 1945 Pasal 31
Tujuan Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas)
Visi Pendidikan Indonesia
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Pelajar Indonesia merupakan
Penguatan Pendidikan Karakter pelajar sepanjang hayat yang
Intisari nilai-nilai Pancasila
UNESCO 21st Century Skills
kompeten, berkarakter, dan
Profil Manusia Pancasila PISA berperilaku sesuai nilai-nilai
Global Competence Pancasila
Schools of The Future (World Economic Forum)
International Baccalaureate Learner Profile
OECD Future of Education and Skills 2030
Kurikulum negara-negara maju
Praktik baik dan pandangan pakar dan praktisi
pendidikan
Dimensi dan elemen Profil Pelajar Pancasila

Beriman,
bertakwa
Berkebinekaan
kepada Tuhan Bergotong royong Mandiri Bernalar Kritis Kreatif
Global
YME, dan
berakhlak mulia

Akhlak beragama Mengenal dan Kolaborasi Pemahaman diri dan Memperoleh dan Menghasilkan
menghargai situasi memproses gagasan yang
Akhlak pribadi Kepedulian
budaya informasi dan orisinal
Regulasi diri gagasan
Akhlak kepada Berbagi
Komunikasi dan Menghasilkan karya
manusia interaksi antar Menganalisis dan dan tindakan yang
Akhlak kepada alam budaya mengevaluasi orisinal
penalaran
Akhlak bernegara Refleksi dan Memiliki keluwesan
tanggung Merefleksi dan berpikir dalam
jawab mengevaluasi mencari alternatif
terhadap pemikirannya sendiri solusi permasalahan
pengalaman
kebinekaan

Berkeadilan sosial
Cuplikan dimensi mandiri Elemen dan Sub-elemen Mandiri:

★ Pemahaman diri dan situasi


… memiliki prakarsa atas pengembangan dirinya dengan didasari pada ○ Mengenali kualitas dan minat diri serta
pengenalan akan kekuatan maupun keterbatasan dirinya serta situasi yang tantangan yang dihadapi
dihadapi, dan bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Pelajar ○ Mengembangkan íefleksi diíi
Indonesia mampu menetapkan tujuan pengembangan dirinya secara realistis
★ Regulasi diri
dan menyusun rencana strategis untuk mencapainya….
○ Regulasi emosi
Pelajar yang mandiri mampu mengelola pikiran, perasaan, dan tindakannya ○ Penetapan tujuan dan rencana
agar tetap optimal untuk mencapai tujuan belajar dan pengembangan dirinya, strategis pengembangan diri
baik yang dilakukan sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain. ○ Memiliki inisiatif dan bekerja secara
Pelajaí mandiri senantiasa melakukan evaluasi atas kemampuan dirinya dan mandiri
berkomitmen untuk terus mengembangkan dirinya agar dapat menyesuaikan ○ Mengembangkan kendali dan
diri terhadap beíbagai tantangan yang dihadapinya sesuai dengan perubahan disiplin diri
dan perkembangan yang terjadi pada lingkup lokal maupun global. ○ Percaya diri, resilien dan adaptif
… proaktif membuat pilihan berdasarkan realita menurut pandangan mereka, ○ Termotivasi untuk mencapai
bukan hanya sebagai penerima yang pasif. Pelajar mandiri juga mampu prestasi
membuat keputusan selama aktivitas belajar, dimulai dari menetapkan tujuan
belajar, memilih metode belajar, memaknakan materi yang dipelajari dan
kemajuan yang dicapainya, memantau proseduí belajar, serta mengevaluasi
usaha belajarnya.

Penggalan daíi Naskah Akademik Píofil Pelajaí Pancasila


Contoh elemen dan subelemen Profil Pelajar di PAUD pada dimensi mandiri

Elemen pemahaman diri dan situasi yang dihadapi

Subelemen Di akhir fase PAUD, anak Fase A


Mengenali kualitas Mengenali kemampuan Mengidentifikasi dan
dan minat diri serta dan minat/kesukaan diri menggambarkan
tantangan yang serta menerima kemampuan, prestasi, dan
dihadapi keberadaan dan keunikan ketertarikannya secara
diri sendiri subjektif
Mengembangkan Menceritakan pengalaman Melakukan refleksi untuk
refleksi diri belajarnya di rumah mengidentifikasi kekuatan
maupun di sekolah. dan kelemahan, serta
prestasi dirinya.
Cuplikan dimensi bernalar kritis
Elemen dan Sub-elemen Bernalar
Kritis:
… berpikir secara adil sehingga dapat membuat keputusan yang tepat
dengan mempertimbangkan banyak hal berdasarkan data dan fakta ★ Memperoleh dan memproses
yang mendukung.
informasi dan gagasan
… mampu memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif ○ Mengajukan pertanyaan
secara objektif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, ○ Mengidentifikasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Selain
mengklarifikasi,
itu, pelajar yang bernalar kritis memiliki kemampuan literasi,
numerasi, serta memanfaatkan teknologi informasi. Hal ini membuat dan mengolah
Pelajar Indonesia mampu mengidentifikasi dan memecahkan informasi dan gagasan
permasalahan.
★ Menganalisis dan mengevaluasi
… mampu melihat suatu hal dari berbagai perspektif dan terbuka penalaian
terhadap pembuktian baru, termasuk pembuktian yang dapat ★ Merefleksi dan mengevaluasi
menggugurkan pendapat yang semula diyakini. Kemampuan ini dapat pemikirannya sendiri
mengarahkan pelajar Indonesia menjadi pribadi yang memiliki
pemikiran terbuka sehingga ia mau memperbaiki pendapat serta selalu
menghargai orang lain.

Penggalan dari Naskah Akademik Profil Pelajaí Pancasila


Contoh elemen dan subelemen Profil Pelajar di PAUD pada
dimensi bernalar kritis
Elemen memperoleh dan memproses informasi dan gagasan

Subelemen Di akhir fase PAUD, anak Fase A


Mengajukan Bertanya untuk memenuhi Mengajukan pertanyaan
pertanyaan rasa ingin tahu terhadap diri untuk menjawab
dan lingkungannya. keingintahuannya dan untuk
mengidentifikasi suatu
permasalahan mengenai
dirinya dan lingkungan
sekitarnya.
Mengidentifikasi, Mengidentifikasi dan Mengidentifikasi dan
mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan mengolah informasi dan
mengolah informasi gagasan sederhana. gagasan
dan gagasan
STPPA
STPPA
● Hasil dari upaya penguatan aspek perkembangan anak yang dilakukan secara
terpadu selama partisipasi peserta didik di satuan PAUD
● Merupakan acuan rumusan Capaian Pembelajaran
● Acuan pengelola layanan PAUD untuk memahami ekspektasi keluaran dari
peserta didik setelah ia selesai di PAUD
● Bukan syarat kelulusan peserta didik di PAUD
Capaian perkembangan dalam STPPA
(Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022) :

a. mengenal dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengenal ajaran pokok agama, dan
menunjukkan sikap menyayangi dirinya, sesama manusia serta alam sebagai ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa melalui partisipasi aktif dalam merawat diri dan lingkungannya;
b. mengenali identitas diri, mengetahui kebiasaan di keluarga, sekolah, dan masyarakat,
mengetahui dirinya merupakan bagian dari warga Indonesia, serta mengetahui keberadaan
negara lain di dunia;
c. mengenali emosi, mampu mengendalikan keinginannya sebagai sikap menghargai keinginan
orang lain, dan mampu berinteraksi dengan teman sebaya;
d. mengenali serta menghargai kebiasaan dan aturan yang berlaku, serta memiliki rasa senang
e. terhadap belajar, menghargai usahanya sendiri untuk menjadi lebih baik, dan memiliki keinginan
f. untuk berusaha kembali ketika belum berhasil;
e. memiliki daya imajinasi dan kreativitas melalui eksplorasi dan ekspresi pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk tindakan sederhana dan/atau karya yang dapat dihasilkan
melalui kemampuan kognitif, afektif, rasa seni serta keterampilan motorik halus dan
kasarnya;
f. mampu menyebutkan alasan, pilihan atau keputusannya, mampu memecahkan masalah
sederhana, serta mengetahui hubungan sebab akibat dari suatu kondisi atau situasi yang
dipengaruhi oleh hukum alam;
g. mampu menyimak, memiliki kesadaran akan pesan teks, alfabet dan fonemik,
memiliki kemampuan dasar yang diperlukan untuk menulis, memahami instruksi
sederhana, mampu mengutarakan pertanyaan dan gagasannya serta mampu
menggunakan kemampuan bahasanya untuk bekerja sama; dan
h. memiliki kesadaran bilangan, mampu melakukan pengukuran dengan satuan tidak
baku, menyadari adanya persamaan dan perbedaan karakteristik antarobjek, serta
memiliki kesadaran ruang dan waktu.
Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran PAUD

● Masukan kurikulum yang digunakan oleh satuan PAUD dalam merancang


pembelajaran sehingga dapat mencapai STPPA.
● Kompetensi pembelajaran yang diharapkan dicapai peserta didik pada
akhir PAUD.
● Menjadi acuan pembelajaran dan asesmen satuan
Apa Kegunaan Capaian Pembelajaran?
Capaian Pembelajaran diharapkan dapat membantu Orangtua dan Guru dalam menjawab
pertanyaan berikut ini:
• Apa saja kemampuan yang
diharapkan dicapai anak?
Kemampuan apa • Bagaimana
yang diharapkan mengidentifikasi
Bagi orang tua → dimiliki anak saya kebutuhan anak?
ketika ia selesai dari • Apa hal yang dapat
PAUD? membantu anak lebih siap
dan mampu beradaptasi
di jenjang selanjutnya?
• Bagaimana bentuk
dukungan untuk
menyiapkan kemampuan
dan perkembangan
anak?
Pada akhir fase fondasi, anak menunjukkan kegemaran
mempraktikkan dasar-dasar nilai agama dan budi
Capaian
Pembelajaran di pekerti; kebanggaan terhadap dirinya; dasar-dasar
akhir PAUD kemampuan literasi, matematika, sains, teknologi,
rekayasa, dan seni untuk membangun sikap positif
terhadap belajar dan kesiapan untuk mengikuti
pendidikan dasar.
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP
tidak cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari. CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan
pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta didik hingga mencapai
akhir fase.

Untuk PAUD, esensi alur tujuan pembelajaran adalah perencanaan pembelajaran berdasarkan laju perkembangan
anak dan dikembangkan oleh masing-masing satuan agar dapat mencapai CP. Satuan pendidikan dapat memilih
untuk menyusun alur tujuan pembelajaran atau tidak dan alur tujuan pembelajaran dapat dikembangkan dengan
pendekatan yang paling sesuai pada masing-masing satuan pendidikan.
Capaian Pembelajaran berdasarkan Elemen

Elemen:
1. Diturunkan dari aspek perkembangan dan capaian perkembangan di
STPPA.
2. Ranah kompetensi yang perlu dimiliki anak sedari dini
Fungsi elemen:
● Menyelaraskan, memfasilitasi, dan memantau perkembangan
pembelajaran anak
Tiga elemen dalam Capaian Pembelajaran berikut ini diajarkan secara terpadu dalam kegiatan bermain-belajar:

1) nilai agama dan budi pekerti,


2) jati diri, dan
3) dasar-dasar literasi, matematika, sains, teknologi, rekayasa, dan seni

Nilai Agama dan Budi Pekerti: Jati Diri: Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan
Anak percaya kepada Tuhan Yang Seni:
Anak mengenali, mengekspresikan,
Maha Esa, mulai mengenal dan
dan mengelola emosi diri serta Anak mengenali dan memahami berbagai informasi,
mempraktikkan ajaran pokok sesuai
membangun hubungan sosial mengomunikasikan perasaan dan pikiran secara lisan, tulisan,
dengan agama dan kepercayaanNya.
secara sehat. Anak mengenal dan atau menggunakan berbagai media serta membangun
Anak berpartisipasi aktif dalam
memiliki perilaku positif terhadap percakapan. Anak menunjukkan minat, kegemaran, dan
menjaga kebersihan, kesehatan dan
diri dan lingkungan (keluarga, berpartisipasi dalam kegiatan pramembaca dan pramenulis.
keselamatan diri sebagai bentuk rasa
sekolah, masyarakat, negara, dan Anak mengenali dan menggunakan konsep pramatematika
sayang terhadap dirinya dan rasa
dunia) serta rasa bangga sebagai untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.
syukur pada Tuhan Yang Maha Esa.
anak Indonesia yang berlandaskan Anak menunjukkan kemampuan dasar berpikir kritis, kreatif, dan
Anak menghargai sesama manusia
Pancasila. Anak menyesuaikan diri kolaboratif. Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi,
dengan berbagai perbedaannya dan
dengan lingkungan, aturan, dan eksplorasi, dan eksperimen dengan menggunakan lingkungan
mempraktikkan perilaku baik dan
norma yang berlaku. Anak sekitar dan media sebagai sumber belajar, untuk mendapatkan
berakhlak mulia. Anak menghargai
menggunakan fungsi gerak (motorik gagasan mengenai fenomena alam dan sosial. Anak
alam dengan cara merawatnya dan
kasar, halus, dan taktil) untuk menunjukkan kemampuan awal menggunakan dan merekayasa
menunjukkan rasa sayang terhadap
mengeksplorasi dan memanipulasi teknologi serta untuk mencari informasi, gagasan, dan
makhluk hidup yang merupakan
berbagai objek dan lingkungan keterampilan secara aman dan bertanggung jawab. Anak
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
sekitar sebagai bentuk mengeksplorasi berbagai proses seni, mengekspresikannya
pengembangan diri. serta mengapresiasi karya seni.
Tujuan pembelajaran
 Capaian Pembelajaran (CP) adalah hasil dari pembelajaran di akhir satuan
PAUD, sehingga tiap satuan pendidikan perlu menentukan strategi dalam
mencapai CP, yang dituangkan dalam tujuan pembelajaran.
 Tujuan pembelajaran merupakan rumusan hasil pembelajaran yang diharapkan,
lebih konkret, terukur, dan spesifik dari CP dan sudah memasukkan kekhasan
satuan pendidikan dan dirancang untuk periode waktu tertentu
 Satuan PAUD membuat tujuan pembelajaran secara mandiri (sesuai visi, misi,
dan konteks lembaga)
 Tujuan pembelajaran per tahun dituangkan dalam kurikulum operasional sekolah
 Tujuan pembelajaran tidak harus langsung menjadi acuan kegiatan harian, dapat
dipecah ke dalam beberapa kegiatan harian
Contoh perumusan tujuan pembelajaran dari elemen CP nilai agama dan budi
pekerti:

• Anak mengenali kegiatan-kegiatan ibadah wajib sesuai agama dan kepercayaannya


• Anak menunjukkan sikap positif atas ibadah wajib sesuai agama dan
kepercayaannya
• Anak belajar mempraktikkan kegiatan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya,
mengenali sifat-sifat Tuhan
• Anak menunjukkan perilaku baik yang menggambarkan nilai ajaran agama
atau kepercayaannya
• Anak mengenal adanya perbedaan agama dan kepercayaan,
• Anak menunjukkan sopan santun (tata krama) dan akhlak yang baik dalam bertindak
dan berbicara
• Anak membangun kemampuan regulasi diri
Contoh perumusan tujuan pembelajaran dari elemen CP Jati Diri:

• Anak mengenali emosi yang dirasakannya dan situasi yang


menyebabkannya
• Anak mengenali emosi orang-orang terdekatnya
• Anak menggunakan strategi sederhana untuk meregulasi (mengelola)
emosi
• Anak mengidentifikasi nilai-nilai positif dalam keluarga
• Anak mengenali kebiasaan budaya dalam keluarganya
• Anak menunjukkan rasa ingin tahu terhadap budaya-budaya yang berbeda
darinya
• Anak menggunakan fungsi gerak (motorik kasar, halus, dan taktil) untuk
mengeksplorasi berbagai objek
Contoh perumusan tujuan pembelajaran dari elemen CP Dasar- dasar Literasi,
Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni:

• Anak menyimak dan merespons orang lain dalam berbagai konteks


• Anak memahami arti atau informasi dari gambar, tanda atau simbol (termasuk angka
dan huruf)
• Anak menyebutkan peristiwa atau tokoh dalam cerita atau informasi yang
didapatkannya dari buku cerita, atau sumber-sumber lain
• Anak mengenal lebih dari satu ciri atau aspek dari objek yang diobservasi seperti warna,
• aroma, bunyi, bentuk, rasa
• Anak mengenal teknologi yang ada di lingkungan sekitarnya
• Anak memodifikasi peralatan maupun benda-benda yang ada untuk
mempermudah aktivitasnya

Catatan: Contoh-contoh tujuan pembelajaran lainnya dapat melihat buku panduan guru PAUD
Tujuan Kegiatan

• Tujuan pembelajaran dapat memerlukan lebih dari satu rancangan kegiatan,


maka guru perlu menerjemahkannya menjadi tujuan yang lebih konkret untuk
perencanaan dan implementasi pembelajaran harian/mingguan.
• Tujuan pembelajaran dan tujuan kegiatan saling berkesinambungan. Hal yang
perlu dicermati guru adalah apakah tujuan kegiatan dan kegiatan yang
dirancang dapat mencapai tujuan pembelajaran.
• Kegiatan dapat dimodifikasi saat implementasi, disesuaikan dengan kondisi
anak, dan kembali pada tujuan pembelajaran
• Jika anak memiliki minat lain di luar dari tujuan pembelajaran dan kegiatan
yang dirancang guru, maka guru mengakomodir hal tersebut dan mencermati
kemajuan anak di hal lain atau tujuan pembelajaran lain dari CP
• Tujuan kegiatan antara satu guru dan guru yang lain dapat berbeda-beda,
disesuaikan dengan karakteristik anak (kebutuhan, minat, ide, dsb.) dan
konteks di kelas masing-masing.
Kurikulum Operasional
Di Satuan Pendidikan
Apakah kurikulum operasional itu?
satuan pendidikan mengembangkan kurikulum operasionalnya berdasarkan kerangka
dasar dan struktur kurikulum yang ditetapkan pemerintah
● dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan pelajar dan satuan pendidikan
oleh seluruh unsur yang ada di satuan pendidikan secara kolaboratif, di bawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan.
● memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan dan
menjadi
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
● membantu proses berpikir dan mengembangkan satuan pendidikan secara kolaboratif.
● merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang
kemudian perlu ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan kebutuhan
pelajar.
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi
keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar,
serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi
rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum
operasional sekolah
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik
Prinsip
satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia
pengembangan kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau
kurikulum kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB)
operasional di 3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang
satuan dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan
pendidikan lugas, ringkas, dan mudah dipahami
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan
aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum
satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai
pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra,
serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan
supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan
kewenangannya.
Proses
TUJUANPENDIDIKANNASIONAL
Penyusunan
Kurikulum PROFIL PELAJAR
Operasional di PANCASILA SNP
Satuan Struktur Kurikulum
Pendidikan TETAP Capaian Pembelajaran
Secara Umum Ditetapkan oleh pemerintah pusat Prinsip Pembelajarandan Asesmen
Kerangka dasar kurikulumyangditetapkan oleh pemerintah pusat

1 3
5
Menganalisis konteks Menentukan Pendampingan,
KARAKTERISTIK PENGORGANISASIAN evaluasi, dan
SATUAN 2 PEMBELAJARAN 4 pengembangan
PENDIDIKAN profesional
Merumuskan Menyusun
VISI RENCANA
FLEKSIBEL/DINAMIS MISI PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan TUJUAN
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur
kurikulum, sesuai
karakteristik dan kebutuhan
satuan pendidikan

35
Analisis Konteks Karakteristik Satuan Pendidikan
Proses dalam penyusunan kurikulum operasional
→ melibatkan stakeholder
→ proses yang reflektif (bolak balik)
→fasilitatif, bukan ditentukan sepihak oleh orang-orang tertentu
Visi adalah cita-cita bersama a. Visi merupakan gambaran masadepan yang ingin dicapai oleh satuan
pada masa mendatang dari pendidikan.
Visi, Misi, warga satuan pendidikan, yang b. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi.
dirumuskan berdasarkan c. Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah
dan Tujuan masukan dari seluruh warga dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi
satuan pendidikan. setiap pemangku kepentingan

Misi adalah pernyataan a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang
Visi, misi, dan tujuan menjadi
bagaimana satuan pendidikan hendak dicapai oleh satuan pendidikan.
referensi arah pengembangan
mencapai visi. yang ditetapkan b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan
dan menunjukkan prioritas
untuk menjadi rujukan bagi tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana
satuan pendidikan. penyusunan program jangka pada rumusan visi.
Merumuskan visi, misi, dan pendek, menengah, dan jangka c. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan
tujuan satuan pendidikan panjang, dengan berdasarkan atau terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi
merupakan langkah awal masukan dari seluruh warga dapat
yang sangat penting sebagai satuan pendidikan. dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.
acuan utama dalam d. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada
merancang pembelajaran yang peserta didik.
berkualitas. Untuk satuan
Tujuan adalah gambaran hasil a. Tujuan harus serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai
pendidikan, visi, misi, dan satuan pendidikan.
yang akan dicapai dalam kurun
tujuan harus berpusat pada waktu tertentu oleh setiap satuan b. Tujuan fokus pada hasil yang diinginkan pada peserta didik
peserta didik. pendidikan atau program keahlian c. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka waktu
dengan mengacu pada tertentu.
karakteristik dan/atau keunikan Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan
setiap satuan pendidikan sesuai pendidikan dapat melakukan evaluasi.
dengan prinsip yang sudah
37
ditetapkan.
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan Dunia saat ini semakin modern dengan
kesempatan kepada murid untuk “mengalami kemajuan berkelanjutan yang dicapai melalui
pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter berbagai inisiatif projek yang sukses. Kegiatan
sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan seperti membuat masakan untuk keluarga,
sekitarnya. Dalam kegiatan projek ini, murid memiliki merapikan halaman rumah, atau mengadakan
kesempatan untuk mempelajari-tema tema atau isu acara pentas seni sekolah, adalah contoh
penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, projek-projek yang dapat dijalankan sehari-
kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan hari.
Perlunya kehidupan berdemokrasi sehingga murid bisa
Bagi pekerja di dunia modern, keberhasilan
Projek melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut
menjalankan projek akan menjadi prestasi
sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.
Penguatan tersendiri dibandingkan dengan loyalitas
Projek penguatan ini juga dapat menginspirasi murid
Profil untuk memberikan kontribusi dan dampak
atau lama bekerja dalam satu perusahaan.
Memecahkan masalah dunia nyata penting bagi
Pelajar bagi lingkungan sekitarnya. orang dewasa, dan juga anak-anak . Agar anak-
Pancasila Sejak tahun 1990an, pendidik dan praktisi pendidikan anak dapat memecahkan masalah dunia nyata,
di seluruh dunia mulai menyadari bahwa mempelajari kita harus mempersiapkan mereka dengan
hal-hal di luar kelas dapat membantu murid pengalaman (pengetahuan) dan kompetensi
mendapatkan pemahaman bahwa yang dipelajari di yang sesuai dengan tuntutan zaman. Dalam
sekolah memiliki hubungan dengan kehidupan sehari- upaya mempersiapkan murid agar mampu
sehari. Jauh sebelum itu, Ki Hajar Dewantara sudah mengembangkan kompetensi tersebut,
menegaskan pentingnya murid mempelajari hal-hal di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
luar kelas, namun sayangnya selama ini pelaksanaan mencanangkan Projek Penguatan Profil Pelajar
hal tersebut belum optimal. Pancasila.
Prinsip-prinsip kunci Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

• HOLISTIK
• KONTEKSTUAL
• BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK
• EKSPLORATIF

Budaya sekolah yang mendukung


pelaksanaan
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila:
• BERPIKIRAN TERBUKA
• SENANG MEMPELAJARI HAL BARU
• KOLABORATIF

40
Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Satuan PAUD
Aku sayang bumi Aku cinta Indonesia Bermain dan bekerjasama Imajinasiku
Gaya Hidup Berkelanjutan Kearifan Lokal Bhinneka Tunggal Ika Berekayasa dan Berteknologi

Mengenali dan belajar untuk merawat Mengenali, membangun rasa ingin Mengenalkan anak untuk berinteraksi Mengeksplorasi dan mengekspresikan
ciptaan Tuhan, berkreasi menggunakan tahu, dan mengapresiasi keunikan dengan teman yang beragam,, pikiran dan/atau perasaannya dalam
bahan-bahan yang tidak terpakai untuk budaya melalui hal sederhana dalam mengenali hal-hal yang sama dan bentuk karya, serta mengapresiasi
memperpanjang waktu gunanya, serta keseharian (makanan, musik, berbeda yang dimiliki diri dan karya dan tindakan yang dihasilkan.
projek-projek kecil yang mendorong pakaian, permainan tradisional, dll.). temannya dalam berbagai hal. Dari Mengunjungi tempat-tempat yang
anak untuk bersyukur atas karunia Mereka juga diajak untuk mengenali perbedaan tersebut, anak belajar memantik imajinasi dan rasa ingin tahu,
lingkungan alam sekitar dengan identitas diri dan kebiasaan- untuk menghormati orang lain yang merasakan pengalaman mengunjungi
menjaga kebersihan dan merawat kebiasaan budaya dalam keluarga, berbeda dengan dirinya. Anak belajar tempat-tempat yang memantik rasa
lingkungan alam sekitarnya. Melalui mengenali identitas teman dan orang memandang dari sudut pandang yang ingin tahu dan imajinasi, lalu
projek ini, diharapkan kesadaran anak terdekatnya melalui berbagai berbeda, bermain dan bekerja sama meresponsnya dengan karya yang
untuk bersikap dan berperilaku ramah kegiatan eksplorasi dan berkarya. dengan teman yang lebih beragam inovatif dan kreatif sesuai dengan
lingkungan sehingga kelak ia terdorong sehingga anak mempraktekkan hidup tahapan perkembangannya, seperti
untuk mencari jalan keluar untuk Contoh proj Contoh Projek: rukun dan damai. membuat model atau prototipe
masalah lingkungan serta Mengeksplorasi beragam kudapan imajinatif.
mempromosikan gaya hidup serta tradisional, termasuk rasa, bentuk, Contoh proje Contoh Projek:
praktik kerja yang lebih berkelanjutan tekstur, warna, dan karakteristik Menciptakan atau memodifikasi Contoh proje Contoh Projek:
lainnya. Mempelajari bahan dan permainan-permainan yang bisa anak diajak mengunjungi taman
Contoh proj Contoh Projek: proses pembuatannya, serta sejarah dilakukan secara kolaboratif untuk bermain tematik, setelahnya
Mengenalkan kebiasaan mengurangi lokal terkait kudapan tersebut. merayakan hari kemerdekaan. Ide- membuat karya imajinatif melalui
dan mengorganisasi sampah. Mengunjungi pameran budaya dan ide permainan ini akan dimainkan gambar atau menyusun balok
Mengajarkan anak-anak cara anak diajak mengapresiasi atau bersama dengan anak-anak di kelas dengan tema taman bermain paling
konsumsi yang lebih efisien. Bisa menceritakan ulang isi pameran; baju lain di sekolah atau sekitar lingkungan asyik menurut anak. Setelah itu anak
juga dilanjutkan berkarya membuat daerah, tarian tradisional dan makanan sekolah (mengenalkan anak pada menceritakan karyanya.
benda fungsional dengan mendaur tradisional. lingkungan baru di luar
ulang barang/sampah kesehariannya)
Asesmen Pembelajaran
PAUD
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam melakukan asesmen:
1. Mencatat/merekam dan mengumpulkan data. Teknik-teknik yang
dapat digunakan di antaranya: catatan anekdot, hasil karya,
checklist, foto berseri dsb (dapat dipilih salah satu dalam
melakukan asesmen satu kegiatan)
2. Mengolah data. Fakta yang didapat kemudian diinterpretasikan,
dikaitkan dengan tujuan pembelajaran, dan pada ujung semester
atau tahun, melihat dari ketercapaian CP. Tidak ada format khusus
3. Melakukan pelaporan capaian pembelajaran
Semua dilakukan dengan authentic assessment dan dapat
menggunakan teknik yang berbeda-beda. Lihat kembali prinsip
asesmen dan karakteristik pembelajaran di PAUD.
Bagaimana Langkah Penyusunan rapor?

Setiap satuan PAUD berhak menentukan format laporan sesuai kebutuhan,


karakteristik budaya, fungsi, dan pertimbangan lainnya. Namun, hal-hal
penting berikut ini perlu termuat dalam laporan kemajuan belajar atau rapor.
1. Data diri anak
2. Deskripsi kemajuan anak dalam tiap elemen CP, yaitu elemen nilai agama
dan budi pekerti, elemen jati diri, dan elemen dasar-dasar literasi dan
STEAM.
Hal yang perlu tercantum dalam deskripsi elemen CPadalah
a. hal-hal yang sudah dikuasai/dipelajari anak selama kurun waktu tertentu,
b. bukti yang mendukung “perilaku yang diharapkan muncul pada anak”,
c. capaian yang belum muncul pada anak dan perlu untuk distimulasi pada
kurun waktu selanjutnya; disertai dengan gambaran rencana guru untuk
menstimulasi capaian yang belum muncul tersebut,
d. saran/tip/ajakan yang dituliskan secara konkret bagi orang tua/wali
untuk mendukung optimalisasi poin (c) di rumah.
3. Narasi kemajuan projek penguatan profil pelajar Pancasila
4. Refleksi orang tua
Isi dari refleksi orang tua
● Apakah yang saya amati sudah berkembang pada diri anak saya?
● Apa saja yang masih perlu dikembangkan pada diri anak saya?
● Langkah-langkah apa yang dapat saya lakukan untuk membantu anak saya
mengembangkan hal tersebut?

5. Informasi ketidakhadiran anak

6. Data Tinggi Badan (TB) dan Berat Badan (BB) anak dengan
interpretasinya (sesuai Permenkes No. 02 Tahun 2020)

7. Portofolio (opsional)
Buku Panduan dan Modul Ajar untuk Guru PAUD
Paket Panduan Guru terdiri dari 7 buku yang praktikal dan bersifat inspiratif (tidak harus diikuti secara
preskriptif, sebaliknya justru diharapkan dapat memantik ide guru):

1. Buku Panduan Pengembangan Pembelajaran


2. Buku Panduan Elemen CP nilai agama dan budi pekerti
3. Buku Panduan Elemen CP jati diri
4. Buku Panduan Elemen CP dasar-dasar literasi dan STEAM
5. Buku Panduan dan beragam contoh kegiatan berbasis buku bacaan anak
6. Buku Panduan beragam contoh kegiatan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila
7. Buku Panduan Laporan Kemajuan Belajar (Rapor)
Tautan Buku Panduan PAUD:
buku.kemdikbud.go.id

Tautan kebijakan Kurikulum Merdeka


Kurikulum.kemdikbud.go.id
PENTING
ENAM LANGKAH PEMULIHAN PEMBELAJARAN DI SATUAN PAUD
KEGIATAN DAN BENTUK LAYANAN PAUD BERKUALITAS
INPUT PROSES
DUKUNGAN PEMENUHAN KEPEMIMPINAN DAN
KUALITAS PROSES KEMITRAAN DENGAN
LAYANAN ESENSIAL AUD DI PENGELOLAAN SUMBER
PEMBELAJARAN ORANG TUA
LUAR PENDIDIKAN DAYA

● Perencanaan ● Adanya interaksi ● Kelas orang tua, wahana untuk berbagi


Pendidik dan
pembelajaran yang efektif. terencana dengan informasi mengenai kebutuhan esensial
tenaga
anak (intervensi gizi-sensitif).
kependidikan ● Pendekatan pembelajaran orang tua/wali untuk
● Pemantauan Pertumbuhan Anak
adalah fondasi memberikan pengalaman membangun (tinggi/ berat badan dan lingkar kepala)
dari PAUD menyenangkan, dan kesinambungan ● Pemantauan Perkembangan Anak
Berkualitas.
berpusat pada anak, stimulasi dari PAUD (DDTK/KPSP/KMS/KIA/ KKA)
Kapasitas dan
sesuai untuk anak usia dan di rumah (wadah ● Berkoordinasi dengan unit lain terkait
kesejahteraan PTK
dini. komunikasi, kelas orang pemenuhan gizi dan kesehatan
perlu menjadi
● Menerapkan PHBS melalui pembiasaan
perhatian agar ● Muatan pengembangan tua, komite, kegiatan
● Memberikan PMT dan/atau makanan
keempat elemen yang selaras dengan yang melibatkan orang bergizi secara berkala (minimal 3 bulan
ini terwujud kurikulum, menguatkan tua, dst). sekali)
aspek perkembangan, ● Penguatan peran dan ● Memantau kepemilikan identitas (NIK)

kontekstual dan kapasitas orang peserta didik.


● Ketersediaan fasilitas sanitasi dan air
bermakna. tua/wali sebagai mitra
bersih (minimal, menggunakan material
● Asesmen yang pengajar dan sumber
sederhana dan ada air mengalir
IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
GURU PERLU MENINGKATKAN KOMPETENSI
(PELATIHAN, SEMINAR, BELAJAR MANDIRI MENGGUNAKAN PLATFORM YANG TERSEDIA, DLL)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai