Pengembangan Kurikulum Dikjut Himpaudi Sidoarjo
Pengembangan Kurikulum Dikjut Himpaudi Sidoarjo
PENGEMBANGAN KURIKULUM
di Satuan PAUD
MATERI SUBTANSI DIKSAR MODUL SUBSTANSI DIKLAT LANJUT
Diskusi yuuuk…
1. Apa saja yang Anda ketahui tentang kurikulum PAUD?
2. Apa yang ingin Anda pelajari dari materi ini?
Satuan Pendidikan dapat menentukan pilihan Implementasi
Kurikulum Merdeka (IKM) sebagai berikut:
1. Mandiri Belajar, yaitu menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, dengan tetap
menggunakan Kurikulum 2013 atau Kurikulum 2013 yang disederhanakan.
2. Mandiri Berubah, yaitu menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah
disediakan.
3. Mandiri Berbagi, yaitu menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai
perangkat ajar.
Dalam rangka memberikan kesempatan lebih luas kepada Satuan Pendidikan untuk melakukan
pendaftaran atau mempertimbangkan kembali pilihan* IKM pada awal tahun ajaran.
Pertimbangkan dengan matang pilihan Anda. Pastikan Anda sudah mempelajari secara mendalam
mengenai Kurikulum Merdeka di Platform Merdeka Mengajar.
Pastikan pula Anda sudah mendiskusikan pilihan Anda dengan segenap warga satuan pendidikan.Cara
melakukan pendaftaran IKM maupun perubahan pilihan dapat di akses di
https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id
Bagi satuan pendidikan yang sudah menuntaskan proses registrasi dan ingin melakukan perubahan pilihan
IKM dapat dilakukan maksimal 2 (dua) kali.
Arah Perubahan Kurikulum
• Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam
pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam
satu tahun
• Fokus pada materi yang esensial, Capaian
Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
• Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan
berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan
karakteristik peserta didik
• Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi
guru untuk dapat terus mengembangkan praktik
mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.
Hal yang ingin dicapai di Kurikulum Merdeka
Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan
kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih
Lebih sederhana mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan
dan mendalam menyenangkan.
• Projek Penguatan
Projek penguatan Profil
profil Pelajar
pelajar Pancasila
Pancasila yang
ditujukan mengacu
untuk padaupaya
memperkuat Standar Kompetensi
pencapaian profil
Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD). Penguatan profil
pelajar Pancasila di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar
nasional, dan internasional.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan alokasi waktu
kegiatan di PAUD.
Alokasi waktu di PAUD usia 4 - 6 tahun sebaiknya tidak kurang dari 900 (sembilan ratus)
menit per minggu. Alokasi waktu di PAUD usia 3 - 4 tahun sebaiknya tidak kurang dari 360
(tiga ratus enam puluh) menit per minggu.
Kurikulum Merdeka
kegiatan berbasis Penetapan Tujuan Untuk dapat mencapai CP, satuan memiliki
buku bacaan anak Pembelajaran kemerdekaan untuk memilih metode yang dirasa
paling sesuai untuk diterapkan. Tujuan pembelajaran
sebagai salah satu disusun satuan pendidikan untuk meraih CP yang
sudah dikontekskan sesuai karakteristik satuan dan
strategi penguatan kebutuhan peserta didik. Metode yang diterapkan
harus memberikan pengalaman yang
literasi dini dan menyenangkan bagi anak dan bermakna.
karakter
Strategi penguatan ● Melalui kegiatan bermain yang bermakna
literasi dan numerasi ● Eksplorasi lingkungan sekitar
● Menggunakan buku buku bacaan anak
untuk menumbuhkan berbagai kemampuan
literasi dini, seperti kemampuan menyimak,
pengutaraan gagasan, pemahaman makna, dll.
Prinsip Prinsip Pembelajaran dan Asesmen harus digunakan secara terintegrasi sebagai pertimbangan utama
Pembelajaran dan dalam merancang struktur kurikulum satuan pendidikan. Untuk dapat membuat keputusan- keputusan
Asesmen dalam kelas lebih tepat, guru perlu memahami prinsip pembelajaran dan asesmen ini.
Detail penjelasan dapat merujuk ke dokumen Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.
Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran dirancang dengan Pembelajaran Proses pembelajaran Pembelajaran yang relevan, Pembelajaran
mempertimbangkan tahap dirancang dan mendukung yaitu pembelajaran yang berorientasi pada
perkembangan dan tingkat pencapaian dilaksanakan untuk perkembangan dirancang sesuai masa depan yang
peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan membangun kompetensi dan konteks, lingkungan, berkelanjutan.
belajar, serta mencerminkan kapasitas untuk karakter peserta dan budaya peserta
karakteristik dan perkembangan peserta menjadi didik secara holistik. didik, serta melibatkan
didik yang beragam sehingga pembelajar orang tua dan komunitas
pembelajaran menjadi bermakna dan sepanjang hayat. sebagai mitra.
menyenangkan.
Prinsip Asesmen
Asesmen merupakan bagian Asesmen dirancang dan Asesmen dirancang Laporan kemajuan belajar Hasil asesmen digunakan
terpadu dari proses pembelajaran, dilakukan sesuai dengan secara adil, proporsional, dan pencapaian peserta oleh peserta didik,
fasilitasi pembelajaran, dan fungsi asesmen tersebut, valid, dan dapat didik bersifat sederhana pendidik, tenaga
penyediaan informasi yang holistik dengan keleluasaan untuk dipercaya (reliable) untuk dan informatif, kependidikan, dan orang
sebagai umpan balik untuk guru, menentukan teknik dan menjelaskan kemajuan memberikan informasi tua sebagai bahan refleksi
peserta didik, dan orang tua, agar waktu pelaksanaan belajar dan menentukan yang bermanfaat tentang untuk meningkatkan mutu
dapat memandu mereka dalam asesmen agar efektif keputusan tentang karakter dan kompetensi pembelajaran
menentukan strategi pembelajaran mencapai tujuan langkah selanjutnya. yang dicapai serta strategi
selanjutnya pembelajaran tindak lanjut 9
Profil Pelajar Pancasila
Merupakan tujuan jangka panjang yang berkesinambungan tiap jenjang, visi
pemerintah untuk membangun kompetensi dan karakter sepanjang peserta didik
bersekolah.
Profil Pelajar Pancasila
Pancasila
Pembukaan UUD 1945
UUD 1945 Pasal 31
Tujuan Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas)
Visi Pendidikan Indonesia
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Pelajar Indonesia merupakan
Penguatan Pendidikan Karakter pelajar sepanjang hayat yang
Intisari nilai-nilai Pancasila
UNESCO 21st Century Skills
kompeten, berkarakter, dan
Profil Manusia Pancasila PISA berperilaku sesuai nilai-nilai
Global Competence Pancasila
Schools of The Future (World Economic Forum)
International Baccalaureate Learner Profile
OECD Future of Education and Skills 2030
Kurikulum negara-negara maju
Praktik baik dan pandangan pakar dan praktisi
pendidikan
Dimensi dan elemen Profil Pelajar Pancasila
Beriman,
bertakwa
Berkebinekaan
kepada Tuhan Bergotong royong Mandiri Bernalar Kritis Kreatif
Global
YME, dan
berakhlak mulia
Akhlak beragama Mengenal dan Kolaborasi Pemahaman diri dan Memperoleh dan Menghasilkan
menghargai situasi memproses gagasan yang
Akhlak pribadi Kepedulian
budaya informasi dan orisinal
Regulasi diri gagasan
Akhlak kepada Berbagi
Komunikasi dan Menghasilkan karya
manusia interaksi antar Menganalisis dan dan tindakan yang
Akhlak kepada alam budaya mengevaluasi orisinal
penalaran
Akhlak bernegara Refleksi dan Memiliki keluwesan
tanggung Merefleksi dan berpikir dalam
jawab mengevaluasi mencari alternatif
terhadap pemikirannya sendiri solusi permasalahan
pengalaman
kebinekaan
Berkeadilan sosial
Cuplikan dimensi mandiri Elemen dan Sub-elemen Mandiri:
a. mengenal dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengenal ajaran pokok agama, dan
menunjukkan sikap menyayangi dirinya, sesama manusia serta alam sebagai ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa melalui partisipasi aktif dalam merawat diri dan lingkungannya;
b. mengenali identitas diri, mengetahui kebiasaan di keluarga, sekolah, dan masyarakat,
mengetahui dirinya merupakan bagian dari warga Indonesia, serta mengetahui keberadaan
negara lain di dunia;
c. mengenali emosi, mampu mengendalikan keinginannya sebagai sikap menghargai keinginan
orang lain, dan mampu berinteraksi dengan teman sebaya;
d. mengenali serta menghargai kebiasaan dan aturan yang berlaku, serta memiliki rasa senang
e. terhadap belajar, menghargai usahanya sendiri untuk menjadi lebih baik, dan memiliki keinginan
f. untuk berusaha kembali ketika belum berhasil;
e. memiliki daya imajinasi dan kreativitas melalui eksplorasi dan ekspresi pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk tindakan sederhana dan/atau karya yang dapat dihasilkan
melalui kemampuan kognitif, afektif, rasa seni serta keterampilan motorik halus dan
kasarnya;
f. mampu menyebutkan alasan, pilihan atau keputusannya, mampu memecahkan masalah
sederhana, serta mengetahui hubungan sebab akibat dari suatu kondisi atau situasi yang
dipengaruhi oleh hukum alam;
g. mampu menyimak, memiliki kesadaran akan pesan teks, alfabet dan fonemik,
memiliki kemampuan dasar yang diperlukan untuk menulis, memahami instruksi
sederhana, mampu mengutarakan pertanyaan dan gagasannya serta mampu
menggunakan kemampuan bahasanya untuk bekerja sama; dan
h. memiliki kesadaran bilangan, mampu melakukan pengukuran dengan satuan tidak
baku, menyadari adanya persamaan dan perbedaan karakteristik antarobjek, serta
memiliki kesadaran ruang dan waktu.
Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran PAUD
Untuk PAUD, esensi alur tujuan pembelajaran adalah perencanaan pembelajaran berdasarkan laju perkembangan
anak dan dikembangkan oleh masing-masing satuan agar dapat mencapai CP. Satuan pendidikan dapat memilih
untuk menyusun alur tujuan pembelajaran atau tidak dan alur tujuan pembelajaran dapat dikembangkan dengan
pendekatan yang paling sesuai pada masing-masing satuan pendidikan.
Capaian Pembelajaran berdasarkan Elemen
Elemen:
1. Diturunkan dari aspek perkembangan dan capaian perkembangan di
STPPA.
2. Ranah kompetensi yang perlu dimiliki anak sedari dini
Fungsi elemen:
● Menyelaraskan, memfasilitasi, dan memantau perkembangan
pembelajaran anak
Tiga elemen dalam Capaian Pembelajaran berikut ini diajarkan secara terpadu dalam kegiatan bermain-belajar:
Nilai Agama dan Budi Pekerti: Jati Diri: Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan
Anak percaya kepada Tuhan Yang Seni:
Anak mengenali, mengekspresikan,
Maha Esa, mulai mengenal dan
dan mengelola emosi diri serta Anak mengenali dan memahami berbagai informasi,
mempraktikkan ajaran pokok sesuai
membangun hubungan sosial mengomunikasikan perasaan dan pikiran secara lisan, tulisan,
dengan agama dan kepercayaanNya.
secara sehat. Anak mengenal dan atau menggunakan berbagai media serta membangun
Anak berpartisipasi aktif dalam
memiliki perilaku positif terhadap percakapan. Anak menunjukkan minat, kegemaran, dan
menjaga kebersihan, kesehatan dan
diri dan lingkungan (keluarga, berpartisipasi dalam kegiatan pramembaca dan pramenulis.
keselamatan diri sebagai bentuk rasa
sekolah, masyarakat, negara, dan Anak mengenali dan menggunakan konsep pramatematika
sayang terhadap dirinya dan rasa
dunia) serta rasa bangga sebagai untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.
syukur pada Tuhan Yang Maha Esa.
anak Indonesia yang berlandaskan Anak menunjukkan kemampuan dasar berpikir kritis, kreatif, dan
Anak menghargai sesama manusia
Pancasila. Anak menyesuaikan diri kolaboratif. Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi,
dengan berbagai perbedaannya dan
dengan lingkungan, aturan, dan eksplorasi, dan eksperimen dengan menggunakan lingkungan
mempraktikkan perilaku baik dan
norma yang berlaku. Anak sekitar dan media sebagai sumber belajar, untuk mendapatkan
berakhlak mulia. Anak menghargai
menggunakan fungsi gerak (motorik gagasan mengenai fenomena alam dan sosial. Anak
alam dengan cara merawatnya dan
kasar, halus, dan taktil) untuk menunjukkan kemampuan awal menggunakan dan merekayasa
menunjukkan rasa sayang terhadap
mengeksplorasi dan memanipulasi teknologi serta untuk mencari informasi, gagasan, dan
makhluk hidup yang merupakan
berbagai objek dan lingkungan keterampilan secara aman dan bertanggung jawab. Anak
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
sekitar sebagai bentuk mengeksplorasi berbagai proses seni, mengekspresikannya
pengembangan diri. serta mengapresiasi karya seni.
Tujuan pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) adalah hasil dari pembelajaran di akhir satuan
PAUD, sehingga tiap satuan pendidikan perlu menentukan strategi dalam
mencapai CP, yang dituangkan dalam tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran merupakan rumusan hasil pembelajaran yang diharapkan,
lebih konkret, terukur, dan spesifik dari CP dan sudah memasukkan kekhasan
satuan pendidikan dan dirancang untuk periode waktu tertentu
Satuan PAUD membuat tujuan pembelajaran secara mandiri (sesuai visi, misi,
dan konteks lembaga)
Tujuan pembelajaran per tahun dituangkan dalam kurikulum operasional sekolah
Tujuan pembelajaran tidak harus langsung menjadi acuan kegiatan harian, dapat
dipecah ke dalam beberapa kegiatan harian
Contoh perumusan tujuan pembelajaran dari elemen CP nilai agama dan budi
pekerti:
Catatan: Contoh-contoh tujuan pembelajaran lainnya dapat melihat buku panduan guru PAUD
Tujuan Kegiatan
1 3
5
Menganalisis konteks Menentukan Pendampingan,
KARAKTERISTIK PENGORGANISASIAN evaluasi, dan
SATUAN 2 PEMBELAJARAN 4 pengembangan
PENDIDIKAN profesional
Merumuskan Menyusun
VISI RENCANA
FLEKSIBEL/DINAMIS MISI PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan TUJUAN
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur
kurikulum, sesuai
karakteristik dan kebutuhan
satuan pendidikan
35
Analisis Konteks Karakteristik Satuan Pendidikan
Proses dalam penyusunan kurikulum operasional
→ melibatkan stakeholder
→ proses yang reflektif (bolak balik)
→fasilitatif, bukan ditentukan sepihak oleh orang-orang tertentu
Visi adalah cita-cita bersama a. Visi merupakan gambaran masadepan yang ingin dicapai oleh satuan
pada masa mendatang dari pendidikan.
Visi, Misi, warga satuan pendidikan, yang b. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi.
dirumuskan berdasarkan c. Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah
dan Tujuan masukan dari seluruh warga dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi
satuan pendidikan. setiap pemangku kepentingan
Misi adalah pernyataan a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang
Visi, misi, dan tujuan menjadi
bagaimana satuan pendidikan hendak dicapai oleh satuan pendidikan.
referensi arah pengembangan
mencapai visi. yang ditetapkan b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan
dan menunjukkan prioritas
untuk menjadi rujukan bagi tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana
satuan pendidikan. penyusunan program jangka pada rumusan visi.
Merumuskan visi, misi, dan pendek, menengah, dan jangka c. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan
tujuan satuan pendidikan panjang, dengan berdasarkan atau terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi
merupakan langkah awal masukan dari seluruh warga dapat
yang sangat penting sebagai satuan pendidikan. dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.
acuan utama dalam d. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada
merancang pembelajaran yang peserta didik.
berkualitas. Untuk satuan
Tujuan adalah gambaran hasil a. Tujuan harus serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai
pendidikan, visi, misi, dan satuan pendidikan.
yang akan dicapai dalam kurun
tujuan harus berpusat pada waktu tertentu oleh setiap satuan b. Tujuan fokus pada hasil yang diinginkan pada peserta didik
peserta didik. pendidikan atau program keahlian c. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka waktu
dengan mengacu pada tertentu.
karakteristik dan/atau keunikan Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan
setiap satuan pendidikan sesuai pendidikan dapat melakukan evaluasi.
dengan prinsip yang sudah
37
ditetapkan.
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan Dunia saat ini semakin modern dengan
kesempatan kepada murid untuk “mengalami kemajuan berkelanjutan yang dicapai melalui
pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter berbagai inisiatif projek yang sukses. Kegiatan
sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan seperti membuat masakan untuk keluarga,
sekitarnya. Dalam kegiatan projek ini, murid memiliki merapikan halaman rumah, atau mengadakan
kesempatan untuk mempelajari-tema tema atau isu acara pentas seni sekolah, adalah contoh
penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, projek-projek yang dapat dijalankan sehari-
kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan hari.
Perlunya kehidupan berdemokrasi sehingga murid bisa
Bagi pekerja di dunia modern, keberhasilan
Projek melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut
menjalankan projek akan menjadi prestasi
sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.
Penguatan tersendiri dibandingkan dengan loyalitas
Projek penguatan ini juga dapat menginspirasi murid
Profil untuk memberikan kontribusi dan dampak
atau lama bekerja dalam satu perusahaan.
Memecahkan masalah dunia nyata penting bagi
Pelajar bagi lingkungan sekitarnya. orang dewasa, dan juga anak-anak . Agar anak-
Pancasila Sejak tahun 1990an, pendidik dan praktisi pendidikan anak dapat memecahkan masalah dunia nyata,
di seluruh dunia mulai menyadari bahwa mempelajari kita harus mempersiapkan mereka dengan
hal-hal di luar kelas dapat membantu murid pengalaman (pengetahuan) dan kompetensi
mendapatkan pemahaman bahwa yang dipelajari di yang sesuai dengan tuntutan zaman. Dalam
sekolah memiliki hubungan dengan kehidupan sehari- upaya mempersiapkan murid agar mampu
sehari. Jauh sebelum itu, Ki Hajar Dewantara sudah mengembangkan kompetensi tersebut,
menegaskan pentingnya murid mempelajari hal-hal di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
luar kelas, namun sayangnya selama ini pelaksanaan mencanangkan Projek Penguatan Profil Pelajar
hal tersebut belum optimal. Pancasila.
Prinsip-prinsip kunci Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
• HOLISTIK
• KONTEKSTUAL
• BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK
• EKSPLORATIF
40
Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Satuan PAUD
Aku sayang bumi Aku cinta Indonesia Bermain dan bekerjasama Imajinasiku
Gaya Hidup Berkelanjutan Kearifan Lokal Bhinneka Tunggal Ika Berekayasa dan Berteknologi
Mengenali dan belajar untuk merawat Mengenali, membangun rasa ingin Mengenalkan anak untuk berinteraksi Mengeksplorasi dan mengekspresikan
ciptaan Tuhan, berkreasi menggunakan tahu, dan mengapresiasi keunikan dengan teman yang beragam,, pikiran dan/atau perasaannya dalam
bahan-bahan yang tidak terpakai untuk budaya melalui hal sederhana dalam mengenali hal-hal yang sama dan bentuk karya, serta mengapresiasi
memperpanjang waktu gunanya, serta keseharian (makanan, musik, berbeda yang dimiliki diri dan karya dan tindakan yang dihasilkan.
projek-projek kecil yang mendorong pakaian, permainan tradisional, dll.). temannya dalam berbagai hal. Dari Mengunjungi tempat-tempat yang
anak untuk bersyukur atas karunia Mereka juga diajak untuk mengenali perbedaan tersebut, anak belajar memantik imajinasi dan rasa ingin tahu,
lingkungan alam sekitar dengan identitas diri dan kebiasaan- untuk menghormati orang lain yang merasakan pengalaman mengunjungi
menjaga kebersihan dan merawat kebiasaan budaya dalam keluarga, berbeda dengan dirinya. Anak belajar tempat-tempat yang memantik rasa
lingkungan alam sekitarnya. Melalui mengenali identitas teman dan orang memandang dari sudut pandang yang ingin tahu dan imajinasi, lalu
projek ini, diharapkan kesadaran anak terdekatnya melalui berbagai berbeda, bermain dan bekerja sama meresponsnya dengan karya yang
untuk bersikap dan berperilaku ramah kegiatan eksplorasi dan berkarya. dengan teman yang lebih beragam inovatif dan kreatif sesuai dengan
lingkungan sehingga kelak ia terdorong sehingga anak mempraktekkan hidup tahapan perkembangannya, seperti
untuk mencari jalan keluar untuk Contoh proj Contoh Projek: rukun dan damai. membuat model atau prototipe
masalah lingkungan serta Mengeksplorasi beragam kudapan imajinatif.
mempromosikan gaya hidup serta tradisional, termasuk rasa, bentuk, Contoh proje Contoh Projek:
praktik kerja yang lebih berkelanjutan tekstur, warna, dan karakteristik Menciptakan atau memodifikasi Contoh proje Contoh Projek:
lainnya. Mempelajari bahan dan permainan-permainan yang bisa anak diajak mengunjungi taman
Contoh proj Contoh Projek: proses pembuatannya, serta sejarah dilakukan secara kolaboratif untuk bermain tematik, setelahnya
Mengenalkan kebiasaan mengurangi lokal terkait kudapan tersebut. merayakan hari kemerdekaan. Ide- membuat karya imajinatif melalui
dan mengorganisasi sampah. Mengunjungi pameran budaya dan ide permainan ini akan dimainkan gambar atau menyusun balok
Mengajarkan anak-anak cara anak diajak mengapresiasi atau bersama dengan anak-anak di kelas dengan tema taman bermain paling
konsumsi yang lebih efisien. Bisa menceritakan ulang isi pameran; baju lain di sekolah atau sekitar lingkungan asyik menurut anak. Setelah itu anak
juga dilanjutkan berkarya membuat daerah, tarian tradisional dan makanan sekolah (mengenalkan anak pada menceritakan karyanya.
benda fungsional dengan mendaur tradisional. lingkungan baru di luar
ulang barang/sampah kesehariannya)
Asesmen Pembelajaran
PAUD
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam melakukan asesmen:
1. Mencatat/merekam dan mengumpulkan data. Teknik-teknik yang
dapat digunakan di antaranya: catatan anekdot, hasil karya,
checklist, foto berseri dsb (dapat dipilih salah satu dalam
melakukan asesmen satu kegiatan)
2. Mengolah data. Fakta yang didapat kemudian diinterpretasikan,
dikaitkan dengan tujuan pembelajaran, dan pada ujung semester
atau tahun, melihat dari ketercapaian CP. Tidak ada format khusus
3. Melakukan pelaporan capaian pembelajaran
Semua dilakukan dengan authentic assessment dan dapat
menggunakan teknik yang berbeda-beda. Lihat kembali prinsip
asesmen dan karakteristik pembelajaran di PAUD.
Bagaimana Langkah Penyusunan rapor?
6. Data Tinggi Badan (TB) dan Berat Badan (BB) anak dengan
interpretasinya (sesuai Permenkes No. 02 Tahun 2020)
7. Portofolio (opsional)
Buku Panduan dan Modul Ajar untuk Guru PAUD
Paket Panduan Guru terdiri dari 7 buku yang praktikal dan bersifat inspiratif (tidak harus diikuti secara
preskriptif, sebaliknya justru diharapkan dapat memantik ide guru):