Anda di halaman 1dari 5

Indra, et al.

UCAO Method Increases the Level of MMP-9 Brain Tissue

RESEARCH ARTICLE

METODE UCAO (UNILATERAL CEREBRAL ARTERY OCCLUSSION) MENINGKATKAN KADAR MMP-


9 JARINGAN OTAK PADA MODEL TIKUS STROKE ISKEMIK

UCAO (UNILATERAL CEREBRAL ARTERY OCCLUSSION) METHOD INCREASES THE LEVEL OF MMP-
9 BRAIN TISSUE IN RATS MODEL OF ISCHEMIC STROKE

Muhamad Rasjad Indra*, Cakra Parindra Gasmara**

*Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia


**Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
pISSN : 2407-6724 ● eISSN : 2442-5001 ● http://dx.doi.org/10.21776/ub.mnj.2016.002.02.1 ● MNJ.2016;2(2):47-51
● Received 25 October 2015 ● Reviewed 25 December 2015 ● Accepted 25 January 2016

ABSTRAK

Latar belakang. UCAO (Unilateral Cerebral Artery Occlusion) adalah metode penginduksian stroke dengan
mengikat arteri carotid selama 45 menit yang akan membuat kondisi hipoksia di jaringan otak sama
seperti stroke pada manusia. Prosedur ini tidak rumit dan lebih ekonomis dibandingkan dengan metode
yang ada lainnya. MMP-9 adalah marker stroke yang dapat dideteksi menggunakan ELISA melalui serum
darah hewan coba.
Tujuan. Membuktikan bahwa metode UCAO yang dilakukan selama 45 menit dapat meningkatkan kadar
MMP-9 tikus model stroke iskemik.
Metode. Eksperimen murni di laboratorium secara in vivo dengan metode randomized post test
controlled group design. 8 tikus wistar jantan umur 8-10 minggu dibagi menjadi 2 kelompok. Sehari
setelah induksi stroke dilakukan, kadar MMP-9 diukur dengan mengambil darah ekor melalui ELISA.
Hasil. Dalam penelitian ini, metode UCAO mampu meningkatkan kadar MMP-9 darah tikus kelompok
perlakuan dibandingankan dengan kelompok kontrol. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik Mann-
Whitney dan Kruskal-Wallis yang signifikan (p < 0.05).
Simpulan. Metode induksi stroke UCAO dapat dilakukan sebagai metode untuk membuat tikus model
stroke iskemik.
Kata kunci: Stroke iskemik, tikus model stroke iskemik, metode induksi stroke iskemik, UCAO, MMP-9

ABSTRACT

Background. UCAO (Unilateral Cerebral Artery Occlusion) is a stroke induction method by ligating mice’s
carotid artery for 45 minutes. Thus giving a hypoxic condition similar to stroke attacks to human. This
method is less complicated and far more efficient. MMP-9 is a stroke marker which is assayed by ELISA
from the blood of test animal.
Objective. To prove UCAO method is capable to raise MMP-9 concentration in mice’s blood.
Methods. This research was an experimental laboratory research with post-test only controlled group
design. 8 male rats (8-10 weeks) were divided into 2 groups. A day after the treatment group had been
induced to stroke, both group were tested to measure the MMP-9 blood concentration through ELISA.
Results. In this research, UCAO method had increased MMP-9 blood concentration in treatment group,
compared to the control group. It is proved by the statistic tests, Mann-Whitney and Kruskal-Wallis, which
showed a significant increase in treatment group (p < 0.05).
Conclusion. UCAO method is accepted as a method to create an ischemic stroke mice model.
Keywords: Ischemic stroke, ischemic stroke mice model, ischemic stroke induction method, UCAO, MMP-9

Korespondensi: cakraparindra@gmail.com
47
48 Indra, et al.
UCAO Method Increases the Level of MMP-9 Brain Tissue

PENDAHULUAN mellitus, dan penyakit jantung koroner. Riset


epidemilogi yang dilakukan Global Burden of
Stroke merupakan penyakit yang ditandai dengan
Disease Project tahun 2008, mengungkapkan 10
hilangnya sirkulasi darah ke area otak secara tiba-
hingga 15 tahun ke depan prevalensi penyakit
tiba dan mengakibatkan penurunan fungsi
degenerative akan lebih tinggi dari penyakit infeksi
neurologis.1 Stroke merupakan penyebab
yang disebabkan bakteri maupun parasite. Tahun
kecacatan permanen nomer 1 di seluruh dunia.
2030 diperkirakan prevalensi penyakit
Ada 15 juta penderita stroke di dunia setiap
degenerative adalah 87% dari semua masalah
tahunnya, 5 juta diantaranya meninggal dan 5 juta
kesehatan, dan stroke merupakan salah satu
lainnya hidup dengan disabilitas jangka panjang.
masalah yang utama.
Jumlah penderita stroke di Indonesia terbanyak
dan menduduki urutan pertama di Asia.2 Selama Metode-metode yang telah dikembangkan untuk
lima tahun terakhir, penderita stroke yang membuat tikus model stroke sangat beragam.
meninggal dunia sejumlah 15,4 % dari total Menginduksi keadaan hipoksia secara sistemik
populasi, dimana 42,9% merupakan akibat dari dapat mempengaruhi jaringan otak sama seperti
stroke iskemik.3 stroke. Menginduksi stroke di lobus otak yang
spesifik juga dapat dilakukan dengan
Stroke iskemik terjadi bila pembuluh darah yang
photothrombosis. Metode photothrombosis baik
memasok darah ke otak tersumbat oleh gumpalan
dilakukan apabila ingin menginduksi stroke di salah
darah,4 sehingga sel-sel di daerah injury tidak
satu hemisfer otak. Tetapi, fasilitas yang
menerima oksigen dan glukosa yang dibutuhkan.
dibutuhkan belum tersedia secara bebas. Dengan
Neuron (sel-sel saraf otak) berhenti berfungsi dan
keterbatasan fasilitas penelitian stroke di
mati kecuali jika aliran darah dipulihkan dengan
Indonesia, diperlukan metode penginduksian
cepat.5 Kematian neuron mengakibatkan defisit
stroke yang lebih mudah dilakukan, namun sama
fungsi neurologis primer, yang manifestasinya
efektifnya dengan metode lain.
adalah berkurangnya kemampuan untuk
melakukan aktivitas fungsional seperti berpakaian UCAO (Unilateral Cerebral Artery Occlusion)
dan berjalan.6 Gejala yang terjadi pada penderita adalah metode penginduksian stroke dengan cara
stroke iskemik tergantung pada area otak mana mengikat arteri carotid, arteri yang langsung
yang berhenti menerima darah. Penderita dapat mengalirkan darah menuju otak, selama 45 menit.8
mengalami kehilangan salah satu penglihatan, Ini dilakukan untuk menghasilkan kondisi hipoksia
kesulitan berbicara, membaca, atau menulis, di jaringan otak sehingga hewan coba siap untuk
kelemahan, dan kelumpuhan ekstremitas, serta diteliti lebih lanjut. Prosedur untuk
kesulitan dalam memori. Gejala-gejala ini dapat mengimplementasikan metode ini tidak rumit dan
menetap dan menyebabkan disabilitas jangka semahal metode-metode penginduksian stroke
panjang serta penurunan fungsi ADL (activity daily lainnya. Sehingga metode UCAO ini dapat
living).5 diterapkan dengan mudah, ekonomis, dan bisa
dilakukan oleh siapapun untuk membantu
Pengobatan stroke yang masih digunakan sekarang
perkembangan terapi stroke di Indonesia.
adalah anti-platelet, anti-koagulan, dan
trombolitik. Ketiga obat ini meringankan gejala MMP-9 adalah marker awal stroke yang dapat
stroke dengan melisiskan thrombus yang biasanya dideteksi menggunakan ELISA melalui serum darah
menjadi penyebab tersumbatnya arteri di otak. hewan coba. MMP-9 muncul bersamaan dengan
Sehingga aliran darah di otak menjadi normal infiltrasi neutrofil dalam neuron otak yang
kembali. Tetapi, ketiga obat ini tidak memiliki mengalami iskemik. Ekspresi MMP-9 juga
fungsi untuk memperbaiki jaringan otak yang meningkat seiring dengan proses iskemik yang
sudah rusak karena tidak adekuatnya suplai semakin meningkat pada sel neuron.9 Mekanisme
oksigen ke otak.7 Hal ini menyiratkan peluang yang transkripsi MMP-9 dalam sel neuron dimulai dari
besar dalam pengembangan terapi stroke di masa diekspresikannya faktor inflamatori seperti IL-1β,
depan. TNF-α, FGF dan EGF dalam kondisi iskemik 10.
Faktor-faktor inflamatori tersebut menstimulasi
Perkembangan dan penelitian untuk stroke
ekspresi MMP-9 dengan mengaktifkan sinyal
penting dilakukan karena prevalensinya yang kian
pathway protein kinase MEK1-Erk, P38, PI3K-Akt.
meningkat bersamaan dengan penyakit
Kemudian, protein kinase tersebut meregulasi
degenerative lainnya seperti hipertensi, diabetes

MNJ, Vol.02, No.02, Juli 2016


Indra, et al. 49
UCAO Method Increases the Level of MMP-9 Brain Tissue

transkripsi dari MMP-9 dengan mengaktivasi AP-1 Induksi Stroke


dan NF-κB yang akan berikatan dengan elemen cis.
Metode induksi stroke dilakukan dengan metode
Hal ini akan membentuk chromatin remodeling
Unilateral Carotid Artery Occlusion, yaitu dengan
complexes, co-activator, dan memicu transkripsi
melakukan ligasi pada arteri karotis interna dan
dari MMP-9.11
eksterna tikus pada sisi kiri. Prosedurnya antara
Metode UCAO ini diharapkan dapat meningkatkan lain tikus dianestesi menggunakan ketamin dengan
kadar MMP-9 sampel darah hewan coba sehingga dosis 40 mg/kgBB. Kemudian tikus difiksasi dalam
dapat memastikan bahwa metode ini efektif dalam posisi supinasi di atas tempat pembedahan.
membuat tikus model stroke untuk penelitian. Selanjutnya bulu pada bagian leher dicukur lalu
kulit bagian leher dibersihkan menggunakan
METODE PENELITIAN alkohol 70% dengan kapas dan diberi antiseptik
untuk mencegah infeksi saat melakukan insisi.
Penelitian ini menggunakan desain eksperimen
Setelah itu dilakukan insisi dengan menggunakan
murni (true experimental design) di laboratorium
skalpel pada garis tengah leher secara vertikal
secara in vivo menggunakan rancangan
sepanjang 2–3 cm. Mencari arteri karotis yang
randomized post test controlled group design.
terletak di sebelah lateral trakea. Meligasi arteri
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar
karotis selama 45 menit dengan menggunakan
MMP-9 dari tikus yang diinduksi stroke dengan
benang prolene ukuran 6.0. Setelah 45 menit,
menggunakan metode UCAO (Unilateral Cerebral
ikatan benang prolene dilepas. Lalu luka insisi
Artery Occlusion). Variable bebas dari penelitian
tersebut ditutup dan dijahit dengan menggunakan
ini merupakan metode penginduksian stroke
benang catgut. Setelah itu luka jahitan diolesi
UCAO, dan variabel tergantungnya adalah kadar
dengan antiseptik, kemudian luka ditutup dengan
MMP-9 setelah induksi stroke UCAO.
kasa steril. Tikus lalu disonde dengan dextrose
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium 10%.
Farmakologi dan Fisiologi Fakultas Kedokteran
Pengukuran Kadar MMP-9
Universitas Brawijaya pada bulan Maret 2013.
Pengukuran kadar marker MMP-9, melalui darah
Hewan Coba
yang diambil lewat ekor tikus. Serum kemudian
Populasi penelitian ini menggunakan tikus wistar dianalisa menggunakan Total MMP-9 Quantikine
(Rattus norvegicus) jantan yang berumur 8-10 ELISA kit (R&D systems, United States of America).
minggu. Sampel penelitian menggunakan 12 tikus Pengambilan darah tikus dilakukan sehari setelah
yang diambil secara random sampling dengan penginduksian stroke.
kriteria inklusi dan eksklusi, serta kriteria drop out.
Kriteria inklusi tikus percobaan antara lain tikus HASIL PENELITIAN
jenis Rattus norvegicus Wistar, tikus berjenis
Setelah aklimatisasi dilakukan, darah tikus diambil
kelamin jantan, berumur 8-10 minggu, dengan
untuk melihat kadar MMP-9 pada tikus kelompok
berat badan rata-rata 150 gram dan tikus
kontrol dan kelompok perlakuan. Peningkatan
berwarna putih sehat, aktif, bertingkah laku
kadar marker MMP-9 di dalam darah tikus,
normal dan tidak ada kelainan anatomic.
mengindikasikan adanya kerusakan jaringan otak
Sedangkan kriteria eksklusi yaitu tikus yang selama
yang disebabkan oleh stroke. Jaringan otak yang
penelitian tidak mau makan dan tikus yang
terkena dampak dari stroke akan mengalami
kondisinya menurun atau mati selama penelitian
hipoksia dan tidak mendapat suplai oksigen yang
berlangsung.
dibutuhkan dalam homeostasis.
Tikus dinyatakan drop out apabila sesuai kriteria
Jumlah total tikus yang diambil darahnya adalah 8
eksklusi dan diganti tikus lain yang sesuai dengan
ekor. Tikus kelompok kontrol berjumlah 4 ekor,
kriteria inklusi, sehingga didapat jumlah tikus
dan kelompok perlakuan yang diinduksi stroke
sesuai ketentuan sampel. Kemudian, sampel tikus
berjumlah 4 ekor. Hal ini dikarenakan ada 2 ekor
dibagi menjadi 2 kelompok, kontrol (K) dan
tikus dari kelompok perlakuan yang mati saat
perlakuan (P), masing-masing kelompok 6 tikus.
induksi stroke, sehingga 2 tikus dari kelompok
Aklimatisasi tikus dilakukan selama 12 hari hingga
kontrol ikut dieksklusikan. Hasil rata-rata dan
berat tikus berkisar antara 150-200 gram.

MNJ, Vol.02, No.02, Juli 2016


50 Indra, et al.
UCAO Method Increases the Level of MMP-9 Brain Tissue

standard deviasi dari hasil pengukuran MMP-9 terjadilah stroke akibat penyumbatan atau disebut
darah tikus, dijelaskan di tabel 1. juga stroke iskemik. Setelah melakukan
Tabel 1. Rerata Kadar MMP-9 Darah Tikus Masing-
penginduksian stroke, dilakukan pengecekan kadar
masing Kelompok Perlakuan (dalam ng/ml). marker MMP-9 dari serum darah yang diambil dari
ekor tikus. Marker MMP-9 merupakan biomarker
petunjuk stroke, dan kadarnya akan meningkat
setelah periode stroke iskemik.13
Penelitian ini hendak menilai efektivitas metode
UCAO (Unilateral Cerebral Artery Occlusion)
Rata-rata kadar MMP-9 darah tikus dari tiap sebagai metode untuk membuat tikus model
kelompok perlakuan dinyatakan sebagai mean ± stroke iskemik. Marker MMP-9 darah tikus diukur
standard deviasi. Dari data yang telah didapatkan, untuk melihat apakah tikus yang diinduksi stroke
diketahui bahwa pada kelompok K (kelompok dengan metode tersebut mengalami hipoksia
kontrol) rata-rata dari kadar MMP-9 darah tikus jaringan otak. Hipoksia pada jaringan otak
adalah 0.582 ± 0.124. Untuk kelompok P menyebabkan kerusakan jaringan dan
(kelompok perlakuan) memiliki rata-rata 0.747 ± meningkatkan kadar marker MMP-9.9 Mekanisme
0.028. Perbandingan rata-rata kadar MMP-9 darah transkripsi MMP-9 dalam sel neuron dimulai dari
tikus dari tiap kelompok perlakuan dapat dilihat diekspresikannya faktor inflamatori seperti IL-1β,
dari gambar 1. TNF-α, FGF dan EGF dalam kondisi iskemik 10.
Faktor-faktor inflamatori tersebut menstimulasi
ekspresi MMP-9 dengan mengaktifkan sinyal
pathway protein kinase MEK1-Erk, P38, PI3K-Akt.
Kemudian, protein kinase tersebut meregulasi
transkripsi dari MMP-9 dengan mengaktivasi AP-1
dan NF-κB yang akan berikatan dengan elemen cis.
Hal ini akan membentuk chromatin remodeling
complexes, co-activator, dan memicu transkripsi
dari MMP-9.11
Hasil dari pengukuran kadar marker MMP-9
Gambar 1. Perbandingan Rata-rata Kadar MMP-9 Darah menunjukkan kelompok kontrol (K) dengan rata-
Tikus dari Tiap Kelompok Perlakuan. rata 0.582 ng/ml ± 0.124. Untuk kelompok
Pada gambar 1 dapat dilihat rata-rata kadar MMP- perlakuan (P), menunjukkan nilai rata-rata 0.747
9 darah tikus dari kelompok K (kelompok kontrol) ng/ml ± 0.028. Dari hasil yang didapat
adalah 0.582 ± 0.124. Untuk kelompok P diperkirakan metode induksi stroke UCAO dapat
(kelompok perlakuan) memiliki rata-rata 0.747 ± menyebabkan kerusakan jaringan otak tikus
0.028. Gambar 5.1 juga menunjukkan peningkatan seperti stroke iskemik. Hal ini didasari oleh kadar
kadar marker MMP-9 dalam darah tikus kelompok marker MMP-9 yang tinggi pada pemeriksaan
perlakuan. Hasil penghitungan kadar MMP-9 darah darah tikus kelompok perlakuan (P) dengan rata-
tikus yang telah didapat dianalisis dengan tes non- rata 0.747 ng/ml ± 0.028 dibandingkan dengan
parametrik, Mann-Whitney dan Kruskall-Wallis, kadar MMP-9 pada pemeriksaan darah tikus
menggunakan software SPSS 21. kelompok kontrol (K).
Pada uji normalitas data Shapiro-Wilk, sebaran
DISKUSI data kadar marker MMP-9 dari 2 kelompok
Stroke iskemik adalah suatu keadaan patologi, di perlakuan dinyatakan normal (p > 0.05). Lalu data
mana otak mengalami kekurangan pasukan diuji menggunakan metode Independent T-test
oksigen dan nutrisi.12 Penelitian ini menggunakan dan ditemukan data tidak homogen, sehingga
subjek penelitian tikus model stroke, yaitu galur analisis dilanjutkan dengan metode Mann-Whitney
Wistar (Rattus norvegicus). Tikus ini diinduksi dan Kruskal-Wallis. Uji Mann-Whitney dilakukan
stroke dengan menggunakan metode Unilateral untuk melihat hubungan antar kelompok
Carotid Artery Occlusion. Dengan metode ini, perlakuan. Hasilnya didapatkan perbedaan yang
pasokan darah ke otak akan terhambat dan signifikan di antara kelompok kontrol (K) dan

MNJ, Vol.02, No.02, Juli 2016


Indra, et al. 51
UCAO Method Increases the Level of MMP-9 Brain Tissue

kelompok perlakuan (P) dengan p = 0.021 (p < 7. Mayo Clinic. 2012. Stroke: Treatment and
0.05). Uji Kruskal-Wallis dilakukan untuk melihat Drug.
perbedaan antar kelompok. Dan dari hasil uji http://mayoclinic.com/health/stroke/DS00150
dinyatakan signifikan dengan p = 0.021 (p < 0.05). /DSECTION=treatments-and-drugs. Diakses
Saran untuk penelitian ini adalah dilakukannya pada tanggal 13 Oktober 2012.
pengukuran kadar marker MMP-9 sebelum dan 8. Kuraoka, M., Furuta, T., Matsuwaki, T.,
sesudah induksi stroke (pre-post test design). Omatsu, T., Ishii, Y., Kyuwa, S., Yoshikawa, Y.
Direct Experimental Occlusion of the Distal
SIMPULAN Middle Cerebral Artery Induces High
Reproducibility of Brain Ischemia in Mice. Exp.
Metode UCAO (Unilateral Cerebral Artery
Anim. 2009. 58(1):19-29.
Occlusion) dapat meningkatkan kadar MMP-9
9. Justicia, C., Panes, J., Sole, S., Cervera, A.,
serum tikus.
Delofeu, R., Chamorro, A., Planas, A.M.
Neurotrophil Infiltration Increase Matrix
DAFTAR PUSTAKA
Metalloproteinase-9 in the Ischemic Brain
1. Cruz-Flores, S., et al. Racial-ethnic disparities in After Occlusion/Reperfusion of the Middle
stroke care: the American experience: a Cerebral Artery in Rats. J Cereb Blood Flow
statement for healthcare professionals from Metab.2003. 23(12):1430-1440.
the American Heart Association. American 10. Ruhul Amin AR, Senga T, Oo ML, Thant AA,
Stroke Association.Stroke. 2011 42(7) : 2091- Hamaguchi M. Secretion of matrix
116 metalloproteinase-9 by the proinflammatory
2. Yayasan Stroke Indonesia. 2011. Jakarta, cytokine, IL-1beta: a role for the dual signalling
Republik Indonesia. pathways, Akt and Erk. Genes Cells. 2003 Jun;
3. World Health Organization. 2011. The 8(6):515-23.
International Agenda for Stroke Marc Fisher, 11. Ma Z, Shah RC, Chang MJ, Benveniste EN.
MD, University of Massachussets. Stroke AHA/ Coordination of cell signaling, chromatin
ASA. Norrving B. 1st Global Conferences on remodeling, histone modifications, and
Healthy Lifestyles and Noncommunicable regulator recruitment in human matrix
Diseases Control. Moscow. metalloproteinase 9 gene transcription. Mol
4. Zieve, D. 2011. Stroke.Neurosurgery, Cedars- Cell Biol. 2004 Jun; 24(12):5496-509.
Sinai Medical Center.National Library of 12. Sjahrir, H. 2003. Stroke Iskemik, Yandira
Medicine. Los Angeles. Agung, Medan, p. 1-3.
5. Caplan, A. 2007.Adult mesenchymal stem cells 13. Reynolds, M.A., Kirchick, H.J., Dahlen, J.R.,
for tissue engineering versus regenerative Anderberg, J.M., Mcpherson, P.H., Nakamura,
medicine.J cell physiol. 213(2): 341-347. K.K., Laskowitz, D.T., Valkirs, G.E., Buechler,
6. Soyuer, F. 2005. Ischemic Stroke: Motor K.F. Early Biomarkers of Stroke.Clinical
Impairment And Disability With Relation To Chemistry.2003. 49(10):1733-1739.
Age And Lesion Location. The Internet Journal
of Neurology. 3(2): DOI: 10.5580/9b4.

MNJ, Vol.02, No.02, Juli 2016

Anda mungkin juga menyukai