Anda di halaman 1dari 3

MATERI CCK RPL

1. Konsep Dasar Pemrograman:


• Bahasa Pemrograman: Pengenalan dan pemahaman tentang bahasa pemrograman seperti
Java, C++, Python, atau PHP. Setiap bahasa memiliki sintaksis dan aturan tertentu yang
harus diikuti.
• Variabel dan Tipe Data: Pengenalan tentang variabel, tipe data (seperti integer, float, string,
boolean), dan cara mendeklarasikan dan menggunakan variabel.
• Struktur Kontrol: Pemahaman tentang struktur kontrol seperti percabangan (if-else, switch)
dan pengulangan (for, while) untuk mengontrol aliran eksekusi program.
• Fungsi dan Metode: Pengenalan tentang fungsi atau metode, yaitu blok kode yang dapat
dipanggil untuk melakukan tugas tertentu. Fungsi dapat mengambil argumen dan
mengembalikan nilai.
2. Struktur Data:
• Array: Pemahaman tentang struktur data array, yaitu kumpulan elemen dengan tipe data
yang sama. Array memungkinkan penyimpanan dan manipulasi data secara efisien.
• List: Pengenalan tentang struktur data list, yang memungkinkan penyimpanan elemen
dengan tipe data yang berbeda dan kemampuan untuk menambah, menghapus, dan
mengakses elemen secara dinamis.
• Stack dan Queue: Pengenalan tentang struktur data stack (tumpukan) dan queue (antrian)
yang digunakan untuk mengatur dan mengelola data.
3. Algoritma dan Logika Pemrograman:
• Algoritma: Pemahaman tentang algoritma, yaitu serangkaian instruksi langkah demi langkah
untuk menyelesaikan suatu masalah atau tugas.
• Logika Pemrograman: Pemahaman tentang logika dasar pemrograman, termasuk operasi
logika (AND, OR, NOT) dan pemahaman tentang kondisi dan pernyataan logika.
4. Paradigma Pemrograman:
• Pemrograman Berorientasi Objek (OOP): Pengenalan tentang OOP, konsep seperti kelas,
objek, pewarisan (inheritance), enkapsulasi, dan polimorfisme.
• Pemrograman Fungsional: Pengenalan tentang pemrograman fungsional, di mana fungsi
dianggap sebagai unit utama dalam pemrograman dan dapat digunakan sebagai argumen
atau nilai pengembalian.
5. Debugging dan Penanganan Kesalahan:
• Debugging: Pengenalan tentang teknik debugging untuk mengidentifikasi dan memperbaiki
kesalahan dalam kode program.
• Exception Handling: Pemahaman tentang penanganan kesalahan (exception handling)
dengan menggunakan pernyataan try-catch untuk mengatasi situasi yang tidak diinginkan
saat program berjalan.
6. Interaksi dengan Pengguna:
• Input dan Output: Pengenalan tentang metode input dan output dalam pemrograman,
termasuk penggunaan fungsi untuk meminta input dari pengguna dan menampilkan output
di layar.
• User Interface: Pengenalan tentang pembuatan antarmuka pengguna (user interface) yang
interaktif dengan menggunakan elemen seperti tombol, kotak teks, dan jendela dialog.
PENGEMBANGAN APLIKASI WEB
7. HTML (Hypertext Markup Language):
• Pengenalan HTML: Struktur dasar HTML, tag, dan elemen.
• Pembuatan Halaman Web: Membuat struktur halaman web dengan menggunakan tag
HTML seperti judul, paragraf, gambar, tautan, tabel, formulir, dll.
• Pengaturan Tata Letak: Menggunakan tag HTML untuk mengatur tata letak halaman, seperti
penggunaan div, span, dan atribut styling.
8. CSS (Cascading Style Sheets):
• Pengenalan CSS: Konsep dasar CSS, sintaksis, dan selektor.
• Styling Halaman Web: Menggunakan CSS untuk memberikan tampilan visual pada elemen
HTML, termasuk warna, ukuran, tata letak, dan efek visual lainnya.
• Pengaturan Tata Letak Responsif: Membuat tata letak yang responsif dan sesuai dengan
perangkat yang digunakan oleh pengguna (desktop, tablet, ponsel).
9. JavaScript:
• Pengenalan JavaScript: Sintaksis dasar, variabel, tipe data, dan operasi matematika.
• Manipulasi DOM (Document Object Model): Menggunakan JavaScript untuk memanipulasi
elemen halaman web, mengubah konten, gaya, dan perilaku saat halaman web dimuat atau
merespons aksi pengguna.
• Kejadian dan Interaksi: Menangani kejadian (event) seperti klik tombol, input pengguna,
atau pergerakan mouse menggunakan JavaScript untuk memberikan respons interaktif pada
halaman web.
10. Framework dan Library:
• Pengenalan Framework: Menggunakan framework seperti Bootstrap, React, atau Angular
untuk mempercepat pengembangan aplikasi web dengan memanfaatkan komponen dan
fungsionalitas yang telah tersedia.
• Pengenalan Library: Menggunakan library seperti jQuery untuk menyederhanakan penulisan
kode JavaScript yang kompleks.
11. Pengelolaan Basis Data:
• Koneksi dengan Basis Data: Menghubungkan aplikasi web dengan basis data menggunakan
bahasa pemrograman server-side seperti PHP atau Node.js.
• Query dan Manipulasi Data: Menyimpan, mengambil, memperbarui, dan menghapus data
dari basis data menggunakan bahasa kueri seperti SQL.
12. Keamanan dan Pengoptimalan:
• Keamanan Aplikasi Web: Melindungi aplikasi web dari serangan seperti injeksi SQL,
serangan cross-site scripting (XSS), dan serangan CSRF (Cross-Site Request Forgery).
• Pengoptimalan Kinerja: Meningkatkan kecepatan dan kinerja aplikasi web melalui teknik
seperti caching, kompresi, optimasi gambar, dan pengaturan server yang tepat.

Konsep utama dalam pengembangan aplikasi web berbasis MVC adalah pemisahan antara tiga komponen
utama: Model, View, dan Controller. Ini memungkinkan pengembangan yang lebih terstruktur, modular,
dan memudahkan pemeliharaan dan pengembangan aplikasi yang lebih besar.
Keuntungan dari pengembangan aplikasi web berbasis MVC meliputi:
• Pemisahan tugas: Memisahkan tugas dan tanggung jawab antara Model (data), View (tampilan),
dan Controller (logika) membuat kode lebih mudah dipelihara dan diperbarui.
• Skalabilitas: Arsitektur MVC memungkinkan pengembangan aplikasi yang lebih modular,
memungkinkan penambahan atau pengubahan fitur dengan lebih mudah.
• Pengujian yang lebih baik: Pemisahan komponen memungkinkan pengujian unit yang lebih baik dan
lebih fokus pada setiap bagian dari aplikasi.
• Reusabilitas: Komponen-komponen dalam arsitektur MVC dapat digunakan kembali dalam berbagai
aplikasi atau bagian aplikasi yang berbeda.
13. Pada umumnya, dalam pengembangan aplikasi web berbasis MVC, kerangka kerja (framework)
seperti Ruby on Rails, Laravel, atau Django digunakan untuk menyediakan kerangka kerja dan
struktur yang sesuai dengan arsitektur MVC. Kerangka kerja ini mempercepat pengembangan dan
menyediakan alat dan fitur bawaan yang mendukung pengembangan aplikasi web berbasis MVC.
Bahasa Pemrograman: Untuk pengembangan game, bahasa pemrograman yang umum digunakan
adalah C++ dan C#. C++ biasanya digunakan untuk pengembangan game yang lebih kompleks dan
membutuhkan kinerja tinggi, sedangkan C# digunakan dengan kerangka kerja seperti Unity untuk
pengembangan game yang lebih mudah.
14. Grafika Komputer: Anda dapat mempelajari dasar-dasar grafika komputer seperti rendering 2D dan
3D, shading, tekstur, pencahayaan, dan efek khusus. Penggunaan library atau API grafis seperti
OpenGL atau DirectX juga dapat dipelajari untuk mengimplementasikan grafika dalam game.
15. Fisika Game: Pemahaman tentang fisika game penting untuk memberikan realisme pada perilaku
objek di dalam game. Anda dapat mempelajari konsep seperti deteksi tabrakan (collision
detection), respons tabrakan (collision response), simulasi gerak, gravitasi, dan kinematika.
16. Kecerdasan Buatan (AI): Pada game yang melibatkan karakter non-pemain (NPC), kecerdasan
buatan digunakan untuk mengendalikan perilaku dan pengambilan keputusan NPC tersebut. Anda
dapat mempelajari algoritma dan teknik AI seperti pathfinding, behavior trees, state machines, dan
pengambilan keputusan berbasis aturan.
17. Desain Permainan: Ini melibatkan pemahaman tentang prinsip-prinsip desain permainan yang baik.
Anda dapat mempelajari topik seperti gameplay, tingkat kesulitan, keseimbangan, aliran permainan
(game flow), desain level, narasi, dan interaksi pengguna.
18. Audio dan Musik: Audio dan musik merupakan elemen penting dalam pengalaman game. Anda
dapat mempelajari cara mengintegrasikan efek suara, musik latar, dan voice-over ke dalam game
Anda. Juga, Anda dapat mempelajari dasar-dasar pengolahan audio dan kompresi.
19. Pengembangan Multiplayer: Jika Anda ingin membuat game multiplayer, Anda perlu mempelajari
teknik pengembangan jaringan seperti pemrograman soket, protokol komunikasi, sinkronisasi
game, dan desain arsitektur server.
20. Pengujian dan Debugging: Penting untuk memahami teknik pengujian dan debugging dalam
pengembangan game. Anda dapat mempelajari metode pengujian seperti unit testing, testing
integrasi, dan pengujian fungsional. Juga, Anda dapat mempelajari teknik debugging untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki bug dalam game.
21. Penerbitan dan Distribusi: Setelah Anda mengembangkan game, Anda perlu memahami proses
penerbitan dan distribusi game ke platform yang relevan seperti PC, konsol, atau perangkat seluler.
Anda dapat mempelajari langkah-langkah yang diperlukan untuk mendaftar sebagai pengembang,
menerbitkan game, dan memasarkannya kepada pemain.

Anda mungkin juga menyukai