Konsep utama dalam pengembangan aplikasi web berbasis MVC adalah pemisahan antara tiga komponen
utama: Model, View, dan Controller. Ini memungkinkan pengembangan yang lebih terstruktur, modular,
dan memudahkan pemeliharaan dan pengembangan aplikasi yang lebih besar.
Keuntungan dari pengembangan aplikasi web berbasis MVC meliputi:
• Pemisahan tugas: Memisahkan tugas dan tanggung jawab antara Model (data), View (tampilan),
dan Controller (logika) membuat kode lebih mudah dipelihara dan diperbarui.
• Skalabilitas: Arsitektur MVC memungkinkan pengembangan aplikasi yang lebih modular,
memungkinkan penambahan atau pengubahan fitur dengan lebih mudah.
• Pengujian yang lebih baik: Pemisahan komponen memungkinkan pengujian unit yang lebih baik dan
lebih fokus pada setiap bagian dari aplikasi.
• Reusabilitas: Komponen-komponen dalam arsitektur MVC dapat digunakan kembali dalam berbagai
aplikasi atau bagian aplikasi yang berbeda.
13. Pada umumnya, dalam pengembangan aplikasi web berbasis MVC, kerangka kerja (framework)
seperti Ruby on Rails, Laravel, atau Django digunakan untuk menyediakan kerangka kerja dan
struktur yang sesuai dengan arsitektur MVC. Kerangka kerja ini mempercepat pengembangan dan
menyediakan alat dan fitur bawaan yang mendukung pengembangan aplikasi web berbasis MVC.
Bahasa Pemrograman: Untuk pengembangan game, bahasa pemrograman yang umum digunakan
adalah C++ dan C#. C++ biasanya digunakan untuk pengembangan game yang lebih kompleks dan
membutuhkan kinerja tinggi, sedangkan C# digunakan dengan kerangka kerja seperti Unity untuk
pengembangan game yang lebih mudah.
14. Grafika Komputer: Anda dapat mempelajari dasar-dasar grafika komputer seperti rendering 2D dan
3D, shading, tekstur, pencahayaan, dan efek khusus. Penggunaan library atau API grafis seperti
OpenGL atau DirectX juga dapat dipelajari untuk mengimplementasikan grafika dalam game.
15. Fisika Game: Pemahaman tentang fisika game penting untuk memberikan realisme pada perilaku
objek di dalam game. Anda dapat mempelajari konsep seperti deteksi tabrakan (collision
detection), respons tabrakan (collision response), simulasi gerak, gravitasi, dan kinematika.
16. Kecerdasan Buatan (AI): Pada game yang melibatkan karakter non-pemain (NPC), kecerdasan
buatan digunakan untuk mengendalikan perilaku dan pengambilan keputusan NPC tersebut. Anda
dapat mempelajari algoritma dan teknik AI seperti pathfinding, behavior trees, state machines, dan
pengambilan keputusan berbasis aturan.
17. Desain Permainan: Ini melibatkan pemahaman tentang prinsip-prinsip desain permainan yang baik.
Anda dapat mempelajari topik seperti gameplay, tingkat kesulitan, keseimbangan, aliran permainan
(game flow), desain level, narasi, dan interaksi pengguna.
18. Audio dan Musik: Audio dan musik merupakan elemen penting dalam pengalaman game. Anda
dapat mempelajari cara mengintegrasikan efek suara, musik latar, dan voice-over ke dalam game
Anda. Juga, Anda dapat mempelajari dasar-dasar pengolahan audio dan kompresi.
19. Pengembangan Multiplayer: Jika Anda ingin membuat game multiplayer, Anda perlu mempelajari
teknik pengembangan jaringan seperti pemrograman soket, protokol komunikasi, sinkronisasi
game, dan desain arsitektur server.
20. Pengujian dan Debugging: Penting untuk memahami teknik pengujian dan debugging dalam
pengembangan game. Anda dapat mempelajari metode pengujian seperti unit testing, testing
integrasi, dan pengujian fungsional. Juga, Anda dapat mempelajari teknik debugging untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki bug dalam game.
21. Penerbitan dan Distribusi: Setelah Anda mengembangkan game, Anda perlu memahami proses
penerbitan dan distribusi game ke platform yang relevan seperti PC, konsol, atau perangkat seluler.
Anda dapat mempelajari langkah-langkah yang diperlukan untuk mendaftar sebagai pengembang,
menerbitkan game, dan memasarkannya kepada pemain.