Bab I-Ii
Bab I-Ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional, merupakan bagian integral yang
tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Di sisi
lain yakni sebagai salah satu faktor penentu baik buruknya mutu dan citra
puskesmas. Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan tidak bisa lepas dari
upaya peningkatan mutu keperawatan. Oleh sebab itu perawat sebagai tim
meliputi aspek jumlah dan kemampuan tenaga profesional, motivasi kerja, dana,
medis yang disebut dengan rekam medis pasien. Di dalam rekam medis berisi
1
2
kesehatan yang baik secara umum berarti memiliki rekam medis yang baik pula.
(Benjamin, 2000).
pelayanan medis yang diberikan oleh rumah sakit beserta staf medisnya. Rekam
medis merupakan milik rumah sakit yang harus dipelihara karena sangat besar
manfaatnya bagi pasien, bagi dokter, dan bagi rumah sakit. Rumah sakit
bertanggung jawab untuk melindungi informasi yang ada di dalam rekam medis
rekam medis, ataupun dipergunakan oleh orang yang semestinya tidak diberi izin.
puskesmas adalah informasi yang terekam dalam rekam medisnya. Indikator mutu
3
rekam medis yang baik adalah kelengkapan isinya, akurat, tepat waktu dan
perawat, bekerja selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu untuk merawat
keperawatan yang bermutu. Disiplin dan motivasi tenaga keperawatan yang baik
pengguna pelayanan. Disiplin dan motivasi yang rendah akan berdampak negatif,
motivasi setiap tenaga kerja mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai
4
adalah besar kecilnya usaha yang diberikan seseorang untuk melakukan tugas
pekerjaannya. Hasil dari usaha ini tampak dalam bentuk penampilan kerja
dan persepsi pada diri seseorang. Dari dasar teori di atas menunjukkan bahwa
dan motivasi perawat dalam mejalankan tugasnya sebagai perekam medik sangat
mendukung kelengkapan rekam medis. Oleh karena itu motivasi perawat dalam
informasi yang dihasilkan melalui rekam medis. Demikian halnya dengan laporan
Kota Banjar yang menunjukkan bahwa masih banyak rekam medis yang belum
lengkap.
Rekam medis yang tidak lengkap dan tidak tepat waktu, merupakan kendala
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem informasi rumah sakit, yang
selama ini. Pengelolaan rekam medis yang sesuai dengan semestinya, akan
menghasilkan suatu hasil dimana rekam medis tersebut dapat digunakan sebagai
sumber informasi yang bermutu, yakni faktual, lengkap, dan tepat waktu.
3 orang yang mempunyai motivasi baik, 1 orang cukup, dan 6 orang lagi kurang.
B. Rumusan Masalah
masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada hubungan antara motivasi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Keaslian Penelitian
Penelitian terdahulu tentang rekam medis pasien, juga berupa tesis yang
2006. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran proses
dengan terlebih dahulu harus berubah kualitas sumber daya manusia seebagai
2. Faktor yang Berhubungan dengan Mutu Rekam Medis Instalasi Rawat Inap
Fatmawati Jakarta. Hal ini terutama disebabkan pengisian rekam medis yang
dengan mutu rekam medis adalah: tambahan pengetahuan, beban kerja akibat
tugas tambahan di bagian lain dan pemantauan dari Kepala Staff Medis
dengan mutu rekam medis adalah: faktor pelatihan, beban kerja jumlah
rumah sakit untuk memperbaiki kinerja dokter jaga rawat inap. Upaya yang
dapat dilakukan antara lain berupa pendidikan berkelanjutan untuk dokter jaga
8
sosialisasi SOP, dan pembaharuan tatalaksana kerja dokter jaga rawat inap.
yang akan penulis lakukan. Pada penelitian ini penulis akan membahas tentang
E. Manfaat Penelitian
2. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk
4. Bagi perawat
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan dasar untuk melakukan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Motivasi
Berbicara tentang motivasi tidak lepas dari istilah motif, motivasi dan
motivator karena istilah ini mempunyai hubungan dengan masalah yang akan
dibahas.
a. Motif
sebagai berikut:
tujuan-tujuan.
11
12
b. Motivasi
adalah:
objectives”
mengurangi ketidakseimbangan.
hasil sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang
2. Teori Motivasi
Penelitian itu juga menunjukan bahwa karyawan bekerja pada tingkat yang
a. Teori Kepuasan
dan kepuasan biologis ini akan terpenuhi jika gaji atau upah yang
diberikan cukup besar. Jadi jika gaji atau upah karyawan dinaikkan
Maslow adalah:
alat motivasi.
melakukan perkerjaan.
16
Menurut teori ini motivasi yang ideal yang dapat merangsang usaha
karyawan, yaitu:
bawahan.
pada tujuan.
Teori ini dikemukakan oleh Clayton Aldelfer seorang ahli dari Yale
yang dikemukakan oleh Maslow. Teori ini dianggap para ahli lebih
sikap optimis.
b. Teori Proses
c. Teori Pengukuran
Teori ini berdasarkan atas hubungan sebab akibat dari perilaku dengan
3. Rekam Medis
tugas utama rumah sakit sebagai suatu organisasi, yaitu arsip medis atau
dilakukan di unit-unit rawat jalan termasuk unit rawat darurat dan unit
pada masa lalu dan saat ini, ditulis oleh profesional kesehatan yang
pencatatan data medis pasien selama pasien itu mendapat pelayanan medis
perawatan yang diberikan pada masa lampau dan pada saat ini (Huffman,
2004).
sedang dijalankan ataupun yang telah diberikan pada masa lalu dan siap
untuk diakses. Rekam medis perlu untuk disimpan dan dipelihara karena
1) Komunikasi
Pasien dapat datang lagi ke rumah sakit yang sama atau datang
berbasis pada rekam medis sangat penting antara rumah sakit. Klinik,
standar.
4) Sejarah
Dari suatu rekam medis dapat dipakai untuk melihat tipe pelayanan
waktu tertentu.
6) Statistik
1) Aspek aministrasi
pelayanan kesehatan.
2) Aspek medis
3) Aspek hukum
4) Aspek keuangan
5) Aspek penelitian
kesehatan.
6) Aspek pendidikan
7) Aspek dokumentasi
rumah sakit oleh perusahaan asuransi yang akan melindungi pasien, copy
Penggunaan data dari 1000 rekam medis untuk penelitian adalah contoh
1) Untuk pasien
Rekam medis berisi data tentang kesehatan pasien di masa lalu dan
keadaan pasien saat ini dalam bentuk penemuan fisikal, hasil diagnosa,
kontinus
tinggal di rumah sakit adalah bagian yang sangat penting dari kelengkapan
seharusnya berisi:
problem yang ada. Rekaman medis menjadi sangat banyak dan sulit untuk
dalam tim pelayanan kesehatan menjadi tidak lancar (Depkes RI, 2003).
formulir tersebut dengan format yang sama dan kemudian struktur dari
Dr. Larence Weed pada tahun 1950. adalah suatu format untuk catatan
kesehatan yang terdiri dari problem list dan data base (sejarah, latihan
fisik, hasil laboratorium). Dan kemudian ditulis secara terpisah untuk tiap
2003).
dokter lainnya. Namun data itu harus dipelajari kembali, dikoreksi dan
34
ditandatangani juga oleh dokter yang merawat. Pada saat ini banyak
medik, namun demikian tanggung jawab utama dari isi rekod tetap
berada padanya.
bagian rekam medis, seperti ruang yang cukup luas, peralatan yang
tentang kedudukan dan personalia bagian dari rekam medis di suatu rumah
rumah sakit sebaiknya berada pada staf direktur medis, sehingga Kepada
Teknis, terhadap bagian-bagian lain berupa kerja sama dalam tugas sehari-
bagian ini perlu dibantu atau dibimbing oleh satu badan di tingkat
memimpin bagian ini bisa ditunjuk tenaga medis (dokter) dengan predikat
lulusan Sekolah Lanjutan Atas atau yang sederajat (Depkes RI, 2003).
informasi kepada orang atau badan yang mendapat kuasa, dan rekam
yaitu laporan atau catatan yang terdapat dalam berkas rekam medis
pasien. Informasi ini tidak boleh disebar luaskan kepada pihak-pihak yang
pasien (nama, alamat, dll) serta informasi yang tidak mengandung nilai
Aspek hukum pasien yang datang pada suatu rumah sakit untuk
dirawat jalan relatif lebih sederhana dibanding dengan rawat inap. Setiap
apa yang akan dilakukan oleh tim medis, resiko dan akibat yang akan
terjadi bilamana suatu tindakan diambil, hanya diperlukan jika pasien akan
menjadi bukti yang syah bagi rumah sakit, pasien, dan dokter (Depkes RI,
2003).
keluarganya. c) Dokter dan staf medis. d) Dokter dan rumah sakit lain
39
ketentuan yang wajar dan senantiasa dijaga agar tidak merangsang pihak
berlaku umum dan yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap rumah sakit,
antara lain:
ditandatangani dan diberi tanggal oleh pasien, atau walinya jika pasien
jika ada ketentuan lain dalam peraturan. Surat kuasa hendaklah juga
c) Informasi boleh diberikan kepada rumah sakit lain, tanpa surat kuasa
perawatan mereka.
d) Informasi yang bersifat medik yang dimiliki rumah sakit tidak boleh
disebarkan oleh pegawai rumah sakit itu, kecuali bila pimpinan rumah
sakitnya mengizinkan.
e) Rekam medis yang asli tidak boleh dibawa keluar rumah sakit, kecuali
bila atas perintah pengadilan dengan surat khuasa khusus tertulis dari
dibawa ke bagian lain dari rumah sakit, kecuali jika diperlukan untuk
rekam medis yang dimaksud. Apabila hakim minta yang asli, tanda
41
terima harus diminta dan disimpan di folder sampai rekam medis yang
pasien pada suatu rumah sakit, harus memiliki surat kuasa dari pasien
tersebut.
kecuali jika rumah sakit itu sendiri akan menggunkan rekam medis
n) Badan-badan sosial boleh mengetahui isi data sosial dari rekam medis,
medis pegawai tersebut kepada majikan tadi tanpa surat kuasa atau
tetapi juga berlaku bagi semua orang yang menangani rekam medis di
Rekam medis disimpan dan dijaga tidak saja untuk keperluan medis
pelayanan di rumah sakit. Rekam medis ini dibuat sebagai suatu prosedur
dipakai sebagai bukti, karena rekam medis adalah dokumen resmi dalam
medis itu tidak dapat disangkal kebenarannya dan dapat dipercaya, maka
saksi untuk datang dan membawa rekam medis yang diminta atau
medisnya saja rumah sakit dapat membuat copy dari rekam medis yang
dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang (dalam hal ini pimpinan rumah
mulai dari penciptaan, yang diteruskan pada masa aktif dan inaktif, sampai
2) Tahap Rekod Aktif. Pada tahap ini frekuensi penggunaan rekod masih
3) Tahap Rekod Inaktif. Pada tahap ini rekod tetap disimpan karena
legalitas.
pasien secara bersamaan akan tercipta berkas rekam medis pasien yang
yang datang dengan perjanjian. (2) Pasien yang datang tidak dalam
gawat darurat.
2) Jenis kedatangannya.
Pasien baru yaitu pasien yang pertama kali datang ke rumah sakit
46
3) Kejadian kedatangannya.
rumah sakit yang sama, baik sebagai pasien berobat jalan maupun
sebagai pasien rawat inap. Dan akan diwawancarai oleh petugas guna
perjanjian oleh petugas poliklinik untuk datang kembali pada hari dan
tanggal yang telah ditetapkan, dan pasien harus lapor kembali ke TPP.
Gawat Darurat (UGD). TPP pada unit UGD ini dibuka selam 24 jam.
bisa langsung pulang, Pasien dirujuk atau dikirim ke rumah sakit lain,
atau Pasien harus dirawat. Sementara itu alur rekam medis rawat jalan
kartu poliklinik
kerja
kelengkapannya.
sebagai berikut:
setiap saat.
5) Pasien dapat diterima, apabila: Ada surat keterangan dari dokter yang
oleh dokter poliklinik, atau dikirim oleh dokter Unit Gawat Darurat.
berikut:
1) Untuk Pasien Urgen Tetapi Tidak Darurat dan Pasien yang Tidak
nama ruangan dan kelas, diagnosa awal (diagnosa kerja), dan nama
medis.
52
uang dimuka.
identitas selengkapnya.
rumah sakit.
perawatan.
sebagai berikut:
dimaksud.
e) Pasien diterima oleh petugas di ruang rawat inap dan dicatat pada
j) Setelah pasien keluar dari rumah sakit, berkas rekam medis pasien
sakit.
1) Sentralisasi
ruangan
mudah distandarisasikan.
2) Desentralisasi
bagian rekam medis, untuk suatu rumah sakit yang terdiri dari dua
bagian gedung yang luas dan terpisah satu sama lain, memang
Kelebihannya adalah:
Kekurangannya adalah:
kembali file apabila diminta. Untuk mencari suatu file pertama-tama nama
(kartu indeks penderita). Dengan nama tadi dicari kartu indeks penderita
kartu indeks penderita kita melihat nomor register penderita tersebut dan
n. Penyusutan
inaktif dari unit pengolah atau penerima ke pusat arsip dinamis inaktif. 3)
Pemusnahan arsip dinamis bila sudah jatuh tempo arsip statis, di Indonesia
sisanya (tidak terpilih), berkas rekam medis tertentu, dan berkas rekam
medis yang terpilih dan berkas rekam medis tertentu. Dan berkas
tidak terpilih dan berkas rekam medis rusak atau tidak terbaca.
Rekam Medis
Keterangan:
= Diteliti
= Tidak Diteliti
Bagan 2.1
Kerangka Konsep Penelitian
61
Motivasi
Pengetahuan Perawat
Ada
Dokter Pengisian Hubungan
Sikap Petugas Rekam
kesehatan Medis
lainnya Tidak Ada
Perilaku Hubungan
Pengalaman
Keterangan:
= Diteliti
= Tidak Diteliti
Bagan 2.2
Kerangka Kerja
C. Hipotesa Penelitian