Anda di halaman 1dari 41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Waringin Agro

Jaya OKI yang berada di Jln Ulak Depati Kecamatan

Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera

Selatan.

Penelitian ini hanya memfokuskan pembahasan

tentang Pengaruh insentif dan disiplin kerja terhadap

prestasi kerja dengan motivasi kerja sebagai variabel

intervening pada PT Waringin argo jaya OKI.

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian

kasual komparatif dengan pendekatan kuantitatif.

Penelitian kausal kompratif adalah penelitian yang

diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat

berdasarkan pengamatan terhadap apa yang terjadi dan

47
menjadi faktor yang menjadi penyebab data yang

dikumpulkan.13

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu data yang

berupa angka. Sesuai bentuknya, data kuantitatif data

yang diolah atau dianalisis dengan menggunakan teknik

perhitungan statistik.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan di dalam penelitian

ini adalah jenis data kuantitatif. Data kuantitatif adalah

data yang berupa angka. Data kuantitatif dapat diolah

atau dianalisis dengan menggunakan teknik

perhitungan statistik. Dengan demikian metode

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu,

13
Sofyan Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS.(jakarta: Kencana, 2013.Hlm. 17

48
pengumpulan data bersifat kuantitatif statistik.14 Dalam

penelitian ini data kuantitatif diperoleh langsung dari

pengisian kuesioner sebagai instrumen peneliti.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data

primer. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti

secara langsung (dari tangan pertama).15 Dalam

penelitian ini data primer diperoleh dari hasil jawaban

responden atas kuesioner atau angket yang diberikan

kepada karyawan PT. Waringin Agro Jaya OKI.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas

dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

14
Ibid, hlm 17
15
Muhajirin, Maya Panorama. Pendekatan Praktis Metode Penelitian Kualitatif
Dan Kuantitatif. (Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta). Hlm. 201.

49
Populasi dalam peneliti ini adalah karyawan

PT.Waringin Argo Jaya OKI yang berjumlah 100

orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Jika populasi besar dan peneliti tidak akan

mempelajari semua yang ada pada populasi, karena

keterbatasan waktu dan dana, maka peneliti

mengambil sampel dari populasi itu untuk digunakan.

Ukuran sampel atau jumlah sampel yang diambil

merupakan hal yang penting jika penliti

menggunakan analisis kuantitatif. Pada peneliti ini,

ukuran sampel bukan menjadi hal yang penting,

karena yang dipentingkan adalah kekayaan informasi

dari sampel.16

16
Ibid,hlm 114

50
3. Penentuan Ukuran Sampel

Penentuan ukuran sampel penelitian ini

mengunakan rumus Slovin, yaitu:17

Keterangan:

n Jumlah Sampel

N Jumlah Seluruh Populasi

e Tingkat Kesalahan

Dalam menentukan jumlah sampel yang akan dipilih,

peneliti menggunakan tingkat kesalahan sebesar 10% atau

(0,1), karena dalam sikap penelitian tidak mungkin hasilnya

sempurna 100%. Makin besar tingkat kesalahan maka semakin

sedikit ukuran sampel. Jumlah populasi sebagai dasar

perhitungan yang digunakan adalah 100 orang, dengan

perhitungan :

17
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan,
(Jakarta: Prenadanedia Group, 2016), Hlm170.

51
n

Jadi dari tingkat perhitungan diatas, untuk mengetahui

ukuran sampel dengan tingkat kesalahan 10% adalah sebanyak

50 responden.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuisioner. Angket atau kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang

52
efisien bila peneliti tahu dengan variabel yang akan

diukur dan yang bisa diharapkan dari responden. 18

Penelitian ini menggunakan skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Untuk penentuan skor nilai untuk

variabel bebas yakni insentif, Disiplin keja, Prestasi

kerja, dan motivasi kerja peneliti menggunakan skala

likert dengan lima kategori penilaian yaitu :

Skor Skala Likert

Pilihan jawaban Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

18
Sugiyono. Penelitian Kuantitaif, kualitatif, Dan R & D Metode. (Bandung:
Alfabeta, 2009). Hlm .93

53
F. Jenis Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut

kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan tiga jenis variabel, yaitu variabel independen,

vaiabel dependen, dan variabel intervening. Berdasarkan

perumusan hipotesis, maka peneliti menetapkan variabel

dalam penelitian ini diantara lain:

1. Variabel Independen (Insentif X1, Disiplin Kerja X2)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel

stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa indonesia


19
sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas

adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahan timbulnya variabel dependen.20

19
Sugiyono. Penelitian Kuantitatif, kualitatif, Dan R & D Metode. (Bandung:
Alfabeta, 2009).hlm .39
20
Ibid,

54
2. Variabel Dependen (Prestasi Kerja)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel

output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia

sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi menjadi akibat

karena adanya variabel bebas.

3. Variabel Intervening (Motivasi Kerja )

Variabel Intervening adalah variabel yang secara

teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel

independen dengan dependen menjadi hubungan yang

tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.


21
Variabel ini merupakan variabel penyela antara yang

terletak diantara variabel independen dan

dependen,sehingga variabel independen tidak langsung

mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel

dependen.

21
Ibid,

55
G. Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Indikator

1 Prestasi kerja Prestasi kerja merupakan suatu 1. Kualitas kerja

(Y) hasil kerja yang dicapai 2. Kuantitas kerja

seseorang dalam melaksanakan 3. Hubungan kerja

tugas-tugas 4. Kepemimpinan

yang dibebankan kepadanya 5. Kehati-hatian

yang didasarkan atas 6. Pengetahuan

kecakapan, pengalaman dan

kesungguhan serta waktu.

2 Motivasi kerja Motivasi merupakan proses 1. Kebutuhan untuk

(z) yang menjelaskan intensitas, berprestasi

arah, dan ketekunan seorang 2. Kebutuhan

individu untuk mencapai memperluas pergaulan

tujuannya. 3. Kebutuhan untuk

menguasai sesuatu

pekerjaan

56
3 insentif insentif merupakan setiap 1. Kinerja

(X1) sistem kompensasi dimana 2. Lama keja

jumlah yang diberikan 3. Senioritas

tergantung pada hasil yang 4. Kebutuhan

dicapai. 5. Keadilan

6. Evaluasi jabatan

4 disiplin Kerja disiplin merupakan kesadaran 1. Taat terhadap aturan

(X2) dan kesediaan seseorang waktu

mentaati semua peraturan 2. Taat terhadap

perusahaan dan norma-norma peraturan perusahaan

sosial yang berlaku. 3. Taat terhadap aturan

perilaku dalam

pekerjaan

4. Taat terhadap peratura

lainnya di perusahaan

Sumber : dikumpulkan dari berbagai sumber.

H. Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk melihat kelayakan dari

tiap-tiap pertanyaan dalam kuesioner telah valid atau

tidak kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan yang ada

57
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur melalui kuesioner tersebut.


22
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data (mengukur) ituvalid. Valid

artinya instrumen tersebut bisa digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur dari variabel yang

diteliti secara tepat. Penguji ini dilakukan dengan

signifikan level 0,05 (a = 5%). Adapun kriteria validitas

yaitu:

a. Jika rhitung > rtabel, maka pernyataan kuesioner dinyatakan

valid.

b. Jika rhitung < rtabel, maka pernyataan kuesioner tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian

bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah

baik, uji reliabilitas instrumen dilihat dari besarnya nilai

Alpha Cronbach’s pada masing-masing variabel. Alpha

Cronbach’s digunakan untuk mengetahui reliabilitas

22
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R & D, Cetakan ke-
23, ( Bandung:Alfabet,2016). Hlm.121

58
kekonsistenan responden dalam merespon seluruh item.

Instrumen untuk mengukur masing-masing variabel

dikatakan reliabel jika memiliki Alpha Cronbach’s lebih

dari 0,60.

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk memberikan

gambaran mengenai variabel-variabel penelitian berasal

dari jawaban responden. Analisis ini memberikan

deskriptif atau gambaran suatu data yang dilihat dari

nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan

skewness.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan

untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok

data atau variabel apakah sebaran data tersebut

59
berdistribusi normal atau tidak.23 Untuk mengetahui

normal atau tidaknya suatu sebaran data dalam

penelitian ini, maka dilakukan penguian normalitas

menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Untuk mengatahui normal atau tidaknya sebaran

data maka dilakukan dengan cara membuat hipotesis

nol (Ho) untuk data distribusi normal hipotesis dan

hiptesis (Ha) untuk data yang tidak berdistribusi

normal. Dengan uji statistic menggunakan uji

statistic on-paramatik kolmogorov-smirnov.

Hipotesis sebagai berikut:

H1 = Data residual berdistribusi normal (Asymp. Sig >

0,05)

H2 = dat residual tidak berdistribusi normal (Asymp. Sig

< 0,05).

b. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah

dua variabel mempunyai hubungan hubungan yang

23
Peny cahaya azwai, muhammadinah, juwita anggraini. Modul paktikum
statistik. Hlm. 52.

60
linier atu tidak secara signifikan. Uji ini biasanya

digunakan sebagai persyaratan dalam analisis

korelasi atau regresi linear.

Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test

for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05.

Menurut Hadi, sebuah data dikatakan linier jika

taraf signifikansi < 0,05. Hal ini berarti variabel

bebas bekorelasi linier dengan variabel terikat.

Sebaliknya, jika nilai signifikansinya > 0,05, maka

variabel bebas tidak berkorelasi linier dengan

variabel terikat.

c. Uji Multikolinearitas

Uji mulikolinearitas digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan

asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya

hubungan linear antar variabel independen dalam

model regresi. Pengujian ada tidaknya gejala

multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai

VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance.

Apabila nilai VIF berada dibawah 10,00 dan nilai

61
Tolerance lebih dari 0,100, maka diambil

kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak

terdapat masalah multikolinearitas.24

d. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan

asusmsi klasik heterokedastisitas yaitu adanya

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua

pengamatan pada model regresi. Persyaratan yang

harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak

adanya gejala heterokedastisitas. Salah satu

metode pengujian dalam uji heterokedastisitas

adalah Uji Glejser dimana apabila bila Sig > 0,05

berarti tidak terdapat gejala heterokedastisitas.

3. Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur (Path Analysis) ialah untuk

menerangkan akibat langsung dan tidak langsung

seperangkat variabel bebas sengan seperangkat variabel

24
Ibid hlm 62

62
terikat.25 Menurut Noor menjelaskan bahwa analisis

jalur adalah keterkaitan hubungan atau pengaruh antara

variabel bebas, variabel intervening, dan variabel terikat

dimana peneliti mendefinisikan secara jelas bahwa suatu

variabel akan menjadi penyebab variabel lainnya yang

biasa disajikan dalam bentuk diagram teknik analisis

jalur menggambarkan keterkaitan regresi berganda

dengan variabel yang akan diukur.26

4. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji Parsial (uji t) digunakan untuk melihat

signifikasi pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

Uji t ini digunakan untuk melihat seberapa jauh

pengaruh dari variabel independen secara individual

dalam menerangkan variabel dependen. Tingkat

signifikan yang digunakan dalam uji t dengan level

0,05 ( = 5%), ada beberapa kriteria uji t yaitu

sebagai berikut:

25
Anwar Sanusi, Metodelogi Penelitian Bisnis, (Jakarta: Salemba Empat, 2014),
Hlm 156.
26
Juliansyah Noor, Metodelogi Penelitian: Skripai, Tesis Dan Karya Ilmiah,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), Hlm 265.

63
1) Bila > dan nilai signifikan < 0,05 maka

hipotesis diterima, yang artinya secara parsial variabel

indpenden memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

2) Bila > dan nilai signifikan > 0,05 maka

hipotesis ditolak, yang artinya secara parsial variabel

independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel independen.

b. Uji Signifikasi Simultan (Uji f)

Uji f menunjukkan apakan apakah dari variabel

independenn secara bersama-sama pat berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen, ada beberapa kriteria

sebagai berikut:

1. Taraf Signifikan = 0,05.

2. H1 akan ditolak jika > , artinya variabel

independen secara simultan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

3. Ha akan diterima jika < , artinya variabel

independen secara simultan tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

64
c. Uji Koefisien Determinasi (Uji )

Uji pada intinya untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variansi variabel

independen.Uji digunakan untuk mengetahui hubungan

antara variabel X terhadap variabel Y secara serentak. Nilai

mempunyai nilai dengan kisaran 0-1, jika nilai semakin

mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi antara variabel X

terhadap variabel Y semakin kuat, begitupun sebaliknya jika

nilai semakin mendekati 0 berarti hubungan yang terjadi

semakin lemah.

5. Prosedur Analisis Variabel Intervening

Tahapan dalam analisis jalur dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

Tahap I: Menentukan diagram jalurnya berdasarkan paradigma

hubungan variabel sebagai berikut:

65
Gambar 3.1
Diagram Jalur Pengaruh Insentif Dan Disiplin Kerja Terhadap
Prestasi kerja dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel
Intervening Pada PT Waringin Agro Jaya OKI

Sumber : Data dikembangkan pada Penelitian ini, 2020

Tahap II: Menentukan persamaan struktural yaitu:

M (Motivasi kerja)= βInsentif + βDisiplin Kerja + e1(Persamaan

Struktural 1)

Y (Prestasi kerja) = βInsentif + βDisiplin kerja + βMotivasi kerja

+e1(Persamaan struktural 2)

Tahap III: Menganalisis dengan SPSS. Analisis ini terdiri dari dua

langkah, yaitu: analisis subtruktural 1 dan subtruktural 2.

Tahap IV: Interpetasi hasil perhitungan SPSS berdasarkan analisis

regresi, korelasi dan menentukan persamaan struktural

berdasarkan diagram jalur yang ditentukan.

66
Tahap V: Kesimpulan dari analisis yang diperoleh.

a. Analisis Substruktural 1

M (MOTIVASI KERJA) = βINSENTIF + Βdisiplin kerja + e₁

Tahap Menghitung Persamaan Regresi

Implementasi hasil perhitungan SPSS berdasarkan nilai

analisis

regresi dan menentukan persamaan struktural berdasarkan

diagram jalur

yang ditentukan.

Analisis Regresi

Pada bagian ini analisis dibagi menjadi dua. Pertama

mengetahuipengaruh secara simultan dan kedua mengetahui

pengaruh secara parsial.

1. Mengetahui Pengaruh Promosi dan Harga secara simultan

terhadap

Kepuasan Konsumen.

Untuk mengetahui pengaruh promosi dan harga terhadap

kepuasankonsumen secara simultan adalah dari hasil

perhitungan dalam modelsummary, khususnya angka R

square yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh

67
promosi dan harga terhadap kepuasankonsumen dengan cara

menghitung koefisien determinasi (KD), menggunakan

rumus:

KD = x 100%

Untuk mengetahui kelayakan model regresi sudah benar atau

salah,diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakanangka F. Pengujian dapat dilakukan dengan

dua cara.

2. Membandingkan besarnya angka F-hitung dengan F-tabel

a. Menghitung F-hitung.

b. Menghitung F-tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

tarafsignifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) dengan

ketentuannumerator (jumlah variabel-1) dan denumerator

(jumlah kasus-4).

c. Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:

1. Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditak.

2. Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

d. Mengambil keputusan.

68
3. Membandingkan angka taraf signifikansi (sig.) dengan

signifikansi(sig.) dengan signifikansi 0,05

a. Jika sig. penelitian < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

b. Jika sig. penelitian > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

4. Mengetahui Pengaruh Promosi dan Harga terhadap

KepuasanKonsumen secara parsial

Untuk mengetahui besarnya pengaruh promosi dan harga

terhadapkepuasan konsumen secaram parsial digunakan uji t.

Untukmengetahui besarnya pengaruh digunkan angka beta atau

standarized coeficient. Langkah-langkah analisis dapat dilakukan

dengan cara:

a. Menentukan hipotesis.

b. Mengetahui besarnya angka t-hitung

c. Menghitung besarnya angka t-tabel dengan ketentuan

tarafsignifikansi 0,05 dan dk = (n-2).

d. Menentukan kriteria uji hipotesis.

e. Membandingkan angka taraf signifikansi (sig.) dengan

signifikansi 0,05, kriterianya sebagai berikut:

- Jika sig. penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan

Haditerima.

69
- Jika sig. penelitian > 0,05 maka Ho diterima dan

Haditolak.

a. Membuat keputusan.

b. Analisis Substruktural II

Y (KEPUASAN KONSUMEN)= βPROMOSI+βCITRA

MEREK+ βKEPUTUSAN PEMBELIAN + e₁

Tahap Menghitung Persamaan Regresi

Implementasi hasil perhitungan SPSS berdasarkan nilai

analisiregresi dan menentukan persamaan struktural

berdasarkan diagramjalur yang ditentukan.

Analisis Regresi

Pada bagian ini analisis dibagi menjadi dua. Pertama

mengetahui pengaruh secara simultan dan kedua mengetahui

pengaruh secaraparsial.

1) Mengetahui Pengaruh Promosi, citra merek dan keputusan

pembelian secara langsung terhadap kepuasan konsumen

Untuk mengetahui pengaruh promosi, harga dan

kepuasan konsumen secara simultan adalah dari hasil

perhitungan dalam model summary, digunakan dengan cara

70
menghitung koefisien determinasi(KD). Menggunakan

rumus :

KD = x 100%

Untuk mengetahui kelayakan model regresi sudah

benar atau salah, diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis

dilakukan dengan menggunakan angka F. Pengujian dapat

dilakukan dengan dua cara:

1. Membandingkan besarnya angka F-hitung dengan F-tabel.

a. Menghitung F-hitung.

b. Menghitung F-tabel dengan ketentuan: taraf

signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) dengan

ketentuan numerator (jumlah variabel-1) dan

denumerator (jumlah kasus-4).

c. Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:

1. Jika F-hitung < F-tabel, maka H1 ditolak dan H2

diterima.

2. Jika F-hitung > F-tabel, maka H1 diterima dan

H2 ditolak.

3. Mengambil keputusan.

71
2. Membandingkan angka taraf signifikansi (sig.) dengan

signifikansi (sig.) dengan signifikansi 0,05.

a. Jika sig. penelitian < 0,05, maka H1 ditolak dan Ha

diterima.

b. Jika sig. penelitian > 0,05, maka H1 diterima dan Ha

ditolak.

2.) Mengetahui Pengaruh Promosi, Harga dan Kepuasan

Konsumen secara parsial terhadap Keputusan Membeli

Untuk mengetahui besarnya pengaruh kepercayan,

atribut produk dan kepuasan terhadap loyalitas digunakan uji

t. Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunkan angka beta

atau standarized coeficient. Langkah-langkah analisis dapat

dilakukan dengan cara:

1. Menentukan hipotesis.

2. Mengetahui besarnya angka t-hitung.

3. Menghitung besarnya angka t-tabel dengan ketentuan

taraf signifikansi 0,05 dan dk = (n-2).

4. Menentukan kriteria uji hipotesis.

5. Membandingkan angka taraf signifikansi (sig.) dengan

signifikansi 0,05, kriterianya sebagai berikut:

72
a. Jika sig. penelitian < 0,05 maka H1 ditolak dan Ha

diterima.

b. Jika sig. penelitian > 0,05 maka H1 diterima dan Ha

ditolak.

6. Membuat keputusan.

6. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan

yaitu model analisis regresi linier berganda. Penelitian

ini akan mejelaskan pengaruh langsung dan tidak

langsung variabel dependen (bebas), terhadap variabel

terikat independen (terikat) dan variabel intervening

(perantara). Model regresi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y1 = α1 + β1X1 + β2X2 +

e....................................... (1)

Y2 = α2 + β3X1 + β4X2 + β5X3 +

e......................... (2)

Keterangan:

X1 adalah motivasi kerja

X2 adalah lingkungan kerja

73
Y1 adalah kepuasan kerja

Y2 adalah kinerja karyawan

α 1 & α2 adalah konstata

β1 adalah koefisien jalur X1 dengan Y1

β2 adalah koefisien jalur X2 dengan Y1

β3 adalah koefisien jalur X1 dengan Y2

β4 adalah koefisien jalur X2 dengan Y2

β5 adalah koefisien jalur X3 dengan Y2

e adalah standart error

7. Uji Hipotesis

a. Uji t (Uji Parsial/Individu)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual

dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian ini

dilakuka dengan menggunaka signifikansi level 0,05

(α= 5%).27

Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan

dengan kriteria:

1) jika thitung < ttabel maka Ho diterima

27
Ibid hlm 68

74
2) jika thitung > ttabel, mak Ho ditolak.

Berdasarkan signifikan:

a) jika signifikan < 0,05 maka Ho

ditolak

b) jika signifikan > 0,05 maka Ho

diterima.

Uji T digunakan untuk menguji

pengaruh dari motivasi kerja (X1),

lingkungan kerja (X2), terhadap

kinerja karyawan (Y) melalui

kepuasan kerja (Z) pada PT.

Waringin Agro Jaya OKI.

b. Uji F (Uji Simultan/Bersama-sama)

Uji F ini digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen secara bersama-sama berengaruh

secara sigifikan terhadap variabel dependen. Atau

untuk mengetahui apakah model regresi dapat

75
digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau

tidak.28

kriteria dalam uj F adalah sebagai berikut:

1) taraf signifikan α = 0,05

2) Ho akan ditolak jika Fhitung > Ftabel,

artinya variabel independen (X) secara

simultan memiliki pengaruh signifikan

terhadap variabel dependen (Y).

3) Ha akan diterima jika Fhitung < Ftabel,

artinya variabel independen (X) secara

simultan tidak mempunyai pengaruh

signifikan terhadap variabel dependen (Y).

c. Koefisien Determinasi (R2)

Analisis determinasi dalam regesi linier

berganda digunakn untuk mengetahui presentase

sumbangan pengaruh variabel independen (X) secara

serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini

menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel

independen yang digunakan dalam model mampu

28
Imam ghazali. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. (yogyakarta: graha
ilmu,2016). Hlm. 125.

76
menjelaskan variasi variabel dependen. R² sama dengan

nol, maka tidak ada sedikitpun persentase sumbangan

pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap

variabel dependen. Sebaliknya R² sama dengan 1 maka

persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel

independen terhadap variabel dependen adalah

sempurna, atu variasi variabel independen yang

digunakan dalamm model menjelaskan 100% variasi

variabel dependen.29

Koefisien determinan ini digunakan untuk

mengetahui urain yang diterangkan oleh persamaan

regresi yaitu mengetahui mengukur koefisien variabel

insentif (X1), Disiplin Kerja (X2) terhadap Disiplin kerja

(Y) melalui variabel intervening Motivasi kerja (Z).

i. Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk melihat kelayakan dari

tiap-tiap pertanyaan dalam kuesioner telah valid atau

29
Ibid hlm 101

77
tidak kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan yang ada

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur melalui kuesioner tersebut.


30
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data (mengukur) ituvalid. Valid

artinya instrumen tersebut bisa digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur dari variabel yang

diteliti secara tepat. Penguji ini dilakukan dengan

signifikan level 0,05 (a = 5%). Adapun kriteria validitas

yaitu:

a. Jika rhitung > rtabel, maka pernyataan kuesioner

dinyatakan valid.

b. Jika rhitung < rtabel, maka pernyataan kuesioner tidak

valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian

bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah

baik, uji reliabilitas instrumen dilihat dari besarnya nilai

30
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R & D, Cetakan ke-
23, ( Bandung:Alfabet,2016). Hlm.121

78
Alpha Cronbach’s pada masing-masing variabel. Alpha

Cronbach’s digunakan untuk mengetahui reliabilitas

kekonsistenan responden dalam merespon seluruh item.

Instrumen untuk mengukur masing-masing variabel

dikatakan reliabel jika memiliki Alpha Cronbach’s lebih

dari 0,60.

ii. Teknik Analisis Data

8. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk memberikan

gambaran mengenai variabel-variabel penelitian berasal

dari jawaban responden. Analisis ini memberikan

deskriptif atau gambaran suatu data yang dilihat dari

nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan

skewness.

9. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan

untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok

79
data atau variabel apakah sebaran data tersebut

berdistribusi normal atau tidak.31 Untuk mengetahui

normal atau tidaknya suatu sebaran data dalam

penelitian ini, maka dilakukan penguian normalitas

menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Untuk mengatahui normal atau tidaknya sebaran

data maka dilakukan dengan cara membuat hipotesis

nol (Ho) untuk data distribusi normal hipotesis dan

hiptesis (Ha) untuk data yang tidak berdistribusi

normal. Dengan uji statistic menggunakan uji

statistic on-paramatik kolmogorov-smirnov.

Hipotesis sebagai berikut:

Ho = Data residual berdistribusi normal (Asymp. Sig >

0,05)

Ha = dat residual tidak berdistribusi normal (Asymp. Sig

< 0,05).

31
Peny cahaya azwai, muhammadinah, juwita anggraini. Modul paktikum
statistik. Hlm. 52.

80
J. Uji Multikolinearitas
Uji mulikolinearitas digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi

klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan

linear antar variabel independen dalam model

regresi. Pengujian ada tidaknya gejala

multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai

VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance.

Apabila nilai VIF berada dibawah 10,00 dan nilai

Tolerance lebih dari 0,100, maka diambil

kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak

terdapat masalah multikolinearitas.32

K. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan

asusmsi klasik heterokedastisitas yaitu adanya

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua

pengamatan pada model regresi. Persyaratan yang

harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak

32
Ibid hlm 62

81
adanya gejala heterokedastisitas. Salah satu metode

pengujian dalam uji heterokedastisitas adalah Uji

Glejser dimana apabila bila Sig > 0,05 berarti tidak

terdapat gejala heterokedastisitas.

L. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah

dua variabel mempunyai hubungan hubungan yang

linier atu tidak secara signifikan. Uji ini biasanya

digunakan sebagai persyaratan dalam analisis

korelasi atau regresi linear.

Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test

for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05.

Menurut Hadi, sebuah data dikatakan linier jika

taraf signifikansi < 0,05. Hal ini berarti variabel

bebas bekorelasi linier dengan variabel terikat.

Sebaliknya, jika nilai signifikansinya > 0,05, maka

variabel bebas tidak berkorelasi linier dengan

variabel terikat.

82
10. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan

yaitu model analisis regresi linier berganda. Penelitian

ini akan mejelaskan pengaruh langsung dan tidak

langsung variabel dependen (bebas), terhadap variabel

terikat independen (terikat) dan variabel intervening

(perantara). Model regresi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y1 = α1 + β1X1 + β2X2 +

e....................................... (1)

Y2 = α2 + β3X1 + β4X2 + β5X3 +

e......................... (2)

Keterangan:

X1 adalah motivasi kerja

X2 adalah lingkungan kerja

Y1 adalah kepuasan kerja

Y2 adalah kinerja karyawan

α 1 & α2 adalah konstata

β1 adalah koefisien jalur X1 dengan Y1

β2 adalah koefisien jalur X2 dengan Y1

83
β3 adalah koefisien jalur X1 dengan Y2

β4 adalah koefisien jalur X2 dengan Y2

β5 adalah koefisien jalur X3 dengan Y2

e adalah standart error

11. Uji Hipotesis

d. Uji t (Uji Parsial/Individu)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual

dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian ini

dilakuka dengan menggunaka signifikansi level 0,05

(α= 5%).33

Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan

dengan kriteria:

3) jika thitung < ttabel maka Ho diterima

4) jika thitung > ttabel, mak Ho ditolak.

Berdasarkan signifikan:

c) jika signifikan < 0,05 maka Ho

ditolak

33
Ibid hlm 68

84
d) jika signifikan > 0,05 maka Ho

diterima.

Uji T digunakan untuk menguji

pengaruh dari motivasi kerja (X1),

lingkungan kerja (X2), terhadap

kinerja karyawan (Y) melalui

kepuasan kerja (Z) pada PT.

Waringin Agro Jaya OKI.

e. Uji F (Uji Simultan/Bersama-sama)

Uji F ini digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen secara bersama-sama berengaruh

secara sigifikan terhadap variabel dependen. Atau

untuk mengetahui apakah model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau

tidak.34

kriteria dalam uj F adalah sebagai berikut:

4) taraf signifikan α = 0,05

5) Ho akan ditolak jika Fhitung > Ftabel,

artinya variabel independen (X) secara

34
Imam ghazali. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. (yogyakarta: graha
ilmu,2016). Hlm. 125.

85
simultan memiliki pengaruh signifikan

terhadap variabel dependen (Y).

6) Ha akan diterima jika Fhitung < Ftabel,

artinya variabel independen (X) secara

simultan tidak mempunyai pengaruh

signifikan terhadap variabel dependen (Y).

f. Koefisien Determinasi (R2)

Analisis determinasi dalam regesi linier

berganda digunakn untuk mengetahui presentase

sumbangan pengaruh variabel independen (X) secara

serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini

menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel

independen yang digunakan dalam model mampu

menjelaskan variasi variabel dependen. R² sama dengan

nol, maka tidak ada sedikitpun persentase sumbangan

pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap

variabel dependen. Sebaliknya R² sama dengan 1 maka

persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel

independen terhadap variabel dependen adalah

sempurna, atu variasi variabel independen yang

86
digunakan dalamm model menjelaskan 100% variasi

variabel dependen.35

Koefisien determinan ini digunakan untuk

mengetahui urain yang diterangkan oleh persamaan

regresi yaitu mengetahui mengukur koefisien variabel

insentif (X1), Disiplin Kerja (X2) terhadap Disiplin kerja

(Y) melalui variabel intervening Motivasi kerja (Z).

35
Ibid hlm 101

87

Anda mungkin juga menyukai