Kelas : 2 PJJD
MK : BAHASA INDONESIA
11.Suaminya sering pulang pukul 03.00 dini hari dalam keadaan mabuk.
Jawab : Suaminya sering pulang pukul 03.00 dalam keadaan mabuk.
13.Gadisitu sangat anggun sekali sehingga banyak pria-pria berhidung belang yang
mendekatinya.
Jawab : Gadis itu sangan anggun sehingga banyak pria hidung belang mendekatinya.
15.Barang siapa yang kehilangan kunci sepeda motor, harap diambil di kantor.
16.Dia adalah seorang guru bahasa Indonesia di sekolah MTS Negeri 2 Palembang.
17.Proyek itu membutuhkan dana yang besar, waktu yang banyak, dan keterampilan para
pekerjanya.
Jawab : Proyek itu membutuhkan dana yang besar, waktu yang lama, dan pekerja yang
terampil.
18.Meskipun penelitian ini telah dilakukan sesuai dengan rancangan, tetapi hasil yang
Jawab : Meskipun penelitian telah dilakukan sesuai rencana, hasil yang di dapat belum
memuaskan.
- Latihan Paragraf
1. Paragraf Narasi
Contoh :
Cut Nyak Dhien merupakan pahlawan wanita yang berasal dari Kepulauan Aceh. Pada 1880, Cut Nyak
Dhien bersama suaminya melakukan perlawanan terhadap Belanda. Namun, pada 30 September 1893
tepatnya di Kota Kutaraja, rombongan Cut Nyak Dhien menyerahkan diri kepada Belanda. Teuku Umar
atau suami Cut Nyak Dhien, secara diam-diam membuat rencana untuk menghancurkan pasukan
pertahanan Belanda.
Akhirnya rencana tersebut berhasil melumpuhkan pihak Belanda. Pada 11 Februari 1899 Teuku Umar
tewas dalam peperangan, dan Cut Nyak Dhien ditunjuk menjadi pemimpin pembela Indonesia dalam
melawan Belanda. Cut Nyak Dhien kemudian ditangkap dan dirawat di rumah sakit Belanda pada masa
kemunduran Aceh. Pada akhirnya beliau meninggal pada 6 November 1908.
2.Paragraf Deskripsi
Contoh :
Setiap sore terlihat awan mendung menggantung. Awan mendung dianggap pertanda akan turun hujan.
Awan bergulung-gulung tertiup angin. Ada yang bersatu dengan awan lain. Ada juga yang berpencar.
Tidak lama petir menyambar. Kemudian, hujan pun turun. Hujan turun dengan sangat deras. Air
mengalir ke segala arah dan menggenang di mana-mana. Rupanya peresapan air ke dalam tanah makin
berkurang akibat betonisasi.
3.Paragraf Eksposisi
Contoh :
Cengkeh, pohon yang tetap hijau, mempunyai nama latin Sysygium aromatikum (Eugeniacarllophulinta).
Cengkeh merupakan tanaman asli di Kepulauan Maluku. Kuncup bunganya yang belum terbuka
merupakan rempah yang penting. Di samping penggunaan terpenting sebagai rempah-rempah, kuncup
bunganya yang berbentuk paku, jika sudah dikeringkan, dipakai sebagai campuran tembakau di Pulau
Jawa, lebih-lebih sesudah tahun 1915 dengan pesatnya perusahaan rokok kretek di Kudus. Di tempat-
tempat lain, kadang-kadang sesudah digiling, cengkeh digunakan untuk mengharumkan kue. Cengkeh
juga menghasilkan minyak uap yang digunakan sebagai bahan obat-obatan dan minyak wangi.
4.Paragraf Argumentasi
Contoh :
Rokok mengandung banyak sekali zat yang berbahaya dan sebenarnya sangat mematikan, meski
memang memberikan efek yang nikmat. Ada banyak zat racun yang ada di rokok, satu di antaranya zat
Aceton, yang biasa dipakai dalam pembersih kuku.
Rokok memiliki zat adiktif juga, sehingga orang yang mengonsumsinya akan ketagihan dan tidak bisa
berhenti. Kandungan racun yang masuk terus menerus ke tubuh bisa merusak tubuh secara perlahan
dan menyebabkan kematian.
Rokok yang terbakar itu akan menghasilkan karbon monoksida, yang merupakan gas yang sangat
beracun. Biasanya gas seperti ini muncul dari kendaraan bermotor sehingga merokok sama dengan
menghisap asap knalpot dari kendaraan bermotor.
5.Paragraf Persuasi
Contoh :
Pendidikan merupakan satu di antara sarana untuk menghasilkan penduduk yang berkualitas sebagai
modal pembangunan. Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh bagi penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang amat penting pada abad ke-21 ini. Sebagai negara berkembang,
Indonesia masih memiliki tingkat pendidikan yang bisa dibilang masih cukup rendah. Menurut data
United Nation Development Programme (UNDP), tingkat pendidikan masyarakat Indonesia berada di
peringkat 124 dari 187 negara yang disurvei. Tingginya angka putus sekolah karena ketakadaan biaya
mungkin menjadi sebab rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia ini. Oleh karena itu, sudah
saatnya pendidikan menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa. Seluruh lapisan masyarakat
harus mengambil peran dalam pendidikan ini. Seluruh komponen masyarakatlah yang seharusnya
membantu mereka yang membutuhkan agar dapat melanjutkan pendidikannya.