Home Profil Regulasi Layanan RB Data Berita Galeri Info
Mimbar Dakwah Sesi 82 : “Zakat, Infaq dan Shodaqoh Solusi Search...
Pemberantasan Kemiskinan” Mimbar Dakwah Sesi 144 : Selasa, 13 Oktober 2020 “Sholat Jama dan Qashar” Kamis, 18 Pebruari 2021
Maslahah Mursalah Dalam
Kedudukannya Sebagai Sumber Hukum Islam Rabu, 29 April 2020
Mimbar Dakwah Sesi 108 :
Pentingnya Menjaga Lisan Menurut Al-Qur'an Dan Hadits Jumat, 27 November 2020
10 Manfaat Baca Al-quran
Setiap Hari yang Luar Biasa Senin, 15 April 2019
Mimbar Dakwah Sesi 67 :
Sebaik-baik Manusia Kamis, 24 September 2020
Mimbar Dakwah Sesi 82 : “Zakat, Infaq dan Shodaqoh Solusi Pemberantasan Kemiskinan”
Oleh : Saksi Nikah : Pengesah Akad
Nikah? Yudi Yansyah S.Pd.i Kamis, 01 Agustus 2019 Penyuluh Agama Islam Kecamatan Bojong Genteng Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi
Assalamu’alaikum Wr.Wb. ُ أ َ ْﺷ َﮭ ُد ا َ ْن ﻻَ اِﻟﮫَ اِﻻﱠ ﷲُ َو ْﺣ َده،ُﺿ ِﻠ ْل ﻓَﻼَ ھَﺎ ِدﯨَﻠَﮫ ْ ُﺿ ﱠل ﻟَﮫُ َو َﻣ ْن ﯾ ِ ت أ َ ْﻋ َﻣﺎ ِﻟﻧَﺎ َﻣ ْن ﯾَ ْﮭدِﯨﺎ ُ ﻓَﻼَ ُﻣ ِ ﺳ ِﯾّﺋَﺎَ ﺷ ُر ْو ِر أ َ ْﻧﻔُ ِﺳﻧَﺎ َو ِﻣ ْنُ ا ﱠِن ْاﻟ َﺣ ْﻣ َد ِ ِ ﻧ َْﺣ َﻣ ُدهُ َوﻧَ ْﺳﺗ َ ِﻌ ْﯾﻧُﮫُ َوﻧَ ْﺳﺗ َ ْﻐ ِﻔ ُرهُ َوﻧَﻌُ ْوذُ ِﺑﺎ ِ ِﻣ ْن Dampak Pandemi Covid -19 ُﺻ ْﺣ ِﺑ ِﮫ َو َﻣ ْن َواﻟَﮫ َ ﻋﻠَﻰ ا ِﻟ ِﮫ َوَ ﻋﻠَﻰ ُﻣ َﺣ ﱠﻣ ٍد َو َ ﺎر ْك ِ َﺳ ِﻠّ ْم َوﺑ َ اَﻟﻠّ ُﮭ ﱠم،ُﻰ ﺑَ ْﻌ َده َ ﺻ ِّل َو ﺳ ْوﻟُﮫُ ﻻَﻧَ ِﺑ ﱠ ُ ﻋ ْﺑ ُدهُ َو َرَ ﻻَﺷ َِرﯾ َْك ﻟَﮫُ َوأ َ ْﺷ َﮭ ُد ا َ ﱠن ُﻣ َﺣ ﱠﻣدًا. Terhadap Dunia Pendidikan َ ﷲ ا ﱠِن ﷲ َ ت ِﻟﻐَ ٍد َواﺗﱠﻘُ ْوا ْ س ﱠﻣﺎﻗَ ﱠد َﻣ ُ ﷲ َو ْﻟﺗ َ ْﻧ ٌ ظ ْر ﻧَ ْﻔ َ ﯾَﺎاَﯾﱡ َﮭﺎ اﻟﱠ ِذﯾْنَ ا َﻣﻧُ ْوا اﺗﱠﻘُ ْوا: اﻟر ِﺟﯾ ِْم ﺎن ﱠ ِ ط ﻋ ْوذُ ِﺑﺎ ِ ِﻣنَ اﻟ ﱠ َ ﺷ ْﯾ ُ َ أ. َﷲ ﻓَﻘَ ْد ﻓَﺎزَ ْاﻟ ُﻣﺗﱠﻘُ ْون ِ ﱠﺎي ِﺑﺗ َ ْﻘ َوى َ ﺻ ْﯾ ُﻛ ْم َواِﯾ ِ ﷲ أ ُ ْو ِ أ َ ﱠﻣﺎ ﺑَ ْﻌ ُد ﻓَﯾَﺎ ِﻋﺑَﺎ َد Kamis, 09 April 2020 18 :) َﺧ ِﺑﯾ ٌْر ِﺑ َﻣﺎ ﺗ َ ْﻌ َﻣﻠُ ْونَ )اﻟﺣﺳر Hadirin rohimakumulloh Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat hadir Mimbar dakwah Sessi 7: Sejarah dalam keadaan sehat wal’a at. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang Islamiyyah. Dan Makna Idul Adha Jumat, 10 Juli 2020 Hadirin rohimakumulloh Pada umumnya ada tiga konsep yang berkaitan dengan pemanfaatan harta benda. Pertama, komunis dengan prinsip mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan individu, tiap-tiap individu tidak memiliki kemerdekaan dan hak kepemilikan sehingga menguntungkan si miskin namun kerugikan bagi si kaya. Kedua, kapitalisme dengan prinsip menitik beratkan kepentingan individu di atas kepentingan masyarakat, akibatnya lahir “the rich richer and the poor poorer”. Yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin: اﻟﻘوي ﯾﺄﻛل اﻟﺿﻌﯾف واﻟﻌﺎﻟم ﯾﺄﻛل اﻟﺟﺎھل Yang kuat memakan yang lemah, yang pintar memakan yang bodoh. Homo homoni lupus to be polity in society, penghisapan manusia terhadap manusia menjadi peradaban. Hadirin hanya membawa derita dan untaian air mata bagi kaum dhu’afa. Dalam polemik tersebut muncul konsep Islam dengan unsur keseimbangan dalam pemberdayaan: ﻛﻲ ﻻ ﯾﻛون دوﻟﺔ ﺑﯾن اﻷﻏﻧﯾﺎء ﻣﻧﻛم Agar harta kekayaan tidak hanya bergulir di antara orang-orag kaya di antara kamu sekalian. Tetapi dirasakan pula oleh kaum dhu’afa. Prinsip tersebut diantaranya diaplikasikan melalui pelaksanaan zakat, wakaf dan infaq. Karena itulah Zakat, Infaq, dan shodaqoh solusi pemberantasan kemiskinan “ adalah tema yang akan kita uraikan pada kesempatan kali ini. Dengan landasan surah At-Taubah ayat 103: ﴾١٠٣﴿ ﻋ ِﻠﯾ ٌم َ ُ ّ ﺳ َﻛ ٌن ﻟﱠ ُﮭ ْم َو َ ﺳ ِﻣﯾ ٌﻊ َ ﻋﻠَ ْﯾ ِﮭ ْم إِ ﱠن َ ﺻﻼَﺗ َ َك َ ط ِ ّﮭ ُر ُھ ْم َوﺗُزَ ِ ّﻛﯾ ِﮭم ﺑِ َﮭﺎ َو َ ﺻ ِّل َ ُﺧ ْذ ِﻣ ْن أ َ ْﻣ َوا ِﻟ ِﮭ ْم َ ُ ﺻ َدﻗَﺔً ﺗ Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Hadirin rohimakumulloh Hadirin Imam Ibnu Jarir mengatakan ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan permintaan Abu Lubabah beserta kedua temannya kepada Rasulullah Muhammad SAW seraya berkata: “Ya Rasulullah, ini harta benda kami sedekahkanlah atas nama kami dan mintakanlah ampunan bagi kami!”. Rasul menjawab: “Aku tidak diperintah Allah untuk menerima harta sedikitpun”. Berkenaan dengan hal tersebut, turunlah perintah Allah untuk menerimanya sebagaimana terangkai dalam surah At-Taubah ayat 103 tadi terutama pada kalimat ُﺧ ْذ ِﻣ ْن أ َ ْﻣ َوا ِﻟ ِﮭ ْمKalau kita kaji lebih dalam kalimat ُﺧ ْذdisamping menunjukkan sighat Amr juga mengisyaratkan agar dibentuk lembaga pengelola zakat, wakaf dan infaq yang professional dan proporsional. Kenapa demikian? Pertama, karena sadar membayar zakat itu hanya sedikit. Kedua, mengisyaratkan agar amilin memiliki manajemen yang bagus. Masa orde baru terbukti karena amilin tidak professional akhirnya zakat bukan mensejahterakan rakyat tapi zakat menjadi jaket. Hadirin, apa hikmah zakat bagi seorang muzakki? Ayat tadi menjelaskan : Pertama, Tathir ﺗطﮭرھمuntuk membersihkan harta dari hak-hak fakir miskin, orang yang tak berharta, orang yang terbaring di pinggir-pinggir jalan yang tiap hari merasakan pekik getirnya kehidupan, hanya isak tangis yang ia rasakan. Kedua, وﺗزﻛﯾﮭم membersihkan dari penyakit rakus, tamak, dan serakah. Penyakit ini hadirin yang harus kita bersihkan, sebab jika kehidupan manusia dilanda penyakit ini maka akan lahir hartawan berjiwa Qarun, pengusaha bermental Sa’labah, penguasa berotak Fir’aun, fungsinya bukan pelindung rakyat tapi pemeras, penindas, bahkan perampas hak-hak rakyat. Fungsi yang ketiga, Taskin ﺳﻛن ﻟﮭمmaksudnya dengan zakat, wakaf, dan infaq jiwa akan tenang, hati senang walaupun banyak uang. Amin ya rabbal ‘alamin. Tetapi sebaliknya, jika para aghniya’, para konglemerat enggan membayar zakat, enggan untuk wakaf, dan enggan berinfak maka suatu negara bisa kiamat, walau gedung bertingkat, walau mobil makin mengkilat, dijamin rakyat sulit berdaulat apalagi jikalau pejabat sudah jadi penjahat, menyikat uang rakyat, jelas bangsa bisa kiamat. Na’udzubillah mindzalik. Padahal Rasulullah SAW telah mengancam : ﻟﯾس اﻟﻣؤﻣن اﻟذى ﯾﺷﺑﻊ وﺟﺎره ﺟﺎﺋﻊ إﻟﻰ ﺟﻧﺑﮫ “Bukan termasuk orang mukmin, orang yang hidupnya kenyang sendirian sementara tetangganya hidup dalam kelaparan” Dengan demikian, orang kaya yang tidak peduli dengan nasib kaum dhu’afa, konglomerat yang acuh terhadap kaum melarat, pejabat yang apriori terhadap nasib rakyat, bukan saja mencerminkan orang yang jahat, tetapi mencerminkan orang yang tidak beriman dan orang seperti ini harus minggir dari Negara kita tercinta ini. Sebab Negara kita Indonesia akan jaya apabila dipimpin oleh orang-orang yang peduli dengan nasib kaum dhu’afa. Oleh karena itu hadirin, semangat zakat, wakaf dan infak wajib kita aplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Timbul pertanyaan, kepada siapa zakat itu diberikan? Sebagai jawabannya kita renungkan rman Allah Swt dalam al-Qur’an Surat at-Taubah ayat : 60 Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus- pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana” Hadirin rohimakumulloh Ayat tersebut diawali dengan إﻧﻣﺎdalam ilmu balaghah merupakan اداة اﻟﻘﺻرyang berfungsi untuk mensfesi kasikan. Ayat tersebut merupakan deskripsi Allah Swt tentang skala prioritas penerima harta zakat, yaitu اﻟﻔﻘراء واﻟﻣﺳﺎﻛﯾنorang-orang fakir dan miskin. Lalu bagaimanakah kaitannya dengan kondisi Bangsa kita saat ini? Prof. Sukirman melaporkan 23 juta lebih penduduk indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, apalagi setelah terjadinya krisis moneter, marak korban PHK, sulit mencari lapangan kerja, kemiskinan semakin membengkak. Akibatnya kemiskinan ini ﻛﺎد اﻟﻔﻘر أن ﯾﻛون اﻟﻛﻔرا dampak langsungnya adalah dapat menyebabkan kekufuran, akibatnya adalah kemiskinan. Dr. Ismail Raj’i al-Faruqi, derektur lembaga pengkajian Islam Internasional mengatakan bahwa “ kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan merupakan tiga permasalahan besar yang saat ini, namun diantara ketiganya kemiskinan merupakan yang paling berbahaya. Sebab kebodohan dan keterbelakangan itu muncul akibat kemiskinan. Akibatnya, tidak sedikit saudara kita yang menjual akidah hanya untuk mempertahankan hidupnya. Bahkan akibat kemiskinan tidak sedikit gadis- gadis kita yang menjual kehormatannya untuk medapatkan sesuap nasi. Na’udzubillah. Hadirin, menurut Dr. Didin Ha fudin, MSc, agar kemiskinan tidak bertambah dan bertambah, ada tiga hal yang harus kita lakukan berkaitan dengan kewajiban zakat. Pertama. Kita harus mengeluarkan zakat dan memasyarakatkan gerakan sadar zakat. Kedua, kita harus membentuk lembaga zakat yang professional. Ketiga, kita harus memberdayakan zakat untuk membangun kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kita harus menyambut baik usaha pemerintah yang berhasil membuat Badan Amil Zakat (BAZIS), kita patut mengacungkan jempol dengan usaha pemerintah yang berhasil membuat peraturan pemerintah No. 34 tahun 99 tentang pengelolaan zakat. Semoga usaha yang telah dilakukan dapat menyadarkan masyarakat kita untuk taat mengeluarkan zakat, berwakaf, dan berinfaq sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat kita. Amin ya robbal alamin…. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga bermannfaat.
Denah Stan - Islamic Book Fair Pameran Buku Islam Terbesar Di Tanah Air Bahkan Asia Tenggara Dengan Menampilkan Ratusan Penerbit Dari Puluhan Ribu Judul