Proses Belanja Hibah
Proses Belanja Hibah
56 TAHUN 2021)
Proposal/permohonan ditujukan kepada Gubernur Lampung Cq. Biro Kesejahteraan Rakyat ditanda
tangani Ketua, Sekretaris dan diketahui minimal oleh Pamong/Kepala Desa setempat setahun
sebelumnya, (untuk hibah Tahun 2023 permohonan proposal maximal bulan Desember 2022)
dengan memuat : Latar Belakang;Maksud dan Tujuan;RAB & dilampiri :
a. Susunan Pengurus untuk Lembaga keagamaan minimal diketahui KUA/Pamong/Kepala Desa
b. Rencana Anggaran Belanja (RAB)
c. Foto bangunan / Plang nama / Foto Kegiatan
d. Akte Notaris + Kemen Kum HaM + IO (Pondok pesantren, yayasan atau lembaga lainnya)
e. Surat Keterangan Domisili (Rumah ibadah, Ponpes, yayasan atau Lembaga dan TPA)
f. Fotocopy KTP Ketua dan Sekretaris yang masih berlaku
g. Nomor Rekening Bank Lampung atas nama Lembaga/Ponpes/Rumah Ibadah yang aktif
h. Nomor NPWP atas nama Ketua/Lembaga/Rumah Ibadah
i. Setempel asli / basah
Proposal / Surat Permohonan pencairan belanja hibah ditujukan kepada Gubernur Lampung Cq.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Lampung, ditanda tangani Ketua dan Sekretaris
pengurus yang sesuai dengan Proposal pertama, dengan dilampiri :
a. Surat Permohonan Perihal Pencairan Belanja Hibah
b. Susunan Pengurus untuk Lembaga keagamaan minimal diketahui KUA/Pamong/Kepala Desa
c. Rician rencana penggunaan Belanja Hibah (RAB)
d. Naskah Perjanjian Belanja Hibah Daerah
e. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Pimpinan
f. Foto copy NPWP atas nama Ketua/Lembaga/Rumah Ibadah
g. Foto copy Rekening Bank Lampung Ponpes/Lembaga/ Rumah Ibadah yang masih aktif
h. Surat Pernyataan Kesanggupan / bertanggungjawab secara formal dan material atas penggunaan
hibah tersebut
i. Kuitansi dan materai 5 buah (Rp. 10.000,-)
j. Fakta Integritas / Surat pertanggungjawaban yang menyatakan bahwa hibah yang diterima akan
diginakan sesuai dengan NPHD.
A. Laporan penggunaan belanja hibah yang berkaitan dengan Rumah Ibadah, Pondok Pesantren dan
Kelompok swadaya masyarakat yang bersifat non formal yang pengelolaannya berupa partisipasi
swadaya masyarakat, laporan disusun dalam bentuk surat yang ditanda tangani oleh Ketua dan
Sekretaris, paling sedikit meliputi :
1. Surat pengantar yang ditujukan kepada Gubernur Lampung
2. Laporan Keuangan (Realisasi penerimaan dan penggunaan belanja hibah)
3. Daftar personalia pelaksana, dan
4. Lampiran (foto, nota-nota belanja dan kwitansi)
B. Laporan penggunaan belanja hibah lembaga formal dibuat secara sistematika paling
sedikit meliputi :
1. Surat pengantar yang ditujukan kepada Gubernur Lampung
2. Laporan kegiatan, terdiri atas :
a. Latar Belakang;
b. Maksud dan Tujuan;
c. Ruang lingkup Kegiatan;
d. Realisasi pelaksanaan kegiatan;
e. Daftar personalia pelaksana; dan
f. Penutup.
3. Laporan keuangan, meliputi :
a. Realisasi penerima belanja hibah;
b. Realisasi penggunaan; dan
c. Lampiran (foto, nota-nota belanja)
C. Laporan Pertanggung jabawan disampaikan kepada Gubernur melalui Biro Kesejahteraan Rakyat
Setda Provinsi Lampung,.
PAKTA INTEGRITAS/PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
PENGGUNAAN BELANJA HIBAH UANG
Nama : ……………………………………………………..
Jabatan : Ketua
Dengan ini, menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk memenuhi tujuan transparansi
dan akuntabilitas penggunaan dana Belanja Hibah :
1. Bertanggung jawab penuh baik formal maupun materiil atas penggunaan Belanja Hibah
yang diterima;
2. Akan menggunakan Belanja Hibah sesuai dengan rencana atas penggunaan proposal yang
telah disetujui;
3. Menyampaikan Laporan Penggunaan Dana Hibah;
4. Bersedia diaudit secara Independen sesuai peraturan perundang-undangan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta
tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun.
……………….,……………………….
PENERIMA BELANJA HIBAH
…………………………..
NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH
ANTARA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
DENGAN
KETUA …………………………………….. KELURAHAN …………………………………….
KECAMATAN ……………………………KAB/ KOTA …………………….
TAHUN ANGGARAN 2023
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Lampung yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
2. Nama : ………………………………………………………….
No. KTP : …………………………..........................................
Jabatan : ……………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………..
……………………………………………………
Pasal 1
JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH
Jumlah
Pasal 2
PENCAIRAN BELANJA HIBAH
1 Pencairan belanja hibah berupa uang yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Provinsi Lampung Tahun 2023 dilakukan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku.
2 PIHAK KEDUA mengajukan permohonan kepada PIHAK PERTAMA dengan
dilampiri :
a. Naskah Perjanjian Belanja Hibah Daerah (NPHD);
b. Fotocopy Rekening Bank Lampung;
c. Fakta Integritas/Surat Pernyataan Tanggung Jawab;
d. Kuitansi dan materai 5 (delapan) buah;
e. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk a.n Ketua/Pimpinan penerima hibah
3 Belanja Hibah sebagaimana dimaksud pada pasal 1 ayat (1) dibayarkan melalui
pemindah bukuan dari Rekening Kas Umum Daerah Provinsi Lampung ke Rekening
Bank Lampung atas nama ……………………………. Selaku PIHAK KEDUA dengan
nomor Rekening Bank Lampung :…………………………..
4 PIHAK KEDUA dilarang mengalihkan Belanja Hibah yang diterima kepada pihak lain
5 PIHAK KEDUA setelah menerima pencairan Belanja Hibah dari PIHAK PERTAMA,
segera melaksanakan kegiatan dengan berpedoman pada Rencana Penggunaan Belanja
Hibah pada proposal dan peraturan perundang-undangan.
Pasal 3
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
Pasal 5
SANKSI
Apabila PIHAK KEDUA melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat (3)
dan Pasal 2 ayat (4) dikenakan sanksi administrasi berupa peringatan tertulis,
penundaan/penghentian pencairan.penyaluran Belanja Hibah atau sanksi lain sesuai
ketentuan perundang-undangan.
Pasal 6
LARANGAN
Banuan Dana dari Pemerintah Provinsi Lampung dilarang untuk dilakukan pemotongan
oleh pihak manapun, untuk tujuan apapun. Dalam hal terjadi pemotongan, maka pelakunya
harus dilaporkan kepada yang berwajib dan diproses sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 7
LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Naskah Perjanjian Belanja Hibah Daerah (NPHD)
ini, akan diatur dan ditetapkan dalam perjanjian tambahan (addendum) yang disepakati oleh
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan merupakan beban yang tidak ditentukan dari
Naskah Belanja Hibah Daerah (NPHD) ini.
Pasal 8
PENUTUP
Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) ini, dibuat rangkap 3 (Tiga), rangkap pertama dan
kedua bermaterai cukup, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Nama : ……………………………………
Jabatan : ……………………………………
Alamat : ……………………………………
……………………………………
Nomor KTP : ……………………………………
Telp/Hp : ……………………………………
Fax/Email : ……………………………………
…………………..,……………………
YANG MENYATAKAN
…………………………