Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

USHUL FIQH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ushul fiqh

Dosen pengampu Hasyim As’ari, M.Pd.I

Oleh :

1. Umar Syahid (221210180)


2. Weni Maratus Solehah (221210185)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS MA’ARIF LAMPUNG (UMALA)

2023

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Ushul Fiqh adalah suatu ilmu yang menguraikan tentang metode yang dipakai oleh para
imam mujtahid dalam menggali dan menetapkan hukum syar’i dari nash yaitu dari Al Qur’an
dan Sunnah Nabi. Kandungan Ushul Fiqh menguraikan dasar-dasar serta metode penetapan
hukum taklif yang bersifat praktis yang menjadi pedoman bagi para faqih dan mujtahid untuk
dapat beristinbat (mengambil hukum) dengan tepat.

Pertumbuhan Ushul Fiqh tidak lepas dari perkembangan hukum islam sejak zaman Rasulullah
SAW. Sampai pada zaman tersusunnya Ushul Fiqh sebagai salah satu bidang ilmu pada abad ke-
2 Hijriyah. Di zaman Rasulullah SAW. Menunggu turunnya wahyu yang menjelaskan hukum
kasus tersebut melalui sabda-Nya, yang kemudian dikenal dengan hadist atau sunnah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari Ushul Fiqh ?


2. Apa saja Objek yang dipelajari dalam Ushul Fiqih ?
3. Apa Tujuan mempelajari Ushul Fiqh ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian Ushul Fiqih.


2. Untuk mengetahui Objek yang dipelajari dalam Ushul Fiqh.
3. Untuk mengetahui Tujuan mempelajari Ushul Fiqih.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Ushul Fiqh

Kata Ushul Fiqh adalah murakkab (tersusun) secara idhafi, yang terdiri dari dua bagian yaitu
Ushul dan Fiqh. Kata Ushul adalah bentuk jama’ dari kata Ashlu yang secara ethymology berarti
dasar, pondasi atau pangkal. Sedangkan pengertian Ushul secara terminology adalah dasar yang
dijadikan pijakan oleh ilmu fiqh. Adapun pengertian fiqh menurut ethymologi berarti
pemahaman yang mendalam tentang tujuan suatu ucapan dan perbuatan. Sedangkan
pengertian fiqh menurut terminology para fuqaha’ adalah mengetahui hukum-hukum syar’i
yang ‘amali dari dalil-dalilnya yang tafsih. Dengan demikian, Ushul Fiqh merupakan kaidah-
kaidah yang menjelaskan tentang cara (metode) pengambilan hukum-hukum yang berkaitan
dengan perbuatan manusia dari dalil-dalil syar’i. Sebagai contoh, Ushul Fiqh menetapkan
bahwa perintah itu menunjukkan hukum wajib, dan larangan menunjukkan hukum haram.

2. Objek Kajian Ushul Fiqh

Objek kajian ushul fiqh berbeda dengan objek kajian fiqh. Objek kajian fiqh adalah hukum yang
berhubungan dengan perbuatan manusia beserta dalil-dalilnya yang terinci. Sedangkan objek
kajian ushul fiqh menurut Abu Zahrah adalah mengenai metodologi penetapan hukum-hukum
fiqh. Fiqh dan ushul fiqh sama-sama membahas dalil-dalil syara' akan tetapi tujuannya berbeda.
Fiqh membahas dalil-dalil tersebut untuk memantapkan hukum-hukum cabang yang
berhubungan dengan perbuatan manusia, sedangkan ushul fiqh meninjau dari segi metode
penetapan hukum, klasifikasi argumentasi serta situasi dan kondisi yang melatarbelakangi dalil-
dalil tersebut.

Menurut Prof.Dr.Satria Efendi M.Zein, ia berpegang kepada pendapat Imam Abu Hamid al-
Ghazali, bahwa objek kajian ushul fiqh ada empat yaitu :

1. Pembahasan tentang hukum syara' dan yang berhubungan dengannya, seperti hakim,
mahkum fih, dan mahkum alaih.
2. Pembahasan tentang sumber-sumber dan dalil-dalil hukum.
3. Pembahasan tentang cara mengistinbathkan hukum dari sumber-sumber dan dalil-dalil
itu.
4. Pembahasan tentang ijtihaj.

Secara global muatan kajian ushul fiqh seperti dijelaskan di atas menggambarkan objek kajian
ushul fiqh dalam berbagai literatur dan aliran, meskipun mungkin terdapat perbedaan tentang
sistematika dan jumlah muatan dari masing-masing bagian tersebut.

Meskipun yang menjadi objek bahasan ushul fiqh ada empat seperti dikemukakan di atas,
namun Wahbah Zuhaili dalam bukunya Al-Qosith fi Ushul al-Fiqh menjelaskan bahwa yang
menjadi inti dari objek kajian ushul fiqh adalah tentang dua hal, yaitu dalil-dalil secara global
dan tentang ahkam (hukum syara').

3. Tujuan dan fungsi Ushul Fiqih

Para ulama ushul menyepakati bahwa Ushul Fiqih merupakan salah satu sarana untuk
mendapatkan hukum-hukum Allah sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah SWT dan Rasul-
Nya, baik yang berkaitan dengan masalah aqidah, ibadah, mu’amalah, ‘uqubah, maupun akhlak.
Dengan kata lain, Ushul Fiqih bukanlah sebagai tujuan melainkan hanya sebagai sarana.

Oleh karena itu, secara rinci Ushul Fiqih berfungsi sebagai berikut:

a. Memberikan pengertian dasar tentang kaidah-kaidah dan metodologi para ulama


mujtahid dalam menggali hukum.
b. Menggambarkan persyaratan yang harus dimiliki seorang mujtahid, agar mampu menggali
hukum syara’ secara tepat, sedangkan bagi orang awam supaya lebih mantap dalam
mengikuti pendapat yang dikemukakan oleh para mujtahid setelah mengetahui cara yang
mereka gunakan untuk berijtihad.
c. Memberi bekal untuk menentukan hukum melalui berbagai metode yang dikembangkan
oleh para mujtahid, sehingga dapat memecahkan berbagai persoalan baru.
d. Memelihara agama dari penyimpangan dan penyalahgunaan dalil. Dengan berpedoman
pada Ushul Fiqih, hukum yang dihasilkan melalui ijtihad tetap diakui syara’.
e. Menyusun kaidah-kaidah umum (asas hukum) yang dapat dipakai untuk menetapkan
berbagai persoalan dan fenomena sosial yang terus berkembang di masyarakat.
f. Mengetahui keunggulan dan kelemahan para mujtahid, sejalan dengan dalil yang mereka
gunakan. Dengan demikian, para peminat hukum Islam (yang belum mampu berijtihad)
dapat memilih pendapat mereka yang terkuat disertai alasan-alasan yang tepat.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :

- Ushul Fiqh merupakan kaidah-kaidah yang menjelaskan tentang cara (metode)


pengambilan hukum-hukum yang berkaitan dengan perbuatan manusia berdasarkan dalil-
dalil syar’i.
- Di dalam pengambilan hukum melalui Ushul Fiqh terdapat ruang lingkup yang harus
diperhatikan. Ruang lingkup ilmu Ushul Fiqh tersebut meliputi hukum syara’ ditinjau dari
segi hakekatnya, kriterianya, dan macam-macamnya, Hakim (Allah) dari segi dalil-dalil
yang menetapkan hukumnya, mahkum’alaih (orang yang dibebani hukum) dan cara untuk
menggali hukum yakni dengan berijtihad.
- Objek kajian ilmu fiqh menurut Prof.Dr.Satria Effendi M.Zein, yang berpegang pada
pendapat imam Abu Hamid AL-Ghazali yaitu pertama mengenai pembagian tentang
hukum syara’ dan yang berhubungan dengannya seperti hakim, mahkum fih, dan
mahkum’alaih, kemudian yang kedua pembahasan mengenai sumber-sumber dan dalil
hukum, yang ketiga tentang cara mengistinbatkan hukum dari dalil-dalil tertentu, dan yang
terakhir yaitu mengenai pembahasan ijtihad.
- Tujuan dan fungsi ushul fiqh yaitu dapat menerapkan kaidah-kaidah terhadap dalil syara’
yang bersifat amali yang ditunjuk oleh dalil-dalil itu.
- Sumber pengambilan Ushul Fiqh : AL-Qur’an, Sunnah, Ijma’, dan Qiyas.
- Ilmu fiqh dengan Ushul Fiqh itu berbeda dimana Ushul Fiqh itu merupakan methode (cara)
yang ditempuh oleh ahli fiqh di dalam menetapkan hukum-hukum syara’ berdasarkan
dalil-dalil syar’i, serta mengklasifikasikan dalil-dalil tersebut berdasarkan kualitasnya.
Sedangkan fiqh adalah hasil hukum-hukum syar’i berdasarkan metode-metode tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Zahrah,Muhamad Abu, Prof., Ushul Fiqh, Jakarta:Pustaka Firdaus,2015.

Aini,Nurul.“Pengertian Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih beserta contohnya”.


http://nurulaiiini.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-ilmu-fiqih-dan-ushul-fiqih.html. Diakses
pada tanggal 14 September 2016 pukul 13.10

Hazil, Muffarihul.”Kumpulan Makalah Ushul fiqh Lengkap”.


https://mufarrihulhazin.com/2011/09/kumpulan-makalah-ushul-fiqh-lengkap.html. Diakses
pada tanggal 15 September 2016 pukul 14.00

Hujazi,Ahya.”Masalah Ushul Fiqih, definisi, tujuan, objek, ruang lingkup, perbedaan dan
persamaan fiqih dengan ushul fiqih serta sejarah
perkembangannya”.https://achyanoor.blogspot.co.id/2015/02/makalah-ushul-fiqih-
definisitujuan.html. Diakses pada tanggal 15 September 2016 pukul 14.12

Anda mungkin juga menyukai