Kelas : 1E
IAID Al karimiyah
Kaidah fikih :
. perkara tergantung tujuannya.
. keyakinan tidak bisa di hilangkan dengan keraguan.
. kesempitan mendatangkan kemudahan.
b. Semua sepakat bahwa al-qur’an adalah sumber hukum utama, tetapi mengapa dengan qur’an yang sama kesimpulan
hukumnya berbeda?
Kesimpulan hukum dari al-qur’an bisa berbeda karena interpretasi yang dilakukan oleh para ulama dan cendikiawan islam.
Factor budaya, historis dan metodelogi interpretasi dapat mempengaruhi pemahaman mereka terhadap teks yang sama.
1. a. Perbedaan utama antara ushul fiqh dan fiqh adalah bahwa ushul fiqh berurusan
dengan proses penyusunan hukum Islam, sedangkan fiqh berkaitan dengan
penerapan dan pelaksanaan hukum-hukum tersebut. Jadi, bisa dikatakan bahwa
ushul fiqh adalah ilmu pemikiran atau ilmu teoretis, sedangkan fiqh adalah ilmu
praktis atau ilmu pelaksanaan.
1. b. Kaidah fiqhiyah adalah kaidah-kaidah fiqh yang bersifat umum yang digunakan
dalam mencari sebuah hukum. Sedangkan, kaidah ushuliyah adalah dalil-dalil hukum
yang bersifat umum juga, akan tetapi bersumber atau berlandaskan dari Al-Qur’an
dan As-Sunnah1. Kaidah Fiqhiyyah berkaitan dengan hukum-hukum dzatnya
(perbuatan), sedangkan Kaidah Ushuliyyah berkaitan dengan lafazh-lafazh dan dalil-
dalil syara’2. Kaidah ushuliyah sebagai landasan hukum yang bersifat fundamental
sedangkan kaidah fiqhiyah sebagai landasan hukum yang bersifat instrumental dalam
menyimpulkan dan merangkai teknis penerapan hukum tersebut3.
• Abdul Hamid Hakim. T.T. Al-Bayan. Jakarta dan Padang Panjang: Maktabah al-
Saadiyah Putera.
• Abdul Hamid Hakim. T.T. Al-Sullam. Jakarta: Maktabah al-Saadiyah Putera. T.T
2. b. Ushul fiqih Pada masa sahabat.
Pada zaman sahabat dan tabi’in, pengetahuan mereka sempurna tentang hukum-
hukum yang terrdapat di dalam Al-Quran dan mengetahui pula sebab-sebab turunnya,
serta rahasia syariat dan tujuan karena pergaulan mereka pada zaman nabi saw.
Karena itu mereka tidak memerlukan peraturan-peraturan dalam mengambil suatu
hukum. Mereka tidak menggunakan pengetahuan Ushul Fiqh dalam teori, tetapi
dalam praktek sesungguhnya ilmu ini telah diterapkan dan menjadi teladan bagi umat
sesudahnya.[4] piqih dimasa sahabat
3. b . Sumber hukum materil adalah tempat di mana materi hukum diambil. Ada faktor
yang membantu pembentukan suatu hukum, misalnya hubungan sosial, situasi sosial
ekonomi, tradisi, hasil penelitian ilmiah hingga keadaan geografis. Sumber hukum
formal meninjau suatu hukum dari segi pembentukannya. Sehingga terbentuk hukum
yang berbeda berdasarkan ijtihad para ulama .
Nama : Muhamat Boymau Program Studi : Pendidikan Agama Islam
NIM : 23.1.2842 Tanggal Ujian : Minggu, 29 Oktober 2023
Kelas : 1E Dosen : Dr. Mukhrij Sidqy, M.A
Kelas: 1E
A. fiqih adalah cabang hukum islam yang berfokus pada pemahaman dan
Jadi intinya fiqih adalah aplikasi praktis dari hukum islam dalam kehidupan
C. contoh kaidah fiqih adalah: apapun yang diharamkan adalah Najis ( kullu
dalam agama islam juga dianggap sebagai Najis atau tidak suci misalnya,
A. sumber-sumbernya adalah
-Al-quran
-Hadis
-Ijma
-Qiyas
Sumber tambahan
-ijma sahabat
-istihsan
-maslahah mursalah
-sadd al-dhara’I
a. persamaan menurut ushul fiqih sunah dan qias merupakan prinsip dalam
ushul fiqih
Persamaan menurut fiqih sunah dan qias merupakan sumber tambahan
Persamaan menurut ilmu hadist sunah dan qias adalah cara untuk
lakukan oleh nabi sedangkan qias merupakan hasil pemikiran dari para ulama
b. identifikasi masalah
temukan illah
analogi
penerapan hukum
Kelas :1E
Prodi : PAI
Referensi :
Jawaban!
1. a. Perbedaan itu dapat dilihat dalam point-point berikut ini:
Dilihat dari obyek pembahasannya, ilmu ushul fiqh membahas kaidah-kaidah yang
bersifat umum (kulli) dan hukum yang bersifat umum. Sedangkan yang menjadi
obyek pembahasan ilmu fiqh adalah dalil yang bersifat juz’i sehingga menghasilkan
hukum juz’i yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf.
1) Dilihat dari tujuan yang hendak dicapai, ushul fiqh bertujuan untuk dapat
menerapkan kaidah-kaidah yang bersifat kulli terhadap nash-nash syariat
sedangkan Ilmu fiqh bertujuan untuk menerapkan hukum syariat terhadap
perbuatan dan ucapan mukallaf.
2) Ushul-fiqh merupakan dasar berpijak bagi Ilmu fiqh sedangkan fiqh
merupakan hasil atau produk dari ushul fiqh. Dengan kata lain dari ushul fiqh
akan melahirkan fiqh.
3) Dilihat dari sifatnya, ushul fiqh lebih bersifat kebahasaan (teoritis) sedangkan
fiqh lebih bersifat praktis.
b. Dengan demikian kita dapat tarik perbedaan antara qawaid fiqhiyah dengan qawaid
ushuliyah:
1) Qawaid ushuliyah dicetuskan oleh ulama ushul sedangkan qawaid fiqhiyah
dicetuskan oleh ulama fiqh.
2) Qawaid ushuliyah lebih menekankan kepada penggalian dari aspek
kebahasaan sedangkan qawaid fiqhiyah merupakan juklak atau operasional
dari qaidah kuliyah tersebut.
3) Qawaid ushuliyah kaidah yang didalamnya mencakup bentuk-bentuk dalil
terperinci yang dapat dijadikan dasar istimbath pembentukan hukum
sedangkan qawaid fiqhiyah ialah kaidah yang akan melahirkan hukum fiqh
yang menjadi pegangan para faqih. (al-Nadwi,69)
Kesulitan yang membawa kepada kemudahan antara lain dalam perjalanan (safar),
sakit (maridh), terpaksa yang membahayakan kehidupan, lupa, tidaktahu,
kekurangmampuan bertindak hukum (al-naqsh)
Contoh :
Hal-hal yang timbul dari sesuatu yang telah mendapat ijin tidak memiliki dampak
apapun.
b. Setelah nabi wafat, muncul pada masa sahabat besar. Pada masa sahabat ini
timbul permasalahan yang tidak ada pada zaman nabi. Maka untuk menetapkan
hukum yang baru tersebut maka diantara mereka (sahabat) berijtihad dengan memakai
Qur’an dan Hadits sebagai sumbernya. Pada masa ini sumber hukum bukan lagi
hanya Qur’an dan Hadits tapi ditambah dengan ijtihad sahabat.
Pada periode kedua ini hukum fiqh belum dikodifikasi dan belum ada syariat
tentang kejadian-kejadian yang mungkin terjadi. Hukum ketika itu hanya bersifat
temporer mengenai kejadian yang sudah terjadi ketika itu. Fiqh pada periode ini
belum menjelma sebagai suatu disiplin ilmu karena baru merupakan bagian dari
kejadian yang bersifat perbuatan. Tokoh-tokohnya di kalangan sahabat juga ketika itu
belum disebut sebagai fuqaha.
3. a. Sumber hukum Islam ada 4, yaitu: Al-Qur’an, hadits (sunnah), ijma’, dan qiyas.
b. Karena adanya penjelasan al-qur’an secara global atau garis besarnya saja sehingga
memerlukan penjelasan dalam pemahaman dan pelaksanaannya dan yang berwenang
untuk menjelaskan secara rinci dari suatu ayat hanyalah nabi. Secara isyarat al-qur’an
memberikan penjelasan terhadap sesuatu secara lahir disebutkan di dalamnya dalam
bentuk penjelasan secara isyarat sehingga jika ditafsirkan ayat itu bisa mengandung
beberapa maksud.
4. a. Persamaan sunnah versi fiqih, ushul fiqih dan ilmu hadits yaitu: sama-sama
merujuk pada segala sesuatu yang berasal dari nabi baik dari segi perkataan,
perbuatan maupun kebiasaan nabi.
Adapun perbedaannya:
Sunnah versi fiqih: Memaknai sunnah sebagai hukum yang menganjurkan
sesuatu atau segala hal yang sifatnya anjuran untuk mendekatkan diri kepada
Allah dari berbagai ibadah yang apabila dikerjakan berpahala namun jika
ditinggalkan tidak mendatangkan dosa.
Sunnah versi ushul fiqih: Setiap yang datang dari rasul selain al-qu’an yang
dapat dijadikan sebagai dalil dalam menetapkan hukum syara’.
Sunnah versi ilmu hadits: Sunnah adalah isi (substansi) kandungan dari hadits
yang merekan segala yang berasal dari nabi Muhammad saw. baik dari
perkataan, perbuatan dan hal yang dikerjakan para sahabat yang disetujui nabi
Muhammad saw.
b. Ada dua kasus yang mempunyai illat yang sama. Kasus yang lama sudah ada
hukumnya berdasarkan nash. Sedangkan hukum yang baru belum ada nashnya.
Antara hukum yang lama dengan hukum yang baru kedua-duanya memiliki sebab
yang sama. Contohnya dalam membayar hutang kepada Allah diqiyaskan dengan
hutang kepada manusia kalau hutang kepada manusia saja wajib dibayar apalagi
hutang kepada Allah. Hal ini berdasarkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas menurut
riwayat An-Nasa’i, rasulullah bertanya kepada seorang sahabat “bagaimana
pendapatmu bila bapakmu meninggal sedangkan ia memiliki hutang, apakah engkau
akan membayarnya?” Sahabat itu menjawab “ya”.
Nama : WAPA FAUJIAH
Nim : 23.1.2794
a. Ushul fiqih adalah ilmu yang mengkaji tentang dalil fiqih atau kaidah dengan tujuan untuk
mengetahui cara-cara penggunanya. Sedangkan fiqih adalah ilmu yang membahas persoalan hukum .
b. Kaidah ushuliyah merupakan sarana, untuk melakukan istimbath hukum syara yang bersifat
amaliyah. Sedangkan kaidah fiqhiyyah adalah hasil dari penerapan hukum yang bersifat amaliyah
tersebut.
Seperti ucapan seorang suami kepada istrinya: ( ( )انت خليةengkau adalah wanita yang terasing).
Jika suami bertujuan menceraikan dengan ucapannya tersebut, maka jatuhlah talak kepada istrinya,
namun jika ia tidak berniat menceraikan maka tidak jatuh talak-nya.
ان الشطان لياتى احدكم وهو فى صالته فيقول له احدثت فال ينصرف حتى يسمع صوتا أو يجد ريحا
رواهه إبن ماجه وأحمد
Artinya: “Sesungguhnya setan akan mendatangi salah satu dari kalian yang sedang melaksanakan
shalat, lalu berkata kepadanya “ Engkau telah hadats”. ( Jika itu terjadi) Maka janganlah berpindah
(membatalkan shalatnya) sampai dia (orang yang shalat) mendengar suara atau mencium bau.” (H.R
Ibnu Majah dan Ahmad).
Pada masa sahabat ushul fiqih belum juga dikenal. Para sahabat Nabi SAW memberikan fatwa-
fatwa dan menetapkan hukum dengan berdasarkan pada dalil-dalil nas yang dapat mereka
pahami berdasarkan pada kemampuan mereka dalam memahami bahasa arab, tanpa
Sumber hukum dalam islam digolongkan menjadi tiga, yaitu Al-Qur’an, hadits, dan ijtihad. Al-
Qur’an merupakan sumber pertama hukum Islam yang memuat panduan kehidupan manusia.
Adapun hadits merupakan sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an yang berisi perkataan,
perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW. Sedangkan Ijtihad digunakan untuk
menetapkan suatu hukum Islam yang bekum disebutkan secara tegas dalam Al-Qur’an dan
Hadits.
b.Karena adanya penjelasan Al-Qur’an secara global atau garis besarnya saja sehingga
memerlukan penjelasan dalam pemahaman dan pelaksanaanya dan yang berwenang untuk
menjelaskan secara rinci dari suatu ayat hanyalah nabi. Secara isyarat Al-Qur’an memberikan
penjelasan terhadap sesuatu secara lahir disebutkan di dalamya dalam bentuk penjelasan secara
isyarat sehingga jika ditafsirkan ayat itu bisa mengandung beberapa maksud.
LEMBAR JAWABAN ULANGAN TENGAH SEMESTER
USHUL FIQIH
Hari /Tanggal :Minggu 29 oktober 2023
Nama :Alia Fitri
NIM :23.1.2799
Semester :1E
Program :Studi Pendidikan Agama Islam
Mata kuliah :Ushul Fiqih
A. perbedaan makna etimologi antara kata ‘ushul’ dan kata ‘fiqh’. Ushul Fiqih adalah
kumpulan dari beberapa kaidah dan pembahasannya digunakan untuk menetapkan hukum-
hukum syara yang berhubungan dengan perbuatan manusia. Pengertian Ushul Fiqih terdiri
dari dua kata "ushul/ashl" dan "fiqh". Kata ashl menurut kidah atau ketentuan yang berlaku
dan fiqh ilmu tentang hukum-hukum syara'.
Fiqih فقهsecara bahasa artinya pemahaman yang benar tentang apa yang diharapkan.
Dan ilmu yang membahas persoalan hukum .
B. kaidah ushuliyah merupakan sarana untuk melakukan istimbat hukum syara yang
bersifat amaliyah .
sedangkan kaidah fiqhiyah adalah hasil dari penerapan hukum yang bersifat amaliyah
tesebut disiplin ilmu fiqih terkait masalah hukum dalam kehidupan manusia yang
bersifat kontemporer atau belum ada nash hukumnya dari berbagai mazhab
C. contoh kaidah fiqih
.االمور بمقاصدها
Setiap sesuatu tergantung pada maksud /niat pelakunya
Dalil kaidah ini antara lain adalah firman Allah SWT: Dalil kaidah ini antara lain
Adalah firman Allah SWT:
ُط ۡأتُم ِبهِۦ َولَ ٰـكِن َّما تَ َع َّمد َۡت قُلُوبُك ٌ۬ علَ ۡيڪُمۡ ُجن
َ َاح فِي َما ٓ أَ ۡخ َ َولَ ۡي
َ س
Artinya : "Tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang
ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu". (QS. Al Ahzab : 5)
contoh kaidah ushul fiqih.
Sabda Rasulullah Saw
“انما االعمال بالنيات وانما لكل امرئ ما نوى رواه البخارى
Artinya:
“Segala sesuatu tergantung pada niatnya, dan apa yang didapatkan ialah apa yang telah
diniatkan.” (HR. Bukhari).
Kaidah ke-1
االمور بمقاصدها
Contokaidah:
Diwajibkannya niat dalam berwudhu, mandi, shalat dan puasa.
Penggunaan kata kiasan (kinayah) dalam talak. Seperti ucapann seorang suami kepada
istrinya: ( انت خاليةengkau adalah wanita yang terasing). Jika suami bertujuan
menceraikan dengan ucapannya tersebut, maka jatuhlah talak kepada istrinya, namun jika
ia tidak berniat menceraikan maka tidak jatuh talak.
B Pada masa sahabat, Ilmu Ushul Fiqh belum juga dikenal. Para sahabat Nabi SAW
memberikan fatwa-fatwa dan menetapkan hukum dengan berdasarkan pada dalil-dalil
nas yang dapat mereka pahami berdasarkan pada kemampuan mereka dalam
memahami bahasa arab, tanpa memerlukan kaidah bahas yang dijadikan pedoman
dalam memahami nas.
Jawaban :
A. Sumber hukum dalam Islam digolongkan menjadi tiga, yaitu Al-Qur'an, hadis, dan
ijtihad. Al-Qur'an merupakan sumber pertama hukum Islam yang memuat
panduan kehidupan manusia. Adapun hadis merupakan sumber hukum Islam
setelah Al-Qur'an yang berisi perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi
Muhammad saw.
B. latar belakang mufassir, sumber penafsiran, motode tafsir, dan lain sebagainya.
Metode penafsiran diperlukan sebagai media penyajian tafsir dan terkait dengan
tujuan penulisa
4.Sunah dan qiyas
Jawaban :
A..Persamaan qawa`id fiqhiyyah dengan ushul fiqh ialah: Keduanya sama-sama
memiliki kaedah-kaedah yang dapat diaplikasikan pada beberapa cabang dalam
masalah-masalah fiqh. Sama-sama membahas hukum perbuatan mukallaf. Sama-
sama dapat menuntun manusia kepada hukum yang dikehendaki oleh Syari`
Perbedaan nya yaitu Ilmu fiqih tujuan akhirnya menjadi produk hukum, sementara
Ilmu hadist tujuannya untuk memeriksa ualitas sanad periwayatan untuk memastikan
Keshahihannya Sementara itu, ulama ushul fiqh mendefenisikan sunnah secara terminologi
Dengan “setiap yang dating dari Rasul Saw selain Al qur’an ,baik beruoa perkataan ,
Perbuatan maupun ketetapan yang dapat di jadikan sebagai dalil dalam menetapkan hukum
Syara
B. pengertian qiyas adalah menyamakan sesuatu yang tidak memiliki nash hukum dengan
sesuatu yang ada nash hukum berdasarkan kesamaan illat atau kemaslahatan yang
diperhatikan syara. Qiyas juga dapat diartikan sebagai kegiatan melakukan padanan suatu
hukum terhadap hukum lain.
Salah satu contoh jenis qiyas satu ini adalah hukum membunuh manusia baik dengan benda
yang ringan maupun berat. Dimana hukum keduanya adalah haram atau dilarang, sebab
membunuh adalah kehataan sekaligus dosa karena mendahului kehendak Allah SWT dalam
menentukan umur makhluk hidup di dunia
Nama: intan tania
NIM: 23.1.2907
Matkul : ushul fiqih
JAWABAN
1)* Apa perbedaan antara fikih dan ushul fikih?
Secara umum, fikih adalah ilmu yang
membahas persoalan hukum sedangkan ushul
fikih adalah ilmu yang mengkaji tentang dalil
fiqih atau kaidah dengan tujuan untuk
mengetahui cara-cara penggunaannya.
* Kaidah ushuliyah merupakan sarana, untuk
melakukan istimbath hukum syara yang
bersifat amaliyah. Sedangkan kaidah
fiqhiyyah adalah hasil dari penerapan hukum
yang bersifat amaliyah tersebut.
* Kaidah fikih adalah himpunan hukum-hukum yang
biasanya dapat diterapkan pada mayoritas bagian-
bagiannya. Namun, kadangkala ada pengecualian dari
kebiasaan yang berlaku umuni tersebut.
Sementara kaidah ushul adalah kaidah-kaidah bersifat
kulli (umum) yang dapat diterapkan pada semua bagian-
bagian dan objeknya.
2 ).Bagaimana sejarah perkembangan ilmu
ushul fiqih?
Ilmu ushul fiqih tumbuh pada abad kedua
hijrah yang dilatarbelakangi oleh perdebatan
sengit antara ahlul hadis dan ahlu al-ra'yi.
Penghujung abad kedua dan awal abad ketiga
hijrah muncul Muhammad bin Idris al-Syafi'I
(150 H – 204 H), yang membukukan ilmu
ushul fiqih dengan karyanya yang bernama al-
Risalah.
*Di antara kitab-kitab yang ditulis oleh golongan ini
adalah:
Al-Mu'tamad oleh Muhammad bin Ali.
Al-Burhan oleh Al-Juwaini.
Al-Mustashfa oleh Al-Ghazali.
Al-Mahshul oleh Ar-Razy.
* Pada masa sahabat, Ilmu Ushul
Fiqh belum juga dikenal. Para sahabat Nabi
SAW memberikan fatwa-fatwa dan
menetapkan hukum dengan berdasarkan pada
dalil-dalil nas yang dapat mereka pahami
berdasarkan pada kemampuan mereka dalam
memahami bahasa arab, tanpa memerlukan
kaidah bahas yang dijadikan pedoman dalam
memahami nas.
.
Nama : Nurul Nabilla
Nim. : 23.1.2910
Kelas : 1 E
1.
a.kalau Usul Fiqih merujuk pada prinsip-prinsip dasar atau metodologi yang digunakan dalam
menggali hukum Islam dari sumber-sumber utama seperti Al-Qur'an dan Hadis.
kalau Fiqih adalah aplikasi praktis dari prinsip-prinsip yang ditemukan dalam usul fiqih. Ini
adalah cabang hukum Islam yang memeriksa dan menentukan hukum-hukum konkret yang
berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan
b.Perbedaan antara kaidah usuliyah dan kaidah fiqliyah terletak pada bidang aplikasi dan
cakupannya
Kaidah-kaidah usuliyah adalah prinsip-prinsip atau aturan-aturan dasar dalam usul fiqih yang
digunakan untuk memahami dan mengambil hukum dari sumber-sumber utama hukum Islam,
seperti Al-Qur'an dan Hadis. Kaidah-kaidah usuliyah membantu dalam interpretasi teks-teks
agama dan menentukan bagaimana hukum-hukum Islam ditarik dari sumber-sumber tersebut.
Kaidah-kaidah fiqliyah adalah prinsip-prinsip yang digunakan dalam fiqih untuk memahami dan
mengambil hukum-hukum dalam konteks praktis. Ini membantu dalam mengevaluasi situasi-
situasi khusus dan menentukan bagaimana hukum Islam diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Kaidah-kaidah fiqliyah membahas masalah-masalah konkret seperti halal, haram, wajib,
sunnah, dan sebagainya.
Jadi, kaidah usuliyah lebih berkaitan dengan metodologi dan prinsip-prinsip dasar dalam
menentukan hukum Islam, sementara kaidah fiqliyah lebih berkaitan dengan penerapan praktis
hukum-hukum tersebut dalam berbagai situasi.
c.contoh kaidah fiqih
Al-Yaqin la Yazulu bi Syak: Keyakinan tidak dapat ditiadakan dengan keraguan. Ini berarti bahwa
jika seseorang yakin telah menjalankan suatu kewajiban agama, keraguan tidak menghapus
kewajiban tersebut
Al-Adillah al-Khamsah: Prinsip ini mengakui lima sumber hukum utama dalam Islam, yaitu Al-
Quran, Hadis, Ijma (kesepakatan para ulama), Qiyas (analogi), dan Istihsan (penyelidikan hati
nurani).
b.Ushul fiqih pada masa sahabat (sahabat Nabi Muhammad SAW) tidak ada dalam bentuk
sistematis seperti yang kita temukan dalam karya-karya ushul fiqih yang lebih modern. Namun,
prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan ushul fiqih berkembang secara alami melalui
proses pemahaman, interpretasi, dan pengamalan ajaran Islam pada masa
a.Persamaan:
Kedalaman Pengetahuan: Baik dalam fiqih maupun ilmu hadits, pemahaman tentang sunah
Nabi Muhammad SAW membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang ajaran-ajaran
beliau. Dalam ilmu hadits, ini termasuk mengkaji riwayat-riwayat hadis untuk memastikan
keasliannya, sementara dalam fiqih, ini melibatkan pemahaman terhadap hukum dan praktek
yang diajarkan oleh Nabi.
Ketaatan terhadap Nabi: Baik dalam fiqih maupun ilmu hadits, sunah dianggap sebagai panduan
yang harus diikuti dan dijunjung tinggi oleh umat Islam. Kedua disiplin ini bertujuan untuk
memahami dan menjalankan sunah Nabi dengan benar.
Perbedaan:
Aspek Studi:
Fiqih: Dalam fiqih, sunah merujuk pada praktek dan ajaran Nabi Muhammad SAW yang
berkaitan dengan hukum-hukum agama, seperti cara menjalankan ibadah, hukum pernikahan,
waris, dan sebagainya.
Ilmu Hadits: Dalam ilmu hadits, sunah lebih menekankan pada keaslian dan validitas hadis-
hadis yang menyampaikan ajaran Nabi. Ilmu hadits mengkaji sanad (rantai perawi) dan matan
(teks hadis) untuk menilai keabsahan dan keandalan hadis.
b. contoh qiyas
alkohol diharamkan dalam Islam karena Al-Quran dan Hadis melarangnya. Sekarang kita ingin
menentukan status hukum narkotika yang tidak disebutkan dalam Al-Quran atau Hadits
prosedur qiyas :
Penentuan Hukum Asal (Asal Maqasid): Pertama, Anda harus mengidentifikasi hukum asal
(asal maqasid) yang berlaku untuk kasus yang sudah ada dalam teks-teks suci. Dalam contoh
kita, hukum asal adalah bahwa alkohol haram.
Penentuan 'Illah (Penyebab Hukum): Selanjutnya, Anda harus mengidentifikasi 'illah, atau
penyebab hukum yang membuat sesuatu menjadi haram. Dalam contoh kita, 'illah adalah
bahwa alkohol dapat memabukkan.
Penentuan Sama' (Kesamaan): Anda perlu menemukan persamaan (sama') antara kasus yang
sudah ada dalam teks suci (alkohol) dan kasus yang sedang Anda pertimbangkan (narkotika).
Persamaan ini bisa berupa karakteristik umum yang relevan, seperti efek memabukkan.
Pengaplikasian Sama' ke Kasus Baru: Setelah menemukan persamaan yang cukup kuat, Anda
mengaplikasikan hukum yang sudah ada (haramnya alkohol) ke kasus baru (narkotika). Dalam
hal ini, berdasarkan persamaan antara keduanya, Anda dapat menyimpulkan bahwa narkotika
juga harus diharamkan dalam Islam.
Kesimpulan: Terakhir, kesimpulan Qiyas harus diperiksa dan diverifikasi oleh para ulama dan
otoritas agama lainnya untuk memastikan konsistensi dan kebenaran hukum yang dihasilkan
Soal UTS Ushul Fiqih
Kelas : 1E
IAID Al karimiyah
Kaidah fikih :
. perkara tergantung tujuannya.
. keyakinan tidak bisa di hilangkan dengan keraguan.
. kesempitan mendatangkan kemudahan.
b. Semua sepakat bahwa al-qur’an adalah sumber hukum utama, tetapi mengapa dengan qur’an yang sama kesimpulan
hukumnya berbeda?
Kesimpulan hukum dari al-qur’an bisa berbeda karena interpretasi yang dilakukan oleh para ulama dan cendikiawan islam.
Factor budaya, historis dan metodelogi interpretasi dapat mempengaruhi pemahaman mereka terhadap teks yang sama.