Anda di halaman 1dari 27

Soal UTS Ushul Fiqih

Nama : Hafiz Alwi

Kelas : 1E

IAID Al karimiyah

Dosen Pengampu : Dr.Mukhrij Sidqy ,M.A.

1.) Ushul Fiqih & Fiqih


a. Apa perbedaan ushul fiqih dan fiqih
Secara umum ,fiqih adalah ilmu yang membahas persoalan hukum sedangkan ushul fiqih adalalah ilmu yang mengkaji tentang
dalil fiqih atau kaidah dengan tujuan untuk mengetahui cara-cara penggunaanya.

b. Apa perbedaan kaidah ushuliyyah dan kaidah fiqhiyyah


Kaidah ushuliyyah merupakan sarana,untuk melakukan istimbath hukum syara
Yang bersifat amaliyah. Sedangkan kaidah fiqhiyyah adalah hasil dari penerapan hukum yang bersifat amaliyyah tersebut.

c. Berikan contoh kaidah fiqih dan kaidah ushul fiqih


Kaidah ushul fiqih : Sabda Rasulullah Saw:
Artinya : Segala sesuatu tergantung pada niatnya , dan apa yang di dapatkan ialah apa yang telah di niatkan ( HR.Bukhri )

Kaidah fikih :
. perkara tergantung tujuannya.
. keyakinan tidak bisa di hilangkan dengan keraguan.
. kesempitan mendatangkan kemudahan.

2.) Sejarah perkembangan ushul fiqih


a. Sebutkan 3 kitab tentang ushul fiqih serta pengarangnya :
1. Nama kitab : al umm
Nama pengarangnya : imam syafi’i
2. Nama kitab : al-watsaiq
Nama pengarangnya : al-muzani
3. Nama kitab : syarah mukhtasor
Nama pengarangnya : abi Hurairah

b. Bagaimana ushul fikih dimasa sahaba


pada masa sahabat, ilmu ushul fikih belum juga dikenal.para sahabat nabi saw memberikan fatawa- fatwa dan menetapkan
hukum dengan berdasarkan pada dalil-dalil nas yang dapat mereka pahami berdasarkan pada kemampuan mereka dalam
memahami Bahasa arab, tanpa memerlukan kaidah bahas yang di jadikan pedoman dalam memahami nas.

3.) Sumber hukum islam


a. Jelaskan klasifikasi sumber hukum islam
Sumber hukum islam di golongkan menjadi tiga, yaitu al-qur’an , hadits, dan ijtihad. segala sesuatu yang menimbulkan aturan-
aturan yang mengikat dan memaksa,sehingga apabila aturan itu dilanggaran akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata
bagi pelanggarnya

b. Semua sepakat bahwa al-qur’an adalah sumber hukum utama, tetapi mengapa dengan qur’an yang sama kesimpulan
hukumnya berbeda?
Kesimpulan hukum dari al-qur’an bisa berbeda karena interpretasi yang dilakukan oleh para ulama dan cendikiawan islam.
Factor budaya, historis dan metodelogi interpretasi dapat mempengaruhi pemahaman mereka terhadap teks yang sama.

4.) Sunnah dan qiyas


a. Jelaskan persamaan dan perbedaan sunnah versi fiqih, ushul fiqih dan ilmu hadits
Dikutip dari buku hadits nabi menurut pembela dan pengingkar dan pemalsunya oleh Muhammad syahudi ismail ulama hadits
pada umumnya menyamakan pengertian kedua istilah tersebut. Dalam, uraiannya, sunnah dan hadits diartikan sebagai segala
sabda, perbuatan, taqrir, dan sifat rasullulah saw.

b. Uraikan contoh serta prosedur qiyas.


Berhubungan qiyas adalah analogi atau perumpamaan, maka contohnya adalah menentukan hukum halal haram dari
narkotika.
Tugas ushul piqih .
Sri Mulyati
Nim : 23.1. 2816

1. a. Perbedaan utama antara ushul fiqh dan fiqh adalah bahwa ushul fiqh berurusan
dengan proses penyusunan hukum Islam, sedangkan fiqh berkaitan dengan
penerapan dan pelaksanaan hukum-hukum tersebut. Jadi, bisa dikatakan bahwa
ushul fiqh adalah ilmu pemikiran atau ilmu teoretis, sedangkan fiqh adalah ilmu
praktis atau ilmu pelaksanaan.
1. b. Kaidah fiqhiyah adalah kaidah-kaidah fiqh yang bersifat umum yang digunakan
dalam mencari sebuah hukum. Sedangkan, kaidah ushuliyah adalah dalil-dalil hukum
yang bersifat umum juga, akan tetapi bersumber atau berlandaskan dari Al-Qur’an
dan As-Sunnah1. Kaidah Fiqhiyyah berkaitan dengan hukum-hukum dzatnya
(perbuatan), sedangkan Kaidah Ushuliyyah berkaitan dengan lafazh-lafazh dan dalil-
dalil syara’2. Kaidah ushuliyah sebagai landasan hukum yang bersifat fundamental
sedangkan kaidah fiqhiyah sebagai landasan hukum yang bersifat instrumental dalam
menyimpulkan dan merangkai teknis penerapan hukum tersebut3.

1. c. Segala sesuatu tergantung pada tujuannya. Contoh kaidah ushul piqih :


Diwajibkannya niat dalam berwudhu, mandi, shalat dan puasa. Penggunaan kata
kiasan (kinayah) dalam talak. Seperti ucapann seorang suami kepada istrinya: pergilah
engkau pulang kamu ke orang tua mu.
Kaidahpiqih yang berisi tentang perintah yakni keharusan bagi seseorang untuk berbuat
sesuatu oleh karena akibat – akibat dipandang baik. Kaidah berisi larangan yakni keharusan
bagi seseorang untuk tidak berbuat karena perbuatan tersebut dilarang atau tidak
diperkenankan.

2. a. 3 kitab ushul piqih

• Abdul Hamid Hakim. T.T. Mabadi Awwaliyah. Jakarta: Maktabah al-Saadiyah


Putera

• Abdul Hamid Hakim. T.T. Al-Bayan. Jakarta dan Padang Panjang: Maktabah al-
Saadiyah Putera.

• Abdul Hamid Hakim. T.T. Al-Sullam. Jakarta: Maktabah al-Saadiyah Putera. T.T
2. b. Ushul fiqih Pada masa sahabat.

Pada zaman sahabat dan tabi’in, pengetahuan mereka sempurna tentang hukum-
hukum yang terrdapat di dalam Al-Quran dan mengetahui pula sebab-sebab turunnya,
serta rahasia syariat dan tujuan karena pergaulan mereka pada zaman nabi saw.
Karena itu mereka tidak memerlukan peraturan-peraturan dalam mengambil suatu
hukum. Mereka tidak menggunakan pengetahuan Ushul Fiqh dalam teori, tetapi
dalam praktek sesungguhnya ilmu ini telah diterapkan dan menjadi teladan bagi umat
sesudahnya.[4] piqih dimasa sahabat

3. a. Klasifikasi Sumber hukum Islam


• 1. Al Quran Sumber hukum Islam yang pertama adalah Al Quran. Al Quran adalah
wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat
yang paling besar dan agung. ...
• 2. Hadis Sumber hukum Islam yang kedua adalah hadis, segala perkataan,
perbuatan, serta ketetapan dari Nabi Muhammad. Melalui hadis, umat Islam
mendapatkan penjelasan lebih lanjut dari apa yang tercantum dalam Al Quran.
• 3. Ijtihad

3. b . Sumber hukum materil adalah tempat di mana materi hukum diambil. Ada faktor
yang membantu pembentukan suatu hukum, misalnya hubungan sosial, situasi sosial
ekonomi, tradisi, hasil penelitian ilmiah hingga keadaan geografis. Sumber hukum
formal meninjau suatu hukum dari segi pembentukannya. Sehingga terbentuk hukum
yang berbeda berdasarkan ijtihad para ulama .
Nama : Muhamat Boymau Program Studi : Pendidikan Agama Islam
NIM : 23.1.2842 Tanggal Ujian : Minggu, 29 Oktober 2023
Kelas : 1E Dosen : Dr. Mukhrij Sidqy, M.A

UJIAN TENGAH SEMESTER USHUL FIQH

1. Ushul Fiqh dan Fiqih


a. Apa perbedaan ushul fiqh dan fiqih?
Jawaban: Ushul fiqh adalah dalil fiqh dengan jalan ijmal (global), sedangkan fiqih
adalah ilmu mengenai hukum-hukum syariat yang jalannya dengan ijtihad.
b. Apa perbedaan kaidah ushulliyah dan kaidah fiqhiyyah?
Jawaban: Kaidah ushulliyah merupakan sarana untuk melakukan istimbadh hukum
syara’ yang bersifat amaliyah, sedangkan kaidah fiqhiyyah adalah hasil dari
penerapan hukum yang bersifat amaliyah.
c. Berikan contoh kaidah fiqih dan kaidah ushul fiqh!
Jawaban: Contoh kaidah fiqih dan ushul fiqh dapat dlihat melalui firman Allah
SWT:

Terjemahan: “Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta


orang yang rukuk”. (Q.S al-Baqarah:43).
Berdasarkan contoh pada firman Allah SWT di atas, kaidah fiqih dan kaidah ushul
fiqh memiliki pandangan yang berbeda, yakni:
 Kaidah fiqih mengatakan “salat itu wajib”.
 Kaidah ushul fiqih mengatakan “setiap perintah itu wajib”.

2. Sejarah perkembangan ushul fiqh


a. Sebutkan tiga kitab tentang ushul fiqh serta pengarangnya!
Jawaban:
 Imam al-Haramain al-Juwayni = Al-Burhan fi Usul al-Fiqh.
 Al-Ghazali = al-Mustashfa min ‘ilm al-ushul.
 Al-Syathiby = al-Muwafaqat min ushul al-syari’ah.
 Izzuddin ibn Abd al-Salam = Qawa’id al-ahkam fiy mashalih al-anam.
b. Bagaimana ushul fiqh dimasa sahabat?
Jawaban: Setelah Rasulullah wafat, para fuqaha’ dari kalangan sahabat
mengendalikan umat di bahwa kepemimpinan Khulafā’ al-Rāsyidīn. Apabila
ditemukan persoalan-persoalan baru yang belum pernah terjadi sebelumnya, maka
mereka merujuk kepada al-Qur’an sebagai sumber utama untuk dilakukan iṣtinbāṭ
hukum-hukum syariat untuk disepakati bersama. Ketika Rasulullah SAW masih
hidup, sahabat menggunakan tiga sumber penting dalam pemecahan hukum, yaitu
al-Qur’an, sunnah, dan ra’yu (nalar). Dalam melakukan ijtihad untuk melahirkan
sebuah hukum, pada hakikatnya para sahabat menggunakan ushul fiqh sebagai alat
untuk berijtihad. Hanya saja, ushul fiqh yang mereka gunakan berbentuk paling
awal, dan belum banyak terungkap dalam rumusan-rumusan sebagaimana yang kita
saat ini.
Pada era sahabat ini digunakan beberapa cara baru untuk pemecahan hukum, para
sahabat telah mempraktikkan ijma’, qiyas, dan istishlah (maslahah mursalah)
bilamana hukum suatu masalah tidak ditemukan secara tertulus dalam al-Qur’an
dan as-Sunnah.
a) Pertama, khalifah biasa melakukan musyawarah untuk mencari kesepakatan
bersama tentang persoalan hukum.
b) Kedua, sahabat mempergunakan pertimbangan akal (ra’yu), yang berupa qiyas
dan maslahah. Penggunaan ra’yu (nalar) untuk mencari pemecahan hukum
dengan qiyas dilakukan untuk menjawab kasus-kasus baru yang belum muncul
pada masa Rasulullah saw.
c) Penggunaan maslahah juga menjadi bagian penting fiqh sahabat. Hasil
penggunaan pertimbangan maslahah tersebut dapat dilihat dalam pengumpulan
al-Qur’an dalam satu mushaf, pengucapan talak tiga kali dalam satu majlis
dipandang sebagai talak tiga, dan sebagainya.
Secara umum, sebagaimana pada masa Rasulullah SAW, ushul fiqh pada era
sahabat masih belum menjadi bahan kajian ilmiah. Sahabat memang sering berbeda
pandangan dan berargumentasi untuk mengkaji persoalan hukum. Akan tetapi,
dialog tersebut belum mengarah kepada pembentukan sebuah bidang kajian khusus
tentang metodologi. Pertukaran pikiran yang dilakukan sahabat lebih bersifat
praktis untuk menjawab permasalahan. Pembahasan hukum yang dilakukan sahabat
masih terbatas kepada pemberian fatwa atas pertanyaan atau permasalahan yang
muncul, belum sampai kepada perluasan kajian hukum Islam kepada masalah
metodologi.
3. Sumber hukum islam
a. Jelaskan klasifikasi sumber hukum islam!
Jawaban: Sumber hukum dalam Islam digolongkan menjadi empat, yaitu al-Qur’an,
hadis, dan ijtihad. al-Qur’an sebagai sumber pertama hukum Islam yang memuat
panduan kehidupan manusia. Adapun hadis sebagai sumber hukum Islam setelah
al-Qur’an yang berisi perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW.
Sementara itu, ijtihad memiliki kedudukan sebagai sumber hukum Islam ketiga
setelah al-Qur’an dan hadis. Ijtihad digunakan untuk menetapkan suatu hukum
Islam yang belum disebutkan secara tegas dalam al-Qur’an dan hadis. Akan tetapi,
harus memenuhi kaidah berijtihad dan tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an
dan Hadis, dan terkahir yakni Qiyas sebagai sumber hukum yang menjadi penengah
apabila ada suatu permasalahan. Apabila ditemukan permasalahan yang tidak
ditemukan solusi dalam al-Quran, Hadits, dan Ijma’ maka dapat ditemukan dalam
qiyas. Qiyas menjelaskan sesuatu yang tidak disebutkan dalam al-quran, hadits dan
Ijma’ dengan cara membandingkan atau menganalogikan menggunakan nalar dan
logika.
b. Semua sepakat bahwa al-Qur’an adalah sumber hukum utama, tetapi mengapa
dengan al-Qur’an yang sama kesimpulan hukumnya berbeda?
Jawaban: Kesimpulan hukumnya berbeda oleh sebab perbedaan tingkat
intelektualitas para ulama terhadap berbagai macam keilmuan. Hal ini yang
memunculkan berbagai macam corak penafsiran atau pandangan. Seperti
penjelasan menurut al-Fanīsān para mufassir mendapati perbedaan dalam
penafsiran dari segi riwayāh (ayat al-Qur’an, teks hadis, qira’āt), nāsikh mansūkh,
kaidah tata Bahasa Arab, kecenderungan aqidah dan mazhab dan hal lainnya.
Sedangkan sebab-sebab perbedaan para fuqāha’ berkaitan dengan riwāyah naṣṣ,
pemahaman naṣṣ, ijmā’, dan qiyās. Selain itu dijelaskan juga jika mazhab mufassir
seringkali mempengaruhi hasil penafsiran. Sehingga, banyaknya perbedaan
penafsiran disebabkan karena seorang mufassir menyuguhkan penafsiran yang
beragam.
REFERENSI
Atabik, Ahmad. 2017. “Pengaruh Mazhab Mufassir Terhadap Perbedaan Penafsiran”. Jurnal
of Islamic Stidues and Humanities (Online). Vol. 2, No. 1.
(https://journal.walisongo.ac.id/index.php/JISH/article/download/2516/Pengaruh%20
Mazhab%20Mufassir%20Terhadap%20Perbedaan%20Penafsiran).
Atmaja, Fathan Karim. 2017. “Perkembangan Ushul Fiqh Dari Masa Ke Masa”. Jurnal Ilmu
Syariah (Online). Vol. 5, No. 1. (https://www.jurnalfai-
uikabogor.org/index.php/mizan/article/download/192/106).
Wahid, Marzuki. 2021. Fiqh Indonesia: Kompliasi Hukum Islam dan Counter Legal Draft
Komplikasi Hukum Islam dalam Bingkai Politik Hukum Indonesia. Bandung: Nuansa
Cendekia.
Nama: Frila Wapik Aridla

Kelas: 1E

1. Ushul fiqih dan Fiqih

A. fiqih adalah cabang hukum islam yang berfokus pada pemahaman dan

penerapan hukum-hukum islam dalam kehidupan sehari- hari.

Ushul fiqih di sebut juga sebagai “prinsip- prinsip hukum islam”.

Jadi intinya fiqih adalah aplikasi praktis dari hukum islam dalam kehidupan

sehari-hari sementara ushul fiqih adalah studi tentang prinsip-

prinsip ,metode ,dan sumber hukum islam yang di gunakan dalam

menentukan hukum-hukum tersebut

B. perbedaanya adalah kaidah usuliyyah membantu kita memahami prinsip-

prinsip dasar, sementara kaidah fiqhiyah membantu kita mengaplikasikan

prinsip tersebut dalam situasi konkret.

C. contoh kaidah fiqih adalah: apapun yang diharamkan adalah Najis ( kullu

ma harrama Najis) kaidah ini menyatakan bahwa apapun yang diharamkan

dalam agama islam juga dianggap sebagai Najis atau tidak suci misalnya,

alkohol dan daging babi diharamkan dalam islam dianggap Najis

2. Sejarah perkembangan ushul fiqih.

A. Al-waraqat oleh imam Al-juwayni

Al- muatasfa oleh imam Al-Ghazali

Al- Ihkam fi usul al-Ahkam oleh imam al-shirazi


B. pengembangannya dalam Sejarah islam kemudian pada masa sahabat

prinsip-prinsip ushul fiqih belum di kembangkan secara formal seperti yang

terjadi pada perkembangan zaman sekarang.

3. Sumber hukum islam

A. sumber-sumbernya adalah

-Al-quran

-Hadis

-Ijma

-Qiyas

Sumber tambahan

-ijma sahabat

-istihsan

-maslahah mursalah

-sadd al-dhara’I

B. meskipun alquran sumberutama tetati hadist dan ijma adalah pelengkap

sebagai penjelasan hukum yangterdapat dalam Al-Qur’an

4. Sunnah dan qiyas

a. persamaan menurut ushul fiqih sunah dan qias merupakan prinsip dalam

ushul fiqih
Persamaan menurut fiqih sunah dan qias merupakan sumber tambahan

hukum islam setelah Al-Qur’an

Persamaan menurut ilmu hadist sunah dan qias adalah cara untuk

memutuskan suatu hukum

Perbedaan menurut ilmu fiqih sunah adalah perkataan perbuatan yang di

lakukan oleh nabi sedangkan qias merupakan hasil pemikiran dari para ulama

b. identifikasi masalah

temukan kasus serupa

temukan illah

analogi

penerapan hukum

kepatuhan dengan syarat-syarat qias


Nama : Lulu Raudhatul Bahriyah

Kelas :1E

Prodi : PAI

Mata Kuliah : Ushul Fiqih

Dosen Pengampu : Dr. Mukhrij Sidqy, M.A

Referensi :

a. Nama Penulis : Drs. Safiudin Shidik, M.Ag


b. Judul Buku : Ushul Fiqih

Jawaban!
1. a. Perbedaan itu dapat dilihat dalam point-point berikut ini:

Dilihat dari obyek pembahasannya, ilmu ushul fiqh membahas kaidah-kaidah yang
bersifat umum (kulli) dan hukum yang bersifat umum. Sedangkan yang menjadi
obyek pembahasan ilmu fiqh adalah dalil yang bersifat juz’i sehingga menghasilkan
hukum juz’i yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf.

1) Dilihat dari tujuan yang hendak dicapai, ushul fiqh bertujuan untuk dapat
menerapkan kaidah-kaidah yang bersifat kulli terhadap nash-nash syariat
sedangkan Ilmu fiqh bertujuan untuk menerapkan hukum syariat terhadap
perbuatan dan ucapan mukallaf.
2) Ushul-fiqh merupakan dasar berpijak bagi Ilmu fiqh sedangkan fiqh
merupakan hasil atau produk dari ushul fiqh. Dengan kata lain dari ushul fiqh
akan melahirkan fiqh.
3) Dilihat dari sifatnya, ushul fiqh lebih bersifat kebahasaan (teoritis) sedangkan
fiqh lebih bersifat praktis.
b. Dengan demikian kita dapat tarik perbedaan antara qawaid fiqhiyah dengan qawaid
ushuliyah:
1) Qawaid ushuliyah dicetuskan oleh ulama ushul sedangkan qawaid fiqhiyah
dicetuskan oleh ulama fiqh.
2) Qawaid ushuliyah lebih menekankan kepada penggalian dari aspek
kebahasaan sedangkan qawaid fiqhiyah merupakan juklak atau operasional
dari qaidah kuliyah tersebut.
3) Qawaid ushuliyah kaidah yang didalamnya mencakup bentuk-bentuk dalil
terperinci yang dapat dijadikan dasar istimbath pembentukan hukum
sedangkan qawaid fiqhiyah ialah kaidah yang akan melahirkan hukum fiqh
yang menjadi pegangan para faqih. (al-Nadwi,69)

c. Contoh kaidah fiqih:


Kesukaran/kesulitan itu dapat mendatangkan/ menarik kemudahan

Al-masyaqqah berarti al-ta'ab yaitu kelelahan, kepayahan, kesulitan dan kesukaran.


sedang al-taysir berarti kemudahan.

Hukum-hukum yang dalam penerapannya menimbulkan kesulitan dan kesukaran bagi


mukallaf, maka syariah meringankannya sehingga mukallaf mampu
melaksanakannyan tanpa kesulitan dan kesukaran.

Kesulitan yang membawa kepada kemudahan antara lain dalam perjalanan (safar),
sakit (maridh), terpaksa yang membahayakan kehidupan, lupa, tidaktahu,
kekurangmampuan bertindak hukum (al-naqsh)

Dasar kaidah ini adalah QS Al Baqarah : 286 dan Al Hajj : 78

Contoh :

Seseorang yang meminjam barang kepunyaan orang yang dikenalnya, kemudian


barang tersebut telah rusak atau hilang sehingga tidak mungkin dikembalikan kepada
pemiliknya, maka penggantinya adalah barang yang sama mereknya, ukurannya atau
diganti dengan harga barang tersebut dengan harga di pasaran.

Contoh kaidah ushul fiqih:

‫ال ر ضى ب ال شيء ر ضى ب ما ي تول د م نه‬


Rela akan sesuatu berarti rela dengan konsekuensinya.
Contoh kaidah:
Menerima suami istri dengan kekurangan yang dimiliki salah satu dari keduanya.
Maka
tidak boleh mengembalikan kepada walinya.
Seseorang memita tangannya di potong dan berakibat kepada rusaknya anggota tubuh
yang lain, maka orang tersebut tidak boleh menuntut kepada pemotong tangan.
Memakai wangi-wangian sebelum melaksanankan ihram, teapi wanginya bertahan
sampai
waktu ihram maka tidak dikenahi fidyah.
Kaidah yang memiliki makna sama dengan kaidah di atas yaitu :

‫مأذون ال اث ر ل ه ال م تول د من‬

Hal-hal yang timbul dari sesuatu yang telah mendapat ijin tidak memiliki dampak
apapun.

2. a. Adapun kitab-kitab yang terkenal dalam aliran ini adalah:


1) Kitab Taqwim al-Adillah, karangan Abu Zaid al-Dabusi, wafat th.430 H.
2) Kitab Ushul, karangan Fahrul Islam, wafat th.430 H.
3) Kitab al-Manar, karangan al-Hafidh an-Nasafi, wafat th. 790 H.

b. Setelah nabi wafat, muncul pada masa sahabat besar. Pada masa sahabat ini
timbul permasalahan yang tidak ada pada zaman nabi. Maka untuk menetapkan
hukum yang baru tersebut maka diantara mereka (sahabat) berijtihad dengan memakai
Qur’an dan Hadits sebagai sumbernya. Pada masa ini sumber hukum bukan lagi
hanya Qur’an dan Hadits tapi ditambah dengan ijtihad sahabat.

Pada periode kedua ini hukum fiqh belum dikodifikasi dan belum ada syariat
tentang kejadian-kejadian yang mungkin terjadi. Hukum ketika itu hanya bersifat
temporer mengenai kejadian yang sudah terjadi ketika itu. Fiqh pada periode ini
belum menjelma sebagai suatu disiplin ilmu karena baru merupakan bagian dari
kejadian yang bersifat perbuatan. Tokoh-tokohnya di kalangan sahabat juga ketika itu
belum disebut sebagai fuqaha.

3. a. Sumber hukum Islam ada 4, yaitu: Al-Qur’an, hadits (sunnah), ijma’, dan qiyas.
b. Karena adanya penjelasan al-qur’an secara global atau garis besarnya saja sehingga
memerlukan penjelasan dalam pemahaman dan pelaksanaannya dan yang berwenang
untuk menjelaskan secara rinci dari suatu ayat hanyalah nabi. Secara isyarat al-qur’an
memberikan penjelasan terhadap sesuatu secara lahir disebutkan di dalamnya dalam
bentuk penjelasan secara isyarat sehingga jika ditafsirkan ayat itu bisa mengandung
beberapa maksud.
4. a. Persamaan sunnah versi fiqih, ushul fiqih dan ilmu hadits yaitu: sama-sama
merujuk pada segala sesuatu yang berasal dari nabi baik dari segi perkataan,
perbuatan maupun kebiasaan nabi.
Adapun perbedaannya:
 Sunnah versi fiqih: Memaknai sunnah sebagai hukum yang menganjurkan
sesuatu atau segala hal yang sifatnya anjuran untuk mendekatkan diri kepada
Allah dari berbagai ibadah yang apabila dikerjakan berpahala namun jika
ditinggalkan tidak mendatangkan dosa.
 Sunnah versi ushul fiqih: Setiap yang datang dari rasul selain al-qu’an yang
dapat dijadikan sebagai dalil dalam menetapkan hukum syara’.
 Sunnah versi ilmu hadits: Sunnah adalah isi (substansi) kandungan dari hadits
yang merekan segala yang berasal dari nabi Muhammad saw. baik dari
perkataan, perbuatan dan hal yang dikerjakan para sahabat yang disetujui nabi
Muhammad saw.
b. Ada dua kasus yang mempunyai illat yang sama. Kasus yang lama sudah ada
hukumnya berdasarkan nash. Sedangkan hukum yang baru belum ada nashnya.
Antara hukum yang lama dengan hukum yang baru kedua-duanya memiliki sebab
yang sama. Contohnya dalam membayar hutang kepada Allah diqiyaskan dengan
hutang kepada manusia kalau hutang kepada manusia saja wajib dibayar apalagi
hutang kepada Allah. Hal ini berdasarkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas menurut
riwayat An-Nasa’i, rasulullah bertanya kepada seorang sahabat “bagaimana
pendapatmu bila bapakmu meninggal sedangkan ia memiliki hutang, apakah engkau
akan membayarnya?” Sahabat itu menjawab “ya”.
Nama : WAPA FAUJIAH
Nim : 23.1.2794

1.Ushul fiqih dan fiqih

a. Ushul fiqih adalah ilmu yang mengkaji tentang dalil fiqih atau kaidah dengan tujuan untuk
mengetahui cara-cara penggunanya. Sedangkan fiqih adalah ilmu yang membahas persoalan hukum .

b. Kaidah ushuliyah merupakan sarana, untuk melakukan istimbath hukum syara yang bersifat
amaliyah. Sedangkan kaidah fiqhiyyah adalah hasil dari penerapan hukum yang bersifat amaliyah
tersebut.

c. Kaidah-Kaidah Fiqih dan Ushul Fiqih

‫االمور بمقا صدها‬

Segala sesuatu tergantung pada tujuannya.

Contoh kaidah Ushul fiqih:

Diwajibkannya niat dalam berwudhu, mandi, shalat dan puasa.

Penggunaan kata kiasan (kinayah) dalam talak.

Seperti ucapan seorang suami kepada istrinya: ( ‫ ( )انت خلية‬engkau adalah wanita yang terasing).
Jika suami bertujuan menceraikan dengan ucapannya tersebut, maka jatuhlah talak kepada istrinya,
namun jika ia tidak berniat menceraikan maka tidak jatuh talak-nya.

Contoh kaidah fiqih:

‫اليقين ال يزال بالشق‬

Keyakinan tidak bisa dihilangkan karena adanya keraguan

Dasar kaidah ini Haduts Rasulullah SAW:

‫ان الشطان لياتى احدكم وهو فى صالته فيقول له احدثت فال ينصرف حتى يسمع صوتا أو يجد ريحا‬
‫رواهه إبن ماجه وأحمد‬

Artinya: “Sesungguhnya setan akan mendatangi salah satu dari kalian yang sedang melaksanakan
shalat, lalu berkata kepadanya “ Engkau telah hadats”. ( Jika itu terjadi) Maka janganlah berpindah
(membatalkan shalatnya) sampai dia (orang yang shalat) mendengar suara atau mencium bau.” (H.R
Ibnu Majah dan Ahmad).

2. Sejarah perkembangan ushul fiqih

a. Nama-Nama kitab beserta pengarangnya

• Nama Kitab : Al-umm

• Nama Pengarangnya : Imam Syafi’i

• Nama Kitab : Al-Watsaiq

• Nama Pengarangnya : Al-Muzani

• Nama Kitab : Al-Muharrafah fin Nazhar

• Nama Pengarangnya : Ath-Thabiri

b. Ushul fiqih dimasa sahabat

Pada masa sahabat ushul fiqih belum juga dikenal. Para sahabat Nabi SAW memberikan fatwa-

fatwa dan menetapkan hukum dengan berdasarkan pada dalil-dalil nas yang dapat mereka

pahami berdasarkan pada kemampuan mereka dalam memahami bahasa arab, tanpa

memerlukan kaidah bahas yang dijadikan pedoman dalam memahami nas.

3. Sumber hukum islam

a. Klasifikasi sumber hukum islam

Sumber hukum dalam islam digolongkan menjadi tiga, yaitu Al-Qur’an, hadits, dan ijtihad. Al-

Qur’an merupakan sumber pertama hukum Islam yang memuat panduan kehidupan manusia.

Adapun hadits merupakan sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an yang berisi perkataan,

perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW. Sedangkan Ijtihad digunakan untuk

menetapkan suatu hukum Islam yang bekum disebutkan secara tegas dalam Al-Qur’an dan

Hadits.
b.Karena adanya penjelasan Al-Qur’an secara global atau garis besarnya saja sehingga

memerlukan penjelasan dalam pemahaman dan pelaksanaanya dan yang berwenang untuk

menjelaskan secara rinci dari suatu ayat hanyalah nabi. Secara isyarat Al-Qur’an memberikan

penjelasan terhadap sesuatu secara lahir disebutkan di dalamya dalam bentuk penjelasan secara

isyarat sehingga jika ditafsirkan ayat itu bisa mengandung beberapa maksud.
LEMBAR JAWABAN ULANGAN TENGAH SEMESTER
USHUL FIQIH
Hari /Tanggal :Minggu 29 oktober 2023
Nama :Alia Fitri
NIM :23.1.2799
Semester :1E
Program :Studi Pendidikan Agama Islam
Mata kuliah :Ushul Fiqih

1.Ushul Fiqih dan Fiqih


Jawaban:

A. perbedaan makna etimologi antara kata ‘ushul’ dan kata ‘fiqh’. Ushul Fiqih adalah
kumpulan dari beberapa kaidah dan pembahasannya digunakan untuk menetapkan hukum-
hukum syara yang berhubungan dengan perbuatan manusia. Pengertian Ushul Fiqih terdiri
dari dua kata "ushul/ashl" dan "fiqh". Kata ashl menurut kidah atau ketentuan yang berlaku
dan fiqh ilmu tentang hukum-hukum syara'.
Fiqih ‫فقه‬secara bahasa artinya pemahaman yang benar tentang apa yang diharapkan.
Dan ilmu yang membahas persoalan hukum .
B. kaidah ushuliyah merupakan sarana untuk melakukan istimbat hukum syara yang
bersifat amaliyah .
sedangkan kaidah fiqhiyah adalah hasil dari penerapan hukum yang bersifat amaliyah
tesebut disiplin ilmu fiqih terkait masalah hukum dalam kehidupan manusia yang
bersifat kontemporer atau belum ada nash hukumnya dari berbagai mazhab
C. contoh kaidah fiqih
.‫االمور بمقاصدها‬
Setiap sesuatu tergantung pada maksud /niat pelakunya
Dalil kaidah ini antara lain adalah firman Allah SWT: Dalil kaidah ini antara lain
Adalah firman Allah SWT:

ُ‫ط ۡأتُم ِبهِۦ َولَ ٰـكِن َّما تَ َع َّمد َۡت قُلُوبُك‬ ٌ۬ ‫علَ ۡيڪُمۡ ُجن‬
َ ‫َاح فِي َما ٓ أَ ۡخ‬ َ ‫َولَ ۡي‬
َ ‫س‬
Artinya : "Tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang
ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu". (QS. Al Ahzab : 5)
contoh kaidah ushul fiqih.
Sabda Rasulullah Saw
“‫انما االعمال بالنيات وانما لكل امرئ ما نوى رواه البخارى‬

Artinya:
“Segala sesuatu tergantung pada niatnya, dan apa yang didapatkan ialah apa yang telah
diniatkan.” (HR. Bukhari).
Kaidah ke-1
‫االمور بمقاصدها‬

Contokaidah:
Diwajibkannya niat dalam berwudhu, mandi, shalat dan puasa.
Penggunaan kata kiasan (kinayah) dalam talak. Seperti ucapann seorang suami kepada
istrinya: ‫( انت خالية‬engkau adalah wanita yang terasing). Jika suami bertujuan
menceraikan dengan ucapannya tersebut, maka jatuhlah talak kepada istrinya, namun jika
ia tidak berniat menceraikan maka tidak jatuh talak.

2.sejarah perkembangan ushul fiqih


Jawaban :
A. -Kitab Ghaayatu Al wushuul (‫)غاية الوصول‬pengarang Syeikh Zakaria al-Anshari
Al Syafi’I
- Kitab Al Mahshuul ( ‫)المحصول‬pengarang Shaikh Al-Islam Muhammad bin Umar bin
Al-Hasan At-Tamimy AlBakry Al-Qurasyi At-Tibristani Ar-Razi Asy-Syafi’i Al-Asy’ari
(ImamFakhruddin Ar-Razi)
- Kitab Al-Muwaafaqaat (‫(الموافقات‬pengarang Imam Jalaluddin As -Suyuti

B Pada masa sahabat, Ilmu Ushul Fiqh belum juga dikenal. Para sahabat Nabi SAW
memberikan fatwa-fatwa dan menetapkan hukum dengan berdasarkan pada dalil-dalil
nas yang dapat mereka pahami berdasarkan pada kemampuan mereka dalam
memahami bahasa arab, tanpa memerlukan kaidah bahas yang dijadikan pedoman
dalam memahami nas.

3.Sumber hukum islam

Jawaban :
A. Sumber hukum dalam Islam digolongkan menjadi tiga, yaitu Al-Qur'an, hadis, dan
ijtihad. Al-Qur'an merupakan sumber pertama hukum Islam yang memuat
panduan kehidupan manusia. Adapun hadis merupakan sumber hukum Islam
setelah Al-Qur'an yang berisi perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi
Muhammad saw.
B. latar belakang mufassir, sumber penafsiran, motode tafsir, dan lain sebagainya.
Metode penafsiran diperlukan sebagai media penyajian tafsir dan terkait dengan
tujuan penulisa
4.Sunah dan qiyas
Jawaban :
A..Persamaan qawa`id fiqhiyyah dengan ushul fiqh ialah: Keduanya sama-sama
memiliki kaedah-kaedah yang dapat diaplikasikan pada beberapa cabang dalam
masalah-masalah fiqh. Sama-sama membahas hukum perbuatan mukallaf. Sama-
sama dapat menuntun manusia kepada hukum yang dikehendaki oleh Syari`
Perbedaan nya yaitu Ilmu fiqih tujuan akhirnya menjadi produk hukum, sementara
Ilmu hadist tujuannya untuk memeriksa ualitas sanad periwayatan untuk memastikan
Keshahihannya Sementara itu, ulama ushul fiqh mendefenisikan sunnah secara terminologi
Dengan “setiap yang dating dari Rasul Saw selain Al qur’an ,baik beruoa perkataan ,
Perbuatan maupun ketetapan yang dapat di jadikan sebagai dalil dalam menetapkan hukum
Syara
B. pengertian qiyas adalah menyamakan sesuatu yang tidak memiliki nash hukum dengan
sesuatu yang ada nash hukum berdasarkan kesamaan illat atau kemaslahatan yang
diperhatikan syara. Qiyas juga dapat diartikan sebagai kegiatan melakukan padanan suatu
hukum terhadap hukum lain.
Salah satu contoh jenis qiyas satu ini adalah hukum membunuh manusia baik dengan benda
yang ringan maupun berat. Dimana hukum keduanya adalah haram atau dilarang, sebab
membunuh adalah kehataan sekaligus dosa karena mendahului kehendak Allah SWT dalam
menentukan umur makhluk hidup di dunia
Nama: intan tania
NIM: 23.1.2907
Matkul : ushul fiqih

JAWABAN
1)* Apa perbedaan antara fikih dan ushul fikih?
Secara umum, fikih adalah ilmu yang
membahas persoalan hukum sedangkan ushul
fikih adalah ilmu yang mengkaji tentang dalil
fiqih atau kaidah dengan tujuan untuk
mengetahui cara-cara penggunaannya.
* Kaidah ushuliyah merupakan sarana, untuk
melakukan istimbath hukum syara yang
bersifat amaliyah. Sedangkan kaidah
fiqhiyyah adalah hasil dari penerapan hukum
yang bersifat amaliyah tersebut.
* Kaidah fikih adalah himpunan hukum-hukum yang
biasanya dapat diterapkan pada mayoritas bagian-
bagiannya. Namun, kadangkala ada pengecualian dari
kebiasaan yang berlaku umuni tersebut.
Sementara kaidah ushul adalah kaidah-kaidah bersifat
kulli (umum) yang dapat diterapkan pada semua bagian-
bagian dan objeknya.
2 ).Bagaimana sejarah perkembangan ilmu
ushul fiqih?
Ilmu ushul fiqih tumbuh pada abad kedua
hijrah yang dilatarbelakangi oleh perdebatan
sengit antara ahlul hadis dan ahlu al-ra'yi.
Penghujung abad kedua dan awal abad ketiga
hijrah muncul Muhammad bin Idris al-Syafi'I
(150 H – 204 H), yang membukukan ilmu
ushul fiqih dengan karyanya yang bernama al-
Risalah.
*Di antara kitab-kitab yang ditulis oleh golongan ini
adalah:
 Al-Mu'tamad oleh Muhammad bin Ali.
 Al-Burhan oleh Al-Juwaini.
 Al-Mustashfa oleh Al-Ghazali.
 Al-Mahshul oleh Ar-Razy.
* Pada masa sahabat, Ilmu Ushul
Fiqh belum juga dikenal. Para sahabat Nabi
SAW memberikan fatwa-fatwa dan
menetapkan hukum dengan berdasarkan pada
dalil-dalil nas yang dapat mereka pahami
berdasarkan pada kemampuan mereka dalam
memahami bahasa arab, tanpa memerlukan
kaidah bahas yang dijadikan pedoman dalam
memahami nas.

3)Sumber hukum dalam Islam digolongkan


menjadi tiga, yaitu Al-Qur'an, hadis, dan ijtihad.
Al-Qur'an merupakan sumber pertama hukum
Islam yang memuat panduan kehidupan
manusia. Adapun hadis merupakan sumber
hukum Islam setelah Al-Qur'an yang berisi
perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi
Muhammad saw.
Sumber hukum dalam Islam digolongkan
menjadi tiga, yaitu Al-Qur'an, hadis, dan ijtihad.
Al-Qur'an merupakan sumber pertama hukum
Islam yang memuat panduan kehidupan
manusia. Adapun hadis merupakan sumber
hukum Islam setelah Al-Qur'an yang berisi
perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi
Muhammad saw.
*Sumberhukum pertama adalah al- Qur'an, yaitu wahyu
atau kalamullah yang sudah dijamin keontentikannya dan
juga terhindar dari intervensi tangan manusia. Sehingga
dengan penyucian tersebut meneguhkan posisi al-Qur'an
sebagai sumber hukum yang utama.

.
Nama : Nurul Nabilla

Nim. : 23.1.2910

Kelas : 1 E

1.

a.kalau Usul Fiqih merujuk pada prinsip-prinsip dasar atau metodologi yang digunakan dalam
menggali hukum Islam dari sumber-sumber utama seperti Al-Qur'an dan Hadis.

kalau Fiqih adalah aplikasi praktis dari prinsip-prinsip yang ditemukan dalam usul fiqih. Ini
adalah cabang hukum Islam yang memeriksa dan menentukan hukum-hukum konkret yang
berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan

b.Perbedaan antara kaidah usuliyah dan kaidah fiqliyah terletak pada bidang aplikasi dan
cakupannya

Kaidah-kaidah usuliyah adalah prinsip-prinsip atau aturan-aturan dasar dalam usul fiqih yang
digunakan untuk memahami dan mengambil hukum dari sumber-sumber utama hukum Islam,
seperti Al-Qur'an dan Hadis. Kaidah-kaidah usuliyah membantu dalam interpretasi teks-teks
agama dan menentukan bagaimana hukum-hukum Islam ditarik dari sumber-sumber tersebut.

Kaidah-kaidah fiqliyah adalah prinsip-prinsip yang digunakan dalam fiqih untuk memahami dan
mengambil hukum-hukum dalam konteks praktis. Ini membantu dalam mengevaluasi situasi-
situasi khusus dan menentukan bagaimana hukum Islam diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Kaidah-kaidah fiqliyah membahas masalah-masalah konkret seperti halal, haram, wajib,
sunnah, dan sebagainya.

Jadi, kaidah usuliyah lebih berkaitan dengan metodologi dan prinsip-prinsip dasar dalam
menentukan hukum Islam, sementara kaidah fiqliyah lebih berkaitan dengan penerapan praktis
hukum-hukum tersebut dalam berbagai situasi.
c.contoh kaidah fiqih

Al-Yaqin la Yazulu bi Syak: Keyakinan tidak dapat ditiadakan dengan keraguan. Ini berarti bahwa
jika seseorang yakin telah menjalankan suatu kewajiban agama, keraguan tidak menghapus
kewajiban tersebut

contoh kaidah ushul fiqih

Al-Adillah al-Khamsah: Prinsip ini mengakui lima sumber hukum utama dalam Islam, yaitu Al-
Quran, Hadis, Ijma (kesepakatan para ulama), Qiyas (analogi), dan Istihsan (penyelidikan hati
nurani).

a.Al-Uṣūl al-Khamsa(‫ اﻟﺨﻤﺴﺔ) اﻷﺻﻮل‬- Karya Imam Abu Hanifah (699-767

Al-Muqaddimah al-Hadramiyyah (‫ اﻟﺤﻀﺮﻣﻴﺔ) اﻟﻤﻘﺪﻣﺔ‬- Karya Imam Al-Haramayn al-Juwayni (1028-


1085 M)

Al-Waraqat" (‫ )اﻟﻮرﻗﺎت‬- Karya Imam Al-Juwayni (1028-1085 M)

b.Ushul fiqih pada masa sahabat (sahabat Nabi Muhammad SAW) tidak ada dalam bentuk
sistematis seperti yang kita temukan dalam karya-karya ushul fiqih yang lebih modern. Namun,
prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan ushul fiqih berkembang secara alami melalui
proses pemahaman, interpretasi, dan pengamalan ajaran Islam pada masa

a.Persamaan:

Kedalaman Pengetahuan: Baik dalam fiqih maupun ilmu hadits, pemahaman tentang sunah
Nabi Muhammad SAW membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang ajaran-ajaran
beliau. Dalam ilmu hadits, ini termasuk mengkaji riwayat-riwayat hadis untuk memastikan
keasliannya, sementara dalam fiqih, ini melibatkan pemahaman terhadap hukum dan praktek
yang diajarkan oleh Nabi.

Ketaatan terhadap Nabi: Baik dalam fiqih maupun ilmu hadits, sunah dianggap sebagai panduan
yang harus diikuti dan dijunjung tinggi oleh umat Islam. Kedua disiplin ini bertujuan untuk
memahami dan menjalankan sunah Nabi dengan benar.

Perbedaan:

Aspek Studi:

Fiqih: Dalam fiqih, sunah merujuk pada praktek dan ajaran Nabi Muhammad SAW yang
berkaitan dengan hukum-hukum agama, seperti cara menjalankan ibadah, hukum pernikahan,
waris, dan sebagainya.

Ilmu Hadits: Dalam ilmu hadits, sunah lebih menekankan pada keaslian dan validitas hadis-
hadis yang menyampaikan ajaran Nabi. Ilmu hadits mengkaji sanad (rantai perawi) dan matan
(teks hadis) untuk menilai keabsahan dan keandalan hadis.

b. contoh qiyas

alkohol diharamkan dalam Islam karena Al-Quran dan Hadis melarangnya. Sekarang kita ingin
menentukan status hukum narkotika yang tidak disebutkan dalam Al-Quran atau Hadits

prosedur qiyas :

Penentuan Hukum Asal (Asal Maqasid): Pertama, Anda harus mengidentifikasi hukum asal
(asal maqasid) yang berlaku untuk kasus yang sudah ada dalam teks-teks suci. Dalam contoh
kita, hukum asal adalah bahwa alkohol haram.

Penentuan 'Illah (Penyebab Hukum): Selanjutnya, Anda harus mengidentifikasi 'illah, atau
penyebab hukum yang membuat sesuatu menjadi haram. Dalam contoh kita, 'illah adalah
bahwa alkohol dapat memabukkan.

Penentuan Sama' (Kesamaan): Anda perlu menemukan persamaan (sama') antara kasus yang
sudah ada dalam teks suci (alkohol) dan kasus yang sedang Anda pertimbangkan (narkotika).
Persamaan ini bisa berupa karakteristik umum yang relevan, seperti efek memabukkan.
Pengaplikasian Sama' ke Kasus Baru: Setelah menemukan persamaan yang cukup kuat, Anda
mengaplikasikan hukum yang sudah ada (haramnya alkohol) ke kasus baru (narkotika). Dalam
hal ini, berdasarkan persamaan antara keduanya, Anda dapat menyimpulkan bahwa narkotika
juga harus diharamkan dalam Islam.

Kesimpulan: Terakhir, kesimpulan Qiyas harus diperiksa dan diverifikasi oleh para ulama dan
otoritas agama lainnya untuk memastikan konsistensi dan kebenaran hukum yang dihasilkan
Soal UTS Ushul Fiqih

Nama : Siti Qurotul Aini

Kelas : 1E

IAID Al karimiyah

Dosen Pengampu : Dr.Mukhrij Sidqy ,M.A.

1.) Ushul Fiqih & Fiqih


a. Apa perbedaan ushul fiqih dan fiqih
Secara umum ,fiqih adalah ilmu yang membahas persoalan hukum sedangkan ushul fiqih adalalah ilmu yang mengkaji tentang
dalil fiqih atau kaidah dengan tujuan untuk mengetahui cara-cara penggunaanya.

b. Apa perbedaan kaidah ushuliyyah dan kaidah fiqhiyyah


Kaidah ushuliyyah merupakan sarana,untuk melakukan istimbath hukum syara
Yang bersifat amaliyah. Sedangkan kaidah fiqhiyyah adalah hasil dari penerapan hukum yang bersifat amaliyyah tersebut.

c. Berikan contoh kaidah fiqih dan kaidah ushul fiqih


Kaidah ushul fiqih : Sabda Rasulullah Saw:
Artinya : Segala sesuatu tergantung pada niatnya , dan apa yang di dapatkan ialah apa yang telah di niatkan ( HR.Bukhri )

Kaidah fikih :
. perkara tergantung tujuannya.
. keyakinan tidak bisa di hilangkan dengan keraguan.
. kesempitan mendatangkan kemudahan.

2.) Sejarah perkembangan ushul fiqih


a. Sebutkan 3 kitab tentang ushul fiqih serta pengarangnya :
1. Nama kitab : al umm
Nama pengarangnya : imam syafi’i
2. Nama kitab : al-watsaiq
Nama pengarangnya : al-muzani
3. Nama kitab : syarah mukhtasor
Nama pengarangnya : abi Hurairah

b. Bagaimana ushul fikih dimasa sahaba


pada masa sahabat, ilmu ushul fikih belum juga dikenal.para sahabat nabi saw memberikan fatawa- fatwa dan menetapkan
hukum dengan berdasarkan pada dalil-dalil nas yang dapat mereka pahami berdasarkan pada kemampuan mereka dalam
memahami Bahasa arab, tanpa memerlukan kaidah bahas yang di jadikan pedoman dalam memahami nas.

3.) Sumber hukum islam


a. Jelaskan klasifikasi sumber hukum islam
Sumber hukum islam di golongkan menjadi tiga, yaitu al-qur’an , hadits, dan ijtihad. segala sesuatu yang menimbulkan aturan-
aturan yang mengikat dan memaksa,sehingga apabila aturan itu dilanggaran akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata
bagi pelanggarnya

b. Semua sepakat bahwa al-qur’an adalah sumber hukum utama, tetapi mengapa dengan qur’an yang sama kesimpulan
hukumnya berbeda?
Kesimpulan hukum dari al-qur’an bisa berbeda karena interpretasi yang dilakukan oleh para ulama dan cendikiawan islam.
Factor budaya, historis dan metodelogi interpretasi dapat mempengaruhi pemahaman mereka terhadap teks yang sama.

4.) Sunnah dan qiyas


a. Jelaskan persamaan dan perbedaan sunnah versi fiqih, ushul fiqih dan ilmu hadits
Dikutip dari buku hadits nabi menurut pembela dan pengingkar dan pemalsunya oleh Muhammad syahudi ismail ulama hadits
pada umumnya menyamakan pengertian kedua istilah tersebut. Dalam, uraiannya, sunnah dan hadits diartikan sebagai segala
sabda, perbuatan, taqrir, dan sifat rasullulah saw.

b. Uraikan contoh serta prosedur qiyas.


Berhubungan qiyas adalah analogi atau perumpamaan, maka contohnya adalah menentukan hukum halal haram dari
narkotika.

Anda mungkin juga menyukai