Anda di halaman 1dari 11

KONSEP USHUL FIQH

DAN RUANG
LINGKUPNYA

Oleh:
 Agus Tarmo K. (210716120)
 Aan Nur Hasim Ashari (210716112)
A. Konsep Ushul Fiqh Dan
Ruang Lingkupnya

1. Pengertian Ushul Fiqh


Kata “ushul fiqh” terdiri dari dua kata, yaitu ushul (‫(اصول‬,
yaitu sumber atau dalil dan fiqh )‫(الفقه‬, yaitu mengetahuai
hukum-hukum syara’ tentang perbuatan praktis mukallaf ,
seperti hukum wajib, haram, mubah, sah atau tidaknya
sesuatu perbuatan dan lain-lain. Orang yang mengetahui
hukum-hukum itu disebut faqih, sedangkan orang yang ahli
dalam ushul fiqh adalah ushulliyin
2. Kegunaan ushul fiqh

Kegunaan mempelajari ushul fiqh ialah


mengetahui hukum-hukum syariat islam dengan
jalan yakin (pasti) atau dengan jalan zhan
(dugaan, perkiraan) untuk menghindari taklid
(mengikuti orang lain tanpa mengetahui alasan-
alasanya). Hal ini berlaku kalau memang ushul
fiqh ini benar-benar digyunakan menurut
semestinya, yaitu mengambil hukum soal-soal
cabang dari soal-soal yang pokok atau dengan
mengembalikan soal-soal cabang pada soal-soal
pokok.
ushul fiqh berguna juga untuk hal-hal
dibawah ini:
 Memberikan pengertian dasar tentang kaidah-kaidah dan
metodologi para ulama mujtahid dalam menggali hukum.
 Menggambarkan persyaratan yang harus dimiliki seorang
mujtahid, agar mampu menggali hukum syara’ secara tepat.
 Memberi bekal untuk menentukan hukum melalui metode yang
dikembangkan oleh para mujtahid, sehingga dapat
memecahkan berbagai persoalan baru.
 Memelihara agama dai penyimpangan dan penyalahgunaan
dalil.
 Menyusun kaidah-kaidah umum (asas hukum) yang dapat
dipakai untuk menetapkan berbagai persoalan dan fenomena
sosial yang terus berkembang dimasyarakat.
 Mengetahui keunggulan dan kelemahan para mujtahid, sejalan
dengan dalil yang mereka gunakan.
3. Ruang lingkup kajian ushul fiqh

Dari definisi ushul fiqh diatas, terlihat jelas bahwa objek


kajian ushul fiqh secara garis besarnya ada tiga, yaitu:

 Sumber hukum dengan semua seluk-beluknya.


 Metode pendayagunaan sumber hukum atau metode
penggalian hukum dari sumbernya.
 Persyaratan orang yang berwenang melakukan istinbath
dengan semua permasalahanya.
B. Konsep Fiqh dan
Ruang Lingkupnya
1. Pengertian Fiqh

Menurut bahasa, “fiqh” berasal dari “faqiha


yafqahu-fiqhan” yang berarti mengerti atau paham.
Paham yang dimaksudkan adalah upaya aqliah dalam
memahami ajaran-ajaran islam yang bersumber adri
Al-Quran dan As-Sunnah. Al-Fiqh menurut bahasa
adalah mengetahui sesuatu dengan mengerti (al-
‘ilmbisyai ‘i ma’al-fahm).
jika terjadi pertentangan dapat dilakukan
solusi tertentu, yaitu sebagai berikut:

 Thariqah al-jam’i, yaitu mengompromikan kedua pendapat


yang bertentangan sehingga keduanya dapat dilaksanakan,
yang dlam bahasa ilmiah disebut dengan sintesis.
 Nasikh-mansukh, yaitu mencari dalil yang datang terlebih
dahulu dan yang kemudian untuk diketahui apabila dalil yang
datang kemudian menghapus kandungan dalil yang pertama.
 Tarjih, yang menetapkan dalil yang terkuat dari segi riwayat
maupun sanadnya, bahkan dari segi matanNya.
 Tawaquf, yaitu tidak melakukan pemecahan masalah dengan
tiga hal di atas, karena tawaquf sebagai alternatif terahir.
2. Kegunaan Ilmu Fiqh

Kegunaan ilmu fiqh adalah menerapkan hukum syara’


pada semua perbuatan dan ucapan manusia. Sehingga ilmu
fiqh menjadi rujukan bagi seorang hakim dan putusannya,
seorang mufti dalam fatwanya dan seorang mukallaf untuk
megetahui hukum syara’ atas ucapan dan perbuatannya. Ini
adalah tujuan dari semua undang-undang yang ada pada
umat manusia. Ia tidak memiliki tujuan kecuali menerapkan
materi dan hukumnya terhadap ucapan dan perbuatan
manusia, juga mengenalkan kepada mukallaf tentang hal-
hal yang wajib dan yang haram baginya.
3. Ruang Lingkup Kajian Ilmu
Fiqh
Menurut para Ulama Fiqh pada umumnya, poko
pembahasan ilmu fiqh terdiri dari empat
pembahasan yang sering disebut dengan Rubu’.
Yaitu:
 Rubu’ Ibadah
 Rubu’ Muamalah
 Rubu’ Munakahat
 Rubu’ Jinayat
C. Hubungan antara Ushul Fiqh
Dan Fiqh

 Ilmu ushul fiqh memainkan peran logika dalam


hubungannya dengan ilmu fiqh. Hubungan antar keduanya
adalah hubungan antara teori dan aplikasinya, sebab ilmu
ushul merumuskan teori-teori umum dengan menetapkan
unsur-unsur umum dalam proses deduksi, sementara ilmu
fiqh mengaplikasikan teori dan unsur umum itu pada unsur
khusus yang berbeda dari suatu masalah ke masalah lain.
 Hubungan antara fiqh dan ilmu ushul merupakan satu
contoh relasi yang panjang dalam berbagai bidang, antara
studi tentang teori dan aplikasinya.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai