Anda di halaman 1dari 15

r a K a s i h M a l i k

A u a

U s h u l
F i q i h
PM 3 1
I 2A 4 0 0
12340
Pembahasan
1 Definisi

2 Ruang Lingkup

3 Tujuan
Pengertian Ushul Fiqh
Secara etimologi

Secara etimologi, kata Ushul Fiqh terdiri dari dua


kata yakni Ushul dan Fiqh. Ushul memiliki arti
berakar, asal, sumber, pusat, dasar, semula.
Sedangkan Fiqh artinya mengerti atau memahami.
Secara Terminologi

Imam Al-Ghazali dalam Kitab Al-Mustashfa:

‫اَأْلْح َكاِم ِم ْن َحْي ُث اْلُجْم َلُة اَل‬ ‫َأَّن ُأُص وَل اْلِف ْق ِه ِع َباَرٌة َع ْن َأِد َّلِة َهِذِه اَأْلْح َكاِم َو َع ْن َم ْع ِرَف ِة ُوُجوِه َد اَل َلِت َه ا َع ىَل‬
‫ِم ْن َحْي ُث الَّتْف ِص يُل‬

Artinya, “Ushul fiqih ialah istilah untuk (seperangkat) dalil-dalil dari hukum-hukum syariat
sekaligus pengetahuan tentang metode penunjukan dalilnya atas hukum-hukum syariat
secara global, bukan terperinci,” (Lihat Imam Al-Ghazali, Al-Mustashfa, Beirut, Darul
Kutub Al-Ilmiyyah, 2002 M, halaman 5).
Menurut istilah,

Ushul Fiqh adalah suatu ilmu yang


mempelajari tentang berbagai
kaidah dan pembahasan terhadap
dalil-dalil syara' (Al Qur'an dan As
Sunnah) yang berhubungan dengan
perbuatan manusia yang dibebani
hukum (mukallaf), baik menyangkut
masalah ibadah maupun mu'amalah
dan masalah perbuatan lahiriah
sehari-hari.
Ruang Lingkup
para ulama ahli ilmu Ushul Fiqh dapat diketahui ruang lingkup
kajian (maudhu’) dari Ushul fiqh secara global diantaranya :
a. Sumber dan dalil hukum dengan berbagai permasalahannya.
b. Bagaimana memanfaatkan sumber dan dalil hukum tersebut.
c. Metode atau cara penggalian hukum dari sumber dan dalilnya.
d. Syarat – syarat orang yang berwenang melakukan istinbat
(mujtahid) dengan berbagai permasalahannya.
Ruang Lingkup menurut
Imam Al Ghazali :

1 2 3 4
Hukum- Dalil-dalil Sisi
hukum hukum penunjukkan Mustatsmir
syara' syara’ dalil-dalil
Uraian Ruang Lingkup
menurut Imam Al Ghazali :

1 2
hukum- hukum syara’ Dalil-dalil hukum syara’,
adalah tsamarah (buah seperti al-kitab, sunnah
/hasil) dan ijma’, karena
yang dicari oleh ushul semuanya
fiqh. ini adalah mutsmir
(pohon).
Lanjutan ⬅️
Sisi penunjukkan dalil-dalil (wujuh
Mustatsmir (yang
dalalah al-adillah), karena ini adalah membuahkan) yaitu mujtahid
thariq al-istitsmar (jalan / proses yang menetapkan hukum
pembuahan). Penunjukkan dalil-dalil ini berdasarkan dugaan kuatnya
ada
4, yaitu dalalah bil manthuq (tersurat),
(zhan). Lawan mujtahid
dalalah bil mafhum (tersirat), dalalahbil adalah muqallid yang
dharurat (kemadharatan), dan dalalah wajib mengikuti mujtahid,
bil ma’na al-ma’qul (makna sehingga harus menyebutkan
rasional)
syarat-syarat
muqallid dan mujtahid serta
sifat-sifat keduanya.
Tujuan
Menurut Abdul Wahab Khallaf, tujuan dari ilmu ushul Fiqh adalah
menerapkan kaidah-kaidah dan teori-teorinya terhadap dalil-dalil yang rinci
untuk
menghasilkan hukuk syara’ yang ditunjuki dalil itu. Jadi, berdasarkan
kaidahkaidahnya dan bahasan-bahasannya
maka nash-nash syara’ dapat dipahami dan
hukum yang menjadi dalalahnya dapat diketahui, serta sesuatu yang dapat
menghilangkan kesamaran lafadz yang samar dapat diketahui
Lanjutan ⬅️
Selain itu juga
diketahui juga dalil-dalil yang dimenangkan ketika terjadi
pertentangan antara
satu dalil dengan dalil yang lainnya.10 Termasuk menetapkan metode
yang paling
tepat untuk menggali hukum dari sumbernya terhadap sesuatu
kejadian konkret
yang belum terdapat nashnya dan mengetahui dengan sempurnya
dasr-dasar dan
metode para mujtahid mengambil hukum sehingga terhindar dari
taqlid. Ilmu
inipun juga membicarakan metode penerapan hukum bagi peristiwa-
peristiwa atau
tindakan yang secara pasti tidak ditemui nashnya, yaitu
denganjalan Qiyas
istishab, dan lain sebagainya
Tujuan Menurut
Khudhari Beik dalam
kitab ushul fiqih :

1. Mengemukakan syarat-syarat
yang harus dimiliki oleh seorang
mujtahid, agar
mampu menggali hukum syara’
secara tepat
Lanjutan ⬅️
2. Sebagai acuan dalam menentukan
dan menetapkan hukum syara’ melalui 3. Memelihara agama dari penyimpangan
bermetode yang dikembangkan oleh penyalahgunaan sumber dan dalil
para mujtahid, sehinggga dapat hukum. Ushul fiqih menjadi tolak ukur
memecahkan berbagai persoalan baru validitas kebenaran sebuah ijtihad.
yang muncul

4. Mengetahui keunggulan dan 5. Mengetahui kekuatan & kelemahan suatu


pendapat sejalan dengan dalil
kelemahan para mujtahid, yang digunakan dalam berijtihad, sehingga para
dilihat dari dalil yang peminat hukum Islam dapat
melakukan tarjih (penguatan) salah satu dalil
mereka gunakan. atau pendapat tersebut dengan
mengemukakan pendapatnya
Kesimpulan

ilmu ushul fiqh memberi pengetahuan kepada umat Islam


tentang system hukum
dan metode pengambilan hukum itu sendiri. Dengan demikian diharapkan
umat islam akan terhindar dari taqlid atau ikut pada
pendapat seseorang tanpa mengetahui dalil dan alasan-alasannya.`
Ushul fiqh juga sangat penting bagi umat Islam, karena disatu pihak
pertumbuhan nash telah terhenti sejak meninggalnya nabi, sementara dipihak lain,
akibat kemajuan sains dan teknologi, permasalahan yang mereka hadapi kian hari
kian bertambah. Kehadiran sains dan teknologi tidak hanya dapat membantu dan
membuatkehidupan manusia menjadi mudah, tetapi juga membawa masalahmasalah
baru yang memerlukan penanganan serius oleh para ahli dengan berbagai
bidangnya.
T e r i ma
K a s i h

Anda mungkin juga menyukai