OLEH :
SARIFAH, S.Pd.I
1. Juli 2022 5 2 3
2. Agustus 2022 5 4 -
3. September 2022 4 3 1
4. Oktober 202 5 5 -
5. November 2022 4 4 -
6. Desember 2022 5 1 4
JUMLAH 28 19 8
1. Januari 2023 4 4 0
2. Februari 2023 4 4 0
3. Maret 2023 5 2 3
4. April 2023 4 0 4
5. Mei 2023 4 4 0
6. Juni 2023 5 1 4
JUMLAH 26 15 11
1. E.1A, E.2A, E.3A, E4A, E.5A Meraih Kesuksesan dengan Kompetisi dalam 12 JP 1 Pemahaman Al-Qur’an dan Hadits
Kebaikan dan Etos Kerja
2. E.6A, E.7A, E.8A Memahami Hakikat dan Mewujudkan 12 JP 1 Pemahaman Akidah
Ketauhidan dan dengan Syu’abul (cabang) Iman
Menjalani Hidup Penuh Manfaat dengan
3. E.9A, E.10A, E.11B Menghindari Berfoya-foya, Riya’, Sum’ah, 9 JP 1 Pemahaman Akhlak
Takabbur, dan Hasad
4. E.12B, E.13B, E.14B Asuransi, Bank, Koperasi Syariah untuk 12 JP 1 Pemahaman Fiqh
Perekonomian Umat dan Bisnis yang Maslahah
5. E.15B, E.16B, E.17B, E.18B Meneladani Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam 9 JP 1 Pemahaman Sejarah Peradaban Islam
di Indonesia
57 JP
Larangan Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina 2 Pemahaman Al-Qur’an dan Hadits
Mahabbah, Khauf, Raja’, dan Tawakal Kepada 2 Pemahaman Akidah
Allah SWT
Menghindari Marah (Gadab), Membiasakan 2 Pemahaman Akhlak
Kontrol Diri dan Berani Membela Kebenaran
Al-Kulliyat Al-Khamsah (Lima Prinsip Dasar 2 Pemahaman Fiqh
Hukum Islam)
Peran dan Metode Wali Songo dalam 2 Pemahaman Sejarah Peradaban Islam
Menyebarkan Ajaran Islam di Indonesia
ANALISIS CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Rasionalisasi
Pendidikan Agama Islam (PAI) secara bertahap dan holistik diarahkan untuk menyiapkan
peserta didik agar mantap secara spiritual, berakhlak mulia, dan memiliki pemahaman akan
dasar-dasar agama Islam serta cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan agama Islam secara umum harus
mengarahkan peserta didik kepada (1) Kecenderungan kepada kebaikan (al-ḥanifiyyah), (2)
Sikap memperkenankan (al- samḥah), (3) akhlak mulia (makārim al-akhlāq), dan (4) Kasih
sayang untuk alam semesta (rahmat li al-ālamĩn). Dengan PAI, dasar-dasar tersebut
kemudian diterapkan oleh peserta didik dalam beriman dan bertakwa kepada Allah Swt,
menjaga diri, peduli atas kemanusiaan dan lingkungan alam. Deskripsi dari penerapan ini
akan tampak dalam beberapa elemen PAI terutama dalam akhlak pribadi dan sosial, akidah,
syari’at dan sejarah peradaban Islam.
PAI bisa menjadi pedoman bagi peserta didik dalam menjaga diri dan menerapkan akhlak
mulia setiap hari. Berbagai persoalan di masyarakat seperti krisis akhlak, radikalisme dan
krisis lingkungan hidup dan lain-lain mempunyai jawaban dalam tradisi agama Islam.
Dengan mempelajari dan menghayati PAI, peserta didik mampu menghindari segala
perubahan negatif yang terjadi di dunia sehingga tidak mengganggu perkembangan dirinya
baik dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia,
maupun alam semesta.
Dengan konteks Indonesia pada abad 21 yang semakin kompleks, pemahaman yang
mendalam tentang agama sangat dibutuhkan, terutama dalam menghormati dan menghargai
perbedaan. Pelajaran agama tidak hanya membahas hubungan manusia dengan Allah (ḥabl
min Allāh), namun juga hubungan dengan diri sendiri, sesama warga negara, sesama
manusia (ḥabl min al-nās) dan alam semesta. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan yang
beragam dalam proses belajar agama yang tidak hanya berupa ceramah, namun juga diskusi-
interaktif, proses belajar yang bertumpu pada keingintahuan dan penemuan (inquiry and
discovery learning), proses belajar yang berpihak pada anak (student-centered learning),
proses belajar yang berbasis pada pemecahan masalah (problem based learning),
pembelajaran berbasis proyek nyata dalam kehidupan (projek based learning), dan proses
belajar yang kolaboratif (collaborative learning). Berbagai pendekatan ini memberi
ruang bagi tumbuhnya keterampilan yang berharga seperti budaya berpikir kritis,
kecakapan berkomunikasi dan berkolaborasi, dan menjadi peserta didik yang kreatif.
Melalui muatan materi yang disajikannya dalam 5 (lima) elemen keilmuan PAI antara lain
Al-Quran-hadis, akidah, akhlak, fiqih, dan sejarah peradaban Islam, pelajaran agama Islam
dapat berkontribusi dan menguatkan terbentuknya profil pelajar pancasila sebagai pelajar
sepanjang hayat (min al-mahdi ila al-lahdi) yang beriman dan bertakwa, serta berakhlak
mulia, menyadari dirinya bagian dari penduduk dunia dengan berkepribadian dan punya
kompetensi global, mandiri, kreatif, kritis, dan bergotong royong.
B. Capaian Pembelajaran (CP)
1. Elemen: Pemahaman Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Pada akhir fase E, dalam aspek Al-Qur’an dan Hadis, peserta didik mampu,
menganalisis ayat Al-Qur’an dan hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; dapat membaca Al-
Qur`an dengan tartil, menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur’an serta hadis
tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari
pergaulan bebas dan zina; dapat menyajikan konten dan paparan tentang perintah
untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan
zina; meyakini bahwa sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta
menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina adalah perintah agama; dan
membiasakan sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari
pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan lebih berhati-hati dan menjaga
kehormatan diri.
Dalam aspek akidah, peserta didik menganalisis makna syu’abul īmān (cabang-
cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; mempresentasikan makna
syu’abul īmān (cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya;
meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak cabang-cabangnya; serta menerapkan
beberapa sikap dan karakter sebagai cerminan cabang iman dalam kehidupan.
Dari aspek akhlak, peserta didik menganalisis manfaat menghindari akhlak
maẑmūmah; membuat karya yang mengandung konten manfaat menghindari sikap
maẑmūmah; meyakini bahwa akhlak maẑmūmah adalah larangan dan akhlak
mahmūdah adalah perintah agama; serta membiasakan diri untuk menghindari akhlak
maẑmūmah dan menampilkan akhlak mahmūdah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam aspek fikih, peserta didik mampu menganalisis implementasi fikih muamalah
dan al-kulliyât al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam; menyajikan paparan
tentang fikih muamalah dan al-kulliyât al-khamsah meyakini bahwa ketentuan fikih
muamalah dan al-kulliyât al-khamsah adalah ajaran agama; serta menumbuhkan jiwa
kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan sosial.
Dalam aspek sejarah peradaban Islam, peserta didik mampu menganalisis sejarah dan
peran tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia; dapat membuat bagan timeline
sejarah tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia dan memaparkannya;
meyakini bahwa perkembangan peradaban di Indonesia adalah sunatullah dan
metode dakwah yang santun, moderat, bi al-ḥikmah wa al-mau`iẓat al- ḥasanah
adalah perintah Allah Swt.; membiasakan sikap kesederhanaan dan kesungguhan
mencari ilmu, tekun, damai, serta semangat menghargai adat istiadat dan perbedaan
keyakinan orang lain.
2. Keterampilan proses
1. Memberikan bimbingan kepada peserta didik agar mantap spiritual, berakhlak
mulia, selalu menjadikan kasih sayang dan sikap toleran sebagai landasan dalam
hidupnya;
2. Membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang memahami dengan baik
prinsip-prinsip agama Islam terkait akhlak mulia, akidah yang benar (`aqîdah
sahĩhah) berdasar paham ahlus sunnah wal jamā`ah, syariat, dan perkembangan
sejarah peradaban Islam, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam hubungannya dengan sang pencipta, diri sendiri, sesama warga negara,
sesama manusia, maupun lingkungan alamnya dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indoneisa;
3. Membimbing peserta didik agar mampu menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam
berfikir sehingga benar, tepat, dan arif dalam menyimpulkan sesuatu dan
mengambil keputusan;
4. Mengkonstruksi kemampuan nalar kritis peserta didik dalam menganalisa
perbedaan pendapat sehingga berperilaku moderat (wasaťîyyah) dan terhindar dari
radikalisme ataupun liberalisme;
5. Membimbing peserta didik agar menyayangi lingkungan alam sekitarnya dan
menumbuhkan rasa tanggung jawabnya sebagai khalifah Allah di bumi. Dengan
demikian dia aktif dalam mewujudkan upaya-upaya melestarikan dan merawat
lingkungan sekitarnya;
6. Membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi nilai persatuan sehingga dengan
demikian dapat menguatkan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah basyariyyah),
persaudaraan seagama (ukhuwwah Islāmiyyah), dan jugapersaudaraan
sebangsa dan senegara (ukhuwwah waťaniyyah) dengan segenap kebinekaan
agama, suku dan budayanya.
C. Elemen, Konten, Tujuan Pembelajaran (TP), JP
KONTEN/LIN
KODE ALOKASI SUMBER PROFIL BELAJAR
ELEMEN GKUP TUJUAN PEMBELAJARAN
TP WAKTU BELAJAR PANCASILA
MATERI
Al-Qur’an dan Meraih 1. Melalui metode talaqqi dan peer teaching, E.1A 3 JP Buku paket fase E Beriman, Bertakwa
Kesuksesan peserta didik dapat membaca Q.S. al- Maidah/5: kepada Tuhan Yang
Hadits kelas X, modul,
dengan 48 tentang kompetisi dalam kebaikan dan Q.S. Maha Esa, dan
Kompetisi atTaubah/9: 105 tentang etos kerja dengan tartil internet, Berakhlak Mulia,
dalam Kebaikan dan sesuai kaidah tajwid serta terbiasa tadarus Mandiri, Bernalar
LKPD(Lembar
dan Etos Kerja Al-Qur`an setiap hari. Kritis dan Kreatif
2. Melalui metode drill and practice dan metode E.2A 3JP Kerja Peserta
sorogan, peserta didik dapat menghafal Q.S. al- Didik)
Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105 dan
hadis tentang kompetisi dalam kebaikan dan
etos kerja dengan fasih dan lancar.
3. Melalui model inquiry learning, peserta didik E.3A, 3.JP
dapat menganalisis asbabun nuzul dan tafsir Q.S.
al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105.
4. Melalui model pembelajaran discovery learning, E.4A
peserta didik dapat menganalisis manfaat dari
penerapan perilaku kompetisi dalam kebaikan
dan etos kerja dalam kehidupan sehari-hari serta
meyakini bahwa Islam memerintahkan perilaku
kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja dan
membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Melalui model pembelajaran berbasis proyek E.5A 3.JP
(project based learning), peserta didik dapat
membuat dan menyajikan paparan tentang Q.S.
alMaidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105 dan
hadis tentang kompetisi dalam kebaikan dan
etos kerja.
Akidah Memahami 1. Melalui metode inquiry learning dan small group E.6A, 12 JP Buku paket fase E Berkebinekaan
Hakikat dan discussion, peserta didik mampu menganalisis Global,
E.7A, kelas X, modul, Beriman,
Mewujudkan makna syu’abul iman (cabang-cabang iman) Bertakwa
Ketauhidan dan pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; E.8A internet, kepada Tuhan
dengan Syu’abul 2. Melalui metode project-based learning dan mind Yang Maha Esa,
LKPD(Lembar
(cabang) Iman map, peserta didik mampu mempresentasikan Bernalar Kritis,
makna syu’abul iman (cabang-cabang iman); Kerja Peserta Bergotong
3. Melalui metode reflective thinking, peserta didik Royong.
Didik)
mampu meyakini bahwa dalam iman terdapat
banyak cabang-cabangnya;
4. Melalui metode reflective thinking peserta didik
mampu membiasakan sikap disiplin, jujur, dan
bertanggung jawab yang merupakan beberapa
cabang iman dalam kehidupan.
Akhlak Menjalani Hidup 1. Melalui model pembelajaran the learning cell, E.9A, 9 JP Buku paket fase E Beriman, Bertakwa
Penuh Manfaat peserta didik dapat menganalisis pengertian, kepada Tuhan Yang
E.10A, kelas X, modul, Maha Esa, Mandiri,
dengan dalil dan contoh perilaku berfoya-foya, riya’, Bernalar Kritis
Menghindari sum’ah, takabur, dan hasad. E.11B internet,
Berfoyafoya- 2. Melalui model pembelajaran jigsaw learning,
LKPD(Lembar
foya, Riya’, peserta didik dapat menganalisis manfaat dan
Sum’ah, cara menghindari perilaku berfoya-foya, riya’, Kerja Peserta
Takabbur, dan sum’ah, takabur dan hasad serta meyakini Didik)
Hasad bahwa Islam melarang perilaku tercela sehingga
termotivasi untuk menghindarinya.
3. Melalui model pembelajaran berbasis produk,
peserta didik dapat membuat dan menyajikan
quote tentang perilaku berfoya-foya, riya’,
sum’ah, takabur, dan hasad serta terbiasa
bersikap rendah hati dalam kehidupan sehari-
hari.
Fikih Asuransi, Bank, 1. Melalui metode discovey learning dan E.12B, 12 JP Buku paket fase E Beriman, Bertakwa
Koperasi information search mampu menganalisis kepada
Syariah untuk E.13B, kelas X, modul, Tuhan Yang Maha
implementasi fikih muamalah: asuransi, bank Esa, Bernalar Kritis,
Perekonomian dan koperasi syariah di masyarakat; E.14B internet, Kreatif, Bergotong
Umat dan Bisnis 2. Melalui metode jigsaw, mampu menyajikan Royong
yang Maslahah LKPD(Lembar
paparan tentang fikih muamalah: asuransi, bank
dan koperasi syariah; Kerja Peserta
3. Melalui metode discovery learning, mampu Didik)
meyakini bahwa ketentuan fikih muamalah
adalah ajaran agama;
4. Melalui metode problem-based learning,
mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan
kepedulian sosial
Sejarah Meneladani 1. Melalui model pembelajaran active debate E.15B, 12 JP Buku paket fase E Bernalar Kritis,
Peran Ulama (debat aktif), peserta didik dapat menganalisis kelas X, modul, Mandiri dan
Peradaban Penyebar Ajaran E.16B, Kreatif
Islam di sejarah masuknya agama Islam di Indonesia dan internet,
Islam Indonesia perkembangan kesultanan di Indonesia. E.17B, LKPD(Lembar
2. Melalui model pembelajaran index card macth, Kerja Peserta
E.18B
peserta didik dapat menganalisis tokoh Didik)
penyebar ajaran Islam di Indonesia, dan
meyakini bahwa perkembangan peradaban
Islam di Indonesia merupakan kehendak Allah
Swt. sehingga termotivasi untuk meneladani
kesederhanaan dan semangat menuntut ilmu
dari para ulama.
3. Melalui model pembelajaran berbasis produk,
peserta didik dapat membuat dan bagan
timeline sejarah tokoh ulama penyebar Islam di
Indonesia..
Jumlah JP 57 JP
D. Susunan Penyajian konten/materi
Meraih Kesuksesan
Awal fase E dengan Kompetisi
Kelas X dalam Kebaikan dan Memahami Hakikat
Etos Kerja dan Mewujudkan
Semester 1
Ketauhidan dan
dengan Syu’abul
(cabang) Iman
Kelas X
Meneladani Peran Ulama
Penyebar Ajaran Islam di
Indonesia CP akhir fase E
kelas 10 menuju
kelas 11 semester 1
E. Glosarium
1. Ikhlas : niat, pikiran dan perbuatan yang dilakukan semata-mata mengharap ridha
Allah Swt.
2. Rohis : Rohaniawan/rohaniawati Islam (petugas yang melayani bidang keagamaan)
3. Minhaj/manhaj : (secara bahasa) jalan yang jelas & terang. (secara istilah) Kaidah-
kaidah & ketentuan-ketentuan yang digunakan bagi setiap pelajaran-pelajaran
ilmiyyah melalui proses penelusuran (sanad) ilmu-ilmu Islam dengan alur riwayat
yang benar yang bersambung sampai kepada Nabi Muhammad.
4. Al-Qur'an adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW
melalui malaikat Jibril sebagai petunjuk bagi umat manusia.
5. Hadits juga berarti berita yaitu sesuatu yang diberitakan, diperbincangkan, dan
dipindahkan dari seorang kepada orang lain. Hadits menurut istilah syara' ialah hal-
hal yang datang dari Rasulullah SAW, baik itu ucapan, perbuatan, atau pengakuan
(taqrir).
6. Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk salah satu bentuk perilku menyimpang
yang mana “Bebas” yang dimaksud adalah melewati batas batas norma ketimuran
yang ada. Mesalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik dilingkungan maupu
dari media masa.
7. Zina menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perbuatan bersanggama
antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan.
8. Metode Tartil adalah cara membaca Al-Qur‟an dengan cara pelan dan perlahan serta
mengucapkan huruf-huruf dari makhrajnya dengan tepat. Membaca dengan pelan
dan tepat maka dapat terdengar dengan jelas masing-masing hurufnya, dan tajwid
nya.
9. Tajwid adalah istilah dari bahasa Arab yang secara harfiah memiliki makna
'melakukan sesuatu dengan indah atau bagus'. Tajwid berasal dari kata 'Jawadda'.
Tajwid juga berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat
yang ada pada setiap huruf.
10. kompetisi adalah aktivitas mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain
atau kelompok. Individu atau kelompok memilih untuk bekerja sama atau
berkompetisi tergantung dari struktur reward dalam suatu situasi.
11. larangan adalah perintah (aturan) yang melarang suatu perbuatan. Contoh:
Pemerintah mengeluarkan larangan mengirim emas ke luar negeri. Arti lainnya dari
larangan adalah sesuatu yang terlarang karena dipandang keramat atau suci.
Contoh: Tabuh larangan.
12. syu'abul iman adalah cabang-cabang keimanan. Nabi Muhammad Saw mengatakan
kalau iman ada 70 cabang dan cabang yang paling tinggi adalah kalimat laa ilaaha
illallaah. Sedangkan cabang iman yang paling rendah adalah menyingkirkan hal-hal
di jalan yang dapat mengganggu perjalanan.
13. akhlak mahmudah artinya akhlak yang terpuji. Atau dengan kata lain yakni perangai
dan ucapan yang baik, serta merupakan perbuatan yang disenangi.
14. Akhlak mazmumah adalah akhlak tercela. Mengutip buku Belajar Aqidah Akhlak oleh
Muhammad Asroruddin Al Jumhuri, akhlak tercela merupakan segala tingkah laku
manusia yang dapat mendatangkan kebinasaan dan kehancuran diri.
15. Al-warasah (bawaan), yaitu potensi batin yang sangat dominan dalam pembinaan
akhlak. Berupa kecenderungan, bakat, minat, akal, dan lain-lain.
16. Al-bi'ah, yaitu pengaruh lingkungan. Mulai dari lingkungan sosial terkecil seperti
keluarga hingga lingkungan masyarakat. Lingkungan pendidikan merupakan faktor
penting dalam pembinaan akhlak.
17. Ananiah merupakan perilaku seseorang yang cenderung selalu memikirkan dirinya
sendiri
18. Dalam hukum pidana Islam yang dikatakan pemberontak adalah al-Baghyu
yaitu keluar dari kepemimpinan negara dengan cara melakukan perlawanan.
19. Fitnah (buhtan) adalah informasi bohong tentang seseorang atau tanpa berdasarkan
kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang (seperti menodai
nama baik, merugikan kehormatan orang).
20. hianat artinya curang, culas, tidak jujur, tidak lurus hati. Menurut Raghib al-Isfahani,
khianat kurang lebih sama artinya dengan nifak (orangnya disebut munafik).
Khianat dapat terjadi terhadap diri sendiri, terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya, dan
terhadap orang lain.
Meraih Kesuksesan
dengan Kompetisi
dalam Kebaikan
dan Etos Kerja
MODUL AJAR
Meraih Kesuksesan dengan Kompetisi dalam
Kebaikan dan Etos Kerja
DISUSUN OLEH :
SARIFAH, S.Pd.I
B. KOMPETENSI AWAL
1) pada domain Al-Qur’an Hadis Peserta didik sudah memahami konsep
Berkompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja merupakan perintah Allah
Swt.
2) Peserta didik sudah mengenal proses Kebaikan dan Etos Kerja dalam kehidupan
sehari-hari
D. SARANA PRASARANA
1) In focus : Pembelajaran ini memerlukan infokus untuk mempresentasikan
proses dan hasil belajar
2) Gawai ( handphone/laptop): pembelajaran ini menggunakan LKPD yang
digunakan peserta didik untuk menuliskan gagasannya
3) Jaringan Internet: pembelajaran ini memerlukan jaringan interner untuk mencari
referensi dan mengkomunikasikan hasil belajar di media sosial peserta didik
4) Alat Peraga Pelajaran:
a). Poster ayat; https://www.paismk.com/wp-
content/uploads/2021/08/X_Alat- Peraga-Ayat-Quran-K21_Gasal.pdf
b). Poster Ilmu Tajwid; https://www.paismk.com/wp-
content/uploads/2020/07/ILMU-TAJWID_ALAT-PERAGA-KBM-
PAI.pdf
5) Lingkungan Sekolah
2. KOMPETEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui metode talaqqi dan peer teaching, peserta didik dapat membaca Q.S. al-
Maidah/5: 48 tentang kompetisi dalam kebaikan dan Q.S. at-Taubah/9: 105 tentang
etos kerja dengan tartil dan sesuai kaidah tajwid serta terbiasa tadarus Al-Qur`an
setiap hari.
2. Melalui metode drill and practice dan metode sorogan, peserta didik dapat menghafal
Q.S. al
Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105 dan hadis tentang kompetisi dalam kebaikan
dan etos kerja dengan fasih dan lancar.
3. Melalui model inquiry learning, peserta didik dapat menganalisis asbabun nuzul dan
tafsir Q.S. al Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105
4. Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat menganalisis
manfaat dari penerapan perilaku kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Melalui model pembelajaran berbasis proyek (project based learning), peserta didik
dapat membuat dan menyajikan paparan tentang Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at-
Taubah/9: 105 dan hadis tentang kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Proses tidak akan mendustai hasil, man jadda wajada ; barangsiapa yang
bersungguh- sungguh maka mendapatlah ia
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pernahkah kamu menyaksikan orang mengemis di jalanan? Tulislah
pendapatmu; mengapa dia melakukan hal semacam itu?
2. Mengapa sikap berkompetisi dalam kebaikan dan etos sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana cara menerapkan sikap kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apakah manfaat yang diperoleh dengan menerapkan sikap kompetisi
dalam kebaikan dan etos kerja dalam kehidupan sehari-hari?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (3 x 45 menit)
Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
1. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker
active, laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera,
kertas karton, spidol warna atau media lain.
2. Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa
bersama-sama, tadarus Al-Qur`an, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi tempat duduk peserta didik.
3. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang
akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
4. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing.
Kegiatan Inti (100 menit)
1) Guru meminta peserta didik untuk mengamati infografis. Infografis tersebut berisi
materi tentang Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105 dan hadis tentang
kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.
2) Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta
didik terhadap infografis tersebut.
3) Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar (tadabbur) dan menuliskan
pesan-pesan moral pada setiap gambar.
4) Guru meminta peserta didik untuk membaca kisah inspiratif terkait dengan materi
pelajaran, yakni kisah seorang ulama hadis yang ribuan kali khatam Al-Qur`an.
5) Peserta didik diminta menuliskan nilai-nilai keteladanan dari kisah inspiratif
tersebut di buku masing-masing.
6) Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk mulai membahas materi pelajaran
dan aktivitas-aktivias di dalamnya pada rubrik “Wawasan Keislaman”. Pada bab I
ini digunakan 5 metode pembelajaran yang dibagi untuk 5 pekan atau 15 jam
pelajaran, yaitu:
Pertemuan pertama menggunakan metode peer teaching Langkah-langkah metode
talaqqi dan peer teaching pada materi ini adalah sebagai berikut:
a) Guru mendemonstrasikan bacaan Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105
dihadapan peserta didik.
b) Peserta didik memperhatikan dengan seksama, terutama pada gerakan mulut guru
dan menirukannya.
c) Peserta didik membentuk kelompok dengan mempertimbangkan heterogenitas.
d) Peserta didik yang paling fasih dan lancar dalam membaca Al- Qur`an disebar pada
tiap kelompok dan bertindak sebagai guru tutor sebaya.
e) Anggota kelompok belajar membaca Al-Qur`an dipandu oleh guru tutor sebaya.
Pertemuan kedua menggunakan metode drill and practice dan metode sorogan
Langkah-langkah metode drill and practice dan metode sorogan sebagai berikut:
a) Guru meminta peserta didik membaca arti per kata dari Q.S. al-Maidah/5: 48 dan
Q.S. at-Taubah/9: 105, kemudian membaca ayat beserta terjemahnya.
b) Peserta didik berlatih dan praktik membaca arti per kata dari Q.S. al-Maidah/5: 48
dan Q.S. at-Taubah/9: 105, kemudian membaca ayat berserta terjemahnya secara
berpasangan.
c) Peserta didik menghafal arti per kata, kemudian menghafal ayat berserta
terjemahnya secara berpasangan.
d) Masing-masing peserta didik mendemonstrasikan hafalan di hadapan guru secara
bergantian.
e) Untuk memperkuat hafalan, guru meminta peserta didik untuk menyalin Q.S. al-
Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105 beserta terjemahnya.
Pertemuan ketiga menggunaan model inquiry learning. Langkah-langkah model
pembelajaran berbasis inkuri adalah:
a) Guru menciptakan suasana kondusif selama proses pembelajaran.
b) Guru menjelaskan ruang lingkup materi dan tujuan pembelajaran.
c) Guru memberikan permasalahan terkait asbabun nuzul dan tafsir Q.S. al-Maidah/5:
48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105.
d) Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait asbabun nuzul dan tafsir
Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. atTaubah/9: 105.
e) Peserta didik mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah.
f) Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari kitab-kitab
tafsir untuk menjawab rumusan masalah.
g) Peserta didik melakukan analisa perbandingan isi masingmasing kitab tafsir.
h) Peserta didik mempresentasikan di depan kelas dan secara bersama-sama
menyimpulkan hasil temuan yang diperoleh.
Pertemuan keempat menggunakan model pembelajaran discovery learning Langkah-
langkah model pembelajaran discovery learning (berbasis penyingkapan) adalah:
a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi.
b) Guru memberikan permasalahan terkait penerapan perilaku kompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja beserta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
c) Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait penerapan perilaku
kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja beserta manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
d) Peserta didik mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah.
e) Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari referensi
buku-buku yang relevan untuk menjawab rumusan masalah.
f) Peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi dengan mendiskusikan di
dalam kelompoknya.
g) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
h) Secara bersama-sama menyimpulkan hasil temuan yang diperoleh.
Pertemuan kelima menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project-based
learning) Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek adalah:
a) Guru mengajukan pertanyaan tentang perilaku kompetisi dalam kebaikan sesuai
dengan kandungan Q.S. al-Maidah/5: 48 dan perilaku etos kerja sesuai dengan
kandungan Q.S. atTaubah/9: 105.
b) Guru bersama peserta didik merancang proyek yakni membuat paparan digital.
c) Menyusun jadwal yang berisi target waktu penyelesaikan proyek.
d) Guru memantau aktivitas peserta didik dan kemajuan proyek.
e) Menilai hasil proyek untuk mengukur ketercapaian kriteria ketuntasan minimal.
f) Mengevaluasi pengalaman saat merancang dan membuat proyek, dan bersama-
sama melakukan refleksi.
g) Guru meminta peserta didik untuk membaca rangkuman yang berisi poin-poin
penting materi.
E. ASESMEN
1) asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
2) asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif)
I. DAFTAR PUSTAKA
1) Tim Buku Nasional. 2021. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta:
Kemdikbud
CATATAN :
Kode nilai/predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B) 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑎ℎ
25,01-50,00 = Cukup (C) Nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
00,00-25,00 = Kurang(K)
CATATAN :
Skor penilaian ya = 100 dan tidak = 50
Skor maksimal= jumlah pertanyaan dikalikan jumlah kriteria
skoor sikap = ( jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100 )
kode nilai / predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C)
00,00-25,00 = Kurang(K)
CATATAN :
Skor penilaian ya = 100 dan tidak = 50
Skor maksimal= jumlah pertanyaan dikalikan jumlah kriteria
skoor sikap = ( jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100 )
kode nilai / predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C)
00,00-25,00 = Kurang(K)
CATATAN :
Kode nilai/predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C) 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑎ℎ
Nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
00,00-25,00 = Kurang(K)
b. ASESMEN KOGNITIF
Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) untuk
jawaban yang benar dari setiap pertanyaan!
1) Perhatikan penggalan QS. At-Taubah/9: 105 berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Susunan QS. At-Taubah/9: 105 yang benar adalah ….
A. 3-5-4-2-1
B. 5-4-3-2-1
C. 5-3-1-4-2
D. 3-2-4-5-1
E. 3-5-2-4-1
9) Hesty termasuk siswi yang mampu (kaya), ketika ada tugas dari
gurunya ia pun meminta temannya untuk mengerjakan/membuat tugas
tersebut dengan memberi sejumlah uang untuk jasanya. Hasil tugasnya
pun mendapat nilai yang baik dari gurunya setelah Hesty
menyerahkannya.
Perilaku sebagai cerminan dari pengamalan hadits Nabi Muhammad
saw. Yang benar terdapat pada pernyataan berikut, yaitu….
A. Hesty mendapatkan nilai yang baik dari gurunya
B. Hesty menggunakan kemampuan finansial (ekonomi)-nya
C. Guru mendapatkan hasil yang maksimal dari muridnya (Hesty)
D. Teman Hesty mendapatkan hasil dari usaha/kemampuannya
sendiri
E. Hesty dan temannya mendapatkan keuntungan atas kemampuan
mereka
2. ASESMEN FORMATIF
1) Bacalah QS. Al-Maidah/5: 48 dan At-taubah/9: 105 secara tartil!
2) Terjemahkanlah QS. Al-Maidah/5: 48 dan At-taubah/9: 105 ke dalam
Bahasa indonesia dengan benar!
3) Identifikasikan Hukum Bacaan (Tajwid) dari QS. Al-Maidah/5: 48
dan At- taubah/9: 105 secara benar!
4) Jelaskan isi kandungan QS. Al-Maidah/5: 48 dan At-taubah/9: 105
dengan bahasamu!
5) Tunjukkan contoh perilaku pengamalan dari QS. Al-Maidah/5: 48
dan At- Taubah/9: 105 dalam kehidupan sehari-hari!
3. SOAL PENGAYAAN
a. Simaklah video berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=jCDj_VsyU2o
Tuangkan hasil pengamatanmu dari tayangan tersebut, terkait dengan
materi Berkompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja!
4. SOAL REMEDIAL
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan berkompetisi dalam kebaikan dan etos
kerja etos kerja!
2) Uraikan pendapatmu tentang hubungan antara berkompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja!
3) Kemukakan hikmah/manfaat berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
bagi diri sendiri dan orang lain!
Lembar Kerja Kerja
1. Tulislah kejadian yang pernah kamu alami di masa yang lalu terkait materi
Berkompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja, Cari dan berilah gambar/photo yang
sesuai dengan kisahmu kemudian tempelkan di sini!
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
2. Berdasarkan kisah nyatamu, tuangkanlah pesan moral atau nilai positif dari
kejadian itu dikaitkan dengan materi Berkompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja!
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
MODUL AJAR
Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan
dengan Syu'abul Iman (cabang-cabang iman)
DISUSUN OLEH :
SARIFAH, S.Pd.I
B. KOMPETENSI AWAL
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam memahami hakikat mencintai Allah
Swt. takut kepada Allah Swt. berharap hanya kepada Allah Swt. dan bertawakal
kepada Allah Swt
D. SARANA PRASARANA
LCD projector, speaker active, laptop, Multimedia Pembelajaran
Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton, spidol warna atau
media lain yang dibutuhkan.
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik yang menjadi target yaitu :
5) Peserta didik regular / tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar
6) Peserta didik dengan gaya belajar yang berbeda : audiotory, visual, kinestetik.
7) Peserta didik dengan pencapaian tinggi : mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan memiliki
kemampuan memimpin
8) Peserta didik dengan kemampuan Menganalisis, membaca, menghafal,
menyajikan dan menerapkan ayat Al-Qur’an dan hadis tentang memahami
hakikat mencintai Allah Swt. takut kepada Allah Swt. berharap hanya kepada
Allah Swt. dan bertawakal kepada Allah Swt dalam kehidupan sehari-hari
F. MODEL PEMBELAJARAN
Guru menerapkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
(Students Centered Learning) dengan model pembelajaran Inkuiri Learning, dan
metode-metode pembelajaran aktif-partisipatif (Active Learning)
2. KOMPETEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui metode inquiry learning dan small group discussion, peserta
didik mampu menganalisis makna syu’abul iman (cabang-cabang iman)
pengertian, dalil, macam dan manfaatnya;
2. Melalui metode project-based learning dan mind map, peserta didik
mampu mempresentasikan makna syu’abul iman (cabang-cabang iman);
3. Melalui metode reflective thinking, peserta didik mampu meyakini bahwa
dalam iman terdapat banyak cabang-cabangnya;
4. Melalui metode reflective thinking peserta didik mampu membiasakan
sikap disiplin, jujur, dan bertanggung jawab yang merupakan beberapa
cabang iman dalam kehidupan.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Proses tidak akan mendustai hasil, man jadda wajada ; barangsiapa yang
bersungguh- sungguh maka mendapatlah ia
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Kegiatan awal, peserta didik mengamati dan mempelajari infografis. Tampilan
menarik infografis akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan memotivasi untuk
mempelajari materi pelajaran. Sebaiknya guru memberikan umpan balik dan
penguatan terhadap komentar peserta didik bahwa penanaman iman adalah hal
yang paling mendasar yang harus dilakukan sejak dini dari lingkungan keluarga.
Pendidikan tentang tauhid, yang harus diterima oleh seorang anak, tidak hanya
berupa konsep teoritis saja, namun harus termanifestasikan dalam 3 (tiga) cabang
keimanan antara lain ucapan, keyakinan dan amalan dalam kehidupan sehari-hari,
mulai dari hal-hal kecil sekali pun, bahkan hanya dengan masih memiliki rasa
malu, menjaga kebersihan dan bersabar ketika menghadapi musibah dan ujian
kehidupan.
2. Kegiatan selanjutnya peserta didik diminta mencermati gambar terkait materi dan
menuliskan komentar atau pesan moral yang terkandung dalam gambar tersebut
(aktivitas 2.2)
3. Dilanjutkan dengan membaca dan mencermati kisah inspiratif agar peserta didik
dapat mengambil hikmah dan nilai-nilai keteladanan dari kisah tersebut (aktivitas
2.3).
3. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (3 x 45 menit)
Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
1. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker
active, laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera,
kertas karton, spidol warna
atau media lain.
2. Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa
bersama-sama, tadarus Al-Qur`an, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi tempat duduk peserta didik.
3. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang
akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
4. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing.
Kegiatan Inti
1) Guru meminta peserta didik untuk mengamati infografis. Infografis tersebut berisi
materi tentang syu’abul iman (cabangcabang Iman).
2) Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta didik
terhadap infografis tersebut.
3) Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar (tadabbur) dan menuliskan
pesan-pesan moral pada setiap gambar.
4) Guru meminta peserta didik untuk membaca kisah inspiratif terkait dengan materi
pelajaran, yakni kisah manisnya Iman Sang Panglima, yang tetap teguh
mempertahankan akidahnya meskipun diiming-imingi dengan jabatan dan
kenikmatan dunia, bahkan meskipun diancam hendak dicabut nyawanya sekali pun.
5) Peserta didik diminta menuliskan nilai-nilai keteladanan dari kisah inspiratif
tersebut di buku masing-masing.
6) Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk mulai membahas materi pelajaran
dan aktivitas-aktivias di dalamnya pada rubric “Wawasan Keislaman”. Pada bab II
ini digunakan 6 metode pembelajaran yang dibagi untuk 4 pekan atau 12 jam
pelajaran, yaitu:
Pertemuan pertama menggunakan metode inquiry learning dan small group discussion.
Langkah-langkah metode inquiry learning pada materi ini adalah sebagai berikut:
1. Guru menciptakan suasana kondusif selama proses pembelajaran.
2. Guru menjelaskan ruang lingkup materi dan tujuan pembelajaran.
3. Guru memberikan permasalahan terkait syu’abul iman (cabang-cabang iman).
4. Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait dengan iman, Islam dan
ihsan.
5. Peserta didik mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah.
6. Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari buku-
buku referensi atau dari internet untuk menjawab rumusan masalah.
7. Peserta didik melakukan analisa perbandingan isi masingmasing buku atau web
rujukan.
8. Peserta didik mempresentasikan di depan kelas dan secara bersama-sama
menyimpulkan hasil temuan yang diperoleh.
Pertemuan kedua menggunakan metode project-based learning dan metode mind map.
Langkah-langkah metode project-based learning dan mind map adalah sebagai berikut:
1. Guru mengajukan pertanyaan tentang syu’abul iman (cabangcabang iman)
2. Guru bersama peserta didik merancang proyek yakni membuat mind map untuk
bahan presentasi.
3. Menyusun jadwal yang berisi target waktu penyelesaian proyek.
4. Guru memantau aktivitas peserta didik dan kemajuan proyek.
5. Menilai hasil proyek untuk mengukur ketercapaian kriteria ketuntasan minimal.
6. Mengevaluasi pengalaman saat merancang dan membuat proyek, dan bersama-
sama melakukan refleksi.
1) Guru meminta peserta didik melakukan literasi materi syu’abul iman
2) Peserta didik menganalisis dan menelaah syu’abul iman dan implementasinya
dalam kehidupan
3) Peserta didik memahami pembagian 77 cabang iman ke dalam 3 aspek iman
yaitu meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkannya
dalam bentuk perbuatan
4) Peserta didik menyelesaikan proyek penyusunan mind map secara
berkelompok sesuai dengan pembagian tugas pada aktivitas 2.5.
5) Perwakilan kelompok yang dianggap paling menguasai materi diminta untuk
mempresentasikan hasil mind map dan kelompok lain secara bergantian dan
partisipatif menanggapi
Pertemuan ketiga menggunaan model reflective thinking . Langkah-langkah model
pembelajaran berbasis refleksi adalah:
1. Guru menciptakan suasana kondusif selama proses pembelajaran.
2. Guru menjelaskan ruang lingkup materi dan tujuan pembelajaran.
3. Guru meminta peserta didik untuk menggambarkan pola telapak tangan kiri berikut
dengan jari-jarinya.
4. Lakukan hal yang sama untuk telapak tangan kanan pada halaman kosong
selanjutnya.
5. Mintalah peserta didik untuk melakukan refleksi dan muhasabah diri, 5 hal
terburuk apakah yang pernah kamu lakukan yang merupakan perbuatan yang salah
kepada sesame manusia dan berdosa kepada Allah Swt. Lalu dituliskan hasil
refleksi tersebut pada pola ruas-ruas jari gambar telapak kiri tersebut!
6. Lanjutkan sesi muhasabah diri berikutnya, apa yang akan dilakukan agar 5
kesalahan masa lalu tersebut dapat diampuni oleh Allah Swt. dan dimaafkan oleh
orang yang terdampak? Mintalah peserta didik untuk menuliskan 5 amal baik
tersebut pada pola ruas-ruas jari gambar telapak kanan kamu!
7. Dengan niat sungguh-sungguh dan bimbingan orang tua dan guru, berikan motivasi
kepada peserta didik untuk membaiki amalan di waktu-waktu selanjutnya.
Pertemuan keempat menggunakan model pembelajaran reflective thinking. Langkah-
langkah model pembelajaran reflective thinking adalah:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi.
2. Guru memberikan permasalahan terkait penerapan keyakinan terhadap adanya
cabang-cabang iman.
3. Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait penerapan perilaku
keimanan dan praktik keberagamaan yang dikaitkan dengan tingginya angka
kriminalitas dan tindak kejahatan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Peserta didik mendiskusikan jawaban atas refleksi masalah.
5. Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari referensi
buku-buku yang relevan untuk menjawab rumusan masalah.
6. Peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi dengan mendiskusikan di
dalam kelompoknya.
7. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
8. Secara bersama-sama menyimpulkan hasil refleksi dan temuan yang diperoleh.
9. Guru meminta peserta didik untuk membaca rangkuman yang berisi poin-poin
penting materi.
Kegiatan Penutup (15 menit)
1. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran
2. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari
ini, sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian
memimpin doa selesai kegiatan.
3. Guru melakukan refleksi belajar terhadap materi dan proses pembelajaran
4. Guru memberikan tindak lanjut dengan mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari tentang materi yang akan dibahas dipertemuan
5. Guru menutup pembelajaran dengan membaca alhamdulillah dan memberi
salam.
4. ASESMEN
3) asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
4) asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif)
6. REFLEKSI
Refleksi bagi peserta didik dengan menjawab pertanyan refleksi berikut ini :
No Informasi yang diharapkan Pertanyaan
1. Mengetahui apa yang dipamahami Apa yang sudah dipelajari pada
setelah pembelajaran pembelajaran ini ?
2. Mengetahui pertanyaan saat Apa saja yang muncul dan belum
pembelajaran berlangsung dan didapatkan jawabannya selama
belum terjawab hingga akhir pembelajaran berlangsung /
pembelajaran
7. GLOSARIUM
1) iman adalah suatu ucapan, suatu perbuatan dan suatu niat, di mana tidak sempurna
salah satunya jika tidak bersamaan dengan yang lain.
2) Ihsan melaksanakan ibadah dengan sangat ikhlas, seakan-akan Allah Swt
3) DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X
SMA, Jakarta: Kemdikbud RI
2. al-Ghazali, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad. 2003. Ihya’
‘Ulumuddin. Semarang: CV. Assy-Syifa’.
3. Al-Ghazali, Muhammad. 2001. Selalu Melibatkan Allah. Jakarta: PT. Serambi
Ilmu Semesta.
4. Yani, Ahmad. 2007. Menjadi Pribadi Terpuji. Yogyakarta: Gema Insani
CATATAN :
Kode nilai/predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B) 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑎ℎ
25,01-50,00 = Cukup (C) Nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
00,00-25,00 = Kurang(K)
CATATAN :
Skor penilaian ya = 100 dan tidak = 50
Skor maksimal= jumlah pertanyaan dikalikan jumlah kriteria
skoor sikap = ( jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100 )
kode nilai / predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C)
00,00-25,00 = Kurang(K)
CATATAN :
Skor penilaian ya = 100 dan tidak = 50
Skor maksimal= jumlah pertanyaan dikalikan jumlah kriteria
skoor sikap = ( jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100 )
kode nilai / predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C)
00,00-25,00 = Kurang(K)
CATATAN :
Kode nilai/predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C) 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑎ℎ
Nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
00,00-25,00 = Kurang(K)
Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
linimasa dan penentuan jenis produk sesuai tema
2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa
pembuatan tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan
ada penentuan jenis produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota
kelompok ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis
produk sesuai tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok,
ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk
sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada beberapa kerjasama
kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai
tema, dan belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada
kreatifitas, dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada
kreatifitas, dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan X 10 = …
Lembar Kerja Kerja
Materi Pengayaan
Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan tambahan
terkait dengan kajian topik. Siswa mempelajari hakikat mencintai Allah Swt., khauf, raja’, dan
tawakal kepada-Nya di dalam kitab karya ulama, misalnya kitab Ihya’ Ulumuddin , kitab Syu’abul
Iman atau kitab lainnya.
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru berupa
bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih sederhana.
Siswa diminta mempelajari kembali materi hakikat mencintai Allah Swt., khauf, raja’, dan
tawakal kepada-Nya.
Iman terdiri dari 77 cabang, di antaranya cinta kepada Allah Swt., takut kepada Allah Swt.,
berharap kepada Allah Swt., dan tawakal kepada-Nya.
Iman seseorang tidak akan sempurna tanpa mengenal Allah Swt. sebagai dzat yang Maha Agung,
dan Maha Pemberi Nikmat. Allah Swt. menyatakan bahwa orang beriman memiliki cinta yang
besar kepada Allah Swt. sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. al-Baqarah/2: 165 berikut ini
Artinya: “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat
besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika
mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa
Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).” (Q.S. al-Baqarah/2: 165)
Diantara Tanda-Tanda Cinta kepada Allah Swt. adalah mencintai Rasulullah Saw., mencintai Al-
Qur`an, menjauhi perbuatan dosa, mendahulukan perkara yang dicintai oleh Allah Swt., tak
gentar menghadapi hinaan
Hakikat Khauf
Allah Swt. memerintahkan orang beriman agar takut kepada-Nya sebagaimana firman Allah Swt.
dalam Q.S. al-Hajj/22: 1-2 berikut ini
Artinya: “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu
adalah suatu (kejadian) yang sangat besar.”(1) (Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya
(goncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang
disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat
manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu
sangat keras.”(2) (Q.S. al-Hajj/22: 1-2)
Rasa takut kepada Allah Swt. harus diikuti dengan ketaatan dan amal saleh. Dengan amal saleh
inilah seorang mukmin berharap akan dimasukkan ke dalam surga.
Tanda-tanda takut kepada Allah swt., diantaranya tampak dari ketaatannya kepada Allah Swt.,
menjaga lisan dari perkataan dusta, menghindari iri dan dengki, menjaga pandangan dari
kemaksiatan, menjaga kaki dan kedua tangan dari sesuatu yang haram.
Hakikat raja’
Menurut istilah, raja’ berarti berharap untuk memperoleh rahmat dan karunia Allah Swt.
Kebalikan dari sifat raja’ adalah putus asa dari rahmat Allah Swt. Seseorang yang putus asa atas
rahmat Allah Swt. dikategorikan sebagai orang sesat, sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S.
al-Hijr/15: 55-56 berikut ini
Artinya: “(Mereka) menjawab, “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar,
maka janganlah engkau termasuk orang yang berputus asa.” (55) Dia (Ibrahim) berkata, “Tidak
ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.” (56). (Q.S. al-Hijr/15:
55-56)
Seseorang yang memiliki sifat raja’ akan memperoleh banyak manfaat, di antaranya adalah
Semangat dalam ketaatan kepada Allah Swt., tenang dalam menghadapi kesulitan, merasa nikmat
dalam beribadah kepada Allah Swt.
Banyak manfaat yang akan diperoleh dari penerapan sikap tawakal dalam kehidupan sehari-hari,
di antaranya tercukupinya semua keperluan, sebagaiman frman Allah Swt
Artinya: “Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah
mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”. (Q.S. at-Talaq/65: 3)
Manfaat lain dari sikap tawakkal yakni mudah untuk bangkit dari keterpurukan, Memperoleh
nikmat yang tiada henti.
MODUL AJAR
Menjalani Hidup Penuh Manfaat dengan Menghindari
Berfoya-foya, Riya', Sum'ah, Takabur , dan Hasad
DISUSUN OLEH :
SARIFAH, S.Pd.I
B. KOMPETENSI AWAL
D. SARANA PRASARANA
LCD projector, speaker active, laptop, Multimedia Pembelajaran
Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton, spidol warna atau
media lain yang dibutuhkan.
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik yang menjadi target yaitu :
1) Peserta didik regular / tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar
2) Peserta didik dengan gaya belajar yang berbeda : audiotory, visual, kinestetik.
3) Peserta didik dengan pencapaian tinggi : mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan memiliki
kemampuan memimpin
4) Peserta didik dengan kemampuan Menganalisis, membaca, menghafal,
menyajikan dan menerapkan ayat Al-Qur’an dan hadis tentang memahami
perilaku berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad. Kemudian guru
bertanya tentang dampak negatif dari perilaku tercela tersebut dan bagaimana
cara menghindarinya dalam kehidupan sehari-hari
F. MODEL PEMBELAJARAN
Guru menerapkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
(Students Centered Learning) dengan model pembelajaran Inkuiri Learning, dan
metode-metode pembelajaran aktif-partisipatif (Active Learning)
2. KOMPETEN INTI
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui model pembelajaran the learning cell, peserta didik dapat
menganalisis pengertian, dalil dan contoh perilaku berfoya-foya, riya’,
sum’ah, takabur, dan hasad.
2. Melalui model pembelajaran jigsaw learning, peserta didik dapat
menganalisis manfaat dan cara menghindari perilaku berfoya-foya,
riya’, sum’ah, takabur dan hasad serta meyakini bahwa Islam melarang
perilaku tercela sehingga termotivasi untuk menghindarinya.
3. Melalui model pembelajaran berbasis produk, peserta didik dapat
membuat dan menyajikan quote tentang perilaku berfoya-foya, riya’,
sum’ah, takabur, dan hasad serta terbiasa bersikap rendah hati dalam
kehidupan sehari-hari.
E. PEMAHAMAN BERMAKNA
Proses tidak akan mendustai hasil, man jadda wajada ; barangsiapa yang
bersungguh- sungguh maka mendapatlah ia
F. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Kegiatan awal, peserta didik mengamati gambar ilustrasi terkait materi, dan
infografis. Tampilan menarik infografis akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan
memotivasi untuk mempelajari materi pelajaran.
2. Kegiatan selanjutnya peserta didik diminta mencermati gambar terkait materi dan
menuliskan komentar atau pesan moral yang terkandung dalam gambar tersebut
(aktivitas 3.1).
3. Dilanjutkan dengan membaca dan mencermati kisah inspiratif agar peserta didik
dapat mengambil hikmah dan nilai-nilai keteladanan dari kisah tersebut (aktivitas
3.2).
1. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (3 x 45 menit)
Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
1. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker
active, laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera,
kertas karton, spidol warna atau media lain.
2. Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa
bersama-sama, tadarus Al-Qur`an, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi tempat duduk peserta didik.
3. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang
akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
4. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing.
Kegiatan Inti
1. Guru meminta peserta didik untuk mengamati infografis. Infografis tersebut berisi
materi tentang perilaku berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad serta
terbiasa bersikap rendah hati dalam kehidupan sehari-hari.
2. Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta
didik terhadap infografis tersebut.
3. Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar (tadabur) dan menuliskan
pesan-pesan moral pada setiap gambar.
4. Guru meminta peserta didik untuk membaca kisah inspiratif terkait dengan materi
pelajaran, yakni kisah penghuni surga.
5. Peserta didik diminta menuliskan nilai-nilai keteladanan dari kisah inspiratif
tersebut di buku masing-masing.
6. Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk mulai membahas Materi pelajaran
dan aktivitas-aktivias di dalamnya pada rubric “Wawasan Keislaman”. Pada bab 3
ini digunakan 3 metode pembelajaran yang dibagi untuk 3 pekan atau 9 jam
pelajaran, yaitu:
Pertemuan pertama menggunakan model pembelajaran the learning cell.
Langkah-langkah model pembelajaran the learning cell pada materi ini adalah
sebagai berikut:
a. Peserta didik membentuk kelompok sesuai dengan panduan dari guru.
b. Guru menjelaskan materi secara singkat.
c. Peserta didik yang bertindak sebagai tutor menjelaskan materi yang telah dipelajari
sebelumnya (pengertian, dalil dan contoh perilaku berfoya-foya, riya’, sum’ah,
takabur, dan hasad) kepada teman-temannya.
d. Peserta didik lainnya dapat bertanya kepada tutor jika mengalami kesulitan belajar.
e. Guru bertindak sebagai pemantau, pengawas, dan pembimbing pada saaat
berlangsungnya proses pembelajaran.
f. Jika tutor mengalami kesulitan, maka guru memberikan arahan dan bimbingan
Pertemuan kedua menggunakan model pembelajaran jigsaw learning Langkah-
langkah model pembelajaran jigsaw learning sebagai berikut:
a. Guru membagi segmen materi menjadi lima, yakni perilaku berfoya-foya, riya’,
sum’ah, takabur, dan hasad. Cakupan materi meliputi manfaat dan cara
menghindari perilaku berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad.
b. Peserta didik membentuk kelompok sesuai dengan jumlah segmen materi.
c. Setiap anggota kelompok memiliki tugas untuk membaca dan memahami materi
yang berbeda-beda.
d. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain sesuai dengan tugas
yang harus diselesaikan untuk menyampaikan materi yang sudah dipelajari di
kelompok awal.
e. Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan tugas, maka masing-masing
anggota kelompok kembali ke kelompok awal. Masing-masing anggota kelompok
dapat mengajukan
pertanyaan jika diperlukan.
f. Guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada peserta didik untuk mengecek
pemahaman mereka terkait materi.
Pertemuan ketiga menggunaan model pembelajaran berbasis produk Langkah-
langkah model pembelajaran berbasis produk adalah:
1) Guru mengajukan pertanyaan tentang perilaku berfoya-foya, riya’, sum’ah,
takabur, dan hasad.
2) Guru bersama peserta didik merancang untuk membuat quote terkait materi.
3) Menyusun jadwal yang berisi target waktu penyelesaikan pembuatan quote dan
mengunggahnya ke akun media sosial.
4) Guru memantau aktivitas peserta didik dan kemajuan hasil produk
5) Menilai hasil produk untuk mengukur ketercapaian kriteria ketuntasan minimal.
6) Mengevaluasi pengalaman saat merancang dan membuat produk
7) Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi.
8) Guru meminta peserta didik untuk membaca rangkuman yang berisi poin-poin
penting materi.
Kegiatan Penutup (15 menit)
6. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran
7. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari
ini, sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian
memimpin doa selesai kegiatan.
8. Guru melakukan refleksi belajar terhadap materi dan proses pembelajaran
9. Guru memberikan tindak lanjut dengan mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari tentang materi yang akan dibahas dipertemuan
10. Guru menutup pembelajaran dengan membaca alhamdulillah dan memberi
salam.
1. ASESMEN
5) asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
6) asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif)
3. REFLEKSI
Refleksi bagi peserta didik dengan menjawab pertanyan refleksi berikut ini :
No Informasi yang diharapkan Pertanyaan
1. Mengetahui apa yang dipamahami Apa yang sudah dipelajari pada
setelah pembelajaran pembelajaran ini ?
2. Mengetahui pertanyaan saat Apa saja yang muncul dan belum
pembelajaran berlangsung dan didapatkan jawabannya selama
belum terjawab hingga akhir pembelajaran berlangsung /
pembelajaran
4. GLOSARIUM
1. sum’ah yaitu memberitahukan atau memperdengarkan amal ibadah yang dilakukan
kepada orang lain agar dirinya mendapat pujian atau sanjungan
2. riya’ yaitu melakukan ibadah dengan niat supaya mendapat pujian atau
penghargaan dari orang lain
3. Takabur adalah sikap seseorang yang menunjukkan sifat sombong atau merasa
lebih kuat, lebih hebat dibanding orang lain
4. Hasad adalah sifat seseorang yang merasa tidak senang terhadap kebahagiaan orang
lain karena memperoleh suatu nikmat dan berusaha menghilangkan nikmat tersebut
2. DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas
X SMA, Jakarta: Kemdikbud RI
2. Kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Ghazali
3. Kitab Tanbighul Ghafilin karya al-Faqih Abu Laits as-Samarkandi
4. Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Ghazali
5. Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi
6. Fiqih Muamalah, karya H. Hendi Suhendi
7. Tafsir al-Misbah, karya M. Quraish Shihab
CATATAN :
Kode nilai/predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B) 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑎ℎ
25,01-50,00 = Cukup (C) Nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
00,00-25,00 = Kurang(K)
CATATAN :
Skor penilaian ya = 100 dan tidak = 50
Skor maksimal= jumlah pertanyaan dikalikan jumlah kriteria
skoor sikap = ( jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100 )
kode nilai / predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C)
00,00-25,00 = Kurang(K)
Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
linimasa dan penentuan jenis produk sesuai tema
2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa
pembuatan tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan
ada penentuan jenis produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota
kelompok ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis
produk sesuai tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok,
ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk
sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada beberapa kerjasama
kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai
tema, dan belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada
kreatifitas, dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada
kreatifitas, dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan X 10
= …
Lembar Kerja Kerja
Materi Pengayaan
Untuk lebih mendalami materi bab ini, silahkan kalian pelajari lebih mendalam buku-buku
berikut ini:
1. Kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Ghazali
2. Kitab Tanbighul Ghafilin karya al-Faqih Abu Laits as-Samarkandi
3. Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Ghazali
4. Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi
MODUL AJAR
Asuransi, Bank, dan Koperasi Syariah untuk
Perekonomian Umat dan Bisnis yang Maslahah
DISUSUN OLEH :
SARIFAH, S.Pd.I
B. KOMPETENSI AWAL
Guru juga dapat memberikan stimulus berupa fenomena dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya tentang maraknya praktik pinjaman online, orang yang rumah atau asetnya
disita karena tidak mampu membayar cicilan bank atau sepeda motor yang diambil
oleh debt collector karena tidak mampu membayar cicilan kepada leasing. Peserta
didik diminta menyampaikan pendapat tentang peristiwa-peristiwa tersebut dan hikmah
serta pelajaran dari kegiatan apersepsi ini.
D. SARANA PRASARANA
LCD projector, speaker active, laptop, Multimedia Pembelajaran
Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton, spidol warna atau
media lain yang dibutuhkan.
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik yang menjadi target yaitu :
1) Peserta didik regular / tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar
2) Peserta didik dengan gaya belajar yang berbeda : audiotory, visual, kinestetik.
3) Peserta didik dengan pencapaian tinggi : mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan memiliki
kemampuan memimpin.
4) Peserta didik dengan kemampuan Menganalisis, membaca, menghafal,
menyajikan dan menerapkan ayat Al-Qur’an dan hadis tentang memahami
Menganalisis implementasi fikih muamalah: asuransi, bank dan koperasi syariah
di masyarakat; Menyajikan paparan tentang fikih muamalah: asuransi, bank dan
koperasi syariah; Meyakini bahwa ketentuan fikih muamalah adalah ajaran
agama; Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan kepedulian sosial.dalam
kehidupan sehari-hari
F. MODEL PEMBELAJARAN
Guru menerapkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
(Students Centered Learning) dengan model pembelajaran Inkuiri Learning, dan
metode-metode pembelajaran aktif-partisipatif (Active Learning)
2. KOMPETEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui metode discovey learning dan information search mampu menganalisis
implementasi fikih muamalah: asuransi, bank dan koperasi syariah di masyarakat;
2. Melalui metode jigsaw, mampu menyajikan paparan tentang fikih muamalah:
asuransi, bank dan koperasi syariah;
3. Melalui metode discovery learning, mampu meyakini bahwa ketentuan fikih
muamalah adalah ajaran agama;
4. Melalui metode problem-based learning, mampu menumbuhkan jiwa
kewirausahaan dan kepedulian social
2. PEMAHAMAN BERMAKNA
Proses tidak akan mendustai hasil, man jadda wajada ; barangsiapa yang
bersungguh- sungguh maka mendapatlah ia
3. PERTANYAAN PEMANTIK
4. Kegiatan awal, peserta didik mengamati gambar ilustrasi terkait materi, dan
infografis. Tampilan menarik infografis akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan
memotivasi untuk mempelajari materi pelajaran.
5. Kegiatan selanjutnya peserta didik diminta mencermati gambar terkait materi dan
menuliskan komentar atau pesan moral yang terkandung dalam gambar tersebut
(aktivitas 4.2).
6. Dilanjutkan dengan membaca dan mencermati kisah inspiratif agar peserta didik
dapat mengambil hikmah dan nilai-nilai keteladanan dari kisah tersebut (aktivitas
4.2).
3. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (3 x 45 menit)
Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
1. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker
active, laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera,
kertas karton, spidol warna atau media lain.
2. Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa
bersama-sama, tadarus Al-Qur’an, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi tempat duduk peserta didik.
3. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang
akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
4. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing.
Kegiatan Inti
1) Guru meminta peserta didik untuk mengamati infografis. Infografis tersebut berisi
materi tentang asuransi syariah, bank syariah dan koperasi syariah.
2) Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta
didik terhadap infografis tersebut.
3) Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar (tadabbur) dan menuliskan
pesan-pesan moral pada setiap gambar.
4) Guru meminta peserta didik untuk membaca kisah inspiratif terkait dengan materi
pelajaran, yakni kutipan artikel berita tentang kisah seorang penjual gorengan yang
pernah terjerat hutang kepada rentenir, dan mendapat pinjaman modal tanpa riba
dari sebuah koperasi syariah di wilayah Curug, Serpong, Tangerang Selatan.
5) Peserta didik diminta menuliskan nilai-nilai keteladanan dari kisah inspiratif
tersebut di buku masing-masing.
6) Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk mulai membahas materi pelajaran
dan aktivitas-aktivias di dalamnya pada rubric “Wawasan Keislaman”. Pada bab III
ini digunakan 5 metode pembelajaran yang dibagi untuk 4 pekan atau 12 jam
pelajaran, yaitu:
3. ASESMEN
1) asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
2) asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif)
4. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
1) pengayaan akan diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi
2) remedial akan diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan
untuk memahami atau pembelajaran mengulang.
5. REFLEKSI
Refleksi bagi peserta didik dengan menjawab pertanyan refleksi berikut ini :
No Informasi yang diharapkan Pertanyaan
1. Mengetahui apa yang dipamahami Apa yang sudah dipelajari pada
setelah pembelajaran pembelajaran ini ?
2. Mengetahui pertanyaan saat Apa saja yang muncul dan belum
pembelajaran berlangsung dan didapatkan jawabannya selama
belum terjawab hingga akhir pembelajaran berlangsung /
pembelajaran
6. GLOSARIUM
1. Asuransi berasal dari bahasa Inggris yaitu insurance, yang kemudiandiadopsi ke dalam
bahasa Indonesia dan popular dengan istilah asuransi. Sinonim asuransi dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah pertanggungan.
2. Kafil yaitu orang yang menjamin (baligh, berakal, bebas berkehendak, tidak tercegah
membelanjakan hartanya).
3. Makful lah yaitu orang yang berpiutang disarankan sudah dikenal oleh kafil.
4. Makful ‘anhu; yaitu orang yang berhutang.
5. Makful bih; yaitu utang, baik barang maupun uang disyaratkan diketahui dan jumlahnya
tetap.
6. Ta’awun berarti saling menolong atau saling membantu. Seseorang yang berniat menjadi
peserta asuransi, harus dilandasi prinsip saling membantu karena hal tersebut merupakan
prinsip utama dari asuransi syariah.
7. bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, yang
terdiri dari Bank Umum Syariah dan Bank Rakyat Syariah
8. Mudharabah Yaitu persetujuan kerja sama antara pemilik modal dengan seorang pekerja,
untuk mengelola uang dari pemilik modal dalam kegiatan bisnis tertentu dengan
kesepakatan apabila mendapat keuntungan maka dilakukan bagi hasil, namun apabila
menderita kerugian, maka hanya ditanggung oleh
pemilik modal.
9. Musyarakah Yaitu perjanjian kerja sama investasi antara dua pihak atau lebih untuk
menjalankan sebuah usaha yang halal dan produktif dengan kesepakatan apabila
mendapatkan keuntungan, maka akan dibagi berdasarkan prosentase investasi yang
ditanamkan, dan apabila menderita kerugian maka akan ditanggung bersama secara
proporsional.
7. DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Qur’an dan Terjemah, Kementerian Agama RI
2. Dasar-dasar Manajemen Syariah, Karya M. Syafi’I Antonio
3. Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, Karya AM. Hasan Ali
4. Lembaga Keuangan Islam, Karya Nurul Huda dan Muhammad Haykal
5. UU RI No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
6. UU RI No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
7. UU RI No. 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian
8. KepMen KUKM RI No. 91/Kep/IV/KUKM/IX/2014 tentang Juklak Kegiatan
Usaha Jasa Keuangan Syariah
CATATAN :
Kode nilai/predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B) 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑎ℎ
25,01-50,00 = Cukup (C) Nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
00,00-25,00 = Kurang(K)
CATATAN :
Skor penilaian ya = 100 dan tidak = 50
Skor maksimal= jumlah pertanyaan dikalikan jumlah kriteria
skoor sikap = ( jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100 )
kode nilai / predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C)
00,00-25,00 = Kurang(K)
Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
linimasa dan penentuan jenis produk sesuai tema
2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa
pembuatan tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan
ada penentuan jenis produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota
kelompok ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis
produk sesuai tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok,
ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk
sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada beberapa kerjasama
kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai
tema, dan belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada
kreatifitas, dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada
kreatifitas, dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan X 10
= …
Lembar Kerja Kerja
Materi Pengayaan
Untuk lebih memahami dan mengeksplorasi materi dan keilmuan tentang keuangan syariah
disarankan kepada peserta didik untuk aktif melakukan library search atau kajian pustaka, dengan
memperbanyak perbendaharaan sumber belajar dan melakukan kegiatan literasi dari sumber-
sumber rujukan sebagai berikut:
1) M. Syafi’i Antonio, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alfabeta, cet ke-
4, 2006
2) AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Kencana, 2004
3) Nurul Huda & Mohammad Heykal, 2010, Lembaga Keuangan Islam, Jakarta: Kencana
4) UU Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
5) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
6) UU Republik Indonesia No. 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian
7) Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaaan Kegiatan Usaha Koperasi
Jasa Keuangan Syariah
MODUL AJAR
Meneladani Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam di
Indonesia
DISUSUN OLEH :
SARIFAH, S.Pd.I
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik diminta menceritakan pengalaman hidupnya terkait dakwah Islamiyah di
lingkungan tempat tinggalnya. Kemudian guru bertanya tentang sejarah masuknya
Islam di Indonesia, tokoh penyebarnya, dan nilai keteladanan yang dapat diperoleh dari
para penyebar Islam di Indonesia.
D. SARANA PRASARANA
LCD projector, speaker active, laptop, Multimedia Pembelajaran
Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton, spidol warna atau
media lain yang dibutuhkan.
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik yang menjadi target yaitu :
1) Peserta didik regular / tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar
2) Peserta didik dengan gaya belajar yang berbeda : audiotory, visual, kinestetik.
3) Peserta didik dengan pencapaian tinggi : mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan memiliki
kemampuan memimpin.
4) Peserta didik dengan kemampuan peserta didik dapat menganalisis sejarah
masuknya agama Islam di Indonesia dan perkembangan kesultanan di Indonesia.
peserta didik dapat menganalisis sejarah masuknya agama Islam di Indonesia dan
perkembangan kesultanan di Indonesia. membuat dan bagan timeline sejarah
tokoh ulama penyebar Islam di Indonesia dalam kepedulian sosial.dalam
kehidupan sehari-hari
F. MODEL PEMBELAJARAN
Guru menerapkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
(Students Centered Learning) dengan model pembelajaran Inkuiri Learning, dan
metode-metode pembelajaran aktif-partisipatif (Active Learning)
2. KOMPETEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1) Melalui model pembelajaran active debate (debat aktif), peserta didik dapat
menganalisis sejarah masuknya agama Islam di Indonesia dan perkembangan
kesultanan di Indonesia.
2) Melalui model pembelajaran index card macth, peserta didik dapat menganalisis
tokoh penyebar ajaran Islam di Indonesia, dan meyakini bahwa perkembangan
peradaban Islam di Indonesia merupakan kehendak Allah Swt. sehingga termotivasi
untuk meneladani kesederhanaan dan semangat menuntut ilmu dari para ulama.
3) Melalui model pembelajaran berbasis produk, peserta didik dapat membuat dan
bagan timeline sejarah tokoh ulama penyebar Islam di Indonesia
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Proses tidak akan mendustai hasil, man jadda wajada ; barangsiapa yang
bersungguh- sungguh maka mendapatlah ia
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Kegiatan awal, peserta didik mengamati gambar ilustrasi terkait materi, dan
infografis. Tampilan menarik infografis akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan
memotivasi untuk mempelajari materi pelajaran.
2. Kegiatan selanjutnya peserta didik diminta mencermati gambar terkait materi dan
menuliskan komentar atau pesan moral yang terkandung dalam gambar tersebut
(aktivitas 4.2).
3. Dilanjutkan dengan membaca dan mencermati kisah inspiratif agar peserta didik
dapat mengambil hikmah dan nilai-nilai keteladanan dari kisah tersebut (aktivitas
4.2).
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (3 x 45 menit)
Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
A. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker
active, laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera,
kertas karton, spidol warna atau media lain.
B. Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa
bersama-sama, tadarus Al-Qur’an, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi tempat duduk peserta didik.
C. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang
akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
D. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing.
Kegiatan Inti
a) Guru meminta peserta didik untuk mengamati infografis. Infografis tersebut berisi
materi tentang meneladani peran ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia.
b) Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta
didik terhadap infografis tersebut.
c) Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar (tadabur) dan menuliskan
pesan-pesan moral pada setiap gambar.
d) Guru meminta peserta didik untuk membaca kisah inspiratif terkait dengan materi
pelajaran, yakni kisah gadis penjual susu.
e) Peserta didik diminta menuliskan nilai-nilai keteladanan dari kisah inspiratif
tersebut di buku masing-masing.
f) Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk mulai membahas materi pelajaran
dan aktivitas-aktivias didalamnya pada rubric “Wawasan Keislaman”. Pada bab 5
ini digunakan 3 metode pembelajaran yang dibagi untuk 3 pekan atau 9 jam
pelajaran, yaitu:
Pertemuan pertama menggunakan model pembelajaran active debate (debat aktif).
Langkah-langkah model pembelajaran active debate (debat aktif) pada materi ini
adalah sebagai berikut:
a) Peserta didik menuliskan sebuah pernyataan yang berkaitan dengan materi
pelajaran.
b) Guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok, yaitu kelompok “pro” dan
“kontra”.
c) Guru meminta masing-masing kelompok untuk membuat yel-yel dan
mendemonstrasikan di depan kelas.
d) Masing-masing kelompok menentukan juru bicara untuk menyampaikan argumen
pembuka.
e) Peserta didik menghentikan debat dan kembali ke kelompoknya masing-masing
untuk mempersiapkan argumen sanggahan terhadap argumen pembuka.
Masingmasing kelompok menentukan juru bicara lain untuk menyampaikan
argumen sanggahan.
f) Debat kembali dilanjutkan. Masing-masing juru bicara menyampaikan argumen
sanggahan (counter argument). Saat debat berlangsung, anggota kelompok
mencatat poin penting sebagai bahan menyusun argumen bantahan.
g) Guru meminta anggota kelompok untuk bersorak, tepuk tangan dan memperagakan
yel untuk mendukung juru bicara masing-masing.
h) Guru mengakhiri debat pada saat yang tepat, yakni ketika masing-masing
kelompok telah menyampaikan semua argumen.
i) Guru menyampaikan poin-poin penting dari proses debat tersebut dan
mengaitkannya dengan materi pelajaran.
Pertemuan kedua menggunakan model pembelajaran index card match. Langkah-
langkah model pembelajaran index card match sebagai berikut:
a) Guru menyiapkan potongan kertas sejumlah peserta didik, kemudian memotong
kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama. Setengah bagian berisi pertanyaan,
setengahnya lagi berisi jawaban.
b) Guru mengocok kertas hingga tercampur antara soal dan jawaban.
c) Peserta didik diminta mengambil satu bagian kertas, dan menjelaskan bahwa kertas
tersebut memiliki pasangan.
d) Peserta didik diminta mencari pasangannya. Jika sudah berhasil menemukan
pasangannya, guru meminta peserta didik untuk membacanya di depan kelas secara
berpasangan.
e) Bersama-sama dengan peserta didik, guru membuat kesimpulan.
Pertemuan ketiga menggunaan model pembelajaran berbasis produk Langkah-langkah
model pembelajaran berbasis produk adalah:
a) Guru mengajukan pertanyaan tentang sejarah sejarah masuknya agama Islam di
Indonesia dan perkembangan Islam di Indonesia.
b) Guru bersama peserta didik merancang untuk membuat bagan timeline terkait
materi.
c) Menyusun jadwal yang berisi target waktu penyelesaikan pembuatan bagan
timeline.
d) Guru memantau aktivitas peserta didik dan kemajuan hasil produk
e) Menilai hasil produk untuk mengukur ketercapaian kriteria ketuntasan minimal.
f) Mengevaluasi pengalaman saat merancang dan membuat produk
g) Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi.
h) Guru meminta peserta didik untuk membaca rangkuman yang berisi poin-poin
penting materi.
E. ASESMEN
1) asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
2) asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif)
F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
1) pengayaan akan diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi
2) remedial akan diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk
memahami atau pembelajaran mengulang.
G. REFLEKSI
Refleksi bagi peserta didik dengan menjawab pertanyan refleksi berikut ini :
No Informasi yang diharapkan Pertanyaan
1. Mengetahui apa yang dipamahami Apa yang sudah dipelajari pada
setelah pembelajaran pembelajaran ini ?
2. Mengetahui pertanyaan saat Apa saja yang muncul dan belum
pembelajaran berlangsung dan didapatkan jawabannya selama
belum terjawab hingga akhir pembelajaran berlangsung /
pembelajaran
H. GLOSARIUM
1. Masa perkembangan agama Islam adalah kurun waktu pada saat umat Islam telah
membangun kesultanan sebagai bentuk kekuasaan politik
2. Meurah Silu atau Sultan Malik al-Saleh merupakan pendiri dan raja pertama Samudra
Pasai (berdiri pada tahun 1267 M). Meurah Silu memeluk Islam berkat pertemuannya
dengan Syekh Ismail dari Mekah. Setelah masuk Islam, Meurah Silu bergelar Sultan
Malik al-Saleh, dan berkuasa selama 29 tahun. Kesultanan Samudra Pasai merupakan
gabungan dari Kerajaan Peurlak dan Kerajaan Pase.
3. Wali Songo merupakan sembilan wali atau sunan yang menjadi pelopor penyebaran
Islam di Pulau Jawa. Mereka adalah (1) Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), (2)
Raden Rahmat (Sunan Ampel), (3) Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), (4)
Raden Paku (Sunan Giri), (5) Syarifuddin (Sunan Drajat), (6) Raden Mas Syahid
(Sunan Kalijaga), (7) Ja’far Shadiq (Sunan Kudus), (8) Raden Umar Said (Sunan
Muria), (9) Syarif Hidayatullah (Sunan
Gunung Jati).
I. DAFTAR PUSTAKA
1. Api Sejarah 1, karya Ahmad Mansyur Suryanegara
2. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII: Melacak
Akar-Akar Pembaharuan Pemikiran Islam di Indonesia, karya Azyumardi Azra
3. Sejarah Islam di Nusantara, karya Michael Laffan
4. Kumpulan Pahlawan Indonesia, karya Mirnawati
CATATAN :
Kode nilai/predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B) 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑎ℎ
25,01-50,00 = Cukup (C) Nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
00,00-25,00 = Kurang(K)
CATATAN :
Skor penilaian ya = 100 dan tidak = 50
Skor maksimal= jumlah pertanyaan dikalikan jumlah kriteria
skoor sikap = ( jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100 )
kode nilai / predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C)
00,00-25,00 = Kurang(K)
CATATAN :
Skor penilaian ya = 100 dan tidak = 50
Skor maksimal= jumlah pertanyaan dikalikan jumlah kriteria
skoor sikap = ( jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100 )
kode nilai / predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C)
00,00-25,00 = Kurang(K)
CATATAN :
Kode nilai/predikat :
75,01-100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01-75,00 = Baik (B)
25,01-50,00 = Cukup (C) 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑎ℎ
Nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
00,00-25,00 = Kurang(K)
Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
linimasa dan penentuan jenis produk sesuai tema
2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa
pembuatan tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan
ada penentuan jenis produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota
kelompok ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis
produk sesuai tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok,
ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk
sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada beberapa kerjasama
kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai
tema, dan belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada
kreatifitas, dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada
kreatifitas, dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan X 10
= …
Lembar Kerja Kerja