ETIKA-ETIKA DALAM EKSPERIMEN PSIKOLOGI

Menurut Prinsip Etika Psikolog dan Kode Etik dalam American Psychological Association (APA),
etika-etika dalam bereksperimen yaitu sebagai berikut :
1. Persetujuan Kelembagaan
Ketika persetujuan institusional diperlukan, psikolog memberikan informasi yang akurat tentang proposal
penelitian mereka dan mendapatkan persetujuan sebelum melakukan penelitian. Mereka melakukan
penelitian sesuai dengan protokol penelitian yang disetujui.
2. Informed Consent untuk Penelitian
2.1 Ketika memperoleh persetujuan sebagaimana disyaratkan dalam Standar 3.10, Persetujuan yang
Diinformasikan, psikolog memberi tahu peserta tentang 
a) tujuan penelitian, durasi yang diharapkan, dan prosedur; 
b) hak mereka untuk menolak berpartisipasi dan menarik diri dari penelitian setelah partisipasi
dimulai; 
c) konsekuensi yang dapat diperkirakan dari penolakan atau penarikan; 
d) faktor-faktor yang dapat diprediksi secara wajar yang dapat diharapkan mempengaruhi kesediaan
mereka untuk berpartisipasi seperti potensi risiko, ketidaknyamanan, atau efek samping; 
e) manfaat penelitian prospektif; 
f) batas kerahasiaan; 
g) insentif untuk partisipasi; dan 
h) siapa yang harus dihubungi untuk pertanyaan tentang penelitian dan hak peserta penelitian.
Mereka memberikan kesempatan kepada calon peserta untuk bertanya dan menerima jawaban.
2.2 Psikolog yang melakukan penelitian intervensi yang melibatkan penggunaan perawatan
eksperimental mengklarifikasi kepada peserta di awal penelitian 
a) sifat eksperimental dari perawatan; 
b) layanan yang akan atau tidak akan tersedia untuk kelompok kontrol jika sesuai; 
c) cara penugasan ke kelompok perlakuan dan kontrol akan dibuat; 
d) alternatif pengobatan yang tersedia jika seseorang tidak ingin berpartisipasi dalam penelitian atau
ingin menarik diri setelah penelitian dimulai; dan 
e) kompensasi untuk atau biaya moneter untuk berpartisipasi termasuk, jika sesuai, apakah
penggantian dari peserta atau pembayar pihak ketiga akan diminta.