DISUSUN :
KELOMPOK 10
2. SYAHRINA RINDIANA
4. ZAKIYYA AFKARINA N.
Risk
Para peneliti perlu menyadari kesulitan dalam memverifikasi identittas online dalam
desain penelitian dan evaluasi risiko dan praktik etika. Jika penting untuk
mengetahui identitas yang tepat atau untuk membatasi berbagai peserta yang ambil
bagian(misalnya untuk mengecualikan individu yang rentan atau dibawah umur), lalu
AKB mungkin tidak tepat. Sejauh mana seseorang dapat memverifikasi identittas
tergantung pada mode akses yang digunakan
(1) Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi harus memenuhi aturan profesional dan
ketentuan yang berlaku, baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan penulisan
publikasi penelitian. Dalam hal ini termasuk izin penelitian dari instansi terkait dan
dari pemangku wewenang dari wilayah dan badan setempat yang menjadi lokasi.
(2) Jika persetujuan lembaga, komite riset atau instansi lain terkait dibutuhkan,
Psikolog dan/ atau Ilmuwan Psikologi harus memberikan informasi akurat
mengenai rancangan penelitian sesuai dengan protokol penelitian dan memulai
penelitian setelah memperoleh persetujuan.
Confidentiality Data
Tunduk pada persyaratan perundang-undangan,termasuk data UU perlindungan,
informasi yang diperoleh dari dan tentang seorang peserta selama penyelidikan bersifat
rahasia kecuali disepakati sebaiknya dalam muka. Partisipan dalam penelitian psikologis
memiliki hak untuk mengharapkan bahwa informasi yang mereka berikan akan
diperlakukan secara rahasia dan jika dipublikasikan tidak akan dapat diidentifikasi
sebagai milik mereka.
Giving Advice
Dalam bebrapa jenis penyelidikan pemberian nasehat itu etis jika ini merupakan bagian intrinsik
dari penlitian,disepakati oleh peserta dan telah menjalani tinjauan etika sebelmnya. Jika dalam
proses penelitian psikologis normal, peserta harus meminta saran tentang masalah pendidikan,
kepribadian, perilaku/kesehatan harus hati-hati dilakukan.
(1) Informed consent Penelitian Dalam rangka mendapat persetujuan dari calon
partisipan, Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menjelaskan proses penelitian.
Secara lebih terinci informasi yang penting untuk disampaikan adalah:
a) Tujuan penelitian, jangka waktu dan prosedur, antisipasi dari keikutsertaan,
yang bila diketahui mungkin dapat mempengaruhi kesediaan untuk
berpartisipasi, seperti risiko yang mungkin timbul, ketidaknyamanan, atau efek
sebaliknya; keuntungan yang mungkin diperoleh dari penelitian; hak untuk
menarik diri dari keikutsertaan dan mengundurkan diri dari penelitian setelah
penelitian dimulai, konsekuensi yang mungkin timbul dari penarikan dan
pengunduran diri; keterbatasan kerahasiaan; insentif untuk partisipan; dan siapa
yang dapat dihubungi untuk memperoleh informasi lebih lanjut.
(3) Pengabaian informed consent Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi tidak harus
meminta persetujuan partisipan penelitian, hanya jika penelitian melibatkan individu
secara anonim atau dengan kata lain tidak melibatkan individu secara pribadi dan
diasumsikan tidak ada risiko gangguan pada kesejahteraan atau keselamatan, serta
bahaya-bahaya lain yang mungkin timbul pada partisipan penelitian atau pihak-
pihak terkait. Penelitian yang tidak harus memerlukan persetujuan partisipan antara
lain adalah:
a) penyebaran kuesioner anonim;
b) observasi alamiah;
c) penelitian arsip; yang ke semuanya tidak akan menempatkan partisipan dalam resiko
pemberian tanggung jawab hukum atas tindakan kriminal atau perdata, resiko
keuangan, kepegawaian atau reputasi nama baik dan kerahasiaan.
(1) Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi tidak diperkenankan menipu atau menutupi
informasi, yang mungkin dapat mempengaruhi calon niat partisipan untuk ikut serta,
seperti kemungkinan mengalami cedera fisik, rasa tidak menyenangkan, atau
pengalaman emosional yang negatif. Penjelasan harus diberikan sedini mungkin agar
calon partisipan dapat mengambil keputusan yang terbaik untuk terlibat atau tidak
dalam penelitian.
Deception (penipuan) dalam penelitian psikologi hanya diperbolehkan apabila tidak ada
cara lain untuk melakukan penelitian tersebut. beberapa peneliti member argumentasi
bahwa penelitian mereka tidak akan menghasilkan jawaban yang natural apabila mereka
mengetahui topik penelitian. Menanggapai hal ini, Baumrind dalam Goodwin (2004)
menyampaikan bahwa penelitian dengan adanya deception membuat partisipan
kehilangan kepercayaan terhadap peneliti dan terlebih kepada ilmu psikologi. Lebih
lanjut Baumrind menyarankan untuk menghilangkan semua unsur penipuan dalam
penelitian psikologis
Milgram (1963) berpendapat bahwa partisipan tidak akan bertingkahlaku secara
natural apabila diberitahu tujuan penelitian adalah mengukur mengenai kepatuhan. Ada
berbagai cara penelitian lainnya selain yang digunakan oleh Milgram untuk mengukur
kepatuhan seperti observasi naturalistic atau wawancara. Sangat disayangkan Milgram
lebih memilih metode yang menimbulkan efek psikologis yang buruk pada
partisipannya.
Penjelasan Singkat/Debriefing
Pasal 51
(3) Debriefing dalam penelitian dapat ditiadakan jika pada saat awal penelitian telah
dilakukan penjelasan tentang sifat, hasil, dan kesimpulan penelitian; agar
Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi dapat mengambil langkah tepat untuk
meluruskan persepsi atau konsepsi keliru yang mungkin dimiliki partisipan.
Holmes 1976 (dalam Goodwin) menjelaskan bahwa ada dua jenis debriefing yang harus
dilakukan. Pertama, Dehoaxing dan kedua desensitizing. Dehoaxing memiliki arti memberitahu
tujuan dan hipotesis sebenarnya penelitian dilakukan. Sedangkan Desensitizing memiliki arti
bahwa peneliti bertanggung jawab untuk mengurangi stress dan efek negative lainnya yang telah
diakibatkan oleh penelitian. Bila dilihat dari kasus penelitian Milgram maka Milgram
bertanggungjawab untuk mengembalikan kondisi psikologis partisipan seperti kondisi
sebelumnya. Holmes 1976 (dalam Goodwin) menjelaskan bahwa ada dua jenis debriefing yang
harus dilakukan. Pertama, Dehoaxing dan kedua desensitizing. Dehoaxing memiliki arti
memberitahu tujuan dan hipotesis sebenarnya penelitian dilakukan. Sedangkan Desensitizing
memiliki arti bahwa peneliti bertanggung jawab untuk mengurangi stress dan efek negative
lainnya yang telah diakibatkan oleh penelitian. Bila dilihat dari kasus penelitian Milgram maka
Milgram bertanggungjawab untuk mengembalikan kondisi psikologis partisipan seperti kondisi
sebelumnya.
Independency
Proses tinjauan etika harus independen dari penelitian diri. Independency adalah
prinsip inti dalam proses peninjauan sementara pertimbangn yang berbeda dapat
berlaku dalam pemerintahan yang sedang berjalan. Prinsip ini menyoroti perlunya
menghindari konflik menarik antara peneliti dan mereka yang meninjau etika
protokol,dan antara pengulas serta tata kelola struktur organisasi.
Competence
Fasilitation